REVIEW BUKU METODE PENELITIAN PENDIDIKAN Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D Karya: Prof. Dr. Sutama, M. Pd. BAB 1 & BAB 3 Mata Kuliah: Metode Penelitian Pendidikan Dosen: Prof. Dr. Sutama, M.Pd. Oleh: ARIF SANJAYA NIM : Q. 100 140 192 Program Studi : Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Manajemen Pendidikan Dasar PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
Resensi Buku, Tugas Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
REVIEW BUKU
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D Karya: Prof. Dr. Sutama, M. Pd.
BAB 1 & BAB 3
Mata Kuliah: Metode Penelitian Pendidikan
Dosen: Prof. Dr. Sutama, M.Pd.
Oleh:
ARIF SANJAYA
NIM : Q. 100 140 192
Program Studi : Manajemen Pendidikan
Konsentrasi : Manajemen Pendidikan Dasar
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
1
A. Pendahuluan
Review atau resensi merupakan deskripsi dan evaluasi dari sebuah buku,
yaitu menjelaskan isi sebuah buku dan menevaluasi apakah buku tersebut
berhasil mencapai tujuan penulisan buku itu sendiri. Terkait hal tersebut,
pada kesempatan ini penulis belajar untuk me-review buku dengan judul
“Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D” karya Prof.
Dr. Sutama, M. Pd., yang diterbitkan oleh Fauriz Media, Kartasura pada tahun
2012.
Review yang dilakukan penulis difokuskan pada ketercapaian tujuan
yang ingin dicapai penulis sebagaimana dituliskan dalam setiap bab yang
dituliskannya.
B. Reviu Bab 1
Bab 1 Buku dengan judul Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif,
Kualitatif, PTK, R&D membahas tentang “Ilmu Pengetahuan dan Pendekatan
Ilmiah”. Tujuan instruksional dari bab ini adalah sebagai berikut: 1) Membeda-
kan ilmu pengetahuan dan pengalaman, 2) memahami anatomi ilmu
pengetahuan, dan 3) memahami peranan paradigma dalam ilmu pengetahuan
dan karya ilmiah/ penelitian.
Struktur penyusunan Bab 1 dapat dikemukakan sebagai berikut:
Ilmu Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah A. Ilmu Pengetahuan dan Pikiran Sehat B. Empat Metode Pengetahuan C. Ilmu dan Fungsi-fungsinya
2
D. Penelitian Ilmiah Suatu Definisi E. Pendekatan Ilmiah
1. Ilmu Pengetahuan dan Pikiran Sehat
Ilmu pengetahuan dan akal sehat (common sense) berbeda satu sama
lain. Perbedaan diantara keduanya dapat dilihat dari lima hal, yaitu:
a. Perbedaan dalam hal penggunaan pola konseptual dan struktur teoretis.
b. Ilmuwan secara empiris dan sistematis menguji teori-teori dan
hipotesis-hipotesisnya. Orang-orang yang bukan ilmuwan menguji
‘hipotesis’ dengan cara selektif.
c. Perbedaan pada pengertian tentang kendali atau kontrol.
d. Ilmuwan secara sadar dan sistematis selalu berusaha mencari
hubungan-hubungan antara fenomena-fenomena. Orang yang bukan
ilmuwan tertarik pada pencarian hubungan antara fenomena-fenomena
tersebut namun bersifat longgar dan tidak sistematis dan terkendali.
e. Adanya perbedaan penjelasan terhadap fenomena yang dihadapi
keduanya. Ilmuwan berusaha mengesampingkan penjelasan yang
bersifat metafisik.
2. Empat Metode Pengetahuan
Empat metode untuk memperoleh pengetahuan menurut Peirce
adalah sebagai berikut:
a. Melalui keuletan/ kegigihan (tenacity).
b. Melalui kewenangan atau otoritas.
3
c. Melalui a priori; dan
d. Melalui metode ilmu pengetahuan.
3. Ilmu dan Fungsi-fungsinya
Ilmu secara garis besar dapat dilihat berdasarkan dua perspektif,
yaitu perspektif statis dan dinamis. Berdasarkan perspektif statis, ilmu
pengetahuan merupakan suatu kegiatan yang memberikan sumbangan
berupa informasi sistematis kepada dunia. Dalam pandangan dinamis,
ilmu dianggap sebagai suatu kegiatan yang dilakukan ilmuwan.
Fungsi ilmu pengetahuan adalah menetapkan hukum-hukum umum
yang meliputi perilaku kejadian dan objek yang dikaji oleh ilmu yang
bersangkutan sehingga dapat diketahui keterkaitan antara pengetahuan
yang sudah diketahui secara terpisah dan membuat prediksi tentang
kejadian yang belum dikenal.
4. Penelitian Ilmiah Suatu Definisi
Penelitian ilmiah adalah penyelidikan yang sistematis, terkontrol,
empiris, dan kritis tentang fenomena-fenomena alami, dengan dipandu
oleh teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat
antara fenomena-fenomena tersebut. Berdasarkan definisi tersebut, dapat
ditarik kesimpulan bahwa, pertama penelitian bersifat sistematis dan
terkontrol. Hal ini diartikan bahwa penyelidikan ilmiah tertata dengan cara
tertentu sehingga penyelidik dapat memiliki keyakinan kritis mengenai
hasil penelitian. Kedua, penyelidikan ilmiah bersifat empiris. Hal ini
4
diartikan bahwa pendapat atau keyakinan yang bersifat subjektif harus
diperiksa dengan menghadapkannya pada realitas yang bersifat objektif.
5. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah merupakan bentuk sistematis yang khusus dari
seluruh pemikiran dan telaah reflektif. Pendekatan ilmiah merupakan
mekanisme memperoleh pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan
pada suatu struktur logis yang terdiri atas beberapa tahapan kerja sebagai
berikut ini: 1) adanya kebutuhan objektif, 2) perumusan masalah, 3)
pengumpulan teori, 4) perumusan hipotesis, 5) pengumpulan data, dan 6)
penarikan kesimpulan.
Pendekatan ilmiah mempunyai sifat: 1) efisien dalam penggunaan
sumber daya, 2) terbuka (dapat dilakukan oleh siapa saja), dan 3) teruji
(prosedur dalam memperoleh keputusan bersifat logis). Pola pikir yang
digunakan dalam pendekatan ilmiah adalah: 1) deduktif, pengambilan
kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi kasus yang bersifat khusus;
dan 2) induktif, pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus
menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
C. Reviu Bab 3
Bab 3 Buku dengan judul Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif,
Kualitatif, PTK, R&D membahas tentang “Masalah Penelitian: Kuantitatif dan
Kualitatif”. Bab ini dibagi ke dalam 8 sub bab dan terdiri dari 38 halaman
(Halaman 41 – 79).
Struktur penyusunan Bab 3 dapat dikemukakan sebagai berikut:
5
Masalah Penelitian: Kuantitatif dan Kualitatif A. Hakikat Masalah Penelitian B. Perumusan Masalah dalam Penelitian Kuantitatif C. Variabel Penelitian Eksperimental dan non Eksperimental D. Pertanyaan Penelitian Spesifik E. Jenis Metode Penelitian Eksperimental F. Arti dan Karakteristik Penelitian Kualitatif Naturalistik G. Perumusan Masalah Penelitian Kualitatif H. Pernyataan tentang Tujuan dan Tertanyaan Penelitian Kualitatif
1. Hakikat Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat dibedakan
menurut beberapa dimensi sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 1 Perbedaan Masalah Penelitian Kuantitatif dengan Kualitatif
Dapat dinyatakan dalam kali-mat sebagai pertanyaan atas hipotesis
Dinyatakan dalam pernyata-an penelitian atau pertanya-an penelitian, tetapi tidak pernah dalam bentuk hipo-tesis
Fokus penelitian Berhubungan erat dengan konstruksi sebab akibat, pengukuran, dan generalisasi yang dapat dilacak kembali pada akar-akar ilmu pengeta-huan epistemologi
Berhubungan erat dengan sudut pandang individu-individu yang diteliti, uraian terperinci mengenai konteks, latar, dan kepekaan terhadap proses yang dapat dilacak hingga akar-akar ilmu pengetahuan epistemologi
Metode pengum-pulan data
Berkaitan erat dengan obser-vasi partisipatoris, wawanca-ra tidak terstruktur dan kue-sioner yang tersusun, ekspe-rimen, observasi ter-struktur, analisis isi, analisis statistik formal dan masih banyak lagi.
Berkaitan erat dengan observasi partisipatoris, wawancara tidak terstruktur dan setengah terstruktur, ke-lompok-kelompok fokus, pe-nelaahan teks kualitatif dari pelbagai teknik kebahasaan seperti percakapan dan analisis wacana
6
2. Perumusan Masalah dalam Penelitian Kuantitatif
Perumusan masalah dalam penelitian kuantitatif perlu
memperhatikan tiga hal, yaitu teori, konstruk,dan variabel. Teori
merupakan seperangkat hubungan antara konsep, asumsi, dan generalisa-
si yang dengan sistematik melukiskan dan menjelaskan keteraturan.
Adapun yang dimaksu dengan konstruk adalah abstraksi kompleks yang
tidak dapat diobservasi secara langsung, misalnya motivasi, intelegensi,
pikiran, agresi, konsep diri, gelisah, dll.
Variabel merupakan peristiwa, kategori, varietas, jenis, atau kelas,
perilaku, atribut, yang menyatakan suatu konstruk dan mempunyai nilai
yang berbeda, tergantung pada bagaimana menggunakannya dalam kajian
khusus. Variabel dapat dibedakan menjadi variabel kategori dan variabel
bersinambung (continuous).
a. Variabel kategori, adalah variabel yang digunakan untuk
menggolongkan subjek, objek entitas ke dalam dua golongan atau
lebih. Misalnya: laki-laki – perempuan, tingkat pendidikan (SD, SMP,
SMA, PT), tingkat kecerdasan, dll.
b. Variabel bersinambung adalah variabel yang sifat atau atribut objek,
subjek, atau entitasnya diukur secara numerik dan dapat menerima
bilangan tidak terhingga dalam suatu rentang tertentu. Misalnya: