-
INDUSTRIAL ENGINEERING and PHYSIC INDUSTRIAL FUNDAMENTALDosen :
Dra. Hj. Sri Suyani, ST, M.MT
KOMPETENSI MATA KULIAH :Menguasai pengetahuan dan menerapkan
teknik, ketrampilan dan tools di bidang industri.Memiliki kemampuan
untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dan terbiasa
dengan penggunaan prinsip matematik, fisika, sains, ekonomi teknik
dan rekayasa untuk memecahkan persoalan industri.Memiliki kemampuan
merancang, menganalisis, memperbaiki, mengoperasikan dan
menginstalasi sistem integral yang terdiri dari manusia, material,
peralatan, informasi dan sumber daya lain. Memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi, memformulasi, memecahkan persoalan dan keputusan
sistem integral menggunakan alat-alat analitik, komputasional, dan
atau eksperimental.Memiliki kemampuan untuk memahami tanggung jawab
profesi, etika, dan sosial.
-
KONTRAK PERKULIAHANDiskripsi PerkuliahanKuliah pengantar teknik
industri terdiri dari 7 pokok bahasan meliputi : pengantar,
perancangan dan Pengukuran Kerja, perancangan dan pengawasan
operasi, perencanaan dan perancangan fasilitas, optimasi, analisis
ekonomi teknik, pengendalian kualitas statistik.Strategi
PerkuliahanKuliah tatap muka mengantarkan pokok bahasan dan
menjelaskan isi dari sub pokok bahasan, pendalaman berupa diskusi,
studi kasus, latihan mengerjakan soal-soal secara perorangan dan
kelompok.Kriteria PenilaianUjian tengah semester (UTS)20%Ujian
akhir semester (UAS)20%Tugas-tugas50%Presensi10%
-
Minggu 1 : Penjelasan GBPP dan Kontrak perkuliahan, pengantar
sejarah perkembangan disiplin teknik industri.Minggu 2, 3 :
Perancangan dan Pengukuran Kerja.Minggu 4, 5 : Perancangan dan
pengawasan operasi.Minggu 6, 7,8 : Perencanaan dan perancangan
fasilitas, Minggu 9 : UTSMinggu 10, 11 : optimasi, Minggu 12, 13 :
Analisis ekonomi teknik,Minggu 14, 15 : Pengendalian kualitas
statistik. RENCANA PEMBELAJARAN
-
BAHAN BACAAN 1. Hilk, Philip E., 1977, Introduction to
Industrial Engineering And Management Science, Mc Graw-Hill
Kogukusha, Tokyo.2. Hari Purnomo, 2004, Pengantar Teknik Industri,
Graha Ilmu, Yogyakarta.3. I Nyoman Pujawan, 1995, Ekonomi Teknik,
Guna Widya, Jakarta4. P. Siagian, 1987, Penelitian Operasional,
Universitas Indonesia Press, Jakarta.5. Sritomo Wignjosoebroto,
1995, Pengantar Teknik Industri, Guna Widya, Jakarta.6. Wayne C.
Turner, 1993, Introduction to Industrial And Systems Engineering,
Prentice-Hall, Inc, New Jersey.
-
MODUL I
-
Kompetensi Pokok Bahasan : Memahami permasalahan dalam ruang
lingkup teknik industri yang melibatkan manusia, mesin, energi dan
informasi secara efisien dan efektif.Sub Pokok bahasan :Definisi2.
Perkembangan teknik industri3. Peranan disiplin teknik industri4.
Ilmu dasar disiplin teknik industri
-
Profesi dimana suatu pengetahuan (Mat & IPA) melalui studi,
pengalaman & praktek diaplikasikan dengan tujuan untuk
mengembangkan cara-cara mendayagunakan, material dan kekuatan alam
secara ekonomis untuk kemanfatan bagi manusia.
Menurut Engineering Council for Professional Development (ECPD)
:Definisi Teknik Industri
-
Menurut Blanchard
Aplikasi sistematis dari kombinasi sumberdaya fisik dan alam
dengan suatu cara tertentu untuk menciptakan, mengembangkan,
memproduksi dan mendukung suatu produk atau suatu proses dimana
secara ekonomis mencakup beberapa bentuk kegunaan bagi manusia.
Menurut Institute of Industrial Engineering (IIE) :
Disiplin ilmu teknik/engineering yang menangani
pekerjaan-pekerjaan perancangan (design), perbaikan (improvement),
penginstalasian (installation), dan menangani masalah manusia,
peralatan, bahan/material, informasi, energi secara efektif dan
efisien.
-
Aktifitas-aktivitas yg dpt dilakukan disiplin Teknil Industri
(menurut American Institute of Industrial Engineering = AIIE)
adalah : Perencanaan dan pemilihan metode kerja dalam proses
produksi Pemilihan dan perancangan perkakas kerja serta peralatan
yang dibutuhkan dalam proses produksi Desain fasilitas pabrik,
termasuk perencanaan tata letak fasilitas produksi, peralatan
pemindahan material.
-
4. Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian
untuk distribusi barang/jasa, pengendalian persediaan, pengendalian
kualitas5. Pengembangan system pengendalian ongkos produksi
(pengendalian budget, analisa biaya standar produksi, dll). 6.
Perancangan dan pengembangan produk. 7.Desain dan pengembangan
system pengukuran performans serta standar kerja.
-
8. Pengembangan dan penerapan system pengupahan dan pemberian
insentif.
9. Perencanaan dan pengembangan organisasi, prosedur kerja.10.
Analisa lokasi dengan mempertimbangkan pemasaran, bahan baku,
suplai TK.
11. Aktivitas penyelidikan operasional dengan analisa matematik,
simulasi, program linier, teori pengambilan keputusan dll.
-
Perkembangan dan Organisasi yang mendukung berdirinya disiplin
Teknik Industri :
a. American Society of Mechanical Engineering (ASME). Organisasi
ini pertama kali mendiskusikan konsep-konsep teknik industri dan
merupakan persemaian dari timbulnya konsep teknik industri. b. Pada
thn 1912 berdiri organisasi bernama. The Efficiency Society dan The
Society to Promote the Science of Management yang kemudian pada
tahun 1915 keduanya bergabung menjadi The Taylor Society. Org. ini
bertujuan mengembangkan konsep-konsep manajemen umum yang yang
diperkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor.
-
Tahun 1917 berdiri Society of Industrial Engineering (SIE) yang
mewadahi para spesialis produksi maupun para manajer sbg pembanding
thd filosofi manajemen umum yang telah dikembangkan oleh
Taylor.
d. Tahun 1917 berdiri Society of Industrial Engineering (SIE)
yang mewadahi para spesialis produksi maupun para manajer sbg
pembanding thd filosofi manajemen umum yang telah dikembangkan oleh
Taylor. e. Tahun 1932 berdiri The Society of Manufacturing Engineer
(SME) untuk mengembangkan pengetahuan di bidang manufaktur.
-
f. Tahun 1936 The taylor Society dan The Society of Industrial
Engineering bergabung menjadi The Society for Advancement
Management(SAM). g. Program studi Teknik Industri pertama kali
dibuka pada tahun 1908 di Pennsylvania State Universityh. Tahun
1948 berdiri The American Society of Industrial Engineering dengan
didukung sekitar 70 negara AIIE berkembang menjadi organisasi
internasional dengan nama Institute of Industrial Engineering
(IIE).i. Pendidikan Teknik Industri di Indonesia diperkenalkan oleh
Bapak Matthias Aroef pada tahun 1958 setelah menyelesaikan studi di
Cornell University.
-
j. Tahun 1960 membuka sub jurusan Teknik Produksi di Jurusan
Teknik Mesin, sebagai embrio berdirinya Teknik Industri.k.Tahun
1971 berdiri Jurusan Teknik Industri yang terpisah dengan Teknik
Mesin yang kemudian mengawali pendidikan Teknik Industri di
Indonesia.l. Pada saat ini telah berkembang pendidikan Teknik
Industri baik di PTN maupun PTS.M. Tahun 1967 berdiri Persatuan
Ahli Teknik Industri (Persati), kemudian pada tahun 1987 berdiri
Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia
(ISTMI) sampai saat ini.
-
Hubungan Disiplin Teknik Industri dengan Disiplin Ilmu lain
:
-
ILMU DASAR DISIPLIN TEKNIK INDUSTRI
Analisis dan perancangan kerja. Pengawasan operasi. Manajemen
operasiTiga kriteria yang harus dilakukan agar aplikasi TI dapat
berhasil yaitu : Kualitas. Waktu. Biaya Ilmu-ilmu operasional yang
meliputi :
-
Tujuan TI ~ menjamin bahwa produk/jasa yang dihasilkan
berkualitas, tepat waktu dan dengan biaya yang sesuai.
Ilmu yang termasuk dalam analisis dan perancangan operasi adalah
:
Analisis Perancangan Kerja(Method engineering)
Merupakan studi yang mempelajari secara sistematis seluruh
operasi langsung & tdk langsung unt mendapatkan
perbaikan-perbaikan sistem kerja.
-
Dalam ME dibahas studi kerja (work study) & pengukuran kerja
(work measurement).
Studi kerja berkaitan dengan pencarian prosedur pelaksanaan
kerja.
Pengukuran kerja berkaitan dengan penentuan waktu standar yang
digunakan dalam melaksanaan kegiatan kerja.
-
Ilmu ini muncul akibat banyaknya kesalahan yang dilakukan dalam
proses kerja yaitu kesalahan dalam perancangan atau prosedur kerja.
Sejumlah peralatan kerja dirancang tdk sesuai dengan kondisi fisik,
psikis dan lingkungannya.Ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan
orang dengan lingkungan kerjanya.Ergonomi (Human factor)
-
Empat dasar subkategori utama dlm ergonomi, yaitu :
skeletal/muscular (kerangka/otot); sensory (alat indera);
environmental (lingkungan) dan mental.
Perencanaan dan Perancangan FasilitasMeliputi
penentuan/penempatan lokasi fasilitas, tata letak fasilitas. Tujuan
dari perencanaan & perancangan fasilitas adalah untuk
mendapatkan biaya yang minimum. Material HandlingTujuan dari MH
adalah untuk meminimumkan MHC, karena seringkali Mh menimbulkan
biaya yang tdk sedikit.
-
Riset Operasional
Meliputi penentuan pola-pola distribusi barang, pola-pola
jaringan yang efisien dan optimalitas.
Sistem Produksi
Aktivitas mengolah atau mengatur penggunaan sumber daya
(resources) yang ada dlm memproduksi barang/ jasa dengan tujuan
efisiensi dan efektifitas dalam proses produksi.Termasuk dalam
aktivitas proses produksi al : pemilihan mesin, estimasi biaya,
sistem perawatan, sistem produksi tepat waktu (just in time),
pengawasan persediaan, pengendalian kualitas, dll.
-
Manajemen
Merupakan karya seni dan ilmu dalam memerintah, mengatur orang
dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), dan pengawasan
(controlling).
Simulasi
Suatu metodologi untuk melakukan percobaan dengan menggunakan
model dari sistem nyata. Seperti antrian orang di airport, antrian
mobil di SPBU/parkir, nasabah di Bank, barang yang antri di proses
produksi dll.
-
Modul II : Perancangan dan Pengukuran KerjaKompetensi Pokok
Bahasan : Mampu melakukan pengukuran kerja, prosedur pengukuran
kerja dengan beberapa metode pengukuran kerja (Stop Watch dan
sampling Kerja). Mampu melakukan evaluasi dan perbaikan metode
kerja. Mampu melaksanakan perancangan fasilitas dan alat kerja.
-
Tujuan dari method engineering adalah melakukan perbaikan metode
kerja disetiap bagian untuk meningkatkan fleksibilitas sistem
kerja, kepuasan pelanggan dan meningkatkan produktivitas kerja.
STUDI KERJA (WORK STUDY)Perbaikan proses, prosedur dan tata cara
pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.Perbaikan dan penghematan
penggunaan material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja.
ANALISIS PERANCANGAN KERJA (METHOD ENGINEERING)
-
Perbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan suasana
kerja/lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman.Pendayagunaan
usaha manusia dan pengurangan gerakan-gerakan (motion) kerja yang
tidak perlu ataupun penyederhanaan kerja (work simplification).
Tujuan penyederhanaan kerja : Mencari cara kerja yang terbaik
(lebih mudah, lebih cepat, efisien, efektif, dan menghindari
pemborosan material, waktu, tenaga dll).
-
Lima langkah penyederhanaan kerja :Memilih kegiatan kerja :
yaitu kegiatan yang tdk efisien atau kegiatan yang penyelesaiannya
lambat dan ingin diperbaiki. Pengumpulan dan pencatatan data /
fakta Yang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini
dilaksanakan : informasi yang berkaitan dg urutan kegiatan,
gerakan-gerakan kerja, layout dll. Analisa terhadap langkah-langkah
kerja. Langkah2 yg tdk efisien dicari sebab-sebabnya. Usulan
altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK yg dianggap
efisien dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebih dahulu di
uji coba.Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru. Mengaplikasikan
alternatif MK yang lebih baik untuk menggantikan metode yang lama,
evaluasi.
-
PETA PETA KERJA PETA PROSES (PROCESS CHART)
Pendekatan tradisional yang digunakan untuk menganalisis metode
kerja. Merupakan alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dari tahap awal sampai akhir.Lambang yang digunakan
:
= Operasi
= Transportasi = Pemeriksaan
= Penyimpanan = Menunggu
-
MACAM PETA KERJA Peta Proses Operasi Peta Proses Operasi Diagram
Aliran Peta Pekerja dan Mesin Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Peta Proses OperasiDiagram yang menggambarkan langkah-langkah
proses yang akan dialami bahan baku mengenai urut-urutan operasi
dan pemeriksaan. Kegunan peta aliran prosesMengetahui aliran bahan
mulai masuk proses sampai aktivitas berakhir.Mengetahui jumlah
kegiatan yang dialami bahan selama proses berlangsung.Sebagai alat
untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerjaMemberikan
informasi waktu penyelesaian suatu proses.
-
Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses Operasi.Peta aliran
proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar termasuk
transportasi, menunggu dan penyimpanan. Sedangkan peta proses
operasi terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.Peta aliran
proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih
lengkap dibandingkan peta proses operasi. Peta aliran proses tidak
bisa digunakan untuk menggambarkan proses perakitan secara
keseluruhan. Peta aliran proses hanya menggambarkan dan digunakan
untuk menganalisa salah satu komponen dari produk yang dirakit.
-
Tugas 1 :Pembuatan Peta Kerja (OPC dab FPC) Tugas 2 :Pengukuran
kerja ( mencari Waktu siklus, Waktu normal dan Waktu baku).
-
PENGUKURAN KERJA(WORK MEASUREMENT)
Suatu aktivitas untuk menentukan waktu rata-rata yang dibutuhkan
oleh seorang operator (yg memiliki skill rata-rata dan terlatih)
dalam melaksanakan kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja
yang normal. Kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran waktu
(time study), yaitu waktu standar atau waktu baku.
-
Pengukuran waktu :Pengukuran waktu secara langsung :Pengukuran
dengan stop watchSampling kerjaPengukuran waktu secara tidak
langsungData waktu bakuData waktu gerakan, dll.
-
Pengukuran Waktu dengan Stop Watch Prosedur/urutan Pengukuran
Waktu Kerja
-
PENGUJIAN DATAUji kecukupan data. Untuk memastikan bahwa data
yang telah dikumpulkan telah cukup secara obyektif. Pengujian
kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik,
yaitu derajat ketelitian dan tingkat keyakinan/ kepercayaan.
Derajat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah mencerminkan
tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan
tidak akan melakukan pengukuran dalam jumlah yang banyak
(populasi).
-
Derajat ketelitian (degree of accuracy)Menunjukkan penyimpangan
maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.
Tingkat keyakinan (convidence level)Menunjukkan besarnya
keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati
dan dikumpulkan.Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. :Derajat
ketelitian (degree of accuracy)Menunjukkan penyimpangan maksimum
hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.
Tingkat keyakinan (convidence level)Menunjukkan besarnya
keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati
dan dikumpulkan.
-
Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. : N = Dengan :k= Tingkat
keyakinank= 99% = 3k= 95% = 2s= Derajat ketelitianN= Jumlah data
pengamatanN= Jumlah data teoritisJika N N, maka data dianggap
cukup, jika N > N data dianggap tidak cukup (kurang) dan perlu
dilakukan penambahan data.
-
Contoh :Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali
dengan menggunakan stop watch. Bila tingkat keyakinan 95% dan
derajat ketelitian 10%, apakah jumlah pengamatan cukup?X= 107(X)2 =
11449X2= 791k= 95% = 2s= 10%
N =
Pengamatan (menit)Pengamatan ke123456789101112131415Data
Pengamt.877686989685596
-
Karena N < N , maka data dianggap cukup.
Uji Keseragaman data
Untuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dari system
yang sama dan untuk memisahkan data yang memiliki karakteristik
yang berbeda. BKA= X + k BKB= X - k
=
-
Dengan :BKA= Batas Kontrol AtasBKB= Batas Kontrol Bawah X= Nilai
Rata-rata = Standar Deviasi k= Tingkat KeyakinanContoh: Suatu
pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan
menggunakan stop watch, jika batas kontrol 3. Tentukan apakah data
seragam atau tidak.
-
Rata-rata X= 7,13 (X X)2= 27,73= 1,4BKA = 7,13 + 2 (1,4) =
11,33BKB = 7,13 2 (1,4) = 2,93 Semua data masuk dalam range antara
BKA dan BKB, maka data dikatakan seragam
Pengamatan (menit)Pengamatan ke123456789101112131415Data
Pengamt.877686989685596
-
Sering terjadi bahwa operator dalam melakukan pekerjaannya tdk
selamanya bekerja dlm kondisi wajar, ketidakwajaran dapat terjadi
misalanya tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu,
atau karena terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban
dalam bekerja. Bila terjadi demikian maka pengukur harus mengetahui
dan menilai seberapa jauh ketidakwajaran tersebut dan pengukur
harus menormalkannya dengan melakukan penyesuaian. Penyesuaian
dapat dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata dengan
faktor penyesuaian (p). Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu : -
Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p
nya lebih besar dari satu (p > 1). - Operator bekerja dibawah
normal (terlalu lambat), maka harga p nya lebih kecil dari satu
(p< 1). - Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama
dengan satu (p = 1).
Penyesuaian (Rating Factor)
-
Metode-metode untuk menentukan penyesuaian
1. The Westing House SystemSistem ini dikembangkan oleh Westing
House Electric Corporation dengan mempertimbangkan empat factor al
: ketrampilan, usaha, kondisi dan konsistensi. 2. Synthetic
RatingDikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng-evaluasi
kecepatan operator dari nilai waktu gerakan yang sudah ditetapkan
terlebih dahulu.
3. Speed Rating/Performance RatingSistem ini mengevaluasi
performansi dengan mempertimbangkan tingkat ketrampilan persatuan
waktu saja.
-
4. Objective RatingDikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode
ini tdk hanya menentukan kecepatan aktivitas, tetapi juga
mempertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kesulitan pekerjaan adalah : jumlah anggota
badan yang digunakan, pedal kaki, penggunaan kedua tangan,
koordinasi mata dengan tangan, penanganan dan bobot.
Kelonggaran (Allowance)Adalah faktor koreksi yang harus
diberikan kepada waktu kerja operator, karena operator dalam
melakukan pekerjaannya sering tergangu pada hal-hal yang tidak
diinginkan namun bersifat alamiah, sehingga waktu penyelesaian
menjadi lebih panjang (lama).
-
Kelonggaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi. Kegiatan yang termasuk
kebutuhan pribadi : minum untuk menghilangkan rasa haus, pergi ke
kamar kecil, bercakap-cakap dengan sesama pekerja, dll. Kelonggaran
untuk menghilangkan kelelahan (fatigue). Rasa fatigue tercermin
antara lain dari menurunnya hasil produksi, bila rasa fatique ini
berlangsung terus maka akan terjadi fatigue total, yaitu anggota
badan tdk dapat melakukan gerakan kerja sama sekali. Untuk
mengurangi kelelahan si pekerja dapat mengatur kecepatan kerjanya
sedemikian rupa sehingga lambatnya gerakan-gerakan kerja ditujukan
untuk mengilangkan rasa fatigue tersebut.
-
Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak dapat
dihindari.Beberapa kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan
:
Menerima atau meminta petunjuk pada pengawas. Memperbaiki
kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat potong
(komponen) yang patah, memasang kembali komponen yang lepas dll.
Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan khusus dari gudang.
Mesin berhenti karena aliran listrik mati, dll.
-
Waktu Baku (Waktun Standar)
Setelah penentuan penyesuaian dan kelonggaran, maka untuk
menghitung waktu baku dapat menggunakan formulasi sebagai berikut
:
WB = [ W siklus x RF ] x Waktu Normal Keterangan :WB= waktu
bakuRF= Penyesuaian (Rating Faktor/Performance Rating) All=
Kelonggaran (Allowance)
-
Contoh Suatu pekerjaan pengemasan barang dalam kotak kardus
terdiri dari empat elemen kegiatan dengan setiap elemen kegiatan
dilakukan 10 kali pengamatan seperti pada table berikut. Apabila
kelonggaran adalah 15% Tentukan waktu standar.
ElemenKegiatan12345678910XXRFWN1Mengambil Kotak
Kardus0,060,080,070,050,070,060,080,080,070,060,680,071,10,072Memasukkan
Barang0,150,170,140,140,160,150,170,150,140,161,530,150,90,133MenutupKotak
Kardus0,210,230,220,210,250,240,230,260,220,222,290,231,050,244Meletakan
Hasil0,080,100,090,120,110,080,080,110,120,080,970,090,950,08Waktu
Normal = waktu rata-rata x RF = 0,52 menit/unitWaktu Baku = 0,52
x
-
Pengukuran Waktu dengan Sampling KerjaMelakukan pengamatan
dengan mengamati apakah tk dalam kondisi kerja atau menganggur.
Pengamatan tidak dilakukan secara terus-menerus melainkan hanya
sesaat pada waktu yang telah ditentukan secara
acak/random.Melakukan kunjungan ke tk yang akan diukur waktunya
secara acak, yaitu setiap kali kunjungan dengan selang waktu yang
tidak sama dan didasarkan pada bilangan random yang dikonversi ke
satuan waktu.Misal, kunjungan dilakukan sebanyak 100 kali dengan
waktu pengamatan secara acak dan 90 kali pengamatan tk dalam
kondisi kerja/sibuk, maka prosentase tk dalam kondisi sibuk adalah
90/100 = 0,9. Tk dalam kondisi idle/menganggur adalah 10/100
=0,1
-
Pengujian DataKecukupan Data SP=
N= Dengan : S= Derajat ketelitianp= Prosentase sibuk/produktifk=
Tingkat keyakinanN= Ukuran sample/data
-
Batas kontrol untuk p BKA= BKB= Dengan pengertian sbb: BKA=
Batas kontrol atas BKB= Batas kontrol bawah p= Prosentase
sibuk/produktif k= Tingkat keyakinan Keseragaman DataContoh :Suatu
pengamatan sampling kerja dilakukan selama 10 hari kerja dengan
waktu pengamatan setiap hari kerja adalah 6 jam. Ukuran sample
adalah 50 setiap hari, tingkat keyakinan 99% dan derajat ketelitian
5%. Tentukan kecukupan dan keseragaman data.
-
Prosentase idle rata-rata = 0,116, prosentase kerja (p) = 1
0,016 = 0,884k= 99% = 3 N= 500S= 0,05 n= 50N= =
Karena N < N, maka data dianggap cukup
BKA = =BKB = =
Tgl Pengamatan1/12/13/14/15/16/17/18/19/110/1Kondisi
idle56810734564Kondisi kerja45464240434746454446Prosentase
idle0,10,120,160,20,160,060,080,10,120,06Prosentase
kerja0,90,880,840,80,860,940,920,90,880,94
-
Karena nilai prosentase kerja semuanya masuk dalam range BKA dan
BKB, maka data seragam.
Waktu Baku Penentuan waktu baku dengan sampling kerja dihitung
dengan menggunakan rumus : Waktu Normal=
Waktu Baku=
-
Waktu Normal (Wn)=
Waktu Baku (Wb)=
Output Standar= Jadi, pekerja mampu mengerjakan penyortiran
surat sebanyak 4 surat per menit. Tugas 2 : Penentuan Waktu Baku
(Stop Watch & sampling Kerja) Contoh :Seorang pekerja kantor
pos bekerja delapan jam sehari untuk melakukan penyortiran
surat-surat. Dari pengamatan yang dilakukan ternyata 85% pekerja
tersebut dalam kondisi bekerja dan 15% dalam kondisi menganggur.
Apabila jumlah surat yang disortir sebanyak 2345 surat, maka
tentukan waktu bakunya dengan asumsi rating factor adalah 115% dan
kelonggaran 20%.
-
Modul III : Perencanaan dan Pengawasan OperasiKompetensi Pokok
Bahasan : Mampu melakukan peramalan produksi dengan beberapa metode
peramalan. Mampu melakukan perencanaan produksi berdasarkan hasil
peramalan. Mampu melakukan pengawasan dan perencanaan persediaan
dengan beberapa metode.
-
Aktivitas utama dalam system produksi adalah perencanaan dan
pengawasan operasi. Sistem produksi adalah suatu aktivitas untuk
mengatur penggunaan sumber daya (resources) yang ada dalam proses
pembuatan produk/barang atau jasa yang bermanfaat dengan melakukan
optimasi terhadap tujuan perusahaan.Perencanaan dan Pengawasan
Operasi
-
Produk/Jasa Bahan - TK - Mesin - Fasilitas - Dll.Proses
transformasi atau perubahanInformasi umpan balik hasil untuk
pengawasan proses
-
Peramalan Perkiraan atau estimasi tingkat permintaan suatu
produk untuk periode yang akan datang berdasarkan data penjualan
masa lampau yang dianalisis dengan cara tertentu. 2. Perencanaan
Operasi/produksiDigunakan untuk mengetahui jumlah barang yang harus
diproduksi dengan didasarkan pada hasil peramalan dan persediaan
yang ada. Merupakan pegangan untuk merancang jadual produksi.
Kegiatan Perencanaan & Pengawasan Operasi al :
-
3. Pengawasan dan Perencanaan Persediaan
Persediaan : sumber daya menganggur (idle resources) yang
menunggu proses lebih lanjut, berupa kegiatan produksi pada system
manufaktur, kegiatan pemasaran pada system distribusi atau kegiatan
konsumsi pada system rumah tangga.
Persediaan digunakan untuk mempermudah atau memperlancar
jalannya opersi perusahaan yang dilakukan berturut-turut untuk
memproduksi barang untuk dipasarkan pada konsumen.
-
4. Material Requirement Planning Metode Perencanaan Kebutuhan
Material adalah prosedur logis, aturan keputusan dan teknik
pencatatan terkomputerisasi yang dirancang untuk menterjemahkan
Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule) menjadi
kebutuhan bersih (net requirement) material untuk semua item
komponen produk.
5. Line Balancing (Keseimbangan Lintasan) Upaya untuk
meminimumkan ketidakseimbangan diantara mesin-mesin untuk
mendapatkan waktu yang sama di setiap stasiun kerja sesuai dengan
kecepatan produksi yang diinginkan.
-
6. Konsep Just In Time. Memproduksi output yang diperlukan, pada
waktu dibutuhkan, dalam jumlah sesuai kebutuhan. Pada setiap tahap
proses dalam system produksi. Dengan cara yang paling ekonomis dan
efisien.
-
Peramalan(Forecast)1. Peramalan Subyektif. Menekankan pada
keputusan-keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi dan institusi.
- Metode Delphi. peramalan yang didasarkan pada keputusan bersama
dari suatu grup yang terdiri dari para ahli yang berbeda. - Metode
Penelitian Pasar : metode ini menganalisa fakta secara sistematis
pada bidang yang berhubungan dengan pemasaran. (teknik survei
konsumen : kuisioner).Metode Peramalan
-
2.Peramalan Obyektif. Prosedur peramalan yang mengikuti aturan-
aturan matematis dan statistik.
Metode Intrinsik Peramalan yang hanya berdasarkan proyeksi
permintaan histories tanpa mempertimbangkan faktor-faktor eksternal
yang mungkin mempengaruhi besarnya permintaan.
Untuk peramalan jangka pendek, Analisis deret waktu (Time
Series)
Metode Ekstrinsik Memepertimbangkan faktor-faktor eksternal yang
mungkin mempengaruhi besarnya permintaan dimasa datang.
-
Peramalan jangka panjang, karena dapat menunjukkan hubungan
sebab-akibat (disebut metode kausal), Metode Regresi.
Regresi Linier Dalam metode regresi linear, pola hubungan antara
suatu variabel yang mempengaruhinya dapat dinyatakan dengan suatu
garis lurus. Persamaan regresi linear dapat dinyatakan sbb: Y = a +
bx
a = b = Dengan : Y = Besarnya nilai yang diramal a = Nilai trend
pada periode dasar b = Tingkat perkembangan nilai yang diramal x =
Unit tahun yang dihitung dari periode dasar
-
ContohData penjualan produk PT ABC seperti pada tabel berikut,
kemudian perusahaan ingin meramal penjualan pada periode ke 11, 12,
13, 14, 15.
Penjualan (Y)Biaya Promosi
(X)X2XY4511453524703039905041620040525200606363603074921045864360559814946510100650
455 55 385 2680
-
b = a =
Persamaan garis regresinya adalah :Y = 33,675 + 2,15 (X)
Ramalan ke 11 Y = 33,675 + 2,15 (11) = 57,325Ramalan ke 12 Y =
33,675 + 2,15 (12) = 59,325Ramalan ke 13 Y = 33,675 + 2,15 (13) =
61,325Ramalan ke 14 Y = 33,675 + 2,15 (14) = 63,475Ramalan ke 15 Y
= 33,675 + 2,15 (15) = 65,925
Rata-rata Bergerak Tunggal Tujuan utama dari penggunaan metode
rata-rata bergerak adalah untuk menghilangkan atau mengurangi
acakan (randomness) dalam deret waktu.
-
Rumus yang digunakan :
F(t+1) = F(t+2) = F(t+3) = dst.
Dengan :
F(t+i)= Peramalan pada periode t+1Xi= Nilai aktual t= Periode
rata-rata bergerak
-
Contoh :
BulanDataRata-rata bergerakTiga bulananRata-rata bergerakLima
bulanan1386--2340372-3390366381,84368394,3392,65425411406,66440425421,87410438,7414,28466402399,29330382386,210350351,7380,211375256,6-12380--
-
Digunakan untuk mengetahui jumlah barang/produk yang harus
diproduksi dengan didasarkan pada hasil peramalan dan persediaan
yang ada, juga merupakan pegangan untuk merancang jadual
produksi.
Fungsi lain :- Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi
konsisten terhadap rencana strategi perusahaan.- Menjamin kemampuan
produksi konsisten terhadap rencana produksi.- Sebagai alat monitor
hasil produksi aktual terhadap rencana produksi.- Mengatur
persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana
produksi.- Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadual induk
produksi.
PERENCANAAN OPERASI / PRODUKSI
-
Untuk melakukan perencanaan produksi dapat dilakukan dengan
beberapa strategi :
Dengan mengendalikan persediaan, (dilakukan pada saat kapasitas
produksi dibawah permintaan dan digunakan pada saat diatas
kapasitas produksi)Dengan mengendaliakan jumlah tenaga kerja sesuai
dengan laju produksi yang diinginkan. Mengadakan subkontrak untuk
menaikan kapasitas pada saat perusahaan dalam keadaan
sibuk.Mempengaruhi permintaan (potongan harga, pemberian hadiah,
layanan-layanan khusus).
Perencanaan Operasi dapat diklasifikasikan menjadi dua metode
yaitu :
-
1. Metode Kualitatif : Rasio persediaan, konsensus manajemen,
grafik dll. 2. Metode Kuantitattif : Heuristik, model matematik,
simulasi dll. Contoh : Data dari hasil peramalan :
BulanPeramalanKomulatif110310321172203115335412145651235796109688789777874851971922107399511811.07612981.174
-
Berdasarkan hasil peramalan maka dapat dilakukan rencana
produksi untuk 12 periode.
Dimisalkan pada rencana 1 tingkat produksi adalah 70 unit/ bln
dengan menganggap persediaan awal adalah 340 unit.
Pada rencana 2 tingkat produksi 120 unit/bln untuk 6 bulan
pertama dan 60 unit/bln untuk 6 bulan terakhir, dengan persediaan
awal 100 unit, sehingga hasil akhir persediaan seperti pada table
berikut :
-
Tabel Rencana Produksi
BlnPerama lanKomu latifRencana Produksi 1Rencana Produksi
2Persediaan AwalProduksiPersediaan AkhirPersedia an
AwalProduksiPersediaan
Akhir11031033407030710012011721172203077026011712012031153352607021512012012541214562157016412512012451235791647011112412012161096881117072121120132789777727053132601038748515370491036089971922497048896078107399548704578606511811.07645703465604412981.1743470644606
-
Dari dua rencana produksi tersebut akan dipilih salah satu dari
rencana yang ada dengan mempertimbangkan biaya yang terjadi, yaitu
biaya terkecil yang akan digunakan sebagai rencana produksi.
PENGAWASAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN Fungsi utama persediaan yaitu
: - Sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi dan
distribusi untuk memperoleh efisiensi. - Sebagai stabilitor harga
terhadap fluktuasi permintaan.
-
1. Masalah kuantitatif : semua hal yang berhubungan dengan
penentuan kebijakan persediaan al: - Berapa banyak jumlah barang
yang akan dipesan. - Kapan pemesanan barang harus dilakukan. -
Berapa jumlah persediaan pengaman. - Metode pengendalian persediaan
mana yang paling tepat.
Masalah umum persediaan dalam suatu system dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu masalah kuantitatif dan masalah kualitatif.
Masalah kualitatif : Semua hal yang berhubungan dg system
pengoperasian persediaan al: - Jenis bahan/barang apa yang masih
ada - Dimana barang tersebut ditempatkan- Berapa banyak barang
dalam proses pemesanan - Siapa saja yang ditunjuk sebagai pemasok,
dsb.
-
Komponen biaya dlm rangka penentuan persediaan1. Biaya pembelian
(Purchasing Cost = c - Biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang
persediaan. - Besarnya biaya tergantung dari jumlah barang yang
dibeli dari harga satuan. 2. Biaya pengadaan (Procurement Cost)
Biaya pengadaan dibedakan atas 2 jenis yaitu : - Biaya pemesanan
(Ordering Cost = k) Semua pengeluaran yang timbul untuk
mendatangkan barang dari luar. - Biaya penentuan pemasok,
administrasi pesanan, pengiriman pesanan, pengangkutan, penerimaan
dsb.
-
Biaya persiapan (Setup Cost = k) - Semua pengeluaran yang timbul
dalam mempersiap-kan produksi suatu barang. - Biaya menyusun
peralatan produksi, menyetel mesin, persiapan gambar kerja
dsb.Biaya penyimpanan (Holding Cost = h)Semua pengeluaran yang
timbul akibat menyimpan barang, meliputi : Biaya modal Biaya gudang
Biaya asuransi Biaya administrasi Biaya kadaluarsa Biaya kerusakan
dan penyusutan
-
4. Biaya kekurangan persediaan/kehabisan stock (Shortage Cost =
p)
Biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan lebih
kecil dari jumlah yang diperlukan.
Metode Pengendalian PersediaanMetode TradisionalMetode
perencanaan kebutuhan material (MRP)Metode Kanban Metode
Pengendalian Persediaan Tradisional/EOQ Dalam metode ini pada
dasarnya mencari jawaban optimal dalam menentukan : - Jumlah ukuran
pemesanan ekonomis (EOQ) - Titik pemesanan kembali (RO) - Jumlah
cadangan pengaman yang diperlukan (SS)
-
Model EOQ didasarkan pada asumsi-asumsi sbb : Hanya satu item
barang (produk) yang diperhitungkanKebutuhan (permintaan) setiap
periode diketahui Barang yang dipesan diasumsikan dapat segera
tersediaWaktu ancang-ancang (lead time) bersifat konstanSetiap
pesanan dikirim dan langsung digunakanTidak ada pesanan ulang (back
order)Tidak ada diskonTujuan model ini adalah menentukan jumlah
ekonomis setiap kali pemesanan (EOQ) sehingga total biaya
persediaan minimal.
-
Biaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding cost +
Purchasing cost.
Parameter yang dipakai adalah : D: jumlah kebutuhan barang
selama satu periode k: ordering cost sekali pesan h: holding cost
persatuan nilai persediaan persatuan waktu c: purchasing cost
persatuan nilai persediaan t: waktu antara satu pesanan ke pesanan
berikutnya
-
Titik saat pemesanan diterima (order point)Rata-rata persediaan
= Q/2 Waktu ( t )Tingkat Persediaan (Q) t = Q/DModel Persediaan
EOQBiaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding cost +
Purchasing cost.
-
a). Biaya pesan =
k : biaya pesan setiap kali pesan D : permintaan per periode Q :
jumlah pemesanan optimal b). Biaya simpan = h . Q
h : biaya simpan per unit per periode Q : jumlah pemesanan
optimal c). Biaya pembelian = c Rumus persediaan model Q (EOQ)
adalah sbb :
Q (EOQ) =
-
to (waktu antar pemesanan optimal) diperoleh :
t o =
Contoh : Permintaan harian suatu jenis barang diperkirakan 100
unit, Biaya pemesanan diketahui Rp 100,- setiap kali pesan. Biaya
penyimpanan harian setiap unit persediaan Rp 0,02,- tentukan jumlah
pemesanan yang ekonomis dan waktu antar pemesanan yang
optimal.Diketahui :D = 100 unit/harik = Rp 100,-/pesanh = Rp
0,02,-/unit/hari
-
Jumlah pemesanan ekonomis :
EOQ =
Waktu antar pemesanan :
to =
-
Modul IV : Perencanaan & Perancangan Tata Letak
FasilitasKompetensi Pokok Bahasan :Memahami aspek-aspek yang
berkaitan dengan penetapan lokasi fasilitas/pabrikMemahami teknik
dan mampu melakukan perancangan tata letak fasilitas
produksiMemahami permasalahan yang berkaitan dengan pemindahan
bahan (material handling).Memahami macam/type tata letak fasilitas
produksi.
-
Perencanaan Fasilitas :- Perancangan dari fasilitas-fasilitas
industri yang akan dibangun/didirikan, dengan tujuan menempatkan
fasilitas-fasilitas/pabrik yang sesuai dari segi biaya dan
keuntungan. Dua hal pokok dalam Perancangan Fasilitas :-
Perancangan lokasi pabrik- Perancangan fasilitas produksi
Penentuan Lokasi Pabrik/Fasilitas :Lokasi pabrik yang ideal
adalah terletak pada tempat yang akan mampu memberikan total biaya
dari proses produksi dan distribusi yang rendah serta harga dan
volume penjualan produk yang mampu memberikan keuntungan yang
maksimal.Perencenaan & Perancangan Tata Letak Fasilitas
-
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi
pabrik :
1. Market location5. Climate2. Raw material location6. Labor
& wage salary3. Transportation7. Law & taxation4. Power8.
Water & waste
Model-model Analisa Lokasi FasilitasCara yang dapat dipergunakan
untuk menganalisis dan mengambil keputusan untuk memilih lokasi
pabrik/ perusahaan.
-
Metode Pendekatan
- Kontinyu (Penentuan satu/lebih lokasi optimal) . Metode
Analisa Pusat Gravitasi Gravity
- Analisis Kuantitatif (Faktor Obyektifitas) . Metode Analisis
Transportasi Program Linier
- Analisis Hibrid (Kombinasi Faktor Obyektif & Subyektif) .
Metode Brown-Gibson Analisa Pusat Gravitasi :Dalam metode ini ada
dua faktor yang dapat mempengaruhi yaitu : - Lokasi sumber bhn
baku/material (input produksi). - Lokasi daerah pemasaran (output
produksi).
-
Dalam metode ini diasumsikan bahwa :Biaya produksi dan
distribusi tidak diperhitungkan (biaya produksi dan distribusi
untuk masing-masing lokasi baik dari sumber material, pemasaran
menuju lokasi pabrik dianggap sama).
Untuk menganalisa dengan metode ini input yang diperlukan adalah
:- Kebutuhan/demand produk jadi atau baham baku dari masing daerah
pemasaran atau lokasi sumber bhn baku. - Koordinat geografis dari
lokasi pabrik yang direncanakan, daerah pemasaran ataupun daerah
sumber bhn baku.
-
Fungsi Tujuan adalah : m nMinimum f (X,Y) = Wj . di I=1 j=1
Dimana :di= [ ( Xi aj ) 2 + ( Yi bj ) 2 ] 1/2m= banyaknya
alternatif lokasi yang akan dipilihn= banyaknya daerah
pemasaran/sumber bhn bakuWj= Kebutuhan/demand produk jadi atau
kapasitas suplay dari sumber bhn baku. ( Xi ; Yi )= koordinat
alternatif lokasi, 1, 2, 3, 4,., m( aj ; bj )= koordinat lokasi
daerah pemasaran atau lokasi sumber bhn baku, 1, 2, 3, 4,., n
-
Soal Latihan :
Sebuah perusahaan Elektronik bermaksud mendirikan pabrik baru,
berdasarkan hasil studi kelayakan diperoleh alternatif dan jarak
koordinat lokasi (dalam satuan puluhan kilometer) sebagai berikut
:
Alternatif lokasi P (-10, 7)Alternatif lokasi Q (5,
-30)Alternatif lokasi R (10, 0)
Daerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannya terletak di 5
(lima) kota dengan koordinat dan kebutuhan masing-masing (dalam
satuan ton) sebagai berikut :
-
Daerah Pemasaran :Demand (ton)Pemasaran A (2, -15)5Pemasaran B
(-5, -10)10Pemasaran C (8, 8) 8Pemasaran D (0, -7)15Pemasaran E
(-15, 8)20
Dengan menggunakan analisa gravitasi, tentukan lokasi perusahaan
perminyakan mana yang seharusnya dipilih ?
-
Metode KuantitatifTransportasi Program Linier Aplikasi metode
transportasi digunakan untuk menentukan pola distribusi yang
terbaik dari lokasi pabrik ke daerah pemasaran tertentu. Keputusan
yang dipilih didasarkan pada lokasi yang memberikan total biaya
terkecil. Dalam menyelesaikan masalah trensportasi ada beberapa
cara/metode yang dapat digunakan yaitu : cara/metode heuristics,
vogel dan north west corner.
-
Contoh persoalan pemakaian metode transportasi untuk memilih
lokasi yang baik.
Perusahan XYZ mempunyai dua pabrik di kota Semarang dan Bandung
yang mensuplai produk ke empat daerah pemasaran yaitu : Jogja,
Solo, Purwokerto dan Magelang. Berkaitan dengan permintaan produk
yang terus meningkat perusahaan merencanakan untuk membangun sebuah
pabrik baru lagi.
-
Alternatif lokasi yang diusulkan adalah : di kota Surabaya atau
kota Malang Data mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi,
serta data kebutuhan (demand) untuk masing-masing daerah seperti
dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) :
LokasiDaerah PemasaranKapasitas(ton/mgg)JogjaSoloP
KertoMg-langSemarang18202515650Bandung40453042600Surabaya55506055tak
terbatasMalang58556260tak
terbatasDemand(ton/mgg)4005003004501650
-
Dengan analisa secara terpisah antara alternatif lokasi di kota
Surabaya dan Malang, maka dapat dialokasikan ke setiap daerah
pemasaran dengan memperhatikan kapasitas masing-masing pabrik yang
ada.
Alternatif lokasi Surabaya
LokasiDaerah PemasaranKapasitas(ton/mgg)JogjaSoloP
KertoMg-langSemarang 18 20 25 15650Bandung 40 45 30 42600Surabaya
55 50 60 55400Demand(ton/mgg)4005003004501650
-
Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Surabaya
LokasiDaerah PemasaranKapasitas(ton/mgg)JogjaSoloP
KertoMg-langSemarang 18
200 20 25 15
450650Bandung 40
200 45
100 30
300 42600Surabaya 55 50
400 60 55400Demand(ton/mgg)4005003004501650
-
Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi SBY
FromToShipmentCost/profitOport.CostSemarangJogja200180SemarangSolo020-3SemarangP
Kerto02517SemarangMagelang450150BandungJogja200400BandungSolo100450BandungP
Kerto300300BandungMagelang0425SurabayaJogja05510SurabayaSolo400500SurabayaP
Kerto06025SurabayaMagelang05513 Minimized OBJ = 51.850
-
Iterasi 2 (perbaikan) unt alternatif lokasi pabrik di Sby.
18
40
45
18
40
45
30
55
50
60
LokasiDaerah PemasaranKapasitas(ton/mgg)JogjaSoloP
KertoMg-langSemarang 18
100 20
100 25 15
450650Bandung 40
300 45 30
300 30600Surabaya 50 50
400 60 55400Demand(ton/mgg)4005003004501650
-
Perhitungan Transportasi Iterasi 2 unt alternatif lokasi SBY
FromToShipmentCost/profitOport.CostSemarangJogja100180SemarangSolo100200SemarangP
Kerto02517SemarangMagelang450150BandungJogja300400BandungSolo0453BandungP
Kerto300300BandungMagelang0425SurabayaJogja0557SurabayaSolo400500SurabayaP
Kerto06022SurabayaMagelang05510 Minimized OBJ = 51.550
-
Alternatif lokasi Malang 18
40
58
LokasiDaerah PemasaranKapasitas(ton/mgg)JogjaSoloP KertoMg-lang
Semarang 18 20 25 15650 Bandung 40 45 30 42600 Malang 58 55 62
60400Demand(ton/mgg)4005003004501650
-
Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Malang
18
40
45
58
LokasiDaerah PemasaranKapasitas(ton/mgg)JogjaSoloP
KertoMg-langSemarang 18
200 20 25 15
450650Bandung 40
200 45
100 30
300 42600Malang 58 55
400 62 60400Demand(ton/mgg)4005003004501650
-
Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi
Mlg.
FromToShipmentCost/profitOport.CostSemarangJogja200180SemarangSolo020-3SemarangP
Kerto02517SemarangMagelang450150BandungJogja200400BandungSolo100450BandungP
Kerto300300BandungMagelang0423MalangJogja0588MalangSolo400550MalangP
Kerto06219MalangMagelang06013 Minimized OBJ = 53.850
-
Iterasi 2 (perbaikan) untuk alternatif lokasi pabrik di
Malang
LokasiDaerah PemasaranKapasitas(ton/mgg)JogjaSoloP
KertoMg-langSemarang 18
100 20
100 25 15
450650Bandung 40
300 45 30
300 42600Malang 58 55
400 62 60400Demand(ton/mgg)4005003004501650
-
Perhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif lokasi
Mlg
FromToShipmentCost/profitOport.CostSemarangJogja100180SemarangSolo100200SemarangP
Kerto02517SemarangMagelang450150BandungJogja300400BandungSolo0453BandungP
Kerto300300BandungMagelang0425MalangJogja0585MalangSolo400550MalangP
Kerto06219MalangMagelang06010 Minimized OBJ = 53.550
-
Berdasarkan perhitungan diatas jika dibangun pabrik di lokasi
Surabaya biaya transportasinya sebesar Rp 51.550,- dan jika
dibangun pabrik di lokasi Malang biaya transportasinya sebesar Rp
53.550-, dengan demikian pendirian pabrik yang lebih menguntungkan
adalah di lokasi Surabaya.
-
A. Tata Letak Produk (Product Lay Out = Aliran produk). B. Tata
Letak Proses (Process Lay Out = Aliran proses). C. Tata Letak
Posisi Tetap (Fixed Position Lay Out). D. Tata Letak Kelompok
Produk (Product Famili/Group Teknologi)Macam Tipe Tata Letak
Fasilitas
-
A. Tata Letak Produk :Semua fasilitas produksi
diatur/ditempatkan dalam satu departemen khusus.Diaplikasikan untuk
industri skala besar dan proses produksinya berlangsung secara
kontinyu.Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil,
elektronik).
Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk :Produk yang dibuat
hanya satu atau beberapa produk standar.Produk dibuat dalam
jumlah/volume besar untuk jangka waktu relatif lama.Keseimbangan
lintasan produksi lebih baik.
-
Satu mesin hanya digunakan unt satu macam proses kerja.Aktivitas
inspeksi selama proses produksi relatif sedikit.Aktivitas MH dari
satu SK ke SK yang lain dapat dilaksanakan secara mekanis.
-
A
11 23 1 2 3 4 4
2BubutDrillPenge- pakan Gerinda FraisBubut Penge- pakanTata
Letak Aliran Produk
Bahan BakuGudang Bahan Baku SK-1 SK-2 SK-3SK-4 Gudang Produk
Jadi Produk Jadi A
Press
A B
B
-
Keuntungan :MHC rendah sebagai akibat Lay Out disusun
berdasarkan urutan operasi, shg jarak perpindahan bahan
minimum.Total waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif
singkat.Work In Procces jarang terjadi karena lintasan produksi
sudah seimbang. Output satu proses langsung dipergunakan sebagai
input proses berikutnya. Tiap unit produksi atau SK memerlukan luas
area yang minimal karena tidak diperlukan WIP Storege.
-
Kerugian :Breakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinya
seluruh aliran produksi. Jika terjadi perubahan terhadap desain
produk, maka akan merubah aliran produk dan lay out. Kelancaran
proses produksi akan ditentukan oleh proses mesin yang paling
lambat. Memerlukan investasi mesin tinggi (Special Purpose
Machine).
B. Tata Letak Proses :Denaturant dan penempatan mesin/fasilitas
produksi yang semacam dalam satu departemen. Semua fasilitas
produksi yang memiliki ciri/fungsi kerja yang sama diletakan dalam
satu departemen.Diaplikasikan pada industri berskala kecil.Faktor
manufaktur dan jasa pelayanan.
-
Pertimbangan :Produk yang dibuat berbagai macam model/type dan
tiap model dibuat dalam jumlah kecil serta jangka waktu yang
relatif singkat. Aktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu dan
gerak untuk menentukan metode dan waktu standar sulit
dilakukan.Sulit mengatur line balanchng antar operator dan
mesin.Memerlukan pengawasan yang ekstra selama proses operasi.Satu
jenis mesin dapat melakukan bebagai macam produk (General
Purpose).Banyak menggunakan peralatan berat untuk kegiatan MH.
-
A
Bubut Press DrillGerinda 1 1 1 3 2 3 4 2 4 4 4 2 Penge- coran
Frais Pengepakan Tata Letak Aliran Proses
Bahan BakuGudang Bahan BakuSK-1SK-2SK-3SK-4Gudang Produk
JadiProduk Jadi
A
AB B
-
Keuntungan :Investasi mesin dan fasilitas produksi rendah,
karena mesin yang digunakan mesin-mesin type umum (General
Purpose).Jika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaitu dengan
memindahkan ke mesin lain.Karena ada spesialisasi kerja, aktivitas
supervisi lebih baik dan efisien.
Kerugian :Karenna lintasan produksi lebih panjang, MHC lebih
mahal. Total waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyak dijumpai
karena waktu operasi sulit diseimbangkan.Karena diversifikasi
produk adalah job order, maka diperlukan operator skill tinggi.
-
C. Tata Letak Posisi Tetap :Material dan komponen dari produk
utama akan ditempatkan pada posisi tetap, sedangkan fasilitas
produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen-komponen
kecil akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk
utama. Diaplikasikan pada industri yang menghasilkan produk-produk
skala ukuran besar : Industri pesawat, kapal dll.
Mesin-2
Mesin-2 Mesin-2
Tata Letak Fixed Position
Produk Utama
-
Keuntungan :Karena posisi material dan komponen produk utama
tetap, maka MH dapat dikurangi.Fleksibilitas kerja tinggi, karena
fasilitas produksi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi
perubahan dalam rancangan produk. Kerugian : Adanya peningkatan
frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operato pada saat
proses operasi. Memerlukan operator dengan skill tinggi.
Membutuhkan space area yang luas untuk peralatan kerja dan WIP.
Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat.
-
Keuntungan :Dengan pengelompokan produk sesuai dengan proses
pembuatannya, maka pendayagunaan mesin akan diperoleh secara
maksimal. Jarak perpindahan material lebih pendek sehingga lintasan
aliran lebih lancar.Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari
produk lay out dan proses lay out. Umumnya menggunakan mesin-mesin
general purpose sehingga investasinya juga lebih rendah.D. Kelompok
Produk /Product Family (Group Tecnology) : Didasarkan pada
pengelompokan produk atau komponen yang akan dibuat. Pada dasarnya
merupakan kombinasi dari product lay out dan procces lay out.
Produk-produk yang tidak identik dikelompokan berdasarkan langkah
pemrosesan, bentuk, mesin atau peralatan.
-
Tata Letak Group Teknologi
ABubut
BorGerindaPerakitanMillingPerakitanBorFinisingBCPressBubutBorPressPerakitanGerindaBorPerakitanBorGerinda
-
Kerugian :Diperlukan TK dengan skill tinggi.Kelancaran kerja
sangat tergantung pada kegiatan pengendalian produksi terutama
aliran kerja.Jika keseimbangan aliran sulit dicapai maka diperlukan
WIP Storage. Beberapa kerugian dari product dan procces lay out
juga akan dijumpai. Kesempatan untuk mengaplikasikan faslitas
produksi tipe special purpose sulit dilakukan.
-
Modul V : OptimasiKompetensi Pokok Bahasan :Mampu melakukan
penilaian/evaluasi, membandingkan dan menjaring berbagai pilihan
jawaban, sehingga dapat mengambil keputusan yang terbaik.Mampu
menyelesaikan persoalan-persoalan dengan pertimbangan
criteria-criteria dan pembatas-pembatas tertentu dengan tujuan
mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai.
-
OPTIMASI : PROGRAM DINAMISProgram Dinamis Suatu teknik optimasi
untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan sekumpulan pengambilan
keputusan yang saling berhubungan, dengan tujuan agar secara
keseluruhan mencapai keefektifan.
Prinsip Optimasi Bellman : Menyatakan bahwa suatu kebijakan
menyeluruh yang optimal harus dibentuk oleh sub-sub kebijakan yang
optimal pula. Dalam program dinamis keputusan mendatang ditentukan
berdasarkan keputusan saat ini, keputusan saat ini ditentukan
berdasarkan keputusan kemarin dan keduanya saling mempengaruhi.
-
Langkah LINEAR PROGRAMMING (LP) :1. Menentukan fungsi Tujuan.2.
Mengidentifikasikan Batasan-batasan3. Menggambarkan Masing2 Garis
Batasan 4. Mencari Titik Optimal (menguntungkan)
-
Perusahaan Sepatu JOS membuat 2 macam sepatu, Merk Josi dan
Josa. Perusahaan memiliki 3 mesin.Setiap lusin Josi dikerjakan dg
mesin 1 selama 2 jam dan mesin 3 selama 6 jam. Sedang Josa
dikerjakan mesin 2 selama 3 jam dan mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja
setiap hari mesin 1 = 8 jam, Mesin 2 = 15 jam dan mesin 3 = 30 jam.
Sumbangan Laba per lusin Josi Rp. 30.000,- ,Josa Rp. 50.000,- Brp
Optimasi Produksi Josi dan Josa yang Memaksimumkan Laba ?
-
SISTEM ANTRIAN
Keberadaan sistem antrian diperlukan/ dipergunakan ketika para
pelanggan (konsumen) menunggu untuk mendapatkan jasa
pelayanan.Beberapa contoh sistem antrian digunakan dalam
melancarkan pelayanan kpd pelanggan atau konsumen :Pelanggan
menunggu pelayanan didepan kasir.Mahasiswa menunggu untuk
regristrasi dan pembayaran uang kuliah.Para penumpang Kereta Api
menunggu pelayanan loket penjualan karcis.Para pengendara kendaraan
menunggu untuk men-dapatkan pelayanan pengisian bahan
bakar.Beberapa peralatan menunggu untuk disservice. dll.
-
Struktur Sistem Antrian
Model antrian memiliki dua komponen utama yaitu :Garis tunggu
atau antrian (queue).Fasilitas pelayanan (service facility)
Pelanggan atau konsumen menunggu untuk mendapat-kan pelayanan :
menunggu giliran memasuki fasilitas pelayanan, menerima pelayanan,
dan akhirnya keluar dari sistem pelayanan.
-
Pelanggan masuk ke dalam sistem antrianGaris tunggu atau
antrianPelanggan keluar dari sistemFasilitas pelayanan12 S
-
Langkah-langkah dalam analisa antrian Tentukan sistem antrian
apa yang harus dipelajari.Tentukan model antrian yg cocok dlm
menggambakan sistem.Gunakan formulasi matematik atau metode
simulasi untuk menganalisa model antrian.
Sistem Antrian memiliki beberapa komponen sbb:Populasi masukan
(input population) ~ banyaknya pelanggan potensial yang dapat
memasuki system antrian.Distribusi kedatangan (arrival
distribution) ~ Menggambarkan bagaimana distribusi pelanggan
memasuki system.Para pelanggan datang setiap lima menit (constan
arrival distribution) atau datang secara acak (arrival patern
random).
-
Disiplin pelayanan ~ menunjukkan pelanggan yang mana yang akan
dilayani lebih dulu.FCFS (first come, first served) atau LCFS (last
come, first served).Fasilitas pelayanan ~ mengelompokan fasilitas
pelayanan menurut jumlah yang tersedia. Sistem single channel =
satu saluran untuk memasuki sistem pelayanan dengan satu fasilitas
pelayanan. KedatanganFasilitas
pelayananKeberangkatanAntrianMultiple channel = mempunyai beberapa
saluran.
-
Pelanggan masuk dalam sistem antrianPelanggan keluar dari
sistemKonsumen antri dalam garis tungguFasilitas pelayanan123
Distribusi pelayanan ~ (1) Berapa banyak pelanggan yang dapat
dilayani per satuan waktu, atau (2) Berapa lama setiap pelanggan
dapat dilayani.
-
Kapasitas sistem pelayanan ~ memaksimumkan jumlah pelanggan yang
diperbolehkan masuk dalam sistem. Notasi dalam Sistem Antrian N=
Jumlah pelanggan dalam sistem. Pn= Probabilitas kepastian n
pelanggan dalam sistem. = Jumlah rata-rata pelanggan yg datang per
satuan waktu. = Jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan
waktu. Po= Probabilitas tdk ada pelanggan dalam system. P= Tingkat
intensitas fasilitas pelayanan. L= Jumlah rata-rata pelanggan yang
diharapkan dalam sistem. Lq= Jumlah pelanggan yang diharapkan
menunggu dalam antrian.
