RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA OLEH: Eka Nurul Rachmawati 102124046 SR 2010 B SEKOLAH MENEGAH PERTAMA NEGERI 1 BUNGAH
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SENI BUDAYA
OLEH:
Eka Nurul Rachmawati
102124046
SR 2010 B
SEKOLAH MENEGAH PERTAMA NEGERI 1
BUNGAH
2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 1 BUNGAH
Kelas : VII ( Tujuh )
Semester : 1 ( Gasal)
Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)
Jumlah Pertemuan : 6 x 40 menit
I. STANDAR KOMPETENSI
Mengekpresikan Karya Seni Rupa
II. KOMPETENSI DASAR
2.2 Menggambar bentuk dengan obyek karya seni rupa terapan tiga dimensi dari daerah
setempat
III. INDIKATOR
Kognitif
Siswa dapat menjelaskan tentang Pengertian mengambar bentuk
Siswa dapat menyebutkan prinsip dalam mengambar bentuk
Siswa dapat menyebutkan jenis jenis benda yang digambar
Siswa dapat mengetahui teknik teknik dalam mengambar bentuk
Stswa dapat mengetahui wujud dari benda kubistis dan silindris dari daerah
jawa tengah
Afektif
Perilaku berkarakter
1. Menghargai karya seni rupa orang lain
2. Peduli dan tanggung jawab
3. Tekun dan cermat
Mengembangkan keterampilan sosial
1. Berkomunikasi dengan baik
2. Aktif dalam bertanya
3. Menjadi pendengar yang baik
4. Menyumbangkan ide
Psikomotorik
menyebutkan macam-macam jenis karya seni rupa kontemporer
IV. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN :
Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Percaya diri ( Confidence )
Kecintaan ( Lovely )
V. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. kognitif
Siswa mampu menjelaskan tentang Pengertian mengambar bentuk
Siswa menyebutkan prinsip dalam mengambar bentuk
Siswa dapat menyebutkan jenis jenis benda yang digambar
Siswa dapat mengetahui teknik teknik dalam mengambar bentuk
Siswa dapat mengetahui wujud dari benda kubistis dan silindris dari daerah
jawa tengah
2. Afektif
Siswa mampu disiplin dalam mengikuti pelajatan dan dalam mengumpulkan tugas
Siswa menjadi lebih tekun lagi dalam mengerjakan tugas dan belajar
Siswa dapat tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru
Siswa lebih teliti dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Siswa lebih perya diri dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Siswa dapat menghargai pendapat dan saran dari guru dan temen
Siswa lebih kreative lagi dalam berkarya
3. Psikomotorik Siswa dapat membuat karya Gambar Bentuk dengan berbagai teknik dengan benar
Siswa dapat mengapresiasi gambar dari teman temanya
VI. MATERI PEMBELAJARAN
MENGAMBAR BENTUK TIGA DIMENSI
Mengambar merupakan proses pengungkapan gagasan seorang melalui bahasa gambar,
Gambar bentuk adalah cara mengambar dengan meniru objek dan mengutamakan kemiripan rupa
1 . JENIS BENDA YANG DIGAMBAR
Berdasarkan jenis benda yang akan digambar , mengambar bentuk tiga dimensi terdiri dari
bentuk :
Benda kubistis
Benda silindris
Benda bebas
2 . PRINSIP MENGAMBAR BENTUK
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengambar bentuk dengan baik dan
benar berikut ini adalah prinsip prinsip dalam mengambar bentuk :
Model : objek yang dijadikan acuan untuk mengambar
Proporsi : kesebandingan, keseimbangan dan kesesuaian bentuk ukuran suatu
benda
antara bagian Satu Dengan bagian lainya
Komposisi : tatanan susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama dan
keselarasan dalam satu karya seni rupa
Prespektif : pengambaran objek berdasarkan kesan pandangan mata
a. Perspektif Satu Titik Hilang
Pada dasarnya, perspektif satu titik hilang, dua titik hilang, dan tiga titik hilang bisa
dibagi lagi menjadi berbagai sudut pandang berdasarkan posisi mata kita berada. Lebih
sederhanya, sudut pandang bisa dibagi 3 macam sudut pandang, yaitu sudut pandang mata
burung, sudut pandang normal, dan sudut pandang mata kucing.
