Top Banner
Fadilla Nur Safitri Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang) Email: [email protected] 1 RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA Fadilla Nur Safitri 1 Hana Rizmadewi Agustina 1 Afif Amir Amrullah 1 1 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ABSTRAK Keluarga merupakan komponen penting dalam proses pemulihan seorang pasien karena pengambilan keputusan untuk pasien stroke bergantung dari pengetahuan dan sikap keluarga. Penelitian ini menggunakan desain desriptif korelasi dengan sampel 59 orang memggunakan desain purpossive sampling. Penelitian ini untuk melihat hubungan antara pengetahuan dan sikap keluarga tentang perawatan di rumah pasien stroke dengan kejadian stroke berulang. Hasil penelitian didapat yaitu sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup dengan memiliki sikap yang tidak mendukung. Berdasarkan hasil uji spearman rank dinyatakan bahwa tidak adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kejadian stroke berulang. Dengan demikian pemberian informasi yang bermanfaat tentang perawatan di rumah untuk pasien stroke seharusnya dimulai sejak masa rawat inap. Kata kunci: keluarga, pengetahuan, perawatan di rumah, sikap, serangan ulang, stroke. ABSTRACT Family is an important component during patient’s recovery because Their decisions for stroke patients are depend on knowledge and attitudes from their family themselves. This research used correlative descriptive design with 59 participants using purpossive sampling method. This study aimed to find the relation between knowledge and attitudes of family members toward stroke treatments at home with recurrent stroke and rehospitalized. The results showed that most of family members had fair knowledge, with most of them are unfavourable toward stroke treatments at home. Based on spearman rank test, it was discovered that there was no correlation between knowledge and attitudes of family members toward stroke treatments at home with recurrent stroke and rehospitalized. Therefore more appropiate information regarding homecare for stroke client should be provided starting from hospitalization. Keywords: attitude, family, homecare, knowledge, recurrent stroke, stroke.
13

RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Feb 28, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Fadilla Nur Safitri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang)

Email: [email protected] 1

RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA DENGAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA

Fadilla Nur Safitri1 Hana Rizmadewi Agustina

1 Afif Amir Amrullah

1

1Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

ABSTRAK

Keluarga merupakan komponen penting dalam proses pemulihan seorang

pasien karena pengambilan keputusan untuk pasien stroke bergantung dari

pengetahuan dan sikap keluarga. Penelitian ini menggunakan desain desriptif

korelasi dengan sampel 59 orang memggunakan desain purpossive sampling.

Penelitian ini untuk melihat hubungan antara pengetahuan dan sikap keluarga

tentang perawatan di rumah pasien stroke dengan kejadian stroke berulang. Hasil

penelitian didapat yaitu sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup

dengan memiliki sikap yang tidak mendukung. Berdasarkan hasil uji spearman

rank dinyatakan bahwa tidak adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap

dengan kejadian stroke berulang. Dengan demikian pemberian informasi yang

bermanfaat tentang perawatan di rumah untuk pasien stroke seharusnya dimulai

sejak masa rawat inap.

Kata kunci: keluarga, pengetahuan, perawatan di rumah, sikap, serangan ulang,

stroke.

ABSTRACT

Family is an important component during patient’s recovery because

Their decisions for stroke patients are depend on knowledge and attitudes from

their family themselves. This research used correlative descriptive design with 59

participants using purpossive sampling method. This study aimed to find the

relation between knowledge and attitudes of family members toward stroke

treatments at home with recurrent stroke and rehospitalized. The results showed

that most of family members had fair knowledge, with most of them are

unfavourable toward stroke treatments at home. Based on spearman rank test, it

was discovered that there was no correlation between knowledge and attitudes of

family members toward stroke treatments at home with recurrent stroke and

rehospitalized. Therefore more appropiate information regarding homecare for

stroke client should be provided starting from hospitalization.

Keywords: attitude, family, homecare, knowledge, recurrent stroke, stroke.

Page 2: RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Fadilla Nur Safitri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang)

Email: [email protected] 2

PENDAHULUAN

Stroke atau cedera serebrovaskular (CVA) adalah kehilangan fungsi otak

yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak secara tiba-tiba,

dan merupakan keadaan yang timbul karena gangguan peredaran darah di otak

yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan

seseorang menderita kelumpuhan atau kematian (Brunner & Suddarth, 2002).

Stroke merupakan masalah neurologik primer yang ada di dunia.

Sedangkan Indonesia sendiri merupakan negara dengan jumlah penderita stroke

terbesar di Asia. Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang

mematikan setelah jantung dan kanker. Rendahnya kesadaran akan faktor risiko

stroke, kurang dikenalinya gejala stroke, belum optimalnya pelayanan stroke dan

ketaatan terhadap program terapi untuk pencegahan stroke ulang yang rendah

merupakan permasalahan yang muncul pada pelayanan stroke di Indonesia.

Keempat hal tersebut berkontribusi terhadap peningkatan kejadian stroke baru,

tingginya angka kematian akibat stroke, dan tingginya kejadian stroke ulang di

Indonesia (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2008).

Dalam menekan angka stroke berulang, hal-hal yang perlu diperhatikan

adalah mengetahui faktor risiko dan melakukan upaya-upaya, baik dalam

memodifikasi gaya hidup, menjalani terapi yang diperlukan dan yang tidak kalah

penting adalah melakukan pemeriksaan yang dapat memberikan informasi optimal

faktor risiko yang dimiliki seseorang untuk terjadinya stroke ataupun stroke

berulang. Serangan stroke ulang masih sangat mungkin terjadi dalam kurun waktu

6 bulan pasca serangan stroke yang pertama. Seorang yang menderita stroke

umumnya akan kehilangan sebagian atau seluruh fungsi tubuh tertentu. Suplai

Page 3: RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Fadilla Nur Safitri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang)

Email: [email protected] 3

darah yang sempat terhenti inilah yang menyebabkan tubuh tidak lagi berfungsi

dengan baik. Sehingga pasien stroke sangat bergantung pada orang-orang

disekitarnya, khususnya keluarga yang merupakan orang terdekat mereka.

Keluarga merupakan komponen penting dalam proses pemulihan seorang pasien

karena keluargalah yang paling mengetahui kondisi kesehatan pasien dan menjadi

bagian penting dalam proses pemulihan (Videbeck, 2001).

Keluarga sangat berperan dalam fase pemulihan ini, sehingga sejak awal

perawatan keluarga diharapkan terlibat dalam penanganan penderita (Mulyatsih,

2008). Pengambilan keputusan untuk tindakan kesehatan pada pasien stroke

bergantung dari sikap dan pengetahuan keluarga pasien stroke sendiri.

Rumah Sakit Al Islam Bandung merupakan rumah sakit dimana kasus

penyakit stroke termasuk ke dalam kelompok penyakit-penyakit dengan angka

tertinggi yang ditemukan dirumah sakit tersebut. Angka rawat inap dengan kasus

stroke cenderung meningkat tiap bulannya. Rumah Sakit Al Islam sendiri telah

memiliki pelayanan keperawatan unit hospital home care yang dapat memberikan

pelayanan kesehatan berbasis home care untuk masyarakat. Berdasarkan studi

pendahuluan di Rumah Sakit Al Islam Bandung diketahui angka penderita stroke

yang tercatat pada tahun 2011 sebesar 2643 pasien, dengan data rawat jalan

sebesar 2245 pasien dan rawat inap 398 pasien. Ditemukan 5 dari 8 pasien rawat

inap umum lantai 3, 4 dan 5 di Rumah Sakit Al Islam Bandung merupakan

penderita stroke ulang. Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota keluarga

pasien stroke yang peneliti lakukan pada tanggal 18 januari 2012, diketahui bahwa

beberapa dari keluarga pasien mengenali stroke sebagai penyakit saraf yang akan

mengganggu kebutuhan gerak pasien. Namun, masih ada dari keluarga pasien

Page 4: RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Fadilla Nur Safitri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang)

Email: [email protected] 4

masih menganggap stroke merupakan penyakit tua dan menganggap yang

diterima pasien di Rumah Sakit sudah dapat menjamin kesembuhan total pada

pasien sampai pada akhirnya pasien diijinkan untuk pulang. Beberapa anggota

keluarga pasien juga mengatakan mereka jarang membantu pasien untuk

melakukan gerakan fisik di rumah, tidak terlalu mengerti makanan seperti apa

yang seharusnya dihindari, dan karena banyaknya kesibukan, keluarga terkadang

lalai untuk mengantar pasien untuk kontrol ke rumah sakit. Sikap keluarga dalam

memberikan perawatan pada pasien yang dilatarbelakangi oleh minimnya

pengetahuan yang mereka punya tentang penyakit stroke serta perawatannya

inilah yang nantinya memberikan kemungkinan terjadinya serangan stroke ulang.

Dari data inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan

pengetahuan dan sikap keluarga tentang perawatan di rumah dengan kejadian

serangan ulang pasien stroke.”

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan

dan sikap keluarga tentang perawatan di rumah dengan kejadian serangan ulang

atau rawat ulang pada pasien stroke di Rumah Sakit Al-Islam Bandung.

Kegunaan dari penelitian ini agar dapat menjadi masukan atau bahan

informasi dan evaluasi mengenai managemen perawatan untuk pasien stroke

terutama yang berkaitan dengan pengetahuan dan sikap keluarga pasien untuk

perawatan di rumah.

Page 5: RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Fadilla Nur Safitri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang)

Email: [email protected] 5

METODE PENELITIAN

Peneliti menggunakan desain desriptif korelasi. Hal ini digunakan untuk

melihat hubungan antara gejala satu dengan gejala yang lain, atau variabel yang

satu dengan variabel yang lain (Notoatmodjo, 2010).

Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu, variabel

independen untuk pengetahuan dan sikap keluarga tentang perawatan di rumah

untuk pasien stroke dan variabel terikat untuk kejadian serangan ulang atau rawat

ulang pasien stroke di Rumah Sakit Al Islam Bandung.

Dalam penelitian ini, subjek yang dijadikan sebagai populasi adalah

seluruh pasien stroke di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Populasi yang didapat

dari data Rumah Sakit selama 4 bulan terakhir adalah 140 pasien. Pengambilan

sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kekeliruan 0,1 sehingga

didapatkan hasil sejumlah 59 responden

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling.

Adapun kriteria yang diambil adalah merupakan anggota keluarga dari pasien

stroke ulang (≥ 2x serangan), merupakan anggota keluarga besar dari pasien,

merupakan anggota keluarga yang merawat pasien dirumah, anggota keluarga

berusia minimal 18 tahun (dewasa), dan bersedia menjadi responden.

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah kuesioner yang dibagi menjadi tiga bagian pertanyaan yaitu, bagian

pertama untuk mengidentifikasi karakteristik responden dan pasien stroke, bagian

kedua berkaitan dengan pengetahuan keluarga pasien tentang perawatan di rumah

untuk pasien stroke dan bagian ketiga berkaitan dengan sikap dalam melakukan

perawatan di rumah untuk pasien stroke. Instrumen ini dibuat sendiri oleh

Page 6: RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Fadilla Nur Safitri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang)

Email: [email protected] 6

peneliti, sebelum dipakai instrumen ini telah dilakukan Uji construct validity

dengan menggunakan rumus korelasi pearson product moment pada 12 anggota

keluarga pasien stroke di Rumah Sakit Al-Islam Bandung didapatkan hasil untuk

instrumen sikap terdapat 8 pertanyaan yang tidak valid dan 22 pertanyaan yang

valid dengan rentang hasil r hitung 0,30 sampai 0,79 dari 30 pertanyaan yang ada.

Seluruh 8 pertanyaan yang tidak valid di konsultasikan ulang dan diputuskan

untuk merubah redaksi pertanyaan dan setelah itu dapat langsung digunakan untuk

penelitian.

Sedangkan untuk penghitungan reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach dengan hasil uji reliabilitas yang

didapat adalah sebesar sebesar 0,7165. Maka instrumen dinyatakan reliabel dan

dapat digunakan untuk penelitian.

Teknik analisa data yang digunakan untuk data sikap adalah dengan

menggunakan rumus T dengan kategori apabila nilai T mean / median T maka

sikap keluarga dinyatakan mendukung dan apabila nilai T mean / median T

maka sikap keluarga dinyatakan tidak mendukung. Sedangkan teknik analisa data

yang digunakan untuk data pengetahuan dengan keterangan hasil yang diberikan

berupa data persentasi untuk kategori baik dengan hasil presentasi 76% - 100%,

kategori cukup dengan hasil presentasi 60-75% dan kategori kurang dengan hasil

presentasi < 60 %. Untuk teknik uji statistik yang menentukan hubungan dua

gejala yang kedua-duanya merupakan skala ordinal yaitu teknis analisis Spearman

Rank Correlation dimana apabila Z hitung > Z tabel, maka Ho ditolak artinya ada

perbedaan yang signifikan dan apabila Z hitung < Z tabel, maka Ho diterima

Page 7: RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Fadilla Nur Safitri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang)

Email: [email protected] 7

artinya tidak ada perbedaan yang signifikan. Taraf signifikasi 5% dengan harga Z

tabel : Z0,475 : 1,96.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Univariat

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Keluarga (n=59)

Tingkat

Pengetahuan

F %

Baik 5 8,47

Cukup 36 61.01

Kurang 18 30,50

Dari tabel diatas terlihat bahwa lebih dari setengah responden memiliki

pengetahuan yang cukup.

Tabel 2 Distribusi Frekuensi sikap keluarga (n=59)

Sikap F %

Mendukung 26 44,06

Tidak Mendukung 33 55,93

Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki

sikap yang tidak mendukung dalam melakukan perawatan di rumah untuk pasien

stroke.

Tabel 3 Distribusi pasien stroke berdasarkan kejadian serangan ulang/rawat ulang

(n=59)

Stroke

F Jumlah %

2x 47 79,66

3x 10 16.94

4x 1 1,69

5x 1 1,69

Page 8: RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Fadilla Nur Safitri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang)

Email: [email protected] 8

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar pasien stroke setidaknya telah

mengalami 2 kali serangan.

Analisa Bivariat

Tabel 4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan hubungan pengetahuan dan

sikap keluarga tentang perawatan di rumah dengan kejadian serangan ulang/ rawat

ulang pasien stroke (N=59)

Variabel

Dependen

Kategori

Jumlah Serangan Ulang

p value Variabel

Independen

2x % 3x % 4x % 5x %

Pengetahuan

Baik 3 5% 2 3% 0 0 0 0

0,134 Cukup 29 49% 6 10% 0 0% 0 0%

Kurang 16 28% 2 3% 1 2% 0 0%

Sikap

Mendukung

22

37%

3

5%

1

2%

0

0%

0,433 Tidak

Mendukung

25

42%

7

12%

0

0%

1

2%

Berdasarkan tabel 6, setelah dilakukan analisis untuk hubungan antara

pengetahuan dan dengan kejadian serangan ulang menggunakan uji Spearman

Rank Correlation didapatkan p value 0,433 dan 0,134 secara statistik karena p

value keduannya > α (0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

hubungan antara pengetahuan dan sikap keluarga tentang perawatan di rumah

dengan kejadian serangan ulang atau rawat ulang pasien stroke.

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Tentang Perawatan di Rumah

dengan Kejadian Serangan Ulang/ Rawat Ulang Pasien Stroke

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna

antara pengetahuan dan sikap keluarga tentang perawatan di rumah dengan

kejadian serangan ulang atau rawat ulang pasien stroke. Dalam penelitian ini,

didapatkan hasil bahwa sebagian besar dari responden yang merupakan keluarga

Page 9: RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Fadilla Nur Safitri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang)

Email: [email protected] 9

dari pasien stroke memiliki pengetahuan yang cukup dan sikap yang tidak

mendukung dalam melakukan perawatan di rumah. Dalam penelitian ini, keluarga

memiliki pengetahuan yang kurang mengenai diet dan pantangan pasien stroke

serta kebutuhan gerak fisik. Hal ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Haghighi et al (2009) menyatakan bahwa pengetahuan dan sikap keluarga

terhadap merupakan faktor resiko stroke yang paling penting. Dalam

penelitiannya, dikemukakan bahwa keluarga pasien stroke masih lalai dalam

melakukan pengontrolan hipertensi dan kebiasaan merokok yang dapat

menimbulkan terjadinya serangan stroke ulang. Bahkan beberapa respondennya

ditemukan memiliki sikap yang tidak tepat dalam melakukan perawatan di rumah

bagi pasien stroke. Mereka juga mempercayai bahwa perawatan untuk pasien

stroke merupakan hal sulit dan mahal untuk dilakukan.

Dalam penelitian ini didapatkan data bahwa sebagian besar pasien stroke

telah mengalami setidaknya 2 kali serangan stroke yaitu sebanyak 47 orang

(79,66%). Seperti yang telah dikemukakan oleh Junaidi (2011) bahwa kejadian

stroke ulang bergantung pada jenis stroke awal, usia, penyakit terkait, dan faktor

resikonya, serta kurun waktu kejadian dari stroke sebelumnya. Dalam 6-12 bulan

pasca serangan stroke yang pertama, 1 dari 10 orang bisa terkena serangan stroke

yang kedua. Ini berarti bahkan walaupun dengan pengetahuan cukup yang telah

dimiliki oleh sebagian besar keluarga responden, kejadian serangan ulang pada

stroke tetap tidak terhindari.

Serangan stroke ulang pada umumnya berakibat lebih fatal dibandingkan

dengan serangan yang pertama. Menurut penelitian Xu et al (2006), serangan

stroke ulang pada satu tahun pertama pascastroke dijumpai sebanyak 11,2%

Page 10: RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Fadilla Nur Safitri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang)

Email: [email protected] 10

kasus. Pada penelitian Xu ini, serangan ulang disebabkan oleh kegagalan dalam

mengontrol faktor resiko, khususnya pengendalian terhadap hipertensi dan

kebiasaan merokok. Penelitian lain yang dilakukan oleh Leira et al (2004),

menyatakan bahwa gangguan pada irama jantung dan tekanan darah tinggi

berhubungan dengan kejadian serangan ulang pada stroke. Salah satu cara

pengontrolan hipertensi adalah dengan memilah makanan yang akan dikonsumsi

agar kandungannya tidak memperburuk tekanan darah pasien. Pada penelitian ini,

sikap terhadap diet dan pantangan untuk pasien menunjukan bahwa sebagian

besar keluarga pasien sudah memiliki sikap yang mendukung tetapi justru

memiliki pengetahuan yang kurang pada aspek tersebut. Menurut Pinzon (2010),

rutin melakukan kontrol, melakukan diet seimbang, melakukan gerakan fisik yang

teratur dan berhenti merokok dapat mencegah terjadinya serangan berulang pada

pasien stroke. padahal dalam penelitian ini, keluarga pasien memiliki pengetahuan

yang kurang pada aspek rehabilitasi untuk pasien stroke. Dari penelitian ini

didapatkan hasil bahwa pengetahuan dan sikap tidak berhubungan dengan

kejadian serangan ulang/ rawat ulang pasien stroke. Hal ini mungkin disebabkan

karena pengetahuan dan sikap keluarga bukanlah faktor utama yang menimbulkan

serangan berulang pada kasus stroke.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 59 orang

keluarga pasien stroke yang berkunjung ke poli syaraf RS Al-Islam Bandung,

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari keluarga pasien memiliki

pengetahuan yang cukup tentang pengertian, penyebab dan gejala yang

Page 11: RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Fadilla Nur Safitri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang)

Email: [email protected] 11

ditimbulkan dari penyakit stroke tetapi sebagian besar diantaranya juga memiliki

pengetahuan yang kurang tentang diet, pantangan dan rehabilitasi stroke.

Sementara itu sebagian besar keluarga pasien stroke memiliki sikap yang

cenderung tidak mendukung dalam melakukan perawatan di rumah untuk pasien

stroke yaitu sebesar 55,93% dari jumlah responden. Kondisi seperti ini dapat

menimbulkan konsekuensi berupa kecenderungan berperilaku negatif dalam

upaya pencegahan terjadinya serangan ulang pada pasien stroke. Dari hasil

distribusi responden untuk menemukan adanya keterkaitan didapatkan hasil

bahwa tidak ada hubungan diantara kedua hal tersebut dengan kejadian serangan

ulang yang terjadi pada pasien stroke.

SARAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi yang dapat

bermanfaat dan dijadikan bahan rekomendasi serta evaluasi dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang optimal kepada pasien stroke sehingga dapat

memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien stroke

selama menjalani masa perawatan. Adapun pemberian informasi yang diberikan

dapat melalui program discharge planning khusus untuk pasien rawat inap saat

persiapan untuk keluar rumah sakit, penyediaan booklet atau leaflet berisikan

informasi tentang stroke yang dapat diambil di ruang tunggu, dan diadakannya

penyuluhan berkala tentang perawatan untuk pasien stroke di rumah.

Page 12: RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Fadilla Nur Safitri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang)

Email: [email protected] 12

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan artikel ini tidak

terlepas dari bantuan, bimbingan, dorongan, maupun saran dari berbagai pihak.

Untuk itu, izinkanlah penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Direktur RS Al-Islam Bandung yang telah mengizinkan penulis untuk

melakukan penelitian di RS Al-Islam Bandung.

2. Dosen pembimbing lapangan, Ibu Idah Saparidah, S.Kep., Ners yang telah

banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian di RS Al-Islam.

3. Kepala Ruangan dan perawat di ruang rawat inap lantai 1,2, dan 3 serta ruang

poli saraf RS Al-Islam yang membantu penulis dalam melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Haghighi et al. 2009. Knowledge and attitude towards stroke risk factors, warning

symptoms and treatment in an iranian population. Available at Karger AG,

Basel http://www.karger.com/mpp.

Junaidi, Iskandar. 2011. Stroke, Waspadai Ancamannya.Yogyakarta: Andi Offset.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2008. http://www.depkes.go.id/.

(Diakses tanggal 16 januari 2012)

Leira, EC et al. 2004. Can we predict early recurrence in acute stroke?. Available

at US National Library of Medicine National Institutes of Health

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15218280.

Mulyatsih, Enny & Ahmad, Airiza. 2008. Stroke: Petunjuk Perawatan Pasien

Pasca Stroke Dirumah. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas

Padjajaran.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Pinzon, Rizaldy dan Asanti, Laksmi. 2010. AWAS STROKE! Pengertian, Gejala,

Tindakan, Perawatan, dan Pencegahan. Yogyakarta: Andi Offset.

Smeltzer, S. C., & Brenda G. B. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Volume 3.

Jakarta :EGC.

Videbeck, Sheila. 2001. Psychiatric Mental Health Nursing. United States of

America: Lippincott Williams & Wilkins.

Xu, Gelin et al. 2006. Recurrence After Ischemic Stroke In Chinese Patients:

Impacts of Unconrolled Modifiable Risk Factors. Avaliable at

www.karger.com/ced.

Page 13: RESIKO STROKE BERULANG DAN HUBUNGANNYA ...

Fadilla Nur Safitri

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor-Sumedang)

Email: [email protected] 13