Anatomi Fisiologi Manusia
A. Judul : Reseptor Visual B. Tujuan: 1. Menentukan jarak bintik
buta dari mata 2. Menentukan daerah bintik pada Kertas 3.
Menentukam bintik pandangan dekat
C. Cara kerja 1. Jarak bintik buta dari matay
Memegang penentu bintik buta (titik hitam sebelah kanan tanda +)
pada jarak 20 inchi di depan wajah sejajar denhan mata kanan.
y
Menutup mata kiri, memfokuskan mata pada tanda positif, dengan
perlahan gerakan penentu bintik buta mendekati wajah
y
Pada jarak tertentu bintik hitam akan menghilang dari pandangan.
Tepat pada saat hilang, mengukur jarak antara alat penentu titik
buta tersebut dengan mata
y
Membandingkan hasil dengan tester yg lain
2. Daerah bintik pada Kertasy
Membuat pada kertas gambar garis sejajar AB dan CD sepanjang 33
cm dengan jarak antara 1 cm
y y
Membuat titik hitam pada titik A pada garis AB Menyediakan
sepotong kertas tebal segi empat panjang dengan salah satu ujungnya
diberi tanda bintik hitam seukuran titik A
y
Menutup mata kiri dan memfokuskan mata kanan memandang titik A.
sementara kertas petunjuk gerakkan perlahan sepanjang garis AB dari
A ke B sehingga tidak tampak titiknya. Mengukur jarak A dan 1.
Melanjutkan gerakan hingga bintik hitam terlihat kembali. Dan
mengukur jarak kembali.
y y
Mengulangi garis CD Menarik garis hubungan EF
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 1
Anatomi Fisiologi Manusia
y
M enghubungkan titik-titik daerah yang trelingkui garis-garis
bintik buta.
3. Bintik pandangan dekaty
Menutup satu mata dengan tangan dan memfokuskan satu mata yang
lain pada jarum lurus yang di pegang tangan jauh-jauh
y y
Mendorong perlahan mendekati mata hingga tampak kabur Mengukur
jarak pandang terdekat benda menjadi kabur
D. Dasar Teori Mata, organ yang mengandung reseptor penglihatan,
menyediakan visi, dengan bantuan dari organ aksesori. Organ
aksesori ini mengandung kelopak mata dan apparus lakrimal, yang
mana melindungi mata dan seperangkat otot ekstrinsik yang mana
menggerakkan mata. Lapisan pelindung luar bola mata yaitu sklera,
dimodifikasi di bagian anterior untuk membentuk kornea yang tembus
pandang, dan akan dilalui berkas sinar yang akan masuk ke mata. Di
bagian dalam sklera terdapat koroi , lapisan d yang mengandung
banyak pembuluh darah yang memberi makan struktur-struktur dalam
bola mata. Kornea adalah transparan, berbentuk kubah jendela yang
menutupi bagian depan dari mata. Itu sangat kuat membelokkan
permukaan, menyediakan 2/3 kekuatan focus mata. Seperti kristal
pada arloji yang memberikan kita jendela yang jelas untuk melihat.
Karena tidak ada aliran darah dalam kornea, itu jelas normal dan
mempunyai permukaan yang berkilau. Kornea sangat sensitif terdapat
banyak ujung saraf dalam kornea dibandingkan dimanapun selain di
badan. Kornea orang dewasa tebalnya hanya millimeter dan terdiri
atas lima lapisan : epithelium, selaput bowman, stroma, selaput
descement dan endothelium.
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 2
Anatomi Fisiologi Manusia
Epithelium adalah lapisan sel yang melindungi permukaan kornea.
Hanya sekitar 5-6 lapisan sel tebal dan terjadi regenerasi dengan
cepat ketika kornea mengalami cedera. Selaput bowman berada dibawah
epithelium karena lapisan ini sangat liat dan susah untuk melakukan
penetrasi, selaput bowman melindungi kornea dari cedera. Stroma
merupakan lapisan paling tebal dan berada dibawah selaput bowman.
Terdiri dari sedikit serat kolagen yang mengalir paralel satu sama
lain. Bentuk khusus ini dari serat kolagen memberikan kornea
kejelasan. Selaput descement berada diantara stroma dan endothelium
hanya berada dibawah descement dan hanya satu lapisan sel yang
tebal. Lapisan ini memompa air dari kornea dan menjaganya tetap
bersih. Jika terjadi kerusakan atau penyakit, sel ini tidak akan
melakukan regenerasi. Lensa kristalina adalah suatu struktur tembus
pandang yang difiksasi ligamentum sirkular lensa (zonula zinii).
Zonula melekat dibagian anterior koroid yang menebal yang disebut
korpus siliaris. Korpus siliaris mengandung serat-serat otot
melingkar dan longitudinal yang melekat dekat dengan batas
korneosklera. Di depan lensa terdapat iris yang berpigmen dan tidak
tembus pandang, yaitu bagian mata yang berwarna. Iris mengandung
serat-serat otot sirkular yang menciutkan dan serat-serat radial
yang melebarkan pupil. Perubahan garis tengah pupil dapat
mengakibatkan perubahan sampai lima kali lipat dari jumlah cahaya
yang
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 3
Anatomi Fisiologi Manusia
mencapai retina. Ruang antara lensa dan retina sebagian besar
terisi oleh zat gelatinosa jernih yang disebut korpus vitreous.
Aqueous humor, suatu cairan jernih yang memberi makan kornea dan
lensa, dihasilkan dikorpus siliaris melalui proses difusi dan
transport aktif dari plasma. Cairan ini mengalir melalui pupil
untuk mengisi kamera okuli anterior (ruang anterior mata). Dalam
keadaan normal, cairan ini diserap kembali melalui jaringan
trabekula masuk ke dalam kanalis Schlemm, suatu saluran antara iris
dan kornea. Lapangan penglihatan, ketika kedua mata menatap sebuah
objek, gambar difokuskan bersersesuaian dengan bagian tiap retina.
Lapangan kiri penglihatan , di sini adalah biru, difokuskan pada
sebelah kanan tiap retina; tetapi pesan yang berupa gambar
difokuskan pada bagian yang berbeda dari tiap retina relatif ke
hidung. Lapangan penglihatan sebelah kiri difokuskan pada retina
kiri pada sisi yang paling dekat dengan hidung bagian nasal, tetapi
difokuskan pada retina kanan pada sisi terjauh dari hidung bagian
temporal. Mengagabungkan lapangan penglihatan kedalam penuh dengan
arti yang melibatkan proses pindah silang pada optik chiasma..
serabut optik dari bagian nasal dari pindah silang tiap retina dan
mengikuti serabut dari bagian tiap retina pada sisi berlawanan.
Gabungan serabut dari bidang optik. Begitu bidang optik kiri
mengandung impuls gambar dari lapangan penglihatan kanan dan bidang
optik kanan mengandung ini dari lapangan penglihatan. Sinaps pada
kiri/kanan thalamus, serabut dilanjutkan sebagai radiasi optik ke
akhir dari korteks kanan dan kiri lobus occipitalis. Lokasi luka
pada bagian penglihatan menentukan hasil cacat penglihatan. Sebagai
contoh, destruksi saraf penglihatan menghasilkan kebutaan pada
kedua mata. Kehilangan seluruh radiasi optik kanan, contohnya bisa
terjadi pada stroke, penglihatan terhalang dari lapangan
penglihatan kiri dan vice versa. Pergerakan mata, enam otot
berdempet ke sklera mengendalikan pergerakan mata dalam orbit. Enam
otot ini diatur oleh saraf kranial III (okulomotor), IV (trochlear)
dan VI (abducens).
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 4
Anatomi Fisiologi Manusia
Otot 1. Rektus superior 2. Rektus inferior 3. Rektus medialis 4.
Rektus lateralis 5. Oblique superior 6. Oblique inferior
Menghasilkan gerakan Ke atas Ke bawah Ke dalam arah hidung Jauh
dari hidung Ke bawah dan masuk Ke atas dan keluar
Saraf kranial Okulomotor (III) Okulomotor (III) Okulomotor (III)
Abducens (VI) Trochlear (IV) Okulomotor (III)
Gangguan pergerakan mata dapat mnyebabkan gambar gagal
difokuskan pada bagian bersesuaian dari retina, ini menghasilkan
penglihatan ganda (diplopia). Atau sama dalam kasus paralysis satu
mata tidak dapat menetapkan semua object, dihasilkan dalam
monocular, dari pada binocular, penglihatan. Ketika cahaya bersinar
pada satu mata, kedua pupil berkontriksi , konstriksi ini adalah
refleks cahaya pupil. optik atau saraf kranial II terdiri dari 80%
visual dan serabut pupil afferent. Cahaya impuls ke dalam mata
menyebabkan retina menyebarkan impuls ke saraf optik, bidang optik,
otak tengah, dan korteks visual dari lobus occipitalis. Ini adalah
otot afferent dari refleks cahaya. Di otak tengah, serabut pupil
menyebarkan dan disebarkan dengan serabut silang ke depan nucleus
Edinger whestpaldari okulomotor, atau saraf kranial III. Beberapa
serabut tinggal pada sisi yang sama. Saraf kranial ketiga adalah
otot efferent, yang mana berangkat melalui badan ciliary ke otot
sphincts dari iris yang menyebabkannya berkontraksi. Efek
langsungnya adalah konstriksi dari pupil mata bagian atas yang mana
cahaya bersinar. Refleks dekat terjadi ketika pelaku melihat jarak
dekat. Ada tiga bagian dari refleks dekat yakni akomodasi,
menyebarkan, dan konstriksi pupil. akomodasi didefenisikan
sebagai
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 5
Anatomi Fisiologi Manusia
fokus dekat dari mata yang mana diakibatkan oleh peningkatan
kekuatan lensa oleh kontraksi dari otot ciliary, di inerfasi oleh
saraf kranial III. Reseptor, setiap sel batang dan kerucut dibagi
menjadi segmen luar, segmen dalam yang mengandung inti-inti
reseptor dan daerah sinaps. Segmen luar adalah modifikasi silia dan
merupakan tumpukan teratur sakulus atau lempeng dari membrane.
Sakulus dan membrane ini mengandung senyawa-senyawa peka cahaya
yang bereaksi terhadap cahaya dan mampu membangkitkan potensial
aksi di jaras penglihatan . segmen luar sel batang selalu
diperbaharui oleh pembentukan lempeng-lempeng baru ditepbagian
dalam segmen dsan proses fagositosis lempeng tua serta dari ujung
luar oleh sel-sel eptel berpigmen. Fotoreseptor terdiri atas dua
jenis sel, yaitu koni (kerucut) dan basillli (batang). Sel basilli
yang lebih banyak, berfungsi untuk melihat dalam cahaya
remang-remang, tidak untuk melihat warna. Koni berfungsi untuk
melihat cahaya terang dan warna. Lateral terhadap bintik buta
terdapat daerah lonjo disebut ng macula lutea, demgam cekungan
kecil dipusatnya yang disebut fovea sentralis. Fovea sentralis
hanya mengandung koni; macula mengandung kebanyakan koni, yang
makin berkurang kea rah perifer. Retina perifer hanya mengandung
basilli. Agar melihat jelas, berkas cahaya harus jatuh tepat pada
fovea sentralis, yang besarnya hanya seujubg jarum pentul. Semua
bangunan transparan yang harus dilalui berkas cahaya untuk mencapai
retina disebut media refraksi, yaitu kornea, lensa dan korpus
vitreous. Mata normal akan membiaskan cahaya yang memasuki mata
sedemikian rupa sehingga bayangannya tepat jatuh tepat di retina,
di fovea sentralis. Mekanisme pembentukan bayangan. Mata mengubah
energi dalam spekturm yang dapat dilihat menjadi potensial aksi di
nervus optikus. Panjang gelombang cahaya yang dapat dilihat
berkisar dari 397 nm sampai 723 nm. Bayangan benda di sekitar
difokuskan di retina. Berkas cahaya yang mencapai
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 6
Anatomi Fisiologi Manusia
retina akan mencetuskan potensial didalam sel kerucut dan
batang. Impuls yang timbul di retina dihantarkan ke korteks
serebrum, untuk dapat menimbulkan kesan penglihatan.
Daya akomodasi , biula m. siliaris dalam keadaan istirahat,
berkas sinar paralel yang jatuh dimata yang optiknya normal
(emetropia) akan difokuskan ke retina. Selama relaksasi ini
dipertahankan, maka berkas sinar dari benda yang kurang dari 6 m
akan difokuskan di belakang retina dan akibatnya benda tersebut
akan nampak kabur. proses meningkatnya kelengkungan lensa disebut
akomodasi. Pada keadaan istirahat, ketegangan lensa dipertahankan
oleh tarikan ligamentum lensa. Karena bahan lensa mudah dibentuk
dan kelenturan kapsul lensa cukup tinggi, lensa dapat ditarik
menjadi gepeng. Bila pandangan diarahkan ke benda yang dekat, otot
siliaris akan berkontraksi. Hal ini mengurangi jarak antara
tepitepi korpus siliaris dan melemaskan ligamentum lensa, sehingga
lensa membentuk mengerut membentuk benda yang lebih cembung. Pada
orang berusia muda bentuk ini dapat meningkatkan daya bias mata
hingga 12 dioptri.
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 7
Anatomi Fisiologi Manusia
Selain akomodasi, terjadi konvergensi sumbu penglihatan dan
konstriksi pupil bila seseorang melihat benda yang dekat. Respon 3
bagian ini : akomodasi, konvergensi, sumbu penglihatan, dan
kontriksi pupil disebut respon melihat dekat.
E. Hasil Pengamatan 1. Jarak bintik buta dari mata
2. Peta Bintik Buta Peta di lampirkan. 3. Titik pandangan dekat
No 1. 2. 3. 4. 5 Tester Gilang Angky Arqam Zahra Shynta Mata Kiri
(cm) 15,5 9,1 10,5 4,5 8,5 Mata Kanan (cm) 14,5 14 16,5 3,8 7,5
F. Pembahasan 1. Jarak bintik buta dari mata Setiap benda yang
terkena cahaya akan membiaskan cahaya tersebut melalui kornea.
Hasil cahaya yang terbias tersebut masuk ke dalam mata melalui
pupil lalu masuk ke dalam lensa mata, pada lensa mata difokuskan
dan jatuh pada bintik kuning. Pada bintik kuning terdapat sel
batang dan sel kerucut. Sel kerucut peka terhadap cahaya dan
berfungsi sebagai fotoreseptor. Rangsang yang diterima sel kerucut
berupa cahaya akan diubah menjadi impuls untuk kemudian di kirim ke
saraf optik di otak besar bagian belakang (Lobus oksipitalis).
Kemudian impuls yang diterima diinterpretasikan menjadi kesan
melihat.
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 8
Anatomi Fisiologi Manusia
Data tester dengan jarak bintik buta semuanya hamper sama, ada
beberapa tester dengan jarak yang begitu panjang. Pada mata selain
terdapat bintik kuning juga terdapat bintik buta. Bintik buta tidak
peka terhadap cahaya karena tidak memiliki sel batang dan sel
kerucut. Apabila bayangan benda jatuh pada bintik kuning, benda
akan terlihat, karena pada bintik kuning terdapat sel batang dan
sel kerucut yang akan meneruskan rangsangan yang diterima ke saraf
optik yang selanjutnya di kirim ke otak untuk diproses dan
terjadilah kesan melihat. Sedangkan bila bayangan jatuh pada bintik
buta, tidak akan terjadi kesan melihat karena tidak ada sel batang
dan sel kerucut yang akan meneruskan rangsangan cahaya tersebut ke
saraf optik. Panjangnya medan titik buta dapat diketahui dengan
menghitung panjang jarak objek hilang dari penglihatan dan jarak
objek muncul kembali dalam penglihatan dengan menggunakan rumus
berikut. Jarak medan noda buta = jarak objek hilang jarak objek
muncul. Pada umumnya jarak bintik buta mata kanan dan mata kiri
hampir sama untuk kebanyakan orang. Jarak hilangnya tanda pada
waktu pengamatan secara keseluruhan terjadi perbedaan. Namun,
perbedaannya tidak terlalu signifikan, hanya sedikit saja
perbedaannya. Bayangan suatu benda tidak nampak pada jarak
tertentu, karena pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh
di bagian bintik buta pada retina. Bayangan akan nampak jika
pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik
kuning pada retina. Kejelasan mata dalam melihat benda antara orang
yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Apabila rata-rata
frekuensi kecil maka kejelasan mata dalam melihat benda masih baik
dan apabila rata-rata frekuensi besar maka kejelasan mata dalam
melihat benda kurang baik.
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 9
Anatomi Fisiologi Manusia
2. Peta bintik buta Setelah dapat dihitung jarak bintik buta
pandangan mata, dengan mengidentifikasi daerah titik buta mata
dapat dengan perspektif peta yang digambarkan dengan sumbu-sumbu
koordinat penglihatan dari jarak titik buta baik untuk mata kiri
dan kanan pada tiap tester. Daerah yang melingkupi oleh hubungan
garis-garis titik buta adalah daerah titik buta yang tidak dapat
merefleksikan cahaya. Karena benda jatuh pada titik buta dan bukan
pada titik kuning, maka tak terlihat. Daerah diluar dari hubungan
garis adalah daerah kuning yang peka terhadap cahaya dan benda
terlihat karena terdapat sel konus dan sel batang. Gambaran peta
tiap terster bervariasi dari luas dan bentuk formnya, selain itu
dari tiap tester pula berbeda untuk mata kiri dan kanan.
Keabnormalan mata dilhat dari semakin besar daerah titik buta dan
klimaks garis hubungan.
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 10
Anatomi Fisiologi Manusia
3. Bintik pandangan dekat Jarak terdekat yang dapat dilihat
dengan jelas disebut titik dekat (punctum proximum). Jarak terjauh
saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh (punctum
remotum). Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang
masuk ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat
jauh dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil
sehingga sinar tampak paralel. Baik sinar dari obyek yang jauh
maupun yang dekat harus direfraksikan (dibiaskan) untuk
menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat
jelas. Penglihatan terdekat hingga benda menjadi kabur di depan
mata pada tiap tester memiliki data variatif, ada dengan jarak yang
minim dan lebih dari itu, beberapa hal yang dapat mempengaruhi
adalah kesehatan mata, usia, jenis kelamin dan nutrisi mata.
Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut
pemfokusan.Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea.
Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan
untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu
mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa.
Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang,
sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang
tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot
siliari. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga
memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya
lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi
sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan
ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor
mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih.Proses
pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-beda disebut daya
akomodasi. Proses meningkatnya kelengkungan lensa disebut
akomodasi. Kekuatan lensa bergantung pada bentuknya, yang diatur
oleh otot siliaris. Ketika otot siliaris melemas, ligamentum
suspensorium tegang dan menarik lensa, sehingga lensa
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 11
Anatomi Fisiologi Manusia
berbentuk gepeng.Ketika berkontraksi, garis tengah otot ini
berkurang dan tegangan di ligamentum suspensorium mengendur dan
lensa meningkat kelengkungannya(semakin cembung). Pada mata normal,
otot siliaris melemas dan lensa mendatar untuk penglihatan jauh,
tetapi otot siliaris akan berkontraksi sehingga lensa menjadi lebih
cembung pada penglihatan dekat. Otot siliaris dikontrol oleh sistem
saraf otonom. Serat-serat saraf simpatis menginduksi relaksasi otot
siliaris pada penglihatan jauh, sementara sistem parasimpatis
menyebabkan kontraksi otot untuk penglihatan dekat. Seiring dengan
peningkatan usia, maka akan terjadi penurunan kelenturan lensa yang
dikenal dengan presbiopia. Hal ini terjadi karena pada lensa,
pergantian sel hanya terjadi pada tepi luar lensa, ssel sel yang
berada di tengah lensa tidak mengalami pergantian sehingga semakin
meningkatnya usia akan menyebabkan kekakuan pada lensa. Pada orang
presbiopia matanya akan terfokus secara permanen pada suatu jarak
yang hampir tidak berubah-ubah. Agar dapat melihat jarak dekat atau
jauh dengan jelas, maka harus menggunakan kacamata bifokus, bagian
atas untuk penglihatan jauh dan bagian bawah untuk penglihatan
dekat.
G. Simpulan Jarak bintik buta pada mata kanan kiri manusia
rata-rata adalah sama. Bayangan benda tidak terlihat pada jarak
tertentu, karena pembiasan cahaya dari benda tersebut jatuh di
bagian bintik buta pada retina karena cahaya yang jatuh pada bagian
ini tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada
impuls yang diteruskan ke saraf optik yang akhirnya menyebabkan
tidak terjadinya kesan melihat. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya
dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada
retina, maka bayangan benda akan terlihat.
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 12
Anatomi Fisiologi Manusia
H. Jawaban Pertanyaan 1. Apakah yang dimaksud dengan bintik buta
dan bintik kuning? Jawab: Bintik Buta adalah Bintik mata yang tidak
peka terhadap cahaya karena tidak memiliki sel batang dan sel
kerucut. Sebaliknya, Bintik kuning adalah bintik mata yang peka
terhadap cahaya karena memiliki sel batang dan sel kerucut 2.
Syaraf apa saja yang berhubungan dengan mekansme penglihatan?
Jelaskan! Jawab : Saraf sensoris, yang berasal dari saraf
nasosiliar yang mengandung serabut sensoris untuk komea, iris, dan
badan siliar. Saraf simpatis yang membuat pupil berdilatasi, yang
berasal dari saraf simpatis yang melingkari arteri karotis;
mempersarafi pembuluh darah uvea dan untuk dilatasi pupil. saraf
okulomotor, bekerja untuk menggerakkan mata keatas, abduksi dan
eksiklotorsi
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 13
Anatomi Fisiologi Manusia
DAFTAR PUSTAKA Elsevier Saunders, 2006.p.642-50.. 2006.
titik-butamata, (online),
(http://en.wikipedia.org/wiki/Blind_spot_(vision), diakses Selasa,
26 April 2011 Sherwood, L. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem.
Ed 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2002; 160-76. Guyton
AC, Hall CE. Sifat Optik Mata. Dalam : Hall CE, editor. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. 11th edition Philadelphia: Guyton, A.C. 1988.
Kedokteran : Jakarta. Fisiologi Kedokteran. EGC: Penerbit Buku
Gilang Prayoga Ali / 431 408 027 14