Top Banner
SISTEMATIKA KAJIAN TEMA Rokok dan Miras Disusun oleh: Elkana Bakkara Pakambanan Gerry Christian Manumpil Pardamean Simatupang
32

Rokok dan Miras

Mar 30, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Rokok dan Miras

SISTEMATIKA KAJIAN TEMA

Rokok dan Miras

Disusun oleh:

Elkana Bakkara Pakambanan

Gerry Christian Manumpil

Pardamean Simatupang

Page 2: Rokok dan Miras

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA DI INDONESIA BAGIAN TIMUR MAKASSAR

2014

Page 3: Rokok dan Miras

BAB I

PENDAHULUAN

Perihal rokok dan minuman beralkohol masih terus mejadi

dilema di dalam penerimaan umat. I Petrus 1: 16 menyatakan,

“sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus”. Ayat tersebut

seringkali menjadi penghakiman bagi para perokok dan peminum

minuman keras (miras). Di sisi lain, para perokok dan peminum pun

melakukan pembelaan diri bahwa rokok tidak ada di zaman Yesus dan

Yesus pun sendiri meminum anggur. Gejolak tersebut semakin

simpang siur ketika menghadapi realita bahwa tidak sedikit

pemimpin jemaat yang merokok dan meminum miras (anggur, bir, dan

lain-lain).

Di dalam surat Paulus kepada Timotius dan juga Titus

menyatakan bahwa salah satu syarat bagi penilik jemaat adalah

“bukan peminum” (I Tim 3: 3 dan Tit 1: 7). Namun seringkali nas

itu disanggah dengan dalih bahwa Tuhan hanya melarang kita mabuk

(bdk. Luk 21: 34; Rm 13: 13; Gal 5:21 dan Ef 5: 18). Pada

akhirnya, memang ada beberapa umat yang memanfaatkan miras

1 | R o k o k d a n M i r a s

Page 4: Rokok dan Miras

seperti anggur dengan alasan kesehatan. Tapi pada akhirnya,

pembelaan itu seringkali terlalu dibenarkan hingga umat cenderung

untuk terbawa dalam situasi bebas tanpa beban, sebab tidak ada

penyalahan, dan tetap sampai pada titik mabuk karena minuman

tersebut. Jika tidak ada kejelasan dan ketegasan dari doktrin

kekristenan mengenai rokok dan miras, bukan tidak mungkin bahwa

kekristenan akan dicap sebagai agama “bebas” dan tentunya akan

membawa umat pada praktik-praktik yang menyimpang dengan setiap

pembelaan yang terus dibenarkan.

BAB II

ISI

A. Batasan Masalah (Peta Pokok Pembahasan)

Saat ini kita akan berfokus pada permasalahan rokok dan

miras yang masih simpang-siur mengenai doktrinnya. Kenyataan

yang memperhadapkan antara umat yang anti rokok dan miras

dengan umat yang mengonsumsi rokok dan miras sudah menjadi

2 | R o k o k d a n M i r a s

Page 5: Rokok dan Miras

permasalahan yang seringkali tidak dijangkau oleh para

pemimpin jemaat. Entah karena faktor ketidaktahuan mengenai

doktrin yang tepat atau karena sang pemimpin pun mengonsumsi

kedua barang tersebut, atau hanya salah satunya, sehingga ia

pun cenderung untuk tidak berkomentar jika membahas tema rokok

dan miras. Namun, kenyataan tersebut seharusnya menjadi

motivasi bagi para pemimpin gereja agar lebih ulet dalam

mendalami bidangnya dan kemudian mempertegas setiap ajaran

yang sudah menjadi kepastian berdasarkan pendalaman dan hikmat

dari Tuhan.

Kesimpang-siuran itulah yang menjadi fokus secara umum

dalam pembahasan ini. Secara khususnya, kelompok berusaha

untuk memaparkan inti dari pokok pembahasan rokok dan miras

berdasarkan kesadaran akan realita sebagai upaya

kontekstualisasi yang dilandasi dengan pemaparan alkitabiah

dan kemudian akan menjadi sebuah kesimpulan doktrinal namun

tetap mengingat tindakan etis yang seharusnya menjadikan umat

Kristiani sebagai teladan.

3 | R o k o k d a n M i r a s

Page 6: Rokok dan Miras

B. Pengaruh Rokok dan Miras

Terdapat beberapa jemaat yang jika merokok harus

bersembunyi karena takut ketahuan oleh pendeta ataupun

sesamanya. Mereka terkadang takut akan sanksi gerejawi yang

mungkin membuat mereka berhenti mendapatkan jadwal pelayanan

atau bahkan tidak dilayani. Terkadang pula mereka takut

dikenakan sanksi sosial yang membuat mereka dijauhi oleh

sesamanya, bahkan sampai dihakimi sebagai orang berdosa.

Begitupun dengan realita umat yang mengonsumsi miras. Bagi

para umat yang mengonsumsi miras, mereka cenderung menutup

diri ketika para anggota jemaat sudah menjatuhkan cap

“peminum/pemabuk” kepada mereka yang mengonsumsi hal tersebut.

Dalam situasi lain, para pengonsumsi rokok sudah tidak

menunjukkan penghormatan yang selayaknya terhadap keformalan

sebuah forum, bahkan kekudusan gereja (rumah ibadah). Dalam

rapat majelis, para majelis yang merokok merasa jenuh dan

sulit berkonsentrasi ketika mereka harus merapatkan sesuatu

tanpa didampingi rokok (dan mungkin kopi). Para kaum pemuda

4 | R o k o k d a n M i r a s

Page 7: Rokok dan Miras

pun sudah kehilangan penghargaannya terhadap gedung gereja

yang kemudian merokok di dalam rumah ibadah tersebut saat ada

kegiatan-kegiatan seperti LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan),

dekorasi untuk Natal atau Paskah, dan lain-lain. Memang gedung

gereja hanyalah sebuah gedung. Namun makna terdalamnya, gereja

adalah tempat di mana jemaat bersekutu untuk memuji dan

memuliakan nama Tuhan, bukan untuk menebarkan polusi dan sikap

tidak hormat. Begitu pun dengan miras yang seakan-akan sudah

“mendarah-daging” dalam diri umat, bahkan di dalam

budaya/tradisi umat berjemaat. Tidak sedikit jemaat yang

merayakan Natal dan Tahun Baru dengan suguhan bir sebagai

minuman utamanya. Juga jemaat yang ketika usai Perjamuan

Kudus, kemudian mengumpulkan sisa anggur perjamuan untuk

diminum bersama-sama sembari bercanda-gurau. Bahkan ada yang

menyimpannya untuk diminum sendiri hingga mabuk.

Realita inilah yang kiranya menjadi penegasan akan

kesimpang-siuran doktrin mengenai rokok dan minuman, yang pada

akhirnya disalahgunakan karena memang ajarannya tidak

diperjelas dan dipertegas oleh oknum gerejawi.

C. Analisa dan Evaluasi terhadap Penggunaan Rokok dan Miras5 | R o k o k d a n M i r a s

Page 8: Rokok dan Miras

Untuk lebih memahami pembahasan ini, kita tentunya

diharuskan untuk obyektif dalam memberi sikap dan penilaian.

Pembahasan ini akan menjadi tidak seimbang ketika kita sebagai

pengonsumsi rokok dan miras lebih cenderung membela tindakan

pengonsumsian tersebut, begitu juga sebaliknya. Oleh karena

itu, kelompok akan memaparkan manfaat dan kerugiaan yang dapat

dihasilkan oleh pengonsumsian rokok dan miras.

1. Manfaat Rokok

Mengurangi resiko Parkinson Desease (PD) dan mempengaruhi

reaksi kognitif bagi pengidap Down Syndrome (DS)

PD merupakan penyakit umum yang mengakibatkan pengidapnya

mengalami penurunan fungsi panca indera. Umumnya,

penyakit ini dialami oleh orangtua berumur lima puluh

tahun ke atas. Sebuah penelitian melaporkan bahwa merokok

dapat melindungi manusia dari penyakit PD. Secara

khusus, penelitian tersebut menunjukkan hubungan temporal

antara kebiasaan merokok dan berkurangnya risiko penyakit

PD. Artinya, efek perlindungan terhadap PD berkurang

setelah perokok menghentikan kebiasaan merokoknya.

6 | R o k o k d a n M i r a s

Page 9: Rokok dan Miras

DS adalah penyakit yang disebabkan adanya kelainan pada

kromosom yang dapat dikenal dengan keterbelakangan

pertumbuhan fisik dan mental. Sebuah penelitian

menunjukkan pengaruh rangsangan nikotin-agonis dengan 5

mg jaringan kulit implan pada kinerja kognitif orang

dewasa penderita DS lebih efektif dibandingkan dengan

plasebo (obat control penderita DS).

Lebih kuat dan cepat sembuh dari serangan jantung dan

stroke

Penelitian besar menunjukkan manfaat merokok terhadap

Restenosis (penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan

aliran darah menjadi terbatas, seperti pembuluh darah ke

jantung (cardiovaskular disease) atau ke otak (stroke).

Perokok memiliki kesempatan yang lebih baik untuk

bertahan hidup dan penyembuhan yang lebih cepat.

Mengurangi resiko penyakit susut gusi yang parah

Dulu disebutkan bahwa tembakau adalah akar semua

permasalahan penyakit gigi dan mulut. Padahal sebuah

7 | R o k o k d a n M i r a s

Page 10: Rokok dan Miras

studi menunjukkan bahwa sebenarnya perokok berisiko lebih

rendah terhadap penyakit gusi.

Mencegah asma dan penyakit karena alergi lainnya

Sebuah studi dari dua generasi penduduk Swedia

menunjukkan dalam analisis multi variasi, beberapa anak

dari para ibu yang merokok sedikitnya 15 batang sehari

cenderung memiliki peluang yang lebih rendah untuk

menderita alergi rhino-conjunctivitis, asma alergi, eksim

atopik dan alergi makanan, dibandingkan dengan anak-anak

dari para ibu yang tidak pernah merokok. Anak-anak dari

ayah yang merokok sedikitnya 15 batang rokok sehari

memiliki kecenderungan yang sama.

Nikotin membunuh kuman penyebab Tuberculosis (TBC)

Suatu hari Nikotin mungkin menjadi alternatif yang

mengejutkan sebagai obat TBC yang susah diobati, kata

seorang peneliti dari University of Central Florida

(UCF). Senyawa ini menghentikan pertumbuhan kuman TBC

dalam sebuah tes laboratorium, bahkan bila digunakan

8 | R o k o k d a n M i r a s

Page 11: Rokok dan Miras

dalam jumlah kecil saja. Kebanyakan ilmuwan setuju bahwa

nikotin adalah zat yang menyebabkan orang menjadi

kecanduan rokok.

Mencegah kanker kulit yang langka dan mengurangi resiko

terkena kanker payudara

Seorang peneliti pada National Cancer Institute

berpendapat bahwa merokok dapat mencegah pengembangan

kanker kulit yang menimpa terutama orang tua di

Mediterania wilayah Italia Selatan, Yunani dan Israel.

Bukan berarti merokok disarankan untuk populasi itu, kata

Dr James Goedert, namun yang penting adalah merokok

tembakau dapat membantu untuk mencegah kanker yang

langka.

Sebuah penelitian baru dalam jurnal dari National Cancer

Institute (20 Mei 1998) melaporkan bahwa pembawa mutasi

gen tertentu (yang cenderung sebagai pembawa kanker

payudara), yang merokok selama lebih dari 4 pak per tahun

menurut statistik ternyata mengalami penurunan signifikan

sebesar 54% dalam insiden kanker payudara bila

9 | R o k o k d a n M i r a s

Page 12: Rokok dan Miras

dibandingkan dengan pembawa yang tidak pernah merokok.

Salah satu kekuatan dari penelitian ini adalah bahwa

penurunan insiden melebihi ambang 50%.

Nitrat Oksida dalam nikotin mengurangi radang usus besar

Nikotin mengurangi aktivitas otot melingkar, terutama

melalui pelepasan Nitrat Oksida, dalam kasus Ulcerative

Colitis (UC) atau radang usus. Temuan ini dapat

menjelaskan beberapa terapi manfaat dari nikotin (dan

merokok) terhadap UC dan dapat menjelaskan mengenai

disfungsi penggerak kolon pada penyakit aktif.

Mencegah Hipertensi di masa kehamilan dan penularan

infeksi Helicobacter Pylori (HP) dari ibu ke anak

Preeklamsia adalah kondisi medis di mana hipertensi

muncul dalam kehamilan yang bekerjasama dengan sejumlah

besar protein dalam urin. Konsentrasi urin cotinine

(tembakau yang bermetabolis di dalam tubuh)

mengkonfirmasi berkurangnya risiko Preeklamsia dengan

paparan tembakau Eksposur. Studi ini menunjukkan salah

satu manfaat dari merokok selama kehamilan.

10 | R o k o k d a n M i r a s

Page 13: Rokok dan Miras

Sebuah penelitian lain menemukan hubungan terbalik yang

kuat antara ibu yang merokok dan infeksi HP di antara

anak-anak prasekolah, di mana ditunjukkan bahwa penularan

infeksi HP dari ibu ke anak kurang efisien jika ibu

merokok.1

2. Bahaya Rokok

Terhadap paru-paru

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi

saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas

besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar

mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas

kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat

bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan

paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan

kerusakan alveoli.

Terhadap kulit dan organ fertilisasi

Kesehatan kulit tiga kali lipat lebih beresiko terdapat

keriput di sekitar mata dan mulut. Kulit akan menua 1 http://titobaddog.wordpress.com/

11 | R o k o k d a n M i r a s

Page 14: Rokok dan Miras

sebelum waktunya atau biasa disebut penuaan dini. Dari

segi reproduksi, merokok di usia dini bisa menyebabkan

impotensi dan mengurangi jumlah sperma pada pria dan

mengurangi tingkat kesuburan pada wanita.

Kanker

Beberapa kanker yang dapat disebabkan oleh rokok adalah

kanker paru, kanker mulut, kanker bibir, kanker leher

rahim, kanker darah, dan kanker hati.

