BALAI PENELITIAN PEMULIAAN IKAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2012 PENELITIAN PEMULIAAN IKAN LELE Clarias gariepinus 2010-2012: PEMBENTUKAN STRAIN IKAN LELE CEPAT TUMBUH
19
Embed
RISET PEMULIAAN IKAN LELE (Clarias gariepinus Burchell ... · PENDAHULUAN: C. gariepinus merupakan spesies ikan lele Afrika yang potensial sebagai komoditas perikanan budidaya dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BALAI PENELITIAN PEMULIAAN IKAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2012
PENELITIAN PEMULIAAN IKAN LELE Clarias gariepinus 2010-2012:
PEMBENTUKAN STRAIN IKAN LELE CEPAT TUMBUH
1. C. batrachus Linnaeus, 1758 2. C. nieuhofii Valenciennes, 1840 3. C. meladerma Bleeker, 1846 4. C. leiacanthus Bleeker, 1851 5. C. teijsmanni Bleeker, 1857 6. C. olivaceus Fowler, 1904 7. C. anfractus Ng, 1999 8. C. planiceps Ng, 1999 9. C. microstomus Ng, 2001 10. C. intermedius Teugels, Sudarto & Pouyaud, 2001 11. C. insolitus Ng, 2003 12. C. nigricans Ng, 2003 13. C. pseudoleiacanthus Sudarto, Teugels & Pouyaud, 2003 14. C. kapuasensis Sudarto, Teugels & Pouyaud, 2003 15. C. pseudonieuhofii Sudarto, Teugels & Pouyaud, 2004 16. C. microspilus Ng & Hadiaty, 2011 17. C. gariepinus Burchell, 1822 18. C. macrocephalus Gunther, 1864
● Spesies ikan lele di Indonesia:
● Ikan lele lokal yang telah berhasil dibudidayakan adalah C. batrachus dan C. meladerma, tetapi secara umum spesies-spesies ikan lele lokal memiliki laju pertumbuhan yang rendah dan rentan terhadap serangan penyakit (van
Weerd, 1995; Lenormand et al., 1998), sehingga budidayanya tidak berkembang.
PENDAHULUAN:
lele lokal Indonesia
lele Afrika
lele Indochina
PENDAHULUAN:
● C. gariepinus merupakan spesies ikan lele Afrika yang potensial sebagai komoditas perikanan budidaya dan telah berkembang serta dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
● Keunggulan ikan lele C. gariepinus (Huisman & Richter, 1987; Bruton, 1988; de Graaf &
Daya adaptasinya tinggi (kosmopolitan): tropis hingga subtropis, dataran rendah hingga tinggi, tawar hingga sedikit payau
Dapat hidup dalam air yang kualitas dan kuantitasnya terbatas
Dapat hidup dalam perairan yang beroksigen rendah dan memanfaatkan gas oksigen langsung dari udara
Pemakan segala (omnivora) yang oportunis, berspektrum luas, termasuk tanaman/tumbuhan/detritus, limbah pertanian/peternakan/perikanan, limbah rumah tangga, limbah industri makanan,,,dll
Efisiensi pemanfaatan pakannya maksimum, laju pertumbuhannya tinggi
Relatif tahan terhadap patogenitas
Tahan terhadap padat penebaran yang tinggi maupun terhadap stress
Berfekunditas tinggi, sehingga mendukung dalam produksi massalnya
Mudah memijah secara alami dan buatan
Dapat dipijahkan sepanjang tahun
Harganya relatif tinggi, dapat dijual dalam kondisi hidup
Rasa dagingnya enak, dapat diterima dan diminati oleh konsumen
PENDAHULUAN:
● Introduksi ikan lele C. gariepinus ke Indonesia telah beberapa kali dilakukan:
● Mutu genetisnya telah mengalami penurunan sehingga perlu upaya pemuliaan.
1) 1985: strain Dumbo dari Taiwan ke Jakarta oleh PT Cipta Mina Sentosa dan strain Belanda dari Belanda ke Malang oleh University of Wageningen
2) 1998: strain Paiton dari Thailand ke Paiton, Probolinggo oleh Charoen Pokphand Group
3) 2007: strain Mesir dari Mesir ke Cijengkol, Subang oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
4) 2010: strain Masamo dari Thailand ke Mojokerto oleh PT Matahari Sakti
5) 2011: strain Kenya dari Kenya ke Sukabumi oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi
PENDAHULUAN:
● Karakter-karakter ekonomis penting dalam upaya pemuliaan ikan lele:
● Upaya pemuliaan ikan lele juga ditujukan untuk menghasilkan strain ikan lele dengan tingkat inbreeding yang rendah.
Laju pertumbuhan
Efisiensi pakan (FCR)
Kelulushidupan (ketahanan penyakit, stress dan lingkungan)
Analisis DNA mikrosatelit menunjukkan rendahnya keragaman genetis dan terjadinya inbreeding.
Evaluasi keragaan pertumbuhan secara umum menunjukkan hasil yang tidak berbeda.
Perlunya dibentuk populasi dasar sintetis dengan keragaman genetis yang luas melalui penggunaan seluruh populasi koleksi (composite population).
Koleksi, Karakterisasi dan Evaluasi Populasi-populasi Pembentuk
Penelitian Tahun 2011:
Populasi dasar sintetis (synthetic base population) yang berupa populasi komposit (composite population) dibentuk melalui persilangan dua arah (diallel cross) diantara 4 populasi koleksi (founder populations).
Pemijahan buatan (50 pasang secara bersamaan): gonadektomi