Top Banner
S. MUNAWAROH HARAHAP 15411057 UAS MT3036 PERUBAHAN IKLIM IPCC 5 TH ASSESMENT REPORT : CLIMATE CHANGE 2013 – THE PHYSICAL SCIENCE BASIS Pendahuluan Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) adalah sebuah badan internasional yang mengkaji aspek ilmiah terkait dengan perubahan iklim. Badan ini dibentuk untuk memberikan kajian yang berkala mengenai aspek ilmiah dari perubahan iklim, dampak dan resiko-resiko di masa mendatanng, serta pilihan-pilihan kegiatan mitigasi dan adaptasi atas perubahan iklim. IPCC memiliki tiga kelompok kerja (working group-WG) dengan masing-masing tugas. Salah satu kegiatan utama IPCC adalah menyusun Laporan Kajian (Assessment Reports) yang komprehensif tentang dasar ilmiah, teknis dan sosial-ekonomi perubahan iklim, penyebabnya, potensi dampak dan strategi menghadapinya. IPCC juga menghasilkan Laporan Khusus yang merupakan penilaian terhadap isu tertentu dan Laporan Metodologi yang memberikan panduan praktis untuk persiapan penghitungan gas rumah kaca. Laporan IPCC yang berisi tentang fakta-fakta ilmiah terjadinya perubahan iklim, dapat digunakan oleh berbagai pihak untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat luas tentang perubahan iklim, serta membantu para pengambil kebijakan dalam mengambil keputusan yang terkait dan butuh pertimbangan mengenai perubahan iklim. Dalam Laporan Penilaian Kelima IPCC (AR5) mempertimbangkan bukti baru dari perubahan iklim yang didasarkan pada banyak analisis ilmiah independen dari pengamatan sistem iklim, arsip paleoklimatik, studi teoritis proses iklim dan simulasi menggunakan model iklim. Hal ini dibangun berdasarkan kontribusi WG1 dalam Laporan Penilaian Keempat IPCC (AR4) dan menggabungkan temuan dari penelitian baru. Sebagai komponen dari siklus penilaian kelima, Laporan Khusus IPCC tentang mengelola risiko kejadian ekstrem dan bencana untuk meningkatkan adaptasi perubahan iklim merupakan dasar penting untuk informasi tentang perubahan cuaca dan iklim ekstrem. Perubahan iklim adalah perubahan variabel iklim yang dapat diidentifikasi dengan beberapa metode dan berlangsung dalam waktu 1
14

Resume IPCC 5TH Assessment Report

Mar 21, 2023

Download

Documents

Hafiz Ahmad
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Resume IPCC 5TH Assessment Report

S. MUNAWAROH HARAHAP15411057UAS MT3036 PERUBAHAN IKLIM

IPCC 5TH ASSESMENT REPORT : CLIMATE CHANGE 2013 – THE PHYSICAL SCIENCE BASIS

Pendahuluan

Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) adalah sebuah badaninternasional yang mengkaji aspek ilmiah terkait dengan perubahaniklim. Badan ini dibentuk untuk memberikan kajian yang berkalamengenai aspek ilmiah dari perubahan iklim, dampak dan resiko-resikodi masa mendatanng, serta pilihan-pilihan kegiatan mitigasi danadaptasi atas perubahan iklim. IPCC memiliki tiga kelompok kerja(working group-WG) dengan masing-masing tugas. Salah satu kegiatanutama IPCC adalah menyusun Laporan Kajian (Assessment Reports) yangkomprehensif tentang dasar ilmiah, teknis dan sosial-ekonomiperubahan iklim, penyebabnya, potensi dampak dan strategimenghadapinya. IPCC juga menghasilkan Laporan Khusus yang merupakanpenilaian terhadap isu tertentu dan Laporan Metodologi yangmemberikan panduan praktis untuk persiapan penghitungan gas rumahkaca. Laporan IPCC yang berisi tentang fakta-fakta ilmiah terjadinyaperubahan iklim, dapat digunakan oleh berbagai pihak untukmemberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat luas tentangperubahan iklim, serta membantu para pengambil kebijakan dalammengambil keputusan yang terkait dan butuh pertimbangan mengenaiperubahan iklim.

