ISBN978602~9634310
r~!l PROSIDINGKONFERENSlllMIAH NASIONAlIJ' 1' .HIMPUNAN EVAlUASI
PE.NOIOIKAN INI)ONESIA (HEPI)t ~j .} 20-21 SEPTEMBER 2013 01
MANAOO
5~~~~f,::~1i.;\ff.:t!~r'lfU~~~.i.;':...:: .
Artikel-artikel dalam prosiding Inite/ah dipresentasikan pada
Seminar
Nasianal daJam rangka Konferensi Ilmiah Nasional' Himpunan
Evaluasi
Pendidikan ',/ndones(a (HEPI) pada tanggal 20-21 September 2013
di
Manado Provinsi'Sulawesi Utara
TIM P'ENYU'NTING ARTIKEL:
1 a Prof. Dr.' Ph.E.A. Tuerah,M.SL, DEA.2. Prof. 'Dr. Cosmas
Poluakan,M~Si3. Prof. Dr. Maria J. Wantah, M.Pd4. Dr. AswinH.
Mondplang, M.Pd5. Dr. Hetty H. Langkudi,' M.Pd.
',6,. 'Dr. Robby J. Wenas, M.S.
'I)..~
'Himpu'nan Evaluosi PendidiJ:?on Indonesia
MANADO,"'2013,< ';:'"
- 1 ,t'
KATA PE'NGANTAR
Puji dan Syukurke-Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segalaKarunia".. _. -
Tuntunan dan Rahmat-Nya sehingga prosiding ini dapat
diselesaikan. Prosidi~g
in; merupakan kumpulan makalah hasil penelitian dari para
peneliti pendidikan
yang berasaldari berbagai daerah di Indonesia. Makalah yang
dimuat dalam
Prosidingterdiri dari hasil-hasil penelitian yang berkaitan
dengan Kurikulum dan
Sistem Penilaian dan telah dipresentasikan dalam forum seminar
dalam rangka
Konferensi Ilmiah Nasional Himpunan Evaluasi Pendidikan
Indonesia (HEPI)
tahun 2013 yang bertema: "Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013
dan S.istem
Penilaian".
Pada kesempatanini, panitia penyelenggara Konferensi Ilmiah
Nasional
HimpunanEvaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) yang dipercayakan
kepada
HEPI Unit Koordinasi Daerah (UKD) Manado ya~g bekerjasama
dengan
Universitas Negeri Manado (Unima), mengucapkan terimakasih
kepada semua
pihak yang telah membantu dan mendukung penyelenggaraan
Konferensi IImiah
.ini, serta kepada seluruh pe.serta dan pemakalah atas
partisipasinya. Semoga
prosiding ini membawa manfaat bagi peningkatan kualitas
pendidikan Indonesia.
ii
-- ... .1.
DAFTAR 151
halaman
HALAMAN JUDUL .. ~ ~!.~ .
KATA PENGANTAR :............................. ii
DAFTAR lSI... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ...
... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... iii
A. Sistem Penilaian
1. Estimasi Reliabilitas Multidimensi Menggunakan
AnalisisFaktor
Konfirmatori
(Gaguk Margono) :.. 1
2. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Keterampilan
Produktif Jurusan Bangunan di SMK
(Djemari Mardapi, Sudji Munadi, Samsul Hadi, Heri Retnawati)
16
3. Implementasi Metode NedelskyUntuk Penetapan Standar
Kelulusan
Ujian Nasionaldi Sekolah Dasar
(Sri Rejeki) = ~... 32
4. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian Seleksi Ujian
Masuk
Keterampilan Khusus Calon Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni
Rupa
FBS UNY
(Trie Hartiti Retnowati,Bambang Prihadi, Mardiyatmo) 45
5. Pengembanganlnstrumen Penilaian Kinerja Guru Praktikum
Fisika
SMA di Provinsi D. I. Yogyakarta.
(Nurul Fitriyah Sulaeman, Badrun Kartowagiran) '~' 59
6. Abilitas Komposit Dalam Tes Potensi
(Saifuddin Azwar dan Ali Ri~~o) ~. . 74
7. Pengembangan Model Asesmen Autentik Dalam Pembelajaran
IPA
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama
(Ulldang Rosidin) 96
iii
... i..
8. Kualitas In'strumen Penilaian Hasil Belajar Fisika Oi SMAN 1
dp,p,~~2 ..
Tondano
(Aswin H. Monci~lang) "~;' ~.' '..j '>.
9. Perbandingan Validitas Kriteria Test Of English Proficiency
Terhadap
:JtR:-Toefl (Estiniasi Men'ggunakan Korelasi Biasa Dengan
Korelasi~ .."i "?....
18. Pengaruhft:JdiVitas Lesson Study Dan PeniJaian Kinerja
terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Fisika Dasar I Dengan Mengontrol
Inteligensi'
Mahasiswa (Eksperimen Pada Mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA
Unima)
(Ferdy Dungus) 2'5'0
19. Model Remedial Teaching (RT) Menggunakan pembelajaran
Realistik
Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Tes
Berbasis
Kelas Sebagai Prediksi KeberhasiTari"'UJian f'Jasional (UN) di
SMP
(Nonoh Siti Aminah; Jamzuri; Dya?h::'Fitriana Masitoh; Dewanto
Kamas
Utomo) 0 0 0 0" ~:.275
20. Pengaruh Penggunaan Tes 'Uraiandan Tes Obje,ktif Pada
Pembelajaran Kooperatif Terhadap HasH Belajar Kalkulus I Di
Jurus:an.: ..
.. 26. Perseps.i Guru. Terb.ad.ap..Kuri.kulum 2013 (Survey
Terh.adap .. G~.~G.u.ru ....
Di Bogar Jawa Barat) ):.
(Rais Hidayat, Yuyun Elizabeth Patras Waroka) 364
27 ..Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kecerdasan
Personal
Terhadap Hasil Belajar Teknik Digital Dengan Mengontrol
Pengetahuan~. .~ ,
Awal di SMKN 2 Manado.,..1
" r~
(Luckie .Sojow) 382
28. Trend Sikap Siswa Terhadap Matematika Dari Berbagai
Jenjang
Pendidikan
(Anggit Prabowo) 403
29. Profil Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Guru S'MA IPA
di 01
Yogyakarta dan Jawa Tengah
(Endang Mulyatiningsih, Amat Jaedun, Heri Retnawati) 410
30. pengaruh Pengetahuan Awal, Persepsi Siswa Pada Kemampuan
Guru
dan Kebiasaan Be'lajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Biologi
Siswa
SMA Negeri di Kota Manado
(Masje Wurarah) 434
31. Efektivitas Strategi Problem Posing Dalam Pembelajaran
Fisika PokokBahasan Energi dan Daya Listrik diSMPN 3
Tondano(Marianus) 453
32. Efektivitas PembelajaranBerbasis Software Mindjet
Mindmanager
DalamMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 2
Tand.ana(Djeli Tulandi) 465
33.Pengaruh Model Pembelajaran Think, Pair And Share (TPS)
TerhadapHasil Belajar Reaksi Redaks Ditinjau Dari Kemampuan
Berpikir KritisSiswa
(Hetty Horte.ntie Langkudi) 475
vi
515
5-03
~.
34. Pengembangan Model Pembelajaran Ipa Biologi Melalui
Kegiatan'
Praktikum' Pokok Bahasan Ciri-Ciri Mahluk",H~dup
(Evie Palenewen, Twi Mai Mentari) ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... 488
35. Pengaruh Model Pembelajaran Make A,Match Dan Take And
GiveTerhadap Hasil Belajar EntomologiPokok Bahasan Anatomi
Eksternal
Serangga Mahasiswa Semester VJJ Pendidikan BioJogi FKJP
UNMUL
Samarinda
(Sonja V.T Lumowa, Sri Purwati) .
36. Perbedaan Hasil Belajar Ipa Biologi Siswa Kelas Viii
Menggunakaff'.
Model Pembelajaran Word Square Dan Course Review Horay Pokok
Bahasan Fotosintesis
(Vandalita M'aria 'Magdalena Rambitan, Listra Timau) " :
'.4'
,; ; 1
I' 'j
vii
.'\'
'{)f-l.:)(j;':':
:,\f\\'
:J-.
I
ESTIMASI RELIABILITAS MULTIDIMENSI'MENGGUNAKAN ANALISISFAKTOR
KONFIR~ATO,RI"
Gaguk MargonoUniversitas Negeri Jakarta, JI. Rawamangun
Muka,
Rawamangun, Jakarta [email protected]
ABSTRAK
TuJuan .makalah, ini adalah untuk menggambarkan penggunaan
Analisis FaktorKonfirmatori (Confimiatory Fa'ctar Analysis (CFA
pada Model' PersamaanStru,ktural (Structural Equation Modeling (SEM
dalam mengestimasi reliabititas.R~'iabilitas adalah konsistensi
setiap instrumen dalam ,penelitian., Peng~kuran 'reliabifitas
multidimensi jarang digunakan dalam bidang peneHtian.
Pe'nguk;uran
, dan' perhitungan yang dijelaskan dalam artikel. ini
menggunakan instrumer;l'pengukur mitos,matematika. Mitos matematika
merupaka'n suatu,keyakin~n yangbelum tentu benar, bahkan sebagian
besar terbukti salah, namun amat diyakinimasyarakat. Metode'survei
yang digunakan dalam: penelitiali, 'in'i" 'dan.!:.
PENDAHULUAN "
Oi bidang pendidikan' dan psikdlogi m,emerlukan pengukuran ,yang
dapat
dia~dalkan atau dipercaya. Men~rut Naga (1992) untuk pengukuran
pendidikan
dan psikologi men
standar pada cabang ilmu yang terlibat di dalam pengukuran itu,.
Makin tinggi
., koefisien reliabilitas suatu instrumen, maka' kemungkinan
kesala'han' ya'ng' terjadi
akan makin'kecil kalau orang membuat keputusan" be:-dasarkan
skor.'yang
diperoleh dalam instrumen tersebut.
Pada umumnya pengukuran karakteristik afektif memberikan
koefisieh
reliabilitas yan'g lebih ren'dah daripada pen'gukuran ran'a-h'
kogn"itif, .'karen'a'
karakteristik kognitif cenderunglebih sfabil daripada
karakteristik afektif. Menurut
Gable (1986) koefisien reliabilitas insttumen ranah kognitif
biasanya kira-kira
0,90 atau lebih, sedangkan koefisien reliabilitas instrumen
ranah afektif kurang
dari 0,70. Koefisien reliabilitas pada taraf 0,70 atau lebih
biasanya dapat diterima'
sebagai reliabilitas yang baik (Litwin, 199.5). Sedangkan
menurut Naga (1992)
koefisien reliabilitas yang memad,ai-sebaiknya terletak di atas
0,75.
Pada. setiap penelitian yang' .menggunakan' pengukuran
psikologis selalu
menerapkan penguji~n validitas dan reliabilitas. Namun dalam
perj-alanannya di
bidang psikometri, par~ ahU belum ada kesepakatan tentang
koefisien reliabilitas
atau ~umus yang mana untuk reliabilitas antar peneliti. Pertama,
masih banyak
'peneliti ya~g dinilai cukup k.ompeten masih banyak yang kurang
tepat dalam
~tnelaporkan reliabilitashasil pengukuran mereka (Thompson,
1994).
Kedua, masalah yang mUl1cul adalah penggunaan koefisien
reliabilitas
oleh parapeneliti secara moncton tanpa mempertiinban'gari'
asumsi yang
mendasari koefisien tersebut. Para peneliti tanpa' sadar
menggunakan koefisien
alpha yang juga dengan tanpa sadar bahwa untuk koefisien in,j
memerlukan
asumsi yang 5ulit dipenuhi. Jika asumsi tidak dipenuhi maka
koefisien alpha
yangdihasilkan adalah nilai di batas estimasi. terendah. Banyak
pe~eliti':,,~hanya
terpaku padapenggunaan koefisien ?llpha dalam meng~stimas.i.
re:ligb'i~~asl
Popularitas koefisien alpha Cronbach ini lahir karena faktor: 1)
teknik ko'mputasi
relatif mudah, karena hanya memerlukan informasi berupa vari'ans
skor total, d.al1
2) distribusi sampling sUd~h diketahui sehingga penentuan
interyal kepercayaan
padapopulasi sangat dimungkinkan (Feld dan kawan-k~wan,
19~7)..
3
_.__.--- _ _----_ ..Tes- Beda---'---'tempi ekuivalen.Dicobakan
dalamwaktu yang sarna
Dianalisisdengankorelasi
.. setelahdiuji coba
flJi vAtibitAsDenganmemban4ingkanprogram yang adaKonsultasi
ahli
un vALIDITAS
h .~~tasi ahIi~ Analisis faktor .
UJI VALIDITAS
:Jotbandingkan - .dengan standar
. yang telah terjadi
-res U1ang
. ~eto~~~', wciktu 6eitXifi
VALIDITASKONSTRUKDisusunberdasark~teori
yang relevan
1l,~~'~. berdasarimn faktaempirik yang telahterbukti
vALibitAs isi.Disttsunberdasarkanrancanganl
. progra,m yang. ~ tel8h ada .
REtiABEL'Digunakan untukmengukur:: '.. '~ibn-kali
mengbasilkandata yang sarna'(konsisten)
, VALIDmengukur apayanghendak
, diukur
(ketepatan)
Diuji denganSp/ithaIj; K.R20,KR21, Anova
-, Ho~a, e,Q
,Ga-mbar 1. Skern~, tentang Instrumen dan Cara-cara Pengujian
Validitas danReliabllitas
~~f!I~~~~ ~~9~Y?~?~ ~~~~~ ?~~~!~~!~? ~r!~'!'~ P~r~!!~!~~~
~~~~~~S~ ~y A~f~~~~~~
~etigat permasalahan yang berhubungan dengan asumsi yang
menjadiL:JE;':,syarat dalam mengestimasi reliabilitas.Pada ranah
empiris selain persyaratan
t;.fJ12
-.... l
menghasilkan' nila'; reliabilitas yang sangat kecil, sehingga
koefisien tersebut di I
bawah estimasL
Keempat, wacana pengukuran adalah masalah unidimensionalitas
pengukuran. Unidimensionalitas adalah aspek panting dalam
meng~stimasi
reliabilitas. Hasilpen'gukuran psikologis yang bersifat
unidimen~i sangat sulit
dicapai, teruta'ma: 'dalam konteks d9;m~'in kepribadian ya:ng',
keb'an'yakan memuat .
area varians-varians traits yang luas. Socan (2000) menulis
bahwa,analisisfaktor
yang dilakukan dan beberapa penelitian banyak kasus
multidimensi.dibanding
dengan unidimensL;.
Masalah :asumsi bukan menjadi masalah utama dalammenyusun
model
konsistensi internal;' namun masal.ah ini m,enjadi bahan kajian.
banyak peneliti
dalam pengkajian ,reJiabilitas. 'Seperti penelitian Vehkahlati
(2000) yang
menyimpulkan'" bahwa asumsi y~ng tidak cukup, realistis' pada'
teori, skor mumi
klasik adalah asumsi unidi~ensionalitas skor mumi' yang secara
prakti~.sulit
dibuktikan. Jadi' kajian multidimensionalitas pengukuran.muncul
ke permukaan
karena banya~ kasus ditemui bahwa juga adanya korelasi antar
butir di dalam
dimensi tersebut kadang-kadang lebih tinggi dibanding dengan
korelasi antar
butir dalam tes. ..
Pada' pengembangan instrumen pengukuran, dalam bidang
pendidikan
banyak mengasumsikan' penggunaan pengukuran yang bersifat
unidimensi y~ng
secara konseptual dirumuskan bahwa hanya ada satu. je.nis faktor
kemampuan,
kepribadian, sifat,maupun sikapyang diukur oleh satu instrumen
pengukuran..
T~tapi, banyak penelitian menunjukkanbahwaasumsi unidimensi
tersebutsulit
dipenuhi dengan ditemukannya beberapa faktor baru yang.ikut
diukur dalam satu. '.., ;~:::~ ..~ ;:~: v :.:;
instrumen4'Oengankata lain, instrumen yang bersifat' psikologis
yang serihg
dipakai ,peneliti cenderung bersifat multidimensi.
Beberapa alasan pentingnya pengukuran reliabllitasyang,
bersifat
multidimensi seperti dikemukan oleh Widhiarso (2009) dengan
uraian sebagai
berikut: pertama, karakteristik konstruk psikologis yang umumnya
bersifat
"1ultidimensLKedua,adanya pelibatan aspek-aspe'k. dal'am
penyusunan
5
instrumen psikologis biasanya diawali:; d~ngan" penurunan
butir-butir dari
beberapa aspe-k teoretis dan kecenderungannya bersifat
multidtmensi. Ketiga,
jurn~ah butir di dalam instrumen. Jumlah butir yang terlalu
banyak dapat
rrl~oambah potensi penambahan varians .error dalam butir
sehingga
:mefOunculkan dimensi baru dari .dimens.i yang ditetapkan
semula. Jumlah butir
qan juga.bentuk skala mempengaruht.~jkap responden terhada'p
butir. yang
k~mudjan mempengaruhi tanggapan .mereka terhadap instrumen.
Keempat,
teknik penulisan butir. Spector. dan kawan-=kawan (1997)
menemukanbahwa
teknik penulisan butir yang memiliki arah yang terbalik antara
positif (favorable)
dan negatif (unfavorable) dapat membentuk dimensf ukur baru
padahat datam
pengambilan .data 'banyak' skala: pS'ikologi m'enggunakan teknik
penulisan:::'butir
yang berbeda arah. 'Keiima~ satua.n pengukuran. yang berbeda..
Pengukuran
bidangpsikolog.is cenderung .. memiliki satuaOlukuryang berbeda
antarabutir satu
de~nga-n butir tainnya memtJikrka'pabitita's yang' berbeda
sebag'ai indik~or
konstruk .ukur. Kondisi ini akan menyebabkan hasil pengukuran
cenderung
bersifat muttidimensi.
. DengaJ' demikian dapat disimpulkan ba'hwa pengukuran
psikologis,' bail~lPa:~f..et~JS.~. ~n g ~~~~~~s ~!~1f\~Hi~iJJ
Pa:m\e1iig;~
~>~fl:t~~
Metode Nedelsky Putaran "2
Rerata cut $core mata. pelajaran I~A sebesar 27 (69.23%)-
aFtinya siswa
dinyatakan lulus jika nitai minimal yang dicapai dalam
UASBNdalammata
p~laj~ran .I.PA s~b~s~r.6.~? .Apa.bila .oi,irrJ.pl~~e~t~sikaJ:1
pada .peserta ujian yangmenjadi sampet penelitian (1650 peserta)
maka yang dinyatakan lulus sebanyak
6$.70% (1150 peserta) dan yang tidal< Iulus berdasarkan
rerata cut score I~A
sebanyak 500 siswa. (30.30 %)..
Dalam .rnenemp,kan .d~Skript~r dila.l
,merasa seperti diuji.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1.1'.1
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis disimpulkan Rerata Cut ScOre
berdasarkan
metoda Nedelsky u'ntQK mata pelajaran Bahasa Indonesia
sebe'sar28,44;
Matematika 23,47; IPA 27. Keyakinanlkepercayaan panelis dalam
implementasi
metoda Nedelsky4.3,75%. Standar deviasi ;"untuk
'masin:~'~ma5i'ng rnata. 'pelajaran
beidasarkanimplementasi met~~e .. Ned~.lsky ,. B~h~~ In'donesia
12,45,
Matematika 9,136 dan IPA t8:;~97..Nilai mi'nimal yang. dapat
digunakan .untuk
menetapkan batas kelulusan..(cut scpre) ~e.lu.lusan examine
dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia berdasarkan: hasil:'::, rerata. d'alam .metoda
Nedelsky .sebesar
6.183, Mati pelajanln Matematika metode Nedelsky sebesar 6.02,
dan Mata
Pelajaran IPA urituk metode Nerdelsky 6.923.
b. Rekomendasi/saran
1. Implementasi metode standard setting dapat dilakukan .seCara
bersamaan
dalam menetapkan cut score (standarlbatas kelulusan)
2. Metode Nedelsky dapat digunakan juga untuk menetapkan KKM
mata pelajaran.
3. Perlu adanya s~sialisasi" dan pelatihan kepada pihak-pihak
berk~pentingan
tentang metoda standard setting.
DAFTAR PUSTAKA
Angoff,W.H.(1971). Scales, norms, and equivalent scores.
Thorndike (Ed),Educational Meauserment (~ed). Washington,DC:
America,nCouncil on Education.
Badan Standar Nasional Pendidikan.(2007). Peraturan Menteri
PendidikanNaslonai Nomar 20 Tahun 2007 fentang Sfandar PenNa/an
Pendrdikan.Jakarta: BSNP .
Brenan, Robert L. . Educational meauserrnent (4th. eel)
American. Council ofEducation.
43
- ... 1.
Cizek, J Gregory (ed).(2001). Setting performance standard,
concept,methods,and perspectlves.New jersey: Lawrence Erfbaum
Associates pubilsher.
Cizek, J Gregory, Bunch Mictiael B. (2007).' Standard Setting:
AGUide to Estiabishing and. Evaiuating Performance standards
onTests: London: Sage Publi~tions.
Gren.ba.Gh.j.. b;. J;.(197Q);.. Esseotia.l ~f
psyeh..el.eg.i.aal. testio;. New Yerk.;. H_a.r~er ana.. - '~Raw
Publisher. '...... --' .- ' _.- --. - -" -- - _. -.-,.. ,-" - "- -
- .. '. . ._.. -..-. -"'-'
Dinas .Pendidi.kan, ,.P~muda dan,Olah .Raga .OIY.(2009).
.LsfX)rSl' .Ko1J1Pu:t~risa_siUjian Akhir Berst~ndar Nasional
(UASBN).: 801M/. Propinsi OaerahTstftYlewa Vogyakafta Tahiin
PeTajaran 200BlZ009.' 'Yogyakai1a: Pemeniitatit5j'Y, flinas
Pendtd'kan, ,pemuda dan 0iah,..R~ga~ .. ,
Djemari niardapi,dkk.(20Q9). Stan~ard, Sett~n.g. /-fas!(
Peneiitfari. .Yogyakarta:Program,' Pascas8riana. ,Universitas
.:Negen .. 'Yogyakarta beke~asari1adengan Pusat Penilalan
Pe.ndidikan dan ~alitpC,Jng Kementrian PendidikanNasional.' . ' :
,.' '. .
., Pitoniak, J Mary' . Hambleton, K.Ronald.(2006). Setting
Performance~tano'~rd ~9b~rt L. Bren~n . Ed~~tion'al 'm~aus~rm~nt
(4th 00), A~ericati C,dlJncil Of Educatioil.(p.433-470).
44
- ... 'f.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENILAIANSi~EKSIUJIAN
MA~.UK KETERAMPILAN KHU$.OSCA~ON MAHA~ISWA JURUSA~. PENDI.DIKAN
SENi RUpA FBS UNY
Trie Hartiti Retnowati, 'Bambang 'Prihadi,
iVlardiyatmoAI~.m~..n61~~n II n~in .. 1~ ~nn~nnn~'!1~ur CIa.nr.lG.n
Y"og',1.9ll.g ....~\tell Ilg I.. '""~JgTC1f~ I- U, - "'-leu \.AUQ'
I v "'"'VI 'UV, I~ '-'UI; r, ""r"'l I .Qr 1 gon.caI" ..cc-
.e-m~il: .,[email protected]:
ABSTRAK
TUJuan peneilti~J1 Inl adaiah untuk mengetahulkaraktenstlk
Instruman penlialanyang digu'nakan ujian' se'leksi' ketrampilan
khusus,"masuk Jurusan PendidikanSeni Rupa .. FBS...UNY yang
meliputi validitas dan reliabilitas.. Peng~mpulan datadalam
,peneJitian .inidtJaku.ka.ndenga.n teknik dQku.mentasi yaitu beNpa,
tes yang'digunakali salama tahun 2007 sid 201'0' dan hasil tes'
'praktik pes'erta tes.Dilanjutkan .deng~n. t~knik FGI)Pen~jiti~an
ini mengg~nElkan ..dua pend~katqnd'alam' melakukan' ana'Ii'sis'
terha"dap, karakteristik tes' i
pengujian, termasuk penilaian tes khusus I'llasukke suatu
jenjang pendidikan
yang- lebi'h- ti"t;ggl yang mempunyai'" kekhususa'h'
ters'endiri.
Beberapa program studi di ... pergurua~ .tinggi tertentu
mempunyai
kekhususan yang tidak dipunyai' oleh jurusan/program studi lain.
Dengan
demikian diperlukan instrum~n penil~ian ,khusus yang"dapat
menjaring calon
rnahasiswa yang memilih jurusan/pr~~am ,studi tersebut sesuai
dengan
. kekhususannya. Demikian juga Universitas NegeriYogyakarta
(UNY) seba'gai
salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
menyelenggarakan jurusan/program studi yang mempunya~
kekhususan
ter~ebut, antara lain- yang ad~ di Fakulta~Bah~sadan- S~nqFBS)
y~itu juru~n
Pendidikan Seni Rupa, Pendidikan SeniTari dan Pendidikan Seni
Musik.' .- ~ .=
MerupakarJ pekerjaan yang, tida,k m~dah dan liie'merluk~tt
waldu, . t~~ak
sedikit untuk mempersiapkan 'il1stf1Jmen pen"ilaiari tesmasuk'
khusus ketranipilan.' :
suatlJ jurosanlprogram studi- .. guna. menjaring mahasiswa
yangdiharapkan~
Senyampang dengan profesi guru yang' tampaknya sek~lrang ini
me'rijadi salah. '.
" .
,satu profesi yang paling diminati pencari kerja, maka
Kementrian Pendidikan
Nasional memiritaLPTK; memperketat, seleksi calon g~ru de'ng~n
mengiriginkan: ..
.agarada pro~edur yang jet,as ~~a men~ri. calon .,rnaha~iswa
(~alal:, 201'~', 13),
termasuk di dalamnya' 'adalah tes khusus ketrampilan masu~' ke:
jurusan yang
mempunyai kekhususan tersendiri.
. Undang-undang guru' yang' tatah ditetapkan 'bertujuan
mendudukan guru
menjadr profest' yang terhormat dan profesi yang mulia. Tugas
profesional
~~orang guru adalah bagaimanabisa meneruskan atau mentransmisi"
ilmu
pe:,n,getahuan ketrampilan,dan nilai-nilai kepada anakdidi'k~
'Dengan 'demikian
seorang guru harus mengembangkan keprofesionalannya
seca'raberkelanjutan,
s'ebagat saJa:h satu upa,ya" n1enyi'apkan generasim'uda~ yang
unggul" dan
berkuaJitas.
Mangin'gat tugas berat yang di'a'ma:natkari pada
seorang,:,gUtlJ, dan
permintaan dari' Keri1endikna's pad~l: LPTK, maka jurUsan
pendidikan" senirupa
da'fam' menj-artng mahasiswa yang mendaftar ke jurusan tersebut
dipercaya
46
.~ ..~. i
tnembuat tes untuk seleksi mahasiswa. Sesuai dengan petunjuk
teknis peraturan
seleksi penerimaan mahasiswa, ',baru disebut ":dengan :tes
kelrampilah 'khusus.
Berdasar hasil pene,litian yang dilakukan dengan" "mencari
~"~licitas,' prediktif (Tri
Hartiti, 1996) ternyata tas khtJs'u's tersebut validitas
prediktifnyan tergol'on'g
belum memenuhi syarat dan sudah dilakukan ,'perubahan-perubahan.
Perjalanan
waktuyang sakisn tahun perlu dilakuka'n penelitia,n, untuk
meUh,at apakah'
instrumen yang digunakan memenuhi persyaratan tes yang baik'
dalam. 'ha'i. ini
rnemenuhi validitas dan' reliabiUtas .instrumen.
Rqmusan Masalah
Ma'salah' yang dirum'uskan dalam penelitian' ini adalah':
Bagaimai1'akah
validitas dan reliabilitas instflJmen penilaian ya~g digu,nakan
~Jia,n .s~I,eksi
k~trampilan khusus masuk Jurusan Pe:ndiqikall Seni Rupa yanQ
melip~ti?,
fOjuan Penelitian"
Tujuan penelitian ini adalatf untuR" men"getah'ui' valid'ita'S
d~fn"reliab'ilita's
instrumen penilaian yang digunakan ujian seleksi ketrampilan
khusus masuk
Jurusan'Pe'h'didikan' Seni Rupa yang meliputL
Manfaat Penelitian
Ha'sH-pen'elitian akan memberi sumbangan te'ori' pads'
pengembarigan
perangkat tes ujian masuk ketrampilan khusus jurusanpendidikan
seni rupa
yang' maliputi vaUditas dan 'rellabilitas, 'seni'n'gga dapat'
menjaringcalon
Jrlahasiswa yang berpotensi danberkompetensi dalam bidang seni
rupa. Secara'
prakti's'-ha'siI" pen'elitian" diharapkan akan menJadi acuan
penyempumaan~;
perangkat tes yang digunakan ujian seleksiketrampilan khusus
masuk Jurusan,
Pe'n'didikail
47
-...,. f,. :.,-:.,1
KAJIAN TEORI
TUj"UCfIl Tes' Seteksi .Ketrampilan, Khusus Mahasiswa ".
Pengembangan .Fakultas Bahasa dan' \Sen; 4 (em'pat) tahun ke
.depan
berdasarkan visi fakultas; yaitiJ: pada tahun 2014 menjadi.
fakultas. yang un'ggut
dalam Tri Darina Perguruan Tinggi yang memiliki jati diri
kependidikan dan
mampu' menghasilkan tenag'a'akademik:'" da'n' prafes':ional",
,yang" ~uraini,
cendekia ,dan, mandirL Visi' fakultas mengacu pada visi,
Uniyersitas: Negeri
Yogyakarta, yaitu:p'a:da tahut1 202~ menjadi uhiversitas.
kepe'ndidikan ke'las
dunia berJandaskan ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiaan ..
,'- . .
Se'suat dengan" visi' tersebut', "isi- jurusan' pendidikan serif
ttrpa' "sebagai'
berikut:
1. Menyiapkati mahasiswa rnenjadirnanusia Indonesia ssullihnya
(b'emutaiNi,
cendekia, dan mahdiri) sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasiohal
yarig
secarakhuSus memifikt kernampuan akademik dan
pr()fessii~l.dalam
pendidikan seni rupa..
2. Mengemba'ngka-rl, da~. mE!nyebarluaskan" ilmu. pengetahuan
d~.n t~~n"ologi
dalam bidang Seni Rupa dan ~engupayakan p~ngguna.annya ~ntuk
menrngkatkan tarat hidUp' masyarakat dan m"emperkaya.
kebudayaan
nasional.
3. fv1'em'persiapkan dan ~meningkatkan' keahlian tenaga ahli"
kependidikan,
mengembangkan ilm'u dan Seni Rupa, mengamalkan serta
'menyebarl~askan
kepada-' masyarakat sesuai dengan kebijakan pemerintah.
berdasarkan
ketentuan/peraturan yang berlaku.
. 4., Menyelengarakan, tnembina, dan megembangkan pendidikan
akade'mik dan
professional dalam bidang seni rupa dan penelitian dalam
rang~a
p'emefthara'a'n, penerapan, dan-, pengembangan ilmu.
5. Menyelenggarakann, membina, dan mengembangkan pengabdian
ma'syarakat dalam rangka meingkatka'tl kehidupan manusia pada
umu'mnya
dan bangsa Indonesia khususnya dalam seni rupa.
48
--.. 1.
Berkaitan dengan visi tersebUt di atas, dalam rangka menyiapkan
calon
te-n-ag-g ah-n- k'e-p'en'didikarr S&ni- Rupa,.
ma'ka"jurus'sn pendidikan', senr"nJJ>a"'diberi:'
kapercayaan untuk menyelenggarakan tes seleksi secara mandiri,'
dengan
m'embuat ihstrumen b'erupa'tes' yan'g selanjutnya dise'but te's
ketramp'ilan" khusus.
TuJuan tes ketrampilan' khusus tersebut untuk menjaring calon
mahasiswa
jurusan pendidikan' sen'i rupa,'yalig: me'mpunyai'
'komp~tensi,sebag'a:i ':tenaga ahli' '
kependidikan seni rupa.Tentunya tesnya mengacu pad,a, substansi,
seni rupa itu'
,setidiri.
Seperti diketahui Seni Rupa a'dalah' bagian dari Seni ,Budaya
merupakan
taba-ng- setli" ya;ng- m-em'bentu'k karya se:ni '~engan' med-ia-
yang- bls'a~ ditatlgkap
dengan mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa dibagi
menjadi dua, seni
ftlumi dan setli terap'an' ,Seni' mum. merupaRan penciptaan
Rarya sen'i yang
bertujuan mendapatkan kebebasan berekspresi dan 'kreativitas
yang s,angat
pti"ba-dL Contoh s'enf mom-i:, IlJkisa'h'; patung~ graffiti-
da'n '-kalig'raft, S'ed'angka'n' S'eni
terapan disebut juga s-eni pakaimerupakan karya, seni ya'ng
bertujuan, untuk
memeriuhi ke'b-U'tuhan s~'hari h'ari'. Contoh: dissin gratis,
disain', ~ arsitektur,
desain, pakaian, desain ptoduk, kria kayu, kriya -kulit; dsb
K'ompetensi" yangdikemba'n'gka'n' di"jurus'an' pendidikan seni'
rupa dibag,i
penjadi' dua yaitu: ~ompetansi, .apresias,i dan kreasi."
Kompetensi apresiasi
berkenaa'n dengan pengetahuan" yang b'etsifat teori, sedang'kan
ko'mpetal1si
kreasi berkenaan pencitaan/pembuatankarya seni rupa. Hal, ini
sesuai dengan
mata"pelajaran Seni' BlJdaya'ya'ng' dilaksanakan
di"sekolahDengan demikian tes
yang dikembangkan pada tes ketrampilankhusus : mengacu pada
dua
kompetensi tersebut.
Persyaratan Pe~yusunan InstrumenPeniiaian yang baik
P-etttblfatan- instru'me"n" penll~fian- berupa- te"s ya-ng-
ba'ik~ membutu'hkarf
persyaratan yang harus dipenuhi agar hasil tes sesuai dengan
tujuannya.
O'etnikian' Juga tes sele'ksi ketramp'ilan kh"usus,sebagai alat
ukur harus memenuhi
persyarata~-persyaratan tersebut, antara lain:
49
'.......,. t..
Pembuatan tes yang baik tentunya ada pedoman yang .harus
diikuti~ berikut
tnt ~lin'Sfp::prmsip- pEmilaian mengacu pacla Peraturan
MenteriNo 20 tahun-2007,
yaitu: sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka;. rnenyeluruh,
sistematis, beracuan
criteria, dan' akuntabel.
Dengan demikian pembuatan tes seleksi sebagai alat ukur
ketrampilan
khusus tentunya harus mengactJ pacta prinsip-prinsip
tersebut.d'i atas. Penelitian
ini membatasi pada validitas dan reliabilitas pada apresiasi
dan. penciptaanl
pembuatan karya ata'u tes praktek pembuatan karya. Va'liditas
datl reliabilitas
merupakan hal utama yang harusdipenuhi untuk menentukan kualitas
suatu
instrumenpenitaiail.
Validitas
Validitas instturilen dapat dimakn'ai sebagai' ketepatan d:alam
'memberikan'
interpretasi terhadap hasil pengukurannya. Sesungguhnyalah
persoalan validitas
ifistrumen berh'ubungan deng'an pert~nyaanJ apakah suatu
instrumen rnampu o'
menggambarkan ciri-ciri, sif~t-sifat, atau. aspek apa saja yang
akan diukur,
sesuaj dengan keadaan yang sebe-namya. Relevans dan acctJtaOcy,
cid'a'lah' dua
makna yang terkandung dalam konsep vanditas. Relevans menunju.k
.pada
kemetmp.uan instrumen untuk memerankan fungsi untuk a-pa ".
rnstrumen
dimaksudkan. Sedangkan accuracy menunjuk pada ketepatan
instrumen
m:engidentifikasi aspek-aspek yang akan diukurse.cara tepat,
mehggambarkan
keadaanyang s.ebenarny~.
Dengan demikian' o menjadimasalah poko.k yangberkaitan' dengan
validitasI
rnstrumen adalah apakah instrumen tersebut menghasilkan
'informasi yang
diih.ginkan secara tepat sesuai tujuan yang diperlukan.
~uatuinstrun,en
dikatakan valid untuk tujuan tertentu, tidak berlaku untuk
tujuan yang lain juga
untuk kond'isi yang berbeda.
Secara umum terdapat tiga macam validitas, yaitu validitas
konstruk
(construct validity), validitas isi (content validity), dan
validitas criteria (criterion-
related validity). (Kerlinger, 2000: 686; Babbie, :>.OO~:
144-145). Validitas
konstruk menunjuk pada sejauh mana instrumen yang' disusun
mampu
50
". :~.
--. 1..
menghasilkan butir~butir pertanyaan yang dila"rldasi .oleh
konsep teoritik .tertentu.
Valldttas, kon-struk dtsu~s'uh" berdas'arks'n' p:ad'a':" kon:sep
teori' yang suds'h, ma:pan'"
dan pertimbangan-pertimbangan yang rasional. Untuk
mematltapkan\J'I'valfditas
konstru:k dibutuhka'n ,expert judgment ysitu ,ma's'ukan,
pertim'bangan, dan kritik
dari para ahli, terkait. Prosedur 'yang ditempuh untuk
memperoleh validitas
konstruk' yang- d'iharapkan', diperlukan pendekatan'
"Iog'is"> dan"" empirik. Menurut '
Kerlinger (2000: 687) analisis faktor merupakan metoda; yang
tidak, terelakkan
untu'k m'e'tle'litivaliditas konstruk. Dengan dem'il
-52
kemampuan seseorang kemudian hasil pengukuran tersebut
dikorelasikan. Hasil
ko-re'lasi' m-enunjukkan tingkat're'liablitas" suat[J.tes~
Kualitas Alaii Ukur
Tes seleksi keterampilan' khususmahasiswa jurusan pendidikan
seni ru'pa
sebagai' alat ukur, tentunya harus memenuhi kualitas alat ..ukur
yang baik.
Kualitas alat ukur yang berup~tes tentunya..h:arus
memenuhi.tes"yang baik. Hal .
ini dapat dilihat dari perangkatnyauntuk menunjukkan
karakteristik tes :'sebagai
instrumen alat ukur ya'ng bai'k, yaitu konstruknya dan bukti
empirik." Kon'str~k alat
ukur dilihat dari teari yang digunakan,: yang pada prinsipnya'
meligukur satu
dimensi. AIat ukur ya-ng" balk harus. 'M'emiliki' blJkti'"
kesahihatf,. ke:a'nd'alan~', .
komparabel, dan feasible. Bukti kesahihandapat dilihat dari
konstrak'. toori yang
digun'akah~ analisis faRtar bait< yart~ eksploratori maupun
yang konfirmatoti.
Bukti kehandalan dilihat dari besamya. indeks keandalan atau
reliabilitas atau
keandalan' hasil pengukuran (Djetnari, 2007:: .18)~
Keandalan alat ukur dapat dikategiorikan menjadi tiga, yaitu
konsistensi
internal, stabilitas dan antarpenilai. Padg Kon'sitensi
internal,. alat ukur digunakan
sekali kemudiandj~~ung besamya indeks keandalannya. Ada banyak
formula
yang dapat diglfnakan untuk mancari besamyaindeks kea.ndalah.
Perbedaan
formula disebabkan asumsi yang digunakan .berbeda. Oleh' karena
itu sebelum
alat ukur digunakan harus 'diteliti' dulu asumsi yang
di'g'unakan~ Rerielitia'n in;
melihat keandalan alat ukur dengan mengkorelasikan hasil tes
antar penilai.
Karakteristik Pend'idikan Seni"Rupa
Pendidikan seni rup~ adalah bagian dan pendidikan sani'budaya
yang'. .
metnpelajari seni secara visual. Seni secara visual adalah se'ni
yang tampak atau
:seni yang dilihat melalui indera penglihatan. Pendidikan seni'
di'berikan disekolah
karena keunikan, kebermaknaari, dan' kebermanfaatan terhad'ap'
pefkembangan
peserta didik , yang terletak pada pemberian pengalaman
es~etik..d~~am bentuk
~egiatan berekspresi, b~rkreasi (BSN'P, 2006: 225). Deng.an
de'rnikian tujua.r
pe.ndidi,kan seni adalah mengembangkal1 kedewasaan diri secara
utuh d.an
seimbang' dengan' caramemberikan perlakuan yang da'pat
merang.sang
53
-- ... i.
kepekaan' estetik dankreativitas peserta didik. Demikian juga'
pada pendidikar~
seni nips peserta' di9tk" d'iajarkanuntuk mengolah 'estettk,
kepekaan ra'sa,
"'kreativitas , dan unsur-unsur seni rupa menjadi sebuah karya
seni. Dengan
d'em'ikian o'ntiJ:R dapat memberikan pembelajaran yang tepat
s'esuai deng'an
tujuan pendidkan seni rupa sendiri dibutuhkan tenaga pendidik
lulusan LPTK
d'afam hal ini .fulusan dart pendidikan ,sen-i rupa.
