1. Ruang Dengung (Reverberation Chamber) Ketika merancang suatu ruangan, seperti ruang konser, sangat penting bahwa reverberation time ruang itu benar sehingga suara musik terdengar baik. Kita mungkin akrab dengan ruangan seperti stasiun kereta api yang terlalu bergema, mereka memiliki terlalu sedikit penyerapan yang membuatnya sulit untuk berkomunikasi. Mengetahui penyerapan bahan arsitektur sangat penting ketika mendesain kamar dengan akustik yang baik. Ruang dengung digunakan untuk mengukur koefisien penyerapan bahan yang digunakan di gedung-gedung seluruh dunia. Ruang dengung (ruang reverberation) adalah sebuah ruangan yang dirancang untuk menciptakan bidang bunyi insiden yang menyebar atau acak (yakni satu distribusi energi akustik dengan arah acak insiden suara selama jangka waktu singkat). Ruang dengung cenderung berukuran besar (bidang suara yang dihasilkan menjadi lebih menyebar dengan peningkatan panjang) dan memiliki permukaan terekspos sangat keras. Perubahan impedansi (dibandingkan dengan udara) permukaan ini menunjukkan untuk suara insiden yang begitu besar bahwa hampir semua energi akustik yang menyentuh permukaan yang terpantul kembali di dalam ruangan. Mengatur permukaan kamar (termasuk langit-langit) menjadi tidak paralel membantu menghambat pembentukan gelombang dengan tambahan penyebar akustik yang sering digunakan untuk menciptakan lebih banyak permukaan pantul dan lebih lanjut mendorong pemerataan bidang suara tertentu. Ruang dengung digunakan dalam akustik pada ilmu elektrodinamika, seperti untuk kalibrasi pengukuran mikrofon, pengukuran level daya suara pada suatu sumber dan pengukuran koefisien penyerapan bahan. Semua teknik ini berasumsi bidang suara untuk menyebar, dan biasanya akan menggunakan sumber suara broadband (misalnya kebisingan putih atau pink noise) sehingga bidang suara dihasilkan mengandung energi akustik di seluruh rentang seluruh terdengar.