Dalam Laporan Penilaian Kelima IPCC (AR5) mempertimbangkan buktibaru dari perubahan iklim yang didasarkan pada banyak analisisilmiah independen dari pengamatan sistem iklim, arsip paleoklimatik,studi teoritis proses iklim dan simulasi menggunakan model iklim.Hal ini dibangun berdasarkan kontribusi WG1 dalam Laporan PenilaianKeempat IPCC (AR4) dan menggabungkan temuan dari penelitian baru.Sebagai komponen dari siklus penilaian kelima, Laporan Khusus IPCCtentang mengelola risiko kejadian ekstrem dan bencana untukmeningkatkan adaptasi perubahan iklim merupakan dasar penting untukinformasi tentang perubahan cuaca dan iklim ekstrem.

Perubahan iklim adalah perubahan variabel iklim yang dapatdiidentifikasi dengan beberapa metode dan berlangsung dalam waktu

1

Page 2: Resume IPCC 5TH Assessment Report

yang lama, dalam dekade atau lebih. Perubahan iklim dapat terjadikarena disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal ataualamiah dan faktor eksternal atau buatan. Perubahan iklim karenafaktor internal merupakan perubahan internal di dalam sistem iklimsecara alami. Hal ini berarti perubahan iklim merupakan suatufenomena yang terjadi di bumi dan bukan merupakan suatu implikasidari adanya suatu tindakan. Sementara perubahan iklim secaraeksternal merupakan perubahan iklim yang diakibatkan oleh berbagaiaktivitas manusia yang meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca,khususnya gas CO2 dan berkurangnya pepohonan untuk menyerap CO2

tersebut. Dalam AR5, IPCC menggaris bawahi peran manusia sebagaipenyebab utama perubahan sistem lingkungan, termasuk iklim. Paraahli yang tergabung dalam WG1 dengan tingkat kepercayaan 95-100%yakin bahwa perubahan iklim yang terjadi sejak 1950-an didominasioleh aktivitas manusia.

Indikator Perubahan Iklim

Dalam laporan IPCC dikemukakan bahwa banyak indikator tentangperubahan iklim, diantaranya peningkatan temperatur, uap air diatmosfer, presipitasi, kejadian alam yang parah, glester, lautan danpermukaan es, serta level air laut. Pada lapisan troposfer,pemanasan yang terjadi secara berlebihan di permukaan trofosfermegakibatkan peningkatan konsentrasi CO2 dan gas rumah kaca. Hal initentunya disebabkan oleh ulah manusia. Perubahan dalam kurun waktuyang lama pada sirkulasi atmosfer skala besar menyebabkan perubahantutupan awan, peningkatan uap air trofosfer dan perubahankonsentrasi ozon dan beban aerosol. Indikator lainnya adalahpemanasan muka air laut dunia yang tinggi, peningkatan rata-rata airlaut, perubahan salinitas air laut, dan oksidasi lautan jika dilihatdari indikaor lautan. Sementara penurunan jumlah hari beku,penurunan tutupan salju di banyak wilayah, perubahan presipitasidalam skala besar dan peningkatan angka kejadian precipitasi tinggimerupakan indikator yang terlihat di daratan. Menyusutnya lapisan esdi Arktik, meluasnya gletser dan perubahan lapisan es di Greenlanddan Antartika merupakan indikator dari segi permukaan es.

Indikator lain yang dikemukanan dalam laporan IPCC ini, diantaranya:1. Suhu Permukaan Wilayah dan Dunia

2

Page 3: Resume IPCC 5TH Assessment Report

Pada gambar di atas terlihat bahwa Perubahan Estimasi diamati secaraglobal dan setiap tahun, rata-rata suhu permukaan anomali relatifpada 1961-1990 (dalam °C) sejak tahun 1950 dibandingkan dengankisaran proyeksi dari penilaian IPCC sebelumnya. Nilai diselaraskanmulai dari nilai yang sama pada tahun 1990. Diamati suhu udara rata-rata permukaan global tahunan mengalami anomali.

2. Konsentrasi Gas Rumah KacaIndikator kunci perubahan iklim global juga mencakup perubahankonsetrasi dari gas rumah kaca. Gambar di bawah menunjukkan baru-baru ini secara global dan setiap tahun rata-rata konsentrasi gaspaling memprihatinkan yaitu CO2, CH4 dan N2O.

3

Page 4: Resume IPCC 5TH Assessment Report

Model simulasi dimulai dengan emisi historis hingga 1990. Evolusilebih lanjut dari gas-gas ini digambarkan oleh proyeksi skenario.Konsentrasi Model TAR dan AR4 setelah tahun 1990 didasarkan padaskenario SRES tetapi hasil permodelan juga dapat menjelaskananalisis emisi historis. Tren terbaru yang diamati, konsentrasi CO2

cenderung berada di tengah-tengah skenario yang digunakan untukproyeksi.

Sebagaimana dijelaskan dalam Dlugokencky et al. (2009),kecenderungan CH4 menunjukkan stabilisasi dari tahun 1999-2006,namun konsentrasi CH4 telah meningkat lagi mulai tahun 2007. Karenapada saat itu skenario dikembangkan (misalnya, skenario SRESdikembangkan pada tahun 2000), diasumsikan bahwa tren masa lalu akanberlanjut, skenario yang digunakan dan proyeksi model yangdihasilkan diasumsikan dalam FAR melalui AR4 semua menunjukkanpeningkatan yang lebih besar daripada yang diamati.

Konsentrasi N2O terus meningkat pada tingkat yang hampir konstan(Elkins dan Dutton, 2010) sejak sekitar 1970. Tren yang diamaticenderung berada di bagian bawah proyeksi untuk penilaiansebelumnya.

3. Kejadian EkstrimProbabilitas terjadinya nilai iklim atau cuaca dapat digambarkanoleh fungsi kepadatan probabilitas yang untuk beberapa variabel(misalnya, suhu) berbentuk mirip dengan kurva Gaussian. Sebuahkepadatan probabilitas adalah fungsi yang menunjukkan kemungkinanrelatif terjadinya hasil yang berbeda dari variabel. Penalaranstatistik sederhana menunjukkan bahwa perubahan substansial dalamfrekuensi kejadian ekstrim (misalnya, mungkin 24 jam curah hujanmaksimum di lokasi tertentu) dapat dihasilkan dari pergeseran yangrelatif kecil dalam distribusi variabel cuaca atau iklim.Peningkatan frekuensi satu ekstrim (misalnya, jumlah hari-hari

4

Page 5: Resume IPCC 5TH Assessment Report

panas) dapat disertai dengan penurunan ekstrim yang berlawanan(dalam hal ini jumlah hari yang dingin seperti hari es).

Atribut Perubahan Iklim

Pengaruh manusia telah terdeteksi dalam pemanasan atmosfer dan laut.Perubahan dalam siklus air global, pengurangan salju dan es,kenaikan permukaan laut rata-rata global, dan perubahan di beberapaiklim ekstrem merupakan fenomena yang dapat kita lihat saat ini.

1. SuhuPerubahan suhu permukaan global untuk akhir abad ke-21 kemungkinanakan melebihi 1,5°C. diprediksi bahwa suhu bumi di tahun yang akandatang akan terus menigkat jika tidak dilakukan mitigasi danadaptasi terhadap perubahan iklim.

2. Siklus AirPerubahan siklus air global dalam menanggapi pemanasan selama abadke-21 tidak akan seragam. Kontras curah hujan antara daerah basahdan kering dan antara musim hujan dan kemarau akan meningkat,walaupun mungkin ada pengecualian daerah.

3. SamudraLautan global akan terus menghangat selama abad ke-21. Panas akanmenembus dari permukaan ke laut dalam dan mempengaruhi sirkulasilaut.

4. CryosferHal ini sangat mungkin bahwa lapisan es Arktik laut akan terusmenyusut dan tipis. Volume gletser global lebih lanjut akan menurun.Hal ini terjadi karena konsentrasi karbon dioksida pada atmosfer,metana, dan nitro oksida telah meningkat ke tingkat belum pernahterjadi sebelumnya di setidaknya 800.000 tahun terakhir. Konsentrasikarbon dioksida telah meningkat 40% sejak masa pra-industri,terutama dari emisi bahan bakar fosil. Lautan telah menyerap sekitar30% dari karbon dioksida antropogenik yang dipancarkan danmenyebabkan pengasaman laut.

5. Muka Air LautPermukaan laut global akan terus meningkat selama abad ke-21. Dalamsemua skenario RCP, laju kenaikan permukaan laut akan sangat mungkinmelebihi pengamatan selama 1971-2010 karena meningkatnya pemanasanlaut dan hilangnya massa dari gletser dan lapisan es.

5

Page 6: Resume IPCC 5TH Assessment Report

6. Karbon dan Siklus Biogeokimia LainnyaPerubahan iklim akan mempengaruhi proses siklus karbon dan dapatmemperburuk peningkatan CO2 di atmosfer. Serapan lanjutan karbonoleh laut juga akan meningkatkan keasaman air laut.

7. Iklim Stabilisasi, Perubahan Iklim Komitmen dan IreversibilitasEmisi kumulatif CO2 sangat menentukan pemanasan global pada akhirabad ke-21 dan seterusnya. Sebagian besar aspek perubahan iklim akanbertahan selama berabad-abad bahkan jika emisi CO2 dihentikan.

Pemodelan Perubahan Iklim

Laporan Kajian ke-lima (AR5-Assessment Report 5) mengungkapkan bahwaada sejumlah skenario emisi yang berbeda untuk menghindari melebihitarget 20C. Semua skenario ini mencapai emisi puncaknya secaraglobal paling lambat tahun 2030 dan kemudian menurun dengan cepat.Pada tahun 2050 emisi global harus menjadi sekitar setengah kondisiemisi saat ini “emisi negatif” - menghapus CO2 dari atmosfer melaluiberbagai teknik - mungkin diperlukan dalam 250 tahun dengan tetap dibawah target 20C.

Laporan Kajian IPCC yang ke-lima menggunakan pemodelan iklimdengan menggunakan skenario RCP, dimana model yang terparahditunjukkan oleh RCP 8.5 (Representative Concentration Pathway).Skenario RCP 8,5 menggambarkan radiactive forcing yang terjadimencapai 8,5 Watt/m2.

Radiactive Forcing didefinisikan sebagai perbedaan antara energiradiasi yang diterima oleh bumi dengan yang dipantulkankembali ke luar bumi. Semakin besar radiative forcing, maka semakinbesar energi yang masuk ke bumi sehingga memanaskan sistem,sedangkan semakin kecil radiactive forcing, maka semakinbanyak energi yang keluar, sehingga mendinginkan bumi. Hubunganantara konsentrasi CO2 dengan radiactive forcing bersifatlogaritmik. Artinya, perubahan konsentrasi CO2 yang kecil akandapat meningkatkan radiactive forcing. Sehingga akan lebih banyakenergi yang masuk, atau, sistem dapat dengan mudah menjadi lebihpanas. Representative Concentration Pathway (RCP) 8,5 adalah sebuahskenario emisi yang digunakan di laporan IPCC ke-5,menggantikan skenario yang dibuat dalam lapora IPCCsebelumnya, yaitu SRES. RCP merupakan skenario yang lebih memberikan

6

Page 7: Resume IPCC 5TH Assessment Report

konsentrasi dari emisi dan tidak secara langsung berdasarkangambaran mengenai sosial-ekonomi.

Skenario RCP juga konsisten pada gas-gas yang berumur pendekdi atmosfir, serta alih fungsi lahan. RCP 8,5 adalahskenario RCP dengan radiactive forcing bisa melebihi > 8,5 W/m2,yang sepadan dengan kondisi yang akan terjadi, pada saat tidak adakemauan politik dari negara-negara yang ada untuk berkomitmenmenurunkan emisi dalam jumlah yang signifikan.

Skenario RCP 8,5 ini serupa dengan skenario SRES A2 dilaporan IPCC ke-4 tahun 2007. Skenario ini merupakanskenario tertinggi yang menggambarkan keadaan duniadengan pertumbuhan populasi yang tinggi, namun sedikit sekaliaksi signifikan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Skenarioini merupakan refleksi dari realita politik perubahan iklim yangsaat ini terjadi, dimana pertumbuhan emisi gas rumah kacameningkat dan diiringi dengan terbatasnya kemauan politisuntuk melakukan aksi mitigasi gas rumah kaca yang drastis dalamwaktu dekat.

Perkembangan Perubahan Iklim

Laporan IPCC ke-lima menunjukkan kepastian bahwa pemanasan globaldan perubahan iklim terjadi lebih cepat, terlebih dalam tiga dekakdeterakhir, dan hal ini terjadi disebabkan oleh aktivitas manusia.Pembakaran bahan bakar fosil merupakan salahsatu penyebab utamapemanasan global. Walaupun dengan mempertimbangkan perubahansensitivitas perubahan iklim, laporan IPCC ini menunjukkan bahwapenduduk bumi sedang menuju kenaikan temperatur lebih dari 20C pada

7

Page 8: Resume IPCC 5TH Assessment Report

akhir abad ini dibandingkan dengan temperatur di masa pra-industri.Ketidakpastian tentang reaksi dari Carbon Sink (tumbuhan, tanah, danlautan) bereaksi terhadp dunia yang lebih hangat, apakah Carbon Sinkini akan mengeluarkan lebih banyak karbon (ketimbang menyimpannya),dapat membuat kenaikan temperatur lebih tinggi dari yang diprediksi.Untuk itu diperlukan tindakan-tindakan yang konkrit untuk mengurangilaju peningkatan emisi gas rumah kaca secara drastis, sertamemastikan adanya ruang toleransi yang besar untuk adaptasi dansekaligus menghindari kenaikan temperatur global diatas 20C sebagaiambang batas toleransi ekosistem.

Menurut IPCC, kenaikan temperatur global semenjak tahun 1901mencapai 0,890C. Di kawasan Asia Tenggara, tercatat kenaikantemperatur pada kisaran 0,4 – 10C. Diperkirakan kenaikantemperatur di wilayah Asia Tenggara untuk jangka menengah ditahun-tahun mendatang (2046-2065) akan terjadi pada rentang 1,5-20C.Pada masa-masa ini, kenaikan temperatur yang paling tinggiakan terkonsentrasi di daerah-daerah bagian Barat Laut yaitu dinegara-negara seperti Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Vietnam.Untuk jangka panjang (2081-2100), kenaikan temperatur akan berada direntang 2-40C yang akan menyebar ke seluruh daratan secaramerata. Suhu tertinggi di siang hari akan mencapai 3-40C lebihtinggi dari temperatur rata-rata saat ini yang menyebar secaramerata di seluruh daratan di kawasan Asia Tenggara. Curah hujandiperkirakan akan meningkat di negara-negara seperti Indonesiadan Papua Nugini. Sedangkan di negara-negara seperti Thailand,Laos, Myanmar, Kamboja, dan Vietnam, curah hujan diperkirakanakan menurun sebesar 10%-20% di bulan Maret-Mei. Secarakeseluruhan, curah hujan tahunan diperkirakan akan meningkat,kecuali di bagian Barat Daya Indonesia. Kelembaban tanah akanmeningkat hingga 1 mm di bagian Barat Daya dari kawasan ini (PapuaNugini) dan penurunan sekitar 0,6 mm di bagian barat region ini,yaitu di negara-negara Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia,sebagian Indonesia,dan sebagian Myamar.

Laporan Kelompok Kerja 1 IPCC ke-5 ini mengutip bencana-bencana yangtelah diprediksi dalam laporan Bank Dunia, yaitu meningkatnyakerentanan aquaculture, pertanian, dan juga tangkapan ikandikarenakan kenaikan muka air laut, meningkatnya intensitas anginputing beliung tropis, serta intrusi air laut. IPCC juga mencatatadanya kemungkinan terjadi panas ekstrim dan gelombang panas

8

Page 9: Resume IPCC 5TH Assessment Report

(heatwaves) di Asia. Kawasan Asia juga akan kehilangankeanekaragaman hayati berupa terumbu karang hingga 88% akibatdari pemutihan untuk 30 tahun mendatang. Resiko pemutihan tahunanterumbu karang akan terjadi mulai dari tahun 2030. IPCC mencatatbahwa fenomena perubahan iklim yang sedang terjadi merupakanfenomena yang terjadi karena perbuatan manusia dan bukan bencanaalam.

Dalam tahun mendatang, akan banyak terjadi cuaca ekstrim dan bencanaalam yang disebabkan oleh perubahan iklim seperti yang telahdikemukakan dalam laporan IPCC. Hal ini tentunya akan menghasilkankonsekuensi terhadap penduduk bumi, ekonomi, sosial, dan ekosistem.Ratusan juta penduduk bumi di negara berkembang akan mengalamiberbagai dampak yang hebat akibat berbagai perubahan yang terjadi,khususnya ketersediaan air bersih dan produksi bahan pangan.

Dibutuhkan upaya yang lebih keras dan tepat sasaran untukmenghindari kenaikan temperatur agar tidak lebih dari 1.50C yaitudengan tindakan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.Salah satunya adalah melakukan transisi produksi dan konsumsi energirendah karbon, sekaligus meningkatkan upaya untuk mengurangikonsentrasi karbon di atmosfer yang memerlukan teknologi yang lebihmahal dan belum terbukti.

Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah berdampak pada ekosistem dan manusia diseluruh bagian benua dan samudera di dunia. Terjadinya peningkatanpermukaan air laut akan berdampak pada masyarakat pesisir di seluruhdunia dengan timbulnya fenomena banjir, erosi pantai dan perendaman.Beberapa spesies akan menghadapi kepunahan dan kondisi laut akanmengalami pemanasan serta pengasaman. Perubahan iklim dapatmenimbulkan risiko besar bagi kesehatan manusia, keamanan panganglobal, dan pembangunan ekonomi. Tindakan untuk mengurangi emisisangat penting dan mendesak untuk dilakukan guna menghindari bahayaperubahan iklim. Tingkatan adaptasi yang diperlukan tergantung padaskala mitigasi. Adaptasi sangat penting untuk dilakukan gunamenghadapi risiko perubahan iklim tetapi masih terdapat batasanbentuk adaptasi apakah yang dapat diterima.

Laporan ini (IPCC) telah mengidentifikasi dampak-dampak yang telahterlihat, meliputi: spesies daratan dan spesies laut bergeser

9

Page 10: Resume IPCC 5TH Assessment Report

rentang geografisnya serta pola migrasinya, pola hujan berubah,salju dan es mencair, gletser menyusut, dan permaforst mencair,pohon dan hutan terlihat mulai mati kembali, luasan karang menurun,dan beberapa spesies punah, serta berdampak negatif terhadapmenurunnya produksi gandum dan jagung secara global.

Dampak perubahan iklim di kawasan Asia Tenggara, termasuk diIndonesia, diperkirakan akan meningkatkan ancaman terhadapketahanan pangan, kesehatan manusia, ketersediaan air, keragamanhayati, dan kenaikan muka air laut. Demikian hasil kajian yangdilakukan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).

Risiko dari perubahan iklim di masa depan cukup signifikan danberpotensial menimbulkan dampak yang parah di seluruh wilayah danberbagai sektor. Resiko utama meliputi: banyaknya jumlah lahan danmeningkatnya resiko kepunahan spesies air tawar, wilayah pesisir dandaerah dataran rendah akan semakin mengalami dampak buruk sepertiperendaman, banjir pantai, dan erosi pantai karena permukaan lautnaik, pengasaman laut menimbulkan risiko besar terhadap ekosistemlaut, terutama ekosistem di wilayah kutub dan ekosistem terumbukarang, jika kita tidak mengurangi emisi sampai pada level yangrendah. Di bawah rendahnya tingkat pemanasan, tanpa adanya prosesadaptasi, maka produksi tanaman utama (seperti gandum, beras, danjagung) diproyeksikan turun. Perubahan iklim diproyeksikanmeningkatkan kejadian perpindahan manusia (bermigrasi) dan memicukonflik, seperti kemiskinan dan guncangan ekonomi. Perubahan iklimakan memperburuk masalah kesehatan manusia dan menyebabkanpeningkatan gangguan kesehatan di berbagai wilayah, misalnya melaluipeningkatan gelombang panas dan kebakaran. Dampak perubahan iklimdiproyeksikan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menjadikan usahapengurangan angka kemiskinan akan lebih sulit.

Perubahan iklim menimbulkan risiko yang signifikan namun melaluimanajemen risiko yang baik dapat dihindari dampak terburuk.Kombinasi antara adaptasi dan mitigasi akan mengurangi skala risiko.Namun, beberapa risiko yang tidak dapat dihindari, seperti badaiekstrim, banjir, gelombang panas dan kekeringan menunjukkan bahwakita sudah rentan terhadap kejadian iklim dan cuaca. Tindakan danpilihan yang diambil di awal abad ini akan menentukan risiko apayang akan kita hadapi di akhir abad nanti. Tindakan dini akanmemungkinkan lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan dampak yang

10

Page 11: Resume IPCC 5TH Assessment Report

kemungkinan terjadi, tetapi ada batasan bagi kita untuk dapatberadaptasi. Beberapa risiko akan tetap terjadi sehingga kita tidakbisa mengandalkan hanya adaptasi saja. Negara miskin dan kaya,penduduk pedesaan dan perkotaan semua akan terkena dampak, sehinggadiperlukan perencanaan dan adaptasi untuk membatasi risiko yangterjadi di masa mendatang.

Dampak ekonomi global yang akan timbul akibat fenomena perubahaniklim sulit untuk diperkirakan karena cukup kompleks dan banyaknyavariabel yang harus diperhatikan dan difahami. Hal ini diakui bahwaperkiraan dampak ekonomi yang akan timbul tidak sepenuhnyamempertimbangkan semua faktor dan cenderung mengabaikan biaya yangsebenarnya. Namun para ilmuwan setuju bahwa kerugian ekonomi akibatdampak iklim akan semakin besar jika proses pemanasan semakinmeningkat. Selain itu juga terdapat tantangan yang cukup signifikandalam usaha untuk meperkirakan biaya adaptasi global sehingga perludilakukan penelitian lebih lanjut. Bukti menunjukkan bahwa terjadikesenjangan antara kebutuhan adaptasi global dengan dana yangtersedia untuk melakukan adaptasi.

Upaya Mengurangi Perubahan Iklim

Upaya global saat ini untuk mengurangi emisi secara konsisten denganmenghindari peningkatan suhu melebihi 30C, namun masih banyak yangharus dilakukan jika ingin tetap di bawah target yaitu 20C.Pengurangan emisi gas rumah kaca untuk membatasi pemanasan sampai20C dengan tingkat sebelum era industri bisa terjadi, namunmemerlukan perubahan. Teknologi energi terbarukan sudah bisadidapatkan dengan biaya yang terjangkau dan berkinerja tinggi danmemungkinkan untuk diimplementasi. Permintaan untuk mengurangijumlah emisi dapat dicapai melalui efisiensi energi dan perubahanperilaku manusia sangat penting dalam pengurangan emisi sampai padatingkat yang diperlukan. Pengurangan permintaan emisi tentunya akanmengurangi kebutuhan pembangkit listrik baru dan infrastruktur lainyang terkait. Decarbonisation listrik, melalui energi terbarukan,penangkapan dan penyimpanan nuklir dan karbon, perlu segeradilakukan dengan cepat, mayoritas pembangkitan listrik harusdisediakan oleh sumber karbon rendah pada pertengahan abad ini.

Tenaga nuklir dapat memainkan peran besar dalam mengurangi jumlahemisi. Insulasi bangunan dan penerapan teknologi baru dalamkonstruksi dapat memberikan manfaat besar dalam mengurangi emisi

11

Page 12: Resume IPCC 5TH Assessment Report

dari bangunan. IPCC semakin optimis tentang kemampuan sektortransportasi untuk berperan dalam mitigasi perubahan iklim. Adanyatindakan ambisius untuk mengurangi jumlah emisi akan menimbulkanmanfaat tambahan. Dengan adanya pengurangan kegiatan di sektortransportasi dapat membantu meningkatkan kualitas udara danketahanan energi serta pmeningkatkan kesehatan manusia, ekosistem,ketersediaan sumber daya dan ketahanan sistem energi.

Adanya mitigasi perubahan iklim mungkin akan sedikit menghambat lajupertumbuhan ekonomi global. Seperti dipaparkan oleh para ahlitentang kondisi perekonomian global yang akan tumbuh sebesar antara300% dan 900% pada tahun 2100. Kondisi yang akan terjadi terhadaptingkat pertumbuhan ini diperkirakan tingkat konsumsi global akanberkurang sekitar 5%, berarti pelaksanaan mitigasi tidak perludilakukan. Perkiraan ini tidak termasuk biaya gagal untuk mengatasiperubahan iklim (dalam laporan IPCC hanya mempertimbangkan biayatindakan, bukan biaya kegagalan untuk bertindak). Perbandinganantara biaya tindakan dan kegagalan disajikan dalam laporan sintesispada bulan Oktober. Hal ini juga penting untuk dicatat bahwa biayaini tidak termasuk manfaat dari tindakan iklim seperti udara bersih,gaya hidup sehat dan pasokan energi beragam yang menawarkan manfaatekonomi. Bukti menunjukkan bahwa manfaat dari peningkatan kualitasudara sama dengan biaya mengambil tindakan. Selain itu mitigasi akanmenghindarkan jutaan kematian prematur dari kualitas udara yangburuk selama abad ini.

Masa Depan Dunia dan Perubahan Iklim

Proyeksi perubahan dalam sistem iklim yang dibuat menggunakanhirarki model iklim mulai dari model iklim yang sederhana, modelkompleksitas menengah, model iklim yang komprehensif, dan modelsistem bumi. Dalam semua RCPs, konsentrasi CO2 di atmosfer yanglebih tinggi pada tahun 2100 dibandingkan dengan masa kini sebagaiakibat dari peningkatan lebih lanjut dari emisi kumulatif CO2 keatmosfer selama abad ke-21. Proyeksi ini digunakan untuk pembuatkebijakan untuk akhir abad ke-21. Untuk menempatkan proyeksitersebut dalam konteks sejarah, maka perlu untuk mempertimbangkanperubahan yang diamati antara periode yang berbeda. Berdasarkan datayang ada, suhu permukaan global terus mengalami perubahan. Namun,pemanasan telah terjadi di luar rata-rata suhu yang diprediksi.

12

Page 13: Resume IPCC 5TH Assessment Report

Emisi gas rumah kaca terus akan menyebabkan pemanasan lebih lanjutdan perubahan dalam semua komponen dari sistem iklim.

Tujuannya adanya laporan yang dikeluarkan oleh IPCC ini adalah untukmemberikan dunia pandangan ilmiah tentang keadaan saat ini,pengetahuan perubahan iklim dan dampak lingkungan dan sosial-ekonomipotensial. Laporan IPCC menyimpulkan bahwa, "hal ini sangat mungkinbahwa pengaruh manusia telah menjadi penyebab dominan dari pemanasanyang diamati sejak pertengahan abad ke-20." Semua penduduk bumiharus sadar atas apa yang dilakukan terhadap bumi. Kesadaranmenempatkan lingkungan dalam segala hal merupakan hal yang pentingdan merupakan salah satu cara menghambat perubahan iklim.

13

Page 14: Resume IPCC 5TH Assessment Report

14