Terhadap jantung

Jantung koroner dan gangguan sirkulasi darah pada jantung

menjadi resiko bagi perokok. Perempuan yang merokok

sangat mungkin untuk mulai memasuki masa menopause

sebelum usia 45 tahun dan juga membuat mereka menghadapi

resiko osteoporosis dan serangan jantung.2

3. Manfaat Miras

Kesehatan jantung

2 http://artikelluarga.blogspot.com/2012/12/bahaya-merokok-dan-minuman-keras.htm

12 | R o k o k d a n M i r a s

Page 15: Rokok dan Miras

Antioksidan yang ditemukan dalam anggur merah

mempromosikan kesehatan jantung dan sistem

kardiovaskular. Orang yang aktif secara fisik dan

mengonsumsi minimal satu gelas minuman beralkohol

seminggu sekali memiliki kesempatan 50% lebih rendah

terkena penyakit jantung. Selain itu, minuman sesekali

juga dapat meningkatkan peluang Anda untuk selamat dari

serangan jantung.

Kolesterol yang baik

Bir dan anggur dapat meningkatkan kolesterol yang baik

ataui disebut HDL (jenis yang baik). Dua jenis minuman

ini juga dapat membantu mencegah plak yang menumpuk

secara berlebihan di arteri Anda. Jika dikonsumsi secara

bijaksana maka dapat mencegah pengerasan dan penyumbatan

pembuluh darah (aterosklerosis).

Radang sendi

Alkohol sangat dapat mengurangi kesempatan Anda untuk

mengalami penyakit radang sendi terutama pada saat

berusia lanjut. Namun, minuman keras dikatakan

13 | R o k o k d a n M i r a s

Page 16: Rokok dan Miras

meningkatkan resiko terkena osteoporosis atau

pengeroposan tulang. Jadi sementara segelas anggur dapat

mencegah tulang Anda dari mendapatkan pegal yang timbul

secara terus-menerus, juga dapat membuat lebih rentan

untuk mendapatkan patah tulang. Tergantung dari takaran

konsumsi dan seberapa sering ia mengonsumsinya.

Mengandung serat

Bir sebenarnya merupakan sumber yang kaya akan serat.

Bahkan bir dapat memberikan lebih dari seperempat asupan

harian serat yang baik untuk tubuh Anda. Tentu saja,

serat terlalu banyak dapat menyebabkan masalah, namun

toilet adalah solusinya.

Mengurangi potensi kanker

Ancaman kematian akibat kanker tertentu dapat dikurangi

dengan beberapa anggur yang diminum dengan berkala.

Secara khusus, kanker ginjal dikatakan bisa dikurangi

dengan mengonsumsi anggur merah. Walaupun bisa membantu

untuk mengurangi kemoterapi, maka bisa dipertimbangkan

untuk meminumnya dengan bijak.

14 | R o k o k d a n M i r a s

Page 17: Rokok dan Miras

Kondisi Neurologis

Menurut beberapa penelitian, mengonsumsi sedikit alkohol

sekali-sekali dapat membantu menjaga sel-sel syaraf.

Protein dalam selubung Mielin yang membantu menjaga jalur

saraf pada sistem saraf merespon alkohol secara positif.

Tentu saja, terlalu banyak alkohol telah dikaitkan dengan

kematian sel otak.

Selamatkan Jiwa

Mengonsumsi alkohol bisa mengurangi resiko terkena

pembekuan otak. Sejumlah alkohol dipercaya bisa membantu

karena mengandung komponen utama yang menyebabkan

kebekuan pada otak atau bahkan radang otak yang bisa

menyebabkan kematian. Namun tentu saja konsumsi dengan

bijak.3

4. Bahaya Miras

Pengaruh langsung setelah meminum miras

3 http://www.bachelora.com/life/health/2013-09-27/7-manfaat-minuman-beralkohol-bagi-kesehatan/

15 | R o k o k d a n M i r a s

Page 18: Rokok dan Miras

Kehilangan keseimbangan tubuh, pusing dan kulit menjadi

merah, perasaan dan ingatan menjadi tumpul, serta jika

dikonsumsi dalam dosis tinggi menjadi mabok, tindakan

tidak terkontrol dan kendali diri berkurang.

Pengaruh pada sistem pernapasan yang membuat pernapasan

melambat

Pada sistem pencernaan

Selera makan hilang dan kekurangan makan, peradangan pada

hati, kanker mulut, kerongkongan dan lambung, serta luka

dan radang lambung.

Pada sistem jantung dan pembulu darah

Pembengkakan jantung dan kegagalan fungsi jantung.

Pada sistem reproduksi dan pengaruh pada bayi

Pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat bayi yg dikandung,

abortus, kelahiran premature sedangkan pada pria dapat

menyebabkan impotensi.

Pada sistem saraf pusat

Menghambat fungsi otak yg mengontrol pernapasan dan

denyut jantung sehingga dapat menimbulkan kematian, dapat

16 | R o k o k d a n M i r a s

Page 19: Rokok dan Miras

menyebabkan amnesia, sakit jiwa,  kerusakan tetap pada

otak dan system saraf.

D. Refleksi Alkitabiah, Doktrin, serta Relevansi tentang Rokok

dan Miras

Kebanyakan orang Kristen yang saya jumpai memberikan ayat

di dalam 1 Korintus 6:19-20 sebagai senjata pamungkas untuk

menekan para pengonsumsi rokok dan miras. Jika kita meneliti

konteksnya dalam satu perikop (1 Kor. 6: 1-20) maka di sini

Paulus berbicara tentang banyak hal, mulai dari perselisihan

sampai kepada percabulan. Ayat-ayat awalnya Paulus berkomentar

tentang orang-orang Kristen yang gagal di dalam menangani

kasus-kasus antar sesama (ayat 1-8). Yang paling banyak

dibahas sebenarnya tentang percabulan (ayat 15-20).

Di ayat 15 ini mulai dikatakan tentang “tubuh kita”.

Tubuh kita adalah anggota Kristus. Mengapa Paulus memakai

analogi ini untuk komentar tentang dosa percabulan? Jawabannya

ada di ayat-ayat selanjutnya (ayat 16-20). Di sini Paulus

mulai menerangkan kaitan antara “tubuh kita” dengan dosa

17 | R o k o k d a n M i r a s

Page 20: Rokok dan Miras

percabulan, kita yang sudah mengikatkan diri kepada Tuhan itu

menjadi satu roh dengan Tuhan, artinya menjadi satu walaupun

tidak kelihatan secara daging, makanya disebutkan menjadi satu

roh. Paulus menerangkan bahwa dosa lain itu terjadi diluar tubuh diri kita,

tetapi percabulan itu terjadi di dalam diri orang itu sendiri dan dari orang itu

sendiri. Di sini nampaknya Paulus menjelaskan akan “betapa

seriusnya” dosa percabulan. Tetapi bukan berarti dosa-dosa

yang lain itu boleh, karena ayat-ayat sebelumnya juga

menjelaskan bahwa dosa-dosa yang lain itu adalah dosa juga

yang tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah.

Tetapi di sini Paulus berkata tentang “tubuh kita adalah

bait Allah” adalah berkaitan dengan dosa percabulan itu

sendiri. Karena penjelasan mengenai “tubuh” itu ada di dalam

penjelasan Paulus mengenai dosa percabulan. Kuncinya adalah di

dalam kata-kata Paulus, “Jauhkanlah dirimu dari percabulan!

Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar

dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa

terhadap dirinya sendiri” (ayat 18). Dengan analogi penjelasan

“tubuh” inilah Paulus menyampaikan bahwa dosa yang lain itu

terjadi di luar tubuh dan dosa percabulan adalah terjadi di

18 | R o k o k d a n M i r a s

Page 21: Rokok dan Miras

dalam tubuh. Dari situlah muncul argumen Paulus agar tidak

mencemari tubuh karena tubuh adalah bait Allah, dan karena Roh

Kudus ada di dalam kita.

Sekarang, apakah merokok dan meminum miras termasuk

percabulan, sehingga bisa dikategorikan sebagai dosa yang di

dalam tubuh yang merusak tubuh/bait Allah? Jika ayat ini

dihubungkan dengan “rokok dan miras”, kelompok menganggap

sikap tersebut kurang pas. Karena penjelasan Paulus tentang

“tubuh” ini adalah untuk menggambarkan dosa yang di

dalam/percabulan. Di dalam 12-13 pun Paulus juga berkata akan

hal-hal makanan dan sebagainya dan segala makanan baginya

adalah halal, tetapi yang halal itu belum tentu berguna.

“Haram” berasal dari bahasa Ibrani “Tame,” artinya: unclean

[(tidak bersih/najis)], defiled [(mengotorkan, merusakkan,

mencemarkan)], infamous [(bernama buruk, keji)], polluted

[(mengotori, mengotorkan)], pollution [(pengotoran)]. Di dalam

Perjanjian Baru yang menggunakan bahasa Yunani, kita ambil saja

contoh kata “haram” dari Kisah Para Rasul 10:15. “Haram” berasal

dari bahasa Yunani “Koinoo,” artinya: defile [sda], call

commonpollute [(panggilan/bunyi yang menunjukkan keadaan yang

19 | R o k o k d a n M i r a s

Page 22: Rokok dan Miras

kotor)], unclean [sda]. “Halal” yang dikatakan Paulus itu dari

bahasa Yunani “exesti,” artinya: be lawful [(sah menurut hukum)],

may [(boleh)], let [(membiarkan)].4

Jadi haram itu bukan dosa karena dosa adalah ketika kita

melanggar perintah Tuhan ketika Tuhan berkata, “tidak boleh/

jangan!”. Tetapi disini Paulus sendiri menerangkan bahwa

segala sesuatu yang dahulu dianggap haram (seperti binatang

tertentu, darah, dan lain-lain), sekarang adalah halal, tetapi

yang halal belum tentu berguna. Jadi, sikap kita terhadap

sesuatu yang haram/halal pada jaman sekarang seharusnya adalah

“berguna atau tidak berguna,” bukan “dosa atau tidak dosa.”

Yang benar-benar diajarkan Paulus dengan lebih serius tentang

hal-hal yang menjurus pada dosa adalah hal-hal yang lain

seperti di ayat-ayat sebelumnya, seperti pemfitnah, zinah,

percabulan, dll.

Kembali dipertanyakan, apakah merokok dan meminum miras

termasuk percabulan, sehingga bisa dikategorikan sebagai dosa

yang di dalam tubuh yang merusak tubuh/bait Allah? Ataukah

4 http://danielyuwono.wordpress.com/2011/03/18/jika-merokok-merusak-bait-allah-mustahil-ada-manusia-yang-tidak-merusak-bait-allah/

20 | R o k o k d a n M i r a s

Page 23: Rokok dan Miras

persoalan rokok dan miras ini merupakan persoalan

“haram/halal”?

Makanan memang masuk ke tubuh, tetapi baik perut/tubuh

dan makanan itu akan binasa. Disini Paulus mengajarkan untuk

tidak menekankan fokus pandangan kita akan hal-hal yang lahiriah,

tetapi akan hal-hal yang rohani. Paulus pun menerangkan tubuh

jangan dipakai buat percabulan, karena hal-hal kesalahan

rohani yang terjadi itu tidak binasa, bukan seperti hal-hal

lahiriah yang masuk ke tubuh karena hal-hal itu akan binasa.

Jadi, di sini Paulus bermaksud untuk menerangkan pentingnya

berpikir secara rohani, bukan secara duniawi/tubuh.

Jika kita terus memaksa untuk menghubungkan “rokok dan

miras” dengan “merusak tubuh/bait Allah” karena merusak

kesehatan tubuh, itu berarti kita juga menghubungkan merokok

dan meminum minuman keras dengan hal-hal jasmani, karena

sebenarnya Paulus menuliskan ayat-ayat ini untuk menerangkan

hal-hal yang rohani. Sementara, jika alasan tidak boleh

merokok adalah “merusak tubuh” maka atas dasar alasan itu

“rokok dan miras” akan menjadi hal yang termasuk haram/halal.

Rokok dan miras akan masuk ke dalam kriteria yang dikatakan 21 | R o k o k d a n M i r a s

Page 24: Rokok dan Miras

Paulus sebagai segala sesuatu halal, tetapi tidak segala

sesuatu berguna. Sehingga jelaslah bahwa argumen merokok dan

meminum minuman keras adalah dosa merusak bait Allah dengan

menggunaan ayat 1 Korintus 6: 19-20 ini tidak pas.

Kelompok lebih sepaham dengan Paulus bahwa segala sesuatu

halal, tetapi tidak semuanya itu berguna. Jika kita menganggap

“merokok dan meminum miras” adalah merusak bait Allah dan itu

adalah dosa serius, maka bagaimana dengan orang yang makanan

Mie Instan? MSG dan lilin nya terbukti merusak tubuh bukan?

Bagaimana dengan orang yang minum kopi? Bagaimana dengan orang

yang makan cabe kebanyakan? Bagaimana dengan orang yang makan

nabi? Bagaimana dengan begadang? Yang lebih parah lagi adalah

orang yang naik mobi, karena selain anda merusak diri anda

sendiri dengan polusi, polusi itu juga merusak orang-orang di

sekitar anda. Bagaimana dengan orang yang menggunakan AC,

tidakkah itu merusak diri anda sendiri dan merusak alam dan

merusak orang lain?

Selanjutnya, ada juga perkembangan pemikiran dari

beberapa orang Kristen yang sudah tidak menghubungkan dosa

merokok dan meminum minuman keras dengan “merusak bait Allah”,22 | R o k o k d a n M i r a s

Page 25: Rokok dan Miras

tetapi menghubungkannya dengan “keterikatan terhadap rokok dan

miras”. Dasar alkitabiahnya adalah 1 Kor 6: 12. Disini

kelompok setuju, jika seseorang diperhamba oleh sesuatu itu

berarti orang itu seakan-akan mempunyai Allah lain. Jika

demikian, pertanyaan yang pertama adalah; jika seseorang

merokok tetapi tidak terikat, berarti boleh-boleh saja dong?

Pertanyaan yang kedua; Adakah seseorang yang tidak terikat

oleh suatu apapun (dalam arti negatif)?

Kelompok yakin bahwa tidak ada orang yang demikian

kecuali Yesus Kristus. Orang yang hobinya adalah olahraga,

apakah kita bisa menjamin orang itu tidak terikat? Seberapakah

tolak ukur terikat atau tidak terikat? Tidak ada bukan?

Terikat atau tidak itu kan dari hati kita. Semua itu yang bisa

menentukan hanya Tuhan, karena “manusia melihat apa yang di

depan mata, tetapi Allah melihat hati.”

Di dalam ayat ini, konteks “diperhamba” yang diterangkan

Paulus itu artinya bahwa semuanya halal, tetapi tidak segala

sesuatu berguna. Semua halal, tetapi Paulus tidak membiarkan

dirinya diperhamba oleh suatu apapun. Di jaman para Rasul,

banyak kejadian konflik antara hidup di dalam Taurat dan hidup23 | R o k o k d a n M i r a s

Page 26: Rokok dan Miras

di dalam Kasih Karunia Kristus. Rasul menerangkan bahwa

sebenarnya segala sesuatu itu halal karena kita tidak lagi

berada di bawa hukum Taurat. Tetapi pengajaran “semua halal”

dan kita merdeka dari Taurat itu bukan berarti kita bebas

berbuat dosa, karena jika kita berbuat dosa (dosa rohani

seperti yang diterangkan Paulus) itu sama saja dengan kita

memperhambakan diri kita kepada dosa.

Jadi pengajaran Paulus ini tidak harafiah secara begitu

saja, karena kita tidak bisa mengukur seberapa orang terikat

atau tidak. Yang bisa mengukur hanya Tuhan. Yang bisa kita

lakukan adalah berusaha agar kita tidak terikat kepada dosa.

Kita hanya bisa menilai tingkat keterikatan yang dalam taraf

parah, misalkan jika orang terikat sesuatu sampai melupakan

keluarga atau melupakan Tuhan. Itu baru dengan jelas bisa kita

sebut terikat. Tetapi apakah kepastian dan batasan seperti itu

adalah satu-satunya yang Alkitab sebut sebagai batas

keterikatan? Tentu tidak. Contohnya saja, bagi orang yang

biasanya makannya normal (makan daging, sayur, nasi,dll)

ketika disuruh puasa makan daging selama beberapa beberapa

hari saja, maka rasanya akan tidak nyaman. Ini menunjukkan

24 | R o k o k d a n M i r a s

Page 27: Rokok dan Miras

orang itu terikat daging atau tidak? Apa bedanya dengan yang

disebut keterikatan rokok?

Masalahnya, makan daging itu berguna sehingga pada

umumnya tidak disebut keterikatan. Tetapi jika mau dipandang

secara fair, terlepas dari berguna atau tidak berguna, bisa

jadi kasus “makan daging” itu juga keterikatan, sama seperti

kasus rokok. Kasus seperti ini sebenarnya sudah membuktikan

bahwa kita tidak bisa menilai dosa keterikatan, dan pada

dasarnya mungkin secara sadar atau tidak sadar orang sudah

terikat hal-hal tertentu.

Dalam hal miras pun demikian. Salah satu landasan

alkitabiahnya berdasarkan 1 Timotius 3: 3 yang memaparkan

tentang salah satu syarat bagi penilik jemaat yaitu bukan

peminum. Jika ingin dikaji lebih dalam, peminum yang

dimaksudkan bukan berarti secara harafiah (orang yang minum),

melainkan lebih kepada orang yang mengonsumsi miras hingga

mabuk dan lupa diri.5

5 Argumen Pdt. Esra Alfred Soru, S.Th, M.PdK dalam video di http://www.youtube.com/watch?v=w05fXcCeKLA

25 | R o k o k d a n M i r a s

Page 28: Rokok dan Miras

Alkitab Sabda pun menafsirkan bahwa peminum diterjemahkan

sebagai "tidak dekat atau dengan anggur," "tidak bersama

dengan anggur" (Yunani: me paroinon, dari “me” berarti "tidak"

dan “paroinos”, kata majemuk yang berarti "pada, dengan, dekat

anggur"). Di sini Alkitab menuntut bahwa seorang penilik

jemaat tidak boleh "duduk di samping anggur" atau "dengan

anggur", seolah-olah anggur sudah menjadi minuman utamanya

sebab di mana ia berada, anggurpun ada di sampingnya.

