MMTC, 28 Maret 2011
Jan 14, 2016
MMTC, 28 Maret 2011
Definisi
Menurut Wikipedia:
e-Services adalah istilah yang menunjukkan penyediaan layanan melalui Internet
E-commerce, mis: jual-beli secara online E-government, mis: pelayanan publik melalui
Internet E-library: layanan perpustakaan digital E-ticketing: membeli tiket elektronis
Definisi
Kata “layanan” secara implisit menunjuk 3 hal Penyediaan layanan oleh penyedia (provider) Pemanfaatan dan akses layanan oleh pihak yang
memerlukan (pemakai) Penyampaian (delivery) layanan dari penyedia ke
pemakai
layanan pirantiakses
penyedialayanan
pemakailayanan
akses danpenyampaian
layanan
Internet
Sejarah (~1970 sd ~1990)
Konsep layanan elektronis diawali dari pengembangan program aplikasi untuk berbagai keperluan Sebuah aplikasi dirancang untuk suatu keperluan tertentu
dan melakukan fungsi-fungsi tertentu Contoh: Aplikasi akuntansi digunakan untuk mengelola data
keuangan perusahaan, dan dapat memroses neraca, cashflow, serta menghasilkan laporan-laporan
Tujuan aplikasi adalah untuk mengotomasikan berbagai proses
Hampir semua aplikasi bersifat stand-alone (berdiri sendiri), tidak terhubung ke jaringan
Sejarah (~1990 sd ~2000)
Seiring dengan perkembangan teknologi jaringan komputer dan Internet, karakteristik program aplikasipun berubah Aplikasi berjalan di atas jaringan dan memanfaat-kan
potensi jaringan untuk memperluas kemampuannya Mulai muncul konsep tentang layanan: ada pihak yg
memerlukan sesuatu, dan ada pihak lain yang menyediakannya
Antara penyedia dan pemakai layanan tidak perlu ada keterkaitan sebelumnya (prior association)
Sejarah (~1990 sd ~2000)
Hubungan antara penyedia dan pemakai layanan Masih sederhana, hanya melibatkan 2 pihak saja Dalam berbagai bidang aplikasi: e-commerce (mis: toko
on-line), e-learning (mis: digital library), e-government (mis: layanan informasi pemda)
Client (pemakailayanan)
Serveraplikasi
Contoh: Layanan perpustakaan digital (digital library)
Perkembangan Saat Ini …
Perubahan karakteristik layanan on-line Jenis semakin bervariasi semakin banyak
layanan di bidang-bidang yang juga terus bertambah
Melibatkan semakin banyak pihak dengan interaksi yang semakin kompleks
Toko on-line Amazon Sistem pemesanan (reservasi) tiket pesawat
Layanan-layanan yang bersifat kontemporer (baru)
Airline reservation system
Semakin banyak pihak yang terlibatdengan interaksi yang semakinkompleks
Proses pemenuhanlayanan juga meli-batkan banyak pihakyang saling terkait.
Diperlukan integrasiterhadap berbagaiaktivitas yang terkaitdengan pemenuhanlayanan tersebut.
Contoh: pemenuhan order dari pembeli
Layanan-layanan kontemporer, kombinasi dari inovasi ide, dukungan teknologi,dan ketersediaan infrastruktur (terutama bandwidth Internet)
Contoh: Google on-line spreadsheet
Interaksi Penyedia - Pemakai
Internet memungkinkan penyedia dan pemakai berhubungan secara langsung (direct communication) Menghilangkan pihak-pihak “perantara” (distributor,
penyalur, dsb) Mengurangi biaya, waktu, dan usaha bagi kedua belah
pihak Dapat menimbulkan “konflik saluran” (channel conflicts)
sebuah saluran komunikasi menghalangi saluran komunikasi yang lain
Contoh: penjualan on-line mengurangi omzet penjualan off-line
Hubungan Satu-Satu
Meskipun penyedia layanan dapat melayani banyak pemakai, tetapi tetap terjadi model komunikasi satu-satu (one-to-one) antara penyedia dan masing-masing pemakai
penyedialayanan
pemakai layanan
komunikasi satu-satuyang unik dan bersifatpersonal/individual
Kepercayaan Pemakai
Kebenaran (correctness) informasi Informasi yang disampaikan sesuai fakta “Ibukota Indonesia adalah Bandung” tidak benar
Akurasi informasi Informasi yang disampaikan memiliki derajad ketelitian yang cukup “Bandung terletak di Jawa Barat” lebih akurat drpd “Bandung
terletak di Indonesia” Keterbaruan (update) informasi
Dalam era informasi, informasi yg terlalu lama tidak diperbarui juga dapat menurunkan kepercayaan, meskipun kebenaran dan akurasinya masih terjaga
Keamanan informasi Terkait dengan nilai ekonomis informasi
E-Government dan Strategi Implementasi di Indonesia
Kondisi Geografis negara Indonesia dengan 17 ribu pulau (6 ribu berpenduduk) dalam area 1.919.440 km2 menjadi salah satu tantangan penyebaran dan pemerataan pembangunan ICT di Indonesia
Aspek biaya pembangunan menjadi isu utama dalam pemerataan pembangunan Infrastruktur sehingga fokus pembangunan pada wilayah yang memiliki nilai ekonomis tinggi
Data jumlah satuan sambungan telepon sampai posisi Q1-2007 sebesar 8.7jt sst, dan FWA sebesar 5.9Jt atau dengan tingkat teledensitas sebesar 6.64%. Dengan 10 kota besar mempunyai mengambil 40% kapasitas dan rural hanya 0.2%. Serta 60% desa belum terjangkau oleh jaringan telekomunikasi
Densitas Telepon bergerak 28.64% (63 juta) dan densitas telepon tetap dan bergerak mencapai 35.28%
Penetrasi Internet mencapai 9.1% atau sekitar 20 juta pengguna, dan jumlah Warnet (berdasar data AWARI 2007) sebesar 7.602 dengan 70% pengguna internet di Indonesia berada di Wilayah Jakarta dan sekitarnya
Sementara data Broadband – ADSL, Fiber Optic: 100.000 pelanggan dan Mobile (EDGE, EVDO, 3G) sudah mencapai 2.000.000 pelanggan
Penetrasi PC (personal computer) baru mencapai 6,5 juta dengan penjualan PC sebesar 1.257.531 unit (International Data Center-2006), dengan perbandingan penggunaan antara di kantor dan di rumah sebesar 5:1
Investasi di sektor telekomunikasi sebesar 60-80T
Kondisi Infrastruktur Eksisting
PENETRASI: Hampir di semua aspek, Indonesia masih yang terendah dibandingkan dengan negara tetangga
Latar Belakang:Penetrasi
Depkominfo dan WorldBank 2007
HUMAN DEVELOPMENT INDEX
HUMAN POVERTY INDEX
HDI tertinggi rata-rata berada di daerah Indonesia Barat sedangkan Indonesia bagian timur memiliki HDI rendah
HPI terendah rata-rata berada di daerah Indonesia Barat sedangkan Indonesia bagian timur memiliki HPI tinggi
Kondisi Internal
Digital Access Index
Roadmap ICT Indonesia
20
2006 2007 2008 2009
Akses komunikasi terhubung di 50% Kota/KabupatenTersedianya service BWA di kota-kota besar
Palapa Ring Project
Pengembangan BWA
Implementasi e-Procurement
National Single Window
Implementasi e-Education
Nomor Induk Nasional (NIN)
UU Konvergensi ICT
Kampanye Sosialisasi Internet
Implementasi Software Legal
UU ITE
Semua tender pemerintah transparan, dilakukan secara e-ProcurementPeluang ekspor & impor lebih besar dan proses lebih cepatSebagian besar Perguruan Tinggi dan SMA terhubung Internet dan literasi TI dan SDM yang memiliki e-skills meningkatSemua penduduk tercatat dengan data yang unique
Regulasi ICT lintas industri terkait yang efektif dan efisienPengguna internet meningkat menjadi 50 jutaJumlah pembajakan berkurang (Pemerintah: 0%, Nasional: 65%) dan citra positif Indonesia di mata internasional
Keamanan data dan transaksi elektronik terjamin
Implementasi e-Anggaran
Tersedianya Technopark yang integrated antar akademik & industri
Pembangunan & Pengembangan Technopark
Koordinasi Anggaran Nasional, antara Departemen dan DPR
21 2006 2007 2008 2009 2010
Reformasi
Birokrasi
Internalisasi &
Sosialisasi TIK
TIK U
ntuk
Semua
TIK Untuk Daya
Saing Bangsa
Revitalisasi
Industri TIK
Kampanye Tahun Dasar TIK
Akselerasi TIK 1Konsolidasi Akselerasi TIK 2 ASEAN ICT Leading Nation
- Dewan TIK Nasional diketuai Presiden
- Implementasi 3G- Inisiatif e-
Announcement- Cetak Biru SDM TIK
Nasional
- Indonesia Broadband• Tender Backbone Nasional• Penerapan BWA
- Implementasi IPv6- UU ITE- Standar
Interoperabilitas e-Govt- Arsitektur
Interoperabilitas (PASIR 2.0)
- Standar Kompetensi Profesi SDM TIK
- Standar Digital Broadcast
- Inkubator TIK- Implementasi e-
Learning- Tahun Diskon TIK
- Venture Capital untuk Industri TIK
- e-Procurement
- Nat’l Internet Gateway- Standar Bid. TIK- Smart Card Nasional- TIK HR Regulation
Reform- Affirmative Action
untuk Industri DN- PC Murah- NIN- NSW- e-Commerce/e-
Payment- e-Anggaran- Disaster Mgmt Infosys
- Affordable & Reachable Internet Access
- Mobile Internet- Konvergensi UU TIK- Sistem Klaster Industri
TIK
- Link & Match Education and Industry
- e-Government Services- e-Learning - e-UKM- TIK 4 Disabled- Konten Budaya- UU Cybercrime
- Comply 70% of WSIS Targets
- Meningkatnya Daya Saing Nasional
- Reformasi Birokrasi- Technopreneurship Bidang
TIK dalam Memenuhi Emerging Market DN dan Ekspor
Indikator TIK Nasional- Penetrasi PC = 25 Juta- Pengguna Internet = 40 Juta- Telepon Tetap = 37,5 Juta- Seluler = 125 Juta
Isu-isu Strategis
Isu Pokok Fakta
Infrastruktur
Penetrasi Internet rendah dan belum merata Penetrasi PC rendah Tarif Bandwidth
Regulasi
UU ITE, belum ada RPP, RPM, RKD Cyberlaw belum lengkap
Standardisasi Data dan Konten Belum konvergentif
SDM
Partipation rate yang rendah e-Literacy masih rendah Apresiasi terhadap bidang TIK rendah Standar kompetensi belum lengkap
Isu-isu Strategis Isu Pokok Fakta
Pendanaan
Lembaga pembiayaan untuk kepemilikan PC terbatas
Ketentuan perpajakan yang belum kondusif
Cetak Biru TIK
Belum konvergentif Belum interoperabel Belum tersosialisasi dengan baik Adanya pulau-pulau informasi
e-Leadership Peran sebagai rujukan TIK belum terbangun Belum ada institusi CIO Indonesia
Industri
Jumlah pengembang rendah Jumlah ISV rendah Tingkat pembajakan perangkat lunak masih
tinggi CMM Indonesia belum ada
Pengarah : 14 Tim Lak : 9 Tim P’sehat :
Rektor 4 PTN plus
Tim MitraAkademiaPraktisiIndustri
Tim Sekretariat
Pokja
SUMBERDAYA§ Jak & Arahan
Strategis Daya Guna TIK u/ Pembangunan Nasional
§ Penyelesaian masalah strategis Bang TIK
§ Koord Nasional Pusat-Daerah-BUMN/D, Industri, Lembaga Profesional, Komunitas
§ Persetujuan Program TIK LINTAS DEPARTEMEN
T U G A S
§ Blue Print§ Road Map§ Program
Intensifikasi u/ meningkatkan indikator TIK
§ Regulasi Lintas Sektor
§ Program Sosialisasi
Pakar, Komunitas, Akademis
Implementasi dilakukan
instansi terkait
KELUARAN
NO Program Flagship 1 Palapa Ring Project 2 e-Procurement 3 National Single Window 4 Nomor Identitas Nasional 5 e-anggaran 6 e-Edukasi dan e-learning 7 Legal Software 8 UU ITE 9 Implementasi Digital TV 10 Pengembangan BWA 11 Program PC Murah 12 Std Kompetensi Profesi SDM TIK 13 Techno Park 14 Venture Capital untuk TIK 15 UU Konvergensi 16 e-Health
Tujuan
Palapa Ring
Ketersediaan infrstruktur untuk
layanan suara sampai
Broadband
Efisiensi investasi untuk menghasilkan
layanan dengan harga terjangkau
Kemudahan implementasi e-Government,
e-Pendidikan, e-Health
Percepatan pembangunan dan
pengembangan ekonomi wilayah
27
Ruang Lingkup (Eksisting + Rencana)
SulawesiKalimantan
о
о
о
оо
Banda Aceh
Sabang
Medan
Palembang
Jakarta
о
Cirebon
о
Semarang
оSurabaya
ооо
Ketapangо о о
Sumbawa
о о
о
о
о
Singkawang
оoSampit
Banjarmasin
о
о
о
о
Balikpapan
Samarinda
Tarakan
о
оо
о
о
о
оBatam
о
Toli-toli
оо
o
Sibolga
оо
Meulaboh
Tapaktuan
оNatal
Padang
Bengkulu
Kalianda
оBelitung
o
Kalabahi
o
o
o
o
o
Saumlaki
oo
o
Tobelo
oPalopo
Sumatera
JawaNusa Tenggara
Maluku - Papua
Pontianak
Atambua
to Thailand
to Perth, Australia
to Asia Pacific
to India
о
o
o
o
oo
o
Raba
Waingapu
Ende
Kupang
Makassar
Bulukumba
Kolaka
Kendari
Ambon
ParigiPalu
Gorontalo
Manado
Ternate
Sorong
Fakfak
Manokwari Bia
k Sarmi
Jayapura
Timika
Merauke
Maumere
Mataram
= New Network= Existing Network= Landing Point
Tujuan
1. Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan;
2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan;
3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik Pendidikan.
1. Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan;
2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan;
3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik Pendidikan.
Pendidikan bermutu, akuntabel, murah, merata, dan terjangkau oleh
rakyat banyak
TIKTIKTIKTIK
Ruang Lingkup
e-Administrasi:NISN (42.339.379 siswa)NPSN (242.596 sekolah)NUPTK (2.408.174 guru)
e-Learning:e-Booke-BursaKonten TV Konten Internet
Tujuan
INSW
Kecepatan Penyelesaian Ekspor-
Impor
Meminimalisasi waktu dan biaya
Meningkatkan validitas dan akurasi data
Meningkatkan daya saing perekonomian
Banks
Bank ABank B
Exporters
Importers
Shipping AgentsBank C
Insurance CompaniesNational Single
Window
Forwarding Agents
Air/SeaPort
Operators
Bank D•Electronic Funds Transfer for Payment
Transport ServiceProviders
Approving Authorities
Customs
Tax and Gov Treasury
Ruang Lingkup
Kesamaan Dari Setiap Nomor Identitas(Commonalities)
NIK
NPWP
SIM
DLL
Atribut yang sama:Atribut yang sama:• NamaNama• Tgl LahirTgl Lahir• Tempat LahirTempat Lahir• Jenis KelaminJenis Kelamin• BiometriBiometri
Atribut yang sama:Atribut yang sama:• NamaNama• Tgl LahirTgl Lahir• Tempat LahirTempat Lahir• Jenis KelaminJenis Kelamin• BiometriBiometri
NIN
KTPSIMAskes Paspor NPWP Astek PLN DanLain-lainSertifikatKK Akta
Lahir
SIAK
NINNINNomor Identitas
Nasional Nomor Identitas
Nasional • Nama• Tempat Lahir• Tgl Lahir
• Jenis Kelamin• Biometri
Nomor Induk KependudukanNomor Induk
Kependudukan• Nama• Tempat Lahir• Tgl Lahir• Status Kawin
• Jenis Kelamin• Alamat• Pekerjaan
• Pendaftaran • Pendataan• Populasi Database
• Ekstrasi Data• Validasi dan verifikasi dengan Biometri• Penyimpanan data
• Referensi dengan NIN• Ekstraksi data yang diperlukan• Verifikasi data NIN
e-Anggaran/Pengadaan
E-Payment
Manajemen
Kontrak
Monitoring
Pekerjaan
e-Anggaran
e-Pengadaan
Anggaran dan Pengadaan
Negara yang transparan, akuntabel,
standar dengan yield maksimum
Pemerintah Pusat
Pemerintah Kabupaten/Kota
000
00
0
Pemerintah Provinsi1
1 11
11
2
2
2 22
222
CIODepartemen
CIODinas Propinsi
CIODinas
Kab/Kota
Federasi CIO Propinsi dipimipin Kepala Badan Kominfo/Sejenis
Federasi CIO Kabupaten/Kota DipimpinKepala Dinas Kominfo/Sejenis
USULANKoordinasi CIO Nasional /DETIKNAS
Tujuan
GIIS
Efisiensi Biaya
Meningkatkan Keandalan
Meningkatkan Keamanan
Manajemen Bandwidth (Kapasitas Dinamis)
Layanan Internet
Layanan Intranet (antar Depertemen):
Koordinasi antar departemen
Pertukaran dataBerbagi aplikasi/data
Kolaborasi
ISP3
Skema Sistem
Dept A
Dept J Dept G
Dept I
Dept B
Dept D
Dept F
Dept C
Dept H
Dept E
Akses internet
Proxy ISP
ISP 1
Akses
IIX
ISP 2
Akses internet
Six Pillars of Connected Government
Connected Government
E-Pendidikan
National Single
WindowE-Budgeting Nomor
Indentitas Nasional
Legal Software
E- Procurement
Palapa Ring
Industri Pengolah Data/Komputer
Industri Piranti LunakIndustri Peralatan
TelekomunikasiIndustri Kabel Optik
Flagship Program
INDUSTRI PENDUKUNG FLAGSHIP PROGRAM DETIKNAS
Industri pendukung
Konvergensi Teknologi
ContentComputing
Communications
InteractiveInteractive
MultimediaMultimedia
Source:
New Paradigm Learning Corporation, 1996
Dig
ital
Info
rmat
ion
DigitalInformation
Digital
Information
Internet(Computer Communications)
Cable T.V(Video Communications)
Telephony(Voice Communications)
Ekonomi Industri Ekonomi Industri Ekonomi InformasiEkonomi Informasi
ACTIVE e-Indonesia
43
Promosi budaya yang dinamis di IndonesiaSiap mewujudkan e-Gov
Awakening (kebangkitan)
Menghubungkan seluruh propoinsi dan kabupaten/kota seluruh IndonesiaKolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan di Indonesia
Connected (terhubung)
Penerapan kebijakan melalui proses yg standar dan memiliki komitmen yang kuatTransparansi porses dan informasi administrasi
Transparent (transparan)
Peningkatan efisiensi kerja melalui penerapan layanan e-Gov Penginkatan kepuasan masyarakat terhadap layanan e-Gov
Intelligent
Pemberdayaan dlm penerapan e-Gov dan penyelesaian masalah nasional
Volitional 1)
Keseimbangan sektor umum dan swastaPeningkatan aksesibilitas dan penghapusan kesenjangan digital
Equilibrium (keseimbangan)
A
C
T
I
V
E
Konsep e-GovernmentCitizens & Businesses e-Government
Departmental Interconnection
Participations
Information Service
Government Portal
Each agency(on/ off)
Government Portal
Each agency(on/ off)
Knowledge& DB
Sharing
Integrated Processing
GeneralAdministration
OpinionPolicy Proposal
Request of Information
InformationService
ITInfra
Ubiquitous Infrastructure
Integrated NW (Wire & Wireless)
Integrated Computing Center
e-Government Network
Mobile
Internet
Fax, Mail, Telephone
Visiting
Mobile
Internet
Fax, Mail, Telephone
Visiting
Function 1
Function 2
Function 3
Ministry N
Ministry 1
Ministry 2
…
Ministry 3