Sej-alan dengan hal tersebut di atas, jurusan pendidikan seni
rupa
m'enyiapkan pend'idi'k seni rtlpa' yail'g berkualitas, mampu'
m'e'ngajat. dan' mendid'ik
peserta didiknya sesuai dengan kompetensi, pen'didikan seni rupa
untuk
meffcapar~ fujuan''pendidikan' seni" itu sandin. Mahasiswa'
tidak'hanya diajarkan'
mendalami seni rupa secara keseluruhan tetapi juga mendalami
'kompetensi
dasat-dasat seni rupa dan kom'p'etensi .praktek berka'rya seni
rup:a. Demgan
demkian 'calon . mahasiswa . pendidika'n se.ni-. rupa terlebih
.dahulu dilihat
kornpetensinya mefalui tes waWancara u,ntuk' mengetahui'
seajuhma'na'
pengetahuan apresiasipeserta tes, dan praktek membuat karya
(berkreasi)
. diharapkan dapat .menJaring caion pendidik senl rupa yang
berkualitas. '
Tes praktek meliputimembuat gambar dan menciptakarena
menggambar
da'l'amhaJ in; menggambar bentukmerupakan dasar dalam'betajar
seni rupa"dan
mencipta untuk melihat kompetensi peserta tes dalam mengolah'
kepekaan
estetis, kreativitets, men'golah' media yang terlihat pada hasil
'karyanya.
METODE PENELITIAN
Jenis Penefitian
Penelitianini merupakan penelitian deskriptif den,gan' Jenls
peneliti~n
kasus, karena, mendiskripsikan karakteristik tes seleksi
.KetrampHan khusus
jurusanpendidikan seni rupa. FBS UNY dan tidak
digenerali~a'sikan.
Populasi dan sampel:
S~mpel :di ambil dari seluruh' hasil uJi keterampilan tahun 2007
samp.ai
2010 baik untuk" program regular mau'pun no'nregufer, kecuafi
untuk tahun 2008
nonreguler .
54
Pengumpulan Data
Pengunipulan data penelitian ini dilakuka'n denga'n- teknik
dokumentasi
yaitu 'berupa tas yang digunakan salama tahun' 2007 sId 2010 dan
hasil tt;!s .J.!
praktik peserta tes. Dilanjutkan dengan FGD pada tanggal 3'1
Jufi 2012 d'engan
mengundang pendidik seni, pakar pendidikan seni ,dan pakar
pengukuran untuk
mencari ma'sukan tentang konstruk tes, dan telaah validitas'
isiinstrumen tes
keterampilan khusus tersebut.
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan dua pendekatan dalam melakukan
analisis
terhad'a-p vatidltas d~ln" rel"iabUitas te~s ketera~mpila'n"
khU'Su's, tersebut~ Pertama'
secara deskriptif mendiskripsikan karakteristiknya. Kedua,
memverikasi konstruk
tes ketrampilan khusus seleksi masuk jurusan pendidikan senl
rupa dan dengan
teknik korelasi untuk mencari reliabilitas intereter antar
penilai. Penjelasannya
sebagaj" berikut:
1. Analisi~ data validitas isi Jnstrumen dilakukan dengan expert
judment.
2. Analsis data reliabilitas instrumen uji keterampilan
dilakukan dengan uji
korelasi produk moment.
HASIL PENEllTIAN DAN PEMBAHASAN
Karak~eristikInstrumen Penilaian SeleksiKetrampilanKhus'u's
Instrumen. peri'ilaian seleksi uji ketrampilan khusus Jurusali
Pendidikan
Seni Rup-a berupa tes, terdirr dari d'ua jehis tes..Pertama~ tes
wawancara den"gan'
pertanyaan yangbersifat teoritik ter~iri' terdiri dari lembar
pengamatan" pedoman
wawanCclra ,petlilai ti'nggal me'm"bUbuh'kari tahdtl checK (-\f)
pada kdlorn skaladengan asumsi 1. sangat kurang, 2. kurang, 3.
cukup, 4. baik,5. sangat baik.
Kedua tes praktik menggambar dan me"ncipta" dengan spesifikasi'
instrumen
berupa soal menggambar bentuk dan mencipta/ekspresi.
1. Validitas
Telaah validitas dilakukan dengan mendiskusikan materi soal
uji
ketetatl,-pll~ttr (pra'kti"k). Serda"sarkan' telaah" d"alam' FGD
hasilnya sebagai berikut: .
55
a. Maten soal menggambar bentuk telah sesuai dengan kemampuan
awal calon
,mahas'iswa- tutusan SMA ma~pun, SMK.
b. Konstruksi soal menggambar bentuk talah mencakup
'perintah,~;'\ ketentuan,
dan kriteria ,penilaian.
Tabel 1. Tahun dan Materi Ujian
TahunUjtafl Materi Ujian Materi UjtanPraktik I Praktik II
(Pilihan)
2007 Meng'gamb'ar Bentuk Seni Lukis, Diskomvis,lIustasi
2008 Menggambar Sentuk Seni Lukis, Diskomvis,Ilustasl
200"9" Meng'gambar Bentuk Seni Lukis, Diskomvis,lIustasi,
Mendesain (untuk
. , Seni Kerajinaii) ,2010 Men,ggambar Bentuk Seni lukis,
Diskomvl's,
IIustasi, Mendesain (untuk"Se"ill Ke"f.2&jiil8A)
2. Reliabiltas
Reliabi"lita's l'tlstninlen uJi 'keterampilan' Jurusan
Pendidikan' Se'hi Rupa adcUah
sebagai berikut:
Tabef 2. Rang'kuma'n Relia,bHta,s'f,nstrumen
No SNMPTN Reliabilitas Kate.gori,
A Reguler ".2007 0,778 Tinggi2008 0,571- sedSng .2009 0,398
Rendah2010 0,525 Sedan'g
B Nonreguler2007 0,721 Tinggi2009 0,673 Tinggi'20010 0,639
Tinggi
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa korel'a'si
antarG} nilai
praktik menggambar (Praktik I) bentuk dan penciptaan seni rupa
(Praktik II)
men'unjukkan nHat korefasi sed'ang sampai tinggi, k'ec'uali
untuk'tahun 2009 yang
menunjukkan nilai korelasi rendah_
56
KESIMPULAN DAN SARAN
Ke'simp-01a'n
Berdasar hasil'p,enelitian -(;jan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa:
1. fnstru-m-en" penilaian seleksi ketrampilan khus'us J'u'rusan
Pendidikan Seni
Rupa berupa tes, terdiri atas tes wawancara dan tas praktik
menggambar dan
men'cipta. Insttu'men ya:n'g d'igunakaH b"erupa
hlstrumen,.penilaian seleksi teari
dan instrumen penilaian seleksi praktik.
2. Validitas'isi instrumen penilaian' selek~i k,eterampilan
khus'us secara umum'
sudah menggambarkan domain prilaku yang diukur.
3. Berdasar hasil SNMPTN m'enu'njukRCln bahwa reliab'ilita's
tertitl'g'gi instt\imen'
penilaian praktik diperoleh pada tahun 2007 (0,778) sedangkan
terendah
diperoleh pada tahun 2009' (O'~39'8)~ Berd'asar hasil' Seleksi'
ma'n'diri"
menunjukkan bahwa reliabilitas tertinggi instrumen penilaian
praktik tertinggi
diparoleh pcfda tahun 2010 (0,566) sedangkan terendah diperoleh'
pada tahun
2007 (0,417).
Saran
Berdasar hasH pen.elitian' dan kesimpulan d.i atas, maka saran
yang,
diajukan sebagai berikut:.
1.. Pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa hendaknya membentuk
tin1khusus u'n'ti.Jk
menyempumakaninstrumen tes seleksi ketrampilan khususmasuk
Jurusan
Pendidikan Seni Rupa..
2. Hendaknya sebel~m instrumen digunakan untuk menyeleksi
calon
mahasiswa, diadakan p'elatihan' bagipenilaikhususnya mengenai
cara
menskor hasil tes.
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. (2006). Standar nasional Pendidikan. "Jakarta: BSNP~
Djernari M~r~api-" (297)., Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan
Nantes, Mitracendikia: Yogyakarta.
57
Fernandes, H.J.X. (1984). Testing and measurement. Jakarta:
NationalEducation P"lanning,"Evaiuatlon, and cUricuium
Seveiopment.
Fas'i, .Jalal ,,(2011). Minat Jadi Guru Melonjak, LPTK Diminta
Perketat $eleksi., MajalahAsah Asuh Edisi 1rrh II, 16 Maret 2011.
Ke'me'ndikbud: Jakarta.
Kerlinger F. N. and Lee H. B. (2000). Foundations of behavioral
research.Toronto: Nelson Thomson Learning.
P~eraturan Fj"emerinfah RI', (2007). Peraturan pemerintah I
Nomar 20, tahun 2007,terltang prinsip-prinsip penilaian
pendidikan.
Tri Hartiti, R. (1996). Validitas Prediktif Tes Khusus Masuk
Jurusan PendidikanSen;'Rupa FBS IKIP Yogyakarta. Penelitian.
58
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU
pRAKTI'KU'M FI~IKA SMA 01 P'RO'VINSI' D. I. YOGYAKARTA.
Nurul Fitriyah Sulaeman
Badrun Kartowagiran
ABSTRAKPe'netitran inr be'rtuJuan: (1) me'n'gu'ng'kap ko'mponen
yang ,membentuk instrumenpenifaian kinerja guru praktikum fisika
SMA, (2) mengungkap karakteristikihstrurn'en penilaian kinef~la'
gUrU praKtiKUm flsika SMA ,(ilen ternan 'seJaWat, (3)mengungkap
karakteristik instrumen peniiaian kinerja guru' praktikum fisika
SMAoleh siswa,(4) mengungk~p kemungkinan instrum.en penilaian
kinerja 'guruprakffkum,fislkasMA oi~h siswa menggantikan peran
Instrumen pentia"ian ki,nerjaguru praktikum Fisika SMA oleh ternan
sejawat. 'Penelitian ini merupakanpenelitian pengembangan yakni
pengembangan instrumen peraUaian kin,erja gurupraktikum fisika SMA
"oleh' ternan sejawat dan siswa. Langkah pengsmbartganinstrumen
terdiri dari' menyusun spesifikasi instrumen, menulis'
instrumen,menentukan skala instrumen, menentukan' sistem penskoran
d~n norm~,me'netaa'ti instrumen oteh ahtf, metakukan uj; coba,
meOg~rnati~is 'instrum'en,merakit in~trumen dan mengkorelasi antara
skor hasil penilaian menggunakanirfStrumen teW.ali,sejawat can
ha'sil 'pe'nilaian menggUnakaninstrumen angketsiswa. Subjek uji
coba adalah 30 guru fisika SMA, yang diniiai oleh seorangternan
sejawat menggunakan lembar observasi dan oleh 450 orang
siswamenggunakan ang'ket siswa. Va-lid-itas 'instrumen dlesfimas~i
mengguna"kan e;xperljudgment dan analisis faldor sedangkan estimasi
reliabilitas menggunakankoefisien' Cronbach Alpha. HasH peneliti~n
menunjukkan .bahwa: (1) komponenyang membentuk instrumen penilaian
kinerja guru' praktikum fisika SMA adalahperencanaan pembelajaran
praktikum, persiapan pembelajaran praktikum,peja~san~an
pemq~I~Jar~n pr~lqi~um, peng~~mini~tr~~i~n ~~r~n~ d~n h~~iI
"praktikum; (2) vatidasi lnstrumenpen'ftaran oteh ternan sejawat
menggunakanexpert judgement dan anafisis faktor dengan loading
factor yang berkisar antara0,438 s'ampai '0,9'0'0 dengan
,reUabintas '0,887; (3) Vatiaasi il1strumen penila'iahoieh siswa
menggunakan expert judgem.ent dan ,analisis faktQr dengan
loadingfactor yang berkisar antara 0,384 sampai 0,746 dengan
reliabilitas ,0,935; (4)terdapat "kemung"k'inan 'instrumenpenHa'ian
oie'h siswa meng,ganffkan peraninstrumen penilaian oleh ternan
sejawat karena koefisien 'korelasiskor, totalpenilaian ternan
sejawat dan siswa adalah 0,935; antara skor persiapan slswadan
ternan sejawat adalah Ot709; korelasi skor pelaksanaan adalah Oj919
dankorelasi skor pengadministrasian adalah 0,732.
Kata kunci: pengem'bang'a'nJ in'strum'e'n, ktn'erja.
59
DEVeLOPING AN INSTRUMENT FOR ASSESS!NG THE PERFORMANCE OFHIGH
SCHOOL PHYSICS TEACH~RS IN YOGYAKARTA. PROVlNC~!
Nurul Fitriyah SulaemanSad",n Kartowagiran
ABSTRACT
Tfie alms thiS research ate to reveal: (1) the components of
instrument, (2) thecharacteristics ofthe instrument seen by'
colleagues, (3) the characteristics oflhefnstorrrent s~n by
:students, (4) tire protrabitity to change the irfswment
foreva,/uating high school physics teachers"" petformance by
colleagues andstuden(s. TfJi~:'ls a' ~se~rcfJ B,!d d~velqpmf?nt
w~ich develops an ~(1strument for:assessing hfgh school physics:
teachers~ performance by cOlieagues andstudents~ The steps of
instrument development are: alTanging the Instrumentspesification,
.writing the instrument, detennining the instrument
scale,determining' the .scOring and norm system, reanalysing the
instrument' byexperts, trying out the' instrument, analysing (he
instrument, 'organizing thein'stn:tment, ~relating the score of
collegue instrument a'nd studentquestionnaire. The subjects of the
trial were 30 'high school physics teachersassessed by a colleague
using observation sheet and 450 students using aque,sli6hnaire. The
;iistrumenl ValioEilion Waseslfmalea' lnrougn expertjudgement and
facior anaiysis,whiie the 'reiiabijiiy estimation used
CronbachAlpha coefficient. The result shows that: (1)' the
components' that form the .Instrnment inciude iab work ieaming
pian, iab work ieaming preparatIon, iab worklearning
implementation, todls administration and lab' work result; (2)
thevalidation of the instrument by' colleagues 'using expert
judgment and factoranalysis, the loading factor is 0:432 =0:900 and
Ih'fJ reali6ilit}f i50.887; (3) thevalidation of the instrument by
students Lising expert judgment and factoran~/ysis, the 'oading
fa~tor is 0.384 - (J.746 and 'th~ ~/ibHity is O.~3~; (4) it
ispossible to change colleague assessment instrument with student
assessmentinstnJment because the correlation coeficient of the
total score of the assessmentby colleagues aha stuaehts is 0.935,
tne stUDents' aha colleagues' sCOrepreparation ISO. 769, score
coreiiation 01 Jmpiementaiion is 0.919 andadministration score
corellation is o. 732~
Ke~vords : development, instrument, performance
~,ENDAHULUAN
Penjaminan mutu pendidikan merupakan kebutuhan mendesak semuaFf'
.
pinaK yang teflioat oalam aUnia pendiaU
siswa, orang tua siswa hingga masyarakat pada umumnnya karena
pada
dasamya pendidikan adatah mittk' kita semua dan kebutuhan kita
semua.
