Smart Street Lighting Initiative LAPORAN IMPLEMENTASI Prakarsa PJU Cerdas Indonesia (Smart Street Lighting Initiative) Proyek Percontohan Makassar Penggantian Lampu PJU menjadi Lampu LED di Jalan Penghibur, Jalan Haji Bau, dan Jalan Pasar Ikan November 2014 didanai oleh: diimplementasikan oleh: didukung oleh:
35
Embed
Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Smart Street Lighting Initiative
LAPORAN IMPLEMENTASI
Prakarsa PJU Cerdas Indonesia (Smart Street Lighting Initiative) Proyek Percontohan Makassar
Penggantian Lampu PJU menjadi Lampu LED di Jalan Penghibur, Jalan Haji Bau, dan Jalan Pasar Ikan
GIZ Paklim : Gan Gan Dirgantara, Trita Katriana, Riana Puspasari, Muhammad Iqbal Siregar
3
Daftar Isi
1. Latar Belakang ................................................................................................................................................ 4
1.1. SSLI NAMA .............................................................................................................................................. 4
1.2. Program Hibah USAID - ICED .................................................................................................................. 4
2. Profil Penerangan Jalan Umum di Kota Makassar .......................................................................................... 5
2.1. Jumlah PJU di kota Makassar ................................................................................................................. 5
2.2. Operasional Pemeliharaan PJU di kota Makassar .................................................................................. 5
2.3. Usaha Penghematan Biaya PJU di Kota Makassar .................................................................................. 6
3.1. Lokasi Penggantian ................................................................................................................................. 7
3.2. Kegiatan persiapan ................................................................................................................................. 9
3.3. Pemilihan Lampu LED ........................................................................................................................... 11
3.4. Proses Penggantian .............................................................................................................................. 13
5. Pengarusutamaan Gender dalam Proyek ..................................................................................................... 23
5.1. Latar Belakang ...................................................................................................................................... 23
Smart Street Lighting Initiative (SSLI) / Prakarsa PJU Cerdas Indonesia, adalah program yang
dikoordinasikan Ditjen EBTKE - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bekerjasama
dengan Deutsche Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit (GIZ) “Program Advis Kebijakan
untuk Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim” (PAKLIM). Program SSLI bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi energi dari sektor penerangan jalan melalui perbaikan sistem PJU dan
penggunaan lampu hemat energi (LED). Program SSLI didasari pada kondisi belum banyaknya kota-
kota yang memprioritaskan penerangan jalan umum yang efisien, karena:
Minimnya data yang memadai terkait jumlah dan jenis lampu yang terpasang, terutama karena
tingginya jumlah sambungan yang illegal, tingkat meterisasi yang rendah untuk penerangan
jalan.
Praktik penagihan oleh PLN berdasarkan lump-sum yang cenderung melampaui perkiraan
konsumsi dan mengurangi insentif untuk melaksanakan penerangan jalan yang lebih efisien.
Upaya efisiensi PJU terkendala anggaran
SSLI digagas oleh Kementerian ESDM sebagai Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMA),
yakni sebagai upaya mitigasi perubahan iklim nasional. SSLI NAMA mensasar hingga 22 kota di
seluruh Indonesia selama 2014-2020 yang ingin beralih ke penerangan jalan umum yang efisien,
dengan APBD ataupun sumber domestik lainnya (Pusat Investasi Pemerintah, ESCO, dll). SSLI
direncanakan akan dapat memberikan bantuan teknis dan bantuan proyek percontohan, dengan
dukungan internasional. Sejak awal 2014, SSLI NAMA telah diajukan secara resmi oleh Pemerintah
Indonesia pada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) NAMA Registry
guna meminta dukungan internasional.
1.2. Program Hibah USAID - ICED
U.S. Agency for International Development – USAID melalui program Indonesian Clean Energy
Development – ICED ingin membantu pemerintah Indonesia, sektor swasta, dan masyarakat umum
untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dalam rangka menahan laju peningkatan emisi gas
rumah kaca dan meningkatkan akses masyarakat pada ketersediaan energi dengan cara
meningkatkan iklim pengembangan energi terbarukan, efisiensi energi, konservasi energi, dan
transportasi ramah lingkungan.