Personnel Managem
ent
Financial Managem
ent
Audit
Portal for governm
ent employee
Ministry N
Ministry 1
Ministry 2
…
Ministry 3
Personnel Managem
ent
Financial Managem
ent
Audit
Portal for governm
ent employee
Tujuan
e-Government
Memastikan komitmen yang kuat
tentang e-Government dari pimpinan
tertinggi
Memastikan komitmen yang kuat
tentang e-Government dari pimpinan
tertinggi
Memporomosikan “best practice”
Memporomosikan “best practice”
Menjujung prinsip
“seleksi dan konsentrasi”
Menjujung prinsip
“seleksi dan konsentrasi”
Melaksanakan program yang
realistik berdasarkan
peta jalan jangka
panjang
Melaksanakan program yang
realistik berdasarkan
peta jalan jangka
panjang
Fokus pada kebutuhan masyarakat dan bisnis
Fokus pada kebutuhan masyarakat dan bisnis
Strategi 1Strategi 1Strategi Strategi
22Strategi Strategi
33
Strategi Strategi 44
Strategi Strategi 55
•Promosi dan sosialisasi TIK bagi segenap
masyarakat
•Menyediakan layanan publik yang transparan
bagi masyarakat
•Mendorong seluruh komponen bangsa untuk
bekerja secara terkoordinasi
•Membangun infrasturktur nasional untuk
layanan yang terintegrasi
•Mendorong industri TIK
Agenda dan Inisiatif
Meningkatkan Layanan Masyarakat dan Bisnis
Meningkatkan Proses Bisnis dalam Pemerintahan
Memastikan Stabilitas dan Keandalan Data Nasional yang Penting
Membangun Infrastruktur Nasional sebagai basis e-Government
Sosialisasi TIK
Pembangunan dan Konstruksi Tata Kelola TIK
National Single WindowNational Single Windowe-Taxe-Tax
e-Educatione-Education
e-Human Resourcese-Human Resourcese-Budgete-Budget
e-Procuremente-Procuremente-Audite-Audit
Database NINDatabase NINDatabase InformasiTanahDatabase InformasiTanah
Database GISDatabase GIS
Keamanan InformasiKeamanan Informasi Goverrnment Data Management Goverrnment Data Management
CenterCenter
UU ITEUU ITEChange ManagementChange Management
e-Leadership yang kuate-Leadership yang kuatPerkembangan SDM TIKPerkembangan SDM TIK
Kebijakan e-GovKebijakan e-Gov
GCIOGCIO
GovernmentGovernment Secured Intranet Secured Intranet
47
Phase 1 Phase 2 Phase 3 Phase 4 Phase 5
Tujuan
Layanan
Perencanaan
Back Office
Infrastuktur
Manajemen
Master Plan
Master Plan
Flagship &Prior Initiatives
Flagship &Prior Initiatives
Standard Sys. For General Admin.
Standard Sys. For General Admin.
StandardizationService
EnhancementInfra. for
IntegrationsConnectedServices
IntegratedServices
Plan for Connected Service
Plan for Connected Service
Plan for Integrated Service
Plan for Integrated Service
Master Plan for NG e-Gov. ServiceMaster Plan for
NG e-Gov. Service
Diverse Services ProvidingDiverse Services Providing Connected Servicein Service Line
Connected Servicein Service Line
Integrated ServicesOriented Life-EventIntegrated ServicesOriented Life-Event
Human Resource DevelopmentHuman Resource Development
Nation-Wide NetworkNation-Wide Network
Socialization of ICT in whole Working AreaSocialization of ICT
in whole Working AreaInformation Sharing
In Gov. Function LayerInformation Sharing
In Gov. Function LayerPaperless & IntegratedWorking Environment
Paperless & IntegratedWorking Environment
Nation-Wide Integrated ICT & Data CenterNation-Wide Integrated ICT & Data Center
Infrastructure toProvide Connected & Integrated Services
Infrastructure toProvide Connected & Integrated Services
e-Leadershipe-Leadership IT GovernanceIT Governance
e-Gov. Planning for each Ministry & L.G.
Rencana Integrasi
Versi Universitas Waseda
Network Preparedness Required Interface-Functioning
Applications Management Optimization Homepage Introduction of Chief Information Officer Promotion of e-Government
World Ranking on e-Government Indonesia 2006 -> 29/32 2007 -> 29/32 2008 -> 22/32
Indikator Implementasi e-Gov Indonesia Kebijakan Kelembagaan Infrastruktur Aplikasi Perencanaan
Hasil Pemeringkatan
PROPINSI RATA-RATA DIMENSI PERINGKAT
DIY 2.90 1
JATIM 2.84 2
JATENG 2.83 3
BANTEN 2.31 4
ACEH 2.27 5
KALBAR 2.11 6
SUMSEL 1.93 7
NTT 1.84 8
SULTRA 1.59 9
LAMPUNG 1.28 10
52
Problema Problema dalam eGovernmentAntara lain:• Terjadinya “pulau-pulau” informasi, tanpa
integrasi, kadang antar SIM saling bersaing• Tidak ada arahan strategis pengembangan TI
dan MI• Informasi yg ada kurang dimanfaatkan oleh staf• Kualitas informasi yg rendah, tdk konsisten,
duplikasi dan kadaluwarsa• Manajemen informasi kurang didukung oleh
atasan• Sulit merubah kebiasaan lama dalam
pengolahan informasi (yg harusnya sdh perlu diganti).
• Front offices kurang didukung back offices.
Interoperabilitas
bagaimana mereka berkomunikasi ?
Contoh skenario: dua orang yang berbeda suku, budaya, bahasa, dantradisi harus bekerjasama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Masing-masing tidak mengetahui bahasa rekan kerjanya, tetapi pada akhirnyamereka harus berinteraksi satu sama lain agar tugas bisa diselesaikan.
Interoperabilitas
Situasi yang sama dijumpai dalam konteks yang berbeda …
Aplikasi #1 Aplikasi #2
Bahasa ASistem operasi BDatabase C
Bahasa XSistem operasi YDatabase Z
Network P Network Q
Hardware M Hardware N
Problem-Problem (Teknis)
Perbedaan tata bahasa (sintaks) dan konstruksi bahasa pemrograman
Perbedaan format data yang dipertukarkan Ketersebaran komponen aplikasi
Identifikasi data/object Identifikasi dan penemuan lokasi Penanganan kesalahan
Tuntutan kemudahan dalam development dan pemakaian aplikasi
…
Strategi Membangun Interoperabilitas
Pertahankan keragaman (heterogenitas) tidak memaksa untuk menyeragamkan
Bangun “jembatan” yang mengakomodasi perbedaan antar aplikasi
Sembunyikan detil-detil teknis yang tidak perlu diketahui (oleh developer atau pemakai)
Strategi Membangun Interoperabilitas
Integrasi harus didasarkan pada sasaran yang jelas. Pada akhirnya integrasi harus bermuara pada perbaikan proses/layanan Fokus pada proses-proses bisnis/birokrasi, bukan
pada sistem-sistem informasi Secara spesifik perhatikan alur-alur yang
terbentuk dari rangkaian aktivitas. Contoh: sistem layanan keluhan masyarakat (UPIK
Pemkot Yogyakarta)
keluhan masyarakat UPIK tanggapan UPIK jawaban kepada masyarakat
Strategi Membangun Interoperabilitas
Identifikasi pihak-pihak yang terlibat: peran, tugas, kewenangan, dan aktivitas yang dilakukannya rangkailah semua ini ke dalam alur yang telah ditetapkan Identifikasi “titik-titik integrasi” (pertemuan antara dua atau
lebih alur proses bisnis)
Kesamaan pandangan terhadap integrasi perlu dibangun
Dukungan perlu disiapkan Tatakelola: tupoksi, legalitas, … Sumber daya: SDM, pendanaan, infrastruktur
Strategi Membangun Interoperabilitas
Integrasi sistem-sistem informasi Jika belum ada sistem informasi sama sekali, berbagai
parameter integrasi (format data, protokol komunikasi data, database, user interface, dsb) bisa ditetapkan secara lebih mudah
Jika sudah ada sistem-sistem sebelumnya (dan saling berbeda):
Memilih salah satu sistem dan mempromosikannya sebagai sistem standar; sistem-sistem lain harus mengikuti
Membangun standar baru dan memaksa semua sistem harus mengikuti standar ini
Membangun standar baru dan membiarkan semua sistem lama seperti apa adanya; integrasi dilakukan oleh sebuah sistem pengintegrasi
LetLet’’s Work Together s Work Together for a Better for a Better e-Governmente-Government
Terima KasihTerima Kasih