Chapter 9: Sistem Manajemen Basis Data A. GAMBARAN UMUM FILE DATAR VERSUS PENDEKATAN BASIS DATA 1. Penyimpan data. Untuk memenuhi kebutuhan data khusus dari pengguna, organisasi harus mengeluarkan biaya untuk prosedur pengumpulan majemuk dan untuk prosedur penyimpanan majemuk. Beberapa data yang umum digunakan bisa diduplikasi lusinan, ratusan kali atau bahkan ribuan kali, sehingga biaya penyimpanandatanya menjadi sangat tinggi. 2. Pembaruan data Jika para pengguna sistem informasi memiliki file terpisah, setiap perubahan harus dilakukan secara terpiisah untuk setiap pengguna. Ini tentunya akan menambah biaya manajemen secara signifikan. 3. Kekinian Informasi Kebalikan dari masalah pembaruan data majemuk adalah masalah gagalnya memperbarui semua file penggunaan yang diperbarui oleh perubahan data tertentu. 4. Ketergantungan Tugas Data Ketidak mampuan pengguna untuk mendapatkan informasi tambahan ketika kebutuhannya berubah. 5. Pendekatan Basis Data Perubahan paling jelas dari model file datar adalah pengelompokkan data menjadi sebuah basis data umum MAXYANUS TARUK LOBO (A31112296)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Chapter 9: Sistem Manajemen Basis Data
A. GAMBARAN UMUM FILE DATAR VERSUS PENDEKATAN BASIS DATA
1. Penyimpan data.
Untuk memenuhi kebutuhan data khusus dari pengguna,
organisasi harus mengeluarkan biaya untuk prosedur
pengumpulan majemuk dan untuk prosedur penyimpanan
majemuk. Beberapa data yang umum digunakan bisa
diduplikasi lusinan, ratusan kali atau bahkan ribuan
kali, sehingga biaya penyimpanandatanya menjadi sangat
tinggi.
2. Pembaruan data
Jika para pengguna sistem informasi memiliki file
terpisah, setiap perubahan harus dilakukan secara
terpiisah untuk setiap pengguna. Ini tentunya akan
menambah biaya manajemen secara signifikan.
3. Kekinian Informasi
Kebalikan dari masalah pembaruan data majemuk adalah
masalah gagalnya memperbarui semua file penggunaan
yang diperbarui oleh perubahan data tertentu.
4. Ketergantungan Tugas Data
Ketidak mampuan pengguna untuk mendapatkan informasi
tambahan ketika kebutuhannya berubah.
5. Pendekatan Basis Data
Perubahan paling jelas dari model file datar adalah
pengelompokkan data menjadi sebuah basis data umum
MAXYANUS TARUK LOBO (A31112296)
Chapter 9: Sistem Manajemen Basis Data
yang dapat digunakan secara bersama oleh semua
pengguna sistem informasi.
6. Pemecahan Masalah File Datar. Pengguna data secara
bersama-sama (tidak adanya kepemikian data) merupakan
konsep utama dari pendekatan basis data. Masalah-
masalah yang terjadi dapat diatasi dan diselesaikan,
yaitu :
Tidak ada redundansi data.. Setiap elemen data
disimpan hanya sekali sehingga menghilangkan
redundansi data dan mengurangi biaya penyimpanan
data.
Satu kali pembaruan data. Karena setiap elemen data
hanya terdapat pada sutu tempat, dibutuhkan hanya
satu kali pembaruan data. Ini tentu mengurangi
waktu dan biaya untuk menjaga kekinian data.
Nilai kekinian data. Perubahan terhadap basis
data yang dilakukan oleh seorang pengguna akan
berlaku bagi semua pengguna.
Interpendensi tugas data. Pengguna memiliki akses
sepenuhnya ke data yang ada diperusahaan.
Kebutuhan informasi seorang pengguna bisa meluas
diluar wilayah langsunf pekerjaannya, namun
kebutuhan ini dapat dengan segera dipenuhi dengan
pendekatan file datar. Para pengguna hanya
dibatasi oleh keterbatasan data yang disediakan
oleh organisasi (seluruh basis data) dan
legitimasi yang diperlukan untuk mengakses data
tersebut.
7. Pengendalian Akses ke Basis Data
MAXYANUS TARUK LOBO (A31112296)
Chapter 9: Sistem Manajemen Basis Data
Pendekatan database menempatkan semua informasi dalam
satu keranjang. Oleh karena itu penting sekali untuk
menjaga keranjang itu.
8. Sistem Manajemen Basis Data
Manajemen basis data berada di antara program pengguna
dan basis data fisik adalah DBMS. Tujuannya DBMS
adalah untuk menyediakan pengendalian akses terhadap
basis data.
9. Tiga Model Konseptual
Model basis data awal berbeda dengan model basis data
modern karena basis data awal berasal dari file file
datar tradisional. Pendekatan basis data yang paling
umum digunakan oleh system informasi bisnis adalah
model hierarkis, model jaringan, dan model relasional
karena kemiripan konseptual tertentu, basis data
hierarkis dan jaringan disebut model navigasional atau
terstruktur. Cara data diatur dalam system basis data
awal ini mendorong para pengguna untuk menjelajahi
diantara elemen-elemen data dengan menggunakan jalur-
jalur yang sudah terstruktur. Model relasional jauh
lebih fleksibel karena memungkinkan para penggunanya
menciptakan jalur yang baru dan unik melalui basis
MAXYANUS TARUK LOBO (A31112296)
Chapter 9: Sistem Manajemen Basis Data
data untuk memecahkan masalah-masalah bisnis yang
lebih luas cakupannya.
B. ELEMENLINGKUNGAN BASIS DATA
1. Para Pengguna. Pengguna (user) mengakses basis data
dalam dua cara :
Akses basis data dapat dicapai melalui program-
program pengguna yang disiapkan oleh professional
system.
Akses basis data melalui permintaan langsung, yang
tidak memerlukan program-program formal dari
pengguna
2. Sistem Manajemen Basis Data
Setiap model DBMS mencapai tujuan ini dengan cara yang
berbeda, tetapi ada beberapa ciri yang umum
diantaranya :
Pengembangan program. DBMS berisi peranti lunak
pengembangan aplikasi, baik pengembangan maupun
pengguna akhir dapat menggunakan fitur ini guna
menciptakan aplikasi untuk mengakses basis data.
Cadangan dan pemulihan. DBMS secara berkala membuat
file-file cadangan untuk basis data fisik. Jika
terjadi kerusakan (kegagalan disket, kesalahan
program, atau tindak kejahatan) yang menyebabkan
basis data tidak dapat digunakan, DBMS dapat pulih
ke versi sebelumnya yang dianggap benar.
Penggunaan basis data untuk pelaporan. Fitur ini
mencatat data statistic tentang data yang sedang
digunakan, siapa yang menggunakannya.
MAXYANUS TARUK LOBO (A31112296)
Chapter 9: Sistem Manajemen Basis Data
Akses basis data. Fitur yang paling penting dari
DBMS adalah memungkinkan pengguna yang memiliki
otorisasi untuk mengakses basis data
3. Bahasa Definisi Data
Bahasa define data adalah bahasa pemrograman yang
digunakan untuk mendefinisikan basis data fisik ke
DBMS. Terdapat tiga tingkat, yang disebut tampilan
(view) dalam definisi ini, yaitu :
Sudut Pandang Internal. Sudut pandang internal
(internal view) menyajikan pengaturan record secara
fisik dalam database. Ini merupakan penyajian
tingkat paling rendah, di mana satu langkah
dipindahkan dari database fisik. Sudut pandang
internal ini menjelaskan struktur record, hubungan
di antara mereka, dan pengaturan fisik serta urutan
record dalam satu file. Hanya terdapat satu sudut
pandang internal terhadap database.
sudut Pandang Konseptual (Skema). Sudut pandang
konseptual atau skema menyajikan database secara
logika dan secara abstrak, bukan bagaimana database
itu seeara fisik disimpan. Sudut pandang ini
memungkinkan program-program pemakai untuk
memanggil data tanpa mengetahui atau tanpa perlu
menspesifikasi bagaimana data-data itu diatur atau
kapan mereka disimpan dalam database fisik. Hanya
ada satu sudut pandang konseptual untuk sebuah
database.
Sudut Pandang Pemakai (Subskema). Sudut pandang
pemakai (user view) mendefinisikan bagaimana seorang
pemakai tertentu melihat database.Ini adalah bagian
MAXYANUS TARUK LOBO (A31112296)
Chapter 9: Sistem Manajemen Basis Data
dari database di mana seorang pemakai individual
memiliki otorisasi untuk mengaksesnya. Bagi
pemakai, sudut pandang pemakai adalah database.
Tidak seperti sudut pandang internal dan
konseptual, terdapat banyak sudut pandang pemakai
yang berbeda. Bahasa Manipulasi Data
4. Bahasa Manipulasi Data
Bahasa manipulasi data adalah bahasa pemrograman
kepemilikan yang digunakan oleh DBMS tertentu untuk
mengambil, memproses, dan menyimpan data. Keseluruhan
program data dapat ditulis dalam DML atau, dengan cara
lain, perintah-perintah dari DML terpilih dapat
disisipkan ke dalam program-program yang tertulis
dengan bahasa universal, seperti PL/1, COBOL, dan
FORTRAN, Menyisipkan perintah-perintah DML membuat
program-program standar mampu, yang pada awalnya
ditulis untuk lingkungan flat file, diubah dengan
mudahnya ke pekerjaan dalam sebuah lingkungan
database.
MAXYANUS TARUK LOBO (A31112296)
Chapter 9: Sistem Manajemen Basis Data
5. Bahasa Permintaan
Bahasa permintaan data merupakan bahasa generasi
keempat dan bahasa nonprocedural dengan banyak
perintah yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan,
mengambil, dan memodifikasi data dengan mudah.
6. Administrator Basis Data
Administrator basis data bertanggung jawab untuk
mengelola sumber daya basis data. Fungsi-fungsi
administrator basis data:
Mendefinisikan pola struktur database
Mendefinisikan struktur penyimpanan dan metode
akses
Mampu memodifikasi pola dan organisasi fisik
Memberi kekuasaan pada user untuk mengakses data
Menspesifikasikan keharusan integritas data
7. Interaksi Organisational dari DBA
Ketika kebutuhan informasi meningkat, para pemakai
mengirimkan permintaan formal untuk aplikasi komputer
kepada para profesional sistem (pemrogram) organisasi.
Permintaan ini ditangani melalui prosedur pengembangan
sistem formal, yang menghasilkan aplikasi terprogram.
Permintaan pemakai juga pergi ke DBA, yang
mengevaluasinya untuk menentukan kebutuhan database
pemakai
MAXYANUS TARUK LOBO (A31112296)
Chapter 9: Sistem Manajemen Basis Data
8. Kamus Data
Salah satu komponen kunci dari DBMS adalah kamus data,
yang mencakup informasi mengenai struktur database.
Kamus data menjelaskan setiap elemen data yang
terdapat dalam basis data. Fungsi ini memungkinkan
semua pengguna (pemprogram) untuk berbagi tampilan
yang sama terdapat sumber daya data sehingga sangat
membantu dalam menganalisis kebutuhan pengguna.
9. Basis Data Fisik
Pendekatan ini merupakan tingkat terendah dari basis
data. Database tersusun dari titik-titik magnetis pada
disket magnetis. Ditingkat fisik, basis data merupakan
kumpulan record dan file. Basis data relasional
didasarkan pada struktur file berurutan berindeks
C. MODEL BASIS DATA RELASIONAL
Sistem disebut relasional jika:
Menyajikand ata dalam bentuk tabel dua dimensi.
