Top Banner
SKRIPSI RESEPSI ANGGOTA KOES MUSIC FANS CLUB MENGENAI NASIONALISME PADA TALKSHOW “YOK KOESWOYO” Disusun Oleh : LU’LUAH AL QIYA 2016102540 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS BISNIS DAN KOMUNIKASI INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS KALBIS JAKARTA 2021
189

resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

Mar 27, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

SKRIPSI

RESEPSI ANGGOTA KOES MUSIC FANS CLUB

MENGENAI NASIONALISME PADA TALKSHOW

“YOK KOESWOYO”

Disusun Oleh :

LU’LUAH AL QIYA

2016102540

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS BISNIS DAN KOMUNIKASI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS KALBIS

JAKARTA

2021

Page 2: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

i

SKRIPSI

RESEPSI ANGGOTA KOES MUSIC FANS CLUB

MENGENAI NASIONALISME PADA TALKSHOW

“YOK KOESWOYO”

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan pada

Program Studi Ilmu Komunikasi Program Sarjana

Fakultas Bisnis dan Komunikasi

Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis

Oleh :

LU’LUAH AL QIYA

2016102540

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS BISNIS DAN KOMUNIKASI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS KALBIS

JAKARTA

2021

Page 3: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

RESEPSI ANGGOTA KOES MUSIC FANS CLUB

MENGENAI NASIONALISME PADA TALKSHOW

“YOK KOESWOYO”

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan pada

Program Studi Ilmu Komunikasi Program Sarjana

Fakultas Bisnis dan Komunikasi

Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis

Oleh:

Nama : Lu’luah Al Qiya

NIM : 2016102540

Jakarta, 11 Januari 2021

Menyetujui, Mengetahui,

Pembimbing Ketua Program Studi

Dyah Kusumawati, S.Sos., M.I.Kom. Altobeli Lobodally, S.Sos., M.I.Kom

L14253 L15324

Page 4: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

iii

PERNYATAAN DEWAN PENGUJI

Dengan ini Dewan Penguji menyatakan bahwa

Nama Mahasiswa : Lu’luah Al Qiya

NIM : 2016102540

Program Studi : Ilmu Komunikasi Jenjang (S1)

Fakultas : Bisnis dan Komunikasi

Telah dinyatakan lulus dalam sidang ujian Skripsi pada hari SABTU, 13

FEBRUARI 2021 dengan judul:

RESEPSI ANGGOTA KOES MUSIC FANS CLUB

MENGENAI NASIONALISME PADA TALKSHOW

“YOK KOESWOYO”

Tim Dosen Penguji:

Nama

Tanda Tangan

1. Altobeli Lobodally, S.Sos., M.I.Kom. ……………………

2. Agustrijanto S.H., M.I.Kom. ……………………

3. Dyah Kusumawati, S.Sos., M.I.Kom. ……………………

Page 5: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya Lu‟luah Al Qiya – 2016102540

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:

RESEPSI ANGGOTA KOES MUSIC FANS CLUB MENGENAI

NASIONALISME PADA TALKSHOW “YOK KOESWOYO”

adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah,

atas nama saya atau pihak lain. Saya siap bertanggungjawab dan diberikan sanksi

sesuai peraturan pada Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis apabila terbukti

melakukan plagiat sesuai Permendiknas No.17 Tahun 2010 dalam penyusunan

Skripsi ini.

Jakarta, 11 Januari 2021

Lu‟luah Al Qiya

2016102540

Page 6: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

Nama : Lu‟luah Al Qiya

NIM : 2016102540

Judul Skripsi :

RESEPSI ANGGOTA KOES MUSIC FANS CLUB MENGENAI

NASIONALISME PADA TALKSHOW “YOK KOESWOYO”

memberikan kepada Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis hak non-eksklusif untuk

menyimpan, menggandakan dan menyebarluaskan Skripsi karya saya, secara

keseluruhan atau hanya sebagian atau hanya ringkasannya saja, dalam bentuk

format tercetak dan atau elektronik.

Menyatakan bahwa saya, mempertahankan hak eksklusif saya, untuk

menggunakan seluruh atau sebagian isi karya saya, guna pengembangan karya di

masa depan.

Jakarta, 11 Januari 2021

Lu‟luah Al Qiya

2016102540

Page 7: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

vi

RESEPSI ANGGOTA KOES MUSIC FANS CLUB MENGENAI

NASIONALISME PADA TALKSHOW “YOK KOESWOYO”

ABSTRAK

Abstract: This study aims to determine the reception of members of Koes Music Fans Club

regarding nationalism on the talkshow "Yok Koeswoyo" by using three position categories,

namely dominant hegemony, negotiation, and opposition. In this study, researchers used a

qualitative approach with descriptive research types and the encoding-decoding theory by Stuart

Hall. Researchers analyzed using the audience reception analysis method. The results of this

study in the first, second, third, seventh, ninth, tenth discussion, on average, are in the dominant

hegemonic position because the informants receive messages given by the media without any

rejection; in the fourth, fifth, sixth, eighth, eleventh discussion, there are informants in a

negotiating position because the informant receives messages given by the media but the

informant refuses in certain cases; in the sixth and eleventh discussion, there are informants who

are in the opposition position because the informant rejects the media message and replaces the

media message with the way of thinking of each informant.

Keywords: reception, encoding-decoding theory, nasionalism, talkshow

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resepsi anggota Koes Music Fans Club

mengenai nasionalisme pada talkshow “Yok Koeswoyo” dengan menggunakan tiga kategori

posisi, yaitu posisi hegemoni dominan, negosiasi, dan oposisi. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan teori encoding-

decoding oleh Stuart Hall. Peneliti menganalisis menggunakan metode analisis resepsi khalayak.

Hasil penelitian ini dalam pembahasan kesatu, kedua, ketiga, ketujuh, kesembilan, kesepuluh,

rata rata berada pada posisi hegemoni dominan karena informan menerima pesan yang diberikan

media tanpa ada penolakan; dalam pembahasan keempat, kelima, keenam, kedelapan, kesebelas,

terdapat informan berada pada posisi negosiasi karena informan menerima pesan yang diberikan

media namun informan menolak pada kasus tertentu tertentu; dalam pembahasan keenam, dan

kesebelas, terdapat informan berada pada posisi oposisi karena informan menolak pesan media

dan mengganti pesan media dengan cara berpikir masing masing informan.

Kata kunci: resepsi, teori encoding-decoding, nasionalisme, talkshow

Page 8: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi

yang berjudul “Resepsi Anggota Koes Music Fans Club Mengenai Nasionalisme

Pada Talkshow “Yok Koeswoyo”” dengan baik sebagai syarat kelulusan jenjang

Sarjana/S1.

Dalam proses penulisan, peneliti mengalami beberapa kesulitan.

Alhamdulillah peneliti bisa melalui kesulitan yang dialami karena mendapat

dukungan dari keluarga, saudara, rekan-rekan, dan pembimbing yang selalu

memberikan semangat kepada peniliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi atau

tugas akhir jenjang Sarjana/S1

Dengan selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak

yang telah memberikan masukan serta dukungan kepada saya. Untuk itu saya

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis.

2. Bapak Altobeli Lobodally S.Sos.,M.I.Kom., selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi

Kalbis Institute yang telah memberikan izin kepada penulis untuk bisa

mengikuti penulisan Skripsi di semester ganjil 2020/2021.

3. Bapak Agustri S.H., M.I.Kom. selaku Sekprodi Ilmu Komunikasi Kalbis

Institute.

4. Ibu Dyah Kusumawati S.Sos., M.I.Kom. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

atas segala bimbingan dan ilmu – ilmu yang diberikan kepada penulis.

5. Ibu Dyah Kusumawati S.Sos., M.I.Kom. selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang selalu memantau nilai IPK dan memberikan arahan serta

saran kepada penulis.

6. Seluruh dosen dan staff Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, terutama kepada

dosen program studi ilmu komunikasi yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuannya kepada penulis.

Page 9: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

viii

7. Orangtua peneliti, Bapak Iman Ahdiat dan Ibu Hanisah, yang tiada henti

mendoakan, memberikan dukungan, semangat dan kasih, terhadap peneliti

untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Jannati Jannat Azzahra dan Mahesha As Sakandari sebagai adik adik peneliti

yang selalu memberikan peneliti semangat dan mampu menghilangkan rasa

lelah peneliti dalam mengerjakan skripsi dengan keceriaan mereka.

9. Bapak Wahyudi Budi Arifin S.H sebagai fixer yang telah mempertemukan

peneliti dengan orang orang penting yang terlibat di dalam penelitian peneliti

dan selalu mendukung peneliti baik dengan moral maupun dengan materi.

10. Anggota Koes Music Fans Club yang bersedia meluangkan waktunya untuk

menjadi informan sehingga peneliti mendapatkan data dan informasi yang

peneliti butuhkan selama melakukan penelitian ini.

11. Tato Sulistianto / Tato S / Tato Heygress selaku pengamat musik yang

bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi informan sehingga peneliti

mendapatkan data dan informasi yang peneliti butuhkan selama melakukan

penelitian ini.

12. Cindiyola Harits R dan Gugun Gunawan yang selalu menemani peneliti untuk

mengerjakan skripsi ini dan memberikan motivasi untuk tidak menyerah.

13. Teman-teman Broadcasting, teman teman Ilmu Komunikasi 2016 atas

pertemanan dan dukungannya selama empat tahun ini terutama Yola,

Rossalina, Suci, Okta Dan teman-teman sesama bimbingan skripsi Ibu Dyah

Kusumawati yang selalu memberikan semangat untuk pantang menyerah.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak sekali kekurangan,

sehingga peneliti berharap akan saran dan kritik yang dapat membangun

sebagai bekal pengalaman bagi peneliti yang lebih baik lagi di masa depan.

Peneliti meminta maaf apabila terdapat kesalahan baik yang disengaja

maupun tidak disengaja. Peneliti berharap hasil dari skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Akhir kata, terima kasih atas semua doa, dukungan, dan semangat yang

kalian berikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir atau skripsi ini.

Page 10: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

ix

Mohon maaf apabila masih ada kekurangan dalam penelitian ini, semoga tugas

akhir atau skripsi peneliti berkenan dan dapat bermanfaat bagi pembaca sehingga

ada beberapa hal yang dapat dipelajari.

Jakarta, 11 Januari 2021

Penulis

Lu‟luah Al Qiya

2016102540

Page 11: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL DALAM ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN DEWAN PENGUJI .................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI .................... v

ABSTRAK ................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 6

1.3 Batasan Masalah ................................................................................................ 6

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7

1.5.1 Manfaat Teoritis atau Akademis ....................................................................... 7

1.5.2 Manfaat Praktis ................................................................................................. 7

1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................................ 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 9

2.1 Landasan Teori .................................................................................................. 9

2.1.1 Teori Encoding Decoding ................................................................................ 9

2.2 Landasan Konsep ............................................................................................ 10

2.2.1 Resepsi Khalayak ............................................................................................ 10

2.2.2 Talkshow .......................................................................................................... 12

2.2.3 Nasionalisme ................................................................................................... 13

2.2.4 Koes Bersaudara Menjadi Koes Plus .............................................................. 15

2.3 Studi Penelitian Terdahulu .............................................................................. 17

2.3.1 Nasionalisme Dalam Film Surat Kaleng Karya Azhari Meugit ...................... 17

2.3.2 Analisis Resepsi Khalayak Terhadap Stereotip Profesi Pada Video

Kitabisa.com di Youtube ................................................................................. 18

2.3.3 Analisis Resepsi Interpretasi Penonton terhadap Konflik Keluarga dalam

Film "Dua Garis Biru" ..................................................................................... 19

Page 12: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

xi

2.3.4 New media audience and gender perspective: A reception analysis of

millenials interpretation ................................................................................... 19

Nasionalisme Dalam Film Surat Kaleng Karya Azhari Meugit.................................. 20

Analisis Resepsi Khalayak Terhadap Stereotip Profesi Pada Video Kitabisa.com

di Youtube ....................................................................................................... 20

2.4 Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 25

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN...................................................................... 27

3.1 Paradigma Penelitian ....................................................................................... 27

3.2 Metode Penelitian ............................................................................................ 28

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 31

3.4 Teknik Pemilihan Informan Penelitian ........................................................... 33

3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 37

3.6 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 41

3.7 Teknik Keabsahan Data .................................................................................. 43

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................... 45

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................................ 45

4.1.1 Media Indonesia .............................................................................................. 45

4.1.2 Kanal YouTube Medcom.id ............................................................................ 46

4.1.3 Talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa

Jemu” ............................................................................................................... 48

4.1.4 Koes Music Fans Club .................................................................................... 50

4.2 Hasil Penelitian ............................................................................................... 51

4.2.1 Pemahaman Anggota Koes Music Fans Club mengenai Nasionalisme .......... 52

4.2.2 Inspirasi Pembuatan Lagu “Kolam Susu” ....................................................... 55

4.2.3 Pesan Untuk Mencintai Tanah Air Pada Lirik Lagu “Nusantara” .................. 61

4.2.4 Yok Koeswoyo Memberikan Istilah “Sekarang Itu Kolam Lumpur, Bukan

Kolam Susu Lagi” ........................................................................................... 66

4.2.5 Skenario Dipenjarakannya Band Koes Bersaudara Untuk Menjalankan

Misi Rahasia .................................................................................................... 70

4.2.6 Penegasan Yok Koeswoyo “Kalau Untuk Bangsa dan Negara, Mati Pun

Rela” ................................................................................................................ 74

4.2.7 Penciptaan Lagu Lagu Untuk Mempersatukan Bangsa Indonesia Yang

Beragam Suku, Budaya, dan Agama ............................................................... 78

4.2.8 Tonny Koeswoyo Merupakan Sosok Yang Keras Menyampaikan Aspirasi

Sesuai Dengan Keadaan “Kalau Rumah Kita Bocor Itu Jangan Disuruh

Nampung Air Aja, Atapnya Itu Diganti!” ....................................................... 82

4.2.9 Album “To The So Called Guilties” Yang Memberikan Kode Karena

Dituduh Bersalah ............................................................................................. 86

4.2.10 Pesan Yok Koeswoyo Agar “Jangan Meninggalkan Identitas Seni Dan

Budaya Daerah” .............................................................................................. 90

4.2.11 Filosofi Jawa Yang Disampaikan Yok Koeswoyo Yaitu “Sedulur Papat

Lima Pancer” Merupakan Dasar Pembentukan Pancasila .............................. 94

4.3 Pembahasan ..................................................................................................... 97

4.4 Triangulasi Data ............................................................................................ 111

Page 13: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

xii

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 114

5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 114

5.2 Saran .............................................................................................................. 116

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 117

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................. 121

LAMPIRAN

Page 14: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pak Yok Koeswoyo dalam Medcom id .................................................... 3

Gambar 1.2 Logo komunitas KOES MUSIC FANS CLUB ........................................ 5

Gambar 2.1 Band Koes Bersaudara (Nomo Koeswoyo masih bergabung) ............... 16

Gambar 2.2 Band Koes Plus (Nomo Koeswoyo sudah keluar dan digantikan

Kasmury) ............................................................................................... 17

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pemikiran ..................................................................... 26

Gambar 4.1 Logo Media Indonesia ............................................................................ 45

Gambar 4.2 Logo Medcom.id saat wawancara dengan Yok Koeswoyo ................... 47

Gambar 4.3 Logo Medcom.id terbaru ........................................................................ 47

Gambar 4.4 Yok Koeswoyo bercerita ........................................................................ 50

Gambar 4.5 Logo komunitas KOES MUSIC FANS CLUB ...................................... 51

Page 15: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 20

Tabel 3.1 Periode Penelitian ....................................................................................... 33

Tabel 3.2 Daftar Informan........................................................................................... 36

Page 16: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Transkrip Wawancara Informan 1 ............................................... L1

Lampiran 2. Transkrip Wawancara Informan 2 ............................................... L8

Lampiran 3. Transkrip Wawancara Informan 3 ............................................... L14

Lampiran 4. Transkrip Wawancara Informan 4 ............................................... L20

Lampiran 5. Transkrip Wawancara Informan 5 ............................................... L26

Lampiran 6. Transkrip Wawancara Informan 6 ............................................... L32

Lampiran 7. Transkrip Wawancara Informan 7 ............................................... L38

Lampiran 8. Dokumentasi Wawancara ............................................................ L43

Page 17: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kemajuan teknologi di zaman modern ini membuat segalanya lebih mudah.

Derasnya gempuran budaya asing yang masuk melalui teknologi yang dapat

mendominasi serta mempengaruhi budaya lokal merupakan permasalahan bangsa

untuk menghadapi tantangan serius terkait nasionalisme. Nasionalisme adalah

paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri, menjiwai bangsa

Indonesia, kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau

aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, serta semangat kebangsaan.

Memudarnya jiwa nasionalisme dapat dicirikan dari semakin lunturnya

penghargaan terhadap karya bangsa sendiri, kondisi ini semakin memburuk

karena industri tanah air kalah bersaing dengan produk buatan negara tetangga.

Gaya hidup yang serba kekinian membuat jiwa nasionalisme dalam diri seseorang

berkurang. Budaya luar yang masuk ke Indonesia merupakan salah satu pengaruh

dari hilangnya jiwa nasionalis.

Berbeda dengan era kepemimpinan Presiden Soekarno, nasionalisme sangat

digalakan pada saat itu. Tidak ada yang boleh bergaya kebarat baratan, tidak ada

yang boleh menyukai lagu barat, budaya barat, dan lain lain. Apapun yang

sifatnya kebarat baratan harus di ganyang. Siapapun yang tidak berjiwa nasionalis

akan mendapatkan hukuman. Salah satunya adalah Koes Bersaudara, pemusik

yang ditangkap dan terkena hukuman penjara karena bergaya kebarat baratan,

musiknya yang berkiblat pada The Beatles, Rolling Stone, dan The BeeGees

dianggap kontra revolusioner (Irawan, 2007 : 2). Sikap Koes Bersaudara dianggap

tidak nasionalis dan tidak mencintai bangsa. Koes Bersaudara merupakan band

keluarga Koeswoyo sebelum terbentuk menjadi Koes Plus.

Page 18: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

2

Koes Bersaudara dan Koes Plus merupakan band legendaris. Tidak hanya

kalangan tua saja yang mengidolakan band Koes Bersaudara dan Koes Plus,

kalangan muda juga mengidolakan band Koes Bersaudara dan Koes Plus. Melalui

vidio Talkshow Medcom.id yang berjudul “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia

dan Nasionalisme Tanpa Jemu” khalayak akan mengetahui cerita sebenarnya dari

legenda hidup, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Yok Koeswoyo bassis /

vokalis dari Band Koes Bersaudara dan Koes Plus. Dalam talkshow “Yok

Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme tanpa Jemu” terdapat unsur

nasionalisme. Selama ini, banyak khalayak yang belum mengetahui cerita Koes

Bersaudara dan Koes Plus yang sebenarnya. Khalayak hanya mengetahui cerita

yang tersebar di media saja. Sebenarnya Koes Bersaudara dipenjara untuk

menjalankan misi rahasia dari pemimpin nomor satu Indonesia yaitu Soekarno.

Talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme tanpa Jemu”

dalam kanal Medcom.id merupakan video informasi dan klarifikasi yang berisikan

tentang wawancara Yok Koeswoyo dengan Medcom.id. Talkshow adalah cerita

atau karangan khas yang berpijak pada fakta dan data yang diperoleh melalui

proses jurnalistik (Muslimin, 2019 : 58). Talkshow memberikan informasi yang

mendidik, menghibur, meyakinkan, dan dapat membangkitkan simpati atau

empati pembaca/khalayak. Hal yang tidak pernah diketahui oleh khalayak

dijelaskan oleh Yok Koeswoyo di talkshow ini. Dengan adanya talkshow,

khalayak dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dibalik peristiwa masa

lalu, tentunya dengan narasumber yang tepat dan terpercaya. Karena, menurut

Nasir (2010 : 47), Adinegoro (1966) menjelaskan bahwa talkshow adalah segala

hal tentang fakta, bukan tentang fiksi.

Page 19: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

3

Gambar 1.1

Pak Yok Koeswoyo dalam Medcom id

(Sumber : chanel youtube Medcom.id, di ambil pada 29-9-2020 03:14)

Pada gambar 1.1 menunjukan bahwa Yok Koeswoyo bassis / vokalis Koes

Bersaudara dan Koes Plus sedang di wawancara mengenai kisah sebenarnya

mengapa mereka di penjara, ada alasan apa dan lain lain. Video talkshow “Yok

Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme tanpa Jemu” berdurasi 01:03:35,

dipublikasikan pada tanggal 3, bulan September, tahun 2019 oleh Medcom.id.

Data yang didapat dari talkshow tersebut merupakan data yang sebenar benarnya

karena sang legenda hiduplah yang menceritakan semuanya.

Berbagai spekulasi dari khalayak bermunculan, khalayak memiliki resepsi

yang berbeda beda atas dipenjarakannya Koes Bersaudara oleh Soekarno. Untuk

itu maka diperlukan sebuah penelitian tentang nasionalisme pada talkshow “Yok

Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme tanpa Jemu”. Penelitian

menggunakan analisis resepsi khalayak. Analisis resepsi khalayak adalah

bagaimana khalayak memahami proses pembuatan makna atau pemaknaan yang

dilakukan khalayak saat khalayak mengkonsumsi tayangan, program televisi,

yang digunakan untuk melihat serta memahami respon, penerimaan, sikap, dan

Page 20: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

4

makna yang dibentuk oleh penonton (Ida, 2014: 161). Dalam penelitian analisis

resepsi khalayak, peneliti memfokuskan penelitian dengan wawancara mendalam

anggota KMFC (Koes Music Fans Club). Peneliti akan mengajak anggota KMFC

untuk menyaksikan video talkshow yang berjudul “Yok Koeswoyo Jadi Agen

Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu” dalam kanal youtube Medcom.id. Peneliti

ingin mengetahui bagaimana pemaknaan atau pembentukan makna dari anggota

KMFC setelah menyaksikan talkshow tersebut dengan mengajukan pertanyaan.

Menurut Sarwo Edi (2016: 4), Herdiansyah (2015) menjelaskan bahwa tujuan

utama wawancara adalah “paham”, Menemukan informasi dan memahaminya.

Komunitas yang ingin diwawancarai oleh peneliti adalah komunitas KMFC.

KMFC merupakan kependekan dari Koes Music Fans Club, awal mula

perkumpulan ini tercipta karena sekumpulan orang yang menyukai Koes Plus

selalu berkumpul dan selalu membahas hobi yang sama di tahun 2000. Tahun

2005 perkumpulan ini resmi menjadi komunitas yang legal yang diberi nama

Koes Music Fans Club. Pendiri sekaligus pengurus komunitas KMFC adalah

seorang seniman musik bernama Tedi Hendarwan. Markas komunitas ini berada

di wilayah jakarta barat kebon jeruk tepatnya di komplek pertambangan 1 no.5

Kelapa Dua. Komunitas KMFC sudah berdiri 20 tahun lamanya. KMFC memiliki

anggota dengan jumlah ±10.000 tersebar di pulau jawa. Anggota KMFC tidak

harus diresmikan secara formal. Bagi KMFC, siapapun yang satu visi, misi, dan

hobi, mereka sudah menjadi bagian dari KMFC.

Page 21: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

5

Gambar 1.2

Logo komunitas KOES MUSIC FANS CLUB

(Sumber : Tedi Hendarwan KMFC)

Dalam menginterpretasikan sebuah pesan, terdapat proses pengiriman dan

penerimaan pesan yaitu encoding dan decoding. Encoding adalah proses

menyandi pesan yang akan dikirim oleh pengirim sehingga dapat diterima dengan

baik dan lengkap oleh penerima (Liliweri, 2017 : 66). Sedangkan decoding adalah

proses yang dilakukan penerima untuk menyandi pesan yang diterima. Menyandi

tidaklah mudah dilakukan penerima. Faktor mental set sangatlah berpengaruh

dalam proses menyandi pesan (Liliweri, 2017 : 68). Setiap orang memiliki proses

penerimaan yang berbeda beda. Maka dari itu, untuk mengetahui resepsi dari

seseorang dibutuhkan analisis resepsi khalayak. Menurut Hall dalam Morissan

(2013: 550), khalayak yang melakukan decoding akan melalui tiga kemungkinan

posisi, yaitu posisi oposisi, negosiasi, dan hegemoni dominan.

Peneliti memilih enam orang anggota komunitas Koes Music Fans Club

sebagai informan dalam penelitian ini. Terdiri dari empat orang anggota yang

usianya terbilang senior, dan dua orang anggota yang masih berusia muda/junior.

Empat anggota KMFC yang peneliti pilih merupakan anggota yang dianggap

Page 22: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

6

senior dari sisi usianya dan pengalamannya. Melihat dari usianya yang senior,

informan mengetahui apa yang sudah terjadi di masa lalu berdasarkan

pengalaman. Sedangkan dua anggota KMFC berusia muda yang peneliti pilih

berguna untuk menghasilkan data yang lebih bervariasi. Dari keenam informan,

terdapat dua orang sebagai key informan karena paling menguasai informasi.

Untuk itu, peneliti ingin mengkaji bagaimana masing masing analisis resepsi

anggota KMFC mengenai nasionalisme pada talkshow “Yok Koeswoyo Jadi

Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”. Walaupun berada dalam hobi yang

sama, setiap anggota pasti memiliki penerimaan atau resepsi yang berbeda beda.

Walaupun dalam ruang lingkup satu komunitas, setiap anggota pasti memiliki

penerimaan yang berbeda beda. Hal ini menjadi dasar perbedaan resepsi saat

melihat/menonton video talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan

Nasionalisme Tanpa Jemu”. Untuk mengetahui posisi mereka, apakah berada di

posisi hegemoni dominan, negosiasi, atau oposisi. Berdasarkan latar belakang di

atas, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Resepsi

Anggota Koes Music Fans Club Mengenai Nasionalisme pada feature “Yok

Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu””.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka penelitian ini

merumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimana resepsi anggota komunitas Koes Music Fans Club mengenai

nasionalisme pada talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan

Nasionalisme Tanpa Jemu” ?

1.3 Batasan Masalah

Masalah yang akan diteliti memiliki batasan untuk mempermudah pembaca

memahami maksud dari penelitian ini. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi

resepsi pesan mengenai nasionalisme pada talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen

Page 23: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

7

Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”. Resepsi akan dipetakan dalam tiga

kategori, menurut Hall dalam Morissan (2013 : 550) ada tiga kemungkinan posisi

yaitu posisi oposisi, negosiasi, dan hegemoni dominan.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian di atas, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui Analisis Resepsi Anggota Koes Music Fans Club Mengenai

Nasionalisme pada talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan

Nasionalisme Tanpa Jemu”.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis atau Akademis

Secara akademis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi

bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya bagi jurusan penyiaran dalam

Analisis Resepsi Anggota Koes Music Fans Club Mengenai Nasionalisme pada

talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”.

1.5.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan saran dan

rekomendasi bagi komunitas dan pembaca untuk mengetahui Analisis Resepsi

Anggota Koes Music Fans Club Mengenai Nasionalisme pada talkshow “Yok

Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”. Sehingga

penelitian ini dapat menghasilkan manfaat praktis untuk media sehingga mereka

memahami informasi yang disampaikan ke khalayak akan dipahami secara

beragam.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam Bab ini berisikan latar belakang, Rumusan masalah, Batasan masalah,

Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, dan Sistematika penulisan.

Page 24: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dalam Bab ini, berisikan tinjauan pustaka mengenai landasan teori yang

berkaitan dengan judul penelitian yang diangkat. Landasan teori dibuat dengan

menggunakan buku-buku pustaka yang ada kaitannya dengan penelitian.

Disamping itu bab ini juga berisi studi penelitian terdahulu dan kerangka

berpikir.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan tentang paradigma penelitian, Metode penelitian,

Pendekatan dan Jenis penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Teknik

Penelitian Informan, Teknik Analisis Data dan Teknik Kebasahan Data

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan tentang penjabaran Analisis Resepsi Anggota Koes

Music Fans Club Mengenai Nasionalisme pada talkshow “Yok Koeswoyo Jadi

Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”, Hasil data dari metode yang

digunakan, Pembahasan data yang telah dibahas dan menghasilkan informasi

yang bisa digunakan dalam memecahkan masalah, Serta validasi data berupa

triangulasi data.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian berdasarkan

rumusan masalah dan tujuan penelitian. Saran berfungsi sebagai rekomendasi

untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Page 25: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Encoding Decoding

Dalam studi komunikasi proses encoding dan decoding merupakan hal

yang penting. Dengan adanya proses encoding dan decoding, pemaknaan dan

penerjemahan pesan dari khalayak dapat diketahui. Encoding merupakan kegiatan

yang dilakukan pembicara dalam pengkodean dan menerjemahkan pikiran serta

ide-idenya ke dalam suatu bentuk yang dapat diterima oleh indra pihak penerima

(khalayak), di mana pesan merupakan hasil dari proses encoding yang dapat

dirasakan atau diterima oleh indra. Sedangkan decoding merupakan proses untuk

menginterpretasikan atau menerjemahkan pesan-pesan ke dalam bentuk yang

memiliki arti bagi penerima pesan. (Morissan, 2013: 18-21)

Menurut Ruky (2002 : 183) encoding merupakan proses pembentukan

formulasi pesan yang akan disampaikan. Sedangkan proses decoding merupakan

kebalikan dari proses encoding. Decoding adalah bagaimana penerima

menginterpretasikan pesan yang disampaikan pembicara / sumber.

Dalam komunikasi, proses untuk dapat menghasilkan efek yang

ditimbulkan kepada khalayak akan melalui tiga proses. Menurut Suryawati,

Maryati (2007 : 58) ada tiga tahap proses komunikasi:

1. Pertama adalah Encoding, pada tahap ini gagasan yang akan

dikomunikasikan diwujudkan melalui gambar. Komunikator harus

memilih istilah, kata, kalimat, dan gambar yang tepat sehingga mudah

dipahami komunikan. Komunikator harus menghindari kode atau sandi

yang dapat membingungkan komunikan.

2. Tahap kedua adalah penyampaian, dalam tahap ini merupakan perwujudan

gagasan yang sudah digambarkan melalui kata, kalimat, dan istilah.

Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan atau gabungan keduanya.

Page 26: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

10

3. Tahap terakhir adalah decoding, pada tahap ini dilakukan proses mencerna

dan memahami pesan yang diterima menurut pemahaman dan pengalaman

yang dimiliki.

Untuk mendapatkan resepsi atau penerimaan dari khalayak tentang suatu

tayangan, talkshow, acara tv, film, dan drama. Maka penggunaan teori yang paling

tepat adalah teori encoding / decoding. Proses penerjemahan ide untuk dapat

diterima oleh penerima (encoding) dan proses menerjemahkan atau

menginterpretasikan pesan sehingga memiliki arti bagi penerima (decoding).

Dalam penelitian yang peneliti teliti, peneliti menggunakan teori encoding

/ decoding karena untuk mengetahui resepsi anggota Koes Music Fans Club

mengenai nasionalisme pada talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan

Nasionalisme Tanpa Jemu”. Walaupun memiliki hobi dan kesukaan yang sama,

tetap saja anggota KMFC memiliki pemaknaan yang berbeda beda dan bervariasi.

Maka dari itu, teori encoding / decoding digunakan dalam penelitian ini untuk

mengetahui resepsi pada tayangan talkshow dari anggota KMFC.

2.2 Landasan Konsep

2.2.1 Resepsi Khalayak

Analisis resepsi Khalayak merupakan studi untuk memahami proses

pembentukan makna (making meaning process) yang dilakukan oleh khalayak

setelah mengkonsumsi tayangan, film, sinema, atau program tv. Analisis resepsi

digunakan untuk melihat respon, penerimaan makna, dan sikap yang dibentuk

khalayak (Ida, 2014 : 161). Khalayak yang heterogen pasti memiliki resepsi yang

berbeda beda. Makna yang dibentuk oleh khalayak berbeda beda karena

menyesuaikan dengan pendidikan, budaya, dan pengalaman yang dimiliki oleh

masing-masing individu.

Dalam pengertian paling luas, “khalayak” nyaris sama dengan

“masyarakat” karena digunakan untuk merujuk pada banyak cara yang dilakukan

oleh media untuk berhubungan dengan dunia sosial yang luas. Seluruh orang

dalam masyarakat menjadi seorang khalayak untuk media apapun (Stokes, 2003 :

Page 27: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

11

146). Menurut Taufik (2020 : 211) khalayak media adalah mereka yang aktif

menggunakan media. Aktif dalam membaca dan menonton tayangan media serta

mengkritisi apa yang sudah di baca, mengonstruksi apa yang sudah ditonton

dalam arti tidak mengambil apa saja dari media tanpa ada penawaran.

Menurut Stuart Hall (1972) dalam Ida (2014 : 161) Asumsi dasar analisis

resepsi merupakan konsep khalayak aktif. Khalayak aktif adalah khalayak yang

mempunyai otonomi untuk memproduksi makna yang ada di dalam sebuah film,

tayangan, serta drama yang ditontonnya. Dapat dikatakan bahwa khalayak aktif

merupakan penonton dan pembaca sebuah tayangan atau novel. Khalayak yang

tidak menonton dan tidak membaca tidak bisa disebut sebagai khalayak aktif.

Khalayak yang berperilaku kebalikan dari khalayak aktif disebut khalayak pasif.

Khalayak aktif bebas memilih media dan konten sesuai kehendaknya dan tidak

lagi bisa didikte oleh satu media saja dalam satu waktu tertentu untuk memenuhi

kebutuhannya (Musi, 2020 : 242)

Khalayak tidak serta merta menerima begitu saja pesan yang disuntikan ke

dalam pikiran mereka. Khalayak berupaya untuk menerjemahkan pemaknaan atau

kode kode yang masuk ke dalam pikiran mereka. Upaya untuk menerjemahkan

disebut decoding (Nasrullah, 2019 : 37). Proses pembentukan makna akan

bergantung pada pendidikan khalayak, usia khalayak, budaya, dan pengalaman.

Karena itulah pemaknaan setiap individu khalayak bisa berbeda beda.

Dari penjelasan di atas, proses decoding sangat menentukan pemakanaan

khalayak. Jika ingin mengetahui pemaknaan khalayak dari suatu tayangan, film,

program tv, sinema dan lain lain maka dilakukan analisis resepsi khalayak. Objek

analisis resepsi khalayak pada tayangan ialah khalayak aktif (khalayak yang sudah

menonton atau melihat) tayangan, program tv atau sinema. Khalayak aktif bebas

memilih media yang ingin digunakan dan bebas memilih konten yang disukai

sesuai dengan kebutuhan masing masing khalayak. Media tidak bisa mengikat

khalayak begitu saja tanpa ada penawaran serta keuntungan. Khalayak akan

menjadi aktif saat mengkritisi suatu tayangan yang sudah ditonton atau buku yang

sudah dibaca.

Page 28: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

12

2.2.2 Talkshow

Talkshow merupakan obrolan (talk) dan gelaran (show). Isi dari talkshow

adalah dialog atau obrolan. Dialog menjadi menu primer pada talkshow,

sedangkan property, setting, lighting, wardrobe dan sebagainya menjadi menu

sekunder (Yusanto, 2017 : 86). Terdapat tiga jenis format talkshow, yaitu

talkshow news, talkshow entertainment, talkshow sponsorship (Fachruddin, 2015 :

153-154):

1. Talkshow News adalah program dialog yang dipandu oleh seorang

pembawa acara/moderator/host dengan narasumber sesuai kebutuhan

redaksi yang membahas konten aktual berkaitan dengan hard news dan

isu hangat yang sedang berkembang.

2. Talkshow Entertainment adalah program dialog yang dipandu oleh

seorang pembawa acara/moderator/host dengan narasumber. Talkshow

entertainment membahas isu isu yang menarik dengan narasumber

sesuai konsep produser atau tim kreatif.

3. Talkshow Sponsorship adalah program dialog yang dipandu oleh

seorang pembawa acara/moderator/host dengan narasumber yang

mensponsori atau mem-blocking program sesuai konsep produser / tim

kreatif dan pihak sponsor. Membahas konten konten yang berisikan

promosi komersial.

Menurut Masduki (2001 : 45) Dua komponen penting dalam sebuah

talkshow adalah obrolan dan musik yang berfungsi sebagai selingan. Sekilas

talkshow sama dengan wawancara, namun talkshow dan wawancara merupakan

dua hal yang berbeda. Perbedaan paling penting antara talkshow dan wawancara

adalah talkshow bersifat dinamis, tidak terpaku pada aktualitas topik

perbincangan, dan jam tayangnya fleksibel. Talkshow merupakan pengembangan

konsep wawancara. Pola dasarnya seperti wawancara, perbedaannya pada cara

penyajian yang dibangun sebagai program siaran secara utuh dengan durasi

Page 29: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

13

tertentu (Adam, 2004 : 83). Host talkshow harus berusaha menjaga

independensinya dengan tidak terlalu ingin terus tampil berbicara , seolah - olah

hendak menunjukkan bahwa ia telah menguasai persoalan yang diangkat dalam

talkshow (Adam, 2004 : 75). Dalam menyusun program talkshow, ada tiga hal

yang harus diperhatikan yaitu (Yusanto, 2017 : 86):

1. Arahkan pembicara ke dalam situasi yang melahirkan pro dan kontra,

karena talkshow hanya „menjual‟ orang yang sedang berdialog. Maka

materi yang dapat diolah hanya dari dialog itu sendiri.

2. Talkshow hanya „menjual‟ orang yang sedang berdialog. Maka materi

yang dapat diolah hanya dari dialog itu sendiri. Presenter/host harus

memahami topik pembicaraan agar bisa menggali lebih dalam

permasalahan.

3. Presenter/host memberikan counter back terhadap statement

narasumber yang kiranya tidak sesuai dengan pemahaman

presenter/host untuk dapat menyuguhkan tontonan yang mengedukasi

derta dapat memberikan informasi.

Talent adalah sebuah roh dari sebuah program menggunakan identitas

seseorang untuk membangun sebuah karakter program. Artinya antara talent dan

program sama sama dapat dijadikan sebagai keunikan sebuah program (Yusanto,

2017 : 87). Faktor target audiens sangat penting dalam hal pemilihan gaya bahasa.

Misalnya talkshow yang targetnya adalah remaja, maka gaya bahasa yang harus

dibawakan oleh host adalah gaya bahasa remaja. Jika targetnya adalah keluarga,

maka gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa yang santun. Hal ini menjadi

penting bagi para target audiens karena unsur kedekatan akan terbangun (Yusanto,

2017 : 88).

2.2.3 Nasionalisme

Nasionalisme adalah rasa cinta terhadap tanah air, memuja dan setia

terhadap nusa dan bangsa. Nasionalisme merupakan doktrin ideologis untuk

Page 30: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

14

mengutamakan kepentingan nasional. Nasionalisme merupakan gerakan

mempertahankan kemerdekaan, independency, dan kemandirian.

Mempertahankan identitas diri bangsa bangsa bisa dilakukan mulai dari hal hal

yang kecil seperti, tidak menggunakan bahasa asing di pengaturan gawai,

membeli produk karya anak bangsa, tidak meresap semua budaya asing dan tidak

menghilangkan budaya sendiri.

Nasionalisme merupakan sikap mempertahankan jati diri bangsa. Zaman

sekarang ini jati diri bangsa sudah berkurang. Fenomena ini tentu tidak terjadi

pada sektor sosial saja tapi merambah ke tatanan yang lebih luas termasuk sistem

politik nasional, bahasa nasional, dan kehidupan sehari hari (Sachari 2007 : 6).

Semakin modern maka semakin mudah untuk mengakses segala hal. Budaya

asing masuk melalui internet, sosial media dan lain lain. Masyarakat Indonesia

harus pintar menggunakan teknologi dan bisa melakukan penyaringan untuk diri

sendiri dan tetap mencintai bangsa sendiri.

Nasionalisme itu bukannya selalu ”anti asing” artinya anti terhadap semua

orang asing, akan tetapi yang dilawan oleh nasionalisme adalah kekuatan asing

yang menjalankan imperialisme dan kolonialisme terhadap rakyat kita sendiri

(Hardi, 1983 : 12). Jiwa patriotisme mulai memudar seiring berjalannya waktu

ketika mereka berhadapan dengan peluang untuk menjadi lebih sejahtera dalam

waktu singkat (Soedarsono, 2008 : 8). Dalam era globalisasi masyarakat Indonesia

diharapkan untuk tetap menjaga nama baik bangsa dan tetap mempertahankan jati

diri bangsa.

Menurut para ahli yang sudah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa

nasionalisme merupakan hal terpenting untuk kemajuan suatu bangsa, walaupun

di zaman sekarang budaya asing sangat mudah untuk meracuni pikiran,

masyarakat Indonesia harus tetap memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme

yang tinggi. Jiwa nasionalisme harus dibentuk sejak usia dini. Jangan sekali kali

melupakan sejarah agar bisa menghargai sebuah perjuangan dan patriotisme,

mencintai negara sendiri, mencintai budaya bangsa, serta menghargai hasil karya

anak bangsa.

Page 31: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

15

2.2.4 Koes Bersaudara Menjadi Koes Plus

Kata “Koes” berasal dari “Koeswoyo” yang berarti keluarga Koeswoyo.

Bapak Koeswoyo merupakan ayah dari John Koeswoyo, Tonny Koeswoyo, Yon

Koeswoyo, Yok Koeswoyo, dan Nomo Koeswoyo. John Koeswoyo membentuk

band Koes Bersaudara yang personilnya adalah adik adiknya sendiri yaitu Tonny

Koeswoyo, Yon Koeswoyo, Yok Koeswoyo, dan Nomo Koeswoyo. John

Koeswoyo hanya membentuk band Koes Bersaudara tapi tidak ikut serta menjadi

personelnya. John Koeswoyo membentuk band Koes Bersaudara tahun 1962

(Irawan, 2007 : 14).

Saat band Koes Bersaudara mulai terdengar namanya di belantika musik,

presiden Soekarno tidak menyukai band Koes Bersaudara karena dianggap

berkiblat pada musik barat. Musiknya yang berbeda dan gaya Koes Bersaudara

yang mengadopsi band asal inggris The Beatles membuat mereka di penjara

(1965) selama tiga bulan karena saat itu Indonesia sedang gencar menentang

pengaruh barat (Irawan, 2007 : 2). Tahun 1967 Nomo Koeswoyo keluar dari band

Koes Bersaudara. Tonny, Yon, dan Yok tidak putus asa dan mencari pengganti

Nomo sebagai drummer. Pengganti Nomo bernama Kasmury atau biasa di sebut

Murry. Murry bukan berasal dari keluarga Koeswoyo, hal ini membuat asumsi

bahwa Murry sebagai “Plus” atau tambahan dari keluarga Koeswoyo. Padahal

yang sebenarnya bukan seperti itu asal mula kata “Plus” muncul, yang sebenarnya

adalah ketika Koes Bersaudara makan di Pasar Mayestik, mereka melihat iklan

yang bertuliskan APC PLUS (obat masuk angin dan vitamin), jadi Koes

Bersaudara memutuskan untuk menambahkan kata “Plus” pada bandnya karena

mudah diingat, unik, dan menggunakan bahasa inggris. Kata “Koes” tetap menjadi

pilihan utama karena memang mereka berasal dari keluarga Koeswoyo. Setelah

digabungkan kata “Koes” dan “Plus” akhirnya menjadi Koes Plus.

Sampai saat ini semua penggemar Band Koes Plus masih bertanya Tanya

perihal kapan terbentuknya band Koes Plus. Ada yang mengatakan Band Koes

Plus terbentuk tahun 1968, ada juga yang mengatakan tahun 1969, ada juga yang

berpendapat Band Koes Plus terbentuk saat Murry masuk menjadi anggota, serta

ada yang berpendapat Koes Plus terbentuk saat meluncurkan album perdana

Page 32: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

16

(Irawan, 2007:57). Menurut Tedi Hendarwan (pemimpin KMFC), band Koes Plus

dibentuk tahun 1969.

Koes Plus dimotori oleh Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari keluarga

Koeswoyo). Koes Plus merupakan band pelopor musik pop di Indonesia sekaligus

mengawali tradisi menciptakan dan membawakan lagu lagu ciptaan sendiri. Koes

Plus terdiri dari empat orang personel yaitu, Tonny Koeswoyo (Lead guitar,

keyboard, piano, vocal), Yon Koeswoyo (rhythm, vocal), Yok Koeswoyo (Bass,

vocal), dan Murry (Drum, vocal) (Irawan, 2007:13).

