REFERAT
MENENTUKAN UKURAN LENSA INTRAOKULER PADA ANAK-ANAK
Pembimbing
Dr. H. Moch. Djumhana, Sp.M
Penyusun :
Muchammad Nanang Qosim 2009.04.0.0083
Sonya Selly Hermawati
2009.04.0.0097 Saskia Ramadhani
2009.04.0.0146ILMU KESEHATAN MATAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
HANG TUAH
RSAL DR RAMELAN SURABAYA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkah dan rahmatNya, kami bisa menyelesaikan referat dengan
judul Menentukan Ukuran Lensa Intra Okuler pada Anak-Anak dengan
lancar. Referat ini disusun sebagai salah satu tugas wajib untuk
menyelesaikan kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Mata
RSAL Dr Ramelan Surabaya, dengan harapan dapat dijadikan sebagai
tambahan ilmu yang bermanfaat bagi pengetahuan penulis maupun
pembaca.
Dalam penulisan dan penyusunan referat ini tidak lepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan
terima kasih kepada:
a. Dr. H. Moch. Djumhana, Sp.M, selaku Pembimbing Referat.b.
Para dokter Spesialis Mata RSAL dr Ramelan Surabaya.c. Para perawat
dan pegawai di Departemen Kesehatan Mata RSAL dr. Ramelan
Surabaya.
Kami menyadari bahwa referat yang kami susun ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sangat diharapkan. Semoga referat ini dapat memberi
manfaat.Surabaya, November 2014
Penyusun
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Anak merupakan aset bangsa. Sebagai generasi muda, anak berperan
strategis sebagai successor suatu bangsa. Dalam konteks Indonesia,
anak adalah penerus cita-cita perjuangan suatu bangsa. Selain itu,
anak merupakan harapan orang tua, harapan bangsa dan negara yang
akan melanjutkan tongkat estafet pembangunan serta memiliki peran
strategis, mempunyai ciri atau sifat khusus yang akan menjamin
kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan. Oleh
karena itu, sebagai generasi pengerus bangsa, tentunya dibutuhkan
kondisi kesehatan yang baik, salah satunya yakni mata. Mata
merupakan jendela dunia dan sangat perlu dijaga jangan sampai jatuh
kedalam kebutaan.
Terminologi kebutaan didefinisikan berbeda-beda di setiap
negara. Di bidang ophtalmologi, kebutaan adalah orang yang oleh
karena penglihatannya menyebabkan ia tidak mampu melakukan
aktivitas sehari-hari. Pada tahun 1972 WHO mendefinisikan kebutaan
adalah tajam penglihatan