-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.1.1. PETA KERJA
Sejak terjadinya revolusi industri, manusia berlomba lombauntuk
membuat berbagai macam mesin mesin agar dapat digunakanuntuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dalam upaya mencapaikesejahteraan.
Manusia yang memiliki kebutuhan yang tidak terbatasberupaya untuk
memenuhinya dengan sumber daya yang terbatas.Karena keterbatasan
sumber daya yang dimiliki sehingga manusia harusdapat memanfaatkan
hal ini dengan sebaik baiknya. Manusia terus menerus mempelajari
dan mengebangkan ilmu pengetahuan sertamelakukan penelitian
penelitian ilmiah guna menemukan atau
menyempurnakan setiap penemuan yang telah ada.Dengan
ditemukannya berbagai macam komponen komponen
pendukung baru, maka teknologi berkembang dengan pesat. Hal
inimemberikan dampak yang sangat besar bagi manusia.
Pemanfaatanteknologi dengan sebaik baiknya akan memberikan manfaat
yangbesar bagi manusia dalam rangka mencapai kesejahteraan.
Penelitian perancangan kerja maupun aktivitas yang
meliputiprosedur, fasilitas dan peralatan secara sistematis
termasuk pemeriksaanyang tepat dan teliti dapat mempengaruhi dan
memberikan hasil yanglebih efektif dan efisien bagi setiap industri
/ perusahaan yang dapatmenekan besarnya biaya yang akan
digunakan.
Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan
kerjasecara sistematis dan jelas, (biasanya kerja produksi). Lewat
peta - petaini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang
dialami olehsuatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk
bahan baku)kemudian mengambarkan semua langkah yang dialaminya,
seperti
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 22
transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan,sampai
akhirnyamenjadi produk jadi, baik produk lengkap, atau merupakan
bagian dariproduk lengkap. (Sutalaksana, 2006)
Adapula defenisi peta kerja lainnya yaitu merupakan gambaran
sistematisdan logis dalam menganalisis proses kerja dari tahap awal
sampai akhir.Dengan peta ini juga didapatkan informasi - informasi
yang diperlukan untukmemperbaiki metode kerja, seperti benda kerja
yang harus dibuat, operasiuntuk menyelesaikan kerja, kapasitas
mesin atau kapasitas kerja lainnya, danurutan prosedur kerja yang
dialami oleh suatu benda kerja. (Sritomo, 1992)
Apabila kita melakukan studi yang saksama terhadap suatupekerja,
maka pekerjaan kita dalam usaha untuk memperbaiki metodekerja dari
suatu proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan.Perbaikan yang
mungkin dilakukan antara lain, kita bisa menghilangkanoperasi -
operasi yang tidak perlu, menggabungkan suatu operasidengan operasi
lainnya, menemukan suatu urutan - urutan kerja,menentukan mesin
yang lebih ekonomis, dan menghilangkan waktumenunggu antar operasi.
Pada dasarnya semua perbaikan tersebutditujukan untuk mengurangi
biaya produksi secara keseluruhan. Dengandemikian, peta ini
merupakan alat yang baik untuk menganalisa suatupekerjaan sehingga
mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja..(Sutalkasana,
2006).
1.1.2. Motion studyPada dasarnya perancangan sistem kerja
dirancang untuk
menghasilkan gerakan gerakan yang ekonomis. Untuk dapatmerancang
sistem kerja yang baik, seorang perancang kerja harusmampu
menguasai dan mengendalikan faktor-faktor yang membentuksuatu
sistem kerja. Faktor-faktor tersebut antara lain manusia
(tenagakerja), mesin/ peralatan, material / bahan, lingkungan
kerja, dan metodeyang digunakan.
Pada prinsipnya ekonomi gerakan dirancang agar
memberikankeamanan dan kenyamanan dalam bekerja. Tidak hanya itu,
manusia
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 33
mempunyai keterbatasan dan kemampuan untuk merancang
sistemkerja. Oleh karena itu, ekonomi gerakan sangat perlu
diperhatikanuntuk mendukung proses produksi sehingga menghasilkan
produktivitasyang tinggi dan cost production yang lebih rendah. Ada
kalanyaseorang pekerja telah melakukan gerakan yang tepat dalam
bekerja,akan tetapi ada kalanya pula seorang pekerja melakukan
gerakan yangsesungguhnya tidak perlu dilakukan. Hal ini merupakan
suatu gerakanyang tidak efektif dan harus dihilangkan atau
diminimumkan. Olehkarena itu, ekonomi gerakan sangat penting
diterapkan dalammenghasilkan gerakan - gerakan yang ekonomis dalam
bekerja.
Gagasan untuk mengefektifkan penerapannya muncul dariseorang
konsultan methode engineering ternama dari jepang Mr.Shiego Singo.
Ia mengklasifikasikan Therblig yang telah dibuat olehGilberth
menjadi empat kelompok, yaitu (apk.lab.uii.ac.id):
1. Kelompok gerakan utama
Elemen-elemen gerakan yang bersifat memberi nilaitambah termasuk
di dalamnya, yaitu assemble,disassemble dan use.
2. Kelompok gerakan penunjangElemen-elemen gerakan yang kurang
memberikan
nilai tambah, namun diperlukan. Terdiri dari elemengerakan
reach, grasp, move dan released load.
3. Kelompok gerakan pembantuElemen-elemen gerakan yang tidak
memberikan
nilai tambah dan memungkinkan untuk dihilangkan.Elemen-elemen
gerakan yang termasuk di dalamnya,yaitu search, select, position,
hold, inspection dan pre-position.
4. Kelompok gerakan luar
Elemen-elemen gerakan yang sama sekali tidakmemberikan nilai
tambah, sehingga sedapat mungkin
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 44
dihilangkan. Terdiri dari elemen gerakan rest toovercome
fatigue, plan, unavoidable delay danavoidable delay,
Gerakan-gerakan dalam kelompok utama ini bersifat
memberikannilai tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat
dilakukan dengancara mengefisienkan gerakan.
1.1.3. Time studyTime study merupakan suatu metode pengukuran
waktu kerja yang
dapat dikembangkan oleh F.W Taylor untuk menemukan suatu
sistemkerja yang terbaik. Teknik pengukuran dalam time study
terdiri dari duacara yaitu, pengukuran langsung dan pengukuran
tidak langsung. Carapertama disebut pengukuran langsung karena
pengukurannya dilakukansecara langsung yaitu tempat dimana
pekerjaan yang bersangkutandijalankan.
Yang termasuk dalam pengukuran langsung antara lain jam hentidan
sampling pekerjaan. Sebaliknya pengukuran tidak langsungdilakukan
dengan cara menghitung tanpa harus berada ditempat kerjayaitu
dengan membaca tabel tabel yang tersedia asalkan mengetahuijalannya
pekerjaan melalui elemen elemen pekerjaan atau elemen elemen
gerakan. Yang termasuk kelompok ini adalah data waktu bakudan data
waktu gerakan. Dengan salah satu cara ini, waktu penyelesaiansuatu
pekerjaan yang dijalankan dengan suatu sistem kerja tertentudapat
ditentukan. Sehingga jika pengukurun dilakukan terhadapbeberapa
alternatif sistem kerja, yang terbaik diantaranya dilihat darisegi
waktu dapat dicari yaitu sistem yang membutukan waktupenyelesaiaan
tersingkat.
1.2. RUMUSAN MASALAH1.2.2. Peta Kerja
1. Bagaimanakah cara memahami, membuat, serta menggunakanpeta
kerja dalam memperbaiki suatu metode kerja?
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 55
2. Apa manfaat informasi untuk menghasilkan proses
perancangan
yang optimal?
3. Bagaimana membuat peta kerja yang benar dan informatif
?1.2.2. Motion Study
1. Bagaimanakah cara mengetahui dan memahami ekonomigerakan?
2. Dapatkah elemen-elemen gerakan yang terjadi pada
suatukegiatan di uraikan?
3. Dapatkah gerakan-gerakan efektif dan tidak efektif dari
gerakantherblig di analisa?
1.2.3. Time study1.Apa pengertian time study?2. Bagaimana cara
memahami dan menggunakan jam henti?3. Apa tujuan penggunaan jam
henti dalam perancangan sistem
kerja?
1.3. TUJUAN PRAKTIKUM1.3.1 Peta Kerja
1. Untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan sertapenggunaan
peta kerja dalam memperbaiki suatu metodekerja.
2. Belajar memanfaatkan infomasi yang ada untuk
menghasilkanproses perancangan yang optimal.
3. Praktikan dapat membuat peta kerja yang benar dan
informative.1.3.2. Motion Study
1. Untuk mengetahui dan memahami ekonomi gerakan.2. Dapat
menguraikan elemen-elemen gerakan yang terjadi pada
suatu kegiatan.
3. Dapat menganalisa gerakan-gerakan efektif dan tidak
efektifdari gerakan therblig.
1.3.3. Time Study
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 66
1. Untuk mengetahui dan memahami penggunaan jam henti
(stopwatch)
2. Melengkapi pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
dalampenelitian time study sebagai pelengkap dan pendukung
matakuliah perancangan system kerja dan ergonomic.
1.4. PEMBATASAN MASALAH DAN ASUMSIUntuk memperjelas Ruang
lingkup pembahasan, maka masalah
yang di bahas di batasi adalah sebagai berikut :
1.4.1. Peta Kerja
1. Cara Pembuatan serta penggunaan peta kerja dalam
memperbaikisuatu metoda kerja
2. Belajar memanfaatkan informasi yang ada untuk
menghasilkanproses perancangan yang optimal
3. Dapat membuat peta kerja yang benar dan informative1.4.2.
Motion Study
1. mengetahui dan memahami ekonomi gerakan2. menguraikan
elemenelemen yang terjadi pada suatu kegiatan3. menganalisa gerakan
gerakan yang efektif dan tidak efektif
dari gerakan
1.4.3. Time study1. mengetahui dan memahami penggunaan jam
henti2. pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam penelitian
Time studi sebagai pelengkap dan pendukung mata
kuliahperancangan sistem kerja dan ergonomi.
1.5. ASUMSIPada saat melakukan praktek kegiatan berlangsung
dengan baik
karena tersedianya peralatan yang memadai. Dan diharapkan
praktekini dapat menjadi acuan untuk lebih baik lagi dalam
praktek-praktekberikutnya.
1.6. SISTEMATIKA PENULISAN
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 77
Sistematika penulis di perlukan untuk mempermudah
melakukanpenyusunan Risalah, dan mempelajari bagian dari seluruh
rangkaianrisalah ini. Adapun sistimatika penulisanya adalah sebagai
berikut:
Bab I PendahuluanPada bagian ini di jelaskan tentang latar
belakang Penulisan
risalah, rumusan masalah, Tujuan Praktek, Pembatasan masalah
danasumsi, dan sistematika penulisan risalah.
Bab II Landasan TeoriPada bab ini berisi landasan teori sebagai
acuan dan landasan
dalam mengolah data yang telah di dapatkan
Bab III FlowchartDalam Bab Ini menyajikan bagan yang
mengambarkan proses
pemecahan atau pengambilan keputusan dalam risalah ini
Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan DataPada Bab ini berisi
pengumpulan data-data, dan pengolahan data
yang di dapatkan ketika melakukan pengamatan ( Praktek)
Bab V PembahasanPada bagian bab ini membahas yaitu Alat dan
Bahan praktek,
Prosedur kerja, hasil pengamatan, analisa data, dan
pembahasan.Bab VI Penutup
Pada bagian ini berisi kesimpulan dan saran dari pengamatan
yangtelah di lakukan.
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 88
BAB 2LANDASAN TEORI
2.1.PETA KERJA2.1.1. Defenisi Peta kerja
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan
kerjasecara sistematis dan jelas (baisanya kerja produksi).
sehingga dapatdilihat semua kejadian yang dialami oleh suatu benda
mulai masuk kepabrik sampai keluar pabrik atau peta kerja adalah
peta kerja atausering disebut dengan peta proses (process chart)
merupakan alatkomunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa
proseskerja dari tahap awal sampai akhir, melalui peta proses ini
kitamendapatkan informasi-informasi yang diperlukan
untukmemperbaiki metoda kerja.