Gambar 2.1

Band Koes Bersaudara (Nomo Koeswoyo masih bergabung)

(Sumber :Irawan, 2007 : 15)

Page 33: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

17

Gambar 2.2

Band Koes Plus (Nomo Koeswoyo sudah keluar dan digantikan Kasmury)

(Sumber :Irawan, 2007 : 16)

2.3 Studi Penelitian Terdahulu

2.3.1 Nasionalisme Dalam Film Surat Kaleng Karya Azhari Meugit

Penelitian pertama berjudul Nasionalisme Dalam Film Surat Kaleng Karya

Azhari Meugit yang disusun oleh Rismawati dan Wahidah Nasution dalam Jurnal

Metamorfosa Volume 8, No. 2, 2020. Penelitian ini memanfaatkan teori sosiologi,

menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, menggunakan visualisasi gambar

dan dialog untuk mendukung penelitian ini. Data yang diperoleh dalam penelitian

ini dengan melakukan wawancara mendalam dengan masyarakat Aceh mengenai

nasionalisme dalam film Surat Kaleng. Analisis resepsi merupakan studi mengkaji

Page 34: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

18

tentang bagaimana khalayak menerima dan memaknai suatu pesan yang diterima

melalui media.

Hasil penelitian ini menunjukkan masyarakat Aceh memiliki nasionalisme

dalam bentuk 1) Otonomi nasional merujuk pada konsep kebebasan dan

pembebasan dalam bentuk antikolonial, partisipatif dalam pembangunan Nasional,

dan efektifitas dalam pelaksanaan perencanaan nasional. 2) Kesatuan merujuk

pada konsep kesatuan ideology yaitu Islam, kesatuan wilayah, yaitu Indonesia,

dan kesatuan budaya dan bahasa. 3) Kesamaan yang dimiliki Aceh dan Indonesia

adalah kesamaan tekad untuk mencapai kemerdekaan meskipun dari multicultural,

namun demikian adanya kesamaan tekad, persamaan keturunan, bahasa, daerah,

kesatuan politik, adat-istiadat dan tradisi, serta agama yang membentuk

nasionalismenya orang Aceh. 4) Identitas nasional, yaitu identitas kebahasaan,

Bahasa Indonesia. Selanjutnya, identitas nasional lainnya antara lain, Presiden RI,

Bangsa Indonesia, dan Rakyat Indonesia.

2.3.2 Analisis Resepsi Khalayak Terhadap Stereotip Profesi Pada Video

Kitabisa.com di Youtube

Penelitian kedua berjudul Analisis Resepsi Khalayak Terhadap Stereotip

Profesi Pada Video Kitabisa.com di Youtube yang disusun oleh Nabila Rizki

Azizah, Ratnaningru Zusyana Dewi, Masnia Ningsih dalam Pawitra Komunikasi

Jurnal Komunika dan Sosial Humaniora, Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Majapahit. Volume 1, No. 2, tahun 2020. Penelitian ini

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis resepsi dan

teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Teori utama yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teori resepsi khalayak dan teori encoding-

decoding karya Stuart Hall.

Hasil dari penelitian ini menjelaskan Resepsi Khalayak Terhadap Stereotip

Profesi Pada Video Kitabisa.com di Youtube yang dikategorikan dalam tiga jenis

pemaknaan dengan jumlah 4 informan berada pada posisi Dominant-

hegemonic (khalayak memahami dan menerima pesan yang disampaikan

media), 3 informan di posisi Negotiated Position (khalayak memahami namun

Page 35: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

19

tidak sepenuhnya menerima pesann yang disampaikan media), dan 2 informan di

posisi Opositional „counter‟ hegemonic (khalayak memiliki pendapat tersendiri

dalam menginterpretasikan pesan dari media). Pemberian klasifikasi pemaknaan

tersebut ditentukan berdasarkan opini informan terkait stereotip profesi yang

ditampilkan pada video “Social Experiment: 2 Orang Ngobrol Tanpa Melihat,

Ternyata Ini Yang Terjadi.

2.3.3 Analisis Resepsi Interpretasi Penonton terhadap Konflik Keluarga

dalam Film "Dua Garis Biru"

Penelitian ketiga berjudul Analisis Resepsi Interpretasi Penonton terhadap

Konflik Keluarga dalam Film "Dua Garis Biru" yang disusun oleh Mega Pertiwi,

Ida Ri‟aeni, dan Ahmad Yusron dalam Jurnal Jurnal Audiens Program Studi Ilmu

Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Volume 1, No. 1, tahun 2020.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan

analisis resepsi model encoding / decoding Stuart Hall yang mengamati asimilasi

antara wacana media dengan wacana dan budaya khalayaknya. Pemahaman

tentang konflik antara orang tua dan anak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa resepsi interpretasi penonton

terhadap film Dua Garis Biru untuk adegan konflik pertama dan kedua di

dominasi oleh dominant-hegemonic position yang berarti pesan tersampaikan

secara ideal dan para penonton menerima pesan apa adanya. Sedangkan pada

adegan konflik ketiga didominasi oleh oppositional position yang berarti penonton

menyangkal pesan dominan dan memiliki acuan alternatif dalam

menginterpretasikan adegan yang ada.

2.3.4 New media audience and gender perspective: A reception analysis of

millenials interpretation

Penelitian keempat berjudul New media audience and gender perspective:

A reception analysis of millenials interpretation yang disusun oleh Rizki

Briandana (Indonesia) dan Azman Azwan Azmawati (Malaysia) dalam

International Journal of Humanities and Social Science Research by Faculty of

Page 36: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

20

Communication Science, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia, dan School

of Communication, Universiti Sains Malaysia, Penang, Malaysia, Volume 6, Issue

1, tahun 2020. Dalam penelitian ini Analisis resepsi digunakan sebagai

metodologi, dalam hal ini diskusi kelompok terfokus sebagai teknik menyelidiki

data. Penelitian ini hanya membahas tentang makna analisis resepsi, makna, teori

encoding / decoding, komunikasi, dan makna New media.

Hasil perumusan menunjukkan bahwa makna teks dalam video Jovi

Adhiguna, sebagian besar berada pada posisi dominan. Artinya, maknanya cocok

di antara video dan penonton dalam hal ini memiliki makna yang tinggi jika

dibandingkan dengan negosiasi dan lingkungan.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Item Nasution Azizah Yusron Briandana

1 Judul

Penelitian

Nasionalisme

Dalam Film

Surat Kaleng

Karya Azhari

Meugit

Analisis

Resepsi

Khalayak

Terhadap

Stereotip

Profesi Pada

Video

Kitabisa.com

di Youtube

Analisis

Resepsi

Interpretasi

Penonton

terhadap

Konflik

Keluarga

dalam Film

"Dua Garis

Biru"

New media

audience

and gender

perspective:

A reception

analysis of

millenials

interpretatio

n

2 Nama,

Tahun,

Lembaga

Rismawati,

Wahidah

Nasution; 2020

; vol 8 no 2;

Jurnal

Metamorfosa;

STKIP Bina

Bangsa

Getsempena.

Nabila Rizki

Azizah,

Ratnaningrum

Zusyana Dewi,

Masnia Ningsih;

2020 ; vol 1 no

2; Pawitra

Komunikasi

Jurnal

Komunika dan

Sosial

Humaniora,

Program Studi

Ilmu

Komunikasi

Universitas Islam Majapahit.

Mega

Pertiwi, Ida

Ri‟aeni,

Ahmad

Yusron

; 2020 ; vol 1

no 1; Jurnal

Audiens

Program

Studi Ilmu

Komunikasi,

Fakultas

Ilmu Sosial

dan Politik;

Universitas

Muhammadi

yah

Yogyakarta.

Rizki

Briandana ¹,

Azman

Azwan

Azmawati ²;

2020; vol 6

issue 1;

Internationa

l Journal of

Humanities

and Social

Science

Research

by ¹Faculty

of

Communica

tion

Page 37: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

21

Science,

Universitas

Mercu

Buana,

Jakarta,

Indonesia,

²School of

Communica

tion,

Universiti

Sains

Malaysia,

Penang,

Malaysia

3 Fokus

Penelitian

Penelitian ini

fokus pada

Nasionalisme

pada film Surat

Kaleng karya

Azhari Meugit.

Penelitian ini

fokus pada

Analisis Resepsi

Khalayak

terhadap

Stereotip Profesi

Pada Video

Kitabisa.com di

Youtube

Penelitian ini

fokus pada

Analisis

Resepsi

Interpretasi

Penonton

terhadap

Konflik

Keluarga

dalam Film

"Dua Garis

Biru" .

This study

focuses on

New media

audience

and gender

perspective:

A reception

analysis of

millenials

interpretatio

n.

4 Teori Penelitian ini

hanya

menyebutkan

tinjauan

pustaka;

pengertian

nasionalisme;

penjelasan film

Surat Kaleng.

Penelitian ini

hanya

menyebutkan

pengertian

analisis resepsi,

stereotip,

profesi,

Kitabisa.com,

Youtube;

tinjauan pustaka

berupa definisi;

menggunakan

teori encoding-

decoding

Penelitian ini

hanya

menyebutkan

pengertian

analisis

resepsi,

konflik

keluarga, dan

film Dua

Garis Biru;

tinjauan

pustaka

berupa

definisi

konsep; teori

encoding /

decoding.

This

research

only

mentions the

meaning of

reception

analysis, the

meaning

and theory

encoding/de

coding,

communicat

ion, and the

meaning of

New media.

5 Metode

Penelitian

Penelitian ini

memanfaatkan

teori sosiologi,

menggunakan

pendekatan

kualitatif

Penelitian ini

menggunakan

pendekatan

deskriptif

kualitatif dengan

metode analisis

Penelitian ini

menggunaka

n metode

penelitian

kualitatif

dengan

Acceptance

analysis is

used as a

methodolog

y in this

Page 38: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

22

deskriptif,

menggunakan

visualisasi

gambar dan

dialog untuk

mendukung

penelitian ini.

resepsi dan

teknik

pengumpulan

data wawancara

mendalam. Teori

utama yang

digunakan dalam

penelitian ini

adalah teori

resepsi khalayak

dan

teori encoding-

decoding karya

Stuart Hall.

pendekatan

analisis

resepsi

model

encoding/dec

oding Stuart

Hall yang

mengamati

asimilasi

antara

wacana

media

dengan

wacana dan

budaya

khalayaknya.

Pemahaman

tentang

konflik

antara orang

tua dan anak.

regard

Focus group

discussions

as a

technique of

investigatin

g data.

6 Hasil

Penelitian

Hasil penelitian

ini

menunjukkan

masyarakat

Aceh memiliki

nasionalisme

dalam bentuk 1)

Otonomi

nasional

merujuk pada

konsep

kebebasan dan

pembebasan

dalam bentuk

antikolonial,

partisipatif

dalam

pembangunan

Nasional, dan

efektifitas

dalam

pelaksanaan

perencanaan

nasional. 2)

Kesatuan

merujuk pada

konsep

kesatuan

ideology yaitu

Hasil dari

penelitian ini

menjelaskan

Resepsi

Khalayak

Terhadap

Stereotip Profesi

Pada Video

Kitabisa.com di

Youtube yang

dikategorikan

dalam tiga jenis

pemaknaan

dengan jumlah 4

informan berada

pada

posisi Dominant

-

hegemonic (khal

ayak memahami

dan menerima

pesan yang

disampaikan

media), 3

informan di

posisi Negotiate

d

Position (khalay

ak memahami

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

resepsi

interpretasi

penonton

terhadap film

Dua Garis

Biru untuk

adegan

konflik

pertama dan

kedua di

dominasi

oleh domina

nt-hegemonic

position yang

berarti pesan

tersampaikan

secara ideal

dan para

penonton

menerima

pesan apa

adanya.

Sedangkan

pada adegan

konflik

The

formulation

results show

that the

meaning of

the text

In the Jovi

Adhiguna

video, most

of them are

in a

dominant

position.

This means

that the

meaning

matches

between the

videos

and the

audience in

this case has

a high

meaning

when

compared to

negotiations

Page 39: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

23

Islam, kesatuan

wilayah, yaitu

Indonesia, dan

kesatuan

budaya dan

bahasa. 3)

Kesamaan yang

dimiliki Aceh

dan Indonesia

adalah

kesamaan tekad

untuk mencapai

kemerdekaan

meskipun dari

multicultural,

namun

demikian

adanya

kesamaan

tekad,

persamaan

keturunan,

bahasa, daerah,

kesatuan

politik, adat-

istiadat dan

tradisi, serta

agama yang

membentuk

nasionalismeny

a orang Aceh.

4) Identitas

nasional, yaitu

identitas

kebahasaan,

Bahasa

Indonesia.

Selanjutnya,

identitas

nasional lainnya

antara lain,

Presiden RI,

Bangsa

Indonesia, dan

Rakyat

Indonesia.

namun tidak

sepenuhnya

menerima

pesann yang

disampaikan

media), dan 2

informan di

posisi Oposition

al „counter‟

hegemonic (khal

ayak memiliki

pendapat

tersendiri dalam

menginterpretasi

kan pesan dari

media).

Pemberian

klasifikasi

pemaknaan

tersebut

ditentukan

berdasarkan

opini informan

terkait stereotip

profesi yang

ditampilkan

pada video

“Social

Experiment: 2

Orang Ngobrol

Tanpa Melihat,

Ternyata Ini

Yang Terjadi

ketiga

didominasi

oleh oppositi

onal

position yang

berarti

penonton

menyangkal

pesan

dominan dan

memiliki

acuan

alternatif

dalam

menginterpre

tasikan

adegan yang

ada.

and the

environment

.

Page 40: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

24

Berdasarkan tabel penelitian terdahulu diatas terdapat perbedaan antara

penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan penulis. Dalam penelitian

pertama yang berjudul Nasionalisme Dalam Film Surat Kaleng Karya Azhari

Meugit yang disusun oleh Rismawati dan Wahidah Nasution dalam Jurnal

Metamorfosa Volume 8, No. 2, 2020. Penelitian ini memanfaatkan teori sosiologi,

menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, menggunakan visualisasi gambar

dan dialog untuk mendukung penelitian ini. Perbedaan penelitian yang dilakukan

oleh Rismawati dan Wahidah Nasution terletak pada teori dan subjek yang

digunakan. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi dan subjeknya adalah

masyarakat Aceh. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis

menggunakan teori encoding/decoding dan subjek penelitiannya adalah anggota

Koes Music Fans Club atau KMFC.

Penelitian kedua berjudul Analisis Resepsi Khalayak Terhadap Stereotip

Profesi Pada Video Kitabisa.com di Youtube disusun oleh Nabila Rizki Azizah,

Ratnaningru Zusyana Dewi, Masnia Ningsih dalam Pawitra Komunikasi Jurnal

Komunika dan Sosial Humaniora, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Majapahit. Volume 1, No. 2, tahun 2020. Landasan teori yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teori resepsi khalayak dan teori encoding-

decoding karya Stuart Hall. Dalam penelitian ini, perbedaannya terdapat pada

subjeknya. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat sosial. Sangat berbeda

dengan penelitian yang dilakukan penulis. Penulis menjadikan anggota Koes

Music Fans Club sebagai subjeknya.

Ketiga, penelitian ini berjudul Analisis Resepsi Interpretasi Penonton

terhadap Konflik Keluarga dalam Film "Dua Garis Biru" yang disusun oleh Mega

Pertiwi, Ida Ri‟aeni, dan Ahmad Yusron dalam Jurnal Jurnal Audiens Program

Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Volume 1, No. 1, tahun

2020. Terdapat perbedaan antara penelitian yang di buat oleh Mega Pertiwi, Ida

Ri‟aeni, dan Ahmad Yusron dengan penelitian yang dilakukan penulis. Penelitian

ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi

model encoding/decoding Stuart Hall yang mengamati asimilasi antara wacana

media dengan wacana dan budaya khalayaknya. Subjek penelitian ini adalah

Page 41: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

25

penonton film Dua Garis Biru. Sedangkan penulis menggunakan teori

encoding/decoding stuart hall untuk mengetahui proses pembuatan makna

khalayak. Khalayak yang dimaksud dalam penelitian yang dilakukan penulis

adalah anggota Koes Music Fans Club.

Penelitian terakhir berjudul New media audience and gender perspective:

A reception analysis of millenials interpretation yang disusun oleh Rizki

Briandana (Indonesia) dan Azman Azwan Azmawati (Malaysia) dalam

International Journal of Humanities and Social Science Research by Faculty of

Communication Sciecne, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia, dan School

of Communication, University Sains Malaysia, Penang, Malaysia, Volume 6,

Issue 1, tahun 2020. penelitian ini menggunakan analisis resepsi sebagai

metodologi, dalam hal ini diskusi kelompok terfokus sebagai teknik menyelidiki

data. Menggunakan teori encoding / decoding, dan penjelasan tentang New media.

Terdapat perbedaan dalam penelitian ini dan penelitian yang dilakukan oleh

penulis. Perbedaannya terdapat pada konsep yang digunakan dan subjeknya.

Penelitian ini menggunakan berfokus pada new media dan menjadikan para

penonton video Jovi Adhiguna sebagai subjek. Sedangkan penelitian yang

dilakukan penulis berfokus pada nasionalisme pada talkshow “Yok Koeswoyo

Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”, dan subjeknya adalah anggota

Koes Music Fans Club atau KMFC.

2.4 Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini, paradigma yang digunakan adalah paradigma

konstruktivisme. Menurut Yerby (1995) dalam West, Turner (2008 : 55)

Paradigma konstruktivisme menyatakan bahwa para individu secara berkala

menciptakan struktur sosial melalui aksi dan interaksi. Maka dari itu tidak ada

realitas ataupun keenaran tunggal. Karena realita ada ketika orang

menciptakannya secara bersama sama. Penggunaan paradigma konstruktivis

dalam penelitian ini berguna untuk mengetahui resepsi khalayak mengenai

nasionalisme dalam talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan

Nasionalisme Tanpa Jemu”. Teori yang digunakan peneliti adalah encoding /

Page 42: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

26

decoding oleh Stuart Hall guna mengetahui resepsi anggota Koes Music Fans

Club dalam hal penciptaan makna mengenai nasionalisme pada talkshow “Yok

Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”. Dalam penelitian

ini digunakan analisis resepsi untuk mengelompokkan atau mengklasifikasi posisi

keenam anggota Koes Music Fans Club berada di posisi hegemoni dominan,

negosiasi, atau oposisi. Dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pemikiran

Paradigma

Konstruktivisme

Nasionalisme

Feature “Yok

Koeswoyo Jadi

Agen Rahasia Dan

Nasionalisme

Tanpa Jemu”

Koes Music Fans

Club (KMFC)

Encoding /

Decoding (Stuart

Hall)

Resepsi Anggota Koes Music Fans

Club Mengenai Nasionalisme:

1. Posisi Hegemoni Dominan

2. Posisi Negosiasi

3. Posisi Oposisi

Page 43: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

27

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan sistem Fundamental yang dijadikan dasar sebagai

cara memandang dunia. Paradigma berhubungan dengan pandangan seseorang

yang dilandasi keyakinan. Asumsi yang mempengaruhi cara berpikir dan

berperilaku yang diterapkan dalam komunitas tertentu khususnya dalam disiplin

intelektual (Sanjaya, Budimanjaya, 2017 : 2). Paradigma dapat diartikan sebagai

seperangkat nilai, asumsi, konsep, dan perilaku yang diterapkan dalam

memandang realitas suatu komunitas, khususnya dalam intelektual. Menurut

Kuhn dalam West, Turner (2008 : 54), Seiring dengan berjalannya waktu

paradigma akan digantikan dengan hal yang baru yang lebih masuk akal menurut

para ahli. Kuhn menjelaskan bahwa proses ini merupakan revolusi ilmiah,

contohnya dalam ilmu alam, fisika merupakan pemikiran menurut Newton

kemudian digantikan dengan relativisme Einstein.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme.

Menurut Yerby (1995) dalam West, Turner (2008 : 55) paradigma

konstruktivisme menyatakan bahwa individu yang menciptakan struktur sosial

secara berkala melalui aksi dan interaksi. Maka dari itu tidak ada realitas ataupun

kebenaran tunggal, Karena realita ada ketika orang menciptakannya secara

bersama sama. Sangatlah wajar setiap orang memiliki cara untuk memandang

dunia yang berbeda beda. Paradigma konstruktivis mengakui adanya “kebenaran”

ganda (Amien, 2005 : 39). Dalam artian kebenaran merupakan hak milik setiap

individu, setiap individu memiliki kebenarannya masing masing.

Konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan merupakan konstruksi

(bentukan) dari yang mengetahui sesuatu. Kuhn dalam (Anwar, Adang, 2008 : 60)

menjelaskan bahwa konstruktivisme adalah filsafat pengetahuan yang

menekankan pada pengetahuan seseorang merupakan hasil bentukan diri sendiri.

Menurut Guba Lincoln dalam (Gora, 2019 : 197) sifat sifat konstruktivis

dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 44: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

28

1. Konstruksi merupakan upaya untuk menafsirkan pengalaman, dan

kebanyakan bisa bersifat mempertahankan atau memperbarui diri.

2. Kualitas konstruksi yang dihasilkan bergantung pada rangkaian

informasi dari konstruktor (kecanggihan konstruktor dalam mengolah

informasi).

3. Konstruksi dikenal secara luas, dan “konstruksi yang diupayakan”.

Dalam arti upaya yang kolektif dan sistematis demi kesepakatan umum

tentang sesuatu misalnya, ilmu pengetahuan.

4. Meskipun konstruksi dianggap bermakna, tetapi sebagiannya dianggap

mal konstruksi, karena tidak lengkap (simplistic), tidak menjelaskan,

secara internal inkonsisten, atau diperoleh dari sebuah metodologi

yang tidak memadai.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme

untuk melihat resepsi atau penerimaan dari anggota Koes Music Fans Club

Mengenai Nasionalisme pada talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan

Nasionalisme Tanpa Jemu”. Berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan kesukaan

terhadap Koes Bersaudara dan Koes Plus dari anggota KMFC Mengenai

Nasionalisme.

3.2 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis resepsi

khalayak. Analisis resepsi khalayak adalah studi untuk memahami proses

pembentukan makna (making meaning process) yang dilakukan oleh khalayak

setelah mengkonsumsi tayangan, film, sinema, atau program tv. Analisis resepsi

digunakan untuk melihat respon, penerimaan makna, dan sikap yang dibentuk

khalayak (Ida, 2014 : 161). Khalayak media adalah mereka yang aktif

menggunakan media. Aktif dalam membaca dan menonton tayangan media serta

mengkritisi apa yang sudah di baca, mengonstruksi apa yang sudah ditonton

dalam arti tidak mengambil apa saja dari media tanpa ada penawaran (Taufik,

2020 : 211). Menurut Nasrullah (2019 : 37) Khalayak tidak serta merta menerima

Page 45: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

29

begitu saja pesan yang disuntikan ke dalam pikiran mereka. Khalayak berupaya

untuk menerjemahkan pemaknaan atau kode kode yang masuk ke dalam pikiran

mereka. Upaya untuk menerjemahkan disebut decoding.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

Menurut Denzin, Lincoln (1994) dalam (Anggito, Setiawan, 2018 : 7) penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan latar fenomena untuk

menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan cara melibatkan

berbagai metode yang ada. Dalam artian metode penelitian kualitatif merupakan

penelitian yang bersifat naturalistik atau penelitian yang dilakukan dengan cara

ilmiah (natural setting). Objek yang apa adanya dan tidak ada manipulasi.

Kehadiran peneliti juga tidak mempengaruhi dinamika pada objek. Dalam

penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau manusia. Maka dari itu

peneliti harus mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi

situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna (Sugiyono, 2012: 8).

Mendokumentasikan hasil observasi merupakan hal yang sangat penting bagi

peneliti untuk melengkapi penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Setiap

penelitian harus memiliki bukti fenomena, cerita, dan aktivitas sosial agar

memiliki tujuan yang jelas yang dapat dimaknai banyak orang.

Berikut beberapa tujuan penelitian kualitatif (Suwendra, 2018 : 5-6):

1. Menggambarkan objek penelitian (Describing object)

Agar object penelitian dapat dimaknai dengan jelas, maka perlu

untuk melakukan pemotretan gambar, memvideokan, meilustrasikan,

dan menarasikan baik secara verbal maupun non verbal.

Penggambaran ini dilakukan pada objek berupa fenomena, dan

aktivitas sosial.

2. Mengungkapkan makna dibalik fenomena (Exploring meaning behind

the phenomena)

Peneliti harus masuk ke dalam penelitiannya melalui wawancara

mendalam (depth interview), dan observasi partisipasi (participation

observation)

Page 46: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

30

3. Menjelaskan fenomena yang terjadi (Explaining object)

Fenomena yang tampak dari permukaan sering tidak sama dengan

tujuan. Dalam keadaan demikian, perlu adanya penjelasan detail, rinci,

dan sistematis. Klarifikasi secara objektif perlu dilakukan untuk

menghindari kesalahpahaman yang menimbulkan kesalahan

interpretasi.

Karakteristik kualitatif adalah metode empiris logis dalam pengertian luas

dan ajakan untuk menerapkan kerangka kedalam penelitian manusia. Setiap orang

adalah konstruktivis, asalkan kita percaya bahwa pikiran aktif dalam

mengkonstruksi pengetahuan (Gora, 2019 : 196). Sifat konstruktivis ada pada

setiap orang, tergantung dengan pikiran, pengalaman, dan pengetahuan masing

masing individu. Semua itu sangat berpengaruh untuk seseorang menjadi

konstruktivis.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Menurut Nasir

(2002 : 61) dalam Rukajat (2018 : 1) Penelitian deskriptif merupakan metode

yang dilakukan dalam penelitian status sekelompok manusia. Suatu pemikiran dan

suatu peristiwa pada masa sekarang. Penelitian kualitatif bertujuan untuk

membuat gambaran (deskripsi) secara sistematis mengenai fakta yang

berhubungan dengan suatu fenomena yang diselidiki. Penelitian deskripsi

memiliki ciri ciri seperti: (1) menggambarkan suatu fenomena atau kejadian; (2)

menerangkan hubungan; (3) menguji; (4) membuat hipotesa; (5) membuat

prediksi; (6) mendapatkan arti untuk masalah yang dipecahkan. Jenis penelitian

deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menggambarkan,

mendeskripsikan secara aktual mengenai fakta fakta dari suatu fenomena.

Sekilas penelitian deskriptif mirip seperti pekerjaan seorang wartawan

yang mengajukan pertanyaan dalam wawancara. Namun penelitian deskriptif

dengan pekerjaan seorang wartawan sangatlah berbeda. Penelitian deskriptif

merupakan pengamatan ilmiah yang dilakukan secara hati hati dan cermat.

Penelitian deskriptif memiliki hasil pengamatan yang lebih akurat dan tepat

Page 47: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

31

dibandingkan dengan pengamatan biasa yang dilakukan oleh seorang wartawan

(Morissan, 2013 : 37).

Penelitian deskriptif memiliki beberapa keuntungan (Budiarto, 2002 : 34):

1. Relative mudah dilaksanakan

2. Tidak memerlukan kelompok control sebagai pembanding

3. Diperoleh banyak informasi yang digunakan untuk penelitian karena

melakukan wawancara mendalam (depth interview)

4. Penelitian deskriptif dapat menentukan apakah temuan yang diperoleh

memerlukan penelitian lanjutan atau tidak.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Observasi peneliti dan pelaksanaan wawancara mendalam yang dilakukan

oleh peneliti, dilaksanakan di wilayah Jakarta Barat kebon jeruk tepatnya di

komplek pertambangan 1 no.5 Kelapa Dua (markas KMFC) sejak tanggal 03 Juli

2020 sampai 06 Agustus 2020. Talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan

Nasionalisme Tanpa Jemu” diperlihatkan atau dipertontonkan kepada anggota

KMFC di kediaman masing masing anggota yang dipilih untuk diwawancarai,

karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan untuk menonton bersama.

Anggota yang di pertontonkan merupakan informan yang akan di wawancarai

mengenai Resepsi mereka mengenai nasionalisme pada talkshow “Yok Koeswoyo

Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu” dalam medcom.id. Kemudian

dilanjutkan dengan wawancara mendalam.

Peneliti melakukan proses wawancara mendalam dengan cara mendatangi

rumah masing-masing para anggota satu persatu dan juga mendatangi event

KMFC yang tamu undangannya sangat sedikit karena dibatasi. Wawancara

mendalam yang dilakukan terlebih dulu adalah untuk klasifikasi usia anggota

KMFC yang senior. Ada empat anggota KMFC yang berusia senior yang peneliti

pilih untuk diwawancarai. Pelaksanaan wawancara mendalam dilaksanakan pada

tanggal 06 Oktober 2020, 28 Oktober 2020, 07 November 2020, dan 08

November 2020. Peneliti dengan informan pertama melakukan wawancara

Page 48: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

32

mendalam di kediaman informan yang berada di wilayah jakarta barat, kebon

jeruk, komplek pertambangan 1 no.5 Kelapa Dua pada tanggal 06 Oktober 2020.

Peneliti dengan informan kedua melakukan wawancara mendalam dengan cara

mendatangi informan di event komunitas pada tanggal 28 Oktober 2020.

Wawancara dilakukan saat jeda event, dan saat selesai event. Event yang diadakan

adalah ulang tahun salah satu band pelestari Koes Plus yang bernama T‟Koes

Band di Karawaci, Tangerang, Banten. Peneliti dengan informan ketiga

melakukan wawancara mendalam di kediaman informan di Perum Malaka Permai

Rt.06 Rw.06 No.49 kelurahan Rorotan, kecamatan cilincing Jakarta Utara pada

tanggal 07 November 2020. Dan Peneliti dengan informan terakhir melakukan

wawancara mendalam di kediaman informan yang berada di Jl. Kebantenan 9

Rt.001 Rw.006 No.30 Semper Timur Jakarta Utara pada tanggal 08 November

2020.

Setelah melakukan wawancara mendalam dengan anggota KMFC yang

berusia senior, kemudian peneliti melakukan wawancara mendalam dengan

anggota KMFC yang usianya lebih junior pada tanggal 28 Oktober 2020 dan

tanggal 20 November 2020. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan

informan kelima dengan cara mendatangi informan di event komunitas pada

tanggal 28 Oktober 2020. Wawancara dilakukan saat jeda event, dan saat selesai

event. Event yang diadakan adalah ulang tahun salah satu band pelestari Koes Plus

yang bernama T‟Koes Band dan perayaan ulang tahun salah satu personel band

T‟Koes di Karawaci, Tangerang, Banten. Peneliti melakukan wawancara

mendalam dengan informan keenam dengan cara mendatangi kediaman informan

di jl. Porselen 1 no.5 Jakarta Timur, pada tanggal 20 November 2020.

Penelitian dilaksanakan selama kurun waktu enam bulan, terhitung mulai

dari bulan Juli 2020 hingga bulan Desember 2020. Waktu pelaksanaan dimulai

dari tahap persiapan, pra-penelitian, observasi lapangan, penyusunan, sampai

tahap penelitian.

Page 49: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

33

Tabel 3.1 Periode Penelitian

NO Jenis penelitian 2020 - 2021

JULI AUG SEPT OKT NOV DES JAN FEB

1 Pra-Penelitian

2 Menyusun

Proposal

3 Pengumpulan

Data

4 Pengolahan Data

5 Analisis Data

6 Hasil Akhir

7 Sidang Skripsi

8 Revisi

9 Publikasi Hasil

Penelitian

3.4 Teknik Pemilihan Informan Penelitian

Dalam penelitian, objek penelitian merupakan permasalahan yang dikaji.

Terkadang kata “objek” dan “subjek” sering tertukar pengertiannya. Namun,

objek dan subjek memiliki pengertian yang sangat berbeda di dalam sebuah

penelitian. Menurut Mukhtazar (2020 : 45) subjek merupakan narasumber atau

informan yang menjadi sumber penelitian, sedangkan objek merupakan

permasalahan yang diinvestigasi dalam penelitian. Orang atau responden yang

menjadi sumber data merupakan subjek penelitian.

Sehubungan dengan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti, maka

subjek penelitian adalah dengan anggota Koes Music Fans Club (KMFC), peneliti

memilih enam anggota KMFC atau informan untuk dijadikan sampel penelitian

dengan kategori usia senior dan junior. Senior berusia >50 tahun dan yang berusia

junior <30 tahun. Usia senior dipilih karena dianggap lebih berpengalaman dan

Page 50: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

34

lebih mengetahui kehidupan masa lalu dibandingkan usia junior. Sedangkan usia

junior dipilih guna untuk menghasilkan data yang lebih bervariasi.

Dalam penelitian ini, informan ditentukan dengan menggunakan teknik

Purposive Sampling (sampel bertujuan). Penggunaan purposive tidak terdapat

keterwakilan. Tetapi sebagai sarana untuk menggali sedalam mungkin, sehingga

jika mendapati data yang seragam dari informan dapat dihentikan. Purposive tidak

bergantung pada jumlah, melainkan sejauh mana informasi / data yang diperoleh

dapat menjawab (Kusmayadi, Agung, Satori, 2019 : 23). Sedangkan menurut

Hutagalung (2019 : 70) teknik purposive sampling / judgment sampling

merupakan kerangka dalam memilih informan atau sampel berdasarkan

pengetahuan yang didapat peneliti. Dalam penelitian ini, informannya adalah

anggota Koes Music Fans Club (KMFC), karena anggota KMFC memahami dan

mengetahui informasi tentang cerita masa lalu Band Koes bersaudara sampai

berubah nama menjadi Koes Plus serta memiliki pengetahuan masa lalu saat

pemberitaan Koes Bersaudara di penjara.

Dalam Ishar (2016 : 6) menurut Bogdan dan Taylor (1975) Informan

merupakan sumber data dan pemberi informasi dan responden. Sedangkan

menurut Afrizal (2014 : 139) Informan dengan responden merupakan hal yang

berbeda. Informan adalah orang-orang yang memberikan informasi baik tentang

dirinya sendiri, orang lain, terhadap suatu kejadian, atau suatu hal, sedangkan

responden adalah orang-orang yang menjawab pertanyaan dari pewawancara

tentang dirinya dengan hanya merespons pertanyaan-pertanyaan pewawancara

bukan memberikan informasi atau keterangan mengenai topik penelitian.

Dalam penelitian analisis resepsi anggota Koes Music Fans Club

Mengenai Nasionalisme pada talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan

Nasionalisme Tanpa Jemu”. Peneliti melibatkan enam orang yang dijadikan

sebagai informan. Mereka semua merupakan anggota Koes Music Fans Club.

Peneliti mengkategorikan informan menjadi dua sesuai usia, yaitu usia yang

terbilang senior >50 tahun, dan usia yang terbilang junior <30 tahun yang mana

mereka adalah pecinta musik Koes bersaudara sampai berlanjut menjadi Koes

Page 51: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

35

Plus. Mereka mengetahui sejarah dan cerita masa lalu serta memiliki pengalaman

hidup bagi informan yang sudah berusia senior.

Dalam penelitian ini, Peneliti ingin mengetahui resepsi anggota Koes

Music Fans Club Mengenai Nasionalisme pada talkshow “Yok Koeswoyo Jadi

Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”. Peneliti melibatkan enam

informan yang merupakan anggota KMFC. Peneliti yakin bahwa setiap anggota

KMFC memahami dan mengetahui informasi tentang “nasionalisme” pada

talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”.

Masing masing anggota pasti memiliki pengalaman hidup, pengetahuan, serta

proses penciptaan makna yang berbeda walaupun memiliki hobi yang sama. Maka

dari itu, peneliti ingin melihat bagaimana keenam informan anggota KMFC

meresepsi pemaknaan “nasionalisme” pada talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen

Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu” dalam Medcom.id. Berikut keenam

anggota Koes Music Fans Club:

1) Tedi Hendarwan adalah laki laki berusia 59 tahun. Lahir pada tanggal 11

Februari 1961. Tedi merupakan lulusan sarjana. Pada masa mudanya, ia sangat

menyukai seni musik, dan suka berkumpul dengan teman teman lainnya yang

menyukai musik. Terkhusus berkumpul dengan pecinta lagu lagu Koes

bersaudara dan Koes Plus. Tedi merupakan pengurus dari komunitas Koes

Music Fans Club (KMFC).

2) Agusta Marzall merupakan laki laki yang berusia 60 tahun, lahir pada tanggal

06 November 1960. Pendidikan terakhir Agusta Marzall adalah sarjana. Musik

sudah mendarah daging dalam diri Agusta. Walaupun sudah berusia 60 tahun,

Agusta masih eksis bermusik sampai sekarang. Agusta menjadi drummer di

band T‟Koes. Band T‟Koes dibentuk oleh Teddy selaku ketua komunitas

KMFC guna melestarikan lagu lagu Koes Bersaudara atau Koes Plus.

3) Herman Cassette, beliau adalah laki laki berusia 75 tahun. Lahir pada tahun

1945. Di usia senjanya Herman masih menyukai musik walaupun tidak se-

eksis masa mudanya. Di umur ke 20 tahun Herman mempunyai band lagu

lagu pop populer pada masanya. Herman sering menyanyikan lagu lagu dari

Page 52: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

36

Koes Plus karena lagu mereka sedang terkenal terkenalnya. Lagu lagu Koes

Plus yang penuh makna membuat Herman mengidolakan band Koes Plus.

4) Susilo merupakan laki laki yang lahir pada tanggal 19 November tahun 1962.

Usianya saat ini sudah 59 tahun. Mengenal lagu lagu Koes Plus saat ia berusia

17 tahun. Pada saat itulah Susilo menjadi penggemar Koes Plus. Dimasanya,

menonton tv bersama di lapangan adalah kegiatan biasa yang sering dilakukan

warga. Saat menonton tv, lagu lagu yang sering di putarkan di tv adalah lagu

lagu Koes Plus yang berirama dangdut. Hal ini membuatnya semangat untuk

menonton tv bersama dilapangan karena menurutnya asik. Hanya ada satu tv

di satu lapangan untuk ditonton banyak orang.

5) Ghalifa Marzall adalah laki laki yang baru berusia 22 tahun. Usianya memang

masih muda, tapi siapa sangka, Ghalifa Marzall adalah personel dari band

T‟Koes (guitar, vocal). Ghalifa biasa dipanggil ghali lahir pada tanggal 28

Oktober 1998. Sejak kecil ia sudah menyukai lagu lagu Koes Plus. Karena

kecintaannya pada Koes Plus, style dan gaya berpakaian gali mengikuti era

Koes Plus, berambut gondrong, dan memakai celana cutbray ala Koes Plus.

6) Agus Setiawan laki laki berusia 23 tahun, lahir pada tanggal 22 Agustus 1997.

Agus menyukai musik sejak dia duduk di bangku SMP. Agus menguasai alat

musik gitar. Ia mulai menyukai lagu lagu Koes Plus saat dia menempuh

pendidikan di SMK, lagu yang sangat ia sukai dari Koes Plus berjudul

“Bujangan”. Agus juga menyukai gaya ala tempo jadul (jaman dulu) seperti

suka memakai celana cutbray, dan jaket oversize tempo jadul.

Tabel 3.2 Daftar Informan

Nama Jenis

Kelamin Usia Pendidikan Kategori usia anggota

Tedi

Hendarwan Laki - laki 59 tahun Sarjana

Senior >50 tahun

Agusta

Marzall Laki - laki 60 tahun Sarjana

Senior >50 tahun

Page 53: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

37

Herman

Cassette Laki - laki 75 tahun SMA

Senior >50 tahun

Susilo Laki - laki 59 tahun SMA Senior >50 tahun

Ghalifa

Marzall Laki - laki 22 tahun SMA

Junior <30 tahun

Agus

Setiawan Laki - laki 24 tahun SMK

Junior <30 tahun

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan

wawancara mendalam. Pada dasarnya sumber data terdiri dari dua sumber, (1)

sumber data primer (primary data sources); (2) sumber data sekunder (secondary

data sources, (Hermawan, 2005 : 168):

1. Sumber Data Primer (Primary Data Sources)

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh

peneliti untuk memecahkan masalah atau menjawab penelitian yang

dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif, maupun kausal,

dengan menggunakan metode wawancara mendalam, observasi atau

survey.

Wawancara Mendalam

Mengkonstruksi mengenai kejadian, kelompok, organisasi,

perasaan, motivasi, kepedulian dan kebulatan. Mengkonstruksi

kebulatan kebulatan sedemikian rupa sehingga yang dialami di

masa lalu dapat memproyeksikan kebulatan kebulatan

sebagaimana yang telah diharapkan untuk memperluas

konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagian besar

dari pengecekan anggota (Lincoln dan guba dalam Moleong,

1999) dalam (Kusmayadi, Agung, Satori, 2019 : 23). Pada

penelitian ini, peneliti melakukan wawancara mendalam

dengan enam orang informan yang merupakan anggota Koes

Page 54: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

38

Music Fans Club. Peneliti memilih anggota KMFC sebagai

informan karena sehubungan dengan konten video talkshow

“Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa

Jemu”. Dari keenam informan, terdapat dua orang key informan

karena keduanya paling mengetahui informasi tentang Koes

Bersaudara dan Koes Plus.

Observasi

Upaya pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara

mengamati langsung aktivitas yang sedang berjalan guna

mendapatkan data secara langsung dari lapangan (Kusmayadi,

Agung, Satori, 2019 : 23). Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan observasi seperti, mengamati pertemuan anggota

KMFC dan ikut serta dalam event yang mereka adakan.

2. Sumber Data Sekunder (Secondary Data Sources)

Data sekunder adalah data historis atau data yang telah dikumpulkan

oleh pihak lain. Misalnya dokumentasi dan literatur buku terkait

penelitian

Dokumentasi

Cara menjaring data data sekunder menggunakan dokumentasi

(gambar) yang terkait.

Literatur Buku

Studi yang mempelajari literatur yang ada hubungannya

dengan penelitian yang sedang diteliti dengan menggunakan

bacaan, menelaah buku, dan literaturnya untuk mengumpulkan

data data (Mukhtazar, 2020 : 159)

Dalam penelitian kualitatif, beberapa metode digunakan untuk memenuhi

kebutuhan data yang beraneka ragam tersebut. Beberapa metode pengumpulan

data diantaranya adalah wawancara individual, wawancara kelompok, penelitian

dokumen dan arsip, serta penelitian lapangan (Gunawan, 2015: 141-142). Dalam

Page 55: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

39

penelitian ini, teknik pengumpulan data primer yang digunakan peneliti adalah

primer, diperoleh melalui observasi dan melakukan wawancara mendalam pada

anggota Koes Music Fans Club. Data primer adalah data yang diperoleh langsung

dari lapangan penelitian, melakukan wawancara langsung dengan objek penelitian

(Maryati, Suryawati, 2001 : 110). Sedangkan menurut Istijanto (2005 : 38), data

primer merupakan alternatif lain dari data sekunder, data primer (primary) berarti

utama, asli atau langsung dari sumbernya. Data primer dikumpulkan sendiri oleh

periset sebab sebelumnya belum pernah ada riset sejenis atau hasil riset sejenis

sudah kadaluwarsa. Dalam penelitian ini, data yang di peroleh oleh peneliti

didapat dengan menggunakan dua teknik:

1) Observasi

Menurut Rohidi (2011) dalam Julia (48) Observasi berupaya untuk

mengungkapkan gambaran sistematis mengenai peristiwa, tingkah

laku, karya atau benda yang digunakan. Sedangkan menurut Raco

(2010: 112) observasi merupakan bagian pengumpulan data. Observasi

berarti pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dari

lapangan. Dalam melakukan observasi, ada beberapa proses yang

harus dilalui seperti, mengidentifikasi tempat yang akan diteliti,

membuat pemetaan, mengidentifikasi siapa yang akan diobservasi, dan

menetapkan cara merekam wawancara. Merekam wawancara berguna

untuk memutar kembali suara partisipan agar bisa didengar berkali kali

untuk bisa dianalisis.

Observasi terbagi menjadi dua yaitu: observasi partisipan dan

observasi non partisipan. Observasi partisipan merupakan observasi

dimana peneliti terlibat aktif dengan kegiatan yang sedang diamati dan

mencatat perilaku yang muncul pada saat itu (Borden, Abbott, 1995),

Sedangkan observasi non partisipan merupakan metode observasi

dimana peneliti tidak ambil bagian dalam peri kehidupan masyarakat

yang di teliti (Ni‟matuzahroh, Prasetyaningrum, 2018 : 35-36).

