Top Banner

of 8

Review Edema Fisnish

Jul 08, 2018

Download

Documents

meydiantari
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    1/17

    REVIEW

    HIPERTENSIKRISIS

    Pembimbing :Mayor CKM dr. Wendy Budiawan, S .P!

    !i"u"un o#e$ :

    Erdi#ian %odi P.P

    &'()''*+'

    SM- B /I N PEN0 KIT ! 1 M

    RST. TK.II !R.S2EPR 2EN M 1 N/

    -K 3WKS S3R B 0*'+4

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    2/17

    TUJUAN BELAJAR

    TUJUAN KOGNITIF

    Setelah membaca bab ini dengan seksama, maka anda diharapkan :

    1. Mengetahui patofisiologi terjadinya edema

    1 Menceritakan kembali patofisiologi edema

    1.2. Menyebutkan faktor faktor yang terkait dalam terbentuknya edema.

    2. Mengetahui penyebab edema secara umum

    2.1. Menyebutkan berbagai penyebab edema

    2.2. Menyebutkan berbagai gejala dan fisik diagnostik pada edema

    2.3. Menyebutkan berbagai pengobatan edema.

    TUJUAN AFEKTIF

    Setelah membaca ini dengan penuh perhatian, maka penulis mengharapkan anda akan dapat :

    1. Mendeteksi secara dini penyebab edema

    1.1. Mengenal etiologi penyebab edema.

    2 Membuat diagnosa penyebab edema.

    2. Memberikan penanganan terbaik terhadap edema sesuai etiologi

    2.1. Memberikan terapi yang efektif terhadap edema

    2.2. Mencegah terjadinya kegagalan terapi pada edema

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    3/17

    I. PENDAHULUAN

    Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel sel tubuh atau di

    dalam berbagai rongga tubuh, keadaan ini sering dijumpai pada praktek klinik sehari hari

    yang terjadi sebagai akibat ketidakseimbangan faktor faktor yang mengontrol perpindahan

    cairan tubuh, antara lain gangguan hemodinamik system kapiler yang menyebabkan retensi

    natrium dan air, penyakit ginjal serta berpindahnya air dari intra!askuler ke intersitium.

    Edema : "danya cairan dalam jumlah besar yang abnormal di ruang jaringan

    interselular tubuh# biasanya menunjukkan jumlah yang nyata dalam jaringan subcutis

    $%orland edisi 2& tahun 2''&(

    Edema kadang diberi nama menurut !ka"in#a$

    1. Ascites $ca!um peritonei(

    2. Hydrothorax $ca!um pleura(

    3. Hydropericardium $ca!um pericardium(

    ). Edema generalisata yang massif disebut a nasarca $disebut juga dropsy dan hydrops (

    II. ETIOLOGI DAN PATOFI%IOLOGI

    II.& DI%TRIBU%I NOR'AL (AIRAN TUBUH

    *omponen terbesar dari tubuh adalah air. "ir adalah pelarut bagi semua +at terlarut

    dalam tubuh baik dalam bentuk suspensi maupun larutan. "ir tubuh total adalah persentase

    dari berat air dibandingkan dengan berat badan total, nilainya ber!ariasi menurut jenis

    kelamin, umur dan kandungan lemak tubuh. %istribusi normal cairan tubuh dapat dilihat pada

    gambar 1.

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    4/17

    Gambar &. %istribusi normal cairan tubuh

    olume cairan interstitial dipertahankan oleh hukum Starling. Menurut hukum

    Starling, kecepatan dan arah perpindahan air dan +at terlarut termasuk protein antara kapiler

    dan jaringan sangat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan hidrostatik dan osmotik masing

    masing kompartemen. -ekanan osmotik adalah tekanan yang dihasilkan molekul protein

    plasma yang tidak permeabel melalui membrane kapiler. roses perpindahan ini melalui

    proses difusi, ultrafiltrasi dan reabsorbsi. /aktor yang terlibat adalah perbedaan tekanan

    hidrostatik intra!ascular dengan ekstra!askular $0 (, perbedaan tekanan osmotic $0 ( dan

    permeabilitas kapiler $*f(. *ecepatan perpindahan cairan $/m( yang membentuk edema

    diformulasikan sebagai berikut:

    Fm ) K* +,P-, /

    engaruh faktor faktor di atas dalam proses terjadinya edema dapat dilihat pada tabel .

    II.0 PATOFI%IOLOGI EDE'A

    Edema terjadi pada kondisi di mana terjadi peningkatan tekanan hidrostatik kapiler,

    peningkatan permeabilitas kapiler atau peningkatan tekanan osmotik interstisial, atau

    penurunan tekanan osmotik plasma. injal mempunyai peran sentral dalam mempertahankan

    homeostasis cairan tubuh dengan kontrol !olume cairan ekstraseluler melalui ekskresi natrium

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    5/17

    dan air. 4ormon antidiuretik disekresikan sebagai respon terhadap perubahan dalam !olume

    darah, tonisitas dan tekanan darah untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.

    *onsep olume %arah "rteri Efektif $ %"E( merupakan hal penting dalam

    memahami mengapa ginjal menahan natrium dan air. %"E didefinisikan mengapa mengapa

    ginjal menahan natrium dan air. %"E didefinisikan sebagai !olume darah arteri yang

    adekuat untuk mengisi keseluruhan kapasitas pembuluh darah arteri. %"E yang normal

    terjadi pada kondisi di mana rasio curah jantung terhadap resistensi pembuluh darah perifer

    seimbang. %"E dapat berkurang pada kondisi terjadi pengurangan !olume darah arteri

    $sepsis, sirosis hepatis( sehingga %"E dapat berkurang dalam keadaan !olume darah aktual

    yang rendah, normal atau tinggi. ada orang normal, pembebanan natrium akan meningkatkan

    !olume ekstraseluler dan %"E yang secara cepat merangsang natriuresis untuk memulihkan

    !olume tubuh normal.

    *linis /aktor yang berpengaruh MekanismeEdema !ka

    nflamasi eningkatan *f %iperantai oleh sitokin-rombosis !ena dalam eningkatan 0 5bstruksi !ena

    5bstruksi limfeEdema genera i"ataSindrom nefrotik eningkatan *f

    eningkatan 0

    eningkatan 0

    %iperantai oleh sitokin

    elepasan aldosteron

    enurunan kadar albumin" oligouria eningkatan 0 eningkatan !olume darah

    agal jantung kongestif eningkatan 0 4ipertensi portal

    %iperantarai oleh: 6enin,

    angiotensin, "ldosteronSirosis hepatis eningkatan 0

    enurunan 0

    eningkatan *f

    4ipertensi portal

    %iperantarai oleh aldosteronenurunan kadar albumin

    %iperantarai oleh:

    prostaglandin, 75*8arsiorkhor enurunan 0 enurunan kadar albuminEdema idiopatik eningkatan 0 diperantarai oleh : 6enin,

    angiotensin, aldosteron

    9ika %"E berkurang maka ginjal akan memicu retensi natrium dan air. Mekanisme inimelibatkan

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    6/17

    II.1 PENURUNAN ALIRAN DARAH GINJAL

    enurunan %"E akan mengaktifasi reseptor !olume pada pembuluh darah besar,

    termasuk low-pressure buroreceptors, intrarenal receptors sehingga terjadi peningkatan tonus

    simpatis yang akan menurunkan aliran darah pada ginjal dengan menahan narium dan air

    melalui mekanisme sebagai berikut:

    Peningkatan reab"!rb"i garam dan air di tubu u" 2r!k"ima i". enurunan aliran darah ke

    ginjal dipersepsikan oleh ginjal sebagai penurunan tekanan darah sehingga terjadi kompensasi

    peningkatan sekresi renin oleh aparatus jukstaglomerulus. 6enin akan meningkatkan

    pembentukan angotensin , angiotensin ini akan menyebabkan kontriksis arteriol eferen

    sehingga terjadi peningkatan fraksi filtrasi $rasio laju filtrasi glomerulus terhadap aliran darah

    ginjal( dan peningkatan tekanan osmotik kapiler glomerulus. eningkatan tekanan osmotik ini

    akan menyebabkan peningkatan reabsorbsi air pada tubulus proksimalis.

    Peningkatan reab"!rb"i natrium dan air tubu u" di"ta i". "ngiotensin akan merangsang

    kelenjar adrenal melepaskan aldosteron, aldosteron ini akan menyebabkan retensi natrium

    pada tubulus kontortus distalis.

