BAB II PEMBAHASANPerbaikan Replating Lambung Plat kapal untuk
memperbaiki kerusakan serta proses maintenance kapal secara berkala
untuk meningkatkan kinerja kapal saat beroperasi pada daerah yang
ditentukan.Pada proses replating plat ini diharapkan dapat
memberikan informasi dalam proses replating pelat pada lambung
kapal ,dengan tahapan dan ketentuan sesuai dengan standart
pengerjaan ,serta sebagai acuan untuk proses maintenance
berikutnyaDefinisi Replating Pelat BajaSuatu proses dimana kapal
melakukan pergantian pelat baru untuk menggantikan pelat lama yang
telah mengalami penipisan pelat yang diakibatkan oleh korosi
terhadap air laut yang perlu dilakukan perbaikan secara
berkesinambungan untuk mempertahankan bagian-bagian kapal.Secara
umum , replating pelat baja ini bertujuan untuk proses pergantian
pelat lama yang mengalami penipisan atau pengurangan ketebalan
akibat korosi.Tahapan proses Replating pelat pada lambung
kapalProses masuknya kapal ke Graving dockPembersihan badan
kapalPerbaikan konstruksi kapalPengukuran ketebalan pelat
kapalPergantian satu lajur pelat( persiapan sebelum pemotongan
pelat, pemotongan pelat )Pembuatan rambu pada pelatPembuatan pelat
baru pada bengkelPemasangan pelat baru pada kapal
Kerusakan yang terjadi pada linggi haluan Linggi haluan yang
sobek Linggi haluan penyok Terjadi deformasi pada linggi haluan
Pelat linggi haluan yang tipis
Reparasi Pelat Linggi Haluan
Penggantian pelat tinggi haluan lengkung ganda dalam
pembentukkannya dibuat dengan lengkung secukupnya agar pekerjaan
pengepresan pelat tidak mengalami kesulitan.* Penggantian pelat
lambung yang berhubungan dengan pelat linggi haluan menggunakan
bilah pelat (Backing Strip) dengan lebar minimum sebesar 1,5 S 10
mm, dimana S adalah tebal pelat lambung, terutama pada kapal kecil
karena sempitnya daerah dihaluan kapal.* Backing Strip dilaskan
dulu dengan pelat lambung lama dan pelat lambung baru dipasang
dengan jarak 1,5 S agar diperoleh penetrasi las yang baik karena
pengelasan hanya dapat dilakukan dari satu arah.* Backing Strip ini
dipasang pada wrang atau gading.* Lebar lubang las isi, panjang,
dan jarak antara lubang untuk las ini tergantung tebal pelat kulit
lambung yang dilubangi.
Pemasangan pelat baru pada kapal dikondisikan pada kebutuhan
pelat yang telah disediakan pada proses pembuatan pelat baru pada
bengkel, proses pemasangan pelat baru dilakukan dengan pengelasan
pada bagian kampuh las yang telah dipersiapkan pada sisi-sisi
pelatsetelah proses pemasangan pelat baru dilakukan proses
pengecekan hasil lasan untuk menghindari kesalahan pada proses
pergantian.Pemotongan PelatPekerjaan pemotongan pelat kulit
dilaksanakan dengan dua cara yaitu : Pemotongan dari sisi luar.
