RINDU SHOLAT BERJAMAAH A KU I NGIN B ERTAUBAT Baru kutersadar telah jauh kutinggalkan-Mu saat kukira Engkau-lah yang meninggalkanku. Kesibukanku tidak menjauhkanku dari kemiskinan. Kedudukanku tidak membebaskanku dari kegelisahan. Aku rindu, aku ingin kembali, di manakah pintu rumah-Mu ya Allah? Gilig Pradhana Diinspirasi oleh ustadz. M. Zubaidi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RINDU SHOLAT
BERJAMAAH
A K U I N G I N B E R T A U B A T
Baru kutersadar telah jauh kutinggalkan-Mu saat
kukira Engkau-lah yang meninggalkanku. Kesibukanku
tidak menjauhkanku dari kemiskinan. Kedudukanku
tidak membebaskanku dari kegelisahan. Aku rindu, aku
ingin kembali, di manakah pintu rumah-Mu ya Allah?
Gilig Pradhana
Diinspirasi oleh ustadz. M. Zubaidi
Bab: Doa - Halaman | 2
Doa
Semoga Allah senantiasa melimpahkan sholawat dan
salam, kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya yang
istiqomah hingga akhir zaman
Pembaca,
Mohon doa
Agar Allah mengampuni dosa penulis, orang tuanya, dan
keluarganya, serta kaum muslimin dan mukminin
Juga utamanya kepada orang yang telah menghadiahkan
ini kepada saya.
Bab
: Pen
gan
tar
3
Pengantar
Ya Allah,
Hamba takut menuliskan buku ini,
Kemudian kelak Engkau melihat diri
Berfirman dengan kemarahan,
“Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu
mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”
(QS Ash Shaff 61:3)
Sungguh, berharap hamba
Buku ini mengingatkan kala lupa
Semoga, segenap pembaca
Akan berkenan memanjatkan doa
Teriring salam kepada Bapak M. Zubaidi,
Semoga Allah mencintai Ayahanda.
Tak saya kenal tak pernah pula saya jumpa
Tapi hati serasa bersaudara.
Bab: Daftar Halaman - Halaman | 4
Daftar Halaman
Contents
Doa ............................................................................................................................ 2
Apa jadinya jika pengumuman ini dipasang di tempat-tempat umum?
Meskipun belum tentu Anda mendapatkannya, karena masih diundi.
Kesempatannya pun kecil kalau anda membeli lima bungkus. Agar dapat
memperbesar kesempatan menang Anda harus membeli mi instan sebanyak-
banyaknya. Itupun hanya menambah “kemungkinan” menang.
Sedangkan bila pengumuman begini yang dipasang, apakah yang akan terjadi?
Padahal pahala dari ALLAH pasti diberikan tanpa diundi. Dan tidak peduli berapa
banyaknya pun orang yang melakukan sholat fajar, semua akan diberi pahala
tanpa kecuali. Bedanya, pahala dari Allah bukan cuma berbentuk uang dan tidak
hanya diberikan di dunia.
Hanya saja, sifat manusia kebanyakan: Padahal, Sifat Akhirat
Mata duitan
Ingin hasil serba cepat (instan)
Percaya kalau nampak
Tidak mendengar hati nurani
Belum pernah dilihat oleh mata
Belum pernah didengar telinga
Belum pernah terlintas dalam hati
Hanya bisa diimani
Dapatkan Kesempatan
MENANG 1 MILYARhanya dengan mengirimkan lima bungkus mi instan ke PO BOX
Dapatkan Janji Rosul,
"dua rokaat fajar (sholat sunnah subuh) itu pahalanya lebih baik dari dunia seisinya" (HR Ahmad 27040)
Tak kurang ribuan
orang pasti
berbondong untuk
membeli. Siapa tidak
tertarik hadiah yang
sedemikian besarnya?
Berapa orang di
kampung kita yang
akan tergerakkan
untuk
melaksanakan
sholat subuh?
Bab: Dunia Yang Nampak Akhirat Yang Tidak - Halaman | 6
Menyebabkan kita tidak menghendaki yang besar nilainya, malah menghendaki
yang kecil. Itu namanya
“Harapkan burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan.”
Perhatikan foto berikut ini:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إلى هللا مساجدها، وأبغض البالد إلى هللا أسواقهاأحب البالد “Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar.”
(HR. Muslim no. 671)
Betapa menyedihkan diri kita ini, kita tidak mencintai masjid atau jarang
mendatanginya padahal tempat itulah yang paling dicintai Allah. Kita justru
mencintai pasar, lebih sering datang ke minimarket, berlama-lama di mall, atau
swalayan, yang justru tidak disukai Allah. Benar-benar terbalik!
Sudah seperti ini, apakah kita tidak malu wahai hamba Allah? Apakah benar kita ini
mencintai Allah?
Demi produk Blackberry yang dicintai mereka rela
antri berjam-jam berdesak-desakan
sebelum peluncuran produk tersebut di toko
Yang seharusnya lebih dicintai malah datangnya
terlambat atau malah tidak didatangi kecuali
hari Jum'at
Bab
: Sea
nd
ain
ya K
ita
Dap
at M
elih
at A
khir
at
7
Seandainya Kita Dapat Melihat Akhirat
Kebanyakan manusia mengabaikan surga dan neraka, pahala dan dosa, karena
mereka tidak pernah melihat keduanya dengan mata kepala sendiri. Sementara yang
dipercayai hanyalah yang nampak.
Jangankan untuk akhirat, untuk makanan saja sering mendahulukan yang enak
daripada yang bergizi. Lantaran makanan enak langsung terasa di lidah sementara
makanan bergizi manfaatnya baru nanti, mungkin beberapa hari lagi. Berolahraga
itu baik bagi kesehatan, namun berat sekali membiasakannya. Merokok itu merusak
kesehatan, tapi nikmatnya mengalahkan akal sehat.
Memang Allah merahasiakan alam ghaib agar kita mengimaninya sepenuh hati,
pasrah, percaya penuh terhadap Al-Qur’an dan Hadits. Dan hanya orang yang tahu
ilmunya yang akan mempersiapkannya. Untuk itulah sekarang kita bersama-sama
mempelajarinya. Beruntunglah bila sekarang Anda memiliki keinginan untuk
menuntut ilmu, sebab itu tanda Anda sedang diinginkan oleh Allah.
Orang yang tahu tentang gizi, dia akan berhati-hati
memilih makanan
Orang yang tahu tentang bangunan, dia akan lebih
teliti merancang
"Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama.
Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar."
(HR. Bukhari No. 1038)
Bab: Seandainya Kita Dapat Melihat Akhirat - Halaman | 8
Mari kita ulangi sekali lagi
janji Rosul
Apa kira-kira pahala yang
lebih baik dari dunia dan
lengkap seisinya? Tentu
kita akan bayangkan
dengan besarnya
kekayaan di dunia.
Karena kita tidak dapat melihat akhirat, marilah kita lakukan perhitungan
perumpamaan saja:
Kewajiban Imbalan
Membeli produk mi 5 bungkus
5 x @ Rp 1.500,- = Rp 7.500,-
1 Milyar
(tapi diundi)
Sholat Fajar
Gratis! Tidak Bayar.
Dunia Seisinya
(Tidak diundi)
Pernahkah Anda melihat orang yang memiliki rumah dan tanah seluas ¼ bumi? Atau
1/100 dari luas bumi? Carilah orang terkaya sedunia lalu ukurlah seberapa ukuran
kekayaannya jika dibandingkan bumi! Padahal pahala sholat sunnah subuh itu lebih
besar dari kekayaan manusia seluruh bumi dijadikan satu, yang kalau dirupiahkan
tentu akan bertrilyun-trilyun tak terhingga mahalnya. Itu baru sunnahnya!
Tapi, itu semua bisa jadi tidak kita hiraukan hanya karena kita tidak percaya.
Imbalan itu tidak berusaha kita raih, karena kita tidak percaya. Pernahkah kita
bertanya, apa sebutan bagi orang yang tidak percaya?
Padahal selain itu Allah menyediakan keutamaan yang lain untuk mendorong kita
melaksanakan perintah-Nya, sholat berjamaah:
"Barangsiapa sholat Isya' berjamaah (di masjid) maka seolah-olah ia sholat separuh malam dan barangsiapa sholat subuh berjamaah (di
masjid) maka seolah-olah dia sholat sepanjang malam"
(HR Muslim 1049)
"dua rokaat fajar (sholat sunnah subuh) itu pahalanya
lebih baik dari dunia seisinya"
(HR Ahmad)
Bab
: Sea
nd
ain
ya K
ita
Dap
at M
elih
at A
khir
at
9
Berarti orang yang sholat berjamaah di masjid mendapat tambahan nilai:
▌ lama sholat sesungguhnya (sendiri atau berjamaah hanya selisih sedikit)
Isya’ dilipatkan separuh malam
Subuh
dijadikan sepanjang malam
* 1 malam lamanya ±10 jam,
sebagaimana dalam fiqih Islam
perhitungan malam diawali saat
matahari terbenam (maghrib) yakni
sekitar jam 18.00 hingga terbit fajar
shodiq (subuh) yakni sekitar jam
04.00.