1. Sudut Pandang Mata Burung
Pada sudut pandang mata burung ini, mata kita seolah-olah berada diatas dan
melihat objek yang berada di bawah. Jadi, letak garis horiszon berada di atas
bidang gambar. Sementara itu, letak letak titik hilang berada pada garis tersebut,
bisa dibagian kiri, tengah, atau sebelah kanan. Bahkan bisa juga diletakkan di luar
bidang gambar. Setiap objek yang digambar, garisnya bersumber dari titik hilang.
Contoh gambar sederhana
Contoh gambar benda
Tahapan dalam menggambar :
Buatlah garis horizon di bagian atas bidang gambar.
Letakkan titik hilang di dalam garis horizon. Letak garis titik hilang bisa di
manapun, di pinggir/ di tengah bidang gambar.
Buatlah garis batas ruangan/ dinding dengan patokan garis berasal dari titik
hilang tersebut.
Gambarlah beberapa bangun dasar yang juga berpatokan pada garis dari titik
hilang tersebut. Menggambarnya harus dengan perencanaan. Karena abngun
dasar ini dijadikan gambar objek benda.
Gambarlah seluruh detail benda dengan patokan komposisi pada bangun
dasar.
Gambarlah seluruh detail benda dengan patokan komposisi pada bangun
dasar.
Arsirlah seperlunya untuk memberikan kesan tiga dimensi, volume, dan
karakter benda.
2. Sudut Pandang Normal
Pada sudut pandang normal, diri kita seolah-olah berdiri normal memandang
lurus kedepan. Dengan demikian, bagian atas dan bagian bawah terlihat lebih
seimbang. Letak garis horizon tepat di tengah-tengah bidang gambar dan titik
hilang bisa diletakkan di mana saja pada garis tersebut. Semua objek yang
digambar garisnya berasal dari titik hilang.
- Contoh gambar bangun sederhana
Contoh gambar benda
c. Sudut Pandang Mata Kucing
Pada sudut pandang mata kucing, seolah-olah kita berada di posisi tiarap dan
melihat ke depan,sehingga objek bagian atas akan lebih dominan. Letak garis
horizon di bagian bawah bidang gambar dan letak titik hilang pada garis
horizon. Titik hilang ini dijadikan pusat untuk menarik garis dalam
menggambarkan setiap objek benda.
- Contoh bangun sederhana
Contoh gambar benda
b. Perspektif Dua Titik Hilang
Secara teknis, perspektif dengan 2 titik lenyap hampir sama dengan teknik perspektif 1
titik lenyap. Pada teknik perspektif 2 titik hilang, pada garis horizon terdapat 2 titik fokus.
Persimpangan garis yang berasal dari 2 titik hilang ini akan membentuk sebuah sudut.
Biasanya, jika jarak antara 2 titik hilang ini terlalu dekat, penampakan objek gambar
benda mengalami distorsi.
Tahapan untuk menggambar teknik perspektif 2 titik hilang juga hampir sama dengan
teknik perspektif 1 titik hilang, yaitu sebagai berikut :
Buatlah garis horizon. Jika memakai sudut pandang mata burung, garis horizon
berada di atas bidang gambar. Jika memakai sudut pandang normal, garis horizon
berada di tengah-tengah bidang gambar. Jika memakai sudut pandang mata kucing,
garis horizon berada dibagian bawah garis horizon.
Letakkan 2 titik, masing-masing di bagian ujung kiri dan kanan bidang gambar.
Jika menggambar ruangan, buatlah batas ruangan itu dengan menarik garis dari kedua
titik tersebut.
Gambarlah beberapa bangun dasar dengan patokan dari kedua titik hilangnya.
Bangun dasar tersebut diletakkan dan dikomposisikan sesuai dengan perencanaan
gambar yang dibuat.
Gambarlah seluruh detail benda dengan berpatokan pada bangun dasar yang sudah
dibuat. Perhatikan proporsi dan perbandingan antara benda yang satu dan benda yang
lainnya.
Arsirlah seperlunya untuk memberikan kesan tiga dimensi, volume, dan karakter
benda.
a. Sudut Pandang Mata Burung
Contoh gambar bangun sederhana
Contoh gambar benda
b. Sudut Pandang Normal
Contoh gambar bangun sederhana
Contoh gambar benda
c. Sudut Pandang Mata Kucing
Contoh gambar bangun sederhana
Contoh gambar benda
c. Perspektif Tiga Titik Hilang
Perspektif dengan tiga titik hilang biasanya hanya bisa dipakai untuk menggambarkan
sesuatu yang sangat luas, besar, tinggi, dan secara visual mengalami distorsi yang sangat
ekstrem. Biasanya teknik ini dipakai untuk menggambar outdoor dan sudut pandang dari
udara, meskipun bisa juga dipakai untuk sudut pandang dari bawah atau sudut pandang
mata kucing. Agar tidak mengalami distorsi yang berlebihan, sebaiknya titik hilang
diletakkan jauh diluar bidang gambar.
a. Sudut Pandang Mata Burung atau Penglihatan dari Atas
Contoh gambar sederhana
Contoh gambar perspektif tiga titik hilang dengan sudut pandang dari udara
b. Sudut Pandang Mata Kucing
Contoh gambar bangun sederhana
Contoh gambar perspektif tiga titik hilang dengan sudut pandang dari bawah/
mata kucing
Arsiran : efek arsiran pensil yang dapat memberikan kesan pada
gambar agar lebih kelihatan seperti nyata
3.ALAT ALAT UNTUK MENGAMBAR BENTUK
Alat alat mengambar bentuk dapat dibedakan menurut media yang digunakan yaitu :
Media kering : pensil, crayon, spidol, konte dan drawing pen
Media basah : cat air, cat poster, cat minyak dan ecolin
4.TEKNIK MENGAMBAR BENTUK
Teknik teknik yang digunakan dalam mengambar bentuk diantaranya adalah :
1. Teknik Pointilis
Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu objek.
Contoh teknik pointilis
2. Teknik Dussel (Gosok)
Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan caa menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte.
Contoh teknik dussel (gosok)
3. Teknik Siluet (Blok)
Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan balok.
Contoh teknik siluet (blok)
4. Teknik Arsir
Teknik asir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang membuat kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi.
Contoh teknik arsir menggunakan pensil
5. Teknik Aquarel (Sapuan Basah)
Teknik aquarel dapat menggunakan bahan dengan campuran air di kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak.
Contoh gambar dengan teknik aquarel (sapuan basah)
VII. ALOKASI WAKTU
6 x 40 menit
VIII. MODEL / METODE PEMBELAJARAN
1. Model pembelajaran : Model pembelajaran langsung
2. Metode Pembelajaran :Ceramah, Tanya jawab, pemberian tugas dan refleksi
IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan awal (10 menit)
Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa.
Guru mengkondisikan kelas.
Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai siswa.
Guru melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.
Guru memberi motivasi tentang apresiasi seni rupa.
Guru berdiskusi dengan siswa tentang materi yang akan dibahasa
B. Kegiatan Inti (40 menit )
Guru menjelaskan tentang Pengertian mengambar bentuk
Guru menyebutkan prinsip dalam mengambar bentuk
Guru menyebutkan contoh jenis jenis benda yang digambar
Guru menjelaskan teknik teknik dalam mengambar bentuk
Guru melakukan sesi Tanya jawab ke pada siswa tentang materi yang sudah
disampaikan ( pertemuan ke – 1 )
Guru memberikan contoh wujud dari benda kubistis dan silindris dari daerah jawa
tengah dengan mengunakan media power poin
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat gambar kubistis dan silindris
dengan teknik arsir dan pointtilis dari daerah jawa tengah 2 jenis benda
Guru bersama siswa melakukan apresiasi hasil karya siswa yang telah dibuat
( pertemuan ke – 2 )
C. Penutup (10 menit )
Guru bersama siswa mengadakan refleksi
Guru bersama murid menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan.