-
W= Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem. Wq=
Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu dalam antrian.
1/= Waktu rata-rata pelayanan. 1/= Waktu rata-rata antar
kedatangan. S= Jumlah fasilitas pelayanan.
Salah satu model antrian yang paling sederhana adalah model
saluran tunggal (single channel model) yang ditulis dengan notasi
sistem M/M/1 Komponen dari sistem ini adalah sbb :
-
Populasi input tak terbatas yaitu jumlah kedatangan pelanggan
tak terbatas. Distribusi pelanggan potensial mengikuti distribusi
poison. Rata-rata jumlah kedatangan pelanggan per satuan waktu
adalah variable random. Dalam notasi M/M/1 M pertama menunjukkan
rata-rata kedatangan yang mengikuti distribusi probabilitas poison.
M yang kedua menunjukkan tingkat pelayanan yang mengikuti
distribusi probabilitas poison. Angka 1 (satu) menunjukkan jumlah
fasilitas pelayanan dalam sistem atau saluran (one channel).
Disiplin pelayanan mengikuti pedoman FCFS. Fasilitas terdiri dari
saluran tunggal.Jumlah rata-rata kedatangan pelanggan per satuan
waktu lebih kecil dari rata-rata jumlah pelanggan yang dilayani per
satuan waktu (< ).Kapasitas system diasumsikan tak
terbatas.Tidak ada penolakan maupun pengingkaran.
-
Persamaan yang digunakan dalam system (M/M/1) :1. 2. 3. 4. 5.
6.
-
Modul VI : Analisa Ekonomi TeknikKompetensi Pokok Bahasan
:Memahami konsep nilai uang terhadap perubahan waktuMemahami konsep
bunga dan mampu menghitung bunga dengan metode-metode perhitungan
bunga.Memahami berbagai teknik ekivalensi untuk berbagai pola cash
flow.Memahami dan mampu mengitung depresiasi.
-
Ekonomi Teknik
Difinisi Ekonomi Teknik :Adalah ilmu yang mempelajari tentang
analisis ekonomi untuk pekerjaan teknik dengan kriteria efisiensi
ekonomi agar diperoleh suatu keputusan yang baik secara
ekonomi.
Tujuan mempelajari ekonomi teknik secara garis besar adalah
untuk memberikan dasar-dasar pemikiran tentang pengambilan
keputusan dalam investasi yang dilakukan dengan kriteria efisiensi
ekonomi.
Dua investasi : investasi finansial dan investasi nyata.
Dua faktor yang terlibat dalam investasi yaitu factor waktu dan
resiko.
-
Proses pengambilan keputusan pada Ekonomi Teknik terjadi karena
(1) setiap investasi/proyek bias dikerjakan lebih dari satu cara,
shg harus ada proses pemilihan, (2) karena sd yang tersedia untuk
melakukan investasi selalu terbatas, shg tidak semua alternatif
bias dikerjakan, namun harus dipilih yang paling menguntungkan.
Ada tiga sudut pandang yang berbeda dalam kaitannya pengambilan
keputusan pada ekonomi teknik, yaitu sudut pandang seorang akuntan
dan sudut pandang seorang ahli ekonomi teknik serta manajer
teknik.
-
Ongkos dalam Ekonomi Teknik- Ongkos siklus hidup- Ongkos
histories- Ongkos mendatang- Ongkos langsun & tidak langsung-
Ongkos tetap & variabel
Konsep Nilai Uang dari WaktuKesempatan untuk mendapatkan bunga $
1 + bunga $ 1012N-1n
-
Tahun sekarang, harga suatu barang x rp, lima thn yang akan
datang menjadi y rp (nilai uang berubah turun dengan berjalannya
waktu) Inflasi lima thn yang lalu, investasi uang, x rp, saat ini
akan dating menjadi [x + i(bunga)] rp (uang x rp pada lima thn yang
lalu scr finansial sama dengan (x + I) pada saat ini.Kesamaan nilai
finansial Ekivalensi
Bunga (interest) dapat didifinisikan sebagai : Sejumlah uang
yang diterima sebagai hasil dari menanam modal. Bunga dalam hal ini
disebut sebagai keuntungan (profit).Sejumlah uang yang dibayarkan
sebagai kewajiban karena meminjam modal. Bunga dalam hal ini
disebut sebagai biaya (cost).Tingkat suku bunga (interest
rate)Perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dari penanaman
modal dengan modal yang ditanam dalam periode waktu tertentu
-
Atau perbandingan antara jumlah uang yang jarus dibayarkan untuk
penggunaan modal dengan modal yang digunakan tersebut. Bunga 20 %,
berarti tingkat suku bunga 20 % per tahun.Cara Pembayaran
HutangHutang dapat dibayar kembali dalam berbagai cara, sesuai
dengan perjanjian antara yang berhutang dan yang berpiutang.Seperti
diketahui bahwa nilai uang sangat dipengaruhi oleh waktu, dengan
demikian jumlah bunga yang harus dibayar dalam berhutang juga
sangat dipengaruhi oleh lamanya/ waktu peminjaman. Oleh karena itu
perlu dipahami pengertian bunga sederhana (simple interest) dan
bunga majemuk (compound interest).Bunga Sederhana Adalah bunga yang
harus dibayar untuk sejumlah hutang yang besarnya sebanding dengan
jangka waktu peminjaman uang tersebut.
-
Misalnya sejumlah P rupiah dipinjam untuk jangka n periode
dengan tingkat bunga i, maka besar bunga (sederhana) yang harus
dibayar adalah : I = P . n . iMisalnya, uang sejumlah Rp 10.000
dipinjam dalam jangka waktu 2 thn. dengan tingkat bunga 18% per
thn.. Besar bunga yang harus dibayar setelah 2 thn. adalah I = (Rp
10.000)(2)(0,18) = Rp 3.600. Dengan demikian sipeminjam harus
mengembalikan pinjamannya ditambah bunga, seluruhnya berjumlah Rp
13.600 pada akhir tahn ke 2.
Bunga Majemuk,Adalah bila pembayaran hutang dilakukan dalam
beberapa kali periode bunga, dimana bunga dihiung pada akhir tiap
periode.
-
Cara I: Bunga dibayar setiap tahun, tetapi modal/ hutang pokok
dibayar pada periode terakhir.Cara II: Dalam setiap akhir periode ,
selain dibayar bunga hutang pokok diangsur secara sistematis dengan
jumlah yang sama.Cara III: Dalam setiap akhir periode besarnya
angsuran dibuat seragam. Pembayaran bunga ditambah angsuran hutang
pokok pada setiap periode besarnya sama.Cara IV:Hutang pokok dan
bunga dibayar serentak pada periode yang paling akhir.
Terdapat beberapa cara pembayaran hutang yang umum dilakukan :
Misal P = 10.000.000 ; n = 4 tahun ; i = 20 %
-
CaraThn.Bunga padaawal tahun. (Rp)Jumlah hutang se-belum
pembayaran akhir tahun. (Rp)Pembayaran akhir tahun. (Rp)Jumlah
hutang se-telah pembayaran akhir tahun. (Rp) I 0 1 2 3 4 -
2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 - 12.000.000 12.000.000
12.000.000 12.000.000 - 2.000.000 2.000.000 2.000.000 12.000.000
10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 0 II 0 1 2 3 4 -
2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000 - 12.000.000 9.000.000
6.000.000 3.000.000 - 4.500.000 4.000.000 3.500.000 3.000.000
10.000.000 7.500.000 5.000.000 2.500.000 0 III 0 1 2 3 4 -
2.000.000 1.627.422 1.180.327 643.815 - 12.000.000 9.764.531
7.081.967 3.862.891 = 3.862.891 3.862.891 3.862.891 3.862.891
10.000.000 8.137.109 5.901.640 3.219.076 0 IV 0 1 2 3 4 - 2.000.000
2.400.000 2.880.000 3.456.000 - 12.000.000 14.400.000 17.280.000
20.736.000 - 0 0 0 20.736.000 10.000.000 12.000.000 14.400.000
17.280.000 0
-
SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA EFEKTIF
Suku bunga nominal dan efektif dipertimbangkan apabila periode
pembungaan kurang dari satu tahun. Misal suku bunga 24% per tahun,
jika dibayarkan setiap bulan menjadi 24% : 12 = 2% per bulan. Suku
bunga yang bernilai 2% per bulan disebut suku bunga nominal .Suku
bunga efektif yaitu suku bunga yang diterima sebenarnya yang
besarnya lebih besar dari suku bunga per tahun. Misal uang Rp
25.000 ditabung di sebuah bank dengan tingkat suku bunga 12% per
tahun. Berapa uang yang diterima satu tahun kemudian?
-
F = P ( 1 + i )n = Rp 100.000,- ( 1 + 0.12 )1 = Rp 112.000,-Jika
suku bunga tersebut dibayarkan setiap 6 bulan sekali, maka suku
bunga menjadi 12% : 2 = 6% per bulan, maka nilai uang satu tahun
(12 bulan) kemudian menjadi :F = P ( 1 + i )n = Rp 100.000,- ( 1 +
0.06 )2 = Rp 112.360,- Jadi suku bunga efektif = 12,360- Dari
perhitungan diatas dapat diketahui hubungan antara tingkat suku
bunga nominal dan efektif sebagai berikut :( 1 + i ) = ( 1 + r/t )
t i = ( 1 + r/t ) t 1Dimana :i= suku bunga efektif r = suku bunga
nominal t= jumlah periode pembungaan
-
RUMUS-RUMUS BUNGA MAJEMUK DAN EKIVALENSINYA
Notasi yang dipergunakan dalam rumus bunga, yaitu :i (Interest)=
tingkat suku bunga per periode.n (Number)= jumlah periode bunga. P
(Present Worth) = jumlah uang/modal pada saat sekarang (awal
periode/tahun).F (Future Worth) = jumlah uang/modal pada masa
menda- tang (akhir periode/tahun).A (Annual Worth) =
pembayaran/penerimaan yang tetap pd tiap periode/tahun. G
(Gradient)= pembayaran/penerimaan dimana dari satu periode ke
periode berikutnya ter- jadi penambahan/ pengurangan yang besarnya
sama.
-
Bila digambarkan dalam bentuk grafik cash flow dari
masing-masing notasi diatas adalah sebagai berikut :
Bila digambarkan dalam bentuk grafik cash flow dari
masing-masing notasi diatas adalah sebagai berikut :0 1 2 3 n-2 n-1
n0 1 2 3 n-2 n-1 n0 1 2 3 n-2 n-1 n0 1 2 3 n-2 n-1 nPPF F A A
-
P : Selalu terjadi pada awal tahun pertama (titik 0).A : Selalu
terjadi pada setiap akhir tahun, mulai tahun ke-1 sampai tahun
ke-n, dengan besar yang sama. F : Selalu terjadi pada akhir tahun
terakhir yg ditinjau (titik n).
Berdasarkan cara pembayarannya, rumus-rumus bunga majemuk dapat
dikelompokkan menjadi :
Pembayaran Tunggal (Single Payment)1. Compoun Amount Factor
(Mencari F bila diketahui P) 2. Present Wort Factor (Mencari P bila
diketahui F)B. Deret Seragam (Uniform Series ) 1. Sinking Fund
Factor (Mencari A bila diketahui F) 2. Compound Amount Factor
(Mencari F bila diketahui A)
-
3. Capital Recovery Factor (Mencari A bila diketahui P) 4.
Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui A) A. Pembayaran
Tunggal Single payment, yaitu pembayaran dan penerimaan uang
masing-masing dibayarkan sekaligus pada awal atau akhir dari suatu
periode.
1. Mencari F bila diketahui P Bila modal sebesar P rupiah
diinvestasikan sekarang (t = 0) dengan tingkat bunga i% , dibayar
per periode selama n periode, berapa jumlah uang yang akan
diperoleh pada peroide terakhir ?
-
Rumus : F = P ( 1 + i ) n atau F = P ( F/P, i, n ) PF/ /O 1 2 3
.... n-2 n-1 nCash flow diagramContoh : Seseorang menginvestasikan
uang di sebuah Bank sebesar Rp 20.000.000,00 dengan tingkat bunga
6% per tahun. Berapa jumlah uang setelah diinvestasikan selama 5
tahun ?.
-
Penyelesaian :P = Rp 20.000.000,00 ; i = 6% ; n = 5F = P (1 + i
)n= ( Rp 20.000.000,00) ( 1 + 0,06)5atau :F= P (F/P, i, n)= (Rp
20.000.000,00)*(1,338) = Rp 26.760.000,00
2. Mencari P bila diketahui FBerapa modal P yang harus
diinvestasikan pada saat sekarang (t = 0), dengan tingkat bunga i%,
per tahun, sehingga pada akhir n periode didapat uang sebesar F
rupiah.
-
Rumus :P = F 1 / ( 1 + i ) n
atau P = F ( P/F, i, n )
Contoh :Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun yang akan
datang anaknya yang sulung akan masuk perguruan tinggi, untuk itu
diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp 35.000.000,00. Bila
tingkat bunga adalah 5 %, maka berapa ia harus menabungkan uangnya
sekarang ?
Penyelesaian :F = Rp 35.000.000,00 ; i = 5% ; n = 15 P = (Rp
35.000.000,00) (P/F, 5 , 15) = (Rp 35.000.000,00) (0,4810) = Rp
16.835.000,00
-
B. Deret Seragam (Uniform Series ) 1. Sinking Factor (Mencari A
bila diketahui F)Contoh : Asuransi Agar pada akhir periode n dapat
diperoleh uang sejumlah F rupiah, maka berapa A rupiah yg harus
dibayarkan pada setiap akhir periode dengan tingkat bunga i% ?/ /0
1 2 3 4 n-2 n-1 nA A A A A A A FRumus : A = F i / ( 1 + i ) n -
1
-
Contoh :Tuan Sastro ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah
setelah dia pensiun. Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah
uang yang diperlukan Rp 225.000.000,00. Tingkat bunga 12 % setahun.
Berapa jumlah yang harus ditabung setiap tahunnya ?
Penyelesaian : F = Rp 225.000.000,00 ; i = 12% ; n = 10A = (Rp
225.000.000,00)(A/F, 12% , 10) = (Rp 225.000.000,00)( 0,0570) = Rp
12.825.000,00.
atau A = F ( A/F, i, n )
-
2. Compound Amount Factor (Mencari F bila diketahui A)Bila uang
sebesar A rupiah dibayarkan pada setiap akhir periode selama n
periode dengan tingkat bunga i%, maka berapa besar F rupiah yang
terkumpul pada akhir periode tersebut ?.Rumus:F = A { (1 + i) n -
1} / i
atau F = A ( F/A, i , n )
Contoh :Bila setiap tahun ditabung uang sebesar Rp 12.000.000,00
selama 8 tahun dengan tingkat bunga 6%. Berapa besar uang yang akan
terkumpul setelah akhir periode tersebut ?.
-
Penyelesaian :A = Rp 12.000.000,00 ; i = 6% ; n = 8 F = ( Rp
12.000.000,00 )( F/A, 6%, 8 ) = ( Rp 12.000.000,00 )( 9,897 ) = Rp
118.764.000,00
3. Capital Recovery Factor (Mencari A bila diketahui P) Bila
uang sebesar P rupiah diinvestasikan pada saat sekarang dengan
tingkat bunga i%, maka berapa A rupiah yang dapat diterima setiap
akhir periode selama n periode, sehinggga jumlah uang yang diterima
selama n periode tersebut sesuai dengan modal P rupiah yang ditanam
pada awal periode pertama.
-
Contoh :Seorang ayah menabung uang sebesar Rp 17.500.000,00
disebuah bank. Bank tersebut akan membayar sejumlah uang setiap
tahun yang besarnya sama kepada udin anaknya, sebagai biaya
pendidikan. Pembayaran dimulai akhir tahun pertama selama 7 tahun.
Jika tingkat bunga 10% setahun, berapa jumlah yang akan diterima
oleh udin setiap tahunnya ?.
Penyelesaian : P = Rp 17.500.000,00 ; i = 10% ; n = 7 A = ( Rp
17.500.000,00 )( A/P, 10% , 7 ) = ( Rp 17.500.000,00 )( 0,2054 ) =
Rp 3.594.500,00
-
4. Present Wort Factor (Mencari P bila diketahui A)Untuk dapat
menerima uang sebesar A rupiah setiap akhir periode, selama n
periode dengan tingkat bunga i, maka berapa besar modal yang harus
ditanam pada awal periode pertama ?. Rumus : P = A { ( 1 + i ) n 1}
/ { i ( 1 + i ) n } atau P = A ( P/A, i , n )
-
Contoh :Perusahaan Go Public mempunyai kewajiban untuk membayar
royalti sebesar Rp 250.000,00 setiap akhir tahun selama 5 tahun
berturut-turut. Jika perusahaan tersebut menyetujui membayar
sekaligus pada awal tahun pertama dengan tingkat bunga sebesar 15%,
maka berapa jumlah uang yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut
?.
Penyelesaian :A = Rp 250.000,00; i = 15%; n = 5 P = ( Rp
250.000,00 )( P/A , 15%, 5 ) = ( Rp 250.000,00 )( 3,3522 ) = Rp
838.050,00.
-
C. Uniform Gradient Series Factor
Pembayaran per periode kadang-kadang tidak dilakukan dalam suatu
seri pembayaran yang besarnya sama, tetapi dilakukan dengan
penambahan/pengurangan yang seragam pada setiap akhir periode.
Misalnya : Rp 100.000,00 ; Rp 90.000,00 ; Rp 80.000,00 ; dst, untuk
seri pembayaran dengan penurunan yang seragam atau Rp 100.000,00 ;
Rp 150.000,00 ; Rp 200.000,00 ; dst, untuk seri pembayaran dengan
kenaikan yang seragam.
Cara pembayaran tersebut di atas dapat dinyatakan sebagai
berikut :
-
Rumus : A = A1 + A2 A2 = G [ 1/i - n/(1 + i)n 1] = G (A/G, i ,
n) Keterangan : A = pembayaran per periode dengan jumlah yang sama/
/ A+(n-1)G
A1+(n-2)G
A1+2G
A1+G
A1 0 1 2 3 n-1 n
-
Contoh :Si Doel pada thn pertama merencanakan menginvestasikan
uangnya sebesar Rp 10.000.000,00 dari sebagian hasil usahanya. Ia
merasa bahwa kemampuannya menginvestasikan uangnya bertambah Rp
200.000,00 tiap tahun, dimana hal ini berlangsung selama 9 tahun
berikutnya. Bila tingkat bunga adalah 8%, berapa rata-rata tabungan
Si Doel setiap tahunnya?Keterangan : A = pembayaran per periode
dengan jumlah yang sama A1 = pembayaran pada akhir peroide pertama
G = gradient, perubahan per periode n = jumlah periode
-
Penyelesaian : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11.811.611.411.21110.810.610.410.210 jt
-
A = A1 + A2 = A1 + G (A/G, 8, 10) = Rp 10.000.000,00 + Rp
200.000,00 (3,8713) = Rp 10.000.000,00 + Rp 774.260,00 = Rp
10.744.260,00
D. Aliran Kas Yang Tidak TeraturPada pembahasan sebelumnya
aliran kas yang teratur dimana aliran kas terjadi sekali (tunggal)
atau terjadi beberapa kali atau terjadi perubahan tetapi secara
seragam. Pada aliran kas yang tidak teratur besarnya aliran kas
pada tiap periode tidak memiliki pola yang teratur.Untuk itu
menangani permasalahan aliran kas yang tidak teratur harus
melakukan konversi satu persatu ke awal atau ke akhir periode
sehingga didapat nilai total dari P, F atau A dari aliran kas
tersebut.
-
Contoh :Dari diagram alir gambar dibawah, dengan tingkat bunga
12% tentukan nilai P, F dan A dari keseluruhan aliran kas
tersebut.
Gambar Cash Flow : 0 1 2 3 4 5 Rp 6.000Rp 10.000Rp 3.000Rp
12.000Rp 8.000Untuk memperoleh nilai P dari keseluruhan diagram,
maka dilakukan konversi pada setiap ada aliran kas ke nilai
sekarang/awal (pada titik/tahun 0), sehingga :
-
P0= Rp 6.000P1= Rp 10.000 (P/F, 12%, 1) = Rp 10.000 (0.8929)= Rp
8.929P2= Rp 3.000 (P/F, 12%, 2) = Rp 3.000 (0.7972)= Rp 2.391,6P3=
0P4= Rp 12.000 (P/F, 12%, 4) = Rp 12.000 (0.6355)= Rp 7.626P5= Rp
8.000 (P/F, 12%, 5) = Rp 8.000 (0.5674)= Rp 4.359,2
Nilai P dari keseluruhan aliran kas tersebut adalah :
-
P = P0 + P1 + P2 + P3 + P4 + P5 = Rp 6.000 + Rp 8.929 + Rp
2.391,6 + 0 + Rp 7.626 + Rp 4.359,2= Rp 29.485,8
Dengan didapatkannya nilai P maka Nilai F (pada tahun ke 5) dan
Nilai A (selama 5 tahun) dapat dihitung sebagai berikut :F= P (F/P,
i%, N)= Rp 29.485,8 (F/P, 12%, 5)= Rp 29.485,8 (1.762) = Rp
51.95398dan
A= P (A/P, i%, N)= Rp 29.485,8 (A/P, 12%, 5) = Rp 29.485,8
(0.27741)= Rp 8.179,66
-
Soal-soal Latihan1. Seorang investor meminjam uang dari sebuah
bank sebesar $ 100.000 dengan suku bunga pertahun sebesar 12%.
Investor bermaksud mengembalikan pinjamannya tersebut pada akhir
tahun ke 10. Berapakah uang yang harus dibayarkan kelak?
2. Seorang investor berkeinginan mengivestasikan uangnya pada
tahun ini pada sebuah bank yang memberikan suku bunga 15% pertahun.
Dia berharap setelah 10 tahun jumlah uang yang diinvestasikan akan
mencapai jumlah sebesar $200.000. Berapakah uang yang harus
diinvestasikan sekarang?
Tentukan besarnya nilai sekarang (Present Value) dari cash flow
berikut ini dengan suku bunga 10 % per tahun :
-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 ( + ) ( - ) $ 3.000$ 3.000 $ 2.000 $ 4.000 $
2.0004. Berapa nilai cash flow diatas pada akhir periode ke 8 ?5.
Pada awal tahun 2000, seorang investor menyimpan uang sebesar 50
juta, dan sebesar 30 juta pada awal tahun 2004. Mulai tahun 2000
s/d 2005 setiap akhir tahun dia selalu meminjam dari Bank yang sama
masing-masing Rp 10 juta /tahun. 3.
-
6. Pada awal tahun 2003 karena keperluan mendadak dia mengambil
pinjaman tambahan 20 juta rupiah. Berapakah kekayaan investor
tersebut pada tahun 2007? Bunga Bank yang berlaku 10%/tahun.
7. Seorang investor menyimpan uang di Bank sebesar Rp 40 juta
pada awal tahun 2000. Kemudian dari tahun 2002 s/d 2006 dia
meminjam uang dari Bank yang sama yang besarnya adalah sebagai
berikut : Akhir tahun Pinjaman 200210 juta 200210 juta 200330 juta
200420 juta 200620 juta
-
Investor tersebut bermaksud melihat apakah masih ada sisa atau
bahkan berhutang pada bank yang sama pada akhir tahun 2008.
Berapakah sisa uang atau hutang tersebut pada akhir tahun 2008?
Suku bunga bank yang berlaku 10 %/tahun.
-
DEPRESIASI
Depresiasi merupakan penurunan nilai dari suatu barang sebagai
akibat berlangsungnya waktu. Depresiasi didefinisikan sebagai
:Sejumlah biaya yang harus disediakan oleh seseorang atau suatu
perusahaan atau unit-unit tertentu pada setiap periode waktu untuk
melakukan penggantian dari mesin, peralatan, ataupun
fasilitas-fasilitas lain setelah umur dari mesin, peralatan,
ataupun fasilitas-fasilitas lain tersebut dilampaui.
-
Karena depresiasi merupakan penurunan nilai, maka perrlu
didefinisikan arti nilai yang sebenarnya. Nilai merupakan suatu
pengertian komersial dari semua pendapatan yang diterima sebagai
akibat adanya kegiatan usaha ditinjau dari waktu sekarang.
-
Jenis depresiasi :1. Depresiasi Fisis : Sebagai akibat dari
penggunaan/operasi yang mengakibatkan menurunnya kemampuan secara
fisis yang berarti kemampuan operasional dari suatu
barang/peralatan menurun. Salah satu cara untuk mengurangi
kecepatan menurunnya kemampuan fisis suatu barang/peralatan adalah
dengan melakukan perawatan yang baik.
-
2. Depresiasi Fungsional : Permintaan suatu produk yang
meningkat dan tidak simbang dengan kapasitas produksinya, sehingga
perusahaan tidak dapat lagi sepenuhnya melakukan fungsi pemilikan
atas permintaan.
3. Depresiasi Teknologi : Adanya penemuan baru mengakibatkan
peralatan yang sudah ada menjadi tidak ekonomis lagi yang
disebabkan oleh kemajuan teknologi.
-
Metode-metode Depresiasi
Banyak metode yang bisa digunakan untuk menentukan beban
depresiasi tahunan dari suatu aset. Diantara metode tersebut yang
sering digunakan adalah : 1. Metode garis lurus (straight line =
SL). 2. Metode jumlah anka tahun (sum of year digit = SOYD). 3.
Metode keseimbangan menurun (declining balance = DB). 4. Metode
dana sinking (sinking found = SF). 5. Metode unit produksi
(production unit = UP).
-
1. Metode garis lurus (SL) Metode ini merupakan metode yang
paling sederhan dan paling mudah dimengerti. Dalam metode ini
ongkos depresiasi merupakan harga yang konstan (tetap), sehingga
nilai buku (book value) besarnya berkurang secara linier akibat
adanya depresiasi .Besarnya depresiasi per tahun dihitung dengan
rumus :
-
P - SV Dt = n BVt = P - t Dt d= 1/n
Keterangan :Dt= nilai depresiasi tahunan t = tahun (t = 1,2,3
........,n) P = investasi awal/first cost n= periode pendapatan
(umur depresiasi yg diharapkan) Bvt = book value d = tingkat
depresiasi
-
Contoh :Jika diketahui nilai investasi awal adalah $ 50.000
dengan nilai sisa $ 10.000 setelah 5 tahun, maka hitungkah nilai
depresiasi tahunan, book value.Dt = P - SV / n = $ 50.000 - $
10.000 / 5 = $ 8.000/tahun Perhitungan depresiasi selama umur pakai
dapat dilihat pada tabel berikut :
Akhir tahun ke-tBesarnya penyusutan pada tahun ke-tNilai buku
pada akhir tahun ke-t 0 1 2 3 4 5 - $ 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000
$ 50.000 42.000 34.000 26.000 18.000 10.000 (salveVa lue)
-
2. Metode jumlah angka tahun Metode ini menghasilkan ongkos
depresiasi yang pada awal periode paling besar, sedangkan pada
tahun-tahun berikutnya makin mengecil hingga akhir umur
ekonomisnya. Ongkos depresiasi setiap tahun dihitung dengan membagi
sisa umur hidup pada awal tahun terhadap jumlah angka tahun dari
umur hidup seluruhnya dan dikalikan dengan jumlah ongkos yang
didepresiasikan.Hubungan tersebut di atas dapat dinyatakan sebagai
:
Deprecible year remainingDt = (first cost - salvage value) sum
of year digits atau n - t + 1Dt = (P - SV) S
-
n n (n + 1)S = j = j = 1 2 t (n - t/2 + 0.5) Bvt = P - (P - SV)
S n - t + 1 dt S =
-
Keterangan :Dt= nilai depresiasiS = sum of year digit (sampai
n)n = periode depresiasiBvt = book value periode ke tdt = tingkat
depresiasiP = Fisrt costSV = salvage value
Contoh : Hitung depresiasi untuk 3 tahun pertama serta book
value untuk tahun ke 3, jika diketahui first cost = $ 25.000 dengan
salvage value = $ 4.000 dan umur = 8 tahun. (8 - 1 + 1) D1 =
(25.000 - 4.000) = $ 4.667 36
-
(8 - 2 + 1) D2 = (25.000 - 4.000) = $ 4.083 36 (8 - 3 + 1)D3 =
(25.000 - 4.000) = $ 3.500 36
Nilai depresiasi berkurang (D1>D2>D3)
3 (3 - 3/2 + 1/2) BV3 = 25.000 - (25.000 - 4.000) 36 3 (7) =
25.000 - (21.000) = $ 1275036
-
Modul VII : Pengendalian Kualitas StatistikKompetensi Pokok
Bahasan :Memahami definisi kualitas serta peranannya sebagai salah
satu strategi manajemen.Memahami konsep pengendalian kualitas
statistik.Memahami pengendalian proses statistik(aplikasi peta
kendali variabel dan atribut)
-
Pengendalian Kualitas StatistikKualitas / Mutu: Ukuran tingkat
kesesuaian barang/ jasa dg standar/spesifikasi yang telah
ditentukan/ ditetapkan.
Pengendalian Kualitas Statistik (PKS) :Ilmu yang mempelajari
tentang teknik /metode pengendalian kualitas berda-sarkan prinsip/
konsep statistik.
-
Cara menggambarkan ukuran kualitas
Variabel : karakteristik kualitas suatu produk dinyatakan dengan
besaran yang dapat diukur (besaran kontinue). Seperti : panjang,
berat, temperatur, dll.
Attribut : karakteristik kualitas suatu produk dinyatakan dengan
apakah produk tersebut memenuhi kondisi/persyaratan tertentu,
bersifat dikotomi, jadi hanya ada dua kemungkinan baik dan buruk.
Seperti produk cacat atau produk baik, dll.
-
Tujuan :Memperoleh jaminan kualitas (quality Assuran-ce) dapat
dilakukan dengan Aceceptance sampling Plans.Menjaga konsistensi
Kualitas, dilaksanakan dengan Control Chart.
Keuntungan :Untuk mempertinggi kualitas atau mengurangi biaya.
Menjaga kualitas lebih uniform. Penggunaan alat produksi lebih
efisien. Mengurangi rework dan pembuangan. Inspeksi yang lebih
baik. Memperbaiki hubungan produsen-konsumen. Spesifikasi lebih
baik.
-
Teknik Pengendalian Kualitas Statistik
Ada 4 metode Statistik yang dapat digunakan :1. Distribusi
FrekuensiSuatu tabulasi atau cacah (tally) yang menyatakan
banyaknya suatu ciri kualitas muncul dalam sampel yang diamati.
Untuk melihat kualitas sampel dpt digunakan :a. Kualitas
rata-ratab. Penyebaran kualitasc. Perbandingan kualitas dengan
spesifikasi yang diinginkan.
-
2. Peta kontrol/kendali (control chart)Grafik yang menyajikan
keadaan produksi secara kronologi (jam per jam atau hari per
hari).
Tiga macam control chart :a. Control Chart ShewartPeta ini
disebut peta untuk variabel atau peta untuk x dan R (mean dan
range) dan peta untuk x dan (mean dan deviasi standard).b. Peta
kontrol untuk proporsi atau perbandingan antara banyaknya produk
yang cacat dengan seluruh produksi, disebut peta-p (p-chart).c.
Peta kontrol untuk jumlah cacat per unit, disebut peta-c
(c-chart).
-
3. Tabel samplingTabel yang terdiri dari jadual pengamatan
kualitas, biasanya dalam bentuk presentase.
4. Metode KhususMetode ini digunakan untuk pengendalian kualitas
dalam industri, al : korelasi, analisis variansi, analisis
toleransi, dll.
-
PETA KENDALI (CONTROL CHART)Metode Statistik untuk menggambarkan
adanya variasi atau penyimpangan dari mutu (kualitas) hasil
produksi yang diinginkan.
Dengan Peta kendali :Dapat dibuat batas-batas dimana hasil
produksi menyimpang dari ketentuan.Dapat diawasi dengan mudah
apakah proses dalam kondisi stabil atau tidak.Bila terjadi banyak
variasi atau penyimpangan suatu produk dapat segera menentukan
keputusan apa yang harus diambil.
-
Macam Variasi : Variasi dalam objekMis : kehalusan dari salah
satu sisi daru suatu produk tidak sama dengan sisi yang lain, lebar
bagian atas suatu produk tidak sama dengan lebar bagian bawah,
dll.
Variasi antar objekMis : sautu produk yang diproduksi pada saat
yang hampir sama mempunyai kualitas yang berbeda/ bervariasi.
-
Variasi yg ditimbulkan oleh perbedaan waktu produksiMis :
produksi pagi hari berbeda hasil produksi siang hari.
Penyebab Timbulnya Variasi Penyebab Khusus (Special Causes of
Variation) Man, tool, mat, ling, metode, dll. (berada di luar batas
kendali) Penyebab Umum (Common Causes of Variation) Melekat pada
sistem. (berada di dalam batas kendali)
-
Jenis Peta Kendali
Peta Kendali Variabel (Shewart)Peta kendali untuk data variabel
:- Peta X dan R, Peta X dan S, dll.
Peta Kendali AttributPeta kendali untuk data atribut :- Peta-P,
Peta-C dan peta-U, dll.
-
Peta X dan RPeta kendal X : Memantau perubahan suatu sebaran
atau distribusi suatu variabel asal dalam hal lokasinya
(pemusatannya). Apakah proses masih berada dalam batas-batas
pengendalian atau tidak. Apakah rata-rata produk yang dihasilkan
sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Peta kendali R : Memantau perubahan dalam hal spread-nya
(penyebarannya). Memantau tingkat keakurasian/ketepatan proses yang
diukur dengan mencari range dari sampel yang diambil.
-
Langkah dalam pembuatan Peta X dan R
1. Tentukan ukuran subgrup (n = 3, 4, 5, ).2. Tentukan banyaknya
subgrup (k) sedikitnya 20 subgrup.3. Hitung nilai rata-rata dari
setiap subgrup, yaitu X.4. Hitung nilai rata-rata seluruh X, yaitu
X, yang merupakan center line dari peta kendali X.5. Hitung nilai
selisih data terbesar dengan data terkecil dari setiap subgrup,
yaitu Range ( R ).
-
6. Hitung nilai rata-rata dari seluruh R, yaitu R yang merupakan
center line dari peta kendali R.7. Hitung batas kendali dari peta
kendali X :
UCL= X + (A2 . R) A2 = LCL= X (A2 . R)8. Hitung batas kendali
untuk peta kendali RUCL= D4 . R LCL= D3 . R9. Plot data X dan R
pada peta kendali X dan R serta amati apakah data tersebut berada
dalam pengendalian atau tidak.
-
Hitung Indeks Kapabilitas Proses (Cp)
Cp = Dimana :S = atau S = R/d2
Kriteria penilaian :Jika Cp > 1,33 , maka kapabilitas proses
sangat baikJika 1,00 Cp 1,33, maka kapabilitas proses baikJika Cp
< 1,00, maka kapabilitas proses rendah
-
Hitung Indeks Cpk :Cpk = Minimum { CPU ; CPL }