8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
1/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
2/88
Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Bandung 2010-2015
i
KATA PENGANTAR
BAPPEDA Kabupaten Bandung sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah di
Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bandung memiliki kewajiban untuk menyusun
Rencana Strategis Bapeda Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015 sebagai bentuk realisasi
perencanaan pembangunan kepada induk organisasi serta memberikan informasi
kegiatannya kepada seluruh stakeholder dalam kurun waktu lima tahunan.
Melalui Renstra Bappeda ini dapat terlihat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan,
program dan rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BAPPEDA Kabupaten
Bandung selama Tahun 2010-2015. Dokumen Renstra diharapkan mampu mengakselerasidan mendorong gerak langkah pembangunan di Kabupaten Bandung dan seyogyanya dapat
menggunakan dokumen Renstra sebagai pedoman dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Mudah-mudahan Renstra Bappeda ini dapat memberikan informasi yang diharapkan
oleh seluruh stakeholder tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BAPPEDA
Kabupaten Bandung selama Tahun 2010-2015. Masukan dan saran sangat diharapkan untuk
meningkatkan kinerja lembaga ini di masa yang akan datang, sehingga lembaga ini dapat
memberikan kontribusi yang lebih baik bagi Pembangunan Kabupaten Bandung.
Soreang, Desember 2011
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN BANDUNG
Kepala,
ERNAWAN MUSTIKA
Pembina Utama Muda
NIP. 19591230 198503 1 012
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
3/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
4/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
5/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 I - 2
1.2 Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang mendasari penyusunan rencana strategis
Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4700);
5. Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4614);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah & Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4737);
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
6/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 I - 3
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional (
Lembaran Negara RI tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
4725);
13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009 (lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 11);
14. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010; Nomor
0199/M PPN/04/2010; Nomor PMK 95/PMK 07/2010, tentang Penyelarasan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
17.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 64);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 2025.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
7/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 I - 4
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan
Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten Bandung;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 8 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan
Perencanaan Pembangunaan Daerah;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman
Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan Kabupaten Bandung;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027;
26. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025;
27. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015;
28. Keputusan Bupati Bandung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan
Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renstra Bappeda adalah untuk memberikan gambaran yang
jelas tentang visi, misi, tujuan dan sasaran lima tahunan Bappeda Kabupaten Bandung,
termasuk strategi dan arah kebijakan yang diambil, yang diterjemahkan dalam program dan
kegiatan dalam rangka mencapai dan mendukung visi dan misi organisasi.
Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Bandung Tahun
2010 -2015 adalah untuk mendukung pencapaian visi dan misi kepala daerah yang
tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bandung tahun 20010 – 2015, melalui perencanaan
yang terarah, terukur dan bersinergi dengan perencanaan provinsi dan nasional.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
8/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 I - 5
1.4 Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2010 - 2015 ini disusun
dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang, landasan hukum, maksuddan tujuan serta sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA
Bab ini menjelaskan Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi,
Sumber Daya Bappeda, Kinerja Pelayanan Bappeda, Tantangan
dan peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Kabupaten
Bandung.
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Bab ini menjelaskan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan
Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda, Telaahan Visi, Misi dan
Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih,
Telaahan Renstra Provinsi dan Renstra Kabupaten Bandung
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Provinsi (KLHS), Penentuan Isu-isu Strategis.
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Bab ini menjelaskan Visi, Misi Bappeda, Tujuan dan Sasaran
Jangka Menengah Bappeda, Strategi dan Kebijakan
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini menjelaskan Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BAB VI
BAB VII
:
:
INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan Indikator Kinerja Bappeda yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Bappeda
dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
PENUTUP
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
9/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 1
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Pembentukan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Bandung di tetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun
2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung, dan
Peraturan Bupati Bandung no. 6 tahun 2008 tentang rincian tugas pokok, fungsi dan tata
kerja lembaga teknis Kabupaten Bandung.
Kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung, yang
selanjutnya disingkat BAPPEDA Kabupaten Bandung, merupakan Lembaga Teknis Daerah
sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung.
Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung No. 6 tahun 2008 pasal 24 ayat 3, Bappeda
dalam melaksanakan tugas pokok, mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan;
b. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan;
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah;.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Selanjutnya, tugas pokok pada Bappeda Kabupaten Bandung diuraikan sebagai
berikut :
1. Kepala Badan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala
Badan yang mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur,
membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan
kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
perencanaan pembangunan dan statistik.
2. Sekretariat
Sekretariat yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas
pokok mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang
pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
10/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 2
penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan
keuangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan
kesekretariatan.
b. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan
penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu.
c. Penetapan rumusan kebijakan penyusunan rencana strategis Badan.
d. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administrasi Badan.
e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan
kerumahtanggaan.
f. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan
serta hubungan masyarakat.
g. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
h. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan.
i. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan
pelaksanaan tugas badan.
j. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas
Badan.
k. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan
penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas badan.
l. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
m. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
n. Pelaksanan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
o.
Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit
kerja/instansi/lembaga pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan
kesekretariatan.
Sekretariat, membawahkan:
a) Sub Bagian Penyusunan Program;
Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
11/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 3
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas, pelaksanaan
pengkoordinasian penyusunan rencana dan program Badan. Dalam
melaksanakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Penyusunan Program
mempunyai fungsi :
1)
Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Badan.
2) Penyusunan rencana operasional dan koordinasi kegiatan dan program
kerja Badan.
3) Pelaksanaan Penyusunan rencana strategis Badan.
4) Pelaksanaan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan
penunjang pelaksanaan tugas.
5) Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan pemerintah daerah (RKPD)
Badan.
6) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
8) Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program kerja dengan
sub unit kerja lain lingkungan Badan.
b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan, merencanakan, mengevaluasi
dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan
kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian. Untuk menyelenggarakan
tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
administrrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi
kepegawaian.
2) Pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat,
naskah dinas dan pengelolaan dokumentasi dan kearsipan.
3) Pelaksanaan pembuatan dan pengadaan naskah dinas.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
12/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 4
4) Pelaksanaan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan dokumentasi
dan kearsipan kepada unit kerja di lingkungan Badan.
5) Penyusunan dan penyiapan pengelolaan dan pengendalian administrrasi
perjalanan dinas.
6)
Pelaksanaan pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapat-rapat
dinas.
7) Pelaksanaan pelayanan hubungan masyarakat.
8) Pelaksanaan pengurusan kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban
kantor.
9) Pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan lingkungan
kantor,gedung kantor, kendaraan dinas dan aset lainnya.
10) Penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan sarana prasarana
perlengkapan Kantor.
11) Pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi
perlengkapan Kantor.
12) Penyusunan bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan
pelaksanaan tugas Badan.
13) Pelaksanaan pengelolaan perpustakaan dan pendokumentasian peraturan
perundang-undangan.
14) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pemeliharan
data serta dokumentasi kepegawaian.
15) Penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan formasi dan mutasi
pegawai.
16) Penyusunan dan penyiapan bahan administrasi kepegawaian yang
meliputi kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun, kartu pegawai,
karis/karsu, taspen, askes dan penghargaan serta peningkatan
kesejahteraan pegawai.
17) Penyusunan dan penyiapan pegawai untuk mengikuti
pendidikan/pelatihan struktural, teknis dan fungsional serta ujian dinas.
18) Fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta
disiplin pegawai.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
13/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 5
19) Penyusunan dan penyiapan pengurusan administrasi pensiun dan cuti
pegawai.
20) Pengkoordinasian penyusunan administrasi DP-3, DUK, sumpah/janji
pegawai.
21)
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
22) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tuigas dan
fungsinya.
23) Pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi umum dan
kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian dengan unit kerja lain
di lingkungan Badan.
c) Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai
tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud,
Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan
administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan Keuangan Badan.
2) Pelaksanaan pengumpulan bahan anggaran pendapatan, belanja dan
pembiayaan Badan.
3) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan anggaran pendapatan dan
belanja.
4) Pelaksanaan penyusunan dan pengkoordinasian pembuatan daftar gaji serta
tambahan penghasilan pegawai negeri sipil.
5)
Perencanaan operasional kegiatan penyusunan rencana dan program
administrasi pengelolaan keuangan.
6) Pelaksanaan penatausahaan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja
Badan.
7) Pelaksanaan pembinaan administrasi keuangan dan penyiapan bahan
pembinaan administrasi akutansi anggaran pendapatan, belanja dan
pembiayaan Badan.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
14/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
15/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 7
e. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan dan pengendalian pembangunan
kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
f. Penetapan perumusan penyusunan dan pengelolaan kebijakan perencanaan
dan pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
g.
Penetapan perumusan penyusunan usulan program pembangunan
kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
h. Pelaporan pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan kesejahteraan
sosial dan pemerintahan.
i. Perumusan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan perencanaan
pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
k. Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/ lembaga atau pihak ketiga dibidang perencanaan pembangunan
kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pemerintahan
membawahkan :
a) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bidang mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang
kesejahteraan sosial. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial
mempunyai fungsi :
1)
Penyusunan rencana program kerja operasional kegiatan pelayanan
penyusunan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah
dibidang Kesejahteraan sosial.
2) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan petunjuk pelaksanaan
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dibidang
kesejahteraan sosial.
3) Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah di bidang kesejahteraan
sosial.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
16/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 8
4) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan pedoman dan standar
perencanaan pembangunan daerah kecamatan/desa di bidang
kesejahteraan sosial.
5) Pelaksanaan SPM di bidang kesejahteraan sosial.
6)
Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten dan antara
daerah kabupaten dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang
kesejahteraan sosial.
7) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah di
bidang kesejahteraan sosial.
8) Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah
dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang kesejahteraan sosial;
9) Fasilitasi bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan
antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam
dan luar negeri di bidang kesejahteraan sosial;
10) Pelaksanaan penyusunan usulan program pembangunan tahunan
perencanaan dan pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial;
11) Pelakasanaan evaluasi dan moitoring pelaksanaan perencanaan dan
pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial;
12) Pelaksanaan inventarisasi dan pengkajian potensi kondisi perencanaan
dan pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial;
13) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
14) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
15) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan
kesejahteraan sosial dengan sub unit kerja lain dilingkungan Badan.
b) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemerintahan
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemerintahan dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dibidang
pemerintahan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pemerintahan mempunyai fungsi:
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
17/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
18/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 10
2) Penetapan petunjuk pelaksanaan, pedoman dan standar perencanaan
pembangunan daerah di bidang perekonomian.
3) Penetapan pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah, dengan
swasta, baik dalam dan luar negeri di bidang perekonomian.
4)
Penyelenggaraan dan perumusan kebijakan teknis penyusunan, pengeloaan
dan pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan perekonomian.
5) Pengkoordinasian penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan
perencanaan pembangunan perekonomian.
6) Penyelenggaraan penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan
perencanaan pembangunan perekonomian.
7) Penyelenggaraan penyusunan usulan program pembangunan perekonomian.
8) Pelaporan pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan perekonomian;
9) Evaluasi pelaksanaan tugas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
perencanaan pembangunan perekonomian.
10) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
11) Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang perencanaan pembangunan
perekonomian.
Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian membawahkan :
a) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Pertambangan
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Pertambangan
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas perencanaan dan pengendalian pembangunan pertanian dan
pertambangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Pertanian dan Pertambangan
mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana program kerja operasional kegiatan pelayanan
perencanaan dan pengendalian pembangunan pertanian dan
pertambangan.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
19/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 11
2) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan petunjuk pelaksanaan
perencanaan dan pengendalian pembangunan di bidang pertanian dan
pertambangan.
3) Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah di bidang pertanian dan
pertambangan.
4) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan pedoman dan standar
perencanaan pembangunan daerah kecamatan/desa di bidang pertanian
dan pertambangan.
5) Pelaksanaan SPM di bidang pertanian dan pertambangan.
6) Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten dan antara
daerah kabupaten dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang
pertanian dan pertambangan.
7) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah di
bidang pertanian dan pertambangan.
8) Fasilitasi bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan
antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam
dan luar negeri di bidang pertanian dan pertambangan.
9) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
10) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
11) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan
pertanian dan pertambangan dengan sub unit kerja lain dilingkungan
Badan.
b)
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Industri, Perdagangan, Koperasi
dan UKM
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Industri, Perdagangan, Koperasi dan
UKM dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas perencanaan dan pengendalian pembangunan perindustrian,
perdagangan, koperasi dan UKM. Untuk menyelenggarakan tugas pokok
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
20/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 12
sebagaimana dimaksud Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Industri,
Perdagangan, Koperasi dan UKM mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program kerja kegiatan perencanaan dan
pengendalian pembangunan perindustrian, perdagangan, koperasi dan
UKM.
2) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan petunjuk pelaksanaan
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang
perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM.
3) Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah di bidang perindustrian,
perdagangan, koperasi dan UKM.
4) Penyusunan rumusan kebijakan penetapan pedoman dan standar
perencanaan pembangunan daerah kecamatan/desa di bidang
perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM.
5) Pelaksanaan SPM di bidang Pelaksanaan SPM di bidang perindustrian,
perdagangan, koperasi dan UKM.
6) Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten dan antara
daerah kabupaten dengan swasta, dalam dan luar negeri di bidang
perindustrian perdagangan, koperasi dan UKM.
7) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah di
bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM.
8) Fasilitasi bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan
antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam
dan luar negeri di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM.
10) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
11)
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
12) Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan
perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM dengan sub unit kerja lain
di lingkungan Badan.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
21/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
22/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
23/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 15
1) Penyusunan program kerja kegiatan perencanaan pembangunan
transportasi dan pengelolaan SDA.
2) Penyusunan petunjuk pelaksanaan dan pedoman standar perencanaan
pembangunan daerah bidang transportasi dan pengelolaan SDA.
3)
Penyelenggaraan kegiatan penyusunan perencanaan jangka pendek,
menengah dan panjang bidang transportasi dan pengelolaan SDA.
4) Pengkoordinasian penyusunan perencanaan jangka pendek, menengah
dan panjang di bidang transportasi dan pengelolaan SDA.
5) Pelaksanaan evaluasi, monitoring dan pelaporan kegiatan perencanaan
jangka pendek, menengah dan panjang di bidang transportasi dan
pengelolaan SDA.
6) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
7) Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembagunan transportasi dan
pengelolaan SDA dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.
6. Bidang Statistik dan Evaluasi
Bidang Statistik dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan melaksanakan
tugas-tugas di bidang penyusunan, pengelolaan dan pelayanan statistik dan
evaluasi yang meliputi pengelolaan data statistik serta evaluasi pelaporan;.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Perencanaan Statistik dan Evaluasi mempunyai fungsi:
1) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja penyusunan, pengelolaan
dan pelayanan statistik dan evaluasi.
2) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan pengelolaan dan
pelayanan statistik dan evaluasi.
3) Pengkoordinasian teknis monitoring dan evaluasi.
4) Perumusan Sasaran pelaksanaan tugas di bidang penyususnan, pengelolaan
dan pelayanan statistik dan evaluasi.
5) Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan,
pengelolaan dan pelayanan statistik dan evaluasi.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
24/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 16
6) Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan
pelayanan statistik dan evaluasi.
7) Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan
pelayanan statistik dan evaluasi.
8)
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
9) Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/ lembaga atau pihak ketiga dibidang penyusunan, pengelolaan dan
pelayanan statistik dan evaluasi.
Bidang Perencanaan Data dan Statisik membawahkan:
a) Sub Bidang Data Statistik
Sub Bidang Data Statistik dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pengelolaan data dan pelayanan
statistik. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub
Bidang Data Statistik mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
pengelolaan data dan pelayanan statistik.
2) Pelaksanaan kerjasama antar lembaga untuk mengembangkan statistik;
3) Pelaksanaan pengumpulkan, updating dan analisa data/ informasi capaian
target kinerja pembangunan daerah.
4) Pengumpulan dan pengolahan data informasi kebutuhan penyusunan
dokumen perencanaan daerah.
5) Pelaksanaan analisa data informasi perencanaan pembangunan daerah.
6) Pelaksanaan penyusunan profil daerah.
7)
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
8) Pelaksanaan koordinasi pelayanan pengelolaan data dan pelayanan
statistik dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.
b) Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan
Sub Bidang Perencanaan evaluasi dan pelaporan dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
25/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 17
dan pengelolaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan daerah.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bidang
Evaluasi dan pelaporan mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana program kerja operasional kegiatan evaluasi dan
pelaporan pelaksamaan perencanaan pembangunan daerah.
2) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah.
3) Penyusunan analisa evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan
daerah tahunan.
4) Penyusunan analisa evaluasi pelaksanaan RPJMD.
5) Penyusunan dan pengumpulan laporan evaluasi pelaksanaan
pembangunan triwulan daerah.
6) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
8) Pelaksanaan koordinasi pelayanan dan pengelolaan evaluasi dan
pelaporan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.
7. Bidang Penelitian dan Pengembangan
Bidang Penelitian dan Pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan
penelitian dan pengembangan pembangunan daerah yang meliputi penelitian
pembangunan sosial dan ekonomi serta fisik dan prasarana. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, bidang penelitian dan pengembangan
mempunyai fungsi :
1). Penetapan penyusunan rencana dan program kerja penyusunan, pengelolaan
dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah.
2). Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang penelitian dan pengembangan
pembangunan daerah.
3). Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang penelitian dan
pengembangan pembangunan daerah.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
26/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 18
4). Penyelenggaraan kerjasama penelitian dan pengembangan pembangunan
daerah.
5). Penyelenggaraan koordinasi penelitian anggaran daerah.
6). Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan
pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah.
7). Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan
pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah.
8). Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
9). Pelaksanaan koordinasi /kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi
/lembaga atau pihak ketiga di bidang penyusunan, pengelolaan dan
pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah.
Bidang Penelitian dan Pengembangan membawahkan:
a) Sub Bidang Sosial dan Ekonomi
Sub Bidang Sosial dan Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan penelitian dan Pengembangan di
bidang Sosial dan Ekonomi. Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud Sub Bidang Sosial dan Ekonomi mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
penelitian dan pengembangan di bidang sosial dan perekonomian.
2) Pelaksanaan rumusan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di
bidang sosial dan perekonomian.
3) Pelaksanaan penyusunan penelitian dan pengembangan di bidang sosial
dan perekonomian.
4)
Pelaksanaan koordinasi penelitian anggaran daerah di bidang sosial dan
perekonomian.
5) Pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan di bidang sosial dan
perekonomian.
6) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
27/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 19
8) Pelaksanaan koordinasi pelayanan penelitian dan pengembangan di
bidang sosial dan perekonomian sub unit kerja lain di lingkungan Badan.
b). Sub Bidang Fisik dan Prasarana
Sub Bidang Fisik dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan penelitian dan pengembangan di
bidang fisik dan prasarana. Untuk menyelenggarakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud Sub Bidang fisik dan prasarana mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
penelitian dan pengembangan di bidang fisik dan prasaran.
2) Pelaksanaan rumusan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di
bidang fisik dan prasarana.
3) Pelaksanaan penyusunan penelitian dan pengembangan di bidang fisik
dan prasarana.
4) Pelaksanaan koordinasi penelitian anggaran di bidang fisik dan prasarana.
5) Pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan di bidang fisik dan
prasarana.
6) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
8) Pelaksanaan koordinasi pelayanan penelitian dan pengembangan di
bidang fisik dan prasarana dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional perencana di Bappeda Kabupaten Bandung, mekanisme
pembentukannya akan diselaraskan dengan peraturan perundang-undangan yang
diberlakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Jabatan fungsional perencana Bappenas sudah terbentuk awal Tahun 2011, dan
rencana pembentukan Jafung Perencana Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2012.
Sehingga memungkinkan pembentukan jabatan fungsional perencana Bappeda
Kabupaten Bandung, akan dibentuk Tahun 2013 atau 2014.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
28/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
29/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 21
daerah; dan penetapan perumusan penyusunan dan pengelolaan kebijakan perencanaan
dan pengendalian pembangunan daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dipertimbangkan untuk dibentuk suatu
bidang khusus menangani rencana kerja pembangunan daerah dan rencana strategis
pembangunan daerah Kabupaten Bandung di Bappeda.
2.2. Sumber Daya Bappeda Kabupaten Bandung
Sumber daya yang ada di Bappeda Kabupaten Bandung terdiri dari penyediaan sumber
daya manusia berdasarkan tingkat pendidikan, jenis pendidikan yang diikuti baik pendidikan
formal maupun non formal, dan penyediaan sarana prasarana yang mendukung
penyelenggaraan kegiatan perencanaan seperti gedung beserta ruang rapat yang memadai,
Fasilitas komputer beserta jaringan internet, meja kursi, peralatan kantor dan lain-lain.
2.2.1. Sumber daya manusia pada Bappeda Kabupaten Bandung
Berikut gambaran tentang sumber daya manusia yang tersedia pada Bappeda
Kabupaten Bandung pada Tahun 2011.
Tabel 2.1
Jumlah PNS, CPNS dan TKK BAPPEDA Kabupaten Bandung
Berdasarkan Tingkat PendidikanTahun 2011
No PendidikanStatus Kepegawaian
Jumlah %PNS CPNS TKK
1 SD 3 0 0 3 5.26%
2 SMP 0 0 0 0 0.00%
3 SMA 7 0 2 9 15.79%
4 D3 4 0 0 4 7.02%
5 S1 31 2 0 33 57.89%
6 S2 8 0 0 8 14.04%
Jumlah 53 2 2 57 100.00%
Sumber : Kepegawaian Bappeda Bulan Nopember 2011
Tabel 2.1 menunjukkan, Pegawai BAPPEDA Kabupaten Bandung berdasarkan tingkat
pendidikan terdiri atas: SD sebesar 5,26 %, SMA sebesar 15,79 %, D3 sebesar 7,02 %,
berpendidikan S1 sebesar 57,89 % dan 14,04 % berpendidikan S2. Bila dilihat dari tingkat
pendidikan, pegawai Bappeda Kabupaten Bandung yang rata-rata berpendidikan Sarjana dan
Pasca Sarjana, BAPPEDA sebagai lembaga teknis daerah, dari segi kuantitas memiliki sumber
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
30/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 22
daya manusia yang cukup memadai di dalam membangun proses perencanaan dan
mensinergikan program dan kegiatan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Jumlah Pegawai BAPPEDA Kabupaten berdasarkan pangkat/golongan dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.2.
Pegawai BAPPEDA Kabupaten Bandung
Berdasarkan Tingkat Golongan
Tahun 2011
No GolonganStatus Kepegawaian
Jumlah %PNS CPNS
1 Gol I 3 - 3 5.45%
2 Gol II 7 - 7 12.73%
3 Gol III 38 2 40 72.73%
4 Gol IV 5 0 5 9.09%
Jumlah 53 2 55 100.00%
Sumber : Kepegawaian Bappeda Bulan Nopember 2011
Berdasarkan Tabel 2.2. di atas maka pegawai BAPPEDA Kabupaten Bandung
berdasarkan golongan terdiri atas Golongan I sebanyak 5,45 %, Golongan II sebanyak 12,73
P%, Golongan III sebanyak 72,73 % dan Golongan IV sebanyak 9,09 %, melihat komposisi
tersebut, pagawai BAPPEDA didominasi oleh golongan III, sehingga untuk menunjang kinerja
yang lebih baik BAPPEDA memerlukan tambahan pegawai Golongan II dan I untuk tenaga
administrasi.
Di samping pendidikan formal, pegawai BAPPEDA juga telah mengikuti pendidikan
struktural, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.3
Data Pegawai Negeri Sipil BAPPEDA Kabupaten Bandung
yang Telah Mengikuti Pendidikan Struktural dan Jabatan berdasarkan Esselon Tahun 2011
No. Esselon Jumlah
Pegawai
Tingkat
Diklatpim
Jumlah Pegawai
yang mengikuti
%
1. II b 1 orang II 1 100 %
2. III a 1 orang III 1 100%
III b 5 orang 5 100%
3. IV a 14 orang IV 10 100%
Jumlah 21 orang 17 100%
Sumber : Kepegawaian Bappeda Bulan Nopember 2011
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
31/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 23
Tabel 2.4
Data Pegawai Negeri Sipil BAPPEDA Kabupaten Bandung
yang Telah Mengikuti Pendidikan Diklat Teknis Perencana,
Barang Jasa, Monitoring Evaluasi dan Tata Ruang
Tahun 2011
No. Tingkat Diklat
Teknis
Jumlah Pegawai yang
mengikuti
1. Perencana 1
2. Barang dan Jasa 25
3. Monev 20
4. Tata Ruang 1
Jumlah 47
Sumber : Kepegawaian Bappeda Bulan Nopember 2011
2.2.2. Sarana dan prasarana pada Bappeda Kabupaten Bandung
Bappeda Kabupaten Bandung memiliki gedung kantor berlantai 2 (dua) dengan luas
sebesar 1.480 m2, Kendaraan dinas roda 4 sebanyak 9 unit dan roda 2 sebanyak 13 unit,
saluran telepon sebanyak 1 line, fasilitas komputer terdiri dari 9 unit laptop, 29 unit
komputer PC dan 5 unit tablet dalam kondisi baik, yang didukung oleh jaringan internet yang
bisa diakses di seluruh ruangan. Jaringan internet ini merupakan media komunikasi yang
efektif, baik untuk kepentingan intern Bappeda maupun untuk dapat diakses instansi lainnya
dan masyarakat yang membutuhkan informasi. Bappeda memiliki ruang rapat yang
refresentatif dengan kapasitas 100 orang dengan dilengkapi oleh fasilitas audio visual dan
infocus yang baik. Di lantai 2 (dua) pun disediakan 2 (dua) ruang rapat biasa dengan meja
kursi yang memadai. Sarana lainnya yaitu tersedia Mushola untuk beribadah dengan 4
(empat) kamar mandi dan 2 (dua) kamar mandi di lantai 2 dalam keadaan layak pakai.
2. 3. Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Bandung
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan Kabupaten Bandung, Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun
2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung, beserta
Peraturan Bupati Bandung No. 6 tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung maka jenis pelayanan yang dilakukan oleh
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
32/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 24
Bappeda Kabupaten Bandung sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya adalah sebagai
berikut :
1. Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (20 tahunan), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (5 tahunan) dan Rencana Kerja Pembangunan
Daerah/Rencana Kerja Pemerintah Daerah (per tahun);
2. Menyusun Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) (periode 1 tahun), tetapi
mulai tahun 2012 – 2015 kegiatan ini akan dilaksanakan oleh Bagian Pemerintahan
Setda Kabupaten Bandung;
3. Menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jangka
Panjang, Jangka Menengah dan Musrenbang RKPD;
4. Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan dari masing-masing Satuan Kerja Pemerintah Daerah di Kabupaten
Bandung;
5. Menyusun dan menganalisis hasil evaluasi rencana pembangunan dari masing-masing
SKPD Kabupaten Bandung (evaluasi Renja dan Renstra);
6. Membantu Bupati Bandung dalam menyelenggarakan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan;
7. Menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung (20 tahunan);
8. Menyusun data dan informasi yang akurat dan inventarisasi hasil penelitian yang
dapat dipertanggungjawabkan sebagai bahan perencanaan pembangunan daerah;
9. Menyelenggarakan Musrenbang RKPD Kabupaten Bandung dan Forum SKPD;
10. Menyusun bahan dan keikutsertaan dalam Musrenbang Tingkat Provinsi Jawa Barat
dan musrenbang Tingkat Nasional (periode 1 tahun);
11. Menyusun RKPD Kabupaten Bandung (periode 1 tahun) sebagai bahan penyusunan
Kebijakan Umum APBD (KUA) dan PPAS, yang selanjutnya KUA/PPAS ini menjadi
bahan untuk penyusunan RAPBD murni maupun RAPBD perubahan (periode 1
tahun);
12. Mengikutsertakan pendidikan dan latihan bagi aparat Bappeda dengan memberikan
bekal keterampilan profesional, kemampuan teknis dan pengetahuan yang
diperlukan bagi pelaksanaan keseluruhan dalam siklus kegiatan perencanaan
pembangunan daerah;
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
33/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 25
13. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan Perencanaan
Pembangunan Daerah.
Untuk menjaga konsistensi dari pengembangan kualitas perencanaan, maka Bappeda
perlu memperkuat proses konsistensi antara perencanaan dan penganggaran dalam rangka
mewujudkan good governance dan clean goverment , serta didukung oleh kinerja aparatur
perencanaan berstandar internasional (ISO 9001:2008), yang saat ini Bappeda Kabupaten
Bandung masih dalam proses penyusunan dokumen menuju sertifikasi.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Kabupaten Bandung
Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan yang akan dilaksanakan Bappeda
Kabupaten Bandung lima tahun kedepan, di identifikasi dari permasalahan-permasalahanyang telah terjadi yaitu :
1. Belum optimalnya kuantitas SDM, yang sesuai standar kebutuhan suatu unit kerja.
2. Masih adanya penempatan SDM di masing-masing bidang yang belum sesuai dengan
kompetensi dan kualifikasi pendidikan dan keahlian.
3. Toleransi terhadap resiko pekerjaan masih rendah, sehingga kondisi ini mengancam
sifat inovasi pada para karyawan yang ada.
4.
Pemeliharaan sarana dan prasarana belum optimal, baik dari segi kuantitas maupun
kualitasnya.
5. Belum konsistennya antara perencanaan dan penganggaran
6. Penelitian yang dilakukan belum sepenuhnya berkaitan langsung dengan bahan
kebijakan perencanaan dan publikasi hasil penelitian belum sepenuhnya
ditindaklanjuti.
7. Sharing data dan informasi belum berjalan dengan baik, karena pemanfaatan sistem
informasi yang belum optimal.
8. Sistem pengendalian dan evaluasi, serta penggunaan dan tindak lanjut terhadap hasil
evaluasi dan pengendalian belum sepenuhnya dijadikan sebagai input bagi
kebutuhan perencanaan.
9. Belum adanya tenaga Fungsional Perencana dan Peneliti.
Melihat fenomena yang telah diungkapkan diatas, maka sesungguhnya keinginan
untuk memperbaiki kinerja Bappeda telah merupakan keharusan dan menjadi perhatian
yang besar. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Bappeda
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
34/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 26
Kabupaten Bandung menyusun strategi yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan
pada lingkungan internal serta faktor peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal.
Faktor kekuatan yang ada pada lingkungan internal Bappeda Kabupaten Bandung
adalah sebagai berikut :
1.
Jumlah SDM yang menempati posisi yang dibutuhkan
2. Fasilitas dan sarana prasarana yang dimiliki sekarang
3. Pengelolaan keuangan secara otonomi
4. Tersedia produk-produk perencanaan yang dihasilkan
5. Loyalitas pegawai terhadap organisasi cukup baik
6. Tingkat pendidikan staf yang cukup memadai
7. Dukungan pimpinan terhadap kinerja unit-unit kerja pada Bappeda dan pola
komunikasi yang lancar antar atasan dan bawahan
Faktor kelemahan yang perlu ditingkatkan pada lingkungan internal Bappeda
Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :
1. Jumlah SDM yang belum sesuai standar kebutuhan suatu unit kerja organisasi
2. Masih adanya penempatan SDM yg belum sesuai dengan kompetensi kualifikasi
pendidikan
3. Toleransi terhadap resiko pekerjaan masih rendah sehingga mempengaruhi inisiatif
dan inovasi staf
4. Belum optimalnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan
5. Belum dimanfaatkannya secara optimal hasil-hasil penelitian dalam perencanaan
pembangunan;
6. Rendahnya ketersediaan data dan informasi pembangunan yang akurat dan terkini
7. Belum konsistennya perencanaan dan penganggaran yang dihasilkan
Faktor peluang yang perlu dimanfaatkan pada lingkungan eksternal Bappeda
Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :
1. Peran Bappeda sebagai Perencana Pembangunan semakin strategis dalam
menentukan arah pembangunan daerah. Produk yang dihasilkan menjadi pedoman
dalam penyelenggaraan pembangunan daerah sesuai dengan yang diamanatkan
Undang-undang.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
35/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 27
2. Ketersediaan sarana sistem informasi yang berbasis teknologi informasi sehingga
memudahkan dan mempercepat komunikasi dengan pihak – pihak lain, baik itu
melalui jaringan internet, telepon, komputer dan faximile.
3. Adanya tuntutan dan kecenderungan penyelenggaraan tata pemerintahan yang
demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan penyusunan
perencanaan yang lebih partisipatif.
4. Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntutan pembangunan daerah.
5. Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersedia.
6. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang di dalam
penyusunan produk-produk perencanaan.
7. Banyaknya pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan IPTEK yang dapat
dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan bagi pengembangan perencanaan
pembangunan daerah.
Faktor ancaman yang perlu ditekan pada lingkungan eksternal Bappeda Kabupaten
Bandung adalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya implementasi dokumen perencanaan yang dihasilkan dengan
pelaksanaan program/kegiatan pembangunan.
2. Perundang-undangan yang senantiasa bisa berubah dalam jangka waktu relatif dekat
3. Masih adanya pemahaman yang berbeda dalam menterjemahkan substansi dalam
perencanaan
4. Masih adanya pemahaman yang terbatas dari sebagian pihak atas proses demokrasi
di daerah.
5. Faktor globalisasi yang senantiasa berubah dengan cepat cenderung mempengaruhi
secara langsung tatanan sosial, ekonomi dan budaya.
6. Belum tersedianya petunjuk operasional yang mendukung dari suatu peraturan
sehingga menimbulkan multi tafsir dan akhirnya menimbulkan konflik antar pusat
dan daerah.
7. Pemahaman perencanaan pembangunan daerah masih sektoral, yang
mengakibatkan adanya kerancuan kewenangan dalam beberapa sektor
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
36/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 28
Faktor-faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil analisis SWOT kemudian disusun strategi
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan dalam lima tahun ke depan sebagai
berikut:
1.
Peningkatan pemanfaatan teknologi data dan informasi
2. Peningkatan produk perencanaan yang implementatif
3. Peningkatan kesejahteraan aparatur
4. Peningkatan kualitas pelayanan dengan pola pendekatan pelayanan Prima
5. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM
6. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya
7. Penerapan system reward and punishment yang berkeadilan
8. Peningkatan pemahaman bersama tentang proses dan mekanisme dalam konsistensi
perencanaan dan penganggaran
9. Perubahan arah perencanaan dari sektoral menjadi kewilayahan
10. Peningkatan partisipatif masyarakat
11. Terjalinnya komunikasi dan sinkronisasi dalam mensinergiskan perencanaan
pembangunan
12. Memberikan keleluasaan kepada staf untuk berinovasi dan berkreasi dalam rangka
meningkatkan kinerjanya
Dari beberapa strategi di atas, kemudian ditetapkan prioritas strategi yang akan
ditempuh dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran menggunakan analisis tapisan yang
berdasarkan 9 (sembilan) indikator, yaitu: (a) waktu pelaksanaan strategi; (b) Besar
pengaruhnya dalam mencapai tujuan dan sasaran; (c) Biaya yang diperlukan; (d)
Pelaksanaan strategi memerlukan Pengembangan baru, perubahan yang konsekuen,
penyesuaian terhadap perundang-undangan, penambahan fasilitas dan penambahan tenaga
kerja / staf; (e) Pendekatan terbaik bagi pemecahan masalah; (f) akibat yang ditimbulkan
apabila salah dalam melaksanakan strategi; (g) Dampak yang timbul terhadap dinas-dinsa
lainnya; (h)Sensitivitas strategi terhadap aspek sosial, ekonomi dan politik
Berdasarkan hasil analisis tapisan yang telah dilakukan, menghasilkan rumusan 6
(enam) strategi utama dari 12 alternatif rencana strategi Bappeda tahun 2010-2015 yaitu :
1.
Peningkatan pemanfaatan teknologi data dan informasi
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
37/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 29
2. Peningkatan produk perencanaan yang implementatif
3. Peningkatan kualitas pelayanan dengan pola pendekatan pelayanan Prima
4. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM
5. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya
6.
Penerapan system reward and punishment yang berkeadilan
Dengan penjelasan, bahwa sesuai visi dan misi Bappeda Kabupaten Bandung pada
lima tahun kedepan, perlunya memanfaatkan teknologi data dan informasi yang sedang
dikembangkan seperti peningkatan Band With dari 1 MB menjadi 3 MB, pada jaringan
internet yang digunakan sebagai sarana informasi kepada masyarakat dan instansi lainnya
yang membutuhkan informasi perencanaan pembangunan daerah.
Perlunya menciptakan produk-produk perencanaan yang implementatif, yang dapat
menghasilkan output sesuai indikator kinerja kegiatan, yang menghasilkan capaian program
yang direncanakan, yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan berdampak pada
pembangunan daerah secara signifikan.
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan Bappeda, perlu dilakukan pendekattan
pelayanan prima yang handal (reliability), tanggap (responsif), dengan keyakinan
(confidence), peduli (empati), dan berwujud (tangible).
