Top Banner
RESPON KONSUMEN TERHADAP KOMUNIKASI PEMASARAN DITINJAU DARI MODEL HIRARKI DAMPAK Studi Kasus Konsumen Pelajar SMU/SMK dan Mahasiswa Supermarket di Kodya Yogyakarta terhadap Komunikasi Pemasaran Wafer Tango pada Acara Indonesian Idol 2007 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh: Monica Vita Atmaja NIM: 012214034 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
196

respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Jan 12, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

RESPON KONSUMEN TERHADAP KOMUNIKASI PEMASARAN DITINJAU DARI MODEL HIRARKI DAMPAK

Studi Kasus Konsumen Pelajar SMU/SMK dan Mahasiswa Supermarket di Kodya Yogyakarta terhadap Komunikasi Pemasaran Wafer Tango pada Acara

Indonesian Idol 2007

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Monica Vita Atmaja NIM: 012214034

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

Page 2: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 3: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 4: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

HALAMAN MOTTO

Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan

kepadaku

(Filipi 4: 13)

Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada

apa yang di hadapanku

(Filipi 3: 13)

Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci,

semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut

kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu

(Filipi 4: 8)

Sifat yang diinginkan seseorang adalah kesetiaannya; lebih baik miskin

daripada seorang pembohong

(Amsal 19: 22)

iv

Page 5: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

1. Jesus Christ

2. Beloved Mom and Babe

3. My sister “dee” and My lovely Felz

4. John Christopher Depp II

5. Semua orang yang kukasihi dalam Tuhan Yesus

v

Page 6: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 7: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

ABSTRAK

RESPON KONSUMEN TERHADAP KOMUNIKASI PEMASARAN DITINJAU DARI MODEL HIRARKI DAMPAK

Studi kasus Konsumen Pelajar SMA/SMK dan Mahasiswa Supermarket di Kodya Yogyakarta terhadap Komunikasi Pemasaran Wafer Tango pada

Acara Indonesian Idol 2007

Monica Vita Atmaja Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini menganalisa tentang respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak pada acara Indonesian Idol 2007 tujuannya untuk mengetahui berapa besar respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak pada acara Indonesian Idol 2007 serta mengetahui apakah ada perbedaan respon berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Populasi yang diambil adalah audiens Indonesian Idol 2007 yang ditemui sedang berbelanja di tiga supermarket yang ada di Kodya Yogyakarta. Sedangkan sampelnya berjumlah 100 orang yang diambil dengan metode convenience sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, teknik statistik Sturges, Uji normalitas data dan uji Z. Uji Z digunakan untuk mengetahui perbedaan respon berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan dan tingkat pendidikan antara pelajar SMU/SMK dan mahasiswa.

Rata-rata respon konsumen ditinjau dari model hirarki dampak sebesar 3,92 dari skala 1 sampai dengan 5 maka respon konsumen dapat dikatakan respon konsumen tinggi karena intervalnya antara >3,40 sampai dengan 4,20. Sedangkan perbedaan respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak berdasarkan jenis kelamin ditemukan nilai Zhitung (3,442) > Ztabel (1,984), dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 maka respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan respon konsumen berjenis kelamin perempuan dalam hal ini respon perempuan lebih tinggi daripada respon laki-laki. Untuk respon konsumen berdasarkan tingkat pendidikan ditemukan bahwa nilai Zhitung (3,486) > Ztabel (1,984), dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 maka respon konsumen pelajar SMU/SMK berbeda dengan respon mahasiswa dalam hal ini respon mahasiswa lebih tinggi daripada respon pelajar SMU/SMK.

vii

Page 8: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

ABSTRACT

CONSUMERS RESPONSE TOWARD TO MARKETING COMMUNICATION CONSIDER FROM HIERARCHY OF EFFECT

MODEL A Case Study on High School Student Consumers and College Student

Consumers in Kodya Yogyakarta Toward to Marketing Communication of Wafer Tango in Indonesian Idol 2007 Program

Monica Vita Atmaja

Sanata Dharma University Yogyakarta

2007 This research analyzed consumers’ response to marketing communication

of wafer Tango on television program of Indonesian Idol 2007 evaluated by hierarchy of effect model. The objectives were to know the extent of responses and the differences of responses based on gender and educational background. The samples were the audience of Indonesian Idol 2007, which were recruited when they were shopping at three chosen supermarket in Kodya Yogyakarta. The samples were 100 people who were taken conveniently. Data analysis technique used was Z test. Z test was used to know the difference of responses based on gender and educational background.

Mean of response consumer evaluated from the hierarchy of effect model was 3.92 (scale 1 up to 5) hence consumer response was considered high (positive). While the difference of consumers’ response to marketing communication of wafer Tango based on gender was significant (Zvalue = 3.442; p ≤ 0.05), in which woman’s responses are higher than those of men’s. Consumers’ response based on educational background was significantly different ( x college > x highschool; Xdifference is 3.486, p ≤ 0.05).

viii

Page 9: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Bapa surgawi atas berkat dan penyertaannya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi

Manajemen, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Skripsi ini tersusun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah Bapa yang dinyatakan melalui Yesus Kristus sebagai sumber kekuatan

dan pengharapanku.

2. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto. G,M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang

dengan sabar membimbing, mendukung dan mendoakan penulis selama

penulisan skripsi ini. Tuhan memberkati.

6. Ibu Dra. Diah Utari, BR, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan

sabar meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan saran selama

penulisan skripsi ini. Tuhan memberkati.

7. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah

meluangkan waktu dan memberikan saran yang berguna bagi penulis. Tuhan

memberkati.

8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen yang telah membagikan

ilmu selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

ix

Page 10: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

9. Seluruh karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Sekretariat ( Mas

Yuli, Mas Frans, Mbak Tutik), Parkiran ( Mas Heri, Mas Joko) yang dengan

ramah melayani.

10. Ibu Sri Iriani selaku Store Manager supermarket Matahari Foodmart mal

Galeria yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian dan

Bapak Asep Nanang selaku Assistant Store Manager Foodmart mal Galeria

yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis dan Mbak Rina

selaku Customer Service Foodmart mal Galeria yang banyak membantu

penulis.

11. Bapak Ign. Aburlian selaku Store Manager supermarket Hero mal Malioboro

yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian.

12. Bapak Randie Tjoe selaku General manager PT. Gardena Graha yang

memberikan ijin untuk melakukan penelitian di PT. Gardena Graha, Ibu Susi

selaku Manajer Personalia PT. Gardena Graha yang telah membantu penulis

dalam mendapatkan data dan Bapak Handono selaku Kepala Departemen

supermarket Gardena yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan

penelitian.

13. Para pembelanja yang berada di lokasi penelitian yang membantu penulis

mengisi kuesioner untuk kepentingan penelitian.

14. Toena kwek-kwek, Yoyo, Paulina dan Pulung yang membantu dalam

melakukan penelitian.

15. Papa Petrus Haryanto dan Mama Caroline, yang memberikan dukungan baik

secara moral dan material serta keluhan kepada penulis. Adikku Dwita Sari,

sepupuku Ncok, Koko, Cie Yung, Cicinya Onyong, Cie Ling2 yang selalu

memberikan semangat.

16. Keluarga besar Oei Hok Liang dan keluarga besar Boek Sien Hian yang

mendukung dalam doa.

17. My lovely, my closest friend, my partner, my ATM, my technician, Risada

Felix yang selalu menemani, mendukung, memberi fasilitas, memarahiku saat

x

Page 11: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

aku malas, dan mengajariku untuk selalu bekerja keras, karenamu hidupku

takkan sama. My Beibihuney, light of my life, thanks to make my world so

colorfull.

18. Teman-temanku warga MB 20 (Alisa, Vienda, Nora, Cie Her), warga Parkit 5

(Haksi, Toena Imoetz, Nyah-Ret, Mbak Jujul, Mbak Yoe, Cie Melly, si Nina,

Naydia, Vina, Imelda) terima kasih untuk kebersamaannya.

19. Warga eks Narada tembus 3A beserta anak-anak terlantarnya: Brian, Ale,

Gembong-Rina, Mr.A, Nana, Ita, Catur, Rabz, Papi, Ompong, Dili. Thanks for

all.

20. Teman-teman seperjuanganku di USD: F. Cahyo Dwi Utomo “Yoyo”, BeTe,

Mezoem, nDower, Topan Solver, Theo, Daniek(yang ganteng itu lho), Edwin,

Wowok, Nico, Frans, Yanou, Anton, Septa, Andy, Andika, Ka’ Nu2nK, Kris,

Harpi, Danik, Simbok, Moorries dan semua teman-teman angkatan 2001.

21. Teman-teman yang telah mendukung perkembangan dan kedewasaanku:

PDKK Kota Baru, Aang, Romi, Tarjo, Gito, Raymond, dan yang tak bisa

disebutkan satu per satu.

22. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak bisa disebutkan satu per satu.

Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan

dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan

saran dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, September 2007

Penulis

Monica Vita Atmaja

xi

Page 12: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………............................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING……………………………... ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. iii

HALAMAN MOTTO……………………………………………………….. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………...vi

ABSTRAK …………………………………………………………………. vii

ABSTRACT…………………………………………………………………. viii

KATA PENGANTAR………………………………………………………. ix

DAFTAR ISI…………………………………………………………………xii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xvi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………...xix

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………....xx

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………….. 1

B. Perumusan masalah……………………………………………. 3

C. Batasan Masalah……………………………………………….. 3

D. Tujuan Penelitian………………………………………………. 4

E. Manfaat Penelitian……………………………………………... 4

xii

Page 13: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

F. Sistematika Penulisan………………………………………….. 5

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Komunikasi Pemasaran…………..………………..………….... 7

1. Pengertian Komunikasi Pemasaran………………………… 7

2. Proses Komunikasi………………………………………… 7

3. Proses Komunikasi Pemasaran…………………………….. 10

4. Bauran Komunikasi Pemasaran…………………………… 12

5. Respon Konsumen……………..………………………....... 14

6. Proses Respon………..……………………………………. 17

7. Model Hirarki Dampak……………………………………. 21

B. Periklanan: Sebuah Perspektif Pemasaran…………..……...…… 26

1. Pengertian Periklanan dan Iklan……………………...……. 26

2. Tujuan Periklanan………………………………………….. 28

3. Televisi Sebagai Media Periklanan………………………… 29

4. Bentuk-bentuk Periklanan Televisi...………………………. 30

5. Penurunan Popularitas Iklan Slot…….…………………….. 32

C. Strategi Alternatif: TV Show Product Placement…………...... 34

D. Reality Show………………………………………………….... 36

E. Supermarket……………………………………………………. 41

F. Hipotesis……………………………………………………….. 42

xiii

Page 14: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian…………………………………………………. 43

B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………….. 43

C. Subyek dan Obyek Penelitian………………………………….. 44

D. Variabel Penelitian……………………………………………... 44

E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………... 47

F. Populasi dan Sampel…………………………………………… 47

G. Metode Pengujian Instrumen…………………………………... 51

H. Teknik Analisis Data…………………………………………… 53

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN IKLAN TANGO

DALAM ACARA INDONESIAN IDOL 2007

A. Lokasi Penelitian………………………………………………...59

A. Supermarket Hero …………………………………………...59

B. Supermarket Matahari Foodmart…………………………….61

C. Gardena Department Store & Supermarket………………....63

B. Iklan Wafer Tango……………………………………………….65

C. Indonesian Idol…......................................................................... 67

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data…………………………………………………… 72

1. Analisis Persentase………………………………………….72

2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas………………………. 78

xiv

Page 15: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

3. Teknik Statistik Sturges……………………………………. 79

4. Pengujian Normalitas Data………………………………… 82

5. Uji Z………………………………………………………... 90

a. Uji Z berdasarkan Jenis Kelamin………………………. 90

b. Uji Z berdasarkan Tingkat Pendidikan………………… 103

B. Pembahasan…………………………………………………….. 117

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAAN PENELITIAN

A. Kesimpulan…………………………………………………….. 120

B. Saran…………………………………………………………… 121

C. Keterbatasan Penelitian………………………………………… 122

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xv

Page 16: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Kesadaran………. 82

Tabel 5.2 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Pengetahuan……. 83

Tabel 5.3 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Kesukaan………...84

Tabel 5.4 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Pemilihan……….. 85

Tabel 5.5 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Keyakinan………. 86

Tabel 5.6 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Pembelian………. 87

Tabel 5.7 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Model Hirarki

Dampak ………………………………………………………... 88

Tabel 5.8 : Statistik Deskriptif pada Aspek Kesadaran berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 89

Tabel 5.9 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Kesadaran Berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 90

Tabel 5.10 : Statistik Deskriptif pada Aspek Pengetahuan………………….. 91

Tabel 5.11 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pengetahuan Berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 91

Tabel 5.12 : Statistik Deskriptif pada Aspek Kesukaan……………………... 93

Tabel 5.13 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Kesukaan Berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 93

Tabel 5.14 : Statistik Deskriptif pada Aspek Pilihan………………………... 95

xvi

Page 17: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Tabel 5.15 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pilihan Berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 95

Tabel 5.16 : Statistik Deskriptif pada Aspek Keyakinan……………………. 96

Tabel 5.17 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Keyakinan Berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 97

Tabel 5.18 : Statistik Deskriptif pada Aspek Pembelian……………………..98

Tabel 5.19 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pembelian Berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 99

Tabel 5.20 : Statistik Deskriptif pada Model Hirarki Dampak……………… 100

Tabel 5.21 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Model Hirarki Dampak

Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………….. 101

Tabel 5.22 : Statistik Deskriptif pada Aspek Kesadaran berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 102

Tabel 5.23 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Kesadaran Berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 103

Tabel 5.24 : Statistik Deskriptif pada Aspek Pengetahuan………………….. 104

Tabel 5.25 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pengetahuan Berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 104

Tabel 5.26 : Statistik Deskriptif pada Aspek Kesukaan……………………... 106

Tabel 5.27 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Kesukaan Berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 106

Tabel 5.28 : Statistik Deskriptif pada Aspek Pilihan………………………... 108

xvii

Page 18: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Tabel 5.29 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pilihan Berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 108

Tabel 5.30 : Statistik Deskriptif pada Aspek Keyakinan……………………. 109

Tabel 5.31 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Keyakinan Berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 110

Tabel 5.32 : Statistik Deskriptif pada Aspek Pembelian……………………..111

Tabel 5.33 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pembelian Berdasarkan

Jenis Kelamin…………………………………………………... 112

Tabel 5.34 : Statistik Deskriptif pada Model Hirarki Dampak……………… 113

Tabel 5.35 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Model Hirarki Dampak

Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………….. 114

xviii

Page 19: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Proses Komunikasi Promosi Menurut Basu Swastha………… 8 Gambar 2.2 : Model Hirarki Dampak……………………………………….. 22

Page 20: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara

Lampiran 2 : Kuesioner

Lampiran 3 : Surat Permohonan Kepada Responden Supermarket Hero

Lampiran 4 : Surat Permohonan Kepada Responden Supermarket Matahari

Foodmart

Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian supermarket Gardena

Lampiran 6 : Bagan Struktur Organisasi Supermarket Hero

Lampiran 7 : Bagan Struktur Organisasi Supermarket Matahari

Foodmart

Lampiran 8 : Bagan Struktur Organisasi Supermarket Gardena

Lampiran 9 : Gambar Bentuk Iklan TV Show Product Placement

Lampiran 10 : Pedoman Wawancara, Kuesioner dan Tabulasi Data

Lampiran 11 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 12 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof

Lampiran 13 : Hasil Uji Z berdasarkan Jenis Kelamin

Lampiran 14 : Hasil Uji Z berdasarkan Tingkat Pendidikan

Lampiran 15 : Tabel T dan Tabel Harga Kritis Z

xx

Page 21: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Produk yang beredar di pasar kini semakin beragam, masing-masing

produsen berusaha memasarkan produknya melalui berbagai cara, salah satu cara

yang ditempuh oleh produsen adalah melalui media periklanan, baik melalui iklan

dalam bentuk media cetak, media elektronik maupun media luar ruang. Iklan

televisi atau yang dikenal sebagai iklan slot menjadi salah satu bentuk periklanan

yang telah lama digunakan dan dirasa mampu menarik perhatian banyak audiens.

Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan aktivitas manusia yang

semakin meningkat keefektifan iklan slot sebagai media promosi semakin

menurun. Hasil penelitian pada tahun 1986 menunjukkan bahwa 64% konsumen

dapat mengingat, tanpa bantuan atau arahan sama sekali sebuah iklan slot yang

dilihat satu bulan yang lalu. Pada tahun 1990 angka tersebut turun menjadi 48%

(Peter&Olson, 1996).

Tujuan dari sebuah iklan tidak selalu agar konsumen setelah melihat iklan

suatu produk lantas membeli produk yang diiklankan tersebut, tujuan iklan juga

memberikan informasi tentang suatu produk, selain itu iklan juga bertujuan agar

audiens mengingat suatu produk yang diiklankan (Kotler, 1993). Sebuah iklan

dapat dikatakan efektif apabila iklan tersebut mampu mencapai tujuan periklanan

yang telah ditetapkan sebelumnya. Agar iklan suatu produk dapat dikatakan

1

Page 22: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

2

efektif maka pemasar perlu menyajikan dan mengembangkan periklanan dengan

menggunakan media yang dapat menjangkau konsumen yang luas.

Tv show product placement merupakan sebuah terobosan baru dalam

dunia periklanan, Tv show product placement adalah penempatan suatu produk

yang mudah terlihat dan terekspose secara berulang-ulang dalam suatu acara

televisi. Tv show product placement dapat dilihat keefektifannya melalui tayangan

televisi yang berupa reality show. Reality show merupakan acara televisi yang

digemari oleh banyak audien di Indonesia. Hasil survei Nielsen Media Reseach

(NMR) pada bulan juli 2005 melaporkan bahwa sebanyak 36,1 juta atau 16,9%

dari total 214 juta penduduk Indonesia menggemari reality show.

Aspek terpenting untuk mengetahui dampak suatu komunikasi pemasaran

adalah pemahaman terhadap proses respon dari penerima yang mungkin

mengarah pada perilaku spesifik konsumen. Oleh karena itu beberapa model telah

dikembangkan untuk memahami tahapan dimana konsumen mengalami proses

perubahan dari tidak sadar (unaware) menjadi sadar (aware) terhadap suatu

merek produk hingga melakukan pembelian nyata (purchase). Salah satu model

yang dikembangkan adalah model hirarki dampak (Hierarchy of effects model).

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dalam skripsi yang berjudul “Respon

Konsumen Terhadap Komunikasi Pemasaran Ditinjau Dari Model Hirarki

Dampak”. Studi kasus respon konsumen pelajar SMA/SMK dan mahasiswa

supermarket yang berada di Kodya Yogyakarta.

Page 23: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan penulis diatas maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Berapa besar respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

bila ditinjau dari model hirarki dampak?.

2. Apakah ada perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi

pemasaran wafer Tango berdasarkan jenis kelamin?.

3. Apakah ada perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi

pemasaran wafer Tango berdasarkan tingkat pendidikan?.

C. Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas maka penulis memberikan batasan

masalah sebagai berikut:

Respon konsumen yang diteliti antara lain kesadaran (awareness), pengetahuan

(knowledge), kesukaan (liking), pemilihan (preference), keyakinan (conviction),

pembelian (purchase).

Page 24: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

4

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar respon konsumen terhadap komunikasi

pemasaran wafer Tango apabila ditinjau dari model hirarki dampak.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat respon konsumen terhadap

komunikasi pemasaran wafer Tango berdasarkan jenis kelamin.

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat respon konsumen terhadap

komunikasi pemasaran wafer Tango berdasarkan tingkat pendidikan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi atau masukan bagi

perusahaan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

menentukan strategi periklanan yang kreatif dan mampu mencapai tujuan

periklanan yang ditetapkan perusahaan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan pengetahuan bagi

yang membacanya dan menambah referensi bagi mahasiswa Universitas

Sanata Dharma yang melakukan penelitian dengan topik serupa.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan penerapan teori-teori yang diperoleh penulis selama

kuliah serta mendapat pengalaman-pengalaman yang baru dan berharga saat

penulis melakukan penelitian.

Page 25: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

5

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan gambaran umum mengenai cara

penyusunan dan isi-isi pokok skripsi. Penjelasan tersebut

mencakup uraian tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan teori-teori yang mendasari penulisan ini,

yang meliputi uraian teoritis yang berhubungan dengan

masalah penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subjek dan objek penelitian, variable penelitian,

metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN

IKLAN TANGO DALAM ACARA INDONESIAN IDOL

2007

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi yang

digunakan sebagai lokasi penelitian, gambaran iklan serta

gambaran mengenai reality show Indonesian Idol.

Page 26: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

6

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang hasil temuan lapangan mengenai

data-data dan informasi yang dibutuhkan dalam analisis data.

Dibahas juga tentang teknik analisis data yang digunakan

dengan berpedoman pada teori.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

PENELITIAN

Pada bab ini dibuat kesimpulan berdasarkan analisis dan

penelaahan pada bab-bab sebelumnya, dan memberikan saran-

saran yang diharapkan bermanfaat bagi perusahaan

sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh serta

keterbatasan-keterbatasan saat penelitian dilakukan.

Page 27: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Komunikasi Pemasaran

1. Pengertian Komunikasi Pemasaran

Komunikasi merupakan dasar pengembangan promosi. Dengan

komunikasi seseorang, lembaga atau masyarakat dapat saling mengadakan

interaksi. Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang

membantu dalam mengambil keputusan di bidang pemasaran serta

mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan

semua pihak untuk berbuat lebih baik (Swastha, 1984:234). Komunikasi

pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak atau

lembaga yang terlibat dalam perdagangan. Pertukaran dua arah ini disebut

sebagai dialog pemasaran. Pihak-pihak yang harus berdialog dengan

perusahaan adalah para pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan

potensial, pengecer, pemasok, pihak-pihak yang memiliki kepentingan

pada perusahaan dan masyarakat.

2. Proses Komunikasi

Menurut Basu Swastha model dasar komunikasi terdiri dari empat

elemen. Ke-empat elemen tersebut adalah sumber, berita, penerima dan

umpan balik. Sumber yang mampunyai inisiatif untuk mengadakan

komunikasi dapat mengirimkan sesuatu berupa berita kepada suatu objek

7

Page 28: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

8

pihak yang dituju atau disebut penerima. Untuk mengetahui seberapa jauh

efektifitas komunikasi ditunjukkan dengan reaksi dan tanggapan dari

penerima sebagai umpan balik kepada sumber.

Berita

Umpan balik

Sumber Penerima

Gambar 2.1. Proses Komunikasi Sumber: Basu Swastha (1984:236)

Menurut Kotler proses komunikasi yang efektif terdapat sembilan

elemen kesembilan elemen tersebut adalah:

a. Pengirim

Pengirim merupakan pihak yang mengirim pesan kepada pihak yang

lain ( disebut sumber atau komunikator ).

b. Pengkodean

Pengkodean merupakan proses pengungkapan pendapat kedalam

bentuk simbolik.

c. Pesan

Pesan merupakan serangkaian simbol yang dikirimkan oleh pengirim.

Page 29: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

9

d. Media

Media merupakan saluran komunikasi yang dicapai untuk

menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima.

e. Penguraian kode

Penguraian kode merupakan proses ketika penerima mengartikan

pesan-pesan dari pengirim kepada penerima.

f. Penerima

Penerima adalah pihak yang menerima pesan yang dikirim oleh pihak

lain ( disebut juga komunikan ).

g. Tanggapan

Tanggapan adalah serangkaian reaksi dari penerima setelah melihat

atau mendengar pesan yang dikirim oleh pihak pengirim.

h. Gangguan atau distorsi

Gangguan adalah sesuatu yang tidak terduga selama proses

komunikasi. Mengakibatkan penerima memperoleh pesan berbeda dari

yang dikirim oleh pengirim. Ada tiga hal mengapa penerima tidak

menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan. Pertama adalah

perhatian yang selektif dimana penerima tidak akan memperhatikan

sesuatu di sekeliling mereka. Kedua adalah penyimpangan efektif

dimana penerima menyalah tafsirkan pesan-pesan yang harus didengar

menjadi pesan-pesan yang hanya ingin mereka dengar. Ketiga adalah

Page 30: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

10

ingatan selektif dimana penerima hanya akan menyerap sebagian kecil

pesan yang sampai pada mereka.

3. Proses Komunikasi Pemasaran

Model komunikasi pemasaran yang dikembangkan pada umumnya

tidak jauh berbeda, meliputi pengiriman dan penerimaan pesan. Pertama

kali pesan datang dari pengirim pesan ( sumber ) atau yang sering disebut

sebagai pemasar. Proses selanjutnya yaitu pemasar menentukan

bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara

positif oleh penerima pesan dalam hal ini disebut konsumen. Pada proses

tersebut ditentukan pula jenis komunikasi apa yang digunakan melalui

periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas,

penjualan personal atau dengan pemasaran langsung.

Proses selanjutnya yaitu menyampaikan pesan melalui media. Jika

pesan dirancang dalam bentuk iklan, maka dapat menggunakan media

cetak atau media elektronik. Pesan dalam media cetak biasanya bersifat

detail dan menjelaskan karakter produk secara lengkap. Sedang pesan

yang dilakukan melalui media elektronik seperti televisi dan radio tidak

secara detail dalam menerangkan suatu produk karena akan banyak

memakan biaya.

Hal yang kemudian terjadi adalah pesan melalui media tersebut

akan ditangkap oleh penerima atau konsumen disertai dengan tindakan

jika pesan yang disampaikan, diterima secara positif maka akan

Page 31: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

11

mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Tentu saja

tidak semua sikap positif diakhiri dengan pembelian karena dibatasi oleh

kemampuan daya beli. Sedang sikap negatif akan menghalangi konsumen

untuk melakukan tindakan pembelian.

Proses terakhir yaitu umpan balik atas pesan yang dikirim.

Pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan

harapan, dalam arti mendapat respon dan tindakan positif dari konsumen

atau justru sebaliknya. Tanggapan yang diharapkan dari audien adalah

pembelian, kepuasan yang tinggi serta cerita dari mulut ke mulut yang

baik.

Sikap negatif dalam proses komunikasi pemasaran disebabkan

oleh adanya beberapa gangguan. Gangguan disebabkan karena perhatian

yang selektif dimana penerima tidak akan memperhatikan sesuatu di

sekeliling mereka. Ganguan tersebut dapat diatasi bila komunikator dalam

menyampaikan pesan disertai dengan ilustrasi yang menarik dan sedikit

tulisan sehingga menarik perhatian konsumen. Penyimpangan efektif

dimana penerima menyalah tafsirkan pesan-pesan yang harus didengar

menjadi pesan-pesan yang hanya ingin mereka dengar juga dapat

mengakibatkan gangguan. Maka komunikator dituntut untuk berusaha

merancang pesan yang sederhana, jelas, menarik, dan berulang-ulang agar

inti dari pesan tersebut dapat diterima oleh penerima. Selain itu ingatan

selektif dimana penerima hanya akan menyerap sebagian kecil pesan yang

Page 32: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

12

sampai pada mereka juga akan mengakibatkan gangguan. Suatu pesan

akan melewati ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang

tergantung pada jumlah dan jenis pengulangan pesan yang dilakukan oleh

penerima.

4. Bauran Komunikasi Pemasaran

Bauran komunikasi pemasaran terdiri atas lima cara komunikasi

utama. Kelima cara komunikasi utama tersebut adalah:

a. Periklanan

Periklanan adalah komunikasi berbagai media yang dilakukan oleh

perusahaan serta individu-individu. Periklanan dapat digunakan untuk

membangun citra jangka panjang suatu produk dan disisi lain

mempercepat penjualan. Periklanan adalah cara yang efektif untuk

menjangkau banyak pembeli yang tersebar secara geografis dengan

biaya yang rendah untuk setiap tampilannya. Namun bentuk

periklanan tertentu seperti iklan televisi memerlukan anggaran yang

besar sedang untuk bentuk lain seperti surat kabar dapat dilakukan

dengan anggaran yang kecil.

b. Promosi penjualan

Promosi penjualan adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada

konsumen untuk melakukan pembelian. Perusahaan menggunakan alat

komunikasi penjualan untuk menciptakan tanggapan yang kuat dan

Page 33: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

13

lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendramatisasi

penawaran produk dan mendorong penjualan yang sedang lesu.

Namun pengaruh promosi penjualan biasanya bersifat jangka pendek

dan tidak efektif dalam membangun referensi merek jangka panjang.

c. Hubungan Masyarakat dan Publisitas

Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga

sifat khusus. Pertama adalah kredibilitas yang tinggi dengan berita dan

gambar yang otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan

dengan iklan. Kedua adalah kemampuan menangkap pembeli yang

tidak menduga. Ini dikarenakan pesan diterima oleh pembeli lebih

sebagai berita bukan sebagai komunikasi yang bertujuan untuk

penjualan. Program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan

baik dan dikoordinasi dengan elemen bauran komunikasi yang lainnya

dapat sangat efektif. Ketiga adalah dramatisasi, seperti halnya

periklanan hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk

mendramatisasi suatu perusahaan atau produk

d. Penjualan personal

Penjualan personal merupakan interaksi langsung dengan satu calon

pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan

dan menerima pesanan. Penjualan personal memiliki banyak

manfaatnya. Penjualan personal mencangkup hubungan yang hidup

langsung dan interaksi antara dua orang atau lebih. Masing-masing

Page 34: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

14

pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih

dekat dan segera melakukan penyesuaian. Penjualan personal

memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari

hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan. Penjualan

personal juga membuat pembeli merasa berkewajiban untuk

mendengar pembicaraan wiraniaga. Walaupun tanggapan tersebut

hanya berupa ucapan terimakasih secara sopan.

e. Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung merupakan pesan non publik yang biasanya

ditujukan kepada orang tertentu. Dalam pemasaran langsung pesan

dapat disesuaikan untuk menarik orang yang dituju. Suatu pesan dapat

disiapkan secara cepat untuk diberikan kepada seseorang. Selain itu

pesan juga dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tertentu.

Untuk berkomunikasi secara langsung guna mendapatkan tanggapan

langsung dari pelanggan dan calon pelanggan komunikasi dapat

dilakukan menggunaan surat, telepon, faksimil, email dan alat

penghubung non personal lainnya.

5. Respon Konsumen

Untuk menilai apakah pesan yang disampaikan produsen kepada

konsumen berhasil atau tidak. Salah satunya adalah dengan melihat,

mendengar dan meneliti tanggapan atau konsumen. Tanggapan atau opini

Page 35: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

15

akan timbul bila ada sesuatu yang merangsang (stimulus). Berelson

beranggapan:

by communication is meant the transmission of symbols via the major media of mass communication (radio, newspaper, film, magazine, book) and the major medium private communication. And by public opinion is meant people’s response (that approval, disapproval, or indifference) to controversial issues (Schramm, 1970: 343).

Pesan akan mentransmisikan berbagai issues yang menimbulkan

respon dari konsumen yang dikemudian hari dapat dipersepsikan. Untuk

dapat menjadi persepsi, semuanya akan melewati sebuah proses. Dalam

proses inilah yang nantinya akan menimbulkan attitude yang dapat berupa

opini/tanggapan ataupun dapat juga berupa action. Attitude ini

memberikan penilaian atas sesuatu obyek atau produk yang dihadapi yaitu

dengan menerima atau menolak. Hal ini sama dengan apa yang

disampaikan oleh Soemadi Sorjabrata bahwa tanggapan atau respon

berkaitan erat dengan sebab akibat suatu peristiwa, erat pula dengan

penangkapan, interpretasi dan penghargaan terhadap suatu hal atau jasa

(Soerjabrata, 1980: 143).

Dengan kata lain untuk mengetahui efektifitas sebuah komunikasi

pemasaran dapat dirumuskan dengan melihat respon audience. Engel

(1973) mengatakan bahwa ada 3 tahap respon yang diharapkan dari

audiens sebagai calon konsumen, yaitu:

Page 36: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

16

1. Kognitif

Komponen kognitif berisi kesadaran dan pengetahuan seseorang

terhadap suatu obyek. Audiens mempertimbangkan dan memproses

iklan yang dilihatnya. Sifat dari respon kognitif ini akan menentukan

penerimaan atas suatu produk. Respon kognitif memberikan pelengkap

pada pengukuran sikap dalam mengevaluasi efektifitas komunikasi

pemasaran. Pendekatan utama yang digunakan sebagai ukuran adalah

ingatan.

2. Afektif

Komponen afektif menyangkut masalah emosional subyektif seseorang

terhadap suatu obyek. Secara umum ini disamakan dengan perasaan

yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu yang mengacu pada

kesenangan terhadap suatu obyek, menggambarkan perasaan dan

emosi yang dihasilkan oleh suatu stimulus. Respon afektif berguna

dalam meramalkan sikap yang terbentuk setelah audiens melihat

sebuah iklan.

3. Konatif

Komponen konatif menunjukan bagaimana kecenderungan perilaku

seseorang yang berkaitan dengan obyek yang dihadapinya. Asumsi

dasarnya adalah bahwa kepercayaan dan perasaan mempengaruhi

Page 37: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

17

perilaku. Respon konatif ini mengacu pada kecenderungan perilaku

pembelian.

6. Proses Respon

Aspek terpenting untuk mengetahui dampak suatu komunikasi

pemasaran adalah pemahaman terhadap proses respon (response process)

dari penerima yang mungkin mengarah pada perilaku spesifik konsumen

(seperti pembelian produk). Perilaku konsumen didefinisikan sebagai

serangkaian proses dan aktivitas manusia ketika mencari, menyeleksi,

membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menentukan produk dan jasa

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Belch, 2004:147).

Beberapa model telah dikembangkan untuk memahami tahapan

dimana konsumen melalui proses perubahan dari tidak sadar/tahu

(unaware) menjadi sadar/tahu (aware) terhadap suatu merek atau

perusahaan sehingga melakukan pembelian nyata. Model adalah

penyederhanaan dari suatu yang mampu mewakili sejumlah objek atau

aktivitas. Dalam mengukur dampak komunikasi pemasaran digunakan

model dengan pertimbangan konsumen hidup di dalam lingkungan yang

kompleks (Durianto, 2003). Oleh karena itu, perilaku konsumen sangat

kompleks. Dengan menggunakan model, maka dapat dijelaskan secara

sederhana perilaku konsumen yang kompleks tersebut. Untuk mengukur

Page 38: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

18

dampak komunikasi pemasaran dapat digunakan beberapa model antara

lain:

a) The AIDA Model

Model Attention, Interest, Desire, Action (AIDA)

dikembangkan untuk memprsentasikan tahapan dimana seorang

penjual membawa konsumen melalui tahap perhatian (attention),

ketertarikan (interest), hasrat (desire) dan aksi (action) dalam proses

penjualan personal (Fill, 1995). Seorang penjual pertama-tama harus

mendapatkan perhatian konsumen terhadap produk atau layanan

perusahaan. Level ketertarikan yang tinggi akan mampu

menciptakan hasrat untuk memiliki atau menggunakan produk.

Tahapan aksi dalam model AIDA ini dimaksudkan sebagai

konsumen memiliki komitmen untuk melakukan pembelian dan pada

akhirnya konsumen malakukan pembelian nyata.

b) The Hierarchy of effect model

Model hirarki dampak yang dikembangkan oleh Robert

Lavidge dan Gary Steiner ini merupakan model yang paling banyak

dipakai sebagai paradigma untuk menetapkan dan mengukur tujuan

komunikasi. Model ini menunjukkan proses periklanan bekerja.

Model ini mengasumsikan bahwa konsumen melalui serangkaian

tahapan sekuensial dari kesadaran inisial tentang sebuah produk atau

jasa hingga melakukan pembelian nyata (Belch, 2004:148). Tahapan

Page 39: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

19

tersebut adalah kesadaran (awareness), pengetahuan (knowledge),

kesukaan (liking), pemilihan (preference), keyakinan (conviction)

dan pembelian (purchase). Premis yang mendasari model ini adalah

bahwa dampak promosi terjadi selama selama beberapa periode

waktu. Promosi mungkin tidak mengarah pada tanggapan behavioral

konsumen secara langsung, tetapi konsumen akan melewati

serangkaian dampak, dimana setiap tahapan dalam serangkaian

dampak tersebut terpenuhi sebelum konsumen dapat berpindah pada

tahapan dampak selanjutnya dalam hirarki.

c) Innovation Adoption Model

Model adobsi inovasi ini merepresentasikan tahapan yang

dilalui konsumen ketika mengadopsi sebuah produk atau jasa baru

(Belch, 2004:148). Sebagaimana model yang lain, model ini

mengandaikan bahwa pengadopsi potensial harus berpindah melalui

serangkaian tahapan sebelum melakukan aksi (memutuskan untuk

mengadopsi sebuah produk baru). Tahapan tersebut adalah

kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), evaluasi (evaluation),

pencobaan (trial) dan adopsi (adoption) (Belch, 2004:148). Sebuah

tantangan yang dihadapi oleh perusahaan ketika memperkenalkan

sebuah produk baru adalah untuk menciptakan kesadaran dan

ketertarikan konsumen serta mendorong mereka untuk mengevaluasi

sebuah produk baru adalah melalui penggunaan nyata sehingga

Page 40: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

20

penilaian terhadap produk dapat dilakukan. Pemasar sering

menstimulasi konsumen untuk mencoba produk dengan cara

mendemonstrasikannya atau memberi sample. Setelah konsumen

mencoba produk, konsumen memiliki kemungkinan untuk

mengadopsi produk tersebut atau menolaknya (Belch, 2004:148).

d) The Information Processing Model

Model pemrosesan informasi yang dikembangkan oleh

William McGuire ini mengasumsikan bahwa penerima pesan dalam

situasi komunikasi persuasif (seperti periklanan) adalah seorang

pemroses informasi atau pemecah masalah (problem solver) (Belch,

2004:148). Model ini merepresentasikan serangkaian tahapan yang

dilalui konsumen ketika berada dalam situasi persuasif, tahapan

dalam model ini mirip dengan tahapan dalam model hirarki dampak,

yakni perhatian (attention) dan pemahaman (comprehension) mirip

dengan kesadaran (awareness) dan pengetahuan (knowledge), dan

penyerahan (yielding) bersinonim dengan kesukaan (liking). Model

ini memiliki tahapan yang tidak terdapat dalam model-model lain,

yaitu retensi (retention). Retensi adalah kemampuan penerima untuk

menyimpan atau tetap memelihara (retain) porsi informasi yang

dipahami yang ia terima dengan valid dan relevan. Tahapan ini

sangat penting semenjak kebanyakan komunikasi promosi didesain

tidak untuk memotivasi konsumen agar melakukan aksi pembelian

Page 41: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

21

dengan segera, tetapi lebih pada menyajikan informasi yang akan

digunakan konsumen ketika membuat keputusan pembelian.

e) The Hierarchical Communication Model

Model komunikasi hirarkis yang dikembangkan oleh

Donovan Owen ini merepresentasikan serangkaian tahapan yang

dilalui konsumen ketika dihadapkan pada eksposur suatu komunikasi

pemasaran. Tahapan dalam model ini meliputi perhatian (attention),

pemahaman atau pengetahuan (understanding/knowledge),

penerimaan/sikap (acceptance/attitude), intensi (intention), dan

percobaan (trial). Dalam model ini suatu komunikasi promosi

mencapai kesuksesan apabila konsumen telah memasuki tahapan

percobaan (trial). Dengan kata lain, tujuan akhir dari promosi adalah

aksi pembelian nyata oleh konsumen.

7. Model Hirarki Dampak

Model hirarki dampak dapat dipakai sebagai sebuah paradigma

untuk mengukur dampak suatu komunikasi promosi karena mampu

menunjukkan proses bagaimana sebuah promosi bekerja. Model ini

mengasumsikan bahwa seseorang komsumen memasuki serangkaian

tahapan dalam urutan sekuensial (sequential order) dari kesadaran

(Awareness) terhadap sebuah produk atau jasa dan pada akhirnya

melakukan pembelian nyata (actual purchase). Ada hubungan sebab

akibat dari kognisi ke afeksi dan dari afeksi ke konasi (Chan, 2004).

Page 42: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

22

Bagan 2.1 berikut ini menampilkan model hirarki dampak yang

terjadi pada tahapan respon.

Tahapan (Stages)

Hirarki Dampak (Hierarchy of effect)

Konatif (Conative)

Purchase

Conviction

Preference Afektif (Affective)

liking

Knowledge Kognitif

(Cognitive) Awareness

Gambar 2.2. Model Hirarki Dampak

Premis yang mendasari Model hirarki dampak adalah bahwa

dampak komunikasi promosi dapat terjadi dalam beberapa periode waktu

(Belch, 2004) serangkaian dampak harus terjadi dimana setiap tahapnya

harus terpenuhi sebelum konsumen dapat berpindah ke tahap selanjutnya

dalam hirarki. Komponen yang terdapat pada model ini antara lain :

Page 43: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

23

• Kesadaran ( awareness)

Dampak sekaligus tujuan langsung paling utama dari

komunikasi promosi adalah pada respon kognitif konsumen (

Peter&Olson, 1996). Konsumen harus memiliki kesadaran

(awareness) akan merek produk yang diiklankan karena konsumen

tidak akan membeli sebuah produk sebelum mereka mengetahui merek

produk tersebut, kesadaran merek (brand awareness) adalah sebuah

tujuan umum komunikasi untuk semua strategi promosi (Peter&Olson,

1996) dengan menciptakan kesadaran merek pemasar berharap bahwa

kapanpun kebutuhan kategori muncul, merek tersebut akan diaktifkan

dari ingatan untuk kemudian dimasukkan kedalam pertimbangan

pilihan alternatif dalam pengambilan keputusan.

• Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan merupakan respon kedua setelah awareness.

Untuk mencapai tahap ini perusahaan perlu membuat promosi yang

informatif, dengan memberikan informasi tentang suatu produk

kepada konsumen, konsumen tidak sekedar mengetahui merek produk

yang diiklankan namun konsumen juga akan mengetahui kategori

produk tersebut.

Page 44: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

24

• Kesukaan (Liking)

Setelah konsumen memasuki tahapan kognitif, konsumen

memasuki tahapan lebih tinggi selanjutnya yaitu tahapan afektif

berupa kesukaan atau liking konsumen terhadap merek produk yang

diiklankan. Ketika melihat sebuah iklan konsumen memiliki sikap

tertentu terhadap merek produk yang diiklankan. Sikap berkaitan

dengan rasa suka dan tidak suka, oleh karena itu sikap mempunyai

implikasi atas tindakan tertentu. Ketertarikan konsumen terhadap suatu

merek produk yang diiklankan dipengaruhi oleh 2 hal yaitu:

1) Advertising Likability

Advertising likability adalah kesukaan pada iklan atau bentuk

promosi (Subroto, 2002). Eksposur yang berulang-ulang

sebuah iklan mampu membawa konsumen pada perasaan

familiar (Feeling of familiarity) dan perasaan positif terhadap

iklan (Jalleh, 2002)

2) Product Likability

Product likability adalah kesukaan pada produk dari merek

yang diiklankan (Subroto, 2002). Kesukaan konsumen

terhadap suatu produk sangat dipengaruhi oleh keadaan diri

Page 45: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

25

konsumen menyangkut konsumsi produk, pengalaman belajar,

dan loyalitas merek (Wells&Prensky, 1996).

• Pilihan (preference)

Tahap selanjutnya dalam hirarki dampak adalah tahapan

pilihan atau preference, masih dalam tahapan afektif. Setelah

konsumen menyukai produk yang diiklankan bisa juga terjadi bahwa

konsumen tidak menempatkan produk tersebut lebih penting daripada

produk-produk yang lain. Kalau konsumen telah menempatkan produk

tersebut sebagai pilihan utama maka konsumen telah sampai pada

tahapan preference dalam model.

• Keyakinan (Conviction)

Konsumen mungkin sudah menempatkan produk sebagai

pilihan utama, namun belum memiliki keyakinan yang pasti mengenai

produk tersebut. Kalau sudah memiliki keyakinan tentang suatu

produk biasanya orang akan mempromosikan juga kepada orang lain.

• Pembelian (purchase)

Setelah melalui serangkaian tahapan kognitif dan afektif,

konsumen memasuki tahapan lebih tinggi selanjutnya yaitu tahapan

konatif berupa action atau aksi pembelian. Suatu komunikasi promosi

pada akhirnya bertujuan untuk menstimulasi dan memotivasi target

konsumen untuk melakukan pembelian (Peter&Olson, 1996).

Page 46: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

26

Pembelian nyata adalah saat konsumen membayar dalam jumlah

tertentu untuk membeli suatu produk pada waktu tertentu. Pembelian

nyata merupakan sasaran akhir dalam sebuah komunikasi promosi,

baik untuk konsumen yang baru pertama kali membeli (trial) maupun

konsumen yang melakukan pembelian ulang (repurchace).

B. Periklanan : Sebuah Perspektif Pemasaran

1. Pengertian Periklanan dan Iklan

Definisi dari periklanan biasanya mengandung enam elemen, yaitu:

pertama, periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar walaupun

beberapa bentuk seperti iklan layanan masyarakat misalnya menggunakan

ruang khusus yang gratis, bila harus membayarpun dengan jumlah yang

sedikit; kedua, adanya proses identifikasi sponsor dimana iklan juga ingin

menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai perusahaan yang

memproduksi produk yang ditawarkan; ketiga, upaya membujuk dan

mempengaruhi konsumen untuk melakukan tindakan pembelian; keempat

periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampai

pesan; kelima, menggunakan media massa ini menjadikan periklanan

dikategorikan sebagai komunikasi masal sehingga periklanan mempunyai

sifat bukan pribadi ( non personal); keenam, audiens dalam perancangan

iklan harus secara jelas ditentukan kelompok konsumen yang akan

menjadi sasaran pesan.

Page 47: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

27

Perusahaan sering menggunakan periklanan sebagai alat komunikasi

karena sifat-sifat khas dari periklanan, yaitu (Kotler, 1993:584):

a. Public presentation, Periklanan dapat menyajikan pesan yang

langsung ditujukan kepada masyarakat umum

b. Persuasiveness, periklanan merupakan media yang mudah menyerap

secara menyeluruh dan memungkinkan calon konsumen

membandingkan pesan dengan pesaing. Sedang periklanan yang

dilakukan perusahaan secara lambat laun akan

membentuk/membangun image tentang perusahaan.

c. Amplified Expressiveness, periklanan memberikan peluang bagi

perusahaan untuk menampilkan wajah perusahaan/produknya dengan

cara mengesankan, misalnya dengan menampilkan warna-warna yang

indah, suara atau dengan cetakan.

d. Impersonality, sifat ini menjadi kelemahan bagi periklanan karena

tidak mampu bereaksi atau menjawab pertanyaan yang lebih jauh dari

konsumen

Iklan merupakan salah satu alat yang paling umum digunakan

perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli

sasaran dan masyarakat. Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai

pesan yang menawarkan suatu produk yang bertujuan kepada masyarakat

melalui suatu media.

Page 48: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

28

Menurut Frank F. Jefkins (1982:111), iklan didefinisikan sebagai

pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat

melalui suatu media. Namun membedakan pengumuman biasa, iklan

diarahkan untuk membujuk orang untuk membeli

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa iklan

merupakan berita atau pesan, sedangkan periklanan merupakan prosesnya

yaitu program kegiatan untuk mempersiapkan berita/pesan tersebut dan

menyebar luaskan kepada masyarakat.

2. Tujuan Periklanan

Penentuan tujuan yang baik tidak hanya efektif bagi penentuan

kriteria untuk pengambilan keputusan, tetapi juga memberikan standar

untuk membandingkan dengan hasil akhir. Terdapat tiga tujuan utama

dari periklanan bila dilihat hasil akhirnya, yaitu (Kotler, 1993:598) :

a. Periklanan informatif (Informative Advertising), berarti

pemasaran harus merancang iklan sedemikian rupa agar hal-hal

penting mengenai produk bisa disampaikan dalam pesan iklan.

Biasanya dilakukan besar-besaran pada tahap akhir suatu jenis

produk. Tujuannya adalah untuk membentuk permintaan

pertama.

b. Periklanan Persuasif (persuasive advertising), penting

dilakukan dalam tahap kompetitif. Tujuannya adalah untuk

membentuk permintaan selektif untuk suatu merek tertentu.

Page 49: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

29

Beberapa periklanan persuasif telah beralih ke jenis periklanan

perbandingan (comparative advertising), yang berusaha

membentuk keunggulan suatu merek melalui perbandingan

atribut spesifik dengan satu atau beberapa merek lain dikelas

produk yang sama.

c. Periklanan pengingat ( reminder advertising ), pada umumnya

iklan yang bersifat mengingatkan digunakan untuk produk

yang sudah mapan dan mempunyai kelompok konsumen

tertentu. Iklan ini sangat penting bagi produk-produk yang

dibeli berulang-ulang atau dengan keterlibatan konsumen yang

rendah karena sangat rentan terhadap bujukan-bujukan pesan

iklan produk lain yang sejenis.

3. Televisi Sebagai Media Periklanan

Sejak awal tahun 1990an, televisi swasta mulai bermunculan di

Indonesia. Dengan kemampuan jangkauan yang merambah ke

berbagai bentuk kehidupan masyarakat, televisi menjadi sasaran yang

efektif untuk menjangkau pasar sasaran. Karena televisi sudah menjadi

sesuatu untuk mendapatkan kesenangan, informasi dan juga tempat

melarikan diri dari realitas kehidupan.

Luasnya masyarakat yang dapat dijangkau oleh televisi kadang-

kadang dapat menyebabkan penyiaran bersifat umum dan

menjemukan. Oleh karena itu segmentasi pasar suatu stasiun televisi

Page 50: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

30

terbagi-bagi menurut rubrik yang disiarkan. Pemirsa terbagi-bagi pada

berbagai jenis rubrik yang disukai yang dikaitkan dengan jam

siarannya misalnya acara film anak-anak pada pagi hari.

Format siaran televisi juga telah dibuat sedemikian rupa seperti

fomat siaran radio yang membedakan pemirsa satu stasiun dengan

pemirsa stasiun lainya. Misalnya ada stasiun televisi yang sepanjang

hari hanya menyiarkan berita dengan sedikit atau bahkan tidak ada

hiburannya. Ada pula stasiun televisi yang sepanjang hari hanya

menyiarkan acara musik. Masing-masing format siaran spesifik ini

sangat membantu pengiklan dalam melakukan kampanye iklan.

4. Bentuk-bentuk Periklanan Televisi

Periklanan teleisi mempunyai beberapa bentuk antara lain: TV

commercial, Infomercial, TV sponsorship, dan TV show product

placement.

a. TV Commercial

TV Commercial atau iklan slot adalah iklan televisi yang

berdurasi 15-30 detik (Durianto, 2003). Iklan ini memiliki empat

aliran orientasi pada manfaat produk atau keistimewaan produk;

citra merek; permasalahan atau peluang dan competitive

positioning. Iklan ini juga dapat disajikan dalam berbagai bentuk

kreativitas (Durianto, 2003).

Page 51: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

31

b. Infomercial

Infomercial adalah iklan televisi yang berdurasi selama

kurang lebih 5 menit. Iklan ini disajikan dalam teknik demonstrasi

penggunaan produk yang menonjolkan kelebihan suatu produk

(Malhotra, 2004). Iklan ini pada umumnya menyajikan

serangkaian informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang

sering dihadapi oleh konsumen tentang suatu produk dan

menawarkan solusinya (penggunaan produk yang diiklankan).

Iklan ini juga menyajikan informasi tentang harga dan akses bagi

konsumen untuk membeli produk tersebut (Belch, 2004:450).

c. TV sponsorship

TV sponsorship atau iklan sponsor adalah tulisan yang

sepintas tampak seperti laporan biasa, tetapi sarat dengan pesan

untuk mempromosikan suatu produk atau perusahaan. Pesan iklan

disampaikan dengan teknik animasi grafis berupa tulisan yang

dapat dilihat di sudut kiri/kanan dan bawah televisi.

d. TV Show Product Placement

TV Show Product Placement adalah penempatan produk

dan/atau merek komersial dalam situasi yang mudah dilihat dan

terekspose berulang kali dalam suatu acara televisi (Belch,

2004:450). Misalnya, penempatan produk dan/atau merek di

lapangan seperti gelas, papan, balon udara dalam adegan/scene

Page 52: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

32

suatu acara televisi. Iklan ini dapat dikombinasikan dengan

product integration dimana orang-orang yang terlibat dalam acara

televisi turut mengkonsumsi atau menggunakan produk yang

diiklankan.

5. Penurunan Popularitas Iklan Slot

Bentuk periklanan televisi yang dianggap refektif dan efisien

sehingga banyak digunakan pemasar adalah TV commercial atau iklan

slot. Sejak tahun 1940 pemasar menggunakan periklanan televisi

untuk menyampaikan pesan iklan dalam bentuk TV Commercial (iklan

Slot) berdurasi 15-30 detik (Durianto, 2003). Pada mulanya iklan slot

terbukti mampu menjangkau konsumen yang luas dan mampu

memberi dampak atau pengaruh yang kuat pada perilaku konsumen

(Durianto, 2003). Namun semenjak tahun 1960-an popularitas iklan

slot mulai menurun yang disebabkan karena pengaruhnya terhadap

perilaku konsumen semakin berkurang (Johannes, 2005).

Pengaruh iklan slot terhadap perilaku konsumen yang semakin

berkurang salah satunya ditandai dengan kemampuan konsumen

dalam mengingat iklan slot yang mereka lihat sebelumnya mengalami

penurunan. Hasil penelitian pada tahun 1986 menunjukkan bahwa

64% konsumen dapat mengingat tanpa bantuan atau arahan sama

sekali, sebuah iklan slot yang dilihat satu bulan yang lalu. Pada tahun

1990 angka tersebut turun menjadi 48% (Peter&Olson, 1996).

Page 53: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

33

Konsumen justru mengingat sebagian kecil dari keseluruhan iklan slot

yang kurang relevan dengan pesan iklan yang ingin disampaikan.

Misalnya, alur cerita atau skenario saja, eksekutor iklannya saja, atau

jargonnya saja (Subroto, 2002).

Remote Control menyebabkan perhatian pada iklan slot terus

menurun. Alat ini memungkinkan konsumen mengganti saluran

televisi untuk melihat acara televisi lain ketika iklan slot ditayangkan

sehingga tayangan iklan slot tidak mendapat perhatian konsumen

(Peter&Olson, 1996). Selain itu kekacauan yang terjadi selama waktu

jeda penayangan iklan slot menyebabkan tayangan iklan slot

terabaikan. Kekacauan tersebut meliputi kegiatan atau aktivitas yang

dilakukan konsumen selama waktu jeda penayangan iklan slot.

Misalnya, konsumen meninggalkan televisi untuk mengambil

makanan, pergi ke kamar mandi, menyelesaikan pekerjaan yang lain

dan aktivitas-aktivitas lain (Gibson, 2004; Johannes, 2005).

Kekacauan promosi karena jumlah iklan slot yang semakin

meningkat menyebabkan konsumen memiliki pemahaman yang

rendah terhadap pesan iklan serta kebingungan terhadap produk dan

merek yang diiklankan. Misalnya, konsumen mampu mengingat iklan

slot yang ditayangkan, namun tidak tahu kategori produk yang

diiklankan atau tidak dapat mengingat merek yang diklankan (Subroto,

2002).

Page 54: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

34

Selain Remote Control, Digital Video Recorder (DVR) juga

menyebabkan perhatian konsumen kepada iklan slot semakin

menurun. DVR adalah alat perekam digital yang secara otomatis dapat

merekam acara televisi tanpa merekam iklan slot yang ditayangkan

selama acara televisi berlangsung sebanyak 2/3 hingga 80% iklan slot.

Konsumen yang menggunakan DVR dapat merekam acara televisi

yang digemari dan menontonnya kemudian tanpa menonton iklan slot

yang dianggap mengganggu.

C. Strategi Promosi Alternatif : TV Show Product Placement

Penurunan popularitas iklan slot telah menyebabkan beberapa pemasar

mengembangkan strategi promosi alternatif namun tetap menggunakan media

televisi. Strategi promosi alternatif yang dikembangkan adalah TV show

product placement, yaitu penempatan produk dan/atau merek komersial dalam

situasi yang mudah terlihat dan terekspose berulang kali dalam suatu acara

televisi (Belch, 2004:450). Misalnya penempatan produk dan/atau merek

seperti di lapangan, gelas, papan, balon udara dalam adegan/scene suatu acara

televisi.

TV show product placement umumnya dikembangkan oleh perusahaan

yang telah memiliki brand platform yang kokoh (Belch, 2004:450).

Periklanan ini merupakan periklanan yang terutama ditujukan untuk

menciptakan, mempertahankan, dan memperkuat kesadaran (awareness)

Page 55: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

35

konsumen terhadap suatu merek produk atau perusahaan. Pada akhirnya

periklanan ini mengarah pada pembangunan kesadaran puncak atau top of

mind konsumen terhadap suatu merek. Dengan menciptakan kesadaran merek

pemasar berharap bahwa kapanpun kebutuhan terhadap suatu kategori produk

muncul. Merek tersebut akan diaktifkan dari ingatan untuk kemudian

dimasukkan kedalam pertimbangan pilihan alternatif dalam pengambilan

keputusan (Peter&Olson, 1996).

Pemasar di Amerika membuktikan bahwa TV show product placement

merupakan strategi promosi yang efektif dan efisien. Hasil survei

menunjukkan bahwa 80% audiens merespon positif produk dan merek yang

diiklankan melalui TV show product placement (Consoli, 2005). Hal ini

disebabkan karena pesan iklan berada di dalam acara televisi itu sendiri dan

disampaikan selama acara televisi berlangsung sehingga konsumen dapat

menerima pesan iklan. Konsumen dapat mengalokasikan perhatian terhadap

pesan iklan tanpa merasa terganggu. Konsumen mendapat eksposur pesan

iklan yang sama secara berulang-ulang dan kontinyu selama acara televisi

ditayangkan sehingga konsumen mendapat eksposur komulatif yang secara

langsung maupun tidak langsung mempengaruhi perilaku mereka serta

meningkatkan dampak komunikasi promosi (Belch, 2004:451).

TV show product placement yang terbukti efektif kian marak

dikembangkan seiring dengan jumlah reality show yang semakin meningkat.

Reality show adalah suatu acara yang diselenggarakan di televisi dengan tema

Page 56: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

36

tertentu, tanpa adanya naskah atau jalan cerita yang disiapkan sebelumnya dan

biasanya melibatkan orang awam (bukan selebritis) (Wikipedia Indonesia,

2005). Di Amerika jumlah pemasar yang mengembangkan strategi promosi

ini mengalami peningkatan sebanyak 46,4% pada tahun 2004 dan sebanyak

14,6% pada tahun 2005 (Johannes, 2005). Pengamat menyakini peningkatan

tersebut urut disebabkan oleh jumlah reality show yang semakin banyak

karena acara tersebut sangat digemari masyarakat.

D. Reality Show

1. Pengertian reality show

Perkembangan industri pertelevisian yang cukup pesat telah

memungkinkan masyarakat Indonesia untuk menikmati berbagai

tayangan baik bersifat informatif maupun menghibur. Hasil survei

Nielsen Media Research (NMR) pada bulan Juli 2005 melaporkan

bahwa sebanyak 36,1 juta atau sebesar 16,9% dari total 214 juta jiwa

penduduk Indonesia menggemari acara hiburan televisi yang dikenal

dengan reality show.

Reality show adalah suatu acara yang diselenggarakan di

televisi dengan tema tertentu, tanpa adanya naskah atau jalan cerita

yang disiapkan sebelumnya dan biasanya melibatkan orang awam

(bukan selebritis) (Herfanda, 2005; Siahaan, 2006; Wikipedia

Indonesia, 2006). Di Indonesia, acara ini sebenarnya sudah cukup

Page 57: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

37

lama diselenggarakan namun istilah reality show dikenal di Indonesia

sekitar tahun 2000 (Wikipedia Indonesia, 2006).

Namun reality show kemudian tidak sekedar memotret

kehidupan orang. Reality show berkembang dan dapat dikategorikan

dalam beberapa jenis antara lain:

a. Documentary-style

Documentary-style merupakan reality show yang

mempertontonkan kegiatan sehari-hari seseorang, dengan situasi

yang tidak diskenario terlebih dahulu, pada lokasi yang benar-

benar nyata. Documentary-style pada akhirnya mirip dengan opera

sabun. Misalnya, The Laguna Beach yang ditayangkan oleh MTV.

b. Special living environment

Special living environment merupakan reality show yang

mirip dengan documentary-style namun orang-orang yang terlibat

dalam reality show ini tidak saling mengenal satu sama lain dan

ditempatkan pada sebuah tempat yang sesuai dengan tema reality

show tersebut. Sebagai contoh reality show “Penghuni Terakhir”

yang ditayangkan ANTV beberapa waktu lalu.

c. Celebrity reality

Celebrity reality melibatkan selebriti dalam setiap

tayangannya, biasanya mempertontonkan kehidupan selebriti

Page 58: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

38

sehari-hari. Sebagai contoh The Simple Life yang ditayangkan oleh

TV7 dengan bintang Paris Hilton dan Nicole Richie.

d. Professional activities

Professional activities merupakan reality show yang

memperlihatkan gambaran profesi seseorang sehari-hari. Salah

satu professional activities yang pernah ditayangkan di Indonesia

adalah FBI FILE yang ditayangkan oleh MetroTV.

e. Game show

Game show merupakan jenis lain dari reality show yang

juga disebut reality game show, dimana setiap peserta

berkompetisi untuk memenangkan hadiah, biasanya peserta tinggal

bersama dalam suatu lokasi tertutup dari dunia luar. Peserta akan

tereliminasi hingga hanya ada satu orang atau tim yang tertinggal,

yang diumumkan sebagai pemenang. Reality show semacam ini

sangat banyak ditayangkan di televisi, seperti Indonesian Idol,

Who Wants To Be a Millionaire, Fear Factor, semula kontes bakat

juga dikategorikan dalam game show, namun ada pertentangan

tentang hal ini dikarenakan kontes bakat merupakan realita yang

sebenarnya tanpa dibuat sesuai skenario.

f. Dating-based competition

Dating based competition memperlihatkan seorang

pria/wanita yang dihadapkan pada beberapa pria/wanita dan

Page 59: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

39

nantinya peserta tersebut akan memilih hanya satu pria/wanita

yang akan menjadi pasangannya. Joe Millionaire Indonesia yang

ditayangkan RCTI merupakan adaptasi dari Joe Millionaire yang

ditayangkan di Amerika, adalah contoh dari reality show jenis ini.

g. Job Search

Kategori ini membutuhkan ketrampilan yang dimiliki oleh

peserta. Para pesreta menunjukkan kemampuan mereka masing

masing dan dinilai oleh juri. Peserta yang pada akhirnya menang

mendapatkan kontrak kerja sesuai dengan keahliannya. Misalnya,

The Apprentice Indonesia yang ditayangkan di Indosiar, Cantik

Indonesia yang ditayangkan oleh TransTV.

h. Sports

Program ini menciptakan kompetisi bagi para peserta

dalam bidang olah raga sebagai contoh program SMASH yang

ditayangkan oleh TPI.

i. Self-improvement/makeover

Reality show ini mempertontonkan peserta yang mengalami

perubahan penampilan dirinya sendiri, rumah bahkan mobil,

misalnya tayangan Bedah Rumah yang ditayangkan RCTI, The

Swan yang ditayangkan TV7, dan Pimp My Ride yang ditayangkan

MTV.

Page 60: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

40

j. Dating shows

Dating show memperlihatkan dua orang yang semula tidak

saling mengenal yang nantinya akan berkencan, dapat dikatakan

sebagai kencan buta atau blind date. Sebagai contoh adalah acara

Kontak Jodoh yang ditayangkan di SCTV

k. Talk shows

Talk show merupakan reality show yang memperlihatkan

seorang pembawa acara yang mewawancarai seorang sumber dan

mendiskusikan tentang topik tertentu. Dorce Show yang ditayang

kan TransTV merupakan reality show yang dikategorikan sebagai

talk show, juga acara Empat Mata yang ditayangkan di Trans7

dikategorikan ke dalam reality show jenis ini.

l. Hidden cameras

Hidden cameras merupakan reality show yang

menggunakan kamera tersembunyi. Kamera tersebut diarahkan

secara acak pada orang lewat yang berpapasan secara kebetulan

pada situasi yang telah diskenario terlebih dahulu. Sebagai contoh

acara SPONTAN yang pernah ditayangkan SCTV.

Page 61: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

41

E. Supermarket

Supermarket adalah sebuah toko yang menjual segala kebutuhan

sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini

artinya adalah pasar yang besar. Istilah Indonesia untuk supermarket adalah

pasar swalayan. Barang-barang yang dijual di supermarket biasanya adalah

barang barang kebutuhan sehari hari. Seperti bahan makanan, minuman, dan

barang kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya.

Selain supermarket dikenal pula minimarket dan hypermarket. Sebuah

minimarket sebenarnya adalah semacam "toko kelontong" atau yang menjual

segala macam barang dan makanan, namun tidak selengkap dan sebesar

sebuah supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan

sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan

dari rak-rak dagangan dan membayarnya dikasir. Sistem ini juga membantu

agar pembeli tidak berhutang.

Perbedaaan istilah minimarket, supermarket dan hypermarket adalah

di format, ukuran dan fasilitas yang diberikan. Contohnya, minimarket

berukuran kecil (100m2 s/d 999m2), supermarket berukuran sedang (1.000m2

s/d 4.999m2), hypermarket berukuran besar (5.000m2 ke atas).

(wikipediaindonesia.org, 2007).

Page 62: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

42

F. Hipotesis

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan diatas maka dapat

diambil hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi

pemasaran wafer Tango antara konsumen berjenis kelamin laki-laki dan

konsumen berjenis kelamin perempuan.

2. Terdapat perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi

pemasaran wafer Tango antara konsumen pelajar SMA dan konsumen

mahasiswa.

Page 63: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian

deskriptif yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian

atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek

yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : Penelitian dilakukan di beberapa supermarket yang

berada di Kodya Yogyakarta yaitu :

a. Superindo yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 49-51

(Gedung BCA KCU) Yogyakarta 55225.

b. Supermarket Matahari Foodmart Mal Galeria yang terletak di Jl.

Jendral sudirman No. 99-101 Yogyakarta 55225.

c. Gardena Departement Store & Supermarket yang terletak di

Jl.Urip Sumoharjo No. 40 Yogyakarta 55221.

d. Supermarket Hero Mal Malioboro yang terletak di Jl. Malioboro

No. 52-58 Yogyakarta 55001.

e. Supermarket Mal Ramai Family yang terletak di Jl. A. Yani No. 73

Yogyakarta 55122.

2. Waktu Penelitian : bulan Juni - Juli 2007

43

Page 64: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

44

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian: yang menjadi subyek penelitian dalam hal ini

adalah audiens Indonesian Idol 2007 yang kebetulan ditemui di

supermarket Hero mal Malioboro, supermarket Matahari Foodmart

mal Galeria dan supermarket Gardena pada saat penelitian dilakukan.

2. Obyek Penelitian: obyek penelitian yang akan diteliti adalah:

Respon konsumen antara lain: kesadaran (awareness), pengetahuan

(knowledge), kesukaan (liking), pemilihan (preference), keyakinan

(conviction), pembelian (purchase) yang terdapat pada model hirarki

dampak.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel 1 : Variabel Respon Konsumen

Aspek-aspek yang diteliti antara lain:

a. Respon konsumen ditinjau dari aspek kesadaran (awareness)

konsumen terhadap produk yang diiklankan.

Kesadaran adalah pengenalan terhadap keberadaan suatu merek

produk.

b. Respon konsumen ditinjau dari aspek pengetahuan (knowledge)

konsumen terhadap produk yang diiklankan.

Pengetahuan adalah informasi yang diperoleh konsumen terhadap

suatu merek produk.

Page 65: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

45

c. Respon konsumen ditinju dari aspek kesukaan (liking) konsumen

terhadap produk yang diiklankan.

Kesukaan adalah rasa suka yang timbul karena konsumen melihat

atribut yang terdapat pada produk tersebut.

d. Respon konsumen ditinjau dari aspek pemilihan (preference)

terhadap produk yang diiklankan.

Pemilihan adalah konsumen menempatkan suatu produk lebih

penting daripada produk-produk yang lain.

e. Respon konsumen ditinjau dari aspek keyakinan (conviction)

konsumen terhadap produk yang diiklankan.

Keyakinan adalah konsumen percaya bahwa produk yang

dipilihnya akan menimbulkan dampak positif bagi dirinya.

f. Respon konsumen ditinjau dari aspek pembelian (purchase)

konsumen terhadap produk yang diiklankan.

Pembelian adalah konsumen membayar dalam jumlah tertentu

untuk memiliki suatu produk.

Dimana pengukuran variabel-variabel tersebut menggunakan skala

ordinal. Untuk pengukuran variabel digunakan skala likert. Skala

likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel

penelitian, seperti sikap, pendapat dan persepsi sosial seseorang atau

sekelompok orang. Variabel penelitian yang di ukur dengan skala

likert berupa pertanyaan-pertanyaan yang memberikan lima alternatif

jawaban, dan jawaban ini diberi skor 1,2,3,4 dan 5 (Suhardi

Page 66: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

46

Sigit,1999:12). Skor yang diberikan terhadap masing-masing skala

adalah sebagai berikut:

Sangat Tidak Setuju (STS), dengan skor :1

Tidak Setuju (TS), dengan skor :2

Netral (N), dengan skor :3

Setuju (S), dengan skor :4

Sangat Setuju (SS), dengan skor :5

2. Variabel 2 : Respon konsumen dengan pengertian seperti pada

rumusan masalah dengan variabel kontrol jenis kelamin yang

dibedakan antara laki-laki dan perempuan.

3. Variabel 3 : Respon konsumen dengan pengertian seperti pada

rumusan masalah dengan variabel kontrol tingkat pendidikan yang

dibedakan antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa

Variabel kontrol untuk masalah kedua yaitu jenis kelamin antara laki-laki

dan perempuan dan variabel kontrol untuk masalah ketiga yaitu tingkat

pendidikan antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa dirasa penting

karena respon seseorang sangat dipengaruhi oleh kedua variabel kontrol

tersebut yang dikaitkan dengan komunikasi pemasaran merek produk

Tango.

Page 67: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

47

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Peneliti menyusun dan mengedarkan kuesioner yang berisi daftar

pertanyaan kepada para responden untuk mendapatkan data yang

berupa pernyataan dan tanggapan audiens Indonesian Idol 2007

mengenai iklan dalam bentuk penempatan produk pada acara

Indonesian Idol 2007.

2. Wawancara

wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya

jawab sepihak kepada subyek penelitian yang dikerjakan secara

sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Dalam hal ini

wawancara dilakukan untuk terhadap pelajar SMA/SMK dan

mahasiswa yang dapat ditemui di tempat penelitian

F. Populasi dan Sample

1. Populasi

Dalam hal ini yang dapat dikategorikan sebagai populasi adalah pelajar

dan mahasiswa yang berbelanja di supermarket di kodya Yogyakarta

yang menonton acara Indonesian Idol 2007 di televisi (RCTI) dan

mengikuti iklan wafer Tango dimana jumlah populasi tidak diketahui.

2. Sampel

Tujuannya adalah untuk memperoleh keterangan tentang populasi.

Dari populasi tersebut, peneliti akan menetapkan besarnya sampel

Page 68: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

48

yang ditentukan dengan rumus. Adapun rumus yang digunakan untuk

menentukan jumlah sampel menurut (Budi Yuwono, 1996:155)

n = p(1-p) X [Z/E]²

dengan tingkat kepercayaan 95% dan standar kesalahan 10%

keterangan :

n : Jumlah sampel

p : kemungkinan terbesar sukses

E : kesalahan yang dapat diterima

Z : Standar kesalahan

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dalam perhitungan sebagai

berikut:

Misal kemungkinan terbesar sukses sebesar 50%, standar kesalahan

sebesar 10% dengan tingkat kepercayaan 95% = 1,96. sehingga

diperoleh

n = 0,5 ( 1-0,5) X [1,96/0,1]²

n = 0,25 X 384,16

n = 96,0

supaya memudahkan dalam penelitian maka peneliti menggenapkan

menjadi 100 sampel.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam pemilihan sampel terdapat beberapa metode. Pada dasarnya

metode sampling dibagi menjadi dua jenis, yaitu probabilitas

Page 69: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

49

(probability sampling) dan non-probabilitas (non-probability

sampling). Metode pemilihan sampel probabilitas atau metode

pemilihan sampel secara acak (randomly sampling), adalah sebuah

metode yang berdasarkan pada konsep pemilihan secara acak, yaitu

sebuah prosedur yang menjamin bahwa masing-masing elemen

populasi diberikan kesempatan dipilih yang sama (Cooper& Schlinder,

2000). Metode ini terdiri dari beberapa metode, yaitu simple random

sampling, systematic sampling, stratified random sampling, cluster

sampling dan area sampling.

Sedangkan metode pemilihan sampel non-probabilitas yang

kemudian juga dikenal dengan metode pemilihan sampel secara tidak

acak (non-probability sampling) adalah metode non-random dan

bersifat subyektif yang mana masing-masing anggota tidak memiliki

peluang yang sama untuk dipilih menjadi responden. Metode ini terdiri

dari dua metode, yaitu convenience sampling dan purposive sampling

(Cooper&Schlinder,2000). Dalam penelitian ini digunakan metode

sampling non-probabilitas dengan metode convenience sampling.

Metode convenience sampling memilih sampel dari elemen

populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh oleh

peneliti. Keterbatasan waktu, periode dan biaya penelitian menjadi

pertimbangan penting dalam penentuan metode sampel oleh peneliti.

Disamping itu pengetahuan peneliti tentang jumlah total anggota

Page 70: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

50

populasi, dalam penelitian ini anggota populasinya yaitu audiens

Indonesian Idol 2007 yang jumlahnya tidak diketahui.

Jumlah responden yang akan digunakan berjumlah 100 orang yang

akan diproporsikan berdasarkan perbedaan jumlah pengunjung pada

masing-masing supermarket yang ada di kodya Yogyakarta.

supermarket yang dipilih oleh penulis antara lain :

1. Superindo yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 49-51

(Gedung BCA KCU) Yogyakarta 55225.

2. Supermarket Matahari Foodmart Mal Galeria yang terletak di Jl.

Jendral sudirman No. 90-101 Yogyakarta 55225.

3. Gardena Departement Store & Supermarket yang terletak di Jl.

Urip Sumoharjo No. 40 Yogyakarta 55221.

4. Supermarket Hero Mal Malioboro yang terletak di Jl. Malioboro

No. 52-58 Yogyakarta 55001.

5. Supermarket Mal Ramai Family yang terletak di Jl. A. Yani No. 73

Yogyakarta 55122.

Misalnya untuk proporsi responden di Superindo, Perhitungannya

adalah sebagai berikut :

Jumlah pengunjung Superindo per hari Superindo = X 100

Total jml pengunjung semua supermarket per hari Untuk proporsi jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dan

tingkat pendidikan berdasarkan prosentase yang diperoleh dari pendapat

manajer-manajer di masing-masing supermarket.

Page 71: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

51

Perbandingan proporsi jumlah responden berdasarkan jenis kelamin

didapatkan prosentase laki-laki sebesar 40% dan perempuan sebesar 60%

dan jumlah responden untuk Superindo adalah 10 responden, maka

perhitungannya sebagai berikut :

Laki-laki : 10040 X 10 = 4 responden laki-laki

Perempuan : 10060 X 10 = 6 responden perempuan

Perbandingan proporsi jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan

didapatkan prosentase pelajar SMA/SMK sebesar 50% dan mahasiswa

sebesar 50% dan jumlah responden untuk Superindo adalah 10 responden,

maka perhitungannya sebagai berikut :

Pelajar SMA/SMK : 10050 X 10 = 5 responden pelajar SMA

Mahasiswa : 10050 X 10 = 5 responden mahasiswa

G. Metode Pengujian Instrumen

1. Pengujian Validitas

Sebelum kuesioner penelitian digunakan dalam penelitian yang

sesungguhnya, kuesioner diuji coba terlebih dahulu. Pelaksanan uji

coba instrumen dimaksud untuk mengetahui kesahihan butir

(validitas). Uji coba instrumen ini menggunakan 30 orang diluar

sampel.

Page 72: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

52

“Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.”

(Arikunto, 1998:36).

Penelitian ini menggunakan uji validitas yang dilakukan dengan

analisis butir. Untuk pengujian validitas instrumen menggunakan

teknik korelasi produk moment dangan rumus.

Rxy =

) )(({ } ( ){ }( )∑ ∑∑∑ ∑ ∑−

²y-²² ynxn

yxxyn

keterangan: rxy = Koefisien korelasi setiap pertanyaan n = Jumlah responden x = nilai dari setiap item pertanyaan y = nilai dari semua item pertanyaan

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui validitas masing-

masing butir pertanyaan. Kriteria validitas adalah jika rxy ≥ rtabel

korelasi product moment pada taraf signifikan 5%.

2. Pengujian Reliabilitas

Tujuan dari analisis reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana

pengukuran data dapat memberikan hasil relatif tidak beda bila

dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama. Pengukuran

dilakukan dengan metode belah dua dengan cara mengkorelasikan item

yang dengan item yang bernomor ganjil dengan item yang bernomor

genap, kemudian masing-masing dijumlahkan untuk mengkorelasikan

Page 73: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

53

masing-masing skor dengan menggunakan teknik product moment

dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno, 1991:59):

rxy =

keterangan: rxy = Koefisien korelasi setiap pertanyaan n = Jumlah responden x = nilai dari setiap item pertanyaan y = nilai dari semua item pertanyaan

) )(({ } ( ){ }( )∑ ∑∑∑ ∑ ∑−xyn

²y-²² ynxn

yx

Setelah hasil penerapan teknik belah dua diketemukan maka untuk

estimasi reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown (Sutrisno,

1991:75).

xy

xyxx r

rr

+=

12

Keterangan : rxx = Koefisien Reabilitas

rxy = Koefisien product moment

H. Teknik analisis data

1. Teknik Statistik Sturges

Untuk menilai masing-masing variabel digunakan teknik distribusi

Sturges dengan menghitung rata-rata dari seluruh indikatornya.

Page 74: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

54

Rumus :

kelasjumlahminimalnilaimaksimalnilai −

Interval =

Dalam hal ini kategori sebanyak 5 maka nilai maksimal setiap variabel =

5, dan nilai minimal setiap variabel = 1. Jadi interval kelasnya yaitu:

Interval = 8,05

15=

Berdasarkan nilai interval kelas tersebut maka dapat dibuat rentang skala

sebagai berikut:

1,00 – 1,80= Respon konsumen sangat rendah

> 1.80 – 2.60 = Respon konsumen rendah

> 2.60 – 3.40 = Respon konsumen cukup

> 3.40 – 4.20 = Respon konsumen tinggi

> 4.20 – 5.00 = Respon konsumen sangat tinggi

2. Uji Z

Untuk analisis masalah kedua dan ketiga digunakan Uji Z.

Penggunaan Uji Z dipilih karena dalam penelitian ini dilandasi pada

asumsi sebagai berikut:

a. Data yang akan diperoleh berupa data Interval.

b. Penelitian ini termasuk dalam studi perbandingan (comparative

study) yang membandingkan apakah ada perbedaaan tingkat respon

Page 75: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

55

konsumen antara kelompok konsumen laki-laki dan perempuan

dan kelompok konsumen pelajar SMA/SMK dan mahasiswa.

c. Data berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah data dalam

penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan

pengujian normalitas data. Pengujian normalitas data dalam

penelitian ini menggunakan uji one sampel Kolmogorov-Smirnov,

karena uji ini dapat digunakan pada sampel besar atau kecil. Untuk

mengetahui apakah sebaran data yang diperoleh tersebut normal

atau tidak didasarkan pada ketentuan sebagai berikut:

1. Jika probabilitas (asymtot) > 0,05, berarti sebaran data adalah

normal.

2. Jika probabilitas (asymtot) ≤ 0,05, berarti sebaran data adalah

tidak normal.

Jika data dalam penelitian ini berdistribusi normal, maka

perhitungan untuk menguji masing-masing hipotesis dapat

dilanjutkan.

Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis dengan uji Z adalah

sebagai berikut:

a. Untuk menguji hipotesis 1 yaitu terdapat perbedaan respon

kelompok konsumen berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki

dan perempuan dan perbedaan respon kelompok konsumen

berdasarkan tingkat pendidikan yaitu pelajar SMA/SMK dan

mahasiswa, digunakan rumus uji Z. Rumus ini dipilih karena

Page 76: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

56

sampel dalam penelitian ini termasuk dalam sampel besar yaitu

100 orang.

Rumus:

2

22

1

21

21

ns

ns

xxz+

−=

Keterangan:

1x = rata-rata respon konsumen kelompok I

2x = rata-rata respon konsumen kelompok II

= varians respon konsumen kelompok I 21s

= varians respon konsumen kelompok II 22s

= jumlah responden n

b. Mencari (varians) dicari dengan rumus dibawah ini: 2s

( )

1

2

1121 −

−= ∑

nxx

s

Keterangan:

= varians dari respon konsumen kelompok I 2s

= jumlah respon konsumen kelompok I 1x

x = rata-rata respon konsumen kelompok I

= jumlah responden n

c. Perumusan Hipotesis

Setelah nilai Z ditemukan, kemudian dilakukan pengujian

untuk masing-masing hipotesis. Sebelum menguji masing-

Page 77: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

57

masing hipotesis tersebut, terlebih dahulu dirumuskan hipotesis

nol dan hipotesis alternatif dari masing-masing variabel, yaitu:

1. Perbedaan respon konsumen berdasarkan Jenis kelamin

Ho : Besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki

sama dengan besar respon konsumen berjenis

kelamin perempuan.

Ha : Besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki

berbeda dengan besar respon konsumen berjenis

kelamin perempuan.

2. Perbedaaan respon berdasarkan tingkat pendidikan

Ho : Besar respon konsumen pelajar SMA/SMK sama

dengan besar respon konsumen mahasiswa.

Ha : Besar respon konsumen pelajar SMA/SMK berbeda

dengan besar respon konsumen mahasiswa.

d. Pengujian Hipotesis

Setelah hipotesis ditentukan, langkah selanjutnya adalah

melakukan pengujian masing-masing hipotesis. Pengujian

masing-masing hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

taraf nyata 5%. Dengan taraf nyata 5%, maka kriteria untuk

masing-masing hipotesis adalah:

1. Terima H0 jika statistik hitung (zhitung) < statistik tabel

(ztabel)

Page 78: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

58

2. Terima Ha jika statistik hitung (zhitung) ≥ statistik tabel

(ztabel)

Dimana nilai statistik tabel (ztabel) diperoleh dari (z0,5-α ) =

(z0,5-0,05).

Untuk membantu proses pengujian hipotesis perbedaan besar

respon konsumen berdasarkan jenis kelamin dan tingkat

pendidikan akan digunakan bantuan SPSS versi 12.

Page 79: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN IKLAN TANGO

DALAM ACARA INDONESIAN IDOL 2007

A. Lokasi penelitian

1. Supermarket Hero

a. Sejarah berdirinya perusahaan.

Perkembangan supermarket Hero berawal dari seorang pedagang

keliling dengan menggunakan gerobak dorong yang bernama

Bapak Kurnia, oleh kegigihannya usaha beliau tersebut meningkat

menjadi warung yang menjual kebutuhan sehari-hari. selanjutnya

Pak Kurnia mampu mangembangkan bisnisnya hingga mendirikan

minimarket dengan nama Hero pada tahun 1971, tahun itulah

merupakan tahun yang menjadi titik awal berkembangnya

supermarket Hero. Usaha ini diteruskan oleh anak laki-lakinya

yang bernama Bapak Ipung Kurnia. Pada tahun 1996 supermarket

Hero menjadi perusahaan Go Public dengan nama PT Hero

Supermarket Tbk. Sampai sekarang ini Hero telah

mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan Hero Hypermarket,

Guardian, Starmart, dan pada 2003 mendirikan Giantmarket.

b. Supermarket Hero Yogyakarta

Hero Supermarket Yogyakarta terletak di pusat perbelanjaan mal

Malioboro tepatnya pada Lower Ground mal Malioboro, berdiri

59

Page 80: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

60

sejak tahun 27 November 1993. Seperti supermarket pada

umumnya supermarket Hero menjual barang-barang kebutuhan

sehari-hari seperti bahan masakan, makanan, minuman, sabun cuci,

peralatan rumah tangga, dan lain lain. supermarket Hero

Beroperasi setiap hari pada jam 09.00 – 22.00. jumlah pengunjung

perharinya untuk hari-hari biasa kurang lebih 1000 pengunjung,

dan pada weekend jumlahnya mencapai kurang lebih 1500

pengunjung. Pengunjung yang datang didominasi oleh perempuan

prosentasenya mencapai 77% sedangkan laki-laki hanya 23% dari

jumlah seluruh pengunjung. Pengunjung perempuan didominasi

oleh ibu rumah tangga yang prosentasenya 70% dari keseluruhan

pengunjung, 30% sisanya adalah mahasiswa, pelajar, dll. Dari

keterangan yang diperoleh maka didapat prosentase perbandingan

antara mahasiswa dan pelajar sebesar 90% untuk mahasiswa dan

10% untuk pelajar SMA/SMK.

c. Struktur organisasi perusahaan

Pada umumnya struktur organisasi sebuah supermarket dipimpin

oleh seorang Store Manager yang dibantu oleh Assistant Store

Manager. Dibawahnya terdapat Supervisor dan kemudian

pramuniaga. Yang menduduki jabatan Store Manager supermarket

Hero di Yogyakarta adalah Bapak Ignasius Aburlian yang

membantu penulis dalam mendapatkan informasi mengenai

Page 81: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

61

supermarket Hero Yogyakarta. Untuk lebih jelasnya, struktur

organisasi perusahaan dapat dilihat di lampiran 6.

2. Supermarket Matahari Foodmart

a. Sejarah berdirinya perusahaan

Supermarket Matahari atau sekarang lebih dikenal dengan nama

Foodmart masuk ke dalam Matahari Food Division dibawah PT

Matahari Putra Prima tbk yang juga merupakan company group

dari Lippo Bank. Pergantian nama ini diresmikan pada tanggal 31

mei 2007 dan supermarket Matahari beroperasi dengan nama

Foodmart mulai tanggal 29 Juni 2007 serentak di seluruh

Indonesia. Foodmart merupakan format bisnis supermarket terbaru

dari Matahari Food Division yang dikembangkan untuk

menggantikan supermarket Matahari yang telah berusia 12 tahun

(1995-2007). Foodmart diharapkan dapat memberikan sensasi tren

belanja terbaru bagi masyarakat Indonesia. Dengan konsep Fresh,

Modern, Tasty, Quality & Trust, Foodmart akan mengajak

pelanggan untuk menikmati suasana belanja supermarket yang

baru dan menyenangkan serta mengikuti gaya hidup para

pelanggan.

b. Supermarket Matahari Yogyakarta

Pada awal dibukanya Mal Galeria pada tahun 1995 di Yogyakarta,

Matahari Putra Prima hanya membuka Matahari Fashion yang

hanya menjual barang-barang fashion saja. Kemudian tahun

Page 82: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

62

berikutnya dibukalah supermarket Matahari di lantai ground Mal

Galeria. Foodmart buka setiap hari pada jam 10.00 – 22.00, sesuai

dengan jam dibukanya Mal Galeria. Pengunjung yang datang

setiap harinya kurang lebih 600 pengunjung pada hari-hari biasa

dan 800 pengunjung pada weekend. Pada kebanyakan supermarket

pengunjung yang paling banyak berbelanja berjenis kelamin

perempuan begitu pula di Foodmart yang mencapai prosentase

85% dan 15% sisanya pengunjung laki-laki. Pengunjung Foodmart

kebanyakan berprofesi sebagai ibu rumah tangga, namun karena

lokasinya berada di kawasan nongkrong anak muda, banyak pula

mahasiswa dan pelajar SMA/SMK yang berbelanja kebutuhan

sehari-hari di Foodmart Dari hasil wawancara pihak manajemen

Foodmart menjelaskan bahwa prosentase pengunjung Mahasiswa

yang datang lebih besar dibanding dengan pelajar SMA/SMK yang

datang. Prosentase pengunjung mahasiswa mencapai 70%

sedangkan pelajar SMA/SMK sebesar 30%.

c. Struktur organisasi perusahaan.

Pada manajemen puncak di Foodmart dikepalai oleh seorang store

manager, di bawahnya terdapat assistant store manager, kemudian

supervisor dan yang paling bawah adalah pramuniaga. Yang

menjabat sebagai Store Manager Foodmart di Mal Galeria untuk

saat ini adalah ibu Sri Iriani dan Assistant Store Manager dijabat

oleh bapak Asep Nanang. Jumlah karyawan yang bekerja di

Page 83: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

63

Foodmart seluruhnya berjumlah 27 karyawan, yaitu 1 orang store

manager, 2 orang Assistant store manager, 4 orang supervisor dan

sisanya adalah pramuniaga. Struktur organisasi perusahaan berupa

bagan dapat dilihat pada lampiran 7.

3. Gardena Department Store & Supermarket

a. Sejarah berdirinya perusahaan

Bermula dengan membuka “Suryo Agung”, 2 kavling kios di

selatan Pasar Beringharjo dan kios grosir pakaian/kaos di dalam

Pasar Beringharjo, Yogyakarta ditahun 1965, menjadikan

pengalaman yang sangat berharga bagi pimpinan Gardena untuk

memulai pengembangan usaha dengan dibukanya toko Vinolia di

jalan Urip Sumoharjo No. 37-C, Yogyakarta di tahun 1973. Dari

Toko Vinolia ini diperoleh kesempatan untuk memperdalam dan

memperluas pengetahuan dalam bidang pertokoan eceran (retail),

yang pada saat itu sudah sangat diperlukan untuk kota Yogyakarta

yang mulai berkembang. Dengan kerja keras dan ketekunan

sehingga pemilik mulai memikirkan pengembangan dan perluasan

ke sebelah kiri maupun sebelah kanan ataupun belakang,

sehubungan lokasi yang tidak memungkinkan karena adanya

pemukiman padat maka atas pengertian dan perhatian dari

pemerintah daerah, maka ditunjukkan lokasi di seberang Toko

Vinolia sebagai lokasi perluasan usaha di Jalan Urip Sumoharjo

No. 40, Yogyakarta

Page 84: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

64

Lokasi baru tersebut dinamakan Toko Gardena, nama tersebut

diberikan dengan harapan semoga dapat berkembang dan menjadi

harum, seharum bunga Gardenia.

Perkembangan selanjutnya yaitu perluasan ruang usaha dengan

pembangunan gedung berlantai lima, supermarket yang berlokasi

di lantai 1 dibuka pada tanggal 3 Juni 1983 yang disusul dengan

pembukaan Aneka Busana di lantai 2 pada tanggal 25 juni 1983

untuk memenuhi kebutuhan pakaian lengkap pria, wanita dan

anak-anak. Kemudian lantai 3 dipersiapkan untuk penjualan

mainan anak, alat-alat olah raga, buku-buku, tas dan sepatu dibuka

pada bulan Oktober 1983, sedangkan lantai 4 sebagai arena

rekreasi keluarga dan kafetaria yang selesai dibangun pada bulan

Januari 1984.

Dengan selesainya pembangunan dan perluasan Toko Gardena,

maka pada tanggal 21 Januari 1984 diresmikan Gardena

Department Store & Supermarket oleh Wakil Gubernur DIY yaitu

Paku Alam VIII. Selanjutnya Gardena Department Store &

Supermarket mengganti statusnya menjadi PT. Gardena Graha dan

membuka cabang pertamanya di Jalan A. Yani No. 10, Magelang

pada tanggal 15 Mei 1988.

b. Supermarket Gardena

Gardena Department Store & Supermarket dibagi menjadi

beberapa departemen salah satunya adalah supermarket yang

Page 85: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

65

berada di lantai bawah, supermarket ini sudah ada sejak dibukanya

Toko Gardena pertama kali. Supermarket buka setiap harinya pada

pukul 09.00 – 21.00, dengan jumlah pengunjung rata-rata perhari

mencapai 1000 pengunjung. Pengunjung yang berbelanja di

supermarket gardena paling banyak adalah ibu rumah tangga,

wanita karir, mahasiswa dan juga pelajar SMA/SMK.

Perbandingan prosentase antara pengunjung laki-laki dan

perempuan adalah 40% pengunjung laki-laki dan 60% pengunjung

perempuan, sedangkan perbandingan prosentase pengunjung yang

berprofesi mahasiswa sebesar 70% dan pengunjung yang

berprofesi sebagai pelajar SMA/SMK sebesar 30%.

c. Struktur organisasi supermarket Gardena.

Struktur organisasi supermarket Gardena pada Top Manager di

kapalai oleh satu orang Kepala Departemen yang dibantu oleh

Asisten Kepala Departemen yang berjumlah 2 orang, kemudian

dibawahnya terdapat Kepala Counter yang berjumlah 4 orang, dan

yang paling bawah adalah Pramuniaga yang berjumlah 45 orang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bagian lampiran 8.

B. Iklan wafer Tango

Wafer Tango merupakan salah satu produk yang di produksi oleh

perusahaan terkenal Orang Tua yang sudah berdiri sejak 1948 dimana PT.

Arta Boga Cemerlang yang menjadi distributor tunggalnya. Orang Tua

Page 86: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

66

kembali menjadi sponsor utama Indonesian Idol 2007, ajang untuk

mencari idola baru Indonesia. Acara yang diselenggarakan stasiun televisi

RCTI ini didukung sepenuhnya oleh produk market leader wafer Tango

bersama sikat dan pasta gigi Formula. Produk wafer Tango yang

diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007 berukuran 32gr

berjumlah 3 buah dipasang pada sebuah cone yang bertuliskan TANGO,

rasa dan warnanya pun berbeda. Pilihan warna kemasan cerah dan

mencolok menjadikan wafer Tango lebih mudah ditangkap oleh

penglihatan konsumen (eyecatching). (lampiran 9 )

Dengan ditempatkannya produk wafer Tango tersebut maka audien

Indonesian Idol 2007 dapat melihat produk tersebut pada saat juri memberi

komentar kepada finalis Indonesian Idol 2007 mulai dari babak workshop

hingga pada babak spektakuler. Dalam sekali penayangan babak

spektakuler, juri memberikan komentar pada seluruh finalis yang

berjumlah 12 orang. Pada saat juri memberikan komentar tentang

penampilan finalis secara otomatis kamera akan diarahkan ke juri, bila

setiap juri memberikan komentar kepada 12 finalis Indonesian Idol 2007

maka lebih dari 20 kali kamera akan mengarah ke juri, dengan demikian

eksposur produk wafer Tango tersebut dilakukan secara berulang-ulang

sesuai dengan berapa kali kamera mengarah ke juri.

Page 87: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

67

C. Indonesian Idol

Berdasarkan data yang diperoleh melalui situs resmi penyelenggara

idol (www.fremantlemedia.com), Fremantle Media dan 19TV’s Reality

Entertaintment memformat Idol sebagai acara pencarian seorang idola

baru penyanyi pop solo nasional. Format perdananya adalah sebagai Pop

Idol yang diproduksi oleh Thames dan 19TV, di Inggris pada tahun 2001

telah menghasilkan rating yang sukses. Setelah sukses dengan Pop Idol I

maka diadakan kembali Pop Idol II. Final setelah kompetisi selama empat

bulan lamanya sejak 9 februari 2002, menarik perhatian audiens nasional

sebanyak hampir 14 juta penonton dan pangsa pasar sebesar 57%. 72%

penonton acara ini terdiri dari penonton berusia 16-34 tahun.

Sebuah pencatatan pemecahan rekor voting di Inggris melihat

hampir sembilan juta telepon terdaftar dalam waktu 2 jam untuk dua

finalis yaitu Will Young dan Gareth Gates, rekor ini hanya dipecahkan

oleh Pop Idol II. Pop Idol bahkan dianugerahi penghargaan utama

pertelevisian Eropa, The Rose d’Or 2002 (The Golden Rose of Montreux).

Acara tersebut juga memenangkan sebuah penghargaan prestisius, British

Academy of Film and Television Award (BAFTA) sebagai Best

Entertainment Programe Series, serta memperoleh berbagai penghargaan

utama lain dari hampir semua event penghargaan televisi nasional di

Inggris.

Sejak diluncurkan Pop Idol di Inggris, Fremantle Media dan

19TV’s Entertainment yang memformat Idol telah melaju untuk

Page 88: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

68

menjangkau lebih banyak negara dengan mendominasi rating televisi

seluruh dunia, serta menciptakan artis idola baru di berbagai negara.

Format acara ini telah dikomisi dan diproduksi di 30 negara dan telah

dinikmati oleh lebih dari 110 juta penonton di seluruh dunia, sementara

lebih dari 1,5 milliar suara penonton yang telah ikut berpartisipasi dalam

acara ini.

Idol telah merambah pasar asia dengan peluncuran suksesnya di

Malaysia, Singapura, Indonesia dan India pada tahun 2004. Di Indonesia,

audien meningkat hampir 50% semenjak diluncurkan. Final Singaporean

Idol menjadi tayangan dengan rating tertinggi di tahun 2004 dengan

pangsa pasar sekitar 60%. Pemenang dan runner-up kompetisi ini akan

masuk dapur rekaman, dan biasanya lagu yang mereka bawakan sukses

dan menduduki tangga lagu bahkan menciptakan rekor dalam penjualan

album.

Indonesian Idol adalah salah satu acara reality show yang

diproduksi oleh Fremantle Media Production Asia dan disiarkan secara

langsung oleh stasiun televisi nasional Rajawali Citra Televisi Indonesia

(RCTI). Indonesian Idol merupakan ajang pencarian idola di bidang tarik

suara (www.indonesianidol-boleh.com). Indonesian Idol diadaptasi dari

Idol yang mengalami kesuksesan fenomenal di hampir seluruh dunia

dengan pencapain rating tertinggi dan peraihan berbagai penghargaan dari

dunia pertelevisian dan hiburan (www.fremantlemedia.com).

Page 89: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

69

Indonesian Idol memiliki penonton yang kebanyakan dari kalangan

muda berusia 16-34 tahun (www.fremantlemedia.com). Penonton

Indonesian Idol dapat ikut terlibat dalam ajang kompetisi ini dengan cara

memberikan suara mereka melalui sistem polling SMS dan line telepon

(premium call). Penontonlah yang menentukan pemenang nantinya.

Dengan demikian penonton yang biasanya hanya menonton kini dapat

terlibat menjadi juri.

Sistem pemberian suara oleh penonton ini semakin membuat

Indonesian Idol menjadi seru karena hanya dalam hitungan detik jumlah

pendukung salah satu kontestan bisa berubah-ubah. Hal ini membuat

penonton semakin penasaran. Ikatan emosional antara penonton dan

kontestanpun semakin terbangun dan membuat penonton tertarik untuk

terus menonton karena itulah reality show yang bersifat kompetisi seperti

Indonesia Idol mampu memikat pemirsa untuk terus menontonnya.

Indonesian Idol yang pertama diselenggarakan pada tahun 2004.

acara ini mampu membangun rating dan audience share tertinggi hingga

puncaknya di grandfinal dan result show. Menurut data Nielsen Media

Reseach dan Infokom mengatakan bahwa total vote grandfinal Indonesian

Idol I mencapai lebih dari 4 juta suara. Ditambah dengan catatan rekor

pendaftarnya yang lebih dari 34 ribu orang. Melihat kesuksesan

Indonesian Idol I pada tahun 2004 maka ajang Indonesian Idol

dilaksanakan kembali dari tahun ke tahun yaitu Indonesian Idol II pada

Page 90: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

70

tahun 2005, III pada tahun 2006, dan Indonesian Idol IV pada tahun 2007

dan dari tahun ke tahun pula jumlah peminatnya semakin bertambah.

Page 91: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon konsumen terhadap

komunikasi pemasaran produk wafer Tango dalam acara Indonesian Idol 2007

serta mengetahui perbedaan respon konsumen berdasarkan jenis kelamin dan

tingkat pendidikan. Dalam pelaksanaan penelitian data diperoleh dengan

memberikan sejumlah pertanyaan (Guest comment) kepada audiens Indonesian

Idol 2007 yang sedang berbelanja di supermarket yang berada di Kodya

Yogyakarta yang berjumlah 100 responden. supermarket yang tentukan antara

lain:

1. Superindo yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 49-51 (Gedung BCA

KCU) Yogyakarta 55225.

2. Supermarket Matahari Foodmart Mal Galeria yang terletak di Jl. Jendral

sudirman No. 99-101 Yogyakarta 55225.

3. Gardena Departement Store & Supermarket yang terletak di Jl. Urip

Sumoharjo No. 40 Yogyakarta 55221.

4. Supermarket Hero Mal Malioboro yang terletak di Jl. Malioboro No. 52-

58 Yogyakarta 55001.

5. Mal Ramai Family yang terletak di Jl. A. Yani No. 73 Yogyakarta 55122.

Namun disebabkan ada dua supermarket yang tidak mengijinkan penulis

untuk malaksanakan penelitian di supermarket tersebut maka hanya ada tiga

71

Page 92: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

72

supermarket yang dijadikan sebagai tempat penelitian yaitu supermarket Hero mal

Malioboro, Foodmart mal Galeria dan Gardena Department Store & Supermarket

A. Analisis Data

1. Analisis persentase

Analisis bagian pertama yaitu menentukan proporsi jumlah

responden pada ketiga supermarket yang bersedia untuk dijadikan sebagai

tempat penelitian. Banyak sedikitnya pembagian proporsi jumlah responden

berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung perhari masing-masing

supermarket serta perbandingan antara jumlah pengunjung berjenis kelamin

laki-laki dan perempuan dan perbandingan pengunjung dengan tingkat

pendidikan pelajar SMA/SMK dan mahasiswa. Data tersebut diperoleh dari

hasil wawancara dengan store manager dari masing-masing supermarket.

Analisis persentase jumlah responden pada masing-masing supermarket

sebagai berikut :

a. Supermarket Hero

Rata-rata jumlah pengunjung per hari : 1250 pengunjung

Perbandingan berdasarkan jenis kelamin :

Laki-laki : 23%

Perempuan : 77%

Perbandingan berdasarkan tingkat pendidikan :

Pelajar SMA : 10%

Mahasiswa : 90%

Page 93: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

73

b. Matahari Foodmart

Rata-rata jumlah pengunjung per hari : 700

Perbandingan berdasarkan jenis kelamin :

Laki-laki : 15%

Perempuan : 85%

Perbandingan berdasarkan tingkat pendidikan

Pelajar SMA : 70%

Mahasiswa : 30%

c. Supermarket Gardena

Rata-rata jumlah pengunjung per hari : 1000

Perbandingan berdasarkan jenis kelamin :

Laki-laki : 40%

Perempuan : 60%

Perbandingan berdasarkan tingkat pendidikan

Pelajar SMA : 70%

Mahasiswa : 30%

Total jumlah pengunjung ketiga supermarket adalah 1250+700+1000 =

2950 pengunjung.

Proporsi jumlah responden untuk masing-masing supermarket sebagai

berikut :

a. Supermarket Hero

Jumlah responden = 100sup

xermarketsemuapengunjungjumlahtotal

perharipengunjungjumlahratarata−

Page 94: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

74

= 10029501250 x

= 42,3 dibulatkan menjadi 42 responden

Responden berdasarkan jenis kelamin :

Laki-laki = 4210023 x

= 9,66 dibulatkan menjadi 10 responden

Perempuan = 4210077 x

= 32,34 dibulatkan menjadi 32 responden

Total jumlah responden = 10 + 32 = 42 responden

Responden berdasarkan tingkat pendidikan :

Pelajar SMA = 4210090 x

= 37,8 dibulatkan menjadi 38 responden

Mahasiswa = 4210010 x

= 4,2 dibulatkan menjadi 4 responden

Total jumlah responden = 38 + 4 = 42 responden

Proporsi responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat

pendidikan :

Pelajar SMA laki-laki = 1010010 x

= 1 responden

Page 95: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

75

Pelajar SMA perempuan = 3210010 x

= 3,2 dibulatkan menjadi 3 responden

Mahasiswa laki-laki = 1010090 x

= 9 responden

Mahasiswa perempuan = 3210090 x

= 28,8 dibulatkan menjadi 29 responden

Total jumlah responden = 1 + 3 + 9 + 29 = 42 responden

b. Matahari Foodmart

Jumlah responden = 100sup

xermarketsemuapengunjungjumlahtotal

perharipengunjungjumlahratarata−

= 1002950700 x

= 23,72 dibulatkan menjadi 24 responden

Responden berdasarkan jenis kelamin :

Laki-laki = 2410015 x

= 3,6 dibulatkan menjadi 4 responden

Perempuan = 2410085 x

= 20,4 dibulatkan menjadi 20 responden

Total jumlah responden = 4 + 20 = 24 responden

Page 96: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

76

Responden berdasarkan tingkat pendidikan :

Pelajar SMA = 2410030 x

= 7,2 dibulatkan menjadi 7 responden

Mahasiswa = 2410070 x

= 16,8 dibulatkan menjadi 17 responden

Total jumlah responden = 7 + 17 = 24 responden

Proporsi responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat

pendidikan :

Pelajar SMA laki-laki = 410030 x

= 1,2 dibulatkan menjadi 1 responden

Pelajar SMA perempuan = 2010030 x

= 6 responden

Mahasiswa laki-laki = 410070 x

= 2,8 dibulatkan menjadi 3 responden

Mahasiswa perempuan = 2010070 x

= 14 responden

Total jumlah responden = 1 + 6 + 3 + 14 = 24 responden

Page 97: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

77

c. Supermarket Gardena

Jumlah responden = 100sup

xermarketsemuapengunjungjumlahtotal

perharipengunjungjumlahratarata−

= 10029501000 x

= 33,89 dibulatkan menjadi 34 responden

Responden berdasarkan jenis kelamin :

Laki-laki = 3410040 x

= 13,6 dibulatkan menjadi 14 responden

Perempuan = 3410060 x

= 20,4 dibulatkan menjadi 20 responden

Responden berdasarkan tingkat pendidikan :

Pelajar SMA = 3410030 x

= 10,2 dibulatkan menjadi 10 responden

Mahasiswa = 2410070 x

= 23,8 dibulatkan menjadi 24 responden

Proporsi responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat

pendidikan :

Page 98: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

78

Pelajar SMA laki-laki = 1410030 x

= 4,2 dibulatkan menjadi 4 responden

Pelajar SMA perempuan = x10030 20

= 6 responden

Mahasiswa laki-laki = 1410070 x

= 9,8 dibulatkan menjadi 10 responden

Mahasiswa perempuan = 2010070 x

= 14 responden

Total jumlah responden = 4 + 6 + 10 + 14 = 34 responden

Sehingga bila dijumlahkan responden ketiga supermarket adalah 42

responden supermarket Hero + 24 responden Foodmart + 34 responden

supermarket Gardena adalah 100 orang responden.

2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Dalam pengujian validitas, kuesioner yang akan digunakan dibagi

kepada 30 responden percobaan. Proses analisis ini menggunakan bantuan

komputer program SPSS versi 12. Jika hasil pemrosesan pada komputer

dengan taraf signifikan (α) = 0.05 atau 5% menunjukan hasil kurang atau

sama dengan taraf signifikasi tersebut, maka item tersebut dinyatakan

valid atau sahih. Sebaliknya jika hasilnya lebih besar dari taraf signifikasi,

maka item tersebut dinyatakan gugur. Sedangkan pada uji reliabilitas

menggunakan metode uji keandalan belah dua, yakni semua item yang

Page 99: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

79

bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan semua item yang bernomor

genap sebagai belahan kedua. Dengan menggunakan teknik korelasi

product moment dan Spearman Brown untuk mencari koefisien keandalan

yang sebenarnya yaitu dengan taraf signifikasi sebesar 5%. Hasil

pengolahan data dapat dilihat pada lampiran 10.

3. Teknik Statistik Sturges

Dengan menggunakan teknik statistik Sturges dapat diketahui berapa

besar respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran produk wafer

Tango pada acara Indonesian Idol 2007

Interval =

Dalam hal ini kategori sebanyak 5 maka nilai maksimal setiap variabel =

5, dan nilai minimal setiap variabel = 1. Jadi interval kelasnya yaitu:

Interval = 8,05

15=

Berdasarkan nilai interval kelas tersebut maka dapat dibuat rentang skala

sebagai berikut:

1,00 – 1,80 = Respon konsumen sangat rendah

> 1,80 – 2,60 = Respon konsumen rendah

> 2,60 – 3,40 = Respon konsumen cukup

> 3,40 – 4,20 = Respon konsumen tinggi

> 4,20 – 5,00 = Respon konsumen sangat tinggi

kelasjumlahminimalnilaimaksimalnilai −

Page 100: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

80

Berikut ini merupakan hasil penelitian dari data tabulasi kuesioner yang

sudah dihitung rata-ratanya. (lampiran hal 11)

1. Aspek Kesadaran (awareness)

Pada aspek kesadaran rata-rata respon konsumen 4,04 maka dapat

dipastikan bahwa respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran

wafer Tango berada dalam kategori respon konsumen tinggi sebab

interval untuk respon konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan

4,20 artinya bahwa konsumen memiliki kesadaran yang tinggi

terhadap wafer Tango yang menjadi sponsor dalam acara Indonesian

Idol 2007.

2. Aspek Pengetahuan (knowledge)

Pada aspek pengetahuan rata-rata konsumen 3,668 maka respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berada dalam

kategori respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon

konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan 4,20 artinya bahwa

konsumen mengetahui informasi mengenai wafer Tango yang menjadi

sponsor dalam acara Indonesian Idol 2007.

3. Aspek kesukaan (liking)

Pada aspek kesukaan rata-rata respon konsumen 3,7925 oleh

karena itu respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran produk

wafer Tango dapat dikategorikan pada respon konsumen tinggi sebab

interval untuk respon konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan

Page 101: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

81

4,20 artinya bahwa konsumen menyukai karakteristik wafer Tango

seperti rasa, warna kemasan, bentuk kemasan, maupun ukurannya.

4. Aspek pilihan (preference)

Pada aspek pilihan rata-rata respon konsumen 3,804 maka respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berada dalam

kategori respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon

konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan 4,20 artinya bahwa

konsumen lebih memilih wafer Tango daripada produk wafer dengan

merek lain.

5. Aspek keyakinan (conviction)

Pada aspek keyakinan rata-rata respon konsumen 4,0775 maka

respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berada

dalam kategori respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon

konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan 4,20 artinya bahwa

konsumen memiliki keyakinan yang tinggi bahwa rasa, macam, dan

mutu wafer Tango memiliki nilai lebih dibanding wafer merek lain.

6. Aspek pembelian (purchase)

Pada aspek pembelian rata-rata respon konsumen 4,1464 maka

respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berada

dalam kategori respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon

konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan 4,20 artinya bahwa

konsumen melakukan aksi pembelian terhadap wafer Tango.

Page 102: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

82

Total rata-rata respon konsumen seluruh aspek adalah 3,92 maka

secara keseluruhan respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer

Tango pada acara Indonesian Idol 2007 dapat dikatakan respon konsumen

tinggi artinya bahwa konsumen sadar bahwa terdapat wafer Tango dalam

acara Indonesian Idol 2007, kemudian mengetahui karakteristik produk

tersebut, kemudian konsumen menyukai karakteristik produk wafer Tango

dan memilih wafer Tango saat menginginkan wafer selanjutnya konsumen

merasa yakin pada produk pilihan mereka, kemudian konsumen melakukan

aksi pembelian terhadap wafer Tango.

4. Pengujian Normalitas Data

Sebelum melakukan analisis data untuk masalah kedua dan ketiga,

dilakukan pengujian normalitas dari setiap data yang diperoleh. Setelah

pengujian normalitas data dilakukan, maka langkah yang selanjutnya

adalah pengujian hipotesis.

Pengujian normalitas data dilakukan pada setiap data yang

diperoleh, yaitu aspek kesadaran, aspek pengetahuan, aspek kesukaan,

aspek pemilihan, aspek keyakinan, aspek pembelian serta rata-rata total

seluruh aspek yang diteliti. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini

menggunakan uji one sampel Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS

versi 12. Adapun hasil pengujian normalitas data dari masing-masing data

di atas adalah sebagai berikut: (lampiran 12).

Page 103: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

83

a. Aspek kesadaran

Tabel 5.1. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KESADARAN N 100 Normal Parameters(a,b) Mean 4,0400 Std.

Deviation ,67610

Most Extreme Differences Absolute ,116 Positive ,078 Negative -,116 Kolmogorov-Smirnov Z 1,164 Asymp. Sig. (2-tailed) ,133

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata

respon terhadap aspek kesadaran ( x )4,0400, standar deviasi (S) 0,67610

,. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov menghasilkan

asymtot(Sig) 0,133

a) Ketentuan

- Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal

- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal

b) Keputusan

- aspek kesadaran = probabilitas 0,133 > 0,05 berarti data

berdistribusi normal.

Page 104: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

84

b. Aspek Pengetahuan

Tabel 5.2. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PENGETAHUANN 100Normal Parameters(a,b) Mean 3,6680 Std. Deviation ,66193Most Extreme Differences Absolute ,109 Positive ,068 Negative -,109Kolmogorov-Smirnov Z 1,091Asymp. Sig. (2-tailed) ,185

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata

respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 3,6680, standar deviasi (S)

0,66193. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov

menghasilkan asymtot(Sig) 0,185

a) Ketentuan

- Jika probabilitas > 0,05, maka maka distribusi data adalah normal

- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal

b) Keputusan

- aspek pengetahuan = probabilitas 0,185 > 0,05 berarti data

berdistribusi normal.

Page 105: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

85

c. Aspek kesukaan

Tabel 5.3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KESUKAAN N 100 Normal Parameters(a,b)

Mean 3,7925

Std. Deviation ,71955 Most Extreme Differences

Absolute ,113

Positive ,067 Negative -,113 Kolmogorov-Smirnov Z 1,135 Asymp. Sig. (2-tailed) ,152

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata

respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 3,7925, standar deviasi (S)

0,71955. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov

menghasilkan asymtot(Sig) 0,152

a) Ketentuan

- Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal

- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal

b) Keputusan

- aspek pengetahuan = probabilitas 0,152 > 0,05 berarti berdistribusi

normal.

Page 106: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

86

d. Aspek pilihan

Tabel 5.4. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PILIHAN N 100 Normal Parameters(a,b)

Mean 3,8040

Std. Deviation ,73580 Most Extreme Differences

Absolute ,111

Positive ,065 Negative -,111 Kolmogorov-Smirnov Z 1,115 Asymp. Sig. (2-tailed) ,166

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata

respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 3,8040, standar deviasi (S)

0,73580. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov

menghasilkan asymtot(Sig) 0,166

a) Ketentuan

- Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal

- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal

b) Keputusan

- aspek pengetahuan = probabilitas 0,166 > 0,05 berarti data

berdistribusi normal.

Page 107: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

87

e. Aspek keyakinan

Tabel 5.5. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KEYAKINAN N 100 Normal Parameters(a,b)

Mean 4,0775

Std. Deviation ,58893 Most Extreme Differences

Absolute ,128

Positive ,067 Negative -,128 Kolmogorov-Smirnov Z 1,277 Asymp. Sig. (2-tailed) ,077

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata

respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 4,0775, standar deviasi (S)

0,58893. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov

menghasilkan asymtot(Sig) 0,077

a) Ketentuan

- Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal

- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal

b) Keputusan

- aspek pengetahuan = probabilitas 0,077 > 0,05 berarti data

berdistribusi normal.

Page 108: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

88

f. Aspek pembelian

Tabel 5.6. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PEMBELIAN N 100 Normal Parameters(a,b)

Mean 4,1464

Std. Deviation ,57358 Most Extreme Differences

Absolute ,116

Positive ,111 Negative -,116 Kolmogorov-Smirnov Z 1,156 Asymp. Sig. (2-tailed) ,138

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata

respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 4,1464, standar deviasi (S)

0,57358. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov

menghasilkan asymtot(Sig) 0,138

a) Ketentuan

- Jika probabilitas > 0,05, maka maka distribusi data adalah normal

- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal

b) Keputusan

- aspek pengetahuan = probabilitas 0,138 > 0,05 berarti data

berdistribusi normal.

Page 109: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

89

g. Total respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

Tabel 5.7. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Total respon konsumen terhadap komunikasi

pemasaran merek produk Tango

N 100Normal Parameters(a,b)

Mean 3,9214

Std. Deviation ,52004Most Extreme Differences

Absolute ,088

Positive ,042 Negative -,088Kolmogorov-Smirnov Z ,884Asymp. Sig. (2-tailed) ,415

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata

respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 3,9214, standar deviasi (S)

0,52004. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov

menghasilkan asymtot(Sig) 0,415

a) Ketentuan

- Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal

- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal

b) Keputusan

- aspek pengetahuan = probabilitas 0,415 > 0,05 berarti data

berdistribusi normal.

Page 110: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

90

5. Uji Z

Untuk menguji masing-masing variabel pada masalah 2 dan 3

tersebut digunakan pengujian uji Z. Pengujian uji Z digunakan karena

sampel dalam penelitian ini termasuk sampel besar dengan jumlah sampel

100 orang. Sebelum menguji perbedaan respon konsumen secara

keseluruhan maka uji Z dilakukan untuk menguji masing-masing variabel

yang terdapat dalam model hirarki dampak antara lain:(lampiran 13 dan

14)

a. Uji Z berdasarkan Jenis Kelamin

1. Aspek Kesadaran

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan jenis kelamin pada aspek kesadaran.

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.8. Statistik deskriptif aspek kesadaran

Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error MeanKESADARAN 1 Laki-laki 28 3,7743 ,65550 ,12388 2 Perempuan 72 4,1433 ,65978 ,07776

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x )

3,7743 dengan deviasi standar (S1) 0,65550 dan skor rata-rata

respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang

adalah ( 2x ) 4,1433 dengan deviasi standar (S2) 0,65978.

Page 111: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

91

b. Tes statistik

Tabel 5.9. Test statistik uji Z

LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -2,516 Asymp. Sig. (2-tailed) ,013

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan

dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan

perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh

menunjukkan distribusi Z sebesar 2,516 signifikansi untuk dua

sisi sebesar 0,013. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon

antara laki-laki dan perempuan pada aspek kesadaran dengan

taraf nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan

antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan

pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan

hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel

(Ztabel)

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel

(Ztabel)

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai

df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar

1,984. Jadi, Zhitung (2,516) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima

Page 112: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

92

dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis

kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen

berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon kesadaran

konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen

laki-laki.

2. Aspek Pengetahuan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan jenis kelamin pada aspek pengetahuan.

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.10. Statistik deskriptif aspek pengetahuan

Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error MeanPENGETAHUAN 1 Laki-laki 28 3,3714 ,57016 ,10775 2 Perempuan 72 3,7833 ,66269 ,07810

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x ) 3,3714

dengan deviasi standar (S1) 0,57016 dan skor rata-rata respon dari

responden perempuan yang berjumlah 72 orang adalah ( 2x )

3,7833 dengan deviasi standar (S2) 0,66269.

b. Tes statistik

Tabel 5.11. Test statistik Z

LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -2,896 Asymp. Sig. (2-tailed) ,005

Page 113: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

93

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan

dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan

perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh

menunjukkan distribusi Z sebesar 2,896 signifikansi untuk dua

sisi sebesar 0,005. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon

antara laki-laki dan perempuan pada aspek pengetahuan dengan

taraf nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan

antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan

pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan

hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel

(Ztabel)

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel

(Ztabel)

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai

df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98 nilai Ztabel sebesar

1,984. Jadi, Zhitung (2,896) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima

dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis

kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen

berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon pengetahuan

konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen

laki-laki.

Page 114: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

94

3. Aspek Kesukaan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan jenis kelamin pada aspek kesukaan.

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.12. Statistik deskriptif aspek kesukaan

T

Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error MeanKESUKAAN 1 Laki-laki 28 3,4732 ,74330 ,14047 2 Perempuan 72 3,9167 ,67527 ,07958

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x )

3,4732 dengan deviasi standar (S1) 0,74330 dan skor rata-rata

respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang

adalah ( 2x ) 3,9167 dengan deviasi standar (S2) 0,67527.

b. Tes statistik

Tabel 5.13. Tes statistik Z

LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -2,866 Asymp. Sig. (2-tailed) ,005

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan

dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan

perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh

menunjukkan distribusi Z sebesar 2,866 signifikansi untuk dua

sisi sebesar 0,005. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon

Page 115: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

95

antara laki-laki dan perempuan pada aspek kesukaan dengan

taraf nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan

antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan

pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan

hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel

(Ztabel)

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel

(Ztabel)

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai

df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar

1,984. Jadi, Zhitung (2,866) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima

dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis

kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen

berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon kesukaan

konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen

laki-laki.

4. Aspek pilihan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan jenis kelamin pada aspek pilihan.

Page 116: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

96

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.14. Statistik deskriptif aspek pilihan

Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean PILIHAN 1 Laki-laki 28 3,4571 ,79974 ,15114 2 Perempuan 72 3,9389 ,66768 ,07869

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x ) 3,4571

dengan standar deviasi (S1) 0,79974 dan skor rata-rata respon dari

responden perempuan yang berjumlah 72 orang adalah ( 2x )

3,9389 dengan standar deviasi (S2) 0,66768.

b. Tes statistik

Tabel 5.15. Tes statistik Z

LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -3,062 Asymp. Sig. (2-tailed) ,003

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan

dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan

perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh

menunjukkan distribusi Z sebesar 3,062 signifikansi untuk dua

sisi sebesar 0,003. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon

antara laki-laki dan perempuan pada aspek pilihan dengan taraf

nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan

antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan

Page 117: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

97

pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan

hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel

(Ztabel)

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel

(Ztabel)

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai

df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar

1,984. Jadi, Zhitung (3,062) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima

dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis

kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen

berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon pilihan

konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen

laki-laki.

5. Aspek Keyakinan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan jenis kelamin pada aspek keyakinan.

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.16. Statistik deskriptif aspek keyakinan

Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error MeanKEYAKINAN 1 Laki-laki 28 3,8661 ,66138 ,12499 2 Perempuan 72 4,1597 ,54110 ,06377

Page 118: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

98

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x )

3,8661 dengan deviasi standar (S1) 0,66138 dan skor rata-rata

respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang

( 2x ) 4,1597 dengan deviasi standar (S2) 0,54110.

b. Tes statistik

Tabel 5.17. Tes statistik Z

LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -2,286 Asymp. Sig. (2-tailed) ,024

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan

dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan

perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh

menunjukkan distribusi Z sebesar 2,286 signifikansi untuk dua

sisi sebesar 0,024. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon

antara laki-laki dan perempuan pada aspek keyakinan dengan

taraf nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan

antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan

pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan

hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel

(Ztabel)

Page 119: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

99

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik tabel

(Ztabel)

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai

df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar

1,984, Jadi, Zhitung (2,286) ≥ Ztabel (1,984) maka Ha diterima dan

Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis kelamin

laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen berjenis

kelamin perempuan. Dalam hal ini respon keyakinan konsumen

perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen laki-laki.

6. Aspek Pembelian

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan jenis kelamin pada aspek pembelian.

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.18. Statistik deskriptif aspek pembelian

Jenis Kelamin N Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean PEMBELIAN 1 Laki-laki 28 3,9514 ,61399 ,11603 2 Perempuan 72 4,2222 ,54273 ,06396

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x )

3,9514 dengan deviasi standar (S1) 0,61399 dan skor rata-rata

respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang

adalah ( 2x ) 4,2222 dengan deviasi standar (S2) 0,54273.

Page 120: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

100

b. Tes statistik

Tabel 5.19. Tes statistik Z

LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -2,159 Asymp. Sig. (2-tailed) ,033

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan

dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan

perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh

menunjukkan distribusi Z sebesar 2,159 signifikansi untuk dua

sisi sebesar 0,033. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon

antara laki-laki dan perempuan pada aspek pembelian dengan

taraf nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan

antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan

pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan

hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel

(Ztabel)

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel

(Ztabel)

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai

df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar

1,984. Jadi, Zhitung (2,159) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima

Page 121: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

101

dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis

kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen

berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon pembelian

konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen

laki-laki.

7. Respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran ditinjau dari

model hirarki dampak

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan jenis kelamin apabila ditinjau dari model hirarki

dampak.

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.20. Statistik deskriptif model hirarki dampak

Jenis Kelamin N Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

Respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran ditinjau dari model hirarki dampak

1 Laki-laki

28 3,6489 ,51977 ,09823

2 Perempuan 72 4,0274 ,48341 ,05697

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x )

3,6489 dengan deviasi standar (S1) 0,51977 dan skor rata-rata

respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang

adalah ( 2x ) 4,0274 dengan deviasi standar (S2) 0,48341.

Page 122: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

102

b. Tes statistik

Tabel 5.21. Tes statistik Z

LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -3,442 Asymp. Sig. (2-tailed) ,001

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan

dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan

perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh

menunjukkan distribusi Z sebesar 3,442 signifikansi untuk dua

sisi sebesar 0,001. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon

antara laki-laki dan perempuan ditinjau dari hirarki dampak

dengan taraf nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan

antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan

pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan

hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel

(Ztabel)

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel

(Ztabel)

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai

df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar

1,984. Jadi, Zhitung (3,442) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima

Page 123: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

103

dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis

kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen

berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon kesadaran

konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen

laki-laki.

b. Uji Z berdasarkan Tingkat Pendidikan

1. Aspek Kesadaran

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek kesadaran.

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.22. Statistik deskriptif aspek kesadaran

Tingkat pendidikan N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

KESADARAN 1 SMA/SMK 21 3,4452 ,83830 ,18293 2 Mahasiswa 79 4,1981 ,52861 ,05947

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah

( 1x ) 3,4452 dengan deviasi standar (S1) 0,83830 dan skor rata-

rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang

adalah ( 2x ) 4,1981 dengan deviasi standar (S2) 0,52861.

Page 124: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

104

b. Tes statistik

Tabel 5.23. Tes statistik Z

SMA/SMK - MAHASISWA Z -5,070 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan

dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK

dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh

menunjukkan distribusi Z sebesar 5,070 signifikansi untuk dua

sisi sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon

antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek kesadaran

dengan taraf nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan

antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan

pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan

hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel

(Ztabel)

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel

(Ztabel)

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai

df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar

1,984. Jadi, Zhitung (5,070) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima

Page 125: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

105

dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar

SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen

mahasiswa. Dalam hal ini respon kesadaran konsumen

mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar

SMA/SMK.

2. Aspek Pengetahuan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek pengetahuan.

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.24. Statistik deskriptif aspek pengetahuan

Tingkat pendidikan N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

PENGETAHUAN 1 SMA/SMK 21 3,3619 ,82370 ,17975 2 Mahasiswa 79 3,7494 ,59180 ,06658

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah

( 1x ) 3,3619 dengan deviasi standar (S1) 0,82370 dan skor rata-

rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang

adalah ( 2x ) 3,7494 dengan deviasi standar (S2) 0, 59180.

b. Tes Statistik

Tabel 5.25. Tes Statistik Z

SMA/SMK - MAHASISWA Z -2,443 Asymp. Sig. (2-tailed) ,016

Page 126: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

106

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan

dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK

dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh

menunjukkan distribusi Z sebesar 2,443 signifikansi untuk dua

sisi sebesar 0,016. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon

antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek

pengetahuan dengan taraf nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan

antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan

pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan

hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel

(Ztabel)

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel

(Ztabel)

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat

nilai df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel

sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,443) > Ztabel (1,984), maka Ha

diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar

SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen

mahasiswa. Dalam hal ini respon pengetahuan konsumen

mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar

SMA/SMK.

Page 127: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

107

3. Aspek Kesukaan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek kesukaan.

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.26. Statistik deskriptif aspek kesukaan

Tingkat pendidikan N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

KESUKAAN 1 SMA/SMK 21 3,5000 ,90830 ,19821 2 Mahasiswa 79 3,8703 ,64532 ,07260

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah

( 1x ) 3,5000 dengan deviasi standar (S1) 0,90830 dan skor rata-

rata respon responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang

adalah ( 2x ) 3,8703 dengan deviasi standar (S2) 0,64532

b. Tes statistik

Tabel 5.27. Tes statistik Z

SMA/SMK - MAHASISWA Z -2,133 Asymp. Sig. (2-tailed) ,035

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil

perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara

pelajar SMA/SMK dengan mahasiswa menggunakan uji Z.

Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar

2,133 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,035. Hasil ini

Page 128: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

108

menunjukkan ada perbedaan respon antara pelajar

SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek kesukaan dengan

taraf nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah

membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis

menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan

keputusan hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik

tabel (Ztabel)

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik

tabel (Ztabel)

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat

nilai df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel

sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,133) > Ztabel (1,984), maka Ha

diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon

konsumen pelajar SMA/SMK berbeda dengan besar respon

konsumen mahasiswa. Dalam hal ini respon kesukaan

konsumen mahasiswa lebih tinggi daripada respon

konsumen pelajar SMA/SMK.

4. Aspek Pilihan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek pilihan.

Page 129: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

109

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.28. Statistik deskriptif aspek pilihan

T

Tingkat pendidikan N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

PILIHAN 1 SMA/SMK 21 3,4095 ,94758 ,20678 2 Mahasiswa 79 3,9089 ,63553 ,07150

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah

( 1x )3,4095 dengan deviasi standar (S1) 0,94758 dan skor rata-

rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang

adalah ( 2x ) 3,9089 dengan deviasi standar (S2) 0,63553.

b. Tes statistik

Tabel 5.29. Tes statistik Z

SMA/SMK - MAHASISWA Z -2,863 Asymp. Sig. (2-tailed) ,005

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan

dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK

dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh

menunjukkan distribusi Z sebesar 2,863 signifikansi untuk dua

sisi sebesar 0,005. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon

antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek pilihan

dengan taraf nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan

antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan

Page 130: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

110

pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan

hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel

(Ztabel)

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel

(Ztabel)

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat

nilai df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel

sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,863) > Ztabel (1,984), maka Ha

diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen

pelajar SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen

mahasiswa. Dalam hal ini respon pilihan konsumen

mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar

SMA/SMK.

5. Aspek Keyakinan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek keyakinan.

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.30. Statistik deskriptif aspek keyakinan

T

Tingkat pendidikan N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

KEYAKINAN 1 SMA/SMK 21 3,7500 ,80234 ,13153 2 Mahasiswa 79 4,1646 ,48847 ,05496

Page 131: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

111

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah

( 1x ) 3,7500 dengan deviasi standar (S1) 0,80234 dan skor rata-

rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang

adalah ( 2x ) 4,1646 dengan deviasi standar (S2) 0, 48847.

b. Tes statistik

Tabel 5.31. Tes statistik Z SMA/SMK -

MAHASISWA

Z -2,979 Asymp. Sig. (2-tailed) ,004

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan

dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK

dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh

menunjukkan distribusi Z sebesar 2,979 signifikansi untuk dua

sisi sebesar 0,004. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon

antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek

keyakinan dengan taraf nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan

antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan

pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan

hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel

(Ztabel)

Page 132: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

112

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel

(Ztabel)

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai

df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar

1,984. Jadi, Zhitung (2,979) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima

dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar

SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen

mahasiswa. Dalam hal ini respon keyakinan konsumen

mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar

SMA/SMK.

6. Aspek Pembelian

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek pembelian.

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.32. Statistik deskriptif aspek pembelian

Tingkat pendidikan N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

PEMBELIAN 1 SMA/SMK 21 4,0619 ,60276 ,13153 2 Mahasiswa 79 4,1689 ,56743 ,06384

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah

( 1x ) 4,0619 dengan standar deviasi (S1) 0,60276 dan skor rata-

Page 133: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

113

rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang

adalah ( 2x ) 4,1689 dengan standar deviasi (S2) 0, 56743.

b. Tes statistik

Tabel 5.33. Tes statistik

SMA/SMK -

MAHASISWAZ -,758Asymp. Sig. (2-tailed) ,450

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan

dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK

dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh

menunjukkan distribusi Z sebesar 0,758 signifikansi untuk dua

sisi sebesar 0,450. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon

antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek

pembelian dengan taraf nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan

antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan

pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan

hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel

(Ztabel)

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel

(Ztabel)

Page 134: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

114

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai

df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar

1,984. Jadi, Zhitung (0,758) < Ztabel (1,984), maka Ho diterima

dan Ha ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar

SMA/SMK sama dengan besar respon konsumen mahasiswa.

Dalam hal ini respon pembelian konsumen mahasiswa sama

dengan respon konsumen pelajar SMA/SMK.

7. Respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran ditinjau dari

model hirarki dampak

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon

konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

berdasarkan tingkat pendidikan apabila ditinjau dari model hirarki

dampak.

a. Statistik deskriptif

Tabel 5.34. Statistik deskriptif model hirarki dampak

Tingkat pendidikan N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran ditinjau dari model hirarki dampak

1 SMA/SMK

21 3,5881 ,69487 ,15163

2 Mahasiswa 79 4,0100 ,42612 ,04794

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari

responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah

( 1x ) 3,5881 dengan deviasi standar (S1) 0,69487 dan skor rata-

Page 135: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

115

rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang

adalah ( 2x ) 4,0100 dengan deviasi standar (S2) 0, 42612.

b. Tes statistik

Tabel 5.35. Tes statistik Z

SMA/SMK -

MAHASISWA Z -3,486 Asymp. Sig. (2-tailed) ,001

Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan

dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK

dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh

menunjukkan distribusi Z sebesar 3,486 signifikansi untuk dua

sisi sebesar 0,001. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon

antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa ditinjau dari model

hirarki dampak dengan taraf nyata 5% (0,05).

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan

antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan

pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan

hipotesis adalah:

1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel

(Ztabel)

2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel

(Ztabel)

Page 136: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

116

Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai

df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar

1,984. Jadi, Zhitung (3,486) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima

dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar

SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen

mahasiswa. Dalam hal ini respon kesadaran konsumen

mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar

SMA/SMK.

Page 137: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

117

B. Pembahasan

Tabel berikut merupakan rekapitulasi dari hasil analisis data di atas.

Tabel 5.36. Rekapitulasi hasil analisis

No Aspek Antara Keterangan 1 Kesadaran Laki-laki -

Perempuan

Beda, respon perempuan lebih tinggi

dari respon laki-laki

SMU/SMK -

Mahasiswa

Beda, respon mahasiswa lebih tinggi

dari respon SMU/SMK

2 Pengetahuan Laki-laki -

Perempuan

Beda, respon perempuan lebih tinggi

dari respon laki-laki

SMU/SMK -

Mahasiswa

Beda, respon mahasiswa lebih tinggi

dari respon SMU/SMK

3 Kesukaan Laki-laki -

Perempuan

Beda, respon perempuan lebih tinggi

dari respon laki-laki

SMU/SMK -

Mahasiswa

Beda, respon mahasiswa lebih tinggi

dari respon SMU/SMK

4 Pilihan Laki-laki -

Perempuan

Beda, respon perempuan lebih tinggi

dari respon laki-laki

SMU/SMK -

Mahasiswa

Beda, respon mahasiswa lebih tinggi

dari respon SMU/SMK

5 Keyakinan Laki-laki -

Perempuan

Beda, respon perempuan lebih tinggi

dari respon laki-laki

SMU/SMK -

Mahasiswa

Beda, respon mahasiswa lebih tinggi

dari respon SMU/SMK

6 Pembelian Laki-laki -

Perempuan

Beda, respon perempuan lebih tinggi

dari respon laki-laki

SMU/SMK -

Mahasiswa

Tidak beda, respon mahasiswa dan

SMU/SMK sama

7 Model Hirarki

Dampak

Laki-laki -

Perempuan

Beda, respon perempuan lebih tinggi

dari respon laki-laki

SMU/SMK -

Mahasiswa

Beda, respon mahasiswa lebih tinggi

dari respon SMU/SMK

Page 138: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

118

Sesuai dengan hasil penelitian didapat bahwa respon konsumen terhadap

komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak baik

berdasarkan jenis kelamin maupun tingkat pendidikan menunjukkan adanya

perbedaan besar respon. Penyebab perbedaan besar respon tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Perbedaan besar respon antara laki-laki dan perempuan

Ditinjau dari segi fisik, perempuan memiliki variasi pandangan dari retina

mata yang membantu mereka dalam menjelaskan warna secara detil.

Selain itu perempuan memiliki pandangan mengenai sekitarnya lebih luas

daripada laki-laki. Pandangan perempuan dapat melihat hampir 180° apa

saja yang terdapat didepannya. Sedangkan laki-laki memiliki pandangan

seperti terowongan, mata seorang laki-laki lebih besar dari mata seorang

perempuan dan otak laki-laki membentuk mereka untuk memiliki tipe

pandangan seperti sebuah terowongan yang jauh dimana mereka dapat

melihat dengan jelas dan akurat yang ada didepan mereka secara langsung

baik pada jarak dekat ataupun jarak jauh, hampir seperti teropong. Jika

dikaitkan dengan respon terhadap iklan wafer Tango sebagai sponsor

dalam Indonesian Idol 2007, iklan tersebut berupa peletakan sebuah

produk di atas meja juri Indonesian Idol 2007. Dengan demikian pada saat

kamera mengambil gambar juri saat memberikan komentar pandangan

penonton dihadapkan pada banyak hal, diantaranya juri dan apa yang

terdapat di sekitar juri, sesuai penjelasan diatas bahwa perempuan selain

melihat juri yang sedang memberi komentar, perempuan juga melihat apa

Page 139: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

119

yang ada di sekitar juri seperti wafer Tango yang diletakkan diatas meja,

selain itu didukung dengan warna kemasan wafer Tango yang cerah dan

mencolok dimana warna-warna tersebut merupakan warna yang disukai

oleh perempuan. Sedangkan pandangan laki-laki hanya fokus pada

komentar juri saja, oleh sebab itulah besar respon terhadap iklan produk

Tango pun menjadi berbeda.

2. Perbedaan besar respon antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa

Berdasarkan analisis data di atas terlihat bahwa respon konsumen terhadap

komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak

berbeda menurut tingkat pendidikannya. Konsumen mahasiswa memiliki

respon lebih tinggi dari konsumen pelajar SMA/SMK. Perbedaan besar

respon tersebut dapat disebabkan karena pada umumnya mahasiswa lebih

memiliki kekritisan dalam mengobservasi lingkungannya, hal itu didukung

oleh tugas-tugas mahasiswa yang menuntut daya kekritisan yang tinggi

dibanding dengan pelajar SMA/SMK. Oleh karena itu mahasiswa lebih

mampu memproses sebuah informasi untuk dijadikan bahan pertimbangan

dalam mengambil sebuah keputusan.

Page 140: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uraian-uraian sebelumnya dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Besar respon konsumen ditinjau dari model hirarki dampak

Dengan menggunakan statistik Sturges rata-rata respon konsumen

terhadap komunikasi pemasaran sebesar 3,92 dari skala 1 sampai dengan 5

maka respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

dikategorikan respon konsumen tinggi karena interval untuk respon

konsumen tinggi adalah antara >3,40 sampai dengan 4,20. oleh karena itu

dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran yang disampaikan oleh

perusahaan dapat dikatakan berhasil.

2. Perbedaan respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

ditinjau dari model hirarki dampak berdasarkan jenis kelamin.

Dari hasil pengujian SPSS nilai Zhitung (3,442) > Ztabel (1,984), dan nilai

signifikansi 0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya besar

respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon

konsumen berjenis kelamin perempuan dimana besar respon konsumen

perempuan lebih tinggi daripada besar respon konsumen laki-laki. Dengan

kata lain perempuan dapat merespon dengan baik komunikasi pemasaran

120

Page 141: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

121

wafer Tango sehingga tujuan komunikasi periklanan tersebut dapat

tercapai.

3. Perbedaan respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

ditinjau dari model hirarki dampak berdasarkan tingkat pendidikan.

Dari hasil pengujian SPSS nilai Zhitung (3,486) > Ztabel (1,984), dan nilai

signifikansi 0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya besar

respon konsumen pelajar SMU/SMK berbeda dengan besar respon

konsumen mahasiswa dimana besar respon konsumen mahasiswa lebih

tinggi daripada besar respon konsumen pelajar SMU/SMK. Konsumen

mahasiswa dapat mengerti dengan baik pesan dari komunikasi pemasaran

yang disampaikan oleh perusahaan, sehingga menimbulkan kesadaran

akan produk wafer Tango.

B. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada pihak perusahaan

adalah:

1. Sesuai dengan hasil penelitan untuk menjawab rumusan masalah yang

kedua bahwa besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda

dengan besar respon konsumen berjenis kelamin perempuan dimana besar

respon konsumen perempuan lebih tinggi jika dibanding besar respon

konsumen laki-laki. Apabila dilakukan penelitian yang sama di tempat

yang berbeda dan hasil penelitian tersebut sama dengan penelitian

Page 142: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

122

sebelumnya maka perusahaan dapat memilih alternatif iklan yang mampu

menstimulus respon baik itu perempuan maupun laki-laki, misalnya dalam

pemilihan warna, bentuk, ukuran, kekontrasan dengan apa yang ada

dibelakang produk tersebut juga gerakan karena stimulus yang bergerak

menarik perhatian lebih besar daripada stimulus yang diam.

2. Berdasarkan analisis data untuk menjawab rumusan masalah yang kedua

bahwa besar respon konsumen pelajar SMA/SMK berbeda dengan besar

respon konsumen mahasiswa dimana besar respon konsumen mahasiswa

lebih tinggi daripada besar respon konsumen pelajar SMA/SMK. Apabila

dilakukan penelitian yang sama di tempat yang berbeda dan hasil

penelitian tersebut sama dengan penelitian sebelumnya maka perusahaan

dapat memilih media periklanan yang lebih dapat membangkitkan

kesadaran konsumen pelajar SMA/SMK misalnya menjadi sponsor dalam

acara yang diadakan oleh sekolah, program beasiswa juga berbagai

macam perlombaan karya ilmiah.

C. Keterbatasan penelitian

1. Bahan Bacaan

Dikarenakan keterbatasan bahan bacaan yang sudah diterjemahkan dalam

bentuk buku, penulis harus mengambil dari website tertentu yang

kebanyakan tertulis dalam bahasa Inggris oleh karena itu penulis selain

Page 143: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

123

harus mencari juga harus menerjemahkan sendiri supaya mengerti isi

wacana tersebut sehingga dapat digunakan sebagai landasan teori.

2. Lokasi penelitian

Pada awalnya penulis menentukan lima lokasi yang akan dijadikan untuk

tempat penelitian namun pada kenyataannya hanya ada tiga buah lokasi

yang bersedia untuk dijadikan lokasi penelitian, alasan dipilihnya lokasi

tersebut antara lain memiliki karakteristik konsumen yang kurang lebih

sama, dengan berkurangnya lokasi penelitian maka terdapat beberapa titik

lokasi supermarket di Kodya Yogyakarta menjadi kurang terwakili.

3. Responden

Keterbatasan penelitian yang terkait dengan responden adalah peneliti

tidak dapat mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden murni

dan jujur.

Page 144: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998.. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Analisis. Jakarta: Rineka Cipta.

Arnold, E., Prince, L., and Zinkhan, G. 2002. Consumers. New York: Mcgraw-

Hill. Basu, Swastha. 1984. Azas-azas marketing. Yogyakarta: Liberty. Belch, George E, and Belch, Michael A. 2004. Advertising and Promotion; an

Integrated Marketing Communications Perspective_6th edition. New York: Mcgraw-Hill

Braun-La Tour, Kathryn.A and La-tour, Michael. S. 2004. Assessing the long term

impact of a consistent advertising campaign on consumer memory, summer 2004. (findarticles.com).

Chan, Yun Y, Kim K. and Stout, Patricia A. (2004) Assesing the e effect of

animation in online banner ad; Hierarchy of effect model, Dikutip dari Jurnal of Interactive Advertising. (www.jiad.org)

Consoli, J (2006) 80% TV Viewers approve product placement. Diambil dari:

www.mediaweek.com.

Cooper, D.R., & Schlinder. (2000). Business Research Method. Edition. New- York: Mcgraw-Hill

th

7

Delicacies. 2007. Tango. Diambil dari www.ot.co.id Durianto, D., Sugiarto, Durdjaja, A.W., dan Supratikno, H. 2003. Invasi pasar

dengan iklan yang efektif: strategi, program dan teknik pengukuran. Jakarta: penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Duffy, Jonathan (2005). Well Placed. Diambil dari

http://news.bbc.co.uk/1/hi/magazine/4391955.stm Engel, F.J., Blackwell R.D., & Miniard Paul.W. (1995). Perilaku Konsumen.

(Budijanto, Alih Bahasa). Jilid II. Edisi keenam. Jakarta: Binarupa Aksara. (Buku asli diterbitkan tahun 1993)

Fill, Christ.1995. Marketing Communication: Framework, theories and

applications. London: Prentice Hall.

Page 145: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Jalleh, G, Donovan, RJ, Giles Yorti B., and Holman, D’arcy J (2002) Sponsorship; impact on brand awareness and brand attitude. Dikutip dari SMQ/vol.III/No.1/spring 2002. www.cbrcc.curtin.edu.au/geoffrey_jalleh.htm

Jefkins, Frank F. 1982. Introduction to Marketing and Public Relation. London:

Macmillan Press Ltd. Gibson, Kendis. 2004. Advertising crossing over into TV Show. Diambil dari

www.cnn.com Hadi, Sutrisno. 1983. Statistik. Jilid 2. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas

Psikologi UGM. Herfanda, Ahmadun Yosi (2005) Jamur “reality show” diambil dari

www.republika.co.id Indonesian Idol 2007. diambil dari www. fremantlemedia.com Johannes, Amy. 2006. TV Placement overtakes film. Diambil dari

www.promomagazine.com Kinley, L. and Sapolsky, B. (2005). Product Placement. Diambil dari

http://comm2.fsu.edu/faculty/comm/sapolsky/research/product placement.doc

Kotler, P dan Armstrong, G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran-edisi ke 8, jilid 1.

Jakarta: Penerbit Erlangga. Malhotra, Naresh K. 2004. Marketing Research: An Applied Orientation 4th

edition. New Jersey: Pearson Education International, Inc. Moore, Frazier. (2005). Product placement infiltrates TV show. Diambil dari

http://www.commercialalert.org/issues-articles.php?article_id=761&subcategory_id=79&category=1

Moser, H. R., Bryant, L and Sylvester, K. 2000. Product Placement as a

marketing tool in film and television. Diambil dari www.nssa.us Nedurgadi, P., Mitchel, Andrew A., and Berger, Ida E. 2005. Framework for

Understanding the effect of advertising exposure choice. Diambil dari www.questra.com

Schram, Wilbur. 1970. Mass Communication University of Illinois. Urbana Siahaan, Muti (2005) Reality Show, diambil dari www.kompas.com

Page 146: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Subroto, Asto.(2002). Mengukur efektifitas iklan: Iklan baik tidak selalu

menjual.(bagian 2). Dikutip dari Majalah kapital Vol III/13, Mei 2002. Diambil dari http://www.mars-e.com/x-col-313.htm

____________. (2002). Mengukur efektifitas iklan : Basisnya adalah advertisment

objective (bagian 3) Dikutip dari Majalah kapital Vol.III/14, juni 2002. Diambil dari http://www.mars-e.com/x-col-314.htm

_____________. (2002). Mengukur efektifitas iklan : Respons terhadap iklan

(bagian 4) Dikutip dari majalah kapital Vol III / 15, Agustus 2002. Diambil dari : http://www.mars-e.com/x-col-315.htm.

_____________. (2002). Mengukur efektifitas iklan : Adu posting (bagian 5).

Dikutip dari majalah kapital Vol.III / 16, Agustus 2002. Diambil dari : http://www.mars-e.com/x-col-316.htm.

_____________. (2002) Mengukur efektifitas iklan : peningkatan penjualan

hanya salah satu ukuran (bagian 6). Dikutip dari majalah kapital Vol.III / 117, september 2002. Diambil dari : http://www.mars-e.com/x-col-317.htm.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta Sugiyono. 1999. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan pertama. Bandung: Alfabeta Soehardi Sigit, Pengantar Metodologi Penelitian Sosial – Bisnis – Manajemen,

Lukman Offset, Yogyakarta, 1999.

Soerjabrata, Soemadi. 1980. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: penerbit Rake

Press.

Peter, J.P dan Olson, J.C. 1996. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran – edisi ke 4, jilid 1. Jakarta: Erlangga.

__________________________. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen dan

Strategi Pemasaran – edisi ke 4, jilid 2. Jakarta: Erlangga. Umar, Husein. 2000. Riset Pasar dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. Wells, W. D. and Prensky, D. 1996. Consumer Behavior. New York: John Willey

and sons, Inc.

Page 147: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Wikipedia Indonesia. 2005. Reality Show Indonesia. Diambil dari: www.wikipedia.com

Wikipedia Indonesia. 2007. Supermarket. Diambil dari: www.wikipedia.org

Page 148: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 149: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 150: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Pedoman wawancara

Wawancara kepada supermarket tempat penelitian dilaksanakan.

1. Apa nama supermarket tempat penelitian dilaksanakan?

2. Dimanakah alamat supermarket tempat penelitian dilaksanakan?

3. Siapakah nama pemilik supermarket?

4. Pada tahun berapakah berdirinya supermarket?

5. Seperti apakah struktur organisasi supermarket yang menjadi tempat

penelitian?

6. Berapakah jumlah karyawan yang bekerja di supermarket?

7. Berapakah perbandingan prosentase pengunjung pria dibandingkan

pengunjung wanita yang datang ke supermarket setiap harinya?

8. Berapakah perbandingan prosentase pengunjung Mahasiswa

dibandingkan pengunjung SMU yang datang ke supermarket setiap

harinya?

Page 151: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Kuesioner Bagian I

Data Pribadi Responden Petunjuk Pengisian : Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang paling sesuai dengan Anda. No. Responden : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Tingkat Pendidikan : SMA SMK

Mahasiswa

Kuesioner Bagian II

Respon Konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango

Petunjuk : Berilah tanda (√) Pada salah satu kolom jawaban yang Anda pilih

Keterangan :Sangat Setuju SS

Setuju S

Ragu-ragu R

Tidak Setuju TS

Sangat tidak setuju STS

NO PERNYATAAN SS S R TS STS

A. Kesadaran (awareness)

1. Anda dapat menyebutkan merek makanan ringan

berjenis wafer yang terletak di meja juri

Indonesian idol 2007.

2. Anda memperhatikan produk wafer yang

diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.

3. Anda dapat mengingat merek produk wafer yang

Page 152: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.

4. Anda dapat melihat logo produk wafer yang

diletakkan di meja juri Indonesian Idol 2007.

5. Anda secara langsung teringat akan produk wafer

TANGO saat Anda ingin membeli makanan

ringan berjenis wafer.

6. Anda sadar bahwa makanan ringan TANGO

menjadi sponsor dalam acara Indonesian Idol

2007.

B. Pengetahuan (knowledge)

1. Anda mengetahui bahwa produk yang diletakkan

diatas meja juri Indonesian Idol 2007 adalah

produk TANGO.

2. Anda mengetahui bahan yang digunakan untuk

membuat wafer TANGO.

3. Anda mengetahui macam rasa dari Produk

TANGO hanya dengan melihat warna

kemasannya.

4. Anda mengetahui berbagai macam rasa produk

TANGO yang diletakkan di atas meja juri

Indonesian Idol 2007.

5. Anda mengetahui bahwa wafer TANGO sesuai

dengan selera Anda.

C. kesukaan (liking)

1. Anda menyukai rasa dari produk makanan ringan

TANGO yang diletakkan di atas meja juri

Indonesian Idol 2007.

2. Anda menyukai kemasan dari produk wafer

TANGO yang diletakkan di atas meja juri

Indonesian Idol 2007.

Page 153: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

3. Anda menyukai wafer TANGO karena tersedia

dalam berbagai ukuran.

4. Anda menyukai kemasan produk wafer TANGO

karena warnanya khas dan menarik.

D. Pemilihan (preference)

1. Anda menempatkan wafer TANGO sebagai

pilihan utama saat Anda ingin membeli produk

wafer.

2. Anda tetap memilih wafer TANGO walaupun ada

produk wafer merek lain yang harganya lebih

murah.

3. Anda memilih produk wafer TANGO karena rasa

wafer TANGO lebih enak dari produk wafer

merek lainnya.

4. Anda memilih wafer TANGO karena rasa wafer

TANGO lebih renyah dari produk wafer merek

lainnya.

5. Anda memilih produk wafer TANGO karena

rasanya lebih sesuai dengan selera Anda.

E. Keyakinan (conviction)

1. Anda yakin bahwa produk wafer TANGO aman

untuk dikonsumsi.

2. Anda yakin bahwa produk wafer TANGO rasanya

lebih enak dibandingkan produk wafer lainnya.

3. Anda yakin bahwa wafer TANGO memiliki

berbagai macam rasa dibandingkan dengan

produk wafer merek lainnya

4. Anda yakin bahwa wafer TANGO bermutu tinggi.

Page 154: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

F. Pembelian (purchase)

1. Anda pernah membeli wafer TANGO.

2. Anda mudah mendapatkan wafer TANGO saat

Anda ingin melakukan pembelian produk tersebut.

2. Anda melakukan pembelian lebih dari satu kali

produk wafer TANGO.

Page 155: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 156: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 157: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 158: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 159: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 160: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 161: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

STRUKTUR ORGANISASI MATAHARI SUPERMARKET (FOODMART)

STORE MANAGER

ASS.STORE MANAGER

SUPERVISOR

PRAMUNIAGA

ASS.STORE MANAGER

SUPERVISOR

SUPERVISOR

SUPERVISOR

Page 162: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

STRUKTUR ORGANISASI HERO SUPERMARKET

STORE MANAGER

ASS.STORE MANAGER

SUPERVISOR

PRAMUNIAGA

ASS.STORE MANAGER

SUPERVISOR

SUPERVISOR

SUPERVISOR

SUPERVISOR

Page 163: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

KEPALA DEPARTEMEN

ASS.KEPALA DEPARTEMEN

KEPALA COUNTER

PRAMUNIAGA

ASS.KEPALA DEPARTEMEN

KEPALA COUNTER

KEPALA COUNTER

KEPALA COUNTER

STRUKTUR ORGANISASI GARDENA SUPERMARKET

Page 164: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 165: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 166: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 167: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Pedoman wawancara

1. Apa nama supermarket tempat penelitian dilaksanakan?

2. Dimanakah alamat supermarket tempat penelitian dilaksanakan?.

3. Siapakah nama pemilik supermarket?

4. Pada tahun berapakah berdirinya supermarket?

5. Seperti apakah struktur organisasi supermarket yang menjadi tempat

penelitian?

6. Berapakah jumlah karyawan yang bekerja di supermarket?

7. Berapakah perbandingan prosentase pengunjung pria dibandingkan

pengunjung wanita yang datang ke supermarket setiap harinya?

8. Berapakah perbandingan prosentase pengunjung Mahasiswa dibandingkan

pengunjung Pelajar SMA yang datang ke supermarket setiap harinya?

Page 168: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Kuisioner Bagian I

Data Pribadi Responden Petunjuk Pengisian : Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang paling sesuai dengan Anda. No. Responden : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Tingkat Pendidikan : SMA SMK

Mahasiswa

Kuisioner Bagian II

Respon Konsumen terhadap komunikasi pemasaran merek produk wafer Tango

Petunjuk : Berilah tanda (√) Pada salah satu kolom jawaban yang Anda pilih

Keterangan :Sangat Setuju SS

Setuju S

Ragu-ragu R

Tidak Setuju TS

Sangat tidak setuju STS

NO PERNYATAAN SS S R TS STS

A. Kesadaran (awareness)

1. Anda dapat menyebutkan merek makanan ringan

berjenis wafer yang terletak di meja juri

Indonesian idol 2007.

2. Anda memperhatikan produk wafer yang

diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.

3. Anda dapat mengingat produk wafer yang

Page 169: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.

4. Anda dapat melihat logo merek wafer yang

diletakkan di meja juri Indonesian Idol 2007.

5. Anda secara langsung teringat akan produk wafer

TANGO saat Anda ingin membeli makanan

ringan berjenis wafer.

6. Anda sadar bahwa makanan ringan TANGO

menjadi sponsor dalam acara Indonesian Idol

2007.

B. Pengetahuan (knowledge)

1. Anda mengetahui bahwa produk yang diletakkan

diatas meja juri Indonesian Idol 2007 adalah

produk TANGO.

2. Anda mengetahui bahan yang digunakan untuk

membuat wafer TANGO.

3. Anda mengetahui macam rasa dari produk

TANGO hanya dengan melihat warna

kemasannya.

4. Anda mengetahui berbagai macam rasa produk

TANGO yang diletakkan di atas meja juri

Indonesian Idol 2007.

5. Anda mengetahui bahwa wafer TANGO sesuai

dengan selera Anda.

C. kesukaan (liking)

1. Anda menyukai rasa dari produk makanan ringan

TANGO yang diletakkan di atas meja juri

Indonesian Idol 2007.

2. Anda menyukai kemasan dari produk wafer

TANGO yang diletakkan di atas meja juri

Indonesian Idol 2007.

3. Anda menyukai wafer TANGO karena tersedia

dalam berbagai ukuran.

Page 170: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

4. Anda menyukai kemasan produk wafer TANGO

karena warnanya khas dan menarik.

D. Pemilihan (preference)

1. Anda menempatkan produk wafer TANGO

sebagai pilihan utama saat Anda ingin membeli

produk wafer.

2. Anda tetap memilih produk wafer TANGO

walaupun ada produk wafer merek lain yang

harganya lebih murah.

3. Anda memilih produk TANGO karena rasa

produk wafer TANGO lebih enak dari produk

wafer merek lainnya.

4. Anda memilih produk TANGO karena rasa

produk wafer TANGO lebih renyah dari produk

wafer merek lainnya.

5. Anda memilih produk wafer TANGO karena

rasanya lebih sesuai dengan selera Anda.

E. Keyakinan (conviction)

1. Anda yakin bahwa produk makanan ringan

TANGO aman untuk dikonsumsi.

2. Anda yakin bahwa produk makanan ringan

TANGO rasanya lebih enak dibandingkan produk

wafer lainnya.

3. Anda yakin bahwa produk wafer TANGO

memiliki berbagai macam rasa dibandingkan

dengan produk wafer merek lainnya

4. Anda yakin bahwa produk wafer TANGO

bermutu tinggi.

F. Pembelian (purchase)

1. Anda pernah membeli produk wafer TANGO.

Page 171: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

2. Anda mudah mendapatkan wafer TANGO saat

Anda ingin melakukan pembelian produk tersebut.

2. Anda melakukan pembelian lebih dari satu kali

produk wafer TANGO.

Page 172: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Hasil Tabulasi KuesionerKesadaran

no Jenis Kelamin Tk. Pendidikan ASP1.1 ASP1.2 ASP1.3 ASP1.4 ASP1.5 ASP1.6 rata-rata1 2 2 5 5 5 5 4 5 4,832 2 2 4 5 5 5 5 4 4,673 2 2 4 5 5 5 4 4 4,504 2 2 4 5 4 4 4 5 4,335 2 2 4 5 4 4 4 4 4,176 2 2 3 3 3 3 4 3 3,177 2 2 4 5 5 4 4 4 4,338 2 2 5 4 5 4 4 4 4,339 2 2 4 5 5 5 4 5 4,67

10 2 2 4 4 5 5 5 4 4,5011 2 2 4 5 5 4 4 5 4,5012 2 2 4 4 4 5 5 5 4,5013 2 2 5 5 4 4 4 5 4,5014 2 2 4 4 4 4 5 3 4,0015 2 2 4 5 4 3 3 4 3,8316 1 2 5 4 4 5 4 4 4,3317 1 2 3 4 4 4 3 4 3,6718 1 2 4 4 4 4 2 3 3,5019 1 2 4 4 3 3 4 4 3,6720 1 2 4 4 4 4 5 3 4,0021 2 1 4 4 4 3 4 5 4,0022 2 1 5 5 5 5 5 5 5,0023 2 1 3 3 3 3 4 3 3,1724 2 1 5 2 2 2 5 5 3,5025 2 1 4 4 4 3 5 4 4,0026 1 1 2 3 4 3 4 3 3,1727 1 1 4 3 4 3 1 4 3,1728 1 1 3 4 1 4 2 3 2,8329 1 1 2 4 2 2 2 4 2,6730 1 1 4 3 4 4 3 4 3,6731 2 2 4 3 4 4 2 5 3,6732 2 2 4 4 4 4 3 4 3,8333 2 2 4 4 5 5 4 4 4,3334 2 2 4 4 4 4 5 5 4,3335 2 2 4 4 4 4 5 3 4,0036 2 2 5 5 5 5 4 5 4,8337 2 2 5 5 5 5 5 5 5,0038 2 2 5 5 5 5 4 5 4,8339 2 2 4 4 4 4 4 5 4,1740 2 2 4 4 4 4 4 4 4,0041 2 2 4 4 4 4 3 4 3,8342 2 2 4 4 4 4 3 5 4,0043 2 1 4 2 3 5 3 4 3,5044 2 2 5 5 5 3 5 5 4,6745 2 2 4 4 4 3 5 5 4,1746 2 2 5 5 5 5 4 5 4,8347 2 2 5 4 4 4 5 5 4,5048 2 2 4 2 4 4 2 5 3,5049 2 2 5 5 5 3 4 5 4,5050 2 1 1 1 1 1 1 1 1,0051 2 2 3 5 5 3 5 4 4,1752 2 2 4 4 4 4 4 4 4,00

Page 173: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

53 2 2 4 4 4 3 4 4 3,8354 2 2 5 4 5 4 4 5 4,5055 2 2 4 4 4 4 4 4 4,0056 2 2 5 4 5 5 4 4 4,5057 2 2 5 4 4 4 3 5 4,1758 2 2 5 5 5 5 4 4 4,6759 2 2 5 5 5 5 5 5 5,0060 2 2 4 4 5 5 4 4 4,3361 2 2 5 5 5 4 4 4 4,5062 2 2 5 5 5 5 5 4 4,8363 2 2 5 5 3 5 3 5 4,3364 2 2 5 5 5 5 2 4 4,3365 2 2 5 5 5 3 4 5 4,5066 2 2 5 5 5 4 5 5 4,8367 2 2 2 2 4 4 2 2 2,6768 2 2 4 5 5 5 4 5 4,6769 2 2 4 4 5 5 4 5 4,5070 2 2 4 4 4 5 4 4 4,1771 2 2 5 5 5 5 5 5 5,0072 2 2 4 4 4 4 5 4 4,1773 2 1 5 5 5 5 4 5 4,8374 1 2 5 5 5 5 4 5 4,8375 1 2 5 4 4 3 2 3 3,5076 1 2 5 5 5 5 5 5 5,0077 1 2 4 3 4 4 4 4 3,8378 1 2 4 4 4 4 4 4 4,0079 1 2 4 3 4 3 2 3 3,1780 1 2 4 4 4 3 4 5 4,0081 1 1 4 4 3 5 4 5 4,1782 1 2 2 2 3 5 5 5 3,6783 1 2 4 3 4 3 4 4 3,6784 1 2 4 4 4 2 3 3 3,3385 1 2 5 5 4 4 4 5 4,5086 1 2 5 4 5 5 5 5 4,8387 1 2 5 5 5 5 5 5 5,0088 1 2 2 2 4 4 4 4 3,3389 1 2 2 3 3 3 3 3 2,8390 1 2 4 4 4 5 4 4 4,1791 1 2 3 3 3 3 4 3 3,1792 2 1 3 2 5 4 3 4 3,5093 2 1 2 2 4 4 2 4 3,0094 2 2 4 4 4 4 3 4 3,8395 2 1 4 3 4 3 5 5 4,0096 2 1 4 3 4 4 4 4 3,8397 2 1 4 4 3 4 2 4 3,5098 2 1 2 2 4 4 2 2 2,6799 2 2 4 4 5 5 4 4 4,33

100 2 1 3 3 3 3 3 4 3,17TOTAL RATA-TATA 4,04

Page 174: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Pengetahuan KesukaanASP2.1 ASP2.2 ASP2.3 ASP2.4 ASP2.5 rata-rata ASP3.1 ASP3.2 ASP3.3 ASP3.4 rata-rata

5 3 4 4 4 4,00 5 4 4 4 4,254 3 4 5 4 4,00 4 4 5 4 4,254 3 4 3 4 3,60 4 4 4 4 4,004 3 4 4 4 3,80 4 4 4 3 3,754 3 4 4 4 3,80 4 4 4 4 4,003 1 1 1 2 1,60 3 2 2 2 2,254 3 3 4 3 3,40 4 3 3 3 3,255 4 3 4 4 4,00 4 4 4 4 4,005 5 4 4 4 4,40 4 4 3 4 3,754 3 4 4 4 3,80 5 3 3 4 3,755 3 4 5 5 4,40 5 5 4 5 4,755 3 4 4 5 4,20 5 4 4 5 4,505 4 5 5 5 4,80 4 5 5 5 4,754 4 4 4 4 4,00 3 3 3 3 3,005 3 4 4 3 3,80 4 4 4 4 4,004 3 4 4 4 3,80 5 3 4 4 4,004 2 1 2 3 2,40 4 2 4 3 3,252 1 3 4 4 2,80 4 3 4 4 3,754 2 4 4 2 3,20 4 4 2 2 3,004 3 3 3 3 3,20 3 3 4 3 3,255 3 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,005 4 5 4 5 4,60 5 5 5 5 5,003 4 4 3 4 3,60 3 2 5 4 3,505 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5,004 3 5 4 5 4,20 4 3 3 3 3,254 1 3 3 4 3,00 4 4 3 2 3,253 1 1 3 3 2,20 2 4 2 2 2,503 2 2 3 2 2,40 1 3 2 1 1,754 2 2 2 3 2,60 3 3 3 2 2,754 3 4 3 3 3,40 3 4 3 4 3,504 4 4 4 4 4,00 3 3 4 3 3,254 3 4 4 4 3,80 4 3 3 3 3,254 3 3 3 3 3,20 4 3 4 4 3,754 3 3 3 4 3,40 4 3 3 3 3,254 5 5 4 5 4,60 5 3 5 5 4,505 2 4 3 4 3,60 5 5 5 4 4,755 4 4 4 4 4,20 4 4 5 4 4,255 3 5 5 4 4,40 4 3 4 4 3,755 2 4 3 4 3,60 5 4 5 5 4,754 3 3 3 4 3,40 3 3 4 4 3,504 3 4 3 3 3,40 3 4 4 4 3,755 4 3 3 4 3,80 4 4 3 3 3,504 2 4 3 2 3,00 3 3 3 4 3,255 3 5 5 4 4,40 5 5 5 5 5,005 4 3 4 4 4,00 3 4 5 5 4,255 4 5 5 5 4,80 5 5 5 5 5,004 4 5 4 4 4,20 4 4 4 4 4,004 1 4 4 4 3,40 4 4 4 4 4,005 1 3 3 4 3,20 3 4 4 3 3,501 2 2 1 1 1,40 1 1 2 1 1,254 3 5 3 5 4,00 4 4 4 4 4,004 2 3 3 4 3,20 3 3 4 3 3,25

Page 175: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

4 2 2 2 3 2,60 4 3 4 4 3,755 3 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,004 2 2 5 4 3,40 2 2 3 4 2,754 3 4 4 4 3,80 4 4 4 2 3,505 2 2 3 3 3,00 3 3 2 2 2,504 1 3 1 4 2,60 3 4 4 3 3,505 3 5 5 5 4,60 5 4 5 5 4,754 3 5 5 5 4,40 4 4 5 5 4,505 4 4 4 4 4,20 4 4 4 4 4,005 3 4 3 4 3,80 4 4 4 5 4,255 4 3 2 3 3,40 3 4 4 3 3,505 3 3 3 4 3,60 4 4 4 4 4,005 3 5 3 5 4,20 3 4 5 5 4,255 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5,002 3 4 4 5 3,60 5 4 4 4 4,255 3 3 3 5 3,80 5 5 4 5 4,754 3 4 4 4 3,80 4 4 4 4 4,005 3 5 4 4 4,20 4 4 4 4 4,005 4 5 5 5 4,80 5 4 5 5 4,754 4 4 4 4 4,00 4 4 5 4 4,255 1 2 1 4 2,60 3 3 4 3 3,255 3 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,004 5 4 2 1 3,20 2 3 4 4 3,255 5 5 3 4 4,40 4 5 5 4 4,504 2 4 4 4 3,60 4 2 4 2 3,004 2 4 2 4 3,20 4 2 4 4 3,503 3 3 3 4 3,20 4 4 4 3 3,755 3 4 4 4 4,00 4 4 5 5 4,503 4 3 5 3 3,60 3 4 4 4 3,754 4 5 4 5 4,40 4 4 5 5 4,504 3 4 3 4 3,60 2 2 4 2 2,504 2 3 3 3 3,00 4 4 3 3 3,505 1 3 3 5 3,40 4 4 5 1 3,505 5 4 5 2 4,20 2 2 2 2 2,005 3 3 3 4 3,60 4 5 4 5 4,504 2 4 4 4 3,60 5 5 4 4 4,503 3 3 3 4 3,20 3 3 4 4 3,504 3 3 3 5 3,60 4 4 5 4 4,254 3 4 3 4 3,60 3 4 3 3 3,254 3 4 3 4 3,60 4 4 3 4 3,752 3 4 3 4 3,20 4 5 4 4 4,254 3 4 3 3 3,40 4 4 4 4 4,004 3 4 4 4 3,80 4 4 4 4 4,004 3 4 4 4 3,80 4 4 4 3 3,754 3 4 3 4 3,60 4 4 3 3 3,502 3 4 4 5 3,60 5 4 4 4 4,254 5 5 5 4 4,60 4 5 4 4 4,254 3 3 3 4 3,40 4 4 4 4 4,00

3,668 3,7925

Page 176: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Pilihan KeyakinanASP4.1 ASP4.2 ASP4.3 ASP4.4 ASP4.5 rata-rata ASP5.1 ASP5.2 ASP5.3 ASP5.4 rata-rata

4 5 5 5 4 4,60 4 5 5 4 4,504 4 5 5 4 4,40 4 5 4 4 4,254 5 5 5 4 4,60 4 4 5 4 4,254 4 5 5 4 4,40 4 5 5 4 4,504 5 5 5 4 4,60 4 5 5 4 4,503 2 3 3 3 2,80 3 3 2 3 2,754 4 4 4 3 3,80 3 4 4 4 3,755 4 5 5 4 4,60 4 4 4 4 4,004 3 5 5 4 4,20 4 4 4 4 4,005 3 4 4 4 4,00 4 5 5 5 4,754 2 4 4 4 3,60 4 5 5 5 4,754 2 5 5 4 4,00 4 4 4 4 4,004 4 5 5 5 4,60 5 5 3 5 4,504 3 3 4 3 3,40 5 4 5 5 4,754 3 4 4 3 3,60 4 5 5 5 4,754 4 4 4 4 4,00 4 4 4 3 3,753 3 3 5 4 3,60 4 3 4 3 3,503 3 4 4 4 3,60 4 4 4 3 3,754 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,004 3 3 3 3 3,20 4 3 4 3 3,504 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,005 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5,005 4 4 3 5 4,20 5 3 4 4 4,005 4 5 5 4 4,60 5 5 4 4 4,505 4 5 4 4 4,40 4 5 4 4 4,251 1 3 3 3 2,20 4 2 3 3 3,003 1 3 4 2 2,60 2 1 4 3 2,502 2 2 3 3 2,40 3 2 3 2 2,502 2 2 2 2 2,00 4 2 4 2 3,003 3 3 3 3 3,00 4 3 4 4 3,754 5 3 4 3 3,80 4 5 5 5 4,754 4 4 4 3 3,80 4 4 5 4 4,254 4 4 5 4 4,20 4 4 4 4 4,004 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,005 4 5 5 3 4,40 4 5 4 4 4,254 4 4 5 5 4,40 4 4 4 4 4,004 4 4 4 4 4,00 4 4 5 4 4,253 3 3 4 4 3,40 5 4 5 5 4,754 3 3 4 3 3,40 4 4 3 5 4,004 2 2 2 2 2,40 3 2 4 3 3,003 3 3 4 4 3,40 4 3 3 3 3,253 4 4 5 5 4,20 4 5 5 4 4,503 4 3 3 3 3,20 3 3 3 3 3,004 5 5 5 5 4,80 5 5 5 5 5,003 2 4 4 4 3,40 4 3 4 3 3,504 4 4 4 4 4,00 5 5 5 5 5,005 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5,002 2 3 3 3 2,60 4 2 4 4 3,503 4 4 4 4 3,80 4 5 4 4 4,251 1 1 1 1 1,00 2 3 2 3 2,504 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,003 3 4 4 4 3,60 4 4 4 4 4,00

Page 177: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

3 2 4 4 4 3,40 4 4 4 5 4,254 4 4 4 5 4,20 4 4 4 4 4,004 2 2 5 3 3,20 5 4 5 4 4,503 4 3 4 3 3,40 3 4 4 3 3,503 3 4 4 4 3,60 4 3 3 4 3,504 4 5 5 4 4,40 4 4 4 4 4,005 5 5 5 5 5,00 5 5 5 3 4,505 5 5 5 5 5,00 5 4 4 4 4,254 4 5 4 4 4,20 4 4 5 5 4,504 4 5 5 4 4,40 4 4 4 5 4,254 4 4 3 4 3,80 3 4 4 4 3,753 2 4 4 4 3,40 4 4 4 4 4,005 4 4 5 5 4,60 5 4 5 5 4,754 4 4 4 4 4,00 5 4 5 5 4,753 3 4 4 4 3,60 5 4 4 5 4,503 4 5 4 4 4,00 5 4 4 3 4,003 4 4 4 4 3,80 4 4 4 4 4,003 4 4 4 4 3,80 4 4 4 4 4,005 5 5 5 5 5,00 5 5 5 4 4,755 5 5 4 5 4,80 4 5 5 4 4,504 3 4 4 4 3,80 4 3 3 4 3,504 4 4 4 4 4,00 4 4 5 4 4,254 3 2 4 3 3,20 4 3 5 3 3,754 4 4 4 4 4,00 4 3 3 4 3,504 4 4 4 4 4,00 3 4 4 4 3,754 2 2 4 2 2,80 4 3 5 5 4,253 4 3 4 4 3,60 5 5 4 4 4,504 4 4 5 4 4,20 5 4 4 4 4,253 3 4 4 4 3,60 5 5 5 5 5,005 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5,002 2 4 4 3 3,00 4 4 2 4 3,503 3 3 3 3 3,00 4 3 3 4 3,504 3 5 5 4 4,20 4 5 5 4 4,502 2 2 2 2 2,00 5 2 5 3 3,755 5 5 5 5 5,00 5 5 3 4 4,254 4 2 2 4 3,20 4 4 5 4 4,254 4 3 3 3 3,40 5 5 4 5 4,755 4 4 4 5 4,40 4 5 5 5 4,753 3 4 4 4 3,60 3 4 4 3 3,503 3 4 4 4 3,60 4 4 4 3 3,754 4 4 4 4 4,00 5 4 5 5 4,754 3 4 4 4 3,80 4 5 4 4 4,254 5 3 3 4 3,80 3 4 5 3 3,753 3 3 4 4 3,40 5 4 4 4 4,253 3 4 3 4 3,40 4 3 3 4 3,503 3 4 4 4 3,60 5 5 4 5 4,754 4 5 5 5 4,60 5 5 5 4 4,753 4 4 4 4 3,80 4 3 4 3 3,50

3,804 4,0775

Page 178: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Pembelian Rata-rata dari seluruh aspekASP6.1 ASP6.2 ASP6.3 rata-rata

5 4 4 4,33 4,424 4 4 4,00 4,263 3 3 3,00 3,995 4 4 4,33 4,195 4 5 4,67 4,294 3 3 3,33 2,655 3 5 4,33 3,814 4 4 4,00 4,165 4 4 4,33 4,233 3 3 3,00 3,975 4 4 4,33 4,395 4 4 4,33 4,264 4 4 4,00 4,534 3 3 3,33 3,754 3 3 3,33 3,894 3 3 3,33 3,874 4 4 4,00 3,404 4 4 4,00 3,574 3 2 3,00 3,484 4 4 4,00 3,534 4 4 4,00 4,004 4 5 4,33 4,825 4 4 4,33 3,804 4 4 4,00 4,435 5 3 4,33 4,075 4 4 4,33 3,164 3 3 3,33 2,724 3 3 3,33 2,544 4 4 4,00 2,844 3 3 3,33 3,444 4 3 3,67 3,864 3 4 3,67 3,774 5 4 4,33 3,975 3 4 4,00 3,835 4 4 4,33 4,354 5 5 4,67 4,385 5 4 4,67 4,395 4 3 4,00 4,195 4 3 4,00 3,993 4 4 3,67 3,334 5 5 4,67 3,724 3 4 3,67 3,945 3 4 4,00 3,335 4 5 4,67 4,764 4 4 4,00 3,895 5 4 4,67 4,725 4 5 4,67 4,564 4 3 3,67 3,445 5 4 4,67 3,995 4 1 3,33 1,755 4 5 4,67 4,144 4 3 3,67 3,62

Page 179: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

4 5 5 4,67 3,754 5 4 4,33 4,175 4 4 4,33 3,705 4 5 4,67 3,894 3 4 3,67 3,414 3 5 4,00 3,865 5 4 4,67 4,755 5 4 4,67 4,535 5 5 5,00 4,404 4 4 4,00 4,265 5 5 5,00 3,965 5 5 5,00 4,065 5 5 5,00 4,555 5 5 5,00 4,765 5 5 5,00 3,945 4 4 4,33 4,265 5 5 5,00 4,184 3 4 3,67 3,975 5 5 5,00 4,885 5 3 4,33 4,345 5 5 5,00 3,835 5 5 5,00 4,354 3 3 3,33 3,374 3 5 4,00 4,233 4 3 3,33 3,595 4 4 4,33 3,685 5 3 4,33 3,763 4 5 4,00 4,165 5 5 5,00 4,195 5 5 5,00 4,594 4 3 3,67 3,324 3 4 3,67 3,335 5 5 5,00 4,184 4 3 3,67 3,414 5 3 4,00 4,395 3 4 4,00 3,813 3 4 3,33 3,505 5 5 5,00 4,364 3 3 3,33 3,415 4 4 4,33 3,765 5 5 5,00 4,034 3 4 3,67 3,833 3 4 3,33 3,784 4 3 3,67 3,784 4 4 4,00 3,585 5 5 5,00 3,983 5 5 4,33 4,484 3 3 3,33 3,53

4,146667 3,92

Page 180: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 181: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) ASP1 Kesadaran Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ASP1.1 19.9000 10.2310 .5741 .7477 ASP1.2 19.7000 10.2172 .5425 .7537 ASP1.3 19.8667 8.7402 .6753 .7167 ASP1.4 19.9667 9.4126 .6356 .7296 ASP1.5 19.9667 10.1023 .3840 .7993 ASP1.6 19.7667 10.9437 .4575 .7725 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 6 Correlation between forms = .7347 Equal-length Spearman-Brown = .8471 Guttman Split-half = .8459 Unequal-length Spearman-Brown = .8471 3 Items in part 1 3 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6912 Alpha for part 2 =.5056 Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) ASP2 Pengetahuan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ASP2.1 13.8667 12.0506 .6340 .8824 ASP2.2 15.1000 10.0241 .7313 .8611 ASP2.3 14.4667 9.0851 .8307 .8364 ASP2.4 14.3333 10.7126 .7463 .8569 ASP2.5 14.2333 11.0126 .7135 .8645

Page 182: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 5 Correlation between forms = .7680 Equal-length Spearman-Brown = .8688 Guttman Split-half = .8209 Unequal-length Spearman-Brown = .8728 3 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .8272 Alpha for part 2 = .7896 Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) ASP3 Kesukaan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ASP3.1 10.8000 5.8207 .6741 .7944 ASP3.2 11.0333 6.8609 .4856 .8675 ASP3.3 11.0333 5.8264 .6831 .7907 ASP3.4 11.1333 4.6023 .8658 .6976 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 4 Correlation between forms = .6840 Equal-length Spearman-Brown = .8124 Guttman Split-half = .7995 Unequal-length Spearman-Brown = .8124 2 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .5822 Alpha for part 2 = .8781

Page 183: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) ASP4 Pemilihan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ASP4.1 15.2000 10.3724 .7373 .8839 ASP4.2 15.6667 9.4713 .7407 .8890 ASP4.3 14.9667 9.6885 .8735 .8529 ASP4.4 14.8667 11.0161 .7189 .8879 ASP4.5 15.3000 11.4586 .7568 .8843 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 5 Correlation between forms = .8178 Equal-length Spearman-Brown = .8998 Guttman Split-half = .8072 Unequal-length Spearman-Brown = .9031 3 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .8666 Alpha for part 2 = .7446 Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) ASP5 Keyakinan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ASP5.1 11.8667 5.4299 .5291 .8110 ASP5.2 11.9667 3.1368 .7598 .7145 ASP5.3 11.7333 5.0989 .5451 .8014 ASP5.4 12.0333 4.1023 .7792 .6909

Page 184: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 4 Correlation between forms = .7203 Equal-length Spearman-Brown = .8374 Guttman Split-half = .8335 Unequal-length Spearman-Brown = .8374 2 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6223 Alpha for part 2 = .7035 Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) ASP6 Pembelian Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ASP6.1 7.3667 1.2057 .5420 .6864 ASP6.2 7.9667 1.2057 .6127 .6177 ASP6.3 7.9333 .9609 .5711 .6699 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 3 Correlation between forms = .5711 Equal-length Spearman-Brown = .7270 Guttman Split-half = .7019 Unequal-length Spearman-Brown = .7451 2 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6699 Alpha for part 2 = 1.0000

Page 185: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 186: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KESADARAN N 100

Mean 4,0400Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,67610

Absolute ,116Positive ,078

Most Extreme Differences

Negative -,116Kolmogorov-Smirnov Z 1,164Asymp. Sig. (2-tailed) ,133

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PENGETA

HUAN N 100

Mean 3,6680Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,66193

Absolute ,109Positive ,068

Most Extreme Differences

Negative -,109Kolmogorov-Smirnov Z 1,091Asymp. Sig. (2-tailed) ,185

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KESUKAAN N 100

Mean 3,7925Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,71955

Absolute ,113Positive ,067

Most Extreme Differences

Negative -,113Kolmogorov-Smirnov Z 1,135Asymp. Sig. (2-tailed) ,152

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 187: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PILIHAN N 100

Mean 3,8040Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,73580

Absolute ,111Positive ,065

Most Extreme Differences

Negative -,111Kolmogorov-Smirnov Z 1,115Asymp. Sig. (2-tailed) ,166

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KEYAKINAN N 100

Mean 4,0775Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,58893

Absolute ,128Positive ,067

Most Extreme Differences

Negative -,128Kolmogorov-Smirnov Z 1,277Asymp. Sig. (2-tailed) ,077

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PEMBELIAN N 100

Mean 4,1464Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,57358

Absolute ,116Positive ,111

Most Extreme Differences

Negative -,116Kolmogorov-Smirnov Z 1,156Asymp. Sig. (2-tailed) ,138

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 188: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test total N 100

Mean 3,9214Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,52004

Absolute ,088Positive ,042

Most Extreme Differences

Negative -,088Kolmogorov-Smirnov Z ,884Asymp. Sig. (2-tailed) ,415

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 189: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 190: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

T-Test Group Statistics

JK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 1 28 3,7743 ,65550 ,12388KESADARAN

2 72 4,1433 ,65978 ,077761 28 3,3714 ,57016 ,10775PENGETAHUAN

2 72 3,7833 ,66269 ,078101 28 3,4732 ,74330 ,14047KESUKAAN

2 72 3,9167 ,67527 ,079581 28 3,4571 ,79974 ,15114PILIHAN

2 72 3,9389 ,66768 ,078691 28 3,8661 ,66138 ,12499KEYAKINAN

2 72 4,1597 ,54110 ,063771 28 3,9514 ,61399 ,11603PEMBELIAN

2 72 4,2222 ,54273 ,063961 28 3,6489 ,51977 ,09823total

2 72 4,0274 ,48341 ,05697

Page 191: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference Std. Error Difference Lower Upper

Equal variances assumed ,306 ,582 -2,516 98 ,013 -,36905 ,14668 -,66013 -,07796 KESADARAN

Equal variances not assumed -2,523 49,541 ,015 -,36905 ,14626 -,66289 -,07521

Equal variances assumed ,102 ,750 -2,896 98 ,005 -,41190 ,14221 -,69412 -,12969 PENGETAHUAN

Equal variances not assumed -3,095 56,854 ,003 -,41190 ,13308 -,67840 -,14541

Equal variances assumed ,428 ,515 -2,866 98 ,005 -,44345 ,15472 -,75048 -,13642 KESUKAAN

Equal variances not assumed -2,747 45,337 ,009 -,44345 ,16145 -,76856 -,11835

Equal variances assumed 2,115 ,149 -3,062 98 ,003 -,48175 ,15736 -,79401 -,16948 PILIHAN

Equal variances not assumed -2,827 42,435 ,007 -,48175 ,17039 -,82551 -,13798

Equal variances assumed 1,703 ,195 -2,286 98 ,024 -,29365 ,12845 -,54856 -,03874 KEYAKINAN

Equal variances not assumed -2,093 41,809 ,042 -,29365 ,14032 -,57686 -,01044

Equal variances assumed ,218 ,642 -2,159 98 ,033 -,27079 ,12545 -,51974 -,02184 PEMBELIAN

Equal variances not assumed -2,044 44,345 ,047 -,27079 ,13249 -,53776 -,00383

Equal variances assumed ,998 ,320 -3,442 98 ,001 -,37843 ,10996 -,59664 -,16023 total

Equal variances not assumed -3,333 46,231 ,002 -,37843 ,11355 -,60697 -,14989

Page 192: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

T-Test Group Statistics

TP N Mean Std. Deviation Std. Error Mean1 21 3,6195 ,64675 ,14113KESADARAN 2 79 4,1518 ,64240 ,072281 21 3,5333 ,72480 ,15816PENGETAHUAN 2 79 3,7038 ,64439 ,072501 21 3,6786 ,75888 ,16560KESUKAAN 2 79 3,8228 ,71067 ,079961 21 3,6095 ,80119 ,17483PILIHAN 2 79 3,8557 ,71392 ,080321 21 3,9167 ,75554 ,16487KEYAKINAN 2 79 4,1203 ,53389 ,060071 21 4,0938 ,58868 ,12846PEMBELIAN 2 79 4,1604 ,57251 ,064411 21 3,7419 ,57209 ,12484total 2 79 3,9691 ,49835 ,05607

Page 193: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference Lower Upper

Equal variances assumed ,244 ,622 -3,370 98 ,001 -,53225 ,15794 -,84567 -,21883 KESADARAN

Equal variances not assumed -3,357 31,314 ,002 -,53225 ,15856 -,85551 -,20899

Equal variances assumed ,230 ,632 -1,049 98 ,297 -,17046 ,16243 -,49280 ,15188 PENGETAHUAN

Equal variances not assumed -,980 28,960 ,335 -,17046 ,17399 -,52633 ,18540

Equal variances assumed ,004 ,952 -,815 98 ,417 -,14421 ,17696 -,49538 ,20696 KESUKAAN

Equal variances not assumed -,784 29,994 ,439 -,14421 ,18389 -,51978 ,23135

Equal variances assumed ,265 ,608 -1,369 98 ,174 -,24617 ,17986 -,60309 ,11075 PILIHAN

Equal variances not assumed -1,279 29,002 ,211 -,24617 ,19240 -,63968 ,14733

Equal variances assumed 4,862 ,030 -1,415 98 ,160 -,20359 ,14386 -,48908 ,08191 KEYAKINAN

Equal variances not assumed -1,160 25,546 ,257 -,20359 ,17547 -,56459 ,15741

Equal variances assumed ,001 ,971 -,471 98 ,639 -,06657 ,14138 -,34713 ,21399 PEMBELIAN

Equal variances not assumed -,463 30,822 ,646 -,06657 ,14371 -,35973 ,22659

Equal variances assumed ,282 ,597 -1,800 98 ,075 -,22721 ,12626 -,47776 ,02334 total

Equal variances not assumed -1,660 28,584 ,108 -,22721 ,13685 -,50728 ,05286

Page 194: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 195: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...
Page 196: respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran - USD ...