Page 1
RESPON KONSUMEN TERHADAP KOMUNIKASI PEMASARAN DITINJAU DARI MODEL HIRARKI DAMPAK
Studi Kasus Konsumen Pelajar SMU/SMK dan Mahasiswa Supermarket di Kodya Yogyakarta terhadap Komunikasi Pemasaran Wafer Tango pada Acara
Indonesian Idol 2007
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Monica Vita Atmaja NIM: 012214034
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
Page 4
HALAMAN MOTTO
Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku
(Filipi 4: 13)
Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada
apa yang di hadapanku
(Filipi 3: 13)
Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci,
semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut
kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu
(Filipi 4: 8)
Sifat yang diinginkan seseorang adalah kesetiaannya; lebih baik miskin
daripada seorang pembohong
(Amsal 19: 22)
iv
Page 5
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
1. Jesus Christ
2. Beloved Mom and Babe
3. My sister “dee” and My lovely Felz
4. John Christopher Depp II
5. Semua orang yang kukasihi dalam Tuhan Yesus
v
Page 7
ABSTRAK
RESPON KONSUMEN TERHADAP KOMUNIKASI PEMASARAN DITINJAU DARI MODEL HIRARKI DAMPAK
Studi kasus Konsumen Pelajar SMA/SMK dan Mahasiswa Supermarket di Kodya Yogyakarta terhadap Komunikasi Pemasaran Wafer Tango pada
Acara Indonesian Idol 2007
Monica Vita Atmaja Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini menganalisa tentang respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak pada acara Indonesian Idol 2007 tujuannya untuk mengetahui berapa besar respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak pada acara Indonesian Idol 2007 serta mengetahui apakah ada perbedaan respon berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Populasi yang diambil adalah audiens Indonesian Idol 2007 yang ditemui sedang berbelanja di tiga supermarket yang ada di Kodya Yogyakarta. Sedangkan sampelnya berjumlah 100 orang yang diambil dengan metode convenience sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, teknik statistik Sturges, Uji normalitas data dan uji Z. Uji Z digunakan untuk mengetahui perbedaan respon berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan dan tingkat pendidikan antara pelajar SMU/SMK dan mahasiswa.
Rata-rata respon konsumen ditinjau dari model hirarki dampak sebesar 3,92 dari skala 1 sampai dengan 5 maka respon konsumen dapat dikatakan respon konsumen tinggi karena intervalnya antara >3,40 sampai dengan 4,20. Sedangkan perbedaan respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak berdasarkan jenis kelamin ditemukan nilai Zhitung (3,442) > Ztabel (1,984), dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 maka respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan respon konsumen berjenis kelamin perempuan dalam hal ini respon perempuan lebih tinggi daripada respon laki-laki. Untuk respon konsumen berdasarkan tingkat pendidikan ditemukan bahwa nilai Zhitung (3,486) > Ztabel (1,984), dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 maka respon konsumen pelajar SMU/SMK berbeda dengan respon mahasiswa dalam hal ini respon mahasiswa lebih tinggi daripada respon pelajar SMU/SMK.
vii
Page 8
ABSTRACT
CONSUMERS RESPONSE TOWARD TO MARKETING COMMUNICATION CONSIDER FROM HIERARCHY OF EFFECT
MODEL A Case Study on High School Student Consumers and College Student
Consumers in Kodya Yogyakarta Toward to Marketing Communication of Wafer Tango in Indonesian Idol 2007 Program
Monica Vita Atmaja
Sanata Dharma University Yogyakarta
2007 This research analyzed consumers’ response to marketing communication
of wafer Tango on television program of Indonesian Idol 2007 evaluated by hierarchy of effect model. The objectives were to know the extent of responses and the differences of responses based on gender and educational background. The samples were the audience of Indonesian Idol 2007, which were recruited when they were shopping at three chosen supermarket in Kodya Yogyakarta. The samples were 100 people who were taken conveniently. Data analysis technique used was Z test. Z test was used to know the difference of responses based on gender and educational background.
Mean of response consumer evaluated from the hierarchy of effect model was 3.92 (scale 1 up to 5) hence consumer response was considered high (positive). While the difference of consumers’ response to marketing communication of wafer Tango based on gender was significant (Zvalue = 3.442; p ≤ 0.05), in which woman’s responses are higher than those of men’s. Consumers’ response based on educational background was significantly different ( x college > x highschool; Xdifference is 3.486, p ≤ 0.05).
viii
Page 9
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Bapa surgawi atas berkat dan penyertaannya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi
Manajemen, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Skripsi ini tersusun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah Bapa yang dinyatakan melalui Yesus Kristus sebagai sumber kekuatan
dan pengharapanku.
2. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto. G,M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang
dengan sabar membimbing, mendukung dan mendoakan penulis selama
penulisan skripsi ini. Tuhan memberkati.
6. Ibu Dra. Diah Utari, BR, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan
sabar meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan saran selama
penulisan skripsi ini. Tuhan memberkati.
7. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah
meluangkan waktu dan memberikan saran yang berguna bagi penulis. Tuhan
memberkati.
8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen yang telah membagikan
ilmu selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
ix
Page 10
9. Seluruh karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Sekretariat ( Mas
Yuli, Mas Frans, Mbak Tutik), Parkiran ( Mas Heri, Mas Joko) yang dengan
ramah melayani.
10. Ibu Sri Iriani selaku Store Manager supermarket Matahari Foodmart mal
Galeria yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian dan
Bapak Asep Nanang selaku Assistant Store Manager Foodmart mal Galeria
yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis dan Mbak Rina
selaku Customer Service Foodmart mal Galeria yang banyak membantu
penulis.
11. Bapak Ign. Aburlian selaku Store Manager supermarket Hero mal Malioboro
yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian.
12. Bapak Randie Tjoe selaku General manager PT. Gardena Graha yang
memberikan ijin untuk melakukan penelitian di PT. Gardena Graha, Ibu Susi
selaku Manajer Personalia PT. Gardena Graha yang telah membantu penulis
dalam mendapatkan data dan Bapak Handono selaku Kepala Departemen
supermarket Gardena yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan
penelitian.
13. Para pembelanja yang berada di lokasi penelitian yang membantu penulis
mengisi kuesioner untuk kepentingan penelitian.
14. Toena kwek-kwek, Yoyo, Paulina dan Pulung yang membantu dalam
melakukan penelitian.
15. Papa Petrus Haryanto dan Mama Caroline, yang memberikan dukungan baik
secara moral dan material serta keluhan kepada penulis. Adikku Dwita Sari,
sepupuku Ncok, Koko, Cie Yung, Cicinya Onyong, Cie Ling2 yang selalu
memberikan semangat.
16. Keluarga besar Oei Hok Liang dan keluarga besar Boek Sien Hian yang
mendukung dalam doa.
17. My lovely, my closest friend, my partner, my ATM, my technician, Risada
Felix yang selalu menemani, mendukung, memberi fasilitas, memarahiku saat
x
Page 11
aku malas, dan mengajariku untuk selalu bekerja keras, karenamu hidupku
takkan sama. My Beibihuney, light of my life, thanks to make my world so
colorfull.
18. Teman-temanku warga MB 20 (Alisa, Vienda, Nora, Cie Her), warga Parkit 5
(Haksi, Toena Imoetz, Nyah-Ret, Mbak Jujul, Mbak Yoe, Cie Melly, si Nina,
Naydia, Vina, Imelda) terima kasih untuk kebersamaannya.
19. Warga eks Narada tembus 3A beserta anak-anak terlantarnya: Brian, Ale,
Gembong-Rina, Mr.A, Nana, Ita, Catur, Rabz, Papi, Ompong, Dili. Thanks for
all.
20. Teman-teman seperjuanganku di USD: F. Cahyo Dwi Utomo “Yoyo”, BeTe,
Mezoem, nDower, Topan Solver, Theo, Daniek(yang ganteng itu lho), Edwin,
Wowok, Nico, Frans, Yanou, Anton, Septa, Andy, Andika, Ka’ Nu2nK, Kris,
Harpi, Danik, Simbok, Moorries dan semua teman-teman angkatan 2001.
21. Teman-teman yang telah mendukung perkembangan dan kedewasaanku:
PDKK Kota Baru, Aang, Romi, Tarjo, Gito, Raymond, dan yang tak bisa
disebutkan satu per satu.
22. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan
dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan
saran dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, September 2007
Penulis
Monica Vita Atmaja
xi
Page 12
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………............................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING……………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. iii
HALAMAN MOTTO……………………………………………………….. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………...vi
ABSTRAK …………………………………………………………………. vii
ABSTRACT…………………………………………………………………. viii
KATA PENGANTAR………………………………………………………. ix
DAFTAR ISI…………………………………………………………………xii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xvi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………...xix
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………....xx
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………….. 1
B. Perumusan masalah……………………………………………. 3
C. Batasan Masalah……………………………………………….. 3
D. Tujuan Penelitian………………………………………………. 4
E. Manfaat Penelitian……………………………………………... 4
xii
Page 13
F. Sistematika Penulisan………………………………………….. 5
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Komunikasi Pemasaran…………..………………..………….... 7
1. Pengertian Komunikasi Pemasaran………………………… 7
2. Proses Komunikasi………………………………………… 7
3. Proses Komunikasi Pemasaran…………………………….. 10
4. Bauran Komunikasi Pemasaran…………………………… 12
5. Respon Konsumen……………..………………………....... 14
6. Proses Respon………..……………………………………. 17
7. Model Hirarki Dampak……………………………………. 21
B. Periklanan: Sebuah Perspektif Pemasaran…………..……...…… 26
1. Pengertian Periklanan dan Iklan……………………...……. 26
2. Tujuan Periklanan………………………………………….. 28
3. Televisi Sebagai Media Periklanan………………………… 29
4. Bentuk-bentuk Periklanan Televisi...………………………. 30
5. Penurunan Popularitas Iklan Slot…….…………………….. 32
C. Strategi Alternatif: TV Show Product Placement…………...... 34
D. Reality Show………………………………………………….... 36
E. Supermarket……………………………………………………. 41
F. Hipotesis……………………………………………………….. 42
xiii
Page 14
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………. 43
B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………….. 43
C. Subyek dan Obyek Penelitian………………………………….. 44
D. Variabel Penelitian……………………………………………... 44
E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………... 47
F. Populasi dan Sampel…………………………………………… 47
G. Metode Pengujian Instrumen…………………………………... 51
H. Teknik Analisis Data…………………………………………… 53
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN IKLAN TANGO
DALAM ACARA INDONESIAN IDOL 2007
A. Lokasi Penelitian………………………………………………...59
A. Supermarket Hero …………………………………………...59
B. Supermarket Matahari Foodmart…………………………….61
C. Gardena Department Store & Supermarket………………....63
B. Iklan Wafer Tango……………………………………………….65
C. Indonesian Idol…......................................................................... 67
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data…………………………………………………… 72
1. Analisis Persentase………………………………………….72
2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas………………………. 78
xiv
Page 15
3. Teknik Statistik Sturges……………………………………. 79
4. Pengujian Normalitas Data………………………………… 82
5. Uji Z………………………………………………………... 90
a. Uji Z berdasarkan Jenis Kelamin………………………. 90
b. Uji Z berdasarkan Tingkat Pendidikan………………… 103
B. Pembahasan…………………………………………………….. 117
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAAN PENELITIAN
A. Kesimpulan…………………………………………………….. 120
B. Saran…………………………………………………………… 121
C. Keterbatasan Penelitian………………………………………… 122
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
Page 16
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Kesadaran………. 82
Tabel 5.2 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Pengetahuan……. 83
Tabel 5.3 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Kesukaan………...84
Tabel 5.4 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Pemilihan……….. 85
Tabel 5.5 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Keyakinan………. 86
Tabel 5.6 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Aspek Pembelian………. 87
Tabel 5.7 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof pada Model Hirarki
Dampak ………………………………………………………... 88
Tabel 5.8 : Statistik Deskriptif pada Aspek Kesadaran berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 89
Tabel 5.9 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Kesadaran Berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 90
Tabel 5.10 : Statistik Deskriptif pada Aspek Pengetahuan………………….. 91
Tabel 5.11 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pengetahuan Berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 91
Tabel 5.12 : Statistik Deskriptif pada Aspek Kesukaan……………………... 93
Tabel 5.13 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Kesukaan Berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 93
Tabel 5.14 : Statistik Deskriptif pada Aspek Pilihan………………………... 95
xvi
Page 17
Tabel 5.15 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pilihan Berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 95
Tabel 5.16 : Statistik Deskriptif pada Aspek Keyakinan……………………. 96
Tabel 5.17 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Keyakinan Berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 97
Tabel 5.18 : Statistik Deskriptif pada Aspek Pembelian……………………..98
Tabel 5.19 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pembelian Berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 99
Tabel 5.20 : Statistik Deskriptif pada Model Hirarki Dampak……………… 100
Tabel 5.21 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Model Hirarki Dampak
Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………….. 101
Tabel 5.22 : Statistik Deskriptif pada Aspek Kesadaran berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 102
Tabel 5.23 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Kesadaran Berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 103
Tabel 5.24 : Statistik Deskriptif pada Aspek Pengetahuan………………….. 104
Tabel 5.25 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pengetahuan Berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 104
Tabel 5.26 : Statistik Deskriptif pada Aspek Kesukaan……………………... 106
Tabel 5.27 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Kesukaan Berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 106
Tabel 5.28 : Statistik Deskriptif pada Aspek Pilihan………………………... 108
xvii
Page 18
Tabel 5.29 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pilihan Berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 108
Tabel 5.30 : Statistik Deskriptif pada Aspek Keyakinan……………………. 109
Tabel 5.31 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Keyakinan Berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 110
Tabel 5.32 : Statistik Deskriptif pada Aspek Pembelian……………………..111
Tabel 5.33 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Pembelian Berdasarkan
Jenis Kelamin…………………………………………………... 112
Tabel 5.34 : Statistik Deskriptif pada Model Hirarki Dampak……………… 113
Tabel 5.35 : Hasil Uji Statistik Z pada Aspek Model Hirarki Dampak
Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………….. 114
xviii
Page 19
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Proses Komunikasi Promosi Menurut Basu Swastha………… 8 Gambar 2.2 : Model Hirarki Dampak……………………………………….. 22
Page 20
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara
Lampiran 2 : Kuesioner
Lampiran 3 : Surat Permohonan Kepada Responden Supermarket Hero
Lampiran 4 : Surat Permohonan Kepada Responden Supermarket Matahari
Foodmart
Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian supermarket Gardena
Lampiran 6 : Bagan Struktur Organisasi Supermarket Hero
Lampiran 7 : Bagan Struktur Organisasi Supermarket Matahari
Foodmart
Lampiran 8 : Bagan Struktur Organisasi Supermarket Gardena
Lampiran 9 : Gambar Bentuk Iklan TV Show Product Placement
Lampiran 10 : Pedoman Wawancara, Kuesioner dan Tabulasi Data
Lampiran 11 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 12 : Hasil Uji Kolmolgorof-Smirnof
Lampiran 13 : Hasil Uji Z berdasarkan Jenis Kelamin
Lampiran 14 : Hasil Uji Z berdasarkan Tingkat Pendidikan
Lampiran 15 : Tabel T dan Tabel Harga Kritis Z
xx
Page 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Produk yang beredar di pasar kini semakin beragam, masing-masing
produsen berusaha memasarkan produknya melalui berbagai cara, salah satu cara
yang ditempuh oleh produsen adalah melalui media periklanan, baik melalui iklan
dalam bentuk media cetak, media elektronik maupun media luar ruang. Iklan
televisi atau yang dikenal sebagai iklan slot menjadi salah satu bentuk periklanan
yang telah lama digunakan dan dirasa mampu menarik perhatian banyak audiens.
Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan aktivitas manusia yang
semakin meningkat keefektifan iklan slot sebagai media promosi semakin
menurun. Hasil penelitian pada tahun 1986 menunjukkan bahwa 64% konsumen
dapat mengingat, tanpa bantuan atau arahan sama sekali sebuah iklan slot yang
dilihat satu bulan yang lalu. Pada tahun 1990 angka tersebut turun menjadi 48%
(Peter&Olson, 1996).
Tujuan dari sebuah iklan tidak selalu agar konsumen setelah melihat iklan
suatu produk lantas membeli produk yang diiklankan tersebut, tujuan iklan juga
memberikan informasi tentang suatu produk, selain itu iklan juga bertujuan agar
audiens mengingat suatu produk yang diiklankan (Kotler, 1993). Sebuah iklan
dapat dikatakan efektif apabila iklan tersebut mampu mencapai tujuan periklanan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Agar iklan suatu produk dapat dikatakan
1
Page 22
2
efektif maka pemasar perlu menyajikan dan mengembangkan periklanan dengan
menggunakan media yang dapat menjangkau konsumen yang luas.
Tv show product placement merupakan sebuah terobosan baru dalam
dunia periklanan, Tv show product placement adalah penempatan suatu produk
yang mudah terlihat dan terekspose secara berulang-ulang dalam suatu acara
televisi. Tv show product placement dapat dilihat keefektifannya melalui tayangan
televisi yang berupa reality show. Reality show merupakan acara televisi yang
digemari oleh banyak audien di Indonesia. Hasil survei Nielsen Media Reseach
(NMR) pada bulan juli 2005 melaporkan bahwa sebanyak 36,1 juta atau 16,9%
dari total 214 juta penduduk Indonesia menggemari reality show.
Aspek terpenting untuk mengetahui dampak suatu komunikasi pemasaran
adalah pemahaman terhadap proses respon dari penerima yang mungkin
mengarah pada perilaku spesifik konsumen. Oleh karena itu beberapa model telah
dikembangkan untuk memahami tahapan dimana konsumen mengalami proses
perubahan dari tidak sadar (unaware) menjadi sadar (aware) terhadap suatu
merek produk hingga melakukan pembelian nyata (purchase). Salah satu model
yang dikembangkan adalah model hirarki dampak (Hierarchy of effects model).
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dalam skripsi yang berjudul “Respon
Konsumen Terhadap Komunikasi Pemasaran Ditinjau Dari Model Hirarki
Dampak”. Studi kasus respon konsumen pelajar SMA/SMK dan mahasiswa
supermarket yang berada di Kodya Yogyakarta.
Page 23
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan penulis diatas maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Berapa besar respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
bila ditinjau dari model hirarki dampak?.
2. Apakah ada perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi
pemasaran wafer Tango berdasarkan jenis kelamin?.
3. Apakah ada perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi
pemasaran wafer Tango berdasarkan tingkat pendidikan?.
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas maka penulis memberikan batasan
masalah sebagai berikut:
Respon konsumen yang diteliti antara lain kesadaran (awareness), pengetahuan
(knowledge), kesukaan (liking), pemilihan (preference), keyakinan (conviction),
pembelian (purchase).
Page 24
4
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar respon konsumen terhadap komunikasi
pemasaran wafer Tango apabila ditinjau dari model hirarki dampak.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat respon konsumen terhadap
komunikasi pemasaran wafer Tango berdasarkan jenis kelamin.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat respon konsumen terhadap
komunikasi pemasaran wafer Tango berdasarkan tingkat pendidikan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi atau masukan bagi
perusahaan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan strategi periklanan yang kreatif dan mampu mencapai tujuan
periklanan yang ditetapkan perusahaan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan pengetahuan bagi
yang membacanya dan menambah referensi bagi mahasiswa Universitas
Sanata Dharma yang melakukan penelitian dengan topik serupa.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan penerapan teori-teori yang diperoleh penulis selama
kuliah serta mendapat pengalaman-pengalaman yang baru dan berharga saat
penulis melakukan penelitian.
Page 25
5
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan gambaran umum mengenai cara
penyusunan dan isi-isi pokok skripsi. Penjelasan tersebut
mencakup uraian tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini diuraikan teori-teori yang mendasari penulisan ini,
yang meliputi uraian teoritis yang berhubungan dengan
masalah penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, variable penelitian,
metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN
IKLAN TANGO DALAM ACARA INDONESIAN IDOL
2007
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi yang
digunakan sebagai lokasi penelitian, gambaran iklan serta
gambaran mengenai reality show Indonesian Idol.
Page 26
6
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang hasil temuan lapangan mengenai
data-data dan informasi yang dibutuhkan dalam analisis data.
Dibahas juga tentang teknik analisis data yang digunakan
dengan berpedoman pada teori.
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
PENELITIAN
Pada bab ini dibuat kesimpulan berdasarkan analisis dan
penelaahan pada bab-bab sebelumnya, dan memberikan saran-
saran yang diharapkan bermanfaat bagi perusahaan
sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh serta
keterbatasan-keterbatasan saat penelitian dilakukan.
Page 27
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Komunikasi Pemasaran
1. Pengertian Komunikasi Pemasaran
Komunikasi merupakan dasar pengembangan promosi. Dengan
komunikasi seseorang, lembaga atau masyarakat dapat saling mengadakan
interaksi. Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang
membantu dalam mengambil keputusan di bidang pemasaran serta
mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan
semua pihak untuk berbuat lebih baik (Swastha, 1984:234). Komunikasi
pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak atau
lembaga yang terlibat dalam perdagangan. Pertukaran dua arah ini disebut
sebagai dialog pemasaran. Pihak-pihak yang harus berdialog dengan
perusahaan adalah para pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan
potensial, pengecer, pemasok, pihak-pihak yang memiliki kepentingan
pada perusahaan dan masyarakat.
2. Proses Komunikasi
Menurut Basu Swastha model dasar komunikasi terdiri dari empat
elemen. Ke-empat elemen tersebut adalah sumber, berita, penerima dan
umpan balik. Sumber yang mampunyai inisiatif untuk mengadakan
komunikasi dapat mengirimkan sesuatu berupa berita kepada suatu objek
7
Page 28
8
pihak yang dituju atau disebut penerima. Untuk mengetahui seberapa jauh
efektifitas komunikasi ditunjukkan dengan reaksi dan tanggapan dari
penerima sebagai umpan balik kepada sumber.
Berita
Umpan balik
Sumber Penerima
Gambar 2.1. Proses Komunikasi Sumber: Basu Swastha (1984:236)
Menurut Kotler proses komunikasi yang efektif terdapat sembilan
elemen kesembilan elemen tersebut adalah:
a. Pengirim
Pengirim merupakan pihak yang mengirim pesan kepada pihak yang
lain ( disebut sumber atau komunikator ).
b. Pengkodean
Pengkodean merupakan proses pengungkapan pendapat kedalam
bentuk simbolik.
c. Pesan
Pesan merupakan serangkaian simbol yang dikirimkan oleh pengirim.
Page 29
9
d. Media
Media merupakan saluran komunikasi yang dicapai untuk
menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima.
e. Penguraian kode
Penguraian kode merupakan proses ketika penerima mengartikan
pesan-pesan dari pengirim kepada penerima.
f. Penerima
Penerima adalah pihak yang menerima pesan yang dikirim oleh pihak
lain ( disebut juga komunikan ).
g. Tanggapan
Tanggapan adalah serangkaian reaksi dari penerima setelah melihat
atau mendengar pesan yang dikirim oleh pihak pengirim.
h. Gangguan atau distorsi
Gangguan adalah sesuatu yang tidak terduga selama proses
komunikasi. Mengakibatkan penerima memperoleh pesan berbeda dari
yang dikirim oleh pengirim. Ada tiga hal mengapa penerima tidak
menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan. Pertama adalah
perhatian yang selektif dimana penerima tidak akan memperhatikan
sesuatu di sekeliling mereka. Kedua adalah penyimpangan efektif
dimana penerima menyalah tafsirkan pesan-pesan yang harus didengar
menjadi pesan-pesan yang hanya ingin mereka dengar. Ketiga adalah
Page 30
10
ingatan selektif dimana penerima hanya akan menyerap sebagian kecil
pesan yang sampai pada mereka.
3. Proses Komunikasi Pemasaran
Model komunikasi pemasaran yang dikembangkan pada umumnya
tidak jauh berbeda, meliputi pengiriman dan penerimaan pesan. Pertama
kali pesan datang dari pengirim pesan ( sumber ) atau yang sering disebut
sebagai pemasar. Proses selanjutnya yaitu pemasar menentukan
bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara
positif oleh penerima pesan dalam hal ini disebut konsumen. Pada proses
tersebut ditentukan pula jenis komunikasi apa yang digunakan melalui
periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas,
penjualan personal atau dengan pemasaran langsung.
Proses selanjutnya yaitu menyampaikan pesan melalui media. Jika
pesan dirancang dalam bentuk iklan, maka dapat menggunakan media
cetak atau media elektronik. Pesan dalam media cetak biasanya bersifat
detail dan menjelaskan karakter produk secara lengkap. Sedang pesan
yang dilakukan melalui media elektronik seperti televisi dan radio tidak
secara detail dalam menerangkan suatu produk karena akan banyak
memakan biaya.
Hal yang kemudian terjadi adalah pesan melalui media tersebut
akan ditangkap oleh penerima atau konsumen disertai dengan tindakan
jika pesan yang disampaikan, diterima secara positif maka akan
Page 31
11
mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Tentu saja
tidak semua sikap positif diakhiri dengan pembelian karena dibatasi oleh
kemampuan daya beli. Sedang sikap negatif akan menghalangi konsumen
untuk melakukan tindakan pembelian.
Proses terakhir yaitu umpan balik atas pesan yang dikirim.
Pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan
harapan, dalam arti mendapat respon dan tindakan positif dari konsumen
atau justru sebaliknya. Tanggapan yang diharapkan dari audien adalah
pembelian, kepuasan yang tinggi serta cerita dari mulut ke mulut yang
baik.
Sikap negatif dalam proses komunikasi pemasaran disebabkan
oleh adanya beberapa gangguan. Gangguan disebabkan karena perhatian
yang selektif dimana penerima tidak akan memperhatikan sesuatu di
sekeliling mereka. Ganguan tersebut dapat diatasi bila komunikator dalam
menyampaikan pesan disertai dengan ilustrasi yang menarik dan sedikit
tulisan sehingga menarik perhatian konsumen. Penyimpangan efektif
dimana penerima menyalah tafsirkan pesan-pesan yang harus didengar
menjadi pesan-pesan yang hanya ingin mereka dengar juga dapat
mengakibatkan gangguan. Maka komunikator dituntut untuk berusaha
merancang pesan yang sederhana, jelas, menarik, dan berulang-ulang agar
inti dari pesan tersebut dapat diterima oleh penerima. Selain itu ingatan
selektif dimana penerima hanya akan menyerap sebagian kecil pesan yang
Page 32
12
sampai pada mereka juga akan mengakibatkan gangguan. Suatu pesan
akan melewati ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang
tergantung pada jumlah dan jenis pengulangan pesan yang dilakukan oleh
penerima.
4. Bauran Komunikasi Pemasaran
Bauran komunikasi pemasaran terdiri atas lima cara komunikasi
utama. Kelima cara komunikasi utama tersebut adalah:
a. Periklanan
Periklanan adalah komunikasi berbagai media yang dilakukan oleh
perusahaan serta individu-individu. Periklanan dapat digunakan untuk
membangun citra jangka panjang suatu produk dan disisi lain
mempercepat penjualan. Periklanan adalah cara yang efektif untuk
menjangkau banyak pembeli yang tersebar secara geografis dengan
biaya yang rendah untuk setiap tampilannya. Namun bentuk
periklanan tertentu seperti iklan televisi memerlukan anggaran yang
besar sedang untuk bentuk lain seperti surat kabar dapat dilakukan
dengan anggaran yang kecil.
b. Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada
konsumen untuk melakukan pembelian. Perusahaan menggunakan alat
komunikasi penjualan untuk menciptakan tanggapan yang kuat dan
Page 33
13
lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendramatisasi
penawaran produk dan mendorong penjualan yang sedang lesu.
Namun pengaruh promosi penjualan biasanya bersifat jangka pendek
dan tidak efektif dalam membangun referensi merek jangka panjang.
c. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga
sifat khusus. Pertama adalah kredibilitas yang tinggi dengan berita dan
gambar yang otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan
dengan iklan. Kedua adalah kemampuan menangkap pembeli yang
tidak menduga. Ini dikarenakan pesan diterima oleh pembeli lebih
sebagai berita bukan sebagai komunikasi yang bertujuan untuk
penjualan. Program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan
baik dan dikoordinasi dengan elemen bauran komunikasi yang lainnya
dapat sangat efektif. Ketiga adalah dramatisasi, seperti halnya
periklanan hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk
mendramatisasi suatu perusahaan atau produk
d. Penjualan personal
Penjualan personal merupakan interaksi langsung dengan satu calon
pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan
dan menerima pesanan. Penjualan personal memiliki banyak
manfaatnya. Penjualan personal mencangkup hubungan yang hidup
langsung dan interaksi antara dua orang atau lebih. Masing-masing
Page 34
14
pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih
dekat dan segera melakukan penyesuaian. Penjualan personal
memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari
hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan. Penjualan
personal juga membuat pembeli merasa berkewajiban untuk
mendengar pembicaraan wiraniaga. Walaupun tanggapan tersebut
hanya berupa ucapan terimakasih secara sopan.
e. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung merupakan pesan non publik yang biasanya
ditujukan kepada orang tertentu. Dalam pemasaran langsung pesan
dapat disesuaikan untuk menarik orang yang dituju. Suatu pesan dapat
disiapkan secara cepat untuk diberikan kepada seseorang. Selain itu
pesan juga dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tertentu.
Untuk berkomunikasi secara langsung guna mendapatkan tanggapan
langsung dari pelanggan dan calon pelanggan komunikasi dapat
dilakukan menggunaan surat, telepon, faksimil, email dan alat
penghubung non personal lainnya.
5. Respon Konsumen
Untuk menilai apakah pesan yang disampaikan produsen kepada
konsumen berhasil atau tidak. Salah satunya adalah dengan melihat,
mendengar dan meneliti tanggapan atau konsumen. Tanggapan atau opini
Page 35
15
akan timbul bila ada sesuatu yang merangsang (stimulus). Berelson
beranggapan:
by communication is meant the transmission of symbols via the major media of mass communication (radio, newspaper, film, magazine, book) and the major medium private communication. And by public opinion is meant people’s response (that approval, disapproval, or indifference) to controversial issues (Schramm, 1970: 343).
Pesan akan mentransmisikan berbagai issues yang menimbulkan
respon dari konsumen yang dikemudian hari dapat dipersepsikan. Untuk
dapat menjadi persepsi, semuanya akan melewati sebuah proses. Dalam
proses inilah yang nantinya akan menimbulkan attitude yang dapat berupa
opini/tanggapan ataupun dapat juga berupa action. Attitude ini
memberikan penilaian atas sesuatu obyek atau produk yang dihadapi yaitu
dengan menerima atau menolak. Hal ini sama dengan apa yang
disampaikan oleh Soemadi Sorjabrata bahwa tanggapan atau respon
berkaitan erat dengan sebab akibat suatu peristiwa, erat pula dengan
penangkapan, interpretasi dan penghargaan terhadap suatu hal atau jasa
(Soerjabrata, 1980: 143).
Dengan kata lain untuk mengetahui efektifitas sebuah komunikasi
pemasaran dapat dirumuskan dengan melihat respon audience. Engel
(1973) mengatakan bahwa ada 3 tahap respon yang diharapkan dari
audiens sebagai calon konsumen, yaitu:
Page 36
16
1. Kognitif
Komponen kognitif berisi kesadaran dan pengetahuan seseorang
terhadap suatu obyek. Audiens mempertimbangkan dan memproses
iklan yang dilihatnya. Sifat dari respon kognitif ini akan menentukan
penerimaan atas suatu produk. Respon kognitif memberikan pelengkap
pada pengukuran sikap dalam mengevaluasi efektifitas komunikasi
pemasaran. Pendekatan utama yang digunakan sebagai ukuran adalah
ingatan.
2. Afektif
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subyektif seseorang
terhadap suatu obyek. Secara umum ini disamakan dengan perasaan
yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu yang mengacu pada
kesenangan terhadap suatu obyek, menggambarkan perasaan dan
emosi yang dihasilkan oleh suatu stimulus. Respon afektif berguna
dalam meramalkan sikap yang terbentuk setelah audiens melihat
sebuah iklan.
3. Konatif
Komponen konatif menunjukan bagaimana kecenderungan perilaku
seseorang yang berkaitan dengan obyek yang dihadapinya. Asumsi
dasarnya adalah bahwa kepercayaan dan perasaan mempengaruhi
Page 37
17
perilaku. Respon konatif ini mengacu pada kecenderungan perilaku
pembelian.
6. Proses Respon
Aspek terpenting untuk mengetahui dampak suatu komunikasi
pemasaran adalah pemahaman terhadap proses respon (response process)
dari penerima yang mungkin mengarah pada perilaku spesifik konsumen
(seperti pembelian produk). Perilaku konsumen didefinisikan sebagai
serangkaian proses dan aktivitas manusia ketika mencari, menyeleksi,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menentukan produk dan jasa
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Belch, 2004:147).
Beberapa model telah dikembangkan untuk memahami tahapan
dimana konsumen melalui proses perubahan dari tidak sadar/tahu
(unaware) menjadi sadar/tahu (aware) terhadap suatu merek atau
perusahaan sehingga melakukan pembelian nyata. Model adalah
penyederhanaan dari suatu yang mampu mewakili sejumlah objek atau
aktivitas. Dalam mengukur dampak komunikasi pemasaran digunakan
model dengan pertimbangan konsumen hidup di dalam lingkungan yang
kompleks (Durianto, 2003). Oleh karena itu, perilaku konsumen sangat
kompleks. Dengan menggunakan model, maka dapat dijelaskan secara
sederhana perilaku konsumen yang kompleks tersebut. Untuk mengukur
Page 38
18
dampak komunikasi pemasaran dapat digunakan beberapa model antara
lain:
a) The AIDA Model
Model Attention, Interest, Desire, Action (AIDA)
dikembangkan untuk memprsentasikan tahapan dimana seorang
penjual membawa konsumen melalui tahap perhatian (attention),
ketertarikan (interest), hasrat (desire) dan aksi (action) dalam proses
penjualan personal (Fill, 1995). Seorang penjual pertama-tama harus
mendapatkan perhatian konsumen terhadap produk atau layanan
perusahaan. Level ketertarikan yang tinggi akan mampu
menciptakan hasrat untuk memiliki atau menggunakan produk.
Tahapan aksi dalam model AIDA ini dimaksudkan sebagai
konsumen memiliki komitmen untuk melakukan pembelian dan pada
akhirnya konsumen malakukan pembelian nyata.
b) The Hierarchy of effect model
Model hirarki dampak yang dikembangkan oleh Robert
Lavidge dan Gary Steiner ini merupakan model yang paling banyak
dipakai sebagai paradigma untuk menetapkan dan mengukur tujuan
komunikasi. Model ini menunjukkan proses periklanan bekerja.
Model ini mengasumsikan bahwa konsumen melalui serangkaian
tahapan sekuensial dari kesadaran inisial tentang sebuah produk atau
jasa hingga melakukan pembelian nyata (Belch, 2004:148). Tahapan
Page 39
19
tersebut adalah kesadaran (awareness), pengetahuan (knowledge),
kesukaan (liking), pemilihan (preference), keyakinan (conviction)
dan pembelian (purchase). Premis yang mendasari model ini adalah
bahwa dampak promosi terjadi selama selama beberapa periode
waktu. Promosi mungkin tidak mengarah pada tanggapan behavioral
konsumen secara langsung, tetapi konsumen akan melewati
serangkaian dampak, dimana setiap tahapan dalam serangkaian
dampak tersebut terpenuhi sebelum konsumen dapat berpindah pada
tahapan dampak selanjutnya dalam hirarki.
c) Innovation Adoption Model
Model adobsi inovasi ini merepresentasikan tahapan yang
dilalui konsumen ketika mengadopsi sebuah produk atau jasa baru
(Belch, 2004:148). Sebagaimana model yang lain, model ini
mengandaikan bahwa pengadopsi potensial harus berpindah melalui
serangkaian tahapan sebelum melakukan aksi (memutuskan untuk
mengadopsi sebuah produk baru). Tahapan tersebut adalah
kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), evaluasi (evaluation),
pencobaan (trial) dan adopsi (adoption) (Belch, 2004:148). Sebuah
tantangan yang dihadapi oleh perusahaan ketika memperkenalkan
sebuah produk baru adalah untuk menciptakan kesadaran dan
ketertarikan konsumen serta mendorong mereka untuk mengevaluasi
sebuah produk baru adalah melalui penggunaan nyata sehingga
Page 40
20
penilaian terhadap produk dapat dilakukan. Pemasar sering
menstimulasi konsumen untuk mencoba produk dengan cara
mendemonstrasikannya atau memberi sample. Setelah konsumen
mencoba produk, konsumen memiliki kemungkinan untuk
mengadopsi produk tersebut atau menolaknya (Belch, 2004:148).
d) The Information Processing Model
Model pemrosesan informasi yang dikembangkan oleh
William McGuire ini mengasumsikan bahwa penerima pesan dalam
situasi komunikasi persuasif (seperti periklanan) adalah seorang
pemroses informasi atau pemecah masalah (problem solver) (Belch,
2004:148). Model ini merepresentasikan serangkaian tahapan yang
dilalui konsumen ketika berada dalam situasi persuasif, tahapan
dalam model ini mirip dengan tahapan dalam model hirarki dampak,
yakni perhatian (attention) dan pemahaman (comprehension) mirip
dengan kesadaran (awareness) dan pengetahuan (knowledge), dan
penyerahan (yielding) bersinonim dengan kesukaan (liking). Model
ini memiliki tahapan yang tidak terdapat dalam model-model lain,
yaitu retensi (retention). Retensi adalah kemampuan penerima untuk
menyimpan atau tetap memelihara (retain) porsi informasi yang
dipahami yang ia terima dengan valid dan relevan. Tahapan ini
sangat penting semenjak kebanyakan komunikasi promosi didesain
tidak untuk memotivasi konsumen agar melakukan aksi pembelian
Page 41
21
dengan segera, tetapi lebih pada menyajikan informasi yang akan
digunakan konsumen ketika membuat keputusan pembelian.
e) The Hierarchical Communication Model
Model komunikasi hirarkis yang dikembangkan oleh
Donovan Owen ini merepresentasikan serangkaian tahapan yang
dilalui konsumen ketika dihadapkan pada eksposur suatu komunikasi
pemasaran. Tahapan dalam model ini meliputi perhatian (attention),
pemahaman atau pengetahuan (understanding/knowledge),
penerimaan/sikap (acceptance/attitude), intensi (intention), dan
percobaan (trial). Dalam model ini suatu komunikasi promosi
mencapai kesuksesan apabila konsumen telah memasuki tahapan
percobaan (trial). Dengan kata lain, tujuan akhir dari promosi adalah
aksi pembelian nyata oleh konsumen.
7. Model Hirarki Dampak
Model hirarki dampak dapat dipakai sebagai sebuah paradigma
untuk mengukur dampak suatu komunikasi promosi karena mampu
menunjukkan proses bagaimana sebuah promosi bekerja. Model ini
mengasumsikan bahwa seseorang komsumen memasuki serangkaian
tahapan dalam urutan sekuensial (sequential order) dari kesadaran
(Awareness) terhadap sebuah produk atau jasa dan pada akhirnya
melakukan pembelian nyata (actual purchase). Ada hubungan sebab
akibat dari kognisi ke afeksi dan dari afeksi ke konasi (Chan, 2004).
Page 42
22
Bagan 2.1 berikut ini menampilkan model hirarki dampak yang
terjadi pada tahapan respon.
Tahapan (Stages)
Hirarki Dampak (Hierarchy of effect)
Konatif (Conative)
Purchase
Conviction
Preference Afektif (Affective)
liking
Knowledge Kognitif
(Cognitive) Awareness
Gambar 2.2. Model Hirarki Dampak
Premis yang mendasari Model hirarki dampak adalah bahwa
dampak komunikasi promosi dapat terjadi dalam beberapa periode waktu
(Belch, 2004) serangkaian dampak harus terjadi dimana setiap tahapnya
harus terpenuhi sebelum konsumen dapat berpindah ke tahap selanjutnya
dalam hirarki. Komponen yang terdapat pada model ini antara lain :
Page 43
23
• Kesadaran ( awareness)
Dampak sekaligus tujuan langsung paling utama dari
komunikasi promosi adalah pada respon kognitif konsumen (
Peter&Olson, 1996). Konsumen harus memiliki kesadaran
(awareness) akan merek produk yang diiklankan karena konsumen
tidak akan membeli sebuah produk sebelum mereka mengetahui merek
produk tersebut, kesadaran merek (brand awareness) adalah sebuah
tujuan umum komunikasi untuk semua strategi promosi (Peter&Olson,
1996) dengan menciptakan kesadaran merek pemasar berharap bahwa
kapanpun kebutuhan kategori muncul, merek tersebut akan diaktifkan
dari ingatan untuk kemudian dimasukkan kedalam pertimbangan
pilihan alternatif dalam pengambilan keputusan.
• Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan merupakan respon kedua setelah awareness.
Untuk mencapai tahap ini perusahaan perlu membuat promosi yang
informatif, dengan memberikan informasi tentang suatu produk
kepada konsumen, konsumen tidak sekedar mengetahui merek produk
yang diiklankan namun konsumen juga akan mengetahui kategori
produk tersebut.
Page 44
24
• Kesukaan (Liking)
Setelah konsumen memasuki tahapan kognitif, konsumen
memasuki tahapan lebih tinggi selanjutnya yaitu tahapan afektif
berupa kesukaan atau liking konsumen terhadap merek produk yang
diiklankan. Ketika melihat sebuah iklan konsumen memiliki sikap
tertentu terhadap merek produk yang diiklankan. Sikap berkaitan
dengan rasa suka dan tidak suka, oleh karena itu sikap mempunyai
implikasi atas tindakan tertentu. Ketertarikan konsumen terhadap suatu
merek produk yang diiklankan dipengaruhi oleh 2 hal yaitu:
1) Advertising Likability
Advertising likability adalah kesukaan pada iklan atau bentuk
promosi (Subroto, 2002). Eksposur yang berulang-ulang
sebuah iklan mampu membawa konsumen pada perasaan
familiar (Feeling of familiarity) dan perasaan positif terhadap
iklan (Jalleh, 2002)
2) Product Likability
Product likability adalah kesukaan pada produk dari merek
yang diiklankan (Subroto, 2002). Kesukaan konsumen
terhadap suatu produk sangat dipengaruhi oleh keadaan diri
Page 45
25
konsumen menyangkut konsumsi produk, pengalaman belajar,
dan loyalitas merek (Wells&Prensky, 1996).
• Pilihan (preference)
Tahap selanjutnya dalam hirarki dampak adalah tahapan
pilihan atau preference, masih dalam tahapan afektif. Setelah
konsumen menyukai produk yang diiklankan bisa juga terjadi bahwa
konsumen tidak menempatkan produk tersebut lebih penting daripada
produk-produk yang lain. Kalau konsumen telah menempatkan produk
tersebut sebagai pilihan utama maka konsumen telah sampai pada
tahapan preference dalam model.
• Keyakinan (Conviction)
Konsumen mungkin sudah menempatkan produk sebagai
pilihan utama, namun belum memiliki keyakinan yang pasti mengenai
produk tersebut. Kalau sudah memiliki keyakinan tentang suatu
produk biasanya orang akan mempromosikan juga kepada orang lain.
• Pembelian (purchase)
Setelah melalui serangkaian tahapan kognitif dan afektif,
konsumen memasuki tahapan lebih tinggi selanjutnya yaitu tahapan
konatif berupa action atau aksi pembelian. Suatu komunikasi promosi
pada akhirnya bertujuan untuk menstimulasi dan memotivasi target
konsumen untuk melakukan pembelian (Peter&Olson, 1996).
Page 46
26
Pembelian nyata adalah saat konsumen membayar dalam jumlah
tertentu untuk membeli suatu produk pada waktu tertentu. Pembelian
nyata merupakan sasaran akhir dalam sebuah komunikasi promosi,
baik untuk konsumen yang baru pertama kali membeli (trial) maupun
konsumen yang melakukan pembelian ulang (repurchace).
B. Periklanan : Sebuah Perspektif Pemasaran
1. Pengertian Periklanan dan Iklan
Definisi dari periklanan biasanya mengandung enam elemen, yaitu:
pertama, periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar walaupun
beberapa bentuk seperti iklan layanan masyarakat misalnya menggunakan
ruang khusus yang gratis, bila harus membayarpun dengan jumlah yang
sedikit; kedua, adanya proses identifikasi sponsor dimana iklan juga ingin
menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai perusahaan yang
memproduksi produk yang ditawarkan; ketiga, upaya membujuk dan
mempengaruhi konsumen untuk melakukan tindakan pembelian; keempat
periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampai
pesan; kelima, menggunakan media massa ini menjadikan periklanan
dikategorikan sebagai komunikasi masal sehingga periklanan mempunyai
sifat bukan pribadi ( non personal); keenam, audiens dalam perancangan
iklan harus secara jelas ditentukan kelompok konsumen yang akan
menjadi sasaran pesan.
Page 47
27
Perusahaan sering menggunakan periklanan sebagai alat komunikasi
karena sifat-sifat khas dari periklanan, yaitu (Kotler, 1993:584):
a. Public presentation, Periklanan dapat menyajikan pesan yang
langsung ditujukan kepada masyarakat umum
b. Persuasiveness, periklanan merupakan media yang mudah menyerap
secara menyeluruh dan memungkinkan calon konsumen
membandingkan pesan dengan pesaing. Sedang periklanan yang
dilakukan perusahaan secara lambat laun akan
membentuk/membangun image tentang perusahaan.
c. Amplified Expressiveness, periklanan memberikan peluang bagi
perusahaan untuk menampilkan wajah perusahaan/produknya dengan
cara mengesankan, misalnya dengan menampilkan warna-warna yang
indah, suara atau dengan cetakan.
d. Impersonality, sifat ini menjadi kelemahan bagi periklanan karena
tidak mampu bereaksi atau menjawab pertanyaan yang lebih jauh dari
konsumen
Iklan merupakan salah satu alat yang paling umum digunakan
perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli
sasaran dan masyarakat. Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai
pesan yang menawarkan suatu produk yang bertujuan kepada masyarakat
melalui suatu media.
Page 48
28
Menurut Frank F. Jefkins (1982:111), iklan didefinisikan sebagai
pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat
melalui suatu media. Namun membedakan pengumuman biasa, iklan
diarahkan untuk membujuk orang untuk membeli
Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa iklan
merupakan berita atau pesan, sedangkan periklanan merupakan prosesnya
yaitu program kegiatan untuk mempersiapkan berita/pesan tersebut dan
menyebar luaskan kepada masyarakat.
2. Tujuan Periklanan
Penentuan tujuan yang baik tidak hanya efektif bagi penentuan
kriteria untuk pengambilan keputusan, tetapi juga memberikan standar
untuk membandingkan dengan hasil akhir. Terdapat tiga tujuan utama
dari periklanan bila dilihat hasil akhirnya, yaitu (Kotler, 1993:598) :
a. Periklanan informatif (Informative Advertising), berarti
pemasaran harus merancang iklan sedemikian rupa agar hal-hal
penting mengenai produk bisa disampaikan dalam pesan iklan.
