BAB I DPENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menegah yang dimuat dalam Pendahuluan bahwa : Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar setiap individu mampu menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang pada gilirannya mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup 1
32
Embed
bdkdenpasar.combdkdenpasar.com/assets/CKImages/files/KTI RPP - Copy.docx · Web viewBAB I DPENDAHULUAN Latar Belakang Dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
DPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menegah yang dimuat dalam Pendahuluan bahwa : Proses
Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu
setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi
pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar
setiap individu mampu menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang
pada gilirannya mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat
belajar. Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan
dalam proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama,
solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik
guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa.
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,
kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta
didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi
menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan
kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui
penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan,
kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang
sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi
1
atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia
hidup. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek
yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi,
dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan
kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi
pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami dan dapat
menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan
masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras
mewujudkan ide-idenya.
Untuk mewujudkan gagasan di atas perlu memperhatikan kondisi yang ada di
lapangan. Kondisi di lapangan, masih banyak guru-guru yang tidak bisa menyusun
RPP, ini disebabkan mungkin karena kurang gairahnya sebagian guru yang
memahami tentang bagaimana Format RPP yang sudah mengalami bebrapa kali
perubahan
Berdasarkan kondisi lapangan yang demikian, maka penulis mencoba
menyusun Profosal Karya Tulis Ilmiyah dengan judul Studi : Analisis Penerapan
Format Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
BerdasarkanKurikulum 2013 di Madrasah Ibtdaiyah Al-Amin Kementerian
Agama Kab. Tabanan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, penulis tuangkan
identifikasi masalah dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Analisis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Permendikbud ini sebagai berikut :
1. Bagaiamana format RPP Berdasar Permendikbud 2013 yang dilaksanakan di
MI Al Amin Tabanan ?
2. Bagaimana format RPP Berdasar Permendikbud 2014 yang dilaksanakan Di
MI Al Amin Tabanan ?
3. Bagaimana format RPP Berdasar Permendikbud no. 103 tahun 2014 yang
dilaksanakan di MI Al Amin Tabanan ?
2
4. bagaimana format RPP Berdasar Permendikbud No. 22 Tahun 2016 yang
dilaksanakan di MI Al Amin Tabanan ?
5. Bagaimana Sikap Guru Al-Amin Al Amin dengan adanya sering adanya
Perubahan dalam Kurikulum 2023?
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, Penulis tuangkan
rumusan masalahnya dalam KTI ini sebagai berikut :
1. Bagaiamana format RPP Berdasar Permendikbud 2013 yang dilaksanakan di
MI Al Amin Tabanan ?
2. Bagaimana format RPP Berdasar Permendikbud no. 103 tahun 2014 yang
dilaksanakan di MI Al Amin Tabanan ?
3. bagaimana format RPP Berdasar Permendikbud No. 22 Tahun 2016 yang
dilaksanakan di MI Al Amin Tabanan ?
4. Bagaimana Sikap Guru Al-Amin Al Amin dengan adanya sering adanya
Perubahan dalam Kurikulum 2023?
D. Tujuan Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Analisis Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran berdasarkan Permendikbud 2014 ini, merupakan penelitian kajian
kepustakaan , yakni memaparkan situasi dan kondisi tentang pelaksanaan penilaian
berbasis kelas dalam setiap mata pelajaran yang berdasarkan pada rumusan maslah
diatas tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Format RPP Berdasarkan Permendikbud 2013 no. 81a tentang
Standar Proses yang dilaksanakan di MI Al Amin.
2. Untuk mengetahui Format RPP Berdasarkan Permendikbud no. 103 tahun2014
yang dilaksanakan di MI Al Amin.
3. Untuk mengetahui Format RPP Berdasar Permendikbud No. 22 Tahun 2016
yang dilaksanakan di MI Al Amin.
4. Untuk mengetahui Sikap Guru- Al-Amin dengan adanya sering adanya
Perubahan dalam Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di MI Al Amin.
..
3
E. Manfaat Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Analisis Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran brdasarkan Permendikbud 2014. ini diaharapkan
dapat memberikan manfaat teoritis maupun praktis, utamanya bagi pihak Widyaiswara
Balai Diklat Keagamaan Denpasar dan para stake holders. Bagian ini akan dipaparkan
manfaat teoritis kemudian manfaat praktisnya.
1. Manfaat Teoritis
Beberapa manfaat yang sifatnya toritis dari penelitian ini adalah :
1) Menambah kajian teoritis bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
di kelas.
2) Memberi paparan teoritis melalui kajian ilmiah bagi guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran dengan memempersiapkan RPP sebelum memulai
pembelajaran di kelas.
2. Manfaat Praktis
Beberapa manfaat yang sifatnya praktis dari penelitian ini adalah :
1) Dapat dijadikan pedoman dan contoh emperis bagi penulisi lain yang ingin
melaksanakan penelitian /penulisan sejenis di kemudian hari di tempat yang
maupun ditempat berbeda.
2) Dapat dijadikan bahan evaluasi diri bagi guru apakah selama ini telah
melaksanakan proses pembelajarannya sudah sesuai dengan RPP yang telah
di susun.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teoritis
1. Hakikat RPP
Pada Lampiran III Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Reublik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014Tentang Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dijelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau
lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis pesertadidik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema
yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
2. Komponen RPP
Dalam Lampiran Permendikbud No. 54 dijelaskan bahwa Komponen
RPP terdiri atas:
1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3) Kelas/semester;
4) Materi pembelajaran;
5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kd
dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan kd yang harus dicapai;
6) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
5
7) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;
8) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
9) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
10) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan), dan penutup; dan
11) Penilaian hasil pembelajaran.
3. Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memerhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2) Partisipasi aktif peserta didik.
3) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
7) kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar.
8) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
6
9) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis,
dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pedoman Umum Pembelajaran mencakup kerangka konseptual dan
operasional tentang: strategi pembelajaran, sistem kredit semester, penilaian hasil
belajar, dan layanan bimbingan dan konseling. Cakupan pedoman tersebut
dikembangkan dalam kerangka implementasi Kurikulum 2013.
Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Dalam arti bahwa
kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik,
sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa
dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan
penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh
guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu
perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang
mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan
Kegiatan Pendahuluan dan Kegiatan Penutup…bisa lihat di Permendikbud
No.23
3. Sikap Guru- Al-Amin dengan adanya sering adanya Perubahan dalam
Kurikulum 2013
Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al Amin Hj. Siti
Aisyiyah, M.Pd. tentang Sikap Guru- Al-Amin dengan adanya sering adanya
Perubahan dalam Kurikulum 2013, bahwa Guru-guru Al Amin tetap semangat dan
loyal dalam menerapkan kurikulum 2013 meskipun sebentar-sebentar mengalami
perubahan alasan adalah :
19
a. Mulai dari disosialisaikannya Kurikulum 2013 yang berdasarkan-
permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013 tentang Standar Proses
melalui DDTK Administrasi Pembelajaran bagi Guru Madrasah se Kab.
Tabanan yang di selenggarakan Balai Diklat Keagamaan Denpasar,
peserta dari Guru MI Al-Amin aktif mengikutinya.
b. Begitu juga Perubahan Perdikbud no. 103-104 Tahun 2014, Guru MI Al
Amin ada yang mewakili jadi Peserta DDTK Administrasi Pembelajaran
yang di selenggarakan Balai Diklat Keagamaan Denpasar.
c. Sedangkan tentang Permendikbud no, 20-24 Tahun 2016 Guru Al Amin
juga ada yang ikut secara aktif sebagai Peserta DDTK Administrasi
Pembelajaran yang di selenggarakan Balai Diklat Keagamaan Denpasar di
Di Kantor Kementerian Agama Kab. Tabanan.
d. Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al Amin selalu mengintruksikan kepada guru
yang dikirim mengikuti Diklat dimaksud untuk melaksanakan Desiminasi
materi Diklat yang di dapat kepada guru guru Al Amin yang belum
dikirim untukmengikuti diklat agar semua guru guru Al Amin bisa
mengikuti perkembangan dan perubahan kurikulum 2013 yang sedang
berjalan.
BAB III
P E N U T U P
20
A. Simpulan
Dari hasil dan pembahasan di atas, di simpulkan hal-hal sebagai berikut.
1. Guru di MI AL-Amin Tabanan telah memenuhi standar profesi guru dengan
memenuhi indikator, standar kualifikasi pendidikan S1, lama pengalaman
mengajar guru antara 2—25 tahun, selalu mengikuti kegiatan peningakatan
profesi melalui DDTK Administrasi Pembelajaran yang diselenggarakan Balai
Diklat Keagamaan Denpasar.
2. Guru di MI Al Amin Tabanan telah melaksanakan Kurikulum 2013 sesuai
dengan perubahan yang di kehendaki Permendikbud Tahun 2013, 2014 dan 2016
dalam melaksanakan Proses Pembelajaran di Kelas.
3. Guru-guru di MI AL Amin Tabanan tetap loyal dengan adanya perubahan
Permendikbud dalam Kurikulum 2013, serta mengadakan desiminasi kepada
rekan guru sejawat di setiap selesai mengikuti Diklat Kurikulum 2013 yang di
selenggarakan baik di Kanwil Kementerian Agama Prov. Bali maupun Balai
Diklat Keagamaan Denpasar.
B. Saran-Saran
1. Kepada Kepala MI Al Amin, mohon kiranya untuk memberikan semangat kepada
Rekan-rekan guru di MI Al Amin agar tidak bosan-bosan untuk latihan membuat
RPP untuk mata pelajaran yang diampu.
2. Untuk Bapak Ibu Guru MI Al Amin Supaya melaksanakan Desiminasi setiap
selesai mengikuti Diklat agar ilmu yang diperoleh bermanfaat bagi Guru-guru yang
lain, bagi sekolah dan bagi anak didik tentunya.
Daftar Pustaka
21
Achmad Hasim, M.Ag Tim Narasumber TOT Kurikulum 2013 Penulis, Tim Pengembang Kurikulum , Alur Penyusunan RPP Materi Workshop Kuroikulum 2013 di Mataram 2014
Achmad Hasim Tim Narasumber TOT Kurikulum 20 Penulis, Materi Workshop Kuroikulum 2013 di Mataram 2014 materi Rambu-rampu RPP Tim Pengembang Kurikulum Puskurbuk Kemdikbud RI dan Kemenag RI,
Alfian, 2013. Materi TOT Kurilkulum 2013 Materi TOT Kurilkulum 2013, Pusdiklat Teknis Kegamaan Badan Litbang dan Agama Jakarta.
H. Nur Fajar Arief, Dr. M.Pd, 2013 Materi TOT Kurilkulum 2013 Analisis SKL, KI KD, Kanwil Kemenag Prov. Bali
Sarpani, Dr. Materi Model Kurikulum 2013, Materi TOT Kurilkulum 2013” Pusdiklat Teknis Kegamaan Badan Litbang dan Agama Ciputat Jakarta.