    II.3 %EKRE%I HOR'ON ANTIDIURETIK +ADH/

    enurunan %"E akan merangsang reseptor !olume pada arteri besar dan

    hipotalamus akti!asi reseptor ini akan merangsang pelepasan "%4 yang kemudianmengakibatkan ginjal menahan air.

    ada kondisi gangguan ginjal, komposisi cairan tubuh pada beberapa kompartemen

    tubuh akan terganggu dan menyebabkan edema.

    enyebab umum edema:

    1. enurunan tekanan osmotik

    Sindrom nefrotik

    Sirosis hepatis

    Malnutrisi

    2. eningkatan permiabilitas !askular terhadap protein

    "ngioneurotik edema

    3. enigkatan tekanan hidrostatik

    agal jantung kongestik

    Sirosis hepatis

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    7/17

    ). 5bstruksi aliran limfe

    agal jantung kongestif

    . 6etensi air dan natrium

    agal ginjal

    Sindrom nefrotik

    III. PATOFI%IOLOGI EDE'A PADA %INDRO' NEFROTIK

    Sindrom nefrotik adalah kelainan glomerulus dengan karakteristik proteinuria

    $kehilangan protein melalui urin kurang lebih 3, g;hari(, hipoproteinemia, edema danhiperlipidemia. asien sindrom nefrotik juga mengalami !olume plasma yang meningkat

    sehubungan dengan defek instrinsik ekskresi natrium dan air. 4ipoalbuminemia pada sindrom

    nefrotik berhubungan dengan kehilangan protein sehingga terjadi penurunan tekanan

    osmmotik menyebabkan perpindahan cairan instra!askular ke interstitium dan memperberat

    pembentukan edema. ada kondisi tertentu, kehilangan protein dan hipoalbumin dapat sangat

    berat sehingga !olume plasma menjadi berkurang yang menyebabkan penurunan perfusi

    ginjal yang juga merangsang retensi natrium dan air. $ ambar 2(

    ambar 2. Mekanisme retensi natrium dan air

    "da 2 mekanisme yang menyebabkan terjadinya edema pada sindrom nefrotik:

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    8/17

    'ekani"me underfilling. ada mekanisme underfilling, terjadinya edema disebabkan

    rendahnya kadar albumin serum yang mengakibatkan rendahnya tekanan osmotik plasma,

    kemudian akan diikuti peningkatan transudasi cairan dari kapiler ke ruang intersitial sesuai

    dengan hukum Starling, akibatnya !olume darah yang beredar akan berkurang $ underfiliing)

    yang selanjutnya mengakibatkan perangsangan sekunder sistem renin angiotensin aldosteron

    yang meretensi natrium dan air pada tubulus distalis. 4ipotesis ini menempatkan albumin dan

    !olume plasma berperan penting pada proses terjadinya edema.

    Gambar 1. Skema hipotesis underfill

    'ekani"me overfilling. ada beberapa pasien sindrom nefrotik terdapat kelainan yang

    bersifat primer yang mengganggu ekskresi natrium pada tubulus distalis, sebagai akibatnyaterjadi peningkatan !olume darah, penekanan sistem renin angiotensin dan !asopresin.

    *ondisi !olume darah yang meningkat $ overfilling ( yang disertai dengan rendahnya tekanan

    osmosis plasma mengakibatkan transudasi cairan dari kapiler ke interstitial sehingga terjadi

    edema.

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    9/17

    Gambar 3. Skema hipotesis overfill

    I4. PATOFI%IOLOGI EDE'A PADA GAGAL JANTUNG KONGE%TIF

    agal jantung kongestif ditandai adanya kegagalan pompa jantung, saat jantung mulai

    gagal memompa darah, darah akan terbendung pada sistem !ena dan saat bersamaan !olume

    darah pada arteri mulai berkurang. engurangan pengisian arteri ini $direfleksikan pada