Berbagai upaya dalam meningkatka\J~il mutu' pendidikan terus
diupayakan oleh
b'erbagai pihak, namun pada kenyataannya upaya-upaya ini belum
mencapai
hasil yang maksimal.
Seiling-" d'e'n9an" p'erhatia'n- semua piha'k pada peningkata'n"
mutu'
pendidikan, scrotan dan perhatian terhadap guru sebagai faktor
yang' cukup
dominan peranannya dalam membangun dunia pen'didlkan ..menjadi
semakh,
tinggi. Menurut Clotfelter (Darling-Hammond, 2010), guru sangat
mempengaruhi
kebefhasilan .betajar siswa, sepertt. drnyatakan datam: nasit
penetitian skatabesar .
di Carolina. Utara bahwa perbedaan pencapaian keberhasilan siswa
yang diajar
oleh' guru yang' memiliki kema'mpuan baik dibandingkan dengan
guru yang'
memHiki kemampuan rendah lebih besar .pengaruhnya daripada
gabungan
pe-~~arutrbimbjngan d'an ti'ngkat pen'didikan orang tua. Hasit
penetitian tersebut
menunjukkan bahwa guru yang memiHki, kemampuan rendah dapat
mempeng~ruhi rendahnya keberhasi"la-n 'belajat si"s",,-~.
Peningkatan perhatian ini juga sejalan dengan peningkatan
tuntutan pada
ke-mampuan yang hams dimiH'ki seora'n'g guru. Guru'dituntut
bekerjasecara' utuh
dan profesional. Dalam melaksanakan tugasnya, guru harus.
memiliki keahlian,
kemahiran khusus yang memenuhi standar mutu atau noima tertentu
yang
diperolehnya melalui pendidikan profesi. Guru sebagai pekerjaan
yang
profesionat hams tarus meningkatkan kemampuan-kemampuannya
dalam
mengelola kegiatan belajar mengajar~
Dalam kultur masyarakat Indonesia, umumnya pekerjaan
gurumasih
kurang terbuka. Bahkan atasan guru seperti kepala sekolah dan
pengawas
sekaff pun tidak mudah untuk mend'a;patkan data dan. meng~mati..
'reaHtas
keseharian kinerja guru di hadapan siswa. Memang program
kunjungan kelas
oleh kepala .sekolah ataupengawas, tidak mungkin ditolak oleh
guru. Akan tetapi
tidak jarang te~adi guru berusaha menampakkan kinerja terbaiknya
baik pada
61
~.
'1
aspek perencanaan maupun,'-' pel.aksan"a'an 'pembelajaran hanya
pada saat
dikUnjUfigi.
Sentuk penilain \l"kincrja dapat pula digunakan sebagai
.pendorong
peruoanan Kinefja K8 a~an yang leoil1 oaili(. Hal ini sejalan
aengan peneJapatResnick & Resnick (Johnson et ai, 2009) yang
mengatakan bahwa "performance
assessment has also been used to drive reform. You get what you
assess. You
do: not get what you' do not assess. Build assessment toward
which you want
edUcators to teach". H~I in; perarti.penila~an dapat dioangun
seafan Clangsn apayang'ingin diajarkan,' karena kita' akan
'mendapatkan 'yang kita n'ilaL
Fisika merupa.kan salan '. satu pelajarari yang diajar1
_....- i..
melakukan praktikum secara periodik sebagai bagian dari
pelajaran fisika namun
ada puta yang tidak meiakukan praktikum karena berbagai sebab.
Penilatart:
terhadap kinerja' guru praktikum fisika masih jarang dilakukan.
Instrumen yang
sesuai untuk menilai kinerja..guru praktikum fisika juga belum
tersedia, maka
perlu dikembangkan instrumen penilaian kine~a guru praktikum
fisika yang
sudahte-ruji se-cara empirik- d;an mud'ah" 'digunakan~
Menurut Jonathan Crowther (1995) kinerja guru adalah hasil yang
dicapai
.oleh "'guru dalam 'melaksan'akan tugas yan'g dibebankan
kepadanya dan menjadi
tanggung jawab guru. Amstrong (2000) .menjelaskan kinerja
,adalah' catatan
sese~6rang datam' menyetesaikan' pekerjannya~' Jones'~ Jenkin
& .. Lord: .(2,006)' .
menjelaskan bahwa kinerja merupakan gabungan' prilaku dan hasil
dari prilaku
terseb'ut~ Sementaraitu 'Oepdikria's '(2008) 'menjelaskan bahwa.
kinerjadalam
kontek'sprofesi guru adalah kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan
pem-betajaranl KBM, dS'n mefakukan pe'nHaia'rr'" 'hasH
betajar~"" Kiner~. gu'ru
dipengaruhi oleh jabatan fungsional guru sebagai motivasi guru
dan
~~teramp.ilanyang
Kegiatan 'pembelajaran .di kelas merupakan kegiatan utama
yang
ClilsJ(Ukan olen gUfU. Kegiatan ini meliputi: Kegiafan
pengelolaan Kalas,penggunaan media dan sumber belajar, dan
penggunaan metode serta strategi'
pembelajaran. Sementara itu, penilaian hasil celajar aaalah
merupakan cara
mengetahiJi tercapai atau. tidaknya tujuan: .. pembelajaran dan
juga proses
pemoelajaran yang lalan aiiaRUkan. Paaa taMap. ini seorang guru
dituntut
memiliki kemampuan' dalam menentukan pendekatan dan cara-cara
evaluasi,
p8nyu~unan alat;alat8vaIUasi,.pengo.lahan, dan penggunaan
hasil,. evaluasL
Menurut Hinchey (2010), terdapat. beberapa altematif ,bentuk
penilaian
yang dapat digunakari urituk meriilaikirielja. diaritaranya: (1J
ooservas; kalas, {2}penilaian kepala seko.lah, .(3)penilaian
perangkat pembelajaran; (4) portofolio,
(5) penilaiafJ difi "sendifi, (6) penilaian .SiSWcl, dan (7)
pefJilaian pefliflgKalan
prestasi' siswa: .
Obsef.Vas; kelas. adalat1 pen.ilaian ini dig~n'aKan UnfUK ..
mengefanUi prosespembelajaran di kelas yang dapat diobservasi
langsung. Penilaian ini meliputi
kegiatan gUrU di (fiJlam Kalas (islam mengajar. dan oerinferaKSi
dengan sisWa.Penilaian kepal~ sekolah pada dasarnya sarna dengan
observasi kelas tetapi
aiiakUKan" seoaga.ioagiafl' dari eValUas; oar; Kspala seKolan.
Sering. digUnaKan
dalam. keperluan sumatif atau dalam penentuan pE;!nerimaan::
guru. Penilaiari
pefangJ
Penilaian siswa merupakan penilaian yang relatif, obyektif
bila
diba'ndingkan dengan penilaiarl yang dHaktikaft- olen- dirt
gttfli ieftdtn', tefufamayang terkait dengan pembelajaran,. spa,
yaF~'g 'rjirasakan, disaksi'kan, dan
atKsrjaRan olan siSWa oafam 'pemDefajaran.PenitaH' kfnefja guru
jugaaapatdilakukan melalui peningkatan prestasi siswa, sejauhmana
kontribusi guru
tefnaaap' peffingKatan prestas+ oelajar' yang CfUaRtJRan" o-Jett
stsvJa. Kelemanan'dari penilaian ini adalah prestasibelajar sisa
banyak dipengaruhi oleh faktor-
tafctOf fain.
,Ketujuh altematif penilaian di atas memiliki kelebihan dan
kekurangannya
'ma'sing--masing~ Dafam penstitian irii', tida'k' aka,,'.
dihem'ba'rTgkan, mstrumeri' yari'g"dapat digunakan oleh ketujuh
janis penilai, namun ,hanya akan' dikembangkan
instfJmen penilaian kinefja gUru praktiktim fisika yang diflilai
olen am sandin,ternan seja,wat, kepala sekolah, dan siswa.
METODEPENGEMBANGAN- -- - - -_. - -- - J,;. - --int merupal\.an
-- - -- - I ~~ - .-penStiuan
Development), yaitu pengembangan instrumen penilaian guru
praktik~m fisika
instrumen penilaian kinerja guru praktikum Fisika SMA, yaitu (1)
menyusun
spesifikasi instfJmen, (2) menUlis in-struman, (3) menenrJkan
SKala instfumen,
(4) menentukan :sistem penskoran, (5)menelaah instrumen, (6)
melakukan uji
COBa, (7) m:engaftafisiS ;nsfFJrrlen~ {BJ meraRit- instftjmen'~
(9) J(orelasi- sKot.Penyusunan spesifikasi instrumen
mencakuppenentuan tujuan dan kisi-
langkah selanjutnya adalah menyusun kisi-kisiinstrumen. Pada
dasamya.kisi-kisi
Definisi konseptual, dijabarkan menjadi definisi operasional
kemudian dijabarkan
lagi ",menJadi beberapa indikator. Indikator-indikator inilah
yang akan menjadi
acuan penulisan butir-butir pada instrumen.
65
"Berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat, selanjutnya disusun
butir-butir dan
pilifia-ri FiasU peneefmafan yang- sesttat defigan ooor.
PentitiSafi msffilmen fi~mempertimbangkan aspek -maten, Kbnstruksi
dan bahasa yang digunakan- agar
penilaian.
PenUIiS3n" msftt.tmert.. penitatan kinerja gtJ-rti ptaktiktim'
ftSiKa- oten ternansejawat meliputi pengantar bagi observer untuk
melakukan observasi, peturijuk
dan contoh dafam r.engisian instrJmen, butir-Dutir instrumen
Deftkut piHnan nasU
pencermatan. Instrumen penilaian- kinerja guru praktikumfisika
oleh siswa atau
aJigket"presepsi- 'siS~13tertia-qap kitlerja guru praktikufn
fiSika mefiputt pengantatbagi siswa untuk melakukan mengisi,
petunjuk dan contohdalam pengisian
mstfumen, oiaiit-oUtir instnimen oenKuf pilinan nasi!
pencetnit:Ian. SKalainstrumen yang digunakan dalam pengembangan
instrumen ini' adal,ah skala
'Kemtinttilan pifinan nasif- pencefmafa.n- yang oertipa skala ,.
sampat oe'ngan 4.Skor total guru merupakan jumlah keseluruhan skor
masing-masing butir yang
di5efikan olen 65ser~r dan siswa. Ktifefia ~*ang digunakan UntUk
menifai lcinefjaguru mengguna~r1 acuan dari BSNP (2012) yang
menentukan pencapaian
dianggap oaik- jika' mencaj5flt oalas tecio etan sama dengan 70%
aan-" sKot-maksimum.
SeJanjutnya, felaan insfrUmen sangat perlU dilakUkan UntUJ(
mengefanUi
validitas isi instrumen. Telaah dilakukan -oleh para ahli
psikometri -dan ahli yang
'atau isi yaitu' pengajar di program studi Pendidikan Fisika
dengan bidang
masukan mengenai ketercakupan dimensi kinerja guru praktikum
fisika ke dalam
5Ufif-otitir in'sfftlmen' }iang' telan etistisUn". An It oiOang'
pengUJ(-Ur-a'n- dan-
pengembangan instrumen pendidikan mencermati dan memberi
masukan
mengenal rancangan Instruma", jumlah butir, efaktivltas kaHmat
dan layout
instrumen.
66
........... L (~'
Setelah instrumen direvisi berdasarkan masukan para ahli,
sel,anjutnya
diisKUKan UJi CODa KslompoK Kecil stati 10 s;sWa SMA yang telan
mengiRutt.prakti,kum Fis,ika untuk menguji keterbacaan instrumen.
Hasil uji coba terbatas
Menjadi mssukan untuR petbaikan instfUmefl sebelum Cfigunakan
dalam Uji cObs
la'pangan,
Uji CODa lapa'Ftgan dilakukan untu'k irtstrumen uta'rna- atau
instrum,e:rt ya'ng-ak~,ndjgu,n,aka.n untu.k observas,i oJeh te.m.an
,seJawat ya.ng .te_lah dU,atih d~n
, instrume'n pe'ngganti atau instnitnen yang 'digunakan oleh
siswa. SUbjek uji cObs
adalah guru praktikum fisika SMA di provinsi D. L Yog,yakarta,
sedangkan
perillainya ~dcilafi seorafig ternan sejawat' yang tt~lah
dilafifi ocin siswa -yang .mengikuti kegiatan pembelajaran
praktikum.
Ma'sU Ujicotla I~j'panan' oiana'Usi"s Ufltul< mengeslimasi
Valii1ila aahreliabilit instrumen. Validitas instrumen dilakukan
dengan menggunakan dua
. '.,
janis Valiaifas, yakni Validifas tampail:g yang" diUiKURan'
ole'n' a'flU afaU expeifjudgement dan validitas konstruk yang
diestimasi menggunakan analisis faktor.
Sernerltara estimasi reliaoilitas ins{fUmen ClilaklHean Clengan
menggunal(anCronbach Alpha.'
Masil aftalisis Uji C6f)a diipaf mffia~fi< petUnjuk oUtir
yang sUdan- Dail
HASIL PENELITIAN
~eliaDififas iflsffiii11efl yang- diKemoang'J(sn dalam
peneJifiafl iili diesfi'masrmenggunakari reliabilitas Cronbach
Alpha (0). Instrumen utama yang terdiri atas
pefliJaian perentc1naan dengan ii =0,802, Jemoar 60seNasi oengan
a = 0,945,dan total dengan a =0,887. Sementara itu, instrumen
pengganti atau instrumenyang digUnsKafi' sisYia' ya'ng fJanya
efisi'I)Utif~oU~'oBs'eNaSi' memiliki' a =- 0,93'5'.