2) Wawancara Mendalam

Page 56: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

40

Wawancara Mendalam (Depth Interview) adalah metode yang

memungkinkan pewawancara untuk bertanya kepada responden untuk

mendapatkan informasi mengenai hal yang diteliti. Peneliti memilih

wawancara mendalam karena tertarik kepada arah yang ditentukan

responden. Mereka tidak mementingkan hipotesis, melainkan mencari

tahu pengalaman pengalaman mereka. Wawancara mendalam biasanya

dilakukan satu sampai tiga jam karena peneliti ingin mengetahui

informasi yang lebih dalam. Sekarang wawancara mendalam bisa

dilakukan dengan melalui internet (Garner , 1999) dalam (West,

Turner, 2008 : 83)

Wawancara mendalam merupakan salah satu teknik pengumpulan

data dalam riset kualitatif. Bertujuan untuk menggali informasi yang

lebih dalam seperti, pendapat, resepsi, persepsi, sikap, mengenai hal

hal yang berkaitan dengan kajian yang diteliti. Wawancara mendalam

memiliki keuntungan dan keterbatasan. Keuntungannya adalah

mengumpulkan data dengan informasi yang mendalam, memperjelas

suatu konsep, dan memberikan data tambahan. Keterbatasan

wawancara mendalam adalah karena melakukan wawancara mendalam

untuk menggali informasi, jumlah respondennya terbatas karena

dibutuhkan waktu untuk melakukan wawancara, untuk mewawancarai

responden harus mempunyai keahlian khusus, hasil wawancara tidak

dapat di kualifikasi karena yang ditarik adalah kesimpulan dan kesan

yang bersifat subjektif (Budiarto, Anggraeni, 2001: 46-47).

Peneliti akan menjelaskan isi dari talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen

Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu” yang menggambarkan tentang jiwa

nasionalisme yang ada pada band Koes Bersaudara sebagai bahan penelitian.

Peneliti akan memberikan pertanyaan kepada anggota Koes Music Fans Club

untuk mendapatkan pendapat mengenai nasionalisme pada talkshow “Yok

Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”. Selain menggali

informasi tentang komunitas Koes Music Fans Club, peneliti juga akan menggali

Page 57: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

41

pengalaman anggota KMFC tentang kecintaan mereka terhadap musik Koes

Bersaudara dan Koes Plus serta mengetahui alasan mengapa mereka begitu

mencintai band legendaris itu. Dengan wawancara mendalam, peneliti dapat

memperoleh informasi secara mendalam dari anggota KMFC. talkshow “Yok

Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu” di pertontonkan di

rumah masing masing anggota karena kondisi dan situasi yang tidak

memungkinkan untuk menonton tayangan secara bersama sama. Setelah

menonton tayangan, peneliti kemudian melakukan wawancara mendalam dengan

para anggota Koes Music Fans Club yang dipilih oleh peneliti berdasarkan dua

kategori usia, yaitu usia senior >50 tahun, dan usia junior <30 tahun.

Data sekunder yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

literatur dan jurnal. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak

lain bukan dari pihak periset atau peneliti. Periset sekedar mencatat, mengakses,

atau meminta data yang sudah berbentuk informasi ke pihak yang yang sudah

mengumpulkannya di lapangan (Istijanto, 2009 : 38). sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2007: 62). Menurut

Wibisono (2003 : 119) data sekunder adalah data yang di dapat dan disimpan

orang lain, biasanya data sekunder merupakan historical masa lalu. Dalam

menggunakan data sekunder, terdapat keuntungan dan kerugian. Kerugian data

sekunder seperti:

- Informasinya sudah usang

- Pendefinisian yang bervariasi

- Kekurangan informasi untuk melakukan verifikasi

- Dan perbedaan satuan unit

Dalam menggunakan data sekunder ada keuntungan yang didapat oleh peneliti

seperti, biaya yang diperlukan untuk memperolehnya tidak semahal jika harus

menggunakan data primer.

3.6 Teknik Analisis Data

Khalayak merupakan salah satu ruang lingkup dalam penelitian

komunikasi. Khalayak merupakan masyarakat yang menggunakan media massa

Page 58: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

42

sebagai sumber pemenuhan kebutuhan bermedianya. Ada dua tipe khalayak,

general public audience dan specialized audience. General public audience

merupakan khalayak yang sangat luas misalnya penonton televisi. Sedangkan

specialized audience dibentuk dari beberapa macam kepentingan bersama dari

anggotanya sehingga bersifat homogen. Anggota specialized audience heterogen

dalam umur, pendidikan, pendapatan, gaya hidup, dan sebagainya, tapi mereka

homogen dalam ketertarikan suatu bidang (Kriyantono, 2006 : 203). Dalam

analisis resepsi khalayak, penggunaan khalayak merupakan bagian yang sangat

penting karena khalayak merupakan sumber yang dapat digali informasinya.

Khalayak bisa disebut juga penonton. Setelah mereka menonton suatu tayangan,

maka mereka akan mencerna dan melakukan proses penciptaan makna (decoding)

untuk apa yang sudah mereka tonton. Penerimaan yang dihasilkan dari masing

masing khalayak akan berbeda beda walaupun tayangan yang mereka tonton

merupakan tayangan yang sama. Untuk melakukan penelitian tentang resepsi,

maka dapat menggunakan analisis resepsi khalayak.

Analisis resepsi khalayak adalah bagaimana khalayak memahami proses

pembuatan makna atau pemaknaan yang dilakukan khalayak saat khalayak

mengkonsumsi tayangan, program televisi, yang digunakan untuk melihat serta

memahami respon, penerimaan, sikap, dan makna yang dibentuk oleh penonton

(Ida, 2014: 161). Dalam penelitian analisis resepsi khalayak selalu menggunakan

teori encoding dan decoding, yaitu tentang bagaimana sumber memproses pesan

menjadi dapat diterima oleh khalayak, kemudian khalayak akan melakukan proses

penciptaan makna yang disebut decoding.

Menurut Hall dalam Morissan (2013: 550-551), khalayak melakukan decoding

terhadap pesan media melalui tiga kemungkinan posisi, yaitu posisi hegemoni

dominan, negosiasi, dan oposisi.

1. Posisi Hegemoni dominan (Dominan Hegemonic Position)

Hall menjelaskan hegemoni dominan merupakan situasi dimana “the

media produce the message; the masses consume it. The audiens reading

coincide with the perfect reading” yang berarti media menyampaikan

pesan kemudian khalayak menerimanya. Apa yang disampaikan oleh

Page 59: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

43

media secara kebetulan juga disukai oleh khalayak.dengan kata lain, media

menggunakan budaya dominan yang berlaku dalam masyarakat dalam

menyampaikan pesan. Pesan yang dibuat harus disesuaikan dengan budaya

dominan di masyarakat. Jika khalayak menginterpretasikan pesan media

dengan cara cara yang dikehendaki media, maka media, pesan dan

khalayak sama sama menggunakan ideologi dominan.

2. Posisi Negosiasi (Negotiated Position)

Posisi dimana khalayak menerima ideologi dominan namun menolak

penerapannya dalam kasus tertentu. Sebagaimana Hall menjelaskan the

audience assimilates the leading ideology in general but opposes its

application in specific case.

3. Posisi Oposisi (Oppositional position)

Posisi dimana khalayak mengubah atau mengganti pesan yang

disampaikan media dengan pesan alternatif. Khalayak menolak makna

pesan media dan menggantikannya dengan cara berpikir mereka sendiri

terhadap topik yang disampaikan media.

3.7 Teknik Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, analisis triangulasi sangatlah penting, supaya

kesimpulan penelitiannya dapat sungguh valid, akurat, dan dipercaya. Dalam

tindakan penelitian sampelnya hanya sedikit, maka dibutuhkan pengambilan data

dari berbagai sudut pandang. Triangulasi adalah melihat suatu realitas dari

berbagai sudut pandang atau perspektif , dari berbagai segi sehingga lebih

kredibel dan akurat (Suparno, 2007 : 71). Menurut Denzin (1989) dalam Darwis

(2003 : 65) triangulasi adalah aplikasi studi yang menggunakan multi metode

untuk menelaah fenomena yang sama. Sedangkan menurut Sahide (2019 : 10)

prinsip triangulasi merupakan prinsip keabsahan data dengan klarifikasi data

melalui penggunaan saluran pengambilan data yang berbeda sampai data yang

didapat telah jenuh sehingga dapat diambil sintesa data yang absah.

Menurut Norman K. Denkin, dalam Mamik (2015 : 117-118) triangulasi

adalah gabungan dari berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena

Page 60: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

44

terkait dari sudut pandang atau perspektif yang berbeda. Triangulasi terdiri dari

empat hal yaitu: (1) triangulasi metode; (2) triangulasi antar peneliti; (3)

triangulasi sumber data; (4) triangulasi teori. Triangulasi ini dapat

dikombinasikan, dilakukan bersamaan dengan kegiatan lapangan, sehingga

peneliti bisa melakukan pencatatan data secara lengkap dengan demikian, data

yang dikumpulkan layak untuk dimanfaatkan.

Penelitian yang sedang peneliti kaji menggunakan triangulasi sumber data.

Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui

berbagai sumber perolehan data. Selain wawancara dan observasi, peneliti bisa

menggunakan observasi terlibat, dokumen, catatan, gambar, dan foto. Masing

masing cara itu akan menghasilkan data yang berbeda, kemudian memberikan

pandangan yang berbeda mengenai fenomena yang diteliti.

Peneliti ini melibatkan enam anggota Koes Music Fans Club dengan

kategori yang berbeda. Peneliti mengkategorikan dari segi usia, untuk

mendapatkan hasil / untuk mendapatkan data yang berbeda dan bervariasi.

Kategori usia senior >50 tahun dan kategori usia junior <30 tahun. Peneliti

melakukan observasi ke markas KMFC serta event yang diadakan KMFC,

kemudian peneliti melakukan wawancara mendalam mengenai nasionalisme

dalam talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa

Jemu” pada keenam informan dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan yang

sama untuk memperoleh data yang peneliti butuhkan. Setelah wawancara

mendalam, peneliti melakukan triangulasi data dari pengamat musik yang

bernama Tato Sulistianto / Tato S / Tato Heygress. Keenam informan pasti

memiliki sudut pandang dan resepsi yang berbeda beda walaupun mereka berada

dalam komunitas yang sama. Triangulasi data dari pihak lain berguna untuk

memberikan data yang lebih konkret.

Page 61: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

45

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Media Indonesia

MetroTV mendapatkan izin siaran pada tanggal 25 Oktober 1999.

MetroTV merupakan anak Media Grup yang dipimpin oleh Surya Paloh. Surya

Paloh merupakan presiden perusahaan atau pemimpin perusahaan (CEO). Surya

Paloh memiliki banyak pengalaman dalam industri media lokal dan penerbit koran

nasional ketiga di Indonesia. Tenaga kerja awal Media Indonesia adalah 280

karyawan, dan sekarang perusahaan Media Indonesia memiliki 1200 karyawan

yang rata rata bekerja di ruang produksi dan area redaksi. MetroTV merupakan tv

berita. Selalu mengedepankan berita berita terbaru dan terpercaya untuk disajikan

kepada khalayak.

Gambar 4.1

Logo Media Indonesia

(https://images.app.goo.gl/aPCgXX8LCwiSqCTa8)

Diakses pada Kamis, 7/12/20, 18:10

MetroTV memberikan tayangan yang berkualitas, memberikan berita yang

rata rata adalah hard news. Sebagian besar konten konten MetroTV adalah berita

dan wawancara bersama orang orang ternama dan berpengaruh. Anak perusahaan

Media Grup bukan hanya MetroTV saja. Seiring perkembangan zaman, Media

Grup juga membuat kanal atau saluran berita pada YouTube. Media Grup

Page 62: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

46

Indonesia memiliki anak perusahaan di kanal YouTube bernama Medcom.id.

Sama halnya dengan MetroTV, kanal YouTube Medcom.id memberikan tayangan

yang berisikan berita. Medcom.id memberikan berita yang dikemas kedalam

video talkshow dengan wawancara bersama orang orang yang berpengaruh.

Medcom.id berisikan Video talkshow untuk menyuguhkan informasi dan edukasi

(linkedin MediaIndonesia, dilihat pada Kamis, 7/12/20, 18:14).

4.1.2 Kanal YouTube Medcom.id

Medcom.id merupakan kanal YouTube yang berbeda dari kanal YouTube

lainnya. Kanal YouTube lainnya biasanya berisikan konten yang mengumbar

sensasi, menggoda, menipu atau biasa disebut prank, sampai konten yang

berisikan hal kriminalitas, mistik, dan seksualitas dieksploitasi habis oleh

youtuber youtuber muda sekarang ini. Media online sekarang ini hanya

mengutamakan kecepatan jualan dibandingkan dengan karya yang dihasilkan.

Sama hal nya dengan media televisi yang selalu bersaing dan berlomba lomba

untuk menyampaikan berita terupdate untuk apapun yang terjadi, termasuk berita

berita ringan. Kecenderungan viral konten dan selalu ingin menjadi yang terdepan

dalam menyampaikan informasi membuat kualitas sering terabaikan.

Medcom.id memberikan hal yang berbeda dari kanal kanal lainnya.

medcom.id memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Hal ini dilakukan

Medcom.id untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda juga dari kanal lainnya.

keunikan kanal Medcom.id adalah mengutamakan kualitas video yang dihasilkan.

Kualitas yang dihasilkan sangat penting bagi suatu pemberitaan atau informasi

yang sifatnya berbobot dan berat. Medcom.id menggunakan cara depth interview

untuk menggali berita yang lebih dalam dan sah atas kebenarannya berdasarkan

narasumber yang terpercaya.

Kanal YouTube Medcom.id di ikhtiarkan bukan untuk menampilkan

jurnalisme baru, tetapi “jurnalisme lama” yaitu jurnalis yang merujuk kembali ke

akarnya. Mengedepankan cara jurnalisme yang sesuai dengan nilai nilai jurnalistik

yang ada seperti: (1) memiliki rasa ingin tahu yang disertai skeptisisme, (2)

melakukan cek ricek dan verifikasi ulang, (3) serta memperteguh nilai nilai

Page 63: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

47

jurnalistik. Sebagai “News Video Portal” Medcom.id tampil dalam bentuk

multimedia. Konten dalam Medcom.id tidak hanya berisikan foto, dan teks, tetapi

juga audio, video, grafis dan video grafis. Lewat video yang dibuat dengan

informasi yang padat berisi, khalayak diharapkan mendapatkan informasi lebih

dan mendapatkan pencerahan serta inspirasi. Melalui tulisan tulisan yang

ivestigatif dan lengkap, khalayak juga diharapkan untuk bisa memahami isu, dan

mengambil keputusan. Bersama para awak berpengalaman serta jaringan media

grup yang terpercaya, Medcom.id juga memanfaatkan data publik kemudian

menyajikan dengan berita yang informatif melalui visual yang memikat

(Medcom.id, dilihat pada Rabu, 2/12/20, 02:08)

Gambar 4.2

Logo Medcom.id saat wawancara dengan Yok Koeswoyo

(Sumber : https://images.app.goo.gl/pdNz3g93XKa5mks28)

Diakses pada Rabu, 2/12/20, 02:15

Gambar 4.3

Logo Medcom.id terbaru

(Sumber : https://images.app.goo.gl/13AQvfgj4Eke3h697)

Diakses pada Rabu, 2/12/20, 02:20

Page 64: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

48

4.1.3 Talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme

Tanpa Jemu”

Talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa

Jemu” dalam Medcom.id berdurasi 01:03:35. Berisikan wawancara mendalam

dengan sang legenda musik Indonesia. Beliau bernama Yok Koeswoyo personel

dari band Koes bersaudara dan Koes Plus. Yok Koeswoyo merupakan bassis dan

vokalis serta pencipta lagu. Lagu yang beliau ciptakan dan terkenal sampai saat ini

berjudul “Kolam Susu”. Sebelum menjadi band Koes Plus, band yang pertama

kali dibentuk bernama Koes Bross (Koes Brothers). Band Koes Bross eksis pada

tahun 60. Namun, karena nama Koes Bross di anggap kebarat baratan maka nama

Koes Bross diganti menjadi Koes Bersaudara. Dengan kata lain, Koes Bersaudara

merupakan jelmaan dari band Koes Bross yang berganti nama. Personelnya sama,

hanya saja nama band nya berubah. Personelnya terdiri dari keluarga Koeswoyo

yaitu, Tonny Koeswoyo (lead guitar, keyboard, piano, vocal), Nomo Koeswoyo

(drum, vocal), Yon Koeswoyo (rhythm, vocal), dan Yok Koeswoyo (bass, vocal).

Band Koes Bersaudara eksis di tahun 1962. Saat sedang naik daun berkat karya

karya yang diciptakan, Koes bersaudara dipenjarakan pada tahun 1965 karena

musiknya dianggap berkiblat pada The Beatles, Rolling Stone, The BeGees.

Mereka dipenjarakan selama tiga bulan. Walaupun di dalam penjara, mereka tetap

menghasilkan karya karya lagu, seperti “Hidup dalam BUI dan Balada Kamar

15”.

Dalam talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme

Tanpa Jemu” sang legenda hidup Yok Koeswoyo menceritakan semua

pengalaman pengalamannya beserta rekan rekannya saat di sergap dan di tahan

untuk dipenjarakan di penjara Glodok. Beliau juga menceritakan tentang suatu

tujuan yang dibentuk bung Karno perihal pemenjaraan band Koes Bersaudara

dalam lagu To The So Called Guilties. Saat masuk penjara, nama bandnya masih

Koes bersaudara belum berubah menjadi Koes Plus. Yok Koeswoyo juga

menceritakan tentang latar belakang penciptaan lagu lagu mereka yang liriknya

Page 65: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

49

penuh makna. Saat beliau beserta rekan rekannya mendapatkan inspirasi, saat itu

pula penulisan lirik lagu di mulai.

Lagu lagu yang mereka ciptakan liriknya menceritakan keindahan alam

Indonesia. Salah satunya adalah lagu “Kolam Susu” Yok Koeswoyo menciptakan

lagu Kolam Susu karena mendapat inspirasi dari orang jerman. Saat itu Yok

Koeswoyo dan Tonny Koeswoyo pergi memancing di daerah kepulauan seribu

dan mobilnya mogok, kemudian mereka berdua meminta bantuan tumpangan, tiba

tiba orang asing berkebangsaan Jerman menghampiri mereka dan bertanya,

“kalian masih study atau bekerja dimana?”

Yok Koeswoyo dan Tonny Koeswoyo pun menjawab “Tidak, kami bermusik”

orang Jerman itu kaget dan berkata “wah kaya dong kalian”

Yok Koeswoyo membantah perkataan orang asing tersebut, “bagaimana mau

kaya? wong kita aja mau nyebrang ke Sumatera masih lewat laut”

orang berkebangsaan Jerman pun membantah perkataan Yok Koeswoyo dengan

mengatakan “kamu itu ga punya laut, all you have pool so milk”

saat itulah Yok Koeswoyo menyadari betapa kayanya lautan dan alam Indonesia

sampai sampai orang asing berkata bahwa laut Indonesia merupakan kolam susu.

Kolam susu berarti kemakmuran dan kekayaan, maka Yok Koeswoyo membuat

lagu yang berjudul “Kolam Susu”.

Selain menceritakan tentang karya karya berupa lagu lagu yang dihasilkan

berdasarkan inspirasi yang didapat dari pengalaman hidup, Yok Koeswoyo dalam

wawancara Medcom.id menjelaskan tentang kebenaran yang telah dirahasiakan

selama ini. Sebenarnya Koes Bersaudara di penjarakan karena ada misi

kenegaraan. Bisa dikatakan, dipenjarakannya Koes Bersaudara merupakan

permainan dari pemerintah untuk menjalankan kepentingan negara (durasi

00:19:00). Jiwa Nasionalisme mereka benar benar tanpa jemu, karena sebenarnya

mereka diutus oleh Ir.Soekarno untuk menjalankan misi negara. Tetapi mereka

diminta untuk diam dan tidak membocorkan kepada siapapun bahwa pemenjaraan

mereka hanyalah sandiwara. Dengan kata lain, Koes Bersaudara merupakan

bagian dari intelegent negara.

Page 66: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

50

Gambar 4.4

Yok Koeswoyo bercerita

(Sumber :Medcom.id)

Koes bersaudara sangat mengagumi proklamator Indonesia. Koes

bersaudara juga sangat mencintai keindahan alam Indonesia, sehingga banyak

karya karya mereka yang inspirasinya berasal dari keindahan alam Indonesia.

Untuk membangun jiwa nasionalisme pada saat itu, Koes bersaudara menciptakan

mars yang berjudul “Jiwa Nusantara”.

4.1.4 Koes Music Fans Club

KMFC merupakan kependekan dari Koes Music Fans Club, awal mula

perkumpulan ini tercipta karena sekumpulan orang yang menyukai Koes Plus

selalu berkumpul dan selalu membahas hobi yang sama di tahun 2000. Tahun

2005 perkumpulan ini resmi menjadi komunitas yang legal yang di beri nama

Koes Music Fans Club. Pendiri sekaligus pengurus komunitas KMFC adalah

seorang seniman musik bernama Tedi Hendarwan. Markas komunitas ini berada

di wilayah jakarta barat kebon jeruk tepatnya di komplek pertambangan 1 no.5

Kelapa Dua. Komunitas KMFC sudah berdiri 20 tahun lamanya. KMFC memiliki

anggota dengan jumlah ±10.000 tersebar di pulau Jawa. Anggota KMFC tidak

Page 67: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

51

harus diresmikan secara formal. Bagi KMFC, siapapun yang satu visi, misi, dan

hobi, mereka sudah menjadi bagian dari KMFC.

Gambar 4.5

Logo komunitas KOES MUSIC FANS CLUB

(Sumber : Tedi Hendarwan KMFC)

4.2 Hasil Penelitian

Berdasarkan video talkshow yang diteliti, peneliti membagi scene

pembicaraan Yok Koeswoyo mengenai nasionalisme menjadi sebelas

pembahasan. Bahasan pertama adalah pemahaman anggota Koes Music Fans Club

mengenai nasionalisme; bahasan kedua adalah saat Yok Koeswoyo menjelaskan

tentang inspirasi pembuatan lagu “Kolam Susu”; bahasan ketiga adalah pesan

untuk mencintai tanah air pada lirik lagu “Nusantara”; bahasan keempat adalah

saat Yok Koeswoyo memberikan istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan

kolam susu lagi”; bahasan kelima adalah skenario dipenjarakannya band Koes

Bersaudara untuk menjalankan misi rahasia; bahasan keenam yaitu penegasan

Yok Koeswoyo “kalau untuk bangsa dan negara, matipun rela”; bahasan ketujuh

tentang penciptaan lagu lagu untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang

beragam suku, budaya, dan agama; bahasan kedelapan yaitu saat Yok Koeswoyo

Page 68: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

52

menceritakan tentang Tonny Koeswoyo merupakan sosok yang keras

menyampaikan aspirasi sesuai dengan keadaan “kalau rumah kita bocor itu jangan

disuruh nampung air aja, atapnya itu diganti!”; bahasan kesembilan adalah, Yok

Koeswoyo menceritakan tentang album “To The So Called Guilties” yang

memberikan kode karena dituduh bersalah; bahasan kesepuluh pesan Yok

Koeswoyo agar “jangan meninggalkan identitas seni dan budaya daerah”; dan

yang terakhir bahasan kesebelas tentang filosofi jawa yang disampaikan Yok

Koeswoyo yaitu “sedulur papat lima pancer” merupakan dasar pembentukan

pancasila.

4.2.1 Pemahaman Anggota Koes Music Fans Club mengenai Nasionalisme

Dalam keseluruhan video talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia

dan Nasionalisme Tanpa Jemu”. Pembahasan pemahaman anggota Koes Music

Fans Club mengenai nasionalisme informan menyimpulkan keseluruhan video

talkshow mengenai nasionalisme, setiap informan akan memberikan penerimaan

yang berbeda beda, proses pembuatan makna masing masing informan berbeda,

itu semua tergantung dengan latar belakang pendidikan informan, pengalaman

masa lalu, dan pengetahuan dari informan. Menurut Informan pertama Tedi

Hendarwan, nasionalisme adalah sifat mencintai negeri. Sifat nasionalisme bisa

dilakukan ke dalam segala bidang asalkan mengarah kepada kecintaan terhadap

Indonesia.

“nasioalisme itu… mencintai negeri. Mengabdi sama negeri. Semua tergantung

bidangya masing masing. Kalau tentara ya harus melindungi negara, kalau guru

harus mengajarkan nilai nilai pancasila, kalau pelajar harus bisa bawa nama

Indonesia, kalau penyanyi yaa harus bisa ciptain musik yang liriknya ada unsur

nasionalismenya. Jadi tergantung ya… tergantung sama konteks dan bidangnya”

(Tedi Hendarwan, 06 Oktober 2020).

Informan pertama mengatakan bahwa apapun dan siapapun bisa menjadi

seorang nasionalis. Jika seseorang menunjukkan tindakan mencintai negeri, maka

dia sudah bisa dikatakan sebagai nasionalis. Semua itu tergantung dengan bidang

yang ditekuni.

Page 69: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

53

Informan kedua memiliki pendapat yang sama dengan informan pertama.

Orang yang mencintai negaranya sudah menjadi seorang nasionalis. Sikap dan

tindakan adalah hal yang utama. Sikap nasionalis harus disertakan dengan

tindakan.

“setau papa, nasionalisme adalah orang yang mencintai Indonesia, yang mau

melakukan apapun demi membawa nama Indonesia menjadi lebih baik. Gitu...”

(Agusta Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kedua mengatakan bahwa, sepengetahuannya orang yang sudah

memiliki jiwa nasionalisme pasti akan melakukan apapun demi membawa nama

baik negara. Jika mampu membawa nama baik Indonesia, pasti akan membuat

Indonesia menjadi lebih baik lagi. Otomatis Indonesia akan dilihat baik oleh

negara negara lain.

Informan ketiga juga memiliki pendapat yang sama dengan informan

sebelumnya. Jiwa nasionalisme harus dibarengi dengan tindakan. Kemudian

informan kedua membandingkan nasionalisme tempo dulu dan sekarang.

“nasionalisme itu apa ya… rasa yang di barengin sama tindakan buat mencintai

bangsa. Kan kalau dulu harus perang, kalau sekarang ga perlu berperang, udah

enak. Tapi rasa nasionalisme itu harus tetep ada didalam diri kita. Kalau bukan

kalian kalian yang masih muda, siapa yang lagi mencintai negara nantinya?...

nah itu” (Herman Casette, 07 November 2020).

Informan ketiga mengatakan bahwasanya untuk menjadi seorang

nasionalis, tindakan dan perilaku merupakan hal penting. Jika tidak disertai

tindakan berarti tidak lengkap. Nasionalis di jaman dulu harus berperang, berbeda

dengan jaman sekarang, nasionalisme bisa dilakukan dalam hal apapun yang

bertujuan untuk mengangkat nama baik Indonesia. Hal itu merupakan kewajiban

bagi anak anak muda jaman sekarang.

Informan keempat berpendapat bahwa orang orang yang berjuang demi

Indonesia berarti memiliki jiwa nasionalisme. Nasionalisme merupakan sebuah

rasa di dalam jiwa. Jiwa nasionalis adalah ada didalam diri seseorang yang

membela negara.

Page 70: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

54

“waduuh… baru mulai udah berat pertanyaannya hahaha. Nasionalisme itu tuh

orang orang yang berjuang demi bangsa Indonesia. Apa ya, bukan orangnya sih

yang disebut nasionalisme. Tapi jiwa nya, didalam dirinya itu ada semangat

juang yang tinggi untuk bela negara” (Susilo, 08 November 2020).

Informan keempat mengatakan selain memiliki rasa semangat untuk

membela negara, tetap harus ada tindakan perjuangannya. Sebab nasionalis

merupakan sifat. Jika tidak di terapkan ke dalam tindakan, maka akan menjadi sia

sia.

Informan kelima memiliki pendapat yang sama dengan keempat informan

sebelumnya. Nasionalisme merupakan rasa semangat perjuangan. Nasionalisme

merupakan rasa cinta terhadap Indonesia dalam segala hal. Membawa nama baik

Indonesia juga merupakan nasionalisme.

“jiwa nasionalisme itu, jiwa yang selalu membela tanah air, yang mencintai

Indonesia, yang membawa nama baik bangsa, pokonya segala tindakan yang

bikin nama bangsa itu naik” (Ghalifa Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kelima mengatakan dengan sangat tegas bahwa orang yang

berjiwa nasionalisme adalah orang membela tanah air. Intinya segala tindakan

dalam membela tanah air dan membawa nama baik bangsa disebut nasionalisme.

Informan keenam juga memiliki pendapat yang sama dengan informan

sebelumnya. Sama sama mengatakan bahwa nasionalisme adalah mencintai

Indonesia. Mencintai segala hal yang ada di Indonesia.

“Nasionalisme? Hmm… itu rasa cinta sama Indonesia. Bingung saya

ngejelasinnya. Ya menurut saya nasionalisme itu cinta sama negeri sendiri. Cinta

sama alamnya, budaya, pokonya semua teantang Indonesia” (Agus Setiawan, 20

November 2020 )

Informan keenam mengatakan bahwa mencintai negeri sendiri merupakan

nasionalisme. Mencintai alam Indonesia, budaya Indonesia dan lain lain. Apapun

yang menyangkut nama Indonesia haru dicintai.

Dari keenam informan tersebut, rata-rata mereka memiliki resepsi atau

penerimaan yang sama mengenai pemahan nasionalisme. Rata rata berpendapat

bahwa nasionalisme adalah sikap yang disertai tindakan dalam mencintai segala

Page 71: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

55

hal yang ada di Indonesia. Seperti budaya, adat, alam Indonesia dan lain

sebagainya.

4.2.2 Inspirasi Pembuatan Lagu “Kolam Susu”

Dalam scene pertama durasi 00:07:25, host Shindu Alpito bertanya kepada

legenda hidup Yok Koeswoyo “bagaimana cerita dari lagu Kolam Susu? Kolam

susu ini apa?” Kemudian Yok Koeswoyo menjawabnya secara detail. Yok

menjelaskan cerita di balik lagu kolam susu. Saat itu Yok dan Nomo pergi

memancing ke pulau Seribu, kendaraan yang mereka kendarai mogok, kemudian

mereka melihat ada orang asing berkebangsaan Jerman, dan mereka melambaikan

tangan. Disinilah percakapan antara Yok, Nomo, dan orang Jerman tersebut

dimulai. Orang Jerman bertanya kepada Yok dan Nomo tentang pekerjaan

mereka, kemudian Yok dan Nomo menjawab kalau mereka bermusik. Orang

Jerman tersebut mengatakan bahwa Yok dan Nomo adalah orang kaya, karena

biasanya orang yang bermusik memiliki banyak uang. Tetapi Yok membantah

perkataan orang Jerman, dan mengatakan bahwasannya Yok dan Nomo tidaklah

kaya, karena jika ingin pergi ke Sumatera Yok dan Nomo masih melewati laut

(tidak lewat udara). Orang Jerman langsung berkata “all you have pool so milk”

dari kata kata inilah jiwa Yok tergerak dan langsung menyadari bahwa Indonesia

memiliki kekayaan berlimpah sampai lautnya saja diistilahkan sebagai susu. Jadi,

Yok mendapatkan inspirasi untuk membuat lagu kolam susu dari perkataan orang

jerman yang mengatakan “all you have pool so milk”. Terkait dengan pendapat

Yok Koeswoyo, Setiap informan memaknainya berbeda-beda.

Informan pertama bernama Tedi Hendarwan, Tedi adalah anggota KMFC

yang berusia senior yaitu 59 tahun. Tedi sudah bergabung KMFC selama 20 tahun

sejak tahun 2000. Namun pada tahun 2000 KMFC belum memiliki legalitas.

Sebelum melihat tayangan Dalam talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia

dan Nasionalisme Tanpa Jemu”, Tedi sudah mengetahui darimana inspirasi

pembuatan lagu “Kolam Susu” didapat. Di tambah lagi penjelasan Yok Koeswoyo

pada talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa

Page 72: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

56

Jemu” membuat dirinya semakin yakin bahwa jawabannya memang benar. hasil

wawancara Tedi tentang pendapat Yok:

“saya sudah tau cerita ini, sebelum saya lihat tayangan tadi, saya juga sudah tau

cerita tentang kolam susu. Yok itu cerdas, setiap ada yang berkesan langsung

dibikin lagu. Ya… contohnya itu, lagu Kolam susu yang sampai sekarang masih

eksis. Hebat beliau. Awalnya itu gini, Yok itu pergi mancing sama Nomo, terus

dia ketemu sama orang Jerman. Orang Jerman kagum sama mereka berdua

karena mereka berdua pemusik. Nah… orang Jerman itu anggap kalo pemusik

berarti kaya. Tapi Yok nya ngebantah omongan orang Jerman, Yok bilang kalo

dia sama Nomo masih miskin karena mau ke Sumatera aja lewat laut. Terus

orang Jerman bantah omongan Yok dan bilang kalo semua lautan Indonesia itu

semuanya adalah susu. Yok itu jiwa nasionalismenya tinggi. Begitu dia denger

omongan orang asing, dia ga mau kalah sama orang asing yang bilang Indonesia

itu airnya susu semua. Akhirnya dia bikin lagu deh…. Liriknya itu kan

menceritakan kekayaan alam Indonesia yang berlimpah. Memang benar apa yang

dikatakan sama Yok itu. susu kan minuman yang paling banyak manfaatnya.

Sama juga alam Indonesia yang bisa bermanfaat untuk semua. Sebagai orang

Indonesia Yok lebih bangga dari orang asing itu. Dia mau jiwa nasionalisme dan

jiwa cinta tanah airnya dikenang sampai kemasa selanjutnya. Dan terbukti,

sampai sekarang lagunya masih eksis. Dulu sempet dipake buat jingle iklan

minuman di tv, iya toohhh? Jiwa nasionalisme kan bukan ikut perang aja, bikin

karya ngebangga banggain tanah air juga nasionalisme namanya”. (Tedi

Hendarwan, 06 Oktober 2020).

Informan pertama menyatakan bahwa jiwa nasionalisme juga bisa

dituangkan lewat karya, contohnya Yok Koeswoyo yang menulis lagu kolam

susu. Hasil karya akan dikenang oleh generasi selanjutnya. Dari lirik lirik yang

ada pada lagu kolam susu terdapat makna yang dalam. Informan pertama

memaknai “kolam susu” sebagai kekayaan alam berlimpah yang dimiliki

Indonesia. Mencintai negara sendiri itu tidak harus mengikuti perang, membuat

karya untuk membanggakan negara sendiri juga merupakan salah satu jiwa

nasionalisme.

Page 73: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

57

Begitu pula informan kedua, Agusta Marzall yang berusia senior 60 tahun.

Merupakan anggota KMFC, Ia sangat terkesan melihat tayangan talkshow “Yok

Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”. Agusta terkesan

karena isi wawancara di dalam tayangan ini sangat berbobot. Agusta berharap,

dengan adanya talkshow ini, generasi selanjutnya akan tetap mengenang Koes

Bersaudara dan Koes Plus sebagai band yang amat sangat berpengaruh di

belantika musik Indonesia dan pemusik yang paling memiliki jiwa nasionalisme

tinggi di antara pemusik lainnya. Agusta sudah mengetahui cerita sebenarnya

tentang lagu kolam susu. Setelah melihat tayangan ini ia takjub karena

pengetahuan yang ia miliki seputar Koes Bersaudara dan Koes Plus sama dengan

realitanya dan ia membenarkan perkataan Yok pada talkshow.

“itu semua emang bener... Lagu itu tuh terbentuk karena orang jerman. Yok itu

ga mau kalah, orang asing bisa bilang “all you have pool so milk” kenapa dia

engga. Perbincangan ini terjadi waktu Yok mancing sama Nomo di Kepulauan

Seribu. Akhirnya Yok nulis lagu Kolam susu. Yok tertampar sama kata kata orang

asing itu. Dia ngerasa bahwa dia itu harus lebih mencintai negara Indonesia dari

orang Jerman itu. Jiwa nasionalismenya dia udah bener bener tingkat tinggi.

Mana ada orang zaman sekarang bikin lagu yang bangga banggain kekayaan

alam Indonesia? Ga ada. Lagu kolam susu itu menggambarkan apapun sumber

daya alam di Indonesia bisa di manfaatkan, sampai sampai lautan yang asin

dibilang kolam susu, berarti kan manis hasil lautnya bisa bikin sejahtera. Jiwa

nasionalismenya dia patut di contoh sama generasi zaman sekarang”. (Agusta

Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kedua menyatakan bahwa cerita lagu kolam susu memang benar

seperti itu. informan kedua memaknai kolam susu sebagai kekayaan lautan

Indonesia, bisa mensejahterakan karena hasilnya seperti susu yang memiliki

banyak manfaat. Cerita tentang lagu kolam susu yang memiliki arti kekayaan

yang berlimpah. Ia berharap, generasi selanjutnya mengetahui tentang hal ini.

Karena di zaman sekarang ini jarang sekali orang yang berjiwa nasionalisme

tinggi. Karakter Koes Bersaudara patut dicontoh oleh generasi sekarang.

Page 74: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

58

Informan ketiga bernama Herman Cassette, Herman adalah anggota

KMFC yang berusia senior yaitu 75 tahun. Setelah melihat tayangan talkshow

“Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”, Herman baru

mengetahui latar belakang pembuatan lagu kolam susu. Sebelumnya Herman

tidak mengetahui cerita sebenarnya. Yang ia ketahui, lagu kolam susu dibuat

hanya untuk menceritakan keindahan indonesia saja. Ternyata pada realitanya,

lagu kolam susu dibuat untuk menunjukkan kebanggaan terhadap kekayaan

Indonesia kepada orang asing.

“Loh… justru saya baru tau, setua ini saya gatau lagu kolam susu itu diciptakan

karna pernyataan orang asing, terimakasih yaa… setelah saya lihat tayangan opo

ini? yaa.. pokonya yang tadi, saya jadi paham jelas Koes Bersaudara itu punya

jiwa nasionalisme yang kuat yoo… sampe Yok bikin lagu sebegitu indah

maknanya. Bener deh saya gatau kalo lagu ini tercipta karena pernyataan orang

asing. Kolam susu itu lagu yang mendeskripsikan alam Indonesia yang

menguntungkan. Makannya diistilahkan sama susu. Karena susu kan minuman

yang manfaatnya banyak.” (Herman Casette, 07 November 2020).

Informan ketiga menyatakan bahwa ia tidak mengetahui cerita tentang

lagu kolam susu. Di umurnya yang sudah senja, dia baru mengetahui cerita

sedetail ini langsung dari Yok Koeswoyo yang diwawancara dalam tayangan

talkshow Medcom.id. Informan ketiga memaknai perkataan Yok tentang kolam

susu sebagai kekayan alam Indoensia yang menguntungkan bagi banyak orang. Ia

berterima kasih karena sudah memperlihatkan tayangan talkshow “Yok Koeswoyo

Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu” karena ia jadi mengetahui

informasi yang belum ia ketahui.

Sama halnya dengan informan ketiga, informan keempat anggota KMFC

yaitu Susilo yang berusia senior, usianya sekarang 59 tahun. Susilo juga tidak

mengetahui persis cerita tentang inspirasi dari pembuatan lagu kolam susu. Susilo

hanya mengetahui bahwa lagu itu diciptakan karena kekayaan maritim Indonesia.

“yang saya tahu, ini lagu kolam susu itu dibikin karena Indonesia itu lautannya

gede, luas lautnya, banyak ikannya, hasil lautnya berlimpah pokoknya. Jadi Koes

Bersaudara bikin dah tuh lagu kolam susu. Kan bukan lautan hanya kolam susu,

Page 75: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

59

jadi lautan itu seolah olah manis, manis itu dalam arti kata kaya. Di tayangan

tadi baru jelas cerita sebenarnya bagaimana. Ya namanya jaman dulu ya kan…

hp aja ga ada, informasi susah didapat kalo bukan dari tv sama radio. Itu juga

jarang jarang ada yang punya. Yang punya begituan itu udah kaya banget dulu

mah. Hebat banget ya berarti Yok Koeswoyo, bisa dapat inspirasi dari omongan

orang asing. Dan lagi dia gamau kalah sama orang asing buat bangga banggain

negaranya. Salut saya, nasionalis emang dia” (Susilo, 08 November 2020).

Informan keempat menyatakan bahwa tidak mengetahui banyak tentang

cerita inspirasi pembuatan kolam susu, yang ia tahu hanya lagu kolam susu

menceritakan tentang kekayaan maritim Indonesia. Informan keempat salut

dengan hasil karya Yok Koeswoyo yang menciptakan lagu atas dasar rasa cinta

dan kebanggaannya terhadap tanah air.

Informan kelima merupakan anggota KMFC yang berusia junior, informan

kelima bernama Ghalifa Marzall, berusia 22 tahun. Ghalifa sudah mengetahui

cerita tentang lagu kolam susu. Sejak kecil Ghalifa sudah diceritakan oleh

ayahnya yang merupakan penggemar Koes bersaudara juga.

“gua udah tau cerita ini, papa gua juga penggemar Koes Bersaudara. Dan

sekarang juga gua jadi penggemar berat Koes Bersaudara sama Koes Plus. Dari

kecil gua udah jadi personel band T-Koes, band pelestari lagu lagu legendaris

Koes Bersaudara sama Koes Plus. Gua appreciate banget sama mereka mereka,

biarpun pemusik, tapi mereka tetap jadi patriot bangsa. Menurut gua makna lagu

kolam susu itu ceritain kalo Indonesia itu kaya, makmur, sejahtera, tanah surga.

Surga men…. kebayang ga sama indahnya surga? Lo mau apa aja, ada disana.

Yok Koeswoyo itu bilang Indonesia itu tanah surga. Bangga banget dia sama

alam Indonesia. Lah anak muda zaman sekarang sukanya malah lagu yang pake

bahasa asing” (Ghalifa Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kelima menyatakan sudah mengetahui cerita tentang lagu kolam

susu. Ayahnya juga seseorang yang mengidolakan Koes Bersaudara sampai

menjadi Koes Plus. Sejak kecil, Ghalifa sudah menjadi personel band pelestari.

Band nya bernama T-Koes band. Ghalifa sangat appreciate dengan Koes

bersaudara karena mereka adalah seorang patriot yang berjiwa nasionalis.

Page 76: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

60

Menurut informan kelima, makna lagu kolam susu menceritakan kalo Indonesia

itu kaya, makmur, sejahtera, tanah surga. Dimana kata kata surga diistilahkan

sebagai tempat yang indah, jika ingin sesuatu maka sudah tersedia. Yok

Koeswoyo itu bilang Indonesia itu tanah surga.

Informan keenam adalah informan terakhir yang berusia junior, usianya

saat ini 24 tahun, memiliki nama lengkap Agus Setiawan. Agus hanya menyukai

lagu lagu dari Koes Bersaudara dan Koes Plus tetapi tidak dengan ceritanya. Agus

bersemangat sekali melihat tayangan talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen

Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”. Karena Agus ingin mengetahui cerita

yang sebenarnya.

“gatau apa apa saya soal cerita Koes Bersaudara sama Koes Plus, saya Cuma

suka lagu lagunya. Begitu saya liat tayangan apa ini? wawancara Yok ya? Saya

jadi tertampar. Ga nyangka aja Yok Koeswoyo nyiptain lagu ini itu karena beliau

gamau kalah sama orang asing yang bilang kalo Indonesia itu lautnya kolam

susu. Saya yakin, Yok Koeswoyo juga tertampar karena perkataan dari orang

asing itu, makannya beliau bikin lagu kolam susu deh. Menurut saya, kolam susu

itu berarti kekayaan. Kayanya bukan Cuma lagu kolam susu yang nyeritain

tentang kekayaan Indonesia deh, banyak malah, lagu mereka itu rata rata isinya

Indonesiaisme banget. Apa namanya kalo cinta Indonesia? Hmm… iyaaa

nasionalisme yaa…” (Agus Setiawan, 20 November 2020 )

Informan keenam menyatakan bahwa ia tidak mengetahui persis cerita dari

band legendaris Koes Bersaudara dan Koes Plus. Ia hanya menyukai lagu lagunya

saja. Cerita tentang inspirasi lagu kolam susu pun ia tidak mengetahuinya. Hanya

memahami maksud liriknya saja. Makna kolam susu menurut informan keenam

adalah kekayaan. Ia berpendapat bahwa Koes Bersaudara dan Koes Plus sangat

Indonesiaisme.