Intinya, “Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak,

tetapi hakimilah dengan adil” (Yoh 7: 24). Jika sikap kita

mengarah pada menghakimi, menghakimilah dengan adil. Manusia

hanya bisa menghakimi yang nampak, karena manusia tidak tahu

kedalaman hati manusia, yang tahu hanya Tuhan. Jadi kalau kita

mau menghakimi menurut apa yang nampak, maka hakimilah

berdasarkan undang-undang yang nampak/jelas. Kita tidak bisa

menghakimi yang tidak nampak berdasarkan undang-undang yang

nampak/jelas.

Jika ada sesuatu yang relatif bagi kita karena Alkitab

tidak mengajarkan secara gamblang, katakanlah itu adalah

relatif. Jangan seperti para pemuka gereja yang seenaknya 26 | R o k o k d a n M i r a s

Page 29: Rokok dan Miras

menghakimi seorang pengonsumsi rokok dan miras yang kemudian

menghentikannya dari pelayanan, bahkan dianggap pendosa,

dianggap orang tidak suci, dan lain-lain. Apakah dia juga

berpikir sebenarnya dosanya itu juga tidak bisa membuat dia ke

dalam keselamatan?

Kita sebagai semua bisa masuk ke dalam keselamatan hanya

karena kasih karunia Allah melalui Yesus Kristus, bukan amal

dan perbuatan baik kita. Jadi jika ada orang yang menuding dan

mengucilkan seorang yang merokok meminum miras dan

menganggapnya sebagai pesakitan yang berlumur dosa, maka

sebenarnya orang itu itu sedang menuding dirinya sendiri.

Jika ada kebijakan atau batasan dari pihak-pihak

organisasi gereja-gereja tertetu akan hal “rokok dan miras”

ini dilarang bagi pelayan, itu kebijakan setiap lembaga

gereja. Apapun alasannya, harus tetap dipertimbangkan. Tetapi

jika alasannya adalah “merusak bait Allah,” maka setiap orang

pelayan gereja tersebut seharusnya tidak bisa melayani lagi di

gereja. Adakah orang yang tidak merusak dirinya sendiri?

27 | R o k o k d a n M i r a s

Page 30: Rokok dan Miras

BAB III – KESIMPULAN

Secara sengaja atau tidak sengaja pasti seseorang ada sisi

merusak diri sendiri. Seperti yang kelompok ungkapkan diatas

bahwa, makan mie instant itu merusak tubuh, minum kopi merusak

tubuh, makan babi merusak tubuh, begadang merusak tubuh,

menggunakan AC itu merusak tubuh dan sesama, naik mobil itu

merusak tubuh dan sesama, main komputer itu merusak tubuh (bagi

orang-orang yang matanya rusak gara-gara pekerjaannya di depan

komputer). Bahkan jika kita sedang menjadi panitia KKR atau

Natalan lalu kelelahan karena pelayanan, itu juga merusak tubuh.

Dan masih banyak lagi hal-hal yang secara tidak sadar yang kita

lakukan yang merusak tubuh kita.

Untuk itulah, kelompok ingin mengajak kita semua untuk

berpikir lebih terbuka, adil dan jernih dalam membahas rokok dan

miras. Pada umumnya, hampir semua hal memiliki kegunaan positif,

namun jika digunakan secara berlebih akan mendatangkan efek

samping yang buruk bagi kesehatan, termasuk rokok dan miras.

28 | R o k o k d a n M i r a s

Page 31: Rokok dan Miras

Secara alkitabiah pun, rokok dan miras tidak menjadi tolok ukur

yang tepat untuk menentukan siapa yang berdosa dan siapa yang

kudus. Lagi pula, kita tidak perlu memaksakan diri untuk menjadi

hakim bagi sesama kita. Alangkah baiknya jika keseimbangan dalam

memahami pengonsumsian rokok dan miras ini dijunjung tinggi.

Sekali lagi, intinya, jangan menghakimi dengan apa yang

nampak, tetapi hakimilah dengan adil. Akhir kata dari kelompok,

merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi,

dan gangguan kehamilan dan janin. Sekian dan terima kasih. Tuhan

memberkati.

Referensi

1. http://www.bachelora.com/life/health/2013-09-27/7-manfaat-minuman-

beralkohol-bagi-kesehatan/

2. http://titobaddog.wordpress.com/

3. http://artikelluarga.blogspot.com/2012/12/bahaya-merokok-dan-

minuman-keras.html

29 | R o k o k d a n M i r a s

Page 32: Rokok dan Miras

4. http://bahayarokokdanmiras.blogspot.com/

5. http://fernando-tambunan.blogspot.com/2011/06/darah-dan-rokok.html

6. http://danielyuwono.wordpress.com/2011/03/18/jika-merokok-merusak-

bait-allah-mustahil-ada-manusia-yang-tidak-merusak-bait-allah/

7. http://www.youtube.com/watch?v=w05fXcCeKLA

8. http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=1Tim&chapter=3&verse=3

30 | R o k o k d a n M i r a s