Instrumen dikembangkan dalam penelitian ini divaJidasi
menggunakan
\t~fiaitastampang dan, validitas ~onstrUJ
'" Setelah butir B7 dikeluarkan,. dilakukan analisis kembali dan
harga KMO-MSA
menjadi 0,649~ 0',5 yang berarti analisis faktor dap'at
dilanj'utkan. Instrumen'
pengganti (instrumen yang digunakan oleh siswa) harga K~~10~MSA
sebesar
0,942 2= 0,5 yang berarti analisis faktor dapat dilanjutkan.
Jumlah faktor yang terbentuk dapat ditentukan dengan melihat
output
atiSIiSis faktbt pada bagillN tabel varia....f total yang
dijelaskan tlai11un' tetap harus
mempertimbangkan faktor yang' ditentukan: pada swal pengembangan
instrumen.
"asil faktorii1g' instrumen utama menunjukkan bahwa 3 faktot
utama yang
terbentuk. Komponen 1 merupakan faktor dominan karena memiliki
"eigenvalue
tetbesat yaitu 11 ,261. Kornponen 2 memiUki eigenvalue 4,0'42
dan komponen 3
sebesar 1,'637.: Dapat disimpulkan bahwa dari 26 item diekstrak
menjadi 3 faktor
dominan dan ketig'a komp'onen ini m'ampu menjelaskan varians
total sebesat
64,066%. Sementaraitu, hasil faktoring instrumen pengganti
menunjukkan
Kompanen 1 merupakan f~~tor dominan karena memiHki eigenva1ue
terbesar
yaitu 10,543, komponen 2 memiliki eigenvalue 1,694, dan komponen
3 sebesar
1,487. Dapat disimpulkan bahwa dari 27 item. diakstrak menjadi 3
komponetl"
dominan dan ketig~ komponen ini mampu menjelaskan varians total
sebesar
50.,832%.
Hasil rotasi' komponen menggunakan metode vaninax,
menunjukkan
loading factor i.nstrumen utama berkisar antara 0,438 sampai
0,900. Nilai fnimenunjukkan semua butir pada instrumen utama valid.
Pada instrument
pengganti' buti'r 87 ti'dak berkorelasi kuat dengan ketiga
faktor. Nilai factor loading
butir ini. kurang dari 0,3 sehingga butir 87 tidak valid.
Loading factor pada
berkisar antara 0,384 sampai 0,746 yang menunjukkan semua' butir
valid kecuali
butir B7. Pengeluaran butir 87 pada instrumen pengganti sejalan
dengan
pengeluaran butir 87 di a:~val analisis untuk instrume'n
utamasehinggab'utir ini
tidak valid pada instrumen utama dan penggantL
Korelasi dilakukan padaskor rata-rata angket siswa dengan skor
penilaian
oleh ternan sejawat. HasHperhitungan koefisien korelasf antara
skorpersiapan
siswa dan te'm'an' sejawat adalah 0,785; koretas-r skor
pe-r'aksa'naan adatah 0,952;
69
...-- .. 1
korelasi skor pengadmir'listrasian adalah 0,-935 dan -korelasi
skor total adalah
O,31. Ke-empaf Koefisie-n- k-ore-Iasi' rnt feimaStlK Kstegon'
fln9g;' a'mnya- SKo-r--
penilaian siswa dan ternan sejawat memiliki hU&:Jun~an' yang
kuat. Hal ini juga
manUnjUkkan baf1wa penHatan slswa dapat 'mewakin -pennatan
ternan sej-avJaf
atau dengan kata lain instrumen angket presepsi siswa memiliki
kemungkinan
mamptt menjaOi' pengantt fnstrtimen- fembar, -Qbse-rvasi teman"
seja\'vat. Hasit tnt-
sejalan dengan hasil penelitian Faridl Muyasad (2012) yang salah
satu
sejawat dengan, siswa~ Penilaian kinerja guru dapat dilakukan
dengan asumsi
kiriefja" gttfu )tilriy'; dirrilai' a-Cia-tali-
-kiri'erja--guflfSrv1A dimaria' sisYVa SrvtA dia-rigQapmampu
memahami instrumen penilaian dan mampu. memberikan penilaian
setara tepat.
KESIMPULAN
SMA dapat disimpulkan sebagai berikut.
SMA adalah perencanaan pembelajaran praktikum, persiapan
pembelajaran
dan hasil praktikum.
judgement dan analisis faktor,. loading factor berkisar antara
0,438 sampai
0,900 deftgaft" reiiaoiltfas' s'eDesar' 0,887'. -
3. Validasi instrumen penilaian oleh siswa mengg-unakan expert
judgement dan
anafis;s faktOf, lOading factor oorkisar anfara 0,384 sampai
0,746 cten'gan
reliabilitas sebesar-O,935.
instrumen lembar observasi oleh ternan sejawat karena koefisien
korelasi
skbr total' penilai~n teman seja\~t dan siswa adatah -0,935;
antara sko:
10
- .. 1
pers'i.apan siswa dan ternan sejawat adalah 0,709;, korelasi
skor pelaksanaan
adalah 0',9'19 dan korelasi skor pengadministrasian, adaI'sh
0,732.
DAFTAR PUSTAKA
Andrejko, L., (1998). The case for the teacher par/polio:
Evaluation tool carries awealth of professional infonnation.
Diambil pada tangg,al 28 Pebruari 2010dari !l1tp:/~
g99:Q[Qai~blicationsljsd/andreiko194.cfm.
. , .
Aritin, I. (2000).profesionalisme guru: Ana/isis wacana
reformasi pendidikandalam era globalisa,si: SimpQsium Nasional
Pendidikan diUniversitasMuhantmadiyah Malan'g, 25-26:Juli 2001
..
Berk, R.A. (19Sei). 'Performance assessment:, methods &
appiications. London:The Johns'Hopkins University Press.
Dharma, Surya. (2009). Bahasa inggris 600 guru Rlrit)san Sekoiah
BerstandarIntemasiona/(RSBI) SMP, SMK,SMK di' Seluruh
lildonesia.Diambila padstanggal ~ J~ni 2009 dan
http://edukasi.kompas.comlreasl xml/ 2009/lJ6/24/1:741455/waduh.
bahasa.inggris. SOO: guru. rsbi
Djemari Mardapi. (2008). Teknik penyusunan .instrumen tes
dannontes.Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Ebel,R.L & Ebel, A.,D (1991). Essentials of:education
measurement. New Jersy:Printise Hall Englewood Cliffs.
E.ndah Yanuarti (2009). Pengaruh evaliJasi diri dan pengembangan
protes;ferhadap kompetensi 'pedagogik guru di Kabupaten Sukabumi,
BandungBarat dan Majalengka, Tesis Magister,UPI, Bandung
Fernandes, H.J.X. (1984). Tesfinfj and measurf!3ment. Jakarta:
National EducationPlanning, Evaluation and Curriculum
Development~
....... ..... -.:- - . - ... ..Gronlund, N.E. & Robert L.l.
(.1990-). Measurement and evaluation in
teaching.New York: Macmillan Publishing Company.
-l-nrl, H.e., Kapitula,K., & (jmiand,k. (2011). A vaildity
argument approach toevaluate teacher value-added score. American
Educational Research
joyce, B &Weii, M. (1'996). Mode) of teaching. Boston: Allyn
&Bacon
Keaten, J.A., Riohardson & Elizabeth, M. (1993). A field
insvestigation of peerassessment as part of the student group
grading process. -EORS EO 361-735.
Lang, H.R., & David,'N.E. (2006). Models, strategies, and
methods for effective
71
. 5..
teaching. Boston: Stephen D:Oragin.
Lund K, ~Jlicf;-ael S., &pea-ersen. -(200t). fW1at" is good-
Jantruage Jeamiftg7Diambil pada tangg~1 2 November
2010.http://inet.dpb.dpu.dk/infodoklSQ[oofQwmlEsor19Il..ungMSE';pdi
Madaus, G.F., Scriven, M.S. & Staffebeam, D.L. (1986).
Evaluation Mode/s,viewpoints on ~ducatiQnaland human selVice
evaluation. Boston: Kluwer-Nijhoff Publishing;
.. - - .-" .. - - -'---_ ....... _- .. ~ ...... .... -
Martin;R.E, Wood; & Stevens; E..W. (1988). An Introduction.
to teaching. Bo~tom:Allyn & Bacon Inc~
- . - - . . - - - -_. . ..Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
RI No. 18 Tahun 2007. tentang .sertifikasi
bagi guru daJam jabatan.. ~akarta: Me~terj Pendjdikan
Nasional.
Peraturan Pendidikan Naslonal Ri No. 1~ ..f~hun 2007 tentang
standar~ualifikasi akademik d~n kompeten~i guru
Peraturan pemerintah Nomor j4 no 39 Tahun 200~-. tentang
pemenuh~n -be'bankerja guru .
Reigeluth Charles (1'983). The elaboration theory of
instruction.. An overview oftheir current status. Isdale NJ:
Erlnbaum.
Richards, J.C & Renandya,W.A. (2002). Methodology in
language' teaching. AnAnthology of Curren PraGtiGe;_ Gam.b.ridge~.
Gabridfje. University Press. .
Richards, J.C & Schmidt, R., (2002). Dictionary of language
teaching and appliedlinfjuistics,id ed. London~L()ngman
Roger, E.,W.,B., Olsen, & Kagan. (1992). Cooperative
language learning. NewJersey; Prentice Hall.ilne.
Suhertian,P.A. & Suhertian, I.A. (1992). Supervisi
pendidikan da/am rangka.program inservice education. Jakarta:Rineka
Cipta.
Samana. (1994). Profesionalisme guru. Y6kyakarta: Kanisius
~~nia--'1-:a" \1\/ ("OO~). DxlYik ...... /Bid.rt:1n d.ts/-orn
imp,"'~nt :~t:'/~ . kun';uJu~ be:-l...k.cs.~.'_:s'JQ! !J ) Y s
\&.. v, s ,---r:::;ll tiJ(::;l~-.JYlY.f I \AHA, I! II N" Iv Yv
\ 1\1" II n:.;u .......
kompeterisi. Jakarta: Prenada Media.
Fransisco: Jossey-Bass Publisher.
Soeprijanto- - (2010). PenglJKUran kinerja- gU''''J praktf;Jk
kejuruan: Jakarta~ev.Tursina.
SoJimun (2002). Structural eqLl2J.tion modeling (SEM) Li-sre/.
dan Amo-s. Malang:Fakultas MIPA Universitas Brawijaya.
7')
'. -- ...., a..
Stufflebeam, D.l-:- (1969). Evaluation' and enlightment for
decision making.Columbus: Ohio State University? Evaluation
Center.
Stark,S.J., & Thomas A. (1994). Assessment and program
evaluation.J,hAshe.Reader Series: Simon &Schutster custom
Publishing.
Strange, J.H.,Gareis., C.R., & Little, C.A. (2006). Teacher
pay & teacher quality.California: Corwin Press.
SUdj~~a, ~., & I~~rahi~ .. (2001). Penelitiandan penelitian
pendidikan. Bandung:Sinar Baru Aigesindo.
Suhuri. (2008). Model evaluasi pembelajaran bahasa Inggris. SMA.
l;>isertasiDoktor, tidak dlteri:>itkan, Unlveresltas Negeri
Yogyakarta, Yokyakarta.
Teaching Knowledge Test (TKT). (2099). diambil pada tanggal 28
Desember2810, dan
http:)cambrldgeesol.orgiexamsiteachlng~awardshkt.htmi .
Usman, M.U. (2007). Menjadi guru .professional. Bandung: PT
'RemajaRosdakarya Offset.
.Watts, B. (1987)~ Teacher for the twenty...first century. Dalam
Th9mson,N.D.W.G &Keenan R.M.T.. (editor)~ Assessment for
teacher development.Scothland: The Falmer Press.
Wilkerson, J.R. & Lang, W.S. (2007). Assessing
teachercompete.ncy.Califomia:Corwin Press.
Weeden, P., Winter, J., & Broadfood,P. (2002). Assessment:
What's in it forschool? London: RousledQe Falmer.
Webb,T.K.(2009). Framework for evaluation & professional
.growthcomprehensive .assessment. Diambil pada tanggal 23 Desember
2010, darihttp://tn.gov/ education/framevall doc! comprehensive
assessment.pdf
Woolffolk, A.E, &Nicolich, L.M~ (1984). Educational
psychology ;or teacher.Eng.lewQod Cliffs,N.J.,:Prentice-Hall, Inc.
Arcaro J.S., (2006) Pendidikanberbas-is m'utu: prinsip:prinsip
perumusan tata fangkah penerapan.(te~emahan Yosal friantara)
GaHfeo:St.Lucie Press.(Buku asH di'terbitkantahun 1995).
73
'- ... i..
ABILI.TAS KOM'POSI'T DALAM- TES paTENSI
Saifuddin Azwar dan Al.i [email protected]
[email protected]
ABSTRA'CT
When a unidimensionality assumption has been actually
;vio/ated., ,interpretationof test scores might be jeopardized. It
couldn't be overemphasized in case ofhjgh~akQ exams such'~'as' PAPs
UGM (academic' potentiality test for UGMgraduate student
candidates) which'was supposed to 'reflect a composite ability.Thf~
-~fu:dy aim~dat r~~aHng l~em characteristiqs Qf PAPs ~~1 ~~sbasea
poUJRT and MIR-T and disCQ'f9ring dimensionality of threfl:
~U:bteSts ,of,lhe test. .Scores of subject (n == 2035) on the three
subtest wem analyZed and the resultsnoWea ffial 27 ileiiis (:10 01
Vernal,' 8 01 Kuafllitalif;' ana ,9 01 PenaliJran),Werehag for
having 'bis of less than 0.25 and 6 others itel1Js from ha.ving
abnormallyI]igh- .pseudd-guess!ny' .PCJrame~e~~ p~1J1e!1.siqn~/ity
.aTJfJ/YZ~~~ ...~OiJn~., o'uf' .tht~t ..Penalaransubtest local
dependent while Verbal and' Kuantita.tif ~subtests bothwere
focal-independent /n addition, MIRT analyzes' fail to 'fully
des~ribe itemcharacteristics of the test due to effect of
interaction among probabilities ofcorrect re:sponse of the three
subt9s/s. .=. '
Keyword~ PAPs- UGM; dimension'alify; UJR'T, MIRT
PENDAHULUAN
BerbagaJ pola respons para peserta dalam suatu teSt dituangkan
oleh item
resp'onse theory' (IRTl dalam"suatu' m'~del' pe'n'g'u'kuran"~
Salah" satu" asum'si-' utama'
yaAg mendaSarr- tRT adalan-' un~dtmensionantas, yang berartt-
hanya terdapat-: saw-
atribut laten y~.ng mendasari kemampu,an atau abilitas para
peserta tas dalam
menjawai) aitern (HambletGR, Swamin'atnan J .&, RGgefS,
1991~ Lard, 1980).
Sekumpulan" aitem-aitem'" d'alam te's' dapat dis'ebut
unid'imensional' bila" kinerja"
paa'a p'es-eP~ tes: da~t- dtjeJaska:n- oteh- soouah-- atribut-
laten- (Hambteron- &
Ravine";, 1986). Lebih jauh, probabiJitas menjawab benar pada
sebuah aitem
hanya dipengCiruhi Glen parameter aitem, sebuah at-ribut lateR
9, dan bukan yaA
lain. Inilah yang disebut- dengan prinsip' independensi'lokal
(/oca/"independence~
LI) (Lar-a-, 1-980J.BiJ.a-,s~~h: atfiJ~ut-laten: belu'm- cukup-
m'8m-pu- menjelaskan,
74
-'.. 1.
dengan sendirinya indeperldensi lokal tidak terpenuhi (Stout,
1984, 1989, 2002).
AKiD'at asuhisi UntaimefisiOfialitasttoak' eJapat
dipeifaharika~n', im'pJikasi le'b'ih lanjut
adalah bahwa s!~kumpulanaitem disebut bersifat
multidimensional.
Asumsi unidimensional kadang juga bersifat problematik, yaitu
keti'ka
aitem-aitem tes didesain untuk mengukur satu atribut laten
tertentu namun
ternyata p'ara peserta memerlukan lebih dari satu atribut Isten
dalam menjawab
benar sebuah aitem. Apabila data respons yang bersifat seperti
itu ,kertludian
dipertakukan sebagai data unidimensi maka berarti telah
me'nyim'pang dari
asumsi unidimensionalitas dalam UIRT dan juga aspek struktural
dari konstrak
yang diukur (Messick, 1995). Sotusf terhadap permas"atahan
tersebut Icemudian
memunculkan model multidimensional item response therory (MIRT)
(Reckase,
1985,; Re'ckas'e' &',.Ackerman, 1986). MIRT a'da'iah
'se'ma'ca'm p'en'g'emban'gan
unidimensional item response theory (UIRT) yang memungkinkan
analisis
terhadap- aitem-aitem,"yang'; 'direspons b'enar oJeh para
peserta tes berdasarkan
pada atribut laten lebih dar; satu. IRT yang pada mulanya
didasarkan pada
asumsi unidimensi tentu mellalami kenclalaaalam m'elakuk-an
peAskeraA" pacla
tes-tes yang bersifatmultidimensi (misalnya Ackerman, 1989;
Cheng, Wang, &
He, 2009;- DeMars, 2000;- Dinr- & Si,ooaif, 1-996;- Osffima
& MitteG 1-9'90-;- Reise,
Moore, & Haviland, 2010; Yao, 2011)a Dengan kata lain, tes
yangbersifat
multiaimeRsi akan mengalami ketidaktepatan bila diskGF
bemasar-kan paradima
unidimensi.
Gun& men:yaring- mahasiswa- ya,ng~ hendak- mengikuti:
pendidikan-
pascasarjana, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta
menggunakan skor
tes p'gtensi sebagai salah satu kr:iteria, penerimaana Tes ini,
dikembangkan alet-l
Tim Fakultas Psikologi UGM dan diberi, nama Tas Patensi
Akademik
PaSGa~arjana-,(PAPs). SkGr~~ pe,serta~ pad,a~ mala uj-r- iAi,;
ikut- menentuk,an- d'iten-ma-
atau tidaknya dia pada program studi yang menjadi pilihannya.
Mengacu pada
ter-miAQlegi yang dikemukakaR 'stell ThGmas (20gS), Liu,
Harris,aSR SchmiEft
(2007), dan Togut (2011), PAPs dapat disebut sebagai high-stakes
testing
kareRa~ konsekuellsl yaRfr a,karl d:iterima:" pe,serta~ teso"
eerimpllkasi- pad,a~ rna-s'a,
75
...........'. 'f..
depa'n' mereka. Oleh' sebab itu~ sebagaisebuah tes yang'
berisiko,ting'gi;' sudah
semestinya mengandtJng kekenrua~ sekec-t~ mttngktn- dart suoot-
paRdartg
ren~ukuran.
Tes yang mengukur: potensi akademik dirancanQ untuk
menUR1kap
kemampuan individu dalam menghadapi' problem kognitif yang
perlu
diselesaika'n dengan strategis dan cepat. PAPs, se"bagaimana
umumnya tes
patensi pada terdiri dari tiga subtes yang masing'-masing
mengukur abilitas
verbal, kuantitatif, daR penaJaraR (A7JNaf,. 2008). Ketiga
subtes tefsebut
diasumsikan bers'ifat unidimensional dan membentuk struktur
potensi yang
diukuf. P'erso'atannyaadatah pada cfimensf atribut taten yang'
mendasari peserta
yang menjawab, apakah juga bersifat unidimensional atau
multidimensional. Isu
dimensidatam tes in; penting untuk ditetiti karena hat tersebut
mempengaruhi
penskoran, analisis data dan laporan. hasilnya (Abedi, 1997;
Kahraman &
Thompson, 20-1-1-}. ~su- psrkometrik- Jain: yang- .pertu-
d'i~ertratik:an: adatah aafa
interpretasi terhadap kombinasi skor dari beberapa subtes,
bagaimana
menginterpretasikan.nya (Ackerman, 1994~ Reckase & McKinley,
1991).
HasH penelitian ini akan berusaha menjawab
pertanyaan-pertanyaan
me'ng-snai- a} karaktensti-k-- aitem-aitem: Slletes- Verbal;
Ktlantitatif~~ dan.. Penalarart..
dalam PAPs berdasarkan unidimensionalitem response theory; b)
dimensi
aitem-aitem dalam Tes PAPs; dan c) karakter-istik aitem-aitem
Tes PAPs
berdasarkan multidimensional item response theory.
Dim'ensionaHta5:Tea
Nunnally (1981), seorang pionir psikometrika, menegaskan bahwa
sebuah
tes ideafnya ber-isikan aitem-aitem yang bersifat homogeniatau-
paHng tiaak tiap
klaster berisikan aitem-aitem homogen. Hal ini sejalan
denganasumsi penting
yang me-ndasari~ UlRT yaittl- hldependeost- tGk:a~- dapat~
terperttlhr- terkait dengan-
sebuah atribut laten 'atau unidimensional.
Pentingnya memastikan unidimensiQnalitas dima'na hanya sebuah
a~fil3ut
laten dapat menjelaskan keselu~han matriks re'spons peserta tes
sudah lama
eJisa-ranka-n oleh~ Lord'- (19aO)~ ~.formast- m.en:ge.nat..
dj-mensionaUtas:._ te.s.~ tni~ j-uga-
76
- .. 1.
akan memberikan bukti struktural t~rkait konsistensi antara
struktur intemal tes
san- strukttJr-c kGAStrak- (Fiske-, 2002~). le13ih Jat;J~,
iAfor-mast7 ffiengeAai7 'struktur-
dimensi ini dapat dijadikan fondasi'dalam melaporkan skor atau
subskor.
Multidimensignalitas akan terjadimanakalates didesain meRgukuF
atFieut
latenyang kompleks (Camilli, Wa~g, & Fesq,1995). Bila sebuah
tes didesain
untuk m'e'ngukur atribut taten yang kompleks, 5utitkiranya
mengktarm konstrak:
yang diukur bersifat unidimensional mumi. Apalagi, bila memang
sejak awal
sebuah tes didesain dengan domain isi yang bersifat
multidimensi. .
Pengondisian agar skor bersifat komparabel a~tar kelompok atau
waktu
seharusnya menjacfi perhatian serius karena menyangkut
vandit~s,~' utamanya
aspek genera.lisasi (Messick, 1995). Perbedaan struktur antar
kelompok atau
waktu dapat ditelusuri berdasarkan dimensionalitasnya (Tate,
2002, 2003).
Sementara dalam kenyataan analisis data, banyak peneliti yang
menemukan'
bahwa dalam: data respoll~tes iiit7 tidak-:' da'pc$ drmodelkan:.
secara- bcrik '.
menggunakan UIRT (Ackerman, 1989; 'Way, Ansley, & Forsyth,
1988). Dengan
demikian diperlukan suatu mO'del yang lebih mampu m'enjelaskan
'dat~ matriks
respons peserta tes.
Seeara format~ 6imensionalrtas res dapat didefinistkan sebag-at
jumlahdimensi minimum yang dapat menjelaskan data dan model
sehingga bersifat
independen secara takal dan monatan (mon()tone locally
Independent MLI)
(Stout, 1989, 2002). Dimensionalitas dalam pengukuran dapat pula
dimaknai
sebaga~ bcwryaknya atribut: lateA: yaAg mendasaft- peserta
Penelitian ini akan mengacu pada kedua sudut"-pandang inL 'Di
satu sisi, seb,uah
ta's didesaWi aengan: tujuan:' 'ukur: pada: domain: atatJ-
d1mensi-dtmensi~- tertentu;
Namun demikian, pada kenyataannya, p~rlu diselidiki interaksi
pa~ !!'!pe~erta
d'engan aitem;:.aitem tes yang ter:eer-min dafam, data re-spGAS
yaRaaa.
Meskipun pengertian dimensionalitas dapat dilihat dari sudut
pandang
yaAg- berbeda:j""eksptorast-ataupun- kor-tfirmasi
strtlkr-Jr:dimenst~ merupakan: bagtan-
dari proses validasi' yang bersifat komprehensif (Jang &
Roussos, 2007). Oleh
sebab itu, dalam konteks sebuah tes yang terdiri dan beberapa
subtes,aitem-
aitem dalam tiap pasang subtes perlu diuji
unidimensionalitasnya~ SUa terbukti
un'idimensfonat-, maka dua subtes: tersebut sebaiknya
dipertakukan sebagar saw
kesatua'n sehingga tidak perlu melaporkan subskor secara
terpisah (Tate, 2000,
p.205).
Multidimens.ional Item Respo'nse Theory (MIRT)
Untulx merijawab benar-- sebaah- .aitem, serifig~ kalr- peserta-
las: memerlukan
lebih dari' satu atribut faten (Ackerman, 1994) sehingga disebut
multidimenSi.
Oleh sebab. it-u dibutuhkan model yang mampu mengakoffiodir'
data
multidimensional. Dalam kondisi seperti inilah, berdasar~an
pendapat Reckas'e
(199'7)1 ~y1lRT sanga~ berguTta tintuk--memahami-- stru-kr-uF-
atribut- taten:- yang.
diperJukan untuk merespons benar aitem~aitem~
Dafam beberapa. tahun terakhir, tetah banyak peneHtra'n
bena'ndaskan
sudut pandang teon MIRT. Reckase (1997)' menulis tentang
ringka~an
sAteseaen: rvttR': dengan- anatisf.s- faktor-- dan- UIR-T
sebagar- asa~- muasa-tn-ya. Dis:-
meneruskan upaya beberapa ahfi sebelumnya seperti Spearman,.
Thurstone,
Lord dan NGviGK, serta Samejima. Lebih jauh, Abkerman, Gier-t,
d-afl Walker
(2003) melihat dimungkinkannya aplikasi MIRT sekaHgus
mendiskusikannya
eta~am konteks- mengevatuast- pengtlKuran- data~ pendi-d{kan.
Asumsin-ya- adatah~
bahwa tes secara aJamiah bersifat multidimensional, lebih sering
mengukur lebih
dan satu' kQnstrak. KGnstrak yan~ valid iafah sesuai dengan
tujuan UkUF yaRQ
telah dideskripsikan oleh pengembang tes~
-78
~ ... t
Aitem-aitem dalam tas sering kali rnengukur abilitas komposit.
dimana
keny-ataan- tersebut sebenafnya adak,. tRfjtA- ditlktiF~
aten.J38R~ tes- datam.,
blueprint. Sila sebuah aiterrfitidok cukup sensitif untuk
mengukur lebih dan satu
atr~l;)ut lateR atau peserta tes bervariasi dalam atnDut laten
yang' sarna, maka
interaksi antara aitem dan peserta akan bersifat unidimensional
(Ackerman,
1992-, t994-}.
Dhnensl AltBm Dirnensi Alteln Dlmenal Altern
Unidknensl Mu'tidirnens'l(antar-altern)
Multldlrnensl(dalarn-attern)
(1 )
probabilitas. menjawab benar/ melibatkan komponen tambahan,
yaitu 'parameter
tabaka-ft. M~del yang::-coco-K- dengan: komponen=- ini: adatah:
tv1tR-T 3Pl (ReGk3Se1
1985~ 2009): ,.
e8'6~+di
P(Uis =119s ,aj,cj,dj )=ci + (l-c;) ;(+4 1+e&i -
dimana Vektor ai menunjukkan vektor 1 x m parameter days
beda.
Parameter d adalah intercept yang bersesuaian dengan garis
sehing~a
menghasilkan P(81,.82) = 0,5. Embretsan dan Reise (2000}
menyebut d sebagai
easiness intercept. Makin tinggi harga d maka akan makin rendah
tingkat
k-esukarafinya. Sebuah---a:item qengan parametera1 = 0,5,82 =
1,5, d.= -0,7, da-n
c =0 dapat diketahui karakteristiknya secara lebih jelas
sebagaimana Gambar 2.