Dari keenam informan tersebut, rata-rata mereka memiliki resepsi (making

meaning process) yang berbeda-beda terhadap cerita yang menjadi inspirasi

pembuatan lagu “Kolam Susu”. Pemaknaan terhadap cerita tersebut oleh ketiga

informan adalah mereka mengetahui cerita yang menjadi inspirasi pembuatan lagu

“Kolam Susu”. Berbeda dengan tiga informan lainnya yang mengatakan bahwa

Page 77: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

61

mereka tidak mengetahui cerita tersebut sebelum melihat tayangan talkshow “Yok

Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”.

4.2.3 Pesan Untuk Mencintai Tanah Air Pada Lirik Lagu “Nusantara”

Pada scene kedua durasi 00:10:30, host Shindu Alpito dan Yok Koeswoyo

membicarakan tentang “pesan untuk mencintai negeri pada lirik lagu

“Nusantara””. Lagu nusantara terdiri dari, nusantara I; nusantara II; nusantara III;

nusantara IV; nusantara V; nusantara VI; nusantara VII. Semua lirik yang ada

pada lagu nusantara merupakan suara hati dan manifestasi serta rasa syukur

sekaligus mempromosikan Indonesia.

Untuk yang lahir dan besar di nusantara, jangan berjiwa lain, apalagi

membeda bedakan suku, ras, dan agama. Kita semua sudah dimulai dengan

sumpah palapa, kemudian sumpah pemuda. Harus kita laksanakan bersama sama.

Semua ini adalah tugas untuk generasi sekarang ini, generasi penerus untuk

menjaga kesatuan bangsa. Kita semua sudah satu kesatuan, satu nusa dan satu

bangsa. Semua warga negara punya hak yang sama (Yok Koeswoyo, Medcom.id).

Menurut informan, lagu lagu nusantara semua liriknya adalah membangga

banggakan Indonesia atau nasionalis.

“bener banget… lagu nusantara itu semua liriknya adalah mebangga banggakan

Indonesia. Orang yang selalu bangga banggain negaranya sendiri berarti jiwa

nasionalisnya tinggi. Yang gatau lagunya bisa lihat di internet. Di lagu nusantara

I, liriknya bunyi begini “Ku harap kau tidak cemburu melihat hidupku, hidupku

bebas selalu kawanku, tiada yang memburu, di nusantara yang indah rumahku,

kamu harus tahu, tanah permata tak pernah kecewa, di khatulistiwa”. Nah…

begitu liriknya. Jadi yang Yok bilang di tayangan tadi itu bener. Lirik lagunya

emang punya pesan untuk mencintai negerinya sendiri yaa Indonesia…. dari lirik

itu saya bisa dapat pesan bahwa Indonesia itu kaya, sebenernya orang asing

cemburu sama kita. Cemburu…. Kita dinusantara itu kaya banget, segalanya

udah disediain sama alam. Ayolahh buat generasi sekarang harus sadar.

Banggain negeri sendiri, pakai produk negeri sendiri, lestarikan bahasa daerah,

lestarikan budaya daerah, dan satu lagi… rawatlah alam Indonesia ini, supaya

Page 78: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

62

anak cucu kita bisa lihat keindahannya juga, bukan zaman Yok Koeswoyo doang

yang sadar akan cinta negara, kalian kalian ini sebagai penerus bangsa juga

harus punya jiwa nasionalis”. (Tedi Hendarwan, 06 Oktober 2020)

Informan pertama menyatakan, pesan yang terkandung pada lirik lagu

nusantara adalah selalu membangga banggakan negara sendiri. Ia berkata bahwa

sebenarnya orang asing sangat cemburu dengan nusantara/Indonesia. Indonesia

adalah negara yang kaya akan segala hal seperti, alamnya yang indah dan

menghasilkan, bahasa, dan budaya daerahnya yang beragam.

Informan kedua memiliki pendapat yang sama dengan informan pertama.

Menurut informan kedua, lirik lagu nusantara memang berisikan pesan untuk

mencintai tanah air. Lagu nusantara memiliki jiwa nasionalisme.

“loh iya, judul lagunya saja sudah nusantara. Yaa isinya tentang nusantara, yang

dimaksud Yok Koeswoyo waktu diwawancara medcom.id itu tuh gini, jangan

Cuma di era beliau saja yang jiwa nasionalismenya tinggi, di era sekarang pun

juga harus punya jiwa nasionalis. Jangan rusak keberagaman Indonesia,

nusantara itukan udah diawali sama sumpah palapa, terus sumpah pemuda, jadi

ga boleh cerai berai gitu aja. Suku, ras, budaya, agama di Indonesia itu memang

beragam, karena keberagaman itulah yang menjadikan Indonesia kaya, alamnya

juga indah bukan main… hutannya hijau, sawah yang menguning, di luar negeri

ga ada yang kaya begini.”. (Agusta Marzall, 28 Oktober 2020)

Informan kedua menyatakan bahwa banyak pesan yang terkandung dalam

lagu nusantara. Yok Koeswoyo menggaris besarkan untuk mencintai tanah air.

Menurut Agusta, mencintai tanah air itu harus menjaga keutuhan dari

keberagaman. Indonesia dibentuk dari kata nusantara yang sudah diawali dengan

sumpah palapa dan sumpah pemuda. Agusta berharap pesan cinta tanah air dalam

lirik lagu nusantara yang disampaikan oleh Yok Koeswoyo dapat diteruskan di era

sekarang.

Sama halnya dengan informan pertama dan kedua, informan ketiga

memiliki pendapat yang sama dengan kedua informan sebelumnya. Pesan yang

terkandung dalam lirik lagu nusantara untuk cinta tanah air itu banyak jenisnya.

Page 79: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

63

Cinta tanah air bukan berarti memakai baju yang bertuliskan I love Indonesia.

Cinta tanah air dapat diwujudkan dengan sebuah kebanggaan.

“pesen Yok dalam lagu nusantara itu mencintai tanah air. Cinta tanah air itu

bukan hanya kita pakai baju I love Indonesia saja. Cinta tanah air itu banyak

jenisnya, saya saja yang sudah tua begini paham maksud yang dikatakan Yok itu

apa. Indonesia itu luas tenan tohh… alamnya bagus luar biasa, tapi anak

sekarang cita citanya adalah jalan jalan keluar negeri, padahal mengelilingi

negara sendiri saja belum. Anak sekarang itu budaya luar jadi panutan,

sedangkan budaya sendiri mati, ancurkan kalo kaya gitu caranya?. Yok itu

seumuran saya, di masa tuanya, dia juga merasakan apa yang saya rasakan, dan

saya juga merasakan apa yang dia rasakan. Kalo jiwa nasionalisme mati,

ancur…! makannya dia pesan untuk cinta tanah air.” (Herman Casette, 07

November 2020).

Informan ketiga menyatakan bahwa cinta tanah air merupakan kata utama.

Cinta tanah air itu memiliki banyak jenisnya. Bukan hanya memakai baju yang

bertuliskan I love Indonesia saja. Ada banyak makna yang tersirat dalam pesan

cinta tanah air dalam lagu nusantara.

Informan keempat juga berpendapat sama seperti informan informan

sebelumnya. Pesan dalam lagu nusantara adalah keindahan dan kekayaan alam

Indonesia. Menurutnya, alam Indonesia sangatlah indah, dan kekayaan alam yang

sangat berlimpah. Indonesia pantas untuk dicintai

“di lagu nusantara kan ada yang ceritain sawah menguning, padang yang hijau,

sama tanah permata. Ya itu sebenarnya kekayaan Indonesia. sawah menguning

itu pemandangan yang indah, selain indah juga ada hasil alamnya. Padang hijau

kalo diliat kan bikin adem, bikin tenang. Padang hijau juga menghasilkan hasil

alam, kita napas kan pake oksigen, tanaman hijau kan penghasil oksigen utama di

bumi. Terus ada tanah permata. Tanah kita itu unsurnya banyak mengandung

bebatuan dan logam mulia. Indah kalo di liat serta menguntungkan jika diolah

dengan benar. Yok itu sudah menggambarkan seperti itu, anak muda sebagai

generasi penerus harus mencintai tanah air sendiri, jangan sampai hasil bumi

Page 80: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

64

direbut oleh bangsa asing. Generasi muda harus menanamkan jiwa nasionalisme

dalam diri” (Susilo, 08 November 2020).

Informan keempat menyatakan bahwa pesan Yok dalam lagu nusantara

adalah menceritakan tentang keindahan alam Indonesia dan hasil alam Indonesia.

Generasi muda harus memiliki jiwa nasionalisme agar keindahan alam tetap

terjaga dan hasil alamnya tetap milik sendiri, tidak direbut bangsa asing. Jiwa

nasionalisme harus ditanamkan pada diri masing masing.

Informan kelima juga berpendapat sama dengan keempat informan

sebelumnya yang berusia senior. Informan kelima adalah informan yang berusia

junior, tetapi dia mengerti pesan untuk cinta tanah air dalam lagu nusantara yang

dinyanyikan oleh Koes Plus. Karena Ghalifa hafal dengan lagunya, ia sangat

memahami artinya.

“lirik lagunya itu simpel, tapi kalau dihayati itu kita kaya ditampar. Kepikiran

sampe sebegitunya mereka ciptain lagu nusantara. Bangga banggain negara

sendiri lewat lagu. Keren men…! gua sebagai anak muda salut banget sama

pesen Yok Koeswoyo untuk mencintai tanah air. Negara Indonesia itu berawal

dari nusantara. Ada sumpah palapa, terus sumpah pemuda. Kita itu satu,

bersaudara, satu ibu, yaitu ibu pertiwi. Indonesia itu kaya, kaya akan budaya,

dan keindahan alamnya, dan Yok Koeswoyo berpesan di tayangan tadi, katanya

generasi sekarang harus jadi penerus yang memiliki jiwa nasionalisme. Ini

berarti tugas gua, elu, dan temen temen muda kita yang lainnya” (Ghalifa

Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kelima menyatakan bahwa dalam lagu nusantara, ada begitu

banyak pesan untuk mencintai negeri. Ia salut dengan jiwa nasionalisme yang

dimiliki oleh band Koes Bersaudara dan Koes Plus yang sudah menciptakan lagu

lagu untuk membanggakan Indonesia. Karena ia adalah informan junior, ia merasa

tertampar akan kata kata Yok Koeswoyo tersebut. Sebagai generasi penerus ia

bertugas untuk tetap menjaga kesatuan bangsa. Ia juga memperingatkan kepada

generasi muda yang lainnya agar selalu berjiwa nasionalis supaya tidak ada

perpecahan.

Page 81: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

65

Informan keenam memiliki pendapat yang sama dari kelima informan

sebelumya. Ia menegaskan bahwasannya jiwa nasionalisme tidak harus

menciptakan lagu. Mencintai negeri sendiri itu mudah dilihat, tetapi sulit untuk

dilakukan dan diterapkan oleh diri sendiri.

“pesan untuk mencintai tanah air dari Yok Koeswoyo lewat lagu nusantara

emang nasionalis semua isinya. Jiwa nasionalisme itu diliatnya gampang, tapi

sebenernya jiwa nasionalisme itu susah untuk di lakuin dan di terapin. Susah

banget… jiwa nasionalis itu ga harus bikin lagu tentang Indonesia. Generasi

sekarang itu kalo berantem sedikit, ras, suku, agama dikata katain. Mengejek satu

sama lain. Padahal pesan Yok Koeswoyo adalah jangan sampai terjadi

perpecahan. Mau agamanya Islam, Kristen, Hindu, Budha, kita itu semua sama,

tuhan kita itu satu. Cuma cara menyembahnya aja yang berbeda. Janganlah bikin

keberagaman itu jadi perpecahan. Ga beres nanti” (Agus Setiawan, 20

November 2020).

Informan keenam menyatakan bahwa jiwa nasionalisme itu tidak hanya

membuat lagu tentang Indonesia. Bersifat toleransi dengan menerima

keberagaman ras, suku, dan agama juga merupakan jiwa nasionalis. Memang

terlihat gampang, tapi sebenarnya susah untuk diterapkan. Menjaga kesatuan

tanah air dengan sifat toleransi dan saling menghormati satu sama lain akan

menghindarkan perpecahan.

Dari keenam informan, rata-rata masing masing informan memiliki resepsi

atau penerimaan yang sama. Mereka beranggapan bahwasannya ada pesan untuk

mencintai tanah air pada lirik Lagu “Nusantara”. Lirik lagu nusantara

menceritakan alam Indonesia yang sangat indah dan tidak ada negara lain yang

memiliki keindahan alam seperti Indonesia. Rata rata informan memberikan

penjelasan tentang pesan dalam lirik lagu Nusantara berupa keindahan alam

Indonesia yang harus dijaga.

Page 82: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

66

4.2.4 Yok Koeswoyo Memberikan Istilah “Sekarang Itu Kolam Lumpur,

Bukan Kolam Susu Lagi”

Pada scene ketiga, durasi 00:14:27. Yok Koeswoyo memberikan istilah

“sekarang itu kolam lumpur, bukan kolam susu lagi”. Saat Yok Koeswoyo

diminta oleh host Shindu Alpito untuk bernyanyi kolam susu, beliau menyebutkan

istilah tersebut, dan menyanyikan lagunya seperti ini,

“Bukan lautan hanya kolam lumpur”

“kail dan jala sudah banyak yang nganggur”

“tiada ikan tiada udang kau temui”

“semuanya sudah habis dicuri”

“orang bilang tanah kita tanah surga”

“tapi sayangnya salah kelola”

Informan pertama memiliki pendapat bahwasannya yang dikatakan Yok

Koeswoyo memang benar adanya. Dahulu lautan Indonesia merupakan kolam

susu, dalam arti lautan Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah, hasil lautnya

bisa untuk menghasilkan keuntungan. Tetapi sekarang tidak lagi, bukan kolam

susu lagi.

“istilah tersebut itu emang kenyataannya begitu sekarang. Yok bilang kolam

lumpur, saya juga berani bilang kalo sekarang Indonesia itu kolamnya lumpur.

Hasil lautnya aja sudah di ambil sama orang asing. Nelayan asing kalo mancing

perahunya gede gede. Lah orang kitanya malah pake perahu kecil. Jelas beda…

ga ada hasilnya. Gimana mau sejahtera? Gimana mau hidup makmur? Kadang

nelayan kitanya salah kelola, mereka jual benih ikan mahal ke luar negeri murah,

terus luar negeri rawat ikannya sampai gede, terus kalo udah gede dijual lagi ke

Indonesia dengan harga yang mahal banget. Salah kan… alam udah nyediain tapi

orangnya kurang cinta alam. Cinta alam Indonesia juga termasuk jiwa

nasionalisme loh” (Tedi Hendarwan, 06 Oktober 2020).

Informan pertama menyatakan kalau nelayan Indonesia itu salah kelola

hasil lautan. Menjual benih ikan mahal dengan sangat murah ke luar negeri, dan

membelinya kembali dengan harga yang mahal. Tidak akan hidup makmur dan

Page 83: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

67

sejahtera bila pengelolaannya salah. Harusnya menguntungkan, tapi malah

merugikan.

Informan kedua berpendapat sama tentang istilah yang dikatakan Yok.

Lautan Indonesia sudah jadi kolam lumpur. Tidak seperti dahulu yang menjadi

kolam susu. Zaman sekarang banyak orang yang serakah, jadi merugikan untuk

nelayan kecil.

“iyah bener, sekarang emang kolam lumpur, nelayan nelayan kecil menderita ko.

Nelayan kecil kan perahunya kecil jadi gabisa ngambil ikan banyak. Laut kita

emang menguntungkan, tapi ga menguntungkan buat semua. Laut kita itu

menguntungkan buat orang yang serakah. ngambil ikan banyak, ga di pilah dulu,

biar tetep terjaga ekosistem. orang kita itu jahat jahat sama alam, segala pake

pukat harimau, karang rusak, alhasil ga ada ikan lagi yang berenang disitu.

Menteri kelautan kita udah bagus padahal, bu susi pudjiastuti. Tapi kalo

orangnya susah di atur juga ga akan makmur. Mereka kurang mencintai alam,

kurang mencintai negara sendiri, jadi mereka yang serakah berlaku seenaknya

aja, ga mikir kalo alam itu warisan berharga buat anak cucu” (Agusta Marzall,

28 Oktober 2020).

Informan kedua mengatakan istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan

kolam susu lagi” adalah benar adanya. Banyak orang yang serakah, mengambil

hasil alam tanpa memikirkan ekosistem. Kemakmuran hanya bisa diambil oleh

yang serakah, sedangkan nelayan kecil yang susah. Orang serakah sudah

melupakan bahwa alam adalah warisan berharga bagi generasi selanjutnya.

Informan ketiga memiliki pendapat yang sama dari informan sebelumnya.

Kurangnya kesadaran menjaga kelestarian alam dan hasil alam adalah salah satu

masalah terbesarnya. Ketidakpedulian akan alam membuat lautan berubah

menjadi lumpur.

“lumpur itu kan lambang kesusahan, kalo susu kan lambang kemakmuran. Yang

Yok katakan itu bener. Alam itu menguntungkan kalo dikelola dengan baik. Opo

toh… nelayan gede pake bom sampe ikannya abis semua. Nelayan kecil yang ga

bisa mencari ikan ke tengah kan kasian ga dapet ikan. Iyalah… perahunya kecil,

jadi ga bisa jauh jauh ngambil ikannya. Laut yang abis di bom rusak, ga ada

Page 84: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

68

ikannya, lumpur sudah… bukan susu lagi. Mencintai negeri bukan hanya lomba

ke Eropa terus bawa nama Indonesia saja. Buat apa pinternya? Mulai dari hal

kecil dulu, menjaga alam itu mencintai negeri juga kan” (Herman Casette, 07

November 2020).

Informan ketiga menyatakan bahwa, mencintai negeri tidak harus lomba

ke Eropa dan membawa nama Indonesia. Menjaga alam Indonesia merupakan hal

kecil yang dilupakan. Menjaga alam Indonesia berarti mencintai Indonesia, dan

mencintai Indonesia merupakan sifat nasionalisme.

Sama halnya dengan ketiga informan sebelumnya, informan keempat juga

memiliki pendapat yang sama. Pendapatnya adalah tentang suramnya laut

Indonesia seperti lumpur. Tidak ada yang bisa menguntungkan dari lumpur.

“susu kan manis, enak kan? Yaa… begitu lautan Indonesia dulunya. Dulu lautan

Indonesia bisa memakmurkan, karena hasilnya yang menguntungkan,

keindahannya juga terjaga. Kalo sekarang mah paittt… apasi yang bisa dijual

dari lumpur? Ga ada! udah bener bener suram. Yok aja yang bikin lagu kolam

susu sampe bilang kalo sekarang kolamya berubah jadi lumpur. Yaa itu betul

emang. Suram udah sekarang mah, ga kaya dulu lagi. Sedih kan? Sekarang aja

udah sedih, apalagi masa depan nanti. Sekarang aja udah lumpur, masa depan

jadi apaan? Jadi comberan?” (Susilo, 08 November 2020).

Informan keempat mengatakan lautan Indonesia yang sekarang sudah

pahit, tidak manis lagi seperti dulu yang masih jadi kolam susu. Lautan Indonesia

sekarang sudah suram. Tidak ada yang menguntungkan dari lumpur karena tidak

ada yang bisa dijual dari lumpur.

Informan kelima berpendapat, istilah tersebut menggambarkan keadaan

sekarang. Nelayan kecil yang susah, lautan yang rusak, air lautnya keruh, dan

hasil alam yang berkurang. Indonesia merupakan negara maritim. Jika dikelola

dengan benar, maka hasilnya adalah kemakmuran.

“sekarang kolam lumpur ya pantes, lautnya udah rusak, terumbu karang juga

rusak, udah jelek lautnya, laut yang rusak juga ga ada ikannya, airnya udah ga

bening lagi, airnya warna coklat. Selain udah ga indah lagi, hasil lautnya juga

berkurang. Ikannya di tangkep semua, di alam habitatnya jadi berkurang. Bener

Page 85: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

69

tuh lirik baru yang dinyanyiin di tayangan tadi. Bukan lautan, hanya kolam

lumpur hahaha. Nelayan kecil hidupnya pada susah, karena hasil yang didapet

itu sedikit. Padahal Indonesia itu negara maritim, tapi lautnya udah jadi lumpur.

Percuma kalo bu susi doang yang berjuang biar hasil laut melimpah terus, tapi

yang laennya engga. Kata Yok kan gini, orang bilang tanah kita tanah surga, tapi

sayangnya salah kelola. Ya bener… kalo ga dikelola dengan baik, hasilnya juga

ga akan baik. Ini berlaku bukan Cuma buat laut, yang laen juga begitu”. (Ghalifa

Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kelima menyatakan bahwa, lautan sekarang pantas untuk disebut

kolam lumpur. Kondisi kolam lumpur sama dengan keadaan lautan sekarang yang

airnya berwarna cokelat. Jika pengelolaan nya benar, maka hasilnya akan baik,

bukan hanya di bidang kelautan saja yang harus benar pengelolaannya, ini berlaku

untuk semua bidang.

Informan keenam memiliki pendapat yang sama dari kelima informan

sebelumnya. Pada intinya kolam lumpur yang dimaksud adalah lautan yang sudah

tidak indah dan hasil lautnya sudah berkurang. Akhirnya kemakmuran akan

kekayaan dari laut hilang.

“Sekarang kolam lumpur yaa…? Ya emang benersih, bener banget. Gini nih, kita

lautannya luas banget tapi ikan masih import dari luar negeri. Aneh kan? Kita

lautnya indah banget, tapi kenapa aernya cokelat, kenapa ga ada ikannya, banyak

sampah nya. Ikan di import dari luar negeri itu karena kita ga kelola lautan

dengan baik, kualitas ikan kita kalah sama negara luar. Laut kita itu indah banget

tapi emang dasar orangnya aja yang ga peduli sama alam, buang sampah dimana

mana, sampe dilaut pun ada sampahnya. Sebenernya yang bikin kolam susu

berubah jadi kolam lumpur itu orang orangnya sendiri. Kalo kita kelolanya baik,

bener, kolam kita bisa jadi kolam susu lagi. semua tergantung dari rasa tanggung

jawab masing masing orang dan pilihan masing masing orang. Kalo dia ngerasa

bertanggung jawab buat mencintai lautan Indonesia yang indah, dia ga akan mau

buang sampah di laut apalagi sampe ngerusak laut. Terus… kalo pilihan orang

itu beli ikannya ikan import, berarti dia ga cinta sama hasil buminya sendiri”

(Agus Setiawan, 20 November 2020).

Page 86: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

70

Dari keenam informan, rata-rata informan memiliki resepsi atau

penerimaan yang sama. Mereka beranggapan bahwa istilah yang dikatakan Yok

Koeswoyo “sekarang Itu kolam lumpur, bukan kolam susu lagi” memang benar

adanya. Penjelasan rata rata informan adalah membandingkan keindahan dan

kekayaan laut Indonesia zaman dahulu dan keindahan serta kekayaan laut

Indonesia saat ini. Perbandingan yang diberikan oleh informan memang sesuai

dengan realita Indonesia yang sekarang.

4.2.5 Skenario Dipenjarakannya Band Koes Bersaudara Untuk

Menjalankan Misi Rahasia

Pada scene keempat, durasi 00:19:04. Host Shindu Alpito bertanya tentang

dipenjarakannya Koes Bersaudara di glodok. Yok Koeswoyo mengatakan bahwa

semuanya itu bohong, semua itu hanya skenario pemerintah agar Koes Bersaudara

menjalankan misi negara untuk menyusup ke Malaysia. Tetapi karena ada

peristiwa G30S PKI Band Koes Bersaudara tidak jadi dikirim ke Malaysia.

Sebenarnya, Koes Bersaudara sudah mengetahui bahwa mereka akan ditangkap

dan dipenjara karena sudah mendapatkan mandat dari kolonel Koesno. Yok

Koeswoyo juga mengatakan bahwa rahasia itu tidak boleh dibuka, dan harus

bersikap seperti tidak mengetahui apapun.

Informan pertama membenarkan bahwa semuanya itu adalah bohong.

Dipenjarakannya Koes Bersaudara merupakan kebohongan. Semuanya adalah

taktik pemerintah pada saat itu untuk mengirim Koes Bersaudara ke Malaysia

dengan menjalankan suatu misi.

“penangkapan Koes Bersaudara itu cuma bohong. Penangkapan mereka itu

supaya ga keliatan aja sama kita. Seolah olah mereka di penjara karena mereka

berkiblat pada musik barat. Emang semuanya sudah diatur, sebelum di tangkap,

mereka juga sudah mengetahuinya bahwa mereka akan di tangkap dan

dimasukan ke penjara. Mereka rela di beritakan atas berita bohong, demi

menjalankan misi negara pada saat itu. Misinya itu menyusup ke Malaysia.

Karena mereka adalah seniman dan musisi, mereka akan lebih mudah menyusup

dan menjalankan misinya. Tapi ga jadi… karena pengiriman mereka ke Malaysia

Page 87: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

71

bertepatan sama peristiwa G30S. mereka mau bela negara, menjalankan misi

negara, walaupun nama mereka menjadi buruk. Orang orang dulu tidak

mengetahui ini. karena memang benar benar rapih gituloh, dramanya itu rapih,

ga ada bocor” (Tedi Hendarwan, 06 Oktober 2020).

Informan pertama menyatakan, bahwa semua itu benar adanya. Semua

hanyalah skenario yang disusun sedemikian rupa agar masyarakat tidak

mengetahui hal yang sebenarnya. Koes Bersaudara rela namanya diberitakan

dengan tidak benar demi menjalankan sebuah misi rahasia pemerintahan, yaitu

menyusup ke Malaysia.

Informan kedua berpendapat sama dengan informan pertama. Ditangkap

dan dipenjara merupakan skenario pemerintah, agar misi negara tetap menjadi

rahasia. Koes Bersaudara merupakan seorang nasionalis, karena mereka rela

mengorbankan apapun demi menjalankan misi rahasia negara pada saat itu.

“Mereka itu orang orang hebat, rela nama mereka jadi buruk. jaman dulu kalo

udah di beritain ditangkap dan dimasukin ke penjara itu udah buruk banget. Tapi

mereka rela… hebat kan? Semua itu demi menjalankan misi rahasia negara untuk

menyusup ke Malaysia. Mereka itu jiwa nasionalisnya tinggi. Sebenernya mereka

itu ga pernah konser nyanyiin lagu barat, gaya mereka itu memang gaya yang

sedang trend waktu itu di dunia. Mereka mengikuti gaya dunia tujuannya hanya

untuk berjualan. Hanya saja mereka dulunya penyanyi cafe, kalo penyanyi cafe

kan nyanyi sesuai permintaan pelanggan iyaa kan? Nah… pelanggan itu pada

minta mereka nyanyiin lagu barat. Jadi sebenernya mereka itu orang yang ga

salah apa apa, mereka hanya terpilih untuk menjalankan misi rahasia negara”

(Agusta Marzall, 28 Oktober 2020).

Inforrman kedua menjelaskan tentang penangkapan dan pemenjaraan Koes

Bersaudara adalah skenario, semuanya hanya drama, dan bohong. Koes

Bersaudara di katakan mengikuti aliran barat agar pemerintah memiliki alasan

atas penangkapan mereka untuk konsumsi media. Hal itu dilakukan agar misi

rahasia negara tetap menjadi rahasia. Koes Bersaudara rela namanya menjadi

buruk, dan rela menjadi tersangka, demi menjalankan misi rahasia yaitu

Page 88: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

72

menyusup ke Malaysia. Sebenarnya mereka sudah diberitahu akan ada drama

penangkapan mereka.

Informan ketiga berbeda dengan kedua informan sebelumnya. Informan

ketiga sama sekali tidak mengetahui bahwa penangkapan dan pemenjaraan Koes

Bersaudara hanya skenario. Ia juga tidak mengetahui Koes Bersaudara di penjara

untuk menjalankan misi rahasia negara.

“Loh saya gatau, ini saya baru tau setelah liat video tadi. Setua ini saya baru tau

kalo penangkapan Koes Bersaudara itu Cuma skenario. Saya juga gatau kalo

mereka jalanin misi rahasia negara. Saya baru tau sekarang. wong di berita

mereka itu ngikutin barat, jadinya di penjara. Hebat juga mereka, rela dijelek

jelekin negara demi menjalankan misi negara. Bener deh saya gatau apa apa,

baru tau ini. Kuat yaa mereka jaga rahasia selama ini…” (Herman Casette, 07

November 2020).

Informan ketiga menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui apapun

tentang berita ini. Ia hanya mengetahui tentang di penjarakannya Koes

Bersaudara. Ia tidak mengetahui skenario dipenjarakannya Koes Bersaudara

Untuk menjalankan misi negara. Herman hanya mengetahui berita yang tersebar

pada saat itu.

Informan keempat memiliki pendapat yang sama dengan informan ketiga.

Ia tidak mengetahui apapun tentang skenario dipenjarakannya Koes Bersaudara.

Ia hanya mengetahui bahwa Koes Bersaudara dipenjara karena musik dan

gayanya berkiblat ke barat.

“di penjara itu bukan gara gara musiknya ngikutin barat ternyata. Saya ga tau

nih cerita tentang misi rahasia kaya gini. Ga bisa banyak cerita saya, intinya

saya gatau. Keren juga mereka, musisi jadi intel negara. Tapi dulu nama mereka

udah jelek banget karena masuk penjara, dan mereka rela namanya jelek demi

jalanin misi rahasia negara. Dan ternyata itu cuma skenario, kalo kata kita mah

cuma maen maenan doang yaa… hebat lah mereka” (Susilo, 08 November 2020).

Informan keempat memberikan pernyataan yang sama dengan informan

ketiga. Ia tidak mengetahui tentang skenario dipenjarakannya Koes Bersaudara

untuk menjalankan misi rahasia negara. Ia hanya terkagum mendengar penjelasan

Page 89: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

73

yang sebenarnya dari Yok Koeswoyo dalam talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen

Rahasia dan Nasionalisme Tanpa Jemu”.

Berbeda dengan informan ketiga dan keempat, informan kelima sangat

mengetahui cerita tentang skenario dipenjarakannya band Koes Bersaudara untuk

menjalankan misi. Ia mengetahui bahwa semuanya hanyalah bohong belaka.

“gua tau ko… gua tau cerita ini dari papa gua. Waktu pemenjaraan di glodok,

nama bandnya masih Koes Bersaudara, belom berubah jadi Koes Plus. Koes

Bersaudara itu emang musisi, seniman, tapi mereka juga seorang patriot yang

punya jiwa nasionalisme tinggi, buktinya mereka adalah intel negara. Mereka

rela namanya jelek di depan publik demi jalanin misi dari bung Karno. Jadi,

cerita mereka di tangkep itu boong boongan, biar publik percaya bahwa mereka

dipenjara itu karna musiknya berkiblat kebarat, padahal kan sebenernya ga gitu.

Misinya itu nyelusup ke Malaysia, tapi ga jadi karena bertepatan sama G30S”

(Ghalifa Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kelima menjelaskan bahwa dirinya sudah mengetahui tentang

skenario dipenjarakannya Koes Bersaudara untuk menjalankan misi dari papanya.

Ia mengetahui bahwa semuanya hanya settingan, hanya drama, agar publik tidak

mengetahui yang sebenarnya tentang misi rahasia negara. Ia juga mengatakan

bahwa Koes Bersaudara merupakan patriot yang berjiwa nasionalisme.

Berbeda dengan informan kelima, informan keenam justru tidak

mengetahui tentang skenario dipenjarakannya Band Koes Bersaudara untuk

menjalankan misi. Yang ia ketahui adalah Koes Bersaudara dipenjara karena

aliran musiknya berkiblat kebarat baratan. Musiknya yang kebarat baratan

membuat bung Karno tidak menyenanginya. Dan akhirnya Koes Bersaudara

dipenjara di glodok.

“saya sih ga tau ya kalo mereka di penjara karena mau jalanin misi dari Bung

Karno. Yang saya tau mereka di penjara itu karena musiknya kebarat baratan

jadi Bung Karno gasuka sama mereka, soalnya Bung Karno itu kan orang nya ga

suka sama apapun yang mengarah ke barat baratan. Mereka di penjara di

Glodog. Itu sih yang saya tau… ini saya baru tau kalo mereka itu sebenernya

intel negara” (Agus Setiawan, 20 November 2020).

Page 90: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

74

Informan keenam menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui cerita

tentang skenario dipenjarakannya Koes Bersaudara untuk menjalankan misi.

Apapun cerita dibalik skenario atas pemenjaraan Koes Bersaudara tidak ia

ketahui. Ia hanya mengetahui cerita yang sudah beredar luas saja.

Dari keenam informan tersebut, mereka memiliki resepsi (making meaning

process) yang berbeda-beda tentang sekenario dipenjarakannya band Koes

Bersaudara untuk menjalankan misi. Penerimaan informan tentang sekenario

dipenjarakannya band Koes Bersaudara untuk menjalankan misi oleh ketiga

informan sepakat membenarkan bahwa pemenjaraan Koes Bersaudara hanyalah

skenario untuk menipu mata khalayak / publik. Berbeda dengan tiga informan

yang menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui informasi tentang skenario

dipenjarakannya band Koes Bersaudara untuk menjalankan misi.

4.2.6 Penegasan Yok Koeswoyo “Kalau Untuk Bangsa dan Negara, Mati

Pun Rela”

Pada scene kelima, durasi 00:23:01. Yok Koeswoyo menjelaskan bahwa

beliau adalah seorang Soekarnois, yang artinya pengagum Soekarno. Pada saat

pergantian orde lama ke orde baru terjadi perubahan pemerintahan, tetapi Yok

Koeswoyo tetap memasang foto Soekarno di depan rumahnya, beliau tidak takut

ditembak karena dianggap sebagai antek antek Soekarno. Host Shindu Alpito

bertanya tentang sikap politis pada masa pergantian orde lama ke orde baru

“apakah pak Yok tidak takut di tembak atau yang lain sebagainya?” Yok

Koeswoyo menjawab “tidak, kalau untuk bangsa dan negara, matipun rela”.

Menurut informan pertama, penegasan Yok Koeswoyo sangat nasionalis. Apapun

beliau lakukan demi negara. Tidak takut melawan apapun asalkan untuk negara.

“Yok itu memang patriot, ga takut dia sama hukuman kalo dia merasa benar. Di

tembak aja ga takut, makannya dia sampai bilang mati pun rela kalo untuk

negara. Zaman pergantian orde lama ke orde baru itu zamannya tembak

menembak. Salah sedikit aja di tembak, apalagi salah banyak. Kalo orang udah

punya prinsip kaya Yok, Udah jelas orang ini patriot, jiwa nasionalismenya ga

maen maen” (Tedi Hendarwan, 06 Oktober 2020).

Page 91: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

75

Informan pertama menyatakan bahwa, orang yang berani berkata seperti

itu adalah patriot. Memiliki jiwa nasionalis yang tinggi. Jika menyangkut

negaranya, apapun akan ia lakukan demi negaranya.

Informan kedua memiliki pendapat yang sama dengan informan pertama

tentang penegasan Yok Koeswoyo. Jika seseorang sudah memiliki prinsip dalam

dirinya, akan menjadi jati diri untuk dirinya sendiri. Seorang patriot tidak takut

apapun apabila sudah menyangkut negaranya.

“waktu itu kan lagi rusuh rusuhnya, orang pada takut semua, apalagi pasang foto

Soekarno karena lagi masa peralihan pemerintahan. Yok mah beda… dia pasang

foto Soekarno di depan rumah. Orang aja pada ga berani lewat rumahnya karena

takut liat foto itu, bukan takut apa apa, tapi takut di tembak. Tapi Yok ga takut

sama sekali, sampai akhirnya Yok copot fotonya Soekarno karna kasian sama

orang orang, pada takut lewat. Yok itu kalo merasa benar dia ga akan takut, tapi

kalo dia ngerasa salah dia siap dihukum. Ga takut di tembak dia, berarti

nantangin mati kan hahaha… emang susah kalo udah punya rasa nasionalis,

udah jadi prinsip hidup” (Agusta Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kedua menjelaskan tentang rasa nasionalisme Yok sampai

menantang maut. Jika Yok Koeswoyo merasa benar, dia tidak akan takut

dihukum. Tetapi jika Yok merasa salah, dia siap dihukum. Apapun yang

menyangkut negaranya, Yok siap menghadapinya sampai rela mati.

Informan ketiga juga memiliki pendapat yang sama seperti informan

sebelumnya. Rasa nasionalisme di bangun dalam diri sendiri. Rela melakukan

apapun demi negaranya bahkan sampai mati merupakan jiwa nasionalisme.

“era orde lama menuju orde baru itu emang lagi kacau. Ada rezim inilah, ada

rezim itulah, waahh pokoe mumet waktu itu. Tidak bela si anu di tembak,

menjelekan si anu langsung hilang, dahlah… takut kalo mau macem macem. Tapi

Yok ini berani gituloh, dia itu malah pasang foto Soekarno di depan rumah. Dia

ga takut ditembak, karena emang menurut Yok pajang foto Soekarno itu haknya

dia” (Herman Casette, 07 November 2020).

Page 92: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

76

Informan ketiga menjelaskan bahwa Yok Koeswoyo adalah orang yang

pemberani. Tidak takut apapun jika sudah menyangkut negaranya dan haknya.

Apapun yang menjadi kebenaran akan selalu Yok bela mati matian.

Informan keempat memiliki pendapat sama dengan ketiga informan

sebelumnya. Sama sama mengatakan bahwa Yok adalah seorang patriot yang

berani melakukan apapun demi bangsa dan negaranya. Bahkan mati pun Yok rela

demi bangsa dan negara.

“yaa kalo udah berani mati demi negara berarti nasionalismenya udah ga

diraguin lagi. Zaman sekarang udah ga ada yang rela mati demi negara. Macem

Yok begitu ga akan ada. Sampe ga takut peluru gitu. Gilaa kan… ga bisa

bayangin sih saya. Nyari masalah sendiri Yok tuh. Tapi selagi dia bener, ga akan

takut dia sama siapapun, apapun dia lakuin kalo itu bener” (Susilo, 08 November

2020).

Informan keempat menjelaskan bahwa perilaku Yok adalah hal yang gila

karena mencari masalah untuk diri sendiri. Tapi kegilaannya merupakan sisi

positif dari seorang Yok. Kegilaannya terhadap Soekarno, dan Indonesia membuat

dirinya menjadi seorang nasionalis.

Informan kelima juga mengatakan hal yang sama. Yok merupakan seorang

yang nasionalis. Tidak takut akan hukuman jika sudah menyangkut haknya,

kebenaran, dan negaranya. Apapun hukumannya akan beliau terima jika beliau

benar benar bersalah.

“gua gatau kerusuhan orde lama menuju orde baru karena belom lahir kan. Tapi

gua tau kalo oderlama itu masa pemerintahan Soekarno dan orde baru masa

pemerintahan Soeharto. Ada sebutan BenTo (Benteng Soeharto) masa peralihan

ini emang serem sih. Siapapun yang ga pro ke Soeharto akan di tembak mati atau

hilang begitu aja. Nah ini Yok malah pasang foto Soekarno gede gede di depan

rumahnya. Bener bener ga takut di tembak beliau. Karena menurut Yok pasang

foto siapapun itu hak beliau. Pasang fotonya juga dirumahnya, jadi ga

mengganggu. Karena menurutnya perilakunya udah bener, jadi dia ga merasa

takut sedikitpun. Kita bisa belajar dari Yok, kalo kita merasa benar itu ga boleh

Page 93: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

77

takut, dan kalo kita salah harus siap di hukum” (Ghalifa Marzall, 28 Oktober

2020).

Informan kelima menyatakan bahwa kita bisa mempelajari sikap Yok atas

prinsip hidupnya. Apabila perilaku kita sudah benar, kita tidak boleh takut untuk

menghadapinya. Apabila perilaku kita salah, maka kita harus siap dihukum.

Informan keenam juga memberikan pendapat yang sama dengan informan

kelima. Sikap pemberani Yok yang memperjuangkan haknya patut di contoh.

Jangan mau ditindas oleh kekuasaan dan pemerintahan jika itu tidak benar. dalam

konteks yang berbeda, kata “pemberani” juga bisa digunakan pada segala bidang ,

bukannya hanya berani di tembak saja.

“zaman sekarang mana ada yang mau relain hidupnya buat negara? Ga ada

kan? yaa karena zaman sekarang juga bukan masanya peperangan pake peluru

atau pertumpahan darah. Zaman sekarang udah enak, tinggal kitanya aja yang

berani untuk memperjuangkan hak kita kepada siapapun. Jangan mau kalah sama

negara asing yang punya teknologi lebih canggih, Indonesia juga harus bisa

setara. Jangan mau di tindas negara asing lewat budaya. jangan lupa! Kita punya

kewajiban buat lestarikan budaya Indonesia. Dan budaya yang lestari adalah hak

bangsa. Apapun yang menjelekkan bangsa harus dilawan, bukan dengan

pertempuran atau peperangan, tetapi dengan ilmu dan pengetahuan. Mati matian

membela negara itu bukan berarti harus mati beneran, iya kan? Berusaha bawa

nama bangsa juga itu usaha yang mati matian yang harus sungguh sungguh.

Begitu…” (Agus Setiawan, 20 November 2020).

Informan keenam menjelaskan perbedaan arti istilah “kalau untuk bangsa

dan negara, mati pun rela” dahulu dengan sekarang. dulu kata “rela mati” berarti

benar benar kehilangan nyawa karena ikut perang, di tembak atau sebagainya.

Tetapi di zaman sekarang kata “rela mati” berarti berusaha mati matian dalam

meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi, infrastruktur dan lain lain mengenai

bangsa dan negara. Karena zaman sekarang bukan zaman peperangan dan

pertumpahan darah seperti dulu.

Dari keenam informan, rata rata mereka memiliki resepsi atau penerimaan

yang sama. Mereka beranggapan bahwa penegasan Yok “kalau untuk bangsa dan

Page 94: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

78

negara, matipun rela” sangat nasionalis. Rata rata penjelasan yang diberikan

informan adalah keberanian yang dimiliki Yok merupakan keberanian seorang

patriot. Masing masing mereka ada yang mengetahui kericuhan pergantian era

orde lama ke orde baru, dan ada juga yang tidak mengetahui kericuhan yang

terjadi saat pergantian era orde lama ke orde baru.

4.2.7 Penciptaan Lagu Lagu Untuk Mempersatukan Bangsa Indonesia

Yang Beragam Suku, Budaya, dan Agama

Pada scene keenam, durasi 00:24:48. Host Shindu Alpito bertanya tentang

tujuan penciptaan lagu nusantara yang memiliki beberapa seri. Kemudian Yok

Koeswoyo menjawab “lagu nusantara diciptakan bukan dengan rencana, tetapi

tercipta dengan sendirinya. Lagu nusantara bertujuan untuk menanamkan rasa

mencintai Indonesia. Indonesia terdiri dari banyak budaya, suku dan agama. Ada

agama Islam yang mengajarkan kedamaian dan toleransi, ada agama Kristen yang

mengajarkan cinta kasih, budha, hindu juga mengajarkan kebaikan, semua agama

mengajarkan kebaikan, tidak boleh merasa paling baik, karena semuanya

bermuara kepada tuhan yang satu”. Yok Koeswoyo menggunakan lagu untuk

menyatukan bangsa Indonesia yang memiliki suku, budaya dan agama yang

berbeda. Yok berharap, orang lain bisa mencintai keberagaman yang ada di

Indonesia. Menurut informan pertama, cita cita band Koes Bersaudara dan Koes

Plus sangatlah mulia. Bahwasannya mereka menggunakan lagu dan karya untuk

mempersatukan bangsa dengan keberagamannya.

“Beliau beliau itu kalo soal negara dalem rasanya, cita cita mereka itu mulia.

Nyiptain lagu juga ga asal nyiptain, mereka punya tujuan di dalem lagunya. Liat

aja lagu nusantara yang sampe ada beberapa seri. Ya itu isinya mengajak kita

buat mencintai Indonesia, alamnya, kekayaannya, keberagamannya, kalo gatau

liriknya bagaimana, cari aja di google, di resapi bacanya pasti dalem rasanya.

Berasa deeggg gitu di dada” (Tedi Hendarwan, 06 Oktober 2020).

Informan pertama menjelaskan tentang cita cita mulia dari sebuah lagu

untuk bangsa Indonesia. Kekayaan dan keanekaragaman Indonesia merupakan

Page 95: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

79

dasar dari terciptanya lagu lagu nusantara. Bukan hanya sekedar lagu yang enak

didengar, tetapi memiliki tujuan penting di dalam liriknya.

Informan kedua memiliki pendapat yang sama yaitu cita cita mulia dari

beberapa musisi untuk mempersatukan bangsa melalui lagu. Keberagaman

Indonesia harus dicintai, harus saling menerima, karena semuanya bermuara

kepada satu panutan. Tidak ada yang saling membeda bedakan. Ini merupakan

dasar dari penciptaan lagu lagu Band Koes Bersaudara dan Koes Plus yang penuh

makna.

“Kalian itu kan generasi penerus. Kalian harus bisa mencontoh hal yang baik.

Kalo kalian suka musik, yaa kalian harus ciptain lagu yang sifatnya persuasif

untuk kebaikan bersama. Yok itu bikin lagu pake penghayatan, ga di rencanain

bikin lagu itu, tapi di rasain. Bener kata Yok… sebuah lagu juga harus punya

tujuan. Biar lagunya itu berguna. Sambil menyelam minum air kalo kata

pribahasa. Sambil nyanyi tapi juga melakukan kampanye buat mencintai

keberagaman bangsa Indonesia” (Agusta Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kedua menyatakan bahwa, generasi penerus harus mencontoh hal

baik yang sudah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Menciptakan sesuatu juga

harus memiliki tujuan. Menurut peribahasa “sambil menyelam, minum air”.

Informan ketiga memberikan pendapat tentang sifat yang ditunjukkan oleh

Koes Bersaudara adalah sifat yang baik. Jarang sekali, bahkan sampai sekarang

tidak ada musisi yang menciptakan lagu untuk mencintai bangsa sampai beberapa

seri. Hanya Koes Bersaudara yang memiliki sifat nasionalis seperti itu.

“Dah lah… udah ga bisa komentar apa apa saya. Sifat mereka emang udah

paling bener. Buktinya sampe sekarang ga ada musisi yang bisa nyiptain lagu

tentang mencintai bangsa sampe beberapa seri, ga ada… dari dulu sampe

sekarang yaa cuma mereka penyanyi yang nyiptain lagu buat ngajak orang dalam

hal mencintai bangsa. Lagunya itu kalo didengerin ringan, baru sekali denger

pasti langsung hafal. Tapi dibalik lagu yang ringan itu ada makna yang dalem,

ada tujuan yang baik buat para pendengarnya. Bukan Cuma lagu nusantara kok

yang ngajak pendengarnya buat cinta tanah air, masih ada lagu laen lagi”

(Herman Casette, 07 November 2020).

Page 96: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

80

Informan ketiga menjelaskan tentang lagu Koes Bersaudara yang begitu

ringan dan mudah untuk dihafal. Tetapi di dalam lagu yang ringan, terdapat

makna yang dalam dan luar biasa. Tidak ada musisi yang seperti mereka sampai

sekarang.

Informan keempat berpendapat tentang penciptaan lagu itu tidak

sembarangan. Karena lagu akan didengarkan oleh banyak orang. Koes Bersaudara

menciptakan lagu yang bertujuan untuk mempersatukan bangsa Indonesia

merupakan hal yang kreatif.

“gini… dari lagu kita bisa ngerasain jatuh cinta, dari lagu kita bisa ngerasain

sedih, dari lagu kita bisa ngerasain bahagia. Lagu itu sebenernya ungkapan hati

seseorang. Lagu itu perannya penting, karena melambangkan apa yang lagi

dirasain sama seseorang. Nah , kalo kita dengerin lagu lagu Koes Bersaudara

yang liriknya punya tujuan untuk mencintai keberagaman, pasti kita juga ikut

merasakannya, ada rasa semangat jadinya didalam diri kita. Kalo musisi nyiptain

lagu cinta kan banyak, tapi kalo musisi yang nyiptain lagu buat mempersatukan

bangsa itu jarang. Bukan Cuma satu lagu Koes Bersaudara ciptain lagu buat

persatuan Indonesia, banyak…” (Susilo, 08 November 2020).

Informan keempat menjelaskan tentang kreatifitas tanpa batas untuk para

musisi. Berkreasi tidak hanya sekedar menciptakan lagu yang hanya enak

didengar, tapi harus memiliki arti dan dapat menimbulkan semangat bagi banyak

orang, terutama semangat untuk mencintai keberagaman Indonesia.

Informan kelima berpendapat tentang lagu yang mempersatukan bangsa

Indonesia seperti Bhineka Tunggal Ika. Lagu yang diciptakan karena didasari dari

perbedaan supaya saling bertoleransi, memiliki cinta kasih, dan tidak saling

membeda bedakan. Karena berbeda, maka akan saling melengkapi.

“Lagu beliau itu yang nyeritain Indonesia sama keberagamannya ibarat

semboyan bhineka tunggal ika. Lagu Koes Bersaudara itu punya tujuan, punya

misi. Mereka mau Indonesia ga ada perpecahan, saling toleransi antar sesama

umat, suku dan budaya. Saling meberikan cinta kasih, ya pokonya damai ga ada

perpecahan. Mereka berharap, lewat lagu mereka orang yang suka jelek jelekin

sesama warga Indonesia itu sadar kalo kita itu satu. Lagu mereka liriknya

Page 97: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

81

gampang, kaya puisi yang di kasih nada. Jadi kita juga dengerinnya enak gitu…

kalo sambil merem sambil halu makna liriknya pasti kebayang” (Ghalifa Marzall,

28 Oktober 2020).

Informan kelima menyatakan bahwa lagu mereka seperti Bhineka tunggal

ika. Berisikan lirik yang mudah diingat dan dimengerti. Jika ingin menghasilkan

makna yang lebih dari sebuah lagu, maka harus dilakukan penghayatan dengan

cara mendengarkan sambil memejamkan mata, maka makna dari sebuah lagu akan

terlihat dalam pikiran.

Informan keenam memiliki pendapat yang sama dengan informan

sebelumnya. Bahwasannya lagu Koes bersaudara sama seperti bhineka tunggal ika

yang bertujuan untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam suku,

budaya dan agamanya. Melalui sebuah lagu, semangat persatuan bisa di bangun.

“tujuan bhineka tunggal ika kan mempersatukan bangsa Indonesia. Lagu mereka

juga punya tujuan yang sama kaya bhineka tunggal ika. Rasa didalam lagu di

bentuk sama pencipta lagunya. Kalo pendengar udah bisa kebawa suasana

berarti lagunya itu berhasil. Kaya lagu lagu di album nusantara nya Koes

Bersaudara, semua lirik lagunya itu tentang keberagaman Indonesia, alam

Indonesia yang kaya, pokonya yang bikin kita bangga jadi orang Indonesia. Yok

itu pengen kita bisa hidup berdampingan tanpa ada masalah, bukan cuma Yok aja

yang pengen begitu, personel yang laennya juga pengen kita semua bersatu”

(Agus Setiawan, 20 November 2020).

Informan keenam menjelaskan tentang harapan seorang musisi dari lagu

yang diciptakannya. Tujuan lagu bisa dilihat dari liriknya. Bisa membawa

pendengar kedalam jiwa persatuan merupakan keberhasilan dari lagu Koes

Bersaudara.

Dari keenam informan, rata rata mereka memiliki resepsi atau penerimaan

yang sama tentang penciptaan lagu lagu untuk mempersatukan bangsa Indonesia

yang beragam suku, budaya, dan agama. Informan kesatu, kedua, dan keempat

memberi anggapan bahwa Koes Bersaudara memiliki cita cita mulia untuk

mempersatukan bangsa lewat lagu. Informan ketiga memberi anggapan bahwa

menciptakan lagu untuk mempersatukan bangsa merupakan sifat nasionalis.

Page 98: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

82

Sedangkan Informan kelima menjelaskan bahwa lagu yang mempersatukan

bangsa seperti Bhineka Tunggal Ika.

4.2.8 Tonny Koeswoyo Merupakan Sosok Yang Keras Menyampaikan

Aspirasi Sesuai Dengan Keadaan “Kalau Rumah Kita Bocor Itu

Jangan Disuruh Nampung Air Aja, Atapnya Itu Diganti!”

Pada scene ketujuh, durasi 00:29:10. Host Shindu Alpito membahas

tentang sifat keras Tonny Koeswoyo, kemudian Yok Koeswoyo menjelaskan

tentang sifat keras Tonny Koeswoyo. Tonny merupakan orang yang sangat

memegang prinsip dirinya sendiri dan tidak mendengarkan kata orang lain.

Menurut istilah jawa, sifat keras Tonny Koeswoyo disebut “jejeg”. Tonny

Koeswoyo pernah berbicara di depan hukum “kalau rumah kita bocor itu jangan

disuruh nampung air aja, atapnya itu diganti”. Tonny Koeswoyo membuat

seseorang tersinggung atas kata katanya tersebut. Menurut informan pertama,

penjelasan Yok Koeswoyo tentang sifat Tonny Koeswoyo yang keras. Tonny

adalah seorang yang berprinsip sangat kuat diantara saudara saudaranya. Yok

merupakan seorang yang berprinsip teguh, tapi masih kalah kuat dengan Tonny.

“sepengetahuan saya tetang Koes Bersaudara dan Koes Plus, Yok mempunyai

prinsip yang teguh, tetapi masih kalah kuat dengan Tonny Koeswoyo. Tonny itu

yang paling keras diantara yang lainnya. kalo Tonny udah ngomong, semuanya

ikut. Dulu Yok dan Tonny juga sempet bermasalah Karena sama sama keras.

Waktu itu kan Nomo selain bermusik juga suka berbisnis. Tapi Tonny gasuka

orang kaya Nomo, karena gapunya prinsip. Tonny suruh Nomo milih antara

bisnis atau musik, dan akhirnya kan Nomo pilih berbisnis. Jadi keluarlah dia dari

Koes Bersaudara. Setelah Nomo keluar, Yok gamau ngeband lagi karena menurut

dia ga lengkap tanpa ada Nomo (drummer). Sekerasnya batu sama batu, pasti

ada yang paling keras, yaa… itu Tonny. Toh... lama lama Yok mau ikut ngeband

juga walaupun tanpa Nomo” (Tedi Hendarwan, 06 Oktober 2020).

Lebih lanjut informan pertama menjelaskan kalimat yang dikatakan oleh

Tonny Koeswoyo. Informan pertama beranggapan bahwa kata kata tersebut

Page 99: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

83

memang sebuah sindiran halus untuk sistem pemerintahan dan petinggi petinggi

negara.

“kalo di telaah, kalimat yang di bilang Tonny itu mengarah ke pemerintahan.

Menurut saya, kata “rumah” itu negara tempat kita tinggal, terus kata “atap” itu

petinggi negara atau pemerintahannya, nahh… kalo kata “bocor” berarti

kecurangan dan ketidak adilan, sedangakan kata “menampung air” adalah

menanggung kesalahan dari bagian atas. Jadi bisa di simpulin kalau sebuah

negara berantakan, jangan hanya rakyat yang dibawah saja yang disuruh

menanggung kesalahan, tetapi bagian pemerintahan dan atasan yang melakukan

kesalahan harus turun dari jabatannya, begitu. Berani banget tonny memang.

Susah kalo orang sudah punya sifat keras, apapun yang dia rasa salah, pasti akan

di tentang” (Tedi Hendarwan, 06 Oktober 2020).

Informan pertama menjelaskan kalimat Tonny Koeswoyo yang

disampaikan oleh Yok Koeswoyo. Jika dicermati dan ditelaah, kalimat itu

memang merupakan sindiran bagi orang orang atas / petinggi negara. Tonny

Koeswoyo menggunakan konteks bahasa tingkat tinggi yang menggunakan kiasan

kiasan, majas, dan pengandaian.

Informan kedua memiliki pendapat yang sama dengan informan pertama,

bahwasannya kalimat “kalau rumah kita bocor itu jangan disuruh nampung air aja,

atapnya itu diganti” merupakan kalimat sindiran halus mengenai sistem

pemerintahan beserta pengurus pengurusnya. Jika suatu negara mengalami

kekacauan, jangan hanya menyalahkan rakyat, tapi lihatlah sistemnya dan

pengurus pengurusnya. Jangan biarkan rakyat menderita karena kesalahan dari

atas.

“menurut saya, kalimatnya Tonny itu sindiran halus buat pengurus pengurus

pemerintahan. Kalo rumah bocor yaa jangan nampung air aja, tapi atapnya di

ganti. Sama halnya kaya negara, kalo negara kacau, jangan cuma salahin rakyat,

tapi liat atasannya udah pada bener apa belom ngurus negara. Intinya Tonny itu

nyuruh orang atasan ngaca. Sebelum salahin rakyat kecil, mereka harus ngaca

kesalahan mereka apa. Kalo ga sanggup ngurus negara yaa harus turun jabatan”

(Agusta Marzall, 28 Oktober 2020).

Page 100: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

84

Informan kedua menyatakan bahwa yang harus di benahi dari sebuah

negara adalah pengurus pengurusnya. Keberhasilan suatu negara dan pengurus

negara, dapat dilihat dari kedamaian negaranya, dan tidak ada kecurangan pada

bidang apapun. Sebelum menyalahkan rakyat, pengurus negara harus berkaca diri

untuk kesalahan yang sudah mereka lakukan.

Informan ketiga juga memiliki pendapat yang sama tentang kata kata

Tonny. Menurutnya, kata kata itu ditujukan untuk pemerintah. Membiarkan

bawahan menanggung kesalahan yang dilakukan atasan bukan sistem

kepemimpinan yang baik.

“itu sepertinya buat pemerintah, jaman waktu itu kan lagi pergantian orde lama

ke orde baru. Ini juga hanya perkiraan saya. Saya kurang tahu apa masalahnya.

Tapi saya bisa ngerti kalau yang di maksud atap bocor dan harus diganti itu

pemerintah. Tapikan semua tergantung konteks dan situasi yooo… contohnya

kalo didalam rumah tangga kan atap itu melambangkan kepala keluarga, Ya kalo

di dalam pemerintahan berarti pemimpin. Kalau pemimpinnya ngebebanin rakyat

kecil atas kesalahan yang dilakuinnya yaa berarti ga baik” (Herman Casette, 07

November 2020).

Informan ketiga menyatakan bahwa ia kurang mengetahui permasalahan

waktu itu. Informan menyimpulkan istilah atap adalah pemimpin namun harus

disesuaikan konteks dan situasinya. Pemimpin yang tidak bertanggung jawab

bukanlah pemimpin yang baik.

Informan keempat berpendapat bahwa jika memang kata kata Tonny

ditujukan untuk pemerintah pada saat itu, berarti Tonny memang orang yang

sangat keras dan berani. Jika atap rumah sudah bocor, maka atapnya harus

diperbaiki. Menurutnya kata kata bocor itu bisa berbagai arti.

“kalau itu nyindir pemerintah yaaa berarti emang bener Tonny itu sifatnya keras,

berani juga. Ya bener dong, masa rumah bocor didiemin aja, dibenerin lah

atapnya. Atap itu pemerintah mungkin, tapi kalo kata kata bocor kan banyak

artinya. Bisa aja ga bener, bisa aja korupsi, pokonya banyak arti, ga bisa

nyimpulin juga saya” (Susilo, 08 November 2020).

Page 101: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

85

Informan keempat menjelaskan tentang sifat Tonny yang berani dan keras.

Menurutnya atap merupakan pemerintah, dan bocor bisa diartikan ke berbagai

arti. Informan keempat tidak bisa menyimpulkan kata kata Tonny Koeswoyo.

Infroman kelima memilki pendapat bahwa kata kata Tonny Koeswoyo

belum tentu untuk menyindir pemerintahan. Kata kata itu disesuaikan dengan

situasi dan kondisi. Tidak bisa disimpulkan begitu saja jika tidak mengetahui

kondisi saat itu.

“gimana yaa, kata kata itu kan harus disesuaikan sama situasinya. Kalau gua sih

gatau keadaan waktu itu. Yaa tapi ada benernya juga siih kalo dipikir pikir, atap

rumah yang bocor itu harus diganti, kalo aernya ditampung terus kan salah,

bodoh berarti yang punya rumah. Nyambung sih kalo ditujuin ke pemerintahan”

(Ghalifa Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kelima menyatakan bahwa setiap kata kata yang dilontarkan oleh

seseorang tidak bisa disimpulkan begitu saja tanpa mengetahui situasi yang

dialaminya. Tetapi jika kata kata Tonny Koeswoyo di hubungkan dengan

pemerintahan benar juga. Jangan hanya menampung air saja, itu merupakan

tindakan bodoh karena atapnya yang harus diperbaiki.

Informan keenam berpendapat bahwasanya kata kata kiasan

yang memiliki makna dan ditujukan kepada seseorang berarti merupakan sindiran.

Begitu juga kata kata yang dilontarkan oleh Tonny Koeswoyo. Menggunakan kata

kiasan menggambarkan rumah yang bocor dan orang dibawahnya yang terus

menampung air.

“sindiran kan emang begitu. Ga to the point ngomongnya, tapi ngena banget.

Pake kata kata yang mengumpamakan. Tonny kan pake kata kata halus, ibarat

rumah yang bocor, terus orang dibawahnya nampung air terus. Ini termasuk

sindiran, karena artinya ngena banget. Kalo soal pemerintahan ya berarti

atapnya harus diganti, pemimpinnya berarti. Terus yang nampung aer terus

terusan itu rakyatnya. Kurang lebih kaya gitu” (Agus Setiawan, 20 November

2020).

Informan keenam menjelaskan tentang kata halus yang digunakan Tonny

seperti kata sindiran karena memiliki arti. Kata sindiran tidak merujuk secara

Page 102: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

86

langsung, tapi melalui perumpamaan. Memang kata kata Tonny tidak to the point

menyebutkan pemerintahan, tapi jika di telaah maka akan mengarah kesana.

Dari keenam informan tersebut, mereka memiliki resepsi (making meaning

process) yang berbeda-beda tentang sifat keras Tonny Koeswoyo, menyampaikan

aspirasi sesuai dengan keadaan “kalau rumah kita bocor itu jangan disuruh

nampung air aja, atapnya itu diganti!”. Informan kesatu, kedua, ketiga, keempat,

dan keenam beranggapan bahwa kata kata Tonny Koeswoyo memang merupakan

sindiran halus untuk pemerintahan dan sistem pemerintahan pada masa itu.

sedangkan informan kelima beranggapan bahwa kata kata Tonny Koeswoyo

belum tentu menyindir pemerintahan, karena kata kata seperti itu bisa dikaitkan

dengan berbagai situasi dan kondisi yang sedang dialami.

4.2.9 Album “To The So Called Guilties” Yang Memberikan Kode Karena

Dituduh Bersalah

Pada scene kedelapan, durasi 00:39:55. Host Shindu Alpito membahas

tentang album To The So Called Guilties yang berisikan kode atau clue bahwa

sesungguhnya Koes Bersaudara itu masuk penjara atas tuduhan palsu. Tidak

bersalah tetapi dituduh dan kemudian masuk penjara. Album ini tercipta karena

kejadian pemenjaraan Koes Bersaudara yang sebenarnya di penjara karena untuk

menjalankan misi negara. Koes Bersaudara ingin memberikan informasi melalui

lagu kepada publik bahwa mereka itu hanya dituduh bersalah kemudian dipenjara.

Tetapi publik tidak memahami maksud dari Koes Bersaudara dalam lagu To The

So Called Guilties. Menurut informan pertama To The So Called Guilties artinya

tuduhan kesalahan. Dilihat dari judul, sebenarnya sudah terlihat bahwa lagu ini

memang menceritakan tentang mereka yang hanya dituduh bersalah dengan alasan

dan tujuan tertentu. Memang benar bahwa lagu To The So Called Guilties

berisikan kode kode agar publik mengetahuinya.

“dari artinya aja kan bisa dimengerti To The So Called Guilties itu kan tuduhan

kesalahan, dituduh bersalah. Jadi sebenernya ini tuh kode yaa, kode kalo mereka

Cuma dituduh bersalah. Sebenernya mereka ga ngelakuin kesalahan apa apa,

mereka dipenjara kan karena ada alesan tertentu. Alesannya yaa mereka jalanin

Page 103: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

87

misi, biar misinya tetep rahasia jadi mereka rela dituduh bersalah. Kalo orang

yang cermat ngedengerin lagu ini pasti akan mikir. Musisi itu kan nuangin

perasaan sama apa yang dialaminya itu kan lewat karyanya, lewat lagu” (Tedi

Hendarwan, 06 Oktober 2020).

Informan pertama menjelaskan bahwa lagu merupakan sarana musisi

untuk menuangkan perasaannya. Melalui lagu To The So Called Guilties, Koes

Bersaudara menuangkan perasaan dan apa yang sedang mereka alami pada saat

itu. Pada saat itu mereka hanya dituduh bersalah untuk menipu mata publik agar

misi yang mereka jalankan tetap rahasia.

Informan kedua berpendapat sama tentang lagu To The So Called Guilties

yang memberikan sinyal kepada khalayak bahwa Koes Bersaudara hanya dituduh

bersalah. Koes Bersaudara berusaha untuk memberikan informasi agar publik bisa

mengetahui yang sebenarnya. Koes Bersaudara memberikan informasi melalui

lagu supaya misi yang mereka jalankan tetap rahasia.

“sesuai arti judul lagunya To The So Called Guilties itu kan artinya dipanggil

bersalah, dituduh. Kebetulan saat itu juga kan lagi rame ramenya pemenjaraan

Koes Bersaudara. Mereka itu bermusik, jadi mereka kasih informasi lewat lagu.

Engga secara to the point, tapi pake kata kata yang dibikin sedemikian rupa biar

lagunya enak didenger dan diselipin informasi dari mereka. Di video tadi Yok itu

ga nyesel dipenjara, Koes Bersaudara bikin lagu ini Cuma sekedar buat informasi

aja. Justru mereka seneng bisa ikut jalanin misi negara” (Agusta Marzall, 28

Oktober 2020).

Informan kedua menyatakan bahwa dari judul lagunya saja sudah terlihat

artinya. Jika diperhatikan dan didengarkan dengan teliti, maka akan menemukan

informasi didalamnya. Koes Bersaudara menciptakan lagu To The So Called

Guilties bukan karena mereka menyesal karena dituduh bersalah, mereka

menciptakan lagu tersebut hanya untuk menyampaikan informasi kepada publik

atau khalayak tanpa harus mengatakannya secara langsung.

Informan ketiga berpendapat bahwasannya sebuah lagu bisa dijadikan

sarana untuk menyampaikan informasi. Namun, informan ketiga tidak mengetahui

bahwa lagu lagu To The So Called Guilties yang berarti dituduh bersalah

Page 104: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

88

diciptakan untuk memberikan informasi. Ia hanya menikmati lagu To The So

Called Guilties sebagai sarana hiburan saja.

“oiya saya tau lagu itu, artinya juga tau. Tapi saya ga tau kalau lagu itu buat

infoin ke orang orang tentang tuduhan bersalah. Yaa namanya juga musisi, wajar

wajar aja mereka nyiptain lagu buat nunjukin apa yang lagi mereka alamin. Jujur

saya ga tau kalau lagu ini itu isyarat. Saya cuma nikmatin lagu itu sebagai

hiburan aja, ga paham terlalu dalem sama lagu itu” (Herman Casette, 07

November 2020).

Informan ketiga menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui informasi

yang ada pada lagu To The So Called Guilties. Ia hanya mengetahui arti dari judul

lagunya saja. Ia hanya mendengarkan lagu tersebut sebagai hiburan, dan tidak

memahami maknanya terlalu dalam.

Informan keempat memiliki pendapat yang sama dengan informan ketiga,

ia tidak mengetahui bahwa lagu To The So Called Guilties merupakan clue dari

Koes Bersaudara. Menurutnya lagu To The So Called Guilties hanya hiburan

semata, dan sebuah musik yang enak didengar.

“ga tau saya kalau lagu itu bermaksud buat ngasih info ke masyarakat soal

perkara pemenjaraan. Yang saya tau lagu itu enak didengar, terhibur aja gitu.

Kalau orang awam kaya saya kan ga terlalu pahamin lirik apalagi yang pake

bahasa asing. Walaupun saya ga ngerti maksud lagu itu apa, tapi saya suka

lagunya. Soal lirik bahasa asing aja saya ga ngerti gimana mau mahaminnya….

hahaha” (Susilo, 08 November 2020).

Informan keempat menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui maksud

dari lagu To The So Called Guilties. Ia mengatakan bahwa tidak mengerti lirik

lagu yang berbahasa asing. Jika tidak mengerti arti liriknya, maka sudah otomatis

tidak akan mengetahui maksud dari lagu To The So Called Guilties.

Informan kelima berpendapat sama dengan informan pertama dan kedua.

Ia mengetahui bahwa sebenarnya lagu To The So Called Guilties memiliki

maksud untuk menyampaikan informasi kepada publik / khalayak. Koes

Bersaudara tidak bisa memberitahukan secara langsung, Koes Bersaudara

memberikan informasi karena dituduh bersalah melalui sebuah lagu.

Page 105: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

89

“iya menurut sepengetahuan gua sih emang gitu. Lagu To The So Called Guilties

dibuat untuk ngasih penjelasan kenapa Koes Bersaudara bisa dipenjara.

Walaupun mereka ga secara langsung ngasih taunya, cuma lewat lagu.

Sebenernya mereka dipenjara itu kan buat jalanin misi negara. Tapi kan yang

diketahui sama orang orang mereka dipenjara karena nyanyi lagu lagu barat

yang ga disukain Soekarno. Dituduh bersalah berarti kan ga punya salah apa apa

terus di tangkep, boong boongan doang, buat nipu mata orang orang supaya

misinya ga keliatan” (Ghalifa Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kelima menjelaskan tentang pendapatnya mengenai lagu The So

Called Guilties. Lagu ini diciptakan untuk menjelaskan kepada khalayak bahwa

sebenarnya Koes Bersaudara hanya dituduh bersalah. Tragedi penggrebekan dan

pemenjaraan Koes Bersaudara hanyalah tipu muslihat supaya tidak ada yang

mengetahui bahwa mereka sedang ingin ditugaskan untuk menjalankan misi

negara.

Informan keenam berpendapat sama dengan informan ketiga dan keempat.

Ia hanya mengetahui lagunya saja, tetapi tidak mengetahui maksud dan tujuan dari

lagu To The So Called Guilties. Informan keenam mendengarkan lagu To The So

Called Guilties hanya untuk menghibur dirinya.

“saya aja baru tau tadi abis liat video wawancara itu, saya gatau kalo lagu To

The So Called Guilties itu ternyata kode buat ngasih tau orang orang kalo apa

yang mereka lihat dipemberitaan itu ga bener. Jadi Koes Bersaudara itu ngasih

tau yang sebenernya melalui lagu tapi orang orangnya aja yang pada ga ngerti.

Baru paham saya setelah denger penjelasan di video tadi” (Agus Setiawan, 20

November 2020).

Informan keenam menyatakan bahwa dirinya baru mengetahui maksud

lagu To The So Called Guilties dari tayang video wawancara Yok Koeswoyo

dalam Medcom.id. Sebelumnya ia tidak mengetahui apa apa tentang lagu tersebut.

Ia mendengarkan lagu To The So Called Guilties hanya untuk hiburan saja.

Dari keenam informan, mereka memiliki resepsi (making meaning

process) yang berbeda-beda tentang album “To The So Called Guilties” yang

memberikan kode karena dituduh bersalah. Informan kesatu, kedua, dan kelima

Page 106: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

90

mengatakan bahwa lagu To The So Called Guilties merupakan sarana Koes

Bersaudara untuk memberikan informasi yang mereka alami, bahwa pemenjaraan

mereka merupakan tuduhan saja karena mereka tidak melakukan kesalahan.

Informan ketiga, keempat, dan keenam mengatakan ketidaktahuan informasi

dalam lagu To The So Called Guilties dan hanya meganggap lagu tersebut sebagai

hiburan.

4.2.10 Pesan Yok Koeswoyo Agar “Jangan Meninggalkan Identitas Seni Dan

Budaya Daerah”

Pada scene kesembilan, durasi 00:53:27. Yok Koeswoyo berpesan kepada

generasi penerus agar “jangan meninggalkan identitas seni dan budaya daerah”.

Jika seni dan budaya daerah tetap lestari, beberapa suku bangsa akan berpaling ke

nusantara. Dalam artian lain nusantara atau Indonesia bisa menjadi panutan bagi

bangsa bangsa asing dalam bidang kesenian. Budaya daerah Indonesia membuat

turis asing tertarik untuk melihat dan mempelajarinya. Jadi, tetaplah lestarikan

budaya dan kesenian Indonesia agar generasi selanjutnya tetap mengetahui budaya

dan kesenian daerah di Indonesia yang beragam. Menurut informan pertama,

pesan dari Yok Koeswoyo agar jangan meninggalkan identitas seni dan budaya

daerah adalah pesan yang baik. Jika tidak dilestarikan, maka generasi selanjutnya

tidak akan mengetahui beragam kesenian Indonesia. Melestarikan budaya dan

kesenian juga merupakan salah satu tindakan mencintai tanah air.

“menurut saya itu bagus. Pesan Yok itu bener. Biar anak cucu kita semua tau

kalo Indonesia itu punya budaya dan kesenian yang beragam. Kalo bisa orang

daerah tetep harus ajarin anak anak mereka ngomong bahasa daerah, biar ga

ilang bahasa daerah. Bahasa Indonesia memang bahasa persatuan, semua

memakai bahasa Indonesia. Tapi mempertahankan bahasa daerah juga bukan

suatu kesalahan kan. Ini contoh kecilnya saja. Masih banyak keberagaman di

Indonesia selain bahasa daerah. Cintain budaya daerah asal kalian, itu sama

dengan kalian mencintai tanah air juga” (Tedi Hendarwan, 06 Oktober 2020).

Informan pertama menjelaskan tentang rasa mencintai budaya daerah

masing masing berarti mencintai tanah air juga. Selalu mengajarkan nilai nilai

Page 107: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

91

budaya daerah masing masing kepada anak anak sebagai penerus kehidupan.

Bahasa daerah jangan sampai punah untuk generasi selanjutnya.

Informan kedua berpendapat sama dengan informan pertama. Kebudayaan

dan kesenian bangsa merupakan daya tarik bagi anak bangsa supaya makin

mencintai bangsa sendiri daripada bangsa lain. Maka dari itu, sangatlah penting

melestarikan budaya dan kesenian bangsa untuk menanamkan jiwa nasionalisme

kepada genereasi penerus.

“itu emang penting, melestarikan budaya bangsa itu penting. Biar bangsa laen

kagum sama bangsa Indonesia yang punya beragam budaya. makannya semua itu

harus dilestariin. Kasian keturunan kita nanti, kalo budaya bangsa ga dilestariin

mereka ga akan tau budaya Indonesia yang beragam. Kalo kita udah mencintai

budaya sendiri, otomatis kita punya jiwa nasionalis. Makannya Yok ngasih pesen

supaya jangan ninggalin identitas seni dan budaya daerah, yaa tujuannya buat

itu. begitu…” (Agusta Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kedua mengatakan bahwa seni dan budaya daerah di Indonesia

harus terus dilestarikan. Semua itu bertujuan untuk menanamkan rasa cinta

terhadap tanah air dan menanamkan jiwa nasionalisme kepada generasi penerus.

Akan terlihat kasihan Jika generasi penerus tidak mengetahui budaya daerah di

Indonesia.

Informan ketiga juga sependapat dengan kedua informan sebelumnya.

Jangan meninggalkan budaya daerah supaya budaya daerah tetap lestari. Berbagai

daerah pasti memiliki ciri khas budayanya masing masing seperti, pakaian adat,

bahasa daerah, lagu daerah, dan tradisi adat daerahnya.

“semua budaya dan seni harus dilesitarikan. Budaya daerah itu macem macem

loh… ada baju adat, lagu daerah, bahasa daerah, sama tradisi tradisi adatnya.

Cara melestarikan budaya daerah itu sebenernya gampang. Kalo kita orang jawa

yaa pake bahasa jawa buat ngobrol sama orang rumah. Kalo orang sunda yaa

pake bahasa sunda kalo ngomong sama orang rumah. Ga harus full pake bahasa

daerah kok, ngomongnya tetep bahasa Indonesia, tapi di selipin bahasa bahasa

jawa biar anak anak denger dan ngerti. Cara kaya gitu juga namanya udah

melestarikan budaya bangsa. Harus bangga jadi orang Indonesia yang punya

Page 108: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

92

budaya macem macem tapi bisa bersatu sama bahasa kesatuan Indonesia”

(Herman Casette, 07 November 2020).

Informan ketiga menyatakan bahwa budaya daerah itu macam macam, ada

pakaian adat, bahasa daerah, lagu daerah, dan tradisi daerah. Melestarikan budaya

daerah itu sangat mudah. Berbicara bahasa daerah dirumah dengan keluarga

merupakan cara untuk melestarikan bahasa daerah agar bahasa daerah tidak

punah.

Informan keempat sependapat dengan ketiga informan sebelumnya. Pesan

Yok Koeswoyo untuk tidak meninggalkan identitas seni dan budaya daerah

memang benar. Kesenian dan budaya daerah memang seharusnya dilestarikan.

Apapun bentuknya, tetap harus dilestarikan dan jangan sampai hilang ditelan

zaman.

“soal ngelestariin budaya emang kudu. Kita ini orang Indoensia, punya banyak

kesenian budaya. seni kan bukan lagu atau musik doang. Kain batik juga kan

namanya seni, dan batik itu warisan budaya Indonesia yang udah diakuin dunia.

Nah… generasi muda itu wajib melestarikan kesenian budaya Indonesia apapun

bentuknya. Baju adat, lagu, bahasa, adat, pokonya semua tetang Indonesia. Kalau

bisa generai muda ciptain karya seni yang berbau etnik Indonesia. Kan makin

mantep… jadinya dunia makin melek sama Indonesia” (Susilo, 08 November

2020).

Informan keempat menyatakan bahwa melestarikan kesenian budaya

Indonesia merupakan hal yang wajib dilakukan. Membawa kesenian budaya

Indonesia kepada dunia akan jauh lebih baik. Seperti kain batik yang sudah diakui

oleh dunia sebagai warisan budaya Indonesia.

Informan kelima juga sependapat dengan keempat informan sebelumnya.

Tetap melestarikan seni dan budaya daerah di Indonesia jangan sampai hilang

ditelan zaman. Tidak meninggalkan identitas seni dan budaya daerah berarti tidak

meninggalkan identitas diri.

“yaiyalah… identitas bangsa kan berarti identitas diri. Kalo identitas bangsa

ilang, berarti kita udah ga ada identitasnya dong. identitas bangsa itu kan

kesenian budaya Indonesia. Makannya kita yang muda juga harus lestarikan. Ga

Page 109: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

93

susah melestarikan budaya Indonesia. Jangan malu buat berbahasa daerah. Kita

juga harus sadar diri, jangan terlalu mencintai budaya asing sampai sampai

melupakan budaya bangsa sendiri” (Ghalifa Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kelima menyatakan bahwa tidak perlu malu berbahasa daerah,

karena orang daerah dan orang kota sama saja. walaupun banyak bahasa daerah di

Indonesia tetapi kita tetap satu kesatuan yaitu bahasa Indonesia. Sebagai generasi

muda harus sadar diri, tidak perlu berlebihan mencintai budaya asing sampai

sampai budaya bangsa sendiri dilupakan.

Informan keenam juga berpendapat sama dengan informan kelima.

Memang seharusnya generasi muda melestarikan budaya dan kesenian bangsa.

Jika bukan generasi muda yang melestarikan budaya bangsa, maka lama kelamaan

budaya, adat, dan kesenian Indonesia akan menghilang.

“yaa beliau bener, Yok pesenin itu ke kita kita biar kita ga lupa, ga ninggalin

kesenian budaya bangsa sendiri demi kebudayaan asing. Kita harus lestariin

budaya daerah kita masing masing. Kalau bukan kita kita yang muda yang

melestarikan lalu siapa lagi? Iya kan?. Jangan sampai aset bangsa yang paling

berharga hilang seiring berjalannya waktu” (Agus Setiawan, 20 November

2020).

Informan keenam mengatakan bahwa kita harus melestarikan budaya

daerah masing masing. Jika tidak dilestarikan, budaya bangsa akan hilang. Jangan

sampai aset bangsa yang paling berharga hilang dengan seiring berjalannya waktu.

Kalau bukan generasi muda yang melestarikan, lalu siapa lagi?.

Dari keenam informan, rata rata mereka memiliki resepsi atau penerimaan

yang sama tentang pesan Yok Koeswoyo agar “jangan meninggalkan identitas

seni dan budaya daerah” bahwasannya kesenian dan kebudayaan Indonesia harus

dilestarikan supaya tidak hilang ditelan waktu. Mencintai kesenian budaya

Indonesia dan melestarikannya sama saja mencintai tanah air. Jika Mencintai dan

melestarikan kesenian budaya Indonesia, berarti sudah otomatis memiliki jiwa

nasionalisme.

Page 110: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

94

4.2.11 Filosofi Jawa Yang Disampaikan Yok Koeswoyo Yaitu “Sedulur

Papat Lima Pancer” Merupakan Dasar Pembentukan Pancasila

Pada scene kesepuluh, durasi 00:56:07. Yok Koeswoyo menjelaskan

tentang filosofi jawa sedulur papat lima pancer. Yok Koeswoyo mengistilahkan

sedulur papat lima pancer sebagai dasar pembentukan pancasila. Menurut Yok,

pada saat di Dnd Soekarno duduk di bawah pohon sukun yang memiliki lima

cabang. Kelima cabang dari pohon sukun tersebut diibaratkan seperti filosofi jawa

sedulur papat lima pancer. Yok mengatakan bahwa sedulur papat berarti keadilan

sosial, musyawarah mufakat, persatuan, kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sedulur papat merupakan hal yang baik. Setiap agama selalu mengajarkan hal

yang baik yang tertulis dalam kitab kitabnya, Taurat, Zabur, Injil, Al Qur‟an

semuanya akan mengarah kepada ketuhanan yang maha esa. Menurut informan

pertama, setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya. Kita semua

mengetahui bahwa pembuatan pancasila itu tidak main main. Yok Koeswoyo

hanya mengistilahkan saja bahwa sedulur papat lima pancer merupakan dasar

pembentukan pancasila. Semuanya tetap mengarah kepada ketuhanan yang maha

esa.

“itu kan istilahnya Yok, semua orang kan bebas menyampaikan pendapat. Yok

mengistilahkan filosofi jawa sedulur papat lima pancer sebagai dasar

pembentukan pancasila. Kita semua juga udah tau kok kalo pembentukan

pancasila itu ga main main. Melalui proses musyawarah sampai akhirnya ketemu

mufakat. Jadi, Yok itu hanya mengistilahkan saja, karena sedulur papat lima

pancer memang mengarah kepada ketuhanan yang maha esa” (Tedi Hendarwan,

06 Oktober 2020).

Informan pertama mengatakan bahwa sedulur papat lima pancer

merupakan pengistilahan dari Yok. Filosofi jawa tersebut mengarah kepada satu

tujuan yaitu ketuhanan yang maha esa. Sama seperti pancasila, dari keempat

silanya, sila pertama dari pancasila adalah ketuhanan yang maha esa.

Informan kedua berpendapat sama seperti informan pertama bahwasannya

Yok hanya mengistilahkan filosofi jawa tersebut sebagai dasar pembentukan dasar

pancasila. Karena didalam sejarah, pembentukan pancasila melibatkan banyak

Page 111: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

95

orang dan mengalami perdebatan panjang. Dari kelima sila dalam pancasila,

semua bermuara kepada ketuhanan yang maha esa, sama halnya dengan sedulur

papat lima pancer yang bermuara kepada ketuhanan yang maha esa.

“Yok itu cuma mengistilahkan, filosofi jawa dan pancasila kan bermuara kepada

ketuhanan yang maha esa. Di dalam sejarah juga diceritain pembentukan

pancasila itu melibatkan banyak orang, terus ada perdebatan panjang, ada ulama

ulama juga. Kita semua juga udah pada tau sejarahnya gimana. Tapi kan setiap

orang bebas berpendapat. Pada intinya, semua itu bermuara kepada ketuhanan

yang maha esa kan” (Agusta Marzall, 28 Oktober 2020).

Informan kedua menyatakan bahwa semua itu hanya pengistilahan.

Filosofi jawa sedulur papat lima pancer dan pancasila bermuara kepada ketuhanan

yang maha esa. Pada intinya, semua itu bermuara kepada ketuhanan yang maha

esa.

Informan ketiga memiliki pendapat yang berbeda, menurut informan

ketiga, filosofi jawa sedulur papat lima pancer adalah hal spiritual, tidak seperti

pancasila. filosofi jawa tersebut berisikan tentang proses pembentukan manusia,

sedulur papat terdiri dari getih (darah), pusar (plasenta), ketuban, ari ari, dan lima

pancernya adalah Nur Muhammad SAW. Filosofi jawa tersebut mengarah kepada

keagamaan, dan spiritual agama Islam.

“Kalo menurut saya pancasila sama sedulur papat lima pancer itu ga ada

hubungannya. Wong sedulur papat lima pancer isinya tentang spiritual agama

islam. Sedulur papat terdiri dari getih (darah), pusar (placenta), ketuban, ari ari,

dan lima pancernya adalah Nur Muhammad SAW. Filosofi itu isinya begitu,

bukan kemanusiaan yang adil dan beradab, musyawarah mufakat, bukan keadilan

sosial. Jadi, filosofi jawa itu bukan dasar pembentukan pancasila. Jelas beda… ”

(Herman Casette, 07 November 2020).

Informan ketiga menjelaskan tentang filosofi jawa sedulur papat lima

pancer, filosofi tersebut sebenarnya merupakan spiritual agama islam. Sangat

berbeda dengan pancasila, dari isinya saja sudah berbeda, apalagi maknanya. Jadi,

filosofi jawa tersebut bukanlah dasar pembentukan pancasila.

Page 112: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

96

Informan keempat juga memiliki pendapat sama dengan informan ketiga.

Informan ketiga mengatakan bahwa pancasila dan filosofi jawa sedulur papat lima

pancer itu berbeda. Jadi, sedulur papat lima pancer tidak bisa dikatakan sebagai

dasar pembentukan pancasila. Dalam sejarah, pancasila dibentuk melalui

musyawarah.

“sedulur papat lima pancer sama pancasila itu beda jauh. Dasar pembentukan

pancasila bukan dari filosofi ini setau saya. Menurut saya sih, filosofi jawa itu

mengarah ke kerohanian. Sedangkan pancasila itu kan pedoman bangsa

Indonesia. Intinya, dua duanya ini beda jauh, Udah itu aja” (Susilo, 08

November 2020).

Informan keempat mengatakan bahwa pancasila dan filosofi jawa sangat

berbeda. Menurutnya, filosofi jawa mengarah kepada kerohanian. Sedangkan

pancasila adalah pedoman untuk bangsa Indonesia.

Informan kelima memberikan pendapat berbeda dari keempat informan

sebelumnya. Informan kelima berpendapat bahwa dirinya tidak mengetahui

apapun tentang filosofi jawa yang dikatakan Yok. Informan kelima hanya

memahami pancasila.

“gua gatau filosofi jawa itu, sedulur papat lima pancer gua gatau. Ga ngerti

hahaha… yang gua tau cuma pancasilanya aja. Haduuh gua juga bingung mau

bilang apa, karena emang bener bener gatau. Tapi sih tadi pas gua dengerin

videonya emang sama sih kaya pancasila, jadi filosofi sama pancasila itu sama

sama bertujuan ke ketuhanan yang maha esa” (Ghalifa Marzall, 28 Oktober

2020).

Informan kelima menyatakan bahwa ia tidak mengetahui tentang filosofi

jawa sedulur papat lima pancer. Informan kelima hanya membicarakan ulang apa

yang dikatakan Yok Koeswoyo di dalam video talkshow tentang rasa ketuhanan

yang membuat persatuan Indonesia. Dirinya hanya mengetahui dan memahami

dasar negara pancasila.

Informan keenam memilki pendapat yang sama dengan informan kelima

tentang ketidaktahuannya terhadap filosofi jawa sedulur papat lima pancer.

Page 113: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

97

Informan kelima hanya mengetahui isi dari sila sila pancasila. Informan kelima

baru mengetahui ada filosofi sedulur papat lima pancer dari video talkshow.

“waduuh saya kurang tahu. Itu kaya filosofi jawa kuno, anak seumuran saya

belom tentu tau filosofi sedulur papat lima pancer. yaa mungkin sedulur papat

lima pancer itu sama kaya pancasila. Ada kemanusaiaan yang adil dan beradap,

ada persatuan Indonesia, ada musyawarah dan mufakat, ujung ujungnya semua

mengarah ke tuhan yang maha esa. Begitu mungkin, jadi disebut sebagai dasar

pembentukan pancasila deh” (Agus Setiawan, 20 November 2020).

Informan keenam menyatakan ketidaktahuannya terhadap filosofi jawa

tersebut. Yang diketahuinya hanya sila sila pancasila saja. Informan keenam juga

mengulang kata kata Yok di dalam video talkshow.

Dari keenam informan, mereka memiliki resepsi (making meaning

process) yang berbeda-beda tentang filosofi jawa yang disampaikan Yok

Koeswoyo yaitu “sedulur papat lima pancer” merupakan dasar pembentukan

pancasila. informan kesatu, kedua, ketiga, dan keempat beranggapan bahwa itu

hanyalah pengistilahan Yok saja. Yok mengistilahkan filosofi jawa sebagai dasar

pembentukan pancasila karena memiliki kesamaan yaitu mengarah kepada

ketuhanan yang maha esa. Berbeda dengan informan kelima dan keenam, mereka

tidak mengetahui filosofi jawa tersebut, jadi informan kelima dan keenam hanya

mengulang perkataan Yok pada video talk show.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan data yang dikumpulkan peneliti dari metode observasi dan

wawancara mendalam, peneliti akan menjelaskan bagaimana analisis resepsi

anggota Koes Music Fans Club mengenai nasionalisme pada talkshow “Yok

Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa jemu”. Encoding merupakan

proses pembentukan formulasi pesan yang akan disampaikan. Sedangkan proses

decoding merupakan kebalikan dari proses encoding. Decoding adalah bagaimana

penerima menginterpretasikan pesan yang disampaikan pembicara / sumber

(Ruky, 2002 : 183).

Page 114: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

98

Dari sebelas Informasi mengenai nasionalisme yang dijelaskan dalam

talkshow “Yok Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa jemu”

memiliki penerimaan yang berbeda-beda dari keenam anggota Koes Music Fans

Club. Informan menyatakan informasi tentang pemahaman anggota Koes Music

Fans Club mengenai nasionalisme adalah sifat nasionalisme merupakan sifat

mencintai Indonesia, dan membawa nama Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Selanjutnya informan menyatakan informasi mengenai inspirasi pembuatan lagu

“Kolam Susu” merupakan sebuah kebanggan akan kekayaan alam Indonesia.

Selanjutnya informan berpendapat mengenai informasi pesan untuk mencintai

tanah air pada lirik lagu “Nusantara”. Menurutnya informasi yang didapat dari

tayangan talkshow “Yok Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa

jemu” dalam Medcom.id, lirik lagu “Nusantara” memang berisikan tentang

kecintaan dan rasa nasionalis Koes Bersaudara terhadap tanah air dengan

menceritakan keindahan alam yang dimiliki Indonesia tetapi tidak dimiliki negara

lain. Informasi tentang Yok Koeswoyo memberikan istilah “sekarang itu kolam

lumpur, bukan kolam susu lagi” memang benar adanya. Zaman sekarang

keindahan dan kekayaan laut Indonesia sudah tidak seperti dulu lagi akibat

pencemaran dan salah dalam pengelolaan. Informasi tentang skenario

dipenjarakannya Band Koes Bersaudara untuk menjalankan misi rahasia negara

memang benar. informan menjelaskan bahwa band Koes Bersaudara dipenjara

untuk menjalankan misi rahasia menyelusup ke Malaysia. Informasi tentang

Penegasan Yok Koeswoyo “kalau untuk bangsa dan negara, mati pun rela”

merupakan penegasan Yok pada saat pergantian pemerintahan orde lama ke orde

baru. Menurut informan, pada saat itu memang terjadi kericuhan dan tembak

menembak. Informasi tentang penciptaan lagu lagu untuk mempersatukan bangsa

Indonesia yang beragam suku, budaya, dan agama memang benar. Menurut

informan Koes Bersaudara menciptakan lagu memang bertujuan untuk

mempersatukan bangsa yang beragam suku, budaya, dan agama seperti Bhineka

Tunggal Ika. Informasi tentang Tonny Koeswoyo merupakan sosok yang keras

menyampaikan aspirasi sesuai dengan keadaan “kalau rumah kita bocor itu jangan

disuruh nampung air aja, atapnya itu diganti!” merupakan kata kata kiasan

Page 115: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

99

terdengar seperti sindiran. Menurut informan, kata kata tersebut memanglah

sebuah sindiran yang ditujukan pemerintah. Kata kata kiasan seperti itu sangatlah

fleksibel bisa ditunjukkan kepada siapapun selain pemerintahan, tergantung situasi

dan konteksnya. Dalam informasi tentang album “To The So Called Guilties”

yang memberikan kode karena dituduh bersalah memanglah benar. Menurut

informan dari judulnya yang berarti dipanggil bersalah atau dituduh bersalah saja

sudah terlihat bahwasannya lagu To The So Called Guilties memanglah

pengkodean dari Koes Bersaudara untuk khalayak. Informasi tentang pesan Yok

Koeswoyo agar “jangan meninggalkan identitas seni dan budaya daerah”

ditunjukkan kepada generasi penerus untuk tetap melestarikan budaya daerah agar

budaya daerah tidak hilang ditelan waktu. Menurut informan pesan Yok

Koeswoyo sangat bagus, melestarikan budaya daerah merupakan salah satu sifat

nasionalisme. Informasi tentang filosofi jawa yang disampaikan Yok Koeswoyo

yaitu “sedulur papat lima pancer” merupakan dasar pembentukan pancasila

merupakan sebuah pengistilahan dan bukan yang sebenarnya. Menurut informan,

karena filosofi jawa dan pancasila memiliki kesamaan yaitu bermuara kepada

ketuhanan yang maha esa, maka Yok Koeswoyo memberi pengistilahan untuk hal

tersebut. Selanjutnya, khalayak akan melakukan decoding terhadap infomasi

mengenai nasionalisme yang didapat dari talkshow “Yok Koeswoyo jadi agen

rahasia dan nasionalisme tanpa jemu”, ada tiga kategori posisi, yaitu posisi

hegemoni dominan, negosiasi, dan oposisi.

Decoding adalah proses mencerna dan memahami pesan yang diterima

menurut pemahaman dan pengalaman yang dimiliki. Ketika khalayak menerima

pesan dari pihak lain maka khalayak melakukan decoding terhadap pesan yang

diterima berdasarkan persepsi, ilmu pengetahuan, dan pengalaman masa lalu.

Proses terjadinya decoding pada penelitian ini adalah saat anggota Koes Music

Fans Club menyaksikan tayangan talkshow “Yok Koeswoyo jadi agen rahasia dan

nasionalisme tanpa jemu”.

Menurut Hall dalam Morissan (2015: 550-551), khalayak melakukan

decoding terhadap pesan media melalui tiga kemungkinan posisi, yaitu posisi

hegemoni dominan, negosiasi, dan oposisi. Hegemoni dominan sebagai situasi di

Page 116: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

100

mana media menyampaikan pesan kemudian khalayak menerimanya. Apa yang

disampaikan oleh media secara kebetulan juga disukai oleh khalayak. Negosiasi

yaitu posisi dimana khalayak menerima ideologi dominan namun menolak

penerapannya dalam kasus tertentu. Oposisi yaitu Posisi dimana khalayak

mengubah atau mengganti pesan yang disampaikan media dengan pesan alternatif.

Khalayak menolak makna pesan media dan menggantikannya dengan cara

berpikir mereka sendiri terhadap topik yang disampaikan media.

Dalam informasi tentang pemahaman anggota Koes Music Fans Club

mengenai nasionalisme, keenam informan berada pada posisi hegemoni-dominan.

Informan pertama berada pada posisi dominan. Menurut informan, Jika seseorang

menunjukkan tindakan mencintai negeri, maka dia sudah bisa dikatakan sebagai

nasionalis. Apapun dan siapapun bisa menjadi seorang nasionalis. Semua itu

tergantung dengan bidang yang ditekuni. Informan kedua berada pada posisi

hegemoni-dominan, karena informan kedua juga berpendapat orang yang

mencintai negaranya sudah menjadi seorang nasionalis. Sikap dan tindakan adalah

hal yang utama. Sikap nasionalis harus disertakan dengan tindakan. Informan

ketiga berada posisi hegemoni-dominan. Karena informan ketiga mengatakan

bahwasanya untuk menjadi seorang nasionalis, tindakan dan perilaku merupakan

hal penting. Jika tidak disertai tindakan berarti tidak lengkap. Nasionalis di jaman

dulu harus berperang, berbeda dengan jaman sekarang, nasionalisme bisa

dilakukan dalam hal apapun yang bertujuan untuk mengangkat nama baik

Indonesia. Informan keempat berada pada posisi hegemoni-dominan. Sama halnya

dengan informan ketiga yang mengatakan nasionalisme adalah rasa semangat

juang yang disertai dengan sikap dan tindakan. Informan keempat juga

mengatakan selain memiliki rasa semangat untuk membela negara, tetap harus ada

tindakan perjuangannya. Sebab nasionalis merupakan sifat. Jika tidak di terapkan

ke dalam tindakan, maka akan menjadi sia sia. Informan kelima berada pada

posisi hegemoni-dominan. Informan kelima mengatakan bahwa nasionalisme

merupakan rasa semangat perjuangan. Nasionalisme merupakan rasa cinta

terhadap Indonesia dalam segala hal. Membawa nama baik Indonesia juga

merupakan nasionalisme. Kemudian informan keenam juga berada di posisi

Page 117: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

101

hegemoni-dominan. Sama halnya dengan informan kelima yang mengatakan

bahwa nasionalisme adalah mencintai Indonesia. Mencintai segala hal yang ada di

Indonesia, informan keenam mengatakan bahwa mencintai negeri sendiri

merupakan nasionalisme. Mencintai alam Indonesia, budaya Indonesia dan lain

lain. Apapun yang menyangkut nama Indonesia haru dicintai.

Dalam informasi mengenai inspirasi pembuatan lagu “Kolam Susu”,

keenam informan berada pada posisi hegemoni-dominan. Informan pertama

berada pada posisi dominan. Menurut informan, ia sudah mengetahui darimana

inspirasi pembuatan lagu “Kolam Susu” didapat. Ditambah lagi penjelasan Yok

Koeswoyo talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia dan Nasionalisme Tanpa

Jemu” membuat dirinya semakin yakin bahwa jawaban memang benar. suatu

ketika Yok dan Nomo pergi memancing, kemudian berbicara dengan orang asing

dan orang asing tersebut mengatakan all you have pool so milk. Jiwa nasionalisme

juga bisa dituangkan lewat karya, contohnya Yok Koeswoyo yang menulis lagu

kolam susu. Hasil karya akan dikenang oleh generasi selanjutnya. Dari lirik lirik

yang ada pada lagu kolam susu terdapat makna yang dalam. Informan kedua

berada pada posisi hegemoni-dominan, karena informan kedua juga mengetahui

cerita tentang inspirasi pembuatan lagu kolam susu. Informan bercerita hal yang

sama dengan informan pertama bahwasannya lagu kolam susu tercipta karena

Yok mendengar orang asing berbicara all you have pool so milk. Informan ketiga

berada posisi hegemoni-dominan. Sebelum melihat tayangan talkshow “Yok

Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa jemu” informan ketiga tidak

mengetahui apapun tentang cerita tersebut. Kemudian setelah melihat tayangan

talkshow “Yok Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa jemu” barulah

informan ketiga mengetahui ceritanya, dan menerima informasi tanpa ada

penolakan. Informan keempat berada pada posisi hegemoni-dominan. Sama

halnya dengan informan ketiga yang tidak mengetahui apapun sebelum melihat

tayangan, informan keempat juga tidak mengetahui apapun. Setelah melihat

tayangan talkshow barulah informan keempat mengetahui cerita yang sebenarnya

darimana inspirasi pembuatan lagu kolam susu didapat. Informan kelima berada

pada posisi hegemoni-dominan. Informan kelima sudah mengetahui cerita tersebut

Page 118: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

102

dari ayahnya yang juga penggemar Koes Bersaudara dan Koes Plus. Menurut

informan kelima, inspirasi pembuatan lagu kolam susu tercipta dari kata kata yang

dilontarkan orang jerman yaitu all you have pool so milk. Tanpa ada penolakan,

informan kelima langsung menerima cerita Yok yang ia dengarkan di tayangan

talkshow. Kemudian informan keenam juga berada di posisi hegemoni-dominan.

Awalnya ia tidak mengetahui apapun tentang cerita kolam susu. Setelah melihat

tayangan talkshow “Yok Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa

jemu”, ia baru mengetahui cerita tentang inspirasi pembuatan kolam susu yang

sebenarnya tanpa ada penolakan.

Dalam informasi tentang pesan untuk mencintai tanah air pada lirik lagu

“Nusantara”, keenam informan berada pada posisi hegemoni-dominan. Menurut

informan pertama, semua liriknya adalah mebangga banggakan Indonesia. Orang

yang selalu menjunjung tinggi negaranya sendiri berarti memiliki jiwa nasionalis

yang tinggi. Di lagu nusantara I, liriknya berbunyi “Ku harap kau tidak cemburu

melihat hidupku, hidupku bebas selalu kawanku, tiada yang memburu, di

nusantara yang indah rumahku, kamu harus tahu, tanah permata tak pernah

kecewa, di khatulistiwa”. Informan pertama membenarkan bawa lirik lagu

nusantara memang berisikan kecintaan terhadap negara. Informan kedua berada

pada posisi hegemoni-dominan, karena tidak menolak dan tidak menyangkal apa

yang dikatakan Yok dalam tayangan talkshow. Nusantara memiliki sumpah

palapa, dan Indonesia memiliki sumpah pemuda, jadi tidak ada alasan apapun

untuk bercerai berai, harus tetap menjadi satu kesatuan. Lirik lagu nusantara

memang berisikan pesan untuk mencintai tanah air. Lagu nusantara memiliki jiwa

nasionalisme. Dari judulnya saja sudah nusantara, berarti liriknya itu

menceritakan tentang nusantara atau Indonesia. Informan ketiga berada pada

posisi hegemoni-dominan, karena informan ketiga membenarkan kata kata yok

pada tayangan talkshow “Yok Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa

jemu” bahwasannya lirik lagu nusantara memiliki pesan untuk mencintai tanah

air. Pesan yang terkandung dalam lirik lagu nusantara untuk cinta tanah air itu

banyak jenisnya. Cinta tanah air bukan berarti memakai baju yang bertuliskan I

love Indonesia. Cinta tanah air dapat diwujudkan dengan sebuah kebanggaan

Page 119: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

103

melalui lagu. Informan keempat berada di posisi hegemoni-dominan. Pesan dalam

lagu nusantara adalah keindahan dan kekayaan alam Indonesia. Menurutnya, alam

Indonesia sangatlah indah, dan kekayaan alam yang sangat berlimpah. Indonesia

pantas untuk dicintai. Informan kelima berada pada posisi hegemoni-dominan.

Dalam lagu nusantara, ada begitu banyak pesan untuk mencintai negeri. Ia salut

dengan jiwa nasionalisme yang dimiliki oleh band Koes Bersaudara dan Koes

Plus yang sudah menciptakan lagu lagu untuk membanggakan Indonesia.

Kemudian informan keenam juga berada pada posisi hegemoni-dominan karena

menurutnya jiwa nasionalisme itu tidak hanya membuat lagu tentang Indonesia.

Bersifat toleransi dengan menerima keberagaman ras, suku, dan agama juga

merupakan jiwa nasionalis. Memang terlihat gampang, tapi sebenarnya susah

untuk diterapkan. Menjaga kesatuan tanah air dengan sifat toleransi dan saling

menghormati satu sama lain akan menghindarkan perpecahan.

Dalam informasi tentang Yok Koeswoyo memberikan istilah “sekarang itu

kolam lumpur, bukan kolam susu lagi”, terdapat empat informan yang berada

pada posisi hegemoni-dominan dan satu informan berada pada posisi negosiasi.

Informan pertama berada pada posisi hegemoni-dominan. Menurut informan

pertama nelayan Indonesia itu salah kelola hasil lautan. Menjual benih ikan mahal

dengan sangat murah ke luar negeri, dan membelinya kembali dengan harga yang

mahal. Tidak akan hidup makmur dan sejahtera bila pengelolaannya salah.

Harusnya menguntungkan, tapi malah merugikan. Informan kedua berada pada

posisi hegemoni-dominan. Menurut informan kedua yaitu istilah “sekarang itu

kolam lumpur, bukan kolam susu lagi” adalah benar adanya. Banyak orang yang

serakah, mengambil hasil alam tanpa memikirkan ekosistem. Kemakmuran hanya

bisa diambil oleh yang serakah, sedangkan nelayan kecil yang susah. Informan

ketiga berada pada posisi hegemoni-dominan. Lumpur merupakan lambang

kesusahan, sedangkan susu merupakan lambang kemakmuran. Alam itu

menguntungkan kalau dikelola dengan baik. Menangkap ikan menggunakan bom

akan mengakibatkan semua ikan terbunuh dan merusak laut sehingga nelayan

kecil yang tidak bisa mencari ikan ke tengah laut dan tidak akan mendapatkan

ikan. Keuntungan hanya dimiliki oleh sebagian orang besar saja. Menjaga alam

Page 120: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

104

Indonesia merupakan hal kecil yang dilupakan. Menjaga alam Indonesia berarti

mencintai Indonesia, dan mencintai Indonesia merupakan sifat nasionalisme.

Informan keempat berada pada posisi hegemoni-dominan. Menurut informan

keempat lautan Indonesia yang sekarang sudah pahit, tidak manis lagi seperti dulu

yang masih jadi kolam susu. Lautan Indonesia sekarang sudah suram. Tidak ada

yang menguntungkan dari lumpur karena tidak ada yang bisa dijual dari lumpur.

Informan kelima berada pada posisi hegemoni-dominan. Informan kelima

menjelaskan bahwa kolam lumpur menggambarkan nelayan kecil mengalami

kesusahan, lautan yang rusak akibat keserakahan manusia, air lautnya keruh tidak

jernih, dan hasil alam yang berkurang. Indonesia merupakan negara maritim. Jika

dikelola dengan benar, maka hasilnya adalah kemakmuran. Informan keenam

berada pada posisi negosiasi. Informan keenam menerima pengistilahan Yok

tentang “sekarang itu kolam lumpur, bukan kolam susu lagi”. Menurut informan

keenam, selain kesusahan akibat salah kelola, kolam lumpur juga mengartikan

lautan yang tercemar sampah dan limbah yang membuat laut menjadi kotor dan

membuat air laut menjadi berwarna coklat seperti lumpur.

Dalam informasi tentang skenario dipenjarakannya Band Koes

Bersaudara untuk menjalankan misi rahasia, terdapat empat informan yang

berada pada posisi hegemoni-dominan dan satu informan yang berada pada posisi

negosiasi. Informan pertama berada pada posisi hegemoni-dominan. Informan

pertama membenarkan bahwa semuanya itu adalah bohong. Dipenjarakannya

Koes Bersaudara merupakan kebohongan. Semuanya adalah taktik pemerintah

pada saat itu untuk mengirim Koes Bersaudara ke Malaysia. Informan kedua

berada pada posisi hegemoni-dominan karena menurut informan kedua informasi

tersebut adalah benar, penangkapan dan pemenjaraan Koes Bersaudara adalah

skenario, semuanya hanya drama, dan bohong. Koes Bersaudara dikatakan

mengikuti aliran barat agar pemerintah memiliki alasan atas penangkapan mereka

untuk konsumsi media. Hal itu dilakukan agar misi rahasia negara tetap menjadi

rahasia. Informan ketiga berada pada posisi hegemoni-dominan. Informan ketiga

menjelaskan bahwa dirinya hanya mengetahui berita yang tersebar pada saat itu.

Sebelum melihat tayangan tayangan talkshow “Yok Koeswoyo jadi agen rahasia

Page 121: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

105

dan nasionalisme tanpa jemu” informan ketiga tidak mengetahui apapun tentang

kejadian yang sebenarnya di balik penangkapan Koes Bersaudara, setelah melihat

dan mendengarkan tayang talkshow, informan ketiga menerima apa yang

disampaikan oleh Yok dalam Medcom.id. Informan keempat berada pada posisi

hegemoni-dominan. informan keempat sama sekali tidak mengetahui berita

tersebut sebelum melihat tayangan talkshow. Sama halnya dengan informan

ketiga, Setelah mengetahui informasi tersebut dan mendengar penjelasan yang

sebenarnya, informan keempat juga menerima apa yang disampaikan oleh Yok

dalam Medcom.id. Informan kelima berada pada posisi hegemoni-dominan.

Informan kelima menjelaskan bahwa semuanya hanya settingan, hanya drama,

agar publik tidak mengetahui yang sebenarnya tentang misi rahasia negara.

Menurutnya, Koes Bersaudara merupakan patriot yang berjiwa nasionalisme.

Berbeda dari kelima informan yang berada pada posisi hegemoni-dominan,

informan keenam berada pada posisi negosiasi. Informan keenam menerima

pesan dari medcom.id, tetapi dirinya beranggapan Koes Bersaudara memanglah

kebarat baratan dan pada saat itu tidak boleh ada yang kebarat baratan dalam

bentuk apapun.

Dalam informasi tentang Penegasan Yok Koeswoyo “kalau untuk bangsa

dan negara, matipun rela”, terdapat empat informan yang berada pada posisi

hegemoni-dominan, satu informan yang berada pada posisi oposisi, dan satu

informan berada pada posisi negosiasi. Informan pertama berada pada posisi

hegemoni-dominan, menurutnya zaman pergantian pemerintahan orde lama ke

orde baru itu zamannya tembak menembak. Melakukan kesalahan kecil di

tembak, apalagi melakukan kesalahan besar. Orang yang berani berkata seperti

itu adalah patriot dan berjiwa nasionalis. Informan kedua berada pada posisi

hegemoni-dominan. Menurutnya jika seseorang sudah memiliki prinsip dalam

dirinya, akan menjadi jati diri untuk dirinya sendiri sehingga tidak takut akan

apapun. Informan ketiga berada pada posisi hegemoni-dominan. Informan ketiga

menyatakan bahwa Yok Koeswoyo adalah orang yang pemberani, tidak takut

apapun jika Yok merasa perilakunya benar. informan keempat berada pada posisi

hegemoni-dominan, menurut informan keempat perilaku Yok adalah hal yang

Page 122: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

106

gila karena mencari masalah untuk diri sendiri. Tapi kegilaannya merupakan sisi

positif dari seorang Yok. Kegilaannya terhadap Soekarno, dan Indonesia

membuat dirinya menjadi seorang nasionalis. Informan kelima berada pada posisi

oposisi karena menurutnya sikap yang diambil Yok itu menunjukkan bahwa

dirinya tidak setuju dengan pemerintahan Soeharto yang biasa di sebut bento

(Benteng Soeharto), bukan karena apa apa. Informan keenam berada pada posisi

negosiasi. Informan keenam menerima apa yang sudah disampaikan Yok dalam

Medcom.id, namun informan keenam beranggapan bahwa sekarang bukan zaman

tembak menembak lagi, bukan zaman dulu lagi, perilaku yang dilakukan Yok

hanya bisa dilakukan di zamannya saja.

Dalam informasi tentang penciptaan lagu lagu untuk mempersatukan

bangsa Indonesia yang beragam suku, budaya, dan agama, keenam informan

berada pada posisi hegemoni-dominan. Menurut informan pertama, informasi

tersebut benar. Cita cita band Koes Bersaudara dan Koes Plus sangatlah mulia.

Bahwasannya mereka menggunakan lagu dan karya untuk mempersatukan bangsa

dengan keberagamannya. Informan kedua berada pada posisi hegemoni-dominan,

karena menurutnya informasi tersebut sudah benar, cita cita mulia dari beberapa

musisi untuk mempersatukan bangsa melalui lagu. Keberagaman Indonesia harus

dicintai, harus saling menerima, karena semuanya bermuara kepada satu panutan.

Tidak ada yang saling membeda bedakan. Ini merupakan dasar dari penciptaan

lagu lagu Band Koes Bersaudara. Informan ketiga berada pada posisi hegemoni-

dominan. Informan ketiga juga membenarkan informasi yang disampaikan oleh

Yok dalam Medcom.id, informan ketiga mengatakan lagu Koes Bersaudara yang

begitu ringan dan mudah untuk dihafal. Tetapi di dalam lagu yang ringan, terdapat

makna yang dalam dan luar biasa. Tidak ada musisi yang seperti mereka sampai

sekarang. yang menciptakan lagu untuk mencintai bangsa sampai beberapa seri.

Hanya Koes Bersaudara yang memiliki sifat nasionalis seperti itu. informan

keempat berada pada posisi hegemoni-dominan, informan keempat mengatakan

kreatifitas tanpa batas untuk para musisi. Berkreasi tidak hanya sekedar

menciptakan lagu yang hanya enak didengar, tapi harus memiliki arti dan dapat

menimbulkan semangat bagi banyak orang, terutama semangat untuk mencintai

Page 123: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

107

keberagaman Indonesia. Informan kelima berada pada posisi hegemoni-dominan.

Koes bersaudara menyadari Indonesia adalah bangsa yang memiliki keberagaman

suku, budaya, dan agama. Sebagai musisi, Koes bersaudara ingin mempersatukan

bangsa melalui lagu yang diciptakan untuk menanamkan rasa toleransi, cinta

kasih, dan selalu menebarkan kebaikan kepada setiap orang. Informan keenam

juga berada pada posisi hegemoni-dominan. Informan keenam menjelaskan

tentang harapan seorang musisi dari lagu yang diciptakannya. Tujuan lagu bisa

dilihat dari liriknya. Lagu mereka juga punya tujuan yang sama seperti Bhineka

Tunggal Ika. Rasa didalam lagu di bentuk oleh pencipta lagunya, bisa membawa

pendengar ke dalam jiwa persatuan merupakan keberhasilan dari lagu Koes

Bersaudara.

Dalam informasi tentang Tonny Koeswoyo merupakan sosok yang keras

menyampaikan aspirasi sesuai dengan keadaan “kalau rumah kita bocor itu jangan

disuruh nampung air aja, atapnya itu diganti!”, empat informan berada pada posisi

hegemoni-dominan, dan dua informan yang berada pada posisi negosiasi.

Informan pertama berada pada posisi hegemoni-dominan. informan pertama

menjelaskan tentang sifat keras yang dimiliki Yok Koeswoyo masih kalah keras

dengan Tonny Koeswoyo. Tonny adalah seorang yang berprinsip sangat kuat

diantara saudara saudaranya itu benar. Informan pertama beranggapan bahwa kata

kata tersebut memang sebuah sindiran halus untuk sistem pemerintahan dan

petinggi petinggi negara. Informan kedua berada pada posisi hegemoni-dominan,

karena menurutnya informasi itu benar dan dapat diterima. Informan kedua

mengatakan kalimat Tonny Koeswoyo “kalau rumah kita bocor itu jangan disuruh

nampung air aja, atapnya itu diganti” merupakan kalimat sindiran halus mengenai

sistem pemerintahan beserta pengurus pengurusnya. Jika suatu negara mengalami

kekacauan, jangan hanya menyalahkan rakyat, tapi lihatlah sistemnya dan

pengurus pengurusnya. Jangan biarkan rakyat menderita karena kesalahan dari

atas. Informan ketiga berada pada posisi negosiasi. Informan ketiga mengatakan

bahwa kurang mengetahui permasalahan waktu itu. Informan ketiga

menyimpulkan istilah atap adalah pemimpin, namun harus disesuaikan konteks

dan situasinya. Pemimpin yang tidak bertanggung jawab bukanlah pemimpin yang

Page 124: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

108

baik. Informan keempat berada pada posisi hegemoni-dominan. Informan

keempat menerima pesan yang disampaikan Yok mengenai kata kata Tonny.

Menurut informan keempat, Tonny memang orang yang sangat keras dan berani.

Atap merupakan pemerintah, dan bocor bisa diartikan ke berbagai arti. Informan

kelima berada pada posisi negosiasi. Informan kelima menyatakan bahwa setiap

kata kata yang dilontarkan oleh seseorang tidak bisa disimpulkan begitu saja tanpa

mengetahui situasi yang dialaminya. Tetapi jika kata kata Tonny Koeswoyo di

hubungkan dengan pemerintahan benar juga. Jangan hanya menampung air saja,

itu merupakan tindakan bodoh karena atapnya yang harus di perbaiki. Kemudian

informan keenam berada pada posisi hegemoni-dominan. Informan keenam

menjelaskan bahwa kata kata kiasan yang memiliki makna dan ditujukan kepada

seseorang berarti merupakan sindiran. Begitu juga kata kata yang dilontarkan oleh

Tonny Koeswoyo. Kata sindiran tidak merujuk secara langsung, tapi melalui

perumpamaan. Memang kata kata Tonny tidak to the point menyebutkan

pemerintahan, tapi jika ditelaah maka akan mengarah kesana.

Dalam informasi tentang album “To The So Called Guilties” yang

memberikan kode karena dituduh bersalah, keenam informan berada pada posisi

hegemoni-dominan. Informan pertama berada pada posisi hegemoni-dominan.

Informan pertama mengatakan To The So Called Guilties artinya tuduhan

kesalahan. Dilihat dari judul, sebenarnya sudah terlihat bahwa lagu ini memang

menceritakan tentang mereka yang hanya dituduh bersalah dengan alasan dan

tujuan tertentu. Memang benar bahwa lagu To The So Called Guilties berisikan

kode kode agar publik mengetahuinya. Informan kedua berada pada posisi

hegemoni-dominan, karena informan kedua menjelaskan tentang lagu To The So

Called Guilties yang memberikan sinyal kepada khalayak bahwa Koes Bersaudara

hanya dituduh bersalah. Koes Bersaudara berusaha untuk memberikan informasi

agar publik bisa mengetahui yang sebenarnya. Koes Bersaudara memberikan

informasi melalui lagu supaya misi yang mereka jalankan tetap rahasia. Informan

ketiga berada pada posisi hegemoni-dominan. Informan ketiga mengatakan bahwa

dirinya tidak mengetahui informasi yang ada pada lagu To The So Called Guilties.

Ia hanya mengetahui arti dari judul lagunya saja. Ia hanya mendengarkan lagu

Page 125: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

109

tersebut sebagai hiburan, dan tidak memahami maknanya terlalu dalam. Informan

ketiga menerima informasi yang disampaikan oleh Yok dalam Medcom.id tanpa

ada penolakan. Informan keempat berada pada posisi hegemoni-dominan.

Informan keempat menyatakan dirinya tidak mengetahui maksud dari lagu To The

So Called Guilties. Ia mengatakan bahwa tidak mengerti lirik lagu yang berbahasa

asing. Jika tidak mengerti arti liriknya, maka sudah otomatis tidak akan

mengetahui maksud dari lagu To The So Called Guilties. Informan keempat

menerima dengan baik informasi tersebut dan menerimanya. Informan kelima

berada pada posisi hegemoni-dominan. Menurutnya lagu The So Called Guilties

diciptakan untuk menjelaskan kepada khalayak bahwa sebenarnya Koes

Bersaudara hanya dituduh bersalah. Tragedi penggerebekan dan pemenjaraan

Koes Bersaudara hanyalah tipu muslihat supaya tidak ada yang mengetahui bahwa

mereka sedang ingin ditugaskan untuk menjalankan misi negara. Kemudian

informan keenam juga berada pada posisi hegemoni-dominan. Informan keenam

menerima informasi yang diberikan Yok pada talkshow dalam Medcom.id.

Informan keenam baru mengetahui maksud lagu To The So Called Guilties dari

tayang video wawancara Yok Koeswoyo dalam Medcom.id. Sebelumnya ia tidak

mengetahui apa apa tentang lagu tersebut. Ia mendengarkan lagu To The So

Called Guilties hanya untuk hiburan.

Dalam informasi tentang pesan Yok Koeswoyo agar “jangan

meninggalkan identitas seni dan budaya daerah”, keenam informan berada pada

posisi hegemoni-dominan. Informan pertama berada pada posisi hegemoni-

dominan. Informan pertama mengatakan pesan dari Yok Koeswoyo agar jangan

meninggalkan identitas seni dan budaya daerah adalah pesan yang baik. Jika tidak

dilestarikan, maka generasi selanjutnya tidak akan mengetahui beragam kesenian

Indonesia. Melestarikan budaya dan kesenian juga merupakan salah satu tindakan

mencintai tanah air. Informan kedua berada pada posisi hegemoni-dominan.

Informan kedua menjelaskan tentang kebudayaan dan kesenian bangsa merupakan

daya tarik bagi anak bangsa supaya makin mencintai bangsa sendiri daripada

bangsa lain. Maka dari itu, sangatlah penting melestarikan budaya dan kesenian

bangsa untuk menanamkan jiwa nasionalisme kepada generasi penerus. Informan

Page 126: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

110

ketiga berada pada posisi hegemoni-dominan. Informan ketiga mengatakan jangan

meninggalkan budaya daerah supaya budaya daerah tetap lestari. budaya daerah

itu macam macam, ada pakaian adat, bahasa daerah, lagu daerah, dan tradisi

daerah. Melestarikan budaya daerah itu sangat mudah. Berbicara bahasa daerah

dirumah dengan keluarga merupakan cara untuk melestarikan bahasa daerah agar

bahasa daerah tidak punah. Informan keempat berada pada posisi hegemoni-

dominan. Menurut informan keempat, pesan Yok Koeswoyo untuk tidak

meninggalkan identitas seni dan budaya daerah memang benar. Kesenian dan

budaya daerah memang seharusnya dilestarikan. Apapun bentuknya, tetap harus

dilestarikan dan jangan sampai hilang ditelan zaman. Informan kelima berada

pada posisi hegemoni-dominan. Informan kelima menjelaskan bahwa

melestarikan seni dan budaya daerah di Indonesia adalah keharusan jangan sampai

hilang ditelan zaman. Tidak meninggalkan identitas seni dan budaya daerah

berarti tidak meninggalkan identitas diri. Sebagai generasi muda harus sadar diri,

tidak perlu berlebihan mencintai budaya asing sampai sampai budaya bangsa

sendiri dilupakan. Informan keenam berada pada posisi hegemoni-dominan,

karena informan keenam membenarkan informasi tersebut. Informan keenam

mengatakan budaya daerah masing masing harus dilestarikan. Jika tidak

dilestarikan, budaya bangsa akan hilang. Jangan sampai aset bangsa yang paling

berharga hilang dengan seiring berjalannya waktu.

Dalam informasi tentang filosofi jawa yang disampaikan Yok Koeswoyo

yaitu “sedulur papat lima pancer” merupakan dasar pembentukan pancasila,

terdapat dua informan berada pada posisi negosiasi, dua informan berada pada

posisi oposisi, dan dua informan berada pada posisi hegemoni-dominan. Informan

pertama berada pada posisi negosiasi. Informan pertama mengatakan bahwa setiap

orang berhak menyampaikan pendapatnya. Yang dikatakan Yok adalah pendapat

dirinya sendiri. Kita semua mengetahui bahwa pembuatan pancasila itu tidak main

main. Yok Koeswoyo hanya mengistilahkan saja bahwa sedulur papat lima pancer

merupakan dasar pembentukan pancasila. Semuanya tetap mengarah kepada

ketuhanan yang maha esa. Informan kedua berada pada posisi negosiasi. Informan

kedua mengatakan Yok hanya mengistilahkan filosofi jawa tersebut sebagai dasar

Page 127: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

111

pembentukan dasar pancasila. Karena di dalam sejarah, pembentukan pancasila

melibatkan banyak orang dan mengalami perdebatan panjang. Dari kelima sila

dalam pancasila, semua bermuara kepada ketuhanan yang maha esa. sama halnya

dengan sedulur papat lima pancer yang bermuara kepada ketuhanan yang maha

esa. Informan ketiga berada pada posisi oposisi. Informan ketiga mengatakan,

filosofi jawa sedulur papat lima pancer adalah hal spiritual, tidak seperti pancasila.

filosofi jawa tersebut berisikan tentang proses pembentukan manusia, sedulur

papat terdiri dari getih (darah), pusar (plasenta), ketuban, ari ari, dan lima

pancernya adalah Nur Muhammad SAW. Filosofi jawa tersebut mengarah kepada

keagamaan, dan spiritual agama Islam. Informan ketiga mengganti pesan media

dengan cara berpikirnya. Selanjutnya informan keempat, sama halnya dengan

informan ketiga, informan keempat juga berada pada posisi oposisi. Informan

keempat beranggapan pancasila dan filosofi jawa sangat berbeda. Menurutnya,

filosofi jawa mengarah kepada kerohanian. Sedangkan pancasila adalah pedoman

untuk bangsa Indonesia. Jadi, sedulur papat lima pancer tidak bisa dikatakan

sebagai dasar pembentukan pancasila. Dalam sejarah, pancasila dibentuk melalui

musyawarah. Informan kelima berada pada posisi hegemoni-dominan. Informan

kelima menyatakan ketidaktahuannya tentang filosofi jawa sedulur papat lima

pancer. Informan kelima hanya membicarakan ulang apa yang dikatakan Yok

Koeswoyo di dalam video talkshow tentang rasa ketuhanan yang membuat

persatuan Indonesia, dan informan kelima menerima pesan media tanpa ada

bantahan atau penolakan. Informan keenam berada pada posisi hegemoni-

dominan. Sama halnya dengan informan kelima, informan keenam hanya

mengulang perkataan Yok dan menerima pesan begitu saja dari informasi yang

didapat pada talkshow “Yok Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa

jemu” dalam Medcom.id.

4.4 Triangulasi Data

Triangulasi dilakukan kepada seorang pengamat musik Koes Bersaudara

dan Koes Plus. Tato Sulistianto biasa disebut Tato S sudah berkecimpung di dunia

musik sejak tahun 1965-1970. Tato Sulistianto sempat rekaman musik pada tahun

Page 128: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

112

1973, dan tahun 1982 di TVRI. Memiliki band bernama Heygress. Karena nama

bandnya Heygress, sampai sekarang Tato S dikenal sebagai Tato Heygress. Tato

Heygress lahir pada tanggal 21 April 1953. Walaupun usianya sudah terbilang

senja, tetapi Tato tetap berjiwa muda, dan memiliki penampilan kekinian.

Menurutnya tentang Koes Bersaudara dan Koes Plus, motor penggerak band

tersebut adalah Tonny Koeswoyo. Karena Tonny yang menciptakan musik, dan

lagu lagu dari Koes Bersaudara dan Koes Plus. Tonny tidak menyangka lagu yang

diciptakannya menjadi terkenal. Akhirnya Tonny kewalahan dan menyuruh adik

adiknya untuk membuat lagu juga. Saat nama bandnya masih bernama Koes

Bersaudara, personilnya terdiri dari Tonny Koeswoyo, Yon Koeswoyo, Yok

Koeswoyo, dan Nomo Koeswoyo (1962). Kemudian terjadi perpecahan dan nama

band berubah menjadi Koes Plus, personelnya terdiri dari Tonny Koeswoyo, Yon

Koeswoyo, Yok Koeswoyo, dan Kasmury atau Murry (1968-1969). Koes

Bersaudara dan Koes Plus memiliki upbeat cepat dan hal ini disebut sebut sebagai

mengikuti aliran barat. Dalam menciptakan lagu, Tonny akan meminta kepada

rakyat biasa, tukang becak, pedagang kaki lima, dan lain lain untuk

mendengarkannya bernyanyi. Jika mereka mengatakan “lagunya enak” maka lagu

itu akan segera dirilis. Hal itu juga merupakan strategi marketing agar semua

orang dari kalangan apapun menyukai lagu lagunya. Tragedi pemenjaraan terjadi

saat nama bandnya masih bernama Koes Bersaudara tahun 1965. Penggerebekan

terjadi di rumah Sardjan ayah dari Titiek Qadarsih saat Koes Bersaudara sedang

mengisi acara. Kemudian Koes Bersaudara ditangkap dan dipenjara di Glodok.

Tetapi semua itu hanyalah skenario. Yang sebenarnya adalah Koes Bersaudara

ditangkap dan dipenjara untuk menjalankan misi rahasia negara menyusup ke

Malaysia. Agar publik tidak mengetahuinya, maka disusunlah skenario seperti itu.

Sampai sekarang pun masih belum ada titik terang untuk apa Koes Bersaudara

dikirim ke Malaysia, karena yang mengetahui semuanya adalah Tonny Koeswoyo,

dan setelah Tonny Koeswoyo meninggal, tidak ada yang bisa menjelaskan lagi

untuk menjalankan misi apa Koes Bersaudara dikirim ke Malaysia. Selain Tonny

yang berbicara tentang misi, maka dianggap tidak relevan informasinya. Yok, Yon

dan Nomo juga kurang mengetahui untuk apa mereka dikirim ke Malaysia, karena

Page 129: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

113

memang yang diajak berbicara pada saat itu adalah Tonny. Koes Bersaudara dan

Koes Plus merupakan band yang memiliki jiwa nasionalis tinggi. Mereka

menciptakan lagu untuk mengagung agungkan Indonesia, dan untuk

mempersatukan rakyat Indonesia. Selain musisi, mereka juga seorang patriot.

Mereka menyelipkan pesan pada lagu lagu nusantara untuk tetap mencintai tanah

air. Tato Heygress mengatakan bahwa kita dapat mengambil sifat sifat positif dari

mereka apapun itu, ikatan persaudaraan yang kuat, musisi sekaligus patriot, musisi

yang mempunyai cita cita mulia mempersatukan bangsa, musisi yang memiliki

jiwa nasionalisme yang sangat sangat tinggi, dan hal hal positif lainnya. semoga

harapan harapan mereka seperti budaya Indonesia yang tetap lestari, alam

Indonesia yang indah tetap terjaga, lautan Indonesia tetap menjadi kolam susu,

bertoleransi antar umat, saling mengasihi sesama rakyat Indonesia, dan lain lain

bisa terwujud sampai nanti, supaya anak, cucu, dan cicit tetap bisa merasakannya

di masa depan. Kalau bisa, anak muda zaman sekarang bisa merubah tanggapan

Yok yang mengatakan “sekarang itu bukan kolam susu, tapi kolam lumpur”.

Harus bisa merubah tanggapan itu menjadi “dulu, sekarang, dan nanti, kolam susu

tetaplah kolam susu, tidak ada yang berubah”. Menurut Tato Heygress khalayak

bisa memaknai sendiri pesan pesan yang terkandung dalam lagu Koes Bersaudara

yang memiliki rasa nasionalis tinggi.

Page 130: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

114

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian berjudul “Analisis Resepsi Anggota Koes Music Fans Club

Mengenai Nasionalisme Pada Talkshow “Yok Koeswoyo Jadi Agen Rahasia Dan

Nasionalisme Tanpa Jemu”. Judul penelitian ini diambil peneliti untuk

mengetahui pemaknaan anggota Koes Music Fans Club pada informasi mengenai

nasionalisme dalam talkshow “Yok Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme

tanpa jemu” Dalam tayangan talkshow ini, informasi yang diberikan adalah

pemahaman anggota Koes Music Fans Club mengenai nasionalisme; inspirasi

pembuatan lagu “Kolam Susu”; pesan untuk mencintai tanah air pada lirik lagu

“Nusantara”; Yok Koeswoyo memberikan istilah “sekarang itu kolam lumpur,

bukan kolam susu lagi”; skenario dipenjarakannya Band Koes Bersaudara untuk

menjalankan misi; Penegasan Yok Koeswoyo “kalau untuk bangsa dan negara,

matipun rela”; penciptaan lagu lagu untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang

beragam suku, budaya, dan agama; Tonny Koeswoyo merupakan sosok yang

keras menyampaikan aspirasi sesuai dengan keadaan “kalau rumah kita bocor itu

jangan disuruh nampung air aja, atapnya itu diganti!”; album “To The So Called

Guilties” yang memberikan kode karena dituduh bersalah; pesan Yok Koeswoyo

agar “jangan meninggalkan identitas seni dan budaya daerah”; filosofi jawa yang

disampaikan Yok Koeswoyo yaitu “sedulur papat lima pancer” merupakan dasar

pembentukan pancasila.

Hasil dari penelitian ini, informan dapat memasuki tiga kategori posisi,

yaitu hegemoni-dominan, negosiasi, dan oposisi. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa masing masing informan memiliki pandangan yang berbeda saat memaknai

pesan yang disampaikan media. Terbukti dari jawaban keenam informan yang

terbagi menjadi dua kategori yaitu usia senior >50 tahun dan usia junior <30 tahun

masing masing anggota KMFC memberikan jawaban yang berbeda mengenai

informasi yang ada pada talkshow “Yok Koeswoyo jadi agen rahasia dan

nasionalisme tanpa jemu”.

Page 131: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

115

Dalam informasi tentang pemahaman anggota Koes Music Fans Club

mengenai nasionalisme, keenam informan berada pada posisi hegemoni-dominan;

dalam informasi mengenai inspirasi pembuatan lagu “Kolam Susu”, keenam

informan berada pada posisi hegemnoi-dominan; dalam informasi mengenai pesan

untuk mencintai tanah air pada lirik lagu “nusantara”, keenam informan berada

pada posisi hegemoni-dominan; dalam informasi Yok Koeswoyo memberikan

istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan kolam susu lagi, kelima informan

berada pada posisi hegemoni-dominan dan satu informan berada pada posisi

negosiasi; dalam informasi tentang skenario dipenjarakannya band Koes

Bersaudara untuk menjalankan misi rahasia, kelima informan berada pada posisi

hegemoni-dominan dan satu informan berada pada posisi negosiasi; dalam

informasi penegasan Yok Koeswoyo “kalau untuk bangsa dan negara, mati pun

rela”, keempat informan berada pada posisi hegemoni-dominan, satu informan

berada pada posisi oposisi, dan satu informan berada pada posisi negosiasi; dalam

informasi tentang penciptaan lagu lagu untuk mempersatukan bangsa Indonesia

yang beragam suku, budaya, dan agama, keenam informan berada pada posisi

hegemoni-dominan; dalam informasi tentang Tonny Koeswoyo merupakan sosok

yang keras menyampaikan aspirasi sesuai dengan keadaan “kalau rumah kita

bocor itu jangan disuruh nampung air aja, atapnya itu di ganti!”, keempat

informan berada pada posisi hegemoni-dominan dan dua informan berada pada

posisi negosiasi; dalam informasi mengenai album “to the so called guilties” yang

memberikan kode karena dituduh bersalah, keenam informan berada pada posisi

hegemoni-dominan; dalam informasi tentang pesan Yok Koeswoyo agar “jangan

meninggalkan identitas seni dan budaya daerah”, keenam informan berada pada

posisi hegemoni-dominan; dalam informasi tentang filosofi jawa yang

disampaikan Yok Koeswoyo yaitu “sedulur papat lima pancer” merupakan dasar

pembentukan pancasila, dua informan berada pada posisi hegemoni-dominan, dua

informan berada pada posisi negosiasi, dan dua informan berada pada posisi

oposisi

Page 132: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

116

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dapat memberikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Penelitian ini dapat menjadi acuan dan memberikan kontribusi serta

memberikan referensi peneliti lain dalam melakukan penelitian selanjutnya

dengan menggunakan metode yang lain. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui pandangan atau

pemahaman penonton terhadap tayangan talkshow “Yok Koeswoyo Jadi

Agen Rahasia Dan Nasionalisme Tanpa Jemu”. Peneliti menyadari bahwa

skripsi ini masih banyak sekali kekurangan. Peneliti meminta maaf apabila

terdapat kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Peneliti

berharap hasil dari skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

2. Untuk PT Media Indonesia yang memiliki anak perusahaan MertroTV dan

Medcom.id yang semuanya adalah media berita, konten konten yang di

pilih harus berorientasi pada audiens, memilih konten yang sekiranya

memberikan wawasan yang lebih luas bagi audiens. Selalu memberikan

berita terbaru pada saluran tv MetroTV, dan pembahasan yang di

tampilkan pada talkshow dalam Medcom.id harus memberikan manfaat

bagi khalayak.

Page 133: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

117

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Adam, Rainer. (2004). Radio Pemilu 2004. Jakarta: Friedrich Ebert Stiftung

Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung

Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta:

PT Rajagrafindo Persada

Anggito, Albi dan Setiawan, Johan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif.

Sukabumi: CV Jejak

Anwar, Yesmil dan Adang. (2008). Pengantar Sosiologi Hukum. Jakarta: PT

Grasindo

Budiarto, Anggraeni. (2001). Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC

Darwis, Sudarwan. (2003). Metode Penelitian Kebidanan: Prosedur, Kebijakan,

dan Etik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Edi, Sarwo. (2016). Teori Wawancara Psiko Diagnostik. Yogyakarta: PT Leutika

Nouvalitera

Fachruddin, Andi. (2012). Dasar Dasar Produksi Televisi: Produksi Berita,

Feature, Laporan Investigasi, dan Teknik Editing, Jakarta: Kencana

Gora, Radita. (2019). Riset Kualitatif Public Relations. Surabaya: CV Jakad

Publishing

Gunawan, Imam. (2015). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta:

PT Bumi Aksara

Hardi. (1983). Api Nasionalisme Cuplikan Pengalaman. Jakarta: Gunung Agung

Hermawan, Asep. (2009). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, Jakarta: Raja

Grafindo

Hutagalung, Reynold. (2019). Perbudakan Modern, Anak Buah Kapal Ikan

(ABKI) Asal Indonesia. Depok: LKPS

Ida, Rachmah. (2014). Metode Penelitian: Studi Media dan Kajian Budaya.

Jakarta: Prenada Media Group

Irawan, Herman. (2007). Koes Plus, Kiprah dan Perjalanan Karir. Jakarta

117

Page 134: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

118

Ishar, Abang. (2016). Sejarah Kesultanan Melayu Sanggau, Jakarta: Yayasan

Pustaka Obor Indonesia

Istijanto. (2005). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama

Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

(Divisi dari Prenada Media Group)

Kusmayadi, Agung, dan Satori. (2019). Model Politik Kartel Dalam Pilkada

Calon Tunggal di Kabupaten Tasikmalaya. Yogyakarta: Deepublish (Grup

Penerbitan CV Budi Utama)

Latief, Rusman. (2020). Panduan Produksi Acara Televisi Nondrama. Jakarta:

Kencana

Liliweri, Alo. (2017). Komunikasi Antar-Personal. Jakarta: Kencana

Mamik. (2015). Metodologi Kuaalitatif. Sidoarjo: Zifatama Publisher

Maryati, Kun, dan Suryawati, Juju. (2007). Sosiologi. Jakarta: Erlangga

Masduki. (2001). Jurnalistik Radio: Menata Profesionalisme Reporter dan

Penyiar. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta

Morissan. (2013). Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Morissan. (2015). Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group

Mukhtazar. (2020). Prosedur Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Absolute Media

Musi, Suryani. (2020). Modul Krisis Public Relations: Teori dan Praktek.

Pasuruan: Qiara Media

Muslimin, Khoirul. (2019). Jurnalistik Dasar: Jurus Jitu Menulis Berita, feature

Biografi, Artikel Populer, dan Editorial. Jepara: Lingkar Media Jogja

Nasir, Zulhasril. (2010). Menulis Untuk Dibaca: Feature dan Kolom. Jakarta:

Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Nasrullah, Rulli. (2019). Teori dan Riset Khalayak Media. Jakarta: Kencana

(Divisi dari PrenadaMedia Group)

Page 135: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

119

Rukajat, Ajat. (2018). Pendeketan Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Deepublish

(Grup Penerbitan CV Budi Utama)

Ruky, Achmad S. (2002). Sukses Sebagai Manajer Profesional Tanpa Gelar MM

atau MBA. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Sachari, Agus. (2007). Budaya Visual Indonesia. Jakarta: Erlangga

Sahide, Muhammad. (2019). Buku Ajar Metodologi Penelitian Sosial: Teknik

Penulisan Ilmiah. Makasar: Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin

Soedarsono, Soemarno. (2008). Membangun Kembali Jati Diri Bangsa. Jakarta:

Elex Media Komputindo

Stokes, Jane. (2003). How To Do Media and Cultural Studies: Panduan Untuk

Melaksanakan Penelitian Dalam Kajian Media dan Budaya. Yogyakarta:

PT Bentang Pustaka

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)

Suparno, Paul. (2007). Riset Tindakan Untuk Pendidik. Jakarta: PT Grasindo

Suwendra, I Wayan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif: Dalam Ilmu Sosial,

Pendidikan, Kebudayaan, dan Keagamaan. Bandung: NilaCakra

Taufik, Tata. (2020). Dakwah Era Digital: Sejarah Metode dan Perkembangan.

Kuningan: Pustaka Al-Ikhlash, Yayasan Ta‟limiyah Al-Ikhlash

West, Richard, dan Turner, Lynn H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi

Analisisi dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika

Wibisono, Dermawan. (2003). Riset Bisnis, Panduan Bagi Praktisi dan

Akademisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Yusanto, Freddy. (2017). Produksi Program Televisi Multi Camera. Yogyakarta:

CV Budi Utama

Jurnal :

Nasution Wahidah dan Rismawati. “Nasionalisme Dalam Film Surat Kaleng

Karya Azhari Meugit” Jurnal Metamorfosa; STKIP Bina Bangsa

Getsempena, Vol. 8, No. 2 (Juli 2008)

Azizah Nabila, Dewi Zusyana, Ningsih Masnia. “Analisis Resepsi Khalayak

Terhadap Stereotip Profesi Pada Video Kitabisa.com di Youtube” Pawitra

Page 136: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

120

Komunikasi Jurnal Komunika dan Sosial Humaniora, Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Majapahit, Vol. 1, No 2 (2020)

Yusron Ahmad, Ri‟aeni Ida, dan Pertiwi Mega. “Analisis Resepsi Interpretasi

Penonton terhadap Konflik Keluarga dalam Film "Dua Garis Biru"” Jurnal

Audiens Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik; Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Vol. 1 No. 1 (2020)

Briandana, Rizki dan Azmawati, Azwan, Azman. “New media audience and

gender perspective: A reception analysis of millenials interpretation”

International Journal of Humanities and Social Science Research,issue 1

Vol. 6 (January, 2016) Page No. 58-63.

Internet :

https://www.medcom.id/tentangkami pada (Diakses pada Rabu, 2/12/20, 02:08)

https://id.linkedin.com/company/media-televisi-indonesia-pt-metro-tv- (Diakses

pada Kamis, 7/12/20, 18:14)

“Logo Medcom.id Saat Wawancara Dengan Yok Koeswoyo”

https://images.app.goo.gl/pdNz3g93XKa5mks28 (Diakses pada Rabu,

2/12/20, 02:20)

“Logo Medcom.id Terbaru” https://images.app.goo.gl/13AQvfgj4Eke3h697

(Diakses pada Rabu, 2/12/20, 02:20)

“Logo Media Indonesia” https://images.app.goo.gl/aPCgXX8LCwiSqCTa8

(Diakses pada Kamis, 7/12/20, 18:10)

Page 137: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

121

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Lu‟luah Al Qiya

Nim : 2016102540

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal, Lahir : Subang, 01 Juni 1998

Alamat :

No Telepon : 0838-7463-3006

E-mail : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

A. 2002 – 2004 : PAUD AL HUSNA

B. 2004 – 2010 : SDN SUKAPURA 02 PAGI

C. 2010 – 2013 : SMPN 121 JAKARTA

D. 2013 – 2016 : SMAN 83 JAKARTA

RIWAYAT PEKERJAAN

A. 2019 : Internship di IEP INDOSIAR & SCTV

sebagai FLOOR DIRECTOR

Jl. Tipar Cakung, gg.Damai

Rt.006/Rw.001 No.92 Kel.Sukapura

Kec.Cilincing Jakarta Utara, DKI

Jakarta

Page 138: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 1

LAMPIRAN 1

Transkrip Wawancara Informan 1

Nama : Tedi Hendarwan

Umur : 59 Tahun

Anggota KMFC (senior)

Wawancara dilakukan setelah Informan melihat tayangan Talkshow “Yok

Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa jemu”

Pengenalan Diri

Peneliti : Silakan Pak Tedi perkenalkan diri bapak, dan jelaskan semua hal

tentang KMFC dari awal sampai sekarang

Tedi : Nama saya Tedi Hendarwan, umur saya 59 Tahun, lahir tanggal

11 februari 1961, saya pengurus KMFC. Semua berawal dari tahun 2000, saya

dan teman saya yang pecinta Koes Bersaudara, Koes Plus, dan musiknya senang

kumpul kumpul, ngobrol, membahas hobi dalam bermusik, nyanyi nyanyi lagu

Page 139: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 2

Koes Bersaudara sama Koes Plus. Terus saya kepikiran, “kenapa kita ga bikin

perkumpulan saja?, kan lebih baik kalo perkumpulan kita punya nama”. Akhirnya

dibuatlah nama perkumpulan buat para pecinta Koes Bersaudara, Koes Plus dan

lagu lagunya. KMFC namanya, KMFC itu singkatan dari Koes Music Fans Club.

Tahun 2005 perkumpulan ini resmi menjadi komunitas yang legal yang di beri

nama Koes Music Fans Club. Markas komunitas ini ya disini, di wilayah jakarta

barat kebon jeruk tepatnya di komplek pertambangan 1 no.5 Kelapa Dua.

Komunitas KMFC sudah berdiri 20 tahun lamanya. Anggota KMFC itu banyak,

jumlahnya ±10.000 tersebar di pulau jawa. KMFC ga bikin formulir atau apapun

buat jadi anggota. Siapapun yang punya satu visi, misi, dan hobi, mereka sudah

menjadi bagian dari KMFC.

Pemahaman Anggota KMFC mengenai Nasionalisme

Peneliti : Apa pemahaman bapak tentang nasionalisme

Tedi : Nasioalisme itu… mencintai negeri. Mengabdi sama negeri.

Semua tergantung bidangya masing masing. Kalau tentara ya harus melindungi

negara, kalau guru haru mengajarkan nilai nilai pancasila, kalau pelajar harus bisa

bawa nama Indonesia, kalau penyanyi yaa harus bisa captain musik yang liriknya

ada unsur nasionalismenya. Jadi tergantung yaa… tergantung sama konteks dan

bidangnya.

inspirasi pembuatan lagu “kolam susu”

Peneliti : Apa benar lagu kolam susu itu inspirasinya dari orang asing pak?

Apa makna dari kolam susu pak?

Tedi : Saya sudah tau cerita ini, sebelum saya lihat tayangan tadi, saya

juga sudah tau cerita tentang kolam susu. Yok itu cerdas, setiap ada yang berkesan

langsung dibikin lagu. Ya… contohnya itu, lagu Kolam susu yang sampe

sekarang masih eksis. Hebat beliau. Awalnya itu gini, Yok itu pergi mancing

sama Nomo, terus dia ketemu sama orang jerman. Orang jerman kagum sama

mereka berdua karena mereka berdua pemusik. Nah… orang german itu anggap

kalo pemusik berarti kaya. Tapi Yok nya ngebantah omongan orang german, Yok

bilang kalo dia sama Nomo masih miskin karna mau ke Sumatera aja lewat laut.

Page 140: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 3

Terus orang jerman bantah omongan Yok dan bilang kalo semua lautan Indonesia

itu semuanya adalah susu. Yok itu jiwa nasionalismenya tinggi. Begitu dia denger

omongan orang asing, dia gamau kalah sama orang asing yang bilang Indonesia

itu airnya susu semua. Akhirnya dia bikin lagu deh…. Liriknya itu kan

menceritakan kekayaan alam Indonesia yang berlimpah. Memang benar apa yang

dikatakan sama Yok itu. Susu kan minuman yang paling banyak manfaatnya.

Sama juga alam Indonesia yang bisa bermanfaat untuk semua. Sebagai orang

Indonesia Yok lebih bangga dari orang asing itu. Dia mau jiwa nasionalisme dan

jiwa cinta tanah airnya dikenang sampai kemasa selanjutnya. Dan terbukti, sampe

sekarang lagunya masih eksis. Dulu sempet dipake buat jinggle iklan minuman di

tv, iya toohhh? Jiwa nasionalisme kan bukan ikut perang aja, bikin karya

ngebangga banggain tanah air juga nasionalisme namanya

Pesan untuk mencintai tanah air pada lirik lagu “nusantara”

Peneliti : Apa benar ada pesan untuk mencintai tanah air pada lagu

nusantara? Apakah pesan tersebut memiliki makna untuk mencintai tanah air Pak?

Tedi : Benar banget… lagu nusantara itu semua liriknya adalah

mebangga banggakan Indonesia. Orang yang selalu bangga banggain negaranya

sendiri berarti jiwa nasionalisnya tinggi. Yang gatau lagunya bisa lihat di internet.

Di lagu nusantara I, liriknya bunyi begini “Ku harap kau tidak cemburu melihat

hidupku, hidupku bebas selalu kawanku, tiada yang memburu, di nusantara yang

indah rumahku, kamu harus tahu, tanah permata tak pernah kecewa, di

khatulistiwa”. Nah… begitu liriknya. Jadi yang Yok bilang di tayangan tadi itu

bener. Lirik lagunya emang punya pesan untuk mencintai negerinya sendiri Yaa

Indonesia….dari lirik itu saya bisa dapat pesan bahwa Indonesia itu kaya,

sebenernya orang asing cemburu sama kita. Cemburu…. Kita dinusantara itu kaya

banget, segalanya udah disediain sama alam. Ayolahh buat generasi sekarang

harus sadar. Banggain negeri sendiri, pakai produk negeri sendiri, lestarikan

bahasa daerah, lestarikan budaya daerah, dan satu lagi… rawatlah alam Indonesia

ini, supaya anak cucu kita bisa lihat keindahannya juga, bukan zaman Yok

Page 141: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 4

Koeswoyo doang yang sadar akan cinta negara, kalian kalian ini sebagai penerus

bangsa juga harus punya jiwa nasionalis

Yok Koeswoyo memberikan istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan

kolam susu lagi”

Peneliti : Apa makna dari istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan kolam

susu lagi” pak?

Tedi : Istilah tersebut itu emang kenyataannya begitu sekarang. Yok

bilang kolam lumpur, saya juga berani bilang kalo sekarang Indonesia itu

kolamnya lumpur. Hasil lautnya aja sudah di ambil sama orang asing. Nelayan

asing kalo mancing perahunya gede gede. Lah orang kitanya malah pake perahu

kecil. Jelas beda… ga ada hasilnya. Gimana mau sejahtera? Gimana mau hidup

makmur? Kadang nelayan kitanya salah kelola, mereka jual benih ikan mahal ke

luar negeri murah, terus luar negeri rawat ikannya sampai gede, terus kalo udah

gede dijual lagi ke Indonesia dengan harga yang mahal banget. Salah kan… alam

udah nyediain tapi orangnya kurang cinta alam. Cinta alam Indonesia juga

termasuk jiwa nasionalime loh

Skenario dipenjarakannya band Koes Bersaudara untuk menjalankan misi

rahasia

Peneliti : Tolong bapak jelaskan tentang di penjarakannya Koes Bersaudara

untuk menjalankan misi? Apa yang dapat bapak maknai dari peristiwa tersebut?

Tedi : Penangkapan Koes Bersaudara itu cuma bohong. Penangkapan

mereka itu supaya ga keliatan aja sama kita. Seolah olah mereka di penjara karena

mereka berkiblat pada musik barat. Emang semuanya sudah diatur, sebelum di

tangkap, mereka juga sudah mengetahuinya bahwa mereka akan di tangkap dan

dimasukan ke penjara. Mereka rela di beritakan atas berita bohong, demi

menjalankan misi negara pada saat itu. Misinya itu menyelusup ke Malaysia.

Karena mereka adalah seniman dan musisi, mereka akan lebih mudah menyelusup

dan menjalankan misinya. Tapi ga jadi… karena pengiriman mereka ke Malaysia

bertepatan sama peristiwa G30S. mereka mau bela negara, menjalankan misi

Page 142: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 5

negara, walaupun nama mereka menjadi buruk. Orang orang dulu tidak

mengetahui ini. karena memang benar benar rapih gituloh, dramanya itu rapih, ga

ada bocor

Penegasan Yok Koeswoyo “kalau untuk bangsa dan negara, mati pun rela”

Peneliti : Apa makna dari kata kata “kalau untuk bangsa dan negara, mati

pun rela” pak?

Tedi : Yok itu memang patriot, ga takut dia sama hukuman kalo dia

merasa benar. Di tembak aja ga takut, makannya dia sampai bilang mati pun rela

kalo untuk negara. Zaman pergantian orde lama ke orde baru itu zamannya

tembak menembak. Salah sedikit aja di tembak, apalagi salah banyak. Kalo orang

udah punya prinsip kaya Yok, Udah jelas orang ini patriot, jiwa nasionalismenya

ga maen maen

penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa Indonesia yang

beragam suku, budaya, dan agama

Peneliti : Apakah Informasi yang disampaikan Medcom.id adalah benar?

apa makna dari kalimat “penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa

Indonesia yang beragam suku, budaya, dan agama”?

Tedi : Beliau beliau itu kalo soal negara dalem rasanya, cita cita mereka

itu mulia. Nyiptain lagu juga ga asal nyiptain, mereka punya tujuan di dalem

lagunya. Liat aja lagu nusantara yang sampe ada beberapa seri. Ya itu isinya

mengajak kita buat mencintai Indonesia, alamnya, kekayaannya, keberagamannya,

kalo gatau liriknya bagaimana, cari aja di google, di resapi bacanya pasti dalem

rasanya. Berasa deeggg gitu di dada

Tonny Koeswoyo merupakan sosok yang keras menyampaikan aspirasi

sesuai dengan keadaan “kalau rumah kita bocor itu jangan disuruh

nampung air aja, atapnya itu di ganti!”

Peneliti : Apakah perkataan Tonny “kalau rumah kita bocor itu jangan

disuruh nampung air aja, atapnya itu di ganti!” merupakan sindiran untuk

pemerintahan? Bagaimana bapak memaknai perkataan Tonny tersebut?

Page 143: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 6

Tedi : Sepengetahuan saya tetang Koes Bersaudara dan Koes Plus, Yok

mempunyai prinsip yang teguh, tetapi masih kalah kuat dengan Tonny Koeswoyo.

Tonny itu yang paling keras diantara yang lainnya. kalo Tonny udah ngomong,

semuanya ikut. Dulu Yok dan Tonny juga sempet bermasalah Karena sama sama

keras. Waktu itu kan Nomo selain bermusik juga suka berbisnis. Tapi Tonny

gasuka orang kaya Nomo, karena gapunya prinsip. Tonny suruh Nomo milih

antara bisnis atau musik, dan akhirnya kan Nomo pilih berbisnis. Jadi keluarlah

dia dari Koes Bersaudara. Setelah Nomo keluar, Yok gamau ngeband lagi karena

menurut dia ga lengkap tanpa ada Nomo (drummer). Sekerasnya batu sama batu,

pasti ada yang paling keras, yaa… itu Tonny. Toh... lama lama Yok mau ikut

ngeband juga walaupun tanpa Nomo.

kalo di telaah, kalimat yang di bilang Tonny itu mengarah ke pemerintahan.

Menurut saya, kata “rumah” itu negara tempat kita tinggal, terus kata “atap” itu

petinggi negara atau pemerintahannya, nahh… kalo kata “bocor” berarti

kecurangan dan ketidak adilan, sedangakan kata “menampung air” adalah

menanggung kesalahan dari bagian atas. Jadi bisa di simpulin kalau sebuah negara

berantakan, jangan hanya rakyat yang dibawah saja yang disuruh menanggung

kesalahan, tetapi bagian pemerintahan dan atasan yang melakukan kesalahan

harus turun dari jabatannya, begitu. Berani banget tonny memang. Susah kalo

orang sudah punya sifat keras, apapun yang dia rasa salah, pasti akan di tentang.

album “to the so called guilties” yang memberikan kode karena dituduh

bersalah

Peneliti : Apakah informasi tersebut benar? apa makna dari “to the so

called guilties”?

Tedi : Dari artinya aja kan bisa dimengerti To The So Called Guilties itu

kan tuduhan keslahanan, dituduh bersalah. Jadi sebenernya ini tuh kode yaa, kode

kalo mereka Cuma dituduh bersalah. Sebenernya mereka ga ngelakuin kesalahan

apa apa, mereka dipenjara kan karena ada alesan tertentu. Alesannya yaa mereka

jalanin misi, biar misinya tetep rahasia jadi mereka rela dituduh bersalah. Kalo

Page 144: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 7

orang yang cermat ngedengerin lagu ini pasti akan mikir. Musisi itu kan nuangin

perasaan sama apa yang dialaminya itu kan lewat karyanya, lewat lagu

pesan Yok Koeswoyo agar “jangan meninggalkan identitas seni dan budaya

daerah”

Peneliti : Apa makna pesan dari Yok Koeswoyo “jangan meninggalkan

identitas seni dan budaya daerah”?

Tedi : Menurut saya itu bagus. Pesan Yok itu bener. Biar anak cucu kita

semua tau kalo Indonesia itu punya budaya dan kesenian yang beragam. Kalo bisa

orang daerah tetep harus ajarin anak anak mereka ngomong bahasa daerah, biar ga

ilang bahasa daerah. Bahasa Indonesia memang bahasa persatuan, semua

memakai bahasa Indonesia. Tapi mempertahankan bahasa daerah juga bukan

suatu kesalahan kan. Ini contoh kecilnya saaja. Masih banyak keberagaman di

Indonesia selain bahasa daerah. Cintain budaya daerah asal kalian, itu sama

dengan kalian mencintai tanah air juga

filosofi jawa yang disampaikan Yok Koeswoyo yaitu “sedulur papat lima

pancer” merupakan dasar pembentukan pancasila

Peneliti : apakah informasi tersebut benar? mengapa filosofi jawa “sedulur

papat lima pancer” dikatakan sebagai dasar pembentukan pancasila? apa makna

“sedulur papat lima pancer”?

Tedi : Itu kan istilahnya Yok, semua orang kan bebas menyampaikan

pendapat. Yok mengistilahkan filosofi jawa sedulur papat lima pancer sebagai

dasar pembentukan pancasila. Kita semua juga udah tau kok kalo pembentukan

pancasila itu ga main main. Melalui proses musyawarah sampai akhirnya ketemu

mufakat. Jadi, Yok itu hanya mengistilahkan saja, karena sedulur papat lima

pancer memang mengarah kepada ketuhanan yang maha esa

Page 145: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 8

LAMPIRAN 2

Transkrip Wawancara Informan 2

Nama : Agusta Marzall

Umur : 60 Tahun

Anggota KMFC (senior)

Wawancara dilakukan setelah Informan melihat tayangan Talkshow “Yok

Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa jemu”

Pengenalan Diri

Peneliti : Silakan Pak Agusta perkenalkan diri bapak

Agusta : Nama saya Agusta Marzall, saya anggota KMFC, saya juga

melestarikan lagu lagu Koes Plus dengan menjadi papa dari band T’Koes. Kamu

panggil saya papa saja ya. Biar sama kaya anak anak. Oiya, umur saya 60 tahun.

Saya lahir tanggal 06 November tahun 1960.

Page 146: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 9

Pemahaman Anggota KMFC mengenai Nasionalisme

Peneliti : Apa pemahaman papa Agusta tentang nasionalisme

Agusta : Setau papa, nasionalisme adalah orang yang mencintai Indonesia,

yang mau melakukan apapun demi membawa nama Indonesia menjadi lebih baik.

Gitu...

inspirasi pembuatan lagu “kolam susu”

Peneliti : Apa benar lagu kolam susu itu inspirasinya dari orang asing pa?

Apa makna dari kolam susu pa?

Agusta : Itu semua emang bener... Lagu itu tuh terbentuk karena orang

jerman. Yok itu gamau kalah, orang asing bisa bilang you have pool so milk

kenapa dia engga. Perbincangan ini terjadi waktu Yok mancing sama Nomo di

Kepulauan Seribu. Akhirnya Yok nulis lagu Kolam susu. Yok tertampar sama

kata kata orang asing itu. Dia ngerasa bahwa dia itu harus lebih mencintai negara

Indonesia dari orang jerman itu. Jiwa nasionalismenya dia udah bener bener

tingkat tinggi. Mana ada orang zaman sekarang bikin lagu yang bangga banggain

kekayaan alam Indonesia? Ga ada. Lagu kolam susu itu menggambarkan apapun

sumber daya alam di Indonesia bisa di manfaatkan, sampai sampai lautan yang

asin dibilang kolam susu, berarti kan manis hasil lautnya bisa bikin sejahtera. Jiwa

nasionalismenya dia patut di contoh sama generasi zaman sekarang

Pesan untuk mencintai tanah air pada lirik lagu “nusantara”

Peneliti : Apa benar ada pesan untuk mencintai tanah air pada lagu

nusantara? Apakah pesan tersebut memiliki makna untuk mencintai tanah air Pak?

Agusta : Loh iya, judul lagunya saja sudah nusantara. Yaa isinya tentang

nusantara, yang dimaksud Yok Koeswoyo waktu diwawancara medcom.id itu tuh

gini, jangan Cuma di era beliau saja yang jiwa nasionalisnya tinggi, di era

sekarang pun juga harus punya jiwa nasionalis. Jangan rusak keberagaman

Indonesia, nusantara itukan udah diawali sama sumpah palapa, terus sumpah

pemuda, jadi gaboleh cerai berai gitu aja. Suku, ras, budaya, agama di Indonesia

itu memang beragam, karena keberagaman itulah yang menjadikan Indonesia

Page 147: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 10

kaya, alamnya juga indah bukan main… hutannya hijau, sawah yang menguning,

di luar negeri ga ada yang kaya begini.

Yok Koeswoyo memberikan istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan

kolam susu lagi”

Peneliti : Apa makna dari istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan kolam

susu lagi” pa?

Agusta : Iyah bener, sekarang emang kolam lumpur, nelayan nelayan kecil

menderita ko. Nelayan kecil kan perahunya kecil jadi gabisa ngambil ikan banyak.

Laut kita emang menguntungkan, tapi ga menguntungkan buat semua. Laut kita

itu menguntungkan buat orang yang yang serakah. ngambil ikan banyak, ga di

pilah dulu, biar tetep terjaga ekosistem. orang kita itu jahat jahat sama alam,

segala pake pukat harimau, karang rusak, alhasil ga ada ikan lagi yang berenang

disitu. Menteri kelautan kita udah bagus padahal, bu susi pudjiastuti. Tapi kalo

orangnya susah di atur juga ga akan makmur. Mereka kurang mencintai alam,

kurang mencintai negara sendiri, jadi mereka yang serakah berlaku seenaknya aja,

ga mikir kalo alam itu warisan berharga buat anak cucu

Skenario dipenjarakannya band Koes Bersaudara untuk menjalankan misi

rahasia

Peneliti : Tolong papa jelaskan tentang di penjarakannya Koes Bersaudara

untuk menjalankan misi? Apa yang dapat bapak maknai dari peristiwa tersebut?

Agusta : Mereka itu orang orang hebat, rela nama mereka jadi buruk.

Zaman dulu kalo udah di beritain ditangkap dan dimasukin ke penjara itu udah

buruk banget. Tapi mereka rela… hebat kan? Semua itu demi menjalankan misi

rahasia negara untuk menyelusup ke Malaysia. Mereka itu jiwa nasionalisnya

tinggi. Sebenernya mereka itu ga pernah konser nyanyiin lagu barat, gaya mereka

itu memang gaya yang sedang trend waktu itu di dunia. Mereka mengikuti gaya

dunia tujuannya hanya untuk berjualan. Hanya saja mereka dulunya penyanyi

café, kalo penyanyi café kan nyanyi sesuai permintaan pelanggan iyaa kan?

Nah… pelanggan itu pada minta meraka nyanyiin lagu barat. Jadi sebenernya

Page 148: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 11

mereka itu orang yang salah apa apa, mereka hanya terpilih untuk menjalankan

misi rahasia negara

Penegasan Yok Koeswoyo “kalau untuk bangsa dan negara, mati pun rela”

Peneliti : Apa makna dari kata kata “kalau untuk bangsa dan negara, mati

pun rela” pa?

Agusta : Waktu itu kan lagi rusuh rusuhnya, orang pada takut semua,

apalagi pasang foto Soekarno karena lagi masa peralihan pemerintahan. Yok mah

beda… dia pasang foto Soekarno di depan rumah. Orang aja pada ga berani lewat

rumahnya karena takut liat foto itu, bukan takut apa apa, tapi takut di tembak.

Tapi Yok ga takut sama sekali, sampai akhirnya Yok copot fotonya Soekarno

karna kasian sama orang orang, pada takut lewat. Yok itu kalo merasa benar dia

ga akan takut, tapi kalo dia ngerasa salah dia siap di hukum. Ga takut di tembak

dia, berarti nantangin mati kan hahaha… emang susah kalo udah punya rasa

nasionalis, udah jadi prinsip hidup

penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa Indonesia yang

beragam suku, budaya, dan agama

Peneliti : Apakah Informasi yang disampaikan Medcom.id adalah benar?

apa makna dari kalimat “penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa

Indonesia yang beragam suku, budaya, dan agama”?

Agusta : Kalian itu kan generasi penerus. Kalian harus bisa mencontoh hal

yang baik. Kalo kalian suka musik, yaa kalian harus ciptain lagu yang sifatnya

persuasif untuk kebaikan bersama. Yok itu bikin lagu pake penghayatan, ga di

rencanain bikin lagu itu, tapi di rasain. Bener kata Yok… sebuah lagu juga harus

punya tujuan. Biar lagunya itu berguna. Sambil menyelam minum air kalo kata

pribahasa. Sambil nyanyi tapi juga melakukan kampanye buat mencintai

keberagaman bangsa Indonesia

Page 149: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 12

Tonny Koeswoyo merupakan sosok yang keras menyampaikan aspirasi

sesuai dengan keadaan “kalau rumah kita bocor itu jangan disuruh

nampung air aja, atapnya itu di ganti!”

Peneliti : Apakah perkataan Tonny “kalau rumah kita bocor itu jangan

disuruh nampung air aja, atapnya itu di ganti!” merupakan sindiran untuk

pemerintahan? Bagaimana papa memaknai perkataan Tonny tersebut?

Agusta : Menurut saya, kalimatnya Tonny itu sindiran halus buat pengurus

pengurus pemerintahan. Kalo rumah bocor yaa jangan nampung air aja, tapi

atapnya di ganti. Sama halnya kaya negara, kalo negara kacau, jangan cuma

salahin rakyat, tapi liat atasannya udah pada bener apa belom ngurus negara.

Intinya Tonny itu nyuruh orang atasan ngaca. Sebelum salahin rakyat kecil,

mereka harus ngaca kesalahan mereka apa. Kalo ga sanggup ngurus negara yaa

harus turun jabatan

album “to the so called guilties” yang memberikan kode karena dituduh

bersalah

Peneliti : Apakah informasi tersebut benar? apa makna dari “to the so

called guilties”?

Agusta : Sesuai arti judul lagunya To The So Called Guilties itu kan

artinya dipanggil bersalah, dituduh. Kebetulan saat itu juga kan lagi rame ramenya

pemenjaraan Koes Bersaudara. Mereka itu bermusik, jadi mereka kasih informasi

lewat lagu. Engga secara to the point, tapi pake kata kata yang dibikin sedemikian

rupa biar lagunya enak didenger dan diselipin informasi dari mereka. Di video tadi

Yok itu ga nyesel dipenjara, Koes Bersaudara bikin lagu ini Cuma sekedar buat

informasi aja. Justru mereka seneng bisa ikut jalanin misi negara

pesan Yok Koeswoyo agar “jangan meninggalkan identitas seni dan budaya

daerah”

Peneliti : Apa makna pesan dari Yok Koeswoyo “jangan meninggalkan

identitas seni dan budaya daerah”?

Agusta : Itu emang penting, melestarikan budaya bangsa itu penting. Biar

bangsa laen kagum sama bangsa Indonesia yang punya beragam budaya.

Page 150: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 13

makannya semua itu harus dilestariin. Kasian keturunan kita nanti, kalo budaya

bangsa ga dilestariin mereka ga akan tau budaya Indonesia yang beragam. Kalo

kita udah mencintai budaya sendiri, otomatis kita punya jiwa nasionalis.

Makannya Yok ngasih pesen supaya jangan ninggalin identitas seni dan budaya

daerah, yaa tujuannya buat itu. begitu…

filosofi jawa yang disampaikan Yok Koeswoyo yaitu “sedulur papat lima

pancer” merupakan dasar pembentukan pancasila

Peneliti : Apakah informasi tersebut benar? mengapa filosofi jawa “sedulur

papat lima pancer” dikatakan sebagai dasar pembentukan pancasila? apa makna

“sedulur papat lima pancer”?

Agusta : Yok itu cuma mengistilahkan, filosofi jawa dan pancasila kan

bermuara kepada ketuhanan yang maha esa. Di dalam sejarah juga diceritain

pembentukan pancasila itu melibatkan banyak orang, terus ada perdebatan

panjang, ada ulama ulama juga. Kita semua juga udah pada tau sejarahnya

gimana. Tapi kan setiap orang bebas berpendapat. Pada intinya, semua itu

bermuara kepada ketuhanan yang maha esa kan

Page 151: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 14

LAMPIRAN 3

Transkrip Wawancara Informan 3

Nama : Herman Casette

Umur : 75 Tahun

Anggota KMFC (senior)

Wawancara dilakukan setelah Informan melihat tayangan Talkshow “Yok

Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa jemu”

Pengenalan Diri

Peneliti : Silakan Pak Herman perkenalkan diri bapak

Herman : Bismillahirrahmanirahim, saya pak Herman Casette. Unik ya

nama saya ada casettenya. Hahaha… saya seumuran sama Indonesia merdeka, 75

tahun. Tapi saya masih ngerasa muda, saya lahir tahun 1945. Saya itu suka sama

Koes Bersaudara atau Koes Plus itu dari saya muda, sampai sekarang juga masih.

Page 152: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 15

Cuma ga sefanatik dulu, saya dulu ngeband loh, saya nyanyiin lagu lagu

keroncongnya Koes Plus. Karena saya memang suka lagu keroncong Koes Plus.

Pemahaman Anggota KMFC mengenai Nasionalisme

Peneliti : Apa pemahaman pak Herman tentang nasionalisme

Herman : Nasionalisme itu apa ya… rasa yang di barengin sama tindakan

buat mencintai bangsa. Kan kalau dulu harus perang, kalau sekarang ga perlu

berperang, udah enak. Tapi rasa nasionalisme itu harus tetep ada didalam diri kita.

Kalau bukan kalian kalian yang masih muda, siapa yang lagi mencintai negara

nantinya?... nah itu

inspirasi pembuatan lagu “kolam susu”

Peneliti : Apa benar lagu kolam susu itu inspirasinya dari orang asing pak?

Apa makna dari kolam susu pak?

Herman : Loh… justru saya baru tau, setua ini saya gatau lagu kolam susu

itu diciptakan karna pernyataan orang asing, terimakasih yaa… setelah saya lihat

tayangan opo ini? yaa.. pokonya yang tadi, saya jadi paham jelas Koes Bersaudara

itu punya jiwa nasionalisme yang kuat yoo… sampe Yok bikin lagu sebegitu

indah maknanya. Bener deh saya gatau kalo lagu ini tercipta karena pernyataan

orang asing. Kolam susu itu lagu yang mendeskripsikan alam Indonesia yang

menguntungkan. Makannya diistilahkan sama susu. Karena susu kan minuman

yang manfaatnya banyak.

Pesan untuk mencintai tanah air pada lirik lagu “nusantara”

Peneliti : Apa benar ada pesan untuk mencintai tanah air pada lagu

nusantara? Apakah pesan tersebut memiliki makna untuk mencintai tanah air Pak?

Herman : Pesen Yok dalam lagu nusantara itu mencintai tanah air. Cinta

tanah air itu bukan hanya kita pakai baju I love Indonesia saja. Cinta tanah air itu

banyak jenisnya, saya saja yang sudah tua begini paham maksud yang di katakan

Yok itu apa. Indonesia itu luas tenan tohh… alamya buagusee luar biasa, tapi anak

sekarang cita citanya adalah jalan jalan keluar negeri, padahal mengelilingi negara

Page 153: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 16

sendiri saja belum. Anak sekarang itu budaya luar jadi panutan, sedangkan budaya

sendiri mati, ancurkan kalo kaya gitu caranya?. Yok itu seumuran saya, di masa

tuanya, dia juga merasakan apa yang saya rasakan, dan saya juga merasakan apa

yang dia rasakan. Kalo jiwa nasionalisme mati, ancur…! makannya dia pesen

untuk cinta tanah air

Yok Koeswoyo memberikan istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan

kolam susu lagi”

Peneliti : Apa makna dari istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan kolam

susu lagi” pak?

Herman : Lumpur itu kan lambang kesusahan, kalo susu kan lambang

kemakmuran. Yang Yok katakan itu bener. Alam itu menguntungkan kalo

dikelola dengan baik. Opo toh… nelayan gede pake bom sampe ikannya abis

semua. Nelayan kecil yang ga bisa mencari ikan ke tengah kan kasian ga dapet

ikan. Iyalah… perahunya kecil, jadi ga bisa jauh jauh ngambil ikannya. Laut yang

abis di bom rusak, ga ada ikannya, lumpur sudah… bukan susu lagi. Mencintai

negeri bukan hanya lomba ke Eropa terus bawa nama Indonesia saja. Buat apa

pinternya? Mulai dari hal kecil dulu, menjaga alam itu mencintai negeri juga kan

Skenario dipenjarakannya band Koes Bersaudara untuk menjalankan misi

rahasia

Peneliti : Tolong pak Herman jelaskan tentang di penjarakannya Koes

Bersaudara untuk menjalankan misi? Apa yang dapat bapak maknai dari peristiwa

tersebut?

Herman : Loh saya gatau, ini saya baru tau setelah liat video tadi. Setua ini

saya baru tau kalo penangkapan Koes Bersaudara itu Cuma skenario. Saya juga

gatau kalo mereka jalanin misi rahasia negara. Saya baru tau sekarang. wong di

berita mereka itu ngikutin barat, jadinya di penjara. Hebat juga mereka, rela

dijelek jelekin negara demi menjalankan misi negara. Bener deh saya gatau apa

apa, baru tau ini. Kuat yaa mereka jaga rahasia selama ini…

Page 154: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 17

Penegasan Yok Koeswoyo “kalau untuk bangsa dan negara, mati pun rela”

Peneliti : Apa makna dari kata kata “kalau untuk bangsa dan negara, mati

pun rela” pak?

Herman : Era orde lama menuju orde baru itu emang lagi kacau. Ada rezim

inilah, ada rezim itulah, waahh pokoe mumet waktu itu. Tidak bela si anu di

tembak, menjelekan si anu langsung hilang, dahlah… takut kalo mau macem

macem. Tapi Yok ini berani gituloh, dia itu malah pasang foto Soekarno di depan

rumah. Dia ga takut ditembak, karena emang menurut Yok pajang foto Soekarno

itu haknya dia

penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa Indonesia yang

beragam suku, budaya, dan agama

Peneliti : Apakah Informasi yang disampaikan Medcom.id adalah benar?

apa makna dari kalimat “penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa

Indonesia yang beragam suku, budaya, dan agama”?

Herman : Dah lah… udah ga bisa komentar apa apa saya. Sifat mereka

emang udah paling bener. Buktinya sampe sekarang ga ada musisi yang bisa

nyiptain lagu tentang mencintai bangsa sampe beberapa seri, ga ada… dari dulu

sampe sekarang yaa cuma mereka penyanyi yang nyiptain lagu buat ngajak orang

dalam hal mencintai bangsa. Lagunya itu kalo didengerin ringan, baru sekali

denger pasti langsung apal. Tapi dibalik lagu yang ringan itu ada makna yang

dalem, ada tujuan yang baik buat para pendengarnya. Bukan Cuma lagu nusantara

kok yang ngajak pendengarnya buat cinta tanah air, masih ada lagu laen lagi

Tonny Koeswoyo merupakan sosok yang keras menyampaikan aspirasi

sesuai dengan keadaan “kalau rumah kita bocor itu jangan disuruh

nampung air aja, atapnya itu di ganti!”

Peneliti : Apakah perkataan Tonny “kalau rumah kita bocor itu jangan

disuruh nampung air aja, atapnya itu di ganti!” merupakan sindiran untuk

pemerintahan? Bagaimana pak Herman memaknai perkataan Tonny tersebut?

Page 155: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 18

Herman : Itu sepertinya buat pemerintah, jaman waktu itu kan lagi

pergantian orde lama ke orde baru. Ini juga hanya perkiraan saya. Saya kurang

tahu apa masalahnya. Tapi saya bisa ngerti kalau yang di maksud atap bocor dan

harus diganti itu pemerintah. Tapikan semua tergantung konteks dan situasi

yooo… contohnya kalo didalam rumah tangga kan atap itu melambangkan kepala

keluarga, Ya kalo di dalam pemerintahan berarti pemimpin. Kalau pemimpinnya

ngebebanin rakyat kecil atas kesalahan yang dilakuinnya yaa berarti ga baik

album “to the so called guilties” yang memberikan kode karena dituduh

bersalah

Peneliti : Apakah informasi tersebut benar? apa makna dari “to the so

called guilties”?

Herman : Oiya saya tau lagu itu, artinya juga tau. Tapi saya ga tau kalau

lagu itu buat infoin ke orang orang tentang tuduhan bersalah. Yaa namanya juga

musisi, wajar wajar aja mereka nyiptain lagu buat nunjukin apa yang lagi mereka

alamin. Jujur saya ga tau kalau lagu ini itu isyarat. Saya cuma nikmatin lagu itu

sebagai hiburan aja, ga paham terlalu dalem sama lagu itu

pesan Yok Koeswoyo agar “jangan meninggalkan identitas seni dan budaya

daerah”

Peneliti : Apa makna pesan dari Yok Koeswoyo “jangan meninggalkan

identitas seni dan budaya daerah”?

Herman : Semua budaya dan seni harus dilesitarikan. Budaya daerah itu

macem macem loh… ada baju adat, lagu daerah, bahasa daerah, sama tradisi

tradisi adatnya. Cara melestarikan budaya daerah itu sebenernya gampang. Kalo

kita orang jawa yaa pake bahasa jawa buat ngobrol sama orang rumah. Kalo orang

sunda yaa pake bahasa sunda kalo ngomong sama orang rumah. Ga harus full

pake bahasa daerah kok, ngomongnya tetep bahasa Indonesia, tapi di selipin

bahasa bahasa jawa biar anak anak denger dan ngerti. Cara kaya gitu juga

namanya udah melestarikan budaya bangsa. Harus bangga jadi orang Indonesia

Page 156: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 19

yang punya budaya macem macem tapi bisa bersatu sama bahasa kesatuan

Indonesia

filosofi jawa yang disampaikan Yok Koeswoyo yaitu “sedulur papat lima

pancer” merupakan dasar pembentukan pancasila

Peneliti : Apakah informasi tersebut benar? mengapa filosofi jawa “sedulur

papat lima pancer” dikatakan sebagai dasar pembentukan pancasila? apa makna

“sedulur papat lima pancer”?

Herman : Kalo menurut saya pancasila sama sedulur papat lima pancer itu

ga ada hubungannya. Wong sedulur papat lima pancer isinya tentang spiritual

agama islam. Sedulur papat terdiri dari getih (darah), pusar (placenta), ketuban, ari

ari, dan lima pancernya adalah Nur Muhammad SAW. Filosofi itu isinya begitu,

bukan kemanusiaan yang adil dan beradab, musyawarah mufakat, bukan keadilan

sosial. Jadi, filosofi jawa itu bukan dasar pembentukan pancasila. Jelas beda…

Page 157: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 20

LAMPIRAN 4

Transkrip Wawancara Informan 4

Nama : Susilo

Umur : 59 Tahun

Anggota KMFC (senior)

Wawancara dilakukan setelah Informan melihat tayangan Talkshow “Yok

Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa jemu”

Pengenalan Diri

Peneliti : Silakan Pak Susilo perkenalkan diri bapak

Susilo : Assalamualaikum, nama pendek saya Susilo, nama panjang saya

Susilooooooooo… hahaha, hiburan dulu biar ga tegang saya mau ditanya tanya.

Umur saya 59 tahun. Tanggal lahir saya itu tanggal 19 November 1962. Saya dari

remaja udah suka lagu lagu Koes Bersaudara sama Koes Plus

Page 158: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 21

Pemahaman Anggota KMFC mengenai Nasionalisme

Peneliti : Apa pemahaman pak Susilo tentang nasionalisme

Susilo : Waduuh… baru mulai udah berat pertanyaannya hahaha.

Nasionalisme itu tuh orang orang yang berjuang demi bangsa Indonesia. Apaya,

bukan orangnya sih yang disebut nasionalisme. Tapi jiwa nya, didalam dirinya itu

ada semangat juang yang tinggi untuk bela negara

inspirasi pembuatan lagu “kolam susu”

Peneliti : Apa benar lagu kolam susu itu inspirasinya dari orang asing pak?

Apa makna dari kolam susu pak?

Susilo : Yang saya tahu, ini lagu kolam susu itu dibikin karena Indonesia

itu lautannya gede, luas lautnya, banyak ikannya, hasil lautnya berlimpah

pokonya. Jadi Koes Bersaudara bikin dah tuh lagu kolam susu. Kan bukan lautan

hanya kolam susu, jadi lautan itu seolah olah manis, manis itu dalam arti kata

kaya. Di tayangan tadi baru jelas cerita sebenernya bagaimana. Ya namanya

jaman dulu yak an… hp aja ga ada, informasi susah didapet kalo bukan dari tv

sama radio. Itu juga jarang jarang ada yang punya. Yang punya begituan itu udah

kaya banget dulu mah. Hebat banget yaa berarti Yok Koeswoyo, bisa dapet

inspirasi dari omongan orang asing. Dan lagi dia gamau kalah sama orang asing

buat bangga banggain negaranya. Salut saya, nasionalis emang dia

Pesan untuk mencintai tanah air pada lirik lagu “nusantara”

Peneliti : Apa benar ada pesan untuk mencintai tanah air pada lagu

nusantara? Apakah pesan tersebut memiliki makna untuk mencintai tanah air Pak?

Susilo : Di lagu nusantara kan ada yang ceritain sawah menguning,

padang yang hijau, sama tanah permata. Ya itu sebenernya kekayan Indonesia.

sawah menguning itu pemandangan yang indah, selain indah juga ada hasil

alamnya. Padang hijau kalo diliat kan bikin adem, bikin tenang. Padang hijau juga

menghasilkan hasil alam, kita napas kan pake oksigen, tanaman hijau kan

penghasil oksigen utama di bumi. Terus ada tanah permata. Tanah kita itu

Page 159: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 22

unsurnya banyak mengandung bebtauan dan logam mulia. Indah kalo di liat serta

menguntungkan jika di olah dengan benar. Yok itu sudah menggambarkan seperti

itu, anak muda sebagai generasi penerus harus mencintai tanah air sendiri, jangan

sampai hasil bumi direbut oleh bangsa asing. Generasi muda harus menanamkan

jiwa nasionalisme dalam diri

Yok Koeswoyo memberikan istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan

kolam susu lagi”

Peneliti : Apa makna dari istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan kolam

susu lagi” pak?

Susilo : Susu kan manis, enak kan? Yaa… begitu lautan Indonesia

dulunya. Dulu lautan Indonesia bisa memakmurkan, karena hasilnya yang

menguntungkan, keindahannya juga terjaga. Kalo sekarang mah paittt… apasi

yang bisa dijual dari lumpur? Ga ada! udah bener bener suram. Yok aja yang bikin

lagu kolam susu sampe bilang kalo sekarang kolamya berubah jadi lumpur. Yaa

itu betul emang. Suram udah sekarang mah, ga kaya dulu lagi. Sedih kan?

Sekarang aja udah sedih, apalagi masa depan nanti. Sekarang aja udah lumpur,

masa depan jadi apaan? Jadi comberan?

Skenario dipenjarakannya band Koes Bersaudara untuk menjalankan misi

rahasia

Peneliti : Tolong pak Herman jelaskan tentang di penjarakannya Koes

Bersaudara untuk menjalankan misi? Apa yang dapat bapak maknai dari peristiwa

tersebut?

Susilo : Di penjara itu bukan gara gara musiknya ngikutin barat ternyata.

Saya ga tau nih cerita tentang misi rahasia kaya gini. Ga bisa banyak cerita saya,

intinya saya gatau. Keren juga mereka, musisi jadi intel negara. Tapi dulu nama

mereka udah jelek banget karena masuk penjara, dan mereka rela namanya jelek

demi jalanin misi rahasia negara. Dan ternyata itu cuma skenario, kalo kata kita

mah cuma maen maenan doang yaa… hebat lah mereka

Page 160: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 23

Penegasan Yok Koeswoyo “kalau untuk bangsa dan negara, mati pun rela”

Peneliti : Apa makna dari kata kata “kalau untuk bangsa dan negara, mati

pun rela” pak?

Susilo : Yaa kalo udah berani mati demi negara berarti nasionalismenya

udah ga diraguin lagi. Zaman sekarang udah ga ada yang rela mati demi negara.

Macem Yok begitu ga akan ada. Sampe ga takut peluru gitu. Gilaa kan… ga bisa

bayangin sih saya. Nyari masalah sendiri Yok tuh. Tapi selagi dia bener, ga akan

takut dia sama siapapun, apapun dia lakuin kalo itu bener

penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa Indonesia yang

beragam suku, budaya, dan agama

Peneliti : Apakah Informasi yang disampaikan Medcom.id adalah benar?

apa makna dari kalimat “penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa

Indonesia yang beragam suku, budaya, dan agama”?

Susilo : Gini… dari lagu kita bisa ngerasain jatuh cinta, dari lagu kita bisa

ngerasain sedih, dari lagu kita bisa ngerasain bahagia. Lagu itu sebenernya

ungkapan hati seseorang. Lagu itu perannya penting, karena melambangkan apa

yang lagi di rasain sama seseorang. Nah , kalo kita dengerin lagu lagu Koes

Bersaudara yang liriknya punya tujuan untuk mencintai keberagaman, pasti kita

juga ikut merasakannya, ada rasa semangat jadinya didalam diri kita. Kalo musisi

nyiptain lagu cinta kan banyak, tapi kalo musisi yang nyiptain lagu buat

mempersatukan bangsa itu jarang. Bukan Cuma satu lagu Koes Bersaudara

captain lagu buat persatuan Indonesia, banyak…

Tonny Koeswoyo merupakan sosok yang keras menyampaikan aspirasi

sesuai dengan keadaan “kalau rumah kita bocor itu jangan disuruh

nampung air aja, atapnya itu di ganti!”

Peneliti : Apakah perkataan Tonny “kalau rumah kita bocor itu jangan

disuruh nampung air aja, atapnya itu di ganti!” merupakan sindiran untuk

pemerintahan? Bagaimana pak Herman memaknai perkataan Tonny tersebut?

Page 161: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 24

Susilo : Kalau itu nyindir pemerintah yaaa berarti emang bener Tonny itu sifatnya

keras, berani juga. Ya bener dong, masa rumah bocor didiemin aja, dibenerin lah

atapnya. Atap itu pemerintah mungkin, tapi kalo kata kata bocor kan banyak

artinya. Bisa aja ga bener, bisa aja korupsi, pokonya banyak arti, ga bisa

nyimpulin juga saya

album “to the so called guilties” yang memberikan kode karena dituduh

bersalah

Peneliti : Apakah informasi tersebut benar? apa makna dari “to the so

called guilties”?

Suilo : Ga tau saya kalau lagu itu bermaksud buat ngasih info ke

masyarakat soal perkara pemenjaraan. Yang saya tau lagu itu enak di denger,

terhibur aja gitu. Kalau orang awam kaya saya kan ga terlalu pahamin lirik apalagi

yang pake bahasa asing. Walaupun saya ga ngerti maksud lagu itu apa, tapi saya

suka lagunya. Soal lirik bahasa asing aja saya ga ngerti gimana mau

mahaminnya…. hahaha

pesan Yok Koeswoyo agar “jangan meninggalkan identitas seni dan budaya

daerah”

Peneliti : Apa makna pesan dari Yok Koeswoyo “jangan meninggalkan

identitas seni dan budaya daerah”?

Susilo : Soal ngelestariin budaya emang kudu. Kita ini orang Indoensia,

punya banyak kesenian budaya. seni kan bukan lagu atau musik doang. Kain batik

juga kan namanya seni, dan batik itu warisan budaya Indonesia yang udah diakuin

dunia. Nah… generasi muda itu wajib melestarikan kesenian budaya Indonesia

apapun bentuknya. Baju adat, lagu, bahasa, adat, pokonya semua tetang Indonesia.

Kalau bisa generai muda captain karya seni yang berbau etnik Indonesia. Kan

makin mantep… jadinya dunia makin melek sama Indonesia

filosofi jawa yang disampaikan Yok Koeswoyo yaitu “sedulur papat lima

pancer” merupakan dasar pembentukan pancasila

Page 162: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 25

Peneliti : Apakah informasi tersebut benar? mengapa filosofi jawa “sedulur

papat lima pancer” dikatakan sebagai dasar pembentukan pancasila? apa makna

“sedulur papat lima pancer”?

Susilo : Sedulur papat lima pancer sama pancasila itu beda jauh. Dasar

pembentukan pancasila bukan dari filosofi ini setau saya. Menurut saya sih,

filosofi jawa itu mengarah ke kerohanian. Sedangkan pancasila itu kan pedoman

bangsa Indonesia. Intinya, dua duanya ini beda jauh, Udah itu aja

Page 163: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 26

LAMPIRAN 5

Transkrip Wawancara Informan 5

Nama : Ghalifa Marzall

Umur : 22 Tahun

Anggota KMFC (junior)

Wawancara dilakukan setelah Informan melihat tayangan Talkshow “Yok

Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa jemu”

Pengenalan Diri

Peneliti : Silakan Ghali perkenalkan diri Ghali

Ghalifa : Nama gua Ghalifa Marzall, umur gua 22 tahun, tanggal lagir gua

28 Oktober 1998. Kita seumuran ya. Dari kecil gua udah dikasih asupan lagu

Koes Bersaudara dan Koes Plus sama papa. Dari kecil juga gua udah jadi personel

band T’Koes. Biar yang tua bernostalgia, yang muda melestarikan.

Page 164: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 27

Pemahaman Anggota KMFC mengenai Nasionalisme

Peneliti : Apa pemahaman Ghali tentang nasionalisme

Ghalifa : Jiwa nasionalisme itu, jiwa yang selalu membela tanah air, yang

mencintai Indonesia, yang membawa nama baik bangsa, pokonya segala tindakan

yang bikin nama bangsa itu naik

inspirasi pembuatan lagu “kolam susu”

Peneliti : Apa benar lagu kolam susu itu inspirasinya dari orang asing? Apa

makna dari kolam susu menurut ghali?

Ghalifa : Gua udah tau cerita ini, papa gua juga dulu penggemar Koes

Bersaudara. Dan sekarang juga gua jadi penggemar berat Koes Bersaudara sama

Koes Plus. Dari kecil gua udah jadi personel band T-Koes, band pelestari lagu

lagu legendaris Koes Bersaudara sama Koes Plus. Gua appreciate banget sama

mereka mereka, biarpun pemusik, tapi mereka tetep jadi patriot bangsa. Menurut

gua makna lagu kolam susu itu ceritain kalo Indonesia itu kaya, makmur,

sejahtera, tanah surga. Surga men…. kebayang ga sama indahnya surga? Lo mau

apa aja, ada disana. Yok Koeswoyo itu bilang Indonesia itu tanah surga. Bangga

banget dia sama alam Indonesia. Lah anak muda zaman sekarang sukanya malah

lagu yang pake bahasa asing

Pesan untuk mencintai tanah air pada lirik lagu “nusantara”

Peneliti : Apa benar ada pesan untuk mencintai tanah air pada lagu

nusantara? Apakah pesan tersebut memiliki makna untuk mencintai tanah air?

Ghalifa : Lirik lagunya itu simpel, tapi kalo dihayati itu kita kaya ditampar.

Kepikiran sampe sebegitunya mereka captain lagu nusantara. Bangga banggain

negara sendiri lewat lagu. Keren men…! gua sebagai anak muda salut banget

sama pesen Yok Koeswoyo untuk mencintai tanah air. Negara Indonesia itu

berawal dari nusantara. Ada sumpah palapa, terus sumpah pemuda. Kita itu satu,

bersaudara, satu ibu, yaitu ibu pertiwi. Indonesia itu kaya, kaya akan budaya, dan

keindahan alamnya, dan Yok Koeswoyo berpesan di tayangan tadi, katanya

Page 165: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 28

generasi sekarang harus jadi penerus yang memilki jiwa nasionalisme. Ini berarti

tugas gua, elu, dan temen temen muda kita yang lainnya

Yok Koeswoyo memberikan istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan

kolam susu lagi”

Peneliti : Apa makna dari istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan kolam

susu lagi”?

Ghalifa : Sekarang kolam lumpur ya pantes, lautnya udah rusak, terumbu

karang juga rusak, udah jelek lautnya, laut yang rusak juga ga ada ikannya, airnya

udah ga bening lagi, airnya warna coklat. Selain udah ga indah lagi, hasil lautnya

juga berkurang. Ikannya di tangkep semua, di alam habitatnya jadi berkurang.

Bener tuh lirik baru yang dinyanyiin di tayangan tadi. Bukan lautan, hanya kolam

lumpur hahaha. Nelayan kecil hidupnya pada susah, karena hasil yang didapet itu

sedikit. Padahal Indonesia itu negara maritim, tapi lautnya udah jadi lumpur.

Percuma kalo bu susi doang yang berjuang biar hasil laut melimpah terus, tapi

yang laennya engga. Kata Yok kan gini, orang bilang tanah kita tanah surga, tapi

sayangnya salah kelola. Ya bener… kalo ga dikelola dengan baik, hasilnya juga

ga akan baik. Ini berlaku bukan Cuma buat laut, yang laen juga begitu

Skenario dipenjarakannya band Koes Bersaudara untuk menjalankan misi

rahasia

Peneliti : Tolong Ghali jelaskan tentang di penjarakannya Koes Bersaudara

untuk menjalankan misi? Apa yang dapat Ghali maknai dari peristiwa tersebut?

Ghalifa : Gua tau ko… gua tau cerita ini dari bapa gua. Waktu pemenjaraan

di glodog, nama bandnya masih Koes Bersaudara, belom berubah jadi Koes Plus.

Koes Bersaudara itu emang musisi, seniman, tapi mereka juga seorang patriot

yang punya jiwa nasionalisme tinggi, buktinya mereka adalah intel negara.

Mereka rela namanya jelek di depan publik demi jalanin misi dari bung Karno.

Jadi, cerita mereka di tangkep itu boong boongan, biar publik percaya bahwa

mereka dipenjara itu karna musiknya berkiblat kebarat, padahal kan sebenernya ga

gitu. Misinya itu nyelusup ke Malaysia, tapi ga jadi karena bertepatan sama G30S

Page 166: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 29

Penegasan Yok Koeswoyo “kalau untuk bangsa dan negara, mati pun rela”

Peneliti : Apa makna dari kata kata “kalau untuk bangsa dan negara, mati

pun rela”?

Ghalifa : Gua gatau kerusuhan orde lama menuju orde baru karena belom

lahir kan. Tapi gua tau kalo oderlama itu masa pemerintahan Soekarno dan orde

baru masa pemerintahan Soeharto. Ada sebutan BenTo (Benteng Soeharto) masa

peralihan ini emang serem sih. Siapapun yang ga pro ke Soeharto akan di tembak

mati atau hilang begitu aja. Nah ini Yok malah pasang foto Soekarno gede gede di

depan rumahnya. Bener bener ga takut di tembak beliau. Karena menurut Yok

pasang foto siapapun itu hak beliau. Pasang fotonya juga dirumahnya, jadi ga

mengganggu. Karena menurutnya perilakunya udah bener, jadi dia ga merasa

takut sedikitpun. Kita bisa belajar dari Yok, kalo kita merasa benar itu ga boleh

takut, dan kalo kita salah harus siap di hukum

penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa Indonesia yang

beragam suku, budaya, dan agama

Peneliti : Apakah Informasi yang disampaikan Medcom.id adalah benar?

apa makna dari kalimat “penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa

Indonesia yang beragam suku, budaya, dan agama”?

Ghalifa : Lagu beliau itu yang nyeritain Indonesia sama keberagamannya

ibarat semboyan bhineka tunggal ika. Lagu Koes Bersaudara itu punya tujuan,

punya misi. Mereka mau Indonesia ga ada perpecahan, saling toleransi antar

sesama umat, suku dan budaya. Saling meberikan cinta kasih, ya pokonya damai

ga ada perpecahan. Mereka berharap, lewat lagu mereka orang yang suka jelek

jelekin sesama warga Indonesia itu sadar kalo kita itu satu. Lagu mereka liriknya

gampang, kaya puisi yang di kasih nada. Jadi kita juga dengerinnya enak gitu…

kalo sambil merem sambil halu makna liriknya pasti kebayang

Page 167: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 30

Tonny Koeswoyo merupakan sosok yang keras menyampaikan aspirasi

sesuai dengan keadaan “kalau rumah kita bocor itu jangan disuruh

nampung air aja, atapnya itu di ganti!”

Peneliti : Apakah perkataan Tonny “kalau rumah kita bocor itu jangan

disuruh nampung air aja, atapnya itu di ganti!” merupakan sindiran untuk

pemerintahan? Bagaimana Ghali memaknai perkataan Tonny tersebut?

Ghalifa : Gimana yaa, kata kata itu kan harus disesuaikan sama situasinya.

Kalau gua sih gatau keadaan waktu itu. Yaa tapi ada benernya juga siih kalo

dipikir pikir, atap rumah yang bocor itu harus diganti, kalo aernya ditampung

terus kan salah, bodoh berarti yang punya rumah. Nyambung sih kalo ditujuin ke

pemerintahan

album “to the so called guilties” yang memberikan kode karena dituduh

bersalah

Peneliti : Apakah informasi tersebut benar? apa makna dari “to the so

called guilties”?

Ghalifa : Iya menurut sepengetahuan gua sih emang gitu. Lagu To The So

Called Guilties dibuat untuk ngasih penjelasan kenapa Koes Bersaudara bisa

dipenjara. Walaupun mereka ga secara langsung ngasih taunya, cuma lewat lagu.

Sebenernya mereka dipenjara itu kan buat jalanin misi negara. Tapi kan yang

diketahui sama orang orang mereka dipenjara karena nyanyi lagu lagu barat yang

ga disukain Soekarno. Dituduh bersalah berarti kan ga punya salah apa apa terus

di tangkep, boong boongan doang, buat nipu mata orang orang supaya misinya ga

keliatan

pesan Yok Koeswoyo agar “jangan meninggalkan identitas seni dan budaya

daerah”

Peneliti : Apa makna pesan dari Yok Koeswoyo “jangan meninggalkan

identitas seni dan budaya daerah”?

Ghalifa : Yaiyalah… identitas bangsa kan berarti identitas diri. Kalo

identitas bangsa ilang, berarti kita udah ga ada identitasnya dong. identitas bangsa

Page 168: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 31

itu kan kesenian budaya Indonesia. Makannya kita yang muda juga harus

lestarikan. Ga susah melestarikan budaya Indonesia. Jangan malu pake berbahasa

daerah. Kita juga harus sadar diri, jangan terlalu mencintai budaya asing sampai

sampai melupakan budaya bangsa sendiri

filosofi jawa yang disampaikan Yok Koeswoyo yaitu “sedulur papat lima

pancer” merupakan dasar pembentukan pancasila

Peneliti : Apakah informasi tersebut benar? mengapa filosofi jawa “sedulur

papat lima pancer” dikatakan sebagai dasar pembentukan pancasila? apa makna

“sedulur papat lima pancer”?

Ghalifa : Gua gatau filosofi jawa itu, sedulur papat lima pancer gua gatau.

Ga ngerti hahaha… yang gua tau cuma pancasilanya aja. Haduuh gua juga

bingung mau bilang apa, karena emang bener bener gatau. Tapi sih tadi pas gua

dengerin videonya emang sama sih kaya pancasila, jadi filosofi sama pancasila itu

sama sama bertujuan ke ketuhanan yang maha esa

Page 169: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 32

LAMPIRAN 6

Transkrip Wawancara Informan 6

Nama : Agus Setiawan

Umur : 23 Tahun

Anggota KMFC (junior)

Wawancara dilakukan setelah Informan melihat tayangan Talkshow “Yok

Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa jemu”

Pengenalan Diri

Peneliti : Silakan Agus perkenalkan diri Agus

Agus : Nama saya sesuai sama bulan lahir saya. Saya Agus Setiawan,

umur saya 23 tahun, saya lagir tanggal 22 Agustus tahun 1997. Suka sama Koes

Plus dari saya remaja, lagunya itu enak enak, ringan lagunya. Lagu yang saya

paling suka itu “Bujangan”

Page 170: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 33

Pemahaman Anggota KMFC mengenai Nasionalisme

Peneliti : Apa pemahaman Agus tentang nasionalisme

Agus : Nasionalisme? Hmm… itu rasa cinta sama Indonesia. Bingung

saya ngejelasinnya. Ya menurut saya nasionalisme itu cinta sama negeri sendiri.

Cinta sama alamnya, budaya, pokonya semua teantang Indonesia.

inspirasi pembuatan lagu “kolam susu”

Peneliti : Apa benar lagu kolam susu itu inspirasinya dari orang asing? Apa

makna dari kolam susu menurut agus?

Agus : Gatau apa apa saya soal cerita Koes Bersaudara sama Koes Plus,

saya Cuma suka lagu lagunya. Begitu saya liat tayangan apa ini? wawancara Yok

ya? Saya jadi tertampar. Ga nyangka aja Yok Koeswoyo nyiptain lagu ini itu

karena beliau gamau kalah sama orang asing yang bilang kalo Indonesia itu

lautnya kolam susu. Saya yakin, Yok Koeswoyo juga tertampar karena perkataan

dari orang asing itu, makannya beliau bikin lagu kolam susu deh. Kayanya bukan

Cuma lagu kolam susu yang nyeritain tentang kekayaan Indonesia deh, banyak

malah, lagu mereka itu rata rata isinya Indonesiaisme banget. Apa namanya kalo

cinta Indonesia? Hmm… iyaaa nasionalisme yaa…

Pesan untuk mencintai tanah air pada lirik lagu “nusantara”

Peneliti : Apa benar ada pesan untuk mencintai tanah air pada lagu

nusantara? Apakah pesan tersebut memiliki makna untuk mencintai tanah air?

Agus : Pesan untuk mencintai tanah air dari Yok Koeswoyo lewat lagu

nusantara emang nasionalis semua isinya. Jiwa nasionalisme itu diliatnya

gampang, tapi sebenernya jiwa nasionalisme itu susah untuk di lakuin dan di

terapin. Susah banget… jiwa nasionalis itu ga harus bikin lagu tentang Indonesia.

Generasi sekarang itu kalo berantem sedikit, ras, suku, agama dikata katain.

Mengejek satu sama lain. Padahal pesan Yok Koeswoyo adalah jangan sampai

terjadi perpecahan. Mau agamanya Islam, Kristen, Hindu, Budha, kita itu semua

Page 171: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 34

sama, tuhan kita itu satu. Cuma cara menyembahnya aja yang berbeda. Janganlah

bikin keberagaman itu jadi perpecahan. Ga beres nanti

Yok Koeswoyo memberikan istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan

kolam susu lagi”

Peneliti : Apa makna dari istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan kolam

susu lagi”?

Agus : Sekarang kolam lumpur yaa…? Ya emang benersih, bener

banget. Gini nih, kita lautannya luas banget tapi ikan masih import dari luar

negeri. Aneh kan? Kita lautnya indah banget, tapi kenapa aernya cokelat, kenapa

ga ada ikannya, banyak sampah nya. Ikan di impor dari luar negeri itu karena kita

ga kelola lautan dengan baik, kualitas ikan kita kalah sama negara luar. Laut kita

itu indah banget tapi emang dasar orangnya aja yang ga peduli sama alam, buang

sampah dimana mana, sampe dilaut pun ada sampahnya. Sebenernya yang bikin

kolam susu berubah jadi kolam lumpur itu orang orangnya sendiri. Kalo kita

kelolanya baik, bener, kolam kita bisa jadi kolam susu lagi. semua tergantung dari

rasa tanggung jawab masing masing orang dan pilihan masing masing orang. Kalo

dia ngerasa bertanggung jawab buat mencintai lautan Indonesia yang indah, dia ga

akan mau buang sampah di laut apalagi sampe ngerusak laut. Terus… kalo pilihan

orang itu beli ikannya ikan import, berarti dia ga cinta sama hasil buminya sendiri

Skenario dipenjarakannya band Koes Bersaudara untuk menjalankan misi

rahasia

Peneliti : Tolong Agus jelaskan tentang di penjarakannya Koes Bersaudara

untuk menjalankan misi? Apa yang dapat Agus maknai dari peristiwa tersebut?

Agus : Saya sih ga tau ya kalo mereka di penjara karena mau jalanin misi

dari Bung Karno. Yang saya tau mereka di penjara itu karena musiknya kebarat

baratan jadi Bung Karno gasuka sama mereka, soalnya Bung Karno itu kan orang

nya ga suka sama apapun yang mengarah ke barat baratan. Mereka di penjara di

Glodog. Itu sih yang saya tau… ini saya baru tau kalo mereka itu sebenernya intel

negara

Page 172: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 35

Penegasan Yok Koeswoyo “kalau untuk bangsa dan negara, mati pun rela”

Peneliti : Apa makna dari kata kata “kalau untuk bangsa dan negara, mati

pun rela”?

Agus : Zaman sekarang mana ada yang mau relain hidupnya buat

negara? Ga ada kan? yaa karena zaman sekarang juga bukan masanya peperangan

pake peluru atau pertumpahan darah. Zaman sekarang udah enak, tinggal kitanya

aja yang berani untuk memperjuangkan hak kita kepada siapapun. Jangan mau

kalah sama negara asing yang punya teknologi lebih canggih, Indonesia juga

harus bisa setara. Jangan mau di tindas negara asing lewat budaya. jangan lupa!

Kita punya kewajiban buat lestariin budaya Indonesia. Dan budaya yang lestari

adalah hak bangsa. Apapun yang menjelekkan bangsa harus di lawan, bukan

dengan pertempuran atau peperangan, tetapi dengan ilmu dan pengetahuan. Mati

matian membela negara itu bukan berarti harus mati beneran, iya kan? Berusaha

bawa nama bangsa juga itu usaha yang mati matian yang harus sungguh sungguh.

Begitu…

penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa Indonesia yang

beragam suku, budaya, dan agama

Peneliti : Apakah Informasi yang disampaikan Medcom.id adalah benar?

apa makna dari kalimat “penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa

Indonesia yang beragam suku, budaya, dan agama”?

Agus : Tujuan bhineka tunggal ika kan mempersatukan bangsa

Indonesia. Lagu mereka juga punya tujuan yang sama kaya bhineka tunggal ika.

Rasa didalam lagu di bentuk sama pencipta lagunya. Kalo pendengar udah bisa

kebawa suasana berarti lagunya itu berhasil. Kaya lagu lagu di album nusantara

nya Koes Bersaudara, semua lirik lagunya itu tentang keberagaman Indonesia,

alam Indonesia yang kaya, pokonya yang bikin kita bangga jadi orang Indonesia.

Yok itu pengen kita bisa hidup berdampingan tanpa ada masalah, bukan cuma

Yok aja yang pengen begitu, personel yang laennya juga pengen kita semua

bersatu

Page 173: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 36

Tonny Koeswoyo merupakan sosok yang keras menyampaikan aspirasi

sesuai dengan keadaan “kalau rumah kita bocor itu jangan disuruh

nampung air aja, atapnya itu di ganti!”

Peneliti : Apakah perkataan Tonny “kalau rumah kita bocor itu jangan

disuruh nampung air aja, atapnya itu di ganti!” merupakan sindiran untuk

pemerintahan? Bagaimana Ghali memaknai perkataan Tonny tersebut?

Agus : Sindiran kan emang begitu. Ga to the point ngomongnya, tapi

ngena banget. Pake kata kata yang mengumpamakan. Tonny kan pake kata kata

halus, ibarat rumah yang bocor, terus orang dibawahnya nampung air terus. Ini

termasuk sindiran, karena artinya ngena banget. Kalo soal pemerintahan ya berarti

atapnya harus diganti, pemimpinnya berarti. Terus yang nampung aer terus

terusan itu rakyatnya. Kurang lebih kaya gitu

album “to the so called guilties” yang memberikan kode karena dituduh

bersalah

Peneliti : Apakah informasi tersebut benar? apa makna dari “to the so

called guilties”?

Agus : Saya aja baru tau tadi abis liat video wawancara itu, saya gatau

kalo lagu To The So Called Guilties itu ternyata kode buat ngasih tau orang orang

kalo apa yang mereka lihat dipemberitaan itu ga bener. Jadi Koes Bersaudara itu

ngasih tau yang sebenernya melalui lagu tapi orang orangnya aja yang pada ga

ngerti. Baru paham saya setelah denger penjelasan di video tadi

pesan Yok Koeswoyo agar “jangan meninggalkan identitas seni dan budaya

daerah”

Peneliti : Apa makna pesan dari Yok Koeswoyo “jangan meninggalkan

identitas seni dan budaya daerah”?

Agus : Yaa beliau bener, Yok pesenin itu ke kita kita biar kita ga lupa, ga

ninggalin kesenian budaya bangsa sendiri demi kebudayaan asing. Kita harus

lestariin budaya daerah kita masing masing. Kalau bukan kita kita yang muda

Page 174: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 37

yang melestarikan lalu siapa lagi? Iya kan?. Jangan sampai aset bangsa yang

paling berharga hilang seiring berjalannya waktu

filosofi jawa yang disampaikan Yok Koeswoyo yaitu “sedulur papat lima

pancer” merupakan dasar pembentukan pancasila

Peneliti : Apakah informasi tersebut benar? mengapa filosofi jawa “sedulur

papat lima pancer” dikatakan sebagai dasar pembentukan pancasila? apa makna

“sedulur papat lima pancer”?

Agus : Waduuh saya kurang tahu. Itu kaya filosofi jawa kuno, anak

seumuran saya belom tentu tau filosofi sedulur papat lima pancer. yaa mungkin

sedulur papat lima pancer itu sama kaya pancasila. Ada kemanusaiaan yang adil

dan beradap, ada persatuan Indonesia, ada musyawarah dan mufakat, ujung

ujungnya semua mengarah ke tuhan yang maha esa. Begitu mungkin, jadi disebut

sebagai dasar pembentukan pancasila deh

Page 175: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 38

LAMPIRAN 7

Transkrip Wawancara Informan 7

Nama : Tato Sulistianto / Tato Heygress

Umur : 68 Tahun

Pengamat Musik Koes Bersaudara dan Koes Plus

Wawancara dilakukan setelah Informan melihat tayangan Talkshow “Yok

Koeswoyo jadi agen rahasia dan nasionalisme tanpa jemu”

Pengenalan Diri

Peneliti : Silakan Pak Tato perkenalkan diri Pak Tato

Tato : Okeh, nama saya Tato S. saya pengamat musik Koes Bersaudara

dan Koes Plus, usia saya baru 68 tahun, saya lahir tanggal 21 April tahun 1953

tepat di hari Kartini saya lahir. Jadi ulang tahun saya dirayain sama semua wanita

di Indonesia. Tapi nama saya Tato ya, bukan Kartono hahaha. Saya dulu punya

band nama band nya heygress. Saya sempet rekaman tahun 1973. Saya sudah

berkecimpung didunia musik sejak tahun 1965-1970an.

Page 176: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 39

Pemahaman Anggota KMFC mengenai Nasionalisme

Peneliti : Apa pemahaman Tato tentang nasionalisme

Tato : Nasionalisme artinya mencintai Indonesia, baik alam, budaya,

serta adat. Nasionalisme bisa dari bidang apapun. Ya contohnya Koes Bersaudara

sama Koes Plus, mereka captain lagu yang sifatnya nasionalis. Kalau pembalap

berarti jiwa nasionalisnya bawa nama baik Indonesia jadi juara, kalau traveling

yang keliling dunia jiwa nasionalisnya itu memeprkenalkan Indonesia ke dunia.

Gitu… pokonya jiwa nasionalisme tergantung sama bidang yang mereka tekuni.

inspirasi pembuatan lagu “kolam susu”

Peneliti : Apa benar lagu kolam susu itu inspirasinya dari orang asing? Apa

makna dari kolam susu menurut pak Tato?

Tato : Ya, itu semua benar, memang benar Yok mendapatkan Inspirasi

pembuatan lagu kolam susu dari orang asing. Mungkin kamu juga sudah tahu

ceritanya bagaimana. Makna dari kolam susu itu kekayaan alam Indonesia. Orang

asing berduyun duyun mau menikmati manisnya alam Indonesia. Manis itu istilah

kata, alam Indonesia jika dikelola sumber daya alamnya, maka investor akan

datang dan meraup keuntungan.

Pesan untuk mencintai tanah air pada lirik lagu “nusantara”

Peneliti : Apa benar ada pesan untuk mencintai tanah air pada lagu

nusantara? Apakah pesan tersebut memiliki makna untuk mencintai tanah air?

Tato : Ya memang benar, judul lagunya saja sudah nusantara. Loh jelas

ada makna nya, tapi kan orang orang ada yang paham sama maknanya ada juga

yang ga sadar sama maknanya. Lirik lagu nusantara itu maknanya menunjukkan

rasa cinta Koes Bersaudara dan Koes Plus terhadap alam Indonesia.

Yok Koeswoyo memberikan istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan

kolam susu lagi”

Page 177: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 40

Peneliti : Apa makna dari istilah “sekarang itu kolam lumpur, bukan kolam

susu lagi”?

Tato : Ya maknanya itu dulu kekayaan alam kita berlimpah, sekarang

sudah berkurang kekayaan alam kita. Airnya sudah tercemar sama limbah dan

sampah. Semoga kalian sebagai generasi penerus dapat mengubah perkataan Yok

menjadi “dulu, sekarang, nanti, kolam susu tetaplah kolam susu”

Skenario dipenjarakannya band Koes Bersaudara untuk menjalankan misi

rahasia

Peneliti : Tolong pak Tato jelaskan tentang di penjarakannya Koes

Bersaudara untuk menjalankan misi? Apa yang dapat pak Tato maknai dari

peristiwa tersebut?

Tato : Waktu di penjara, nama bandnya masih Koes Bersaudara.

Memang ada misi rahasia negara. Tetapi yang tahu misinya cuma Tonny

Koeswoyo, setelah Tonny meninggal, ga ada yang tahu lagi misi sebenarnya

mereka itu apa. Menyelusup ke Malaysia kan punya tujuan, tapi udah ga bisa

nanya lagi, karena orang yang bersangkutan sudah meninggal. Kalau yang

ngomong orang lain, dianggap tidak relevan.

Penegasan Yok Koeswoyo “kalau untuk bangsa dan negara, mati pun rela”

Peneliti : Apa makna dari kata kata “kalau untuk bangsa dan negara, mati

pun rela”?

Tato : Kata kata itu kan buat jaman jaman yang lagi ricuh karena

perubahan pemerintahan, jadi pantes ada kata kata kaya gitu. Kalau sekarang kan

keadaannya lagi aman sentosa. Kata kata kaya gitu bukan pada tempatnya lagi

kalau sekarang. tergantung sama situasi kondisi aja.

penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa Indonesia yang

beragam suku, budaya, dan agama

Page 178: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 41

Peneliti : Apakah Informasi yang disampaikan Medcom.id adalah benar?

apa makna dari kalimat “penciptaan lagu lagu untuk memepersatukan bangsa

Indonesia yang beragam suku, budaya, dan agama”?

Tato : Bener banget dong, ya lagu lagu nusantara kan isinya keindahan

alam sama keberagaman. Walau hanya lirik lagu, Tapi itu merupakan sebuah

pesan yang bermakna buat masyarakat, supaya bisa hidup berdampingan

walaupun berbeda beda.

Tonny Koeswoyo merupakan sosok yang keras menyampaikan aspirasi

sesuai dengan keadaan “kalau rumah kita bocor itu jangan disuruh

nampung air aja, atapnya itu di ganti!”

Peneliti : Apakah perkataan Tonny “kalau rumah kita bocor itu jangan

disuruh nampung air aja, atapnya itu di ganti!” merupakan sindiran untuk

pemerintahan? Bagaimana pak Tato memaknai perkataan Tonny tersebut?

Tato : Orang kan berkata kata pasti menyesuaikan situasi dan kondisi.

Kata kata tersebut juga bisa di pake dalam organisasi, rumah tangga, macem

macem kan. Tapi memang sih jaman itu sistem pemerintahan lagi kacau, bisa juga

kata kata itu mengarah ke pemerintah.

album “to the so called guilties” yang memberikan kode karena dituduh

bersalah

Peneliti : Apakah informasi tersebut benar? apa makna dari “to the so

called guilties”?

Tato : Informasi itu memang benar. Dilihat dari arti judulnya saja berarti

tudahan bersalah. Sebenernya lirik lagu itu penuh makna karena menceritakan

tuduhan tuduhan palsu kepada Koes Bersaudara.

pesan Yok Koeswoyo agar “jangan meninggalkan identitas seni dan budaya

daerah”

Peneliti : Apa makna pesan dari Yok Koeswoyo “jangan meninggalkan

identitas seni dan budaya daerah”?

Page 179: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 42

Tato : Maknanya itu kita ga boleh lupa darimana kita berasal. Harus

tetap melestarikan seni dan budaya daerah, budaya daerah kan macem macem

juga, baju adat, tradisi, bahasa daerah. Kalo seninya ada seni pahat, seni tari, lagu

daerah. Nah itu semua harus kita lestariin biar ga ilang ditelan jaman

filosofi jawa yang disampaikan Yok Koeswoyo yaitu “sedulur papat lima

pancer” merupakan dasar pembentukan pancasila

Peneliti : Apakah informasi tersebut benar? mengapa filosofi jawa “sedulur

papat lima pancer” dikatakan sebagai dasar pembentukan pancasila? apa makna

“sedulur papat lima pancer”?

Tato : Itu cuma pengistilahan Yok saja. Kan kita semua tahu sejarah

pembentukan pancasila kaya gimana. Pembentukan pancasila itu melalui

perdebatan panjang untuk mendapat mufakat, dan melibatkan banyak orang juga.

Page 180: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 43

LAMPIRAN 8

Dokumentasi Wawancara

Saat Wawancara dengan Pak Tedi Hendarwan di Kediaman Pak Tedi

Page 181: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 44

Saat Wawancara Dengan Papa Agusta Marzall di Karawaci Taman Sari

Page 182: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 45

Saat Wawancara dengan Pak Herman Casette di Kediaman Pak Herman

Page 183: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 46

Saat Wawancara dengan Pak Susilo di Kediaman Pak Susilo

Page 184: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 47

Saat Wawancara dengan Ghalifa Marzall di Karawaci Taman Sari

Page 185: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 48

Saat Wawancara dengan Agus Setiawan di Kediaman Agus

Page 186: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 49

Saat Wawancara dengan Pengamat Musik Tato Sulistianto / Tato Heygress

di Pondok Indah Mall

Page 187: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 50

Dokumentasi Surat Surat Komunitas Koes Music Fans Club

Surat Keterangan Domisili Koes Music Fans Club

Page 188: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 51

Legalitas Koes Music Fans Club – Jiwa Nusantara

Page 189: resepsi anggota koes music fans club mengenai nasionalisme ...

L 52

NPWP Koes Music Fans Club & Surat Keterangan Terdaftar Kementrian

Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak