RESUME TEKNIK PEMBORAN I “CASING ” NAMA : JELITA ANINDYA NIM :12.01.107 KELAS : TP Reg B 2012 Setelah suatu pemboran minyak dan gas bumi mencapai kedalaman tertentu, maka kedalaman sumur tersebut perlu dipasang casing yang kemudian dilanjutkan dengan proses penyemanan. Casing merupakan suatu pipa baja yang berfungsi antara lain : Mencegah gugurnya dinding sumur, menutup zona bertekanan abnormal, zona lost dan sebagainya. Tujuan utama dari perencanaan casing adalah mendapatkan rangkaian casing yang cukup kuat untuk melindungi sumur baik selama pemboran maupun produksi dengan biaya yang murah. Selama bertahun-tahun pemboran putar konvensional (pahat pada ujung rangkaian pipa pemboran) telah mendominasi dunia pemboran minyak dan gas di seluruh dunia, terutama semenjak rotary rock bit muncul pada tahun 1909. Dengan metode pemboran ini dapat terjadi beberapa kali cabut-masuk rangkaian pemboran pada suatu sumur. Pemboran dengan casing merubah dasar tersebut. Pemboran
27
Embed
Resume Teknik Pemboran i - Jelita Anindya (12.01.107) - Tp Reg b 2012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RESUME TEKNIK PEMBORAN I
“CASING”
NAMA : JELITA ANINDYA
NIM :12.01.107
KELAS : TP Reg B 2012
Setelah suatu pemboran minyak dan gas bumi mencapai kedalaman
tertentu, maka kedalaman sumur tersebut perlu dipasang casing yang kemudian
dilanjutkan dengan proses penyemanan. Casing merupakan suatu pipa baja yang
berfungsi antara lain : Mencegah gugurnya dinding sumur, menutup zona
bertekanan abnormal, zona lost dan sebagainya. Tujuan utama dari perencanaan
casing adalah mendapatkan rangkaian casing yang cukup kuat untuk melindungi
sumur baik selama pemboran maupun produksi dengan biaya yang murah. Selama
bertahun-tahun pemboran putar konvensional (pahat pada ujung rangkaian pipa
pemboran) telah mendominasi dunia pemboran minyak dan gas di seluruh dunia,
terutama semenjak rotary rock bit muncul pada tahun 1909. Dengan metode
pemboran ini dapat terjadi beberapa kali cabut-masuk rangkaian pemboran pada
suatu sumur.
Pemboran dengan casing merubah dasar tersebut. Pemboran ini menawarkan
kinerja yang sama dengan pemboran menggunakan pipa bor konvensional.
Pekerjaan memasukkan casing dan membor formasi yang dilakukan bersamaan
dapat menghilangkan sejumlah langkah dalam pemboran konvensional dan
menyediakan beberapa keuntungan tambahan.
Konsep Dasar Casing Drilling
Sistem casing drilling adalah sistem atau metode pemboran dengan menggunakan
casing sebagai rangkaian pipa pemboran. Dalam hal ini fungsi dari rangkaian pipa
pemboran sebagai media untuk melewatkan energi mekanik dan hidrolik kepada
pahat bor digantikan oleh casing sehingga dalam pengoperasiannya sistem ini
memerlukan peralatan khusus atau beberapa bentuk modifikasi dari peralatan
konvensional yang sudah ada.
Pada dasarnya, suatu rangkaian casing drilling terbagi menjadi dua rangkaian
utama yaitu :
1. Rangkaian Bottom Hole Assembely (BHA)
Rangkaian BHA casing drilling terdiri dari :
Pilot Bit.
Underreamer.
Motor untuk Dirrectional Control (jika diperlukan).
Rangkaian peralatan LWD dan MWD (jika diperlukan).
2. Rangkaian Pipa Casing
Rangkaian pipa casing pada casing drilling telah didesain khusus untuk
menahan beban putaran dan tekanan, yang telah dilengkapi pula dengan
parameter khusus seperti :
Casing Lock Collar
Casing Torque Collar
Centralizer Khusus
3. Sistem pengunci pada bagian akhir rangkain Pada aplikasinya rangkaian
BHA diturunkan dan dipasang pada bagian akhir casing dengan sutu sistem
pengunci khusus, kemudian kedua rangkaian tersebut diturunkan secara
bersamaan ke dalam lubang bor dan melakukan pekerjaan pemboran
sampai menembus formasi yang dituju. Sedangkan untuk mengoperasikan
sistem BHA serta untuk mencabut rangkaian BHA apabila kedalaman yang
sudah tercapai atau diperlukan untuk mengganti bit atau motor digunakan
powerfull wireline unit.
Beberapa fungsi dari casing adalah sebagai berikut :
1. Mencegah Gugurnya Dinding Sumur
Pada lapisan batuan yang tidak terkonsolidasi dengan baik, maka pada saat
pemboran menembus lapisan tersebut dapat menyebabkan terjadinya
pembesaran pada lubang bor. Pembesaran pada lubang bor ini adalah
akibat runtuhnya dinding sumur, lebih jauh apabila lapisan lunak ini
berselang-seling dengan lapisan keras maka akan memberikan efek
pembelokan terhadap drill string.
2. Mencegah Terkontaminasinya Air Tanah Oleh Lumpur Pemboran
Dalam suatu pemboran, untuk mengimbangi tekanan formasi digunakan
lumpur pemboran yang memiliki densitas tertentu. Lumpur pemboran ini
akan memberikan/mengimbangi tekanan hidrostatik dari formasi. Pada
dinding sumur akan terbentuk mud cake sedangkan filtrat lumpur akan
masuk menembus formasi. MAsuknya filtrat lumpur ke dalam formasi
dapat menyebabkan adanya air. Untuk mencegah terjadinya pencemaran
air formasi maka dipasanglah casing.
3. Menutup Zona Bertekanan Abnormal dan Zona Loss
Zona bertekanan abnormal adalah zona yang dapat menyebabkan
terjadinya well kick yaitu masuknya fluida formasi ke dalam lubang bor.
Terlebih apabila fluida ini berupa gas dan tidak segera ditanggulangi maka
akan terjadi semburan liar (blow out)yang sangat membahayakan.
Sedangkan zona loss adalah zona dimana lumpur pemboran menghilang
masuk ke formasi.
4. Membuat Diameter Sumur Tetap
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa pada dinding sumur akan terbentuk
mud cake. tetapi ketebalan mud cake ini merupakan fungsi dari waktu dan
permeabilitas dari batuan yang ditembus.Bila permeabilitasnya besar maka
mud cake semakin tebal. Dengan dipasangnya casing maka diameter
sumur akan tetap, hal ini terutama akan bermanfaat apabila kita
membutuhkan data volume annulus secara tepat.
5. Mencegah Hubungan Langsung Antar Formasi
Sebagai contoh apabila suatu sumur dapat menghasilkan minyak dan gas
dari lapisan yang berbeda dan dikehendaki untuk diproduksi bersama-
sama maka untuk memisahkan dua lapisan produktif tersebut dipasang
casing dan packer.
6. Tempat Kedudukan BOP dan Peralatan Produksi
BOP (Blow Out Preventer) merupakan peralatan untuk menahan tekanan
sumur yang berada dalam kondisi kick. BOP ini diletakkan pada surface
casing. Peralatan produksi yang dipasang pada casing misalnya X-mas
Tree dll.
Klasifikasi Casing
Penamaan casing adalah berdasarkan fungsi casing tersebut. Rangkaian casing
yang sama spesifikasinya dapat diberi nama berlainan.
Nama-nama casing adalah sebagai berikut:
Conductor casing,
Surface casing
Intermediate casing,
Production casing.
1. Conductor Casing
Conductor casing adalah casing yang pertama kali dipasang pada konstruksi
sumur. Casing ini dipasang pada kedalaman yang masih cukup dangkal, biasanya
sampai kedalaman ± 200 ft.
Casing yang digunakan sebagai conductor casing ini umumnya mempunyai
diameter yang cukup besar yaitu sekitar 20´´ sampai dengan 30´´, dan biasanya
digunakan untuk kondisi lunak atau mudah gugur.
Adapun fungsi dari conductor casing antara lain :
Khusus di offshore adalah untuk melindungi drillstring dari air laut,
dipasang dari platform hingga dasar laut,
Pada onshore fungsinya yaitu Menutup formasi permukaan yang mudah
runtuh, seperti ra-rawa, gambut dan sebagainnya,
Mencegah kontaminasi air tawar oleh lumpur pemboran,
Melengkapi sistem pengaliran lumpur untuk trayek pemboran selajutnya.
2. Surface Casing
Surface casing adalah casing yang dipasang setelah conductor casing. Kedalaman
surface casing ditentukan berdasarkan dari unconsolided sand (pasir lepas) serta
kedalaman lapisan air tawar yang dilindungi. Untuk daerah-daerah yang
mempunyai lapisan batuan lunak atau pada sumur-sumur eksplorasi dimana
diperkirakan timbul gas bertekanan. Casing ini disemen hingga kepermukaan.
Adapun fungsi dari surface casing antara lain :
Menghindari gugurnya lubang pengaliran lumpur
Melindungi lapisan air tawar dari pencemaran lumpur pemboran
Menghindari lapisan bertekanan yang akan dijumpai selama pemboran
Melengkapi sistem pengaliran lumpur
Sebagai tempat kedudukan BOP dan well head
Menyangga seluruh berat rangkaian casing berikutnya yang telah
dimasukkan kedalam sumur.
Makin dalam formasi yang ditembus umunya tekanan formasinya makin besar,
dan juga sering dijumpai formasi bertekanan abnormal, dapat menimbulkan kick.
Untuk mencegah agar tidak blow out, maka sumur harus dilengkapi dengan blow
out preventer (BOP) yang dipasang pada ujung atas surface casing.
Gambar surface casing setelah dipasang BOP dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1.
Surface Casing Sebagai Tempat duduk BOP
3. Intermediate Casing
Apabila waktu pemboran ditemukan formasi-formasi yang menimbulkan masalah,
maka diperlukan suatu casing untuk menutup formasi tersebut. Casing yang
berfungsi untuk menutup yang menimbulkan masalah dalam operasi pemboran
sering disebut dengan intermediate casing.
Pada prinsipnya intermediate casing untuk menutup zone-zone yang menimbulkan
kesulitan dalam operasi pemboran antara lain :
Menutup formasi garam, gypsum dan formasi shale yang mudah runtuh
Menutup zone-zone bertekanan tinggi (abnormal), lost circulation dan