Apabila kita melakukan studi secara seksama terhadap suatupeta
kerja, maka pekerjaan kita untuk memperbaiki metode kerjaakan mudah
dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan antaralain:
1. Menghilangkan aktivitas handling yang tidak efisien2.
Mengurangi jarak perpindahan operasi kerja dari suatu
elemen kerja ke elemen yang lain3. Mengurangi waktu-waktu yang
tidak produktif seperti
halnya dengan waktu menunggu (delay)4. Mengatur operasi kerja
menurut langkah-langkah kerja yang
lebih efektif dan efisien5. Menggabungkan suatu operasi kerja
yang lebih efektif
dengan maksud mempermudah pelaksanaan6. Menunjukkan
aktivitas-aktvitas inspeksi yang berlebihan.
Di dalam pembuatan peta kerja akan dipergunakan simbol-simbol
standard dari ASME (American Society of MechanicalEngineers) untuk
menggambarkan masing-masing aktivitas. Simbol-simbol ASME adalah
sebagai berikut:
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 99
Tabel 2.1 simbol-simbol ASME
No Simbol Keterangan
1 Operasi Terjadi bila suatu material akan mengalamiperubahan
sifat, baik fisik maupunkimiawi, dalam suatu proses
transformasiop
2 Transportasi Terjadi bila fasilitas kerja lainnya
yangdianalisa bergerak berpindah tempat yang bukanmerupakan bagian
dari suatu operasi kerja.
3 Inspeksi Terjadi apabila suatu obyek diperiksa,
baikpemeriksaan pada segi kualitas maupunkuantitas, apakah sudah
sesuai dengankarakteristik distandarkan. performansi yang
4 Delay Terjadi apabila material, benda kerja,operator atau
fasilitas kerja dalam kondisiberhenti dan tidak terjadi kegiatan
apapunselain menunggu. Kegiatan ini bersifattemporer
(sementara).
5 Storage Terjadi bila obyek disimpan dalam jangka waktuyang
cukup lama. Jika obyek itu akankembali diambil, biasanya
akanmemerlukan prosedur perijinan khusus.
6 Aktivitas ganda Seringkali dijumpai kondisi-kondisi dimana
duaelemen kerja harus dilaksanakan secarabersamaan. Contoh disini
adalah kegiatanoperasi harus dilakukan bersama dengankegiatan
pemeriksaan pada stasiun kerjayang sama pula.
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 1010
Selain peta kerja dapat digambarkan menurut aliran kerjamanusia
yang bisa juga dikaitkan dalam interaksi kerjanya denganmesin atau
fasilitas kerja lainnya dalam sebuah sistem manusia-mesindan aliran
material, maka peta kerja juga dapat digambarkan secaraberbeda
menurut derajat detail.
2.1.2. Peta Peta Kerja KeseluruhanPeta kerja keseluruhan
digunakan untuk menganalisis suatu
kegiatan kerja yang bersifat keseluruhan, yang umumnyamelibatkan
sebagian besar atau semua fasilitas produksi yangdiperlukan dalam
membuat suatu produk tertentu. Peta inimenggambarkan keseluruhan
atau sebagian besar proses besertakarakteristiknya yang dialami
suatu bahan hingga menjadi produkakhir dan interaksi antar statiun
kerja maupun antar kelompokkegiatan operasi. Peta kerja keseluruhan
terdiri dari:
1. Peta Proses Operasi (PPO)Peta proses operasi adalah peta
kerja yang menggambarkan
urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut
menjadielemen-elemen operasi secara detail. Tahapan proses
operasikerja harus diuraikan secara logis dan sistematis.
Dengan demikian keseluruhan operasi kerja dapatdigambarkan dari
awal sampai menjadi produk akhirsehingga analisa perbaikan dari
masing - masing operasikerja secara individual maupun urutannya
secarakeseluruhan akan dapat dilakukan. Sumber yang lainmenyebutkan
bahwa OPC didefinisikan sebagai sebuahdiagram yang disajikan dalam
gambar secara keseluruhanhanya dengan simbol operasi dan inspeksi
(operation andinspection). Catatan singkat untuk setiap operasi
atauinspeksi dibuat di samping simbol.
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 1111
Pembuatan OPC ini memerlukan data-data/informasiidentifikasi
seperti: nama part, nomor part, nama operator,nama departemen,
kondisi lingkungan, dan lain-lain. OPCjuga melibatkan studi
mengenai assembly part membentukproduk dan proses manufaktur dari
beberapa part. Pisahkanpart utama yang menjadi pusat assembly dan
letakkan disudut kanan lembar OPC. Setiap operasi dan inspeksi
harusdiberi nomor dan simbolnya dirangakai membentuk garisvertical
dan horizontal. Ada beberapa aturan dasar dalampembuatan peta
proses operasi, yaitu:
a. Pertama, menuliskan "Peta Proses Operasi" kemudianmenulis
semua identifikasi kerja lainnya seperti namaobyek nomor, gambar
kerja, dan lain-lain.
b. Menuliskan material yang akan diproses di atas
garishorisontal yang menunjukkan bahwa material tersebutmasuk dalam
proses kerja
c. Menempatkan lambang aktivitas pada arah vertikalsecara
berurutan yang menunjukkan terjadinya perubahanproses untuk tiap
simbolnya.
d. Memberi nomor pada kegiatan operasi secara berurutansesuai
dengan urutan proses yang terjadi. Penomoranpada kegiatan
pemeriksaan diberikan secara tersendiridan aturannya sama dengan
aturan pemberian nomorpada proses operasi .
e. Memetakan proses operasi terlebih dahulu untuk produkyang
paling banyak agar diperoleh peta prosesoperasi yang baik dan
menggambarkannya pada garisvertikal paling kanan sendiri.
f. Membuat ringkasan yang mencantumkan informasi totalmengenai
banyaknya operasi pemeriksaan yangdilakukan serta jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 1212
masing-masing proses tersebut.
2. Peta Aliran Proses (PAP)Peta aliran proses adalah suatu peta
yang
menggambarkan semua aktivitas baik aktivitas produktifmaupun
tidak produktif yang terlibat dalam prosespelaksanaan kerja. Metode
penggambaran hamper samadengan Peta Proses Operasi (Operation
Proses Chart)hanya saja disini akan jauh lebih detail dan
lengkap.Tidak seperti peta proses operasi yang hanyamenggambarkan
aktifitas yang produktif (kegiatan operasidan inspeksi), maka Peta
Aliran Proses ini juga akanmenggambarkan aktivtas-aktivitas yang
tidak produktif sepertitransportasi, delay, dan penyimpanan.
Perbedaan PPO dan PAP yaitu :a. Peta aliran proses
memperlihatkan semua kegiatan dasar
(operasi, pemeriksaan, transportai, menunggu,penyimpanan) sedang
pada peta proses operasi hanyaoperasi dan pemeriksaan.
b. Peta aliran proses menganalisa setiap komponen yangdiproses
secara lebih lengkap dan peta proses operasihanya secara garis
besarnya saja.
Cara penggambarannya akan menggunakan semuasimbol-simbol ASME
yang pernah diuraikan sebelumnya.
Ada beberapa aturan dasar dalam pembuatan peta aliranproses,
yaitu:
a. Pertama, menuliskan "Peta Aliran Proses " kemudianmenulis
semua identifikasi kerja lainnya seperti namaobyek nomor, gambar
kerja, dan lain-lain.
b. Menuliskan material yang akan diproses di atas
garishorisontal yang menunjukkan bahwa material tersebutmasuk dalam
proses kerja
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 1313
c. Menempatkan lambang aktivitas pada arah vertikalsecara
berurutan yang menunjukkan terjadinyaperubahan proses untuk tiap
simbolnya.
d. Menuliskan semua kegiatan dan tempat berlangsungnyakegiatan
meliputi transportasi, operasi,pemeriksaan,
menunggu, dan penyimpanan secara berurutan sesuaidengan urutan
proses yang terjadi.
e. Memetakan proses transportasi terlebih dahulu untukproduk
yang pertama kali dibawa dari gudang dst
f. Membuat ringkasan yang mencantumkan informasitotal mengenai
banyaknya kegiatan transportasi,operasi, pemeriksaan, menunggu, dan
penyimpanan sertalamanya waktu dan jarak perpindahan yang
dilakukan.
3. Peta Proses Kelompok Kerja (PPKK)Yaitu merupakan kumpulan
dari beberapa peta aliran
proses,di mana pada aliran proses tersebut menunjukan satuseri
kerja dari seeorang operator.
Kegunaan Peta Proses yaitu :
a. untuk menganalisa aktivitas suatu kelompok kerjab. untuk
meminimumkan waktu menungguUntuk dapat menggambarkan Peta Proses
Kelompok Kerja
dengan baik, terdapat beberapa prinsip pembuatan yang
perludiperhatikan adalah :
a. Bagian Identifikasi yang meliputi : judul peta,namapekerjaan,
nomor peta, dipetakan oleh siapa,tanggaldipetakan, cara sekarang
atau usulan.
b. Bagian Kegiatan 1 yaitu uraian pekerjaan yang meliputi:1.
Tiap aliran proses dari setiap anggota kelompok
kerja (pekerja) menunjukkan satu seri kerja.
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 1414
2. Tiap aliran proses dari setiap anggota kelompokkerja
(pekerja) diletakkan saling berdampingansecara paralel yang
bergerak mulai dari kiri kekanan.
3. Tiap aliran proses dari setiap anggota kelompokkerja ditulis
waktu dan jarak jika ada padakolom vertikal.
4. Kolom vertikal menunjukkan aktivitas-aktivitasyang terjadi
secara bersamaan dari semuaanggota kelompok.
5. Lambang-lambang dari setiap anggota kelompokkerja diletakkan
secara berdekatan danperubahan lambang menunjukkan
perubahanaktivitas.
c. Bagian Kegiatan 2 yaitu Uraian Lambang yaitu
khususmenguraikan mengenai semua lambang-lambang(simbol-simbol)
yang digunakan pada uraian pekerjaan.
d. Bagian Ringkasan yaitu menyebutkan jumlah masing-masing
kegiatan,waktu masing-masing kegiatan, dantotal jarak kegiatan.
4. Diagram Aliran (DA)Diagram aliran pada dasarnya persis sama
dengan peta
aliran proses hanya saja disini penggambarannya dilakukandi atas
gambar layout dari fasilitas kerja.
Tujuan pokok dalam pembuatan flow diagram adalah
untukmengevaluasi langkah-langkah proses dalam situasi yanglebih
jelas, di samping tentunya bisa dimanfaatkan untukmelakukan
perbaikan-perbaikan di dalam desain layout fasilitasproduksi yang
ada. Situasi-situasi berikut ini perludiperhatikan benar-benar pada
saat menganalisa diagram
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 1515
aliran.
Gerakan-gerakan yang terlalu panjang atau jauh untukmemindahkan
dari satu operasi ke operasi berikutnya.
a. Adanya dua atau lebih gerakan perpindahan diantara operasi
kerja
b. Adanya perubahan arah aliran proses.c. Adanya item volume
besar yang harus
dipindahkan dalam jarak yang jauh, sedangkanitem yang kecil
dipindahkan ke jarak yang pendek.
d. Lokasi gudang penyimpanan bahan baku atauproduk jadi yang
relatif berjauhan dengan areaproduksi
Untuk dapat menggambarkan Diagram aliran dengan baik,terdapat
beberapa prinsip pembuatan yang perlu diperhatikanadalah :
a. Menyusun tata letak yang baik antara semua mesindan
peralatan
b. Mengidentifikasi setiap aktivitas dengan lambangdan nomor
yang sesuai dengan yang digunakandalam peta aliran proses.
c. Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah yangdibuat secara
periodik sepanjang garis aliran.
d. Apabila terjadi lintasan lebih dari satu orang ataubarang,
maka tiap lintasan dibedakan dengan warnabermacam-macam.
2.1.3. Peta kerja setempatPeta kerja setempat digunakan untuk
menganalisis kegiatan
kerja pada satu stasiun kerja. Peta kerja ini dapatdigunakan
untuk rancangan dan perbaikan suatu sistem
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 1616
stasiun kerja, sehingga dicapai suatu keadaan ideal untuksaat
itu.
1. Peta pekerja dan mesinPeta Pekerja dan Mesin merupakan suatu
grafik yang
menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan
waktumengganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin.Informasi
paling penting yang diperoleh melalui peta iniadalah hubungan yang
jelas antara waktu kerja operatordan waktu operasi mesin yang
ditanganinya. Denganinformasi ini dapat dirancang keseimbangan
kerja antarapekerja dan mesin.
Adapun prinsip pembuatan Peta Pekerja dan Mesin yaitu :a. Bagian
Identifikasi yang meliputi judul peta, nama
pekerjaan, nama mesin, nama pekerja, cara sekarangatau usulan,
dipetakan oleh siapa, dan tanggaldipetakan.
b. Bagian Kegiatan yang meliputi :1. Membagi dua kolom yaitu
kolom pekerja (orang)
dan kolom mesin.2. Kolom-kolom tersebut dibuat memanjang ke
bawah
dengan panjang masing-masing sebanding denganlamanya waktu
pelaksanaan yang bersangkutan.
3. Menguraikan semua elemen-elemen pekerjaan yangterjadi baik
pada kolom orang maupun kolom mesin.
4. Menguraikan waktu penyelesaian dan lambang-lambang yang
digunakan dari pekerjaan yang terjadipada kolom orang maupun kolom
mesin.
c. Bagian Ringkasan yaitu memuat waktu menganggur,waktu kerja,
total waktu, dan persen penggunaan
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 1717
Adapun Simbol yang digunakan yaitu :
Menunjukan Waktu Menganggur
Menunjukan Kerja Independen
Menunjukan Kerja Kombinasi
2. Peta tangan kiri dan tangan kananPeta Tangan Kiri dan Tangan
Kanan atau Peta
Operator (Operator Process Chart) adalah peta kerjasetempat yang
bermanfaat untuk menganalisa gerakantangan manusia di dalam
melakukan pekerjaan-pekerjaanyang bersifat manual. Peta ini
menggambarkan semua gerakanataupun delay yang terjadi yang
dilakukan oleh tangan kananmaupun tangan kiri secara mendetail
sesuai dengan elemen-elemen Therblig yang membentuk gerakan
tersebut.
Elemen-elemen Therblig yang efektif digunakan dalammembuat peta
operator hanya 8 elemen, yaitu: Reach (RE),Grasp (G), Move (M),
Position (P), Use (U), Release (RL),Delay (D), Hold (H).
Pembuatan peta operator ini akan terasa bermanfaatapabila
gerakan yang dianalisa terjadi berulang-ulang(repetitive) dan
dilakukan secara manual. Dari analisa yangdibuat diharapkan terjadi
keseimbangan gerakan yangdilakukan oleh tangan kanan dan kiri,
sehingga sikluskerja akan berlangsung dengan lancar dalam ritme
gerakanyang lebih baik yang akhirnya mampu memberikan
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 1818
delays maupun operator fatigue.
Untuk dapat menggambarkan Peta Aliran Proses inidengan baik
terdapat beberapa prinsip pembuatan yang perludiperhatikan yaitu
:
a. Bagian Atas (Bagian Kepala)1. Judul (dituliskan Peta Aliran
Proses)
Identifikasi yang meliputi nomor/nama komponen yangdipetakan,
nomor gambar, peta orang atau peta bahan, carasekarang atau yang
diusulkan, tanggal pembuatan dannama pembuat peta.
2. Ringkasan yang memuat jumlah total dan waktu totaltiap
kegiatan, serta jarak total perpindahan yang dialamibahan atau
orang.
b. Bagian Badan (Bagian Kegiatan).1. Proses yang terjadi lengkap
dengan lambang-lambang.2. Informasi-informasi mengenai jarak
perpindahan,
jumlah yang diproses/dilayani, waktu yang dibutuhkan.3. Kolom
analisa, catatan dan tindakan yang diambil
berdasarkan analisa tersebut.
2.2. Motion Study2.2.1. Defenisi Motion Study
Motion study atau studi gerakan adalah analisa yangdilakukan
terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerjadalam menyelesaikan
pekerjaannya. Dengan demikian gerakan-gerakan yang tidak efektif
dapat dikurangi atau bahkandihilangkan sehingga dapat menghemat
waktu kerja danpemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk
menyelesaikanpekerjaan tersebut.
Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan-gerakan dasarsecara
mendalam adalah Frank B. Gilbreth beserta istrinya. Ia
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 1919
menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemengerakan
yang dinamai therblig. Sebagian dari therblig inimerupakan
gerakan-gerakan dasar tangan. Hal ini mudahdimengerti karena pada
setiap pekerjaan produksi gerakantangan merupakan gerakan yang
sering dijumpai terlebih lagidalam pekerjaan yang bersifat manual.
Gerakan therblig dapatdikelompokkan menjadi :
a. Kelompok gerakan elemen utama
Adalah gerakan yang memberikan nilai tambah, yaitu :
1. A : Assemble = Merakit2. DA : Disassemble = Melepas rakit3. U
: Use = Memakai
b. Kelompok gerakan elemen penunjangAdalah jenis gerakan yang
tidak memberikan nilai tambah,
yaitu :
1. Re : Reach = Menjangkau2. G : Grasp = Memegang3. M : Move =
Membawa4. RL : Release Load = Melepas
c. Kelompok gerakan elemen pembantuAdalah gerakan yang sebaiknya
dihilangkan karena tidak
memberikan nilai tambah, yaitu :
1. SH : Search = Mencari2. ST : Select = Memilih3. P : Position
= Mengarahkan4. H : Hold = Memegang untuk memakai5. I : Inspection
= Pemeriksaan6. PP : Pre Position = Mengarahkan sementara
d. Kelompok gerakan elemen luarAdalah gerakan yang seharusnya
dihilangkan, yaitu :
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 2020
1. R : Rest to Overcome Fatique = Istirahat untukmelepaskan
kelelahan
2. Pn : Plan = Merencanakan3. UD : Unavoidable Delay =
Kelambatan yang
tak terhindarkan
4. AD : Avoidable Delay = Kelambatan yangdapat dihindarkan
e. Uraian Gerakan TherbligAdapun uraian dari gerakan therblig
sebagai berikut :
Tabel 2.2 Uraian gerakan therblig
Nama Therblig LambangMencari (search) SHMemilih (select)
STMemegang (grasp) GMenjangkau (reach) REMembawa (move) MMemegang
untuk memakai (hold) HMelepas (released load) RLPengarahan
(position) PPengarahan sementara (pre position) PPMemeriksa
(inspection) IMerakit (assemble) ALepas rakit (disassemble)
DAMemakai (use) UKelambatan yang tak terhindarkan(unavoidable
delay) UDKelambatan yang dapat dihindarkan(avoidable delay)
ADMerencanakan (plan) PnIstirahat untuk menghilangkan fatique(rest
to overcome fatique) R
f. Gerakan TherbligTherblig mempunyai lambang-lambang tertentu,
sedangkan
pengertiannya dari setiap elemen gerakan tersebut dapatdiuraikan
sebagai berikut :
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 2121
1. Mencari / Search (SH)Merupakan elemen gerakan atau gerakan
dasar
dari pekerja untuk menentukan lokasi objek. Yangbekerja adalah
mata, dimulai pada saat mata bergerakmencari objek dan berakhir
bila objek sudah ditemukan.
2. Memilih / Select (ST)Merupakan gerakan untuk menemukan
suatu
objek yang tercanpur. Tangan dan mata adalah duabagian badan
yang digunakan untuk melakukan gerakanini dimulai pada saat tangan
dan mata mulai memilih danberakhir bila objek sudah ditemukan.
Gerakan memilihmerupakan gerakan yang tidak efektif sehingga
sedapatmungkin elemen gerakan ini harus dihindarkan.
3. Memegang / Graps (G)Merupakan gerakan untuk memegang
objek,
biasanya didahului oleh gerakan menjangkau dandilajutkan oleh
gerakan membawa.Gerakan inimerupakan gerakan yang efektif dari
suatu pekerjaan danmeskipun sulit untuk dihilangkan dalam
beberapakeadaan masih dapat diperbaiki.
4. Menjangkau / Reach (RE)Merupakan gerakan tangan berpindah
tempat
tanpa beban, baik gerakan mendekati maupun menjauhiobjek.Gerakan
ini biasanya didahului oleh gerakanmelepas (release) dan diikuti
oleh gerakan memegang.Inidimulai pada saat tangan mulai berpindah
dan berakhirbila tangan sudah berhenti.
5. Membawa / Move (M)Merupakan gerakan perpindahan tangan,
hanya
saja tangan bergerak membawa beban (obyek).6. Memegang untuk
memakai / Mold (H)
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 2222
Adalah memegang tanpa menggerakkan obyekyang dipegang.
7. Melepas / Release (RL)Elemen gerak melepas terjadi bila
seorang
pekerja melepaskan obyek yang dipegangnya.8. Mengarahkan /
Position (P)
Merupakan gerakan mengarahkan suatu obyekpada lokasi
tertentu.
9. Mengarahkan Sementara / Pre Position (PP)Merupakan elemen
gerakan pada tempat
sementara untuk memegang suatu objek apabila akanditangani
kembali
10. Pemeriksaan / Inspection (I)Merupakan pekerjaan memeriksa
obyek untuk
mengetahui apakah obyek telah memenuhi
syarat-syarattertentu.
11. Perakitan Assemble (A)Adalah gerakan yang menggabungkan satu
objek
dengan objek yang lain sehingga menjadi satu kesatuan.Gerakan
ini biasanya didahului oleh salah satu gerakanmembawa atau
mengarahkan dan dilanjutkan olehgerakan melepas. Dimulai bila objek
sudah siap(biasanya setelah diarahkan) dan berakhir bila objeksudah
tergabung secara sempurna.
12. Melepas Rakit / Dis Assemble (DA)Elemen gerak ini merupakan
kebalikan dari
merakit (assemble). Disini dilakukan gerakanmemisahkan atau
menguraikan dua obyek yangtergabung satu menjadi obyek-obyek
terpisah. Gerakan
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 2323
ini didahului oleh memegang dan dilanjutkan olehmembawa atau
biasanya juga dilanjutkan oleh melepas.Dimulai pada saat pemegangan
atas objek dandilanjutkan dengan usaha memisahkan dan berakhir
bilakedua objek telah berpisah secara sempurna.
13. Memakai / Use (U)Adalah elemen gerakan dimana salah satu
atau
kedua tangan dipakai untuk menggunakan alat/obyekuntuk
tujuan-tujuan tertentu selama kerja berlangsung.
14. Keterlambatan yang tidak dapat dihindarkan /Unavoidable
Delay (UD)
Adalah kelambatan yang diakibatkan oleh hal-halyang terjadi di
luar kemampuan pengendalianpekerja.Misalnya gangguan-gangguan yang
terjadiseperti padamnya listrik, rusaknya alat-alat.
15. Keterlambatan yang dapat dihindarkan / AvoidableDelay
(AD)
Kelambatan ini disebabkan oleh hal yang timbulsepanjang waktu
kerja oleh pekerjanya baik disengajamaupun tidak disengaja.Misalnya
pekerja yang sedangmenderita sakit batuk, ia batuk-batuk sepanjang
waktukerjanya sehingga menimbulkan gangguan padapekerjaannya.
16. Merencana / Plan (Pn)Merupakan proses mental, yakni operator
berpikir
untuk menentukan tindakan yang akan diambilselanjutnya.
17. Istirahat untuk menghilangkan rasa Fatique/Rest of
overcome Fatique (R).- Apakah anggota tubuh yang digunakan sudah
tepat?
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 2424
- Apakah temperatur, kelembaban, ventilasi,kebisingan dan
kondisi kerja yang lain telahmemuaskan?
- Apakah ukuran kursi dan meja telah disesuaikandengan tubuh
pekerja?
- Apakah posisi kerja yang terbaik telah ditentukan?- Apakah
gizi makanan dari pekerja telah mencukupi?
- Pekerjaan ringan 2400 kalori- Pekerjaan sedang 2700 kalori-
Pekerjaan menengah 3000 kalori- Pekerjaan berat 3600 kalori
2.2.2 Ekonomi gerakanUntuk mendapatkan hasil yang baik, tentu
diperlukan perancangan
sistem yang baik pula. Oleh karena itu sistem kerja harus
dirancangsedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan hasil kerja
yangdiinginkan. Hal ini penting karena sistem kerja harus
dirancangsedemikian rupa sehingga dapt memungkinkan dilakukannya
gerakan-gerakan ekonomis
Ada 3 hal penting yang perlu diketahui dalam prinsip
ekonomigerakan yakni :
1. Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan dengan TubuhManusia dan
Gerakan-Gerakannya.
2. Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan dengan PengaturanTata
Letak Tempat Kerja.
3. Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan denganPerancangan
Peralatan.
A. Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan dengan
TubuhManusia dan Gerakannya
1. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan
padasaat yang sama.
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 2525
2. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang
samakecuali pada waktu istirahat.
3. Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu
terhadaplainnya simetris dan berlawanan arah.
4. Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat yaitu
hanyamenggerakkan tangan atua bagian badan yang diperlukan
sajauntuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
5. Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum
untukmembantu pekerjannya, pemanfaatan ini timbul
karenaberkurangnya kerja otot dalam pekerja.
6. Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah
akanmemperlambat gerakan tersebut.
7. Gerakan akan lebih cepat, menyenangkan, dan lebih teliti
daripadagerakan yang dikendalikan.
8. Pekerjaan dirancang semudah mungkin dan jika
memungkinkanirama kerja harus mengikuti irama yang alamiah bagi
sipekerjanya.
9. Usahakan sedikit mungkin gerakan mata.
B. Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan denganPengaturan
Tata Letak Tempat Kerja
1. Sebaiknya diusahakan agar bahan peralatan mempunyai
tempatyang tetap.
2. Tempatkan bahan-bahan dan peralatan di tempat yang
mudah,cepat, dan enak untuk dicapai.
3. Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan
sebaiknyamemanfaatkan prinsip gaya berat sehingga bahan yang
akandipakai selalu tersedia di tempat yang dekat untuk diambil.
4. Sebaiknya untuk menyalurkan objek yang sudah selesai
dirancangmekanisme yang baik.
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 2626
5. Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan
sedemikianrupa sehingga gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan
urut-ururtan yang terbaik.
6. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian
rupasehingga berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaanmerupakan
suatu hal yang menyenangkan.
7. Tipe dan tinggi kursi harus sedemikian rupa sehingga
pekerjayang mendudukinya bersikap (mempunyai postur) yang baik.
8. Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya
diatursedemikian rupa sehingga dapat membentuk kondisi yang
baikuntuk penglihatan.
C. Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan denganPerancangan
Peralatan
1. Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan
bilapenggunaan dari perkakas pembantu atau alat yang
dapatdigerakkan dengan kaki dapat ditingkatkan.
2. Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa agarmemepunyai
lebih dari satu kegunaan.
3. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa
sehinggamemudahkan dalam pemegangan dan penyimpanan.
4. Bila setiap jari tangan melakukan gerakan
sendiri-sendiri,misalnya seperti pekerjaan mengetik, beban yang
didistribusikan pada jari harus sesuai dengan kekuatan
masing-masing jari.
5. Roda tangan, palang, dan peralatan yang sejenis dengan
itusebaikya diatur sedemikian rupa sehingga badan dapatmelayaninya
dengan posisi yang baik.
D. Gerakan Efektif dan Non EfektifDapat didefinisikan sebagai
berikut:
1. Gerakan efektif merupakan gerakan manusia di saat
melakukankegiatan dengan tidak membuang-buang waktu sesuai
dengan
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 2727
pekerjaan yang dilakukan sehingga menghasilkan kerja
yangbaik.
2. Gerakan non efektif merupakan gerakan manusia pada
saatmelakukan kegiatan dengan selalu membuang-buang waktusehingga
menimbulkan waktu kerja yang sangat lama
2.3. Time study2.3.1. Defenisi Time Study
Time study merupakan suatu metode pengukuran waktu kerja
yangdikembangkan oleh F.W. Taylor untuk menemukan suatu sistem
kerjayang terbaik dan merupakan suatu usaha untuk menentukan
lamanyawaktu kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator
untukmenyelesaikan suatu pekerjaan spesifik, kecepatan kerja yang
normalserta dalam lingkungan kerja terbaik saat ini.
Manfaat pengukuran waktu antara lain :
1. Melakukan penjadwalan dan pengukuran kerja.2. Menentukan
besar ongkos produksi.3. Menentukan jumlah/kebutuhan operator,
dsb.
Adapun aturan pengukuran yang perlu dijalankan untukmendapatkan
hasil yang baik. Aturan - aturan ini dijelaskan dalamlangkah -
langkah berikut ini.
2.3.2. Langkah-Langkah Sebelum Melakukan PengukuranUntuk
mendapatkan hasil yang baik, yaitu yang dapat di
pertanggung jawabkan maka tidaklah cukup sekedar
melakukanbeberapa kali pengukuran dengan menggunakan jam henti.
Banyakfaktor yang harus diperhatikan agar pada akhirnya dapat
diperolehwaktu yang pantas untuk pekerjaan yang bersangkutan.1.
Penetapan Tujuan Pengukuran
Sebagaimana halnya dengan berbagai kegiatan lain,
tujuanmelakukan kegiatan harus ditetapkan terlebih dahulu.
Dalampengukuran waktu, hal-hal penting yang harus diketahui
danditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan,
berapa
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 2828
tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari
hasilpengukuran tersebut.
2. Melakukan Penelitian PendahuluanUntuk mendapatkan waktu
penyelesaian yang singkat, makaperbaikan cara-cara kerja perlu juga
dilakukan. Mempelajarikondisi kerja dan cara kerja kemudian
memperbaikinya, adalah apayang dilakukan dalam langkah penelitian
pendahuluan. Tentunyaini berlaku jika pengukuran dilakukan atas
pekerjaan yang telahada dan bukan pekerjaan yang baru.
3. Memilih Operator
Operator yang akan melakukan pekerjaan yang diukur bukanlahorang
yang begitu saja diambil dari pabrik. Orang ini harusmemenuhi
persyaratan tertentu agar pengukuran dapat berjalanbaik dan dapat
diandalkan hasilnya. Syarat-syarat tersebut adalahberkemampuan
normal dan dapat diajak bekerja sama. Disampingitu, operator yang
dipilih adalah orang yang pada saat pengukurandilakukan mau bekerja
secara wajar.
4. Melatih Operator
Walaupun operator yang baik telah didapat, kadang-kadang
masihdiperlukan adanya latihan bagi operator tersebut terutama
bilakondisi dan cara kerja yang dipakai tidak sama dengan yang
biasadijalankan operator.Hal ini terjadi jika pada saat penelitian
pendahuluan kondisi kerjaatau cara kerja sudah mengalami perubahan.
Dalam keadaan ini,operator harus dilatih terlebih dahulu karena
sebelum diukuroperator harus sudah terbiasa dengan kondisi dan cara
kerja yangtelah ditetapkan.
5. Mengurai Pekerjaan atas Elemen-Elemen PekerjaanDisini
pekerjaan dipecah menjadi elemen-elemen pekerjaan yangmerupakan
gerakan bagian dari pekerjaan yang bersangkutan.Elemen - elemen
inilah yang diukur waktunya.
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 2929
Ada beberapa alasan yang menyebabkan pentingnya
melakukanpenguraian pekerjaan atas elemen - elemennya yaitu :
a. Untuk memperjelas catatan tentang cara kerja
yangdilakukan.
b. Untuk memungkinkan melakukan penyesuaian bagi setiapelemen
karena keterampilan bekerjanya operator belumtentu sama untuk semua
bagian dari gerakan-gerakankerjanya.
c. Untuk memudahkan mengamati terjadinya elemen yangtidak baku
yang mungkin saja dilakukan pekerja.
d. Untuk memungkinkan dikembangkannya Data WaktuStandar di
pabrik atau tempat kerja yang bersangkutan.
6. Menyiapkan Alat - Alat PengukuranSetelah kelima langkah di
atas dijalankan dengan baik, langkahterakhir sebelum melakukan
pengukuran yaitu menyiapkan alat -alat yang diperlukan. Alat - alat
tersebut adalah :
a. Jam henti (stopwatch).b. Lemabran-lembaran pengamatan.c. Pena
atau pensil.d. Papan pengamatane. Work station + rautan pensil
2.3.3. Teknik pengukuran dalam Time StudyTeknik pengukuran dalam
Time Study terdiri dari dua cara yaitu:
a. Teknik Pengukuran Langsung
Teknik pengukuran langsung yaitu pengukuran waktu kerjayang
dilakukan oleh peneliti langsung berada di tengah-tengah objek
penelitian. Dua metode yang dipakai dalamteknik langsung adalah :1.
Jam henti
2. Work Sampling
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 3030
Adapun materi yang akan dipraktikkan adalah teknik
pengukuranlangsung dengan jam henti.
b. Teknik Pengukuran Tidak LangsungTeknik pengukuran tidak
langsung yaitu pengukuran waktukerja yang dilakukan melalui
pendekatan tabel waktu bakuyang sudah ada (dibuat sebelumnya) atau
waktu baku daripendekatan gerakan-gerakan dasar seperti work
factor.
Dalam Time Study harus dilakukan perhitungan penyesuaian
dankelonggaran.Penyesuaian ini dilakukan untuk mengamati
kewajaranoperator dalam bekerja pada saat dilakukan pengukuran
waktu kerja.
Beberapa cara dalam menentukan faktor penyesuaian adalah :
1. Cara PresentaseCara pertama adalah cara presentase yang
merupakan cara
yang paling awal digunakan dalam melakukan penyesuaian.Disini
besarnya faktor penyesuaian sepenuhnya ditentukanoleh pengukur
melalui pengamatannya selama melakukan
pengukuran. Jadi sesuai pengukuran dia menentukan harga pyang
menurut pendapatnya akan menghasilkan waktu normalbila harga ini
dikalikan dengan waktu siklus. Misalnyadipengukur berpendapat bahwa
p = 110 %. Jika waktusiklusnya telah terhitung sama dengan 14,6
menit, maka waktunormalnya :
Wn = 14,6 x 1,1 = 16,6 menitTerlihat bahwa penyesuaiannya
diselesaikan dengan cara
yang sangat sederhana. Memang cara ini merupakan cara yangpaling
mudah dan sederhana, namun segera pula terlihatadanya kekurang
telitian sebagai akibat dari kasarnya cara
penilaian. Bertolak dari kelemahan ini dikembangkanlah cara-cara
lain yang dipandang sebagai cara yang lebih objektif.Cara-cara ini
umumnya memberikan patokan yang
dimaksudkan untuk mengarahkan penilaian pengukur terhadap
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 3131
kerja operator. Disini akan dikemukakan beberapa caratersebut
yaitu cara Shumard, Westinghouse, dan Objektif.
2. Cara ShumardCara Shumard memberikan patokan-patokan
penilaian
melalui kelas-kelas performance kerja dimana setiap
kelasmempunyai nilai sendiri-sendiri.
Tabel 2.3 Nilai penyesuaian kelas performance kerja
Kelas Penyesuaian
Superfast 100
Fast + 95
Fast 90
Fast - 85
Excellent 80
Good + 75
Good 70
Good - 65
Normal 60
Fair + 55
Fair 50
Fair - 45
Poor 40
Disini pengukur diberi patokan untuk menilai performacekerja
operator menurut kelas-kelas Superfast, fast+, fast,
fast-,Excellent dan seterusnya.