Guru menanyakan kesulitan belajar siswa tentang materi yang sudah disampaikan.
Guru menutup pelajaran
Guru memberi salam
X. PENILAIAN
Gambarlah 2 benda kubistis yang berasal dari daerah jawa tengah Dengan teknik
arsiran dan teknik Pointilis
Penilaian Kognitif
Ketepatan menjawab pertanyaan
Penilaian Afektif
1. Pada saat menerima materi
Keterangan
ASPEK RUBRIK SKOR
Respon 1. Memperhatikan dan aktife bertanya
2. Memperhatikan tapi jarang bertanya
3. Memperhatikan tapi tidak pernah bertanya
4. Tidak memprerhatikan dan tidak bertanya
5. Ramai sendiri
5 = 90 - 100
4 = 79 - 89
3 = 68 - 78
2 = 67 - 57
1 = 56 - 46
Tanya jawab 1. Menjawab dengan lancer dan bahasanya bagus
2. Menjawab dengan lancar tapi bahasanya
Tidak baik
3. Menjawab tapi kurang lancar
4. Menjawab tapi salah
5. Tidak menjawab
5 = 90 - 100
4 = 79 - 89
3 = 68 - 78
2 = 67 - 57
1 = 56 - 46
2. Pada saat mengerrjakan Praktek
NO NAMA ASPEK YANG DINILAI SKOR
RESPON TANYA JAWAB
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2. Wimbi Prananta
3. Edho Satria
NO NAMA
ASPEK YANG DINILAI
SKOR
Cara memanfaatkan
alat
Ketepatan dalam
mengambar bentuk
Sikap antusias dalam
mengambar
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Wimbi Prananta
2. Edho Satria
3. ……….
Keterangan
ASPEK RUBRIK SKOR
Cara memanfaatkan alat 1. Sangat menguasai alat dan mampu
mengaplikasikan untuk mengambar
2. Menguasai alat tapi kurang mampu
mengaplikasikan untuk mengambar
3. Cukup menguasa alat tapi kurang mampu
mengaplikasikan untuk mengambar
4. Kurang menguasai alat dan kurang mampu
mengaplikasikan untuk mengambar
5. Tidak menguasai alat dan tidak mampu
mengaplikasikan
5 = 90 – 100
4 = 79 - 89
3 = 68 - 78
2 = 67 – 57
1 = 56 - 46
Ketepatan dalam mengambar
bentuk
1. Benar, rapi dan bersih
2. Benar, rapi tapi kurang bersih
3. Cukup Benar, kurang rapi dan tidak bersih
5 = 90 – 100
4 = 79 – 89
4. Kurang benar, tidak rapi dan tidak bersih
5. Salah, tidak rapi dan tidak bersih
3 = 68 – 78
2 = 67 – 57
1 = 56 – 46
Sikap antusias dalam
mengambar
1. Sangat antusias
2. Antusia
3. Cukup antusias
4. Kurang antusias
5. Tidak antusias
5 = 90 - 100
4 = 79 - 89
3 = 68 - 78
2 = 67 - 57
1 = 56 – 46
Penilaian Psikomotor
NO NAMA ASPEK YANG DINILAI SKOR
IDE TEKNIK
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2. Wimbi Prananta
3. Edho Satria
Keterangan
ASPEK RUBRIK SKOR
IDE 1. Ide sendiri
2. Dibantu teman
3. Mencontoh teman
4. Mencontoh internet
5. Menyuruh teman untuk membuatkan
5 = 90 – 100
4 = 79 – 89
3 = 68 – 78
2 = 67 – 57
1 = 56 – 46
TEKNIK 1. Benar
2. Hampir benar
3. Cukup benar
4. Kurang benar
5. Salah
5 = 90 – 100
4 = 79 – 89
3 = 68 – 78
2 = 67 – 57
1 = 56 – 46
XI. MEDIA
LCD
Laptop
XII. SUMBER BELAJAR
BSE Seni Budaya Kelas VII
LKS Seni Budaya kelas VII
Mengetahui, Gresik , ………..............
Kepala Sekolah/Yayasan Guru Mata Pelajaran
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................