PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Jln Prabu Rangkasari Dasan Cermen Telp./Fax (0370) 7502424/7502992 Mataram Kode Post : 83232 Email:[email protected]. Website:rsud.ntbprov.go.id REVIU II RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2019 – 2023 Permendagri 90/2019 Jln Prabu Rangkasari Dasan Cermen Mataram Telepon /Fax : (0370) 7502424/ ( 0370 ) 7502992 Kode Pos : 83232 Email:[email protected]. Website:rsud.ntbprov.go.id
76
Embed
REVIU II RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2019 2023
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
4.1 TUJUAN & SASARAN JANGKA MENENGAH RSUD PROVINSI NTB. IV - 46
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN…......................................... V - 52
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN...... VI -56
BAB VII
BAB VIII
KINERJA PELAYANAN RSUD PROVINSI NTB…………………….
PENUTUP………………………………………………………………….
VII - 62
VIII- 63
LAMPIRAN - LAMPIRAN
v Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2.1.1 Distribusi Jumlah SDM RSUD Provinsi NTB Berdasarkan
Status Kepegawaian Tahun 2014-2018 .......................... II -12
Tabel 2.2.1.2 Distribusi ASN RSUD Provinsi NTB Berdasarkan Jabatan Tahun 2014-2018..........................................................
II -12
Tabel 2.2.1.3 Distribusi SDM (ASN) Fungsional RSUD Provinsi NTB Tahun 2014-2018..........................................................
II -13
Tabel 2.2.1.4 Distribusi Dokter Spesialis (ASN) yang bekerja di RSUD Provinsi NTB Tahun 2014-2018 ..................................
II -13
Tabel 2.2.1.5 Distribusi Dokter Spesialis (Paruh Waktu & Kontrak) di RSUD Provinsi NTB Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2018………………………………………………………………
II -14
Tabel 2.3.2.1 Distribusi Kapasitas TT Berdasar Kelas Perawatan Tahun 2014-2018 ....................................................................
II -19
Tabel 2.3.2.3 Pola Penyakit Terbanyak Dalam 5 Tahun Terakhir Tahun 2014-2023 .................
II -21
Tabel 2.3.3.2 Distribusi Jenis Layanan IGD Tahun 2014-2018 .............. II -24
Tabel 2.3.4.1 Distribusi Indikator Pelayanan RSUD Provinsi NTB Tahun 2014-2018………. .........................................................
II -26
Tabel 2.3.4.3 Distribusi Capaian (Target dan Realisasi) Pendapatan RSUD Provinsi NTB Tahun 2014-2018 .............................
II -27
Tabel 3.1.1 Permasalahan RSUD Provinsi NTB Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi …………………......................................
III-30
Tebel 3.5.1 Faktor Kunci Sukses ...................................................... III-41
Tabel 4.2.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Prov. NTB .. IV-49
Tabel 5.1.1 Tujuan,Sasaran,Strategi dan Arah Kebijakan…................. V -52
Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan RSUD
vi Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023
Provinsi NTB ................................................................. VI-58
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Program RSUD Provinsi NTB Tahun 2019-2023 ………………………………………………………...........
VII-61
Tabel 7.2 Indikator Kinerja Pelayanan RSUD Provinsi NTB Tahun 2019-2023 ………………………………………………………...........
VII-62
vii Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.3 Struktur Organisasi RSUD Provinsi NTB ............... II – 7
Gambar 2.3.1.1 Distribusi Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2014-2018 ................................................
II -17
Gambar 2.3.1.2 Distribusi Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2014-2018 .....................................
II -18
Gambar 2.3.1.3 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan RSUD Prov. NTB Tahun 2014-2018 ................................................
II -19
Gambar 2.3.2.1 Distribusi Jumlah Kinjungan Pasien Rawat Inap Tahun 2014-2018 ......................................
II -20
Gambar 2.3.2.2 Distribusi Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2014-2018 ...................................
II -21
Gambar 2.3.2.4 Distribusi Penyakit Terbanyak Rawat Inap Tahun 2018 .................................................................
II -22
Gambar 2.3.3.1 Jumlah Kunjungan Pasien Gawat Darurat Th 2014- 2018................................................................
