*Rilis PUPR #2* *21 Januari 2018* *SP.BIRKOM/I/2018/032* *Program Padat Karya Tunai Irigasi di Lampung Dilaksanakan di 151 Lokasi* Lampung -- Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Lampung Ridho Ficardo meninjau lokasi program padat karya tunai irigasi, di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Minggu (21/012018). Kabupaten Lampung Selatan menjadi lokasi pelaksanaan padat karya tunai ketiga yang dikunjungi Presiden Jokowi pada Januari 2018 ini, setelah Tegal, Provinsi Jawa Tengah dan Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Ketiga lokasi tersebut merupakan program padat karya tunai yang dananya menggunakan anggaran Kementerian PUPR. Tahun 2018, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran infrastruktur padat karya sebesar Rp 11,28 triliun, dengan porsi belanja upah Rp 2,4 triliun salah satunya Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang ditinjau oleh Presiden Jokowi. Tujuan utama program ini adalah untuk membuka pekerjaan di desa dan pedalaman. Diperkirakan setiap desa yang melaksanakan program padat karya tunai bisa memberikan pekerjaan bagi 100-200 orang. “Kami harapkan dengan padat karya tunai, peredaran uang di desa serta daya beli meningkat. Di seluruh Lampung ada 151 titik dimulai seperti ini,” ucapnya. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi menghampiri dan berdialog dengan para petani yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang tengah membuat saluran irigasi. Para petani yang bekerja mendapatkan upah Rp 100 ribu per hari untuk tukang, dan Rp 80 ribu untuk pembantu tukang sesuai dengan standar upah lokal di daerah tersebut. Untuk pembayarannya, upah tersebut dibayarkan setiap pekannya. Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan adanya program padat karya ini membuat para petani lebih memilih untuk membangun desanya di saat tidak musim bertanam, karena disini mereka memiliki pekerjaan. "Biasanya para petani, setelah masa tanam, pergi ke kota untuk mencari pekerjaan lain. Tapi, dengan adanya program Padat Karya ini, mereka jadi tidak perlu pergi kemana-mana. Justru mereka membangun desanya lewat pembangunan saluran irigasi dan mendapatkan upah yang cukup," ujar Menteri Basuki. Sementara Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso mengatakan Kementerian PUPR mengalokasikan sekitar Rp 33,9 miliar untuk program padat karya tunai irigasi di Provinsi