Seorang yang dipandang bekerja normal diberi nilai 60,dengan
nama performance kerja yang lain dibandingkan untuk
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 3232
menghitung factor penyesuaian. Bila performance seorang
operator dinilai Excellent maka dia mendapat nilai 80,
dankarenanya factor penyesuaiannya adalah
P = 80/60 = 1,33Jika waktu siklus rata-ratanya sama dengan 276,4
detik,
maka waktu normalnya:
Wn = 276,4 x 1,33 = 367,6 detik.
3. Cara Westing HouseBerbeda dengan cara Shumard diatas, cara
Westinghouse
mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dapat
menentukankewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja:
1. Keterampilan
2. Usaha
3. Kondisi kerja4. Konsistensi
Setiap faktor-faktor diatas terbagi kedalam kelas-kelasdengan
nilai-nilainya masing-masing.
Tabel 2.4 kelas dan nilai westing house
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Keterampilan Superskill A1
A2
+0,15
+0,13
Excellent B1
B2
+0,11
+0,08
Good C1
C2
+0,06
+0,03
Average D 0,00
Fair E1
E2
0,050,10
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 3333
Poor F1
F2
0,160,22
Usaha Excessive A1
A2
+0,13
+0,12
Excellent B1
B2
+0,10
+0,08
Good C1
C2
+0,05
+0,02
Average D 0,00
Fair E1
E2
0,040,08
Poor F1
F2
0,120,17
Kondisi kerja Ideal A +0,06Excellent B +0,04
Good C +0,02
Average D 0,00
Fair E 0,03Poor F 0,07
Konsistensi Perfect A +0,04
Excellent B +0,03
Good C +0,01
Average D 0,00
Fair E 0,02Poor F 0,04
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 3434
Keterampilan atau skill didefenisikan sebagai kemampuanmengikuti
cara kerja yang ditetapkan. Latihan dapatmeningkatkan keterampilan,
tetapi hanya sapai ketingkat tertentu
saja, tingkat mana merupakan kemampuan meksimal yang
dapatdiberikan pekerja yang bersangkutan .keterampilan dapat
jugamenurun yaitu bila telah terlampau lama tidak
menanganipekerjaan tersebut, atau karena sebab-sebab lain seperti
karenakesehatan yang terganggu, rasa fatique yang berlebihan,
pengaruhlingkungan social dan sebagainya.
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi menjadienam
kelas dengan ciri-ciri dari setiap kelas seperti yangdikemukakan
berikut ini:
4. SUPER SKILL1. Secara bawaan cocok sekali dengan
pekerjaannya.2. Bekerja dengan sempurna.3. Tampak seperti telah
berlatih dengan sangat baik.4. Gerakan-gerakannya halus tapi sangat
cepat sehingga sulit
untuk diikuti.5. Kadang-kadang tidak terkesan tidak berbeda
dengan
gerakan- gerakan mesin
6. Perpindahan dari satu elemen pekerjaan keelemen lainnyauntuk
terlampau terlihat karena lancarnya.
7. Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir
danmerencanakan tentang apa yang dikerjakan ( sudah sangatotomatis
).
8. Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yangbersangkutan
adalah pekerja terbaik.
5. EXCELLENT SKILL1. Percaya pada diri sendiri2. Tampak cocok
dengan pekerjaan3. Terlihat telah terlatih baik
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 3535
4. Bekerja teliti dengan tidak banyak melakukan
pengukuran-pengukuran atau pemeriksaan-pemeriksaan.
5. Gerakan-gerakan kerjanya beserta urutan-urutannyadijalankan
tanpa kesalahan
6. Menggunakan peralatan dengan baik7. Bekerja cepat tanpa
mengorbankan mutu8. Bekerja cepat tetapi halus9. Bekerja berirama
dan terkoordinasi
6. GOOD SKILL1. kwalitas hasil baik2. bekerja tampak lebih baik
daripada kebanyakan pekerja
umumnya
3. dapat member petunjuk-petunjuk pada pekerja lain
yangketerampilannya lebih rendah
4. tampak jelas sebagai pekerja yang cakap5. tidak memerlukan
banyakpengawasan6. tidak keragu-raguan7. bekerjanya stabil
8. gerakan-garakannya terkoordinasi dengan baik9.
gerakan-gerakannya cepat
7. AVERAGE SKILL1. tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri2.
gerakan-gerakannya cepat tetapi tidak lambat3. terlihat adanya
pekerjaan-pekerjaan perencanaan4. tampak sebagai pekerja yang
cakap5. gerakan-gerakannya cukup menujunkkan tiadanya keragu-
raguan
6. mengoordinasi tangan dan pikiran dengan cukup baik7. tampak
cukup terlatih dan karenanya mengetahui seluk
beluk pekerjaannya.8. Bekerja cukup teliti
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 3636
9. Secara keseluruhan cukup memuaskan
8. FAIR SKILL1. Tampak terlath tetapi belum cukup baik2.
Mengenai peralatan dan lingkungan secukupnya3. Terlihat adanya
perencanaan-perencanaan sebelum
melakukan gerakan
4. Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup5. Tampaknya
seperti tidak cocok dengan pekerjaan tetapi
telah ditempatkan dipekerjaan itu sejak lama6. Mengetahui apa
yang dilakukan dan harus dilakukn dan
harus dilkukan tetapi tampak tidak selalu yakin7. Sebagian waktu
terbuang karena kesalahan-kesalahan
sendiri8. Jika tidak bekerja sungguh-sungguh out putnya akan
sangat
rendah9. Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan
gerakannya
9. POOR SKILL1. tidak bisa mengkoordinasikan tangan dan
pikiran2. gerakan-gerakannya kaku
3. kelihatan ketidak yakinannya pada urut - urut gerakan4.
seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yang
bersangkutan5. tidak terlihat adanya kecocokan dengan
pekerjaannya6. ragu - ragu dalam menjalankan gerakan - gerakan
kerja7. sering melakukan kesalahan-kesalahan
8. Tidak bias mengambil inisiatif sendiri.Secara keseluruhan
tampak pada kelas-kelas keterampilanseseorang adalah kergu-raguan,
ketelitian gerakan,kepercayaan diri , koordinasi, irama gerakan,,
bekas-
bekas latihan dan hal-hal yang serupa.
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 3737
Untuk Usaha atau Effort cara Westinghouse membagi jugaatas kelas
- kelas dengan ciri masing-masing. Yangdimaksud dengan usaha disini
adalah kesungguhan yangditunjukkan atau diberikan operator ketika
melakukanpekerjaannya. Berikut ini adalah enam kelas
usahadenganciri-cirinya.
10. EXCESSIVE EFFORT:1. Kecepatannya sangat berlebihan2.
Ususahanya sangat sungguh-sungguh tetapi dapat
membahayakan kesehatannya3. Kecepatna yang ditimbulkannya tidak
dapat dipertahankan
sepanjang hari kerja11. EXCELLENT EFFORT
1. Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi2. Gerakan -
gerakannya lebih ekonomis daripada operator-
operator biasa3. Penuh perhatian pada pekerjaannya4. Banyak
member saran-saran5. Menerima saran - saran dan petunjuk-petunjuk
dengan
senang.
6. Percaya kepada kebaikan maksud pengukuran waktu7. Tidak dapat
bertahan lebih dari beberapa hari8. Bangga atas kelebihannya9.
Gerakan - gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali10.
Bekerjanya sistematis11. Karena lancarnya, perpindahan dari satu
elemen ke elemen
lain tidak terlhiat.
12. GOOD EFFORT1. Bekerja berirama2. Saat-saat menganggur sangat
sedikit, bahkan kadang-
kadang tidak ada
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 3838
3. Penuh perhatian pada pekerjaannya4. Senang pada
pekerjaannya5. Kecepataanya baik dan dapat dipertahankan sepanjang
hari6. Percaya pada kebaikan maksudpengukuran waktu7. Menerima
saran - saran dan petunjuk - petunjuk dengan
senang
8. Dapat member saran-saran untuk perbaikan kerja9. Tempat
kerjanya diatur baik dan rapi
10. Menggunakan alat-alat yang tepat dan baik11. Memelihara
dengan baik kondisi peralatan
13. AVERAGE EFFORT1. Tidak sebaik good tetapi lebih baik dari
poor2. Bekerja dengan stabil3. Menerima saran-saran tetapi tidak
melaksanakannya4. Set up dilaksanakan dengan baik5. Melakukan
kegiatan-kegiatan perencanaan
14. FAIR EFFORT1. Saran - saran perbaikan diterima dengan
kesal2. Kadang - kadang perhatian tidak ditunjukkan pada
pekerjaannya3. Kurang sungguh sungguh4. Tidak mengeluarkan
tenaga dengan secukupnya5. Terjadi sedikit penyimpagan dari cara
kerja baku6. Alat - alat yang dipakainya tidak selal yang terbaik7.
Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada
pekerjaannya8. Terlampau hati - hati9. Sistematika kerjanya
sedang - sedang saja10. Gerakan - gerakannya tidak terencana
15. POOR EFFORT1. Banyak membuang waktu
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 3939
2. Tidak memperlihatkan adanya minat kerja3. Tidak mau menerima
saran - saran4. Tampak malas dan bekerja lambat5. Melakukan gerakan
- gerakan yang tidak perlu untuk
mengambli alat - alat dan bahan - bahan6. Tempat kerjanya tidak
diatur rapi7. Tidak perduli pada cocok/baik tidaknya peralatan
yang
dipakai8. Mengubah - ubah tata letak tempatnya yang telah
diatur9. Set up kerjamya terlihat tidak baik.
16. Cara ObjektifUntuk usaha atau Effort cara Westinghouse
membagi juga atas
kelas - kelas dengan ciri masing-masing. Yang dimaksud dengan
usahadisini adalah kesungguhan yang ditunjukkan atau diberikan
operatorketika melakukan pekerjaannya.
Tabel 2.5 kelas-kelas cara objektif
KEADAAN LAMBANG PENYESUAIAN
ANGGOTA BADAN TERPAKAI
JariPergelangan tanganLengan bawah, pergelangan tangandan
jariLengan atas lengan bawah dst.BadanMengangkat beban dari lantai
dengankakiPEDAL KAKI
Tanpa pedal, atau satu pedal dengansumbu dibawah kakiSatu atau
dua pedal dengan sumbutidak dibawah kakiPENGGUNAAN TANGANKedua
tangan saling bantu ataubergantianKedua tangan mengerjakan
gerakan
A
B
C
D
E
E 2
F
0
1
2
5
8
10
0
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 4040
yang sama pada saat yang samaKOORDINASI MATA DENGANTANGANSangat
sedikitCukup dekatKonstan dan dekatSangat dekatLebih kecil dari
0,04 cmPERALATANDapat ditangani dengan mudahDengan sedikit
controlPerlu control dan penekananPerlu penanganan hati-hatiMudah
pecah, patahBERAT BEBAN (kg)0,45
0,90
1,35
1,80
2,25
2,70
3,15
3,60
4,05
4,50
4,95
5,40
5,85
6,30
G
H
H 2
I
J
K
L
M
N
O
P
QR
B - 1
B - 2
B - 3
B - 4
B - 5
B - 6
B 7
5
0
18
0
2
4
7
10
0
1
2
3
5
Tangan kaki
2 1
5 1
6 1
10 1
13 3
15 3
17 4
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 4141
B 8
B 9
B 10
B 11
B 12
B -13
B 14
19 5
20 6
22 7
24 8
25 9
27 10
28 10
17. Cara Bedaux dan SintesaDua cara lain yang dikembangkan untuk
lebih
mengobjektifkan penyesuaian adalah cara Bedaux dan Sintesa.Pada
dasarnya cara bedaux tidak banyak berbeda dengan caraShumard, hanya
saja nilai-nilai pada cara Bedaux dinyatakandalam B( huruf pertama
dari Bedaux, penemunya ) sepertimisalnya 60 B atau 70 B Sedangkan
cara sintesis agak berbedadengan cara-cara lainnya, dimana dalam
cara ini waktupenyelesaian setiap elemen gerakan dibandingkan
dengan harga-harga yang diperoleh dari tabel-tabel data untuk
kemudiandihitung harga rata-ratanya. Harga rata-rata inilah yang
dinilaisebagai faktor penyesuaian bagi satu siklus yang
bersangkutan .misalkan waktu-waktu penyelesaian untuk
elemen-elemen
pekerjaan pertama, kedua dan ketiga bagi sutu siklus
pekerjaanadalah 17 , 10 , dan 32 detik ; dari table-tabel waktu
gerakandidapat untuk elemen-elemen yang sama masing-masing 12 , 12
,dan 29 detik. Yang berbeda adalah pada elemen-elemen keduadan
ketiga. Maka untuk elemen-elemen ini perbandingannyaadalah 12/10
dan 29/32 ; rata-ratanya yaitu 1,05 dalam faktorpenyesuaian untuk
ketiga elemen pekerjaan tersebut atau untukseluruh siklus yang
bersangkutan.
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 4242
Kelongaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk
kebutuhanpribadi, menghilangkan rasa fatique dan
hambatan-hambatanyang terhindarkan.Ketiga ini merupakan hal-hal
yang secara nyatadibutuhkan oleh pekerja dan yang selama pengukuran
tidakdiamati diukur, dicatat maupun dihitung.
2.3.4. Langkah-Langkah dalam Melakukan Perhitungan Time study1.
Hitung harga rata-rata dari harga rata-rata sub grup :=
Xi = harga rata-rata subgroup
k = banyaknya sub grup yang terbentuk
= ( )Untuk jumlah data > 30
= ( ) 1Untuk jumlah data 30N = jumlah data
2. Hitung Standar Deviasi dari distribusi harga rata-rata sub
grup := n = jumlah pengamatan
3. Tentukan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah untuk
ujikeseragaman data
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 4343
= + 3 .= 3 .
4. Lakukan tes kecukupan dataKetelitian 5%
= 40 ( )
Ketelitian 10%
= ( )5. Menghitung Waktu Siklus
merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerjadalam
menyelesaikan rata-rata siklus pekerjaan.
Rumusnya :
Dimana :
Ws : Waktu SiklusXi : Jumlah Pengamatan/Pengukuran
N : Banyaknya Pengamatan
6. Menghitung Waktu NormalWaktu yang diperlukan oleh pekerja
untuk menormalkan
pekerja yang tidak wajar sehingga mendapatkan waktu siklus
rata-rata yang wajar.
NXi
Ws
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 4444
Rumus : Wn = Ws x p
Dimana :
Wn : Waktu Normal
p : Faktor Penyesuaian
7. Menghitung Waktu Baku
Waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerjanormal
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankandalam sistem
kerja terbaik.
= +Dimana :
Wb : Waktu Bakui : Faktor Kelonggaran
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 4545
BAB 3FLOWCHART
3.1.Flowchart Peta Kerja
Tujuan
Alat-alat yang digunakan
Peta kerja
Peta kerja keseluruhansekarang dan usulan
Peta kerja setempatsekarang dan usulan
- Peta Proses operasi (OPC)- Peta aliran proses (FPC)- Diagram
Aliran (FD)
Input :Deskripsi Gambar
- Peta tangan kanan & tangankiri (LRHC)
PengolahanData
Sudah baik?yes
Analisa
Kesimpulan
No
Selesai
Mulai
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 4646
3.2. Flowchart Motion Study
STARTT
Membagi KelompokKerja
Pelatihan
Pengumpulan data motion study- Elemen gerakan- Jarak dan waktu
gerakan- Layout work station keseluruhan
Pengumpulan data :- Melihat hasil pengumpulan data
dengan micromotion study- Penentuan elemen gerakan yang
terjadi
Kesimpulan yangdidapatkan
Analisa hasil :- Study gerakan- Gerakan-gerakan efektif
Cari penyebabSudahbaik
STOP
Tidak
yayes
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 4747
3.3. FlowChart Time Study1.
Tes kecukupan data
Mulai
Tujuan praktikum dan alat-alat yang digunakan
Deskripsi Pekerjaan :waktu, komponen
Waktu normal Waktu fatique
Pengolahan data :- Pengelompokan sub group- Rata-rata sub group-
Standar deviasi.
Tes keseragaman data
Data seragam
Data cukup
Waktu siklus, waktu normal, waktu baku
Analisa dan kesimpulan
selesai
No
NoYes
Yes
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 4848
BAB 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1. PENGUMPULAN DATA4.1.1. Peta Kerja (Sekarang)
4.1.1.1. Proses Proses Operasi pembuatan Bingkai Foto
Pada pengumpulan data peta kerja ditampilkan cara sekarang
darisemua peta kerja baik peta proses operasi, peta aliran proses
dandiagram aliran serta tangan kiri dan tangan kanan.
B. Komponen utama (1) : Bingkai kayu 35 cm Bag. Kanan(1x)1.
Bahan diukur dengan meteran selama 5 detik2. Bahan ditandai dengan
penggores / pensil kayu selama 2
detik3. Bahan dipotong dengan gergaji selama 20 detik4. Bahan
diperiksa diruang pemeriksaan selama 6 detik5. Bahan dihaluskan
dengan amplas selama 12 detik6. Bahan diperiksa diruang pemeriksaan
selama 6 detik7. Bahan menunggu untuk dirakit8. Bahan dari komponen
1&2 dirakit membentuk sudut 90
selama 50 detik di R.ass 19. Bahan dari komponen 3&4 dirakit
membentuk sudut 90
selama 34 detik di R.ass 210. Bahan dari ass 1 & ass 2
dirakit membentuk segi empat
selama 135 detik11. Produk yang telah dirakit diperiksa di
ruangan pemeriksaan
selama 5 detik12. Bahan dari ass 4 dirakit di R. ass 5 dengan
palu & paku
selama 75 detik13. Bahan diperiksa diruang pemeriksaan selama 5
detik
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 4949
14. Bahan dari komponen 7 dirakit di R. ass 6 dengan palu
&paku selama 50 detik
15. Bahan diperiksa diruang pemeriksaan selama 7 detik16. Produk
dimasukkan dalam dos selama 5 detik17. Produk disimpan dalam gudang
penyimpanan
C. Komponen 2 : bingkai kayu 25 cm bag. Atas (1x)1. Bahan diukur
dengan meteran selama 5 detik2. Bahan ditandai dengan penggores /
pensil kayu selama 2
detik.
3. Bahan dipotong dengan gergaji selama 15 detik4. Bahan
diperiksa di ruang pemeriksaan selama 4 detik5. Bahan dihaluskan
dengan amplas selama 15 detik6. Bahan diperiksa diruang
pemeriksaaan selama 5 detik
D. Komponen 3 : bingkai kayu 35 cm bag.kiri ( 1x)1. Bahan diukur
dengan meteran selama 5 detik2. Bahan ditandai dengan penggores /
pensil kayu selama 2
detik.3. Bahan dipotong dengan gergaji selama 15 detik4. Bahan
diperiksa di ruang pemeriksaan selama 4 detik5. Bahan dihaluskan
dengan amplas selama 15 detik6. Bahan diperiksa diruang
pemeriksaaan selama 5 detik7. Bahan dari komponen 4 dirakit di R.
ass 2 dengan palu &
paku selama 34 detik8. Bahan diperiksa diruang pemeriksaaan
selama 6 detik
E. Komponen 4 : bingkai kayu 25 cm bag.bawah ( 1x)1. Bahan
diukur dengan meteran selama 5 detik2. Bahan ditandai dengan
penggores / pensil kayu selama 2
detik.3. Bahan dipotong dengan gergaji selama 16 detik4. Bahan
diperiksa di ruang pemeriksaan selama 4 detik
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 5050
5. Bahan dihaluskan dengan amplas selama 15 detik6. Bahan
diperiksa diruang pemeriksaaan selama 5 detik
F. Komponen 5 : plastic / kaca1. Bahan diukur dengan meteran
selama 24 detik2. Bahan ditandai dengan penggores/ pensil kayu
selama 8
detik3. Bahan dipotong dengan pisau cutter selama 88 detik4.
Bahan diperiksa diruangan pemeriksaaan selama 5 detik5. Bahan dari
komponen 6 dirakit di R. ass 4 dengan palu &
paku selama 60 detik6. Bahan diperiksa diruang pemeriksaaan
selama 7 detik
G. Komponen 6 : triplex ( 1x )a. Bahan diukur dengan meteran
selama 12 detikb. Bahan ditandai dengan penggores / pensil kayu
selama 3
detik.c. Bahan dipotong dengan gergaji selama 18 detikd. Bahan
diperiksa di ruang pemeriksaan selama 6 detike. Bahan dihaluskan
dengan amplas selama 14 detikf. Bahan diperiksa diruang
pemeriksaaan selama 5 detik
H. Komponen 7 : Gantungan Bingkaia. Bahan diperiksa diruang
pemeriksaan selama 5 detikb. Bahan dirakit di R. Ass 6 selama 50
detik
4.1.1.2. Peta Aliran proses Pembuatan Bingkai Foto
A. Komponen 1 : Bagian Kanan1. Bahan diambil dari gudang ke
ruang pengukuran selama 5
detik2. bahan diukur dengan meteran selama 5 detik3. ditandai
dengan pensil di runag penanda selama 2 detik4. bahan dibawa dari
ruang penanda ke ruang pemotongan
selama 15 detik
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 5151
5. bahan dipotong dengan gergaji selama 20 detik6. bahan dibawa
dari ruang pemotongan ke runag pemeriksaan
selama 18 detik7. bahan diperiksa ukurannya selama 6 detik8.
bahan dibawa dari ruang pemeriksaan ke ruang
penghalusan selama 10 detik9. bahan dihaluskan dengan amplas
selama 12 detik10. bahan dibawa dari ruang penghalusan ke ruang
pemeriksaan selama 8 detik11. bahan diperiksa kerataaan /
kehalusan selama 6 detik12. bahan menunggu Ass 1 selama 100
detik13. Bahan dibawa dari ruang pemeriksaaan ke ruang
perakitan
selama 7 detik14. Bahan dirakit dengan palu dan paku selama 50
detik15. Bahan dibawa dari ruang perakitan ke ruang pemeriksaan
selama 7 detik16. Bahan diperiksa kerapatannya selama 5 detik17.
Menunggu Ass-2 dan Ass-3 selama 253 detik18. Bahan dibawa dari
ruang pemeriksaaan ke ruang perakitan
selama 7 detik.19. Bahan dirakit membentuk segiempat dengan palu
dan paku
selama 135 detik.20. Bahan dibawa dari ruang perakitan ke ruang
pemeriksaan
selama 7 detik21. Bahan diperiksa kerapatananya dan
keseimbangannya
selam 5 detik22. Bahan menunggu ass 4 dan Ass 5 selama 350
detik23. Bahan dibawa dari ruang pemeriksaan ke ruang perakitan
selama 7 detik.24. Bahan dirakit membentuk bingkai foto dengan
paku dan
palu selama 75 detik.
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 5252
25. Bahan dibawa dari ruang perakitan ke ruang
pemeriksaaanselama 7 detik.
26. Bahan diperiksa kerapian dan kerapatan ditiap sudutnyaselam
5detik.
27. Bahan menunggu Ass 6 selama 50detik28. Bahan dibawa dari
ruang pemeriksaan ke ruang perakitan
selama 7 detik29. Bahan dirakit dengan gantungan yang
menggunakan
bantuan paku dan palu selama 50 detik30. Bahan dibawa dari ruang
perakitan ke ruang pemeriksaan
selama 7 detik31. Bahan diperiksa selama 7 detik32. Bahan dibawa
ke ruang pemeriksaan ke ruang pengemasan
selama 6 detik33. Bahan dikemas dalam dos selama 5 detik34.
Bahan dibawa dari ruang pengemasan ke ruang
penyimpanan selama 4 detik35. Bahan di simpan
B. Komponen 2 bag.atas dan Bawah (2x)1. Bahan diambil dari
gudang ke ruang ukur selama 5 detik2. Bahan diukur dengan meteran
selama 5 detik3. Bahan ditandai dengan pensil diruang penanda
selama 2
detik4. Bahan dibawa dari ruang penanda ke ruang pemotongan
selama 15 detik5. Bahan dipootong dengan gergaji selama 15
detik6. Bahan dibawah dari ruang pemotongan ke ruang
pemeriksaan selama 18 detik7. Bahan diperiksa ukurannya selama 4
detik8. Bahan dibawa dari ruang pemeriksan ke ruang penghalusan
selam 10 detik
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 5353
9. Bahan dihaluskan dengan amplas selama 5 detik10. Bahan dibawa
dari ruang penghalusan ke ruang
pemeriksaan selama 8 detiik11. Bahan diperiksa
kerataannya/kehalusannya selama 6 detik12. bahan dibwa dari ruang
pemeriksaan ke sungn perakitan
ass-1
C. Komponen 3 bag. Kiri dan kanann (2x)1. Bahan diambil dari
gudang ke ruang ukur selama 5 detik2. Bahan diukur dengan meteran
selama 5 detik3. Bahan ditandai dengan pensil di ruang penanda
selama 2
detik4. Bahan dibawa dari ruang penanda ke ruangan
pemotongan
selama 15 detik5. Bahan dipotong dengan gergaji selama 15
detik6. Bahan dibawa dari ruangan pemotongan ke ruangan
pemeriksaan selama 18 detik7. Bahan di periksa ukurannya selama
4 detik8. Bahan dibaawa dari ruangan pemerikssaan ke ruangan
penghalusan selama 10 detik9. Bahan di haluskan dengan amplas
selama 5 detik10. Bahan di bawa dari ruangan penghalusan ke
ruangan
pemeriksaan selama 8 detik11. Bahan diperiksa
kerataannya/kehalusannya selama 5 detik12. Bahan menunggu ass-2
13. Bahan dibawa dari ruang pemeriksaan ke ruang perakitanselama
7 detik
14. Bahan diarakit dengan palu dan paku selama 34 detik15. Bahan
dibaawa dari ruang perakitan ke ruang pemeriksaan
selama 7 detik16. Bahan dperiksa kerapatan sikunya selama 6
detik
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 5454
17. Bahan dibaawa dari ruang pemeriksaan ke ruang perakitanass-3
selama 7 detik
D. Komponen 4:bag. bawah dan atas (2x)1. Bahan diambil dari
gudang ke ruang ukur selama 5 detik2. Bahan diukur dengan meteran
selama 5 detik3. Bahan di tandai dengan pensil selama 2 detik4.
Bahan dibawa dari ruang penanda ke ruang pemotongan
selama 15 detik5. Bahan dipotong dengan gergaji selama 16
detik6. Bahan dibawa dari ruang pemotongan ke ruang pemriksaan
selama 18 detik7. Bahan dipemriksa ukurannya selama 4 derik8.
Bahan dibawa dari ruang pemriksaan ke ruang penghalusan
selama 8detik9. Bahan dihaluskan dengan amplas selama 5 detk10.
Bahan dibawa dari ruang penghalusan ke ruang
pemeriksaan selama 8 detik11. Bahan diperiksa
kerataan/kehalusannya selama 5 detik12. Bahan diibawa dari ruang
pemeriksaan ke ruan perakitan
selama 7 detik
E. Komponen 5: plastic1. Bahan diambil dari gudang ke ruang ukur
selama 5 detik2. Bahan diukur menggunakan meteran di ruang ukur
selama
4 detik3. Bahan ditandai menggunakan pensil di ruang penanda
selama 8 detik4. Bahan dibawa dari ruang ukur ke ruanag
pemotongan
selama 15 detik5. Bahan dipotong menggunakan Katter di
ruanag
pemotongan selama 88 detik
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 5555
6. Bahan dibawa dari ruang pemotongan ke ruangpemeriksaan selama
18 detik
7. Bahan diperiksa ukurannya selama 5 detik8. Bahan menunggu di
ass-49. Bahan dibawa dari ruang perakitan selama 7 detik10. Bahan
dirakit menggunakan paku dan palu selama 60 detik11. Bahan dibawa
dari ruang perakitan ke ruang pemeriksaan
selama 7 detik12. Bahan di periksa selama 7 detik13. Bahan
dibawa dari ruang pemeriksaan ke ruang perakitan
ass-5 selama 7 detikF. Komponen 6 : Triplex
1. Bahan diambil dari gudang ke ruang ukur selama 5 detik2.
Bahan diukur menggunakan meteran di ruang ukur selama
12 detik3. Bahan ditandai menggunakan pensil di ruang
penanda
selama 3 detik4. Bahan dibawa dari ruang ukur pemotongan selama
15 detik5. Bahan dipotong menggunakan gergaji di ruang
pemotongan
selama 18 detik6. Bahan dibawa dari ruuang pemotongan ke
ruang
pemeriksaan selama 18 detik7. Bahan diperiksa ukurannya selama 6
detik8. Bahan dibawa dari ruang pemeriksaan ke ruang
penghalusan selama 8 detik.9. Bahan dihaluskan menggunakan
amplas selama 4 detik10. Bahan dibawa dari ruang penghalusan ke
ruang
pemeriksaan selama 8 detik11. Bahan diperiksa kehalusan dan
kerataaannya selama 5 detik12. Bahan dibawa dari ruang pemeriksaan
ke ruang perakitan
Ass- 4.
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 5656
G. Komponen 7 : Gantungan Bingkai1. Bahan diambil dari gudang ke
ruang pemeriksaan selama
38 detik.2. Bahan diperiksa selama 5 detik3. Bahan dibawa dari
ruang pemeriksaan ke ruang perakitan
Ass-6.
4.1.1.3. Diagram Aliran (sekarang) Pembuatan Bingkai FotoA.
Bagian kanan
1. Bahan dibawa dari gudang penyimpanana ke ruangpengukuran dan
ruang penanda.
2. Bahan diukur dan ditandai diruang pengukuran3. Bahan dibawa
diruang pemotongan4. Bahan dipotong diruang pemotongan5. Bahan
dibawga ke ruang pemeriksaan 16. Bahan diperiksa di ruang
pemeriksaan7. Bahan dibawa ke ruang penghalusan8. Bahan dihaluskan
diruang penghalusan9. Bahan dibawa ke ruang pemeriksaan 210. Bahan
diperiksa diruang pemeriksaan11. Bahan menunggu untuk dirakit12.
Bahan dibawa ke ruang Ass-113. Bahan dirakit dengan kayu bagian
Atas14. Bahan dibawa ke ruang pemeriksaan 315. Bahan diperiksa
diruang pemeriksaan16. Bahan menunggu untuk dirakit17. Bahan dibawa
ke ruang Ass-318. Bahan dirakit dengan kayu bagian kiri19. Bahan
dibawa ke ruang pemeriksaan 520. Bahan diperiksa diruang pemeriksa
521. Bahan menunggu untuk dirakit22. Bahan dibawa ke ruang
Ass-5
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 5757
23. Bahan dirakit dengan plastic24. Bahan dibawa ke ruang
pemeriksaan 725. Bahan menunggu untuk dirakit26. Bahan dibawa ke
ruang Ass-627. Bahan dirakit dengan Gantungan28. Bahan dibawa ke
ruang pemeriksaan 829. Bahan diperiksa diruang pemeriksaan30. Bahan
dibawa ke ruang pengemasan31. Bahan dikemas diruang pengemasan32.
Bahan dibawa ke ruang penyimpanan33. Bahan disimpan diruang
penyimpanan
B. Bagian atas1. Bahan dibawa dari gudang penyimpanana ke
ruang
pengukuran dan ruang penanda2. Bahan diukur dan ditandai diruang
pengukuran3. Bahan dibawa diruang pemotongan4. Babhan dipotong
diruang pemotongan5. Bahan dibawa ke ruang pemeriksaan 16. Bahan
diperiksa diruang pemeriksaan7. Bahan dibawa diruang penghalusan8.
Bahan dihaluskan diruang penghalusan9. Bahan dibawa ke ruang
pemeriksaan 210. Bahan diperiksa diruang pemeriksa11. Bahan
menunggu untuk dirakit
C. Bagian kiri1. Bahan dibawa dari gudang penyimpanana ke
ruang
pengukuran dan ruang penanda2. Bahan diukur dan ditandai diruang
pengukuran3. Bahan dibawa diruang pemotongan4. Bahan dipotong
diruang pemotongan5. Bahan dibawa ke ruang pemeriksaan 1
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 5858
6. Bahan diperiksa diruang pemeriksaan7. Bahan dibawa diruang
penghalusan8. Bahan dihaluskan diruang penghalusan9. Bahan dibawa
ke ruang pemeriksaan 210. Bahan diperiksa diruang pemeriksa11.
Bahan menunggu untuk dirakit12. Bahan dibawa ke ruang Ass-213.
Bahan dirakit dengan kayu bagian bawah14. Bahan dibawa ke ruang
pemeriksaan 415. Bahan diperiksa diruang pemeriksaan16. bahan
menungggu untuk dirakit
D. Bagian bawah1. Bahan dibawa dari gudang penyimpanana ke
ruang
pengukuran dan ruang penanda2. Bahan diukur dan ditandai diruang
pengukuran3. Bahan dibawa diruang pemotongan4. Bahan dipotong
diruang pemotongan5. Bahan dibawa ke ruang pemeriksaan 16. Bahan
diperiksa diruang pemeriksaan7. Bahan dibawa diruang penghalusan8.
Bahan dihaluskan diruang penghalusan9. Bahan dibawa ke ruang
pemeriksaan 210. Bahan diperiksa diruang pemeriksa11. Bahan
menunggu untuk dirakit
E. Plastic1. Bahan dibawa dari gudang penyimpanana ke ruang
pengukuran dan ruang penanda2. Bahan diukur dan ditandai diruang
pengukuran3. Bahan dibawa diruang pemotongan
Bahan dipotong diruang pemotongan4. Bahan dibawa ke ruang
pemeriksaan 1
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 5959
5. Bahan diperiksa diruang pemeriksaan6. Bahan menunggu untuk
dirakit7. Bahan dibawa ke ruang Ass-48. Bahan dirakit dengan
triplex9. Bahan dibawa ke ruang pemeriksaan 610. Bahan diperiksa di
ruang pemeriksaan11. Bahan menunggu untuk dirakit
F. Triplex1. Bahan dibawa dari gudang penyimpanana ke ruang
pengukuran dan ruang penanda2. Bahan diukur dan ditandai diruang
pengukuran3. Bahan dibawa diruang pemotongan4. Bahan dipotong
diruang pemotongan5. Bahan dibawa ke ruang pemeriksaan 16. Bahan
diperiksa diruang pemeriksaan7. Bahan dibawa diruang penghalusan8.
Bahan dihaluskan diruang penghalusan9. Bahan dibawa ke ruang
pemeriksaan 210. Bahan diperiksa diruang pemeriksa11. Bahan
menunggu untuk dirakit
G. Gantungan bingkai1. Bahan dibawa dari gudang penyimpanan ke
ruang
pemeriksaan 1.
2. Bahan menunggu untuk dirakit
4.1.2. Motion Study (Sekarang)
Pengumpulan data dilakukan dengan menguraikan elemen-elemen
gerakan yang dilakukan pada stasiun kerja yang ada danmenganalisa
dengan present method yang menggunakan peta tangankiri dan tangan
kanan serta melakukan pegukuran waktu denganmenggunakan jam henti
(stop wacth).
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 6060
Komponen-komponen yang dirakit terdiri atas :1. Body rautan2.
Pemutar rautan
3. Bantalan poros
4. Pisau potong
5. Poros6. Bak penampung
4.1.2.1. Peta Tangan Kiri1. Menjangkau pisau potong, jarak 51 cm
selama 1,54 detik2. Memegang pisau potong selama 0,45 detik3.
Membawa pisau potong, jarak 51 cm selama 1,85 detik4. Mengarahkan
pisau potong selama 1,37 detik5. Merakit pisau potong dengan
bantalan poros (Ass-1)
selama 3,95 detik6. Melepas A1 selama 0,39 detik7. Menjangkau
poros, jarak 50 cm selama 1,43 detik8. Memegang poros selama 1,88
detik9. Membawa poros, jarak 50 cm selama 1,94 detik10. Mengarahkan
poros selama 1,75 detik11. Merakit poros dengan komponen Ass-1
(Ass-2) selama
4,96 detik12. Hold Ass-2 selama 0,68 detik13. Hold Ass-2 selama
1,65 detik14. Hold Ass-2 selama 0,54 detik15. Hold Ass-2 selama
1,57 detik16. Hold Ass-2 selama 1,24 detik17. Merakit komponen
Ass-2 dengan As gigi (Ass-3) selama
1,27 detik18. Hold Ass-3 selama 0,29 detik19. Hold Ass-3 selama
1,06 detik20. Hold Ass-3 selama 0,74 detik
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 6161
21. Hold Ass-3 selama 1,06 detik22. Hold Ass-3 selama 1,67
detik23. Merakit komponen Ass-3 dengan pemutar rautan (Ass-4)
selama 4,4 detik.24. Hold Ass-4 selama 0,77 detik25. Hold Ass-4
selama 1,76 detik26. Hold Ass-4 selama 1,24 detik27. Hold Ass-4
selama 1,27 detik28. Hold Ass-4 selama 0,38 detik29. Merakit
komponen Ass-4 dengan body rautan ( Ass-5)
selama 4,17 detik30. Melepas selama 0,31 detik31. Menjangkau bak
penampung dengan jarak 74 cm selama
1,01 detik32. Memegang bak penampung selama 0,73 detik33.
Membawa bak penampung dengan, jarak 74 cm selama
1,79 detik34. Mengarahkan bak penampung selama 1,59 detik35.
Merakit bak penampung dengan komponen Ass-5 dengan
(Ass-6) selama 3,18 detik36. Melepas selama 0,31 detik37.
Menjangkau dos dengan jarak 77 cm selama 1,54 detik38. Memegang dos
selama 0,84 detik39. Membawa dos dengan jarak 77 cm selama 1,38
detik40. Mengarahkan dos selama 1,61 detik41. Packing produk selama
10,79 detik42. Melepas produk selama 1,4 detik
4.1.2.2. Peta Tangan Kanan1. Menjangkau bantalan poros, jarak 67
cm selama 1,54 detik2. Memegang bantalan poros selama 0,45 detik3.
Membawa bantalan poros, jarak 67 cm selama 1,85 detik
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 6262
4. Mengarahkan bantalan poros selama 1,37 detik5. Merakit
bantalan poros dengan pisau potong ( selama 3,95
detik6. Hold Ass-1 selama 0,39 detik7. Hold Ass-1 selama 1.43
detik8. Hold Ass-1 selama 1,88 detik9. Hold Ass-1 selama 1,94
detik10. Hold Ass-1 selama 1,75 detik11. Merakit komponen Ass-1
dengan poros (Ass-2) selama
4,96 detik.12. Melepas selama 0,68 detik13. Menjangkau As gigi
dengan jarak 57 cm selama 1,65 detik14. Memegang As gigi selama
0,54detik15. Membawa as gigi dengan jarak 57 cm selama 1,57 cm16.
Mengarahkan As gigi selama 1,24 detik17. Merakit As gigi dengan
komponen Ass-2 (Ass-3) selama
1,27 detik18. Melepas selama 0,29 detik19. Menjangkau pemutar
rautan dengan jarak 50 cm selama
1.06 detik20. Mengarahkan pemutar rautan selama 1,67 detik21.
Merakit pemutar rautan dengan komponen Ass-3 (Ass-4)
selama 9,4 detik22. Melepas selama 0,77 detik23. Menjangkau body
rautan dengan jarak 73 cm selama 1,76
detik24. Memegang body rautan selama 1,24 detik25. Membawa body
rautan dengan jarak 73 cm selama 1,27
detik
26.27. Mengarahkan body rautan selama 0,38
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 6363
28. Merakit body body rautan dengan komponen Ass-4( ass-5)selama
4,17 detik
29. Hold Ass-5 selama 0,31 detik30. Hold Ass-5 selama 1,01
detik31. Hold Ass-5 selama 0,73 detik32. Hold Ass-5 selama 1,79
detik33. Hold Ass-5 selama 1,59 detik34. Merakit komponen Ass-5
dengan bak penampung ( Ass-6 )
selama 3,18 detik35. Hold Ass-6 selama 0,31 detik36. Hold Ass-6
selama 1,54 detik37. Hold Ass-6 selama 0,84 detik38. Hold Ass-6
selama 1,38 detik39. Hold Ass-6 selama 1,61 detik40. packing produk
selama 10,79 detik41. melepas selama 1,4 detik
4.1.3. TIME STUDYperakitan gagang pancing dengan cara normal dan
cara lelah
(fantique) menggunakan AbCoaster.Adapun uraian hasil pengukura
sebagai berikut:Tabel 4.1 Data hasil pengukuran
No Hasil pengukuran (Xi)Cara Normal (detik)
Hasil pengukuranCara Fantique (detik)
1 25,27 27,932 25,28 25,183 28,71 24,154 25,85 27,645 27,16
28,366 25,26 24,647 24,43 28,988 25,17 24,549 26,44 25,64
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 6464
10 21,49 27,3111 26,06 25,2812 26,41 28,1113 28,73 26,2314 25,18
25,6115 27,20 26,1116 27,65 26,31
4.2. PENGOLAHAN DATA4.2.1. Peta Kerja (usulan )4.2.1.1.Peta
Proses Operasi
A. Komponen utama (1) : Bingkai kayu 35 cm Bag. Kanan(1x)1.
Bahan diukur dengan meteran selama 5 detik2. Bahan ditandai dengan
penggores / pensil kayu selama 2
detik3. Bahan dipotong dengan gergaji dan diperiksa selama
21
detik4. Bahan dihaluskan dengan amplas dan diperiksa selama
15
detik5. Bahan dari komponen 1&2 dirakit dan diperiksa
membentuk sudut 90 selama 50 detik di R.ass 1
6. Bahan dari komponen 3&4 dirakit dan diperiksamembentuk
segi empat selama 135 detik di R.ass 3
7. Bahan dari komponen 5 & 6 dirakit dan diperiksa di
ruangAss-5 selama 75 detik
8. Bahan dari komponen 7 dirakit dan diperiksa di ruang Ass-6
selama 52 detik.
9. Produk dimasukkan dalam dos selama 5 detik10. Produk disimpan
dalam gudang penyimpanan
B. Komponen 2 : bingkai kayu 25 cm bag. Atas (1x)1. Bahan diukur
dengan meteran selama 5 detik
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 6565
2. Bahan ditandai dengan penggores / pensil kayu selama
2detik.
3. Bahan dipotong dengan gergaji dan diperikspa selama
15detik
4. Bahan dihaluskan dengan amplas dan diperiksa selama
15detik
C. Komponen 3 : bingkai kayu 35 cm bag.kiri ( 1x)1. Bahan diukur
dengan meteran selama 5 detik2. Bahan ditandai dengan penggores /
pensil kayu selama 2
detik.3. Bahan dipotong dengan gergaji dan diperiksa selama
15
detik4. Bahan dihaluskan dengan amplas dan diperiksa selama
15
detik5. Bahan dari komponen 4 dirangkai menggunakan palu dan
paku & diperiksa di R.ass 2 selama 36 detik
D. Komponen 4 : bingkai kayu 25 cm bag.bawah ( 1x)1. Bahan
diukur dengan meteran selama 5 detik2. bahan ditandai dengan
penggores / pensil kayu selama 2
detik.3. Bahan dipotong dengan gergaji dan diperiksa selama
17
detik4. Bahan dihaluskan dengan amplas dan diperiksa selama
16
detik
E. Komponen 5 : plastic / kaca1. Bahan diukur dengan meteran
selama 24 detik2. Bahan ditandai dengan penggores/ pensil kayu
selama 8
detik3. Bahan dipotong dengan pisau cutter dan diperiksa
selama
84 detik
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 6666
4. Bahan dirakit dengan komponen 6 di R. Ass-4 dandiperiksa
selama 63 detik
F. Komponen 6 : triplex ( 1x )1. Bahan diukur dengan meteran
selama 12 detik2. Bahan ditandai dengan penggores / pensil kayu
selama 3
detik.3. Bahan dipotong dengan gergaji dan diperiksa selama
20
detik4. Bahan dihaluskan dengan amplas dan diperiksa selama
15
detik
G. Komponen 7 : Gantungan Bingkai1. Bahan diperiksa diruang
pemeriksaan selama 5 detik2. Bahan dirakit di R. Ass 6 dan
diperiksa selama 50 detik
4.2.1.2. Peta Aliran Proses (usulan)A. Komponen 1 : Bagian Kanan
dan Kiri (2x)
1. Bahan diambil dari gudang ke ruang pengukuran selama
5detik
2. bahan diukur dengan meteran selama 5 detik3. bahan ditandai
dengan pensil di runag penanda selama 2
detik.4. bahan dibawa dibawa di ruang pemotongan dan
pemeriksaan selama 28 detik5. bahan dipotong dengan gergaji dan
diperiksa selama 18
detik.6. bahan dipotong dengan gergaji dan diperiksa selama 3
detik7. bahan dibawa dari ruang penghalusan dan ke ruang
pemeriksaan selama 14 detik8. bahan haluskan dengan Amplas dan
diperiksa ukurannya
selama 12 detik9. bahan haluskan dengan Amplas dan diperiksa
ukurannya
selama 3 detik
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 6767
10. bahan dibawa ke ruang perakitan dan pemeriksaan selama10
detik.
11. Bahan menunggu di ruang Ass-1 selama 91 detik.12. Bahan
dirakit diruang Ass-1 dengan palu dan paku dan
diperiksa selama 3 detik.13. Bahan dibawa ke ruang Ass-3 dan
pemeriksaan selama 10
detik14. Bahan menunggu untuk dirakit dengan komponen Ass-2
di
ruang Ass-3 selam 227 detik.15. Bahan dirakit diruang Ass-3 dan
diperiksa selama 132
detik.16. Bahan dirakit diruang Ass-3 dan diperiksa selama 3
detik.17. Bahan dibawa ke ruang Ass-5 dan pemeriksaan selama 10
detik18. Bahan menunggu komponen Ass-4 diruang Ass-5 selam
336 detik19. Bahan dirakit diruang Ass-5 dengan palu dan paku
dan
diperiksa selama 72 detik.20. Bahan dirakit diruang Ass-5 dengan
palu dan paku dan
diperiksa selama 3 detik21. Bahan dibawa ke ruang ass-6 dan
pemeriksaan selama 10
detik.22. Bahan menunggu untuk dirakit di Ass-6 selam 46
detik.23. Bahan dirakit dengan palu dan paku diruang ass-6 dan
diperiksa selama 49 detik.24. Bahan dirakit dan diperiksa
diruang Ass-6 selama 3 detik25. Bahan dibawa ke ruang pengemasan
selama 6 detik.26. Bahan dikemas dalam dos selama 5 detik.27. Bahan
dibawa ke ruang penyimpanan selama 4 detik.28. Bahan disimpan.
B. Komponen 2 bag.atas dan Bawah (2x)
-
PERANCANGAN SISTEM KERJA T&MI IIA
Akademi Teknik Industri Makassar 2014 6868
1. Bahan diambil dari gudang ke ruang ukur selama 5 detik2.
Bahan diukur dengan meteran selama 5 detik3. Bahan ditandai dengan
pensil diruang penanda selama 2
detik4. Bahan dibawa dari ruang pemotongan dan pemeriksaan
selama 29 detik.5. Bahan dipotong dengan gergaji dan diperiksa
selama 12
detik6. Bahan dipotong dengan gergaji dan diperiksa selama 3
detik7. Bahan dibawa ke ruang penghalusan dan pemeriksaan
selama 14 detik8. Bahan dihaluskan dengan amplas dan diperiksa
selama 13
d