RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI HITAM (Glycine soja L.) TERHADAP PEMBERIAN POC LIMBAH BUAH BUAHAN DAN INTERVAL WAKTU S K R I P S I Oleh: PRANANDA HIDAYAT NPM : 1404290114 Program Studi : AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN 2019
69
Embed
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI …repository.umsu.ac.id/bitstream/123456789/1003/1/Respon... · 2020. 3. 1. · respon pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai hitam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI HITAM (Glycine soja L.) TERHADAP PEMBERIAN
POC LIMBAH BUAH BUAHAN DAN INTERVAL WAKTU
S K R I P S I
Oleh:
PRANANDA HIDAYAT NPM : 1404290114
Program Studi : AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN
2019
i
RINGKASAN
Prananda Hidayat, penelitian ini berjudul “Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai Hitam (Glycine soja L.) Terhadap Pemberian POC Limbah Buah Buahan Dan Interval Waktu”. Dibimbing oleh : Ir. Bambang SAS, M.Sc., Ph.D. selaku ketua komisi pembimbing dan Ir. Efrida Lubis, M.P. selaku anggota komisi pembimbing. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018 sampai dengan bulan Agustus 2018 di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sampali Jl. Meteorologi Raya No.17, kecamatan Percut Sei Tuan, dengan ketinggian ± 25 m dpl.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC limbah buah buahan dan interval waktu terhadap pertumbuhan tanaman kedelai hitam (Glycine soja L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor, yaitu Faktor pemberian POC limbah buah buahan (B) dengan 4 taraf, yaitu B0 (Tanpa perlakuan), B1 (15 cc/tanaman) dan B2 (30 cc/tanaman), B3 (45 cc/tanaman). Faktor kedua yaitu pemberian Interval Waktu (I) dengan 3 taraf, yaitu I1 (4 hari), I2 (6 hari) dan I3 (8 hari). Terdapat 12 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali menghasilkan 36 satuan percobaan, jumlah tanaman per plot 4 dengan 4 tanaman sampel, jumlah tanaman seluruhnya 114 dengan jumlah sampel seluruhnya 114 tanaman. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah cabang (cabang), umur berbunga (hari), berat biji per tanaman sampel (g), jumlah polong berisi per sampel (polong) dan berat 100 biji per plot (g).
Hasil pemberian POC limbah buah buahan dan interval waktu serta interaksi tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Hasil terbaik dari semua parameter terdapat pada perlakuan B2 (30 cc/tanaman) dengan interval waktu pada perlakuan I1 (4 hari).
ii
SUMMARY
Prananda Hidayat, this research entitled "Responding to Growth and Production of Black Soybean (Glycine soja L.) Plants in Giving POC of Fruits and Time Intervals". Supervised by: Ir. Bambang SAS, M.Sc., Ph.D. as chairman of the supervising commission and Ir. Efrida Lubis, M.P. as a member of the supervisory commission. This research was conducted in May 2018 until August 2018 at the Meteorology and Climatology Agency (BMKG) Sampali Jl. Meteorology Raya No.17, sub-district Percut Sei Tuan, with an altitude of ± 25 m above sea level.
This study aims to determine the effect of POC fruit waste administration and time intervals on the growth of black soybean plants (Glycine soja L.). This study uses Factorial Randomized Block Design (RBD) with 2 factors, namely the factor of giving fruit fruit waste POC (B) with 4 levels, namely B0 (without treatment), B1 (15 cc / plant) and B2 (30 cc / plant) , B3 (45 cc / plant). The second factor is the provision of a Time Interval (I) with 3 levels, namely I1 (4 days), I2 (6 days) and I3 (8 days). There are 12 treatment combinations which are repeated 3 times to produce 36 experimental units, the number of plants per plot 4 with 4 sample plants, the total number of plants is 114 with a total sample of 114 plants. The parameters measured were plant height (cm), stem diameter (cm), number of branches (branches), flowering age (days), seed weight per plant sample (g), number of pods per sample (pods) and weighs 100 seeds per plot (g). The results of POC fruit waste administration and time intervals and interactions did not significantly affect all parameters. The best results of all parameters were found in treatment B2 (30 cc / plant) with time intervals in treatment I1 (4 days).
iii
RIWAYAT HIDUP
Prananda Hidayat, lahir di Gunung Melayu Desa Batu Anam Kecamatan
Rahuning Kabupaten Asahan pada tanggal 28 Agustus 1995 sebagai anak ke dua
dari empat bersaudara dari pasangan Ayahanda Sugiat dan Rismawati.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh antara lain :
1. SD Swasta Bina Dharma, Asahan (2002-2008).
2. SMP Negeri 3 Pulau Rakyat, Asahan (2008-2011).
3. SMA Negeri 1 Pulau Rakyat, Asahan (2011-2014).
4. Diterima sebagai Mahasiswa Fakultas Pertanian jurusan Agroekoteknologi
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2014.
Kegiatan akademik yang pernah diikuti selama menjadi Mahasiswa
Fakultas Pertanian UMSU antara lain :
1. Mengikuti Masa Penyambutan Mahasiswa Baru (MPMB) Tahun 2014.
2. Mengikuti Masa Ta’aruf (MASTA) PK. IMM Fakultas Pertanian UMSU
(Piminan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumatera Utara)
Tahun 2014.
3. Tahun 2016, Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PTP.
Nusantara IV Pulau Raja Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan
pada 9 Januari sampai 8 Februari.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul, “Respon Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Kedelai Hitam (Glycine soja L.) Terhadap Pemberian POC Limbah
Buah Buahan Dan Interval Waktu”.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Ayahanda Sugiat dan Ibunda Rismawati yang tercinta, atas kesabaran, kasih
sayang dan semangat juangnya dalam mendidik dan memberikan dukungan
moril maupun material hingga terselesainya penyusunan skripsi.
2. Ibu Ir. Asritanarni Munar, M.P., sebagai Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
3. Ibu Ir. Dafni Mawar Tarigan, S.P., M.Si., sebagai Wakil Dekan I Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
4. Bapak Muhammad Thamrin, S.P., M.Si., sebagai Wakil Dekan III Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
5. Ibu Dr. Ir. Wan Arfiani Barus, M.P., sebagai Ketua Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara.
6. Ibu Risnawati, M.M., sebagai sekretaris Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
1. Rataan Tinggi Tanaman Kedelai hitam umur 6 MST Pada Perlakuan POC Limbah Buah Buahan Dan Interval Waktu .............. 17
2. Rataan Diameter Batang Tanaman Kedelai hitam umur 6 MST
Pada Perlakuan POC Limbah Buah Buahan Dan Interval Waktu ..... 18 3. Rataan Umur Berbunga Tanaman Kedelai hitam umur 40-60 HST
Pada POC Limbah Buah Buahan Dan Interval Waktu ..................... 19 4. Rataan Jumlah Cabang Tanaman Kedelai hitam Pada Perlakuan
Biogas POC Limbah Buah Buahan Dan Interval Waktu ................... 20 5. Rataan Jumlah Polong Berisi per Sampel Tanaman Kedelai hitam
Pada POC Limbah Buah Buahan Dan Interval Waktu ..................... 21
6. Rataan Berat Biji per Sampel Tanaman Kedelai hitam Pada POC Limbah Buah Buahan Dan Interval Waktu........................................ 22
7. Rataan Berat 100 Biji Tanaman Kedelai hitam Pada POC Limbah
Buah Buahan Dan Interval Waktu ..................................................... 23
8. Rangkuman Uji Beda Rataan POC Limbah Buah Buahan Dan Interval Waktu ................................................................................... 24
ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1. Pembersihan Lahan Dan Pembuatan Plot .......................................... 45
1. Bagan Areal Penelitian ...................................................................... 32 2. Bagan Sampel Penelitian ................................................................... 33 3. Deskrispsi Tanaman Kedelai Hitam .................................................. 34
4. Hasil Analisis POC Limbah Buah Buahan ........................................ 35
5. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 3 MST (cm) ............................... 36
6. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 3 MST (cm) .......................... 36
7. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 6 MST (cm) ............................... 37 8. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 6 MST (cm) ........................... 37
9. Diameter Batang Tanaman 3 MST (mm) .......................................... 38
10. Daftar Sidik Ragam Diameter Batang 3 MST (cm)........................... 38
11. Diameter Batang Tanaman 6 MST (cm) ........................................... 39
12. Daftar Sidik Ragam Diameter Batang 6 MST (cm)........................... 39
13. Umur Berbunga (hari) ........................................................................ 40
14. Sidik Ragam Umur Berbunga (hari) .................................................. 40 15. Jumlah Cabang (Cabang) .................................................................. 41
16. Sidik Ragam Jumlah Cabang (Cabang) ............................................ 41
17. Jumlah Polong Berisi per Sampel (Polong) ....................................... 42
18. Sidik Ragam Jumlah Polong Berisi per Sampel (Polong) ................. 42
19. Berat Biji per Sampel (g) .................................................................. 43
20. Sidik Ragam Bobot Biji per Sampel (g) ............................................ 43 21. Berat 100 Biji (g) ............................................................................... 44
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan hasil dari analisis data dengan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dilihat bahwa semua hasil parameter
pengamatan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman kedelai
hitam. Hal ini diduga pemberian dosis POC limbah buah buahan yang terlalu
tinggi sehingga tanpa perlakuan (0 cc/tanaman) memberikan hasil yang tinggi
dibandingkan pada perlakuan 15 cc/tanaman, 30 cc/tanaman, dan 45 cc/tanaman
pada parameter tinggi dan jumlah cabang tanaman. Hal ini kemungkinan POC
limbah buah buahan yang sulit meresap ke dalam pori-pori tanah karena bentuk
cairan yang kental dan tidak dicampur dengan air menyebabkan akar tanaman
membutuhkan waktu yang lama untuk menyerap kandungan unsur hara yang
terkandung didalam POC limbah buah buahan dan mempengaruhi parameter
tinggi dan jumlah cabang tanaman tidak berpengaruh nyata. Menurut pendapat
Harjadi (1991) tanaman akan tumbuh baik apabila unsur hara yang dibutuhkan
cukup tersedia dalam bentuk yang diserap oleh tanaman dan sebaliknya tanaman
akan tumbuh kurang baik apabila unsur hara yang diserap tanaman kurang
memenuhi dalam proses pertumbuhannya. Pemberian interval waktu belum
menunjukkan pengaruh yang nyata pada semua parameter tanaman kedelai hitam
disebabkan adanya curah hujan serta kelembapan didalam tanah yang
mengakibatkan waktu pemberian POC limbah buah buahan tidak menunjukkan
perbedaan yang nyata, curah hujan menjadi faktor dalam pertumbuhan tanaman.
Dimana pada saat intensitas curah hujan tinggi maka kelembapan udara akan
semakin meningkat. Menurut Tjasyono (2004) kelembapan udara erat
hubungannya dengan ketersediaan air, saat kelembapan tinggi, seluruh pori-pori
tanah akan terisi air hingga titik jenuh. Seperti yang diketahui bahwa tanaman
kedelai hitam rentan terhadap curah hujan yang tinggi dan tumbuh baik pada
penyinaran matahari penuh sehingga fotosintesis dapat berlangsung dengan baik.
Selain itu kandungan unsur hara POC limbah buah buahan yang sudah di
analisis mengandung unsur hara P total sebesar 0,12 %, diduga belum terpenuhi
untuk pertumbuhan tanaman kedelai. Seperti pada penetian Samsul, dkk,. (2014)
bahwa respon pemberian P lebih terlihat pada parameter jumlah daun dan jumlah
cabang dibandingkan dengan diameter batang. Menurut Syarief (1985) unsur
fosfat berperanan dalam pembelahan sel dan juga untuk perkembangan jaringan
meristem. Dengan demikian unsur fosfat dapat merangsang pertumbuhan dan
cabang tanaman muda. Menurut Sutedjo (1995) pemberian bahan organik akan
mengurangi fiksasi fosfat oleh tanah sehingga unsur fosfat dalam tanah tidak
dalam keadaan terikat dan menjadi tersedia bagi tanaman.
Disamping itu tanaman kedelai hitam varietas Detam 1 diduga adanya
ketidakcocokkan dan adaptasi yang baru di wilayah Sumatera Utara sebab
masyarakat dominan membudidayakan tanaman kedelai kuning biasa dan untuk
kedelai hitam masih sedikit dibudidayakan didaerah Sumaetra Utara. Pada
deskripsi tanaman kedelai hitam varietas detam 1 ini belum menunjukkan pasti
wilayah yang sesuai untuk pertumbuhan yang baik termasuk di sumatera utara
dapat dilihat pada lampiran 3. Menurut pernyataan Allard (2005) menyatakan
bahwa gen-gen dari tanaman tidak dapat menyebabkan berkembangnya suatu
karakter terkecuali mereka berada pada lingkungan yang sesuai, dan sebaliknya
tidak ada pengaruhnya terhadap berkembangnya karakteristik dengan mengubah
tingkat keadaan lingkungan terkecuali gen yang diperlukan ada. Adanya faktor
dari serangan hama penghisap polong yang cukup tinggi dan akan mempengaruhi
polong menjadi tidak berisi bahkan busuk. Oleh karena itu parameter berat polong
berisi per sampel belum menunjukkan adanya perbedaan nyata. Menurut Rusmiati
et al (2005), tidak semua polong yang terbentuk terisi penuh oleh biji, hal tersebut
dapat disebabkan oleh berbagai gangguan diantaranya keadaan iklim yang kurang
mendukung pada saat pembungaan dan adanya gangguan hama dan penyakit
tanaman pada saat pengisian polong.
Sesuai dengan parameter jumlah polong berisi per sampel tanaman kedelai
hitam yang tidak memberikan pengaruh yang nyata akan berkolerasi positif
dengan berat biji per sampel dan berat 100 biji per sampel . Hal ini diduga terkait
dengan meningkatnya intensitas curah hujan pada saat penelitian, sehingga
berpotensi hilangnya unsur hara dari pupuk POC limbah buah buahan yang
diberikan pada tanaman kedelai hitam dalam proses pertumbuhan termasuk dalam
pembentukan dan perkembangan biji kedelai hitam tidak terpenuhi akibat proses
pencucian yang terjadi. Hal ini sesuai dengan pendapat Suryana (2008) yang
menjelaskan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman antara lain intesitas cahaya matahari, suhu, ketersedian air
dan unsur hara. Akibat tercucinya unsur hara oleh curah hujan yang tinggi,
ketersediaan unsur hara bagi tanaman tidak dapat terpenuhi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. POC limbah buah buahan tidak berpengaruh nyata pada semua parameter.
2. Interval waktu tidak berpengaruh nyata pada semua parameter.
3. Interaksi dari pemberian POC limbah buah buahan dan interval waktu tidak
berpengaruh nyata pada semua parameter.
4. Dari perlakuan POC limbah buah buahan dapat dilihat hasil yang baik adalah
perlakuan B2 dengan dosis 30 cc/tanaman dan perlakuan interval waktu hasil
yang baik adalah perlakuan I1 dengan interval waktu 4 hari, sedangkan
interaksi hasil yang baik adalah perlakuan B2I1 walaupun secara statistik tidak
menunjukkan perbedaan nyata.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk dilakukan penelitian
lanjutan dengan pemberian dosis dan interval waktu yang berbeda pada tanaman
yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, T. 2008. Kedelai, Budidaya dengan Pemupukan yang Efektif. Penebar Swadaya. Jakarta. Allard, R. W. 2005. Principles of Plant Breeding. Jhon Willey and Sons, New
York. [Balitkabi] Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. 2012. Varietas,
kandungan gizi dan prospek bahan baku industri. Balai Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, Malang.
Fachruddin, L. 2000. Budidaya Kacang-Kacangan. Knisius, Yogyakarta. Gardner, F, P, Pearce, R B, and Mitchell, R, L. 1991. Fisiologi Tanaman
Budidaya. Terjemahan Herawati Susilo. Jakarta: UI Press. Hal 432. Hadirah, F. 2011. Pengaruh Pengapuran dan Pemupukan Fosfat Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Biji Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Universitas Gajah Putih. Takengon.
Hadisuwito, S. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair. Agromedia Pustaka. Jakarta. Herawati, T. 2009. Respon Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L.
Merril) Terhadap Fungi Mikoriza Arbuskula dan Perbandingan Pupuk An- Organik dan Organik. USU Respository.
Hidayat, O, D. 2006. Morfologi Tanaman Kedelai. Hal 3-9 Dalam S.
Sommatmadja et a. (Eds.) Puslitbatang Bogor. Ikbal B, M, dan Hikmah. 2015. Laporan Akhir KKS PENGABDIAN LEMBAGA
KKS PENGABDIAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2015. Pemanfaatan Limbah Buah-buahan Sebagai Bahan Baku Pembuatan Pupuk Kompos Cair Beraroma Buah Di Desa Molingkapoto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Universitas Negeri Gorontalo.
Kartasapoetra, A, G. 1990. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah. Bumi Aksara,
Bandung. 134 hlm. Lamina, 1989. Kedelai dan Pengolahannya. Simpleks, Jakarta. Malanggi, L.P. 2012. Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktifitas Antioksidan
Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana mill). Jurnal MIPA UNSRAT. Vol. 1 (1) : 5-10.
Padjar. 2010. Morfologi Tanaman Kacang Kedelai Hitam. Digilib .http//unila.ac.id/828/9/BAB/2520II. pdf. Di akses pada tanggal 21 Februari 2018. Peraturan Menteri Pertanian, 2007. PERMENTAN No. 42/Permentan/OT.140/09 /2007.
Pitojo, S. 2003. Benih Kedelai. Kanisius. Jakarta. Ratna, N, S. 2015. Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai
Varietas Detam 1 terhadap Pemberian Vermikompos dan Pupuk P. Jurnal Agroekoteknologi . E-ISSN No. 2337- 6597 Vol.3. No.4, September 2015. (545) :1591- 1600.
Rukmana, S, K, dan Y, Yuniarsih. 2007. Kedelai, Budidaya Pasca Panen. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 92 hal. Rusmiati, J, Gani dan Susylowati 2005. Pengaruh Jarak Tanam dan Saat
Pemberian Pupuk SP-36 Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill) Varietas Anjasmoro. Jurnal Budidaya Pertanian. Vol 11(2): hal 72-79.
Safiah, N, S. 1990. Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai
Varietas Detam 1 terhadap Pemberian Vermikompos dan Pupuk P. Jurnal Agroekoteknologi . E-ISSN No. 2337- 6597 Vol.3. No.4, September 2015. (545) :1591- 1600.
Samsul, Kustiawan, Sitizahra dan Maizar, 2014. Pemberian Pupuk Anorganik dan
Pupuk Kandang Puyuh Pada Tanaman Padi. Jurnal RAT.Vol.3.No.1. Januari 2014. ISSN 2252-9608. Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau.Riau.Pdf
Setyamidjaja. 1986. Pupuk dan Pemupukan CV. Simplex. Jakarta. Simanjuntak, L. 2005. Usaha Tani Terpadu PATI : Padi, Azolla, Tiktok, dan
Ikan. Jakarta : AgroMedia Pustaka. Simatupang, P. Lingga dan K. Karim. 2005. Pengembangan Kedelai dan
Kebijakan Penelitian di Indonesia. Lokakarya Pengembangan Kedelai di Lahan Suboptimal. BALITKABI Malang.
Simanungkalit, RDM, Rasti Saraswati, Diah Setyorini., Iwik Hartatik. 2013.
Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
Suryana. 2008. Pengaruh Naungan dan Dosis Pupuk Kotoran Ayam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Paprika. Jurnal Agricol vol.1(1).
Sutanto. R. 2002. Pertanian Organik. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Sutedjo, M, M dan A, G Kartasapoetra, 1998. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Bima Aksara, Jakarta. 223 hlm.
Syarief, R dan A. Irawati, 1985. Pengetahuan Bahan untuk Industri Pertanian.
Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta. Tjasyono, dan Bayong. 2004. Klimatologi. ITB. Bandung.
1
LAMPIRAN
Lampiran 1. Bagan Areal Penelitian.
Ulangan I Ulangan III Ulangan II
b
a
U
Keterangan:
a : Jarak antar plot 30 cm
b : Jarak antar ulangan 50 cm
B2I1 B1I1 B0I1
B0I2 B0I1 B1I2
B1I2 B2I3 B2I3
B3I2 B3I2 B3I1
B1I1 B0I3 B0I2
B1I1
B2I1
B1I2
B2I2
B0I1
B3I1
B3I2 B3I1 B2I1
B3I3 B3I3 B0I3
B1I3
B2I2
B1I3
B2I1
B0I3
B1I3
B3I3 B0I2 B2I3
2
Lampiran 2. Bagan Sampel tanaman
80 cm
80 cm
Keterangan
: Tanaman Sampel
3
Lampiran 3. Deskripsi Tanaman Kedelai Hitam
Varietas Detam-1 Dilepas tahun : 2008Nomor galur:9837/K-D-8-185 Asal : Seleksi persilangan galur introduksi 9837 dengan Kawi Tipe tumbuh : Determinit Warna hipokotil : Ungu Warna epikotil : Hijau Warna bunga : Ungu Warna daun : Hijau tua Warna bulu : Coklat muda Warna kulit polong : Coklat tua Warna kulit biji : Hitam Warna hilum : Putih Warna kotiledon : Kuning Bentuk daun : Agak bulat Bentuk biji : Agak bulat Kecerahan kulit biji : Mengkilap Umur bunga (hari) : 35 Umur masak (hari) : 82 Tinggi tanaman (cm) : 58 Berat 100 biji (g) : 14,84 Potensi hasil (t/ha) : 3,45 Hasil biji (t/ha) : 2,51 Kandungan nutrisi Protein (% bk) : 45,36 Lemak (% bk) : 33,06 Ketahanan terhadap Ulat grayak : Peka Pengisap polong : Agak tahan Kekeringan : Peka Pemulia : M.Muchlish Adie,Gatut Wahyu AS, Suyamto.