Tetra Tech ES, Inc. sebagai kontraktor utama program ICED menjalankan program hibah yang akan
digunakan secara strategis untuk mendukung proses pelibatan aktif dan perencanaan diantara
berbagai pihak yang berkepentingan untuk bekerjasama dalam mengejawentahkan kegiatan yang
termaksud dalam program ICED. Program hibah ini memegang peranan penting dalam strategi ICED
untuk memastikan akses yang merata dan berkelanjutan terhadap energi bersih terutama di daerah
yang tertinggal.
ICED membuka peluang terhadap proposal proyek yang akan mempromosikan efisiensi energi dan
konservasi energi. Hasil dari proyek tersebut diharapkan memberikan sumbangsih yang besar pada
efisiensi penggunaan energi, penurunan emisi gas rumah kaca, dan peningkatan kesadaran akan
perubahan perilaku kelompok yang ditujukan.
5
PT.Wahana Metrika, dengan dukungan GIZ Paklim dan Pemerintah Kota Makassar, menawarkan
untuk menjalankan program Prakarasa Cerdas PJU yang dikoordinir oleh Kementerian ESDM untuk
mengganti lampu jalan konvensional dengan lampu jalan LED yang lebih hemat energi, ramah
lingkungan, dan berumur panjang.
2. Profil Penerangan Jalan Umum di Kota Makassar
2.1. Jumlah PJU di kota Makassar
Kota Makassar, dengan area seluas 175,77 km2 memiliki titik lampu penerangan jalan umum di kota
Makassar sejumlah 25.783 titik, seperti terlihat dalam tabel berikut.
Tabel 1 Jumlah titik lampu PJU di Kota Makassar
Sumber: http://lastonmercury.blogspot.com/ diakses 5 Nov 2014
25.783 titik lampu tersebut didominasi oleh lampu jenis merkuri dan HPS (High-Pressure Sodium) dari berbagai daya (watt), dan sebagian kecil lainnya oleh lampu jenis TL, LED dan LHE, juga dengan berbagai daya (watt). Seperti terlihat dalam gambar berikut, lampu PJU tidak efisien (250w keatas) mendominasi lampu PJU di Makassar.
Gambar 1 Proporsi Lampu PJU di Makassar (semua tipe lampu)
Sumber: dikompilasi dari diskusi GIZ Paklim dan Kementerian Keuangan dengan UPTD PJU kota
Makassar pada tanggal 17 September 2013
2.2. Operasional Pemeliharaan PJU di kota Makassar
Salah satu tugas pokok dari Bidang Kelistrikan Dinas PU Kota Makassar adalah melakukan
pengelolaan, pemeliharaan dan pelayanan untuk kebutuhan penerangan jalan. Dalam menjalankan
operasi pemeliharaan, penerangan jalan umum dibagi atas rayon utara, rayon selatan, rayon barat,
dan rayon timur.
Pemeliharaan jaringan bisa dilakukan atas laporan dari masyarakat atau atas perintah langsung dari
pejabat berwenang. Ada banyak metode yang dapat dilakukan masyarakat untuk melaporkan
masalah pada lampu penerangan jalan umum. Selain metode konvensional yang umum seperti
mendatangi langsung, mengirimkan surat atau melalui telepon, bidang ketenagalistrikan juga telah
menyiapkan media sosial online berupa saluran surat elektronik, situs web blogspot, twitter, google+
dan facebook untuk memudahkan masyarakat dalam menyampaikan laporannya.
Dari proyeksi tersebut maka total penghematan selama 12 tahun (termasuk tahun pertama untuk
penggantian) sebesar Rp 354,6 Milyar.
Analisa kelayakan ekonomis bila dilakukan penggantian terhadap 12.600 titik lampu HPS 250 w
dengan lampu LED 120 pada tingkat discount rate 13% atau sebesar tingkat bunga komersial rata-
rata, maka hasil analisis ekonomisnya adalah:
Analisis Ekonomis Penggantian 12.600 lampu HPS 250 w deng LED 120 w
Discount Rate NPV IRR Payback Period
13% Rp 36.797.128.541,-
19,7% 5,7 tahun
19
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa bila proyek penggantian lampu PJU menggunakan LED 120
w dilakukan untuk 12.600 lampu HPS 250 w sangat layak untuk dilakukan.
Analisis menggunakan tingkat discount rate 13 % , yaitu sebesar tariff bunga komersial rata-rata,
sehingga proyek ini dapat dan layak didanai menggunakan dana dari perbankan.
Proyek penggantian ini bisa menggunakan sumber pendanaan dengan biaya modal (tingkat bunga)
yang lebih murah yaitu menggunakan pinjaman dari lembaga Pusat Investasi Pemerintah (PIP)
dengan tingkat bunga sebesar BI rate + 2%. Pada 18 November 2014 Rapat Dewan Gubernur BI telah
menaikkan suku bunga BI sebesar 25 bps menjadi 7,75% sehingga lending interest rate PIP adalah
sebesar 9,75%.
Analisa kelayakan ekonomis bila dilakukan penggantian terhadap 12.600 titik lampu HPS 250 w
dengan lampu LED 120 pada tingkat discount rate 9,5% atau sebesar tingkat bunga IPP, maka hasil
analisis ekonomisnya adalah:
Analisis Ekonomis Penggantian 12.600 lampu HPS 250 w deng LED 120 w
Discount Rate NPV IRR Payback Period
9,75% Rp 63.847.673.464-
19,7% 5,7 tahun
Grafik proyeksi cashflow penghematan biaya dalam penggantian 12.600 titik lampu HPS 205 w
dengan LED 120 w dan biaya investasinya di tahun pertama (Dalam Ribuan Rupiah)
(200.000.000.000)
(150.000.000.000)
(100.000.000.000)
(50.000.000.000)
-
50.000.000.000
100.000.000.000
150.000.000.000
200.000.000.000
250.000.000.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Annual Capex
Annual Savings
Annual Cashflow
Cumulative Cashflow
20
DEBT SERVICE PAYMENT
Selanjutnya mari kita melihat bagaimana kemampuan proyek mengembalikan pendanaan yang
diperoleh dari pihak ketiga. Pendanaan atas proyek adalah sebesar 70% dari total investasi
Rp137.718.000.000,- atau sebesar Rp96.402.600.000,- berasal dari pihak ketiga. Dari tabel di bawah
ini akan terlihat bahwa pendanaan yang diperoleh dari PIP dengan suku bunga 9,75% akan bisa
dikembalikan di tahun ke-6, dan bila menggunakan pendanaan dari perbankan dengan suku bunga
13% adalah pada tahun ke-7.
DEBT SERVICE PAYMENT (SKENARIO PIP)
Tahun Saldo Cashflow
(CADS) Pembayaran
Hutang Saldo Cash Setelah
Hutang Saldo Pokok
Hutang
1
12,274,521,805
(9,399,253,500)
2,875,268,305
96,402,600,000
2
24,893,502,738
(24,437,184,139)
456,318,599
80,674,124,543
3
25,834,658,821
(24,437,184,139)
1,397,474,682
63,341,702,887
4
26,822,872,709
(24,437,184,139)
2,385,688,570
44,241,769,061
5
27,860,497,291
(24,437,184,139)
3,423,313,152
23,194,077,085
6
28,950,003,103
(24,437,184,139)
4,512,818,964
-
7
30,093,984,205
30,093,984,205
8
31,295,164,362
31,295,164,362
9
32,556,403,526
32,556,403,526
10
33,880,704,649
33,880,704,649
11
35,271,220,829
35,271,220,829
12
44,879,875,535
44,879,875,535
21
GRAFIK DEBT SERVICE PAYMENT (SKENARIO PIP)
Keterangan: CADS (Cash Available for Debt Service) adalah saldo cash flow yang tersedia untuk membayar hutang
DEBT SERVICE PAYMENT (SKEMA KOMERSIAL)
Tahun Saldo Cashflow
(CADS) Pembayaran
Hutang Saldo Cash Setelah
Hutang Saldo Pokok
Hutang
1
12,274,521,805
(12,532,338,000)
(257,816,195)
96,402,600,000
2
24,893,502,738
(23,222,351,215)
1,671,151,523
85,052,068,827
3
25,834,658,821
(23,222,351,215)
2,612,307,606
72,134,795,668
4
26,822,872,709
(23,222,351,215)
3,600,521,494
57,434,519,239
5
27,860,497,291
(23,222,351,215)
4,638,146,076
40,705,127,175
6
28,950,003,103
(23,222,351,215)
5,727,651,888
21,666,535,608
7
30,093,984,205
(23,222,351,215)
6,871,632,990
-
8
31,295,164,362
31,295,164,362
9
32,556,403,526
32,556,403,526
10
33,880,704,649
33,880,704,649
11
35,271,220,829
35,271,220,829
12
44,879,875,535
44,879,875,535
(40.000.000.000)
(20.000.000.000)
-
20.000.000.000
40.000.000.000
60.000.000.000
80.000.000.000
100.000.000.000
120.000.000.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tahun
CADS
Pembayaran Hutang
Saldo Cash Setelah Hutang
Saldo Pokok Hutang
22
GRAFIK DEBT SERVICE PAYMENT (COMMERCIAL SCHEME)
Keterangan: CADS (Cash Available for Debt Service) adalah saldo cash flow yang tersedia untuk membayar hutang
4.2. Analisis Penurunan Emisi GRK
Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan upaya penting bagi Pemerintah Indonesia,
dimana penurunan emisi dari sektor energi memegang peranan penting, sesuai dengan Perpres 61
tahun 2011 mengenai Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi GRK.
Berdasarkan Petunjuk Teknis PEP Pelaksanaan RAD-GRK (Bappenas, 2013), faktor emisi Sulawesi
Selatan adalah 0.601 kgCO2/kWh. Data rata-rata kWh/hari diambil dari pembacaan kWh meter
setiap hari selama sebulan. Penurunan emisi GRK dapat dilihat pada table berikut.
Emisi GRK sebelum penggantian
Panel #050
(kWh)
Panel #051
(kWh)
Panel #052
(kWh)
Total (kWh)
Emisi GRK (kg CO2)
kWh/hari 110 125 112 347 208
Emisi GRK setelah penggantian
Panel #050
(kWh)
Panel #051
(kWh)
Panel #052
(kWh)
Total (kWh)
Emisi GRK (kg CO2)
kWh/hari 33 48 37 118 70
(40.000.000.000)
(20.000.000.000)
-
20.000.000.000
40.000.000.000
60.000.000.000
80.000.000.000
100.000.000.000
120.000.000.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tahun
CADS
Pembayaran Hutang
Saldo Cash Setelah Hutang
Saldo Pokok Hutang
23
Estimasi Penurunan Emisi GRK dari 77 titik lampu
Emisi GRK per hari sebelum penggantian
(kg CO2)
Emisi GRK per hari setelah penggantian
(kg CO2)
Penurunan Emisi GRK
per hari (kg CO2)
Estimasi Penurunan
Emisi GRK per tahun (kg
CO2)
Estimasi Penurunan Emisi
GRK selama umur lampu LED (kg
CO2)
208 70 138 50,370 554,070
Berdasarkan rata-rata pembacaan kWh meter, estimasi penurunan emisi GRK selama umur lampu
LED yakni 11 tahun sesuai spesifikasi adalah 554.070 kg CO2 secara kumulatif.
5. Pengarusutamaan Gender dalam Proyek
5.1. Latar Belakang
Pengarusutamaan Gender adalah suatu strategi untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender
(KKG) melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan
permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
dan evaluasi atas seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dan sektor
pembangunan sehingga diperoleh kesetaraan AKPM (Akses, Kontrol, Partisipasi dan Manfaat) dalam
Pembangunan.
SSLI mengedepankan pentingnya pengarusutamaan gender untuk dapat menjaring aspirasi
perempuan dan laki-laki terkait lampu penerangan jalan. Prakarsa PJU Cerdas Indonesia (SSLI) –
Proyek Percontohan Makassar melakukan upaya pengarusutamaan gender dalam proyek dengan
cara memastikan keterlibatan perwakilan perempuan dalam proyek serta melakukan kajian analisis
gender untuk:
1) menggali sikap hemat energi, persepsi terhadap kondisi lampu PJU di jalan lokasi
percontohan, dan sikap terkait manfaat yang didapat dari penggunaan lampu LED, dari
masyarakat yang menggunakan fasilitas jalan di lokasi percontohan;
2) melakukan analisis gender guna melihat kesamaan dan perbedaan sudut pandang atau
aktivitas laki-laki dan perempuan, dan;
3) memberikan rekomendasi yang responsif gender terhadap pelaksanaan SSLI.
Kajian analisis gender disusun berdasarkan data-data dari:
observasi lapangan pada tanggal 17-18 Juni 2014;
angket tertutup terhadap 30 responden (15 laki-laki dan 15 perempuan) di lokasi
percontohan yang dilakukan tim GIZ Paklim bersama dengan PT Wahana Metrika pada
tanggal 17-18 Juni 2014;
Focus Group Discussion persiapan pelaksanaan proyek yang mengundang berbagai perwakilan
perempuan (Pimpinan Pusat Studi Wanita UIN, Forum Pemerhati Masalah Perempuan dan
Koalisi Perempuan Indonesia) di kota Makassar pada tanggal 18 Juni 2014
Kajian lengkap Analisis Gender dalam Prakarsa PJU Cerdas Indonesia (Smart Street Lighting Initiative) - Proyek
Percontohan Makassar dapat diunduh di http://www.paklim.org/library/publications/
24
5.2. Rangkuman Temuan Kajian Analisis Gender
Kajian ini menemukan fakta-fakta menarik tentang persamaan dan perbedaan laki-laki dan
perempuan sebagai berikut:
- Pemahaman masyarakat baik laki-laki maupun perempuan tentang hemat energi perlu ditingkatkan.
- Pandangan masyarakat tentang kondisi lampu PJU di Jalan Penghibur secara umum cukup positif. Meski demikian ada pula beberapa pendapat bahwa lampu masih gelap, sering mati dan tidak cepat diganti.
- Adanya kecenderungan perbedaan persepsi perempuan dan laki-laki mengenai tingkat terang yang memadai dan rasa aman yang diberikan terhadap jalan yang sama, dimana laki-laki cenderung menilai lebih terang sementara perempuan cenderung menilai kurang terang. Hal ini menyebabkan adanya kebutuhan yang berbeda antara perempuan dan laki-laki, yakni kebutuhan khusus perempuan akan perlunya penerangan yang memadai.
- Proyek SSLI yang dilaksanakan di Jalan Penghibur yang merupakan jalan umum dapat diakses oleh laki-laki dan perempuan. Secara kuantitas, jumlah laki-laki yang mengakses Jalan Penghibur lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.
- Laki-laki dan perempuan telah berpartisipasi dalam melaporkan kerusakan lampu PJU. Secara kuantitas lebih banyak perempuan yang aktif dalam melaporkan kerusakan lampu PJU.
- Penggantian lampu HPS menjadi lampu LED di lokasi percontohan akan membawa manfaat yang cukup besar bagi perempuan, dibandingkan bagi laki-laki, karena fitur warna cahaya yang dihasilkan. Lebih banyak perempuan yang berpendapat warna cahaya putih memberikan mereka penglihatan yang lebih baik, dibandingkan dengan laki-laki.
5.3. Rekomendasi
Dengan memperhatikan temuan-temuan dari survei melalui kuesioner dan masukan-masukan
dari kegiatan FGD, maka diperoleh saran-saran untuk perbaikan proyek SSLI, sebagai berikut:
Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang hemat energi kepada laki-laki dan perempuan.
Perlunya peningkatan partisipasi masyarakat dalam proyek SSLI dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pemantauan dan evaluasi. Informasi yang dibutuhkan antara lain kontak pelaporan kerusakan lampu PJU.
Melihat bahwa perempuan seperti ibu hamil memiliki kebutuhan khusus dan perempuan lebih rentan dalam hal keamanan di malam hari, maka perlu dibukanya akses bagi masyarakat, khususnya perempuan untuk berpartisipasi pada tahap perencanaan, terutama dalam hal mengusulkan lokasi proyek.
LAMPIRAN – Data dan Analisis Kelayakan Ekonomis Penggantian 12,600 lampu HPS 250W dengan LED 120W
a. Data dan Asumsi Proyek
Harga Lampu LED 120 W per lampu
< 200 lampu 10.725.000
200 - 500 lampu 9.000.000
> 500 lampu 8.250.000
Biaya Instalasi per titik PJU 205.000
Harga Driver LED (sekali penggantian selama lifetime) 500.000
Jumlah titik PJU yang digantikan proyek 77 lampu skenario scaling up
77
12.600
Discount Rate proyek 77 lampu skenario PIP skenario scaling up
9,75% 13%
TDL gol P3/TR per 1 Nov 2014 (IDR/kWh) 1.352
Perubahan TDL per tahun 5%
Jam Operasi PJU (jam) 12
1 tahun (hari) 365
26
b. Penggunaan Energi
Berdasarkan Spesifikasi
Berdasarkan Meter terbaca di SSLI proyek percontohan
Makassar
HPS 250 w LED 120 w HPS 250 w LED 120 w
Konsumsi Energi Listrik per hari (kWh) 3 1,44
4,42
1,53
Konsumsi Energi Listrik Per tahun (kWh) 1.095
525,60 1.611,69
559,35
Biaya energi listrik setahun (IDR) 1.480.440
710.611 2.179.003
756.242
Energy saving (kWh)
569,40 1.052,34
Energy saving (IDR)
769.829 1.422.760,52
Energy saving (%) 52% 65%
c. Biaya Pemeliharaan
Technology Names
Lamp Watts
(per unit)
System
Watts (per unit)
Annual Operating Hours
Annual Maint. Cost
(IDR/unit/year)
Lamp Rated
Life (hrs)
Annual Lamp
Replacement Rate (%)
Lamp Unit Cost
(IDR/unit)
Lamp Disposal
Cost (IDR/unit
)
Lamp Replacemen
t Labor and Vehicle Cost
(IDR/unit)
Annual Lamp Cost
(IDR/unit)
HPS 250 W 250 250 4.380 573.834,75 24.000 18,3%
2.644.300 500.000 573.834,75
LED 120 W 120 120 4.380 43.800,00 50.000 9%
500.000 43.800
d. Proyeksi Aliran Dana dari proyek penggantian 77 lampu
Ringkasan
# of Fixtures Installed 77
Implementation Period (years) 1
Analysis Period (years) 11
Simple Payback (years) 5,5
IRR 17,32%
NPV (IDR) 173.229.658
Capital Expenditure (IDR) (841.610.000)
Simple Cashflow (dalam IDR)
Year
Annual Capital
Expenditure
Annual O&M Savings (incl.
energy)
Annual Non-energy O&M
Savings Annual
Cashflow Cumulative
Cashflow
- (841.610.000) - -
(841.610.000)
(841.610.000)
1 - 153.819.596
40.812.676
153.819.596
(687.790.404)
2 - 159.469.942
40.812.676
159.469.942
(528.320.463)
3 - 165.402.805
40.812.676
165.402.805
(362.917.657)
4 - 171.632.312
40.812.676
171.632.312
(191.285.346)
5 - 178.173.293
40.812.676
178.173.293
(13.112.053)
6 - 185.041.324
40.812.676
185.041.324
171.929.272
7 - 192.252.757
40.812.676
192.252.757
364.182.028
8 - 199.824.761
40.812.676
199.824.761
564.006.789
9 - 207.775.365
40.812.676
207.775.365
771.782.154
10 - 216.123.499
40.812.676
216.123.499
987.905.653
11 - 224.889.041
40.812.676
224.889.041
1.212.794.694
2.054.404.694
28
e. Proyeksi Aliran Dana dari skenario scaling up menggunakan dana PIP
Ringkasan
# of Fixtures Installed 12.600
Implementation Period (years) 1
Analysis Period (years) 12
Simple Payback (years) 5,7
IRR 19,70%
NPV (IDR)
63.847.673.464
Capital Expenditure (IDR)
(137.718.000.000)
Simple Cashflow (dalam IDR)
Year Annual Capex Annual Savings Annual Cashflow Cumulative Cashflow