Jika diumpamakan demikian, maka
sholat subuh sendirian yang
umumnya hanya 5 menit itu jika
dibandingkan dengan sholat subuh
berjamaah yang nilainya bisa sampai
120 kali lipatnya (10 jam = 600 menit)!
Dengan keuntungan sebesar itu apakah masih disebut orang yang beriman kalau
tidak tertarik dengan pahala dari Allah? Masih adakah orang yang ngeyel tidak mau
sholat di masjid, kecuali memang kecil imannya. Baiklah, mari kita gunakan
perumpamaan rupiah, karena masih banyak yang mata duitan!
Sholat subuh
berjamaah
Sholat = semalam
suntuk= ±10 jam *
0
100
200
300
400
500
600
Sholat dirumah
Sholat dimasjid
Pe
rban
din
gan
Me
nit
Perbedaan Sholat di Rumah dengan di Masjid
120 X
Bab: Seandainya Kita Dapat Melihat Akhirat - Halaman | 10
Jikalau kita bekerja semenit
dihargai Rp 2.000,- lalu kita
asumsikan sholat Subuh di rumah
(kalikan 5 menit) nilainya:
Rp 10.000,- Bayangkan, dengan uang sekecil itu apa yang dapat Anda beli dalam sehari? Dengan perbandingan nilai per menit yang sama, bandingkan dengan 1 kali sholat subuh berjamaah di masjid (kalikan 600):
Rp 1.200.000,-
INGAT, HITUNGAN INI HANYA UNTUK MEMUDAHKAN KITA MEMAHAMI BETAPA
BESARNYA PAHALA SHOLAT BERJAMAAH DI MASJID.
Pada kenyataannya sholat kita kadang lebih cepat kadang lebih lambat, begitu pula
panjang satu malam bisa lebih pendek di musim panas dan panjang di musim dingin.
Bekerja memilih gaji yang besar
Berdagang memilih untung yang besar
Sholat mengapa tidak memilih pahala yang besar?
JUJURLAH PADA DIRI SENDIRI: Apakah bagiku uang lebih penting dari pahala?
Apakah bagiku dunia lebih penting dari akhirat?
Jawabannya? Itulah hakikat kualitas iman kita
Sholat di rumah
Sholat di masjid
Bab
: Per
ban
din
gan
Wak
tu d
alam
Hid
up
Man
usi
a
11
Perbandingan Waktu dalam Hidup Manusia
Ketika adzan berkumandang, kadang kita malas melakukan sholat dan memilih tidur,
meskipun kita mendengar:
“Marilah menuju sholat,
Marilah menuju kemenangan,
Sholat lebih baik daripada tidur!”
Apa yang terjadi kemudian adalah 3 T, yakni:
Tarik selimut Tutup telinga Tidur terus
Seringkali orang yang malas sholat itu merasa memiliki banyak waktu luang sehingga
menunda-nunda kewajibannya. Padahal dia juga tahu pekerjaannya lebih banyak
dari waktu yang dimilikinya. Jikalau satu pekerjaan terlambat, pasti akan menular ke
pekerjaan lain, akhirnya ada satu-dua pekerjaan yang terbengkalai.
Ketika sudah memilih tidur daripada sholat, maka ketika bangun dia akan
menghadapi pilihan yang lebih rumit:
Tetap sholat tapi dengan tergesa-gesa
Tetap sholat tapi tidak sempat bersiap untuk
kerja
Memilih melupakan sholatnya
Na’udzubillahi min dzalik! Semoga Allah menghindarkan kita dari masalah itu.
Betapa kita banyak salah dalam menilai waktu. Banyak yang memilih sholat sendiri
di rumah daripada sholat berjamaah di masjid. Apa sih perbedaannya? Waktu?
Tenaga?
4:00
• Bangun untuk sholat
4:30
• Persiapan berangkat bekerja
6:00
• Sarapan
• Berangkat
Bab: Perbandingan Waktu dalam Hidup Manusia - Halaman | 12
Coba kita sebutkan berapa waktu yang dihemat dengan tidak berjalan pulang-pergi
ke masjid dan tidak menunggu waktu sholat? 15 menit? 30 menit? Berapa nilai yang
setara untuk waktu sependek itu? Dengan kata lain, apa yang kita lakukan pada saat
itu untuk mengganti 30 menit waktu yang kita sisihkan?
Jawabannya menunjukkan apa tujuan hidup kita di dunia.
Sebelum kita dilahirkan ibu kita, kita pernah hidup di dalam rahimnya selama 9
bulan. Masa yang cukup berat rasanya bagi ibu kita itu sama sekali tidak dapat kita
rasakan. Sekarang kita telah dewasa, merasakan begitu cepatnya waktu berlalu
semenjak masa kecil kita. Sebagian dari kita akan berusia panjang, namun rata-rata
antara 60 hingga 70 tahun, sebagaimana sabda Rosulullah,
Yang dimaksud
ummat Nabi
Muhammad itu tidak
hanya orang islam,
melainkan seluruh
manusia yang hidup
saat beliau diutus hingga akhir zaman.
Di r
um
ah
• wudhu
• Berjalan PP ke masjid
• Menunggu waktu sholat
• sholat Di m
asjid
• wudhu
• Berjalan PP ke masjid
• Menunggu waktu sholat
• Sholat
"Umur-umur ummatku antara 60 hingga 70 tahun dan sedikit
sekali yang melampaui batas itu."
(HR At Tirmidzi 3473)
Bab
: Per
ban
din
gan
Wak
tu d
alam
Hid
up
Man
usi
a
13
Tentu saja karena itu adalah rata-rata, ada yang umurnya lebih panjang, dan
tentunya ada pula yang umurnya lebih pendek. Tidak ada yang bisa memastikan.
Setelah itu malaikat maut akan mencabut nyawa kita, dan kita pun akan memasuki
alam kubur. Alam kubur adalah alam dimana tiap-tiap mayat ruhnya akan didatangi
oleh malaikat munkar dan nakir, ditanyai tentang:
Siapa Tuhanmu?
Apa agamamu?
Siapa nabimu?
Kalau jawabannya baik, maka kegembiraan yang menyertainya. Kalau jawabannya
buruk, maka ketakutan yang akan menyertainya. Tapi jawaban manusia akan sesuai
dengan keimanannya, bukan menurut pengetahuannya.
Berapakah masa itu berlangsung? Tidak seorang pun mengetahuinya. Guna
mempermudah perbandingan, mari kita tuliskan saja 500 tahun.
Tatkala hari kiamat tiba, Allah menghancurkan alam semesta dan isinya, lalu
membangkitkan semua kembali dalam satu tiupan. Seluruh manusia akan
dikumpulkan di padang mahsyar menunggu pengadilan Allah SWT. Lamanya
menunggu adalah 1 hari, namun 1 hari di padang mahsyar tidak sama dengan 1 hari
di bumi, melainkan selama 50.000 tahun! Kadar lamanya tersebut berdasarkan
firman Allah (Zubaidi, 2011),
Setelah melalui hisab, setiap manusia akan masuk ke kampung akhirat yang kekal
abadi, tidak berkesudahan, sedangkan isinya hanyalah surga yang penuh
kenikmatan tidak ada kesusahan sedikitpun, yang lainnya adalah neraka yang penuh
dengan siksaan, tidak ada nikmat sedikit pun di dalamnya.
Tidak terbayangkan berapakah lamanya “kekekalan yang abadi” itu. Kalaupun
dibandingkan dengan umur bumi yang ratusan juta tahun, maka itu pun sudah
Allah berfirman,
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun"
(QS Al-Ma'arij 70:4)
Bab: Perbandingan Waktu dalam Hidup Manusia - Halaman | 14
sangat menyenangkan bagi ahli surga, dan sudah sangat menyiksa bagi ahli neraka.
Namun karena kita hendak membandingkan kehidupan manusia, maka cukuplah
kita ambil 3 masa saja, yakni:
Sekarang marilah kita letakkan dalam grafik:
Masih sulit membayangkannya? Tentu saja! Karena tidak pernah terlintas ada orang yang hidup selama 50.000 tahun. Kalau demikian, bagaimana bila dibalik? Bila ada orang yang berusia 50.000 tahun, berapa singkatnya kah usia 70 tahun itu? Caranya adalah, membandingkan antara hidup di dunia dengan hidup di padang mahsyar.
