SISTEMATIKA KAJIAN TEMA Rokok dan Miras Disusun oleh: Elkana Bakkara Pakambanan Gerry Christian Manumpil Pardamean Simatupang
SISTEMATIKA KAJIAN TEMA
Rokok dan Miras
Disusun oleh:
Elkana Bakkara Pakambanan
Gerry Christian Manumpil
Pardamean Simatupang
BAB I
PENDAHULUAN
Perihal rokok dan minuman beralkohol masih terus mejadi
dilema di dalam penerimaan umat. I Petrus 1: 16 menyatakan,
“sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus”. Ayat tersebut
seringkali menjadi penghakiman bagi para perokok dan peminum
minuman keras (miras). Di sisi lain, para perokok dan peminum pun
melakukan pembelaan diri bahwa rokok tidak ada di zaman Yesus dan
Yesus pun sendiri meminum anggur. Gejolak tersebut semakin
simpang siur ketika menghadapi realita bahwa tidak sedikit
pemimpin jemaat yang merokok dan meminum miras (anggur, bir, dan
lain-lain).
Di dalam surat Paulus kepada Timotius dan juga Titus
menyatakan bahwa salah satu syarat bagi penilik jemaat adalah
“bukan peminum” (I Tim 3: 3 dan Tit 1: 7). Namun seringkali nas
itu disanggah dengan dalih bahwa Tuhan hanya melarang kita mabuk
(bdk. Luk 21: 34; Rm 13: 13; Gal 5:21 dan Ef 5: 18). Pada
akhirnya, memang ada beberapa umat yang memanfaatkan miras
1 | R o k o k d a n M i r a s
seperti anggur dengan alasan kesehatan. Tapi pada akhirnya,
pembelaan itu seringkali terlalu dibenarkan hingga umat cenderung
untuk terbawa dalam situasi bebas tanpa beban, sebab tidak ada
penyalahan, dan tetap sampai pada titik mabuk karena minuman
tersebut. Jika tidak ada kejelasan dan ketegasan dari doktrin
kekristenan mengenai rokok dan miras, bukan tidak mungkin bahwa
kekristenan akan dicap sebagai agama “bebas” dan tentunya akan
membawa umat pada praktik-praktik yang menyimpang dengan setiap
pembelaan yang terus dibenarkan.
BAB II
ISI
A. Batasan Masalah (Peta Pokok Pembahasan)
Saat ini kita akan berfokus pada permasalahan rokok dan
miras yang masih simpang-siur mengenai doktrinnya. Kenyataan
yang memperhadapkan antara umat yang anti rokok dan miras
dengan umat yang mengonsumsi rokok dan miras sudah menjadi
2 | R o k o k d a n M i r a s
permasalahan yang seringkali tidak dijangkau oleh para
pemimpin jemaat. Entah karena faktor ketidaktahuan mengenai
doktrin yang tepat atau karena sang pemimpin pun mengonsumsi
kedua barang tersebut, atau hanya salah satunya, sehingga ia
pun cenderung untuk tidak berkomentar jika membahas tema rokok
dan miras. Namun, kenyataan tersebut seharusnya menjadi
motivasi bagi para pemimpin gereja agar lebih ulet dalam
mendalami bidangnya dan kemudian mempertegas setiap ajaran
yang sudah menjadi kepastian berdasarkan pendalaman dan hikmat
dari Tuhan.
Kesimpang-siuran itulah yang menjadi fokus secara umum
dalam pembahasan ini. Secara khususnya, kelompok berusaha
untuk memaparkan inti dari pokok pembahasan rokok dan miras
berdasarkan kesadaran akan realita sebagai upaya
kontekstualisasi yang dilandasi dengan pemaparan alkitabiah
dan kemudian akan menjadi sebuah kesimpulan doktrinal namun
tetap mengingat tindakan etis yang seharusnya menjadikan umat
Kristiani sebagai teladan.
3 | R o k o k d a n M i r a s
B. Pengaruh Rokok dan Miras
Terdapat beberapa jemaat yang jika merokok harus
bersembunyi karena takut ketahuan oleh pendeta ataupun
sesamanya. Mereka terkadang takut akan sanksi gerejawi yang
mungkin membuat mereka berhenti mendapatkan jadwal pelayanan
atau bahkan tidak dilayani. Terkadang pula mereka takut
dikenakan sanksi sosial yang membuat mereka dijauhi oleh
sesamanya, bahkan sampai dihakimi sebagai orang berdosa.
Begitupun dengan realita umat yang mengonsumsi miras. Bagi
para umat yang mengonsumsi miras, mereka cenderung menutup
diri ketika para anggota jemaat sudah menjatuhkan cap
“peminum/pemabuk” kepada mereka yang mengonsumsi hal tersebut.
Dalam situasi lain, para pengonsumsi rokok sudah tidak
menunjukkan penghormatan yang selayaknya terhadap keformalan
sebuah forum, bahkan kekudusan gereja (rumah ibadah). Dalam
rapat majelis, para majelis yang merokok merasa jenuh dan
sulit berkonsentrasi ketika mereka harus merapatkan sesuatu
tanpa didampingi rokok (dan mungkin kopi). Para kaum pemuda
4 | R o k o k d a n M i r a s
pun sudah kehilangan penghargaannya terhadap gedung gereja
yang kemudian merokok di dalam rumah ibadah tersebut saat ada
kegiatan-kegiatan seperti LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan),
dekorasi untuk Natal atau Paskah, dan lain-lain. Memang gedung
gereja hanyalah sebuah gedung. Namun makna terdalamnya, gereja
adalah tempat di mana jemaat bersekutu untuk memuji dan
memuliakan nama Tuhan, bukan untuk menebarkan polusi dan sikap
tidak hormat. Begitu pun dengan miras yang seakan-akan sudah
“mendarah-daging” dalam diri umat, bahkan di dalam
budaya/tradisi umat berjemaat. Tidak sedikit jemaat yang
merayakan Natal dan Tahun Baru dengan suguhan bir sebagai
minuman utamanya. Juga jemaat yang ketika usai Perjamuan
Kudus, kemudian mengumpulkan sisa anggur perjamuan untuk
diminum bersama-sama sembari bercanda-gurau. Bahkan ada yang
menyimpannya untuk diminum sendiri hingga mabuk.
Realita inilah yang kiranya menjadi penegasan akan
kesimpang-siuran doktrin mengenai rokok dan minuman, yang pada
akhirnya disalahgunakan karena memang ajarannya tidak
diperjelas dan dipertegas oleh oknum gerejawi.
C. Analisa dan Evaluasi terhadap Penggunaan Rokok dan Miras5 | R o k o k d a n M i r a s
Untuk lebih memahami pembahasan ini, kita tentunya
diharuskan untuk obyektif dalam memberi sikap dan penilaian.
Pembahasan ini akan menjadi tidak seimbang ketika kita sebagai
pengonsumsi rokok dan miras lebih cenderung membela tindakan
pengonsumsian tersebut, begitu juga sebaliknya. Oleh karena
itu, kelompok akan memaparkan manfaat dan kerugiaan yang dapat
dihasilkan oleh pengonsumsian rokok dan miras.
1. Manfaat Rokok
Mengurangi resiko Parkinson Desease (PD) dan mempengaruhi
reaksi kognitif bagi pengidap Down Syndrome (DS)
PD merupakan penyakit umum yang mengakibatkan pengidapnya
mengalami penurunan fungsi panca indera. Umumnya,
penyakit ini dialami oleh orangtua berumur lima puluh
tahun ke atas. Sebuah penelitian melaporkan bahwa merokok
dapat melindungi manusia dari penyakit PD. Secara
khusus, penelitian tersebut menunjukkan hubungan temporal
antara kebiasaan merokok dan berkurangnya risiko penyakit
PD. Artinya, efek perlindungan terhadap PD berkurang
setelah perokok menghentikan kebiasaan merokoknya.
6 | R o k o k d a n M i r a s
DS adalah penyakit yang disebabkan adanya kelainan pada
kromosom yang dapat dikenal dengan keterbelakangan
pertumbuhan fisik dan mental. Sebuah penelitian
menunjukkan pengaruh rangsangan nikotin-agonis dengan 5
mg jaringan kulit implan pada kinerja kognitif orang
dewasa penderita DS lebih efektif dibandingkan dengan
plasebo (obat control penderita DS).
Lebih kuat dan cepat sembuh dari serangan jantung dan
stroke
Penelitian besar menunjukkan manfaat merokok terhadap
Restenosis (penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan
aliran darah menjadi terbatas, seperti pembuluh darah ke
jantung (cardiovaskular disease) atau ke otak (stroke).
Perokok memiliki kesempatan yang lebih baik untuk
bertahan hidup dan penyembuhan yang lebih cepat.
Mengurangi resiko penyakit susut gusi yang parah
Dulu disebutkan bahwa tembakau adalah akar semua
permasalahan penyakit gigi dan mulut. Padahal sebuah
7 | R o k o k d a n M i r a s
studi menunjukkan bahwa sebenarnya perokok berisiko lebih
rendah terhadap penyakit gusi.
Mencegah asma dan penyakit karena alergi lainnya
Sebuah studi dari dua generasi penduduk Swedia
menunjukkan dalam analisis multi variasi, beberapa anak
dari para ibu yang merokok sedikitnya 15 batang sehari
cenderung memiliki peluang yang lebih rendah untuk
menderita alergi rhino-conjunctivitis, asma alergi, eksim
atopik dan alergi makanan, dibandingkan dengan anak-anak
dari para ibu yang tidak pernah merokok. Anak-anak dari
ayah yang merokok sedikitnya 15 batang rokok sehari
memiliki kecenderungan yang sama.
Nikotin membunuh kuman penyebab Tuberculosis (TBC)
Suatu hari Nikotin mungkin menjadi alternatif yang
mengejutkan sebagai obat TBC yang susah diobati, kata
seorang peneliti dari University of Central Florida
(UCF). Senyawa ini menghentikan pertumbuhan kuman TBC
dalam sebuah tes laboratorium, bahkan bila digunakan
8 | R o k o k d a n M i r a s
dalam jumlah kecil saja. Kebanyakan ilmuwan setuju bahwa
nikotin adalah zat yang menyebabkan orang menjadi
kecanduan rokok.
Mencegah kanker kulit yang langka dan mengurangi resiko
terkena kanker payudara
Seorang peneliti pada National Cancer Institute
berpendapat bahwa merokok dapat mencegah pengembangan
kanker kulit yang menimpa terutama orang tua di
Mediterania wilayah Italia Selatan, Yunani dan Israel.
Bukan berarti merokok disarankan untuk populasi itu, kata
Dr James Goedert, namun yang penting adalah merokok
tembakau dapat membantu untuk mencegah kanker yang
langka.
Sebuah penelitian baru dalam jurnal dari National Cancer
Institute (20 Mei 1998) melaporkan bahwa pembawa mutasi
gen tertentu (yang cenderung sebagai pembawa kanker
payudara), yang merokok selama lebih dari 4 pak per tahun
menurut statistik ternyata mengalami penurunan signifikan
sebesar 54% dalam insiden kanker payudara bila
9 | R o k o k d a n M i r a s
dibandingkan dengan pembawa yang tidak pernah merokok.
Salah satu kekuatan dari penelitian ini adalah bahwa
penurunan insiden melebihi ambang 50%.
Nitrat Oksida dalam nikotin mengurangi radang usus besar
Nikotin mengurangi aktivitas otot melingkar, terutama
melalui pelepasan Nitrat Oksida, dalam kasus Ulcerative
Colitis (UC) atau radang usus. Temuan ini dapat
menjelaskan beberapa terapi manfaat dari nikotin (dan
merokok) terhadap UC dan dapat menjelaskan mengenai
disfungsi penggerak kolon pada penyakit aktif.
Mencegah Hipertensi di masa kehamilan dan penularan
infeksi Helicobacter Pylori (HP) dari ibu ke anak
Preeklamsia adalah kondisi medis di mana hipertensi
muncul dalam kehamilan yang bekerjasama dengan sejumlah
besar protein dalam urin. Konsentrasi urin cotinine
(tembakau yang bermetabolis di dalam tubuh)
mengkonfirmasi berkurangnya risiko Preeklamsia dengan
paparan tembakau Eksposur. Studi ini menunjukkan salah
satu manfaat dari merokok selama kehamilan.
10 | R o k o k d a n M i r a s
Sebuah penelitian lain menemukan hubungan terbalik yang
kuat antara ibu yang merokok dan infeksi HP di antara
anak-anak prasekolah, di mana ditunjukkan bahwa penularan
infeksi HP dari ibu ke anak kurang efisien jika ibu
merokok.1
2. Bahaya Rokok
Terhadap paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi
saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas
besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar
mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas
kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat
bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan
paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan
kerusakan alveoli.
Terhadap kulit dan organ fertilisasi
Kesehatan kulit tiga kali lipat lebih beresiko terdapat
keriput di sekitar mata dan mulut. Kulit akan menua 1 http://titobaddog.wordpress.com/
11 | R o k o k d a n M i r a s
sebelum waktunya atau biasa disebut penuaan dini. Dari
segi reproduksi, merokok di usia dini bisa menyebabkan
impotensi dan mengurangi jumlah sperma pada pria dan
mengurangi tingkat kesuburan pada wanita.
Kanker
Beberapa kanker yang dapat disebabkan oleh rokok adalah
kanker paru, kanker mulut, kanker bibir, kanker leher
rahim, kanker darah, dan kanker hati.
Terhadap jantung
Jantung koroner dan gangguan sirkulasi darah pada jantung
menjadi resiko bagi perokok. Perempuan yang merokok
sangat mungkin untuk mulai memasuki masa menopause
sebelum usia 45 tahun dan juga membuat mereka menghadapi
resiko osteoporosis dan serangan jantung.2
3. Manfaat Miras
Kesehatan jantung
2 http://artikelluarga.blogspot.com/2012/12/bahaya-merokok-dan-minuman-keras.htm
12 | R o k o k d a n M i r a s
Antioksidan yang ditemukan dalam anggur merah
mempromosikan kesehatan jantung dan sistem
kardiovaskular. Orang yang aktif secara fisik dan
mengonsumsi minimal satu gelas minuman beralkohol
seminggu sekali memiliki kesempatan 50% lebih rendah
terkena penyakit jantung. Selain itu, minuman sesekali
juga dapat meningkatkan peluang Anda untuk selamat dari
serangan jantung.
Kolesterol yang baik
Bir dan anggur dapat meningkatkan kolesterol yang baik
ataui disebut HDL (jenis yang baik). Dua jenis minuman
ini juga dapat membantu mencegah plak yang menumpuk
secara berlebihan di arteri Anda. Jika dikonsumsi secara
bijaksana maka dapat mencegah pengerasan dan penyumbatan
pembuluh darah (aterosklerosis).
Radang sendi
Alkohol sangat dapat mengurangi kesempatan Anda untuk
mengalami penyakit radang sendi terutama pada saat
berusia lanjut. Namun, minuman keras dikatakan
13 | R o k o k d a n M i r a s
meningkatkan resiko terkena osteoporosis atau
pengeroposan tulang. Jadi sementara segelas anggur dapat
mencegah tulang Anda dari mendapatkan pegal yang timbul
secara terus-menerus, juga dapat membuat lebih rentan
untuk mendapatkan patah tulang. Tergantung dari takaran
konsumsi dan seberapa sering ia mengonsumsinya.
Mengandung serat
Bir sebenarnya merupakan sumber yang kaya akan serat.
Bahkan bir dapat memberikan lebih dari seperempat asupan
harian serat yang baik untuk tubuh Anda. Tentu saja,
serat terlalu banyak dapat menyebabkan masalah, namun
toilet adalah solusinya.
Mengurangi potensi kanker
Ancaman kematian akibat kanker tertentu dapat dikurangi
dengan beberapa anggur yang diminum dengan berkala.
Secara khusus, kanker ginjal dikatakan bisa dikurangi
dengan mengonsumsi anggur merah. Walaupun bisa membantu
untuk mengurangi kemoterapi, maka bisa dipertimbangkan
untuk meminumnya dengan bijak.
14 | R o k o k d a n M i r a s
Kondisi Neurologis
Menurut beberapa penelitian, mengonsumsi sedikit alkohol
sekali-sekali dapat membantu menjaga sel-sel syaraf.
Protein dalam selubung Mielin yang membantu menjaga jalur
saraf pada sistem saraf merespon alkohol secara positif.
Tentu saja, terlalu banyak alkohol telah dikaitkan dengan
kematian sel otak.
Selamatkan Jiwa
Mengonsumsi alkohol bisa mengurangi resiko terkena
pembekuan otak. Sejumlah alkohol dipercaya bisa membantu
karena mengandung komponen utama yang menyebabkan
kebekuan pada otak atau bahkan radang otak yang bisa
menyebabkan kematian. Namun tentu saja konsumsi dengan
bijak.3
4. Bahaya Miras
Pengaruh langsung setelah meminum miras
3 http://www.bachelora.com/life/health/2013-09-27/7-manfaat-minuman-beralkohol-bagi-kesehatan/
15 | R o k o k d a n M i r a s
Kehilangan keseimbangan tubuh, pusing dan kulit menjadi
merah, perasaan dan ingatan menjadi tumpul, serta jika
dikonsumsi dalam dosis tinggi menjadi mabok, tindakan
tidak terkontrol dan kendali diri berkurang.
Pengaruh pada sistem pernapasan yang membuat pernapasan
melambat
Pada sistem pencernaan
Selera makan hilang dan kekurangan makan, peradangan pada
hati, kanker mulut, kerongkongan dan lambung, serta luka
dan radang lambung.
Pada sistem jantung dan pembulu darah
Pembengkakan jantung dan kegagalan fungsi jantung.
Pada sistem reproduksi dan pengaruh pada bayi
Pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat bayi yg dikandung,
abortus, kelahiran premature sedangkan pada pria dapat
menyebabkan impotensi.
Pada sistem saraf pusat
Menghambat fungsi otak yg mengontrol pernapasan dan
denyut jantung sehingga dapat menimbulkan kematian, dapat
16 | R o k o k d a n M i r a s
menyebabkan amnesia, sakit jiwa, kerusakan tetap pada
otak dan system saraf.
D. Refleksi Alkitabiah, Doktrin, serta Relevansi tentang Rokok
dan Miras
Kebanyakan orang Kristen yang saya jumpai memberikan ayat
di dalam 1 Korintus 6:19-20 sebagai senjata pamungkas untuk
menekan para pengonsumsi rokok dan miras. Jika kita meneliti
konteksnya dalam satu perikop (1 Kor. 6: 1-20) maka di sini
Paulus berbicara tentang banyak hal, mulai dari perselisihan
sampai kepada percabulan. Ayat-ayat awalnya Paulus berkomentar
tentang orang-orang Kristen yang gagal di dalam menangani
kasus-kasus antar sesama (ayat 1-8). Yang paling banyak
dibahas sebenarnya tentang percabulan (ayat 15-20).
Di ayat 15 ini mulai dikatakan tentang “tubuh kita”.
Tubuh kita adalah anggota Kristus. Mengapa Paulus memakai
analogi ini untuk komentar tentang dosa percabulan? Jawabannya
ada di ayat-ayat selanjutnya (ayat 16-20). Di sini Paulus
mulai menerangkan kaitan antara “tubuh kita” dengan dosa
17 | R o k o k d a n M i r a s
percabulan, kita yang sudah mengikatkan diri kepada Tuhan itu
menjadi satu roh dengan Tuhan, artinya menjadi satu walaupun
tidak kelihatan secara daging, makanya disebutkan menjadi satu
roh. Paulus menerangkan bahwa dosa lain itu terjadi diluar tubuh diri kita,
tetapi percabulan itu terjadi di dalam diri orang itu sendiri dan dari orang itu
sendiri. Di sini nampaknya Paulus menjelaskan akan “betapa
seriusnya” dosa percabulan. Tetapi bukan berarti dosa-dosa
yang lain itu boleh, karena ayat-ayat sebelumnya juga
menjelaskan bahwa dosa-dosa yang lain itu adalah dosa juga
yang tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
Tetapi di sini Paulus berkata tentang “tubuh kita adalah
bait Allah” adalah berkaitan dengan dosa percabulan itu
sendiri. Karena penjelasan mengenai “tubuh” itu ada di dalam
penjelasan Paulus mengenai dosa percabulan. Kuncinya adalah di
dalam kata-kata Paulus, “Jauhkanlah dirimu dari percabulan!
Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar
dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa
terhadap dirinya sendiri” (ayat 18). Dengan analogi penjelasan
“tubuh” inilah Paulus menyampaikan bahwa dosa yang lain itu
terjadi di luar tubuh dan dosa percabulan adalah terjadi di
18 | R o k o k d a n M i r a s
dalam tubuh. Dari situlah muncul argumen Paulus agar tidak
mencemari tubuh karena tubuh adalah bait Allah, dan karena Roh
Kudus ada di dalam kita.
Sekarang, apakah merokok dan meminum miras termasuk
percabulan, sehingga bisa dikategorikan sebagai dosa yang di
dalam tubuh yang merusak tubuh/bait Allah? Jika ayat ini
dihubungkan dengan “rokok dan miras”, kelompok menganggap
sikap tersebut kurang pas. Karena penjelasan Paulus tentang
“tubuh” ini adalah untuk menggambarkan dosa yang di
dalam/percabulan. Di dalam 12-13 pun Paulus juga berkata akan
hal-hal makanan dan sebagainya dan segala makanan baginya
adalah halal, tetapi yang halal itu belum tentu berguna.
“Haram” berasal dari bahasa Ibrani “Tame,” artinya: unclean
[(tidak bersih/najis)], defiled [(mengotorkan, merusakkan,
mencemarkan)], infamous [(bernama buruk, keji)], polluted
[(mengotori, mengotorkan)], pollution [(pengotoran)]. Di dalam
Perjanjian Baru yang menggunakan bahasa Yunani, kita ambil saja
contoh kata “haram” dari Kisah Para Rasul 10:15. “Haram” berasal
dari bahasa Yunani “Koinoo,” artinya: defile [sda], call
commonpollute [(panggilan/bunyi yang menunjukkan keadaan yang
19 | R o k o k d a n M i r a s
kotor)], unclean [sda]. “Halal” yang dikatakan Paulus itu dari
bahasa Yunani “exesti,” artinya: be lawful [(sah menurut hukum)],
may [(boleh)], let [(membiarkan)].4
Jadi haram itu bukan dosa karena dosa adalah ketika kita
melanggar perintah Tuhan ketika Tuhan berkata, “tidak boleh/
jangan!”. Tetapi disini Paulus sendiri menerangkan bahwa
segala sesuatu yang dahulu dianggap haram (seperti binatang
tertentu, darah, dan lain-lain), sekarang adalah halal, tetapi
yang halal belum tentu berguna. Jadi, sikap kita terhadap
sesuatu yang haram/halal pada jaman sekarang seharusnya adalah
“berguna atau tidak berguna,” bukan “dosa atau tidak dosa.”
Yang benar-benar diajarkan Paulus dengan lebih serius tentang
hal-hal yang menjurus pada dosa adalah hal-hal yang lain
seperti di ayat-ayat sebelumnya, seperti pemfitnah, zinah,
percabulan, dll.
Kembali dipertanyakan, apakah merokok dan meminum miras
termasuk percabulan, sehingga bisa dikategorikan sebagai dosa
yang di dalam tubuh yang merusak tubuh/bait Allah? Ataukah
4 http://danielyuwono.wordpress.com/2011/03/18/jika-merokok-merusak-bait-allah-mustahil-ada-manusia-yang-tidak-merusak-bait-allah/
20 | R o k o k d a n M i r a s
persoalan rokok dan miras ini merupakan persoalan
“haram/halal”?
Makanan memang masuk ke tubuh, tetapi baik perut/tubuh
dan makanan itu akan binasa. Disini Paulus mengajarkan untuk
tidak menekankan fokus pandangan kita akan hal-hal yang lahiriah,
tetapi akan hal-hal yang rohani. Paulus pun menerangkan tubuh
jangan dipakai buat percabulan, karena hal-hal kesalahan
rohani yang terjadi itu tidak binasa, bukan seperti hal-hal
lahiriah yang masuk ke tubuh karena hal-hal itu akan binasa.
Jadi, di sini Paulus bermaksud untuk menerangkan pentingnya
berpikir secara rohani, bukan secara duniawi/tubuh.
Jika kita terus memaksa untuk menghubungkan “rokok dan
miras” dengan “merusak tubuh/bait Allah” karena merusak
kesehatan tubuh, itu berarti kita juga menghubungkan merokok
dan meminum minuman keras dengan hal-hal jasmani, karena
sebenarnya Paulus menuliskan ayat-ayat ini untuk menerangkan
hal-hal yang rohani. Sementara, jika alasan tidak boleh
merokok adalah “merusak tubuh” maka atas dasar alasan itu
“rokok dan miras” akan menjadi hal yang termasuk haram/halal.
Rokok dan miras akan masuk ke dalam kriteria yang dikatakan 21 | R o k o k d a n M i r a s
Paulus sebagai segala sesuatu halal, tetapi tidak segala
sesuatu berguna. Sehingga jelaslah bahwa argumen merokok dan
meminum minuman keras adalah dosa merusak bait Allah dengan
menggunaan ayat 1 Korintus 6: 19-20 ini tidak pas.
Kelompok lebih sepaham dengan Paulus bahwa segala sesuatu
halal, tetapi tidak semuanya itu berguna. Jika kita menganggap
“merokok dan meminum miras” adalah merusak bait Allah dan itu
adalah dosa serius, maka bagaimana dengan orang yang makanan
Mie Instan? MSG dan lilin nya terbukti merusak tubuh bukan?
Bagaimana dengan orang yang minum kopi? Bagaimana dengan orang
yang makan cabe kebanyakan? Bagaimana dengan orang yang makan
nabi? Bagaimana dengan begadang? Yang lebih parah lagi adalah
orang yang naik mobi, karena selain anda merusak diri anda
sendiri dengan polusi, polusi itu juga merusak orang-orang di
sekitar anda. Bagaimana dengan orang yang menggunakan AC,
tidakkah itu merusak diri anda sendiri dan merusak alam dan
merusak orang lain?
Selanjutnya, ada juga perkembangan pemikiran dari
beberapa orang Kristen yang sudah tidak menghubungkan dosa
merokok dan meminum minuman keras dengan “merusak bait Allah”,22 | R o k o k d a n M i r a s
tetapi menghubungkannya dengan “keterikatan terhadap rokok dan
miras”. Dasar alkitabiahnya adalah 1 Kor 6: 12. Disini
kelompok setuju, jika seseorang diperhamba oleh sesuatu itu
berarti orang itu seakan-akan mempunyai Allah lain. Jika
demikian, pertanyaan yang pertama adalah; jika seseorang
merokok tetapi tidak terikat, berarti boleh-boleh saja dong?
Pertanyaan yang kedua; Adakah seseorang yang tidak terikat
oleh suatu apapun (dalam arti negatif)?
Kelompok yakin bahwa tidak ada orang yang demikian
kecuali Yesus Kristus. Orang yang hobinya adalah olahraga,
apakah kita bisa menjamin orang itu tidak terikat? Seberapakah
tolak ukur terikat atau tidak terikat? Tidak ada bukan?
Terikat atau tidak itu kan dari hati kita. Semua itu yang bisa
menentukan hanya Tuhan, karena “manusia melihat apa yang di
depan mata, tetapi Allah melihat hati.”
Di dalam ayat ini, konteks “diperhamba” yang diterangkan
Paulus itu artinya bahwa semuanya halal, tetapi tidak segala
sesuatu berguna. Semua halal, tetapi Paulus tidak membiarkan
dirinya diperhamba oleh suatu apapun. Di jaman para Rasul,
banyak kejadian konflik antara hidup di dalam Taurat dan hidup23 | R o k o k d a n M i r a s
di dalam Kasih Karunia Kristus. Rasul menerangkan bahwa
sebenarnya segala sesuatu itu halal karena kita tidak lagi
berada di bawa hukum Taurat. Tetapi pengajaran “semua halal”
dan kita merdeka dari Taurat itu bukan berarti kita bebas
berbuat dosa, karena jika kita berbuat dosa (dosa rohani
seperti yang diterangkan Paulus) itu sama saja dengan kita
memperhambakan diri kita kepada dosa.
Jadi pengajaran Paulus ini tidak harafiah secara begitu
saja, karena kita tidak bisa mengukur seberapa orang terikat
atau tidak. Yang bisa mengukur hanya Tuhan. Yang bisa kita
lakukan adalah berusaha agar kita tidak terikat kepada dosa.
Kita hanya bisa menilai tingkat keterikatan yang dalam taraf
parah, misalkan jika orang terikat sesuatu sampai melupakan
keluarga atau melupakan Tuhan. Itu baru dengan jelas bisa kita
sebut terikat. Tetapi apakah kepastian dan batasan seperti itu
adalah satu-satunya yang Alkitab sebut sebagai batas
keterikatan? Tentu tidak. Contohnya saja, bagi orang yang
biasanya makannya normal (makan daging, sayur, nasi,dll)
ketika disuruh puasa makan daging selama beberapa beberapa
hari saja, maka rasanya akan tidak nyaman. Ini menunjukkan
24 | R o k o k d a n M i r a s
orang itu terikat daging atau tidak? Apa bedanya dengan yang
disebut keterikatan rokok?
Masalahnya, makan daging itu berguna sehingga pada
umumnya tidak disebut keterikatan. Tetapi jika mau dipandang
secara fair, terlepas dari berguna atau tidak berguna, bisa
jadi kasus “makan daging” itu juga keterikatan, sama seperti
kasus rokok. Kasus seperti ini sebenarnya sudah membuktikan
bahwa kita tidak bisa menilai dosa keterikatan, dan pada
dasarnya mungkin secara sadar atau tidak sadar orang sudah
terikat hal-hal tertentu.
Dalam hal miras pun demikian. Salah satu landasan
alkitabiahnya berdasarkan 1 Timotius 3: 3 yang memaparkan
tentang salah satu syarat bagi penilik jemaat yaitu bukan
peminum. Jika ingin dikaji lebih dalam, peminum yang
dimaksudkan bukan berarti secara harafiah (orang yang minum),
melainkan lebih kepada orang yang mengonsumsi miras hingga
mabuk dan lupa diri.5
5 Argumen Pdt. Esra Alfred Soru, S.Th, M.PdK dalam video di http://www.youtube.com/watch?v=w05fXcCeKLA
25 | R o k o k d a n M i r a s
Alkitab Sabda pun menafsirkan bahwa peminum diterjemahkan
sebagai "tidak dekat atau dengan anggur," "tidak bersama
dengan anggur" (Yunani: me paroinon, dari “me” berarti "tidak"
dan “paroinos”, kata majemuk yang berarti "pada, dengan, dekat
anggur"). Di sini Alkitab menuntut bahwa seorang penilik
jemaat tidak boleh "duduk di samping anggur" atau "dengan
anggur", seolah-olah anggur sudah menjadi minuman utamanya
sebab di mana ia berada, anggurpun ada di sampingnya.
Intinya, “Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak,
tetapi hakimilah dengan adil” (Yoh 7: 24). Jika sikap kita
mengarah pada menghakimi, menghakimilah dengan adil. Manusia
hanya bisa menghakimi yang nampak, karena manusia tidak tahu
kedalaman hati manusia, yang tahu hanya Tuhan. Jadi kalau kita
mau menghakimi menurut apa yang nampak, maka hakimilah
berdasarkan undang-undang yang nampak/jelas. Kita tidak bisa
menghakimi yang tidak nampak berdasarkan undang-undang yang
nampak/jelas.
Jika ada sesuatu yang relatif bagi kita karena Alkitab
tidak mengajarkan secara gamblang, katakanlah itu adalah
relatif. Jangan seperti para pemuka gereja yang seenaknya 26 | R o k o k d a n M i r a s
menghakimi seorang pengonsumsi rokok dan miras yang kemudian
menghentikannya dari pelayanan, bahkan dianggap pendosa,
dianggap orang tidak suci, dan lain-lain. Apakah dia juga
berpikir sebenarnya dosanya itu juga tidak bisa membuat dia ke
dalam keselamatan?
Kita sebagai semua bisa masuk ke dalam keselamatan hanya
karena kasih karunia Allah melalui Yesus Kristus, bukan amal
dan perbuatan baik kita. Jadi jika ada orang yang menuding dan
mengucilkan seorang yang merokok meminum miras dan
menganggapnya sebagai pesakitan yang berlumur dosa, maka
sebenarnya orang itu itu sedang menuding dirinya sendiri.
Jika ada kebijakan atau batasan dari pihak-pihak
organisasi gereja-gereja tertetu akan hal “rokok dan miras”
ini dilarang bagi pelayan, itu kebijakan setiap lembaga
gereja. Apapun alasannya, harus tetap dipertimbangkan. Tetapi
jika alasannya adalah “merusak bait Allah,” maka setiap orang
pelayan gereja tersebut seharusnya tidak bisa melayani lagi di
gereja. Adakah orang yang tidak merusak dirinya sendiri?
27 | R o k o k d a n M i r a s
BAB III – KESIMPULAN
Secara sengaja atau tidak sengaja pasti seseorang ada sisi
merusak diri sendiri. Seperti yang kelompok ungkapkan diatas
bahwa, makan mie instant itu merusak tubuh, minum kopi merusak
tubuh, makan babi merusak tubuh, begadang merusak tubuh,
menggunakan AC itu merusak tubuh dan sesama, naik mobil itu
merusak tubuh dan sesama, main komputer itu merusak tubuh (bagi
orang-orang yang matanya rusak gara-gara pekerjaannya di depan
komputer). Bahkan jika kita sedang menjadi panitia KKR atau
Natalan lalu kelelahan karena pelayanan, itu juga merusak tubuh.
Dan masih banyak lagi hal-hal yang secara tidak sadar yang kita
lakukan yang merusak tubuh kita.
Untuk itulah, kelompok ingin mengajak kita semua untuk
berpikir lebih terbuka, adil dan jernih dalam membahas rokok dan
miras. Pada umumnya, hampir semua hal memiliki kegunaan positif,
namun jika digunakan secara berlebih akan mendatangkan efek
samping yang buruk bagi kesehatan, termasuk rokok dan miras.
28 | R o k o k d a n M i r a s
Secara alkitabiah pun, rokok dan miras tidak menjadi tolok ukur
yang tepat untuk menentukan siapa yang berdosa dan siapa yang
kudus. Lagi pula, kita tidak perlu memaksakan diri untuk menjadi
hakim bagi sesama kita. Alangkah baiknya jika keseimbangan dalam
memahami pengonsumsian rokok dan miras ini dijunjung tinggi.
Sekali lagi, intinya, jangan menghakimi dengan apa yang
nampak, tetapi hakimilah dengan adil. Akhir kata dari kelompok,
merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi,
dan gangguan kehamilan dan janin. Sekian dan terima kasih. Tuhan
memberkati.
Referensi
1. http://www.bachelora.com/life/health/2013-09-27/7-manfaat-minuman-
beralkohol-bagi-kesehatan/
2. http://titobaddog.wordpress.com/
3. http://artikelluarga.blogspot.com/2012/12/bahaya-merokok-dan-
minuman-keras.html
29 | R o k o k d a n M i r a s
4. http://bahayarokokdanmiras.blogspot.com/
5. http://fernando-tambunan.blogspot.com/2011/06/darah-dan-rokok.html
6. http://danielyuwono.wordpress.com/2011/03/18/jika-merokok-merusak-
bait-allah-mustahil-ada-manusia-yang-tidak-merusak-bait-allah/
7. http://www.youtube.com/watch?v=w05fXcCeKLA
8. http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=1Tim&chapter=3&verse=3
30 | R o k o k d a n M i r a s