Mendukung fungsi-fungsi aljabar yaitu batasi,
proyeksikan dan gabungkan
1. Konsep Basis Data Rasional
Dibagian ini akan dibahas konsep-konsep dasar,
terminologi, dan teknik yang umum pada sistem basis
data relasional.
MAXYANUS TARUK LOBO (A31112296)
Chapter 9: Sistem Manajemen Basis Data
a) Entitas, pemunculan, dan atribut
Entitas adalah segala sesuatu yang digunakan
oleh organisasi untuk menangkap data. Dalam
ketentuan umumya, setiap entitas dalam dalam
model data diberikan nama dalam bentuk kata
benda tunggal seperti pelanggan, bukan
pelanggan-pelanggan. istilah pemunculan
digunakan untuk mendeskripsikan jumlah contoh
atau record yang berkaita dengan entitas
tertentu. Atribut adalah elemen data yang
mendefinisikan entitas.
b) Asosiasi dan kardinalitas
Asosiasi ditunjukkan dengan kata kerja seperti
kirim, minta dan terima. Kardinalitas
mendeskripsikan jumlah pemunculan yang mungkin
terjadi dalam suatu tabel yang berkaitan dengan
pemunculan tunggal dalam tabel terkait.
c) Tabel basis data fisik
Tabel yang didesain dengan baik memiliki empat
karakteristik:
Nilai dari minimal suatu atribut dalam setiap
pemunculan (baris) harus unik
MAXYANUS TARUK LOBO (A31112296)
Chapter 9: Sistem Manajemen Basis Data
Tabel harus sesuai dengan peraturan
normalisasi.
Semua niali atribut dalam kolom manapunharus
memiliki kelas yang sama.
Setiap kolom dalam suatu tabel harus diberi
nama yang unik.
d) Hubungan antara tabel-tabel relasional
Tabel-tabel yang berhubungan secara logis harus
terhubung secara fisik untuk mencapai asosiasi
yang mendeskripsikan dalam model data. Hal ini
bisa dicapai dengan melekatkan kunci primer dari
satu tabel dengan tabel yang berkaitan dengan
kunci luar.
2. Anomali, Dependensi Struktural, dan Normalisasi Data
a. Anomali basis data
Anomali pembaruan. Anomali pembaruan dihasilkan
dari redundansi data dalam tabel yang tidak
dinormalisasi.
MAXYANUS TARUK LOBO (A31112296)
Chapter 9: Sistem Manajemen Basis Data
Anomali sisipan. Sebuah item baru tidak dapat
ditambahkan ke dalam tabel sampai sedikitnya
satu entitas menggunakan unsur atribut item.
Anomali penghapusan. Anomali penghapusan
melibatkan penghapusasn yang tidak disegaja atas
data dalam tabel.
b. Tabel normalisasi
Proses normalisasi yang memeriksa ketergantungan
penyebab anomali secara formal disebut kelompok
berulang, ketergantungan parsial, dan
ketergantungan transitif. Eliminasi ketiga anomali
ini melibatkan sebuah proses secara sistematis
memecah tabel-tabel kompleks menjadi tabel-tabel
kompleks menjadi tabel-tabel yang lebih kecil
memenuhi dua kondisi: (1) semua atribut nonkunci
dalam tabel itu bergantung pada kunci primer, (2)
semua atribut nonkunci tidak bergantung pada
atribut nonkunci lainnya.
c. Akuntan dan normalisasi data
Normalisasi database merupakan sebuah masalah
teknis yang biasanya menjadi tanggung jawab seorang
ahli atau profesional sistem. Namun demikian,
normalisasi database memiliki implikasi untuk
kontrol internal yang menjadi perhatian akuntan
juga.
D. MENDESAIN BASIS DATA RELASIOANAL
1. Mengidentifikasi Identitas.
Mengidentifikasi entitas-entitas dalam organisasi dan
membuat model data dari hubungan mereka.
2. Membuat Model Data yang Menunjukkan Asosiasi Entitas.