Biasanya dilakukan besar-besaran pada tahap akhir suatu jenis
produk. Tujuannya adalah untuk membentuk permintaan
pertama.
b. Periklanan Persuasif (persuasive advertising), penting
dilakukan dalam tahap kompetitif. Tujuannya adalah untuk
membentuk permintaan selektif untuk suatu merek tertentu.
Page 49
29
Beberapa periklanan persuasif telah beralih ke jenis periklanan
perbandingan (comparative advertising), yang berusaha
membentuk keunggulan suatu merek melalui perbandingan
atribut spesifik dengan satu atau beberapa merek lain dikelas
produk yang sama.
c. Periklanan pengingat ( reminder advertising ), pada umumnya
iklan yang bersifat mengingatkan digunakan untuk produk
yang sudah mapan dan mempunyai kelompok konsumen
tertentu. Iklan ini sangat penting bagi produk-produk yang
dibeli berulang-ulang atau dengan keterlibatan konsumen yang
rendah karena sangat rentan terhadap bujukan-bujukan pesan
iklan produk lain yang sejenis.
3. Televisi Sebagai Media Periklanan
Sejak awal tahun 1990an, televisi swasta mulai bermunculan di
Indonesia. Dengan kemampuan jangkauan yang merambah ke
berbagai bentuk kehidupan masyarakat, televisi menjadi sasaran yang
efektif untuk menjangkau pasar sasaran. Karena televisi sudah menjadi
sesuatu untuk mendapatkan kesenangan, informasi dan juga tempat
melarikan diri dari realitas kehidupan.
Luasnya masyarakat yang dapat dijangkau oleh televisi kadang-
kadang dapat menyebabkan penyiaran bersifat umum dan
menjemukan. Oleh karena itu segmentasi pasar suatu stasiun televisi
Page 50
30
terbagi-bagi menurut rubrik yang disiarkan. Pemirsa terbagi-bagi pada
berbagai jenis rubrik yang disukai yang dikaitkan dengan jam
siarannya misalnya acara film anak-anak pada pagi hari.
Format siaran televisi juga telah dibuat sedemikian rupa seperti
fomat siaran radio yang membedakan pemirsa satu stasiun dengan
pemirsa stasiun lainya. Misalnya ada stasiun televisi yang sepanjang
hari hanya menyiarkan berita dengan sedikit atau bahkan tidak ada
hiburannya. Ada pula stasiun televisi yang sepanjang hari hanya
menyiarkan acara musik. Masing-masing format siaran spesifik ini
sangat membantu pengiklan dalam melakukan kampanye iklan.
4. Bentuk-bentuk Periklanan Televisi
Periklanan teleisi mempunyai beberapa bentuk antara lain: TV
commercial, Infomercial, TV sponsorship, dan TV show product
placement.
a. TV Commercial
TV Commercial atau iklan slot adalah iklan televisi yang
berdurasi 15-30 detik (Durianto, 2003). Iklan ini memiliki empat
aliran orientasi pada manfaat produk atau keistimewaan produk;
citra merek; permasalahan atau peluang dan competitive
positioning. Iklan ini juga dapat disajikan dalam berbagai bentuk
kreativitas (Durianto, 2003).
Page 51
31
b. Infomercial
Infomercial adalah iklan televisi yang berdurasi selama
kurang lebih 5 menit. Iklan ini disajikan dalam teknik demonstrasi
penggunaan produk yang menonjolkan kelebihan suatu produk
(Malhotra, 2004). Iklan ini pada umumnya menyajikan
serangkaian informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang
sering dihadapi oleh konsumen tentang suatu produk dan
menawarkan solusinya (penggunaan produk yang diiklankan).
Iklan ini juga menyajikan informasi tentang harga dan akses bagi
konsumen untuk membeli produk tersebut (Belch, 2004:450).
c. TV sponsorship
TV sponsorship atau iklan sponsor adalah tulisan yang
sepintas tampak seperti laporan biasa, tetapi sarat dengan pesan
untuk mempromosikan suatu produk atau perusahaan. Pesan iklan
disampaikan dengan teknik animasi grafis berupa tulisan yang
dapat dilihat di sudut kiri/kanan dan bawah televisi.
d. TV Show Product Placement
TV Show Product Placement adalah penempatan produk
dan/atau merek komersial dalam situasi yang mudah dilihat dan
terekspose berulang kali dalam suatu acara televisi (Belch,
2004:450). Misalnya, penempatan produk dan/atau merek di
lapangan seperti gelas, papan, balon udara dalam adegan/scene
Page 52
32
suatu acara televisi. Iklan ini dapat dikombinasikan dengan
product integration dimana orang-orang yang terlibat dalam acara
televisi turut mengkonsumsi atau menggunakan produk yang
diiklankan.
5. Penurunan Popularitas Iklan Slot
Bentuk periklanan televisi yang dianggap refektif dan efisien
sehingga banyak digunakan pemasar adalah TV commercial atau iklan
slot. Sejak tahun 1940 pemasar menggunakan periklanan televisi
untuk menyampaikan pesan iklan dalam bentuk TV Commercial (iklan
Slot) berdurasi 15-30 detik (Durianto, 2003). Pada mulanya iklan slot
terbukti mampu menjangkau konsumen yang luas dan mampu
memberi dampak atau pengaruh yang kuat pada perilaku konsumen
(Durianto, 2003). Namun semenjak tahun 1960-an popularitas iklan
slot mulai menurun yang disebabkan karena pengaruhnya terhadap
perilaku konsumen semakin berkurang (Johannes, 2005).
Pengaruh iklan slot terhadap perilaku konsumen yang semakin
berkurang salah satunya ditandai dengan kemampuan konsumen
dalam mengingat iklan slot yang mereka lihat sebelumnya mengalami
penurunan. Hasil penelitian pada tahun 1986 menunjukkan bahwa
64% konsumen dapat mengingat tanpa bantuan atau arahan sama
sekali, sebuah iklan slot yang dilihat satu bulan yang lalu. Pada tahun
1990 angka tersebut turun menjadi 48% (Peter&Olson, 1996).
Page 53
33
Konsumen justru mengingat sebagian kecil dari keseluruhan iklan slot
yang kurang relevan dengan pesan iklan yang ingin disampaikan.
Misalnya, alur cerita atau skenario saja, eksekutor iklannya saja, atau
jargonnya saja (Subroto, 2002).
Remote Control menyebabkan perhatian pada iklan slot terus
menurun. Alat ini memungkinkan konsumen mengganti saluran
televisi untuk melihat acara televisi lain ketika iklan slot ditayangkan
sehingga tayangan iklan slot tidak mendapat perhatian konsumen
(Peter&Olson, 1996). Selain itu kekacauan yang terjadi selama waktu
jeda penayangan iklan slot menyebabkan tayangan iklan slot
terabaikan. Kekacauan tersebut meliputi kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan konsumen selama waktu jeda penayangan iklan slot.
Misalnya, konsumen meninggalkan televisi untuk mengambil
makanan, pergi ke kamar mandi, menyelesaikan pekerjaan yang lain
dan aktivitas-aktivitas lain (Gibson, 2004; Johannes, 2005).
Kekacauan promosi karena jumlah iklan slot yang semakin
meningkat menyebabkan konsumen memiliki pemahaman yang
rendah terhadap pesan iklan serta kebingungan terhadap produk dan
merek yang diiklankan. Misalnya, konsumen mampu mengingat iklan
slot yang ditayangkan, namun tidak tahu kategori produk yang
diiklankan atau tidak dapat mengingat merek yang diklankan (Subroto,
2002).
Page 54
34
Selain Remote Control, Digital Video Recorder (DVR) juga
menyebabkan perhatian konsumen kepada iklan slot semakin
menurun. DVR adalah alat perekam digital yang secara otomatis dapat
merekam acara televisi tanpa merekam iklan slot yang ditayangkan
selama acara televisi berlangsung sebanyak 2/3 hingga 80% iklan slot.
Konsumen yang menggunakan DVR dapat merekam acara televisi
yang digemari dan menontonnya kemudian tanpa menonton iklan slot
yang dianggap mengganggu.
C. Strategi Promosi Alternatif : TV Show Product Placement
Penurunan popularitas iklan slot telah menyebabkan beberapa pemasar
mengembangkan strategi promosi alternatif namun tetap menggunakan media
televisi. Strategi promosi alternatif yang dikembangkan adalah TV show
product placement, yaitu penempatan produk dan/atau merek komersial dalam
situasi yang mudah terlihat dan terekspose berulang kali dalam suatu acara
televisi (Belch, 2004:450). Misalnya penempatan produk dan/atau merek
seperti di lapangan, gelas, papan, balon udara dalam adegan/scene suatu acara
televisi.
TV show product placement umumnya dikembangkan oleh perusahaan
yang telah memiliki brand platform yang kokoh (Belch, 2004:450).
Periklanan ini merupakan periklanan yang terutama ditujukan untuk
menciptakan, mempertahankan, dan memperkuat kesadaran (awareness)
Page 55
35
konsumen terhadap suatu merek produk atau perusahaan. Pada akhirnya
periklanan ini mengarah pada pembangunan kesadaran puncak atau top of
mind konsumen terhadap suatu merek. Dengan menciptakan kesadaran merek
pemasar berharap bahwa kapanpun kebutuhan terhadap suatu kategori produk
muncul. Merek tersebut akan diaktifkan dari ingatan untuk kemudian
dimasukkan kedalam pertimbangan pilihan alternatif dalam pengambilan
keputusan (Peter&Olson, 1996).
Pemasar di Amerika membuktikan bahwa TV show product placement
merupakan strategi promosi yang efektif dan efisien. Hasil survei
menunjukkan bahwa 80% audiens merespon positif produk dan merek yang
diiklankan melalui TV show product placement (Consoli, 2005). Hal ini
disebabkan karena pesan iklan berada di dalam acara televisi itu sendiri dan
disampaikan selama acara televisi berlangsung sehingga konsumen dapat
menerima pesan iklan. Konsumen dapat mengalokasikan perhatian terhadap
pesan iklan tanpa merasa terganggu. Konsumen mendapat eksposur pesan
iklan yang sama secara berulang-ulang dan kontinyu selama acara televisi
ditayangkan sehingga konsumen mendapat eksposur komulatif yang secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi perilaku mereka serta
meningkatkan dampak komunikasi promosi (Belch, 2004:451).
TV show product placement yang terbukti efektif kian marak
dikembangkan seiring dengan jumlah reality show yang semakin meningkat.
Reality show adalah suatu acara yang diselenggarakan di televisi dengan tema
Page 56
36
tertentu, tanpa adanya naskah atau jalan cerita yang disiapkan sebelumnya dan
biasanya melibatkan orang awam (bukan selebritis) (Wikipedia Indonesia,
2005). Di Amerika jumlah pemasar yang mengembangkan strategi promosi
ini mengalami peningkatan sebanyak 46,4% pada tahun 2004 dan sebanyak
14,6% pada tahun 2005 (Johannes, 2005). Pengamat menyakini peningkatan
tersebut urut disebabkan oleh jumlah reality show yang semakin banyak
karena acara tersebut sangat digemari masyarakat.
D. Reality Show
1. Pengertian reality show
Perkembangan industri pertelevisian yang cukup pesat telah
memungkinkan masyarakat Indonesia untuk menikmati berbagai
tayangan baik bersifat informatif maupun menghibur. Hasil survei
Nielsen Media Research (NMR) pada bulan Juli 2005 melaporkan
bahwa sebanyak 36,1 juta atau sebesar 16,9% dari total 214 juta jiwa
penduduk Indonesia menggemari acara hiburan televisi yang dikenal
dengan reality show.
Reality show adalah suatu acara yang diselenggarakan di
televisi dengan tema tertentu, tanpa adanya naskah atau jalan cerita
yang disiapkan sebelumnya dan biasanya melibatkan orang awam
(bukan selebritis) (Herfanda, 2005; Siahaan, 2006; Wikipedia
Indonesia, 2006). Di Indonesia, acara ini sebenarnya sudah cukup
Page 57
37
lama diselenggarakan namun istilah reality show dikenal di Indonesia
sekitar tahun 2000 (Wikipedia Indonesia, 2006).
Namun reality show kemudian tidak sekedar memotret
kehidupan orang. Reality show berkembang dan dapat dikategorikan
dalam beberapa jenis antara lain:
a. Documentary-style
Documentary-style merupakan reality show yang
mempertontonkan kegiatan sehari-hari seseorang, dengan situasi
yang tidak diskenario terlebih dahulu, pada lokasi yang benar-
benar nyata. Documentary-style pada akhirnya mirip dengan opera
sabun. Misalnya, The Laguna Beach yang ditayangkan oleh MTV.
b. Special living environment
Special living environment merupakan reality show yang
mirip dengan documentary-style namun orang-orang yang terlibat
dalam reality show ini tidak saling mengenal satu sama lain dan
ditempatkan pada sebuah tempat yang sesuai dengan tema reality
show tersebut. Sebagai contoh reality show “Penghuni Terakhir”
yang ditayangkan ANTV beberapa waktu lalu.
c. Celebrity reality
Celebrity reality melibatkan selebriti dalam setiap
tayangannya, biasanya mempertontonkan kehidupan selebriti
Page 58
38
sehari-hari. Sebagai contoh The Simple Life yang ditayangkan oleh
TV7 dengan bintang Paris Hilton dan Nicole Richie.
d. Professional activities
Professional activities merupakan reality show yang
memperlihatkan gambaran profesi seseorang sehari-hari. Salah
satu professional activities yang pernah ditayangkan di Indonesia
adalah FBI FILE yang ditayangkan oleh MetroTV.
e. Game show
Game show merupakan jenis lain dari reality show yang
juga disebut reality game show, dimana setiap peserta
berkompetisi untuk memenangkan hadiah, biasanya peserta tinggal
bersama dalam suatu lokasi tertutup dari dunia luar. Peserta akan
tereliminasi hingga hanya ada satu orang atau tim yang tertinggal,
yang diumumkan sebagai pemenang. Reality show semacam ini
sangat banyak ditayangkan di televisi, seperti Indonesian Idol,
Who Wants To Be a Millionaire, Fear Factor, semula kontes bakat
juga dikategorikan dalam game show, namun ada pertentangan
tentang hal ini dikarenakan kontes bakat merupakan realita yang
sebenarnya tanpa dibuat sesuai skenario.
f. Dating-based competition
Dating based competition memperlihatkan seorang
pria/wanita yang dihadapkan pada beberapa pria/wanita dan
Page 59
39
nantinya peserta tersebut akan memilih hanya satu pria/wanita
yang akan menjadi pasangannya. Joe Millionaire Indonesia yang
ditayangkan RCTI merupakan adaptasi dari Joe Millionaire yang
ditayangkan di Amerika, adalah contoh dari reality show jenis ini.
g. Job Search
Kategori ini membutuhkan ketrampilan yang dimiliki oleh
peserta. Para pesreta menunjukkan kemampuan mereka masing
masing dan dinilai oleh juri. Peserta yang pada akhirnya menang
mendapatkan kontrak kerja sesuai dengan keahliannya. Misalnya,
The Apprentice Indonesia yang ditayangkan di Indosiar, Cantik
Indonesia yang ditayangkan oleh TransTV.
h. Sports
Program ini menciptakan kompetisi bagi para peserta
dalam bidang olah raga sebagai contoh program SMASH yang
ditayangkan oleh TPI.
i. Self-improvement/makeover
Reality show ini mempertontonkan peserta yang mengalami
perubahan penampilan dirinya sendiri, rumah bahkan mobil,
misalnya tayangan Bedah Rumah yang ditayangkan RCTI, The
Swan yang ditayangkan TV7, dan Pimp My Ride yang ditayangkan
MTV.
Page 60
40
j. Dating shows
Dating show memperlihatkan dua orang yang semula tidak
saling mengenal yang nantinya akan berkencan, dapat dikatakan
sebagai kencan buta atau blind date. Sebagai contoh adalah acara
Kontak Jodoh yang ditayangkan di SCTV
k. Talk shows
Talk show merupakan reality show yang memperlihatkan
seorang pembawa acara yang mewawancarai seorang sumber dan
mendiskusikan tentang topik tertentu. Dorce Show yang ditayang
kan TransTV merupakan reality show yang dikategorikan sebagai
talk show, juga acara Empat Mata yang ditayangkan di Trans7
dikategorikan ke dalam reality show jenis ini.
l. Hidden cameras
Hidden cameras merupakan reality show yang
menggunakan kamera tersembunyi. Kamera tersebut diarahkan
secara acak pada orang lewat yang berpapasan secara kebetulan
pada situasi yang telah diskenario terlebih dahulu. Sebagai contoh
acara SPONTAN yang pernah ditayangkan SCTV.
Page 61
41
E. Supermarket
Supermarket adalah sebuah toko yang menjual segala kebutuhan
sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini
artinya adalah pasar yang besar. Istilah Indonesia untuk supermarket adalah
pasar swalayan. Barang-barang yang dijual di supermarket biasanya adalah
barang barang kebutuhan sehari hari. Seperti bahan makanan, minuman, dan
barang kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya.
Selain supermarket dikenal pula minimarket dan hypermarket. Sebuah
minimarket sebenarnya adalah semacam "toko kelontong" atau yang menjual
segala macam barang dan makanan, namun tidak selengkap dan sebesar
sebuah supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan
sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan
dari rak-rak dagangan dan membayarnya dikasir. Sistem ini juga membantu
agar pembeli tidak berhutang.
Perbedaaan istilah minimarket, supermarket dan hypermarket adalah
di format, ukuran dan fasilitas yang diberikan. Contohnya, minimarket
berukuran kecil (100m2 s/d 999m2), supermarket berukuran sedang (1.000m2
s/d 4.999m2), hypermarket berukuran besar (5.000m2 ke atas).
(wikipediaindonesia.org, 2007).
Page 62
42
F. Hipotesis
Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan diatas maka dapat
diambil hipotesis sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi
pemasaran wafer Tango antara konsumen berjenis kelamin laki-laki dan
konsumen berjenis kelamin perempuan.
2. Terdapat perbedaan tingkat respon konsumen terhadap komunikasi
pemasaran wafer Tango antara konsumen pelajar SMA dan konsumen
mahasiswa.
Page 63
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian
deskriptif yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian
atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek
yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : Penelitian dilakukan di beberapa supermarket yang
berada di Kodya Yogyakarta yaitu :
a. Superindo yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 49-51
(Gedung BCA KCU) Yogyakarta 55225.
b. Supermarket Matahari Foodmart Mal Galeria yang terletak di Jl.
Jendral sudirman No. 99-101 Yogyakarta 55225.
c. Gardena Departement Store & Supermarket yang terletak di
Jl.Urip Sumoharjo No. 40 Yogyakarta 55221.
d. Supermarket Hero Mal Malioboro yang terletak di Jl. Malioboro
No. 52-58 Yogyakarta 55001.
e. Supermarket Mal Ramai Family yang terletak di Jl. A. Yani No. 73
Yogyakarta 55122.
2. Waktu Penelitian : bulan Juni - Juli 2007
43
Page 64
44
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian: yang menjadi subyek penelitian dalam hal ini
adalah audiens Indonesian Idol 2007 yang kebetulan ditemui di
supermarket Hero mal Malioboro, supermarket Matahari Foodmart
mal Galeria dan supermarket Gardena pada saat penelitian dilakukan.
2. Obyek Penelitian: obyek penelitian yang akan diteliti adalah:
Respon konsumen antara lain: kesadaran (awareness), pengetahuan
(knowledge), kesukaan (liking), pemilihan (preference), keyakinan
(conviction), pembelian (purchase) yang terdapat pada model hirarki
dampak.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel 1 : Variabel Respon Konsumen
Aspek-aspek yang diteliti antara lain:
a. Respon konsumen ditinjau dari aspek kesadaran (awareness)
konsumen terhadap produk yang diiklankan.
Kesadaran adalah pengenalan terhadap keberadaan suatu merek
produk.
b. Respon konsumen ditinjau dari aspek pengetahuan (knowledge)
konsumen terhadap produk yang diiklankan.
Pengetahuan adalah informasi yang diperoleh konsumen terhadap
suatu merek produk.
Page 65
45
c. Respon konsumen ditinju dari aspek kesukaan (liking) konsumen
terhadap produk yang diiklankan.
Kesukaan adalah rasa suka yang timbul karena konsumen melihat
atribut yang terdapat pada produk tersebut.
d. Respon konsumen ditinjau dari aspek pemilihan (preference)
terhadap produk yang diiklankan.
Pemilihan adalah konsumen menempatkan suatu produk lebih
penting daripada produk-produk yang lain.
e. Respon konsumen ditinjau dari aspek keyakinan (conviction)
konsumen terhadap produk yang diiklankan.
Keyakinan adalah konsumen percaya bahwa produk yang
dipilihnya akan menimbulkan dampak positif bagi dirinya.
f. Respon konsumen ditinjau dari aspek pembelian (purchase)
konsumen terhadap produk yang diiklankan.
Pembelian adalah konsumen membayar dalam jumlah tertentu
untuk memiliki suatu produk.
Dimana pengukuran variabel-variabel tersebut menggunakan skala
ordinal. Untuk pengukuran variabel digunakan skala likert. Skala
likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel
penelitian, seperti sikap, pendapat dan persepsi sosial seseorang atau
sekelompok orang. Variabel penelitian yang di ukur dengan skala
likert berupa pertanyaan-pertanyaan yang memberikan lima alternatif
jawaban, dan jawaban ini diberi skor 1,2,3,4 dan 5 (Suhardi
Page 66
46
Sigit,1999:12). Skor yang diberikan terhadap masing-masing skala
adalah sebagai berikut:
Sangat Tidak Setuju (STS), dengan skor :1
Tidak Setuju (TS), dengan skor :2
Netral (N), dengan skor :3
Setuju (S), dengan skor :4
Sangat Setuju (SS), dengan skor :5
2. Variabel 2 : Respon konsumen dengan pengertian seperti pada
rumusan masalah dengan variabel kontrol jenis kelamin yang
dibedakan antara laki-laki dan perempuan.
3. Variabel 3 : Respon konsumen dengan pengertian seperti pada
rumusan masalah dengan variabel kontrol tingkat pendidikan yang
dibedakan antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa
Variabel kontrol untuk masalah kedua yaitu jenis kelamin antara laki-laki
dan perempuan dan variabel kontrol untuk masalah ketiga yaitu tingkat
pendidikan antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa dirasa penting
karena respon seseorang sangat dipengaruhi oleh kedua variabel kontrol
tersebut yang dikaitkan dengan komunikasi pemasaran merek produk
Tango.
Page 67
47
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Peneliti menyusun dan mengedarkan kuesioner yang berisi daftar
pertanyaan kepada para responden untuk mendapatkan data yang
berupa pernyataan dan tanggapan audiens Indonesian Idol 2007
mengenai iklan dalam bentuk penempatan produk pada acara
Indonesian Idol 2007.
2. Wawancara
wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya
jawab sepihak kepada subyek penelitian yang dikerjakan secara
sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Dalam hal ini
wawancara dilakukan untuk terhadap pelajar SMA/SMK dan
mahasiswa yang dapat ditemui di tempat penelitian
F. Populasi dan Sample
1. Populasi
Dalam hal ini yang dapat dikategorikan sebagai populasi adalah pelajar
dan mahasiswa yang berbelanja di supermarket di kodya Yogyakarta
yang menonton acara Indonesian Idol 2007 di televisi (RCTI) dan
mengikuti iklan wafer Tango dimana jumlah populasi tidak diketahui.
2. Sampel
Tujuannya adalah untuk memperoleh keterangan tentang populasi.
Dari populasi tersebut, peneliti akan menetapkan besarnya sampel
Page 68
48
yang ditentukan dengan rumus. Adapun rumus yang digunakan untuk
menentukan jumlah sampel menurut (Budi Yuwono, 1996:155)
n = p(1-p) X [Z/E]²
dengan tingkat kepercayaan 95% dan standar kesalahan 10%
keterangan :
n : Jumlah sampel
p : kemungkinan terbesar sukses
E : kesalahan yang dapat diterima
Z : Standar kesalahan
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dalam perhitungan sebagai
berikut:
Misal kemungkinan terbesar sukses sebesar 50%, standar kesalahan
sebesar 10% dengan tingkat kepercayaan 95% = 1,96. sehingga
diperoleh
n = 0,5 ( 1-0,5) X [1,96/0,1]²
n = 0,25 X 384,16
n = 96,0
supaya memudahkan dalam penelitian maka peneliti menggenapkan
menjadi 100 sampel.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam pemilihan sampel terdapat beberapa metode. Pada dasarnya
metode sampling dibagi menjadi dua jenis, yaitu probabilitas
Page 69
49
(probability sampling) dan non-probabilitas (non-probability
sampling). Metode pemilihan sampel probabilitas atau metode
pemilihan sampel secara acak (randomly sampling), adalah sebuah
metode yang berdasarkan pada konsep pemilihan secara acak, yaitu
sebuah prosedur yang menjamin bahwa masing-masing elemen
populasi diberikan kesempatan dipilih yang sama (Cooper& Schlinder,
2000). Metode ini terdiri dari beberapa metode, yaitu simple random
sampling, systematic sampling, stratified random sampling, cluster
sampling dan area sampling.
Sedangkan metode pemilihan sampel non-probabilitas yang
kemudian juga dikenal dengan metode pemilihan sampel secara tidak
acak (non-probability sampling) adalah metode non-random dan
bersifat subyektif yang mana masing-masing anggota tidak memiliki
peluang yang sama untuk dipilih menjadi responden. Metode ini terdiri
dari dua metode, yaitu convenience sampling dan purposive sampling
(Cooper&Schlinder,2000). Dalam penelitian ini digunakan metode
sampling non-probabilitas dengan metode convenience sampling.
Metode convenience sampling memilih sampel dari elemen
populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh oleh
peneliti. Keterbatasan waktu, periode dan biaya penelitian menjadi
pertimbangan penting dalam penentuan metode sampel oleh peneliti.
Disamping itu pengetahuan peneliti tentang jumlah total anggota
Page 70
50
populasi, dalam penelitian ini anggota populasinya yaitu audiens
Indonesian Idol 2007 yang jumlahnya tidak diketahui.
Jumlah responden yang akan digunakan berjumlah 100 orang yang
akan diproporsikan berdasarkan perbedaan jumlah pengunjung pada
masing-masing supermarket yang ada di kodya Yogyakarta.
supermarket yang dipilih oleh penulis antara lain :
1. Superindo yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 49-51
(Gedung BCA KCU) Yogyakarta 55225.
2. Supermarket Matahari Foodmart Mal Galeria yang terletak di Jl.
Jendral sudirman No. 90-101 Yogyakarta 55225.
3. Gardena Departement Store & Supermarket yang terletak di Jl.
Urip Sumoharjo No. 40 Yogyakarta 55221.
4. Supermarket Hero Mal Malioboro yang terletak di Jl. Malioboro
No. 52-58 Yogyakarta 55001.
5. Supermarket Mal Ramai Family yang terletak di Jl. A. Yani No. 73
Yogyakarta 55122.
Misalnya untuk proporsi responden di Superindo, Perhitungannya
adalah sebagai berikut :
Jumlah pengunjung Superindo per hari Superindo = X 100
Total jml pengunjung semua supermarket per hari Untuk proporsi jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dan
tingkat pendidikan berdasarkan prosentase yang diperoleh dari pendapat
manajer-manajer di masing-masing supermarket.
Page 71
51
Perbandingan proporsi jumlah responden berdasarkan jenis kelamin
didapatkan prosentase laki-laki sebesar 40% dan perempuan sebesar 60%
dan jumlah responden untuk Superindo adalah 10 responden, maka
perhitungannya sebagai berikut :
Laki-laki : 10040 X 10 = 4 responden laki-laki
Perempuan : 10060 X 10 = 6 responden perempuan
Perbandingan proporsi jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan
didapatkan prosentase pelajar SMA/SMK sebesar 50% dan mahasiswa
sebesar 50% dan jumlah responden untuk Superindo adalah 10 responden,
maka perhitungannya sebagai berikut :
Pelajar SMA/SMK : 10050 X 10 = 5 responden pelajar SMA
Mahasiswa : 10050 X 10 = 5 responden mahasiswa
G. Metode Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Sebelum kuesioner penelitian digunakan dalam penelitian yang
sesungguhnya, kuesioner diuji coba terlebih dahulu. Pelaksanan uji
coba instrumen dimaksud untuk mengetahui kesahihan butir
(validitas). Uji coba instrumen ini menggunakan 30 orang diluar
sampel.
Page 72
52
“Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.”
(Arikunto, 1998:36).
Penelitian ini menggunakan uji validitas yang dilakukan dengan
analisis butir. Untuk pengujian validitas instrumen menggunakan
teknik korelasi produk moment dangan rumus.
Rxy =
) )(({ } ( ){ }( )∑ ∑∑∑ ∑ ∑−
²y-²² ynxn
yxxyn
keterangan: rxy = Koefisien korelasi setiap pertanyaan n = Jumlah responden x = nilai dari setiap item pertanyaan y = nilai dari semua item pertanyaan
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui validitas masing-
masing butir pertanyaan. Kriteria validitas adalah jika rxy ≥ rtabel
korelasi product moment pada taraf signifikan 5%.
2. Pengujian Reliabilitas
Tujuan dari analisis reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran data dapat memberikan hasil relatif tidak beda bila
dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama. Pengukuran
dilakukan dengan metode belah dua dengan cara mengkorelasikan item
yang dengan item yang bernomor ganjil dengan item yang bernomor
genap, kemudian masing-masing dijumlahkan untuk mengkorelasikan
Page 73
53
masing-masing skor dengan menggunakan teknik product moment
dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno, 1991:59):
rxy =
keterangan: rxy = Koefisien korelasi setiap pertanyaan n = Jumlah responden x = nilai dari setiap item pertanyaan y = nilai dari semua item pertanyaan
) )(({ } ( ){ }( )∑ ∑∑∑ ∑ ∑−xyn
²y-²² ynxn
yx
Setelah hasil penerapan teknik belah dua diketemukan maka untuk
estimasi reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown (Sutrisno,
1991:75).
xy
xyxx r
rr
+=
12
Keterangan : rxx = Koefisien Reabilitas
rxy = Koefisien product moment
H. Teknik analisis data
1. Teknik Statistik Sturges
Untuk menilai masing-masing variabel digunakan teknik distribusi
Sturges dengan menghitung rata-rata dari seluruh indikatornya.
Page 74
54
Rumus :
kelasjumlahminimalnilaimaksimalnilai −
Interval =
Dalam hal ini kategori sebanyak 5 maka nilai maksimal setiap variabel =
5, dan nilai minimal setiap variabel = 1. Jadi interval kelasnya yaitu:
Interval = 8,05
15=
−
Berdasarkan nilai interval kelas tersebut maka dapat dibuat rentang skala
sebagai berikut:
1,00 – 1,80= Respon konsumen sangat rendah
> 1.80 – 2.60 = Respon konsumen rendah
> 2.60 – 3.40 = Respon konsumen cukup
> 3.40 – 4.20 = Respon konsumen tinggi
> 4.20 – 5.00 = Respon konsumen sangat tinggi
2. Uji Z
Untuk analisis masalah kedua dan ketiga digunakan Uji Z.
Penggunaan Uji Z dipilih karena dalam penelitian ini dilandasi pada
asumsi sebagai berikut:
a. Data yang akan diperoleh berupa data Interval.
b. Penelitian ini termasuk dalam studi perbandingan (comparative
study) yang membandingkan apakah ada perbedaaan tingkat respon
Page 75
55
konsumen antara kelompok konsumen laki-laki dan perempuan
dan kelompok konsumen pelajar SMA/SMK dan mahasiswa.
c. Data berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah data dalam
penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan
pengujian normalitas data. Pengujian normalitas data dalam
penelitian ini menggunakan uji one sampel Kolmogorov-Smirnov,
karena uji ini dapat digunakan pada sampel besar atau kecil. Untuk
mengetahui apakah sebaran data yang diperoleh tersebut normal
atau tidak didasarkan pada ketentuan sebagai berikut:
1. Jika probabilitas (asymtot) > 0,05, berarti sebaran data adalah
normal.
2. Jika probabilitas (asymtot) ≤ 0,05, berarti sebaran data adalah
tidak normal.
Jika data dalam penelitian ini berdistribusi normal, maka
perhitungan untuk menguji masing-masing hipotesis dapat
dilanjutkan.
Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis dengan uji Z adalah
sebagai berikut:
a. Untuk menguji hipotesis 1 yaitu terdapat perbedaan respon
kelompok konsumen berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki
dan perempuan dan perbedaan respon kelompok konsumen
berdasarkan tingkat pendidikan yaitu pelajar SMA/SMK dan
mahasiswa, digunakan rumus uji Z. Rumus ini dipilih karena
Page 76
56
sampel dalam penelitian ini termasuk dalam sampel besar yaitu
100 orang.
Rumus:
2
22
1
21
21
ns
ns
xxz+
−=
Keterangan:
1x = rata-rata respon konsumen kelompok I
2x = rata-rata respon konsumen kelompok II
= varians respon konsumen kelompok I 21s
= varians respon konsumen kelompok II 22s
= jumlah responden n
b. Mencari (varians) dicari dengan rumus dibawah ini: 2s
( )
1
2
1121 −
−= ∑
nxx
s
Keterangan:
= varians dari respon konsumen kelompok I 2s
= jumlah respon konsumen kelompok I 1x
x = rata-rata respon konsumen kelompok I
= jumlah responden n
c. Perumusan Hipotesis
Setelah nilai Z ditemukan, kemudian dilakukan pengujian
untuk masing-masing hipotesis. Sebelum menguji masing-
Page 77
57
masing hipotesis tersebut, terlebih dahulu dirumuskan hipotesis
nol dan hipotesis alternatif dari masing-masing variabel, yaitu:
1. Perbedaan respon konsumen berdasarkan Jenis kelamin
Ho : Besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki
sama dengan besar respon konsumen berjenis
kelamin perempuan.
Ha : Besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki
berbeda dengan besar respon konsumen berjenis
kelamin perempuan.
2. Perbedaaan respon berdasarkan tingkat pendidikan
Ho : Besar respon konsumen pelajar SMA/SMK sama
dengan besar respon konsumen mahasiswa.
Ha : Besar respon konsumen pelajar SMA/SMK berbeda
dengan besar respon konsumen mahasiswa.
d. Pengujian Hipotesis
Setelah hipotesis ditentukan, langkah selanjutnya adalah
melakukan pengujian masing-masing hipotesis. Pengujian
masing-masing hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
taraf nyata 5%. Dengan taraf nyata 5%, maka kriteria untuk
masing-masing hipotesis adalah:
1. Terima H0 jika statistik hitung (zhitung) < statistik tabel
(ztabel)
Page 78
58
2. Terima Ha jika statistik hitung (zhitung) ≥ statistik tabel
(ztabel)
Dimana nilai statistik tabel (ztabel) diperoleh dari (z0,5-α ) =
(z0,5-0,05).
Untuk membantu proses pengujian hipotesis perbedaan besar
respon konsumen berdasarkan jenis kelamin dan tingkat
pendidikan akan digunakan bantuan SPSS versi 12.
Page 79
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN IKLAN TANGO
DALAM ACARA INDONESIAN IDOL 2007
A. Lokasi penelitian
1. Supermarket Hero
a. Sejarah berdirinya perusahaan.
Perkembangan supermarket Hero berawal dari seorang pedagang
keliling dengan menggunakan gerobak dorong yang bernama
Bapak Kurnia, oleh kegigihannya usaha beliau tersebut meningkat
menjadi warung yang menjual kebutuhan sehari-hari. selanjutnya
Pak Kurnia mampu mangembangkan bisnisnya hingga mendirikan
minimarket dengan nama Hero pada tahun 1971, tahun itulah
merupakan tahun yang menjadi titik awal berkembangnya
supermarket Hero. Usaha ini diteruskan oleh anak laki-lakinya
yang bernama Bapak Ipung Kurnia. Pada tahun 1996 supermarket
Hero menjadi perusahaan Go Public dengan nama PT Hero
Supermarket Tbk. Sampai sekarang ini Hero telah
mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan Hero Hypermarket,
Guardian, Starmart, dan pada 2003 mendirikan Giantmarket.
b. Supermarket Hero Yogyakarta
Hero Supermarket Yogyakarta terletak di pusat perbelanjaan mal
Malioboro tepatnya pada Lower Ground mal Malioboro, berdiri
59
Page 80
60
sejak tahun 27 November 1993. Seperti supermarket pada
umumnya supermarket Hero menjual barang-barang kebutuhan
sehari-hari seperti bahan masakan, makanan, minuman, sabun cuci,
peralatan rumah tangga, dan lain lain. supermarket Hero
Beroperasi setiap hari pada jam 09.00 – 22.00. jumlah pengunjung
perharinya untuk hari-hari biasa kurang lebih 1000 pengunjung,
dan pada weekend jumlahnya mencapai kurang lebih 1500
pengunjung. Pengunjung yang datang didominasi oleh perempuan
prosentasenya mencapai 77% sedangkan laki-laki hanya 23% dari
jumlah seluruh pengunjung. Pengunjung perempuan didominasi
oleh ibu rumah tangga yang prosentasenya 70% dari keseluruhan
pengunjung, 30% sisanya adalah mahasiswa, pelajar, dll. Dari
keterangan yang diperoleh maka didapat prosentase perbandingan
antara mahasiswa dan pelajar sebesar 90% untuk mahasiswa dan
10% untuk pelajar SMA/SMK.
c. Struktur organisasi perusahaan
Pada umumnya struktur organisasi sebuah supermarket dipimpin
oleh seorang Store Manager yang dibantu oleh Assistant Store
Manager. Dibawahnya terdapat Supervisor dan kemudian
pramuniaga. Yang menduduki jabatan Store Manager supermarket
Hero di Yogyakarta adalah Bapak Ignasius Aburlian yang
membantu penulis dalam mendapatkan informasi mengenai
Page 81
61
supermarket Hero Yogyakarta. Untuk lebih jelasnya, struktur
organisasi perusahaan dapat dilihat di lampiran 6.
2. Supermarket Matahari Foodmart
a. Sejarah berdirinya perusahaan
Supermarket Matahari atau sekarang lebih dikenal dengan nama
Foodmart masuk ke dalam Matahari Food Division dibawah PT
Matahari Putra Prima tbk yang juga merupakan company group
dari Lippo Bank. Pergantian nama ini diresmikan pada tanggal 31
mei 2007 dan supermarket Matahari beroperasi dengan nama
Foodmart mulai tanggal 29 Juni 2007 serentak di seluruh
Indonesia. Foodmart merupakan format bisnis supermarket terbaru
dari Matahari Food Division yang dikembangkan untuk
menggantikan supermarket Matahari yang telah berusia 12 tahun
(1995-2007). Foodmart diharapkan dapat memberikan sensasi tren
belanja terbaru bagi masyarakat Indonesia. Dengan konsep Fresh,
Modern, Tasty, Quality & Trust, Foodmart akan mengajak
pelanggan untuk menikmati suasana belanja supermarket yang
baru dan menyenangkan serta mengikuti gaya hidup para
pelanggan.
b. Supermarket Matahari Yogyakarta
Pada awal dibukanya Mal Galeria pada tahun 1995 di Yogyakarta,
Matahari Putra Prima hanya membuka Matahari Fashion yang
hanya menjual barang-barang fashion saja. Kemudian tahun
Page 82
62
berikutnya dibukalah supermarket Matahari di lantai ground Mal
Galeria. Foodmart buka setiap hari pada jam 10.00 – 22.00, sesuai
dengan jam dibukanya Mal Galeria. Pengunjung yang datang
setiap harinya kurang lebih 600 pengunjung pada hari-hari biasa
dan 800 pengunjung pada weekend. Pada kebanyakan supermarket
pengunjung yang paling banyak berbelanja berjenis kelamin
perempuan begitu pula di Foodmart yang mencapai prosentase
85% dan 15% sisanya pengunjung laki-laki. Pengunjung Foodmart
kebanyakan berprofesi sebagai ibu rumah tangga, namun karena
lokasinya berada di kawasan nongkrong anak muda, banyak pula
mahasiswa dan pelajar SMA/SMK yang berbelanja kebutuhan
sehari-hari di Foodmart Dari hasil wawancara pihak manajemen
Foodmart menjelaskan bahwa prosentase pengunjung Mahasiswa
yang datang lebih besar dibanding dengan pelajar SMA/SMK yang
datang. Prosentase pengunjung mahasiswa mencapai 70%
sedangkan pelajar SMA/SMK sebesar 30%.
c. Struktur organisasi perusahaan.
Pada manajemen puncak di Foodmart dikepalai oleh seorang store
manager, di bawahnya terdapat assistant store manager, kemudian
supervisor dan yang paling bawah adalah pramuniaga. Yang
menjabat sebagai Store Manager Foodmart di Mal Galeria untuk
saat ini adalah ibu Sri Iriani dan Assistant Store Manager dijabat
oleh bapak Asep Nanang. Jumlah karyawan yang bekerja di
Page 83
63
Foodmart seluruhnya berjumlah 27 karyawan, yaitu 1 orang store
manager, 2 orang Assistant store manager, 4 orang supervisor dan
sisanya adalah pramuniaga. Struktur organisasi perusahaan berupa
bagan dapat dilihat pada lampiran 7.
3. Gardena Department Store & Supermarket
a. Sejarah berdirinya perusahaan
Bermula dengan membuka “Suryo Agung”, 2 kavling kios di
selatan Pasar Beringharjo dan kios grosir pakaian/kaos di dalam
Pasar Beringharjo, Yogyakarta ditahun 1965, menjadikan
pengalaman yang sangat berharga bagi pimpinan Gardena untuk
memulai pengembangan usaha dengan dibukanya toko Vinolia di
jalan Urip Sumoharjo No. 37-C, Yogyakarta di tahun 1973. Dari
Toko Vinolia ini diperoleh kesempatan untuk memperdalam dan
memperluas pengetahuan dalam bidang pertokoan eceran (retail),
yang pada saat itu sudah sangat diperlukan untuk kota Yogyakarta
yang mulai berkembang. Dengan kerja keras dan ketekunan
sehingga pemilik mulai memikirkan pengembangan dan perluasan
ke sebelah kiri maupun sebelah kanan ataupun belakang,
sehubungan lokasi yang tidak memungkinkan karena adanya
pemukiman padat maka atas pengertian dan perhatian dari
pemerintah daerah, maka ditunjukkan lokasi di seberang Toko
Vinolia sebagai lokasi perluasan usaha di Jalan Urip Sumoharjo
No. 40, Yogyakarta
Page 84
64
Lokasi baru tersebut dinamakan Toko Gardena, nama tersebut
diberikan dengan harapan semoga dapat berkembang dan menjadi
harum, seharum bunga Gardenia.
Perkembangan selanjutnya yaitu perluasan ruang usaha dengan
pembangunan gedung berlantai lima, supermarket yang berlokasi
di lantai 1 dibuka pada tanggal 3 Juni 1983 yang disusul dengan
pembukaan Aneka Busana di lantai 2 pada tanggal 25 juni 1983
untuk memenuhi kebutuhan pakaian lengkap pria, wanita dan
anak-anak. Kemudian lantai 3 dipersiapkan untuk penjualan
mainan anak, alat-alat olah raga, buku-buku, tas dan sepatu dibuka
pada bulan Oktober 1983, sedangkan lantai 4 sebagai arena
rekreasi keluarga dan kafetaria yang selesai dibangun pada bulan
Januari 1984.
Dengan selesainya pembangunan dan perluasan Toko Gardena,
maka pada tanggal 21 Januari 1984 diresmikan Gardena
Department Store & Supermarket oleh Wakil Gubernur DIY yaitu
Paku Alam VIII. Selanjutnya Gardena Department Store &
Supermarket mengganti statusnya menjadi PT. Gardena Graha dan
membuka cabang pertamanya di Jalan A. Yani No. 10, Magelang
pada tanggal 15 Mei 1988.
b. Supermarket Gardena
Gardena Department Store & Supermarket dibagi menjadi
beberapa departemen salah satunya adalah supermarket yang
Page 85
65
berada di lantai bawah, supermarket ini sudah ada sejak dibukanya
Toko Gardena pertama kali. Supermarket buka setiap harinya pada
pukul 09.00 – 21.00, dengan jumlah pengunjung rata-rata perhari
mencapai 1000 pengunjung. Pengunjung yang berbelanja di
supermarket gardena paling banyak adalah ibu rumah tangga,
wanita karir, mahasiswa dan juga pelajar SMA/SMK.
Perbandingan prosentase antara pengunjung laki-laki dan
perempuan adalah 40% pengunjung laki-laki dan 60% pengunjung
perempuan, sedangkan perbandingan prosentase pengunjung yang
berprofesi mahasiswa sebesar 70% dan pengunjung yang
berprofesi sebagai pelajar SMA/SMK sebesar 30%.
c. Struktur organisasi supermarket Gardena.
Struktur organisasi supermarket Gardena pada Top Manager di
kapalai oleh satu orang Kepala Departemen yang dibantu oleh
Asisten Kepala Departemen yang berjumlah 2 orang, kemudian
dibawahnya terdapat Kepala Counter yang berjumlah 4 orang, dan
yang paling bawah adalah Pramuniaga yang berjumlah 45 orang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bagian lampiran 8.
B. Iklan wafer Tango
Wafer Tango merupakan salah satu produk yang di produksi oleh
perusahaan terkenal Orang Tua yang sudah berdiri sejak 1948 dimana PT.
Arta Boga Cemerlang yang menjadi distributor tunggalnya. Orang Tua
Page 86
66
kembali menjadi sponsor utama Indonesian Idol 2007, ajang untuk
mencari idola baru Indonesia. Acara yang diselenggarakan stasiun televisi
RCTI ini didukung sepenuhnya oleh produk market leader wafer Tango
bersama sikat dan pasta gigi Formula. Produk wafer Tango yang
diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007 berukuran 32gr
berjumlah 3 buah dipasang pada sebuah cone yang bertuliskan TANGO,
rasa dan warnanya pun berbeda. Pilihan warna kemasan cerah dan
mencolok menjadikan wafer Tango lebih mudah ditangkap oleh
penglihatan konsumen (eyecatching). (lampiran 9 )
Dengan ditempatkannya produk wafer Tango tersebut maka audien
Indonesian Idol 2007 dapat melihat produk tersebut pada saat juri memberi
komentar kepada finalis Indonesian Idol 2007 mulai dari babak workshop
hingga pada babak spektakuler. Dalam sekali penayangan babak
spektakuler, juri memberikan komentar pada seluruh finalis yang
berjumlah 12 orang. Pada saat juri memberikan komentar tentang
penampilan finalis secara otomatis kamera akan diarahkan ke juri, bila
setiap juri memberikan komentar kepada 12 finalis Indonesian Idol 2007
maka lebih dari 20 kali kamera akan mengarah ke juri, dengan demikian
eksposur produk wafer Tango tersebut dilakukan secara berulang-ulang
sesuai dengan berapa kali kamera mengarah ke juri.
Page 87
67
C. Indonesian Idol
Berdasarkan data yang diperoleh melalui situs resmi penyelenggara
idol (www.fremantlemedia.com), Fremantle Media dan 19TV’s Reality
Entertaintment memformat Idol sebagai acara pencarian seorang idola
baru penyanyi pop solo nasional. Format perdananya adalah sebagai Pop
Idol yang diproduksi oleh Thames dan 19TV, di Inggris pada tahun 2001
telah menghasilkan rating yang sukses. Setelah sukses dengan Pop Idol I
maka diadakan kembali Pop Idol II. Final setelah kompetisi selama empat
bulan lamanya sejak 9 februari 2002, menarik perhatian audiens nasional
sebanyak hampir 14 juta penonton dan pangsa pasar sebesar 57%. 72%
penonton acara ini terdiri dari penonton berusia 16-34 tahun.
Sebuah pencatatan pemecahan rekor voting di Inggris melihat
hampir sembilan juta telepon terdaftar dalam waktu 2 jam untuk dua
finalis yaitu Will Young dan Gareth Gates, rekor ini hanya dipecahkan
oleh Pop Idol II. Pop Idol bahkan dianugerahi penghargaan utama
pertelevisian Eropa, The Rose d’Or 2002 (The Golden Rose of Montreux).
Acara tersebut juga memenangkan sebuah penghargaan prestisius, British
Academy of Film and Television Award (BAFTA) sebagai Best
Entertainment Programe Series, serta memperoleh berbagai penghargaan
utama lain dari hampir semua event penghargaan televisi nasional di
Inggris.
Sejak diluncurkan Pop Idol di Inggris, Fremantle Media dan
19TV’s Entertainment yang memformat Idol telah melaju untuk
Page 88
68
menjangkau lebih banyak negara dengan mendominasi rating televisi
seluruh dunia, serta menciptakan artis idola baru di berbagai negara.
Format acara ini telah dikomisi dan diproduksi di 30 negara dan telah
dinikmati oleh lebih dari 110 juta penonton di seluruh dunia, sementara
lebih dari 1,5 milliar suara penonton yang telah ikut berpartisipasi dalam
acara ini.
Idol telah merambah pasar asia dengan peluncuran suksesnya di
Malaysia, Singapura, Indonesia dan India pada tahun 2004. Di Indonesia,
audien meningkat hampir 50% semenjak diluncurkan. Final Singaporean
Idol menjadi tayangan dengan rating tertinggi di tahun 2004 dengan
pangsa pasar sekitar 60%. Pemenang dan runner-up kompetisi ini akan
masuk dapur rekaman, dan biasanya lagu yang mereka bawakan sukses
dan menduduki tangga lagu bahkan menciptakan rekor dalam penjualan
album.
Indonesian Idol adalah salah satu acara reality show yang
diproduksi oleh Fremantle Media Production Asia dan disiarkan secara
langsung oleh stasiun televisi nasional Rajawali Citra Televisi Indonesia
(RCTI). Indonesian Idol merupakan ajang pencarian idola di bidang tarik
suara (www.indonesianidol-boleh.com). Indonesian Idol diadaptasi dari
Idol yang mengalami kesuksesan fenomenal di hampir seluruh dunia
dengan pencapain rating tertinggi dan peraihan berbagai penghargaan dari
dunia pertelevisian dan hiburan (www.fremantlemedia.com).
Page 89
69
Indonesian Idol memiliki penonton yang kebanyakan dari kalangan
muda berusia 16-34 tahun (www.fremantlemedia.com). Penonton
Indonesian Idol dapat ikut terlibat dalam ajang kompetisi ini dengan cara
memberikan suara mereka melalui sistem polling SMS dan line telepon
(premium call). Penontonlah yang menentukan pemenang nantinya.
Dengan demikian penonton yang biasanya hanya menonton kini dapat
terlibat menjadi juri.
Sistem pemberian suara oleh penonton ini semakin membuat
Indonesian Idol menjadi seru karena hanya dalam hitungan detik jumlah
pendukung salah satu kontestan bisa berubah-ubah. Hal ini membuat
penonton semakin penasaran. Ikatan emosional antara penonton dan
kontestanpun semakin terbangun dan membuat penonton tertarik untuk
terus menonton karena itulah reality show yang bersifat kompetisi seperti
Indonesia Idol mampu memikat pemirsa untuk terus menontonnya.
Indonesian Idol yang pertama diselenggarakan pada tahun 2004.
acara ini mampu membangun rating dan audience share tertinggi hingga
puncaknya di grandfinal dan result show. Menurut data Nielsen Media
Reseach dan Infokom mengatakan bahwa total vote grandfinal Indonesian
Idol I mencapai lebih dari 4 juta suara. Ditambah dengan catatan rekor
pendaftarnya yang lebih dari 34 ribu orang. Melihat kesuksesan
Indonesian Idol I pada tahun 2004 maka ajang Indonesian Idol
dilaksanakan kembali dari tahun ke tahun yaitu Indonesian Idol II pada
Page 90
70
tahun 2005, III pada tahun 2006, dan Indonesian Idol IV pada tahun 2007
dan dari tahun ke tahun pula jumlah peminatnya semakin bertambah.
Page 91
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon konsumen terhadap
komunikasi pemasaran produk wafer Tango dalam acara Indonesian Idol 2007
serta mengetahui perbedaan respon konsumen berdasarkan jenis kelamin dan
tingkat pendidikan. Dalam pelaksanaan penelitian data diperoleh dengan
memberikan sejumlah pertanyaan (Guest comment) kepada audiens Indonesian
Idol 2007 yang sedang berbelanja di supermarket yang berada di Kodya
Yogyakarta yang berjumlah 100 responden. supermarket yang tentukan antara
lain:
1. Superindo yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 49-51 (Gedung BCA
KCU) Yogyakarta 55225.
2. Supermarket Matahari Foodmart Mal Galeria yang terletak di Jl. Jendral
sudirman No. 99-101 Yogyakarta 55225.
3. Gardena Departement Store & Supermarket yang terletak di Jl. Urip
Sumoharjo No. 40 Yogyakarta 55221.
4. Supermarket Hero Mal Malioboro yang terletak di Jl. Malioboro No. 52-
58 Yogyakarta 55001.
5. Mal Ramai Family yang terletak di Jl. A. Yani No. 73 Yogyakarta 55122.
Namun disebabkan ada dua supermarket yang tidak mengijinkan penulis
untuk malaksanakan penelitian di supermarket tersebut maka hanya ada tiga
71
Page 92
72
supermarket yang dijadikan sebagai tempat penelitian yaitu supermarket Hero mal
Malioboro, Foodmart mal Galeria dan Gardena Department Store & Supermarket
A. Analisis Data
1. Analisis persentase
Analisis bagian pertama yaitu menentukan proporsi jumlah
responden pada ketiga supermarket yang bersedia untuk dijadikan sebagai
tempat penelitian. Banyak sedikitnya pembagian proporsi jumlah responden
berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung perhari masing-masing
supermarket serta perbandingan antara jumlah pengunjung berjenis kelamin
laki-laki dan perempuan dan perbandingan pengunjung dengan tingkat
pendidikan pelajar SMA/SMK dan mahasiswa. Data tersebut diperoleh dari
hasil wawancara dengan store manager dari masing-masing supermarket.
Analisis persentase jumlah responden pada masing-masing supermarket
sebagai berikut :
a. Supermarket Hero
Rata-rata jumlah pengunjung per hari : 1250 pengunjung
Perbandingan berdasarkan jenis kelamin :
Laki-laki : 23%
Perempuan : 77%
Perbandingan berdasarkan tingkat pendidikan :
Pelajar SMA : 10%
Mahasiswa : 90%
Page 93
73
b. Matahari Foodmart
Rata-rata jumlah pengunjung per hari : 700
Perbandingan berdasarkan jenis kelamin :
Laki-laki : 15%
Perempuan : 85%
Perbandingan berdasarkan tingkat pendidikan
Pelajar SMA : 70%
Mahasiswa : 30%
c. Supermarket Gardena
Rata-rata jumlah pengunjung per hari : 1000
Perbandingan berdasarkan jenis kelamin :
Laki-laki : 40%
Perempuan : 60%
Perbandingan berdasarkan tingkat pendidikan
Pelajar SMA : 70%
Mahasiswa : 30%
Total jumlah pengunjung ketiga supermarket adalah 1250+700+1000 =
2950 pengunjung.
Proporsi jumlah responden untuk masing-masing supermarket sebagai
berikut :
a. Supermarket Hero
Jumlah responden = 100sup
xermarketsemuapengunjungjumlahtotal
perharipengunjungjumlahratarata−
Page 94
74
= 10029501250 x
= 42,3 dibulatkan menjadi 42 responden
Responden berdasarkan jenis kelamin :
Laki-laki = 4210023 x
= 9,66 dibulatkan menjadi 10 responden
Perempuan = 4210077 x
= 32,34 dibulatkan menjadi 32 responden
Total jumlah responden = 10 + 32 = 42 responden
Responden berdasarkan tingkat pendidikan :
Pelajar SMA = 4210090 x
= 37,8 dibulatkan menjadi 38 responden
Mahasiswa = 4210010 x
= 4,2 dibulatkan menjadi 4 responden
Total jumlah responden = 38 + 4 = 42 responden
Proporsi responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat
pendidikan :
Pelajar SMA laki-laki = 1010010 x
= 1 responden
Page 95
75
Pelajar SMA perempuan = 3210010 x
= 3,2 dibulatkan menjadi 3 responden
Mahasiswa laki-laki = 1010090 x
= 9 responden
Mahasiswa perempuan = 3210090 x
= 28,8 dibulatkan menjadi 29 responden
Total jumlah responden = 1 + 3 + 9 + 29 = 42 responden
b. Matahari Foodmart
Jumlah responden = 100sup
xermarketsemuapengunjungjumlahtotal
perharipengunjungjumlahratarata−
= 1002950700 x
= 23,72 dibulatkan menjadi 24 responden
Responden berdasarkan jenis kelamin :
Laki-laki = 2410015 x
= 3,6 dibulatkan menjadi 4 responden
Perempuan = 2410085 x
= 20,4 dibulatkan menjadi 20 responden
Total jumlah responden = 4 + 20 = 24 responden
Page 96
76
Responden berdasarkan tingkat pendidikan :
Pelajar SMA = 2410030 x
= 7,2 dibulatkan menjadi 7 responden
Mahasiswa = 2410070 x
= 16,8 dibulatkan menjadi 17 responden
Total jumlah responden = 7 + 17 = 24 responden
Proporsi responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat
pendidikan :
Pelajar SMA laki-laki = 410030 x
= 1,2 dibulatkan menjadi 1 responden
Pelajar SMA perempuan = 2010030 x
= 6 responden
Mahasiswa laki-laki = 410070 x
= 2,8 dibulatkan menjadi 3 responden
Mahasiswa perempuan = 2010070 x
= 14 responden
Total jumlah responden = 1 + 6 + 3 + 14 = 24 responden
Page 97
77
c. Supermarket Gardena
Jumlah responden = 100sup
xermarketsemuapengunjungjumlahtotal
perharipengunjungjumlahratarata−
= 10029501000 x
= 33,89 dibulatkan menjadi 34 responden
Responden berdasarkan jenis kelamin :
Laki-laki = 3410040 x
= 13,6 dibulatkan menjadi 14 responden
Perempuan = 3410060 x
= 20,4 dibulatkan menjadi 20 responden
Responden berdasarkan tingkat pendidikan :
Pelajar SMA = 3410030 x
= 10,2 dibulatkan menjadi 10 responden
Mahasiswa = 2410070 x
= 23,8 dibulatkan menjadi 24 responden
Proporsi responden berdasarkan jenis kelamin dan tingkat
pendidikan :
Page 98
78
Pelajar SMA laki-laki = 1410030 x
= 4,2 dibulatkan menjadi 4 responden
Pelajar SMA perempuan = x10030 20
= 6 responden
Mahasiswa laki-laki = 1410070 x
= 9,8 dibulatkan menjadi 10 responden
Mahasiswa perempuan = 2010070 x
= 14 responden
Total jumlah responden = 4 + 6 + 10 + 14 = 34 responden
Sehingga bila dijumlahkan responden ketiga supermarket adalah 42
responden supermarket Hero + 24 responden Foodmart + 34 responden
supermarket Gardena adalah 100 orang responden.
2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Dalam pengujian validitas, kuesioner yang akan digunakan dibagi
kepada 30 responden percobaan. Proses analisis ini menggunakan bantuan
komputer program SPSS versi 12. Jika hasil pemrosesan pada komputer
dengan taraf signifikan (α) = 0.05 atau 5% menunjukan hasil kurang atau
sama dengan taraf signifikasi tersebut, maka item tersebut dinyatakan
valid atau sahih. Sebaliknya jika hasilnya lebih besar dari taraf signifikasi,
maka item tersebut dinyatakan gugur. Sedangkan pada uji reliabilitas
menggunakan metode uji keandalan belah dua, yakni semua item yang
Page 99
79
bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan semua item yang bernomor
genap sebagai belahan kedua. Dengan menggunakan teknik korelasi
product moment dan Spearman Brown untuk mencari koefisien keandalan
yang sebenarnya yaitu dengan taraf signifikasi sebesar 5%. Hasil
pengolahan data dapat dilihat pada lampiran 10.
3. Teknik Statistik Sturges
Dengan menggunakan teknik statistik Sturges dapat diketahui berapa
besar respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran produk wafer
Tango pada acara Indonesian Idol 2007
Interval =
Dalam hal ini kategori sebanyak 5 maka nilai maksimal setiap variabel =
5, dan nilai minimal setiap variabel = 1. Jadi interval kelasnya yaitu:
Interval = 8,05
15=
−
Berdasarkan nilai interval kelas tersebut maka dapat dibuat rentang skala
sebagai berikut:
1,00 – 1,80 = Respon konsumen sangat rendah
> 1,80 – 2,60 = Respon konsumen rendah
> 2,60 – 3,40 = Respon konsumen cukup
> 3,40 – 4,20 = Respon konsumen tinggi
> 4,20 – 5,00 = Respon konsumen sangat tinggi
kelasjumlahminimalnilaimaksimalnilai −
Page 100
80
Berikut ini merupakan hasil penelitian dari data tabulasi kuesioner yang
sudah dihitung rata-ratanya. (lampiran hal 11)
1. Aspek Kesadaran (awareness)
Pada aspek kesadaran rata-rata respon konsumen 4,04 maka dapat
dipastikan bahwa respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran
wafer Tango berada dalam kategori respon konsumen tinggi sebab
interval untuk respon konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan
4,20 artinya bahwa konsumen memiliki kesadaran yang tinggi
terhadap wafer Tango yang menjadi sponsor dalam acara Indonesian
Idol 2007.
2. Aspek Pengetahuan (knowledge)
Pada aspek pengetahuan rata-rata konsumen 3,668 maka respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berada dalam
kategori respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon
konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan 4,20 artinya bahwa
konsumen mengetahui informasi mengenai wafer Tango yang menjadi
sponsor dalam acara Indonesian Idol 2007.
3. Aspek kesukaan (liking)
Pada aspek kesukaan rata-rata respon konsumen 3,7925 oleh
karena itu respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran produk
wafer Tango dapat dikategorikan pada respon konsumen tinggi sebab
interval untuk respon konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan
Page 101
81
4,20 artinya bahwa konsumen menyukai karakteristik wafer Tango
seperti rasa, warna kemasan, bentuk kemasan, maupun ukurannya.
4. Aspek pilihan (preference)
Pada aspek pilihan rata-rata respon konsumen 3,804 maka respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berada dalam
kategori respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon
konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan 4,20 artinya bahwa
konsumen lebih memilih wafer Tango daripada produk wafer dengan
merek lain.
5. Aspek keyakinan (conviction)
Pada aspek keyakinan rata-rata respon konsumen 4,0775 maka
respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berada
dalam kategori respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon
konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan 4,20 artinya bahwa
konsumen memiliki keyakinan yang tinggi bahwa rasa, macam, dan
mutu wafer Tango memiliki nilai lebih dibanding wafer merek lain.
6. Aspek pembelian (purchase)
Pada aspek pembelian rata-rata respon konsumen 4,1464 maka
respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango berada
dalam kategori respon konsumen tinggi sebab interval untuk respon
konsumen tinggi antara >3,40 sampai dengan 4,20 artinya bahwa
konsumen melakukan aksi pembelian terhadap wafer Tango.
Page 102
82
Total rata-rata respon konsumen seluruh aspek adalah 3,92 maka
secara keseluruhan respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer
Tango pada acara Indonesian Idol 2007 dapat dikatakan respon konsumen
tinggi artinya bahwa konsumen sadar bahwa terdapat wafer Tango dalam
acara Indonesian Idol 2007, kemudian mengetahui karakteristik produk
tersebut, kemudian konsumen menyukai karakteristik produk wafer Tango
dan memilih wafer Tango saat menginginkan wafer selanjutnya konsumen
merasa yakin pada produk pilihan mereka, kemudian konsumen melakukan
aksi pembelian terhadap wafer Tango.
4. Pengujian Normalitas Data
Sebelum melakukan analisis data untuk masalah kedua dan ketiga,
dilakukan pengujian normalitas dari setiap data yang diperoleh. Setelah
pengujian normalitas data dilakukan, maka langkah yang selanjutnya
adalah pengujian hipotesis.
Pengujian normalitas data dilakukan pada setiap data yang
diperoleh, yaitu aspek kesadaran, aspek pengetahuan, aspek kesukaan,
aspek pemilihan, aspek keyakinan, aspek pembelian serta rata-rata total
seluruh aspek yang diteliti. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini
menggunakan uji one sampel Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS
versi 12. Adapun hasil pengujian normalitas data dari masing-masing data
di atas adalah sebagai berikut: (lampiran 12).
Page 103
83
a. Aspek kesadaran
Tabel 5.1. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KESADARAN N 100 Normal Parameters(a,b) Mean 4,0400 Std.
Deviation ,67610
Most Extreme Differences Absolute ,116 Positive ,078 Negative -,116 Kolmogorov-Smirnov Z 1,164 Asymp. Sig. (2-tailed) ,133
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata
respon terhadap aspek kesadaran ( x )4,0400, standar deviasi (S) 0,67610
,. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov menghasilkan
asymtot(Sig) 0,133
a) Ketentuan
- Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal
- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal
b) Keputusan
- aspek kesadaran = probabilitas 0,133 > 0,05 berarti data
berdistribusi normal.
Page 104
84
b. Aspek Pengetahuan
Tabel 5.2. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PENGETAHUANN 100Normal Parameters(a,b) Mean 3,6680 Std. Deviation ,66193Most Extreme Differences Absolute ,109 Positive ,068 Negative -,109Kolmogorov-Smirnov Z 1,091Asymp. Sig. (2-tailed) ,185
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata
respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 3,6680, standar deviasi (S)
0,66193. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov
menghasilkan asymtot(Sig) 0,185
a) Ketentuan
- Jika probabilitas > 0,05, maka maka distribusi data adalah normal
- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal
b) Keputusan
- aspek pengetahuan = probabilitas 0,185 > 0,05 berarti data
berdistribusi normal.
Page 105
85
c. Aspek kesukaan
Tabel 5.3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KESUKAAN N 100 Normal Parameters(a,b)
Mean 3,7925
Std. Deviation ,71955 Most Extreme Differences
Absolute ,113
Positive ,067 Negative -,113 Kolmogorov-Smirnov Z 1,135 Asymp. Sig. (2-tailed) ,152
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata
respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 3,7925, standar deviasi (S)
0,71955. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov
menghasilkan asymtot(Sig) 0,152
a) Ketentuan
- Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal
- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal
b) Keputusan
- aspek pengetahuan = probabilitas 0,152 > 0,05 berarti berdistribusi
normal.
Page 106
86
d. Aspek pilihan
Tabel 5.4. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PILIHAN N 100 Normal Parameters(a,b)
Mean 3,8040
Std. Deviation ,73580 Most Extreme Differences
Absolute ,111
Positive ,065 Negative -,111 Kolmogorov-Smirnov Z 1,115 Asymp. Sig. (2-tailed) ,166
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata
respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 3,8040, standar deviasi (S)
0,73580. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov
menghasilkan asymtot(Sig) 0,166
a) Ketentuan
- Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal
- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal
b) Keputusan
- aspek pengetahuan = probabilitas 0,166 > 0,05 berarti data
berdistribusi normal.
Page 107
87
e. Aspek keyakinan
Tabel 5.5. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KEYAKINAN N 100 Normal Parameters(a,b)
Mean 4,0775
Std. Deviation ,58893 Most Extreme Differences
Absolute ,128
Positive ,067 Negative -,128 Kolmogorov-Smirnov Z 1,277 Asymp. Sig. (2-tailed) ,077
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata
respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 4,0775, standar deviasi (S)
0,58893. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov
menghasilkan asymtot(Sig) 0,077
a) Ketentuan
- Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal
- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal
b) Keputusan
- aspek pengetahuan = probabilitas 0,077 > 0,05 berarti data
berdistribusi normal.
Page 108
88
f. Aspek pembelian
Tabel 5.6. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PEMBELIAN N 100 Normal Parameters(a,b)
Mean 4,1464
Std. Deviation ,57358 Most Extreme Differences
Absolute ,116
Positive ,111 Negative -,116 Kolmogorov-Smirnov Z 1,156 Asymp. Sig. (2-tailed) ,138
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata
respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 4,1464, standar deviasi (S)
0,57358. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov
menghasilkan asymtot(Sig) 0,138
a) Ketentuan
- Jika probabilitas > 0,05, maka maka distribusi data adalah normal
- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal
b) Keputusan
- aspek pengetahuan = probabilitas 0,138 > 0,05 berarti data
berdistribusi normal.
Page 109
89
g. Total respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
Tabel 5.7. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Total respon konsumen terhadap komunikasi
pemasaran merek produk Tango
N 100Normal Parameters(a,b)
Mean 3,9214
Std. Deviation ,52004Most Extreme Differences
Absolute ,088
Positive ,042 Negative -,088Kolmogorov-Smirnov Z ,884Asymp. Sig. (2-tailed) ,415
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil olahan SPSS, diketahui data berjumlah (N): 100, rata-rata
respon terhadap aspek pengetahuan ( x ) 3,9214, standar deviasi (S)
0,52004. Pada uji one sampel independent Kolmogorov Smirnov
menghasilkan asymtot(Sig) 0,415
a) Ketentuan
- Jika probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal
- Jika probabilitas ≤ 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal
b) Keputusan
- aspek pengetahuan = probabilitas 0,415 > 0,05 berarti data
berdistribusi normal.
Page 110
90
5. Uji Z
Untuk menguji masing-masing variabel pada masalah 2 dan 3
tersebut digunakan pengujian uji Z. Pengujian uji Z digunakan karena
sampel dalam penelitian ini termasuk sampel besar dengan jumlah sampel
100 orang. Sebelum menguji perbedaan respon konsumen secara
keseluruhan maka uji Z dilakukan untuk menguji masing-masing variabel
yang terdapat dalam model hirarki dampak antara lain:(lampiran 13 dan
14)
a. Uji Z berdasarkan Jenis Kelamin
1. Aspek Kesadaran
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan jenis kelamin pada aspek kesadaran.
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.8. Statistik deskriptif aspek kesadaran
Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error MeanKESADARAN 1 Laki-laki 28 3,7743 ,65550 ,12388 2 Perempuan 72 4,1433 ,65978 ,07776
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x )
3,7743 dengan deviasi standar (S1) 0,65550 dan skor rata-rata
respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang
adalah ( 2x ) 4,1433 dengan deviasi standar (S2) 0,65978.
Page 111
91
b. Tes statistik
Tabel 5.9. Test statistik uji Z
LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -2,516 Asymp. Sig. (2-tailed) ,013
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan
dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan
perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar 2,516 signifikansi untuk dua
sisi sebesar 0,013. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
antara laki-laki dan perempuan pada aspek kesadaran dengan
taraf nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan
antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan
hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel
(Ztabel)
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel
(Ztabel)
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai
df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar
1,984. Jadi, Zhitung (2,516) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima
Page 112
92
dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis
kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen
berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon kesadaran
konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen
laki-laki.
2. Aspek Pengetahuan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan jenis kelamin pada aspek pengetahuan.
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.10. Statistik deskriptif aspek pengetahuan
Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error MeanPENGETAHUAN 1 Laki-laki 28 3,3714 ,57016 ,10775 2 Perempuan 72 3,7833 ,66269 ,07810
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x ) 3,3714
dengan deviasi standar (S1) 0,57016 dan skor rata-rata respon dari
responden perempuan yang berjumlah 72 orang adalah ( 2x )
3,7833 dengan deviasi standar (S2) 0,66269.
b. Tes statistik
Tabel 5.11. Test statistik Z
LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -2,896 Asymp. Sig. (2-tailed) ,005
Page 113
93
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan
dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan
perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar 2,896 signifikansi untuk dua
sisi sebesar 0,005. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
antara laki-laki dan perempuan pada aspek pengetahuan dengan
taraf nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan
antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan
hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel
(Ztabel)
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel
(Ztabel)
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai
df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98 nilai Ztabel sebesar
1,984. Jadi, Zhitung (2,896) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima
dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis
kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen
berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon pengetahuan
konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen
laki-laki.
Page 114
94
3. Aspek Kesukaan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan jenis kelamin pada aspek kesukaan.
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.12. Statistik deskriptif aspek kesukaan
T
Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error MeanKESUKAAN 1 Laki-laki 28 3,4732 ,74330 ,14047 2 Perempuan 72 3,9167 ,67527 ,07958
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x )
3,4732 dengan deviasi standar (S1) 0,74330 dan skor rata-rata
respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang
adalah ( 2x ) 3,9167 dengan deviasi standar (S2) 0,67527.
b. Tes statistik
Tabel 5.13. Tes statistik Z
LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -2,866 Asymp. Sig. (2-tailed) ,005
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan
dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan
perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar 2,866 signifikansi untuk dua
sisi sebesar 0,005. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
Page 115
95
antara laki-laki dan perempuan pada aspek kesukaan dengan
taraf nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan
antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan
hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel
(Ztabel)
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel
(Ztabel)
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai
df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar
1,984. Jadi, Zhitung (2,866) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima
dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis
kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen
berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon kesukaan
konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen
laki-laki.
4. Aspek pilihan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan jenis kelamin pada aspek pilihan.
Page 116
96
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.14. Statistik deskriptif aspek pilihan
Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean PILIHAN 1 Laki-laki 28 3,4571 ,79974 ,15114 2 Perempuan 72 3,9389 ,66768 ,07869
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x ) 3,4571
dengan standar deviasi (S1) 0,79974 dan skor rata-rata respon dari
responden perempuan yang berjumlah 72 orang adalah ( 2x )
3,9389 dengan standar deviasi (S2) 0,66768.
b. Tes statistik
Tabel 5.15. Tes statistik Z
LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -3,062 Asymp. Sig. (2-tailed) ,003
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan
dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan
perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar 3,062 signifikansi untuk dua
sisi sebesar 0,003. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
antara laki-laki dan perempuan pada aspek pilihan dengan taraf
nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan
antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
Page 117
97
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan
hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel
(Ztabel)
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel
(Ztabel)
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai
df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar
1,984. Jadi, Zhitung (3,062) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima
dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis
kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen
berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon pilihan
konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen
laki-laki.
5. Aspek Keyakinan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan jenis kelamin pada aspek keyakinan.
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.16. Statistik deskriptif aspek keyakinan
Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error MeanKEYAKINAN 1 Laki-laki 28 3,8661 ,66138 ,12499 2 Perempuan 72 4,1597 ,54110 ,06377
Page 118
98
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x )
3,8661 dengan deviasi standar (S1) 0,66138 dan skor rata-rata
respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang
( 2x ) 4,1597 dengan deviasi standar (S2) 0,54110.
b. Tes statistik
Tabel 5.17. Tes statistik Z
LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -2,286 Asymp. Sig. (2-tailed) ,024
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan
dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan
perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar 2,286 signifikansi untuk dua
sisi sebesar 0,024. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
antara laki-laki dan perempuan pada aspek keyakinan dengan
taraf nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan
antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan
hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel
(Ztabel)
Page 119
99
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik tabel
(Ztabel)
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai
df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar
1,984, Jadi, Zhitung (2,286) ≥ Ztabel (1,984) maka Ha diterima dan
Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis kelamin
laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen berjenis
kelamin perempuan. Dalam hal ini respon keyakinan konsumen
perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen laki-laki.
6. Aspek Pembelian
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan jenis kelamin pada aspek pembelian.
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.18. Statistik deskriptif aspek pembelian
Jenis Kelamin N Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean PEMBELIAN 1 Laki-laki 28 3,9514 ,61399 ,11603 2 Perempuan 72 4,2222 ,54273 ,06396
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x )
3,9514 dengan deviasi standar (S1) 0,61399 dan skor rata-rata
respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang
adalah ( 2x ) 4,2222 dengan deviasi standar (S2) 0,54273.
Page 120
100
b. Tes statistik
Tabel 5.19. Tes statistik Z
LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -2,159 Asymp. Sig. (2-tailed) ,033
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan
dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan
perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar 2,159 signifikansi untuk dua
sisi sebesar 0,033. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
antara laki-laki dan perempuan pada aspek pembelian dengan
taraf nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan
antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan
hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel
(Ztabel)
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel
(Ztabel)
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai
df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar
1,984. Jadi, Zhitung (2,159) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima
Page 121
101
dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis
kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen
berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon pembelian
konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen
laki-laki.
7. Respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran ditinjau dari
model hirarki dampak
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan jenis kelamin apabila ditinjau dari model hirarki
dampak.
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.20. Statistik deskriptif model hirarki dampak
Jenis Kelamin N Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
Respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran ditinjau dari model hirarki dampak
1 Laki-laki
28 3,6489 ,51977 ,09823
2 Perempuan 72 4,0274 ,48341 ,05697
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden laki-laki yang berjumlah 28 orang adalah ( 1x )
3,6489 dengan deviasi standar (S1) 0,51977 dan skor rata-rata
respon dari responden perempuan yang berjumlah 72 orang
adalah ( 2x ) 4,0274 dengan deviasi standar (S2) 0,48341.
Page 122
102
b. Tes statistik
Tabel 5.21. Tes statistik Z
LAKI-LAKI - PEREMPUAN Z -3,442 Asymp. Sig. (2-tailed) ,001
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan
dari data penelitian perbedaan respon antara laki-laki dan
perempuan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar 3,442 signifikansi untuk dua
sisi sebesar 0,001. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
antara laki-laki dan perempuan ditinjau dari hirarki dampak
dengan taraf nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan
antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan
hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel
(Ztabel)
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel
(Ztabel)
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai
df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar
1,984. Jadi, Zhitung (3,442) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima
Page 123
103
dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen berjenis
kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon konsumen
berjenis kelamin perempuan. Dalam hal ini respon kesadaran
konsumen perempuan lebih tinggi daripada respon konsumen
laki-laki.
b. Uji Z berdasarkan Tingkat Pendidikan
1. Aspek Kesadaran
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek kesadaran.
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.22. Statistik deskriptif aspek kesadaran
Tingkat pendidikan N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
KESADARAN 1 SMA/SMK 21 3,4452 ,83830 ,18293 2 Mahasiswa 79 4,1981 ,52861 ,05947
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah
( 1x ) 3,4452 dengan deviasi standar (S1) 0,83830 dan skor rata-
rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang
adalah ( 2x ) 4,1981 dengan deviasi standar (S2) 0,52861.
Page 124
104
b. Tes statistik
Tabel 5.23. Tes statistik Z
SMA/SMK - MAHASISWA Z -5,070 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan
dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK
dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar 5,070 signifikansi untuk dua
sisi sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek kesadaran
dengan taraf nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan
antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan
hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel
(Ztabel)
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel
(Ztabel)
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai
df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar
1,984. Jadi, Zhitung (5,070) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima
Page 125
105
dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar
SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen
mahasiswa. Dalam hal ini respon kesadaran konsumen
mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar
SMA/SMK.
2. Aspek Pengetahuan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek pengetahuan.
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.24. Statistik deskriptif aspek pengetahuan
Tingkat pendidikan N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
PENGETAHUAN 1 SMA/SMK 21 3,3619 ,82370 ,17975 2 Mahasiswa 79 3,7494 ,59180 ,06658
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah
( 1x ) 3,3619 dengan deviasi standar (S1) 0,82370 dan skor rata-
rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang
adalah ( 2x ) 3,7494 dengan deviasi standar (S2) 0, 59180.
b. Tes Statistik
Tabel 5.25. Tes Statistik Z
SMA/SMK - MAHASISWA Z -2,443 Asymp. Sig. (2-tailed) ,016
Page 126
106
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan
dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK
dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar 2,443 signifikansi untuk dua
sisi sebesar 0,016. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek
pengetahuan dengan taraf nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan
antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan
hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel
(Ztabel)
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel
(Ztabel)
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat
nilai df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel
sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,443) > Ztabel (1,984), maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar
SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen
mahasiswa. Dalam hal ini respon pengetahuan konsumen
mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar
SMA/SMK.
Page 127
107
3. Aspek Kesukaan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek kesukaan.
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.26. Statistik deskriptif aspek kesukaan
Tingkat pendidikan N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
KESUKAAN 1 SMA/SMK 21 3,5000 ,90830 ,19821 2 Mahasiswa 79 3,8703 ,64532 ,07260
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah
( 1x ) 3,5000 dengan deviasi standar (S1) 0,90830 dan skor rata-
rata respon responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang
adalah ( 2x ) 3,8703 dengan deviasi standar (S2) 0,64532
b. Tes statistik
Tabel 5.27. Tes statistik Z
SMA/SMK - MAHASISWA Z -2,133 Asymp. Sig. (2-tailed) ,035
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil
perhitungan dari data penelitian perbedaan respon antara
pelajar SMA/SMK dengan mahasiswa menggunakan uji Z.
Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi Z sebesar
2,133 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,035. Hasil ini
Page 128
108
menunjukkan ada perbedaan respon antara pelajar
SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek kesukaan dengan
taraf nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah
membandingkan antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis
menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan
keputusan hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik
tabel (Ztabel)
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik
tabel (Ztabel)
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat
nilai df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel
sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,133) > Ztabel (1,984), maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon
konsumen pelajar SMA/SMK berbeda dengan besar respon
konsumen mahasiswa. Dalam hal ini respon kesukaan
konsumen mahasiswa lebih tinggi daripada respon
konsumen pelajar SMA/SMK.
4. Aspek Pilihan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek pilihan.
Page 129
109
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.28. Statistik deskriptif aspek pilihan
T
Tingkat pendidikan N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
PILIHAN 1 SMA/SMK 21 3,4095 ,94758 ,20678 2 Mahasiswa 79 3,9089 ,63553 ,07150
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah
( 1x )3,4095 dengan deviasi standar (S1) 0,94758 dan skor rata-
rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang
adalah ( 2x ) 3,9089 dengan deviasi standar (S2) 0,63553.
b. Tes statistik
Tabel 5.29. Tes statistik Z
SMA/SMK - MAHASISWA Z -2,863 Asymp. Sig. (2-tailed) ,005
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan
dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK
dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar 2,863 signifikansi untuk dua
sisi sebesar 0,005. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek pilihan
dengan taraf nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan
antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
Page 130
110
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan
hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel
(Ztabel)
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel
(Ztabel)
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat
nilai df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel
sebesar 1,984. Jadi, Zhitung (2,863) > Ztabel (1,984), maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen
pelajar SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen
mahasiswa. Dalam hal ini respon pilihan konsumen
mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar
SMA/SMK.
5. Aspek Keyakinan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek keyakinan.
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.30. Statistik deskriptif aspek keyakinan
T
Tingkat pendidikan N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
KEYAKINAN 1 SMA/SMK 21 3,7500 ,80234 ,13153 2 Mahasiswa 79 4,1646 ,48847 ,05496
Page 131
111
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah
( 1x ) 3,7500 dengan deviasi standar (S1) 0,80234 dan skor rata-
rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang
adalah ( 2x ) 4,1646 dengan deviasi standar (S2) 0, 48847.
b. Tes statistik
Tabel 5.31. Tes statistik Z SMA/SMK -
MAHASISWA
Z -2,979 Asymp. Sig. (2-tailed) ,004
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan
dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK
dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar 2,979 signifikansi untuk dua
sisi sebesar 0,004. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek
keyakinan dengan taraf nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan
antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan
hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel
(Ztabel)
Page 132
112
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel
(Ztabel)
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai
df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar
1,984. Jadi, Zhitung (2,979) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima
dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar
SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen
mahasiswa. Dalam hal ini respon keyakinan konsumen
mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar
SMA/SMK.
6. Aspek Pembelian
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan tingkat pendidikan pada aspek pembelian.
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.32. Statistik deskriptif aspek pembelian
Tingkat pendidikan N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
PEMBELIAN 1 SMA/SMK 21 4,0619 ,60276 ,13153 2 Mahasiswa 79 4,1689 ,56743 ,06384
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah
( 1x ) 4,0619 dengan standar deviasi (S1) 0,60276 dan skor rata-
Page 133
113
rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang
adalah ( 2x ) 4,1689 dengan standar deviasi (S2) 0, 56743.
b. Tes statistik
Tabel 5.33. Tes statistik
SMA/SMK -
MAHASISWAZ -,758Asymp. Sig. (2-tailed) ,450
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan
dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK
dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar 0,758 signifikansi untuk dua
sisi sebesar 0,450. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa pada aspek
pembelian dengan taraf nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan
antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan
hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel
(Ztabel)
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel
(Ztabel)
Page 134
114
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai
df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar
1,984. Jadi, Zhitung (0,758) < Ztabel (1,984), maka Ho diterima
dan Ha ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar
SMA/SMK sama dengan besar respon konsumen mahasiswa.
Dalam hal ini respon pembelian konsumen mahasiswa sama
dengan respon konsumen pelajar SMA/SMK.
7. Respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran ditinjau dari
model hirarki dampak
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon
konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
berdasarkan tingkat pendidikan apabila ditinjau dari model hirarki
dampak.
a. Statistik deskriptif
Tabel 5.34. Statistik deskriptif model hirarki dampak
Tingkat pendidikan N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran ditinjau dari model hirarki dampak
1 SMA/SMK
21 3,5881 ,69487 ,15163
2 Mahasiswa 79 4,0100 ,42612 ,04794
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata respon dari
responden pelajar SMA/SMK yang berjumlah 21 orang adalah
( 1x ) 3,5881 dengan deviasi standar (S1) 0,69487 dan skor rata-
Page 135
115
rata respon dari responden mahasiswa yang berjumlah 79 orang
adalah ( 2x ) 4,0100 dengan deviasi standar (S2) 0, 42612.
b. Tes statistik
Tabel 5.35. Tes statistik Z
SMA/SMK -
MAHASISWA Z -3,486 Asymp. Sig. (2-tailed) ,001
Tabel tes statistik di atas menunjukkan hasil perhitungan
dari data penelitian perbedaan respon antara pelajar SMA/SMK
dengan mahasiswa menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar 3,486 signifikansi untuk dua
sisi sebesar 0,001. Hasil ini menunjukkan ada perbedaan respon
antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa ditinjau dari model
hirarki dampak dengan taraf nyata 5% (0,05).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan
antara Zhitung dan Ztabel. Pengujian hipotesis menggunakan
pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan
hipotesis adalah:
1) Terima Ho jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik tabel
(Ztabel)
2) Terima Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) ≥ statistik tabel
(Ztabel)
Page 136
116
Nilai statistik tabel (Ztabel) dapat diketahui dengan melihat nilai
df yaitu df = ( )21 nn + - 2 . Pada df = 98, nilai Ztabel sebesar
1,984. Jadi, Zhitung (3,486) > Ztabel (1,984), maka Ha diterima
dan Ho ditolak. Artinya besar respon konsumen pelajar
SMA/SMK berbeda dengan besar respon konsumen
mahasiswa. Dalam hal ini respon kesadaran konsumen
mahasiswa lebih tinggi daripada respon konsumen pelajar
SMA/SMK.
Page 137
117
B. Pembahasan
Tabel berikut merupakan rekapitulasi dari hasil analisis data di atas.
Tabel 5.36. Rekapitulasi hasil analisis
No Aspek Antara Keterangan 1 Kesadaran Laki-laki -
Perempuan
Beda, respon perempuan lebih tinggi
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Mahasiswa
Beda, respon mahasiswa lebih tinggi
dari respon SMU/SMK
2 Pengetahuan Laki-laki -
Perempuan
Beda, respon perempuan lebih tinggi
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Mahasiswa
Beda, respon mahasiswa lebih tinggi
dari respon SMU/SMK
3 Kesukaan Laki-laki -
Perempuan
Beda, respon perempuan lebih tinggi
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Mahasiswa
Beda, respon mahasiswa lebih tinggi
dari respon SMU/SMK
4 Pilihan Laki-laki -
Perempuan
Beda, respon perempuan lebih tinggi
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Mahasiswa
Beda, respon mahasiswa lebih tinggi
dari respon SMU/SMK
5 Keyakinan Laki-laki -
Perempuan
Beda, respon perempuan lebih tinggi
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Mahasiswa
Beda, respon mahasiswa lebih tinggi
dari respon SMU/SMK
6 Pembelian Laki-laki -
Perempuan
Beda, respon perempuan lebih tinggi
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Mahasiswa
Tidak beda, respon mahasiswa dan
SMU/SMK sama
7 Model Hirarki
Dampak
Laki-laki -
Perempuan
Beda, respon perempuan lebih tinggi
dari respon laki-laki
SMU/SMK -
Mahasiswa
Beda, respon mahasiswa lebih tinggi
dari respon SMU/SMK
Page 138
118
Sesuai dengan hasil penelitian didapat bahwa respon konsumen terhadap
komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak baik
berdasarkan jenis kelamin maupun tingkat pendidikan menunjukkan adanya
perbedaan besar respon. Penyebab perbedaan besar respon tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Perbedaan besar respon antara laki-laki dan perempuan
Ditinjau dari segi fisik, perempuan memiliki variasi pandangan dari retina
mata yang membantu mereka dalam menjelaskan warna secara detil.
Selain itu perempuan memiliki pandangan mengenai sekitarnya lebih luas
daripada laki-laki. Pandangan perempuan dapat melihat hampir 180° apa
saja yang terdapat didepannya. Sedangkan laki-laki memiliki pandangan
seperti terowongan, mata seorang laki-laki lebih besar dari mata seorang
perempuan dan otak laki-laki membentuk mereka untuk memiliki tipe
pandangan seperti sebuah terowongan yang jauh dimana mereka dapat
melihat dengan jelas dan akurat yang ada didepan mereka secara langsung
baik pada jarak dekat ataupun jarak jauh, hampir seperti teropong. Jika
dikaitkan dengan respon terhadap iklan wafer Tango sebagai sponsor
dalam Indonesian Idol 2007, iklan tersebut berupa peletakan sebuah
produk di atas meja juri Indonesian Idol 2007. Dengan demikian pada saat
kamera mengambil gambar juri saat memberikan komentar pandangan
penonton dihadapkan pada banyak hal, diantaranya juri dan apa yang
terdapat di sekitar juri, sesuai penjelasan diatas bahwa perempuan selain
melihat juri yang sedang memberi komentar, perempuan juga melihat apa
Page 139
119
yang ada di sekitar juri seperti wafer Tango yang diletakkan diatas meja,
selain itu didukung dengan warna kemasan wafer Tango yang cerah dan
mencolok dimana warna-warna tersebut merupakan warna yang disukai
oleh perempuan. Sedangkan pandangan laki-laki hanya fokus pada
komentar juri saja, oleh sebab itulah besar respon terhadap iklan produk
Tango pun menjadi berbeda.
2. Perbedaan besar respon antara pelajar SMA/SMK dan mahasiswa
Berdasarkan analisis data di atas terlihat bahwa respon konsumen terhadap
komunikasi pemasaran wafer Tango ditinjau dari model hirarki dampak
berbeda menurut tingkat pendidikannya. Konsumen mahasiswa memiliki
respon lebih tinggi dari konsumen pelajar SMA/SMK. Perbedaan besar
respon tersebut dapat disebabkan karena pada umumnya mahasiswa lebih
memiliki kekritisan dalam mengobservasi lingkungannya, hal itu didukung
oleh tugas-tugas mahasiswa yang menuntut daya kekritisan yang tinggi
dibanding dengan pelajar SMA/SMK. Oleh karena itu mahasiswa lebih
mampu memproses sebuah informasi untuk dijadikan bahan pertimbangan
dalam mengambil sebuah keputusan.
Page 140
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan uraian-uraian sebelumnya dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Besar respon konsumen ditinjau dari model hirarki dampak
Dengan menggunakan statistik Sturges rata-rata respon konsumen
terhadap komunikasi pemasaran sebesar 3,92 dari skala 1 sampai dengan 5
maka respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
dikategorikan respon konsumen tinggi karena interval untuk respon
konsumen tinggi adalah antara >3,40 sampai dengan 4,20. oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran yang disampaikan oleh
perusahaan dapat dikatakan berhasil.
2. Perbedaan respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
ditinjau dari model hirarki dampak berdasarkan jenis kelamin.
Dari hasil pengujian SPSS nilai Zhitung (3,442) > Ztabel (1,984), dan nilai
signifikansi 0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya besar
respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan besar respon
konsumen berjenis kelamin perempuan dimana besar respon konsumen
perempuan lebih tinggi daripada besar respon konsumen laki-laki. Dengan
kata lain perempuan dapat merespon dengan baik komunikasi pemasaran
120
Page 141
121
wafer Tango sehingga tujuan komunikasi periklanan tersebut dapat
tercapai.
3. Perbedaan respon konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
ditinjau dari model hirarki dampak berdasarkan tingkat pendidikan.
Dari hasil pengujian SPSS nilai Zhitung (3,486) > Ztabel (1,984), dan nilai
signifikansi 0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya besar
respon konsumen pelajar SMU/SMK berbeda dengan besar respon
konsumen mahasiswa dimana besar respon konsumen mahasiswa lebih
tinggi daripada besar respon konsumen pelajar SMU/SMK. Konsumen
mahasiswa dapat mengerti dengan baik pesan dari komunikasi pemasaran
yang disampaikan oleh perusahaan, sehingga menimbulkan kesadaran
akan produk wafer Tango.
B. Saran
Saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada pihak perusahaan
adalah:
1. Sesuai dengan hasil penelitan untuk menjawab rumusan masalah yang
kedua bahwa besar respon konsumen berjenis kelamin laki-laki berbeda
dengan besar respon konsumen berjenis kelamin perempuan dimana besar
respon konsumen perempuan lebih tinggi jika dibanding besar respon
konsumen laki-laki. Apabila dilakukan penelitian yang sama di tempat
yang berbeda dan hasil penelitian tersebut sama dengan penelitian
Page 142
122
sebelumnya maka perusahaan dapat memilih alternatif iklan yang mampu
menstimulus respon baik itu perempuan maupun laki-laki, misalnya dalam
pemilihan warna, bentuk, ukuran, kekontrasan dengan apa yang ada
dibelakang produk tersebut juga gerakan karena stimulus yang bergerak
menarik perhatian lebih besar daripada stimulus yang diam.
2. Berdasarkan analisis data untuk menjawab rumusan masalah yang kedua
bahwa besar respon konsumen pelajar SMA/SMK berbeda dengan besar
respon konsumen mahasiswa dimana besar respon konsumen mahasiswa
lebih tinggi daripada besar respon konsumen pelajar SMA/SMK. Apabila
dilakukan penelitian yang sama di tempat yang berbeda dan hasil
penelitian tersebut sama dengan penelitian sebelumnya maka perusahaan
dapat memilih media periklanan yang lebih dapat membangkitkan
kesadaran konsumen pelajar SMA/SMK misalnya menjadi sponsor dalam
acara yang diadakan oleh sekolah, program beasiswa juga berbagai
macam perlombaan karya ilmiah.
C. Keterbatasan penelitian
1. Bahan Bacaan
Dikarenakan keterbatasan bahan bacaan yang sudah diterjemahkan dalam
bentuk buku, penulis harus mengambil dari website tertentu yang
kebanyakan tertulis dalam bahasa Inggris oleh karena itu penulis selain
Page 143
123
harus mencari juga harus menerjemahkan sendiri supaya mengerti isi
wacana tersebut sehingga dapat digunakan sebagai landasan teori.
2. Lokasi penelitian
Pada awalnya penulis menentukan lima lokasi yang akan dijadikan untuk
tempat penelitian namun pada kenyataannya hanya ada tiga buah lokasi
yang bersedia untuk dijadikan lokasi penelitian, alasan dipilihnya lokasi
tersebut antara lain memiliki karakteristik konsumen yang kurang lebih
sama, dengan berkurangnya lokasi penelitian maka terdapat beberapa titik
lokasi supermarket di Kodya Yogyakarta menjadi kurang terwakili.
3. Responden
Keterbatasan penelitian yang terkait dengan responden adalah peneliti
tidak dapat mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden murni
dan jujur.
Page 144
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998.. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Analisis. Jakarta: Rineka Cipta.
Arnold, E., Prince, L., and Zinkhan, G. 2002. Consumers. New York: Mcgraw-
Hill. Basu, Swastha. 1984. Azas-azas marketing. Yogyakarta: Liberty. Belch, George E, and Belch, Michael A. 2004. Advertising and Promotion; an
Integrated Marketing Communications Perspective_6th edition. New York: Mcgraw-Hill
Braun-La Tour, Kathryn.A and La-tour, Michael. S. 2004. Assessing the long term
impact of a consistent advertising campaign on consumer memory, summer 2004. (findarticles.com).
Chan, Yun Y, Kim K. and Stout, Patricia A. (2004) Assesing the e effect of
animation in online banner ad; Hierarchy of effect model, Dikutip dari Jurnal of Interactive Advertising. (www.jiad.org)
Consoli, J (2006) 80% TV Viewers approve product placement. Diambil dari:
www.mediaweek.com.
Cooper, D.R., & Schlinder. (2000). Business Research Method. Edition. New- York: Mcgraw-Hill
th
7
Delicacies. 2007. Tango. Diambil dari www.ot.co.id Durianto, D., Sugiarto, Durdjaja, A.W., dan Supratikno, H. 2003. Invasi pasar
dengan iklan yang efektif: strategi, program dan teknik pengukuran. Jakarta: penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Duffy, Jonathan (2005). Well Placed. Diambil dari
http://news.bbc.co.uk/1/hi/magazine/4391955.stm Engel, F.J., Blackwell R.D., & Miniard Paul.W. (1995). Perilaku Konsumen.
(Budijanto, Alih Bahasa). Jilid II. Edisi keenam. Jakarta: Binarupa Aksara. (Buku asli diterbitkan tahun 1993)
Fill, Christ.1995. Marketing Communication: Framework, theories and
applications. London: Prentice Hall.
Page 145
Jalleh, G, Donovan, RJ, Giles Yorti B., and Holman, D’arcy J (2002) Sponsorship; impact on brand awareness and brand attitude. Dikutip dari SMQ/vol.III/No.1/spring 2002. www.cbrcc.curtin.edu.au/geoffrey_jalleh.htm
Jefkins, Frank F. 1982. Introduction to Marketing and Public Relation. London:
Macmillan Press Ltd. Gibson, Kendis. 2004. Advertising crossing over into TV Show. Diambil dari
www.cnn.com Hadi, Sutrisno. 1983. Statistik. Jilid 2. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM. Herfanda, Ahmadun Yosi (2005) Jamur “reality show” diambil dari
www.republika.co.id Indonesian Idol 2007. diambil dari www. fremantlemedia.com Johannes, Amy. 2006. TV Placement overtakes film. Diambil dari
www.promomagazine.com Kinley, L. and Sapolsky, B. (2005). Product Placement. Diambil dari
http://comm2.fsu.edu/faculty/comm/sapolsky/research/product placement.doc
Kotler, P dan Armstrong, G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran-edisi ke 8, jilid 1.
Jakarta: Penerbit Erlangga. Malhotra, Naresh K. 2004. Marketing Research: An Applied Orientation 4th
edition. New Jersey: Pearson Education International, Inc. Moore, Frazier. (2005). Product placement infiltrates TV show. Diambil dari
http://www.commercialalert.org/issues-articles.php?article_id=761&subcategory_id=79&category=1
Moser, H. R., Bryant, L and Sylvester, K. 2000. Product Placement as a
marketing tool in film and television. Diambil dari www.nssa.us Nedurgadi, P., Mitchel, Andrew A., and Berger, Ida E. 2005. Framework for
Understanding the effect of advertising exposure choice. Diambil dari www.questra.com
Schram, Wilbur. 1970. Mass Communication University of Illinois. Urbana Siahaan, Muti (2005) Reality Show, diambil dari www.kompas.com
Page 146
Subroto, Asto.(2002). Mengukur efektifitas iklan: Iklan baik tidak selalu
menjual.(bagian 2). Dikutip dari Majalah kapital Vol III/13, Mei 2002. Diambil dari http://www.mars-e.com/x-col-313.htm
____________. (2002). Mengukur efektifitas iklan : Basisnya adalah advertisment
objective (bagian 3) Dikutip dari Majalah kapital Vol.III/14, juni 2002. Diambil dari http://www.mars-e.com/x-col-314.htm
_____________. (2002). Mengukur efektifitas iklan : Respons terhadap iklan
(bagian 4) Dikutip dari majalah kapital Vol III / 15, Agustus 2002. Diambil dari : http://www.mars-e.com/x-col-315.htm.
_____________. (2002). Mengukur efektifitas iklan : Adu posting (bagian 5).
Dikutip dari majalah kapital Vol.III / 16, Agustus 2002. Diambil dari : http://www.mars-e.com/x-col-316.htm.
_____________. (2002) Mengukur efektifitas iklan : peningkatan penjualan
hanya salah satu ukuran (bagian 6). Dikutip dari majalah kapital Vol.III / 117, september 2002. Diambil dari : http://www.mars-e.com/x-col-317.htm.
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta Sugiyono. 1999. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan pertama. Bandung: Alfabeta Soehardi Sigit, Pengantar Metodologi Penelitian Sosial – Bisnis – Manajemen,
Lukman Offset, Yogyakarta, 1999.
Soerjabrata, Soemadi. 1980. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: penerbit Rake
Press.
Peter, J.P dan Olson, J.C. 1996. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran – edisi ke 4, jilid 1. Jakarta: Erlangga.
__________________________. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran – edisi ke 4, jilid 2. Jakarta: Erlangga. Umar, Husein. 2000. Riset Pasar dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Wells, W. D. and Prensky, D. 1996. Consumer Behavior. New York: John Willey
and sons, Inc.
Page 147
Wikipedia Indonesia. 2005. Reality Show Indonesia. Diambil dari: www.wikipedia.com
Wikipedia Indonesia. 2007. Supermarket. Diambil dari: www.wikipedia.org
Page 150
Pedoman wawancara
Wawancara kepada supermarket tempat penelitian dilaksanakan.
1. Apa nama supermarket tempat penelitian dilaksanakan?
2. Dimanakah alamat supermarket tempat penelitian dilaksanakan?
3. Siapakah nama pemilik supermarket?
4. Pada tahun berapakah berdirinya supermarket?
5. Seperti apakah struktur organisasi supermarket yang menjadi tempat
penelitian?
6. Berapakah jumlah karyawan yang bekerja di supermarket?
7. Berapakah perbandingan prosentase pengunjung pria dibandingkan
pengunjung wanita yang datang ke supermarket setiap harinya?
8. Berapakah perbandingan prosentase pengunjung Mahasiswa
dibandingkan pengunjung SMU yang datang ke supermarket setiap
harinya?
Page 151
Kuesioner Bagian I
Data Pribadi Responden Petunjuk Pengisian : Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang paling sesuai dengan Anda. No. Responden : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Tingkat Pendidikan : SMA SMK
Mahasiswa
Kuesioner Bagian II
Respon Konsumen terhadap komunikasi pemasaran wafer Tango
Petunjuk : Berilah tanda (√) Pada salah satu kolom jawaban yang Anda pilih
Keterangan :Sangat Setuju SS
Setuju S
Ragu-ragu R
Tidak Setuju TS
Sangat tidak setuju STS
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
A. Kesadaran (awareness)
1. Anda dapat menyebutkan merek makanan ringan
berjenis wafer yang terletak di meja juri
Indonesian idol 2007.
2. Anda memperhatikan produk wafer yang
diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.
3. Anda dapat mengingat merek produk wafer yang
Page 152
diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.
4. Anda dapat melihat logo produk wafer yang
diletakkan di meja juri Indonesian Idol 2007.
5. Anda secara langsung teringat akan produk wafer
TANGO saat Anda ingin membeli makanan
ringan berjenis wafer.
6. Anda sadar bahwa makanan ringan TANGO
menjadi sponsor dalam acara Indonesian Idol
2007.
B. Pengetahuan (knowledge)
1. Anda mengetahui bahwa produk yang diletakkan
diatas meja juri Indonesian Idol 2007 adalah
produk TANGO.
2. Anda mengetahui bahan yang digunakan untuk
membuat wafer TANGO.
3. Anda mengetahui macam rasa dari Produk
TANGO hanya dengan melihat warna
kemasannya.
4. Anda mengetahui berbagai macam rasa produk
TANGO yang diletakkan di atas meja juri
Indonesian Idol 2007.
5. Anda mengetahui bahwa wafer TANGO sesuai
dengan selera Anda.
C. kesukaan (liking)
1. Anda menyukai rasa dari produk makanan ringan
TANGO yang diletakkan di atas meja juri
Indonesian Idol 2007.
2. Anda menyukai kemasan dari produk wafer
TANGO yang diletakkan di atas meja juri
Indonesian Idol 2007.
Page 153
3. Anda menyukai wafer TANGO karena tersedia
dalam berbagai ukuran.
4. Anda menyukai kemasan produk wafer TANGO
karena warnanya khas dan menarik.
D. Pemilihan (preference)
1. Anda menempatkan wafer TANGO sebagai
pilihan utama saat Anda ingin membeli produk
wafer.
2. Anda tetap memilih wafer TANGO walaupun ada
produk wafer merek lain yang harganya lebih
murah.
3. Anda memilih produk wafer TANGO karena rasa
wafer TANGO lebih enak dari produk wafer
merek lainnya.
4. Anda memilih wafer TANGO karena rasa wafer
TANGO lebih renyah dari produk wafer merek
lainnya.
5. Anda memilih produk wafer TANGO karena
rasanya lebih sesuai dengan selera Anda.
E. Keyakinan (conviction)
1. Anda yakin bahwa produk wafer TANGO aman
untuk dikonsumsi.
2. Anda yakin bahwa produk wafer TANGO rasanya
lebih enak dibandingkan produk wafer lainnya.
3. Anda yakin bahwa wafer TANGO memiliki
berbagai macam rasa dibandingkan dengan
produk wafer merek lainnya
4. Anda yakin bahwa wafer TANGO bermutu tinggi.
Page 154
F. Pembelian (purchase)
1. Anda pernah membeli wafer TANGO.
2. Anda mudah mendapatkan wafer TANGO saat
Anda ingin melakukan pembelian produk tersebut.
2. Anda melakukan pembelian lebih dari satu kali
produk wafer TANGO.
Page 161
STRUKTUR ORGANISASI MATAHARI SUPERMARKET (FOODMART)
STORE MANAGER
ASS.STORE MANAGER
SUPERVISOR
PRAMUNIAGA
ASS.STORE MANAGER
SUPERVISOR
SUPERVISOR
SUPERVISOR
Page 162
STRUKTUR ORGANISASI HERO SUPERMARKET
STORE MANAGER
ASS.STORE MANAGER
SUPERVISOR
PRAMUNIAGA
ASS.STORE MANAGER
SUPERVISOR
SUPERVISOR
SUPERVISOR
SUPERVISOR
Page 163
KEPALA DEPARTEMEN
ASS.KEPALA DEPARTEMEN
KEPALA COUNTER
PRAMUNIAGA
ASS.KEPALA DEPARTEMEN
KEPALA COUNTER
KEPALA COUNTER
KEPALA COUNTER
STRUKTUR ORGANISASI GARDENA SUPERMARKET
Page 167
Pedoman wawancara
1. Apa nama supermarket tempat penelitian dilaksanakan?
2. Dimanakah alamat supermarket tempat penelitian dilaksanakan?.
3. Siapakah nama pemilik supermarket?
4. Pada tahun berapakah berdirinya supermarket?
5. Seperti apakah struktur organisasi supermarket yang menjadi tempat
penelitian?
6. Berapakah jumlah karyawan yang bekerja di supermarket?
7. Berapakah perbandingan prosentase pengunjung pria dibandingkan
pengunjung wanita yang datang ke supermarket setiap harinya?
8. Berapakah perbandingan prosentase pengunjung Mahasiswa dibandingkan
pengunjung Pelajar SMA yang datang ke supermarket setiap harinya?
Page 168
Kuisioner Bagian I
Data Pribadi Responden Petunjuk Pengisian : Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang paling sesuai dengan Anda. No. Responden : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Tingkat Pendidikan : SMA SMK
Mahasiswa
Kuisioner Bagian II
Respon Konsumen terhadap komunikasi pemasaran merek produk wafer Tango
Petunjuk : Berilah tanda (√) Pada salah satu kolom jawaban yang Anda pilih
Keterangan :Sangat Setuju SS
Setuju S
Ragu-ragu R
Tidak Setuju TS
Sangat tidak setuju STS
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
A. Kesadaran (awareness)
1. Anda dapat menyebutkan merek makanan ringan
berjenis wafer yang terletak di meja juri
Indonesian idol 2007.
2. Anda memperhatikan produk wafer yang
diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.
3. Anda dapat mengingat produk wafer yang
Page 169
diletakkan di atas meja juri Indonesian Idol 2007.
4. Anda dapat melihat logo merek wafer yang
diletakkan di meja juri Indonesian Idol 2007.
5. Anda secara langsung teringat akan produk wafer
TANGO saat Anda ingin membeli makanan
ringan berjenis wafer.
6. Anda sadar bahwa makanan ringan TANGO
menjadi sponsor dalam acara Indonesian Idol
2007.
B. Pengetahuan (knowledge)
1. Anda mengetahui bahwa produk yang diletakkan
diatas meja juri Indonesian Idol 2007 adalah
produk TANGO.
2. Anda mengetahui bahan yang digunakan untuk
membuat wafer TANGO.
3. Anda mengetahui macam rasa dari produk
TANGO hanya dengan melihat warna
kemasannya.
4. Anda mengetahui berbagai macam rasa produk
TANGO yang diletakkan di atas meja juri
Indonesian Idol 2007.
5. Anda mengetahui bahwa wafer TANGO sesuai
dengan selera Anda.
C. kesukaan (liking)
1. Anda menyukai rasa dari produk makanan ringan
TANGO yang diletakkan di atas meja juri
Indonesian Idol 2007.
2. Anda menyukai kemasan dari produk wafer
TANGO yang diletakkan di atas meja juri
Indonesian Idol 2007.
3. Anda menyukai wafer TANGO karena tersedia
dalam berbagai ukuran.
Page 170
4. Anda menyukai kemasan produk wafer TANGO
karena warnanya khas dan menarik.
D. Pemilihan (preference)
1. Anda menempatkan produk wafer TANGO
sebagai pilihan utama saat Anda ingin membeli
produk wafer.
2. Anda tetap memilih produk wafer TANGO
walaupun ada produk wafer merek lain yang
harganya lebih murah.
3. Anda memilih produk TANGO karena rasa
produk wafer TANGO lebih enak dari produk
wafer merek lainnya.
4. Anda memilih produk TANGO karena rasa
produk wafer TANGO lebih renyah dari produk
wafer merek lainnya.
5. Anda memilih produk wafer TANGO karena
rasanya lebih sesuai dengan selera Anda.
E. Keyakinan (conviction)
1. Anda yakin bahwa produk makanan ringan
TANGO aman untuk dikonsumsi.
2. Anda yakin bahwa produk makanan ringan
TANGO rasanya lebih enak dibandingkan produk
wafer lainnya.
3. Anda yakin bahwa produk wafer TANGO
memiliki berbagai macam rasa dibandingkan
dengan produk wafer merek lainnya
4. Anda yakin bahwa produk wafer TANGO
bermutu tinggi.
F. Pembelian (purchase)
1. Anda pernah membeli produk wafer TANGO.
Page 171
2. Anda mudah mendapatkan wafer TANGO saat
Anda ingin melakukan pembelian produk tersebut.
2. Anda melakukan pembelian lebih dari satu kali
produk wafer TANGO.
Page 172
Hasil Tabulasi KuesionerKesadaran
no Jenis Kelamin Tk. Pendidikan ASP1.1 ASP1.2 ASP1.3 ASP1.4 ASP1.5 ASP1.6 rata-rata1 2 2 5 5 5 5 4 5 4,832 2 2 4 5 5 5 5 4 4,673 2 2 4 5 5 5 4 4 4,504 2 2 4 5 4 4 4 5 4,335 2 2 4 5 4 4 4 4 4,176 2 2 3 3 3 3 4 3 3,177 2 2 4 5 5 4 4 4 4,338 2 2 5 4 5 4 4 4 4,339 2 2 4 5 5 5 4 5 4,67
10 2 2 4 4 5 5 5 4 4,5011 2 2 4 5 5 4 4 5 4,5012 2 2 4 4 4 5 5 5 4,5013 2 2 5 5 4 4 4 5 4,5014 2 2 4 4 4 4 5 3 4,0015 2 2 4 5 4 3 3 4 3,8316 1 2 5 4 4 5 4 4 4,3317 1 2 3 4 4 4 3 4 3,6718 1 2 4 4 4 4 2 3 3,5019 1 2 4 4 3 3 4 4 3,6720 1 2 4 4 4 4 5 3 4,0021 2 1 4 4 4 3 4 5 4,0022 2 1 5 5 5 5 5 5 5,0023 2 1 3 3 3 3 4 3 3,1724 2 1 5 2 2 2 5 5 3,5025 2 1 4 4 4 3 5 4 4,0026 1 1 2 3 4 3 4 3 3,1727 1 1 4 3 4 3 1 4 3,1728 1 1 3 4 1 4 2 3 2,8329 1 1 2 4 2 2 2 4 2,6730 1 1 4 3 4 4 3 4 3,6731 2 2 4 3 4 4 2 5 3,6732 2 2 4 4 4 4 3 4 3,8333 2 2 4 4 5 5 4 4 4,3334 2 2 4 4 4 4 5 5 4,3335 2 2 4 4 4 4 5 3 4,0036 2 2 5 5 5 5 4 5 4,8337 2 2 5 5 5 5 5 5 5,0038 2 2 5 5 5 5 4 5 4,8339 2 2 4 4 4 4 4 5 4,1740 2 2 4 4 4 4 4 4 4,0041 2 2 4 4 4 4 3 4 3,8342 2 2 4 4 4 4 3 5 4,0043 2 1 4 2 3 5 3 4 3,5044 2 2 5 5 5 3 5 5 4,6745 2 2 4 4 4 3 5 5 4,1746 2 2 5 5 5 5 4 5 4,8347 2 2 5 4 4 4 5 5 4,5048 2 2 4 2 4 4 2 5 3,5049 2 2 5 5 5 3 4 5 4,5050 2 1 1 1 1 1 1 1 1,0051 2 2 3 5 5 3 5 4 4,1752 2 2 4 4 4 4 4 4 4,00
Page 173
53 2 2 4 4 4 3 4 4 3,8354 2 2 5 4 5 4 4 5 4,5055 2 2 4 4 4 4 4 4 4,0056 2 2 5 4 5 5 4 4 4,5057 2 2 5 4 4 4 3 5 4,1758 2 2 5 5 5 5 4 4 4,6759 2 2 5 5 5 5 5 5 5,0060 2 2 4 4 5 5 4 4 4,3361 2 2 5 5 5 4 4 4 4,5062 2 2 5 5 5 5 5 4 4,8363 2 2 5 5 3 5 3 5 4,3364 2 2 5 5 5 5 2 4 4,3365 2 2 5 5 5 3 4 5 4,5066 2 2 5 5 5 4 5 5 4,8367 2 2 2 2 4 4 2 2 2,6768 2 2 4 5 5 5 4 5 4,6769 2 2 4 4 5 5 4 5 4,5070 2 2 4 4 4 5 4 4 4,1771 2 2 5 5 5 5 5 5 5,0072 2 2 4 4 4 4 5 4 4,1773 2 1 5 5 5 5 4 5 4,8374 1 2 5 5 5 5 4 5 4,8375 1 2 5 4 4 3 2 3 3,5076 1 2 5 5 5 5 5 5 5,0077 1 2 4 3 4 4 4 4 3,8378 1 2 4 4 4 4 4 4 4,0079 1 2 4 3 4 3 2 3 3,1780 1 2 4 4 4 3 4 5 4,0081 1 1 4 4 3 5 4 5 4,1782 1 2 2 2 3 5 5 5 3,6783 1 2 4 3 4 3 4 4 3,6784 1 2 4 4 4 2 3 3 3,3385 1 2 5 5 4 4 4 5 4,5086 1 2 5 4 5 5 5 5 4,8387 1 2 5 5 5 5 5 5 5,0088 1 2 2 2 4 4 4 4 3,3389 1 2 2 3 3 3 3 3 2,8390 1 2 4 4 4 5 4 4 4,1791 1 2 3 3 3 3 4 3 3,1792 2 1 3 2 5 4 3 4 3,5093 2 1 2 2 4 4 2 4 3,0094 2 2 4 4 4 4 3 4 3,8395 2 1 4 3 4 3 5 5 4,0096 2 1 4 3 4 4 4 4 3,8397 2 1 4 4 3 4 2 4 3,5098 2 1 2 2 4 4 2 2 2,6799 2 2 4 4 5 5 4 4 4,33
100 2 1 3 3 3 3 3 4 3,17TOTAL RATA-TATA 4,04
Page 174
Pengetahuan KesukaanASP2.1 ASP2.2 ASP2.3 ASP2.4 ASP2.5 rata-rata ASP3.1 ASP3.2 ASP3.3 ASP3.4 rata-rata
5 3 4 4 4 4,00 5 4 4 4 4,254 3 4 5 4 4,00 4 4 5 4 4,254 3 4 3 4 3,60 4 4 4 4 4,004 3 4 4 4 3,80 4 4 4 3 3,754 3 4 4 4 3,80 4 4 4 4 4,003 1 1 1 2 1,60 3 2 2 2 2,254 3 3 4 3 3,40 4 3 3 3 3,255 4 3 4 4 4,00 4 4 4 4 4,005 5 4 4 4 4,40 4 4 3 4 3,754 3 4 4 4 3,80 5 3 3 4 3,755 3 4 5 5 4,40 5 5 4 5 4,755 3 4 4 5 4,20 5 4 4 5 4,505 4 5 5 5 4,80 4 5 5 5 4,754 4 4 4 4 4,00 3 3 3 3 3,005 3 4 4 3 3,80 4 4 4 4 4,004 3 4 4 4 3,80 5 3 4 4 4,004 2 1 2 3 2,40 4 2 4 3 3,252 1 3 4 4 2,80 4 3 4 4 3,754 2 4 4 2 3,20 4 4 2 2 3,004 3 3 3 3 3,20 3 3 4 3 3,255 3 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,005 4 5 4 5 4,60 5 5 5 5 5,003 4 4 3 4 3,60 3 2 5 4 3,505 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5,004 3 5 4 5 4,20 4 3 3 3 3,254 1 3 3 4 3,00 4 4 3 2 3,253 1 1 3 3 2,20 2 4 2 2 2,503 2 2 3 2 2,40 1 3 2 1 1,754 2 2 2 3 2,60 3 3 3 2 2,754 3 4 3 3 3,40 3 4 3 4 3,504 4 4 4 4 4,00 3 3 4 3 3,254 3 4 4 4 3,80 4 3 3 3 3,254 3 3 3 3 3,20 4 3 4 4 3,754 3 3 3 4 3,40 4 3 3 3 3,254 5 5 4 5 4,60 5 3 5 5 4,505 2 4 3 4 3,60 5 5 5 4 4,755 4 4 4 4 4,20 4 4 5 4 4,255 3 5 5 4 4,40 4 3 4 4 3,755 2 4 3 4 3,60 5 4 5 5 4,754 3 3 3 4 3,40 3 3 4 4 3,504 3 4 3 3 3,40 3 4 4 4 3,755 4 3 3 4 3,80 4 4 3 3 3,504 2 4 3 2 3,00 3 3 3 4 3,255 3 5 5 4 4,40 5 5 5 5 5,005 4 3 4 4 4,00 3 4 5 5 4,255 4 5 5 5 4,80 5 5 5 5 5,004 4 5 4 4 4,20 4 4 4 4 4,004 1 4 4 4 3,40 4 4 4 4 4,005 1 3 3 4 3,20 3 4 4 3 3,501 2 2 1 1 1,40 1 1 2 1 1,254 3 5 3 5 4,00 4 4 4 4 4,004 2 3 3 4 3,20 3 3 4 3 3,25
Page 175
4 2 2 2 3 2,60 4 3 4 4 3,755 3 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,004 2 2 5 4 3,40 2 2 3 4 2,754 3 4 4 4 3,80 4 4 4 2 3,505 2 2 3 3 3,00 3 3 2 2 2,504 1 3 1 4 2,60 3 4 4 3 3,505 3 5 5 5 4,60 5 4 5 5 4,754 3 5 5 5 4,40 4 4 5 5 4,505 4 4 4 4 4,20 4 4 4 4 4,005 3 4 3 4 3,80 4 4 4 5 4,255 4 3 2 3 3,40 3 4 4 3 3,505 3 3 3 4 3,60 4 4 4 4 4,005 3 5 3 5 4,20 3 4 5 5 4,255 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5,002 3 4 4 5 3,60 5 4 4 4 4,255 3 3 3 5 3,80 5 5 4 5 4,754 3 4 4 4 3,80 4 4 4 4 4,005 3 5 4 4 4,20 4 4 4 4 4,005 4 5 5 5 4,80 5 4 5 5 4,754 4 4 4 4 4,00 4 4 5 4 4,255 1 2 1 4 2,60 3 3 4 3 3,255 3 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,004 5 4 2 1 3,20 2 3 4 4 3,255 5 5 3 4 4,40 4 5 5 4 4,504 2 4 4 4 3,60 4 2 4 2 3,004 2 4 2 4 3,20 4 2 4 4 3,503 3 3 3 4 3,20 4 4 4 3 3,755 3 4 4 4 4,00 4 4 5 5 4,503 4 3 5 3 3,60 3 4 4 4 3,754 4 5 4 5 4,40 4 4 5 5 4,504 3 4 3 4 3,60 2 2 4 2 2,504 2 3 3 3 3,00 4 4 3 3 3,505 1 3 3 5 3,40 4 4 5 1 3,505 5 4 5 2 4,20 2 2 2 2 2,005 3 3 3 4 3,60 4 5 4 5 4,504 2 4 4 4 3,60 5 5 4 4 4,503 3 3 3 4 3,20 3 3 4 4 3,504 3 3 3 5 3,60 4 4 5 4 4,254 3 4 3 4 3,60 3 4 3 3 3,254 3 4 3 4 3,60 4 4 3 4 3,752 3 4 3 4 3,20 4 5 4 4 4,254 3 4 3 3 3,40 4 4 4 4 4,004 3 4 4 4 3,80 4 4 4 4 4,004 3 4 4 4 3,80 4 4 4 3 3,754 3 4 3 4 3,60 4 4 3 3 3,502 3 4 4 5 3,60 5 4 4 4 4,254 5 5 5 4 4,60 4 5 4 4 4,254 3 3 3 4 3,40 4 4 4 4 4,00
3,668 3,7925
Page 176
Pilihan KeyakinanASP4.1 ASP4.2 ASP4.3 ASP4.4 ASP4.5 rata-rata ASP5.1 ASP5.2 ASP5.3 ASP5.4 rata-rata
4 5 5 5 4 4,60 4 5 5 4 4,504 4 5 5 4 4,40 4 5 4 4 4,254 5 5 5 4 4,60 4 4 5 4 4,254 4 5 5 4 4,40 4 5 5 4 4,504 5 5 5 4 4,60 4 5 5 4 4,503 2 3 3 3 2,80 3 3 2 3 2,754 4 4 4 3 3,80 3 4 4 4 3,755 4 5 5 4 4,60 4 4 4 4 4,004 3 5 5 4 4,20 4 4 4 4 4,005 3 4 4 4 4,00 4 5 5 5 4,754 2 4 4 4 3,60 4 5 5 5 4,754 2 5 5 4 4,00 4 4 4 4 4,004 4 5 5 5 4,60 5 5 3 5 4,504 3 3 4 3 3,40 5 4 5 5 4,754 3 4 4 3 3,60 4 5 5 5 4,754 4 4 4 4 4,00 4 4 4 3 3,753 3 3 5 4 3,60 4 3 4 3 3,503 3 4 4 4 3,60 4 4 4 3 3,754 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,004 3 3 3 3 3,20 4 3 4 3 3,504 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,005 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5,005 4 4 3 5 4,20 5 3 4 4 4,005 4 5 5 4 4,60 5 5 4 4 4,505 4 5 4 4 4,40 4 5 4 4 4,251 1 3 3 3 2,20 4 2 3 3 3,003 1 3 4 2 2,60 2 1 4 3 2,502 2 2 3 3 2,40 3 2 3 2 2,502 2 2 2 2 2,00 4 2 4 2 3,003 3 3 3 3 3,00 4 3 4 4 3,754 5 3 4 3 3,80 4 5 5 5 4,754 4 4 4 3 3,80 4 4 5 4 4,254 4 4 5 4 4,20 4 4 4 4 4,004 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,005 4 5 5 3 4,40 4 5 4 4 4,254 4 4 5 5 4,40 4 4 4 4 4,004 4 4 4 4 4,00 4 4 5 4 4,253 3 3 4 4 3,40 5 4 5 5 4,754 3 3 4 3 3,40 4 4 3 5 4,004 2 2 2 2 2,40 3 2 4 3 3,003 3 3 4 4 3,40 4 3 3 3 3,253 4 4 5 5 4,20 4 5 5 4 4,503 4 3 3 3 3,20 3 3 3 3 3,004 5 5 5 5 4,80 5 5 5 5 5,003 2 4 4 4 3,40 4 3 4 3 3,504 4 4 4 4 4,00 5 5 5 5 5,005 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5,002 2 3 3 3 2,60 4 2 4 4 3,503 4 4 4 4 3,80 4 5 4 4 4,251 1 1 1 1 1,00 2 3 2 3 2,504 4 4 4 4 4,00 4 4 4 4 4,003 3 4 4 4 3,60 4 4 4 4 4,00
Page 177
3 2 4 4 4 3,40 4 4 4 5 4,254 4 4 4 5 4,20 4 4 4 4 4,004 2 2 5 3 3,20 5 4 5 4 4,503 4 3 4 3 3,40 3 4 4 3 3,503 3 4 4 4 3,60 4 3 3 4 3,504 4 5 5 4 4,40 4 4 4 4 4,005 5 5 5 5 5,00 5 5 5 3 4,505 5 5 5 5 5,00 5 4 4 4 4,254 4 5 4 4 4,20 4 4 5 5 4,504 4 5 5 4 4,40 4 4 4 5 4,254 4 4 3 4 3,80 3 4 4 4 3,753 2 4 4 4 3,40 4 4 4 4 4,005 4 4 5 5 4,60 5 4 5 5 4,754 4 4 4 4 4,00 5 4 5 5 4,753 3 4 4 4 3,60 5 4 4 5 4,503 4 5 4 4 4,00 5 4 4 3 4,003 4 4 4 4 3,80 4 4 4 4 4,003 4 4 4 4 3,80 4 4 4 4 4,005 5 5 5 5 5,00 5 5 5 4 4,755 5 5 4 5 4,80 4 5 5 4 4,504 3 4 4 4 3,80 4 3 3 4 3,504 4 4 4 4 4,00 4 4 5 4 4,254 3 2 4 3 3,20 4 3 5 3 3,754 4 4 4 4 4,00 4 3 3 4 3,504 4 4 4 4 4,00 3 4 4 4 3,754 2 2 4 2 2,80 4 3 5 5 4,253 4 3 4 4 3,60 5 5 4 4 4,504 4 4 5 4 4,20 5 4 4 4 4,253 3 4 4 4 3,60 5 5 5 5 5,005 5 5 5 5 5,00 5 5 5 5 5,002 2 4 4 3 3,00 4 4 2 4 3,503 3 3 3 3 3,00 4 3 3 4 3,504 3 5 5 4 4,20 4 5 5 4 4,502 2 2 2 2 2,00 5 2 5 3 3,755 5 5 5 5 5,00 5 5 3 4 4,254 4 2 2 4 3,20 4 4 5 4 4,254 4 3 3 3 3,40 5 5 4 5 4,755 4 4 4 5 4,40 4 5 5 5 4,753 3 4 4 4 3,60 3 4 4 3 3,503 3 4 4 4 3,60 4 4 4 3 3,754 4 4 4 4 4,00 5 4 5 5 4,754 3 4 4 4 3,80 4 5 4 4 4,254 5 3 3 4 3,80 3 4 5 3 3,753 3 3 4 4 3,40 5 4 4 4 4,253 3 4 3 4 3,40 4 3 3 4 3,503 3 4 4 4 3,60 5 5 4 5 4,754 4 5 5 5 4,60 5 5 5 4 4,753 4 4 4 4 3,80 4 3 4 3 3,50
3,804 4,0775
Page 178
Pembelian Rata-rata dari seluruh aspekASP6.1 ASP6.2 ASP6.3 rata-rata
5 4 4 4,33 4,424 4 4 4,00 4,263 3 3 3,00 3,995 4 4 4,33 4,195 4 5 4,67 4,294 3 3 3,33 2,655 3 5 4,33 3,814 4 4 4,00 4,165 4 4 4,33 4,233 3 3 3,00 3,975 4 4 4,33 4,395 4 4 4,33 4,264 4 4 4,00 4,534 3 3 3,33 3,754 3 3 3,33 3,894 3 3 3,33 3,874 4 4 4,00 3,404 4 4 4,00 3,574 3 2 3,00 3,484 4 4 4,00 3,534 4 4 4,00 4,004 4 5 4,33 4,825 4 4 4,33 3,804 4 4 4,00 4,435 5 3 4,33 4,075 4 4 4,33 3,164 3 3 3,33 2,724 3 3 3,33 2,544 4 4 4,00 2,844 3 3 3,33 3,444 4 3 3,67 3,864 3 4 3,67 3,774 5 4 4,33 3,975 3 4 4,00 3,835 4 4 4,33 4,354 5 5 4,67 4,385 5 4 4,67 4,395 4 3 4,00 4,195 4 3 4,00 3,993 4 4 3,67 3,334 5 5 4,67 3,724 3 4 3,67 3,945 3 4 4,00 3,335 4 5 4,67 4,764 4 4 4,00 3,895 5 4 4,67 4,725 4 5 4,67 4,564 4 3 3,67 3,445 5 4 4,67 3,995 4 1 3,33 1,755 4 5 4,67 4,144 4 3 3,67 3,62
Page 179
4 5 5 4,67 3,754 5 4 4,33 4,175 4 4 4,33 3,705 4 5 4,67 3,894 3 4 3,67 3,414 3 5 4,00 3,865 5 4 4,67 4,755 5 4 4,67 4,535 5 5 5,00 4,404 4 4 4,00 4,265 5 5 5,00 3,965 5 5 5,00 4,065 5 5 5,00 4,555 5 5 5,00 4,765 5 5 5,00 3,945 4 4 4,33 4,265 5 5 5,00 4,184 3 4 3,67 3,975 5 5 5,00 4,885 5 3 4,33 4,345 5 5 5,00 3,835 5 5 5,00 4,354 3 3 3,33 3,374 3 5 4,00 4,233 4 3 3,33 3,595 4 4 4,33 3,685 5 3 4,33 3,763 4 5 4,00 4,165 5 5 5,00 4,195 5 5 5,00 4,594 4 3 3,67 3,324 3 4 3,67 3,335 5 5 5,00 4,184 4 3 3,67 3,414 5 3 4,00 4,395 3 4 4,00 3,813 3 4 3,33 3,505 5 5 5,00 4,364 3 3 3,33 3,415 4 4 4,33 3,765 5 5 5,00 4,034 3 4 3,67 3,833 3 4 3,33 3,784 4 3 3,67 3,784 4 4 4,00 3,585 5 5 5,00 3,983 5 5 4,33 4,484 3 3 3,33 3,53
4,146667 3,92
Page 181
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) ASP1 Kesadaran Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ASP1.1 19.9000 10.2310 .5741 .7477 ASP1.2 19.7000 10.2172 .5425 .7537 ASP1.3 19.8667 8.7402 .6753 .7167 ASP1.4 19.9667 9.4126 .6356 .7296 ASP1.5 19.9667 10.1023 .3840 .7993 ASP1.6 19.7667 10.9437 .4575 .7725 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 6 Correlation between forms = .7347 Equal-length Spearman-Brown = .8471 Guttman Split-half = .8459 Unequal-length Spearman-Brown = .8471 3 Items in part 1 3 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6912 Alpha for part 2 =.5056 Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) ASP2 Pengetahuan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ASP2.1 13.8667 12.0506 .6340 .8824 ASP2.2 15.1000 10.0241 .7313 .8611 ASP2.3 14.4667 9.0851 .8307 .8364 ASP2.4 14.3333 10.7126 .7463 .8569 ASP2.5 14.2333 11.0126 .7135 .8645
Page 182
Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 5 Correlation between forms = .7680 Equal-length Spearman-Brown = .8688 Guttman Split-half = .8209 Unequal-length Spearman-Brown = .8728 3 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .8272 Alpha for part 2 = .7896 Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) ASP3 Kesukaan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ASP3.1 10.8000 5.8207 .6741 .7944 ASP3.2 11.0333 6.8609 .4856 .8675 ASP3.3 11.0333 5.8264 .6831 .7907 ASP3.4 11.1333 4.6023 .8658 .6976 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 4 Correlation between forms = .6840 Equal-length Spearman-Brown = .8124 Guttman Split-half = .7995 Unequal-length Spearman-Brown = .8124 2 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .5822 Alpha for part 2 = .8781
Page 183
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) ASP4 Pemilihan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ASP4.1 15.2000 10.3724 .7373 .8839 ASP4.2 15.6667 9.4713 .7407 .8890 ASP4.3 14.9667 9.6885 .8735 .8529 ASP4.4 14.8667 11.0161 .7189 .8879 ASP4.5 15.3000 11.4586 .7568 .8843 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 5 Correlation between forms = .8178 Equal-length Spearman-Brown = .8998 Guttman Split-half = .8072 Unequal-length Spearman-Brown = .9031 3 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .8666 Alpha for part 2 = .7446 Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) ASP5 Keyakinan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ASP5.1 11.8667 5.4299 .5291 .8110 ASP5.2 11.9667 3.1368 .7598 .7145 ASP5.3 11.7333 5.0989 .5451 .8014 ASP5.4 12.0333 4.1023 .7792 .6909
Page 184
Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 4 Correlation between forms = .7203 Equal-length Spearman-Brown = .8374 Guttman Split-half = .8335 Unequal-length Spearman-Brown = .8374 2 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6223 Alpha for part 2 = .7035 Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) ASP6 Pembelian Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ASP6.1 7.3667 1.2057 .5420 .6864 ASP6.2 7.9667 1.2057 .6127 .6177 ASP6.3 7.9333 .9609 .5711 .6699 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 3 Correlation between forms = .5711 Equal-length Spearman-Brown = .7270 Guttman Split-half = .7019 Unequal-length Spearman-Brown = .7451 2 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6699 Alpha for part 2 = 1.0000
Page 186
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KESADARAN N 100
Mean 4,0400Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,67610
Absolute ,116Positive ,078
Most Extreme Differences
Negative -,116Kolmogorov-Smirnov Z 1,164Asymp. Sig. (2-tailed) ,133
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PENGETA
HUAN N 100
Mean 3,6680Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,66193
Absolute ,109Positive ,068
Most Extreme Differences
Negative -,109Kolmogorov-Smirnov Z 1,091Asymp. Sig. (2-tailed) ,185
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KESUKAAN N 100
Mean 3,7925Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,71955
Absolute ,113Positive ,067
Most Extreme Differences
Negative -,113Kolmogorov-Smirnov Z 1,135Asymp. Sig. (2-tailed) ,152
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Page 187
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PILIHAN N 100
Mean 3,8040Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,73580
Absolute ,111Positive ,065
Most Extreme Differences
Negative -,111Kolmogorov-Smirnov Z 1,115Asymp. Sig. (2-tailed) ,166
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KEYAKINAN N 100
Mean 4,0775Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,58893
Absolute ,128Positive ,067
Most Extreme Differences
Negative -,128Kolmogorov-Smirnov Z 1,277Asymp. Sig. (2-tailed) ,077
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PEMBELIAN N 100
Mean 4,1464Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,57358
Absolute ,116Positive ,111
Most Extreme Differences
Negative -,116Kolmogorov-Smirnov Z 1,156Asymp. Sig. (2-tailed) ,138
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Page 188
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test total N 100
Mean 3,9214Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,52004
Absolute ,088Positive ,042
Most Extreme Differences
Negative -,088Kolmogorov-Smirnov Z ,884Asymp. Sig. (2-tailed) ,415
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Page 190
T-Test Group Statistics
JK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 1 28 3,7743 ,65550 ,12388KESADARAN
2 72 4,1433 ,65978 ,077761 28 3,3714 ,57016 ,10775PENGETAHUAN
2 72 3,7833 ,66269 ,078101 28 3,4732 ,74330 ,14047KESUKAAN
2 72 3,9167 ,67527 ,079581 28 3,4571 ,79974 ,15114PILIHAN
2 72 3,9389 ,66768 ,078691 28 3,8661 ,66138 ,12499KEYAKINAN
2 72 4,1597 ,54110 ,063771 28 3,9514 ,61399 ,11603PEMBELIAN
2 72 4,2222 ,54273 ,063961 28 3,6489 ,51977 ,09823total
2 72 4,0274 ,48341 ,05697
Page 191
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference Std. Error Difference Lower Upper
Equal variances assumed ,306 ,582 -2,516 98 ,013 -,36905 ,14668 -,66013 -,07796 KESADARAN
Equal variances not assumed -2,523 49,541 ,015 -,36905 ,14626 -,66289 -,07521
Equal variances assumed ,102 ,750 -2,896 98 ,005 -,41190 ,14221 -,69412 -,12969 PENGETAHUAN
Equal variances not assumed -3,095 56,854 ,003 -,41190 ,13308 -,67840 -,14541
Equal variances assumed ,428 ,515 -2,866 98 ,005 -,44345 ,15472 -,75048 -,13642 KESUKAAN
Equal variances not assumed -2,747 45,337 ,009 -,44345 ,16145 -,76856 -,11835
Equal variances assumed 2,115 ,149 -3,062 98 ,003 -,48175 ,15736 -,79401 -,16948 PILIHAN
Equal variances not assumed -2,827 42,435 ,007 -,48175 ,17039 -,82551 -,13798
Equal variances assumed 1,703 ,195 -2,286 98 ,024 -,29365 ,12845 -,54856 -,03874 KEYAKINAN
Equal variances not assumed -2,093 41,809 ,042 -,29365 ,14032 -,57686 -,01044
Equal variances assumed ,218 ,642 -2,159 98 ,033 -,27079 ,12545 -,51974 -,02184 PEMBELIAN
Equal variances not assumed -2,044 44,345 ,047 -,27079 ,13249 -,53776 -,00383
Equal variances assumed ,998 ,320 -3,442 98 ,001 -,37843 ,10996 -,59664 -,16023 total
Equal variances not assumed -3,333 46,231 ,002 -,37843 ,11355 -,60697 -,14989
Page 192
T-Test Group Statistics
TP N Mean Std. Deviation Std. Error Mean1 21 3,6195 ,64675 ,14113KESADARAN 2 79 4,1518 ,64240 ,072281 21 3,5333 ,72480 ,15816PENGETAHUAN 2 79 3,7038 ,64439 ,072501 21 3,6786 ,75888 ,16560KESUKAAN 2 79 3,8228 ,71067 ,079961 21 3,6095 ,80119 ,17483PILIHAN 2 79 3,8557 ,71392 ,080321 21 3,9167 ,75554 ,16487KEYAKINAN 2 79 4,1203 ,53389 ,060071 21 4,0938 ,58868 ,12846PEMBELIAN 2 79 4,1604 ,57251 ,064411 21 3,7419 ,57209 ,12484total 2 79 3,9691 ,49835 ,05607
Page 193
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference Lower Upper
Equal variances assumed ,244 ,622 -3,370 98 ,001 -,53225 ,15794 -,84567 -,21883 KESADARAN
Equal variances not assumed -3,357 31,314 ,002 -,53225 ,15856 -,85551 -,20899
Equal variances assumed ,230 ,632 -1,049 98 ,297 -,17046 ,16243 -,49280 ,15188 PENGETAHUAN
Equal variances not assumed -,980 28,960 ,335 -,17046 ,17399 -,52633 ,18540
Equal variances assumed ,004 ,952 -,815 98 ,417 -,14421 ,17696 -,49538 ,20696 KESUKAAN
Equal variances not assumed -,784 29,994 ,439 -,14421 ,18389 -,51978 ,23135
Equal variances assumed ,265 ,608 -1,369 98 ,174 -,24617 ,17986 -,60309 ,11075 PILIHAN
Equal variances not assumed -1,279 29,002 ,211 -,24617 ,19240 -,63968 ,14733
Equal variances assumed 4,862 ,030 -1,415 98 ,160 -,20359 ,14386 -,48908 ,08191 KEYAKINAN
Equal variances not assumed -1,160 25,546 ,257 -,20359 ,17547 -,56459 ,15741
Equal variances assumed ,001 ,971 -,471 98 ,639 -,06657 ,14138 -,34713 ,21399 PEMBELIAN
Equal variances not assumed -,463 30,822 ,646 -,06657 ,14371 -,35973 ,22659
Equal variances assumed ,282 ,597 -1,800 98 ,075 -,22721 ,12626 -,47776 ,02334 total
Equal variances not assumed -1,660 28,584 ,108 -,22721 ,13685 -,50728 ,05286