II -23
Gambar 2.3.3.2 Tindak Lanjut Pelayanan di IGD Tahun 2014-2018 II -24
Gambar 2.3.4.2 Distribusi Kematian Ibu Melahirkan Berdasarkan Penyebab Th. 2014-2018 ...................................
II -27
Gambar 3.5.2 Kekuatan Organisasi …………………………………………. III-43
Reviu II Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023 I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
RPJMD merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai Provinsi NTB
sesuai Visi, Misi dan Program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran,
strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah dan keuangan daerah yang
disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun yang dususun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) , Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Pada tahun ini pemerintah daerah provinsi NTB melakukan review RPJMD
2019-2023 karena beberapa hal diantaranya :
Perubahan kebijakan pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam
Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024
Perubahan nomenklatur program dan kegiatan sebagaimana diataur dalam
Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 tentang klasifikasi, kodefikasi dan
nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
Adanya perubahan Perangkat Daerah sebagaimana diatur dalam Perda
Nomor 13 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11
Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daereah Provinsi
Nusa Tenggara Barat dan Peraturan Gubernur Nomor 16 Tahun 2020
Perubahan keempat atas Peraturan Gubernur Nomor 29 Tahun 2018 Tentang
Pembentukan Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas-Dinas Daerah dan Unit
Pelaksana Teknis Badan pada Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat
Adanya beberapa koreksi dan catatan dari hasil review Kementerian PAN-RB
sebagaimana telah dituangkan kedalam Peraturan Gubernur Nomor 44 Tahun
2019 tentang Program Strategis dan Unggulan Daerah dalam Pencapaian
Reviu II Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023 I-2
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
2019-2023.
Penyesuaian terhadap isu strategistentang Covid-19 yang berdampak
langsung pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Provinsi NTB dan
upaya pemulihannya
Hasil evaluasi terhadap progres capaian pembangunan di NTB yang
memerlukan peninjauan kembali baik indicator program, indikator kinerja,
strategi, kebijakan dan program prioritas dalam upaya mempercepat
keberhasilan pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi NTB
Tahun 2019-2023.
Revisi RPJMD Provinsi NTB Tahun 2019-2023 ditindaklanjuti oleh seluruh
organisasi perangkat daerah (OPD) dengan melakukan review Rencana Strategis
2019-2023. Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB sebagai salah satu OPD
memiliki kewajiban yang sama dengan OPD lain untuk melaksanakan Review
Rencana Strategi 2019-2023 dengan berpedoman pada review RPJMD 2019-
2023. Penyusunan Review Renstra Tahun 2019-2023 tetap berpedoman pada
Permendagri NO. 86 Tahun 2017 tentang “Tata Cara Perencanaan, Pengendalian
Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah”.
Rumah sakit merupakan OPD yang berfungsi sebagai pemberi layanan
publik khususnya pelayanan kesehatan yang memiliki peran sangat strategis
sehingga diharapkan dapat berperan optimal dalam mempercepat pembangunan
kesehatan di NTB. Peran rumah sakit dalam pembangunan kesehatan adalah
sebagai pemberi layanan kesehatan perorangan sekunder dan tersier. Pelayanan
kesehatan perorangan skunder adalah pelayanan kesehatan spesialistik,
menerima rujukan dari fasilitas kesehatan primer yang meliputi rujukan kasus,
specimen dan ilmu pengetahuan. Pelayanan kesehatan harus memberikan
pelayanan kesehatan yang aman, sesuai, efektif, efisien dan berbasis bukti
(evidance based medicine). Pelayanan kesehatan perorangan skunder disertai
pemeriksaan penunjang yang menggunakan alat kesehatan spt : lab, radiologi, dll.
Reviu II Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023 I-3
Dalam fungsi rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan tersier menerima
rujukan kesehatan perorangan dari pelayanan kesehatan dibawahnya, dan wajib
merujuk kembali ke fasilitas kesehatan yang merujuk.
