-
REPOSISI FUNGSI PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA AKSES
INFORMASI (STUDI KASUS PADA DINAS KEARSIPAN DAN
PERPUSTAKAAN KOTA JAMBI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Perpustakaan
Oleh
YORIKA INDAH PRATIWI NABABAN
NIM.IPT.150474
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
-
i
MOTTO
(٣٩: النّْجم َوأَن لَّْيَس ِلْْلِنَساِن إَِّلَّ َما َسعَى (“ Dan
bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh
selain apa yang telah diusahakannya”
( Q.S An- Najm : 39)1
1 Al-quran dan Terjemahannya, Al- Jumanatul ‘Ali. Bandung : CV
Penerbit J-ART. Hal
526.
-
ii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kupanjatkan padamu ya Allah atas rahmat dan karunia
yang
telah Engkau limpahkan kepadaku.
Untuk kedua orang tuaku tercinta dan merupakan orangtua
terbaik
sepanjang masa.
Papa (H. Paniaran) dan Mama (Ria Mariwawo Alena Latief).
Pertama dari lubuk hati yang terdalam aku meminta maaf karena
belum
bisa memenuhi ekspektasi kalian dalam berbagai hal, dan juga
aku
meminta maaf karena telah membuat kalian menunggu terlalu
lama.
Kedua dengan tulus aku ucapkan ribuan terimakasih karena
telah
bersabar dan tanpa henti mendukung dan mendoakanku selalu.
Juga
ribuan terimakasih yang tak terhingga atas semua keringat dan
airmata
yang telah kalian cucurkan dalam membesarkanku.
Terakhir dengan penuh rasa bangga dan percaya diri, skripsi yang
ku
tulis sepenuh hati siang dan malam ini ku persembahkan sebagai
hadiah
pernikahan kalian yang ke-23. Meski bukan merupakan hadiah besar
yang
mewah dan mahal, tapi aku dengan bangga menunjukkan pada
kalian
hasil kerja kerasku selama dibangku kuliah.
Now...
Mom, Dad, please be proud of me
-
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alikum Wr, Wb.
Alhamdulillah segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada
Allah
SWT atas berkah, rahmat dan segala limpahan karunia-Nya,
sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam selalu
dicurahkan kepada
junjungan alam, kepada suri tauladan yaitu Nabi Muhammad
SAW.
Penelitian skripsi ini merupakan salah satu persyaratan guna
memperoleh
gelar sarjana ilmu perpustkaan dan informasi islam fakultas adab
dan humaniora
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi yang
berjudul “Reposisi
Fungsi Perpustakaan Sebagai Media Akses Informasi (Studi Kasus
Pada Dinas
Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Jambi)”.
Terlepas dari kekurangan dan keterbatasan peneliti, atas izin
Allah SWT
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, serta dukungan, do’a
dan bantuan dari
beberapa pihak, baik berupa saran maupun kritik, terlebih
bantuan bersifat moral.
Terimakasih kepada Bapak H. Mislan, M.Pd selaku Pembimbing 1 dan
Ibu
Athiatul Haqqi, S.Ag, S.IPI, M.I.Kom. yang banyak sekali
membantu penulis
dalam penulisan skripsi ini, dan juga ucapan terimakasih yang
sangat besar
penulis ucapkan. Selayaknya dalam kesempatan istimewa ini
peneliti ingin
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Rektor H. Su’aidi Asy’ari, MA. Ph.D, Wakil Rektor II Bapak
Dr. H.
Hidayat, M.Pd, dan Wakil Rektor III Ibu Dr. Hj. Fadilah,
M.Pd.
2. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Prof. Dr. Hj. Maisah,
M.Pd.i, Wakil
Dekan I Dr. Alfian, M.Ed, Wakil Dekan II Dr. H. Muhammad
Fadhil,
M.Ag dan Wakil Dekan III Dr. Raudhoh, S.Ag. SS. M.Pd.I.
3. Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan Bapak Muhammad Rum, S.Ag.,
SS.,
M.Si dan Ibu Masyrisal Miliani, SS. M.Hum sebagai Sekretaris
Jurusan
Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sulthan
Thaha
Saifuddin Jambi.
4. Seluruh Dosen Fakultas Adab Humaniora UIN Sulthan Thaha
Saifuddin
Jambi khususnya dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
banyak
-
iv
membantu. Serta Kabag, Kasubag dan Staf Akademik Fakultas Adab
dan
Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Kepala Perpustakaan, Pustakawan dan Staf diperpustakaan
pusat
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi yang telah memberi
izin
peneliti melakukan penelitian.
6. Kepada adik laki-lakiku, Dolly Caesar Pamungkas Nababan yang
sekarang
juga sedang duduk dibangku perkuliahan yang selalu
menyemangati.
7. Teman-teman jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2015 Kelas
A,
khususnya teman terdekat Cut Aryanti, Gusri Ningsih, Ica
Handayani,
Gina Agustina, Aufadilah Hiwaliyah, Daniati Ulfa, Era Gustina,
Afriyaldi,
Abel Kurniawan, dan Ali Mustajab yang sudah berjuang bersama
dalam
menghadapi pahit manisnya proses perkuliahan.
8. Kepada sahabat jauh sekaligus tempat bersandar dikala sedihku
Baby
Susanti, Mira Yuliana dan Musfita Armalasari yang selalu
menemani dan
memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada teman satu teamku baik Riot Squad maupun Kocax Squad
yang
selalu bersedia menghibur dan tak lupa menyemangatiku setiap
kalinya.
10. Dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini,
baik
langsung maupun tidak langsung.
Semoga Allah membalas semua bantuan, pengorbanan dan amal
baik
mereka semua, serta menjadi pahala yang besar di sisi Allah
SWT.
Peneliti berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi diri
peneliti dan
orang yang membacanya serta mohon kritik dan saran yang
membangun demi
terjaminnya kualitas tugas akhir ini.
Jambi, November 2019
Penulis,
-
v
ABSTRACK
Nababan, Yorika Indah Pratiwi. 2019. Repositioning the Function
of the Library
as a Media of Access to Information (Case Study in the Office of
Archives and the
City Library of Jambi). Department of Library Science, Adab and
Humanities
Faculty. Supervisor I: H. Mislan, M.Pd and Supervisor II:
Athiatul Haqqi,
M.I.Kom.
The purpose of this study was to determine the implementation of
the function of
the library as a medium of access to information on the Office
of Archives and the
Jambi City Library, find out the efforts that can be made to
reposition the function
of the library as a medium of access to information at the
Archives Office and the
Library of the City of Jambi, and to know the obstacles that
faced in repositioning
the function of the library as a medium of access to information
at the Office of
Archives and the City Library of Jambi. This research is a
qualitative research.
Data collection methods used were observation, interviews and
documentation.
The results showed that the implementation of the information
function at the
Archives and Jambi City Library can be seen from the
dissemination of
information by the library using offline media, online media,
and mobile media.
The effort made to reposition the library's function as a medium
of access to
information at the Archives Service and the Jambi City Library
is to fulfill the
main tasks of the district/city public library. However, the
Office of Archives and
Library of the City of Jambi is also faced with several
obstacles in repositioning
the library's function as a media for accessing information,
which includes the
lack of human resources who do understand and have a scientific
background in
the library, the lack of writers or authors of local content at
this time and the lack
of publishers who publish works of local content, the lack of
sense of
responsibility by libraries who borrow books in the Office of
Archives and
Library of the City of Jambi, the low initiative of library
staff as disseminators of
information, and the lack of sophisticated technology in helping
the
implementation of library functions.
Keywords: Reposition, Effort, Obstacles.
-
vi
ABSTRAK
Nababan, Yorika Indah Pratiwi. 2019. Reposisi Fungsi
Perpustakaan Sebagai
Media Akses Informasi (Studi Kasus Pada Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan
Kota Jambi). Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora.
Pembimbing I: H. Mislan, M.Pd dan Pembimbing II: Athiatul Haqqi,
M.I.Kom.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan fungsi
perpustakaan
sebagai media akses informasi pada Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan Kota
Jambi, mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
mereposisi fungsi
perpustakaan sebagai media akses informasi pada Dinas Kearsipan
dan
Perpustakaan Kota Jambi, dan mengetahui kendala-kendala yang
dihadapi dalam
mereposisi fungsi perpustakaan sebagai media akses informasi
pada Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi. Penelitian ini merupakan
penelitian
kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi,
wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelaksanaan
fungsi informasi pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota
Jambi dapat dilihat
dari penyebaran informasi yang dilakukan perpustakaan dengan
menggunakan
media offline, media online, dan media ponsel. Upaya yang
dilakukan untuk
mereposisi fungsi perpustakaan sebagai media akses informasi
pada Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi adalah terpenuhinya tugas
pokok
perpustakaan umum kabupaten/kota. Namun Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan
Kota Jambi juga dihadapkan beberapa kendala dalam mereposisi
fungsi
perpustakaan sebagai media akeses informasi, kendala tersebut
yaitu minimnya
sumber daya manusia yang memang mengerti dan memiliki latar
keilmuan di
bidang perpustakaan, minimnya penulis atau pengarang karya
muatan lokal saat
ini dan minimnya penerbit yang menerbitkan karya muatan lokal,
kurangnya rasa
tanggung jawab oleh perpustakaan yang meminjam buku di Dinas
Kearsipan dan
Perpustakaan Kota Jambi, rendahnya inisiatif petugas
perpustakaan sebagai
pelaku penyebar informasi, serta minimnya teknologi canggih
dalam membantu
kegiatan pelaksanaan fungsi perpustakaan.
Kata Kunci: Reposisi, Upaya, Kendala.
-
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
....................................................................................
i
NOTA DINAS
...............................................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN
.........................................................................
iii
SURAT PERNYATAAN ORISINILATAS
............................................... iv
MOTTO
.......................................................................................................
v
PERSEMBAHAN
........................................................................................
vi
KATA PENGANTAR
..................................................................................
vii
ABSTRACK
.................................................................................................
ix
ABSTRAK
....................................................................................................
x
DAFTAR ISI
................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL
........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR
....................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
.....................................................................
1
B. Rumusan Masalah
.............................................................................
4
C. Tujuan Penelitian
...............................................................................
5
D. Manfaat Penelitian
.............................................................................
5
E. Batasan Masalah
................................................................................
5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Perpustakaan
....................................................................
6
B. Fungsi Perpustakaan
..........................................................................
11
C. Perpustakaan sebagai Media Akses Informasi
................................... 14
D. Reposisi Fungsi Perpustakaan sebagai Media Akses Informasi
........ 19
E. Studi Relevan
.....................................................................................
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
........................................................ 25
B. Lokasi Penelitian
................................................................................
26
C. Jenis dan Sumber Data
.......................................................................
26
1. Data Primer
..................................................................................
27
2. Data Skunder
................................................................................
27
-
viii
D. Teknik Pengumpulan Data
.................................................................
27
E. Subjek Penelitian
................................................................................
28
F. Metode Analisis Data
.........................................................................
28
1. Reduksi Data
................................................................................
28
2. Penyajian Data
.............................................................................
28
3. Penarikan Kesimpulan
.................................................................
29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian
..............................................................
32
B. Hasil Penelitian dan
Pembahasan.......................................................
48
1. Pelaksanaan Fungsi Perpustakaan sebagai Media Akses
Informasi di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi ......
48
2. Upaya Reposisi Fungsi Perpustakaan sebagai Media Akses
Informasi di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi ......
50
3. Kendala Reposisi Fungsi Perpustakaan sebagai Media Akses
Informasi di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi ......
62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
........................................................................................
68
B. Saran
...................................................................................................
69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah Pegawai
......................................................................
34
Tabel 4.2 Koleksi
Tercetak.....................................................................
36
Tabel 4.3 Koleksi Non-cetak
..................................................................
37
Tabel 4.4 Jam Buka Layanan
.................................................................
39
Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan & Layanan Otomasi
.................................... 39
Tabel 4.6 Daftar Sirkulasi Buku Tahunan
.............................................. 42
-
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Stuktrur Organisasi Perpustakaan UNBARI
..................... 46
Gambar 4.2 Halaman Artikel pada Website
.......................................... 50
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut IFLA (International of Library Associationsand
Institutions),
Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak
dan atau
sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis
untuk
kepentingan pemakai.1 Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian
dari
gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku
koleksi,
yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari
dan
dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk
pembaca.2
Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat
menyimpan koleksi
bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu
untuk
digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai
sumber
informasi.3
Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Bab 1 Pasal 3 dan 4
menjelaskan
bahwa perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan,
penelitian,
pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan
kecerdasan dan
keberdayaan bangsa. Perpustakaan bertujuan memberikan layanan
kepada
pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, wawasan dan
pengetahuan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.4
Salah satu fungsi perpustakaan seperti yang telah dijabarkan
oleh
pengertian diatas adalah fungsi informasi. Fungsi informasi
perpustakaan
ialah fungsi menyediakan berbagai informasi untuk masyarakat.
Perpustakaan
menyediakan berbagai macam informasi yang meliputi bahan
tercetak,
1 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta:
Universitas terbuka. Depdikbud, 2003) hal.
5 2 Sutarno NS, Perpustakaan dan masyarakat, (Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 2003), hal. 7 3 Larasati Milburga, et al, Membina
Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius, 1991), hal. 17
4 Undang-Undang No.43 tahun 2007 tentang Perpustakaan
-
2
terekam maupun koleksi lainnya agar penggunaan perpustakaan
dapat
mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli
dari berbagai
bidang ilmu, menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap
informasi
dalam berbagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat
memilih
informasi yang layak sesuai kebutuhannya.
Dewasa ini, fungsi informasi perpustakaan sudah mulai bergeser.
Hal
ini bisa dilihat oleh opini masyarakat pada umumnya yang
menganggap
perpustakaan bukan lagi sebagai tempat ataupun sumber informasi
melainkan
menjadi sebuah sarana rekreasi. Ini juga dapat ditunjukkan dari
kegiatan
pengunjung perpustakaan yang datang untuk bermain WiFi dan duduk
tanpa
mencari atau membaca koleksi yang tersedia. Selain itu
perpustakaan juga
terkesan tidak diminati khususnya koleksi buku buku yang ada
di
perpustakaan sehingga perpustakaan cendrung sepi dari
pengunjung.
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan adalah merupakan unsur
pelaksana
Urusan Pemerintahan dibidang perpustakaan dan dibidang kearsipan
yang
menjadi kewenangan. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
sebagaimana
dimaksud dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah
dan
bertanggung jawab kepada Walikota/Bupati melalui Sekretaris.
Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan sebagaimana dimaksud mempunyai
tugas
membantu bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang
perpustakaan
dan di bidang kearsipan yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas
pembantuan yang diberikan. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud menyelenggarakan
fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perpustakaan dan
kearsipan;
2. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang perpustakaan dan
kearsipan;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan teknis di bidang
perpustakaan dan
kearsipan;
4. Pelaksanaan administrasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan;
dan
-
3
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait
dengan
tugas dan fungsinya.
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi mempunyai tugas
pokok membantu kepala daerah dan melaksanakan perencanaan,
pengkoordinasian, pembinaan, pemantauan, pengendalian di
bidang
perpustakaan, arsip dan dokumentasi yang meliputi penelitian
dan
pengembangan perpustakaan dan arsip. Kesekretariatan dan
tugas-tugas lain
dan yang diberikan kepada daerah sesuai dengan bidang dan
tugasnya.
Dari hasil wawancara singkat yang peneliti lakukan pada 25
Maret
2019, pada salah seorang pengunjung bernama Mira Yuliana (23),
didapatkan
keterangan bahwa sebenarnya ia datang ke perpustakaan bukan
untuk mencari
informasi melainkan untuk menikmati fasilitas Wi-Fi sebagai
hiburan.
Selain itu berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, koleksi
yang
ada di perpustakaan belum bisa menjawab kebutuhan pemustaka.
Antara lain
pemustaka yang mencari buku untuk membuat tugas kuliah tidak
menemukan
buku yang diperlukan. Dari fakta-fakta tersebut di atas, fungsi
perpustakaan
sebagai pusat informasi dapat dikatakan belum dapat memenuhi
atau
menjawab kebutuhan pemustaka. Hal ini dapat dilihat juga dari
petugas
perpustakaan yang kurang melayani atau bersifat acuh tak acuh
terhadap
pemustaka yang datang, sehingga pemustaka kesulitan menemukan
informasi
yang dibutuhkan. Acuh tak acuh yang dimaksudkan di sini adalah
dari
kesigapan petugas perpustakaan yang tidak memiliki inisiatif
untuk
mendatangi pemustaka yang datang terlebih dahulu. Petugas hanya
akan
menjawab pertanyaan dari pemustaka yang bertanya ke meja
informasi.
Padahal koleksi di perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
ini
sebenarnya sudah beragam namun sepertinya memang banyak
pengunjung
yang lebih berminat memanfaatkan Wi-Fi dibandingkan
memanfaatkan
koleksi yang ada.
-
4
Sesuai dengan fungsi perpustakaan yang telah dijabarkan,
perpustakaan tidak bisa hanya berfungsi sebagai wahana rekreasi
saja namun
juga fungsi-fungsi lainnya terutama sebagai sumber informasi,
fungsi
informasi dalam perpustakaan artinya perpustakaan berfungsi
menyediakan
berbagai informasi untuk masyarakat. Karena perpustakaan
merupakan wadah
penampungan informasi dan menjadi gerbang pertama masuk dan
keluarnya
suatu informasi.
Agar perpustakaan dapat mengembalikan fungsi informasi diatas
maka
dibutuhkan suatu usaha yang dapat mengembalikan fungsi tersebut
sebagai
mana tercantum dalam undang-undang tentang perpustakaan. Usaha
yang
dimaksudkan di sini adalah reposisi. Reposisi adalah penempatan
kembali ke
posisi semula, penataan kembali posisi yang ada, penempatan ke
posisi yang
berbeda atau baru.5 Untuk itu antara lain dibutuhkan perubahan
paradigma
perpustakaan dan reposisi.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk
mengkaji
masalah di atas dalam tema “Reposisi Fungsi Perpustakaan sebagai
Media
Akses Informasi (Studi Kasus pada Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan
Kota Jambi)”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan fungsi perpustakaan sebagai media
akses
informasi di perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota
Jambi?
2. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mereposisi fungsi
perpustakaan
sebagai media akses informasi pada Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan
Kota Jambi?
5 Kamus Besar Bahasa Indonesia Versi Online
https://kbbi.web.id/reposisi. Diakses pada hari
Kamis 2 Mei pukul 16.23 WIB
https://kbbi.web.id/reposisi
-
5
3. Apa saja kendala yang dihadapi dalam mereposisi fungsi
perpustakaan
sebagai media akses informasi pada Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan
Kota Jambi?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui pelaksanaan fungsi perpustakaan sebagai
media akses
informasi di perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota
Jambi.
2. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
mereposisi
fungsi perpustakaan sebagai media akses informasi pada Dinas
Kearsipan
dan Perpustakaan Kota Jambi.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam
mereposisi
fungsi perpustakaan sebagai media akses informasi pada Dinas
Kearsipan
dan Perpustakaan Kota Jambi.
D. Manfaat penelitian
1. Kegunaan ilmiah, yaitu untuk menambah wawasan khasanah
ilmu
pengetahuan mengenai reposisi fungsi perpustakaan sebagai media
akses
informasi.
2. Kegunaan akademik, yaitu melengkapi tugas dan memenuhi
persyaratan
dalam mencapai gealar sarjana strata satu (S1) pada Jurusan
Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
3. Kegunaan lembaga, yaitu memberikan masukan bagi perpustakaan
Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi.
