Page 1
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA IT AINURRAFIQ
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XII IPA/2 (Dua)
Materi Pokok : EVOLUSI
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam oergaulan dunia.
KI 3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
II. Kompetensi Dasar
2.9 Menganalisis tentang teori evolusi dan seleksi alam dengan pandangan baru mengenai
pembentukan spesies baru di bumi berdasarkan studi literature.
III. Indikator:
2.9.1 Menjelaskan pengertian evolusi (asal-usul kehidupan).
2.9.2 Mengemukakan teori evolusi menurut para ahli.
2.9.3 Mengetahui faktor-faktor pendukung evolusi.
2.9.4 Menelaah mekanisme evolusi menurut para ahli.
2.9.5 Menujukkkan bukti-bukti evolusi.
2.9.6 Menemukan persamaan dan perbedaan teori evolusi menurut para ahli
2.9.7 Menilai kebenaran teori-teori Evolusi
2.9.8 Mempelajari pokok-pokok pikiran teori evolusi Darwin
2.9.9 Mendeskripsikan keterkaitan antara evolusi dan mutasi
2.9. 10 Memberikan argumentasi keterkaitan mutasi
Page 2
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa kelas XI mampu untuk:
1. Memahami dan menjelaskan pengertian evolusi (asal-usul kehidupan).
2. Menjelaskan teori evolusi menurut pendapat ahli.
3. Mengetahui faktor pendukung terjadinya evolusi.
4. Menjelaskan mekanisme evolusi menurut para ahli
5. Menyelidiki bukti-bukti evolusi
6. Menemukan persamaan dan perbedaan teori evolusi menurut para ahli
7. Menilai kebenaran teori-teori Evolusi
8. Mempelajari pokok-pokok pikiran teori evolusi Darwin
9. Mendeskripsikan keterkaitan antara evolusi dan mutasi
10. Memberikan argumentasi keterkaitan mutasi
V. Materi Ajar
1. Materi Fakta
Berbagai gambar, foto dan video tentang Teori Evolusi.
2. Materi Konsep
1. PENGERTIAN EVOLUSI
Evolusi secara sederhana didefinisikan sebagai perubahan pada sifat-sifat atau frekuensi gen
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Walaupun demikian,
definisi "evolusi" juga sering kali ditambahkan dengan klaim-klaim berikut ini:
Perbedaan pada komposisi sifat-sifat antara populasi-polulasi yang terisolasi selama
beberapa generasi dapat mengakibatkan munculnya spesies baru.
Semua organisme yang hidup sekarang merupakan keturunan dari nenek moyang yang
sama.
Menurut Douglas Futuyma, 'evolusi biologis dapatlah merupakan proses yang kecil maupun
substansial; ia melibatkan segala sesuatu dari perubahan yang kecil pada proporsi alel yang
berbeda dalam suatu populasi sampai dengan perubahan terus menerus yang berujung pada
organisme proto seperti siput, lebah, jerapah, dan dandelion.
2. PENGERTIAN TEORI EVOLUSI MENURUT PARA AHLI
Carolus Linnaeus (1707 1778), membuat sebuah ketentuan cara mencari keteraturan
posisi antarmakhluk hidup dengan mencari persamaan sifat, dan mengelompokkan yang mirip ke
dalam satu kelompok. Pengelompokan dilakukan
secara berjenjang (diistilahkan dengan takson),
mulai dari jenjang yang paling rendah (takson
spesies) sampai jenjang yang paling tinggi (takson
kingdom). Jenjang ditentukan dari
pengelompokan dengan kemiripan sifat-sifat
khusus, menempati takson terendah, sampai pada
jenjang untuk pengelompokan makhluk hidup dengan kategori sifat-sifat umum pada takson
yang paling tinggi. Linnaeus juga membuat suatu cara penamaan jenis makhluk hidup dengan
sistem Binomial nomenklatur. Dengan sumbangan ilmunya ini Linnaeus disebut sebagai pendiri
Page 3
Taksonomi, suatu ilmu yang membahas tentang penamaan dan pengelompokan makhluk hidup
yang sangat beraneka ragam.
Georges Cuvier (1769 1832), seorang ahli anatomi, tetapi sangat perhatian terhadap
paleontologi (ilmu mengenai fosil). Cuvier mendukung teori Katastropi (catastrophism) yang
menyatakan bahwa makhluk hidup setiap strata tidak ada hubungan kekerabatan karena setiap
strata terbentuk akibat terjadinya bencana alam, seperti gempa, banjir, atau kemarau yang
panjang. Jika strata lenyap oleh bencana, muncul strata baru lengkap dengan makhluk hidup
baru, yang berpindah dari daerah lain. Dari temuan fosil di lembah Paris, Cuvier menyimpulkan
bahwa batuan yang membentuk bumi ini tersusun berupa lapisan-lapisan (strata). Setiap strata
dihuni oleh berbagai makhluk hidup yang unik, berbeda strukturnya dengan makhluk penghuni
strata lainnya. Cuvier yakin bahwa makhluk modern di lapisan bumi paling atas sangat berbeda
dengan makhluk di strata tua di lapisan bawah.
James Hutton (1726 1797), mengemukakan teori gradualisme, yang menyebutkan
bahwa bentuk bumi dan lapisan-lapisannya merupakan hasil perubahan yang berlangsung secara
bertahap, terus-menerus, dan lambat (dalam waktu lama).
Charles Lyell (1797 1875), mengemukakan teori Uniformitarianisme (keseragaman).
Menurut Lyell, proses perubahan lapisan batuan dan bentuk permukaan bumi dari zaman ke
zaman selalu sama atau tidak berubah. Charles Darwin, terinspirasi oleh teori Hutton dan Lyell
dengan membuat sebuah pemikiran bahwa perubahan bumi secara lambat menunjukkan bumi
sudah tua. Kemudian proses yang lambat, tetapi terus-menerus dalam waktu lama pasti
menghasilkan perubahan yang cukup besar.
Jean Baptiste Lamarck (1744 1829), melihat
adanya kecenderungan makhluk sederhana berubah
menjadi makhluk yang lebih kompleks dengan prinsip
adanya proses perubahan menuju kesempurnaan.
Perubahan menjadi sempurna ini menurut Lamarck
karena harus beradaptasi pada lingkungannya. Proses
adaptasi ini dijelaskan Lamarck melalui dua hal.
Pertama, adanya proses use (menggunakan) dan disuse
(tidak menggunakan) dari bagian-bagian tubuh
organisme, bergantung pada kebutuhannya. Contoh
yang diberikan oleh Lamarck, yaitu otot bisep (otot
lengan atas) yang digunakan terus-menerus, dan otot
leher jerapah yang digunakan untuk menggapai
dedaunan pada pohon-pohon tinggi seperti pada Gambar
berikut.
Menurut Lamarck, organ tubuh yang digunakan
secara luas untuk menghadapi lingkungan akan
berkembang lebih besar, sedangkan bagian tubuh yang
kurang digunakan akan mengalami penyusutan. Kedua, Lamarck berkeyakinan adanya
pewarisan sifat-sifat yang diperoleh. Keadaan otot bisep yang semakin besar akibat penggunaan
terus-menerus akan diwariskan kepada keturunannya. Dengan kata lain, keturunan akan lahir
Page 4
dengan sifat otot bisep besar dengan sendirinya. Demikian pula, leher panjang jerapah akan
terwaris dengan sendirinya kepada keturunannya. Padahal perubahan organ tubuh tersebut hasil
modifikasi, dan tidak ada bukti bahwa sifat-sifat yang diperoleh dapat diwariskan. Suatu
kehormatan bagi Lamarck, adanya pengakuan bahwa memang adaptasi terhadap lingkungan
merupakan produk evolusi.
Pada awalnya seluruh jerapah berleher pendek, sementara daun-daunan
makanannya di pohon harus dijangkau karena letaknya yang tinggi.
Karena sering menjangkau daun, leher jerapah semakin panjang sehingga jerapah
generasi berikutnya semakin tinggi.
Penyesuaian dan pewarisan hasil adaptasi ini berlanjut sehingga jerapah masa kini
berleher panjang.
Charles Darwin (1809 1882), menjelaskan bahwa evolusi
menghasilkan keanekaragaman hayati. Makhluk hidup mengalami
evolusi melalui mekanisme seleksi alam. Organisme yang kuatlah
yang akan melestarikan jenisnya. Darwin, mengemukakan pula
adanya kemampuan adaptasi organisme agar mampu melewati
seleksi alam. Darwin menggambarkan fenomena ketiga hal ini
melalui contoh yang terkenal, yaitu gambar perkembangan leher
jerapah.
Contoh ini menjadi komparatif terhadap contoh perkembangan leher jerapah dari Lamarck.
Populasi jerapah, panjang lehernya berbeda-beda, ada yang panjang ada yang pendek.
Terjadi seleksi alam dalam hal mendapatkan makanan. Jerapah berleher pendek mati.
Seleksi alam berlanjut sehingga menghasilkan generasi jerapah seperti sekarang.
Menurut Darwin, seluruh makhluk hidup
berkerabat melalui garis keturunan dari organisme
yang hidup pada zaman purbakala. Keturunan
yang berpencar ke berbagai macam habitat di
muka bumi akan mengembangkan kemampuannya
beradaptasi sampai setiap jenis sesuai dengan
habitatnya. Dalam proses adaptasi inilah
sebenarnya makhluk hidup sedang melewati fase
seleksi alamiah. Karena adaptasi ke berbagai ragam habitat inilah sejarah makhluk hidup dapat
digambarkan seperti sebuah pohon yang berangkat dari sebuah titik, menjalar menjadi batang,
cabang, ranting, sampai ke ujung ranting, seperti pendapat Whitaker yang ditunjukkan pada
Gambar 4.4. Pada tiap awal percabangan terdapat titik-titik nenek moyang bagi organisme yang
berada di cabang-cabangnya. Sungguh analog dengan taksonomi dari Carolus Linnaeus.
Alfred Russel Wallace (1923-1913), mengembangkan teori yang serupa dengan teori
Darwin. Dasar teori wallace adalah penelitian Biologi perbandingan di Brasilia dan Hindia
Belanda (sekarang Indonesia), dan Malaya. Buku penelitiannya berjudul “On the tendency of
varieties to depart indefinitely from the original type”. Teorinya sama dengan yang
dikembangkan Darwin.
Page 5
August Weissman, menumbangkan teori Lamarck. Weismann memotong ekor tikus
beberapa generasi. Menurut teori Lamarck, hal tersebut akan menyebabkan timbulnya jenis tikus
yang tidak berekor. Namun, hasil percobaan Weismann menunjukkan bahwa sampai generasi
terakhir ekor tikus tetap sama panjangnya
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EVOLUSI
Faktor perubahan
1. Mutasi gen maupun mutasi kromosom menghasilkan bahan mentah untuk evolusi.
Tetapi Darwin sendiri sebenarnya tidak mengenal mutasi ini, sementara mutasi
merupakan peristiwa yang sangat penting yang mendukung keabsahan teori Darwin.
2. Rekombinasi perubahan yang dikenal Darwin. Rekombinasi dari hasil-hasil mutasi
memperlengkap bahan mentah untuk evolusi.
Faktor pengarah :
1. Dalam setiap species terdapat banyak penyimpangan yang menurun, karenanya dalam
satu species tidak ada dua individu yang tepat sama dalam susunan genetiknya (pada
saudara kembar misalnya, susunan genetiknya tetap tidak sama).
2. Pada umumnya proses reproduksi menghasilkan jumlah individu dalam tiap generasi
lebih banyak daripada jumlah individu pada generasi sebelumnya.
3. Penambahan individu dalam tiap species ternyata dikendalikan hingga jumlah suatu
populasi species dalam waktu yang cukup lama tidak bertambah secara drastis.
4. Ada persaingan antara individu-individu dalam species untuk mendapatkan kebutuhan
hidupnya dari lingkungannya. Persaingan intra species ini terjadi antara individu-individu
yang berbeda sifat genetiknya. Individu yang mempunyai sifat paling sesuai dengan
lingkungannya akan memiliki viabilitas yang tinggi. Di samping viabilitas juga fertilitas
yang tinggi merupakan faktor yang penting dalam seleksi alam.
4.MEKANISME EVOLUSI
Mekanisme evolusi terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam.
Variasi genetik muncul akibat : mutasi dan rekombinasi gen-gen dalam keturunan baru.
Frekuensi Gen Pada proses evolusi terjadi perubahan frekuensi gen. Bila perbandingan antara
genotip-genotip dalam satu populasi tidak berubah dari satu generasi ke generasi, maka frekuensi
gen dalam populasi tersebut dalam keadaan seimbang. Frekuensi gen seimbang bila :
1. Tidak ada mutasi atau mutasi berjalan seimbang (jika gen A bermutasi menjadi gen a, maka
harus ada gen a yang menjadi gen A dalam jumlah yang sama).
2. Tidak ada seleksi
3. Tidak ada migrasi
4. Perkawinan acak
5. Populasi besar
Bila frekuensi gen dalam satu populasi ada dalam keadaan seimbang berlaku Hukum Hardy
Weinberg. Apabila frekuensi gen yang satu dinyatakan dengan p dan alelnya adalah q, maka
menurut Weinberg : (p+q)=1
Bila frekuensi gen A=p dan frekuensi gen a =1 maka frekuensi genotip :
AA : Aa : aa : p^2 : 2pq : q^2
Page 6
5. KETERKAITAN MUTASI DAN EVOLUSI
Di bumi ini tidak ada dua organisme yang tepat sama, walaupun satu jenis (spesies).
Adanya variasi ini dimungkinkan karena adanya variasi ini dimungkinkan karena adanya
perbedaan gen, faktor lingkungan atau gabungan keduanya. Hal itulah yang memungkinkan
terjadinya evolusi. Setiap organisme, misalnya tumbuhan atau hewan dalam selnya mempunyai
pola gen yang spesifik atau disebut genotip yang spesifik. Dalam keadaan biasa pola gen akan
tetap seumur hidup dan diwariskan turun – temurun dari generasi ke generasi secara mantap.
Genotip berinteraksi dengan lingkungan menghasilkan jenis orgaisme tertentu yang berfungsi
dengan cara tertentu. Penampakan fisik suatu makhluk hidup (fenotip) akan terus tumbuh karena
faktor lingkungan. Oleh karena itu, organisme dengan genotip yang sama tidak akan mempunyai
fenotip yang sama. Variasi dalam suatu keturunan terjadi karena dua sebab utama, yaitu
rekombinasi gen dan mutasi gen.
1. Variasi karena Rekombinasi
Variasi adalah penyebab evolusi yang sangat penting.Evolusi terjadi kalu genotip dan fenotip
sama-sama berubah, yaitu kalau genotip berubah tercermin suatu fenotip yang berlainan.
Perubahan genotip terjadi karena kombinasi gen baru. Hal itu hanya mungkin kalau terjadi
reproduksi secara seksual. Kalau reproduksi seksual terjadi, berarti gen-gen kedua induknya
direkombinasi untuk membentuk genotip anak yang baru.
2. Variasi kepada Mutasi
Variasi yang ditimbulkan karena rekombinasi gen dapat menghasilkan genotip organisme yang
lebih kurang terbatas. Genotip yang dihasilkan hanya gabungan dari bermacam macam gen
kedua induknya, sehingga tidak menghasilkan gen baru yang tertentu Namun, Variasi karena
mutasi sifatnya lebih luas dan dapat menciptakan suatu genotip yang berbeda sama sekali.
Mutasi adalah suatu perubahan mendasar dalam gen yang dapat berupa perubahan pola zat-zat
kimia gen. Gen sel-sel apa pun dapat mengalami mutasi, tetapi yang penting dalam evolusi hanya
mutasi pada sel-sel reproduktif. Karena mutasi akan mempengaruhi sel kelamin primer, gamet
dan telur yang telah dibuahi maka sel-sel yang berkembang menjadi jaringan pembentuk gamet
dapat diteruskan pada keturunannya.Mutasi juga terjadi pada sekelompok gen. Karena gen
mengendalikan perkembangan makhluk hidup maka mutasai dapat mengubah struktur suatu
organisme dan fungsinya. Mutasi yang hanya terjadi pada genotip dan tidak muncul pada fenotip
bagi organisme tidak menimbulkan akibat apapun. Namun, jika perubahan sampai terjadi pada
fenotip dimungkinkan berbahaya dan menyebabkan kematian atau bermanfaat dan diturunkan
dari generasi ke generasi. Akumulasi mutasi-mutasi yang bermanfaat selama berabad-abad telah
menyebabkan terciptanya semua jenis makhluk hidup yang kita kenal sekarang ini.
6. BUKTI-BKTI EVOLUSI
Fosil
Page 7
fosil adalah sisa –sisa hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah membatu (jejak
yang tersimpan dalam batuan). Fosil yang lain adalah segala jejak, misalnya sebatang daun yang
jatuh ke tanah, lantas tertutup oleh lapisan lain kemudian dasarnya membatu,lalu zat organic
terlarut air dan tinggal jejak (cetakan) dari bentuknya saja. Seandainya rongga ini diisi dengan
mineral lagi maka terdafat semacam penulangan. Penemuan fosil hanya secara kebetulan saja,
dan jarang sekali ditemukan fosil yang utuh keseluruhannya. Adanya fosil juga menunjukkan
kemiripan dengan organisme yang ada dewasa ini.
2. Embriologi perbandingan
Embrio hewan bersel banyak
mengalami kesamaan perkembangan
embrio. Berawal dari zigot →
blastula→ gastrula, kemudian
mengalami diferensiasi sehingga
terbentuk macam –macam alat tubuh.
Ernest Haeckel, mengatakan tentang
adanya peristiwa ulangan ontogeni
yang serupa dengan peristiwa
filogeninya, di sebut teori
rekapitulasi. Contoh : adanya rekapitulasi adalah perkembangan terjadinya jantung pada
mamalia yang dimulai dengan perkembangan yang menyerupai ikan, selanjutnya menyerupai
embrio amfibi, selanjutnya menyerupai perkembangan embrio reptil.
3. Anatomi perbandingan
Anatomi perbandingan dapat diketahui bahwa alat-alat fungsional pada berbagai binatang
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
Homologi :alat tubuh yang
mempunyai bentuk yang
berbeda dan fungsinya berbeda
namun kalau diteliti
mempunyai bentuk dasar yang
sama. Misalnya:sirip ikan paus
fungsinya untuk berenang, homolog dengan kaki depan kuda yang fungsinya untuk
terbang.
Analogi :alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena
perkembangan evolusi yang
konvergen alat –alat tersebut
mempunyai fungsi yang sama.
Dalam konteks beberapa tulisan
sebelumnya, penelitian adanya fosil hidup
dengan umur awal sampai jutaan tahun
lalu, benar-benar membuktikan bahwa teori evolusi (hipotesis) atau neo-darwinisme
atau lompatan evolusi tidak berlaku pada hewan yang bernama Coelacanth.
Page 8
3) Materi Prinsip
Materi organisasi kehidupan yang harus dikuasai adalah :
- Menjelaskan pengertian evolusi (asal-usul kehidupan).
- Menjelaskan teori evolusi menurut para ahli.
- Mengetahui faktor-faktor pendukung evolusi.
- Menjelaskan mekanisme evolusi menurut para ahli.
4) Prosedur / deskripsi materi
a. Pengertian teori evolusi
b. Faktor pendukung terjadinya evolusi
c. Mekanisme evolusi
III. Pendekatan, metode, dan model pembelajaran
Pendekatan : scientific (pendekatan ilmiah)
Metode : ceramah, diskusi,dan penugasan
Model : Cooperative learning
IV. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media
LKS
Power Point
Gambar/Foto/video tentang teori evolusi
2. Alat/Bahan
LCD,
papan tulis,
spidol dll.
3. Sumber Belajar:
Buku : Sidik,Persahini,dkk.2011.Biologi SMA kelas XII.Jakarta:BUMIAKSARA
Internet
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 : 2 X 45 menit
Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu
Pendahuluan Memberikan salam dan berdoa
Pengkondisian kelas
Mengabsensi
Apersepsi
20 menit
Kegiatan inti
Mengamati
Mengkaji literatur tentang berbagai
60 menit
Page 9
bentuk paruh burung
Gambar. Macam-macam paruh burung
Mengkaji persamaan dan perbedaan teori
evolusi yang dikemukakan oleh para ahli?
Menanya
Mengapa terdapat berbagai paruh
burung? Apa penyebabnya?
MengumpulkanData
(Eksperimen/Eksplorasi)
Mengkaji fenomena evolusi
menurut Darwin menggunakan gambar
jerapah, burung Finch dan kupu-kupu
biston betularia, dikaitkan kenyataan yang
ada sekarang. (teori seleksi alam dan use
and dis-use)
Page 10
Mengklasifikasikan perbedaan teori
evolusi Darwin dan teori evolusi lainnya
Menelaah tentang faktor-faktor
penyebab evolusi
Meninjau tentang hubungan evolusi
dan mutasi
Mengasosiasikan
Diskusi tentang hasil kajian
fenomena evolusi
Memadukan untuk mencari
pendekatan antara ilmu yang mendukung
evolusi (teori penciptaan cerdas) dengan
kebenaran hakiki (dalam agama) untuk
mencari titik temu tentang penciptaan
mahluk hidup
Menganalisis pohon evolusi
dikaitkan dengan hasil analisis di atas.
Mengkomunikasikan
Presentasi hasil diskusi tentang proses
evolusi, teori-teori evolusi, persamaan
evolusi dan mutasi
Penutup Guru memberi post test materi
pembelajaran
Guru meringkas materi hasil
pembelajaran
Guru memberikan tugas pekerjaan
rumah (PR) kepada siswa
Guru dan siswa membaca doa selesai
pembelajaran
10 menit
VI. Penilaian
Jenis / Teknik Penilaian
Penilaian presentasi
Penilaian tes essay
Instrumen penilaian
Instrumen penilaian presentasi
Instrumen penilaian tes essay
Page 11
Mengetahui,
Kepala SMA IT AINURRAFIQ
(__________________________)
NIP/NIK :
…Cirebon 13 April 2015..…………, …..-
…..- 20 …….
Guru Biologi
(_______________________)
NIP/NIK :