Pemotongan plat dilaksanakan setelah penandaan lokasi balokbalok
melintang atau memanjang dengan kapur atau cat dan dilakukan diluar
hubungan balok konstruksi dengan plat kulit agar jangan sampai
balok konstruksinya ikut terpotong. Bagian plat kulit yang masih
tersisa pada balok konstruksi harus dibersihkan. Pemotongan dari
sisi dalam, Pemotongan plat dilaksanakan langsung dari sisi dalam
kapal (misalnya pada ruang palkah) d.n dapat langsung memotong
sambungan balok konstruksi dengan plat kulit sehingga pekerjaan
lebih cepat. Pemotongan garis kampuh las dilaksanakan sebagai
berikut:1. Pemotongan plat lama tepat pada sumbu kampuh las
melintang atau memanjang agar ukuran plat baru sesuai dengan ukuran
lebar dan panjang plat lama dan sisa separuh materiallas lama
dipotong untul pembuatan kampuh las.2. Pemotongan sisi melintang
plat kulit lama diusahakan jarak gading terdekat karena timbulnya
harga momen yang mendekati 0 pada beban merata yang bekerja pada
plat kulit.3. Pemotonganb sisi memanjang plat kulitmemanjang plat
kulit lama tidak boleh kurang dari 200 mm dari balok memanjang yang
terdekat.4. Pemotongan plat kulit yang tersisa pada balok-balok
melintang atau memanjang harus dibersihkan.Pembuatan Rambu
PelatSetelah pemotongan plat lama dan pembuatan kampuh las selesai
barulah dipersiapkan rambu plat yang terbuat dari plat dengan lebar
20 s/d 30 mm dan ketebalan 4 s/d 6 mm. dimana dalam arah melintang
tepat pada garis gading dan dalam arah memanjang tepat pada balok
konstruksi memanjang tepat pada balok konstruksi memanjang atau
sambungan pelat.Pembuatan Pelat Baru DibengkelPembuatan plat baru
yang rata minimal 2 sisi sudah dipersiapkan kampuh las sehingga
tidak perlu lagi pemotongan pada waktu pemasangan dikapal,
sedangkan pada plat baru dengan lengkung tunggal minimum satu sisi
sudah dipersiapkan kampuh lasnya. Pemasangan Pelat Baru Di
KapalUrutan pemasangan plat baru adalah sebagai berikut :Las ikat
dilakukan dulu dengan balok-balok memanjang dan atau melintang
setelah itu baru las ikat dengan sisi kampuh lasnya.Pemasangan plat
penahan yang terbuat dari plat dengan ketebalan sekitar 10 mm
dipasang dengan sudut 70 s.d 80 derajat dengan kampuh lasnya dan
jarak satu sama lain sekitar 400 s/d 500 mm. Dipasangnya plat
penahan ini agar setelah pengelasan plat baru tidak mengalami
perubahan kedudukan akibat deformasi las dan agar permukaan plat
baru dan lama sama tingginya.Pertama-tama dilas balok-balok
melintangnya dimulai dari arah tengah kearah samping setelah itu
pengelasan kampuh las dengan urutan sesuai gambar dilaksanakan
dengan pengelasan kepala ekor supaya deformasi las tidak terlalu
besar. Pelaksanaan pengelasan dilaksanakan dari sisi dalam
selanjutnya dari sisi luar setelah diadakan penyerongan dengan
carbon electrode dan penggerindaan.Hasil pengelasan diperiksa dulu
oleh pengawas las setelah itu oleh QA/QC (Quality Assurace /
Quality Control) baru diundang Klasifikasi untuk pemeriksaan
pengelasan dan tes kekedapan air.
BONGKAR MUATUntuk mendukung operasi bongkar muat barang pada
kapal barang maka perludilengkapi peralatan bongkar muat (cargo
handling). Instalasi cargo handling terdiri daribeberapa peralatan
yang saling mendukung. Pada kapal barang, sangat penting
untukmenyediakan peralatan bongkar muat karena akan mempercepat
proses bongkar muatbarang dan akan mengurangi biaya tambat di
pelabuhan. Alat angkat yang akan digunakan di kapal direncanakan
berdasarkan beban yang akan diangkat guna menentukan SWL alat
angkat yang akan direncanakan.Setiap kapal barang memiliki ruang
muat (cargo hold) yang dilengkapi dengan tutup palka. Konstruksi
tutup palka ini harus dibuat kedap air untuk melindungi muatanyang
ada di ruang muat. Sedangkan bentuk konstruksi tutup palka harus
direncanakandengan tidak membebani geladak dan tidak mengganggu
operasi bongkar muat barang.2.Peralatan Bongkar Muat (Cargo
Handling)Instalasi cargo handling adalah instalasi memuat dan
membongkar muatandikapal seperti muatan peti kemas, curah atau cair
dan muatan yang dikemas dalamunit kecil.Komponen cargo handling
meliputi :1.Derrick boom adalah salah satu instalasi cargo handling
yang terdiri dari komponentiang agung (mast), batang muat (boom)
yang ujung-ujungnya dilengkapi pralatan yang disebut heel fitting
dan head fittng yang digunakan untuk tempat menempelnya batang muat
dengan mast dan pada ujung lainnya untuk tempat pemasangan tali
spandan tali muat.Goose neck bracket adalah tempat pemasangan pena
yang berhubungan dengan heelfitting.Topping bracket adalah tempat
pemasangan span block yang berhubungan denganperalatan head fitting
dan cargo.Winch yaitu winch untuk menggulung tali-tali bongkar
muat.Perlengkapan lainnya yang harus dipasang pada saat kegiatan
bongkar muat adalah block, tali dan hook.Tipe derrick boom yang
dikenal adalah swinging derrick dimana memiliki boom hanyasatu pada
setiap lubang palka sedangkan tipe lain union purchase dimana
setiap lubang palka terdapat dua boom.2.Deck crane merupakan
instalasi bongkar muat dimana peralatan ini dapat melayani
dualubang palka. Peralatan ini mempunyai perbedaan dengan drrick
boom yaitu tidakmembutuhkan persiapan pemasangan perlengkapan
bongkar muat karenaperlengkapannya sudah menjadi satu kesatuan.
Pengoperasiannya cukup dilakukanoleh seorang operator dan dapat
beputar 360.3. Conveyormerupakan peralatan bongkar muat yang banyak
dijumpai dipelabuhansebagai fasilitas bongkar muat jenis muatan
curah.4.Pompayang dapat melayani muatan curah kering dan cair
misalnya semen curah danmuatan minyak.5.Pintu rampmerupakan
fasilitas bongkar muat untuk muatan kendaraan yangmengangkut
penumpang atau kendaraan yang mengangkut peti kemas
Jenis Kerusakan Derrick Boom ;1. Derrick Boom melengkung
KeatasJenis ini terjadi akibat muatan bongkar yang melebihi batas
muatan derrick boom.
2. Derrick Boom melengkung kebawahJenis ini terjadi akibat
kelelahan/haus pada derrick boom sehingga terjadi lengkungan
kebawah.
Reparasi Batang Boom Yang Mengalami Kerusakan
Reparasi Tongkat kemudiUntuk tongkat kemudi, ada yang terbuat
dari baja dengan tegangan tarik antara 41 sampai 61 kg/cm2, atau
terbuat dari bahan baja tahan karat stainlesssteel. Ukurandiameter
tongkat kemudi, bantalan,kopling kemudi, tebal daun kemudi dan
lainnyadapat dihitung berdasarkan buku peraturanklasifikasi.
Pengikatan flens kopling digunakan bautpas yang jumlah minimumnya
adalah 6 ( enam )buah, sedangkan tebal masing-masing flens
tidakboleh kurang dari garis tengah baut pengikatnya. Dalam keadaan
biasa flens kopling kemudi biasanya ditutup dengan semen agar
terlindung darireaksi dengan air laut. Selain itu pada pengikatan
mur baut biasanya dipasang pula mur kontra untukmencegah
kemungkinan terlepasnya pengikatan mur baut tersebut.Kerusakan yang
terjadi pada instalasi kemudisetelah kapal beroperasi dalam
beberapa tahun,biasanya terdapat di beberapa bagian, misalnya pada
tongkat kemudi atau pada bantalan bronzenya,atau pada daerah pintle
dibagian bawah kemudi. Bila kelonggaran antara poros dengan
bantalansudah diluar batas-batas yang diperbolehkan maka harus
dilakukan perbaikan. Kerusakan tongkat kemudi biasanya
dikarenakanterjadinya gesekan terhadap bantalannya, terjadi korosi
air laut atau karena hal lain, misalnya terjadi benturan keras
dibawah air sehingga berakibattongkat kemudi bengkok.
Daun kemudi dan tongkat kemudi adalah bagian terpenting bagi
sistem maneuver kapal oleh sebab itu di lakukan perawatan. Langkah
yang biasanya ditempuh untuk perbaikan daun kemudi dan tongkat
kemudi antara lain :1. Melepaskan bagian daun kemudi dan tongkat
kemudi.2. Membersihkan semua kotoran yang ada pada daun kemudi yang
ditempeli oleh binatang dan tumbuhan laut.3. Pemeriksaan apakah ada
bagian yang mengalami deformasi. Deformasi yang terjadi daun kemudi
dapat mengakibatkan gerakan kapal tidak sesuai dengan posisi sudut
daun kemudi, sehingga hal ini perlu untuk di periksa.4. Perbaikan
DeformasiJika terjadi deformasi pada daun kemudi tentunya harus di
perbaiki dengan melihat data data perancangan dari kemudi tersebut.
Pemeriksaan oleh classSetiap pengedokan di galangan harus
dilaporkan ke BKI. Karena pada suatu pengedokan tentunya ada bagian
yang tidak sesuai lagi, baik itu karena kerusakan yang sifatnya
insidensial ataupun karena memang sesuai dengan persyaratan khas,
seperti yang telah dijelaskan diatas. Dan repair terhadap daun
kemudi dan tongkat kemudi ini merupakan salah satu hal yang
diklaskan lagi oleh BKI jika naik dok.Pemasangan kembali bagian
yang dilepas. Setelah dinyatakan lulus pengklasifikasian oleh Biro
Klasifikasi maka bagian-bagian yang telah dilepas tersebut dapat
dipasang kembali.Sebelum melakukan pelepasan tongkat dan daun
kemudi maka haruslah : Mengetahui jenis dari tipe kemudi yang
digunakan berdasarkan geometris, letak sepatu linggi, konstruksi
dan jumlah pena kemudi Dengan mengetahui jumlah pena kemudi
(tumpuan kemudi/pintle) dapat diketahui pula jenis tumpuan dan
grafik-grafik yang bekerja pada daun kemudi sehingga dapat
menentukan sebab-sebab kerusakan pada pena kemudi dan menentukan
langkah perbaikannya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan pelepasan :- Letak dan ukuran bagian-bagian yang
dilepas dari daun kemudi- Bentuk dari rudder post- Bentuk dari
tongkat kemudi- Letak dan bentuk dari pena kemudi, stoper dan
bearing- Ukuran lubang pada geladak atau platform- Letak bagian
yang diperlukan pada pembongkaran dan pemasangan di geladak, di
bawah pelat geladak, pelat lambung dan pada daun kemudi- Peralatan
pengangkat/crane Melepaskan tongkat kemudi dan daun kemudi dengan
dua cara seperti pada pemeriksaan kelonggaran bantalan Melepas
tongkat kemudi dan daun kemudi secara bersamaan. Biasanya dilakukan
pada kapal kapal kecil dengan tipe kemudi gantung. Setelah melepas
tumpuan gantungannya pada geladak atau platform, maka tongkat
kemudi dapat dilepas bersama sama dengan daun kemudinya. Melepas
daun kemudi dan tongkat kemudi secara terpisah. Dilakukan pada
hampir seluruh tipe kemudi.Untuk kemudi menggunakan sepatu kemudi,
cara melepasnya sebagai berikut :1. Tongkat kemudi diputar
kesamping2. Tongkat kemudi diangkat ke atas,Dengan langkah-langkah
sebagai berikut : Membuka drain plug pada blade rudder dan
mengeluarkan isi fluidanya Membuka / membongkar pas bolt (pas bolt
pada kepala bautnya disemen dan dibongkar setiap lima tahun sekali
saat reparasi rudder) Stopper dibuka dan rantai penahan disiapkan
untuk menjaga agar kemudi tidak jatuh ke lantai dock. Membuka semua
sistim transmisi gerak yang menghubungkan kemudi dengan
pengendalian. Melepas baut baut pengikat flange antara daun kemudi
dengan tongkat kemudi. Rantai penahan yang telah dipasang dan telah
dihubungkan dengan control tadi ditarik ke atas bersama sama dengan
kemudi dan tongkatnya, sehingga dengan demikian pena kemudi (bagian
bawah) terlepas dari sepatu lingginya. Selanjutnya pena ini diikat
dengan tali dan ditarik ke samping. Memeriksa lagi apakah tongkat
kemudi tersebut telah terikat dengan baik dan tidak mungkin jatuh.
Dengan mengatur katrol ke kiri dan ke kanan, maka kemudi dapat
diturunkan dari tempatnya. Tongkat kemudi juga diturunkan dengan
perlahan lahan, sehingga tidak memukul badan kapal dengan linggi
kemudi.
Kerusakan yang terjadi pada tongkat kemudi :1. Clearance
bantalan telah mencapai max.2. Terjadi keausan pada sleeve3. Onalit
pada dudukan bantalan4. Baut flens copling aus sehingga longgar5.
Rumah spi retak6. Terjadi deformasi pada batang tongkat 7. Kemudi
baut flens copling aus/termakan8. Terjadi korosi yang parah pada
batang tongkat kemudi
CARA PERBAIKAN PADA TONGKAT KEMUDI YANG AUS
PROSES PEMASANGAN SLEEVE BROUNZE PADA TONGKAY KEMUDI.
KERUSAKAN TONGKAT KEMUDI YANG BENGKOK. Daun kemudi bengkok
Kwadran kemudi terputir Sudut cikar kiri-kanan tidak sama Daun
kemudi tidak berfungsiRENCANA PERBAIKAN TONGKAT KEMUDI YANG BENGKOK
Daun kemudi dan tongkat kemudi dicabut As kemudi dibawa ke bengkel
mesin untuk di rekondisikan Dilaksanakan pengecekan kelurusan
antara as kemudi dan daun kemudi Dilaksanakan pengecekan dan
pengukuran puntiran rumah spie pada tille dan udder carrier
Dilaksakan pengecekan keretakan pada rumah spie tiller dan rudder
carrier dengan menggunakan dye penetrant Sambngan las antara togkat
kemudi dan daun kemudi dilepas dan diseset dengan blander Tongkat
kemudi dinaikkan diatas bangku bubur untuk di cek kelurusannya
Bagian tongkat kemudi yang bengkok dibersihkan dari karat , dibubut
untuk mendapatkan kelurusan tongkat kemudi. Dilakukan
pre-heatingpada tongkat kemudi yang bengkok kurang lebih 100-1200C
kemudian itambah daging atau dlas engan kawat las LB52 U. Setelah
ditambah daging tongkat kemudi dibu bubut sesuai engan diameter
aslinya Rumah spie pada rudder cariier yang rusak dipreheating
tenpt100-1200C kemudian ditutup dengan kawat las. Dibuat baru rumah
spie pada rudder carrier sesuai bentuk dan ukuran aslinya dengan
posisi semula. Hasil pengelasan dilakukan pengujian NDT dengan
menggunakan MPI. Dilaksanakan aligment antara as kemudi dengan aun
kemudi sebelum pengelasan. Dilaksanakan pengelasan kembali antara
as kemudi dan daun kemudi , kemudian dilakukan aligment ulang.
Hasil engelasan weld joint as kemudi dengan daun kemudi dilakukan
pengujian NDT dengan colour check.