Click here to load reader
RETINOPATI DIABETIK
By : Anisa Yulianti NugrahaniIKP Reg 3B /09110754
Tugas Individu
^Analiza Kasus^
Seorang pasien perempuan berusia 52 Tahun datang ke RS,pasien mengeluh mata kanannya sejak 3 bulan lalu pandangan kabur makin lama makin buram seperti ada kabut hitam keluhan mata merah,melihat silau,nyeri pada mata,sakit kepala dsangkal tidak pernah terjatuh dari hasil pemeriksaan lensa od/os :keruh grade 1,vitreus od sulit dinilai ,pupil bulat aa/vv 2/3,CD 0,3 – 0,5 reflex macula (+),perdarahandot (+).eksudat hard (+)
Kelompok 2 2
Retinopati diabetik merupakan salah satu komplikasi serius diabetes, berupa kerusakan pembuluh darah kapiler pada jaringan yang berfungsi sebagai sensor cahaya (retina).
Mikroangiopati progresif yang ditandai oleh kerusakan dan sumbatan pembuluh-pembuluh halus, meliputi arteriol prekapiler retina, kapiler-kapiler dan vena-vena
“Definisi”
^MaT
a dG R
eTin
opAti
DiA
betiK
^
ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui. Namun lamanya terpapar pada hiperglikemia (kronis) menyebabkan perubahan fisiologi dan biokimia kerusakan endotel pembuluh darah.
• Lama menderita diabetes 80% mengalami retinopati setelah 20 th menderita diabetes
• Kontrol diabetes• Kormobiditas terutama hipertensi• Merokok• Kerusakan sirkulasi
KlasiFiKasi• retinopati proliferatif (20%).
Seiring dengan bertambah beratnya penyakit, penglihatan pasien dapat memburuk atau bierubah-ubah. Retinopati tahap lanjut dapat berakibat kebutaan total.
• retinopati diabetik awal (80%)
ditemukannya bilateral dot/bintik perdaraan intraretina, eksudat baik keras maupun tidak, mikroaneurisma, dan cotton wool spots. Dengan bertambah beratnya retinopati, dapat terlihat rangkaian vena dan abnormalitas pembuluh darah kecil intraretina. Kehilangan penglihatan berhubungan dengan iskemia dan edema makula, digolongkan CSME apabila terdapat salah satu dari:Penebalan retina <500 μm dari tengah fovea atauHard exudatei <500 μm dari tengah fovea dengan penebalan disekitarnya atauPenebalan retina >1 diskus pada daerah <1 diskus diameter dari tengah fovea..pada titik-titik kebocoran.
GAMBARAN KLINIK/GEJALA• Bintik mengambang (floater) pada lapangan pandang.• Titik gelap pada bagian tengah lapangan pandang.• Kesulitan melihat di malam hari.• Penglihatan kabur, atau bahkan kebutaan.• Kesulitan membaca• Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata• Melihat lingkaran-lingkaran cahaya (Melihat bintik gelap dan cahaya
kelap-kelip)• Mikroaneurisma• Perdarahan retina• Dilatasi pembuluh darah dengan lumennya ireguler dan berkelok-kelok• Soft exudate merupakan iskemia retina• Hard exudate merupakan infiltrasi lipid ke dalam retina• Neovaskularisasi pada retina• Edema retina
PATOFISIOLOGI
Retinopati Diabetik
Iskemik Retina Edema Retina
Membentuk Pembuluh Halus Menekan N.Optikus
Korpus Vitreum Berkontraksi Nyeri Otot Mata
Penderahan Massif
Penurunan Penglihatan Mendadak
Tahapan Retinopati DiabetikTidak ada retinopati
Tanda abnormal (-),penglihatan normal
Latar belakang tanda” kebocoran mikrovaskular jauh dari makula, penglihatan normal
MakulopatiEksudat & pendarahan pada area makula,edem retina,iskemik retina,penglihatan
berkurang dan mengancam penglihatan
PraproliferatifAdanya oklusi,vena menjadi ireguler& terlihat bentuk lingkaran penglihatan normal
ProliferatifPerubahan oklusi,pelepasan substansi vasoproliferatif menyebabkan pertmbhn pembuluh
darah baru di lempeng optik (NVD)/tmpt lain retina NVE,penglihatan normal, mengancam penglihatan
LanjutPerubahan proliferatif, pendarahan dalam vitreus dan retina sering akut,penglihatan
berkurang, mengancam penglihatan
Cotton wool spot pada tahap praproliferatif
Membentuk lingkaran pada retina
Makula + edem
Tahap proliferatif
Observasi klinis
• Pasien yang berusia lebih muda lebih besar kemungkinannya mengalami penyakit proliferatif
• Pasien yang berusia lebih lanjut lebih sering mengalami makulopati namun karena diabetes tipe II lebih sering,maka penyakit ini juga merupakan penyebab penting penyakit proliferatif
Masalah Keperawatan
• Gangguan persepsi sensori penglihatan• Gangguan mobilitas fisik• - Kurang pengetahuan tentang penyakit• - Kecemasan• Penurunan ketajaman penglihatan derajat
tertentu• Nyeri
DIAGNOSTIK TEST/CARA PEMERIKSAAN
• Visual(ketajaman uji)• Oftalmoskopi• Optical(koherensi tomography (OCT))• Digital retina Pemutaran Program• Celah Lampu Biomicroscopy retina Screening
Program
TeRapi• Pasien dg makulopati, retinopati
prapoliferatif atau poliferatif di rujuk ke spesialis mata.
• Angiogram fluresein dapat dilakukan pada beberapa pasien untuk menilai derajat iskemia pada retina dan mendapatkan area kebocoran dari mikroaneurisma maupun dari pembuluh darah baru.
• Terapi laser diarahkan pada titik- titik kebocoran,yg dapat menghilanhkan retina yang mengalami iskemia sehingga mencegah faktor faso proliferatif
• focal laser treatment untuk menghentikan perdarahannya. Selain itu, terapi laser lain seperti scatter laser treatment dapat membantu mengecilkan pembuluh darah yang baru terbentuk.
• Terapi laser tersebut juga dapat menimbulkan regresi pembuluh darah baru dan mencegah perkembangan retinopati lanjut.
PENATALAKSANAAN
• Kaji penyebab adanya gangguan penglihatan pada pasien• Kontrol terhadap diabetes mellitus yaitu dengan diet,
obat-obatan antidiabetes• Fotokoagulasi : Laser, Xenon• Bersihkan mata apabila ada kotoran gunakan kapas
basah dan bersih• Kolaborasi untuk penggunaan alat bantu penglihatan
seperti kacamata dan penatalaksanaan medis• Hindari cahaya yang menyilaukan• Berikan penerangan yang cukup
Prognosis
Meski terapi laser dan bedah sangat meningkatkan prognosis pasien dengan retinopati diabetik, penyakit ini masih bisa menyebabkan kehilangan penglihatan berat pada beberapa pasien
Untuk mencegah timbulnya atau memberatnya retinopati diabetik, beberapa langkah dapat ditempuh, antara lain :
• Menerapkan gaya hidup sehat yaitu dengan makan makanan yang dianjurkan bagi penderita diabetes, berolahraga teratur, tidak merokok, menghindari stress, dll.
• Mengecek kadar gula darah secara rutin.• Memeriksakan mata secara teratur setiap tahun.
Manfaatnya adalah mengetahui perkembangan retinopati diabetik. Dengan demikian dapat dilakukan antisipasi agar penyakit ini tidak semakin parah. Pada tahap dini, retinopati diabetik relatif lebih mudah dikendalikan.
PeNceGahaN :
Kesimpulan Merupakan salah satu komplikasi Diabetes Melitus (DM) pada mata yang paling banyak menyebabkan kebutaan menetap.
• Terjadinya seiring dengan lamanya menderita DM. Makin lama DM diderita makin tinggi kemungkinan terjadinya retinopati.
• Resiko menderita Retinopati DM tinggi yaitu 60% pada penderita yang menderita DM > 15 tahun, resiko juga meningkat pada orang muda penderita DM.
• Angka kebutaan Retinopati Diabetika adalah ±30%.
Retinopati Diabetika ditandai dengan adanya gangguan pembuluh darah diretina berupa kebocoran, sumbatan dan pada tahap selanjutnya timbul pembuluh darah abnormal yang sangat rapuh dan mudah menimbulkan pendarahan dengan segala akibat yang merugikan.
Daftar Pustaka
James, bruce, dkk.2006.Oftalmologi. Jakarta : PT.Erlangga
Mansjoer, Arif ...[et al.]. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta :
Media Aesculapius
Corwin . J Elizabeth; alih bahasa, Nike Budhi S; editor bahasa
Indonesia , Egi Komara Yudha .. [et al.]- ed.3. jakarta :EGC
http://www.google.co.id/images?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3A
en-US%3Aofficial&hl=id&source=imghp&biw=1366&bih=615&q=reti
nopati+diabetik&gbv=2&aq=0&aqi=g2&aql=&oq=retinopati+d&gs_
rfai
=
http://www.f-buzz.com/2008/09/09/penyakit-mata-retinopati-diabetes/
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=344
^ThaNks 4 uR AttEnti0n,,...^