Top Banner
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA IT AINURRAFIQ Mata Pelajaran : BIOLOGI Kelas/Semester : XII IPA/2 (Dua) Materi Pokok : EVOLUSI Alokasi Waktu : 2 x 45 menit I. Kompetensi Inti KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam oergaulan dunia. KI 3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. II. Kompetensi Dasar 2.9 Menganalisis tentang teori evolusi dan seleksi alam dengan pandangan baru mengenai pembentukan spesies baru di bumi berdasarkan studi literature. III. Indikator: 2.9.1 Menjelaskan pengertian evolusi (asal-usul kehidupan). 2.9.2 Mengemukakan teori evolusi menurut para ahli. 2.9.3 Mengetahui faktor-faktor pendukung evolusi. 2.9.4 Menelaah mekanisme evolusi menurut para ahli. 2.9.5 Menujukkkan bukti-bukti evolusi. 2.9.6 Menemukan persamaan dan perbedaan teori evolusi menurut para ahli 2.9.7 Menilai kebenaran teori-teori Evolusi 2.9.8 Mempelajari pokok-pokok pikiran teori evolusi Darwin 2.9.9 Mendeskripsikan keterkaitan antara evolusi dan mutasi 2.9. 10 Memberikan argumentasi keterkaitan mutasi
11

RPP Komik Inovasi

Mar 30, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: RPP Komik Inovasi

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA IT AINURRAFIQ

Mata Pelajaran : BIOLOGI

Kelas/Semester : XII IPA/2 (Dua)

Materi Pokok : EVOLUSI

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

I. Kompetensi Inti

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan

diri sebagai cerminan bangsa dalam oergaulan dunia.

KI 3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar

2.9 Menganalisis tentang teori evolusi dan seleksi alam dengan pandangan baru mengenai

pembentukan spesies baru di bumi berdasarkan studi literature.

III. Indikator:

2.9.1 Menjelaskan pengertian evolusi (asal-usul kehidupan).

2.9.2 Mengemukakan teori evolusi menurut para ahli.

2.9.3 Mengetahui faktor-faktor pendukung evolusi.

2.9.4 Menelaah mekanisme evolusi menurut para ahli.

2.9.5 Menujukkkan bukti-bukti evolusi.

2.9.6 Menemukan persamaan dan perbedaan teori evolusi menurut para ahli

2.9.7 Menilai kebenaran teori-teori Evolusi

2.9.8 Mempelajari pokok-pokok pikiran teori evolusi Darwin

2.9.9 Mendeskripsikan keterkaitan antara evolusi dan mutasi

2.9. 10 Memberikan argumentasi keterkaitan mutasi

Page 2: RPP Komik Inovasi

IV. Tujuan Pembelajaran

Siswa kelas XI mampu untuk:

1. Memahami dan menjelaskan pengertian evolusi (asal-usul kehidupan).

2. Menjelaskan teori evolusi menurut pendapat ahli.

3. Mengetahui faktor pendukung terjadinya evolusi.

4. Menjelaskan mekanisme evolusi menurut para ahli

5. Menyelidiki bukti-bukti evolusi

6. Menemukan persamaan dan perbedaan teori evolusi menurut para ahli

7. Menilai kebenaran teori-teori Evolusi

8. Mempelajari pokok-pokok pikiran teori evolusi Darwin

9. Mendeskripsikan keterkaitan antara evolusi dan mutasi

10. Memberikan argumentasi keterkaitan mutasi

V. Materi Ajar

1. Materi Fakta

Berbagai gambar, foto dan video tentang Teori Evolusi.

2. Materi Konsep

1. PENGERTIAN EVOLUSI

Evolusi secara sederhana didefinisikan sebagai perubahan pada sifat-sifat atau frekuensi gen

suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Walaupun demikian,

definisi "evolusi" juga sering kali ditambahkan dengan klaim-klaim berikut ini:

Perbedaan pada komposisi sifat-sifat antara populasi-polulasi yang terisolasi selama

beberapa generasi dapat mengakibatkan munculnya spesies baru.

Semua organisme yang hidup sekarang merupakan keturunan dari nenek moyang yang

sama.

Menurut Douglas Futuyma, 'evolusi biologis dapatlah merupakan proses yang kecil maupun

substansial; ia melibatkan segala sesuatu dari perubahan yang kecil pada proporsi alel yang

berbeda dalam suatu populasi sampai dengan perubahan terus menerus yang berujung pada

organisme proto seperti siput, lebah, jerapah, dan dandelion.

2. PENGERTIAN TEORI EVOLUSI MENURUT PARA AHLI

Carolus Linnaeus (1707 1778), membuat sebuah ketentuan cara mencari keteraturan

posisi antarmakhluk hidup dengan mencari persamaan sifat, dan mengelompokkan yang mirip ke

dalam satu kelompok. Pengelompokan dilakukan

secara berjenjang (diistilahkan dengan takson),

mulai dari jenjang yang paling rendah (takson

spesies) sampai jenjang yang paling tinggi (takson

kingdom). Jenjang ditentukan dari

pengelompokan dengan kemiripan sifat-sifat

khusus, menempati takson terendah, sampai pada

jenjang untuk pengelompokan makhluk hidup dengan kategori sifat-sifat umum pada takson

yang paling tinggi. Linnaeus juga membuat suatu cara penamaan jenis makhluk hidup dengan

sistem Binomial nomenklatur. Dengan sumbangan ilmunya ini Linnaeus disebut sebagai pendiri

Page 3: RPP Komik Inovasi

Taksonomi, suatu ilmu yang membahas tentang penamaan dan pengelompokan makhluk hidup

yang sangat beraneka ragam.

Georges Cuvier (1769 1832), seorang ahli anatomi, tetapi sangat perhatian terhadap

paleontologi (ilmu mengenai fosil). Cuvier mendukung teori Katastropi (catastrophism) yang

menyatakan bahwa makhluk hidup setiap strata tidak ada hubungan kekerabatan karena setiap

strata terbentuk akibat terjadinya bencana alam, seperti gempa, banjir, atau kemarau yang

panjang. Jika strata lenyap oleh bencana, muncul strata baru lengkap dengan makhluk hidup

baru, yang berpindah dari daerah lain. Dari temuan fosil di lembah Paris, Cuvier menyimpulkan

bahwa batuan yang membentuk bumi ini tersusun berupa lapisan-lapisan (strata). Setiap strata

dihuni oleh berbagai makhluk hidup yang unik, berbeda strukturnya dengan makhluk penghuni

strata lainnya. Cuvier yakin bahwa makhluk modern di lapisan bumi paling atas sangat berbeda

dengan makhluk di strata tua di lapisan bawah.

James Hutton (1726 1797), mengemukakan teori gradualisme, yang menyebutkan

bahwa bentuk bumi dan lapisan-lapisannya merupakan hasil perubahan yang berlangsung secara

bertahap, terus-menerus, dan lambat (dalam waktu lama).

Charles Lyell (1797 1875), mengemukakan teori Uniformitarianisme (keseragaman).

Menurut Lyell, proses perubahan lapisan batuan dan bentuk permukaan bumi dari zaman ke

zaman selalu sama atau tidak berubah. Charles Darwin, terinspirasi oleh teori Hutton dan Lyell

dengan membuat sebuah pemikiran bahwa perubahan bumi secara lambat menunjukkan bumi

sudah tua. Kemudian proses yang lambat, tetapi terus-menerus dalam waktu lama pasti

menghasilkan perubahan yang cukup besar.

Jean Baptiste Lamarck (1744 1829), melihat

adanya kecenderungan makhluk sederhana berubah

menjadi makhluk yang lebih kompleks dengan prinsip

adanya proses perubahan menuju kesempurnaan.

Perubahan menjadi sempurna ini menurut Lamarck

karena harus beradaptasi pada lingkungannya. Proses

adaptasi ini dijelaskan Lamarck melalui dua hal.

Pertama, adanya proses use (menggunakan) dan disuse

(tidak menggunakan) dari bagian-bagian tubuh

organisme, bergantung pada kebutuhannya. Contoh

yang diberikan oleh Lamarck, yaitu otot bisep (otot

lengan atas) yang digunakan terus-menerus, dan otot

leher jerapah yang digunakan untuk menggapai

dedaunan pada pohon-pohon tinggi seperti pada Gambar

berikut.

Menurut Lamarck, organ tubuh yang digunakan

secara luas untuk menghadapi lingkungan akan

berkembang lebih besar, sedangkan bagian tubuh yang

kurang digunakan akan mengalami penyusutan. Kedua, Lamarck berkeyakinan adanya

pewarisan sifat-sifat yang diperoleh. Keadaan otot bisep yang semakin besar akibat penggunaan

terus-menerus akan diwariskan kepada keturunannya. Dengan kata lain, keturunan akan lahir

Page 4: RPP Komik Inovasi

dengan sifat otot bisep besar dengan sendirinya. Demikian pula, leher panjang jerapah akan

terwaris dengan sendirinya kepada keturunannya. Padahal perubahan organ tubuh tersebut hasil

modifikasi, dan tidak ada bukti bahwa sifat-sifat yang diperoleh dapat diwariskan. Suatu

kehormatan bagi Lamarck, adanya pengakuan bahwa memang adaptasi terhadap lingkungan

merupakan produk evolusi.

Pada awalnya seluruh jerapah berleher pendek, sementara daun-daunan

makanannya di pohon harus dijangkau karena letaknya yang tinggi.

Karena sering menjangkau daun, leher jerapah semakin panjang sehingga jerapah

generasi berikutnya semakin tinggi.

Penyesuaian dan pewarisan hasil adaptasi ini berlanjut sehingga jerapah masa kini

berleher panjang.

Charles Darwin (1809 1882), menjelaskan bahwa evolusi

menghasilkan keanekaragaman hayati. Makhluk hidup mengalami

evolusi melalui mekanisme seleksi alam. Organisme yang kuatlah

yang akan melestarikan jenisnya. Darwin, mengemukakan pula

adanya kemampuan adaptasi organisme agar mampu melewati

seleksi alam. Darwin menggambarkan fenomena ketiga hal ini

melalui contoh yang terkenal, yaitu gambar perkembangan leher

jerapah.

Contoh ini menjadi komparatif terhadap contoh perkembangan leher jerapah dari Lamarck.

Populasi jerapah, panjang lehernya berbeda-beda, ada yang panjang ada yang pendek.

Terjadi seleksi alam dalam hal mendapatkan makanan. Jerapah berleher pendek mati.

Seleksi alam berlanjut sehingga menghasilkan generasi jerapah seperti sekarang.

Menurut Darwin, seluruh makhluk hidup

berkerabat melalui garis keturunan dari organisme

yang hidup pada zaman purbakala. Keturunan

yang berpencar ke berbagai macam habitat di

muka bumi akan mengembangkan kemampuannya

beradaptasi sampai setiap jenis sesuai dengan

habitatnya. Dalam proses adaptasi inilah

sebenarnya makhluk hidup sedang melewati fase

seleksi alamiah. Karena adaptasi ke berbagai ragam habitat inilah sejarah makhluk hidup dapat

digambarkan seperti sebuah pohon yang berangkat dari sebuah titik, menjalar menjadi batang,

cabang, ranting, sampai ke ujung ranting, seperti pendapat Whitaker yang ditunjukkan pada

Gambar 4.4. Pada tiap awal percabangan terdapat titik-titik nenek moyang bagi organisme yang

berada di cabang-cabangnya. Sungguh analog dengan taksonomi dari Carolus Linnaeus.

Alfred Russel Wallace (1923-1913), mengembangkan teori yang serupa dengan teori

Darwin. Dasar teori wallace adalah penelitian Biologi perbandingan di Brasilia dan Hindia

Belanda (sekarang Indonesia), dan Malaya. Buku penelitiannya berjudul “On the tendency of

varieties to depart indefinitely from the original type”. Teorinya sama dengan yang

dikembangkan Darwin.

Page 5: RPP Komik Inovasi

August Weissman, menumbangkan teori Lamarck. Weismann memotong ekor tikus

beberapa generasi. Menurut teori Lamarck, hal tersebut akan menyebabkan timbulnya jenis tikus

yang tidak berekor. Namun, hasil percobaan Weismann menunjukkan bahwa sampai generasi

terakhir ekor tikus tetap sama panjangnya

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EVOLUSI

Faktor perubahan

1. Mutasi gen maupun mutasi kromosom menghasilkan bahan mentah untuk evolusi.

Tetapi Darwin sendiri sebenarnya tidak mengenal mutasi ini, sementara mutasi

merupakan peristiwa yang sangat penting yang mendukung keabsahan teori Darwin.

2. Rekombinasi perubahan yang dikenal Darwin. Rekombinasi dari hasil-hasil mutasi

memperlengkap bahan mentah untuk evolusi.

Faktor pengarah :

1. Dalam setiap species terdapat banyak penyimpangan yang menurun, karenanya dalam

satu species tidak ada dua individu yang tepat sama dalam susunan genetiknya (pada

saudara kembar misalnya, susunan genetiknya tetap tidak sama).

2. Pada umumnya proses reproduksi menghasilkan jumlah individu dalam tiap generasi

lebih banyak daripada jumlah individu pada generasi sebelumnya.

3. Penambahan individu dalam tiap species ternyata dikendalikan hingga jumlah suatu

populasi species dalam waktu yang cukup lama tidak bertambah secara drastis.

4. Ada persaingan antara individu-individu dalam species untuk mendapatkan kebutuhan

hidupnya dari lingkungannya. Persaingan intra species ini terjadi antara individu-individu

yang berbeda sifat genetiknya. Individu yang mempunyai sifat paling sesuai dengan

lingkungannya akan memiliki viabilitas yang tinggi. Di samping viabilitas juga fertilitas

yang tinggi merupakan faktor yang penting dalam seleksi alam.

4.MEKANISME EVOLUSI

Mekanisme evolusi terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam.

Variasi genetik muncul akibat : mutasi dan rekombinasi gen-gen dalam keturunan baru.

Frekuensi Gen Pada proses evolusi terjadi perubahan frekuensi gen. Bila perbandingan antara

genotip-genotip dalam satu populasi tidak berubah dari satu generasi ke generasi, maka frekuensi

gen dalam populasi tersebut dalam keadaan seimbang. Frekuensi gen seimbang bila :

1. Tidak ada mutasi atau mutasi berjalan seimbang (jika gen A bermutasi menjadi gen a, maka

harus ada gen a yang menjadi gen A dalam jumlah yang sama).

2. Tidak ada seleksi

3. Tidak ada migrasi

4. Perkawinan acak

5. Populasi besar

Bila frekuensi gen dalam satu populasi ada dalam keadaan seimbang berlaku Hukum Hardy

Weinberg. Apabila frekuensi gen yang satu dinyatakan dengan p dan alelnya adalah q, maka

menurut Weinberg : (p+q)=1

Bila frekuensi gen A=p dan frekuensi gen a =1 maka frekuensi genotip :

AA : Aa : aa : p^2 : 2pq : q^2

Page 6: RPP Komik Inovasi

5. KETERKAITAN MUTASI DAN EVOLUSI

Di bumi ini tidak ada dua organisme yang tepat sama, walaupun satu jenis (spesies).

Adanya variasi ini dimungkinkan karena adanya variasi ini dimungkinkan karena adanya

perbedaan gen, faktor lingkungan atau gabungan keduanya. Hal itulah yang memungkinkan

terjadinya evolusi. Setiap organisme, misalnya tumbuhan atau hewan dalam selnya mempunyai

pola gen yang spesifik atau disebut genotip yang spesifik. Dalam keadaan biasa pola gen akan

tetap seumur hidup dan diwariskan turun – temurun dari generasi ke generasi secara mantap.

Genotip berinteraksi dengan lingkungan menghasilkan jenis orgaisme tertentu yang berfungsi

dengan cara tertentu. Penampakan fisik suatu makhluk hidup (fenotip) akan terus tumbuh karena

faktor lingkungan. Oleh karena itu, organisme dengan genotip yang sama tidak akan mempunyai

fenotip yang sama. Variasi dalam suatu keturunan terjadi karena dua sebab utama, yaitu

rekombinasi gen dan mutasi gen.

1. Variasi karena Rekombinasi

Variasi adalah penyebab evolusi yang sangat penting.Evolusi terjadi kalu genotip dan fenotip

sama-sama berubah, yaitu kalau genotip berubah tercermin suatu fenotip yang berlainan.

Perubahan genotip terjadi karena kombinasi gen baru. Hal itu hanya mungkin kalau terjadi

reproduksi secara seksual. Kalau reproduksi seksual terjadi, berarti gen-gen kedua induknya

direkombinasi untuk membentuk genotip anak yang baru.

2. Variasi kepada Mutasi

Variasi yang ditimbulkan karena rekombinasi gen dapat menghasilkan genotip organisme yang

lebih kurang terbatas. Genotip yang dihasilkan hanya gabungan dari bermacam macam gen

kedua induknya, sehingga tidak menghasilkan gen baru yang tertentu Namun, Variasi karena

mutasi sifatnya lebih luas dan dapat menciptakan suatu genotip yang berbeda sama sekali.

Mutasi adalah suatu perubahan mendasar dalam gen yang dapat berupa perubahan pola zat-zat

kimia gen. Gen sel-sel apa pun dapat mengalami mutasi, tetapi yang penting dalam evolusi hanya

mutasi pada sel-sel reproduktif. Karena mutasi akan mempengaruhi sel kelamin primer, gamet

dan telur yang telah dibuahi maka sel-sel yang berkembang menjadi jaringan pembentuk gamet

dapat diteruskan pada keturunannya.Mutasi juga terjadi pada sekelompok gen. Karena gen

mengendalikan perkembangan makhluk hidup maka mutasai dapat mengubah struktur suatu

organisme dan fungsinya. Mutasi yang hanya terjadi pada genotip dan tidak muncul pada fenotip

bagi organisme tidak menimbulkan akibat apapun. Namun, jika perubahan sampai terjadi pada

fenotip dimungkinkan berbahaya dan menyebabkan kematian atau bermanfaat dan diturunkan

dari generasi ke generasi. Akumulasi mutasi-mutasi yang bermanfaat selama berabad-abad telah

menyebabkan terciptanya semua jenis makhluk hidup yang kita kenal sekarang ini.

6. BUKTI-BKTI EVOLUSI

Fosil

Page 7: RPP Komik Inovasi

fosil adalah sisa –sisa hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah membatu (jejak

yang tersimpan dalam batuan). Fosil yang lain adalah segala jejak, misalnya sebatang daun yang

jatuh ke tanah, lantas tertutup oleh lapisan lain kemudian dasarnya membatu,lalu zat organic

terlarut air dan tinggal jejak (cetakan) dari bentuknya saja. Seandainya rongga ini diisi dengan

mineral lagi maka terdafat semacam penulangan. Penemuan fosil hanya secara kebetulan saja,

dan jarang sekali ditemukan fosil yang utuh keseluruhannya. Adanya fosil juga menunjukkan

kemiripan dengan organisme yang ada dewasa ini.

2. Embriologi perbandingan

Embrio hewan bersel banyak

mengalami kesamaan perkembangan

embrio. Berawal dari zigot →

blastula→ gastrula, kemudian

mengalami diferensiasi sehingga

terbentuk macam –macam alat tubuh.

Ernest Haeckel, mengatakan tentang

adanya peristiwa ulangan ontogeni

yang serupa dengan peristiwa

filogeninya, di sebut teori

rekapitulasi. Contoh : adanya rekapitulasi adalah perkembangan terjadinya jantung pada

mamalia yang dimulai dengan perkembangan yang menyerupai ikan, selanjutnya menyerupai

embrio amfibi, selanjutnya menyerupai perkembangan embrio reptil.

3. Anatomi perbandingan

Anatomi perbandingan dapat diketahui bahwa alat-alat fungsional pada berbagai binatang

dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

Homologi :alat tubuh yang

mempunyai bentuk yang

berbeda dan fungsinya berbeda

namun kalau diteliti

mempunyai bentuk dasar yang

sama. Misalnya:sirip ikan paus

fungsinya untuk berenang, homolog dengan kaki depan kuda yang fungsinya untuk

terbang.

Analogi :alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena

perkembangan evolusi yang

konvergen alat –alat tersebut

mempunyai fungsi yang sama.

Dalam konteks beberapa tulisan

sebelumnya, penelitian adanya fosil hidup

dengan umur awal sampai jutaan tahun

lalu, benar-benar membuktikan bahwa teori evolusi (hipotesis) atau neo-darwinisme

atau lompatan evolusi tidak berlaku pada hewan yang bernama Coelacanth.

Page 8: RPP Komik Inovasi

3) Materi Prinsip

Materi organisasi kehidupan yang harus dikuasai adalah :

- Menjelaskan pengertian evolusi (asal-usul kehidupan).

- Menjelaskan teori evolusi menurut para ahli.

- Mengetahui faktor-faktor pendukung evolusi.

- Menjelaskan mekanisme evolusi menurut para ahli.

4) Prosedur / deskripsi materi

a. Pengertian teori evolusi

b. Faktor pendukung terjadinya evolusi

c. Mekanisme evolusi

III. Pendekatan, metode, dan model pembelajaran

Pendekatan : scientific (pendekatan ilmiah)

Metode : ceramah, diskusi,dan penugasan

Model : Cooperative learning

IV. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Media

LKS

Power Point

Gambar/Foto/video tentang teori evolusi

2. Alat/Bahan

LCD,

papan tulis,

spidol dll.

3. Sumber Belajar:

Buku : Sidik,Persahini,dkk.2011.Biologi SMA kelas XII.Jakarta:BUMIAKSARA

Internet

V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 : 2 X 45 menit

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan Memberikan salam dan berdoa

Pengkondisian kelas

Mengabsensi

Apersepsi

20 menit

Kegiatan inti

Mengamati

Mengkaji literatur tentang berbagai

60 menit

Page 9: RPP Komik Inovasi

bentuk paruh burung

Gambar. Macam-macam paruh burung

Mengkaji persamaan dan perbedaan teori

evolusi yang dikemukakan oleh para ahli?

Menanya

Mengapa terdapat berbagai paruh

burung? Apa penyebabnya?

MengumpulkanData

(Eksperimen/Eksplorasi)

Mengkaji fenomena evolusi

menurut Darwin menggunakan gambar

jerapah, burung Finch dan kupu-kupu

biston betularia, dikaitkan kenyataan yang

ada sekarang. (teori seleksi alam dan use

and dis-use)

Page 10: RPP Komik Inovasi

Mengklasifikasikan perbedaan teori

evolusi Darwin dan teori evolusi lainnya

Menelaah tentang faktor-faktor

penyebab evolusi

Meninjau tentang hubungan evolusi

dan mutasi

Mengasosiasikan

Diskusi tentang hasil kajian

fenomena evolusi

Memadukan untuk mencari

pendekatan antara ilmu yang mendukung

evolusi (teori penciptaan cerdas) dengan

kebenaran hakiki (dalam agama) untuk

mencari titik temu tentang penciptaan

mahluk hidup

Menganalisis pohon evolusi

dikaitkan dengan hasil analisis di atas.

Mengkomunikasikan

Presentasi hasil diskusi tentang proses

evolusi, teori-teori evolusi, persamaan

evolusi dan mutasi

Penutup Guru memberi post test materi

pembelajaran

Guru meringkas materi hasil

pembelajaran

Guru memberikan tugas pekerjaan

rumah (PR) kepada siswa

Guru dan siswa membaca doa selesai

pembelajaran

10 menit

VI. Penilaian

Jenis / Teknik Penilaian

Penilaian presentasi

Penilaian tes essay

Instrumen penilaian

Instrumen penilaian presentasi

Instrumen penilaian tes essay

Page 11: RPP Komik Inovasi

Mengetahui,

Kepala SMA IT AINURRAFIQ

(__________________________)

NIP/NIK :

…Cirebon 13 April 2015..…………, …..-

…..- 20 …….

Guru Biologi

(_______________________)

NIP/NIK :