Untuk mewujudkan itu semua, perlu ditunjang dengan kapasitas sumber daya
manusia sesuai tugas dan fungsinya dan profesionalitas yang mempuni serta penerapan
system reward and punishment yang berkeadilan, sebagaimana yang tercantum dalam
Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010 –
2015.
2.4.1. Analisis Indikator Kinerja terhadap Capaian Sasaran Renstra Bappeda Kabupaten
Bandung
Analisis bertujuan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi dan sinergitas
pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra Bappeda Kabupaten Bandung, sesuai dengan
urusan yang menjadi kewenangan berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing bidang yang
ada di lingkungan Bappeda.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
38/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 30
Tabel 2.5
Indikator Kinerja terhadap Capaian keluaran (output) Renstra Bappeda
Kabupaten Bandung
No. Indikator Kinerja Capaian output Renstra Bappeda
Kabupaten Bandung
(1) (2) (3)
1 Meningkatnya kemampuan
pegawai di bidang perencanaan
dan evaluasi.
Jumlah pegawai yang memiliki keahlian
bidang perencanaan dan evaluasi
2 Meningkatnya peralatan kerja dan
perlengkapan perkantoran yang
memadai.
Prosentase pemenuhan peralatan dan
perlengkapan perkantoran
3 Meningkatnya pemenuhan
operasional perkantoran
Prosentase pemenuhan operasional
perkantoran
4 Meningkatnya ketepatan waktu
penyusunan dokumen
perencanaan
Prosentase ketepatan waktu penyusunan
dokumen perencanaan
5 Meningkatnya kesesuaian
program/kegiatan yang
direncanakan terhadap
program/kegiatan yang disepakati
dianggarkan
Prosentase kesesuaian program/kegiatan
yang direncanakan terhadap
program/kegiatan yang disepakati
dianggarkan
6 Meningkatnya capaian
pelaksanaan tahapan evaluasi
pembangunan
Prosentase capaian pelaksanaan tahapan
evaluasi pembangunan
7 Meningkatnya kesesuaian
pemanfaatan ruang terhadap
rencana tata ruang wilayah
Prosentase Implementasi pemanfaatan
ruang terhadap Perda Tata ruang
8 Meningkatnya pelayanan
perkantoran sesuai standar
operasional prosedur berlaku
Prosentase pemenuhan pelayanan
administrasi perkantoran
9 Meningkatnya pemanfaatan hasil
penelitian dan pengembangan
Jumlah hasil penelitian dan
pengembangan
Prosentase pemanfaatan Data hasil
penelitian dalam penunjang penyusunan
perencanaan pembangunan daerah.
10 Meningkatnya jumlah jenis dan
pemanfaatan data statistik daerah
Jumlah dan jenis data statistik daerah
Prosentase implementasi pemanfaatan
produk data statistik daerah
11 Meningkatnya kelengkapan data
spasial/peta digital dan analog
Prosentase pengolahan data spasial/peta
analog
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
39/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 31
Berdasarkan data diatas, dapat kita sampaikan bahwa sasaran rencana strategis
Bappeda Kabupaten Bandung tahun 2010 – 2015 dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas
pelayanan bagi masyarakat (publik) perlu dilakukan dengan pendekatan pelayanan yang
prima yang handal (reliability), tanggap (responsif), dengan keyakinan (confidence), peduli
(empati), dan berwujud (tangible) dan memanfaatkan teknologi data dan informasi yang
sedang dikembangkan, sehingga menghasilkan produk-produk perencanaan dan dokumen
pendukung perencanaan serta hasil-hasil penelitian yang lebih implementataif. Pencapaian
produk-produk perencanaan yang implementatif, perlu dukungan manajemen (pimpinan)
dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia sesuai tugas dan fungsinya dan
profesionalitas yang mempuni serta penerapan system reward and punishment yang
berkeadilan.
2.4.2 Analisis terhadap RTRW Kabupaten Bandung
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau
aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung
atau budidaya.
Untuk melihat wilayah sebagai kesatuan geografis, perlu dilakukan kajian terhadap
Rencana Tata Ruang Kabupaten mengingat bahwa dalam suatu ruang yang digunakan
terdapat 3 stakeholders pemerintahan yang terlibat yaitu pemerintah, pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten.
Dalam tabel 2.4.2 di bawah ini, terdapat perbandingan antara Renstra Struktur Ruang
dengan Struktur Ruang saat ini yang hasilnya terdapat kesamaan bahwa pola pembangunan
ruang masih berdasarkan kepada Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dengan beberapa indikasi
program seperti pola hunian vertikal, peningkatan cakupan sistem pelayanan air bersih, air
limbah serta persampahan. Selain itu pola struktur ruang juga dititikberatkan pada Pusat
Kegiatan Wilayah yang ada di Kabupaten Bandung, sedangkan untuk Pusat Kegiatan Lokal
Perkotaan dan Perdesaan masih menitikberatkan kepada peningkatan infrastruktur dasar
permukiman.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
40/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 32
Tabel 2.6
Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
No.
Rencana
Struktur
Ruang
Struktur Ruang
Saat ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan Bappeda
1. Pengembang
an WP
Soreang-
Kutawaringin
-Katapang
dengan
pusat Kota
Soreang
Pengembangan
WP Soreang-
Kutawaringin-
Katapang dengan
pusat Kota
Soreang
- Penataan Sarana
dan prasarana
pemerintahan dan
perkotaan skala
kabupaten
- Perdagangan untuk
mengatasi
pengalihan
perdagangan dariKota Bandung
- Jasa yang
mendukung
kegiatan fungsi
wilayah , baik skala
WP maupun skala
Kabupaten
- Pembangunan
industri pada zone-
zone industri yangada (infiling) da
diarahkan untuk
menjadi kawasan
industri
- Pengembangan
pertanian sawah
irigasi teknis
sebagai lumbung
padi Metropolitan
Bandung- Pengembangan
ekowisata di
Ciwidey, Pasir
Jambu, dan
Rancabali
- Pengembangan
industri yang
mendukung
pertanian
(agroindustri)
Kecamatan Soreang,
Kutawaringin,
Ciwidey, Rancabali,
Pasir Jambu,dan
Katapang
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
41/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 33
No.
Rencana
Struktur
Ruang
Struktur Ruang
Saat ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan Bappeda
- Pengembangan
agropolitan
Ciwidey,
Pasirjambu, dan
Rancabali
2. Pengembang
an WP
Baleendah
dengan
pusat Kota
Baleendah
Pengembangan
WP Baleendah
dengan pusat
Kota Baleendah
- Penataan sarana
dan prasarana
perkotaan
- Pengembangan
permukiman
- Pembangunan
industri pada zone-
zone industri yang
sudah ada (infiling)
dan diarahkan
untuk menjadi
kawasan industri
- Pengembangan
pertanian sawah
irigasi di Baleendah
dan Bojongsoang
- Pengembangan
perikanan di
Bojongsoang
- Pengembangan
pendidikan dan
kegiatan soaial
Kecamatan
Baleendah,
Dayeuhkolot, dan
Bojongsoang
3. Pengembang
an WP
Banjaran
dengan
pusat KotaBanjaran
Pengembangan
WP Banjaran
dengan pusat
Kota Banjaran
- Penataan sarana
dan prasarana
perkotaan
- Pengembangan
permukiman
- Pembangunan
industri pada zone-
zone industri yang
sudah ada
(infiling)dan
diarahkan untuk
menjadi kawasan
industri
- Pengembangan
pertanian sawah
Kecamatan Cimaung,
Pangalengan, Arjasari.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
42/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 34
No.
Rencana
Struktur
Ruang
Struktur Ruang
Saat ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan Bappeda
irigasi teknis
sebagai lumbung
padi Metropolitan
Bandung
- Pengembangan
ekowisata di
Pangalengan dan
Cimaung
- Pengembangan
agropolitan di
Kecamatan
Pangalengan
- Pengembangan
agroforestry di
Kecamatan
Arjasari,Cimaung,
dan Pangalengan
- Peternakan sapi
perah dan kegiatan
ikutannya di
Kecamatan
Pangalengan4. Pengembang
an WP
Majalaya
dengan
pusat Kota
Majalaya
Pengembangan
WP Majalaya
dengan pusat
Kota Majalaya
- Pengembangan
Permukiman
- Pengembangan Jasa
serta perdagangan
grosir
- Pengembangan
industri pada zone-
zone industri yang
sudah ada dan
diarahkan untukmenjadi kawasan
industri
- Pengembangan
pertanian
- Pengembangan
agroforestry di
Kecamatan
Paseh,Kertasari,
Paseh dan Ibun
- Pengembangan
Kecamatan Majalaya,
Ciparay, Solokanjeruk,
Pacet, Kertasari,
Paseh dan Ibun
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
43/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
44/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
45/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 37
No.
Rencana
Struktur
Ruang
Struktur Ruang
Saat ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan Bappeda
Margaasih Perdagangan dan
Pariwisata
11.
Rencana
sistem
prasarana
transportasi
- Meningkatkan
pelayanan jaringan
transpotasi wilayah
Kecamatan Se -
Kabupaten Bandung
12. Rencana
Pengembang
an Sistem
Jaringan
Jalan
- Jaringan jalan
Nasional
- Jaringan jalan
Kabupaten
- Jaringan jalan
lokal/desa
- Peningkatan Jalan
Arteri Primer (Jalan
Nasional) Yaitu
Cileunyi- Cicalengka
– Nagreg
- Peningkatan Jalan
Kolektor Primer 1
(Jalan Nasional)
yaitu Cileunyi –
Sumedang
- Peningkatan Jalan
Kolektor Primer 2
(Jalan Provinsi)
- Peningkatan Jalan
Kolektor Primer 3
(jalan Provinsi)
- Peningkatan Jalan
Kolektor Primer 4
(jalan Kabupaten)
- Peningkatan
Jaringan Jalan
Sekunder (Jalan
Kabupaten)
- Pembangunan Jalan
Baru Arteri Primer
(Jalan Nasional)- Pembangunan Jalan
Baru Kolektor
Primer 1 (Jalan
Nasional) yaitu
Cileunyi –
Sumedang
- Pembangunan Jalan
Baru Kolektor
Primer 2 (Jalan
Provinsi)
Kecamatan Cileunyi,
Cicalengka, Nagreg,
Majalaya,
Bojongsoang, Soreang
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
46/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 38
No.
Rencana
Struktur
Ruang
Struktur Ruang
Saat ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan Bappeda
- Pembangunan Jalan
Baru Kolektor
Primer 3 (jalan
Provinsi)
- Pembangunan Jalan
Baru Kolektor
Primer 4 (jalan
Kabupaten)
- Pembangunan Jalan
Baru Kolektor
Primer (jalan
Kabupaten)
- Pembangunan Jalan
Baru Jaringan Jalan
Sekunder (jalan
Kabupaten)
- Pembangunan Jalan
Tol terdiri dari jalan
tol Soreang atau
Jalan Akses tol
pasirkoja, Tol
Ujungberung,Gedebage,
Majalaya (tol
Tegalluar) dan Jalan
Tol Cileunyi,
Sumedang Dauan
13. Rencana
Pengembang
an Sistem
Angkutan
dan terminal
- Sistem
Angkutan
perkotaan
- Sistem
AngkutanPedesaan
- Penataan angkutan
umum
- Pengembangan
sistem angkutan
massal- Pengembangan
Terminal dan sub
terminal
Kecamatan Se-
Kabupaten Bandung
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
47/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 39
No.
Rencana
Struktur
Ruang
Struktur Ruang
Saat ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan Bappeda
14. Pengembang
an sistem
jaringan
irigasi
- Jaringan
irigasi primer,
sekunder,
tersier, desa
- Penambahan
prasarana jaringan
dan peningkatan
fungsi jaringan
dengan cara
rehabilitasi
dilakukkan untuk
mempertahankan
dan meningkatkan
produksi tanaman
pangan khususnya
padi
Kecamatan Se-
Kabupaten Bandung
15. Rencana
Pengembang
an sistem
drainase
- Sungai,
drainase jalan
dan drainase
permukiman
- Normalisasi
jaringan drainase
yang ada
- Pembangunan dan
pengembangan
kolam retensi di
kawasan perkotaan
- Pembangunan
sumur resapan di
kawasan perkotaan- Pembangunan dan
pengembangan
jaringan drainase di
kawasan perkotaan
- Pembuatan
embung penahan
aliran yang tersebar
pada beberapa
anak sungai
Kecamatan Se-
Kabupaten Bandung
16. Rencanautama
sistem
penyediaan
air bersih
- Pembangunansistem baru untuk
melayani daerah
yang belum
terlayani
- Peningkatan
kapasitas produksi
Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM)
dan menurunkan
kehilangan air
Kecamatan Cileunyi,Soreang,
Kutawaringin,
Ciparay, Paseh,
Cicalengka,
Rancaekek,
Cikancung, Ciwidey,
Pasir Jambu.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
48/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 40
No.
Rencana
Struktur
Ruang
Struktur Ruang
Saat ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan Bappeda
- Perbaikan dan
rehabilitasi sistem
- Sistem penyediaan
air trasmisi sn
distribusi bersih
regional akan
dikembangkan di
kecamatan
Cileunyi,Soreang,Ku
tawaringin,Ciparay,
Paseh,Cicalengka,
Rancaekek,Cikancung,Ciwidey,
dan Pasir Jambu.
- Pelayanan air bersih
di kawasan
perkotaan dikelola
PDAM, sedangkan
untuk kawasan
perdesaan dikelola
oleh Badan
Pengelola Air BersihPedesaan
- Meningkatkan
Pelayanan Sistem
Distribusi Perpipaan
di kawasan
perkotaan
- Mengembangkan
sistem Jaringan
Pelayanan Lintas
Wilayah- Upaya pengelolaan
sumber air yang
ada, pemanfaatan
sumber air baku
dan peningkatan
jaringan distribusi
17. Rencana
pengembang
an dan
peningkatan
-Waduk dan
embung
Kabupaten
Bandung
- Pembangunan
Waduk Sukawana,
34.082 m3/hari
- Pembangunan
Kecamatan Se-
Kabupaten Bandung
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
49/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
50/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 42
No.
Rencana
Struktur
Ruang
Struktur Ruang
Saat ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan Bappeda
Patrol (kecamatan
Kutawaringin)
18. Rencana
pengembang
an prasarana
dan sarana
energi dan
telekomunik
asi
- Pengelolaan energi
panas bumi,
jaringan listrik dan
telepon
- Penambahan
kapasitas jaringan
listrik sesuai dengan
arah
pengembangan- Peningkatan luas
daerah dan kualitas
pelayanan serta
menggunakan
teknologi terkini
Kecamatan Se-
Kabupaten Bandung
19. Pengembang
an Fasilitas
Pengolahan
Sampah
- Diarahkan di Legok
Nangka atau Citiis
Kecamatan Nagreg,
babakan kecamatan
Ciparay.- Pengelolaan limbah
batubara diarahkan
di kecamatan
Majalaya dan
Cikancung
- Lokasi stasiun
peralihan antara
sampah diarahkan
di Kecamatan
Soreang,Bojongsoang,
Majalaya
- Pengaturan
pengelolaan
sampah diatur lebih
rinci dalam
masterplan
persampahan
Kecamatan Nagreg,
Ciparay, Majalaya,
Cikancung,
Bojongsoang, Soreang
dan Majalaya.
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
51/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 43
No.
Rencana
Struktur
Ruang
Struktur Ruang
Saat ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan Bappeda
20. Rencana
pengembang
an sistem air
limbah
- Pengembangan
sistem pengelolaan
limbah domestik
secara off site pada
daerah-daerah yang
secara teknis
memungkinkan dan
ekonomis
- Pada daerah
perkotaan yang
padat dan atau
kumuhmenggunakan
sistem pengelolaan
limbah domestik
secara off site bila
memungkinkan dan
ekonomis
- Perencanaan dan
pembangunan
instalasi
pengolahan airlimbah tinja baru
apabila beban
instalansi
pengolahan limbah
tinja Cibeet dan
Babakan telah
melewati batas
kapasitas
- Revitalisasi dan
optimalisasipenggunaan
instalasi
pengolahan air
limbah Soreang
- Peningkatan
kesadaran
masyarakat untuk
mau membangun
dan menggunakan
MCK baik pribadi
Kecamatan Soreang,
Dayeuhkolot,
Banjaran, Arjasari,
Pameungpeuk,
Pameungpeuk,
Majalaya, Solokan
Jeruk,
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
52/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 44
No.
Rencana
Struktur
Ruang
Struktur Ruang
Saat ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan Bappeda
maupun umum
untuk mengurangi
beban limbah
domestik di badan
air penerima
- Pembangunan
kawasan
permukiman baru
wajib memiliki
sistem penyaluran
air limbah off site,
apabila belumtersedia maka
harus ditunjang
oleh sistem
penyaluran air
limbah komunal
- Untuk wilayah
dengan jumlah
industri yang padat
diarahkan melalui
pembangunan IPALterpusat yang
dibagi menjadi 4
(empat) kelompok
wilayah
1. Kelompok
wilayah
Dayeuhkolot
dilayani
sebagian oleh
IPAL Cisirung2. Kelompok
wilayah
Banjaran
melayani
industri di
kecamatan
Banjaran,
Arjasari dan
Pameungpeuk.
3.
Kelompok
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
53/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 45
No.
Rencana
Struktur
Ruang
Struktur Ruang
Saat ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
pada Periode
Perencanaan
Berkenaan
Arahan Lokasi
Pengembangan
Pelayanan Bappeda
wilayah
Rancaekek
melayani
industri di
Kecamatan
Rencaekek
4. Kelompok
wilayah
Majalaya
melayani
industri di
KecamatanMajalaya dan
Solokan Jeruk.
- Untuk wilayah
dengan industri
yang terpencar
melalui
pembangunan IPAL
individual.- Pengelolaan air
limbah di luar
kegiatan industri
untuk kegiatan yang
sama dan /atau
karakteristik air
limbahnya sejenis
dan/atau lokasinya
berdekatan
dilakukan secaraterpusat, untuk
kegiatan lain
dilakukkan secara
individual
21. Pemenuhan
terhadap
kebutuhan
fasilitas
sosial dan
fasilitas
- Dialokasikan sesuai
dengan hirarhi
fasilitas sosial dan
fasilitas umum
tersebut serta
dengan kapasitas
Kecamatan Se-
Kabupaten Bandung
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
54/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
55/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 47
Tabel 2.7
Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
No.
Rencana
Pola Ruang
Guna Lahan
Ruang saat ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang pada
Periode Perencanaan
Berkenaan
Arahan lokasi
pengembangan
Pelayanan Bappeda
1. Kawasan
Lindung
Kawasan
Lindung
1. Perlindungan dan
observasi Hutan
2. Rehabilitasi dan
Pemulihan Hutan
3. Menjaga dan
mempertahankan
hutan lindung.
4. Menjaga dan
mempertahankan
konservasi air tanahdan resapan air.
5. Penyelamatan dan
pembinaan kawasan
perlindungan
setempat.
6. Menjaga dan
mempertahankan
fungsi kawasan
pelestarian alam.
7.
Pengendalian kawasanrawan bencana.
Kabupaten Bandung
2. Kawasan
Budidaya
Berfungsi
Lindung
Kawasan
Budidaya
Berfungsi
Lindung
1. Pengembangan
budidaya tanaman
tahunan dengan
mempertimbangkan
konservasi lahan pada
hutan produksi
terbatas dan hutan
rakyat
WP. Cimenyan -
Cilengkrang
3. KawasanBudidaya
Pertanian
KawasanBudidaya
Pertanian
1.
Pengendalianpemanfaatan kawasan
pertanian lahan
basah, diarahkan
untuk memenuhi
kebutuhan pangan
serta peningkatan
produksi
2. Pengendalian
pemanfaatan kawasan
budidaya pertanian
-WP. Soreang -Kutawaringin –
Katapang
-WP. Baleendah
-WP. Banjaran
-WP. Majalaya
-WP. Cicalengka
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
56/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
57/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 49
2.4.3. Analisis terhadap KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)
Kajian Lingkungan Hidup Strategis atau yang lebih dikenal dengan KLHS adalah proses
mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam
pengambilan keputusan terhadap kebijakan, rencana dan/atau program. Tujuan
penyelenggaraan KLHS adalah memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
rencana dan program. KLHS sendiri memuat kajian tentang :
1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan;
2. Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup;
3. Kinerja layanan/jasa ekosistem;
4.
Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan
6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
Ruang Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung belum mengacu pada KLHS.
Tetapi dokumen perencanaan pembangunan di Kabupaten Bandung meliputi Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Daerah 2005 -2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah 2010 – 2015
dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) telah memasukkan unsur kelestarian
Lingkungah Hidup pada setiap dokumennya, sebagaimana dalam analisis isu strategis
tentang lingkungan dan penanganan bencana disampaikan dalam penanganan banjir dan
genangan masih diperlukan peningkatan efektivitas program dan partisipasi masyarakat
dalam mematuhi peraturan perundangan yang ada. Masih tingginya degradasi dan
longsoran-longsoran tebing yang diakibatkan oleh arus sungai yang cukup deras dan daerah
konservasi yang mulai mengalami penurunan fungsi, sedangkan daerah hilir sungai sudah
menunjukkan adanya abrasi yang cenderung membentuk badan sungai menjadi lebar dan
dangkal. Seluruh dokumen perencanaan yang terbentuk mengisyaratkan kepada para
perencana Bappeda, senantiasa memperhatikan kelestarian Lingkungan Hidup karena
lingkungan hidup merupakan bagian dari penyelesaian masalah-masalah pembangunan
daerah. Alasan lain nya adalah karena lingkungan hidup merupakan urusan wajib yang
tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
58/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 II - 50
Kabupaten/Kota. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kelestarian lingkungan hidup
merupakan salah satu bagian rencana aksi daerah (RAD) Millenium Development Goals,
sesuai yang diamanatkan Inpres No.3 Tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Yang
Berkeadilan, dan saat ini Bappeda Kabupaten Bandung sedang mempersiapkan penyusunan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
59/88
8/18/2019 Renstra Bappeda 2011-2015 Yy
60/88
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung 2010-2015 III - 2
Suatu kondisi/kejadian yang menjadi permasalahan, apabila tidak diantisipasi dengan
faktor kekuatan yang ada, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar dan apabila tidak
ada tindakan yang dilakukan maka akan menimbulkan ancaman dan menghilangkan peluang
untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpi