1. Dewata Nawa Sanga
Nawa DewataatauDewata Nawa Sangaadalah sembilan penguasa di
setiap penjuru mata angin dalam konsepagama Hindu DharmadiBali.
Sembilan penguasa tersebut merupakan Dewa Siwa yang dikelilingi
oleh delapan aspeknya.
ArahUtaraTimur LautTimurTenggaraSelatanBarat DayaBaratBarat
LautTengah
DewaWisnuSambhuIswaraMaheswaraBrahmaRudraMahadewaSangkaraSiwa
SejataChakraTrisulaBajraDupaGadaMoksalaNagapasaAngkusPadma
WahanaGarudaWilmanaGajahMerakAngsaKerbauNagaSingaLembu
AksaraAWaSaNaBaMaTaSiI / Ya
WarnaHitamBiruPutihDaduMerahJinggaKuningHijauPancawarna
DewataNawa Sangaadalah paraDewaNawa Sanga yang mengisi delapan
penjuru mata angin dengan Siwasebagai penguasa berada di
tengah-tengahnya yang sebagaimana disebutkan sebagai salah satu
perwujudan simbol pemimpin dalamLoka Palaagaralam semestaini
menjadi stabil. Kesembilan penguasa yang menjaga penjuru mata
angintersebut yang awalnya disebutkan dalam Dewata Nawa Sanga,
sebagai berikut :1. Dewa Wisnu, dipuja diPura Batur2. Dewa Sambhu,
dipuja di Pura Besakih3. Dewa Iswara, dipuja diPura Lempuyang4.
Dewa Maheswara, dipuja diPura Goa Lawah5. Dewa Brahma, dipuja di
Pura Andakasa6. Dewa Rudra, dipuja diPura Luhur Uluwatu7. Dewa
Mahadewa, dipuja di Pura Batukaru8. Dewa Sangkara, dipuja di Pura
Puncak Mangu, dan9. Siwa, dipuja diPura Besakih
Dewata Nawa Sangaadalah konsep 9 mata angin yang menjadi pedoman
bagi kehidupan keseharian masyarakat Bali. Seperti halnya dengan
mata angin arah utara selatan yang disebut Kaja Kelod, dan timur
barat yang disebut Kangin Kauh. Hal ini sangat penting karena
orientasi orang Bali terhadap Gunung Agung dan arah terbit matahari
menjadi pedoman bagi perletakan pola perumahan pada umumnya. Utara
melambangkan Dewa Wisnu, selatan melambangkan Dewa Brahma, timur
melambangkan Dewa Iswara dan barat melambangkan Dewa
Mahadewa.Konsep Keseimbangan (keseimbangan unsur semesta,
konsepcatur lokapala, konsep Dewata Nawa Sanga), konsep ini juga
harus menjadi panutan dalam membangun berbagai tatanan arsitektur
termasuk keseimbangan dalam berbagai fungsi bangunan. Konsepdewata
nawa sangaialah aplikasi dari pura-pura utama yang berada di
delapan penjuru arah di Bali yang dibangun untuk menyeimbangkan
Pulau Bali, pura - pura utama itu untuk memuja manifestasi Tuhan
yang berada di 8 penjuru arah mata angin dan di tengah.
2. Asta Dik Pala
Asta Dik Pala berasa berasal dari Bahasa Sansekerta yang berasal
dari tiga kata yaitu Asta-Dik-dan Pala. Asta berarti delapan, Dik
berarti wilayah, dan Pala berarti penjaga. Secara keseluruhan Asta
Dik Pala berarti delapan dewa yng mengatur arah alam semesta secara
spesifik. Kedelapan dewa ini seringkali disebut dengan Dasa Dik
Pala jika ditambahkan dengan Dewa Zenith dan Dewa Nadir.Para
dikpalas delapan jumlahnya. Seperti nama kolektif mereka
menunjukkan, mereka memerintah delapan perempat atau delapan zona
alam semesta. Ashta berarti delapan, berarti dik perempat atau arah
dan palas berarti penguasa. Menurut Hindu berpikir setiap kuartal
ditugaskan untuk keilahian tertentu. Dia memimpin dan bertindak
sebagai roh penjaga utamanya memastikan keteraturan alam semesta
dan perlindungan penghuninya.Bentuk paling umum dari Surya
Majapahit terdiri dari gambar sembilan dewa dan delapan berkas
cahaya Matahari. Lingkaran di tengah menampilkan sembilan dewa
Hindu yang disebutDewata Nawa Sanga. Dewa-dewa utama di bagian
tengah ini diatur dalam posisi delapan arah mata angin dan satu di
tengah. Dewa-dewa ini diatur dalam posisi: Tengah:Siwa Timur:Iswara
Barat:Mahadewa Utara:Wishnu Selatan:Brahma Timur laut:Sambhu Barat
laut:Sangkara Tenggara:Mahesora Barat daya:Rudra
Dewa-dewa pendamping lainnya terletak pada lingkaran luar
Matahari dan dilambangkan sebagai delapan jurai sinar Matahari:
Timur:Indra: Dewa hujan / dewa perang Barat:Baruna: Dewa air / dewa
penguasa lautan Utara:Kuwera: Dewa kekayaan Selatan:Yama: Dewa maut
Timur laut:Isana: Barat laut:Bayu: Dewa angin Tenggara:Agni: Dewa
api Barat daya:Nriti:
Lambang ini digambar dalam berbagai variasi bentuk, seperti
lingkaran dewa-dewa dan sinar Matahari, atau bentuk sederhana
Matahari bersudut delapan, seperti lambang Surya majapahit yang
ditemukan di langit-langitCandi Penataran. Dewa-dewa ini diatur
dalam bentuk sepertimandala. Variasi lain dari Surya Majapahit
berupa Matahari bersudut delapan dengan gambar dewaSuryadi tengah
lingkaran tengah mengendarai kuda atau kereta perang. Ukiran Surya
Majapahit biasanya dapat ditemukan di tengah
langit-langitGarbhagriha(ruangan tersuci) dari beberapa candi
sepertiCandi Bangkal, Sawentar, danCandi Jawi. Ukiran Surya
Majapahit juga kerap ditemukan pada stella, ukiranHaloatauAura,
pada bagian belakang kepala arca yang dibuat pada masa Majapahit.
Ukiran ini juga ditemukan di batunisanyang berasal dari masa
Majapahit, seperti diTrowulan.
PENERAPANPADA RUANG LINGKUP MAKRO1. Dewata Nawa Sanga
KETERANGAN :Dewa Wisnu, dipuja diPura BaturDewa Sambhu, dipuja
di Pura BesakihDewa Iswara, dipuja diPura LempuyangDewa Maheswara,
dipuja diPura Goa LawahDewa Brahma, dipuja di Pura AndakasaDewa
Rudra, dipuja diPura Luhur UluwatuDewa Mahadewa, dipuja di Pura
BatukaruDewa Sangkara, dipuja di Pura Puncak Mangu, danSiwa, dipuja
diPura Besakih
PENERAPANPADA RUANG LINGKUP MIKRO2. Asta Dik Pala
KETERANGAN :1. Bale sikepat2. Bale daja3. Tempat suci4. Bale
dauh5. Natah6. Bale dangin7. Pintu masuk8. Paon / dapur9. Bale
delod10. Lumbung padi & jineng U
1. Barat laut : Dewa Bayu : Dewa anginSebagai akses masuknya
angin ke dalam rumah sehingga terdapat bale sikepat. 2. Utara :
Dewa Kuwera : Dewa kekayaanDi utara terdapat bale daja. Fungsi
tradisi bale daja adalah fungsi awal yang merupakan bale tempat
tidur saja. Fungsi tradisi lainnya juga ditemukan sebagai ruang
tidur untuk anak gadis.3. Timur laut : Dewa IsanaDi timur laut
terdapat tempat suci.4. Barat : Dewa baruna : Dewa penguasa
lautanDi barat terdapat bale dauh. Fungsi Bale Dauh ini adalah
untuk tempat menerima tamu dan juga digunakan sebagai tempat tidur
anak remaja atau anak muda.6. Timur : Dewa Indra : Dewa
perangFungsi Bale Dangin ini adalah untuk tempat upacara dan biasa
difungsikan sebagai tempat tidur.9. Selatan : Dewa Yama : Dewa
mautDi Bali bale delod difunngsikan untuk kegiatan adat, dan atau
bale kematian dimana bila ada salah satu anggota keluarga yang
meninggal akan disemayamkan disana sebelum prosesi ngaben
dilaksanakan.
DEWATA NAWA SANGA &ASTA DIK PALA
KELOMPOK 4
I Putu Aris Ariyawan (0719251013)Hendi Pradana (1119251035)Ida
Ayu Putu Pariksa Wedani(1219251002)Ryan Rachmawati(1219251011)Mitha
Pratiwi(1219251018)
MATA KULIAH ARSITEKTUR BALI 2TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS
UDAYANA2013