    %"E( akan direspons oleh reseptor !olume pada pembuluh darah arteri yang memicu

    akti!asi sistem saraf simpatis yang mengakibatkan !asokontriksi sebagai usaha untuk

    mempertahankan curah jantung yang memadai. "kibat dari !asokontriksi ini maka suplai

    darah akan diutamakan ke pembuluh darah otak, jantung dan paru paru, sementara ginjal dan

    organ lain akan mengalami penurunan aliran darah. "kibatnya %"E akan berkurang dan

    ginjal akan menahan natrium dan air.*ondisi gagal jantung yang sangat berat, juga akan terjadi hiponatremia, ini terjadi

    karena ginjal lebih banyak menahan air dibanding dengan natrium. ada keadaan ini "%4

    akan meningkat dengan cepat dan akan terjadi pemekatan urin, keadaan ini diperberat oleh

    tubulus proksimal yang juga menahan air dan natrium secara berlebihan sehingga produksi

    urin akan sangat berkurang. %i lain pihak, "%4 juga merangsang pusat rasa haus

    menyebabkan peningkatan masukan air.

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    10/17

    Gambar 5. Mekanisme edema pada gagal jantung

    4. PATOFI%IOLOGI EDE'A PADA %IRO%I% HEPATI%

    Sirosis hepatis ditandai oleh fibrosis jaringan hati yang luas dengan pembentukan

    nodul. ada sirosis hepatis, fibrosis hati yang luas yang disertai distorsi struktur parenkim hati

    menyebabkan peningkatan tahanan sistem porta dan diikuti dengan terbentukknya pintas

    portosistemik baik intra maupun ekstra hati. "pabila perubahan struktur parenkim semakin

    berlanjut, pembentukan pintas juga semakin berlanjut, !asodilatasi juga akan semakin berat

    menyebabkan tahanan perifer semakin menurun. -ubuh akan menafsirkan seolah olah terjadi

    penurunan %"E. 6eaksi yang dikeluarkan untuk mela8an keadaan itu adalah meningkatkan

    tonus saraf simpatis adrenergik. 4asil akhirnya adalah akti!asi sistem !asokonstriktor dan anti

    diuresis yakni sistem renin angiotensin aldosteron, saraf simpatis dan "%4. eningkatan

    kadar "%4 akan meyebabkan retensi air, aldosteron akan menyebabkan retensi garam

    sedangkan sistem saraf simpatis dan angiotensin akan menyebabkan penurunan kecepatanfiltrasi glomerulus dan meningkatkan reabsorbsi garam pada tubulus proksimalis

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    11/17

    Gambar 6. Mekanisme edema pada sisrosis hepatis

    4I. PATOFI%IOLOGI EDE'A OLEH KARENA OBAT

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    12/17

    4II. PATOFI%IOLOGI EDE'A PADA KA%U% IDIOPATIK

    *eadaan ini biasanya terjadi pada perempuan yang ditandai dengan episode edema

    yang periodik yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi dan biasanya disertai dengan

    distensi abdomen. ada edema idiopatik ini terdapat perbedaan berat badan yang dipengaruhi

    oleh posisi tubuh. ada posisi berdiri terjadi retensi natrium dan air sehingga terjadi

    peningkatan berat badan, ini diduga karena terjadi peningkatan permeabilitas kapiler pada

    posisi berdiri. ada kondisi tertentu dapat disertai penurunan !olume plasma yang kemudian

    mengakti!asi sistem renin angiotensin aldosteron sehingga edema akan memberat.

    Edema didiopatik ini harus dibedakan dengan edema yang bersamaan dengan siklus

    menstruasi, karena adanya edema pada siklus menstruasi terjadi karena terjadinya retensi

    natrium dan air karena stimulasi estrogen yang berlebihan.

    4III. PE'ERIK%AAN FI%IK

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    13/17

    2. %i belakang setiap maleolus medialis

    3. ermukaan anterior tibia

    "pabila terjadi lekukan, nilai derajat keparahan dengan skala yang terdiri dari empat nilai,dari yang ringan hingga yang sangat mencolok

    Pitting Edema da2at di"ebabkan ! e7

    1. eningkatan cairan interstisial akibat tungkai bergantung karena berdiri atau duduk

    lama

    2. %ekompensasio kordis

    3. Sindrom 7efrotik

    ). Malnutrisi

    . Sirosis

    =. 5bat obatan

    N!n Pitting Edema di"ebabkan ! e7

    >imfedema yang disebabkan oleh saluran limfe yang tersumbat oleh:• -umor

    • /ibrosis

    • nflamasi

    %apat juga disebabkan oleh• %iseksi nodus aksilaris

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    14/17

    • -erapi radiasi

    ?. TERAPI EDE'A

    -erapi edema harus mencakup terapi penyebab yang mendasarinya yang re!ersibel

    $jika memungkinkan(, pengurapan asupan sodium harus dilakukan untuk meminimalisasi

    retensi air. -idak semua pasien edema memerlukan terapi farmakologis# pada beberapa pasien

    terapi non farmakologis sangat efektif seperti pengurangan asupan natrium $yakni kurang dari

    jumlah yang diekskresikan oleh ginjal( dan menaikkan kaki di atas le!el dari atrium kiri.

    -etapi pada kondisi tertentu diuretik harus diberikan bersamaan dengan terapi non

    farmakologis. emilihan obat, rute pemberian, dan dosis akan sangat bergantung pada

    penyakit yang mendasarinya. berat rangannya penyakit dan urgensi dari penyakitnya. Efek

    diuretik berbeda berdasarkan tempat kerjanya pada ginjal.

    *lasifikasi diuretik berdasarkan tempat kerja:

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    15/17

    1. %iuretik yang bekerja pada tubulus proksimalis

    Carbonic anhydrase inhibitor: aseta+olamid $%iamoks(

    Phosphodiesterase inhibitor: teofilin $diduga diperantai cyclic adenosinemonophospat (

    2. %iuretik yang bekerja pada loop of henle

    odium-potassium chloride inhibitors: bumetanid $asi@(

    3. %iuretik yang bekerja pada tubulus kontortus distal

    odium chloride inhibitors: klortalidon $4igroton(, hidroklorotia+id $Esidriks(,

    metola+on $%iulo(

    ). %iuretik yang bekerja pada cortical collecting tubule

    "ntagonis aldosteron: spironolakton $"ldakton(

    odium channel bloc!ers: amilorid $Midamor(, triamterene $%irenium(

    ada pemberian furosemid oral, jumlah yang diabsorbsi berkisar 1' A'B $rata rata

    'B(, sementara butemanide dan torsemide diabsorbsi hampir sempurna yaitu berkisar A'

    1''B. %iuretik golongan tia+id dan hidroklorotia+id diekskresian ke urin dalam bentuk tidak

    berubah. emberian diuretik juga harus mempertimbangkan 8aktu paruh yang panjang

    sehingga dapat diberikan satu kali atau dua kali sehari, sementara loop diuretic seperti

    bumetanid mempunyai 8aktu paruh satu jam, torsemid 3 ) jam sehingga pemberiannya harus

    lebih sering. Efek dari loop diuretic dapat menghilang dengan segera, kemudian ginjal mulai

    mereabsorbsi natrium dan meniadakan efek dari diuretik. roses ini disebut post diuretic

    sodium chloride retention , Sehingga restriksi natrium sangat penting bagi pasien yang

    mendapat loop diuretic .

    8. RE%I%TEN%I TERHADAP DIURETIK

    6esistensi terhadap diuretik adalah kegagalan tubuh membuat kondisi keseimbangan

    natrium yang negatif meskipun telah menggunakan diuretik dosis tinggi $misalnya furosemid

    mencapai 2)' mg;hari(, kondisi ini harus dipikirkan pada pasien dengan edema yang

    meneetap meskipun telah diberi diuretik yang maksimal serta pengurangan akti!itas fisik dan

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    16/17

    asupan natrium yakni kurang dari 2 gram per hari. ermahaman akan farmakokinetik suatu

    diuretik sangat perlu untuk menentukan ada tidaknya suatu resistensi diuretik. Efek pemberian

    furosemid peroral sulit diprediksi karena absorbsinya sangat tidak menentu. enambahan

    diuretik lain dengan tempat kerja yang berbeda dapat membantu mengatasi adanya adaptasi

    tubulus distal karena pemberian diuretik yang berlangsung lama. enyebab potensial

    terjadinya resistensi terhadap diuretik dapat dilihat pada tabel .

    -abel . enyebab *egagalan -erapi %iuretik $%ikutip dari 5C

  • 8/19/2019 Review Edema Fisnish

    17/17

    DAFTAR PU%TAKA

    an Effendi, 6estu asaribu. $2''&( Edema atofisiologi dan enanganannya, < * "9"6

    >M E7F"* - %">"M /* E% S , 1 1A: