Top Banner
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM ORGAN III PROGRAM STUDI FARMASI FKUB DISUSUN OLEH: TIM PENYUSUN FARMASI KLINIK PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN
22

Rpkps Fso III

Nov 08, 2015

Download

Documents

gear999

FARMAKOTERAPI SISTEM ORGAN
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM ORGAN III PROGRAM STUDI FARMASI FKUB

DISUSUN OLEH:TIM PENYUSUN FARMASI KLINIK

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA2012RPKPSFARMAKOTERAPI SISTEM ORGAN III

A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN1.Nama mata kuliah:Farmakoterapi sistem organ III (sistem tulang & persendian, obsgyn, saraf, dan ginjal)

2.Kode mata kuliah:DEF 4240

3.SKS:2

4.Sifat :Wajib

5.Prasyarat :Pernah mengikuti Farmakologi-farmakodinamik (DEF 4118)Pernah mengikuti Fisiologi-Patofisiologi (DEF 4216)Pernah mengikuti Patologi Klinik (4121)

6.Semester :6

7.Perkiraan peserta:37 mahasiswa

8.Deskripsi singkat: Mata kuliah farmakoterapi sistem organ III mempelajari mengenai farmakoterapi pada penyakit pada sistem saluran tulang & persendian, obsgyn, saraf, dan ginjal. Sistem tulang & persendian meliputi: Osteoartritis Osteoporosis Gout & hiperuricemia Rheumatoid artritisSistem obsgyn meliputi: Kontrasepsi Kehamilan & laktasi Terapi hormon pada wanitaSistem Saraf meliputi: Nyeri Nyeri kepala: migrain & tipe-tensi (tension headache) Epilepsi Parkinson DiseaseSistem ginjal meliputi: Gagal ginjal akut & kronis Penyesuaian dosis pada insufisiensi ginjal Homeostasis elektrolit Asidosis & alkalosis metabolik

A. LATAR BELAKANGRencana program dan kegiatan pembelajaran semester (RPKPS) merupakan dokumen penting dalam pembelajaran. RPKPS diperlukan agar pelaksanaan proses pembelajaran menjadi terarah karena telah terencana dengan baik, dapat berjalan secara sistematik dan pencapaiannya dapat diukur dan dievaluasi, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

B. TUJUAN: Mahasiswa memahami dan menguasai penatalaksanaan (terapi) penyakit dan materi konseling untuk pasien pada berbagai penyakit pada sistem sistem tulang & persendian, obsgyn, saraf, dan ginjal, selain itu diharapkan mahasiswa dapat menguasai pemantauan terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan terapi. Mata kuliah ini merupakan salah satu ilmu utama yang nantinya akan diaplikasikan dalam memberikan pelayanan kefarmasian, diharapkan mahasiswa mampu mengintegrasikan berbagai ilmu terkait seperti farmakologi, farmakokinetik, toksikologi, dll. Dengan prinsip evidence-based medicines maka tenaga kesehatan terutama farmasi harus selalu mengikuti fakta terbaru mengenai obat. Oleh karena itu tujuan pembelajaran juga untuk memotivasi mahasiswa untuk terus belajar secara mandiri dan terus mengikuti perkembangan dunia kesehatan secara berkesinambungan (life-long learning), khususnya bidang kefarmasian & obat-obatan yang berkembang sangat cepat, sehingga mahasiswa dapat menerapkan profesionalitas dalam pelayanan klinis dan komunitas.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS: Mampu mengenali tanda dan gejala osteoartritis, mendesain terapi yang sesuai untuk osteoartritis dengan berbagai permasalahannya, serta mengevaluasi efikasi terapi osteoartritis. Mampu mengidentifikasi faktor resiko terjadinya osteoporosis, merekomendasikan terapi yang sesuai, menentukan jumlah dan bentuk suplemen kalsium yang sesuai untuk osteoporosis, memberikan edukasi pada pasien terkait osteoporosis & terapinya. Mampu mengidentifikasi faktor resiko serta mengenali tanda dan gejala gout & hiperuricemia, mendesain perencanaan terapi gout & hiperuricemia, memilih medikasi untuk mengatasi hipertensi dan dislipidemia yang dapat mempengaruhi kadar asam urat pasien. Mampu mengidentifikasi tanda dan gejala rheumatoid artritis, merekomendasikan terapi yang sesuai untuk rheumatoid artritis, memberikan konseling dan edukasi pada pasien terkait rheumatoid artritis dan terapinya. Mampu menentukan kontraindikasi absolut dan relatif pada kontrasepsi hormonal, mendiskusikan kelemahan dan keuntungan kontrasepsi hormonal, menjelaskan efek samping yang mungkin terjadi akibat kontrasepsi hormonal. Mampu menjelaskan obat-obatan yang dapat mempengaruhi ibu atau janin pada masa kehamilan, menjelaskan obat-obatan yang dapat diekskresikan melalui laktasi, membuat rencana terapi untuk kondisi DM gestasional, hipertensi saat kehamilan, preeklamsia dan eklamsia. Mampu mengidentifikasi tanda & gejala menopause, menjelaskan kelemahan dan kelebihan terapi hormon, membedakan antara bentuk sediaan terapi hormon topikal dan sistemik, mendesain perencanaan terapi hormonal pada pasien menopause, mengedukasikan kepada pasien mengenai keuntungan & kerugian terapi hormonal serta monitoring HRT. Mampu menentukan target outcome dari terapi pengatasan nyeri, mendesain perencanaan terapi pengatasan nyeri, menentukan analgetika yang sesuai untuk mngatasi nyeri, membuat monitoring plan serta menilai efikasi terapi nyeri. Mampu membuat rekomendasi terapi berdasarkan tipe sefalgia, keparahannya, riwayat penyakit, riwayat pengobatan, serta komorbidnya. Mampu membedakan jenis-jenis epilepsi (seizure) berdasarkan kondisi klinisnya, merekomendasikan terapi yang sesuai dengan tipe seizure, memberikan edukasi terkait seizure dan terapinya. Mampu mengenali gejala motor dan non-motor pada parkinson disease (PD), membuat therapeutic plan untuk pasien PD, merekomendasikan penggantian terapi jika terjadi efek samping, memberikan edukasi terkait PD dan terapinya. Mampu membedakan antara gagal ginjal akut dan kronis, membuat rencana terapi yang sesuai dengan tipe gagal ginjal, memberikan konseling kepada pasien terkait dengan penyakit ginjal dan terapinya, menghitung dosis obat disesuaikan dengan kondisi ginjal pasien. Mampu menginterpretasikan data klinis dan laboratorium pasien CKD, membuat rencana terapi untuk abnormalitas elektrolit di CKD, monitoring efektivitas terapi dan efek samping terapi CKD, mengedukasi pasien mengenai obat bebas yang dapat memperburuk gangguan elektrolit pada CKD. Mampu mengenali manifestasi klinis dan laboratoris dari asidosis metabolik dan alkalosis metabolik, menentukan faktor resiko dari asidosis dan alkalosis metabolik, membuat rencana terapi pada kondisi asidosis metabolik & alkalosis metabolik.

C. DESKRIPSI MATA KULIAHFarmakoterapi merupakan mata kuliah farmasi tingkat lanjut yang bertujuan untuk mengaplikasikan berbagai macam ilmu dasar kefarmasian untuk menetapkan tatalaksana penyakit berdasarkan kondisi penyakit pasien, komorbid, dan farmakoekonomi serta membuat rencana monitoring terhadap tercapainya target penatalaksanaan dan kemungkinan terjadinya efek samping. Kuliah farmakoterapi menggabungkan antara kemampuan kognitif yang berasal dari berbagai ilmu dasar kefarmasian, kemampuan psikomotorik terutama kemampuan untuk melakukan assessment terhadap pasien untuk menentukan terapi yang sesuai, monitoring keberhasilan terapi dan adanya efek samping, serta kemampuan afektif terutama dengan membuat rencana penatalaksanaan dan monitoring baik jangka pendek ataupun jangka panjang untuk pasien.

D. RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN DAN KEGIATAN SEMESTERProses pembelajaran mata kuliah farmakoterapi terdiri atas 2 metode pengajaran, yaitu: kuliah reguler, dan tutorial. Kuliah reguler dilakukan sesuai beban SKS mata kuliah farmakoterapi yaitu 2 SKS kuliah yang berarti tiap minggu terdiri atas 2 jam kegiatan tatap muka berjadwal, 2 jam kegiatan akademik terstruktur, 2 jam kegiatan akademik mandiri. Tutorial merupakan metode pengajaran yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan daya analisis mahasiswa terhadap penatalaksanaan penyakit yang sering dijumpai serta komplikasi terkait pengobatan penyakit tersebut.

E. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN:MgTopik (pokok bahasan)Substansi materiKompetensiBentuk pembelajaranIndikator penilaianBobot Nilai

1. Osteoartritis Manifestasi klinis dan laboratoris pada kondisi osteoartritis Terapi nonfarmakologi dan terapi farmakologi pada kondisi osteoartritis Efek samping terapi farmakologi Monitoring efikasi terapi osteoartritis Mahasiswa mampu mengenali tanda dan gejala osteoartritis Mahasiswa mampu mendesain terapi yang sesuai untuk osteoartritis dengan berbagai permasalahannya Mahasiswa mengevaluasi efikasi terapi osteoartritis C1, C2, C3, C3 Tatap muka yang diisi dengan kuliah yang berbasis multimedia Fasilitas: LCD viewer, laptop, & WB (white board) Tingkat kemampuan mengidentifikasi tanda & gejala osteoartritis Tingkat kemampuan mendesain terapi osteoartritis yang sesuai 7%

2. Osteoporosis Faktor resiko terjadinya osteoporosis Macam-macam terapi osteoporosis dan efek samping yang mungkin terjadi Penentuan jumlah dan bentuk suplemen kalsium berdasarkan kondisi osteoporosis Materi edukasi terhadap pasien Mahasiswa mampu mengidentifikasi faktor resiko terjadinya osteoporosis Mahasiswa mampu merekomendasikan terapi yang sesuai Mahasiswa mampu menentukan jumlah dan bentuk suplemen kalsium yang sesuai untuk osteoporosis Mahasiswa mampu memberikan edukasi pada pasien terkait osteoporosis & terapinya C1, C2, C3, C3 Sda. Tingkat kemampuan mengidentifikasi faktor resiko terjadinya osteoporosis Tingkat kemampuan merekomendasikan terapi sesuai kondisi osteoporosis Tingkat kemampuan menentukan jumlah dan bentuk suplemen kalsium yang sesuai untuk osteoporosis Kemampuan mengedukasi pasien terkait osteoporosis dan terapinya7%

3. Gout & hiperuricemia Faktor resiko untuk gout & hiperuricemia Macam-macam etrapi gout & hiperuricemia serta pemilihan terapi berdasarkan kondisi gout & hiperuricemia Macam-macam medikasi untuk pengatasan hipertensi dan dislipidemia yang dapat mempengaruhi kadar asam urat pasien gout Mahasiswa mampu mengidentifikasi faktor resiko serta mengenali tanda dan gejala gout & hiperuricemia Mahasiswa mampu mendesain perencanaan terapi gout & hiperuricemia Mahasiswa mampu memilih medikasi untuk mengatasi hipertensi dan dislipidemia yang dapat mempengaruhi kadar asam urat pasien C1, C2, C3, C3 Sda. Tingkat kemampuan mengidentifikasi faktor resiko gout & hiperuricemia Tingkat kemampuan mendesain perencanaan terapi gout & hiperuricemia Tingkat kemampuan pemilihan medikasi untuk hipertensi & dislipidemia yang dapat mempengaruhi kadar asam urat7%

4. Rheumatoid artritis Macam-macam tanda dan gejala rheumatoid artritis Macam-macam terapi untuk rheumatoid artritis dan cara peenentuan etrapi yang sesuai dengan kondisi rheumatoid artritis materi konseling dan edukasi pada pasien terkait rheumatoid artritis dan terapinya Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda dan gejala rheumatoid artritis Mahasiswa mampu merekomendasikan terapi yang sesuai untuk rheumatoid artritis Mahasiswa mampu memberikan konseling dan edukasi pada pasien terkait rheumatoid artritis dan terapinya C1, C2, C3, C3 Sda. tingkat kemampuan mengidentifikasi tanda dan gejala rheumatoid artritis tingkat kemampuan merekomendasikan terapi yang sesuai untuk rheumatoid artritis tingkat kemampuan memberikan konseling dan edukasi pada pasien terkait rheumatoid artritis dan terapinya7%

5. kontrasepsi Kontraindikasi absolut dan relatif pada kontrasepsi hormonal Macam-macam kontrasepsi hormonal serta kelemahan dan kelebihan kontrasepsi hormonal Efek samping yang mungkin terjadi akibat kontrasepsi hormonal Mahasiswa mampu menentukan kontraindikasi absolut dan relatif pada kontrasepsi hormonal Mahasiswa mampu mendiskusikan kelemahan dan keuntungan kontrasepsi hormonal Mahasiswa mampu menjelaskan efek samping yang mungkin terjadi akibat kontrasepsi hormonal C1, C2, C3, C3 Sda. Tingkat kemampuan menentukan kontraindikasi absolut dan relatif pada kontrasepsi hormonal Tingkat kemampuan mendiskusikan kelemahan dan keuntungan kontrasepsi hormonal Tingkat kemampuan menjelaskan efek samping yang mungkin terjadi akibat kontrasepsi hormonal7%

6. Kehamilan & laktasi Jenis-jenis obat yang dapat mempengaruhi ibu atau janin pada masa kehamilan Obat-obatan yang dapat diekskresikan melalui laktasi dan efeknya terhadap bayi yang menyusu Perencanaan terapi untuk kondisi DM gestasional, hipertensi saat kehamilan, preeklamsia dan eklamsia Mahasiswa mampu menjelaskan obat-obatan yang dapat mempengaruhi ibu atau janin pada masa kehamilan Mahasiswa mampu menjelaskan obat-obatan yang dapat diekskresikan melalui laktasi Mahasiswa mampu membuat rencana terapi untuk kondisi DM gestasional, hipertensi saat kehamilan, preeklamsia dan eklamsia C1, C2, C3, C3 Sda. Tingkat kemampuan menjelaskan obat-obatan yang dapat mempengaruhi ibu atau janin pada masa kehamilan Tingkat kemampuan menjelaskan obat-obatan yang dapat diekskresikan melalui laktasi Tingkat kemampuan membuat rencana terapi untuk kondisi DM gestasional, hipertensi saat kehamilan, preeklamsia dan eklamsia8%

7. Terapi hormonal untuk menopause Manifestasi klinis dari kondisi menopause Kelemahan dan kelebihan terapi hormon pada wanita yang mengalami menopause Perbedaan penggunaan bentuk sediaan terapi hormon topikal dan sistemik Perencanaan terapi hormonal pada pasien menopause Materi edukasi kepada pasien mengenai keuntungan & kerugian terapi hormonal serta monitoring HRT Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda & gejala menopause Mahasiswa mampu menjelaskan kelemahan dan kelebihan terapi hormon Mahasiswa mampu membedakan antara bentuk sediaan terapi hormon topikal dan sistemik Mahasiswa mampu mendesain perencanaan terapi hormonal pada pasien menopause Mahasiswa mampu mengedukasikan kepada pasien mengenai keuntungan & kerugian terapi hormonal serta monitoring HRT C1, C2, C3, C3 Sda. Tingkat kemampuan mengidentifikasi tanda & gejala menopause Tingkat kemampuan menjelaskan kelemahan dan kelebihan terapi hormon Tingkat kemampuan membedakan antara bentuk sediaan terapi hormon topikal dan sistemik Tingkat kemampuan mendesain perencanaan terapi hormonal pada pasien menopause Tingkat kemampuan mengedukasikan kepada pasien mengenai keuntungan & kerugian terapi hormonal serta monitoring HRT7%

8. UTS Materi kuliah 1-7 Tercapainya kompetensi materi kuliah minggu 1-7 MCQ & Essay Kertas ujian

9. Nyeri Target outcome dari terapi pengatasan nyeri Perencanaan terapi pengatasan nyeri Penentuan analgetika yang sesuai untuk mengatasi nyeri Monitoring plan dan penilaian efikasi terapi nyeri Mahasiswa mampu menentukan target outcome dari terapi pengatasan nyeri Mahasiswa mampu mendesain perencanaan terapi pengatasan nyeri Mahasiswa mampu menentukan analgetika yang sesuai untuk mengatasi nyeri Mahasiswa mampu membuat monitoring plan serta menilai efikasi terapi nyeri C1, C2, C3, C3 Tatap muka yang diisi dengan kuliah yang berbasis multimedia Fasilitas: LCD viewer, laptop, & WB (white board) Tingkat kemampuan menentukan target outcome dari terapi pengatasan nyeri ting mendekat kemampuan mendesain perencanaan terapi pengatasan nyeri tingkat kemampuan menentukan analgetika yang sesuai untuk mengatasi nyeri tingkat kemampuan membuat monitoring plan serta menilai efikasi terapi nyeri8%

10. migrain & sefalgia-tipe tensi patofisiologi migrain dan sefalgia tipe tensi penentuan terapi berdasarkan tipe sefalgia keparahannya, riwayat penyakit, riwayat pengobatan, serta komorbidnya Mahasiswa mampu membuat rekomendasi terapi berdasarkan tipe sefalgia keparahannya, riwayat penyakit, riwayat pengobatan, serta komorbidnya C1, C2, C3, C3 Sda. Tingkat kemampuan membuat rekomendasi terapi berdasarkan tipe sefalgia keparahannya, riwayat penyakit, riwayat pengobatan, serta komorbidnya7%

11. Epilepsi (seizure) Jenis-jenis epilepsi (seizure) berdasarkan kondisi klinisnya Penentuan terapi yang sesuai dengan tipe seizure Materi edukasi terkait seizure dan terapinya Mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis epilepsi (seizure) berdasarkan kondisi klinisnya Mahasiswa mampu merekomendasikan terapi yang sesuai dengan tipe seizure Mahasiswa mampu memberikan edukasi terkait seizure dan terapinya C1, C2, C3, C3 Sda. Tingkat kemampuan membedakan jenis-jenis epilepsi (seizure) berdasarkan kondisi klinisnya Tingkat kemampuan merekomendasikan terapi yang sesuai dengan tipe seizure Tingkat kemampuan memberikan edukasi terkait seizure dan terapinya7%

12. Parkinson disease Gejala motor dan non-motor pada parkinson disease (PD) Therapeutic plan untuk pasien PD Pergantian terapi PD jika terjadi efek samping Materi edukasi terkait PD dan terapinya Mahasiswa mampu mengenali gejala motor dan non-motor pada parkinson disease (PD) Mahasiswa mampu membuat therapeutic plan untuk pasien PD Mahasiswa mampu merekomendasikan penggantian terapi jika terjadi efek samping Mahasiswa mampu memberikan edukasi terkait PD dan terapinya C1, C2, C3, C3 Sda. Tingkat kemampuan mengenali gejala motor dan non-motor pada parkinson disease (PD) Tingkat kemampuan membuat therapeutic plan untuk pasien PD Tingkat kemampuan merekomendasikan penggantian terapi jika terjadi efek samping Tingkat kemampuan memberikan edukasi terkait PD dan terapinya7%

13. Gagal ginjal akut & kronis Perbedaan antara gagal ginjal akut dan kronis Perencanaan terapi yang sesuai dengan tipe gagal ginjal Materi konseling kepada pasien terkait dengan penyakit ginjal dan terapinya Perhitungan menghitung dosis obat disesuaikan dengan kondisi ginjal pasien Mahasiswa mampu membedakan antara gagal ginjal akut dan kronis Mahasiswa mampu membuat rencana terapi yang sesuai dengan tipe gagal ginjal Mahasiswa mampu memberikan konseling kepada pasien terkait dengan penyakit ginjal dan terapinya Mahasiswa mampu menghitung dosis obat disesuaikan dengan kondisi ginjal pasien C1, C2, C3, C3 Sda. Tingkat kemampuan membedakan antara gagal ginjal akut dan kronis Tingkat kemampuan membuat rencana terapi yang sesuai dengan tipe gagal ginjal Tingkat kemampuan memberikan konseling kepada pasien terkait dengan penyakit ginjal dan terapinya Tingkat kemampuan menghitung dosis obat disesuaikan dengan kondisi ginjal pasien7%

14. Abnormalitas elektrolit pada CKD Manifestasi klinis & laboratoris pada kondisi CKD Perencanaan terapi untuk abnormalitas elektrolit di CKD Materi monitoring efektivitas terapi dan efek samping terapi CKD Materi edukasi pasien mengenai obat bebas yang dapat memperburuk gangguan elektrolit pada CKD Mahasiswa mampu menginterpretasikan data klinis dan laboratorium pasien CKD Mahasiswa mampu membuat rencana terapi untuk abnormalitas elektrolit di CKD Mahasiswa mampu melakukan monitoring efektivitas terapi dan efek samping terapi CKD Mahasiswa mampu mengedukasi pasien mengenai obat bebas yang dapat memperburuk gangguan elektrolit pada CKD C1, C2, C3, C3 Sda. Tingkat kemampuan menginterpretasikan data klinis dan laboratorium pasien CKD tingkat kemampuan membuat rencana terapi untuk abnormalitas elektrolit di CKD tingkat kemampuan melakukan monitoring efektivitas terapi dan efek samping terapi CKD tingkat kemampuan mengedukasi pasien mengenai obat bebas yang dapat memperburuk gangguan elektrolit pada CKD7%

15. asidosis dan alkalosis metabolik Manifestasi klinis dan laboratoris dari asidosis metabolik dan alkalosis metabolik Faktor resiko dari asidosis dan alkalosis metabolik Perencanaan terapi pada kondisi asidosis metabolik & alkalosis metabolik Mahasiswa mampu mengenali manifestasi klinis dan laboratoris dari asidosis metabolik dan alkalosis metabolik Mahasiswa mampu menentukan faktor resiko dari asidosis dan alkalosis metabolik Mahasiswa mampu membuat rencana terapi pada kondisi asidosis metabolik & alkalosis metabolik C1, C2, C3, C3 Sda. Tingkat kemampuan mengenali manifestasi klinis dan laboratoris dari asidosis metabolik dan alkalosis metabolik Tingkat kemampuan menentukan faktor resiko dari asidosis dan alkalosis metabolik Tingkat kemampuan membuat rencana terapi pada kondisi asidosis metabolik & alkalosis metabolik7%

16 UAS Materi kuliah 8-15 Tercapainya kompetensi materi kuliah minggu 8-15 MCQ & essayKertas ujian

F. JADUAL PERKULIAHANNo.TanggalPokok BahasanSub Pokok BahasanStrategiDosen

1. (kul)

Pendahuluan osteoartritis Manifestasi klinis dan laboratoris pada kondisi osteoartritis Terapi nonfarmakologi dan terapi farmakologi pada kondisi osteoartritis Efek samping terapi farmakologi Monitoring efikasi terapi osteoartritis Tatap muka yang diisi dengan kuliah yang berbasis multimedia Fasilitas: LCD viewer, laptop, & WB (white board)Efta Triastuti, M.Farm.Klin., Apt.

2. (kul) Osteoporosis Faktor resiko terjadinya osteoporosis Macam-macam terapi osteoporosis dan efek samping yang mungkin terjadi Penentuan jumlah dan bentuk suplemen kalsium berdasarkan kondisi osteoporosis Materi edukasi terhadap pasienSda.Efta Triastuti,M.Farm.Klin.,Apt

Nabila Al-Bathaty, S.Farm.,Apt.

3. (kul)

Gout & hiperuricemia Faktor resiko untuk gout & hiperuricemia Macam-macam etrapi gout & hiperuricemia serta pemilihan terapi berdasarkan kondisi gout & hiperuricemia Macam-macam medikasi untuk pengatasan hipertensi dan dislipidemia yang dapat mempengaruhi kadar asam urat pasien goutSda.Efta Triastuti,M.Farm.Klin.,Apt

Rudy Salam, S.Farm.,Apt.

4. (kul)

Rheumatoid artritis Patofisiologi rheumatoid artritis terkait imunologi Macam-macam tanda dan gejala rheumatoid artritis Macam-macam terapi untuk rheumatoid artritis dan cara peenentuan etrapi yang sesuai dengan kondisi rheumatoid artritis materi konseling dan edukasi pada pasien terkait rheumatoid artritis dan terapinyaSda.Efta Triastuti, M.Farm.Klin., Apt.

5. (kul)

kontrasepsi Kontraindikasi absolut dan relatif pada kontrasepsi hormonal Macam-macam kontrasepsi hormonal serta kelemahan dan kelebihan kontrasepsi hormonal Efek samping yang mungkin terjadi akibat kontrasepsi hormonalSda.Efta Triastuti,M.Farm.Klin.,Apt

Rudy Salam, S.Farm.,Apt.

6. (kul)

Kehamilan & laktasi Jenis-jenis obat yang dapat mempengaruhi ibu atau janin pada masa kehamilan Obat-obatan yang dapat diekskresikan melalui laktasi dan efeknya terhadap bayi yang menyusu Perencanaan terapi untuk kondisi DM gestasional, hipertensi saat kehamilan, preeklamsia dan eklamsiaSda.Efta Triastuti, M.Farm.Klin., Apt.

7. (kul)

Terapi hormonal untuk menopause Manifestasi klinis dari kondisi menopause Kelemahan dan kelebihan terapi hormon pada wanita yang mengalami menopause Perbedaan penggunaan bentuk sediaan terapi hormon topikal dan sistemik Perencanaan terapi hormonal pada pasien menopause Materi edukasi kepada pasien mengenai keuntungan & kerugian terapi hormonal serta monitoring HRTSda.Efta Triastuti,M.Farm.Klin.,Apt

Nabila Al-Bathaty, S.Farm.,Apt.

8. (kul) UTS Materi kuliah 1-7Sda.All

9. (kul)

Nyeri Target outcome dari terapi pengatasan nyeri Perencanaan terapi pengatasan nyeri Penentuan analgetika yang sesuai untuk mengatasi nyeri Penggunaan antidepresan sebagai terapi nyeri neuroleptik Monitoring plan dan penilaian efikasi terapi nyeri

Sda.Efta Triastuti,M.Farm.Klin.,Apt

Nabila Al-Bathaty, S.Farm.,Apt.

10. (kul)

migrain & sefalgia-tipe tensi patofisiologi migrain dan sefalgia tipe tensi penentuan terapi berdasarkan tipe sefalgia keparahannya, riwayat penyakit, riwayat pengobatan, serta komorbidnyaSda.Nabila Al-Bathaty, S.Farm.,Apt.Efta Triastuti,M.Farm.Klin.,Apt

11. (kul) Jenis-jenis epilepsi (seizure) berdasarkan kondisi klinisnya Penentuan terapi yang sesuai dengan tipe seizure Materi edukasi terkait seizure dan terapinya Mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis epilepsi (seizure) berdasarkan kondisi klinisnya Mahasiswa mampu merekomendasikan terapi yang sesuai dengan tipe seizure Mahasiswa mampu memberikan edukasi terkait seizure dan terapinyaSda.Efta Triastuti, M.Farm.Klin., Apt.

12. (kul)

Parkinson disease Gejala motor dan non-motor pada parkinson disease (PD) Therapeutic plan untuk pasien PD Pergantian terapi PD jika terjadi efek samping Materi edukasi terkait PD dan terapinyaSda.Dra. Diana Lyrawati, MS., Apt., Ph.D

13. (kul)

Gagal ginjal akut & kronis Perbedaan antara gagal ginjal akut dan kronis Perencanaan terapi yang sesuai dengan tipe gagal ginjal Materi konseling kepada pasien terkait dengan penyakit ginjal dan terapinya Perhitungan menghitung dosis obat disesuaikan dengan kondisi ginjal pasienSda.Rudy Salam, S.Farm.,Apt.Efta Triastuti,M.Farm.Klin.,Apt

14. (kul)

Abnormalitas elektrolit pada CKD Manifestasi klinis & laboratoris pada kondisi CKD Perencanaan terapi untuk abnormalitas elektrolit di CKD Materi monitoring efektivitas terapi dan efek samping terapi CKD Materi edukasi pasien mengenai obat bebas yang dapat memperburuk gangguan elektrolit pada CKDSda.Rudy Salam, S.Farm.,Apt.Efta Triastuti,M.Farm.Klin.,Apt

15. (kul)

asidosis dan alkalosis metabolik Manifestasi klinis dan laboratoris dari asidosis metabolik dan alkalosis metabolik Faktor resiko dari asidosis dan alkalosis metabolik Perencanaan terapi pada kondisi asidosis metabolik & alkalosis metabolikSda.Dra. Diana Lyrawati, MS., Apt., Ph.D

16. (kul)

UAS Materi kuliah 8-15Sda.All

G. H. PERENCANAAN MONITORING DAN UMPAN BALIKMonitoring dan umpan balik terhadap PBM dan dosen dilakukan dengan melakukan kuesioner yang diisi oleh mahasiswa di akhir perkuliahan satu semester. Kuliah dianggap berhasil apabila > 70% mahasiswa memperoleh nilai minimal C.

I. PENILAIAN KULIAH FARMAKOTERAPI III (2 SKS)1. Tugas individual 20%2. Partisipasi, komunikasi, & karakter 10%3. UTS 35%4. UAS 35%

J. SUMBER PUSTAKA Wells, B., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2009. Pharmacotherapy Handbook. 7th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc. New York Schwinghammer, T.L. & Koehler, J.M. 2009. Pharmacotherapy Casebook: A Patient-Focused Approach. 7th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc. New York Fletcher, A.J., Edwards, L.D., Fox, A.W., Stonier, P. 2002. Principles and Practice of Pharmaceutical Medicine. John Wiley & Sons, Ltd. UK

PERATURAN PERKULIAHAN1. Berpakaian sopan dan mengenakan sepatu2. Tidak diperbolehkan mengenakan celana jeans/denim3. Maksimum ketidak hadiran untuk kuliah dan tutorial jika diakumulasi adalah 3kali pertemuan. Apabila mahasiswa tidak hadir lebih dari 3 kali perkuliahan dan tutorial maka mahasiswa dianggap mengundurkan diri dari keikutsertaannya dalam mata kuliah farmakoterapi dan wajib mengulang mata kuliah yang sama.4. Maksimum keterlambatan dalam kuliah dan responsi adalah 15 menit, lebih dari waktu tersebut maka mahasiswa tidak diperbolehkan mengikuti perkuliahan dan tutorial dan dianggap tidak hadir.5. Apabila mahasiswa tidak hadir, diwajibkan memberikan pernyataan izin tertulis.6. Mahasiswa wajib mempersiapkan diri untuk mengikuti perkuliahan yang akan diuji dengan tanya jawab yang harus dijawab oleh mahasiswa di setiap perkuliahan.7. Mahasiswa wajib membawa buku atau laptop atau sumber referensi lain yang diperlukan dalam mengerjakan tugas-tugasnya.8. Pada waktu tutorial mahasiswa wajib membawa buku atau laptop atau sumber referensi lain ke dalam kelas.