E. Batasan Masalah
Berdasarkan UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan,
perpustakaan
memiliki 5 fungsi yaitu fungsi edukasi, rekreasi, informasi,
penelitian, dan
pelestarian. Maka peneliti memutuskan untuk memfokuskan
penelitian ini
pada fungsi informasi perpustakaan saja. Penelitian ini juga
ditujukan pada
upaya yang dilakukan untuk mereposisi fungsi-fungsi perpustakaan
tersebut.
-
6
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Pengertian Perpustakaan
Menurut Trimo, perpustakaan adalah sekumpulan bahan pustaka,
baik
yang tercetak maupun rekaman yang lainnya, pada suatu tempat
tertentu yang
telah diatur sedemikian rupa untuk mempermudah pemustaka
mencari
informasi yang diperlukannya dan yang tujuannya utamanya adalah
untuk
melayani kebutuhan informasi masyarakat yang dilayaninnya dan
bukan untuk
diperdagangkan.6
Menurut Mudyana, Perpustakaan sekolah adalah sarana
penunjang
pendidikan di satu pihak sebagai pelestari ilmu pengetahuan, dan
di lain pihak
sebagai sumber bahan pendidikan yang akan diwariskan kepada
generasi yang
lebih muda. Secara nyata perpustakaan sekolah merupakan sarana
untuk
proses belajar dan mengajar bagi guru maupun bagi murid.7
Menurut IFLA (International of Library Associationsand
Institutions),
perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak
dan atau
sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis
untuk
kepentingan pemakai.8
Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan,
atau
gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun
dan diatur
sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila
sewaktu-
waktu diperlukan untuk pembaca.9
Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat
menyimpan
koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara
tertentu untuk
6 Sinaga, Dian, Mengelola Perpustakaan Sekolah, (Bandung:
Bejana, 2011), hal. 220 7 Sinaga, Dian. Mengelola Perpustakaan
Sekolah. Hal. 220 8 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan,
(Jakarta: Universitas terbuka. Depdikbud, 2003),
hal.5 9 Sutarno NS, Perpustakaan dan masyarakat, (Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 2003), hal. 7
-
7
digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai
sumber
informasi.10
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis,
karya
cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem
yang baku guna
memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi, dan
rekreasi para pemustaka.11
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan
oleh
umum dengan tujuang melayani umum.12
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan
umum adalah sebagai media informasi bagi masyarakat.
Perpustakaan umum
memberikan kesempatan kepada tua dan muda, pria dan wanita,
serta normal
dan penyandang disabilitas untuk mencari informasi dan ilmu
pengetahuan
untuk menumbuhkan daya fikir secara kritis, menumpuk kebebasan
berbicara
dan menambah kepandaian, sehingga mendapatkan kemajuan di segala
bidang
yang diinginkan. Perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan
yang
sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai
dengan
kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu setiap warga dapat
menggunakan
perpustakaan tanpa membedakan ras, agama, golongan,
pekerjaan,
kedudukan, kebudayaan, dan usia.
Sebagai sebuah unit perpustakaan umum harus memiliki
unsur-unsur
sebagai berikut13:
1. Organisasi, dalam Surat Keputusan pendiriannya harus
tercantum
secara jelas sekurang-kurangnya hal-hal sebagai berikut: tugas,
fungsi,
garis wewenang, dan tanggung jawab serta struktur organisasi.
Surat
keputusan merupakan landasan hukum, pertimbangan tentang
10 Larasati Milburga, et al, Membina Perpustakaan Sekolah,
(Yogyakarta: Kanisius, 1991), hal.17 11 Undang-Undang No.43 tahun
2007 tentang perpustakaan 12 Sulistyo basuki, Pengantar Ilmu
Perpustakaan, (Jakarta: Universitas terbuka. Depdikbud, 2003)
hal.
46 13Perpustakaan Nasional RI, Pedoman umum penyelenggaraan
perpustakaan umum. (Jakarta:
Perpustakaan Nasional, 1999)
-
8
pembentukan perpustakaan, dan proses penyelenggaraan seluruh
kegiatan perpustakaan.
2. Gedung (ruangan), yang memadai dan cukup menampung
koleksi,
pemustaka, pelayanan, kegiatan pengolahan bahan pustaka, dan
administrasi. Gedung atau ruangan perpustakaan merupakan salah
satu
kebutuhan dan fasilitas terpenting untuk perpustakaan.
3. Koleksi bahan pustaka, jumlah dan jenis koleksinya sudah
ditentikan,
dan sudah diolah sehingga siap untuk dipinjam dan dimanfaatkan
oleh
masyrakat umum
4. Perlengkapan dan perabot, perlengkapan yang minimal dimiliki
oleh
perpustakaan adalah rak-rak buku, meja dan kursi untuk staf
perpustakaan, meja dan kursi baca. Semua perabot dan
perlengkapan
perpustakaan harus diorganisasikan dengan baik meliputi
perencanaan,
pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemakaian dan
perawatan.
5. Sumber pembiayaan tetap, yang merupakan sarana yang
menjamin
tersedianya anggaran setiap tahun sebagai sumber pembiayaan
dan
pengembangan perpustakaan.
6. Sumber daya manusia, merupakan unsur yang paling penting
untuk
membangun dan mengembangkan perpustakaan. Sumber daya
manusia yang ada di perpustakaan meliputi kepala
perpustakaan,
pejabat fungsional perpustakaan, tenaga teknis perpustkaan, dan
tenaga
administrasi. Semua sumber daya harus memenuhi persyaratan
dan
ketentuan.
Adapun ciri-ciri perpustakaan umum yaitu:
1. Terbuka untuk umum, artinya terbuka bagi siapa saja tanpa
memandang perbedaan jenis kelamin, agama, kepercayaan, ras,
usia,
pandangan politik dan pekerjaan.
2. Dibiayai oleh dana umum. Dana umum ialah dana yang berasal
dari
masyarakat. Biasanya dikumpulkan melalui pajak dan dikelolah
oleh
-
9
pemerintah. Dana ini kemudian digunakan untuk mengelola
perpustakaan umum. Karena dana berasal dari umum maka
perpustakaan hanya terbuka untuk umum.
3. Jasa yang diberikan pada hakekatnya bersifat cuma-cuma. Jasa
yang
diberikan mencakup jasa referal artinya jasa memberikan
informasi,
pinjaman, konsultasi studi sedangkat keanggotaan bersifat
cuma-cuma
artinya tidak perlu membayar. Pada beberapa perpustakaan umum
di
Indonesia masih ada yang memungut biaya untuk menjadi
anggota,
namun hal ini semata-mata karena alasan administratif
belaka,
bukanlah prinsip utama.14
Perpustakaan Umum mempunyai peran sangat strategis dalam
meningkatkan taraf hidup masyarakat, sebagai wahana belajar
sepanjang
hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia
yang
beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab
dalam mendudkung penyelenggaraan pendidikan nasional, serta
merupakan
wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa, hal ini sesuai dengan
apa yang
telah diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 yaitu sebagai
wahana
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menurut Daryono, Pengurus Ikatan Pustakwan Indonesia di
Surakarta,
selain amanat sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang 1945,
Perpustakaan umum juga mempunyai beberapa fungsi strategis dalam
rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat:
1. Pertama, perpustakaan umum sebagai tempat pembelajaran
seumur
hidup (life-long learning). Perpustakaan umum tempat dimana
semua
lapisan masyarakat dari segala umur, dari balita sampai usia
lanjut bisa
terus belajar tanpa dibatasi usia dan ruang-ruang kelas.
14 Sulistyo basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta:
Universitas terbuka. Depdikbud, 2003) hal.
46
https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttps://id.wikipedia.org/wiki/Umurhttps://id.wikipedia.org/wiki/Balitahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Usia_lanjut&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Belajarhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kelas
-
10
2. Kedua, perpustakaan umum sebagai katalisator perubahan
budaya.
Perubahan perilaku masyarakat pada hakikatnya adalah
perubahan
budaya masyarakat. Perpustakaan umum merupakan tempat
strategis
untuk mempromosikan segala perilaku yang meningkatkan
produktivitas masyarakat.
3. Ketiga, perpustakaan umum sebagai agen perubahan sosial.
Perpustakaan umum adalah tempat dimana segala lapisan
masyarakat
bisa bertemu dan berdiskusi tanpa dibatasi
prasangka agama, ras, kepangkatan, strata, kesukuan, golongan,
dan
lain-lain. Perpustakaan umum sangat strategis dijadikan
tempat
anggota komunitas berkumpul dan mendiskusikan beragam
masalah
sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Keempat, perpustakaan umum sebagai jembatam komunikasi
antara
masyarakat dan pemerintah. Dari semua pengetahuan komunitas
yang
didokumentasikan di perpustakaan umum.
5. Kelima, fungsi perpustakaan umum berikutnya adalah
melakukan
kemas ulang informasi, kemudian memberikan kepada para
pengambil
keputusan sebagai masukan dari masyarakat. Dengan begini
masyarakat akan punya posisi tawar yang lebih baik dalam
memberikan masukan-masukan dalam pengambilan
kebijakan publik.15
15
https://daryono.staff.uns.ac.id/2009/02/12/pengembangan-perpustakaan-umum-daerah-dan-
perpustakaan-sekolah-kota-surakarta/ diakses pada 30 oktober
2019 9:37 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Budayahttps://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttps://id.wikipedia.org/wiki/Agamahttps://id.wikipedia.org/wiki/Rashttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kepangkatan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Strata&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Sukuhttps://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Publikhttps://daryono.staff.uns.ac.id/2009/02/12/pengembangan-perpustakaan-umum-daerah-dan-perpustakaan-sekolah-kota-surakarta/https://daryono.staff.uns.ac.id/2009/02/12/pengembangan-perpustakaan-umum-daerah-dan-perpustakaan-sekolah-kota-surakarta/
-
11
B. Fungsi Perpustakaan
Pengertian perpustakaan sendiri sudah dijelaskan pada
Undang-
Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, perpustakaan
dijelaskan
adalah intuisi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,
dan/atau karya rekam
secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi
para pemustaka.16
Fungsi perpustakaan umum kota madya adalah sebagai pustak
belajar,
jasa referens dan informasi, penelitian dan referens bagi
seluruh lapisan
masyarakat.17
Dari berbagai pengertian perpustakaan yang dikemukakan diatas
kita
dapat menarik kesimpulan mengenai fungsi perpustakaan yaitu
sebagai
berikut:
1. Tempat melayani kebutuhan informasi masyarakat
2. Tempat menyimpan koleksi
3. Sumber informasi
4. Pelestari ilmu pengetahuaan
5. Sumber bahan pendidikan
6. Sarana proses belajar mengajar
Secara umum fungsi perpustakaan dapat dibagi menjadi 4,
yaitu:
1. Fungsi Edukasi
Fungsi perpustakaan ini adalah perpustakaan menjadi tempat
dan
menyediakan sarana untuk belajar baik di lingkungan formal
maupun
non formal. perpustakaan berfungsi sebagai tempat belajar
mandiri.
Baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Perpustakaan
dapat dimanfaatkan untuk tempat belajar seumur hidup.
16 Undang-Undang No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan 17
Sulistyo basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Universitas
terbuka. Depdikbud, 2003),
hal.47
-
12
Di sekolah, perpustakaan dapat dimanfaatkan dalam proses
belajar
mengajar, mengenalkan berbagai macam bacaan,
dan,meningkatkan
minat baca siswa agar gemar membaca. Di luar sekolah,
perpustakaan
dapat dimanfaatkan oleh mereka yang sudah bekerja untuk
menambah
ilmu dan keterampilan mereka.
Keberadaan perpustakaan selaras dengan tujuan pendidikan.
Perpustakaan sangat bermanfaat untuk menunjang proses
pembelajaran. Perpustakaan menyediakan sumber-sumber belajar
dan
materi-materi pembelajaran.
2. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan sebagai tempat untuk menikmati rekreasi
kultural
dengan cara membaca dan bacaan ini disediakan perpustakaan.
Fungsi
rekreasi ini tampak nyata pada perpusakaan umum. Perpustakaan
juga
mampu menyajikan informasi yang menyenangkan dan menghibur
bagi penggunanya. Masyarakat yang datang ke perpustakaan
dapat
merasakan suasana yang nyaman dan situasi yang kondusif
untuk
menerima informasi yang dicari.
Perpustakaan mempunyai fungsi sebagai tempat dan sarana yang
dapat memberikan hiburan pada penggunanya. Hal itu dilakukan
dengan mendekorasi ruangan sebaik mungkin agar pengguna
nyaman
dalam memanfatkan perpustakaan. Selain itu, saat ini
perpustakaan
juga dilengkapi dengan media audio visual (TV/VCD). Ada juga
yang
dilengkapi dengan warnet. Jadi, pengguna dapat memanfatkan
perpustakaan secara maksimal tanpa harus berpindah tempat
untuk
mendapatkan semua informasi yang diperlukannya.
Masyarakat dapat menikmati rekreasi di perpustakaan dengan
membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan
seperti:
novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya.
-
13
3. Fungsi Informasi
Perpustakaan mempunyai fungsi informatif, artinya informasi
yang dibutuhkan pengguna dapat dicari di perpustakaan.
Setiap
pengguna tentu membutuhkan informasi yang berbeda-beda, bisa
saja
pengguna membutuhkan informasi tentang obyek wisata, jadwal
penerbangan, fasilitas kesehatan dan lain-lain. Oleh karena
itu
perpustakaan tidak hanya menyediakan informasi tentang
koleksinya,
melainkan juga informasi tentang lingkungan sekitarnya.
Perpustakaan berfungsi sebagai tempat menyimpan karya
manusia, khususnya karya cetak seperti buku, majalah, dan
sejenisnya
serta karya rekaman seperti kaset, piringan hitam, dan
sejenisnya.
Dalam kaitannya dangan fungsi simpan, perpustakaan bertugas
menyimpan khazanah budaya hasil masyarakat.
Dari UU No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dapat
diketahui
bahwa perpustakaan memiliki fungsi informatif atau fungsi
informasi
dalam perpustakaan artinya perpustakaan berfungsi
menyediakan
berbagai informasi untuk masyarakat. Perpustakaan
menyediakan
berbagai macam informasi yang meliputi bahan tercetak,
terekam
maupun koleksi lainnya agar penggunaan perpustakaan dapat
mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli
dari
berbagai bidang ilmu, menumbuhkan rasa percaya diri dalam
menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai
kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai
kebutuhannya.
4. Fungsi Pelestarian
Perpustakaan berfungsi untuk mendidik dan mengembangkan
apresiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifias,
seperti
pameran, pertunjukkan, bedah buku, mendongeng, dan
sebagainya.
-
14
Perpustakaan juga berfungsi sebagai media untuk melestarikan
kebudayaan yang ada di masyarakat. Perpustakaan juga dapat
digunakan sebagai tempat mengembangkan kebudayaan itu
sendiri.
Informasi yang didapat dari perpustakaan dapat digunakan
untuk
memberi nilai tambah pada tatanan sosial budaya yang sudah
ada.
Perpustakaan menyimpan khasanah budaya bangsa serta
meningkatkan nilai dan apresiasi budaya dari masyarakat
sekitar
perpustakaan melalui penyediaan bahan bacaan. Selain itu
perpustakaan juga menyediakan bahan pustaka baik cetak
maupun
elektronik tentang kebudayaan antar bangsa. Hal itu bertujuan
agar
masyarakat dapat melestarikan dan dapat mengikuti
perkembangan
peradaban manusia dari masa ke masa.
C. Perpustakaan sebagai Media Akses Informasi
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan
pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar
psikologi
memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media yang
paling
dominasi dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti
mata dan
telinga. Pesan–pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera
selanjutnya
diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan
sikapnya
terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata
latin,
merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah kata
tersebut
mempunyai arti perantara atau pengantar, yaitu perantara sumber
pesan
(source) dengan penerima pesan (receiver). Jadi, dalam
pengertian yang lain,
media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk
menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak.
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikator
-
15
Jenis-jenis media secara umum dapat dibagi menjadi:
1. Media Visual
Media visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan
diraba.
Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai
jenis
media ini sangat mudah untuk didapatkan. Contoh media yang
sangat
banyak dan mudah untuk didapatkan maupun dibuat sendiri.
Contoh:
media foto, gambar, komik, gambar tempel, poster, majalah,
buku,
miniatur, alat peraga dan sebagainya.
2. Media Audio
Media audio adalah media yang bisa didengar saja,
menggunakan
indra telinga sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik dan
lagu,
alat musik, siaran radio dan kaset suara atau CD dan
sebagainya.
3. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang bisa didengar dan
dilihat
secara bersamaan. Media ini menggerakkan indra pendengaran
dan
penglihatan secara bersamaan. Contohnya: media drama,
pementasan,
film, televisi dan media yang sekarang menjamur, yaitu VCD.
Internet
termasuk dalam bentuk media audio visual, tetapi lebih lengkap
dan
menyatukan semua jenis format media, disebut Multimedia
karena
berbagai format ada dalam internet.
Kata akses merupakan kosakata dalam Bahasa Indonesia yang
diserap
dari Bahasa Inggris yaitu access yang berarti jalan masuk.Akses
berarti jalan
atau izin dari suatu tempat/wilayah baik yang dapat dilihat
dengan mata
ataupun tidak, dimana kita dapat berhubungan dengan sumber daya
yang ada
di dalam wilayah tersebut sesuai dengan izin yang dimiliki.
Kata informasi berasal dari kata informare (bahasa Latin) yang
berarti
membentuk melalui pendidikan. Dalam ilmu perpustakaan diartikan
sebagai
berita, peristiwa, data, maupun literatur. Dalam ilmu komunikasi
informasi
diartikan sebagai keterangan maupun pesan yang berupa suara,
isyarat,
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-internet-terupdate.htmlhttp://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-multimedia-menurut-para-ahli.html
-
16
maupun cahaya yang dengan cara tertentu dapat diterima oeh
sasaran baik
berupa mesin maupun makhluk hidup.
Menurut Koesasih ada beberapa jenis informasi antara lain:
1. Informasi berdasarkan fungsi adalah informasi berdasarkan
materi dan
kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah
informasi
yang menambah pengetahuan dan informasi yang mengajari
pembaca
(informasi edukatif). Informasi yang menambah pengehtahuan,
misalnya, peristiwa-peristiwa bencana alam, pembangunan
daerah,
selebritis, dan sebagainya. Informasi edukatif contohnya tulisan
teknik
belajar yang jitu, tips berbicara di depan umum, cara jitu
menjadi
programmer komputer dan sebagainya.
2. Informasi berdasarkan format penyajian adalah informasi
berdasarkan
bentuk penyajian informasi. Informasi jenis ini antara lain
beupa foto,
kerikatur, lukisan, abstrak, dan tulisan teks.
3. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa adalah informasi
berdasarkan
lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri
dan
informasi dari luar negeri.
4. Informasi berdasarkan bidang kebutuhan adalah informasi
berdasarka
bidan-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan,
olahraga,
musik, sastra, budaya, dan iptek.18
Informasi yang baik harus memenuhi syarat19:
1. Ketersediaan
2. Mudah dipahami
3. Mudah didapat
4. Relevan
5. Bermanfaat
6. Tepat waktu
18 Koesasih, Engkos, Cerdas Bebahasa Indonesia.( Jakarta:
Erlangga, 2006), hal. 130-131 19 Sutrno Ns, Kamus Perpustakaan,
(Jakarta: Jala Permata, 2008), hal. 116
-
17
7. Keandalan
8. Akurat
9. Konsisten.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, perpustakaan
sebagai
media akses informasi adalah perpustakaan sebagai wadah atau
sumber
akses/jalan terhadap fasilitas serta layanan yang ada di
perpustakaan bagi
pemustaka terhadap informasi yang ada di perpustakaan.
Perpustakaan sebagai media akses informasi ini dapat
diketahui
fungsinya lebih dalam dengan menggunakan teori penyebaran
informasi20,
yaitu:
1. Melalui Offline (Tanpa Akses Internet)
Offline merupakan istilah yang tepatnya kerika kita tidak
dapat
terhubung dengan internet yang lebih tepatnya tidak
terkoneksi.
Offline dapat di sebabkan oleh adanya penghalang atau yang
memutuskan jaringan internet saat kita sedang online. Media
offline
yang dimaksudkan disini adalah penggunaan media yang tidak
menggunakan internet atau disebut media konvensional.
Media offline berkarakteristik:
a. Penyebaran dengan menggunakan media penyimpanan tertentu,
misalnya CD, DVD, Harddisk External maupun FlashDisk.
b. Efektif untuk penyebaran informasi yang tidak perlu update
secara
realtime/cepat, misalnya aplikasi teknologi tepat guna,
digitasi
publikasi, dll.
c. Media menjalankan tergantung format informasi: komputer,
VCD/DVD Player, televisi, dll
20 Teguh Yudi Cahyono, Fungsi Perpustakaan Sebagai Penyedia
Informasi. (Malang: Universitas
Negeri Malang, 2012), hal. 5-6
-
18
2. Melalui Online (Akses Internet)
Online merupakan istilah yang sering kita gunakan ketika
terhubung dengan internet atau dunia maya. Saat ini banyak
sekali cara
yang dapat di gunakan untuk dapat online internet salah
satunya
dengan menggunakan smartphone yang memiliki kota atau
layanan
internet kita bisa langung masuk ke jaringan internet.
Online dapat di lakukan kapanpun dan dimanapun karena online
internet tidak memiliki batasan waktu dan usia hingga semua
orang
dapat mengakses internet dengan nyaman. Online dikatakan
bagi
pengguna internet yang berhasil masuk ke dalam jaringan
internet
tanpa mengalami suatu kendala.
Karakteristik media online, yaitu:
a. Media penyebaran menggunakan media internet
b. Efektif untuk penyebaran informasi yang perlu update secara
real
time/cepat dan atau interaktif antara pengelola dengan
pengguna,
misalnya berita, harga pasar, konsultasi, transaksi, dan
lain-lain.
c. Perlu adanya komputer/laptop, koneksi internet dan
software
browser
3. Melalui Mobile
Akses informasi berbasis aplikasi online yang dapat
digunakan
pada smartphone dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Penyebaran dengan memanfaatkan teknologi telepin
selular/HP.
b. Efektif untuk penyebaran informasi yang bersifat ringkas,
padat,
dan perlu update secara real time
-
19
D. Reposisi Fungsi Perpustakaan sebagai Media Akses
Informasi
Reposisi adalah penempatan kembali ke posisi semula;
penataan
kembali posisi yang ada; penempatan ke posisi yang berbeda atau
baru21.
Reposisi fungsi perpustakaan jika disesuaikan dengan pengertian
maka dapat
diartikan sebagai penempatan fungsi perpustakaan kembali
keposisi
semulanya. Yang dimaksud penempatan kembali disini adalah
meletakkan
kembali fungsi perpustakaan yang sebelumnya belum benar dan
kemudian
ditata sedemikian rupa untuk kembali pada tugas dari fungsi
perpustakaan
tersebut.
Alasan dilakukannya reposisi perpustakaan sebagai media
akses
informasi adalah untuk mengembalikan fungsi utama perpustakaan
sesuai
dengan yang tertera di undang-undang agar perpustakaan
bekerja
sebagaimana fungsinya dan menjadi lebih baik lagi.
Faktor penting yang mendorong melakukan reposisi, yaitu:
1. Kompleksitas dinamika masyarakat lokal. Yang termasuk
dalam
kategori ini adalah pertumbuhan penduduk, perkembangan
ekonomi,
juga munculnya masalah-masalah kebutuhan informasi.
2. Perubahan paradigma pengelolaan perpustakaan dari
perpustakaan
konvensional ke perpustakaan digital. Yang dimaksudkan disini
adalah
metode pengelolaan perpustakaan baik secara teknis maupun
non-
teknis dari konvensional menjadi lebih modern yaitu menjadi
digital.
3. Reposisi fungsi perpustakaan perlu segera dilakukan karena
ia
merupakan prasyarat kesuksesan otonomi daerah.
Untuk melaksanakan reposisi fungsi perpustakaan sebagai media
akses
informasi, kita dapat melihat dari fungsi perpustakaan
berdasarkan Standar
21Kamus Besar Bahasa Indonesia Versi Online
https://kbbi.web.id/reposisi. Diakses pada hari Kamis 2
Mei pukul 16.23 WIB
https://kbbi.web.id/reposisi
-
20
Nasional Indonesia Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota22 dalam
menjalankan tugas pokoknya sebagai berikut:
1. Mengembangkan koleksi
2. Menghimpun koleksi muatan lokal
3. Mengorganisasi materi perpustakaan
4. Mendayagunakan koleksi
5. Menyelenggarakan pendidikan pengguna
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
7. Melestarikan materi perpustakaan
8. Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di
wilayahnya.
E. Studi Relevan
Penelitian yang terkait dan memiliki beberapa persamaan
dengan
penelitian ini antara lain:
1. Penelitian 1
Penelitian Masrijon yang berjudul Pemanfaatan Perpustakaan
Sekolah sebagai Pusat Akses Informasi dalam Menunjang
Literasi
Informasi Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Merangin
tahun
2016 dengan tujuan mengetahui pemanfaatan perpustakaan
sekolah
sebagai pusat akses informasi dalam menunjang literasi
informasi
Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Merangin, mengetahui
kendala pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai pusat akses
informasi dalam menunjang literasi informasi Siswa Sekolah
Menengah Pertama Negeri 9 Merangin, mengetahui upaya
penignkatan
pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai pusat akses
informasi
22 Perpustakaan Nasional RI, Standar perpustakaan umum
kabupaten/kota, (Jakarta: Perpustakaan
Nasional, 2002)
-
21
dalam menunjang literasi informasi Siswa Sekolah Menengah
Pertama
Negeri 9 Merangin23
Perbedaan penelitian Masrijon dengan penelitian ini antara
lain:
pertama penelitian Masrijon dilakukan untuk meneliti suatu
perpustakaan sekolah sementara peneliti di sini meneliti
perpustakaan
umum atau lebih spesifiknya yaitu perpustakaan kota, kedua
penelitian
Masrijon dilakukan dengan tujuan mengetahui pemanfaatan
suatu
perpustakaan sekolah sementara peneliti di sini bertujuan
mereposisi
fungsi perpustakaan umum. Ketiga penelitian Masrijon
dilakukan
bertujuan untuk menunjang literasi informasi siswa sementara
peneliti
melakukan penelitian ini bertujuan untuk mereposisi fungsi
perpustakaan sebagai media akses informasi.
2. Penelitian 2
Penelitian Mufrin yang berjudul Pemanfaatan Media Massa
Lokal
sebagai Akses Informasi pada Masyarakat di Kelurahan Beliung
Kota
Jambi pada tahun 2018 yang bertujuan mengetahui pemanfaatan
media
massa lokal sebagai akses informasi pada masyarakat di
Kelurahan
Beliung Kota Jambi, mengetahui kendala dan upaya dalam
pemanfaatan media massa lokal sebagai akses informasi pada
masyarakat di Kelurahan Beliung Kota Jambi. 24
Perbedaan penelitian Mufrin dengan penelitian ini antara
lain:
pertama penelitian Mufrin dilakukan untuk meneliti suatu keadaan
di
masyarakat khususnya pada suatu kelurahan sementara peneliti di
sini
melakukan penelitian untuk meneliti perpustakaan umum atau
perpustakaan kota. Kedua penelitian Mufrin dilakukan untuk
23 Masrijon. 2016. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai
Pusat Akses Informasi Dalam
Menunjang Literasi Informasi Siswa Sekolah Menengah Pertama
Negeri 9 Merangin. Skripsi.
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Jambi 24
Mufrin. 2018. Pemanfaatan Media Massa Lokal Sebagai Akses Informasi
“Pada Masyarakat Di
Kelurahan Beliung Kota Jambi”. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Jambi
-
22
mengetahui pemanfaatan media lokal sebagai akses informasi
sementara peneliti di sini peneliti melakukan penelitian
untuk
mereposisi fungsi perpustakaan sebagai media akses informasi
dengan
melihat 3 aspek media yaitu media offline, media online, dan
media
ponsel.
3. Penelitian 3
Penelitian Henni Novita Sari dengan judul Pemberdayaaan
Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Peayanan Informasi
Bagi
Pemustaka di Kantor Pengelola Data Elektronik, Perpustakaan
dan
Arsip Daerah Kabupatern Muaro Jambi tahun 2016 yang
bertujuan
mengetahui bagaimana pelayanan informasi di Kantor Pengelola
Data
Elektronik, Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupatern Muaro
Jambi,
mengetahui bagaimana pemberdayaan sumber daya manusia dalam
meningkatkan pelayanan informasi bagi pemustaka di Kantor
Pengelola Data Elektronik, Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kabupatern Muaro Jambi. 25
Perbedaan penelitian Henni Novita Sari dengan penelitian ini
antara lain: pertama penelitian Henni Novita Sari dilakukan
untuk
meneliti perpustakaan umum khususnya perpustakaan kabupaten
sementara peneliti di sini melakukan penelitian pada
perpustakaan
kota. Kedua penelitian Henni Novita Sari dilakukan untuk
mengetahui
bagaimana pelayanan informasi sementara peneliti di sini
melakukan
penelitian untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan fungsi
informasi
di perpustakaan.
25 Henni Novita Sari. 2016. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Dalam Meningkatkan Pelayanan
Informasi Bagi Pemustaka Di Kantor Pengelola Data Elektroni,
Perpustakaan Dan Arsip Daerah
Kabupatern Muaro Jambi. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Jambi
-
23
4. Penelitian 4
Penelitian Lilis Andriani yang berjudul Pemanfaatan Rumah
Pintar sebagai Akses Informasi Bagi Masyarakat Kelurahan
Tanjung
Solok Kecamatan Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Timur
yang bertujuan mengetahui dan mengkaji rumah pintar Hj. Siti
Fatimah dalam peningkatan pendidikan nonformal, meningkatkan
kesadaran masyarakat dan pemerintah dalan peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia, mengetahui kendala dan solusi yang
dihadapi
program rumah pintar Hj. Siti Fatimah. 26
Perbedaan penelitian Lilis Andriani dengan penelitian ini
antara
lain: pertama penelitian Lilis Andriani dilakukan untuk meneliti
suatu
rumah pintar yang dimiliki oleh masyarakat sementara peneliti di
sini
melakukan penelitian terhadap perpustakaan umum atau
perpustakaan
kota. Kedua penelitian Lilis Andriani dilakukan untuk mengetahui
dan
mengkaji rumah pintar dalam peningkatan pendidikan non
formal
sementara peneliti di sini melakukan penelitian untuk
mengetahui
pelaksanaan fungsi informasi perpustakaan. Ketiga penelitian
Lilis
Andriani dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
dan
pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan sementara peneliti
di
sini melakukan penelitian untuk mengetahui upaya dan kendala
dalam
melakukan kegiatan reposis fungsi perpustakaan sebagai media
akses
informasi.
26 Lilis Andriani. 2016. Pemanfatan Rumah Pintar Sebagai Akses
Informasi Bagi Masyarakat
Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Tungkal Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. Skripsi.
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Jambi
-
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, yakni
penelitian yang
bertujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan sesuatu hal
seperti apa
adanya. Dengan bertujuan agar objek yang dikaji dapat dibahas
secara
mendalam. Pendekatan deskriptif yaitu suatu metode yang
digunakan mencari
fakta status kelompok manusia, dan menginterprestasikan suatu
objek apa
adanya dalam sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa yang pada
masa
sekarang dengan interprestasi yang tepat.27
Untuk memperoleh data lapangan penulis mengadakan pendekatan
secara langsung ke objek penelitian yaitu Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan
Kota Jambi dengan melakukan wawancara dengan staf
perpustakaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adala tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia
dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam
bahasanya dan dalam peristilahannya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian
kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap
data yang
berbentuk angka yang merupakan representasi dari suatu kuantitas
dengan
melakukan perhitungan terhadap beberapa variable merupakan hasil
dari
konfesi data kualitatif.28 Dengan menggunakan jenis penelitian
deskriptif dan
pendekatan kualitatif ini diharapkan dapat membantu menjawab
semua hal
yang terkait dengan penelitian ini.
27 Sedarmayanti and Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian
(Bandung: Mandar Maju,
2002), hlm. 33 28
Irawan Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori
dan
Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Penelitian
Pemula (Jakarta:
STIA-LAN, 1999), hlm.92
-
25
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan Kota Jambi yang beralamat di Jl. Prof. Dr.
Sumantri
Brojonegoro, Sungai Putri, Telanaipura, Kota Jambi, Jambi
26124.
C. Jenis dan Sumber Data
Dalam dunia penelitian dikenal dengan dua jenis sumber data,
yaitu
data primer (utama) dan data sekunder (pendukung). Data sendiri
memiliki
arti yaitu segala sesuatu yang sudah dicatat (direkam).
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan, diolah dan
disajikan
dari sumber utama.29 Adapun data primer di sini adalah data-data
yang
berhubungan dengan rumusan masalah. Data-data tersebut
meliputi:
a. Data mengenai kondisi perpustakaan Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan Kota Jambi.
b. Data mengenai kendala yang dihadapi dalam mereposisi
fungsi
perpustakaan sebagai sumber akses informasi di Dinas
Kearsipan
dan Perpustakaan Kota Jambi.
c. Data mengenai upaya yang dapat dilakukan dalam mereposisi
fungsi perpustakaan sebagai sumber akses informasi di Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang dikumpulkan, diolah
dan disajikan dari beberapa buku bacaan dan dokumen lainnya
yang
berisi komentar, analisis, kritik, dan sejenisnya yang berkaitan
dengan
29 Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi. 2018. Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas Adab-
Sastra dan Kebudayan Islam.Jambi: Fakultas Adab-Sastra dan
Kebudayaan Islam IAIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
-
26
data primer.30 Dalam penelitian ini data skundernya adalah
dokumen
yang diperoleh dari pihak perpustakaan dan terkait dengan
penelitian,
seperti foto kegiatan dan data statistik. Dalam hal ini, sumber
data
sekunder berupa sumber informasi atau literatur yang relevan
dengan
penelitian ini.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan
cara:
1. Wawancara, adalah proses tanya jawab dalam penelitian
yang
berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap
muka
mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau
keterangan-
keterangan. Jenis wawancara yang dilakukan adalah bentuk
wawancara tidak terstruktur. Kegiatan wawancara ini dilakukan
untuk
memperoleh data primer.
2. Dokumentasi, adalah berupa ringkasan atau rangkuman teori
yang
ditemukan dari sumber bacaan (literatur) yang ada kaitannya
dengan
tema yang akan diangkat dalam penelitian.
3. Observasi, yaitu dengan cara melakukan pengamatan
langsung
terhadap kegiatan yang menjadi fokus penelitian.
E. Subjek Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu
teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu,
misalnya
orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita
harapkan
dalam penelitian.
30Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi. 2018. Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas Adab-
Sastra dan Kebudayan Islam.Jambi: Fakultas Adab-Sastra dan
Kebudayaan Islam IAIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
-
27
Yang akan dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah:
1. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi
2. Kepala Bagian yang ada dalam struktur Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan Kota Jambi, serta staff perpustakaan yang
terlibat
3. Responden yang berupa wakil dari masyarakat.
F. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menjawab permasalahan
penelitian.
Analisis data hendaknya disesuaikan dengan pendekatan yang
digunakan.
Dalam analisis data ini, data-data yang telah dikumpulkan
disederhanakan
dalam bentuk tabel sehingga mudah dibaca untuk
diinterpretasikan.
Data-data hasil dari dokumen-dokumen yang penulis peroleh,
untuk
diteliti dan dianalisis terlebih dahulu kemudian diolah dan
disajikan dalam
bentuk kualitatif untuk menganalisis secara kualitas mengenai
pemanfaatan
koleksi monograf. Langkah yang analisis yang terdapat dalam
penelitian ini
yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan kajian
kepustakaan dicatat secara rinci, mengelompokkan atau memilah
dan
memfokuskan pada hal yang penting.
2. Penyajian Data
Setelah melalui reduksi data, langkah selanjutnya adalah
penyajian
data. Penulis akan melakukan penyajian data dalam bentuk
teks
bersifat naratif dan tabel.
3. Penarikan Kesimpulan
Data yang terangkum kemudian dijabarkan dalam bentuk naratif
yang mana peneliti buatkan sebagai kesimpulan. Kesimpulan
digunakan untuk menjawab rumusan masalah.
-
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian
1. Historis dan Geografis
Sebelum tahun 2009 LembagaPerpustakaan Kota Jambi berupa
unit pelayanan teknis daerah (UPTD) yang berdomisili di
Kelurahan
Tanjung Pinang, Kecamatan Jambi Timur. Organisasi ini di
bawah
naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jambi. Seiring
semakin pentingnya fungsi lembaga perpustakaan bagi sumber
daya
masyarakat Kota Jambi.
Maka Pemerintah Kota Jambi dibawah pimpinan daerah Kota
Jambi yaitu Walikota Jambi H.R. dr. Bambang Priyanto
melakukan
perubahan UPTD perpustakaan menjadi Badan Perpustakaan,
Arsip
dan Dokumentasi (BPAD) Kota Jambi yang pembentukannya
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Jambi
(Lembaga Daerah Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 011) dan
Peraturan
Walikota Jambi Nomor 26 Tahun 2009 tentang Fungsi Badan,
Sekretariat, Bidang dan Rincian Tugas Sub. Bagian, Sub. Bidang
serta
Tata Kerja pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentas I
Kota
Jambi dan berlokasi di Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro,
Kelurahan
Sungai Putri, Kecamatan Danau Sipin. Ide perubahan UPTD
Perpustakaan menjadi Badan Perpustakaan terinspirasi ketika
sepulangnya Walikota Jambi H. Arifien Manap melakukan
kunjungan
kerja ke Perpustakaan Nasional Inggris.
Pada tahun 2016 Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kota Jambi, diubah kembali menjadi Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan Kota Jambi yang dibentuk melalui Peraturan
Walikota
Jambi Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan, Tugas
dan
-
29
Fungsi serta Tata Kerja Pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
Kota
Jambi, yang ditanditangani pada tanggal 27 Desember 2016 oleh
H.
Syarif Fasha, ME selaku Walikota Jambi priode 2014-2018.
Pembentukan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan ini didasari
oleh
adanya perubahan nomenklatur organisasi perangkat daerah
(OPD)
secara nasional berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun
2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran
Negara Rpublik Indonesia Nomor 5887), dan Peraturan Daerah
Kota
Jambi Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2016
Nomor
14).
2. Geografi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi, secara
geografis
sangatlah strategis karena terletak di pinggir jalan kota, serta
berada
disekitar lingkungan lembaga pendidikan di antaranya SD,
SMP,
SMK, SMU, juga Perguruan Tinggi Swasta dan Akademi
Keperawatan. Di samping dekat dengan lembaga-lembaga
pendidikan
tersebut, perpustakaan ini juga dekat dengan pasar tradisional
serta
rumah penduduk.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari perbatasan dibawah
ini:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Brojonegoro (lorong
TAC)
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan SMK 4 Kota Jambi.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kantor Telkom.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan pasar TAC Kota Jambi.31
31Profil Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota jambi,
dokumentasi catatan lapangan, pada 2
maret 2019
-
30
3. Visi dan Misi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi
a. Visi
Visi dapat diartikan rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi merupakan
arah
pembangunan atau kondisi masa daerah yang ingin dicapai 5
(lima) tahun mendatang. Visi juga harus mempu menjawab
permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah dalam
jangka
menengah serta sejalan dengan visi dan arah pembangunan
jangka
panjang daerah.
Visi yang dirumuskan dalam rencana pembangunan jangka
menengah 5 (lima) tahun kedepan untuk periode 2018-2013
adalah: Menjadikan kota jambi sebagai pusat perdagangan dan
jasa berbasis masyarakat berakhlak dan berbudidaya dengan
mengedepankan pelayanan prima.
b. Misi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi
disusun
dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis,
baik
lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Rumusan
misi
dapat memberikan gambaran dalam menentukan jalan yang akan
ditempuh untuk mencapai visi melalui penetapan tujuan dan
sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai.
Adapun misi dalam upaya pencapaian visi tersebut di atas
adalah sebagai berikut:
1) Penguatan Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan Masyarakat
Berbasis Teknologi Informasi;
2) Penguatan Penegakan Hukum, Trantibmas dan Kenyamana
Masyarakat;
-
31
3) Penguatan Pengelolaan Infrastruktur dan Utilitas
Perkotaan
serta Penataan Lingkunugan;
4) Penguatan Kapasitas ekonomi Perkotaan;
5) Peningkatan Kualitas Kehidupan Masyarakat Perkotaan.
Dari segi sektoral, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota
Jambi masuk ke dalam misi pertama untuk bidang kearsipan
yakni: Penguatan birokrasi dan peningkatan pelayanan
masyarakat
berbasis teknologi informasi. Dan misi kelima untuk bidang
perpustakaan: Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat
perkotaan.
4. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
Kota Jambi terdiri dari 77 orang pegawai dengan Jabatan
Struktural
sebanyak 21 orang, Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) sebanyak
9
orang dan Jabatan Fungsional Umum (JFU)/Staf Pelaksana
sebanyak
47 orang, dengan rincian seperti tabel berikut:
Tabel 4.1 Jumlah Pegawai
Jumlah Pegawai
Jenis
Kela
min
Jenjang Pendidikan Status
Pegawai
L P
SMP
Seder
ajat
SMA/K
Sederaj
at
D2 D3 S1 S2 S3 PNS NON
PNS
4
2
3
5 1 20 - 3 45 7 1 41 36
77 77 77
-
32
Dari 9 pegawai JFT, sebanyak 1 orang merupakan JFT
Pustakawan dan 8 orang merupakan JFT Arsiparis. Dimana
seluruh
tenaga fungsional tertentu tersebut ialah fungsional tertentu
tingkat
ahli. Dengan rincian 1 orang Pustakawan Ahli Pertama, 2
orang
Arsiparis Ahli Pertama, 4 orang Arsiparis Ahli Muda dan 2
orang
Arsiparis Ahli Madya.
Sedangkan jika dilihat dari latar belakang pendidikan,
terdapat
pegawai baik PNS maupun Non PNS dengan latar belakang
pendidikan Ilmu Perpustakaan, yakni 1 orang PNS dan 3 orang
Non
PNS dengan latar belakang pendidikan S1 Ilmu Perpustakaan.
Sedangkan untuk JFT Arsiparis, pendidikan kearsipan didapat
dengan
mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang
diselenggarakan
oleh Arsip Nasional Republik Indonesai (ANRI).
5. Koleksi Perpustakaan
Jumlah koleksi bahan pustaka yang terdapat pada Dinas
Kearsipan
dan Perpustakaan Kota Jambi tahun 2018 berjumlah 24.606
judul,
52.932 eksemplar. Koleksi tersebut berasal dari berbagai sumber,
yaitu
Pengadaan Langsung dengan menggunakan APBD, Deposit,
Terbitan
Sendiri, serta Sumbangan/Hibah dari Perpustakaan Nasional
Republik
Indonesia, berbagai Kementerian/Lembaga Pemerintah Pusat,
Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Bank Indonesia
Jambi,
Angkasa Pura Jambi, masyarakat dan berbagai sumber lain.
Seluruh koleksi terdiri dari koleksi bahan tercetak dan
koleksi
bahan non-cetak. Koleksi bahan tercetak ialah koleksi yang
medianya
berupa kertas/sejenisnya. Sedangkan koleksi bahan non-cetak
merupakan koleksi yang sebagaian besar medianya bukan dari
kertas,
melainkan berupa media digital.
-
33
Koleksi dengan bahan tercetak yang terdapat pada Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi diantaranya:
a. Buku (teks): Buku Anak, Buku Teks.
b. Referensi: Kamus, Ensiklopedia, Atlas, Indeks, Bibliografi,
dll.
c. Koleksi Deposit: Laporan Penelitian, Kliping, Pojok
Jambi,
Peraturan Perundang-udangan, dll.
d. Terbitan Berseri / Berkala: Surat Kabar, Majalah, Jurnal,
dll.
e. Braile
f. Brosur
Sedangkan koleksi dengan bahan non-cetak yakni:
a. CD-ROM
b. VCD
c. Kaset Pita
d. E-Book
Tabel 4.2 Koleksi tercetak
No Klasifikasi Buku Jumlah
Judul
Jumlah
Eksemplar
1. Karya Umum 2.852 6.594
2. Filsafat dan Psikologi 605 1.279
3. Agama 1.141 2.378
4. Ilmu Sosial 5.265 11.225
5. Bahasa 1.165 2.521
6. Ilmu Murni 1.285 3.696
7. Teknologi/IlmuTerapan 4.622 9.864
8. Kesenian, Hiburan, Olahraga 1.366 2.399
9. Kesusatraaan 1.731 4.322
10. Geografi dan Sejarah 957 2.330
-
34
11. Terbitan Berseri / Berkala 346 829
12. Referensi 1.365 1.919
13. Braile 430 697
14. Koleksi Deposit 1.073 1.449
Total 24.197 51.502
Tabel. 4.3 Non Tercetak
No Jenis Jumlah
Judul
Jumlah
Eksemplar
1. CD-ROM 358 378
2. VCD 35 35
3. Kaset Pita 15 15
4. E-Book 1 1
Total 409 429
6. Sistem Pelayanan
Sistem Pelayanan yang diterapkan pada Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan ialah sistem pelayanan terbuka (Open Access) dan
sistem
pelayanan tertutup (Close Access), dimana pada sistem
pelayanan
terbuka pemustaka diberi kebebasan untuk masuk dan memilih
sendiri
koleksi atau informasi yang dibutuhkan. Petugas hanya
memprosesnya
pada tahap sirkulasi (peminjaman atau pengembalian).
Selanjutnya penerapan sistem pelayanan tertutup hanya
berlaku
untuk koleksi kearsipan. Arsip yang terdapat di Dinas Kearsipan
dan
Perpustakaan tidakbisa diakses oleh masayarakat umum. Petugas
yang
melakukan kegiatan pencarian arsip tersebut.
-
35
7. Jenis-jenis pelayanan
Jenis Layanan yang terdapat pada Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan secara komprehensif terbagi ke dalam tiga
kategori,
yaitu:
a. Layanan Teknis, mencakup berbagai kegiatan back office
seperti
pengadaan bahan pustaka; pengolahan bahan pustaka yang di
dalamnya terdiri dari: inventarisasi, pengkatalogan,
pengklasifikasian, dan pemberian perlengkapan pada bahan
pustaka, serta pemeliharaan bahan pustaka.
b. Layanan Administrasi, merupakan pelayanan yang
berhubungan
dengan tata persuratan, administrasi keanggotaan dan bebas
pustaka. Adapun layanan yang diberikan ialah:
1) Menerima surat masuk: kerjasama, permohonan penelitian,
dll.
2) Menerima sumbangan koleksi dari donatur
3) Mengaktivasi keanggotaan dan pembuatan kartu anggota
4) Memvalidasi keterangan Bebas Pustaka bagi pemustaka
c. Layanan Pemustaka, layanan kepada pemustaka merupakan
salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu
perpustakaan. Jenis layanan pemustaka terdiri dari:
1) Layanan Sirkulasi
2) Layanan Referensi
3) Layanan Audiovisual
4) Layanan Terbitan Berseri/Berkala
5) Layanan Braile
6) Layanan Penelusuran Informasi (Inlislite V.3)
7) Layanan Pendidikan Pemustaka
8) Layanan Perpustakaan Keliling
-
36
Tabel 4.4 Jam Buka Layanan
Hari Jam Buka Layanan
Senin – Kamis 08:00 – 15:30
Jum’at 08:00 – 11.00
14:00 – 16:00
Sabtu 08:00 – 15:30
Minggu 08:00 – 12:00
Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan Layanan & Otomasi
HARI /
TANGGAL
SENIN, 14
OKTOBER
2019
SELASA, 15
OKTOBER
2019
RABU, 16
OKTOBER
2019
SD
(BH 8122 A)
Petugas: Udin,
M. Rizky
Petugas:
Udin, Yuda
Petugas:
Udin,
Muslih
Lokasi: SDN
154 Kel. Eka
Jaya
Lokasi: SDN
207 Kel.
Lingkar
Selatan
Lokasi:
SDN 221
Kel. Payo
Selincah
SD
(B 9751 PQ)
Petugas:
Agung, Dina
Petugas:
Agung Muslih
Petugas:
Agung, M.
Rizky
Lokasi: SDN
161 Kel. Payo
Silincah
Lokasi: SDN
208 Kel.
Palmerah
Lokasi:
SDN 109
Kel. Talang
Bakung
SMP
(BH 8194
HZ)
Petugas Said,
Yuda
Petugas: Said,
M. Rizky
Petugas:
Said, Yuda
Lokasi: MTS
Nurrurodhiyah
Kel. Handil
Jaya
Lokasi: MTs
Ainul Yaqin
Kel. Lebak
Bandung
Lokasi:
SMP DB 6
Kel.
Jelutung
TAMAN
(BH 9801
AZ)
Petugas: Foni,
Muslih Petugas: Foni
Petugas:
Foni
Lokasi: Lapas
Kelas II A
Lokasi:
Taman
Remaja
Lokasi:
Taman
Remaja
GERMO
(BH 2071 A) Petugas: Jamil Petugas: Jamil
Petugas:
Jamil
-
37
Lokasi: SDN
118 Jl.
Majapahit
Lokasi: SND
119 Kel. Payo
Selincah
Lokasi:
SDN 133
Kel. Talang
Bakung
GERMO
(BH 2069 A)
Petugas: Yudi Petugas: Yudi Petugas:
Yudi
Lokasi SDN
02 Kel.
Beringin
Lokasi: SDN
06 Kel.
Sungai Asam
Lokasi:
SDN 18
Kel. Sungai
Asam
d. Sarana Prasarana
Sarana dan Prasarana merupakan syarat mutlak eksistensi
perpustakaan sebagai lembaga pelayanan publik. Adapaun
Sarana
dan Prasarana Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi
sebagai berikut:
Sarana:
1) Rak (Buku Teks)
2) Rak (Buku Anak)
3) Rak (Braile)
4) Rak Referensi
5) Rak Koleksi Deposit
6) Rak Surat Kabar
7) Rak/Etalase (Bahan Non-Cetak)
8) Lemari Katalog Kartu
9) Meja dan Kursi Baca
10) Komputer Buku Tamu
11) Komputer OPAC (Online Public Access Catalog)
12) Komputer Sirkulasi
13) Komputer dan Printer Kartu Anggota
14) Komputer E-Book
15) Printer Barcode
-
38
16) Aplikasi Inlislite V.3
17) Akses Internet
18) Penitipan Barang
19) Kotak Saran
Prasarana:
1) Gedung
2) Ruang Baca
3) Ruang Anak
4) Ruang BI Corner
5) Ruang Referensi
6) Ruang Audiovisual
7) Mushala
8) Toilet
9) Tempat Parkir
10) Mobil Perpustakaan Keliling
11) Gerobak Motor Perpustakaan Keliling
e. Jumlah Anggota Perpustakaan
Jumlah anggota perpustakaan pada Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan dari mulai berdiri sampai tahun 2018 sebanyak
4.766 orang, terdiri dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat
umum. Pemustaka yang berkunjung ke Perpustakaan Kota Jambi
setiap hari berkisar 300 orang, yang terdiri dari siswa SD,
SMP,
SMA, Mahasiswa dan Masyarakat Umum.
Setiap hari pemustaka yang berkunjung mempunyai Tujuan
Kunjungan yang berberda-beda. Adapun tujuan kunjungan
pemustaka anatara lain:
1) Pinjam Buku
2) Baca Buku
3) Mengembalikan Buku
-
39
4) Akses Internet
5) Belajar dan Penelitian
6) Bermain
7) Studi Banding
8) Kunjungan Kerja Biasa
Tabel 4.7 Daftar Sirkulasi Buku Tahunan
NO
NAMA
INSTANSI /
SEKOLAH
TANGG
AL
PEMIN
JAMAN
TANG
GAL
PENGE
MBALI
AN
JUMLA
H
YANG
DIPINJ
AM KET
JU
DU
L
E
K
S
1. Kel. Payo
Lebar
27 Maret
2018
27 Juni
2018
50 50 Sudah
dikemba
likan /
lengkap
2. Kec. Pasar
Jambi
25 April
2018
25 Juli
208
50 50 Sudah
dikemba
likan /
lengkap
3. SD IT
Cahaya Hati
01
Novemb
er 2018
01
Februari
2019
50 50 Belum
lengkap
4. Kantor
Camat Kota
Baru
19
Novemb
er 2018
19
februari
2019
50 50 Sudah
dikemba
likan /
lengkap
5. Kantor
Camat
Telanai Pura
21
Novemb
er 2018
21
Novemb
er 2019
54 54 Sudah
dikemba
likan /
lengkap
6. SMP
Muhammadi
yah 1 Kota
Jambi
09
Januari
2019
09 April
2019
50 50 Sudah
dikemba
likan /
Kurang
3 Eks.
-
40
Dalam perkembangannya, banyak pemustaka yang berasal
dari luar Kota Jambi, baik telah menjadi anggota
perpustakaan
maupun sebagai pengunjung biasa.
Syarat Menjadi Anggota
1) Mengisi Formulir Pendaftaran
2) Fotocopy Kartu Identitas (KTP, SIM, KTM, Kartu Pelajar,
Pasport)
3) Surat Keterangan (RT, Dekan, Kepala Sekolah)
f. Kegiatan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi mempunyai 4
bidang teknis dan 1 bidang administratif, yaitu:
1) Bidang Pengembangan Koleksi Perpustakaan, Layanan dan
Pelestarian Bahan Pustaka
2) Bidang Kerjasama, Pembinaan Pengembangan Perpustakaan,
Tenaga Perpustakaan, dan Pembudayaan Gemar Membaca
3) Bidang Pengelolaan Arsip
4) Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan
5) Sekretariat
Setiap bidang mempunyai masing-masing kegiatannya sendiri
seperti:
1) Bidang Pengembangan Koleksi Perpustakaan, Layanan dan
Pelestarian Bahan Pustaka:
(a) Melakukan Pengadaan Bahan Perpustakaan
(b) Melakukan Pengolahan Bahan Perpustakaan
(c) Melakukan Pelayananan Perpustakaan
(d) Melakukan Pelestarian Bahan Perpustakaan
2) Bidang Kerjasama, Pembinaan Pengembangan Perpustakaan,
Tenaga Perpustakaan, dan Pembudayaan Gemar Membaca:
(a) Kerjasama dengan Dunia Usaha dan Industri
-
41
(b) Melakukan Pembinaan Perpustakaan SD, SMP,
Kelurahan
(c) Mengadakan Pelatihan Pengelola Perpustakaan
(d) Menyelenggarakan Berbagai Lomba Tingkat SD / SMP
Se-Kota jambi
3) Bidang Pengelolaan Arsip:
(a) Melakukan Akuisisi, Pengolahan dan Preservasi Arsip
(b) Melakukan Pengelolaan Arsip Dinamis
4) Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan: bertugas
melakukan pembinaan kearsipan ke OPD Kota Jambi
g. Tugas dan Fungsi Dinas Kearsipan dan perpustakaan Kota
Jambi.
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi mempunyai
tugas pokok membantu kepala daerah dan melaksanakan
perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan, pemantauan,
pengendalian dibidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi
yang
meliputi penelitian dan pengembangan perpustakaan dan arsip.
Kesekretariatan dan tugas-tugas lain dan yang diberikan
kepada
daerah sesuai dengan bidang dan tugasnya.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
di atas Badan Perpustakaan, arsip, dan dokumentasi kota
jambi
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Perumusan kebijakan teknis dibidang perpustakaan dan
arsip
daerah.
2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah
di bidang perpustakaan dan arsip daerah.
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perpustakaan dan
arsip daerah.
-
42
4) Pengkoordinasisasian hubungan kerjasama dengan instansi
pemerintah maupun swasta untuk kepentingan pelaksanaan
tugas dibidang perpustakaandan arsip daerah.
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota
sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya.32
32Profil Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota jambi,
dokumentasi catatan lapangan, pada 2
maret 2019
-
43
h. Struktur Organisasi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota
Jambi
Berdasarkan Peraturan Walikota Jambi Nomor 50 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Pada Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi
susunannya:
Seksi
akuisisi
pengolahan
dan
preservasi
Seksi
pustakawan
arsip
dinamis
Seksi
pembinaan
organisasi
masyarakat
Seksi
pembinaan
perangkat
daerah Seksi
layanan
dan
otomasi
Seksi
pengemb
angan
koleksi
Seksi
pengembangan
pembudayaan
gemar membaca
Seksi
kerjasama
Seksi pelestarian
bahan pustaka
Seksi pembinaan, pengembangan
perpustakaan dan tenaga perpustakaan
Seksi
pengawasan
kearsipan
Kepala perpustakaan
Sekretaris
Sub. Bagian Umum
dan Perencanaan
Sub. Bagian
keuangan
Sub. Bagian
Kepegawaian
Bidang koleksi
perpustakaan,
layanan dan
pelestarian bahan
pustaka
Bidang kerjasama, pembinaan,
pengembangan perpustakaan, tenaga
perpustakaan dan pembudayaan gemar
membaca,
Bidang pengolahan arsip
Bidang Pembinaaan dan
Pengawasan
Kelompok jabatan
fungsional.
Unit pelaksana
teknis dana.
Seksi layanan
pemanfaata dan sistem
informasi kearsipan
-
44
SRI
MARHAMAH
ARDHIANI,
SH
SAMSURI,
SE YAHYA,
SE
MARHENID
A, S.Pd.
M.Pd
NURNANINGSIH,
S.Pt,Msi
MARDIANA
, M.BA
LUSIANA
LUTHFIE. SE
YULIDARMI,
SH
JESHI NUR AFRINDA,S.IP,MH NGALIMIN, SE
AHMAD
DAHLAN, MM
ARZI EFENDI, SH
H. HENDI SAUKY, S.Sos
Hj. LlUKITA
CANDRA SARI, SE
ROSIAH, SE MURSIDA, SE
DIAN EKAWATI,SS H.SYIARUDDIN RUSLI, SH DESY PURLINAWATI, SH DR.
ROMY TRI
NUGRAHA, M.Si
Kelompok jabatan
fungsional.
Unit pelaksana
teknis dana.
DELIMA
SUKAMTI, SE
-
45
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan analisis data dapat dikemukakan hasil penelitian
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Fungsi Perpustakaan Sebagai Media Akses
Informasi Di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Jambi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang
Pengembangan Koleksi Perpustakaan, Layanan Dan Pelestarian
Bahan Pustaka Dian Ekawati, pelaksanaan fungsi perpustakaan
sebag