70 × 365 × 24
1 hari padang mahsyar=
613.200 jam (lama hidup 70 tahun)
50.000= 12 jam 15 menit
INGAT, HITUNGAN INI HANYA UNTUK MEMUDAHKAN KITA MEMAHAMI BETAPA
SEBENTARNYA HIDUP DI DUNIA.
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa hidup di dunia bagi penduduk padang mahsyar lamanya hanyalah setengah hari saja!
±90 tahun
DUNIA±500 tahun
KUBUR±50.000 tahun
P.M.
Padang Mahsyar
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000
Alam
Perbandingan 3 Alam
Alam Kubur
Alam Dunia
Perhatikan!Ternyata umur kita di dunia ini
begitu singkatnya sampai-sampai tidak muncul dalam grafik!
AKHIRAT
Bab
: Per
ban
din
gan
Wak
tu d
alam
Hid
up
Man
usi
a
15
Sungguh merupakan kekonyolan bila manusia mengorbankan yang banyak cuma
untuk mendapatkan yang sedikit, mengorbankan kenikmatan yang abadi hanya
untuk mengejar yang sesaat.
Ya Allah, betapa lalainya hamba! Ampunilah hamba, terimalah taubat hamba.
Engkau adalah sebaik-baik Penerima Taubat.
Kita rela belajar di malam hari bahkan pergi ke lembaga bimbingan belajar
supaya lulus ujian.
Kita rela bekerja lembur hingga larut malam bahkan mencari pekerjaan
sambilan supaya mendapatkan uang.
Apakah kita juga rela berangkat meskipun pagi-pagi subuh hari dan sholat
berjamaah di masjid? Apakah kita tidak tertarik mendapatkan surga?
Jawabannya itulah penentu timbangan amal kita kelak di akhirat
Allah berfirman,
“Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari”
(QS An Nazi’at 79:46)
Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?" Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung."
(QS Al Mu'minun 12-13)
Bab: Digunakan Untuk Apa Umur Kita? - Halaman | 16
Digunakan Untuk Apa Umur Kita?
Telah kita pahami bahwa satu-satunya kesempatan untuk mempersiapkan bekal di
akhirat hanyalah sepanjang umur di dunia. Tanyakanlah kepada pekerja atau pelajar
yang merantau keluar negeri dan telah lama menetap, lalu hendak pulang kampung
selama-lamanya, apa yang mereka persiapkan? Kesibukan apa yang mengisi hari-
hari terakhir mereka di tanah seberang? Mereka akan sibuk mempersiapkan bekal
pulang, dan membuang barang-barang yang tidak bisa mereka bawa pulang.
Tidakkah kita sibuk dengan persiapan pulang ke akhirat? Kesempatan meraih surga
dan jangan sampai jatuh ke neraka, paling lama hanyalah 70 tahun. Ternyata
seandainya benar-benar mendapatkan jatah 70 tahun, tidak semuanya dapat kita
manfaatkan. Berikut gambaran perkembangan manusia:
Selama 70 tahun rata-rata usia manusia, masa kecilnya belum memiliki kesadaran
untuk taat kepada Allah, belum ada dorongan dari diri sendiri untuk melakukan
perintah dan menjauhi larangan Allah. Kesadaran itu disebut “akil” dan biasanya
datang pada masa puber, yakni sekitar usia remaja. Waktu yang kita miliki
sesungguhnya hanyalah:
0 10 20 30 40 50 60 70
Hidup5 7 6
Masa Dewasa 42 tahun
9 1
Umur Manusia
Bayi Anak-anak Remaja Dewasa Tua Pikun
remaja
6 tahun
dewasa
42 th
tua
9 th
57 tahun
Bab
: Dig
un
akan
Un
tuk
Ap
a U
mu
r K
ita?
17
Itupun kalau sejak remaja kita sudah sadar akan hakikat hidup manusia. Pada
kenyataannya, mungkin baru sekarang kita memulai tugas kita sebagai hamba Allah.
Kalau memang demikian, berapa lama lagi sisa umur kita? Apakah kita sudah
mendapatkan jaminan bahwa usia kita akan dipanjangkan hingga 70 tahun?
Sehingga banyak orang yang meyakini:
Tenang saja, nanti aku akan rajin sholat setelah pensiun
Sekarang bekerja dulu, setelah kaya baru aku bisa sholat dengan khusyu’
Sholatku yang kemarin sudah cukup untuk menghapus dosa-dosaku
Padahal 57 tahun itu sehari-harinya bukanlah 24 jam untuk ibadah, melainkan masih
dibagi lagi:
Pada umumnya, lamanya orang sholat adalah ±5
menit. Sehingga sehari-semalam jika ibadahnya
hanyalah sholat 5 waktu, maka waktu yang disediakan
untuk sholat hanyalah 25-30 menit dalam sehari. Itu
sama dengan 2% saja!
Begitu kecil porsi yang disediakan untuk Allah. Tapi kenapa masih terasa berat?
29%
2%
33%
15%
21%
Sehari Hidup Kita (Dalam Jam)
Bekerja/sekolah
Sholat
Tidur
Bersantai
Lain-lain
Porsi Sholat (waktu ibadah)
•hanya 2% dari waktu sehari 24 jam
Bab: Digunakan Untuk Apa Umur Kita? - Halaman | 18
Bagi orang yang sadar bahwa dunia adalah bekal untuk akhirat maka dia juga
menunaikan kewajiban yang lain. Dia juga akan menambahkan dengan berbagai
amal sunnah. Bagi orang yang paham pekerjaannya akan ditujukan untuk ibadah,
sekolahnya akan diniatkan untuk mencari ridha Allah. Namun bagi orang yang salah
paham sholatnya dijadikan alat jual-beli. Jika sedang bersama rekan kerja yang taat
agamanya atau calon mertua yang ingin dirayunya dia sholat, kalau tidak maka dia
mengabaikan sholat.
Sudah sangat kecil porsinya, masih perlu dipertanyakan lagi:
Apakah sholat kita penuh sehari 5 waktu atau bolong-bolong?
Apakah sholat kita dilaksanakan tuma’ninah atau tergesa-gesa?
Apakah sholat kita khusyu’ (mengingat Allah) atau pikiran melayang-layang?
Kita yang telah melaksanakan sholat 5 waktu tidak boleh berpuas diri. Sebab jika
sholatnya asal-asalan bisa saja tidak diterima. Bukankah jika seseorang bekerja pun
demikian? Meskipun sebulan dia ngantor 30 hari penuh, namun manakala cara
kerjanya serabutan, hasilnya tidak memuaskan, bagaimana pimpinannya akan
menyukainya? Malah bisa-bisa sang karyawan akan dimarahi.
Antrian bensin bisa lebih lama, tapi tetap ditunggu,
karena kesadaran bahwa kita-lah yang
membutuhkannya
Menunggu palang pintu kereta api
kadang lebih lama, tapi tetap ditunggu,
karena kesadaran bahwa
melanggarnya akan menyebabkan kita
celaka.
Kita tahu sholat itu dibutuhkan dan
melalaikannya akan mendatangkan
kecelakaan, dua hal sekaligus! Apakah
belum cukup alasan untuk bersabar?
Bab
: Dig
un
akan
Un
tuk
Ap
a U
mu
r K
ita?
19
Dalam hal sholat Rosulullah SAW pernah menegur orang yang sholatnya terburu-
buru, tidak tuma’ninah (tenang). Beliau memerintahkan agar orang itu mengulang
sholatnya. Namun setelah diulangi ternyata orang tersebut masih salah. Lalu
diperintahkan untuk mengulanginya lagi sampai tiga kali, sehingga orang tersebut
bertanya kepada Rosul bagaimana cara sholat yang benar.
Atas dasar peristiwa inilah sebagian ulama mazhab Syafi’i dan Hambali menjadikan
tuma’ninah sebagai rukun sholat. Kalau rukun itu tidak dilakukan, maka sholat
dianggap batal (Bisa dilihat di kitab Fathul Mu’in juz 1 halaman 196-197).
Kenapa kok kita harus memperhatikan ini? Bukankah yang penting sholat?
Di jaman Rosulullah SAW, orang munafik pun juga ikut sholat, namun sholat mereka
berbeda dengan orang yang beriman. Perbedaan bukan terletak pada jumlah
sholatnya atau kiblatnya, melainkan karena ngebut (tergesa-gesa) dan mepet
(mendekati batas akhir waktu sholat):
Astaghfirullah, ya Allah ampunilah dosa kami. Rosulullah SAW menyatakan
sholatnya orang pada saat matahari mau terbenam sebagai waktu di antara 2
tanduk setan. Yang jelas itu bukanlah saat yang baik untuk sholat. Beliau pun
menyebut cara sholatnya orang munafik seperti burung mematuk dan tidak khusyu’.
Maka kalau dihitung sholat kita selama ini boleh jadi ada di antara kita sehari sholat
dengan baik (tepat waktu, tuma’ninah, khusyu, berjamaah di masjid) hanya sekali,
ada pula yang seminggu sekali, atau malah sebulan sekali! Duhai Allah, sungguh
"Ruku'lah kamu sampai kamu ruku' dengan tuma'ninah, lalu angkatlah sehingga kamu berdiri lurus, kemudian sujudlah kamu sampai kamu
sujud dengan tuma'ninah, lalu angkatlah sehingga kamu duduk dengan tuma'ninah."
(HR Muslim 911)
"Itulah sholatnya orang munafik, dia duduk mengamati matahari, maka ketika berada antara dua tanduk setan ia sholat mematuk empat kali
dan tidak ingat Allah melainkan sedikit."
(HR Muslim 987)
Bab: Digunakan Untuk Apa Umur Kita? - Halaman | 20
kecilnya amal yang kami persiapkan untuk menghadap-Mu. Ampunilah kami.
Bimbinglah kami untuk berdzikir, bersyukur, dan beribadah yang baik.
Mereka meletakkan Allah di hatinya, sehingga kamanapun dan dimanapun selalu
ingat kewajiban. Kalau kita lalai akan sholat, dimana kita letakkan Allah?
Sholatadalah
urat nadi
Sendirian, dalam perjalanan,
tidak menemukan masjid tapi
tetap menemukan Allah Di tempat
umum, di atas
kendaraan,
mereka tidak
malu pada
manusia
Cuaca panas
dingin tidak
menghalangi
mereka untuk
bertemu Allah
Dalam kekayaan atau di
tengah musibah, tak
lepas dari Allah
Bab
: Har
i Per
tan
ggu
ngj
awab
an
21
Hari Pertanggungjawaban
Pada hari kiamat, manusia akan dibangkitkan dalam keadaan ingat akan semua
perbuatannya di dunia. Kemudian adalah Allah SWT sendiri yang mengadili tiap-tiap
dari kita.
Bagaimanakah cara kita kelak menjawab pertanyaan tersebut? Apa kita terus terang
saja sekarang:
Ingat bahwa pada hari kiamat yang menjawab bukanlah lisan kita yang cenderung
berbohong tatkala didesak dengan pertanggungjawaban.
"Tidak beranjak kaki anak Adam dari hadapan Allah pada hari kiamat sampai ditanya mengenai 5 perkara; ...mengenai umurnya, untuk apa
dihabiskan?..."
(HR At Tirmidzi 2340)
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan."
(QS Yasin 36: 65)
Aduh, aku
cuma
bersenang-
senang
melakukan
hobiku saja.
Ya Allah, umurku
habis untuk nonton
TV, video, drama…
Ya Allah, saya
sibuk cari duit… Maafkan aku,
Aku dulu kalau
nggak tidur ya
bermain.
Bab: Hari Pertanggungjawaban - Halaman | 22
Lalu apa jadinya jika Allah SWT mengatakan kepada kita:
Percayalah tidak akan ada orang yang bisa bersabar dengan siksaan Allah. Jadi
marilah tidak berlagak tidak terjadi apa-apa kelak. Sebab orang yang berlagak di
akhirat manusia tidak akan dihisab, semuanya akan masuk surga, sama halnya
melupakan hari kiamat.
Apabila ada ujian, pemuda yang cerdas akan melingkari kalendernya
menyusun jadwal belajar, dan mengurangi waktu bermainnya.
Nah, kalau ada pemuda yang melakukan sebaliknya, Anda sebut apa?
Apabila ada business meeting, pengusaha yang cerdik akan membuat alarm di
HP-nya, menyusun presentasi, berusaha fokus agar dia tidak gagal.
Tapi... Kalau ada pengusaha yang melakukan sebaliknya, Anda sebut apa?
Bahkan penjual nasi di pagi hari sekalipun sudah menyiapkan barang
dagangannya sehari sebelumnya, bangun lebih pagi dari kebanyakan orang,
dan berangkat kendati hawanya sangat dingin.
Jadi kalau ada manusia yang tahu dia akan menghadapi hari yang penting di
akhirat lalu berleha-leha, akan Anda sebut apa orang semacam itu?
Jawablah di dalam hati dan bayangkan jika ada orang lain yang mengatakan itu
kepada Anda.
“Maka rasailah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini (Hari Mahsyar). Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan”
(QS As Sajdah 32:14)
Bab
: Bek
al d
ari D
un
ia
23
Bekal dari Dunia
Sekali lagi tanyakan kepada orang yang hendak
melakukan perjalanan ke atau dari luar negeri. Orang
yang hendak naik haji ke Arab harus menyiapkan
paspor dan visa. Di samping itu dia masih harus
menyiapkan bekal mata uang Riyal. Tanpa paspor dia tidak
akan dikenali, tanpa visa dia tidak akan bisa masuk ke negara
tujuan, tanpa uang dia mungkin bisa masuk tapi akan
menggelandang. Kendatipun ia memiliki uang rupiah, sertifikat tanah,
atau deposito yang dianggapnya berharga di negeri asalnya, tidak akan berguna
sebelum ditukarnya menjadi mata uang negara tujuan.
Sama halnya dengan alam akhirat,
segala mata uang dan harta benda
tidak akan berguna sebelum
ditukarkan ke dalam bentuk pahala
melalui amal sholih. Kita harus
memiliki paspor (islam), dan visa
(iman). Dua hal itu yang dapat
menyebabkan kita masuk ke dalam
surganya Allah. Kemudian kita
berusaha menukar uang menjadi
pahala sebanyak-banyaknya agar
bisa dipakai di akhirat untuk menempati surga yang tertinggi.
Orang beranggapan berbuat baik saja akan masuk surga, padahal dia juga harus
masuk Islam dan beriman pada Allah. Itulah sebabnya orang kafir tidak dapat masuk
surga meskipun dia banyak berbuat kebaikan. Semua kebaikannya itu telah dibalas
Allah di dunia.
BAGAIMANAPUN SAYA MENCOBA MEMBERIKAN PERUMPAMAAN NAMUN ARTI
ISLAM, IMAN, DAN PAHALA TIDAK ADA BANDINGANNYA. Sebab di dunia orang
masih bisa masuk menyelinap tanpa Paspor dan Visa. Tanpa uang masih bisa
bertahan hidup dengan mengemis. Di dunia manusia bisa dikibuli, tapi di akhirat
malaikat tidak akan bisa dikelabuhi.
Maka sudah semestinya kita mengurus kepulangan kita dengan mencari pahala
sebanyak-banyaknya. Mengingat singkatnya waktu yang tersisa, kerjakanlah amalan
Bab: Bekal dari Dunia - Halaman | 24
yang pahalanya berlipat ganda. Jangan tertipu oleh dunia dan mencukupkan diri
dengan amalan seadanya dengan prinsip “asal sudah selesai”. Jangan sampai kita
memiliki ciri-ciri orang munafik! Apakah mau jika...
Saat menghadapi ulangan, murid kita berprinsip “yang penting ngerjakan”
Saat bekerja, karyawan kita berpaham “yang penting masuk”
Saat merawat anak, suami mengatakan “yang penting sudah kuberi makan”
Lalu kenapa saat berhadapan dengan Allah kita mengerjakan semua prinsip
“asal-asalan” di atas?
Bagaimana kita bisa CUEK kepada ancaman siksa neraka, padahal ketika terkena api
obat nyamuk sedetik saja tidak ada yang tahan, sedangkan di neraka;
Kalau masih belum merasa ngeri, Rosulullah SAW menambahkan:
Na’udzubillahi min dzalik! Semoga Allah menjauhkan kita dari siksa api neraka.
Kalau ditawari duit, kita mau segera datang
Kalau ditelpon istri dan anak, kita mau segera pulang
Kalau dipanggil Allah untuk sholat, kita bermalas-malasan.
BENARKAH KITA MENGIMANI ALLAH?
"Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(QS An Nisa 4: 56)
"Adzab yang paling ringan bagi penghuni neraka pada hari kiamat nanti adalah bara (api) diletakkan di kedua telapak kaki maka seketika itu
otaknya mendidih."
(HR Bukhori 7472)
Bab
: In
ilah
Ken
yata
an D
un
ia!
25
Inilah Kenyataan Dunia!
Tahu sifat anak kecil? Saat orang tua membawa anaknya ke toko
mainan, lalu mempersilakan anak itu memiih sendiri mainan
yang disukainya, boleh jadi dia akan menginginkan banyak
mainan sekaligus. Tapi karena orang tuanya menyuruhnya
memilih, akhirnya dia pun mengambil satu. Begitu di depan
kasir, ayahnya membayar, anaknya berubah pikiran dan dia
menginginkan yang lain.
Apakah itu hanya terjadi pada anak-anak? Pernahkah anda sendiri membeli
peralatan elektronik yang mahal, seperti iPhone atau Galaxy Tab? Betapa kerennya
diri sendiri saat memegang benda canggih itu di hadapan orang lain. Namun
perasaan itu segera berubah saat pabrik mengeluarkan versi yang lebih baru. Ada
perasaan untuk segera meng-update gadget agar menjadi yang pertama, sedikitnya
agar tidak ketinggalan jaman.
Andaikata manusia diberikan kekayaan emas sebesar gunung, niscaya ia pun masih
akan meminta harta emas sebanyak dua gunung. Tidak akan ada habisnya.
Inilah dunia!
Tahukah bahwa kegemaran manusia itu tergantung tujuan hidupnya. Kalau dia
mengira bahwa hidupnya yang paling penting adalah sewaktu di dunia, maka ia akan
mengumpulkan perhiasan dunia. Sebaliknya, jika ia mengira hidupnya yang paling
penting adalah akhirat, ia akan mengusahakan dunianya untuk mendapatkan akhirat.
Mari kita lihat apa kesenangan Rosulullah SAW:
“Robbku menawarkan kepadaku untuk menjadikan lembah Mekah seluruhnya
emas. Aku menjawab, ‘Jangan ya Allah, aku ingin satu hari kenyang dan satu hari
"Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."
(QS Ali Imran 3:185)
Bab: Inilah Kenyataan Dunia! - Halaman | 26
lapar. Apabila aku lapar aku akan memohon dan ingat kepada-Mu dan bila kenyang
aku akan bertahmid dan bersyukur kepada-Mu.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Ternyata beliau sama sekali tidak tertarik dengan dunia kecuali sedikit saja untuk
memenuhi hajat hidupnya. Bahkan beliau meminta waktu lapar dan kenyang saling
berselang. Artinya beliau meminta kondisi ekonomi yang pas-pasan! Selama itu
cukup untuk menunjang beliau beribadah.
Banyak hal lainnya yang mungkin akan mengherankan kita dari pribadi mulia
Rosulullah SAW. Mungkin kita akan menganggap itu wajar karena beliau adalah nabi
pilihan Allah, yang pernah naik ke sidratul muntaha dan melihat Surga dan Neraka.
Lalu bagaimana dengan para sahabatnya, apa yang mereka sukai?
KEBAHAGIAAN MUSLIM BUKAN TERGANTUNG JABATAN
Salman Al-Farisi ketika ditawari menjadi gubernur oleh Kholifah Umar bin Khothob
dengan keras menolak sehingga sang Kholifah harus memaksanya. Ketika dibuatkan
rumah dinas, lagi-lagi dia menolak, namun setelah dipaksa, akhirnya dibuatkan pula
rumah kecil, atap rumahnya setinggi badannya, dan luas ruangannya sepanjang
badannya. Kenapa?
KEBAHAGIAAN MUSLIM BUKAN TERGANTUNG HARTA
Abdurrahman bin Auf menghebohkan penduduk kota dengan 700 kafilah untanya
yang penuh muatan menyebabkan debu membubung tinggi di langit Madinah. Gara-
gara diingatkan oleh Aisyah RA bahwa beliau akan masuk surga dengan merangkak,
Abdurrahman pun menyedekahkan seluruh kafilahnya kepada penduduk! Kenapa?
KEBAHAGIAAN MUSLIM BUKAN TERGANTUNG UMUR
Kholid bin Walid, yang lebih menyukai Jihad, meskipun membuatnya berjaga di alam
yang dingin daripada malam pengantin yang penuh kehangatan. Ia mengirimkan
surat kepada Hurmuz, gubernur Persia untuk kota Mesopotamia. Inilah isi surat yang
mengagumkan itu:
“Masuklah dalam Islam dan kalian akan selamat. Atau bayarlah jizyah, dan Kamu
serta rakyatmu akan kami lindungi, jika tidak, Kamu akan menjadi bersalah atas
konsekuensinya, karena saya akan datang kepada kalian dengan orang-orang yang
mencintai kematian sebagaimana kalian mencintai kehidupan.” Kenapa?
Bab
: In
ilah
Ken
yata
an D
un
ia!
27
KEBAHAGIAAN MUSLIM ADALAH SHOLAT
Suatu ketika setelah Rasulullah bersitirahat di tengah perjalanan bersama pasukan
perang kaum Muslimin pulang dari perang Dzatul-Riqa. Rasulullah menunjuk
penjaga pasukan, Ammar bin Yasir dan Abbad bin Bisyr.
Mereka pergi ke tempat penjagaan. Abbad mengusulkan untuk agar bergantian
berjaga, maka ia meminta kepada rekannya Ammar tidur lebih dulu dan beristirahat
di awal malam, sedangkan dia akan menjaganya. Di keheningan malam di tengah
padang pasir, Abbad berdiri melakukan shalat.
Di saat Abbad khusyu’ dalam bacaan Al-Qur`annya dan merasakan bermunajat di
hadapan Allah, tiba-tiba musuh datang mengendap-endap dan menembakkan anak
panah mengenai tubuhnya! Meski terkena, Abbad tidak terjatuh, ia hanya mencabut
anak panah yang menancap di tubuhnya sambil tetap berdiri dalam shalatnya.
Musuh yang penasaran memanahkan anak panah lagi hingga mengenainya lagi.
Abbad pun mencabut anak panah yang menancap di tubuhnya dan dia kemudian
melanjutkan shalatnya, dia rukuk dan sujud. Setelah usai salam, dia mengulurkan
tangan membangunkan temannya. Ammar terbangun dan melihat darah mengucur
dari tubuh temannya. Terkejut, Ammar meloncat berdiri.
Melihat ini musuh yang bersembunyi pun lari terbirit-birit.
Ammar bertanya, "Mengapa kamu tidak membangunkan aku, di saat kamu tertusuk
anak panah yang pertama kali?" Abbad menjawab, "Di tengah shalat aku sedang
membaca ayat Al-Qur`an dan aku tidak suka memotongnya. Jikalau bukan karena
perintah Rosul untuk menjaga daerah ini maka aku lebih memilih mati daripada
memotong ayat Al-Qur`an yang aku baca di saat shalat"
Manusia apakah mereka? Kisah dongengkah ini? Apa gerangan yang membuat
mereka memandang rendah dunia, dan tidak mengambilnya kecuali sedikit untuk
sekedar keperluan hidup? Rupanya mereka benar-benar beriman pada hari Kiamat.
Anda mungkin mengatakan tidak mampu mengikuti mereka, tapi sedikitnya
tidakkah Anda ingin seperti mereka?
Bab: 17 Pahala ke Masjid - Halaman | 28
17 Pahala ke Masjid
Setiap Muslim yang menaati Allah, baik menjalankan perintah-Nya atau menjauhi
larangan-Nya, akan mendapatkan pahala. Bahkan sekedar mencintai sunnah Nabi
Muhammad dan menjaga diri dari hal-hal yang tidak jelas juga mendapatkan
kebaikan.
Di antara pahala sholat berjamaah di masjid adalah:
1. PAHALA SETIAP LANGKAH KAKI
a. Meningkatkan satu derajat
b. menghapuskan satu dosa
Tata cara mendapatkan pahala tersebut adalah dengan mengikuti sabda Nabi:
Sahabat Ubai bin Ka’ab bercerita, “Dulu ada orang yang rumahnya paling jauh
dari masjid, tapi tidak pernah absen sholat jama’ah, maka aku katakan
kepadanya, ‘Alangkah baiknya jika kamu membeli keledai yang bisa kamu
kendarai di waktu gelap ataupun ketika terjadi kabut debu.’ Dia berkata, ‘Bahkan
aku tidak mau tinggal di samping masjid, sebab aku ingin Allah memberiku
pahala berjalan kaki ke masjid dan keulanganku ke keluargaku.’
Maka Rosulullah SAW bersabda,
Sekarang mari kita gambarkan keutamaan langkah kaki yang kelihatannya
sederhana itu. Ukurlah langkah kaki kita, untuk setiap 3 langkah orang dewasa
"Sesungguhnya jika seorang di antara kamu berwudhu dengan baik kemudian ke masjid dan tidak ada niatan kecuali untuk sholat maka
tiadalah ia melangkahkan kaki satu langkah kecuali pastilah Allah mengangkat satu derajat dan menghapuskan dari dirinya satu dosa
sampai ia masuk masjid"
(HR Ibnu Majah 277)
"Sesungguhnya Allah telah mengumpulkan semua pahala itu untukmu"
(HR Muslim 1065)
Bab
: 17
Pah
ala
ke M
asjid
29
dapat mencapai ±3 meter. Maka kalau masjid jaraknya 100 meter dari rumah kita,
berarti kita membutuhkan:
Bila ditotal maka sedikitnya
kita menempuh 600 langkah
pulang pergi. Yang itu berarti
insyaallah kita mendapatkan:
a. 600 derajat kenaikan
b. 600 ampunan dosa
Bagaimana kalau kita
melakukannya secara
istiqomah, 5 kali sehari?
Bukan tidak mungkin kita
akan mendapatkan:
a. 3000 derajat kenaikan!
b. 3000 ampunan dosa!
Bayangkan! Bahkan mungkin seumur hidup kita belum pernah membaca istighfar
(permohonan ampun) sebanyak 3000 kali dalam sehari semalam!
Jabir bin Abdullah RA menceritakan, “Ada tanah kosong di dekat masjid maa
banu Salimah ingin pindah ke dekat masjid, hal itu terdengar Rosulullah SAW
maka beliau bersabda kepada mereka, ‘Sesungguhnya aku telah mendengar
bahwa kamu ingin pindah ke dekat masjid’ Mereka menjawab, ‘Benar wahai
Rosulullah, kami menginginkan itu’. Maka beliau bersabda, ‘Tetaplah di
kampungmu sebab kamu pasti diberi pahala untuk bekas-bekas jalan kakimu,
tetaplah di kampungmu sebab kamu pasti diberi pahala untuk bekas-bekas jalan
kakimu’.” (HR Muslim 1068)
Sekarang kondisi
kita jauh lebih
mudah
dibandingkan
dahulu. Kendaraan
ada, bahkan lebih
cepat, pengingat
waktu sholat ada
Berangkat300 langkah
MASJID
Pulang300 langkah
RUMAH
"Sesungguhnya orang yang pahala sholatnya paling besar adalah yang
paling jauh langkahnya ke (masjid tempat) sholat itu"
(HR Muslim 277)
Bab: 17 Pahala ke Masjid - Halaman | 30
di kalender atau bahkan HP kita, dan jarak ke masjid pun tidak terlampau jauh.
Kalau masih mencari-cari alasan lain apalagi sebutannya kalau bukan manja.
2. KEUTAMAAN SHOF (BARISAN SHOLAT)
Rupanya Allah SWT senantiasa memacu kita untuk berlomba-lomba. Bahkan
ketika sudah tiba di masjid sekalipun kita didorong untuk mengambil tempat
yang terbaik.
Dengan aturan ini
Rosulullah SAW
menghendaki agar
barisan kaum laki-
laki terpisah dengan
barisan kaum
perempuan, tidak
saling berdekatan
karena dapat
mengganggu ke-khusyu’-an sholat. Meski disebut paling buruk, itu masih jauh
lebih baik daripada yang sholat di rumah.
Ingin tahu berapa besarnya pahala shof yang terbaik di atas? Rosulullah SAW
bersabda:
Anda tahu kan? undian seperti suit gajah-orang-semut.
3. PAHALA MENUNGGU DI MASJID UNTUK SHOLAT
Meski telah mendengar adzan tidak jarang orang masih bersantai di rumah atau
di kantor. Mereka baru akan berangkat ke masjid setelah muadzin
mengumandangkan iqomat (tanda mau sholat). Padahal Rosulullah menjanjikan
pahala yang mudah, yakni CUKUP HANYA DENGAN MENUNGGU:
Apalagi jika waktu
menunggu di masjid
"Seandainya mereka tahu pahala yang didapat shof pertama (terbaik) niscaya mereka berundi untuk (mendapatkan)nya."
(HR Ibnu Majah 988)
"Sebaik-baik shof laki-laki adalah yang pertama dan yang
paling buruk yang akhir, dan sebaik-baik shof perempuan adalah yang akhir dan yang paling buruk yang pertama
(terdepan)"
(HR Muslim 132)
"Dan seseorang akan tetap dianggap sholat selama menungu
waktu sholat"
(HR Bukhori 611)
Bab
: 17
Pah
ala
ke M
asjid
31
tersebut dimanfaatkan dengan membaca Al-Qur’an, Hadits, buku-buku keislaman,
atau berdiskusi mengenai permasalahan masjid atau ummat Islam. Ingat, untuk
ibadah kita jangan berpikir minimalis, jangan melihat ke bawah, sedangkan untuk
dunia sebisa mungkin berpikir minimalis, lihatlah ke bawah.
Maksudnya, kalau melihat orang mengerjakan sholat Sunnah, tanyalah pada diri
sendiri, “kenapa saya tidak?” jangan malah menghibur diri, “Ah, yang penting
saya sudah sholat fardhu.” Sebaliknya, kalau melihat teman membeli barang
mewah, jangan menanyakan, “kenapa saya tidak?”, namun tenangkan nafsu
dengan, “Ah, yang penting saya tidak kekurangan, asal hidup bisa beribadah
dengan tenang sudah cukup.”
4. BONUS PAHALA
Biasanya seorang pekerja mendapatkan bonus dari bos/majikannya. Namun
sering kali besarnya bonus tidak sebesar gajinya. Lain halnya dengan Allah,
Rosulullah SAW bersabda:
Adakah majikan yang
memberikan bonus gaji
27 kali lipat? Mari kita
bayangkan betapa
ruginya kalau kita
menolak tawaran ini:
Ingat, di awal tadi kita
umpamakan sholat 5
menit dengan gaji Rp
10.000,-
Kalau bisa diuangkan,
sekali sholat mendapatkan
Rp 270.000,- tentu kita
akan berlomba-lomba
mendapatkannya. Padahal
gambaran ini hanyalah
karangan saya saja, bukan janji Allah yang tentunya lebih dahsyat tak
terbayangkan. INGAT! Ini tidak berarti anda cukup sholat 1 kali secara
berjamaah lalu boleh meninggalkan 4 sholat lainnya.
"Sholat berjamaah itu lebih baik 27 derajat dari sholat sendirian"
Seandainya sehari digaji Rp 1.350.000,- Anda baru mau berangkat?
Bab: 17 Pahala ke Masjid - Halaman | 32
5. PAHALA ISTIMEWA (KHUSUS) SHOLAT ISYA’
Untuk sholat Isya’ ada pahala istimewa bagi yang mau melakukannya secara
berjamaah di masjid (Lihat pembahasan sebelumnya di bab “Seandainya Kita
Dapat Melihat Akhirat”). Rosulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa sholat Isya' berjamaah (di masjid) maka seolah-olah ia sholat
separuh malam…” (HR Muslim 1049)
6. PAHALA ISTIMEWA (KHUSUS) SHOLAT SUBUH
Demikian pula untuk sholat Subuh, pahalanya lebih istimewa lagi, yakni bagi yang
mau melakukannya secara berjamaah di masjid (Lihat pembahasan sebelumnya
di bab “Seandainya Kita Dapat Melihat Akhirat”). Rosulullah SAW bersabda:
“…Barangsiapa sholat subuh berjamaah (di masjid) maka seolah-olah dia sholat
sepanjang malam" (HR Muslim 1049)
7. DISAKSIKAN MALAIKAT
Allah SWT memberitahu kita dalam perintahNya:
Inilah perbedaannya. Bagi orang yang riya’ bila sholatnya disaksikan manusia dia
akan semakin bersungguh-sungguh. Sedangkan bagi orang beriman bila ia
menyadari sholatnya disaksikan (oleh malaikat atau Allah) maka sholatnya akan
semakin khusyu’.
Uniknya, saat subuh
inilah saat pergantian
waktu jaga malaikat.
Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan."
(QS Al-Isro 17:78)
"Malaikat malam dan malaikat siang bertemu pada waktu
sholat subuh."
(HR Bukhori 648)
Bab
: 17
Pah
ala
ke M
asjid
33
8. DIDOAKAN MALAIKAT
Anda pernah didoakan oleh ustadz? Kyai? Orang sholih? Bagaimana kalau yang
mendoakan adalah malaikat? Tidakkah Anda mau mendapatkan doa mereka?
Apa saja doa malaikat? beginilah Rosulullah mengabarkan:
Hanya dengan tetap berada di dalam masjid menjelang sholat atau setelah sholat,
Allah memerintahkan malaikat untuk mendoakan kita. Sementara kita sendiri
belum tentu berdzikir sebanyak mereka untuk diri sendiri. Seandainya kita
berdzikir sendiri, kurang lebih mengucapkan “astaghfirullah” (ampunilah Hamba
ya Allah) sebanyak 70x dalam semenit maka berapapun lamanya kita meluangkan
waktu beribadah di masjid akan diganjar oleh Allah SWT. Padahal sebagian dari
kita menganggap waktu telah terbuang percuma.
9. MENDAPAT BAROKAH
Barokah atau berkah maksudnya adalah tambahan kebaikan. Misalnya anda
bekerja sebagai buruh kasar di pabrik, anda akan mendapat gaji. Gaji itu adalah
kebaikan bagi anda. Tapi kalau anda bekerja mengajari buruh pabrik, maka selain
mendapat gaji, tenaga anda mungkin tidak terlalu terkuras seperti buruh, posisi
anda lebih dihormati, malah anda juga akan mendapatkan ilmu baru setiap kali
mengajar. Itulah contoh
tambahan kebaikan. Nah,
Rosulullah mendoakan:
Tentu saja setelah sholat
jangan tidur lagi.
10. SELAMAT DARI KENCING SETAN
Siapa yang tahan mencium bau pesing dari kencing tak disiram? Apalagi bila yang
kencing adalah setan. Tentu ini terdengar seperti tahayul jika kita tidak beriman
"Ya Allah, berkahilah ummatku karena mereka bangun (sholat)
di awal pagi."
(HR At-Tirmidzi 1256)
"Para malaikat terus mendoakannya selama ia masih berada di tempat sholat itu (masjid, doanya) yaitu: Ya Allah ampunilah dia, Ya
Allah rahmatilah dia."
(HR Bukhori 611)
Bab: 17 Pahala ke Masjid - Halaman | 34
kepada Rosulullah SAW, apa yang dikabarkan dari beliau berupa berita ghaib,
hanya dari Allah, maka kita wajib mengimaninya.
Jangan karena tidak dapat dibau dan tidak terlihat, maka kita meremehkan hal ini.
Sebab ketika kita meremehkan, itu suatu bukti bahwa telinga kita tidak lagi mau
mendengarkan kebenaran, tersumpal oleh kencing setan!
11. MENANG DARI SETAN DAN KEMALASAN
12. MENDAPAT JAMINAN ALLAH
Allahu Akbar! Kalau kita bertamu kemudian dijamin oleh tuan rumahnya tentu
akan sangat menyenangkan, apalagi bila Allah Yang Maha Kaya yang menjamin
kita. Lalu apa sih bentuk jaminan yang Allah berikan?
"Itu adalah orang yang kedua telinganya. dikencingi oleh setan"
(HR Bukhori 3270)
"Setan mengikat di kepala kalian sat tidur dengan 3 ikatan. Pada setiap ikatan setan membisikkan 'Tidurlah, malam masih panjang'. Apabila ia bangun lalu mengingat Allah (berdoa) maka terlepaslah satu ikatan. Apabila ia berwudhu, maka lepaslah satu ikatan lagi.
Kemudian apabila ia sholat, maka lepaslah satu ikatan lagi (terakhir) sehingga pagi itu menjadi semangat dan merasa
nyaman. Tetapi kalau ia tidak (melakukan hal tersebut) maka pagi itu jiwanya keruh dan malas."
(HR Bukhori 1142)
"Barangsiapa sholat subuh maka ia berada di dalam jaminan Allah, maka janganlah mangkir dari jaminan Allah"
(HR Muslim 1525)
Bab
: 17
Pah
ala
ke M
asjid
35
13. DIJAMIN MASUK SURGA
Salah satunya ialah surga.
Apalagi kenikmatan yang kita inginkan? Bila semuanya telah ada di dalam surga.
14. PAHALA BAGI PECINTA MASJID
Di hujan yang lebat Anda berharap membawa payung atau jas hujan untuk
menaungi. Di hari kiamat manusia juga berharap ada perlindungan untuk
menaungi dari beratnya kondisi pada hari itu. Sayangnya naungan itu hanya
dimiliki Allah, dan hanya 7 golongan yang akan mendapatkannya.
"Barangsiapa mengerjakan sholat di dua waktu yang dingin (subuh dan isya') ia pasti masuk surga. "
(HR Muslim 1470)
"Ada tujuh macam orang yang akan diberi naungan oleh Allah dalam naunganNya pada hari tiada naungan melainkan naunganNya (yakni pada hari kiamat) yaitu: (1) imam -pemimpin- yang adil, (2) pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah Azza wa jalla, (3) seorang yang hatinya terpaut kepada masjid-masjid, (4) dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul atas keadaan yang sedemikian serta berpisah pun demikian pula, (5) seorang lelaki yang diajak oleh wanita yang mempunyai kedudukan serta kecantikan wajah, lalu ia berkata: "Sesungguhnya saya ini takut kepada Allah," (6) seorang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu menyembunyikan amalannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh tangan kanannya dan (7) seorang yang ingat kepada Allah di dalam keadaan sepi lalu melelehkan air mata dari kedua matanya."
(HR Bukhori 620)
Bab: 17 Pahala ke Masjid - Halaman | 36
Masing-masing dari golongan itu memiliki penjelasan tersendiri, sedangkan
tanda-tanda dari nomor 3, yakni orang yang hatinya tarpaut kepada masjid
adalah:
Aktif sholat di masjid
Mencari masjid jika pindah/tinggal di tempat baru
Membangun masjid jika di tempat tinggalnya belum ada masjid
15. DUKUNGAN KESAKSIAN KAUM MUSLIMIN
Rosulullah SAW memerintahkan kita untuk mengakui keimanan orang-orang
yang rajin sholat berjamaah di masjid,
16. CUTI SAKIT DAN MUSAFIR TETAP DIGAJI
Ini dia kemurahan Allah SWT. Manakala kita diperintahkan untuk beriman
kepada takdir, baik yang baik maupun buruk (menurut manusia), Allah SWT
terkadang memberikan musibah sebagai sarana untuk menghapus dosa-dosa kita
manakala kita bersabar tidak mengeluh dengan musibah tersebut. Tambahan lagi,
Allahu Akbar, anda disuruh beristirahat di rumah, tapi tetap mendapat pahala
sedemikian besar seolah masih ikut berjamaah di masjid.
2. Pahala-pahalanya tetap diberikan (syaratnya: sebelumnya istiqomah)
"Jika kamu menyaksikan orang rajin ke masjid, maka berikanlah kesaksianmu bahwa dia adalah seorang beriman. Sebab Allah
berfirman (dalam QS At Taubah 9:18), Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah itu adalah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari akhirat, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat."
(HR At Tirmidzi 2542)
"Apabila seorang hamba biasa melakukan amal kebaikan lalu terhalang oleh sakit atau perjalanan, maka dituliskan untuknya
pahala-pahala kebaikan (sebagaimana) yang biasa dilakukan (nya) ketika ia sehat dan tidak bepergian."
(HR Abu Daud 2687)
Bab
: 17
Pah
ala
ke M
asjid
37
17. MEMBEBASKAN DARI SIFAT MUNAFIQ
Kejelekan orang munafiq itu salah satunya adalah malas ke masjid. Tidak ada
orang yang suka disebut munafiq, namun bila kita tidak berusaha melepasnya
dari diri kita, jangan-jangan kita telah mengidap penyakit itu tanpa sadar!
Ibnu Mas’ud berpesan,
“Barangsiapa besok ingin berjumpa Allah dalam keadaan (diakui) sebagai Muslim,
maka hendaklah menjaga sholat-sholat itu yang orang diseru (adzan) untuknya.
Sesungguhnya Allah telah mensyariatkan untuk Nabimu (Muhammad SAW) jalan-
jalan petunjuk-Nya dan sesungguhnya pelaksanaan sholat-sholat itu termasuk
jalan-jalan petunjuk-Nya.
Seandainya kamu sholat di rumah sebagaimana orang yang alpa sholat di
rumahnya (tidak sholat berjama’ah di masjid) berarti kamu telah meninggakan
sunnah Nabimu, dan jika kamu telah meninggalkan sunnah Nabimu tentu kamu
menjadi sesat.
Dan sesungguhnya kamu telah menyaksikan kami (para sahabat) yang (diantara
kami) tidak ada orang yang alpa (dari sholat berjama’ah) kecuali orang munafik
yang kemunafikannya sudah dikenal. Dan sesungguhnya dulu ada orang yang
kondisi jasmaninya sudah lemah lalu dipapah dan (dibantu) didirikan di dalam
shaf (agar bisa ikut sholat berjama’ah).”
Sungguh malang nasib kita!
Di zaman para sahabat, orang munafik saja masih sholat berjama’ah! Sedangkan
yang tidak sholat berjama’ah adalah orang terkenal kemunafikannya!
Sungguh malang nasib kita!
APAKAH SAAT INI KITA MAU MENGAKUI KALAU KITA INI MUNAFIQ? ATAU MAU
KEMBALI KEPADA ALLAH DAN SHOLAT DI MASJID?
"Tidak ada sholat yang lebih berat bagi orang-orang munafiq daripada sholat subuh dan isya. Seandainya mereka tahu nilai yang terkandung di dalam kedua sholat itu pastilah mereka mendatangi
(masjid tempat) kedua sholat itu meskipun dengan merangkak."
(HR Bukhori 617)
Bab: Macam-macam Tipuan Setan - Halaman | 38
Macam-macam Tipuan Setan
Kita pasti akan berhadapan dengan setan. Masalahnya kita tidak bisa melihat setan
yang berwujud jin dan tidak mengenali saat berhadapan dengan setan berwujud
manusia. Terus bagaimana cara mengetahuinya? Berikut ini adalah macam-macam
tipuan setan:
1. “KAMU TERLALU BANYAK DOSA”
Manusia memang tidak sepi dari dosa, tidak ada manusia yang suci, kecuali para
Nabi. Namun setan akan membisikkan seolah-olah dosa-dosa kita terlampau
banyak untuk bisa diampuni oleh Allah SWT. Kita sudah tersesat terlalu jauh, tak
lagi bisa diampuni. Sebagaimana yang dikisahkan Nabi Muhammad SAW,
Dikisahkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, bahwa seorang pembunuh
dari Bani Israil ingin pergi bertaubat. Dia berjumpa seorang ahli ibadah (abid)
maka bertanyalah ia.
“Aku telah membunuh 99 orang, tapi aku ingin bertaubat. Apakah taubatku akan
diterima?”.
Sang abid menjawab, “Tidak bisa!”. Lantas abid itu dibunuhnya, maka pembunuh
itu telah memakan korban genap 100 orang.
Tapi pembunuh ini masih mencari tempat bertanya, dan berjumpalah dengan
seorang alim. Pembunuh itu bertanya, “Aku sudah membunuh 100 orang, tapi
aku ingin bertaubat. Apakah taubatku akan diterima”.
Orang alim itu menjawab, “Oh, tentu diterima”. Lantas orang alim itu memberi
tahu, kalau ingin sungguh-sungguh taubat, maka ia harus pindah dari daerahnya,
karena masyarakatnya berperangai sangat buruk.
“Pergilah ke suatu negeri, disana banyak orang beribadah, ikutilah mereka”.
Maka si pembunuh itupun pergi ke negeri yang ditunjuk. Di tengah perjalanan,
pembunuh tersebut sampai pada ajalnya, dia pun mati. Lalu datanglah malaikat
rahmat dan malaikat azab. Masing-masing hendak memperebutkan ruhnya.
Malaikat rahmat berkata, “Orang ini sudah berniat untuk bertaubat”. Malaikat
azab menjawab, “Dia belum sampai ke tujuannya”.
Bab
: Mac
am-m
acam
Tip
uan
Set
an
39
Lalu Allah mengutus malaikat untuk menengahinya, yakni dengan cara mengukur
jaraknya dari tempat berangkatnya atau ke tujuannya, mana yang lebih dekat.
Ternyata mayat itu hanya sejengkal lebih dekat ke arah tujuannya daripada
asalnya. Maka malaikat rahmat membawanya masuk surga.
2. “IKHLAS BERAMAL ITU BERHARAP RIDHO ALLAH SAJA, JANGAN BERHARAP
PAHALA/SURGA, DAN JANGAN TAKUT DOSA/NERAKA”
Setan akan membisikkan pembenaran-pembenaran sehingga kita merasa sholat
di rumah itu lebih baik dari pada di masjid. “Daripada sholat di masjid tapi riya’
lebih baik sholat di rumah tapi khusyu” bujuk setan. Bahkan kemudian Anda
menjadi pandai beralasan, “Bagi saya tidak penting besar kecilnya pahala, karena
yang penting hanyalah ridho Allah, bukan pahala.”
Seolah-olah kalau sholat di masjid pasti riya’ dan kalau sholat di rumah pasti
khusyu’. Padahal saat kita mengemukakan alasan-alasan itu kepada orang lain
tanpa disadari kita sedang riya’, ingin dipuji sebagai orang yang paling ikhlas
dalam beribadah. Disamping itu berapa kali kita sholat di rumah juga tetap tidak
khusyu’? Sedangkan boleh jadi sholat di masjid justru bisa menambah
kekhusyukan karena bertemu dengan orang berilmu atau rajin beribadah.
Ridho Allah itu dicari dengan
jalan yang diajarkan oleh Nabi-Nya Muhammad SAW.
Rosulullah pernah menyuruh untuk meminta surga firdaus, dan memohon
perlindungan dari neraka. Ini menunjukkan berharap surga itu adalah bagian dari
keimanan.
“Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: ‘Wahai anak adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku,
niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan memperdulikannya lagi. Wahai anak Adam, seandainya dosa-
dosamu memenuhi seluruh langit, kemudian engkau memohon ampun padaku, niscaya Aku akan mengampunimu. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan
tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula."
(HR Tirmidzi dalam Hadits Arbain 42)
Bab: Macam-macam Tipuan Setan - Halaman | 40
3. “IKHLAS ITU JANGAN BANYAK MEMINTA KEPADA ALLAH, JANGAN
MENGHARAP BALASAN APAPUN.”
Setan tidak kurang akal dan hendak memperdaya kita dengan membisikkan
anggapan bahwa manusia yang banyak meminta-minta akan membuat Allah
gusar. Ini malah menjauhkan kita dari Allah sekaligus juga menghina Allah karena
menyamakan Allah dengan manusia.
Allah itu Maha Kaya. Tidak akan berkurang kekuasaan-Nya seandainya manusia
seluruhnya meminta kepada-Nya. Oleh karena itu Rosulullah SAW malah
menyuruh kita:
Jelas-jelas Rosul sendiri yang meminta untuk berdoa yang banyak. Padahal beliau
itulah manusia yang paling ikhlas dan paling khusyu’.
Yang dimaksud ikhlas itu bukan tidak mengharapkan apa-apa, melainkan ikhlas
adalah mengharapkan apapun hanya dari Allah SWT. Justru orang yang tidak
للمجاهدين بين ما كمافي سبيله كل درجتين ما بينه إن في الجنة مائة درجة أعدها الل فسلوه الفرد وقه نة وف وس فإنه أوسط الجنة وأعلى الج السماء والرض فإذا سألتم الل
ر أنهار الجنة حمن ومنه تفج عرش الر“Dalam surga terdapat seratus derajat yang Allah persiapkan bagi
para mujahidin di jalan-Nya, yang jarak antara setiap dua tingkatan bagaikan antara langit dan bumi, maka jika kalian
meminta Allah, mintalah surga firdaus, sebab firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi, di atasnya ada singgasana
Ar-Rahman, dan daripadanya sungai surga memancar.”
Doa itu bermanfaat bagi apa-apa yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi. Hendaklah kalian memperbanyak berdoa, wahai
hamba-hamba Allah
(HR Tirmidzi 3048)
Bab
: Mac
am-m
acam
Tip
uan
Set
an
41
berharap kepada Allah dia termasuk orang yang sombong, atau tidak percaya
kepada kekuasaan Allah azza wa jalla.
4. “SHOLAT ITU UNTUK MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR, JADI
KALAU TERCAPAI TUJUANNYA TIDAK PERLU SHOLAT.”
Allah SWT berfirman,
Sholat adalah perintah Allah, yang wajib dikerjakan manusia dan bahkan seorang
Nabi sekalipun. Itulah sebabnya Nabi tidak pernah lalai dalam sholatnya, padahal
beliau bukanlah orang yang keji dan bukan pula munkar. Nabi Muhammad SAW
adalah orang yang paling dekat dengan Allah, namun beliau justru sholat
sepanjang malam. Justru orang yang meninggalkan sholat itulah perbuatan
munkar, dan pelakunya akan dapat terperosok dalam perbuatan keji.
الة تنهى اتل ما أوحي إليك من الكتاب وأقم الص عن الة إن الص أكب يعلم ما تصنعوالفحشاء والمنكر ولذكر الل ن ر والل
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (Al-Qur`an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS Al-'Ankabût 29:45)
Bab: Permohonan - Halaman | 42
Permohonan
Saya menuliskan ini bersumber dari buku yang inspiratif karya Mohammad Zubaidi
berjudul, “Renungan Sholat Berjamaah”. Buku tersebut hanya sebuah yang saya
punya, tidak terjual dimana-mana. Sangat disayangkan bila kaum Muslimin tidak
mendapatkan kopiannya. Maka untuk itu saya menuliskan ulang dengan gaya
redaksi saya sendiri.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Tentu saja saya sangat senang manakala terdapat
koreksi, saran, dan kritik demi perbaikan buku ini. Silakan mengirimkannya melalui