Pada kondisi pandemi Covid-19 RSUD Provinsi NTB berperan sangat
besar dalam penanganan kasus Covid-19. Beberapa kebijakan dibuat dalam
penanganan covid-19 mulai dari pengembangan ruang isolasi bertekanan
negative, penambahan tempat tidur, penambahan layanan laboratorium (rapid &
swab), peningkatan kapasitas SDM, penambahan gedung untuk layanan covid-19.
RSUD Provinsi NTB melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.01.07/MENKES/169/2020 ditetapkan sebagai RS Rujukan Penanggulangan
Penyakit Infeksi Emerging Tertentu, sejak Tanggal 10 Maret 2020.
Kementerian Kesehatan pada Tahun 2020 fokus pada 5 masalah
kesehatan diantaranya : angka kematian ibu dan angka kematian bayi,
pengendalian stunting, pencegahan dan pengendalian penyakit, gerakan
masyarakat (germas) dan tata kelola sistem kesehatan. Kebijakan pembangunan
kesehatan diarahkan pada upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan. Hal ini selaras dengan sasaran pembangunan kesehatan di Provinsi
NTB yaitu meningkatnya derajat kesehatan dan gizi masyarakat yang tertuang
dalam RPJMD Provinsi NTB 2019-2023.
RPJMD Provinsi NTB Tahun 2019-2023 menjadi acuan dalam penyusunan
Renstra 2019-2023. Secara komprehensif Renstra RSUD Provinsi NTB
merupakan dokumen perencanaan yang terarah, terencana, sistematis dan
sinergis yang memuat program-program RSUD Provinsi NTB 2019-2023 dengan
berpedoman pada tugas pokok dan fungsi rumah sakit dalam pembangunan
kesehatan masyarakat NTB, yaitu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, mendukung proses pendidikan tenaga kesehatan serta
penelitian untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
1.2 Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis RSUD Provinsi NTB 2019-2023 diharapkan dapat
memberikan arah dan sekaligus menjadi acuan dalam mewujudkan cita-cita dan
tujuan RSUD Provinsi NTB serta mendukung terwujudnya visi dan misi kepala
Reviu II Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023 I-4
daerah. Renstra RSUD Provinsi NTB memiliki sinergitas dengan arah
pembangunan Daerah dan saling melengkapi dalam satu pola sikap dan tindak.
Tujuan penyusunan Renstra RSUD Provinsi NTB adalah :
1. Memberikan peta rencana kegiatan pembangunan rumah sakit dalam arti utuh
baik pembangunan fisik sarana dan prasarana maupun proses dan
peningkatan produk jasa pelayanan rumah sakit yang harus selalu
ditingkatkan.
2. Secara manajerial mengukur tingkat keberhasilan dan pencapaian pada setiap
kurun waktu yang telah ditempuh dalam pelaksanaan kegiatan.
3. Merupakan dokumen perencanaan sebagai landasan dalam proses
penyusunan RAPBD/RAPBN
4. Sebagai bahan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja RSUD Provinsi NTB
kepada Gubernur.
5. Sebagai bahan kajian dalam rangka meningkatkan efektivitas, efisiensi,
produktivitas dan akuntabilitas dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan di RSUD Provinsi NTB
1.3 Landasan Hukum
Landasan Hukum dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Rumah
Sakit Umum (RSUD) Provinsi NTB Tahun 2019-2023, sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
Reviu II Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023 I-5
7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024
13. Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
14. Kepmendagri Nomor 050-188/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD);
15. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang RPJPD dan RPJMD, serta tatacara perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
17. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat;
18. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 26)
19. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023
20. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 41 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan gubernur Nusa Tenggara barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat, BAPPEDA dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Reviu II Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023 I-6
21. Keputusan Gubernur Nomor 37 Tahun 2011 tentang Penerapan Status Pola pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada Rumah Sakit Umum Provinsi
10 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin
0 0 0 0 0
11 Mild and moderate birth asphixia
377 352 0 0 0
12 Malignant neoplasm of breast , unspecified
365 0 802 1,751 2408
13 Essential (primary) hypertension
308 419 0 0 0
14 Dengue haemorrhagic fever 0 395 0 0 0
15 Pneumonia, unspecified 0 337 490 456 520
16 Septicaemia, unspecified 0 0 674 0 0
17 Atherosclerotic Heart disease 0 0 523 452 436
18 Traumatic cerebral oedema 0 0 359 359 0
19 Anemia in neoplastic disease (C00-D48+)
0 0 0 0 418
20 Malignant neoplasm of nasopharynx , unspecified
0 0 0 0 383
TOTAL 4,726 5,185 6,304 6,529 6370
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUD Provinsi NTB
Dari table diatas, dapat dilihat penyakit malignant neoplasm of breast berada
diurutan teratas dalam 2 tahun terakhir, selain itu terdapat 2 kasus dimana tahun
sebelumnya tidak masuk dalam 10 penyakit terbanyak yaitu Anaemia of Neoplastic
disease dan malignant neoplasm of nasopharynx. Peningkatan kasus malignant neoplasm
of breast dan malignant neoplasm of nasopharynx salah satunya disebabkan karena
RSUD Provinsi NTB telah membuka layanan kanker yaitu kemoterapi pada tahun 2018
dan layanan radioterapi pada tahun 2019 untuk penangan lanjutan pasien dengan kanker.
Berikut gambaran 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap Tahun 2019 dapat dilihat pada
grafik berikut :
Tabel 2.3.2.4 Gambar 10 Penyakit terbanyak Pasien Rawat Inap Th.2019
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUD Provinsi NTB
2408
528 520 470 440 436 418 393 383 374
Sepuluh Penyakit Terbanyak di Rawat Inap Tahun 2019
Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023 II - 22
2.3.3 Pelayanan Gawat Darurat
1) Jumlah Kunjungan IGD
Jumlah kunjungan pasien gawat darurat tahun 2015-2019 mengalami penurunan
dalam lima tahun terakhir sesuai grafik berikut :
Gambar 2.3.3.1. Distribusi Kunjungan Pasien Gawat Darurat Th. 2015-2019
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUD Provinsi NTB
Penurunan kunjungan dipengaruhi oleh kebijakan BPJS dalam sistim rujukan
berjenjang. Hal ini dapat dilihat dari tabel kunjungan pasien IGD berdasarkan cara
bayar, dimana penurunan terjadi pada pasien BPJS (PBI) sementara kunjungan
pasien asuransi lain mengalami peningkatan. Berikut tabel kunjungan pasien IRD
berdasarkan cara bayar :
Gambar 2.3.3.2. Distribusi Kunjungan Pasien IGD Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2015-2019
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUD Provinsi NTB
2015 2016 2017 2018 2019
29,174
19,388 18,742 17,654 17,025
Kunjungan Pasien IRD Tahun 2015 - 2019
2015 2016 2017 2018 2019
BPJS NON PBI 10,281 6,226 7,367 6,989 7,042
BPJS PBI 7,633 5,114 4,712 5,084 4,555
UMUM 11,161 7,776 4,896 6,339 5,048
ASURANSI LAIN 99 272 679 330 380
JUMLAH KUNJUNGAN IRD BERDASARKAN CARA BAYAR TAHUN 2015-2019
Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023 II - 23
2) Jenis Layanan / Tindakan di IGD
Tabel 2.3.3.2. Distribusi Jenis Layanan IGD Tahun 2015-2019
No JENIS
PELAYANAN
TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
1 BEDAH 4,979 3,638 3,879 217 4,947
2 NON BEDAH 18,143 11,120 10,854 1,209 9,436
3 OBSGYN 2,858 3,201 3,017 5,357 1,597
4 ANAK 3,194 1,429 992 64 1,045
JUMLAH 29,174 19,388 18,742 6,847 17,025
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUD Provinsi NTB
3) Tindak Lanjut Pelayanan Pasien di IGD
Terjadi perubahan pola pemanfaatan IGD oleh masyarakat dan semakin
meningkatkan kualitas rujukan dari fasilitas pelayanan baik primer maupun
sekunder. Hal ini nampak dari tindak lanjut pelayanan pasien di IGD yaitu adanya
trend peningkatan persentase pasien yang lanjut untuk dirawat inap dan
menurunnya persentase pasien yang dirujuk, dapat dilihat pada tabel berikut:
Gambar 2.3.3.3. Tindak Lanjut Pelayanan di IGD Tahun 2015-2019
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUD Provinsi NTB
Dari table di atas menunjukkan tindak lanjut pelayanan pasien yang dirujuk
mengalami penurunan yang cukup signifikan hal ini disebabkan karena rumah sakit
sudah mengembangkan layanan sesuai kebutuhan masyarakat dengan melihat pola
penyakit terbanyak yang berkunjung ke RSUD Provinsi NTB.
2015 2016 2017 2018 2019
DIRAWAT 10,312 11,866 12,502 10,800 10,467
DIRUJUK 123 30 12 7 4
PULANG 18,416 7,256 6,018 6,847 6,554
Tindak Lanjut Layanan IRD Tahun 2015-2019
Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023 II - 24
2.3.4 Indikator Layanan
Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit
digunakan indikator pelayanan seperti BOR, ALOS, BTO,TOI, NDR, GDR yaitu :
a. Bed Occupancy Rate (BOR),
Adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu.
Indikator ini menggambarkan tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur rumah sakit.
Perhitungannya
BOR = Jumlah Hari Rawat
X100% Jumlah TT x Jumlah Hari
Ideal : 60 – 80 %
b. Average Length Of Stay (ALS)
Adalah rata-rata lama dirawat seorang pasien
Indikator ini menggambarkan tingkat efisiensi dan mutu pelayanan RS
Perhitungannya :
ALS = Jumlah Hari Perawatan Pasien Keluar
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)
Ideal : 4 – 6 hari
c. Bed Turn Over (BTO)
Adalah frekwensi pemakaian tempat tidur dalam satu satuan waktu tertentu
Indikator ini menggambarkan tingkat efisiensi dan mutu pelayanan RS
Perhitungannya
BTO = Jumlah Hari Perawatan Pasien Keluar
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)
Ideal : selama satu tahun, tempat tidur rata-rata dipakai 40 – 50 kali
d. Turn Over Internal (TOI)
Adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat pasien pulang
sampai dengan saat terisi berikutnya
Indikator ini menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur
Perhitungannya
TOI = Jumlah TT x Hari) – Hari Rawat
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)
Ideal : tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1 – 3 hari
e. Net Death Rate (NDR)
Adalah angka kematian > 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000
penderita keluar.
Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan rumah sakit.
Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023 II - 25
Perhitungannya
NDR = Jumlah Pasien Mati >= 48 jam dirawat
X1000
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)
Ideal : tidak lebih dari 25 per 1000 penderita keluar
f. Gros Death Rate (GDR)
Adalah angka kematian umum untuk 1000 penderita keluar
Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan rumah sakit.
Perhitungannya
GDR = Jumlah Pasien Mati seluruhnya
X 1000
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)
Ideal : tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar
Gambaran keadaan tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan Rumah Sakit
Umum Provinsi NTB dalam 5 tahun (2015-2019) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel .2.3.4.1. Distribusi Indikator Pelayanan RSUD Prov. NTB Tahun 2015-2019
NO INDIKATOR STANDAR 2015 2016 2017
2018
2019
1 BOR (%) 60-80 Jan-Mei 63.7 Jun-Des 55.4
67.7 72.90 68.6 72,6
2 ALOS (Hari) 4-6 6.2 6.3 6.1 5.9 5,8
3 BTO (Kali) >35 38.2 42.4 46.1 47.1 49,9
4 TOI (Hari) 1-3 3.5 2.5 1.9 2.4 2
5 NDR (/1000) <25 55.1 52 54.1 43.3 41,5
6 GDR (/ 1000) <45 98.8 85 76.7 64.4 61,2
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUD Provinsi NTB
Dari data di atas kesenjangan data terlihat pada data kematian NDR dan GDR tingginya angka tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya : kuantitas dan kualitas SDM tenaga kesehatan yang belum optimal dalam memberikan pelayanan, keterlambatan rujukan dari puskesmas/ RS kab/kota serta keterbatasan fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam pertolongan pertama belum memadai. Dimana kedua data tersebut menggambarkan kualitas pelayanan rumah sakit. Hal ini perlu menjadi perhatian kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sehingga angka kematian dapat diturunkan.
g. Kematian Ibu Melahirkan
Saat ini percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu program
prioritas dari Kementerian Kesehatan RI. RSUD Provinsi NTB sebagai RS Pusat Rujukan
mempunyai peran penting dalam penurunan AKI. Keberhasilan dalam penanganan kasus
rujukan khususnya kasus maternal dipengaruhi banyak factor diantaranya : SDM , sarana
prasarana dan ketepatan waktu saat dirujuk dari fasilitas pelayanan kesehatan dasar.
Berikut gambaran jumlah kematian ibu di RSUD Provinsi NTB Tahun 2015-2019 :
Renstra RSUD Provinsi NTB 2019-2023 II - 26
Gambar 2.3.4.2 Distribusi Kematian Ibu Melahirkan Berdasarkan Penyebab Tahun 2014-2018
Sumber : Pelayanan Medis RSUD Provinsi NTB
Data di atas menunjukkan jumlah kematian ibu berdasarkan penyebab meningkat sejak tahun 2017, hal ini menjadi gambaran bagaimana kualitas pelayanan di rumah sakit khususnya dibagian kandungan & kebidanan RSUD Provinsi NTB.
h. Capaian Pendapatan RSUD Provinsi NTB Sebagai BLUD (2015-2019)
Tabel 2.3.4.3 : Distribusi Capaian (Target dan Realisasi) Pendapatan RSUD Prov NTB Tahun 2015-2019
umum, administrasi, subsistem fasilitas fisik, informasi, Pada setiap
pengamatan dilakukan perumusan kekuatan maupun kelemahan,
sebagai berikut :
Kekuatan/Strong (S)
Sebagai RS Pusat Rujukan
Sebagai rumah sakit rujukan penaggulangan penyakit infeksi
emerging tertentu
Sebagai RS Pendidikan utama di Provinsi NTB
Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Terakreditasi paripurna
Lokasi RS yang cukup strategis
Adanya komitmen terhadap pengembangan pelayanan RS
Pengembangan layanan sesuai kebutuhan masyarakat
Tersedianya lahan untuk pengembangan RS
Tersedianya alat kedokteran/kesehatan yang canggih
Tersedianya ruangan dan fasilitas pelayanan yang memadai
Tersedianya SDM RS yang kompeten dalam memberikan
pelayanan kesehatan dan pendidikan
Adanya tarif pelayanan sesuai pergub
Review Renstra RSUD Prov NTB 2019-2023 III - 44
Kelemahan/Weakness (W)
Belum terciptanya budaya organisasi yang mendukung kearah
pengembangan (Koordinasi, motivasi, disiplin petugas kurang)
Belum optimalnya sistem perencanaan rumah sakit
Belum tercapainya standar pelatihan petugas 20 JP
Belum semua tenaga mempunyai komitmen yang sama untuk
mendukung pengembangan pelayanan
Kepuasan pasien belum mencapai standar
Kurangnya anggaran pemeliharaan sarana prasarana
Tarif beberapa layanan pasien belum berdasarkan unit cost
Analisis SWOT
a. Penentuan Faktor Kunci Sukses
Setelah melakukan identifikasi faktor lingkungan internal yang
terdiri dari kekuatan (S) dan kelemahan (W), serta faktor eksternal yang
terdiri dari peluang (O) dan ancaman (T), maka selanjutnya ditentukan
faktor kunci sukses, melalui analisis penentuan prioritas yang dilakukan
dengan cara pembobotan nilai keterkaitan antara faktor kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman. Faktor Kunci Sukses ditentukan
dengan cara penentuan nilai Bobot Faktor (BF) yang menggunakan
pendekatan urgency faktor dengan menggunakan analisa komparasi,
yaitu masing-masing unsur diperbandingkan dengan urgencynya bagi
penyelesaian masalah, kemudian dilakukan analisis penentuan prioritas
yang dilakukan dengan cara pembobotan nilai keterkaitan antara faktor
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk mendapatkan Faktor
Kunci Sukses (FKS). Faktor Kunci Sukses ditentukan dengan cara
menetukan 3 (tiga) unsur terpenting dari setiap faktor dengan Total Nilai
Bobot (TNB) tertinggi.
Dengan demikian diperoleh 12 (dua belas) Faktor Kunci Sukses
yang satu sama lainnya dianalisis tingkat keterkaitannya, dimana yang
menjadi faktor kunci sukses adalah sebagai berikut :
Review Renstra RSUD Prov NTB 2019-2023 III - 45
Tabel 3.5.1 : Faktor Kunci Sukses
No Faktor Faktor Kunci Sukses (FKS)
I KEKUATAN
( S )
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Sebagai RS Pusat Rujukan Sebagai rumah sakit rujukan penaggulangan penyakit infeksi emerging tertentu Sebagai RS Pendidikan utama di Provinsi NTB Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Terakreditasi paripurna Lokasi RS yang cukup strategis Adanya komitmen Manajemen terhadap pengembangan pelayanan RS Pengembangan layanan sesuai kebutuhan masyarakat Tersedianya lahan untuk pengembangan RS Tersedianya alat kedokteran/kesehatan yang canggih Tersedianya ruangan dan fasilitas pelayanan yang memadai Tersedianya SDM RS yang kompeten dalam memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan Adanya tarif pelayanan sesuai pergub
KELEMAHAN
( W )
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Belum terciptanya budaya organisasi yang mendukung kearah pengembangan (Koordinasi, motivasi, disiplin petugas kurang) Belum optimalnya sistem perencanaan rumah sakit Belum tercapainya standar pelatihan petugas 20 JP Belum semua tenaga mempunyai komitmen yang sama untuk mendukung pengembangan pelayanan Kepuasan pasien belum mencapai standar Kurangnya anggaran pemeliharaan sarana prasarana Tarif beberapa layanan pasien yang belum berdasarkan unit cost
III. PELUANG
( O )
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9
Kebijakan standarisasi layanan rumah sakit Adanya Kebijakan dan Program pemerintah yang mendukung pengembangan RS Pengembangan dan kemudahan akses informasi NTB merupakan destinasi wisata Adanya event-event Nasional / Internasional Pengembangan IPTEKDOK Adanya undang-undang dan peraturan tentang rumah sakit Adanya kerjasama dengan berbagai institusi/ lembaga JKN dan jaminan asuransi kesehatan lainnya Kemampuan tawar pemasok (industri obat, peralatan kesehatan, dll) Pasien (daya beli dan peningkatan tuntutan masyarakat akan pelayanan RS)
Review Renstra RSUD Prov NTB 2019-2023 III - 46
No Faktor Faktor Kunci Sukses (FKS)
IV.
ANCAMAN ( T )
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Semakin banyak Rumah Sakit Pesaing (Rumah Sakit Swasta dan berkembangnya RS pemerintah di Mataram) Persebaran dokter spesialis dan sub spesialis tidak merata Dukungan anggaran APBD belum optimal Regulasi BPJS yang selalu berubah Tantangan pertama muncul karena sifat rumah sakit yang merupakan non-profit institution.(Bagaimana rumah sakit bisa survive dengan "batasan" non-profit ini tentu bukan hal yang mudah). Tarif INA-CBGS untuk beberapa jenis diagnosa belum sesuai tarif Pergub. Berkembangnya para pelaku pengobatan tradisonal, dukun patah tulang, hingga ke tukang obat Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China Free Trade Area = ACFTA), masuknya modal dan fasilitas kesehatan swasta luar negeri. Belum adanya kesamaan persepsi di antara Stakeholder Pemerintahan Provinsi NTB tentang pengelolaan keuangan BLUD.
b. Kekuatan Organisasi
Untuk menentukan kekuatan organisasi dengan memperhitungkan
TNB (Total Nilai Boot), yaitu dengan memperhatikan Bobot Faktor (BF),
Nilai Dukungan maupun Nilai Keterkaitan dari masing-masing faktor
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.
Dengan diketahuinya kekuatan Organisasi maka dapat ditetapkan
faktor-faktor penentu strategi. Adapun kekuatan RSUD Provinsi NTB dari
hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman).
Dari diagram berikut, terlihat bahwa Rumah Sakit Umum Daerah
Provinsi NTB berada di kuadran II yang berarti organisasi mempunyai
kekuatan yang cukup namun menghadapi ancaman yang cukup signifikan
dari luar, terutama pesaing. Adapun diagram kekuatan organisasi RSUD
Provinsi NTB adalah sebagai berikut :
Review Renstra RSUD Prov NTB 2019-2023 III - 47
Gambar 3.5.2 : KEKUATAN ORGANISASI
5
4
3
2
1
-5 -4 -3 -2 -1
1 2 3 4 5 -1 -2 -3 -4 -5
c. Penentuan Langkah Strategi
Langkah strategis dapat ditentukan dengan menginteraksikan
faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi faktor kunci sukses.
Dengan strategi tersebut dirumuskan langkah-langkah strategis kemudian
ditetapkan 3 (tiga) kelompok interaksi, sehingga dengan demikian
terdapat 12 (dua belas) interaksi faktor sebagai berikut :
Tabel 3.5.3 Matrik SWOT Penentuan Strategi
LINGKUNGAN INTERNAL
LINGKUNGAN EKSTERNAL
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
1. Sebagai RS Pusat Rujukan 2. Tersedianya SDM RS yang
kompeten dalam memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan
3. Sebagai Badan layanan Umum Daerah ( BLUD )
1. Kepuasan pasien belum mencapai standar
2. Tarif beberapa layanan pasien yang belum berdasarkan unit cost
1. Adanya kebijakan dan program pemerintah yang mendukung pengembangan rumah sakit
2. Daya beli dan peningkatan tuntutan masyarakat akan pelayanan RS)
3. NTB merupakan destinasi wisata
1. Daya gunakan Kemampuan Sebagai RS Pusat Rujukan dengan memanfaatkan Dukungan pemerintah terhadap pengembangan RS
2. Daya gunakan ketersediaan SDM yang kompeten dalam pelayanan kesehatan dalam memenuhi daya beli dan tuntutan masyarakat akan pelayanan RS.
3. Daya gunakan kemampuan sebagai RS BLUD melalui pelayanan kesehatan yang optimal karena NTB merupakan destinasi wisata
1. Atasi kepuasan pasien yang belum sesuai standar dengan dengan memanfaatkan kebijakan dan program pemerintah yang mendukung pengembangan rumah sakit
2. Atasi tarif pelayanan belum berdasarkan unit cost dgn memanfaatkan daya beli & peningkatan tuntutan masy. akan pelayanan RS
3. Atasi kurangnya anggaran pemeliharaan sarana prasarana dengan memanfaatkan adanya kebijakan dan program pemerintah yang mendukung pengembangan rumah sakit
ANCAMAN (T)
1. Semakin banyak Rumah Sakit Pesaing (Rumah Sakit Swasta dan berkembangnya RS pemerintah di Mataram)
2. Belum adanya kesamaan persepsi diantara stakeholder Pemerintah Provinsi NTB tentang pengelolaan keuangan BLUD
3. Regulasi BPJS yang selalu berubah
1. Daya gunakan Kemampuan Sebagai RS Pusat Rujukan untuk mengatasi semakin banyaknya RS pesaing
2. Daya gunakan Ketersediaan SDM dan kemudahan informasi terkait BLUD
3. Daya gunakan kemampuan sebagai RS BLUD untuk mengatasi regulasi BPJS yang selalu berubah
1. Minimalkan ketidakpuasan pasien
2. Minimalkan tarif beberapa layanan pasien yang belum berdasarkan unit cost
WO 1. Atasi kepuasan pasien yang belum sesuai standar dengan dengan memanfaatkan kebijakan dan program pemerintah yang mendukung pengembangan rumah sakit
2. Atasi tarif pelayanan belum berdasarkan unit cost dengan memanfaatkan daya beli dan peningkatan tuntutan masyarakat akan pelayanan RS
3. Atasi kurangnya anggaran pemeliharaan
sarana prasarana dengan memanfaatkan adanya kebijakan dan program pemerintah yang mendukung pengembangan rumah sakit