Top Banner
STIA Maulana Yusuf Banten 1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A” RESUME Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Semester Genap Pada Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen Hj. Roshilawati, Dra. M.Pd LALAN RAYATULLAH NPM : 0943102010028 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MAULANA YUSUF BANTEN 2011
28

Resume Sistem Informasi Manajemen

Aug 05, 2015

Download

Documents

Lalan Sarmento
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 1

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN“Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A”

RESUME

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Semester Genap

Pada Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Hj. Roshilawati, Dra. M.Pd

LALAN RAYATULLAH

NPM : 0943102010028

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

MAULANA YUSUF BANTEN

2011

Page 2: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 2

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat taufik dan

hidayahnya serta inayahnya kita diberikan berbagai nikmat yang tak ternilai

sehingga kita dapat melaksanakan aktifitas keseharian yang diantaranya dapat

senantiasa menempuh proses pendidikan pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi

Maulana Yusuf Banten dengan sebaik-baiknya guna menyongsong masa depan

gemilang yang semata-mata mengharap ridho-Nya. Amin… Salawat serta salam

semoga tetap tercurahkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai

sang pioneer serta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman.

Tersusunnya resume “Sistem Informasi Manajemen” ini yang bersumber

dari buku karya Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A ini merupakan sebagai

referensi tambahan bagi penyusun sendiri guna mendukung proses pembelajaran

pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Maulana Yusuf Banten dengan program

studi Ilmu Administrasi Negara, disamping itu dengan tersususnnya resume ini

semoga dapat memberikan sumbangsih sebagai wujud upaya dari menggali dan

mengembangkan khasanah studi Sistem Informasi Manajemen dan mudah-

mudahan sebagai referensi tambahan bagi pembaca pada umumnya.

Selanjutnya, semoga kehadiran resume ini dapat bermanfaat secara positif

walaupun penyusun menyadari bahwa resume ini sesungguhnya jauh dari

kesempurnaan, untuk itu saran, masukan dan kritik yang konstruktif dengan

senang hati penyusun terima untuk perbaikan dalam karya-karya selanjutnya.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah kita berdo’a mudah-mudahan resume ini

dapat bermanfaat bagi kita semua, dan semoga senantiasa menjadi amal ibadah

yang kelak mendapat pahala disisi Allah SWT. Amin…

Wassalamu’alaikum wr wb.

Serang , Maret 2011

Penyusun

Lalan Rayatullah

Page 3: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………...……………………………………………………....... i

Daftar Isi ………………………………………………….…………………...... ii

Bab 1 Pendahuluan ……………………………..……………………………. 1

Ciri-ciri Masyarakat Informasional …………………………………… 1

Tahap-tahap Penanganan Informasi …………………………………... 3

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Sistem Informasi ………………. 4

Struktur Organisasi Ditinjau dari Segi Informasi ……………………. 6

Bab 2 Sistem Informasi Sebagai Pendukung Proses Manajemen …………… 7

Tiga kategori Peranan Manajemen ……………………………………. 7

Proses Manajerial ……………………………………………………... 8

Bab 3 Dukungan Informasi Untuk Berbagai Bidang Fungsional ……………. 13

Jenis-jenis Informasi Untuk Berbagai Bidang Fungsional ……………. 13

Produksi Sebagai Bidang Fungsional …………………………………. 14

Pemasaran Sebagai Bidang Fungsional ……………………………….. 14

Promosi Sebagai Bidang Fungsional …………………………………. 15

Penjualan Sebagai Bidang Fungsional ………………………………... 16

Manajemen Logistik Sebagai Bidang Fungsional …………………….. 16

Proses Manajemen Logistik …………………………………………... 17

Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Bidang Fungsional …….. 17

Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia …………………… 17

Bab 4 Penciptaan, Pemeliharaan, dan Penggunaan Sistem informasi

Manajemen …………………………………………………………….

19

Pengolahan Data ………………………………………………………. 20

Aplikasi Data Pemeliharaan Sistem ………………………………….. 20

Teknik Pemilihan Sistem Pengolahan Data …………………………... 21

Sekilas Tentang Internet ………………………………………………. 21

Bab 5 Audit Sistem Informasi Manajemen ………………………………….. 22

Audit Organisasi Satuan Kerja Pengolahan Data ……………………. 22

Audit Proses Pengolahan Data ………………………………………... 22

Page 4: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 4

Audit Perangkat Keras ………………………………………………... 22

Audit Perangkat Lunak ……………………………………………….. 23

Audit Pekerja Otak ……………………………………………………. 23

Daftar Pustaka ………………………………………………………………….. 24

Page 5: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 5

BAB 1

PENDAHULUAN

Pengamatan dan kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan dan

terobosan teknologi informasi akan terus berlanjut dimasa depan. Oleh karenanya

kemampuan manajemen memanfaatkan informasi dalam memanfaatkan informasi

dalam menjalankan fungsi-fungsi manajerial akan turut menentukan keberhasilan

dalam mengelola organisasi.

Untuk menunjukkan betapa pentingnya peranan informasi dalam

kehidupan modern saat ini, berkaitan dengan masyarakat yang mengolah

informasi secara tradisional dalam arti tidak menggunakan sarana bermuatan

teknologi tinggi disebut masyarakat prainformasional, namun sebaliknya

masyarakat yang mengolah berbagai komponen penanganan informasi dengan

memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknolgi informasi disebut

sebagai masyarakat informasional.

Dalam masyarakat yang hidup sebelum tibanya era reformasi, penanganan

informasi dilakukan secara manual atau secara mekanik dengan menggunakan

mesin-mesin yang bukan komputer, bahkan dalam era reformasi saat inipun tidak

sedikit organisasi terutama organisasi yang kecil organisasi yang masih mengolah

informasi yang dibutuhkannya secara manual atau mekanik. Akan tetapi komputer

dan perangkat lunaknya yang terdapat dipasaran relatif makin murah dan memiliki

kemampuan yang semakin besar, makin banyak pula organisasi yang melakukan

komputerisasi. Dengan demikian lahirnya masyarakat informasional bukan saja

karena makin pentingnya peranan informasi dalam mengelola organisasi, akan

tetapi juga sebagai akibat pemanfaatan perkembangan dan terobosan teknologi

informasi, baik dilihat dari aneka ragam perangkat kerasnya maupun dari

dukungan perangkat lunaknya yang beragam sesuai dengan kebutuhan.

Ciri-ciri Masyarakat Informasional

Berikut ini dapat digambarkan perbandingan ciri-ciri Masyarakat

Informasional tersebut dapat dilihat dalam table dibawah ini :

Page 6: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 6

Perbandingan Masyarakat Prainformasional dan Masyarakat Informasional

No Ciri Masyarakat

PrainformasionalMasyarakat

Informasional1 2 3 4

1. Dasar Ilmiah Paradigma yang kakuKemampuan menggabung yang kreatif

2. Jumlah informasi Langka Melimpah

3.Tingkat pertambahan informasi

Linear Eksponensial

4. Dasar seleksi Kabur Tepat

5.Kecepatan transmisi informasi

Lambat Cepat

6. Lingkup informasi Sempit Luas

7. Biaya pengadaan Mahal Murah

8. Isi informasi Stabil Berubau-ubah

9. Lokasi informasi Tetap Mobil

10.Jangkauan terhadap informasi

Terbatas Terbuka

11.Cara penyampaian informasi

Monomedia Multimedia

12. Jenis interdepedensi Rendah Tinggi

13. Variabilitas informasi Pengalaman langsung Tidak langsung

14.Unit untuk penanganan informasi

Individu Mesin/bantuan mesin

15.Struktur pengolahan informasi

Hierarkis Horizontal

16.Kerangka nilai interprets

Monistik Pluralistik

17.Ukuran teknologi informasi

Besar Kecil

18. Tingkat kompleksitas Sederhana Kompleks

19. Arus informasi Dari orang ke banyak orang

Dari banyak orang ke seorang

20. Pemecahan masalah Lokal Berdasarkan pendekatan kesisteman

21.Partisipasi sosial dalam pengolahan

Perwakilan (by proxy)Universal dan langsung

22. Tingkat kerahasiaan Penuh kerahasiaan Penetratif

23. Orientasi waktu Masa lalu Masa depan

Page 7: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 7

Tahap-tahap Penanganan Informasi :

Semakin pentingnya peranan informasi dalam pengelolaan suatu

organisasi dalam lingkungan masyarakat informasional merupakan produk sebab

akibat. Faktor pemicunya ialah makin majunya masyarakat karena berbagai faktor

seperti pendidikan, demokratisasi politik, pembangunan ekonomi yeng membawa

serta berbagai macam permasalahan dengan berbagai bentuk dan jenisnya yang

intensitasnya sangat bebrbeda dari masa-masa sebelumnya.

Perkembangan tersebut memungkinkan ditempuhnya delapan tahap

penting dalam penanganan informasi, yaitu :

1. Penciptaan informasi

2. Pemeliharaan saluran informasi

3. Transmisi informasi

4. Penerimaan informasi

5. Penyimpanan informasi

6. Penelusuran informasi

7. Penggunaan informasi, dan

8. Penilaian kritis dan umpan balik

Secara skematis tahapan penanganan informasi dapat digambarkan sebagai

berikut :

Tahap-tahap Penanganan Informasi

Penciptaan Informasi

Transmisi Selektif

Penerimaan Selektif

Penyimpanan dan Penelusuran

Pemeliharaan Saluran

Penggunaan

Evaluasi

Kritis dan

Umpan BalikTeknologi

Informasi

Page 8: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 8

Tahapan-tahapan tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan betapa

pentingnya peranan informasi bagi manajemen dalam mengemudikan jalannya

roda organuisasi.

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Sistem Informasi

Kepemimpinan merupakan inti manajemen, sebagai inti dari manajemen

kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap efektifitas sistem informasi yang

digunakan dalam organisasi, sebagaimana juga pengarunya terhadap efektifitas

berbagai sistem organisasi lain. Salah satu alasan utamanya adalah karena salah

satu peranan dari orang-orang yang menduduki jabatan pimpinan dalam organisasi

ialah peranan informasional. Dalam memainkan perannya tersebut pimpinan dapat

bertindak selaku :

1. Pencipta sistem informasi

2. Penerima informasi

3. Penyalur informasi

4. Pemakai informasi, dan

5. Penilai informasi

Dengan berbagai peranan tersebut terlihat bahwa peranan kepemimpinan

dalam organisasi mempunyai pengaruh yang sangat luas untuk pencapaian

keberhasilan tujuan organisasi, untuk lebih menunjang hal tersebut pimpinan

organisasi mau tidak mau harus dapat terlibat dalam seluruh tahapan penanganan

informasi. Dari sudut pandang kacamata kepemimpinan dua sisi yang menonjol

ialah peranan pimpinan dalam penerimaan dan transmisi informasi disatu pihak

serta pengambilan keputusan untuk menindaklanjuti oleh para bawahannya

dipihak lain. Kedua sisi tersebut dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini :

Page 9: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 9

Struktur Kepemimpinan Sebagai

Komponen Penanganan Informasi

Dengan Pengaruhnya Terhadap Organisasi

= Penerimaan dan transmisi informasi

= Keputusan dan tindak lanjut

Selain memahami pengaruh kepemimpinan terhadap informasi dalam

organisasi, keterlibatan pimpinan dalam pemciptaan, pemeliharaan, dan

penggunaan informasi juga sangat penting meskipun keterlibatan tersebut tidak

selalu berarti melaksanakan sendiri berbagai kegiatan tersebut. Langkah-langkah

yang dapat ditempuh dalam penciptaan, pemeliharaan, dan penggunaan sistem

informasi ialah :

1. Penelitian dasar yang bersifat ilmiah

2. Eksperimensi atau percobaan laboratorium

3. Pengembangan

4. Pelatihan untuk aplikasi

5. Penggunaan, dan

6. Umpan balik.

Dengan tahapan sistem informasi tersebut diatas campur tangan pimpinan

organisasi merupakan keharusan mutlak, atau kelompok manajemen dalam

organisasi harus terlibat aktif dalam seluruh tahap proses penciptaan dan

penggunaan informasi. Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :

Manajemen puncak dan informasi

Manajemen madya dan informasi

Manajemen rendah dan informasi

Page 10: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 10

Kepemimpinan dan proses penciptaan serta penggunaan informasi

Struktur Organisasi Ditinjau Dari Segi Informasi

Ditinjau dari segi informasi, struktur organisasi dapat disoroti dari dua sisi,

yaitu :

a. Adanya berbagai satuan kerja dalam organisasi untuk melaksanakan program

kerja rutin, dan

b. Adanya satuan kerja yang bertugas memecahkan berbagai masalah yang

dihadapi oleh organisasi baik secara parsial atau inkremental, departemental,

atau lintas departemental maupun yang dihadapi oleh organisasi sebagai

keseluruhan.

Penelitian ilmiah dasar

Pengembangan

Latihan untuk aplikasi

Penggunaan

Eksperimensi laboratoria

Intervensi

PimpinanUmpan

Balik

Page 11: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 11

BAB 2

SISTEM INFORMASI SEBAGAI PENDUKUNG PROSES MANAJEMEN

Tiga Kategori Peranan Manajemen :

1. Peranan yang bersifat Interpersonal

Peranan yang bersifat interpersonal antara lain dimaksudkan untuk

menumbuh suburkan iklim solidaritas dan kebersamaan dalam organisasi.

Peranan ini sering menampakkan dirinya dalam tiga bentuk utama, yaitu :

Pertama : peranan yang bersifat simbolis

Kedua : peranan selaku pimpinan

Ketiga : peranan sebagai penghubung, terutama dalam arti eksternal yaitu

peranan selaku wakil organisasi dalam menghadapi pihak diluar

organisasi yang mempunyai kemitraan atau hubungan kerja dengan

organisasi yang bersangkutan.

2. Peranan Informasional

Peranan kedua ialah peranan informasional, yang dimaksud dengan

peranan ini ialah bahwa dalam kedudukannya selaku unsur pimpinan dalam

organisasi, menjadi pemantau arus organisasi disamping peranan selaku

penerima dan pembagi informasi.

3. Peranan Selaku Pengambil Keputusan

Pada tingkat yang berbeda-beda para manajer dalam suatu organisasi

berperan selaku pengambil keputusan, baik yang bersifat strategis, fungsional,

dan teknik operasional. Peranan tersebut timbul karena manajemen memiliki

wewenang untuk bertindak selaku :

a. Wirausahawan

b. Peredam ketidaktenangan

c. Penentu alokasi sarana, prasarana, sumber daya manusia dan dana, serta

d. Selaku perunding.

Page 12: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 12

Kesemua peranann tersebut akan dapat dimainkan oleh manajemen dengan

tingkat efektifitas yang tinggi apabila sebelum dan selama memainkan peranan

tersebut bagi manajemen tersedia semua jenis informasi yang diperlukannya.

Proses Manajerial

Organisasi apapun yang dikelola, manajemen selalu terlibat dalam

serangkaian proses manajerial yang pada intinya berkisar pada :

a. Penentuan tujuan dan sasaran

b. Perumusan strategi

c. Perencanaan

d. Penentuan program kerja

e. Pengorganisasian

f. Penggerakan sumber daya manusia

g. Pemantauan kegiatan operasional

h. Pengawasan

i. Penialaian, serta

j. Penciptaan dan penggunaan sistem umpan balik.

Masing-masing tahap dalam proses tersebut pasti memerlukan berbagai

jenis informasi sebagai berikut :

1. Penentuan Tujuan

Dapat dinyatakan secara aksiomatis bahwa suatu organisasi dibentuk dan

dikelola untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berkaitan dengan tujuan, terdapat paling sedikit tiga hal yang sangat menarik

untuk diperhatikan.

Pertama Tujuan organisasi biasanya ditentukan oleh para pendiri

organisasi tersebut dan seluruh kegiatan yang diselenggarakan kemudian

diarahkan kepada pencapaian tujuan tersebut.

Kedua Semua anggota organisasi diharapkan mau menerima tujuan

tersebut sebagai suatu yang layak dan pantas untuk dicapai terlepas dari

latar belakang, preferensi pribadi, dan motivasi para anggota organisasi

tersebut.

Page 13: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 13

Ketiga Tujuan dipandang sebagai suatu yang menjadi “bintang penuntun”

dan sekaligus sebagai “titik kulminasi” kegiatan dalam organisasi yang

antara lain berarti bahwa apapun yang terjadi kemudian dalam organisasi

harus berkaitan langsung dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Berarti bahwa berbagai kegiatan lain yang secara tidak langsung

mendukung upaya pencapaian tujuan dapat dikatakan sebagai kegiatan

mubazir.

2. Pentahapan Pencapaian Tujuan

Keseluruhan upaya pencpaian tujuan harus dipandang sebagai suatu

proses, oleh karena itu agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin,

diperlukan pentahapan, baik dalam arti pentahapan pencapaian bagian-

bagianya maupun pentahapan dalam arti periodisasinya. Dengan perkataan lain

perlu ditetapkan sasaran-sasaran yang sering dikenal dengan istilah “tujuan

antara” atau yang ingin dicapai pada satu kurun waktu tertentu.

Karena sasaran merupakan tujuan antara, maka ciri-cirinya pun agak

berbeda dengan ciri-ciri tujuan akhir, yaitu :

a. Kurun waktu pencapaiannya ditentukan seperti lima tahun

b. Tidak lagi idealistic melainkan didasarkan pada pemikiran pragmatism

dalam arti bahwa sasaran tersebut diyakini memang mungkin dicapai

c. Dinyatakan secara kwantitatif sepanjang hal itu mungkin dilakukan, dan

d. Sasaran merupakan target yang konkret.

3. Perumusan Strategi

Keseluruhan upaya pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi

memerlukan strategi yang mantap dan jelas, dilingkungan dunia bisnis, strategi

pada umumnya didefinisikan sebagai “pernyataan sadar oleh manajemen

tentang bidang bisnis apa yang ditekuni oleh organisasi sekarang dan dalam

kegiatan bisnis apa organisasi akan bergerak dimasa yang akan datang”.

Berangkat dari definisi tersebut, manajemen mungkin melakukan

stratifikasi strategi, akan tetapi mungkin juga tidak. Ukuran organisasi

merupakan salah satu faktor penentunya. Artinya, bagi suatu organisasi yang

masih kecil pada umumnya stratifikasi strategi tidak diperlukan. Akan tetapi

Page 14: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 14

untuk suatu organisasi yang besar diperlukan stratifikasi strategi, yaitu dalam

bentuk :

a. Strategi akbar yang berlaku bagi seluruh organisasi

b. Strategi induk bagi satuan-satuan usaha didalamnya

c. Strategi dasar bagi berbagai bidang fungsional dalam organisasi, dan

d. Strategi operasional bagi satuan-satuan kerja yang bertanggung jawab

untuk menyelenggarakan kegiatan yang sifatnya teknis dan operasional.

4. Fungsi Perencanaan

Strategi yang telah dirumuskan dan ditetapkan memerlukan penjabaran

melalui penyelenggaraan fungsi perencanaan. Perencanaan dapat didefinisikan

sebagai “pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dilakukan

dalam satu kurun waktu tertentu dimasa depan”. Karena perencanaan

merupakan salah satu bentuk pengambilan keputusan, perlu diketahui secepat

mungkin berbagai risiko dan faktor-faktor yang menjadi penyebab

ketidakpastian. Sangat penting untuk disadari bahwa muatan risiko dan

ketidakpastian makin besar dalam perencanaan jangka panjang, jangka

menengah, apalagi jangka pendek. Berarti jumlah, bentuk, jenis, dan sifat

informasi yang diperlukanpun jelas berbeda dan manajemen harus memahami

perbedaan-perbedaan tersebut.

5. Penyusunan Program Kerja

Penyusunan program kerja merupakan perencanaan jangka pendek,

dengan demikian penyusunan program kerja merupakan rincian yang sistematis

dari rencana jangka sedang atau menengah.

6. Fungsi Pengorganisasian

Organisasi dapat didefinisikan sebagai “sekelompok orang yang terikat

secara formal dan hierarkis serta bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu

yang telah ditetapkan sebelumnya”. Dapat disimak secara cermat definisi

tersebut menunjukan ada lima implikasi informasionalnya, yaitu :

a. Organisasi sebagai wadah

b. Organisasi sebagai proses

c. Tipologi organisasi

Page 15: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 15

d. Prinsip-prinsip organisasi

e. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur organisasi.

7. Pergerakkan Sumber Daya Manusia

Pergerakkan sumber daya manusia yang tepat dan efektif memerlukan

informasi yang handal. Misalnya, informasi tentang klasifikasi jabatan,

informasi tentang uraian pekerjaan, informasi tentang analisis pekerjaan,

informasi tentang standar mutu kinerja yang diharapkan, informasi tentang

berbagai sistem imbalan yang diterapkan oleh berbagai organisasi, informasi

tentang berbagai peraturan perundang-undangan yang menyangkut penggunaan

tenaga kerja, dan berbagai informasi lainnya yang memungkinkan satuan kerja

yang mengelola sumber daya manusia dalam organisasi menyelenggarakan

berbagai fungsinya dengan baik.

8. Penyelenggaraan Kegiatan Operasional

Penyelenggaraan merupakan bagian yang sangat penting dari keseluruhan

proses manajerial dan bahkan merupakan tes apakah apakah organisasi berjalan

diatas rel yang benar atau tidak.

9. Penilaian sebagai komponen proses Manajerial

Definisi penilaian dapat dikatakan bahwa penilaian merupakan upaya

pembandingan anatara hasil yang nyata dicapai setelah satu tahap tertentu

selesai dikerjakan dengan hasil yang seharusnya dicapai untuk tahap tersebut.

Penilaian tersebut menunjuk kepada lima hal terkait :

a. Penilaian pada kegiatan operasional yang sedang diselenggarakan

b. Penilaian menghasilkan informasi tentang semua komponen manajerial

c. Penilaian menggambarkan hasil yang dicapai

d. Untuk mengkaji ulang semua proses manajerial sehingga perumusan

kembali berbagai komponen dengan tepat

e. Penilaian yang berorientasi kedepan untuk peningkatan kinerja.

10. Pentingnya Umpan Balik

Umpan balik merupakan bahan masukan yang sangat penting dalam

menentukan arah dan langkah yang akan ditempuh dimasa depan baik dalam

arti peningkatan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas kerja tanpa perubahan

Page 16: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 16

komponen manajerial maupaun melakukan perubahan kebijaksanaan strategi,

struktur, sistem imbalan, budaya organisasi, dan pemanfaatan teknologi.

Singkatnya umpan balik sangat diperlukan sebagai bahan untuk menjadikan

organisasi semakin tangguh mencapai tujuan dan berbagai sasarannya.

Page 17: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 17

BAB 3

DUKUNGAN INFORMASI UNTUK BERBAGAI BIDANG FUNGSIONAL

Kenyataan menunjukkan bahwa bidang-bidang fungsional yang terdapat

dalam suatu perusahaan diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu :

a. Bidang-bidang fungsional yang bersifat tugas pokok yang memberi kontribusi

langsung kepada keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan sasarannya.

b. Bidang-bidang fungsional yang menyelenggarakan berbagai fungsi penunjang.

Dalam menjalankan fungsinya kedua bidang tersebut memerlukan

dukungan informasi dengan berbagai informasi pemndukung yang diperlukan

sehingga masing-masing bidang dalam menjalankan fungsinya dengan tingkat

efisiensi, efektifitas, dan produktifitas yang setinggi mungkin.

Jenis-jenis Informasi Pendukung yang Dibutuhkan

Terkait dengan pelaksanaan berbagai bidang fungsional, jenis-jenis

informasi yang dibutuhkan itu ialah :

a. Informasi dibidang ekonomi

b. Informasi dibidang politik

c. Informasi situasi ketertiban dan keamanan

d. Informasi tentang lingkungan

e. Informasi pasokkan bahan mentah dan bahan baku

f. Informasi tentang bentuk persaingan yang mungkin dihadapi

g. Informasi tentang target group di masyarakat

h. Informasi tentang kepuasan konsumen

i. Informasi infrastruktur yang dan akan tersedia

j. Informasi tentang teknologi yang sudah dikuasai dan dapat diterapkan

termasuk teknologi informasi.

Page 18: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 18

Produksi Sebagai Bidang Fungsional

Untuk menjalankan barbagai fungsionalnya manajemen produksi

memerlukan berbagai informasi, bukan hanya dibidang bisnis yang ditekuni

seperti suplai bahan mentah atau bahan baku, keadaan pasar, kondisi persaingan,

produk apa yang sedang trendy, dan lain sebagainya, akan tetapi juga berbagai

informasi lain seperti tingkat pendidikan masyarakat yang menjadi konsumen,

tingkat penghasilannya, preferensinya, peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan bisnis, perkembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan, dan

informasi lain yang sejenis. Pentingya pemilikan berbagai jenis informasi tersebut

akan bermanfaat dan dapat digunakan secara lintas bidang atau lintas fungsi.

Pemasaran Sebagai Bidang Fungsional

Pemasaran sebagai salah satu bidang fungsional dalam perusahaan

merupakan fungsi yang amat penting perannya dalam upaya perusahaan meraih

kemajuan, bukan hanya dalam bentuk tingkat keuntungan yang wajar, akan tetapi

juga dalam arti pertumbuhan, perkembangan dan peningkatan kemampuan

menghadapi persaingan dimasa yang akan datang.

Peranan penting tersebut bahkan telah mengubah pandangan tentang

pemasaran sebagai bidang fungsional, termasuk tentang tempatnya dalam

organisasi perusahaan.

Fungsi pemasaran harus dilakukan sdemikian rupa sehingga produk

perusahaan diminati oleh konsumen baik yang lama maupun yang potensial.

Untuk itu berbagai kegiatan harus dilaksanakan sebelum tenaga pemasaran

diterjunkan kelapangan, tenaga pemasaran ini memerlukan dukungan informasi.

Beberapa kegaiatan yang menonjol dan umum dilakukan ialah analisis situasi

yang mencakup :

a. Analisis pasar

b. Pengukuran pasar

c. Analisis protabilitas dan produktiifitas

d. Promosi

Page 19: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 19

Berdasarkan analisis itulah strategi dan program pemasaran ditetapkan,

yang biasanya terdiri dari strategi pemasaran, program pengembanagn produk,

dan program penetapan harga.

Promosi Sebagai Bidang Fungsional

Pada umumnya tidak banyak produk yang mamapu menjual diri sendiri,

ini berarti bahwa produsen pada umumnya berada pada posisi pasar pembeli,

minat dan niat para konsumen perlu ditumbuhkembangkan, dan dipelihara.

Praktek-praktek yang umunya dilakukan menunjukkan bahwa cara dan teknik

yang dapat digunakan pada intinya berkisar pada periklanan. Sangat menarik

untuk menyimak bahwa dalam arti yang sebenar-benarnya, program periklanan

merupakan kegiatan komunikasi, bahkan ada yang mengatakan bahwa program

periklanan yang efektif adalah yang dapat menggugah “naluri anak kecil yang

terpendam dalam diri konsumen.

Periklanan mengandung komponen komunikasi, yaitu :

a. Sumber

b. Pesan yang disampaikan

c. Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan

d. Tanggapan atas pesan yang disampaikan itu oleh penerima pesan

Pencapaian berbagai sasaran promosi akan lebih terjamin apabila manajer

periklanan dan seluruh jajarannya memahami dengan benar paling sedikit delapan

unsur periklanan, yaitu :

a. Kaitannya dengan strategi pemasaran

b. Sasaran periklanan

c. Anggaran yang tersedia

d. Rencana bentuk, jenis, dan isi pesan yang disampaikan

e. Pemilihan media atau instrumen yang dipandang paling efektif

f. Pemasangan dalam arti pemasangan iklan

g. Evaluasi seluruh kegiatan periklanan

Page 20: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 20

h. Apabila diperlukan melakukan kegaiatan revisi atas satu atau beberapa

elemen diatas.

Penjualan Sebagai Bidang Fungsional

Jika program pemasaran dan promosi berhasil, tindak lanjutnya ialah

adalah penjualan produk yang telah dipasarkan, dipromosikan dan diiklankan.

Salah satu tolak ukur keberhasilan program pemasaran, promosi dan periklanan

ialah apabila konsumen memberikan tanggapan atau reaksi positif terhadap upaya

promosi tersebut dalam bentuk kesediaan mengeluarkan uang untuk membeli

produk yang bersangkutan untuk memenuhi sebagai kebutuhan keinginannya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penjualan merupakan salah satu bidang

fungsional penting dalam kehidupan suatu perusahaan.

Pentingnya peranan penjualan sebagai salah satu bidang fungsional dalam

lingkungan perusahaan semakin jelas apabila dilihat dari berbagai sistem

penjualan yang dapat dipergunakan oleh suatu perusahaan. Diantara berbagai

sistem penjualan tersebut anatara lain adalah sistem tanggapan langsung, sistem

penjualan tatap muka langsung, sistem penjulaan perdagangan dan apa yang

dikenal sebagai sistem penjualan misionari.

Manajemen Logistik Sebagai Bidang Fungsional

Salah satu bidang yang memerlukan penanganan yang tepat ialah dalam

keseluruhan manajemen bisnis yaitu manajemen logistik, yang dimaksud dengan

logistik ialah keseluruhan bahan, barang, alat, dan sarana yang diperlukan dan

dipergunakan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai

sasarannya. Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa makin besar suatu

organisasi makin rumit manajemen logistiknya yang harus dilakukan karena

makin beraneka ragamnya bahan, barang, alat, dan sarana yang ditangani.

Logistik yang harus dikelola dengan baik dapat dilihat dari arus masuk dan

arus keluar. Yang dimaksud arus masuk ialah segala jenis bahan, barang, alat, dan

sarana yang bersumber dari luar perusahaan. Ada diantaranya yang harus diproses

lebih lanjut, seperti bahan mentah atau bahan baku untuk diolah menjadi barang

Page 21: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 21

jadi oleh perusahaan untuk kemudian dijual ke pasaran. Adapula berupa barang

barang, alat, yang digunakan dalam menjalankan roda perusahaan.

Proses Manajemen Logistik :

Seperti diketahui proses manajemen logistik terdiri dari langkah-langkah

pengadaan, penyimpanan, distribusi, penggunaan, pemeliharaan dan

pengahapusan.

Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Bidang Fungsional

Peranan pendukung yang diperankan oleh satuan kerja yang mengelola

sumber daya manusia dalam organisasi dimaksudkan agar semua satuan kerja,

komponen dan bidang fungsional yang terdapat dalam perusahaan mempu

mencapai unjuk kerja yang setinggi mungkin dalam rangka pencapaian tujuan dan

berbagai sasaran organisasi sejalan dengan filsafat manajemen, budaya, dan

strategi organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Singkatnya peranan

pendukung yang dilakukan oleh manajemen sumber daya manusia berarti

menyelenggarakan berbagai fungsi manajemen sumber daya manusia dengan

peningkatan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas organisasi sebagai

keseluruhan.

Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia sebagai bidang fungsional dalam suatu

organisasi menjalankan berbagai fungsinya atas dasar beberapa postulat yang

sangat mendasar sifatnya.

a. Postulat pertama ialah bahwa pekerja adalah makluk yang mempunyai harkat

dan martabat yang harus diakui oleh orang atau pihak lain.

b. Postulat kedua ialah bekerja dipandang tidak hanya sekedar sebagai upaya

mencari nafkah bagi diri sendiri dan bagi orang lain yang menjadi tanggungan

pekerja.

Page 22: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 22

c. Postulat ketiga ialah bahwa bekerja merupakan pemenuhan berbagai

kebutuhan insani tidak hanya dalam bentuk kebutuhan fisik namun juga

kebutuhan non fisik.

d. Postulat keempat ialah bahwa karena harkat dan martabatnya sebagai manusia

terhormat dengan berbagai predikatnya.

e. Postulat kelima ialah bahwa setiap orang memiliki kepribadian yang khas dan

oleh karena itu harus diperlakukan tidak hanya secara manusiawi akan tetapi

juga memperhitungkan perbedaan-perbedaan dalam diri mereka.

Page 23: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 23

BAB 4

PENCIPTAAN, PEMELIHARAAN, DAN PENGGUNAAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Informasi yang mampu mendukung proses pengambilan keputusan adalah

yang memenuhi paling sedikit lima persayaratan, yaitu : lengkap, mutakhir,

akurat, dapat dipercaya, dan disimpan sedemikian rupa sehingga mudah ditelusuri

untuk digunakan sebagai alat pendukung proses pengambilan keputusan apabila

diperlukan. Seluruh informasi yang telah terkumpul dan terolah harus disimpan

sedemikian rupa sehingga siapapun yang memerlukan dapat mudah

mengaksesnya, namun sebaliknya tidak mudah diperoleh oleh pihak-pihak yang

tidak berhak memilikinya.

Sehubungan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi ada

enam hal yang harus mendapat perhatian khusus bagi para pengguna sistem

informasi dalam organisasi, termasuk organisasi bisnis.

Pertama berbagai jenis komputer yang terdapat dipasaran yang tentunya

dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Kedua kemapuan perangkat komputer guna lebih mendukung sistem

informasi yang kita kelola dan butuhkan.

Ketiga dalam pengambilan keputusan dihadapkan kepada kelengkapan

informasi sehingga proses pengambilan keputusan sering diasarkan pada intuisi

dan pengalaman, dewasa ini para pengambil keputusan adakalanya terlalu banyak

informasi.

Keempat manajemen harus mempertimbangkan berapa besar investasi

untuk pengadaan peralatan komputer yang terbaik dengan sistem tercanggih.

Kelima pendelegasian wewenang dalam pengambilan keputusan kepada

para manajer eselon bawah haruslah dilakukan sedemikian rupa sehingga para

manajer tingkat atas tidak kehilangan kendali dan tanggungjawabnya.

Keenam kolaborasi dari berbagai alat informasi guna lebih mendukung

sistem informasi yang lebih akurat.

Page 24: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 24

Pengolahan Data

Kearifan konvensional tentang pengolahan data yaitu secara manual oleh

perusahaan kecil, secara mekanik oleh perusahaan sedang dan secara elektronik

oleh perusahaan besar. Pengolahan data dapat dilakukan dengan beberapa cara

dan komponen pendukung :

a. Pengolahan data secara elektronik

b. Oleh organisasi satuan kerja pengolah data

c. Pengolahan data oleh pemakai akhir

d. Integrasi antara komputer pusat dan komputer mikro

e. Pengolahan data oleh pihak ketiga

f. Perangkat keras pengolahan data

Aplikasi Data Pemeliharaan Sistem

1. Teori Pengambilan Keputusan Sepintas Kilas

Teori pengambilan keputusan menekankan bahwa terdapat tujuh langkah

yang harus ditempuh, yaitu :

a. Identifikasi permasalahan yang dihadapi

b. Pengumpulan data

c. Analisis data

d. Pengakajian berbagai alternatif

e. Pemilihan alternatif

f. Implementasi, dan

g. Evaluasi

2. Komponen Sistem Pengolahan Data Elektronik

Suatu sistem pengolahan data secara elektronik terdiri dari paling sedikit lima

komponen, yaitu :

a. Sumber daya manusia

b. Prosedur

c. Infrastruktur fisik

d. Perangkat keras

Page 25: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 25

e. Perangkat lunak

3. Perangkat Lunak

Pada dasarnya terdapat dua jenis perangkat lunak, yaitu perangkat lunak

sistem dan perangkat lunak aplikasi. Yang dimaksud dengan perangkat lunak

sistem ialah seperangkat program yang fungsinya adalah mengkoordinasikan

dan mengendalikan penggunaan perangkat keras disamping sebagai wahana

untuk mendukung penggunaan perangkat lunak aplikasi. Sedangkan yang

dimaksud dengan perangkat lunak aplikasi sistem adalah instruksi yang

ditulis oleh atau untuk pemakai agar dapat mengaplikasikannya untuk bidang

tugas masing-masing baik yang sifatnya teknis maupun nonteknis. Seperti

pascal, Ada, Cobol, Lotus dan lain-lain.

Teknik Pemilihan Sistem Pengolahan Data

Dalam pemilihan sistem pengolahan data manajemen puncak biasanya

mempertimbangkan paling sedikit empat hal, yitu :

a. Keserasian konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak

b. Pertimbangan organisasional dalam arti kemudahan pengoperasionalnya oleh

tenaga kerja informatika

c. Pertimbangan efisiensi

d. Tersedia tidaknya apabila dibutuhkan bantuan

Sekilas Tentang Internet

Salah satu perkembangan dibidang teknologi informasi dewasa ini yang

diduplikasikan untuk beraneka ragam kepentingan ialah internet yang merupakan

jaringan computer global. Internet sangat bermanfaat karena mempermudah para

penggunanya untuk berkomunikasi langsung dengan berbagai pihak dan

mempermudah memperoleh informasi yang dibutuhkannya tanpa dibatasi oleh

ruang dan waktu dalam waktu yang singkat.

Page 26: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 26

BAB 5

AUDIT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Guna menjamin terwujudnya sistem informasi manajemen yang senantiasa

efektif, efisien dan tepat guna sesuai dengan kebutuhan diperlukan audit sistem

pengolahan data.

Audit Organisasi Satuan Kerja Pengolahan Data

Audit manajemen pengolahan data dimaksudkan untuk meneliti dan

mempelajari konfigurasi organisasional tersebut, sasaran utamanya adalah untuk

memperoleh bahan yang akurat dan factual tentang tepat tidaknya struktur

organisasi satuan kerja pengolahan data tersebut. Dasar pemikirannya disini ialah

bahwa struktur organisasi yang tepat, satuan kerja tersebut akan mampu

menjalankan fungsinya secara tepat, yaitu memberikan dukungan informasi

kepada semua pihak dalam organisasi. Artinya dengan penggunaan struktur

organisasi yang tepat, satuan kerja pengolahan data akan mampu bekerja dengan

singkat efisiensi, efektifitas, dan produktifitas yang setinggi mungkin.

Audit Proses Pengolahan Data

Proses pengolahan data pada dasarnya terdiri dari empat langkah utama,

yaitu :

a. Pengumpulan data (data internal maupun data ekternal)

b. Analisis data

c. Penyimpanan informasi sebagai hasil olahan, dan

d. Penelusuran untuk digunakan

Audit Perangkat Keras

Komponen yang sangat penting dalam pemngolahan data secara elektronik

ialah perangkat keras (hardware), ada beberapa alasan mengapa harus dilakukan

audit manajemen pengolahan data terhadap perangkat keras.

Page 27: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 27

Pertama perlu diteliti alasan yang digunakan oleh manajemn puncak dalam

memutuskan pola pemrosesan data dalam organisasi.

Kedua apakah berbagai akibat keputusan tersebut telah dipertimbangkan

dengan matang.

Ketiga untuk mengetahui kebijaksanaan perusahaan tentang pengadaan

perangkat keras tersebut.

Audit Perangkat Lunak

Pentingnya perangkat lunak merupakan salah satu objek audit manajemen

pengolahan data. Tujuannya ialah untuk menemukan fakta tentang apakah

perangkat lunak yang digunakan sudah merupakan perangkat yang paling tepat

atau tidak, dan apakah penggunaannya sudah benar-benar untuk memenuhi

kebutuhan informasi perusahaan. Selain itu penting pula diketahui apakah

perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan diciptakan sendiri secara intern,

ataukah diperoleh dengan jalan membelinya dari pihak lain atau vendor tertentu

yang bonafide yang produknya orsinil atau bukan produk bajakan.

Audit Pekerja Otak (Brainware)

Audit manajemen pengolahan data dibidang ini bertujuan untuk

mengungkapkan fakta tentang kebijaksanaan dan praktik perusahaan tentang

perlakuannya kepada pekerja otak tersebut, banyak jenis teknik audit yang dapat

digunakan untuk mengungkapkan fakta-fakta tersebut seperti wawancara,

kuisioner, penelitian dokumen perusahaan dan sebagainya. Dengan asumsi bahwa

penyelenggaraan audit adalah tenaga professional yang mengusai dibidangnya,

mereka akan dapat menentukan teknik audit apa yang paling tepat digunakan,

yang jelas ialah bahwa temuannya disampaikan kepada manajemen puncak,

kepada manajer sumber daya manusia, dan kepada para pekerja otak yang

bersangkutan, baik untuk perbaikan apabila diperlukan maupun demi peningkatan

kinerja para pekerja otak tersebut dimasa yang akan datang.

Page 28: Resume Sistem Informasi Manajemen

STIA Maulana Yusuf Banten 28

DAFTAR PUSTAKA

Siagian, Sondang P., Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara,

2009.