44 ..;l! .:z .;f lft' .~ .'Ii .1 ;#"
I:~
.Gambar 2. Plot Permukaan dan Kontur Aitem, 81 =0,5,82 =1,5, d =
-0,7,dan-c=-O
METODOLOGI PENELITIAN
Data penelitian ini adalah skor Tes "PAps "Seri 'A1 -d"ari 2035
~orang calon
mahasiswa pascasarjana UGM. Dengan demikian, variabel dalam'
penelitian
b"""'rup"'"" "i"~"'V" a;4-~m ,...las,..""", CJ.Jh~es \ Jerhal
Kuan~f"at,f dan Penalaran PAPs.CI a G1ILCII.- Hel. u .a"1 ""UUL v U
I, " IL L, I' I I I
Masing-m~sing Subtes terdiri dari 40 aitem sehingga keseluruha.n
aitem
.}?erj-ym"lah 120.
80
Data respons peserta Tes PAPs pada tiga Subtes (Verbal,
Kuantitatif, dan
P-eRalaran)':.dtperlakukan- seb'agat~ Derikut
Untuk mengetahui karakteristik aitem tiap Subtes berdasarkan
unidimensional item f-espQI1Se theory' (UIRT), dilakukar-l
kalibr-asi parameter aitem
pada tiap subtes dengan metode marginal maximum likelihood (MML)
hingga
diperaleh: kecocokan: data baik- pada- level Clitem:- matlJ)Un-
tes-. Presedur~ iAt-
dilakukan dengan bantuan BILOG-MG (Zimowski,' Muraki, Mislevy,
&' Bock,
2003).
Analisis dimensi dalam penelitian inl mengacu pada saran Jang
dan
Rousses (2001) yaitu den'gan' menerapkan teknrK eksptorafuri dan
konnrmatori .
pada struktur dimensi PAPs, dibantu software HCAI CCPROX
(Roussos, Stout,
& Ma'rden, 1998), DETECT (Zhan'g & Stout, 1999), dan
DIMTEST (Sto'ut &
Nandakumar, 2006). Untuk mengetahui karakteristik aitem
berdasarkan
multidimen-sional item: respanse theory- (MtR~}J dilaktl'kan:
katif?rasi: parameter~
aitem sec~ra keseluruhan dengan memperhatikan struktur subtes
dengan
metade bayesian MIRT mefalui bantuan BMIRT (Yae & Beughten,
2007).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis UIRl"
Analisis UIRT dilakukan pada aitem-aitem yang memenuhi
persyaratan.
Aitem~aitem tiaf) Subtes PAPs diseleksi deRQ8n kr-iteria fbls ~
0,25 sel1iAga
.diperoleh total 93 aitem dengan rincian: 30 aitem verbal; 32
aitem kuantitatif; dan
31- aitem,pe-naotaran.Pada tia'p subtes, parameter dikatibrasr
berdasarkan modet
logistik 3 parameter (3PL) denganmetodemarginal maximum
likelihood (MML).
Hasilnya s8bagai aefikut,
Tabel 1. Parameter Aitem berdasarkan UIRTpada 30 Aitem Subtes
Verbal
NO. I 0/0 8- . a ,8 c -NO. - ~ %8- - a, b e-
1 VOO1 67,8 0,497 -0,786 0,096 16 V024 50,3 0,533 0,168
0,060
2 VOO2 71,2 0,548 -0,999 0,065 17 V025 90,4 1,623 -1,515
0,-064
3 V003 86,6 0,476 -2,210 0,210 18 V026 83,9 1,142 -1,247
0,040
4 V012 36.f 6. .0,,421. ,1.,228. .0,,0.79. .1.9. .VO.27 .78'14
0.,5.9.2 , -1.,40.6. ,0'10.6.9.
81
NO. I %8 a B c NO. I %8 a b c '.,5 V013 64,9 0,669 .~,379 0,136'
.20 V028 80,7. 1 11=;7 . ii"1,043' 0,.047., 'vl .
6 V014 88,9 1,571 -1,417 0,048 21 V029 75,4 0,698 -0,991
0,108
7 V015 51;5 0;586 0;070 0;,048 22 . V030 . 68;5 . OJ~05 . -0;558
. 0,-099
8 V016 87,7 1,065 -1,571 0,046 23 V031 70,9 0,481 -0,818
0,176
9 V017 .80,9 .0,921 -1 ,199 . "0,050 24 V032 52,3 0,486 0,162
0,094
'10 V018 62,1 0,626 -0,362 0,086 25 V033 83,9 1,275 -0,481
0,500
11 V019 53,2 0,607 0,094 0,089 26 V034 54,9 0,772 0,136
'0,141
12 V020 44,4 0,541 0,445 0,047 27 V035 71,6 0,784 -0,808
0,046
13 VQ21 52,Q 0,438 Q,232 9,105 28 VQ36 71,7 9,717 -0,878
Q,043
14 V022 42,5 0,646 0,500 0,050 29 V038 27,5 0,476 1,771
0,073_.
15 . V023 77,'0 '0,538 -1,~98 0;07'8 3'0 V039 "9~O,7 1,~79
-1,~90 O,U64
Keterangan:.1 '= nama aitem; %8 = persentase peserta menjawab
benar, a =~~y~ ~~~; l') =~~~l.I~c:lr'3.rl; 9.'3.rl E:
=t~~'3.~'3.rl
Hasil kalibras; aitem-aitem Subtes Verbal dituangkan dalam Tahel
1.
Mendasarkan pada parameter d~y~ bega la), h~rg~ rata-rat~ny~
~d~I.~.h 0,172.Parameter daya beda tertinggi ~imiliki aitem nomor
25 dengan 825 = 1,623,sementara tersndah dimHiki oleh aite'm nomor
12 den'ga'n 812 =0,421. Tingkatkesukaran rata-rata pada 5ubtes ini
sebe~ar -0,562; terting9i. .. pada aitem nomor
38 dengan b38 =1,771 dan terendah aitem nomor 3 dengan' b3 =-
-2,2'1-0.. ~'~d~parameter tebakan semu, ditemukan rata-rata sebesar
0,095.; t~rtinggi pada
aitem nomor 33 den'gan' C33 =0 ~ 5 dan' terendah pa'da n'omor 26
dengan C26 =0,04.
Tabel2. Param.eter Aitem berdasarkan UIRT pad~ 32 Aitem Subtes
Kuaf}titatif
NO. I %B a b c NO. I %8 a b c
1 K041 ~7 Q ,!, 7~Q =0,658' n f\A"J . 17 KnJ:;sl 4'l ~ 1 ,)OA. n
.AAJ:;. 0,108VI,V V,I v,", V,VV,," 'VvV v,v ',,,",",v v,-r-rv
2 K042 77,0 1,070 -0,947 0,065 18 K059 53,3 0,464 0,179
0,120
3 K043 54,,4 0,,892 0,867 0,361 19 K060 4.1.';9. O,78J 0,956
Oi1f)44 K044 78,3 0,403 -1,515 0,225 20 K061 50,2 1,066 0,313
0,151
-0-___- --1
NO. I %8 a b c NO. t %8 8 .. b c9 KOSO 53,0 0,973 . -0,012 0,049
25 . K06g-, '34,2. . f,731 0,888, :0:,1:5El
10 K051 62,1 0,993 -0,327 0,068 26 KOlO 50,2 1,116 O,4~5 0,195~
I
11 K052 11,,1 1,129 1,936. 0,Q39 27 K071 49,7 0,513 0,687
0,195
12 K053 43,8 1,128 0,361 0,068' 28 K072 50,1 2,242 0,506
0,255
13 KQ~4 ~.e_,7 .1,,1.5_0. . Qt~~~-~ .Q.t1_~ ~~. . ~9.1~. . ~4_t~
. 1. t 9h-9-. : 1. t9M ' Q."-1.~&~'14 K055 65,8 1,189 0,001
0,308 30 K077 50,4 0,980 0,375 0,174
15 K056 40,3 1,090 0,668 O~129 31 K078 53!3 0,776 O!597
0,271
16 KOS7 64,3 1,757 -0,148 0,192 32 K079 53,1 0,612 0,627
0,253
Keterangan: I = nama aitem; %B =persentase peserta menjawab
benar~ a =daya beda; b. =kesukaran; dan c =tebakan
Untuk Subtes Kuantitatif yang disajikan pada Tabel 2, dapat
dideskripsikan
rata-rata daya beda Subtes Verbal adalah 1,072, minimum 844 '=
'0,403 dan
maksi,mtlm~ 072 =- 2,,242-. Tingkat- kesttkaJaR- rata-rata
berharga 0',341, cJengan:
harga minimum adalah b44 =-1',51S'dan' maksimum b52 =1,936.
Sementara itu,parameter teeakan memiliki har-ga rata-rata sebesar-
0,187 dengan miAimum eS2
=0,039 dan maksimum C45 =0,393.TabeJ 3. P-a-rameter:Aitem:
berdasarkart UJRT pada:3-1' Aitem Subtes Penalaran
NO. I Ok B a b c NO. I %8 a b c.'
1 P081 86,2 '1,005 ~1,494 0;064 17 P100 32,7 0,923 1,054
0,118
2 P082 74,0 0,488 -1,274 0,081 18 P101 71,3 0,969 -0,650
0,093
3 POS3 S5 fO O~J~ -CtSS3 .Qt.1Q~ . 1~... .P1Q~.. .Q~;,3,
.O-t.g4_~.:~ . "Q;51.9. '. O~~O-~.....t ......4 P084 51,4 0,775
0,129 0,079 20 P103 60,9 0,877 =0,152 0,135
-5--'- '-P'q~~- ..._~-- '-030-
--q:~~1--'-g.~7~-1-~T'-'--P1'Q~-'-7q;?-'~'7q~- -..:1-0Og- -Q;t~~--.
P. ,1. ..6 POB6 59;5 0;838 -0,222 0,72 22 P105 75,8 1,133 -0;842.
0,0557 P087 70,4 0,560 -0,728 0,167 23 P108 23~7 0,480 2~358
0,101
8 P088 79,8 1,012 -1,025 0,112 24 P109 51,6 0,608 0,279
Q,129
9 POgO 12,6 1,497 1,986 0,084 25 P113 90,2 0,621 -2,139 0,25410
P091 33,7 0,501 1,129 O,O~O 26 P114 69,2 0,577 -0,869 0,058
11 P093 2'6,8 '0;674 1,48'0 '0,084 27 P115 '9"0,7 '0,73'6
-1,7"91 '0,353
12 P094 53,6 0,860 1,080 0,386 28 P116 38,7 0,367 1,255
0,089
13 P095 5.0,0 .0,827 (),223 0,094 29 P117 84,8 1;-441 ::1,155
O,O~4.. -'''-''----. ....~. ... .. ~. -- _. . - . - ..._.- .14 P096
49,4 0,833 0,563 0,206 30 P119 68,7 0,614 -0,793 0,064
83
NO. I %8 a b c -NO. - I %8 a b c
15 , P097 53,,9' 0,940 0,589 o'')Q') 31 P120 64;7 ,0,840
oiO,459' 0,062,LQL16 I P099 .61,4 0,929 -f.\,291 0,066 t
Keterangan: %8 = persentase peserta menjawab" bery~r, -a -=,
.daya 'beda; ,b ~kesukaran; dan c =tebakan .
Desktips; katakfetistik aitem-aitem pada Suotes Penafaran
disajikan daiam
Tabel 3. Tampak bahwa rata-rata daya beda adafah 0,816 dengan
harga
minimum 883 =0,322 dan maksimum 890 =1,497. Tingkat
kesukaran"m'em'ilikirata-rata -0,082 dengan minimum b113 = -2,139
dan maksim'um b108 = 2,358.filara'meter tebakan' m'e'mUrki h'arga
rata-rata = 0,141' d'e'n'g'a'n 'm'inimum pa'da' C91 =O~05 dan
maksimum pada C102 =0,420.Analisis Dimension.alitas
Analisis dimensionalitas untuk melihat ap~kah ~item-aitem
bersifat
unidimensional dilakukan dengan' proses eksploratort dan'
konfirmatori. Proses
eksploratori dilakukan dengan prosedur DIMTEST, HCAlCCPROX,
dan
DETECT. Sementara itu proseskonfirmator! dilakukan dengan
prC?~~ur
D!MTEST dan DETECT.
Eksplorasi nlel'atu'f prosed'ur DI~y1TEST mengh~snkan dua
ktaster dinlana
aitem-aitem Subtes Verbal dan Penafaran menjadi satu sebagai
partitioned test
(PT), sedangkan klaster ke dua berisikan aitem-aitem Subtes
Kuantitatif sebagai
assessment test (AT). Hasil ini disajikan pada Tabel4.
Ta"b..e.rl. A.. u,..~a s::.l,~4n:I.""".r~"""'nd..e..ng~n
or:~se'd'ur DI~,ATEC.T- C:I ..... I la~1I L.1\.~fJIVI aLva c;. a FI
U Illtil "" IK Nomor Aitem Jumlah T p
f PT' 1,2) 3, 12, 13, 15, 16, 17, 18,
1'9,20,21,22,23,24,2-5,26,27,' 60 '6,~81 ' '0;00II
28,29,30,31,32,33,34,35,38, 39,60, 81,82,83,84,85,86,
.. a7~,a8; 90, 91; 93,:.94,. 9,5f 96,. 97~' 99: 100, 101, 102,
103, 104;
105,108,109,113,114,115,116,117,119,120
AT 14, 36~ 41,42,43,44, 45, 4~, 48,49, 50, 5'1,.52,53,54,55,56,
33
57,58,59,61,62,63,66,67,69) 70,71,72,73,77,78,79
TOTAL : 93
Keterangan:AT = assessment test; PT = partitioned test; K =
klaster;
84
Keterangan: Aitem-aitem yang lercetak miring oan leoal liCJaR
sesuai ete-nganyang diharapkan.
IK NomorAitem Jumlah IndeksI1 1,2,3, 12, 13, 14, 16, 17, 18,
19,21,22,23,24,,25,26,27, 41 Det =
0,195;28,29,30,31,32,35,36,38,39,81, 84 8~84, 8~ 8~ 8~ IDN =
0,616;
llB~ 90-1:- ~1J: !!:.~ !~~ ~~%~ ,(~l!-~ rmax =0_, 3JJ~_2
41,42,43,44,45,47,48,49,50,51,52,53,54,55,56,57, 29
58!, 59! 61! 62! 53! 56! 69! 70! 71!