Skenario 1 BLOK REPRODUKSI SGD 8-B
KLARIFIKASI ISTILAH• SPASME : ketegangan otot meningkat karena adanya rasa nyeri.
• DYSMENORRHOEA : nyeri pada daerah panggul akibat menstruasi dan produksi prostaglandin meningkat.
• MENARCHE : menstruasi pertama• PUBERTAS : perubahan fisik, psikis menuju kedewasaan.
• REPRODUKSI : Sistem genitalia pria, wanita sampai dengan fertilisasi dan perkembangan embrio.
• Kemampuan makhluk hidup untuk berkembang biak.
IDENTIFIKASI MASALAH1.Mengapa HRP merasakan perutnya terasa sakit
seperti diremas-remas ?2.Hormon2 yang berperan pada saat menstruasi ?3.Apa yang menyebabkan keluarnya darah dari
kelamin HRP ?4.Tanda-tanda pubertas ?5.Bagaimana cara membedakan darah menstruasi
dengan darah yang disebabkan penyakit genitalia ?
6.Normalnya masa menstruasi ?7.Apakah dysmenorrhoea memerlukan penanganan
khusus ?
ANALISA MASALAH1.Mengapa HRP merasakan perutnya terasa sakit
seperti diremas-remas ?JAWAB : – sel telur di ovarium yang telah matang tetapi
tidak di buahi menyebabkan peluruhan dinding endometrium terjadi peningkatan prostaglandin nyeri.
2. Hormon2 yang berperan pada saat menstruasi ?JAWAB : – FSH, LH, GnRH, estrogen, progesteron.
3. Apa yang menyebabkan keluarnya darah dari kelamin HRP ?JAWAB : – sel telur di ovarium yang telah
matang tetapi tidak di buahimenumpuk menyebabkan peluruhan dinding endometrium dinding endometrium ( disekitar dinding endometrium banyak terdapat pembuluh darah arteri spiralis ) yang terkikis menyebabkan keluarnya darah dari vagina.
4. Tanda-tanda pubertas ?Jawab : – pada wanita : payudara membesar, tumbuh
rambut-rambut halus disekitar axilla dan daerah genital, bertambah tinggi, tumbuh jerawat, kulitnya semakin halus, pembesaran panggul, suaranya meninggi,menstruasi.
– Pada pria : tumbuh rambut-rambut halus pada daerah ekstremitas, pubis dan daerah wajah , bertambah tinggi, tumbuh jerawat, suara “bass”, tumbuh jakun ( adam’s apple ), mimpi basah, perubahan anatomi genitalia.
5. Bagaimana cara membedakan darah menstruasi dengan darah yang disebabkan penyakit genitalia ?Jawab : – darah yang berasal dari penyakit
genitalia : warna lebih segar, bau tidak terlalu menyengat.
– Darah menstruasi : warna lebih gelap dan pekat, baunya menyengat, dan terdapat gumpalan2 dari jaringan yang tidak di buahi.
6. Normalnya masa menstruasi ?Jawab : – Pada umumnya rata-rata 2-7 hari. Paling
lama 15 hari.
7. Apakah dysmenorrhoea memerlukan penanganan khusus ?Jawab : – Tergantung tingkatan nyeri panggulnya
dan durasinya. Apabila nyeri tidak tertahankan dapat diberi analgetik untuk menekan peningkatan prostaglandin.
BELAJAR MANDIRIMahasiswa/i mampu untuk mengetahui, memahami dan menjelaskan :- Anatomi sistem reproduksi- Fisiologi sistem reproduksi- Fungsi dari hormon reproduksi- Mekanisme menapouse
• Anatomi sistem reproduksi1. Organ Reproduksi Pria pelepasan sel-sel ke
saluran sel kelamin wanita.
Produksi sel kelamin
• Skrotum
• Testis
• Vas deferens
sperma
Testis
Mengubah ukuran
Pengeluaran sperma
Hormon testosteron
• Epididimis Pematangan sperma
• Vesicula seminalis
Penampung spermatozoa dari testis
Alat senggama, saluran pengeluaran urin dan sperma
• penis
Membawa sperma dan urin keluar tubuh
• Uretra
Penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar
• Kelenjar prostat
2. Organ reproduksi wanita
berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas
• Vulva Mons pubis
klitoris
Daerah luar vagina
labia
mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih
Bagian terdepan bagian rahim yang menonjol ke dalam vagina
• serviks
Saluran kemih
• vagina
• rahim Berperan penting dalam reproduksi wanita
• Tuba fallovi
• ovarium Menghasilkan ovum
menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria
•Fisiologi sistem reproduksi“ Fisiologi reproduksi wanita ditandai oleh siklus kompleks “Pelepasan ovum bersifat intermiten dan sekresi hormon-hormon seks wanita memperlibatkan pergeseran siklik yang lebar. Jaringan yang dipengaruhi oleh hormon-hormon seks ini juga mengalami perubahan siklik, dengan yang paling jelas adlah siklus haid bulanan. Pada setiap siklus saluran reproduksi wanita dipersiapkan untuk fertilisasi dan implantasi ovum yang dibebaskan dari ovarium saat ovulasi. Jika pembuahan tidak terjadi maka siklus berulang. Jika pembuahan terjadi maka siklus terhenti sementara sistem pada wanita tersebut beradaptasi untuk memelihara dan melindungi makhluk hidup yang baru terbentuk tersebut sampai ia berkembang menjadi individu yang mampu hidup diluar lingkungan ibu. Selain itu, wanita melanjutkan fungsi reproduksi setelah melahirkan dengan menghasilkan susu (laktasi) untuk memberi makan bayi. Karena itu, sistem reproduksi wanita ditandai oleh siklus kompleks yang terputus oleh perubahn yang lebih kompleks lagi seandainya terjadi kehamilan.
ovarium, sebagai organ reproduksi primer wanita, melakukan fungsi ganda yang menghasilkan ovum (oogenesis) dan mengeluarkan hormon seks wanita, estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini bekerja sama untuk mendorong fertilisasi ovum dan mempersiapkan sistem reproduksi wanita untuk kehamilan. Estrogen pada wanita mengatur banyak fungsi serupa dengan yang dilakukan oleh testosteron pada pria, misalnya pematangan dan pemeliharaan keseluruhan sistem reproduksi wanita dan membentuk karakteristik seks sekunder wanita. Secara umum, kerja estrogen penting pada proses-proses prokonsepsi. Estrogen penting bagi pematangan dan pembebasan ovum, pembentukan karakteristik fisik yang menarik secara seksual bagi pria, dan transfor sperma dari vagina ketempat pembuahan dituba uterina. Selain itu, estrogen ikut berperan dalam perkembangan payudara dalam antisipasi menyusui. Steroid ovarium lainnya, progesteron, penting dalam mempersiapkan lingkungan yang sesuai untuk memelihara mudigah/janin serta berperan dalam kemampuan payudara untuk menghasilkan susu.
seperti pada pria, kemampuan reproduksi dimulai saat pubertas pada wanita, tetapi tidak seperti pada pria, yang memiliki potensi reproduksi seumur hidupnya, potensi reproduksi wanita terhenti selama usia pertengahan saat menopause.
• Fungsi dari hormon reproduksi HORMON REPRODUKSI
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
kelenjar hipofisis
Proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesisProduksi hormon testoseron pada pria dan estrogen pada wanita
LH (Luteinizing Hormone)kelenjar
hipofisis
Proses pembentukan badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium, setelah terjadi poses ovulasi (pelepasan sel telur).
LH (Luteinizing Hormone) Spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.kelenjar
hipofisis
Estrogen
Folikel graaf didalam ovarium Progesteron
Oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping itu, hormon ini juga berperan untuk merangsang produksi LH dan menghambat produksi FSH.
badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium
proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim untuk menerima ovum yang telah dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan, progesteron bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga agar endometrium tetap mengalami pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi, dan merangsang kelenjar susu memproduksi ASI Oksitosi
nHipofisis
Oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping itu, hormon ini juga berperan untuk merangsang produksi LH dan menghambat produksi FSH.
Relaksin
Plasenta
Relaksasi ligamen pelvis pada proses kelahiran
Relaksin
Progesteron
Merangsang pembentukan air susu
Kelenjar Hiposis
• Mekanisme menapouseMenopause ditandai dengan pembentukan hormon estrogen dan
progesteron dari ovarium wanita yang berkurang, ovarium berhenti “melepaskan” sel telur sehingga aktifitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti sama sekali.
Secara normal wanita mengalami menopause pada usia antara usia sekitar menopause akhir 40-an dan awal 50-an dan akan mengalami perubahan-perubahan didalam tubuhnya seiring degan bertambahnya usia. Dengan bertambahnya usia, ovarium menjadi kurang tanggap terhadap ransangan oleh LH (Luteinising hormone) dan FSH (Follice stimulating hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. Akhibatnya ovarium melepaskan lebih sedikit estrogen dan progesteron dan pada akhirnya proses ovulasi berhenti.
Terjadinya menopause dipicu oleh perubahan hormon merupakan zat dalam tubuh. Hormon merupakan zat kimia yang di hasilkan oleh kelenjar-kelenjar tertentu dalam tubuh dan efeknya mempengaruhi kerja alat-alat tubuh yang lain.
Seperti diketahui ada tiga macam hormon penting yang diproduksi ovarium, yaitu estrogen, progesteron, dan testosteron, dimana setelah mencapai menopause hormon-hormon ini tidak diproduksi.