RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021 Hal. 1 | 71
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 1 | 71
H a l . ii | 71
H a l . iii | 71
H a l . iv | 71
H a l . v | 71
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . vi | 71
KATA PENGANTAR
Komitmen pimpinan dan seluruh civitas Universitas Singaperbangsa Karawang
terhadap kemajuan institusi perguruan tinggi sangat tinggi, hal ini tercermin dari
kebijakan yang tertuang dalam Rencana Pengembangan Jangka Panjang (RPJP) tahun
2017—2041.
Dalam rangka menggapai visi UNSIKA tersebut, maka disusunlah rencana strategis
sebagai tuntunan bagi seluruh isntitusi yang ada di UNSIKA dalam melaksanakan
tridharma perguruan tinggi. Renstra UNSIKA merupakan panduan bagi seluruh unit
kerja dalam melaksanakan seluruh kegiatan.
Berdasarkan hal tersebut, maka mulai tahun 2017 disusunlah Rencana Strategis dan
program kerja tahunan yang isinya merupakan berbagai aspirasi di lingkungan
UNSIKA. Renstra dan program kerja ini dibuat dengan memberdayakan potensi
yang dimiliki sebagai pengejawantahan dari visi, misi, dan RPJP UNSIKA.
Rencana Strategis UNSIKA dibutuhkan sebagai acuan bagi aktivitas yang dapat
dievaluasi dan dikembangkan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan
sistem pendidikan nasional dan perkembangan pembangunan sumber daya manusia
khususnya di Kabupaten Karawang.
Karawang, Oktober 2017
Tim Penyusun Renstra UNSIKA
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . vii | 71
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Renstra UNSIKA ........................................... 2
1.3 Tujuan Penyusunan Renstra ............................................................................... 4
1.4 Sistematika Penyajian .......................................................................................... 4
BAB II ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS ............................................................. 6
2.1 Analisis Geografis................................................................................................. 6
2.2 Analisis Demografis ............................................................................................. 8
BAB III ANALISIS KONDISI UNSIKA ........................................................................... 11
3.1 Kondisi UNSIKA Saat Ini .................................................................................. 11
3.1.1 Sejarah UNSIKA ......................................................................................... 11
3.1.2 Struktur Organisasi UNSIKA .................................................................... 13
3.1.3 Capaian UNSIKA ....................................................................................... 15
3.2 Identifikasi Isu-Isu dan Penentu Keberhasilan ............................................... 17
3.3 Pemetaan dan Hasil Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal............... 18
3.4 Penetapan Posisi Organisasi Berdasarkan Analisis dan Strategi yang
Diambil ke Depan........................................................................................................... 24
BAB IV STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN .............................................................. 29
4.1 Visi, Misi, dan Tujuan ........................................................................................ 29
4.2 Tonggak–Tonggak Capaian Visi UNSIKA ..................................................... 31
4.3 Sasaran dan Program Strategis UNSIKA ........................................................ 35
BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN TAHUN 2017—2021 .................................... 44
5.1 Indikator Kinerja Utama Bidang Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian,
dan Pengabdian kepada Masyarakat ........................................................................... 44
5.2 Indikator Kinerja Utama Bidang Aksesibilitas dan Pemerataan Pendidikan
Tinggi bagi Masyarakat ................................................................................................. 54
5.3 Indikator Kinerja Utama Bidang Kerja Sama .................................................. 55
BAB VI PROYEKSI KEUANGAN DAN ANGGARAN ................................................ 57
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . viii | 71
6.1 Kerangka Pembiayaan ....................................................................................... 57
6.2 Asumsi-Asumsi yang Digunakan untuk Proyeksi Pendapatan Biaya ........ 61
6.2.1 Asumsi-Asumsi Makro .............................................................................. 61
6.2.2 Asumsi-Asumsi Mikro ............................................................................... 61
6.3 Proyeksi Pendapatan dan Belanja UNSIKA .................................................... 64
6.4 Estimasi Anggaran Biaya................................................................................... 69
6.4.1 Estimasi Anggaran Investasi ..................................................................... 70
BAB VII PENUTUP ............................................................................................................ 71
7.1 Langkah-Langkah Implementasi ...................................................................... 71
7.2 Sistem Pemantauan dan Evaluasi ..................................................................... 72
7.2.1 Landasan Pelaksanaan .............................................................................. 72
7.2.2 Prinsip Pelaksanaan ................................................................................... 72
7.2.3 Sistematika Pemantauan dan Evaluasi .................................................... 73
7.2.4 Mekanisme Pelaksanaan ............................................................................ 73
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 1 | 71
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tujuan negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan
yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliknya. Untuk itu perguruan
tinggi bertugas untuk memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang
untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Mutu pendidikan yang baik akan
menciptakan lulusan yang memiliki keterampilan hidup sehingga memiliki
kemampuan untuk mengenal dan mengatasi masalah diri dan lingkungannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap perguruan tinggi harus selalu meningkatkan
kualitasnya, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang mempunyai daya saing
yang kuat baik di level lokal, nasional maupun internasional. Peningkatan daya saing
lulusan tidak dapat ditawar-tawar karena setiap negara harus siap menghadapi
globalisasi, yaitu kondisi saat tidak ada batas antar lulusan perguruan tinggi di dunia.
Jika tidak siap, lulusan perguruan tinggi di suatu negara tidak mampu bersaing
dengan lulusan luar negeri. Agar mampu menghasilkan lulusan bermutu tinggi,
setiap perguruan tinggi harus senantiasa memperbaiki mutu oraganisasinya serta
mandiri. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Ditjen Dikti mengeluarkan
kebijakan baru yaitu setiap perguruan tinggi dalam pengembangannya harus
mengacu kepada Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003–2010 dan
paradigma baru pengelolaan perguruan tinggi. Kebijakan Ditjen Dikti tersebut
menyebutkan adanya tiga komponen dasar yang strategis yaitu daya saing bangsa,
kesehatan organisasi dan otonomi. Ketiga komponen dasar ini saling terkait satu
sama lain, sehingga dalam pengembangan perguruan tinggi ketiganya tidak dapat
dipisahkan.
Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) terus melakukan beberapa
pembenahan dalam upaya peningkatan efisiensi kelembagaan. Pembenahan di
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 2 | 71
bidang kelembagaan ini didasarkan pada tiga pertimbangan (Anonimus,2005).
Pertama, Ditjen Dikti Depdiknas melalui HELTS menetapkan strategi jangka
panjang antara lain menciptakan kesehatan kelembagaan. Kedua, efisiensi
kelembagaan merupakan salah satu isu yang menjadi wacana bagi penyempurnaan
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Tinggi. Ketiga, efisiensi
kelembagaan merupakan tuntutan nyata yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan
perguruan tinggi, stakeholder dan pengguna jasa. Peningkatan efisiensi
kelembagaan ini akan bermuara pada efisiensi produktivitas lulusan.
Peningkatan efisiensi tentunya harus disertai oleh peningkatan daya saing lulusan
UNSIKA. Upaya peningkatan daya saing lulusan dapat dianalisis dari upaya
perbaikan PBM, kompetensi dosen, integritas kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler
dan peningkatan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Meskipun upaya-upaya
yang dilakukan telah mampu meningkatkan indeks prestasi kumulatif (IPK) lulusan,
namun masa tunggu lulusan dalam mendapatkan pekerjaan masih lama yaitu antara
satu tahun sampai dengan empat tahun. Untuk mengatasi masalah-masalah ini,
UNSIKA berupaya meningkatkan mutu lulusan melalui program-program softskill
dan lifeskill. Di samping itu, perlu adanya evaluasi pembelajaran mata kuliah
khususnya bahasa Inggris, kewirausahaan, komunikasi, dan aplikasi komputer serta
mata kuliah-mata kuliah yang menunjang keahlian lulusan. UNSIKA juga telah
berupaya menata organisasinya untuk meningkatkan daya saing institusi. Meskipun
terus melakukan upaya perbaikan, tetapi hasil pendidikan di UNSIKA belum sesuai
dengan yang diharapkan, yaitu membentuk lulusan yang mempunyai bukan saja
mutu intelektual tetapi juga watak, moral, sosial, dan fisik, atau dengan kata lain
lulusan UNSIKA cerdas secara komprehensif, yang meliputi cerdas spiritual, cerdas
emosional, cerdas sosial dan, cerdas kinestetis. Untuk mencapai hal tersebut,
disusunlah Rencana Strategis (Renstra) Universitas Singaperbangsa Karawang.
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Renstra UNSIKA
Penyusunan Rencana Strategis Universitas Singaperbangsa Karawang diperkuat
dengan dasar hukum undang-undang sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 3 | 71
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi;
c. Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2014 tentang Pendirian UNSIKA
sebagai Perguruan Tinggi Negeri;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum;
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66 Tahun 2006 tentang Rencana Bisnis
Anggaran;
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119 Tahun 2007 tentang Persyaratan
Administratif dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja Instansi
Pemerintah untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum;
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
j. Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres RI) Nomor 123 Tahun 2014
tertanggal 06 Oktober 2014 tentang Pendirian Universitas Singaperbangsa
Karawang;
k. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 8 Tahun
2017 tentang Statuta Universitas Singaperbangsa Karawang; dan
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 4 | 71
l. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 66 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Singaperbangsa
Karawang.
1.3 Tujuan Penyusunan Renstra
Tujuan pembuatan renstra ini adalah untuk:
a. memberikan satu kesatuan arah dalam pencapaian visi Unsika;
b. menjadi dasar strategis dalam pembuatan keputusan;
c. menjadi pedoman dalam pengembangan sistem dan pelaksanaan tridharma;
d. menjadi pedoman dalam pengembangan SDM, operasional, struktural dan
nonstruktural;
e. menjadi pedoman dalam pengembangan kelembagaan, baik di tingkat
universitas, fakultas, program studi, dan unit kerja lainnya, baik struktur
akademik maupun nonakademik;
f. menjadi pedoman dalam penjaminan mutu perguruan tinggi; dan
g. menjadi pedoman untuk pengembangan hubungan internal dan eksternal
kampus.
1.4 Sistematika Penyajian
Sistematika penulisan Renstra UNSIKA ini adalah sebagai berikut:
a. BAB I Pendahuluan
b. BAB II Analisis Lingkungan Strategis
c. BAB III Analisis Kondisi UNSIKA
d. BAB IV Strategi dan Arah Kebijakan
e. BAB V Program Pengembangan Tahun 2017–2021
f. BAB VI Proyeksi Anggaran
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 5 | 71
g. BAB VII Penutup
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 6 | 71
BAB II
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
2.1 Analisis Geografis
Universitas Singaperbangsa Karawang terletak di Kabupaten Karawang yang
berbatasan langsung dengan daerah-daerah penyangga Ibukota Jakarta, dimana
dunia industri berkembang sangat cepat. Kabupaten Karawang termasuk daerah
dataran yang relatif rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah antara 0-1.279
meter di atas permukaan laut, dan memilki luas wilayah 1.753,27 km2 atau 175.327
Ha, luas tersebut merupakan 4,72% dari luas Provinsi Jawa Barat (37.116,54 km2) dan
memiliki laut seluas 4 Mill 84,23 Km. Kabupaten Karawang berada di bagian utara
Provinsi Jawa Barat yang secara geografis terletak antara: 107º02’—107º40’ Bujur
Timur’; 5º56’—6º34’ Lintang Selatan. Secara administratif, Karawang mempunyai
batas–batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara batas alam, yaitu Laut Jawa; b.
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Subang; c. Sebelah Tenggara berbatasan
dengan Kabupaten Purwakarta; d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
Bogor dan Kabupaten Cianjur; e. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bekasi.
Dengan luas wilayah 1.753,27 km2 atau 3,73 persen dari luas Provinsi Jawa Barat,
Karawang merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan subur di Jawa Barat,
sehingga sebagian besar lahannya digunakan untuk pertanian. Bentuk tanah di
Kabupaten Karawang sebagian besar berbentuk dataran yang relatif rata dengan
variasi antara 0—5 m di atas permukaan laut. Hanya sebagian kecil wilayah yang
bergelombang dan berbukit–bukit dengan ketinggian antara 0— 1200 m di atas
permukaan laut. Wilayah Kabupaten Karawang sebagian besar tertutup dataran
pantai yang luas yang terhampar di bagian pantai Utara dan merupakan batuan
sedimen yang dibentuk oleh bahan–bahan lepas, terutama endapan laut dan
alluvium vulkanik. Di bagian tengah ditempati oleh perbukitan, terutama dibentuk
oleh batuan sedimen, sedangkan di bagian Selatan terletak Gunung Sanggabuana
dengan ketinggian ±1.291 m di atas permukaan laut. Sesuai dengan bentuk
morfologinya, Kabupaten Karawang terdiri dari dataran rendah dengan curah hujan
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 7 | 71
tahunan berkisar antara 39—337 mm/tahun. Kabupaten Karawang dilalui oleh aliran
sungai yang melandai ke arah Utara yaitu Sungai Citarum dan merupakan pemisah
antara Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi, sedangkan Sungai Cilamaya
merupakan batas wilayah dengan Kabupaten Subang. Selain sungai, terdapat juga 3
buah saluran irigasi yang besar yaitu Saluran Induk Tarum Utara, Saluran Induk
Tarum Tengah dan Saluran Induk Tarum Barat yang dimanfaatkan untuk pengairan
sawah, tambak dan keperluan Industri. Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi
oleh keadaan iklim, keadaan georografis dan perputaran/pertemuan arus udara.
Oleh karena itu, jumlah curah hujan sangat beragam menurut bulan. Wilayah
penggunaan lahan di Kabupaten Karawang sebagian besar terdiri dari areal
pesawahan dengan luas mencapai 89.614 Ha (51,11%), yang sebagian besar telah
didukung oleh sistem irigasi. Oleh karena itu Karawang dikenal sebagai lumbung
padi Jawa Barat.
Gambar 2.1 Peta wilayah administrasi Kabupaten Karawang
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 8 | 71
2.2 Analisis Demografis
Jumlah penduduk Kabupaten Karawang pada tahun 2012 sebesar 2.207.181 jiwa naik
41.185 jiwa dibanding pada tahun 2011, sejumlah 2.165.996 jiwa, dengan rata-rata laju
pertumbuhan penduduk 1,77% per tahun. Kepadatan penduduk adalah 1.094
jiwa/km2 (Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2015).
Pada tahun 2016 jumlah penduduk Kabupaten Karawang mencapai 2.295.778 jiwa.
Angka ini didapatkan dari hasil proyeksi dan angka tersebut masih sementara.
Penduduk laki-laki pada tahun 2016 berjumlah 1.177.310 jiwa dan penduduk
perempuan berjumlah 1.118.468 jiwa. Seks rasio penduduk Kabupaten Karawang
adalah 105,26 yang artinya penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan
penduduk perempuan. Dengan luas Kabupaten Karawang sebesar 1.753,27 km²
didapatkan kepadatan penduduk per km² sebesar 1.039 jiwa. Penduduk terbanyak
terdapat di Kecamatan Karawang Barat, yaitu sebesar 167.749 jiwa, kemudian disusul
Kecamatan Klari dengan jumlah penduduk sebesar 167.611 jiwa. Sedangkan, jumlah
penduduk terkecil berada di Kecamatan Tegalwaru dengan jumlah penduduk 36.850
jiwa.
Pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam mewujudkan kecerdasan
bangsa dan juga sebagai salah satu indikator dalam rangka meningkatkan status
sosial masyarakat. Peningkatan partisipasi bersekolah penduduk tentunya harus
diimbangi oleh tersedianya sarana fisik pendidikan dan tenaga pengajar/pendidik.
Pada tahun 2016 jumlah guru SD sebanyak 9.869 orang dan jumlah murid sebanyak
223.835 orang. Sehingga jika kita lihat besarnya rasio murid–guru tingkat SD yaitu
sebesar 23 murid setiap guru. Adapun di tingkat SMP, jumlah murid sebanyak 84.229
dan jumlah guru sebanyak 3.181 orang. Sementara rasio murid terhadap guru pada
tingkat SMP sebesar 26:1. Pada tingkat pendidikan SMA, jumlah murid sebanyak
31.047 orang dan jumlah guru sebanyak 1.248 orang. Sementara, rasio murid
terhadap guru sebesar 25:1. Pada tingkat pendidikan SMK, jumlah murid sebanyak
57.306 orang dan jumlah guru sebanyak 2.154 orang. Sementara, rasio murid
terhadap guru sebesar 27:1. Potensi sumber daya manusia yang cukup besar saat usia
sekolah menengah di Kabupaten Karawang ini merupakan aset bagi lembaga
pendidikan tinggi Universitas Singaperbangsa untuk dikelola secara baik sebagai
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 9 | 71
modal dasar pembangunan manusia. Data potensi calon mahasiswa di daerah
Purwasukasi pada tahun 2016 diperlihatkan oleh Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Potensi Calon Mahasiswa di Wilayah Purwasukasi Tahun 2016
No. Kota/Kabupaten Jumlah Sekolah Jumlah Siswa
SMA/MA SMK SMA/MA SMK Total
1. Kab. Karawang 68 113 31.047 57.306 88.353
2. Kab. Purwakarta 58 58 14.956 21.158 36.114
3. Kab. Subang 77 92 22.823 25.262 48.085
4. Kota Bekasi 163 172 41.404 63.894 105.298
5. Kab. Bekasi 146 151 48.894 60.776 109.670
Sumber: Data Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tingkat pertumbuhan ekonomi berada pada angka 6,12 persen tingkat inflasi (IHK)
yang berada pada 3,21 persen (BPS, 2017). Sedangkan, PDRB perkapita Kabupaten
Karawang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tabel 2.2 menunjukkan laju
pertubuhan PRDB dari tahun 2012—2015 dalam miliar rupiah.
Tabel 2.2 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Karawang (miliar rupiah),
2012–2015
No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014* 2015*
1. Pertanian, kehutanan, dan perikanan (4,2) 4,3 0,2 (0,0)
2. Pertambangan dan Penggalian (19,5) 3,2 2,0 (1,3)
3. Industri Pengolahan 6,8 8,4 5,3 4,0
4. Pengadaan listrik dan gas 5,1 3,9 6,0 (0,9)
5. Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah,
dan daur ulang
6,0 10,4 3,5 7,7
6. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor
10,4 9,2 11,2 9,6
7. Perdagangan Besar dan Eceran 2,8 8,4 4,3 5,8
8. Transportasi dan Pergudangan 7,2 4,0 8,3 9,4
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,9 8,1 6,4 9,8
10. Informasi dan Komunikasi 3,6 9,4 1.204,0 17,3
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 10 | 71
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 3,9 10,8 9,2 9,6
12. Real Estate 5,9 8,4 3,9 5,9
13. Jasa Perusahaan 7,4 5,1 4,3 9,0
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial
3,9 (1,1) 2,5 5,7
15. Jasa Pendidikan 15,7 14,8 18,9 14,8 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,0 2,9 8,7 14,1
17. Jasa Lainnya 10,2 7,5 6,1 8,5
18. Produk Domestik Regional Bruto 4,94 7,96 5,37 4,49
Sumber: Kabupaten Karawang dalam Angka, 2016
Keterangan: *) = angka sementara
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 11 | 71
BAB III
ANALISIS KONDISI UNSIKA
3.1 Kondisi UNSIKA Saat Ini
3.1.1 Sejarah UNSIKA
Universitas Singaperbangsa Karawang atau disebut “UNSIKA” adalah Perguruan
Tinggi Negeri Baru (PTN-B) sekaligus perguruan tinggi pertama yang didirikan di
Kabupaten Karawang, Jawa Barat. UNSIKA didirikan pada tanggal 02 Februari 1982
oleh Yayasan Pembina Perguruan Tinggi Pangkal Perjuangan. Perguruan tinggi ini
menggunakan nama Singaperbangsa yang diambil dari nama Raden Adipati
Singaperbangsa, pendiri Kabupaten Karawang dan Bupati Karawang yang pertama
di bawah Sultan Agung dari Mataram, dengan gelar Adipati Kertabumi III, yang
selanjutnya disebut Universitas Singaperbangsa Karawang atau disingkat UNSIKA.
Untuk meningkatkan pelayanan masyarakat bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat, maka sejak tanggal 06 Oktober 2014 UNSIKA beralih status
menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan diresmikannya oleh Bapak Presiden
RI Dr. H. Bambang Susilo Yudoyono, sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia
(Perpres RI) Nomor 123 Tahun 2014 tentang Pendirian Universitas Singaperbangsa
Karawang. UNSIKA sebagai PTN-B diiniasi oleh Bpk Gubernur Jawa Barat Dr. H.
Ahmad Heryawan, Lc., M.Si. dengan tujuan untuk membuat pusat peradaban baru
di wilayah utara Jawa Barat sebagai pintu gerbang Provinsi Jawa Barat.
Keberadaan Universitas Singaperbangsa Karawang untuk selanjutnya disebut
UNSIKA, tidak dapat dipisahkan dari keberadaan 4 (empat) sekolah tinggi yang
membentuknya, yaitu Sekolah Tinggi Hukum Pangkal Perjuangan (STHPP) yang
didirikan pada tahun 1965, Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan (STKIP),
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), dan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) yang
didirikan secara bersamaan pada tahun 1982. Keempat Sekolah Tinggi tersebut
melebur menjadi Universitas Singaperbangsa Karawang sejak tahun 1986 sesuai
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
0503/0/1986.
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 12 | 71
Sejak berdirinya STHPP pada tahun 1965 sampai terbentuknya UNSIKA tahun 2001,
UNSIKA merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang dibina oleh Yayasan
Pembina Perguruan Tinggi Pangkal Perjuangan Karawang (YPPTPP) yang
merupakan yayasan milik pemerintah daerah Kabupaten Karawang, dimana ketua
yayasannya ex-officio Bupati Karawang. Awalnya UNSIKA didirikan dengan tujuan
untuk meningkatkan sumber daya manusia dan mencerdaskan kehidupan
masyarakat Karawang, mengingat waktu itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
masyarakat Karawang termasuk yang sangat rendah di tingkat Jawa Barat, yaitu
peringkat 20 dari 22 Kabupaten/Kota.
Pada tahun 1986, YPPTPP sebagai pengelola UNSIKA menyusun Rencana Jangka
Panjang 25 tahun (periode 1986-2010) sebagai visinya “menjadi universitas yang
mandiri dan kompetitif di wilayah Jawa Barat”. Rencana ini dianggap telah tercapai
seiring dengan dikenalnya UNSIKA sebagai perguruan tinggi di Jawa Barat yang
dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa yang berasal dari wilayah di luar Karawang,
yaitu Purwakarta, Subang, Indramayu, Bekasi dan Kabupaten Bogor.
Pada tahun 2000, terjadi pergantian ketua yayasan di mana sebelumnya selalu Bupati
Kabupaten Karawang kepada salah seorang putra daerah, yaitu Mayor Jenderal
(Purn) Tayo Tarmadi. Hal ini disebabkan lahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang pemerintahan daerah di mana Bupati atau Kepala Daerah tidak
diperkenankan menjadi ketua yayasan. Sejak saat itu, UNSIKA mengubah visi, misi,
dan tujuan untuk “menjadi perguruan tinggi yang berdaya saing di tingkat nasional
tahun 2020”.
Pada tahun 2010, lahir gagasan Gubernur Jawa Barat Dr. H. Ahmad Heryawan, Lc.,
M.Si. untuk melakukan penegerian 4 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di
wilayah Jawa Barat, yaitu: Jawa Barat bagian Pantura Timur di Cirebon, Pantura
Barat di Bekasi, dan Jawa Barat bagian Barat Daya di Kota Sukabumi, dan Jawa Barat
bagian Barat Laut di Kota Tasikmalaya.
Mengingat Kota Bekasi tidak memiliki PTS yang berminat mengubah statusnya
menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN), maka UNSIKA menyambut kebijakan
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 13 | 71
Gubernur Jawa Barat tersebut melalui pemenuhan persyaratan-persyaratan alih
status dari PTS menjadi PTN. Hal ini dilakukan karena perubahan status menjadi
PTN merupakan kesempatan agar UNSIKA dapat lebih cepat mengembangkan
kualitas sehingga tercapai visi, misi, dan tujuannya menjadi perguruan tinggi maju
dan berdaya saing nasional. Upaya optimal UNSIKA membuahkan hasil pada
tanggal 06 Oktober 2014 dengan ditandatanganinya Peraturan Presiden Nomor 123
Tahun 2014 tentang Pendirian Universitas Singaperbangsa Karawang menjadi PTN.
Pada tahun 2016, setelah memasuki 2 (dua) tahun perubahan status UNSIKA menjadi
PTN, Visi UNSIKA (periode 2001-2020) dianggap sudah tidak relevan lagi mengingat
beberapa kondisi. Pertama, sejak penerimaan mahasiswa baru tahun 2015 reputasi
UNSIKA telah dikenal di tingkat nasional dan pendaftar mahasiswa berasal dari 23
provinsi yang ada di Indonesia sehingga disimpulkan bahwa visi menjadi perguruan
tinggi berdaya saing di tingkat nasional telah tercapai. Kedua, perkembangan
industri yang sangat pesat di Karawang merupakan peluang yang luas untuk
menjadikan UNSIKA sebagai peguruan tinggi yang lebih maju lagi. Oleh karena itu,
tahun 2017 dijadikan sebagai tonggak perubahan saat yang tepat untuk menyusun
visi, misi, tujuan, dan sasaran UNSIKA yang baru. Sudah barang tentu Rencana
Pengembangan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Strategis (Renstra), dan Rencana
Operasional (Renop) UNSIKA tentu harus mengalami perubahan sesuai
perkembangan zaman milenial era digital.
3.1.2 Struktur Organisasi UNSIKA
Struktur organisasi dan tata kelola Universitas Singaperbangsa Karawang PK-BLU
dikembangkan dari organisasi yang telah ada sesuai yang diatur dalam
Permenristekdikti Nomor 8 Tahun 2017 tentang Statuta Universitas Singaperbangsa
Karawang dan Permenristekdikti Nomor 66 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Universitas Singaperbangsa Karawang. Adapun Struktur Organisasi UNSIKA
saat ini disajikan pada Gambar 3.1.
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 14 | 71
Pimpinan Lembaga
REKTOR Senat
Satuan Pengawas Internal
Dewan Pertimbangan
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik
Wakil Rektor 2 Bidang Umum dan
Keuangan
Wakil Rektor 3 Bidang Kerja sama,
Kemahasiswaan, dan Alumni
LPPM(Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat)
LP3M(Lembaga Pengembangan
Pembelajaran dan Penjaminan Mutu)
BiroAkademik, Kemahasiswaan, Perencanaan,
Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat
BiroUmum dan Keuangan
Pusat Penelitian
PusatPengabdian kepada
Masyarakat
BagianAkademik dan
Kemahasiswaan
BagianPerencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat
BagianUmum
BagianKeuangan
Pusat Pengembangan
Pendidikan
Pusat Penjaminan Mutu
Subbagian Pendidikan
dan Evaluasi
Subbagian Registrasi,
Statistik, dan Kemahasiswaan
Subbagian Perencanaan
SubbagianKerja Sama dan
Hubungan Masyarakat
SubbagianTata Usaha, Tata Laksana,
Rumah Tangga, dan Barang Milik Negara
SubbagianKepegawaian dan Hukum
SubbagianAnggaran
SubbagianAkuntansi dan
Pelaporan
UPTPerpustakaan
UPT TIK
UPTBahasa
UPTLab. Dasar
Fakultas Hukum
Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
Fakultas Agama Islam
FakultasIlmu Komputer
FakultasTeknik
FakultasIlmu Sosial dan
Ilmu Politik
FakultasPertanian
FakultasIlmu
Kesehatan
Keterangan: Garis perintah Garis koordinasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi UNSIKA sebagai Satker
Pimpinan Lembaga
REKTOR Senat
Satuan Pengawas Internal
Dewan Pertimbangan
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik
Wakil Rektor 2 Bidang Umum dan
Keuangan
Wakil Rektor 3 Bidang Kerja sama,
Kemahasiswaan, dan Alumni
LPPM(Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat)
LP3M(Lembaga Pengembangan
Pembelajaran dan Penjaminan Mutu)
BiroAkademik, Kemahasiswaan, Perencanaan,
Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat
BiroUmum dan Keuangan
Pusat Penelitian
PusatPengabdian kepada
Masyarakat
BagianAkademik dan
Kemahasiswaan
BagianPerencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat
BagianUmum
BagianKeuangan
Pusat Pengembangan
Pendidikan
Pusat Penjaminan Mutu
Subbagian Pendidikan
dan Evaluasi
Subbagian Registrasi,
Statistik, dan Kemahasiswaan
Subbagian Perencanaan
SubbagianKerja Sama dan
Hubungan Masyarakat
SubbagianTata Usaha, Tata Laksana,
Rumah Tangga, dan Barang Milik Negara
SubbagianKepegawaian dan Hukum
SubbagianAnggaran
SubbagianAkuntansi dan
Pelaporan
UPTPerpustakaan
UPT TIK
UPTBahasa
UPTLab. Dasar
Fakultas Hukum
Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
Fakultas Agama Islam
FakultasIlmu Komputer
FakultasTeknik
FakultasIlmu Sosial dan
Ilmu Politik
FakultasPertanian
FakultasIlmu
Kesehatan
Keterangan: Garis perintah Garis koordinasi
UPTKantor Urusan Internasional
UPTPengembangan
Bisnis
UPTPengembangan
Karir dan Kewirausahaan
UPTPenerimaan
Mahasiswa Baru
Pascasarjana
Lembaga Sertifikasi
Profesi
Gambar 3.2 Struktur Organisasi UNSIKA sebagai PK-BLU
Pola struktur organisasi tata kelola UNSIKA seperti pada Gambar 3.1 terdiri dari: (1)
Dewan Pertimbangan, (2) Senat Akademik Universitas, (3) Rektor dan Wakil Rektor,
(4) Satuan Pengawas Internal (SPI), (5) Fakultas dan Pascasarjana, (6) Lembaga, (7)
Biro, dan (8) Unit Pelaksana Teknis (UPT).
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 15 | 71
Sebagai PK-BLU nantinya, dalam rangka implementasi Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (PK-BLU), maka struktur organisasi dan tata kelola UNSIKA
perlu disesuaikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU),
sehingga UNSIKA memiliki kebebasan untuk mengelola keuangannya sendiri. Oleh
karena itu, terdapat beberapa organ-organ yang ditambahkan, seperti diperlihatkan
pada Gambar 3.2. Organ-organ yang nantinya diadakan merupakan hasil
pengembangan dari organ yang ada sebelumnya. Adapun organ hasil
pengembangan yaitu adalah 1). UPT Kantor Urusan Internasional, 2). UPT
Pengembangan Bisnis, 3). UPT Pengembangan Karier dan Kewirausahaan, 4) UPT
Penerimaan Mahasiswa Baru, 5) Lembaga Sertifikasi Profesi, dan 6) UPT Kesehatan,
Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L).
3.1.3 Capaian UNSIKA
Tabel 3.1 Status Akreditasi Program Studi di UNSIKA Tahun 2015—2016
No. Status Akreditasi 2015 2016
1 Akreditasi A 0 0
2 Akreditasi B 16 16
3 Akreditasi C 7 7
4 Belum Akreditasi 3 3
Total 26 26
Tabel 3.2 Jumlah Mahasiswa yang Mendaftar dan Registrasi di UNSIKA Tahun 2015—2016
Prodi Mendaftar Registrasi
2015 2016 2015 2016
D3 Akuntansi 0 0 0 0
D3 Kebidanan 116 97 78 74
D3 Teknik Mesin 0 0 0 0
S1 Agroteknologi 1070 1265 123 161
S1 Akuntansi 1045 1961 218 330
S1 Ilmu Hukum 799 1228 176 276
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 16 | 71
S1 Ilmu Komunikasi 897 1784 152 201
S1 Ilmu Pemerintahan 779 1488 168 227
S1 Manajemen 1403 3006 265 435
S1 Manajemen Pend. Islam 98 102 84 82
S1 Pend. Bhs & Sastra Indonesia 867 1149 176 239
S1 PIAUD 28 21 30 17
S1 Pendidikan Agama Islam 119 157 93 133
S1 Pendidikan Bahasa Inggris 763 907 183 215
S1 Pendidikan Luar Sekolah 94 263 39 55
S1 Pendidikan Matematika 515 922 140 169
S1 Penjaskes & Rekreasi 684 448 193 168
S1 Teknik Elektro 421 803 122 153
S1 Teknik Industri 753 1550 151 171
S1 Teknik Informatika 1361 2212 159 241
S1 Teknik Mesin 496 996 114 135
S2 Ilmu Hukum 65 21 48 19
S2 Manajemen 98 85 85 68
S2 Pendidikan Agama Islam 0 67 0 57
Total 12471 20532 2797 3626
Tabel 3.3 Jumlah Lulusan UNSIKA Tahun 2013—2016
Program Studi 2013 2014 2015 2016
D3 Akuntansi 48 2 33 68
D3 Kebidanan 85 111 24 98
D3 Teknik Mesin 16 16 42 49
S1 Agribisnis 0 0 0 0
S1 Agroteknologi 41 53 80 40
S1 Akuntansi 60 21 88 127
S1 Ilmu Hukum 83 35 84 161
S1 Ilmu Komunikasi 13 9 24 54
S1 Ilmu Pemerintahan 30 13 56 60
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 17 | 71
S1 Manajemen 80 36 118 162
S1 Manajemen Pend. Islam 0 0 0 0
S1 Pend. Bhs & Sastra Indonesia 0 0 0 0
S1 Pend. Guru Raudatul Athfal 0 0 0 0
S1 Pendidikan Agama Islam 100 26 82 92
S1 Pendidikan Bahasa Inggris 207 14 292 248
S1 Pendidikan Luar Sekolah 22 2 23 19
S1 Pendidikan Matematika 188 3 189 158
S1 Penjaskes & Rekreasi 359 79 246 176
S1 Teknik Elektro 0 0 0 0
S1 Teknik Industri 23 37 97 139
S1 Teknik Informatika 70 83 71 154
S1 Teknik Mesin 7 17 27 67
S2 Ilmu Hukum 0 0 0 38
S2 Manajemen 36 49 57 43
S2 Pendidikan Agama Islam 0 0 0 0
Total 3481 2620 3648 3969
3.2 Identifikasi Isu-Isu dan Penentu Keberhasilan
Situasi dunia saat ini terus berubah dengan cepat, kompleksitas problematika setiap
elemen berada dalam interdependensi yang erat, kait-mengkait dan saling
memengaruhi. Menyadari bahwa lingkungan bisnis pendidikan tinggi makin
kompetitif, Unsika memerlukan tipe manajemen yang tidak hanya merespon
perubahan yang akan terjadi di masa mendatang, tetapi juga perlu menciptakan masa
depan yang lebih baik melalui perubahan-perubahan yang dilaksanakan sedini
mungkin.
Tantangan yang dihadapi universitas saat ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah
mengembangkan pola pembiayaan yang bersifat kompetitif dalam mendanai
penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi. Pendanaan didasarkan pada usulan
kegiatan yang rasional dengan justifikasi yang kuat terhadap kinerja yang dicapai.
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 18 | 71
Kebijakan ini sampai pada derajat tertentu menempatkan penyelenggara pendidikan
tinggi pada posisi dilematis. Di lain pihak, biaya pendidikan meningkat seiring
dengan tuntutan kompetensi pada tataran global. Untuk menghasilkan lulusan yang
memenuhi standar kompetensi pasar kerja dan berdaya saing diperlukan biaya besar.
Dana masyarakat tidak secara signifikan dapat membantu, sementara pasar
membutuhkan pelayanan pendidikan tinggi yang lebih baik dalam rangka menjamin
kualitas luarannya.
Isu-isu penting yang berkembang sehubungan dengan posisi dan peranan Unsika,
seperti paparan berikut ini.
a. Isu kompetensi dan kualifikasi tenaga kerja. Kompetensi dan kualifikasi
tenaga kerja yang dibutuhkan dunia kerja berubah seiring perkembangan
teknologi. Masyarakat memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap kualitas dan
kompetensi lulusan perguruan tinggi, termasuk aspek soft skills.
b. Isu keadilan sosial, meliputi tuntutan masyarakat kepada Unsika agar lebih
peduli dalam akses pendidikan tinggi secara luas dan merata.
c. Isu otonomi daerah, di mana Unsika dituntut untuk menemukan potensi-
potensi lokalnya untuk dikembangkan menjadi kekuatan global. Unsika
dapat menjadi aktor penggerak bagi pengembangan otonomi daerah dengan
kontribusi yang lebih besar pada pengembangan potensi lokal.
d. Isu lingkungan yang memberikan tantangan, sekaligus kesempatan kepada
Unsika untuk berperan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan
memperkecil dampak ekologis melalui pelaksanaan tridharma perguruan
tinggi.
3.3 Pemetaan dan Hasil Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
Pemetaan lingkungan merupakan kajian terhadap kekuatan, kelemahan yang
dimiliki Unsika saat ini, serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi Unsika di
masa yang akan datang.
a. Lingkungan Internal
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 19 | 71
Kekuatan
Komitmen pengembangan Unsika didukung semua elemen internal dan pihak
eksternal, khususnya alumni dan pemerintah daerah. Tersedianya lahan kampus
yang luas dan besarnya peluang kerja sama karena memiliki posisi strategis
berada di kawasan industri terbesar di ASEAN serta secara geografis berada di
Karawang sebagai kota penyangga ibu kota, Unsika berpeluang besar untuk
memacu pengembangan institusi. Demikian juga, jumlah dosen yang memadai
dan PNBP yang terus meningkat, rata-rata 30 persen/tahun, sangat
memungkinkan untuk peningkatan kualitas layanan kepada stakeholders.
Masih banyak strong point lain yang mendukung proses Unsika menuju BLU,
sebagaimana yang disajikan pada Tabel 3.4.
Kelemahan
Saat di Unsika belum ada program studi yang berakreditasi A, sementara masih
banyak yang terkreditasi C. Level pendidikan tenaga pendidik masih didominasi
oleh Magister, sedangkan dosen bergelar S3 sebanyak 25,25% dan belum
memiliki fleksibilitas dalam penggalangan dan pengelolaan anggaran karena
status sebagai PTN satker biasa. Kelemahan lain dapat dilihat dalam Tabel 3.4.
b. Lingkungan Eksternal
Peluang
Terdapat sejumlah kondisi yang berpotensi memberikan peluang bagi Unsika
untuk lebih berkembang dengan status BLU, yaitu: kondisi ekonomi regional
yang berkembang baik, kebijakan anggaran pendidikan 20 persen dari APBN
dan adanya kemungkinan kerja sama dengan berbagai pihak baik dalam negeri
mapun luar negeri. Demikian juga kedudukan geostrategis Unsika dan
posisinya sebagai market chalengger pendidikan tinggi di wilayah Jawa Barat
memungkinkan kerja sama dengan pemerintah daerah, maupun pemerintah
pusat dan luar negeri Selain itu, kawasan industri terbesar berada di Karawang
menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing Unsika di level nasional.
Peluang ini hanya bisa diambil apabila Unsika memiliki fleksibilitas dalam
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 20 | 71
penyelenggaraan organisasi dan sistem keuangan. Juga ada beberapa peluang
yang dapat menjadikan Unsika universitas unggulan di Indonesia.
Ancaman
Ancaman atau tantangan yang dihadapi Unsika adalah kompetisi antar
penyedia jasa pendidikan tinggi yang semakin intens pada level lokal, nasional,
dan regional. Untuk bisa berkompetisi, Unsika harus mencari alternatif status
organisasi dan pengelolaan keuangan yang fleksibel yaitu sebagai Badan
Layanan Umum (BLU). Sebenarnya, jika Unsika tidak ingin berkembang secara
progresif, mungkin posisi Unsika yang tetap sebagai Satker saat ini akan aman;
disamping karena kondisi geografis yang bersifat kepulauan dengan akses
transportasi yang terbatas. Kondisi ini menjadikan tidak dimungkinkannya
persaingan head to head dengan PTN di Jawa, Bali, dan NTB. Di sisi lain, jika
tidak diantisipasi, kondisi ini justru akan melemahkan mental pengelola Unsika
karena inisiatif berkembang menjadi rendah. Analisis lingkungan internal dan
eksternal dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Analisis SWOT merupakan salah satu teknik analisis yang digunakan untuk
menginterprestasikan wilayah perencanaan, khususnya dalam kondisi yang sangat
kompleks di mana faktor eksternal dan internal dipadukan dan memegang peranan
yang sama pentingnya. Penggambaran tiap elemen sesuai komponen- komponen
SWOT adalah meliputi sebagai berikut:
1. kekuatan (strength), yaitu mendeskripsikan kondisi dari tiap-tiap elemen yang
sudah ada dan dianggap sebagai suatu hal yang sudah baik;
2. kelemahan (weakness), yaitu mendeskripsikan hal-hal yang dianggap menjadi
permasalahan yang dapat menjadi hambatan;
3. peluang (opportunity), yaitu mendeskripsikan kondisi yang diperkirakan akan
terjadi dan dianggap berpeluang untuk digunakan dalam pengembangan
potensi; dan
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 21 | 71
4. ancaman (threat), yaitu mendeskripsikan kondisi yang diperkirakan akan
terjadi di masa mendatang.
Keempat variabel di atas dibagi menjadi dua variabel yaitu eksternal audit dan
internal audit. Eksternal audit adalah variabel di masa depan yang tidak dapat
dikendalikan, yang termasuk di dalamnya adalah Opportunity dan Threat sedangkan
untuk variabel internal audit yaitu variabel yang orientasinya masa kini dan bersifat
dapat dikendalikan, yang termasuk di dalamnya adalah Strength atau kekuatan dan
Weakness atau kelemahan.
SWOT juga digunakan untuk dapat menetapkan tujuan secara lebih realistis dan
efektif, serta merumuskan strategi dengan efektif pula. Dengan analisis SWOT ini
dapat diketahui apa saja potensi atau kekuatan yang dimiliki, kelemahan-kelemahan
yang ada, kesempatan terbuka yang dapat diraih dan juga ancaman yang mungkin
terjadi di masa yang akan datang. Kekuatan dan kesempatan terbuka sebagai faktor
positif dan kelemahan serta ancaman sebagai faktor negatif. Dengan demikian, maka
akan diperoleh semacam strategi inti atau core strategy yang prinsipnya:
1. strategi untuk memanfaatkan kekuatan dan kesempatan yang ada;
2. strategi untuk mengatasi ancaman yang ada; dan
3. strategi untuk memperbaiki kelemahan yang ada.
Dalam memanfaatkan SWOT, juga terdapat alternatif penggunaan yang didasarkan
dari kombinasi masing-masing aspek sebagai berikut:
1. Strategi SO (Strength—Opportunity)
Memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimal untuk meraih peluang (O).
2. Strategi ST (Strength—Threat)
Memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimal untuk mengantisipasi atau
menghadapi ancaman (T) dan maksimal menjadikan ancaman sebagai
peluang.
3. Strategi WO (Weakness—Opportunity)
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 22 | 71
Meminimalkan kelemahan (W) untuk meraih peluang (O).
4. Strategi WT (Weakness—Threat)
Meminimalkan kelemahan (W) untuk menghindari secara lebih baik dari
ancaman (T).
Berdasarkan analisis faktor lingkungan internanal dan eksternal yang telah dibahas,
dapat dihimpun kekuatan (S), kelemahan (W), peluang (O), dan AncamanT) yang
dimiliki oleh UNSIKA dan dapat diketahui isu strategis yang dapat dijadikan acuan
dalam perencaan pengelolaan UNSIKA sampai dengan tahun 2021.
Tabel 3.4 Matriks Pemetaan dan Hasil Analisis SWOT dan Strategi Pengembangan Unsika
S W
1. Visi Unsika untuk menjadi
universitas Unggul
2. Menerapkan Kurikulum Berbasis
KKNI
3. Komitmen Penyediaan dana
penelitiandan PKM
4. Kebijakan Rektor terhadap
peningkatan kualifikasi
pendidikan dosen
5. Jumlah dosen berkompetensi
peneliti memadai
6. Jumlah dosen yang tersertifikasi
sudah banyak
7. Jumlah tenaga kependidikan
memadai
8. Terdapat 32 Prodi jenjang S1, S2
dan S3.
9. Terdapat potensi pembiayaan
APBN
10. Terdapat Potensi Penerimaan dari
kerja sama
11. Biaya studi relatif murah
12. Tersedia potensial revenue
generating asset (Klinik,
Laboratorium, auditorium, UPT
Bahasa, Unit kerja dan asset
lainnya)
1. Instatusi belum terakreditasi
2. Sebagian prodi masih
terakreditasi C
3. Jumlah paten dan HAKI
masihsedikit
4. Manajemen akademik belum
terkordinasi secara optimal
5. Proporsi dosen bergelar S3 dan
guru besar masih sedikit
6. Jurnal terakreditasi belum tersedia
7. Daya Tarik prodi tertentu
menurun
8. Belum optimal yang ketersedian
prasarana dasar penunjang
Pendidikan
9. Rasio dosen dengan mahasiswa
belum ideal (rata-rata 1:48)
EKSTERNAL
INTERNAL
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 23 | 71
13. Tersedianya Sistem Informasi
manajemen Akademik dan Non
Akademik
O SO WO
1. Kondisi perekonomian nasional
maupun regional yang kondusif
2. Kebijakan anggaran pendidikan
20 persen
3. Potensi kerja sama akademik
dengan Institusi pemerintah dan
swasta.
4. Kesadaran masayarakat mengikuti
pendidikan tinggi meningkat
5. Dukungan Pemprov dan Pemkab
6. Jumlah lulusan SMTA besar
7. Ketersediaan beasiswa
8. Kedudukan geostrategis menjadi
Unsika berada diwilayah
penyangga ibu kota, lumbung padi
dan kawasan insutri terbesar di
ASEAN
9. Potensi kontribusi alumni
10. Regulasi untuk pengembangan:
a. Income Generating
b. Standar nasional Pendidikan
11. Pengembangan kelembagaan
1. Pengembangan sistem
penyelenggaraan pendidikan
tinggi berbasis kompetensi yang
bermutu, adil dan berdaya saing
dengan berfokus pada
pengembangan lahan kering
kepulauanyang berdaya saing dan
berkelanjutan.
2. Pengembangan penelitian yang
yang berbasisi lahan kering
kepulauan
3. Pengembangan pengabdian
kepada masyarakat berbasis hasil
penelitian yang unggul berciri
pada lahan kering kepulauan,
berdaya saing dan berkelanjutan
4. Meningkatakan pelayanan
kesejahteraan, penalaran, minat
dan bakat mahasiswa
5. Pengembangan Revenue
Generating Unit
1. Mengembangkan capacity
building di tingkat unit untuk
menunjang profesionalitas
2. Restrukturisasi kelembagaan
dan revitalisasi pengelolaan
prodi, laboratorium, studio,
bengkel, kebun percobaan,
hutan penelitian, dsb
3. Membangun jaringan kerja
sama kelembagaan
T ST WT
1. Kompetisi antar penyedia jasa
pendidikan tinggi yang semakin
intens pada level lokal, nasional,
dan regional
2. Masyarakat ekonomi ASEAN
(MEA)
3. Tuntutan pasar terhadap kualitas
tenaga kerja semakin meningkat
4. Keterbatasan power supllylistrik
dan air
5. Regulasi pengangkatan PNS
6. Standar Internasional pendidikan
tinggi
1. Peningkatan kuantitas dan kualitas
incoming student
2. Mewujudkan penyelenggaraan
akademis yang bernuansa
Internasional
3. Meningkatkan jumlah dan mutu
sumberdaya manusia, kapital, aset,
dan informasi yang menunjang
penyelenggaraan tridharma
perguruan tinggi
4. Mewujudkan sistem
penganggaran berbasis Good
University Governance (GUG)
5. Mengembangan keunggulan
program studi, pusat-pusat
penelitian dan pengabdian pada
masyarakat dengan berfokus pada
pengembangan kawasan
semiringkai kepulauan.
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 24 | 71
3.4 Penetapan Posisi Organisasi Berdasarkan Analisis dan Strategi
yang Diambil ke Depan
Untuk menetapkan posisi UNSIKA dalam kuadran I hingga IV, dilakukan analisis
Internal Factor Analysis Summary (IFAS) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.5—
3.6 dan juga External Factor Analysis Summary (EFAS) yang ditunjukkan oleh Tabel
3.7—3.8.
Tabel 3.5 Pembobotan Kekuatan UNSIKA
NO KEKUATAN SKOR BOBOT TOTAL
1 Visi Unsika untuk
menjadi universitas
Unggul
0,08 4 0,32
2 Menerapkan Kurikulum
Berbasis KKNI
0,08 4 0,32
3 Komitmen Penyediaan
dana penelitiandan PKM
0,04 2 0,08
4 Kebijakan Rektor
terhadap peningkatan
kualifikasi pendidikan
dosen
0,07 4 0,28
5 Jumlah dosen
berkompetensi peneliti
memadai
0,05 3 0,15
6 Jumlah dosen yang
tersertifikasi sudah
banyak
0,06 3 0,18
7 Jumlah tenaga
kependidikan memadai
0,06 2 0,12
8 Terdapat 32 Prodi
jenjang S1, S2 dan S3.
0,06 3 0,18
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 25 | 71
9 Terdapat potensi
pembiayaan APBN
0,05 3 0,15
10 Terdapat Potensi
Penerimaan dari kerja
sama
0,05 2 0,10
11 Biaya studi relatif
murah
0,05 2 0,10
12 Tersedia potensial
revenue generating asset
(Klinik, Laboratorium,
auditorium, UPT
Bahasa, Unit kerja dan
asset lainnya)
0,04 3 0,12
13 Tersedianya Sistem
Informasi manajemen
Akademik dan Non
Akademik
0,06 4 0,24
Sub Total 0,75 2,34
Tabel 3.6 Pembobotan Kelemahan UNSIKA
NO KELEMAHAN SKOR BOBOT TOTAL
1 Institusi belum
terakreditasi
0,08 4 0,32
2 Sebagian prodi masih
terakreditasi C
0,07 3 0,21
3 Jumlah paten dan
HAKI masih sedikit
0,03 2 0,06
4 Manajemen akademik
belum terkoordinasi
secara optimal
0,03 3 0,09
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 26 | 71
5 Proporsi dosen bergelar
S3 dan guru besar
masih sedikit
0,05 3 0,15
6 Jurnal terakreditasi
belum tersedia
0,04 2 0,08
7 Daya Tarik prodi
tertentu menurun
0,01 2 0,02
8 Belum optimal yang
ketersedian prasarana
dasar penunjang
pendidikan
0,05 3 0,15
9 Rasio dosen dengan
mahasiswa belum ideal
(rata-rata 1:48)
0,04 2 0,08
Sub Total 0,40 1,16
IFAS = 2,34-1,16 = 1,18
Tabel 3.7 Pembobotan Peluang UNSIKA
NO PELUANG SKOR BOBOT TOTAL
1 Kondisi perekonomian
nasional maupun
regional yang kondusif
0,09 3 0,27
2 Kebijakan anggaran
pendidikan 20 persen
0,08 4 0,32
3 Potensi kerja sama
akademik dengan
Institusi pemerintah
dan swasta.
0,07 4 0,28
4 Kesadaran
masayarakat mengikuti
0,07 3 0,21
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 27 | 71
pendidikan tinggi
meningkat
5 Dukungan Pemprov
dan Pemkab
0,05 2 0,10
6 Jumlah lulusan SMTA
besar
0,06 3 0,18
7 Ketersediaan beasiswa 0,07 2 0,14
8 Kedudukan
geostrategis menjadi
Unsika berada
diwilayah penyangga
ibu kota, lumbung padi
dan kawasan insutri
terbesar di ASEAN
0,08 3 0,24
9 Potensi kontribusi
alumni
0,04 2 0,08
Sub total 0,61 1,82
Tabel 3.8 Pembobotan Ancaman UNSIKA
NO ANCAMAN SKOR BOBOT TOTAL
1 Kompetisi antar
penyedia jasa
pendidikan tinggi yang
semakin intens pada
level lokal, nasional,
dan regional
0,08 3 0,24
2 Masyarakat ekonomi
ASEAN (MEA)
0,06 2 0,12
3 Tuntutan pasar
terhadap kualitas
0,08 4 0,32
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 28 | 71
tenaga kerja semakin
meningkat
4 Keterbatasan power
supllylistrik dan air
0,07 2 0,14
5 Regulasi pengangkatan
PNS
0,05 2 0,10
6 Standar Internasional
pendidikan tinggi
0,05 2 0,10
Sub total 0,39 1,02
EFAS = 1,82-1,02 = 0,80
Berdasarkan analisis IFAS dan EFAS, didapatkan posisi UNSIKA saat ini berada pada
kuadran I.
Gambar 3.3 Posisi UNSIKA Berdasarkan Analisis IFAS dan EFAS
(1,18;0,8)
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 29 | 71
BAB IV
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
4.1 Visi, Misi, dan Tujuan
Visi
Visi UNSIKA adalah “menjadi perguruan tinggi yang inovatif, kompetitif, dan
unggul yang dijiwai budaya bangsa pada tahun 2041”. Visi UNSIKA tersebut
merupakan pedoman bagi seluruh pimpinan dan sivitas akademika dalam
menyelenggarakan tugas layanan masyarakat dalam bidang pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat (tridharma perguruan tinggi) untuk mencapai
cita-cita bersama dalam kurun waktu tertentu. Dalam mewujudkan makna visi
UNSIKA untuk mencapai keunggulan dalam tugas tridharma perguruan tinggi
sebagai agent of knowledge, agent of research, and agent of economic ke world class
university yang dilandasi dan dijiwai oleh nilai-nilai budaya bangsa. Langkah-
langkah untuk mencapai visi tersebut dijabarkan dalam penjelasan tahapan Rencana
Strategis Lima Tahunan yaitu: 1. Tahapan “Menjadi Universitas Unggul Nasional
Tahun 2021”; 2. Tahapan “Menjadi Universitas Bertaraf Regional Tahun 2026”; 3.
Tahapan “Menjadi Universitas Unggul Regional Tahun 2031”; 4. Tahapan “Menjadi
Universitas Bertaraf Asia Tahun 2036”; dan 5. Tahapan “Menjadi Universitas Unggul
di Asia Tahun 2031”. Visi UNSIKA ini menjadi roh dan jiwa dalam pengembangan
UNSIKA sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi negeri baru (PTN-B) di
kawasan utara Provinsi Jawa Barat, daerah kawasan penyangga ibukota sebagai
kawasan pusat industri dan lumbung padi nasional agar dapat berperan secara lebih
signifikan pada ranah pengembangan IPTEK, pembangunan, dan kesejahteraan
masyarakat. Visi tersebut juga menjadi inspirasi bagi UNSIKA untuk berkiprah
secara nasional maupun internasional dengan mengedepankan sejumlah
keunggulan, inovasi, dan kompetisi yang berkarakter budaya bangsa yang menjadi
penciri dari UNSIKA. Visi tersebut tentunya akan diwujudkan melalui sejumlah
langkah strategis yang memungkinkan adanya pengakuan secara nasional maupun
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 30 | 71
internasional terhadap eksistensi UNSIKA di kawasan ASIA Tenggara, ASIA dan
Seluruh Dunia.
Misi
Misi yang diemban UNSIKA dalam proses penyelenggaraan pendidikan tinggi
adalah sebagai berikut:
1. meningkatkan penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat yang berorientasi pada industri yang dijiwai budaya bangsa;
2. meningkatkan aksesibilitas dan pemerataan pendidikan tinggi bagi masyarakat; dan
3. melaksanakan kerja sama yang produktif dan berkelanjutan dengan lembaga
pendidikan, dunia bisnis, komunitas, pemerintah, dan media baik di tingkat nasional
maupun internasional.
Tujuan
Dalam rangka mencapai visi dan misi, diperlukan tujuan. Adapun tujuan Universitas
Singaperbangsa Karawang dikembangkan melalui pernyataan misi yang telah
dirumuskan. Tujuan Universitas Singaperbangsa Karawang adalah sebagai berikut:
1. terciptanya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang berorientasi pada
industri;
2. terciptanya lulusan yang profesional di bidang ilmu masing-masing dan toleran
kepada kemajemukan, menjunjung tinggi asas kekeluargaan, serta mengedepankan
persatuan dan kesatuan;
3. terlaksananya penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang
berdaya guna dan berhasil guna serta berorientasi pada industri;
4. terlaksananya pengabdian yang berorientasi pada industri dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
5. terciptanya sumber daya manusia yang profesional dalam penyelenggaraan
pendidikan tinggi;
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 31 | 71
6. terbentuknya tata kelola yang kredibel, transparan, akuntabel, adil, dan bertanggung
jawab;
7. tercapainya peningkatan aksesibilitas dan pemerataan pendidikan tinggi bagi
masyarakat di Jawa Barat;
8. tercapainya peningkatan aksesibilitas dan pemerataan pendidikan tinggi bagi
masyarakat Indonesia;
9. terwujudnya kerja sama nasional dengan lembaga pendidikan, dunia usaha,
komunitas, pemerintah, dan media dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi; dan
10. terwujudnya kerja sama internasional dengan lembaga pendidikan, dunia usaha,
komunitas, pemerintah, dan media dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi.
UNSIKA perlu memandang rencana strategis sebagai rangkaian tindakan yang
bertanggung jawab untuk mewujudkan visi yang dicita-citakan. Visi UNSIKA:
“menjadi perguruan tinggi yang inovatif, kompetitif, dan unggul yang dijiwai
budaya bangsa tahun 2041” merupakan cita-cita luhur yang menggambarkan
UNSIKA di masa depan. Di dalamnya terkandung nilai yang menjadi pendorong
segenap sivitas akademika untuk mewujudkannya.
4.2 Tonggak–Tonggak Capaian Visi UNSIKA
Dalam rangka mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, UNSIKA mendasarkan
pada rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) selama 25 tahun, rencana
strategis (Renstra) tiap 5 tahun, dan rencana operasional (Renop) tiap satu tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (2017–2041)
Dalam jangka waktu 25 tahun ke depan, UNSIKA harus menjadi perguruan tinggi
yang unggul di tingkat Asia dalam bidang industri.
Periode 2017–2021: Menjadi universitas yang unggul nasional
Pada periode ini, prioritas pengembangan ditekankan pada:
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 32 | 71
1. penjaminan dan peningkatan kualitas dalam pengembangan tridharma
perguruan tinggi;
2. penataan sistem manajemen internal dan penetapan standar mutu organisasi,
menuju manajemen organisasi yang integratif, efektif, dan efisien;
3. pengoptimalan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi terintegrasi
dalam semua kegiatan;
4. peningkatan profesionalisme sumber daya manusia dalam berbagai pelayanan;
5. peningkatan kualitas dosen baik di bidang tridharma perguruan tinggi maupun
bahasa asing;
6. pemanfaatan secara optimal aset-aset yang dimiliki untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan;
7. peningkatan suasana akademis yang kondusif;
8. penataan kelembagaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
9. inisiasi pengadaan kelas-kelas bilingual di beberapa fakultas; dan
10. pengubahan status UNSIKA dari Satuan Kerja (Satker) menjadi Badan Layanan
Umum (BLU).
Periode 2022–2026: Menjadi universitas yang bertaraf regional
Setelah semua strategi yang ditetapkan dalam periode 2017–2021 berjalan dengan
baik, pada periode ini UNSIKA dituntut untuk menjadi universitas yang bertaraf
regional. Diharapkan pada periode ini, UNSIKA telah menjadi BLU secara penuh.
Prioritas pengembangan pada periode ini adalah:
1. peningkatan dan pengembangan sarana prasarana pembelajaran yang
mendukung yang ditandai dengan tersedianya kelas bilingual dan bertaraf
internasional;
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 33 | 71
2. peningkatan atmosfer lingkungan pembelajaran yang kondusif untuk
mendukung pelaksanaan riset yang unggul di tingkat Asia Tenggara, dalam
penyediaan fasilitas, prasarana dan sarana, dana, sistem, maupun sumber daya
manusia;
3. peningkatan dan pengembangan kerja sama riset dengan lembaga-lembaga
penelitian, dunia usaha, dunia industri, baik dalam maupun luar negeri; dan
4. produk hasil riset unggulan sebagai salah satu sumber pendapatan bagi lembaga
universitas.
Periode 2027–2031: Menjadi universitas yang unggul di tingkat regional
Pada periode ini, kualitas UNSIKA yang telah bertaraf regional dijaga dan
ditingkatkan. Prioritas pengembangan pada periode ini adalah:
6. peningkatan dan pengembangan proses sarana prasarana riset unggulan yang
merupakan bagian integral dari proses pembelajaran;
7. hasil riset unggulan universitas dimanfaatkan oleh stakeholder (dunia industri)
baik di tingkat nasional maupun di tingkat regional; dan
8. hasil riset unggulan dapat meningkatkan citra universitas berupa publikasi
ilmiah, HAKI, paten, dan penghargaan lainnya.
Periode 2032–2036: Menjadi universitas yang bertaraf Asia
Pada periode ini, kualitas pembelajaran dan riset UNSIKA ditingkatkan hingga
mencapai taraf Asia. Prioritas pengembangan pada periode ini adalah:
1. Peningkatan kualitas hasil riset dapat bersaing di tingkat Asia, ditandai dengan
jumlah publikasi ilmiah yang diterbitkan di jurnal internasional bereputasi,
HAKI, paten, dan penghargaan internasional;
2. Peningkatan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Asia baik dalam
bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat; dan
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 34 | 71
3. Peningkatan jumlah mahasiswa asing dari wilayah Asia yang mengikuti kelas
internasional; dan
4. Terdapatnya penyelenggaraan program double degree yang dilakukan oleh
beberapa program studi.
Periode 2037–2041: Menjadi universitas yang unggul di tingkat Asia
Periode ini merupakan kulminasi dari semua capaian dari periode sebelumnya. Yang
membedakan adalah bahwa standar yang diacu semakin ditingkatkan, yaitu unggul
di tingkat Asia. Prioritas pengembangan pada periode ini adalah:
1. banyaknya dosen UNSIKA yang bisa menjadi dosen tamu di perguruan tinggi
asing;
2. banyaknya dosen UNSIKA yang memiliki kepakaran di tingkat Asia;
3. banyaknya mahasiswa asing dari wilayah Asia dan internasional yang
mengikuti kelas internasional;
4. akreditasi internasional pada hampir seluruh program studi; dan
5. seluruh lulusan memiliki kompetensi profesi di tingkat Asia.
Gambar 4.1 Tahapan Strategis Pengembangan Universitas dalam Pencapaian Visi UNSIKA
Tahun 2017–2041
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 35 | 71
4.3 Sasaran dan Program Strategis UNSIKA
Berdasarkan hasil analisis situasi internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal
(peluang dan ancaman) serta strategi pengembangan yang digunakan maka
ditetapkan program-program strategis yang akan dilakukan selama 5 (lima) tahun ke
depan. Program strategis ini disusun untuk mencapai visi, misi, tujuan, sasaran, dan
target capaian yang telah ditetapkan. Semua program merupakan formulasi gagasan
yang utuh dalam upaya mencapai cita-cita UNSIKA. Berikut ini disajikan rencana
program-program strategis yang akan dilakukan UNSIKA selama tahun 2017-2021.
A. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian, Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat
Tabel 4.1 Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Program Bidang Penyelenggaraan
Pendidikan, Penelitian, Dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Kode MISI
M1
Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat yang berorientasi pada industri yang dijiwai budaya
bangsa.
TUJUAN
T1 Terciptanya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang berorientasi
pada industri.
T2
Terciptanya lulusan yang profesional di bidang ilmu masing-masing dan
toleran kepada kemajemukan, menjunjung tinggi asas kekeluargaan, serta
mengedepankan persatuan dan kesatuan.
T3
Terlaksananya penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta
teknologi yang berdaya guna dan berhasil guna serta berorientasi pada
industri
T4 Terlaksananya pengabdian yang berorientasi pada industri dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 36 | 71
T5 Dimilikinya sumber daya manusia yang profesional dalam penyelenggaraan
pendidikan tinggi.
T6 Terbentuknya tata kelola yang kredibel, transparan, akuntabel, adil, dan
bertanggung jawab.
SASARAN
S1.1 Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan penelitian
S1.2 Peningkatan hasil karya dosen
S1.3 Peningkatan kualitas lulusan
S1.4 Peningkatan kegiatan pengabdian yang berorientasi pada industri dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
S1.5 Peningkatan sarana dan prasarana
S1.6 peningkatan tata kelola UNSIKA yang kredibel, transparan, akuntabel,
bertanggung jawab, dan adil
STRATEGI
ST1 Memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dosen dalam hal
pendidikan
ST2 Memberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga
kependidikan
ST3 Memberikan pelatihan kepada dosen dalam hal penelitian
ST4 Memberikan reward kepada dosen atas hasil karyanya
ST5 Meningkatkan fungsi dosen wali dalam pelayanan dan bimbingan konseling
ST6 Mengembangkan Career Development Center
ST7 Mengembangkan program internship dan mengadakan pelatihan melalui
Lembaga Sertifikasi Profesi
ST8 Mengikutsertakan dan memfasilitasi mahasiswa dalam berbagai kompetisi
ST9 Menyusun, peninjauan dan penyempurnaan kurikulum dan perangkatnya
ST10 Membuat Rencana Induk Penelitian dan Pengabdian yang berorientasi pada
industri.
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 37 | 71
ST11 Memfasilitasi dosen yang melakukan hasil riset ke kalangan industri.
ST12 Menyediakan dana untuk melengkapi sarana dan prasarana kegiatan
akademik dan nonakademik
ST13 Menyediakan sistem informasi yang terintegrasi dan layanan berbasis e-
learning
ST14 Mendampingi program studi yang akan mengajukan reakreditasi dengan
tenaga ahli
ST15 Meningkatkan kualitas akademik dan nonakademik, kualitas dan kuantitas
penelitian
ST16 Melakukan pendampingan pembentukan prodi baru
ST17 Meningkatkan tata kelola UNSIKA yang kredibel, transparan, akuntabel,
bertanggung jawab, dan adil.
PROGRAM
P1.1 Memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dosen dalam hal
pendidikan
- Memberikan pelatihan TOEFL
- Memberikan pelatihan TKDA
- Memberikan pelatihan TOEFL
- Memberikan pelatihan IELTS
- Memfasilitasi dosen dalam mendapatkan beasiswa dan hibah doktor
- Memberikan pelatihan PAK (penilaian angka kredit)
- Memberikan pelatihan PEKERTI
- Memberikan pelatihan Applied Approach (AA)
P1.2 Memberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga
kependidikan
- Memfasilitasi tenaga kependidikan untuk pelatihan di tingkat universitas,
nasional, maupun internasional sesuai kompetensi
- Mengadakan pelatihan sertifikasi kompetensi untuk tenaga kependidikan
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 38 | 71
-Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualifikasi tenaga
penunjang pendidikan
P1.3 Memberikan pelatihan kepada dosen dalam hal penelitian
- Memberikan pelatihan Jurnal internasional
- Menerbitkan jurnal
- Memberikan pelatihan menulis hibah
- Memberikan coaching clinic proposal
- Memberikan hibah internal UNSIKA
- Memberikan pelatihan Jurnal internasional
- Menerbitkan jurnal yang terindeks SINTA
- Memberikan pelatihan pada pengelola jurnal universitas
- Memfasilitasi pengajuan HAKI dan/atau paten.
- Memberikan pelatihan pengajuan HAKI dan/atau paten.
- Mengadakan pelatihan penulisan buku.
- Menerbitkan buku ilmiah melalui Penerbit UNSIKA.
P1.4 Penyediaan dosen yang memiliki pemahaman terhadap 4 komponen
keilmuan
- Melakukan pelatihan pemahaman 4 komponen keilmuan: 1) mengubah
mindset dan talent; 2) memiliki pemahaman humanity; 3) memiliki
kompetensi minimal 4C yang terampil dalam pemanfaatan sarana dan
prasarana di era industry 4.0; dan 4) memiliki kompetensi teknis praktis
yang difasilitasi melalui berbagai program peningkatan kompetensi.
- Melakukan perekrutan dosen yang berasal dari tenaga profesional
P1.5 Memberikan reward kepada dosen atas hasil karyanya
- Memberikan reward kepada dosen untuk setiap penghargaan yang
diterima.
- Memberikan reward kepada dosen untuk setiap HAKI dan/atau paten
yang dimiliki.
P1.6 Meningkatkan fungsi dosen wali dalam pelayanan dan bimbingan konseling
- Meningkatkan fungsi dosen wali pelayanan dan bimbingan konseling
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 39 | 71
- Memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan kualitas belajar
- Mendorong percepatan tugas akhir
- Memberikan batas waktu bimbingan tugas akhir (maksimal satu semester)
P1.7 Mengembangkan Career Development Center
- Membuat link dan networking dengan stakeholder
- Memberikan pelatihan TOEFL bagi mahasiswa dengan biaya terjangkau
P1.8 Mengembangkan program internship dan mengadakan pelatihan melalui
Lembaga Sertifikasi Profesi
- Membuat program internship dengan instasi pemerintah dan lembaga
bisnis
- Mengadakan pelatihan pada bidang masing-masing sehingga mendapat
sertifikasi profesi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi
P1.9 Mengikutsertakan dan memfasilitasi mahasiswa dalam berbagai kompetisi
- Memberikan pembinaan, pelatihan, dan pendampingan bagi mahasiswa
yang memiliki potensi
- Mengadakan kompetisi internal kampus dalam masing-masing bidang
-Mengikutsertakan dan memfasilitasi mahasiswa dalam kompetisi baik lokal,
nasional, maupun internasional.
P1.10 Perumusan Kurikulum yang inovatif dan berbasis industri
- Melakukan kemitraan dengan industri dalam perumusan kurikulum
- Pelaksanaan teaching industry
- Pelatihan penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
- Memaksimalkan fungsi Gugus Kendali Mutu dan Gugus Jaminan Mutu
P1.11 Membuat Rencana Induk Penelitian dan Pengabdian yang berorientasi pada
industri.
Membuat Rencana Induk Penelitian dan Pengabdian yang berorientasi pada
industri
P1.12 Memfasilitasi dosen yang melakukan hasil riset ke kalangan industri.
Memfasilitasi dosen yang melakukan hasil riset ke kalangan industri.
P1.13 Menyediakan dana untuk melengkapi sarana dan prasarana kegiatan
akademik dan nonakademik
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 40 | 71
- Membangun laboratorium berstandar SNI
- Menyediakan dana untuk memperluas lahan UNSIKA
- Menyediakan dana untuk menambah pustaka
P1.14 Menyediakan sistem informasi yang terintegrasi dan layanan pendukung e-
learning
- Mengembangkan sistem pembelajaran daring (e-learning) maupun
blended learning
- Menyediakan layanan pendukung sistem pembelajaran daring (e-
learning)
- Menyediakan sistem informasi yang terintegrasi
P1.15 Mendampingi program studi yang akan mengajukan reakreditasi dengan
tenaga ahli
- Pendampingan untuk program studi yang akan mengajukan reakreditasi
- Pendampingan dari tenaga ahli eksternal
P1.16 Meningkatkan kualitas akademik dan nonakademik, kualitas dan kuantitas
penelitian
- Meningkatkan kualitas akademik dan nonakademik
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian
P1.17 Pembentukan prodi baru yang inovatif dan berbasis kearifan lokal
- Menyiapkan SDM, sarana, dan prasarana pembentukan program studi baru
- Pendampingan pembentukan prodi baru
P1.18 Meningkatkan tata kelola UNSIKA yang kredibel, transparan, akuntabel,
bertanggung jawab, dan adil
- Menyelenggarakan kegiatan yang terencana dengan baik
- Mengadakan pelatihan penganggaran untuk semua unit kerja
- Mengadakan pelatihan RAB
- Kerja sama dengan Bank dalam rangka penerimaan UKT mahasiswa per
prodi.
- Membuat rekening koran setiap fakultas.
- Membuat laporan daya serap bulanan.
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 41 | 71
- Membentuk ULP dalam rangka me-manage percepatan lelang pengadaan
barang dan jasa.
- Melakukan audit penyerapan anggaran per tiga bulan oleh SPI.
- Melakukan audit interim.
- Melakukan audit akhir tahun.
B. Bidang Aksesibilitas Dan Pemerataan Pendidikan Tinggi Bagi Masyarakat
Tabel 4.2 Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Program Bidang Aksesibilitas Dan
Pemerataan Pendidikan Tinggi Bagi Masyarakat
Kode MISI
M2 Meningkatkan aksesibilitas dan pemerataan pendidikan tinggi bagi
masyarakat.
TUJUAN
T2.1 Tercapainya peningkatan aksesibilitas dan pemerataan pendidikan tinggi
bagi masyarakat di Jawa Barat.
T2.2 Tercapainya peningkatan aksesibilitas dan pemerataan pendidikan tinggi
bagi masyarakat Indonesia.
SASARAN
S2 Pemerataan asal wilayah mahasiswa
STRATEGI
ST2.1 Membentuk tim sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN
PROGRAM
P2.1.1 Membentuk tim sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN
Pembentukan tim sosialisasi SNMPTN dan SBMTPN
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 42 | 71
C. Bidang Kerja sama
Tabel 4.3 Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Program Bidang Kerja sama
Kode MISI
M3
Melaksanakan kerja sama yang produktif dan berkelanjutan dengan
lembaga pendidikan, dunia bisnis, komunitas, pemerintah, dan media baik
di tingkat nasional maupun internasional
TUJUAN
T3.1
Terwujudnya kerja sama nasional dengan lembaga pendidikan, dunia bisnis,
komunitas, pemerintah, dan media dalam penyelenggaraan pendidikan
tinggi
T3.2
Terwujudnya kerja sama internasional dengan lembaga pendidikan, dunia
bisnis, komunitas, pemerintah, dan media dalam penyelenggaraan
pendidikan tinggi
SASARAN
S3 Peningkatan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, dunia
usaha, dan dunia industri baik di tingkat nasional maupun internasional.
STRATEGI
ST3.1 Melakukan kerja sama institusional dalam negeri
ST3.2 Melakukan kerja sama institusional luar negeri
PROGRAM
P3.1.1 Melakukan kerja sama institusional dalam negeri
Mendorong unit kerja untuk melakukan kerja sama dan Perjanjian Kerja
Sama dengan institusi dalam negeri
P3.2.1 Melakukan kerja sama institusional luar negeri
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 43 | 71
Mendorong unit kerja untuk melakukan kerja sama dan Perjanjian Kerja
Sama dengan institusi luar negeri
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 44 | 71
BAB V
PROGRAM PENGEMBANGAN TAHUN 2017—2021
5.1 Indikator Kinerja Utama Bidang Penyelenggaraan Pendidikan,
Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat
Pada Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa Indikator Kinerja Utama (IKU) program Bidang
Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian, Dan Pengabdian Kepada Masyarakat
dikategorikan menjadi tujuh belas, dimana masing-masing memiliki indikatornya.
Total keseluruhan Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Tabel 5.1 adalah lima puluh
empat indikator.
Tabel 5.1 Indikator Kinerja Utama (IKU) Program Bidang Penyelenggaraan Pendidikan,
Penelitian, Dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Kode Indikator Kinerja
Utama
(IKU)
Target Capaian
2017 2018 2019 2020 2021
IKU. P1.1 Jumlah dosen
tersertifikasi 100 195 295 345 395
IKU. P1.1 Jumlah dosen yang
bergelar doktor 38 61 70 75 86
IKU. P1.1 Jumlah Lektor 55 85 120 155 190
IKU. P1.1 Jumlah Lektor
Kepala 15 25 35 45 55
IKU. P1.1 Jumlah Profesor 1 1 1 1 2
IKU. P1.1 Jumlah dosen yang
mendapatkan hibah
penelitian tingkat
PT (DIPA UNSIKA)
100 251 421 621 841
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 45 | 71
Kode Indikator Kinerja
Utama
(IKU)
Target Capaian
2017 2018 2019 2020 2021
IKU. P1.1 Jumlah dosen yang
mendapatkan hibah
penelitian tingkat
nasional
25 37 56 77 100
IKU. P1.1 Jumlah dosen yang
mendapatkan hibah
penelitian tingkat
internasional
1 1 1 2 2
IKU. P1.1 Jumlah dosen yang
mengikuti
pelatihan Applied
Approach
225 275 325 380 430
IKU. P1.1 Jumlah dosen yang
mengikuti
pelatihan PEKERTI
220 325 380 430 480
IKU. P1.1 Jumlah dosen yang
mengikuti BIMTEK
peningkatan bahasa
Asing (PKBI, Talent
scouting, TOEFL,
IELTS, dll)
150 205 255 305 355
IKU. P1.2 Jumlah tenaga
kependidikan dan
tenaga penunjang
pendidikan sesuai
kompetensi
215 225 235 245 255
IKU. P1.2 Jumlah tenaga
kependidikan yang 23 28 33 38 43
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 46 | 71
Kode Indikator Kinerja
Utama
(IKU)
Target Capaian
2017 2018 2019 2020 2021
memiliki sertifikat
kompetensi
IKU. P1.2 Jumlah kualifiaksi
tenaga penunjang
pendidikan
32 42 57 69 84
IKU. P1.2 Jumlah tenaga
penunjang
pendidikan yang
memiliki jabatan
fungsional
2 5 10 15 20
IKU. P1.2 Jumlah dosen,
tenaga
kependidikan, dan
tenaga penunjang
pendidikan yang
mengikuti
pelatihan
peningkatan
karakter budaya
bangsa (wawasan
kebangsaan)
0 25 50 75 100
IKU. P1.3 Jumlah publikasi
dosen pada jurnal
nasional (ber ISSN,
Terindex Sinta,
terakreditasi Dikti)
447 667 717 767 817
IKU. P1.3 jumlah publikasi
dosen pada jurnal 13 15 20 30 40
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 47 | 71
Kode Indikator Kinerja
Utama
(IKU)
Target Capaian
2017 2018 2019 2020 2021
internasional
bereputasi
terindeks scopus
IKU. P1.3 Jumlah dosen
terdaftar di Sinta
Ristekdikti
120 150 180 215 260
IKU.P1.4 Jumlah dosen yang
mengikuti
pelatihan
pemahaman 4
komponen
keilmuan
0 25 50 75 100
IKU.P1.4 Jumlah dosen yang
memiliki sertifikat
profesional
5 10 20 30 40
IKU. P1.5 jumlah
penghargaan yang
diterima dosen
14 17 22 27 15
IKU. P1.5 jumlah HAKI
dan/atau paten 1 2 4 5 8
IKU. P1.5 jumlah buku ilmiah
yang diterbitkan
dalam 5 tahun
terakhir
8 14 19 29 39
IKU. P1.6 rata-rata IPK
lulusan S1 3,17 3,24 3,27 3,30 3,32
IKU. P1.6 rata-rata lama studi
S1 4,97 4,55 4,44 4,41 4,31
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 48 | 71
Kode Indikator Kinerja
Utama
(IKU)
Target Capaian
2017 2018 2019 2020 2021
IKU. P1.6 persentase
mahasiswa yang
lulus tepat waktu
45% 50% 60% 70% 80%
IKU. P1.7 standar TOEFL
lulusan untuk
sarjana
450 450 500 500 550
IKU. P1.7 standar TOEFL
lulusan untuk
magister
500 500 500 550 550
IKU. P1.8 masa tunggu
memperoleh
pekerjaan (bulan)
6,5
bln 6 bln 4 bln 4 bln 4 bln
persentase
pekerjaan lulusan
yang sesuai bidang
ilmu
25 33 35 35 44
IKU. P1.9 jumlah mahasiswa
berprestasi tingkat
nasional atau
internasional
38 58 78 98 118
IKU. P1.10 persentase RPS
yang memiliki CPL
sikap "dijiwai
budaya bangsa"
35% 50% 60% 70% 80%
IKU. P1.11 Jumlah pengabdian
kepada masyarakat
berbasis riset yang
77 80 105 130 140
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 49 | 71
Kode Indikator Kinerja
Utama
(IKU)
Target Capaian
2017 2018 2019 2020 2021
berorientasi pada
industri
IKU. P1.12 Jumlah hasil riset
yang dimanfaatkan
oleh kalangan
industri
0 2 4 6 8
IKU. P1.13 Persentase
laboratorium
berstandar SNI
15% 20% 30% 40% 50%
IKU. P1.13 Luas kepemilikan
lahan UNSIKA (ha) 34.9 39.9 44.9 49.9 54.9
IKU. P1.13 Jumlah buku teks 8523 8623 8773 8973 9173
IKU. P1.13 Jumlah koleksi
skripsi/TA/tesis/
disertasi
4683 5888 7091 8300 9505
IKU. P1.13 Jumlah pustaka
jurnal ilmiah
terakreditasi Dikti
291 341 356 416 481
IKU. P1.13 Jumlah jurnal
ilmiah yang
diterbitkan
terakreditasi Dikti
15 17 19 22 24
IKU. P1.13 Kecukupan sarana
dan prasarana
untuk kegiatan
akademik dan
nonakademik
60% 66% 70% 75% 80%
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 50 | 71
Kode Indikator Kinerja
Utama
(IKU)
Target Capaian
2017 2018 2019 2020 2021
IKU. P1.13 Mutu sarana dan
prasarana untuk
kegiatan akademik
dan nonakademik
75% 80% 90% 100% 100%
IKU. P1.14 Persentase
pemanfaatan
layanan
pembelajaran
berbasis e-learning
60% 65% 70% 85% 88%
IKU. P1.14 Persentase
pemanfaatan
aksesibilitas data
dalam sistem
informasi
terintegrasi
(akademik,
penelitian dan
pengabdian, SDM,
keuangan)
50% 60% 75% 80% 90%
IKU. P1.15 Persentase program
studi yang
berakreditasi A
0 3% 5% 10% 20%
IKU. P1.15 Persentase program
studi yang
berakreditasi B
70% 74% 80% 85% 70%
IKU. P1.15 Akreditasi Institusi - B B B A
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 51 | 71
Kode Indikator Kinerja
Utama
(IKU)
Target Capaian
2017 2018 2019 2020 2021
IKU. P1.16 Peringkat UNSIKA
di tingkat Nasional
(Webometrics,
4ICU, TeSCA)
275 165 160 155 150
IKU. P1.16 Kluster kinerja
penelitian Binaan Binaan
Binaa
n
Binaa
n Madya
IKU. P1.17 Jumlah program
studi S1 20 22 26 30 34
IKU. P1.17 Jumlah program
studi S2 3 3 5 7 9
IKU. P1.17 Jumlah program
studi S3 - - - - -
IKU. P1.18 Rasio pendapatan
PNBP terhadap
total anggaran (RM
dan PNBP)
76,2% 70,5% 71,8
%
72,5
% 73%
IKU. P1.18 Tingkat penyerapan
anggaran PNBP 97% 95,5 % 96% 97% 98%
IKU. P1.18 Hasil audit
keuangan (tingkat
kewajaran laporan)
- - WTP WTP WTP
Pada program pertama di mana tentang pemberian pelatihan untuk meningkatkan
kualitas dosen dalam hal pendidikan, terdiri dari sebelas indikator, yaitu jumlah
dosen tersertifikasi,jumlah dosen yang bergelar doktor,jumlah lektor, jumlah lektor
kepala, jumlah profesor, jumlah dosen yang mendapatkan hibah penelitian tingkat
PT (DIPA UNSIKA), jumlah dosen yang mendapatkan hibah penelitian tingkat
nasional, jumlah dosen yang mendapatkan hibah penelitian tingkat internasional,
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 52 | 71
jumlah dosen yang mengikuti pelatihan applied approach, jumlah dosen yang
mengikuti pelatihan pekerti, dan jumlah dosen yang mengikuti bimtek peningkatan
bahasa asing (PKBI, talent scouting, TOEFL, IELTS, dll). Untuk mencapai target ini
maka pelatihan untuk meningkatkan kualitas dosen ini rutin dilaksanakan di
UNSIKA yang dikelola oleh LP3M dan LPPM UNSIKA.
Terdapat lima target pada program kedua tentang pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi tenaga kependidikan, yaitu jumlah tenaga kependidikan dan tenaga
penunjang pendidikan sesuai kompetensi, jumlah tenaga kependidikan yang
memiliki sertifikat kompetensi,jumlah kualifiaksi tenaga penunjang pendidikan,
jumlah tenaga penunjang pendidikan yang memiliki jabatan fungsional, dan jumlah
dosen, tenaga kependidikan, dan tenaga penunjang pendidikan yang mengikuti
pelatihan peningkatan karakter budaya bangsa (wawasan kebangsaan).
Pada program ketiga terdiri dari tiga indikator, diantaranya yaitu jumlah publikasi
dosen pada jurnal nasional (ber ISSN, Terindex Sinta, terakreditasi Dikti), jumlah
publikasi dosen pada jurnal internasional bereputasi terindex scopus dan jumlah
dosen terdaftar di sinta.ristekdikti.
Tiga indikator pada program ke empat, yaitu jumlah penghargaan yang diterima
dosen, jumlah HAKI dan/atau paten dan jumlah buku ilmiah yang diterbitkan dalam
5 tahun terakhir.
Pada program ke lima juga terdiri dari tiga indikator kinerja utama, yaitu rata-rata
IPK lulusan S1, rata-rata lama studi S1 dan persentase mahasiswa yang lulus tepat
waktu. Ketiganya terkait kualitas lulusan mahasiswa tingkat S1, dimana target
capaian akan diusahakan melalui berbagai program pelayanan pendidikan di
Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), mulai dari mahasiswa baru
masuk akan didampingi oleh dosen wali terkait akademik dan bimbingan konseling
sampai pada dosen pembimbing skripsi atau tugas akhir.
Dua indikator pada program keenam mengenai pengembangan Career Development
Center adalah standar TOEFL lulusan untuk sarjana dan standar TOEFL lulusan
untuk magister, keduanya difasilitasi oleh progam keenam ini di Universitas
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 53 | 71
Singaperbangsa Karawang (UNSIKA). Sedangkan untuk program ketujuh tentang
pengembangan program internship dan mengadakan pelatihan melalui Lembaga
Sertifikasi Profesi memiliki dua Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu masa tunggu
memperoleh pekerjaan (bulan) dan persentase pekerjaan lulusan yang sesuai bidang
ilmu.
Pada program ke delapan, hanya satu indikatornya yaitu jumlah mahasiswa
berprestasi tingkat nasional atau internasional. Satu indikator pada program ke
sembilan adalah persentase RPS yang memiliki CPL sikap "dijiwai budaya bangsa".
Jumlah pengabdian kepada masyarakat berbasis riset yang berorientasi pada industri
merupakan indikator dari program ke sepuluh. Sedangkan jumlah hasil riset yang
dimanfaatkan oleh kalangan industri merupakan indikator dari program ke sebelas.
Ada delapan indikator pada program ke dua belas tentang sarana dan prasarana di
UNSIKA, yaitu persentase laboratorium berstandar sni, luas kepemilikan lahan
UNSIKA (ha), jumlah buku teks, jumlah koleksi skripsi/TA/tesis/disertasi, jumlah
pustaka jurnal ilmiah terakreditasi dikti, jumlah jurnal ilmiah yang diterbitkan
terakreditasi dikti, kecukupan sarana dan prasarana untuk kegiatan akademik dan
nonakademik, mutu sarana dan prasarana untuk kegiatan akademik dan
nonakademik.
Program sistem informasi pada program ke tiga belas memiliki dua indikator kinerja
utama, diantaranya adalah persentase pemanfaatan layanan pembelajaran berbasis
e-learning dan persentase pemanfaatan aksesibilitas data dalam sistem informasi
terintegrasi (akademik, penelitian dan pengabdian, SDM, keuangan).
Program ke empat belas terdiri dari tiga indikator, yaitu persentase program studi
yang berakreditasi A, persentase program studi yang berakreditasi B dan akreditasi
Institusi. Peringkat UNSIKA di tingkat Nasional (Webometrics, 4ICU, TeSCA) dan
kluster kinerja penelitian merupakan dua indikator dari program ke lima belas.
Sedangkan pada program ke enam belas terdapat tiga indikator meliputi jumlah
program studi S1, jumlah program studi S2, dan jumlah program studi S3. Adapun
penambahan Program Studi S1 meliputi: S1-Farmasi, S1-Ilmu Gizi, S1-Kebidanan, S1-
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 54 | 71
Ilmu Kesehatan Olah Raga, S1-Teknik Lingkungan, S1-Teknik Sipil, S1-Teknik Fisika,
S1-Teknologi Industri Pertanian, S1-Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, S1-Ilmu
Padi, S1-Perikanan, S1-Ilmu Kelautan dan Hasil Laut, dan S1-Sistem Informasi;
sedangkan penambahan Program Studi Magister meliputi: S2-Magister Akutansi, S2-
Magister Agronomi, S2-Magister Pemuliaan Tanaman, S2-Magister Administrasi
Pendidikan, S2-Magister Ilmu Komunikasi, dan S2-Magister Ilmu Pemerintahan.
Tiga indikator kinerja utama pada program ke tujuh belas adalah rasio pendapatan
PNBP terhadap total anggaran, tingkat penyerapan dana dan hasil audit keuangan
(tingkat kewajaran laporan).
5.2 Indikator Kinerja Utama Bidang Aksesibilitas dan Pemerataan
Pendidikan Tinggi bagi Masyarakat
Bidang aksesbilitas dan pemerataan pendidikan bagi masyarakat juga merupakan
aspek yang sangat diperhatikan Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA)
dalam penyelenggaraan layanan pendidikan tinggi. Adapun Indikator Kinerja
Utama (IKU) dalam bidang ini dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) Program Bidang Aksesibilitas Dan Pemerataan
Pendidikan Tinggi Bagi Masyarakat
Kode Indikator Kinerja
Utama
(IKU)
Target Capaian
2017 2018 2019 2020 2021
IKU. P2.1 Jumlah peminat yang
berasal dari luar
provinsi Jawa Barat
264 364 464 564 764
IKU. P2.2 Jumlah provinsi asal
mahasiswa 26 28 30 32 34
Ada dua Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam program Bidang Aksesibilitas Dan
Pemerataan Pendidikan Tinggi Bagi Masyarakat di Universitas Singaperbangsa
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 55 | 71
Karawang (UNSIKA), yaitu jumlah peminat yang berasal dari luar provinsi Jawa
barat dan jumlah provinsi asal mahasiswa. Tingkat minat calon mahasiswa yang
berasal luar provinsi Jawa Barat menunjukkan tingkat aksesbilitas dan kepercayaan
terhadap Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) dalam
penyelenggarakan pendidikan tinggi. Setiap tahun ditargetkan jumlahnya akan
meningkat, seiring dengan semakin dikenalnya Universitas Singaperbangsa
Karawang (UNSIKA) di tingkat nasional. Sedangkan indikator kedua menunjukkan
apakah layanan pendidikan tinggi yang ada di Universitas Singaperbangsa
Karawang (UNSIKA) dapat merata didapatkan oleh mahasiswa yang dari seluruh
provinsi di Indonesia.
5.3 Indikator Kinerja Utama Bidang Kerja Sama
Program pada bidang kerja sama merupakan salah satu aspek penting bagi
pengembangan Universitas Singaperbangsa Karawang. Indikator Kinerja Utama
(IKU) program bidang Kerja sama dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3 Indikator Kinerja Utama (IKU) Program Bidang Kerja sama
Kode Indikator Kinerja
Utama
(IKU)
Target Capaian
2017 2018 2019 2020 2021
IKU. P3.1 Jumlah kerja sama
institusional dalam
negeri
125 140 155 175 200
IKU. P3.2 Jumlah kerja sama
institusional
internasional
10 15 25 30 35
Indikator Kinerja Utama (IKU) pada bidang kerja sama terbagi menjadi dua, yaitu
kerja sama institusional dalam negeri dan internasional. Keduanya termasuk dalam
aspek yang penting untuk pengembangan Universitas Singaperbangsa Karawang
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 56 | 71
agar lebih baik. Dapat dilihat pada tabel di atas mengenai kondisi base-line, yaitu
pada tahun 2017, sudah ada 125 kerja sama institusional dalam negeri dan 10 kerja
sama instutusional luar negeri. Kerja sama yang sudah, sedang dan akan dilakukan
meliputi bidang pendidikan, penelitian, pertukaran mahasiswa, pengembangan
SDM, mendatangkan dosen pakar/ahli, visiting professor, dan program kerja sama
lain dimana tujuannya untuk pengembangan institusi UNSIKA.
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 57 | 75
BAB VI
PROYEKSI KEUANGAN DAN ANGGARAN
6.1 Kerangka Pembiayaan
Pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan pelayanan pendidikan penelitian
dan pengabdian masyarakat selama 5 (lima) tahun kedepan (Tahun 2017-2021), seperti
uraian Bab 1 memerlukan pengembangan kerangka pembiayaan yang efektif dan efisien.
Secara prinsip, kerangka ini dikembangkan dengan memperhatikan semua sumber
potensi pendapatan dan alokasi belanja yang efektif untuk memenuhi belanja operasional
(rutin) dan belanja modal (investasi).
Memperhatikan potensi yang dimiliki dan peluang yang tersedia, maka UNSIKA dapat
memaksimalkan pendapatan yang bersumber dari dana masyarakat (PNBP) dan lainnya.
Diperlukan optimalisasi penggalangan pendapatan (revenue generating activities) dari
berbagai sumber legal secara efektif. Sumber-sumber pendapatan dimaksud dapat
berbasis (1) kegiatan dan asset akademis seperti: Layanan Pendidikan, Penelitian,
pengabdian pada masyarakat, pemanfaatan aset UNSIKA (Lab. Riset Terpadu), layanan
kepakaran; dan/atau (2) berbasis asset non akademis berupa inkubasi Pengembangan
Bisnis dan Kewirausahaan.
Tabel 6.1 Kegiatan Akademik yang Telah Menjadi Pemasukan bagi UNSIKA
No. Kegiatan Jenis Pendapatan Pelaksana
1. Ujian Masuk PTN jalur Mandiri Biaya pendaftaran UNSIKA
2. Pelayanan Pendidikan Reguler UKT UNSIKA
3. Pelayanan Pendidikan Non Reguler
(Pusat bahasa; Pustik; Lab Pengujian
Terpadu; Perpustakaan Pusat;
Inkubator Kewirausahaan)
Jasa Layanan UPT;
Biaya Ujian; Biaya Uji
Lab; Denda; Jasa
konsultasi
UNSIKA
4. Lembaga Sertifikasi Profesi, Training,
dll.
Biaya Sertifikasi Fak/Prodi
/Lembaga/UPT
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 58 | 71
5. Konsultasi/pelayanan/
profesional/service (lbh, pajak, klinik
kesehatan, desain, amdal),
Jasa Komnsultasi;
Kontrak
Fak/Prodi
/Lembaga
6. Kerja sama Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat
Kontrak Fak/Prodi
/Lembaga
7. Program Kerja sama Pengembangan
Pendidikan dan Pelatihan
Kontrak UNSIKA
/Fak/Prodi/
Lembaga
8. Inkubator Bisnis
Royalty, Lisensi,
Fabrikasi, produksi
UNSIKA /
Fak/Prodi/Lembaga
Dalam menghadapi era milenium, UNSIKA harus terus mengembangkan potensi yang
dimilikinya untuk memperoleh prospective revenue yang saat ini belum banyak
dikembangkan terutama yang memiliki captive market besar. Produk paten dan desain
industri yang masih minim, optimasi jasa pemanfaatan tenaga akademik yang masih
rendah, pelaksanaan pendidikan berkelanjutan (continuing education) dan penyegaran
(refreshement) bagi alumni atau masyarakat yang belum terpadu dan berkelanjutan,
kegiatan konsultatif berbasis knowledge dan kepakaran tenaga akademik dan manajemen
yang belum dioptimalkan, merupakan potensi besar yang patut didorong.
Tabel 6.2 Kegiatan Akademik (Mahasiswa dan Non Mahasiswa) yang Potensial
No. Kegiatan Jenis Pendapatan Pelaksana
1. Pendidikan Profesi, kursus, dan
Training
Biaya pendidikan &
kursus
UNSIKA /
Fak/Prodi/Lembaga
2. Paten dan HAKi Royalty / License UNSIKA /
Fak/Prodi/Lembaga
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 59 | 71
3. Optimasi Jasa Pemanfaatan
Tenaga Akademik dan kerja
sama
Biaya Jasa UNSIKA /
Fak/Prodi/Lembaga
4. Sertifikasi profesional / tenaga
ahli
Biaya sertifikasi UNSIKA /
Fak/Prodi/Lembaga
5. Optimasi sumber daya
akademik (Lab Dasar Terpadu,
LSP, dll).
Kontrak/Jasa UNSIKA /
Fak/Prodi/Lembaga
Dalam rangka mengembangkan pendapatan, UNSIKA juga perlu memaksimalkan kinerja
unit usaha mandiri yang mengelola aset-aset UNSIKA dan implikasinya pada kompetensi
mahasiswa. Kegiatan-kegiatan usaha mandiri antara lain laboratorium riset terpadu,
Lembaga Sertifikasi Profesi, Pusat bahasa dan training center, pusat pengolahan dan
penjualan hasil praktikum dan penelitian mahasiswa, ICT Center, studio, fasilitas
olahraga dan auditorium, wisma tamu, Kantin, dll, merupakan aset yang potensial
mendatangkan pendapatan legal dan efektif.
Jika didukung oleh kebijakan pengelolaan yang baik, investasi yang memadai, dan
manajemen yang kuat, maka berpeluang memberikan dampak signifikan bagi naiknya
pendapatan UNSIKA. Lahan UNSIKA yang relatif luas dan tersebar di beberapa tempat
dapat diupayakan untuk meningkatkan pendapatan UNSIKA. Kerja sama dengan
investor dan manajemen yang baik akan memberikan tambahan pendapatan UNSIKA
dari manajemen lahan ini. Secara umum, rencana kedepan pengelolan aset UNSIKA dapat
dilihat pada Tabel 6.3 berikut.
Tabel 6.3 Rencana dan Potensi Pendapatan UNSIKA dari Kegiatan Manajemen Aset
No. Kegiatan Jenis Pendapatan Pelaksana
1. Laboratorium terpadu Jasa /Kontrak UNSIKA
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 60 | 71
2. Poliklinik Umum Jasa/Kontrak UNSIKA
3. ATM BNI Jasa/Kontrak UNSIKA
4. Jasa Kepakaran/Konsultasi Jasa/Kontrak UNSIKA
5. Pusat Bahasa Jasa/Kontrak UNSIKA
6. ICT Center Jasa/ Kontrak UNSIKA /UPT
7. Perpustakaan Jasa UNSIKA /UPT
8. Percetakan dan penerbitan Jasa Sewa /
Kontrak / Profit
UNSIKA / UPT / Sub Bag
9. Wisma Tamu, Asrama Sewa UNSIKA / UPT
10. Auditorium/aula Sewa/Kontrak UNSIKA
11. Sarana Olah Raga Sewa/Kontrak UNSIKA
12. Usaha Bisnis Sewa/Kontrak UNSIKA
13. Manajemen Lahan (Parkir) Kontrak UNSIKA / Unit Usaha
14. Training Center (LP3M) Jasa Lembaga/ UPT
15. Koperasi, minimarket, Kantin. Sewa/Kontrak/
Profit
Koperasi/ UPT / Sub Bag
Rencana dan potensi pendapatan UNSIKA melalui Laboratorium (Laboratorium riset
terpadu, Jasa layanan, produk penelitian, dll.), studio, jasa kepakaran, Information and
Comunication Technologi Center, Pusat Bahasa dan Training Center, dll. dari manajemen
aset ini diharapkan maksimal setelah UNSIKA menerapkan PK-BLU yang memberikan
fleksibilitas bagi UNSIKA untuk mengelola sumber-sumber pendapatan. Dalam proyeksi
pendapatan ini, nilai pendapatan dari sumber aset diasumsikan menjadi pendapatan yang
dimanfaatkan untuk peningkatan dan pengembagan pelayanan pendidikan
berkelanjutan.
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 61 | 71
6.2 Asumsi-Asumsi yang Digunakan untuk Proyeksi Pendapatan Biaya
6.2.1 Asumsi-Asumsi Makro
Untuk menyusun rencana strategis ini digunakan indikator ekonomi makro berupa: (1)
pertumbuhan ekonomi; (2) laju inflasi: (3) nilai tukar rupiah, dan (4) pertumbuhan
penduduk.
Berdasarkan data dari Bappenas tentang Gambaran Ekonomi Makro Indonesia pada Tahun
2015 diperoleh informasi bahwa pertumbuhan ekonomi indonesia pada Tahun 2011
sekitar 6,5% dan hingga pada akhir Tahun 2014 sebesar 5,02% dan sampai Agustus 2015
sebesar 4,67% dari target pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 5,7%. Proyeksi lima tahun
kedepan hingga Tahun 2020 rerata pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan
berkisar 5,5% hingga 6,5%, sekalipun gejolak keuangan dunia pada bulan-bulan akhir
Tahun 2014 berimbas pada resesi yang akan memengaruhi pertumbuhan pada Tahun
2016 dan 2017. Sedangkan tingkat inflasi pada Tahun 2011 sebesar 3,8% telah naik sampai
7,26% hingga pertengahan Tahun 2015. Informasi ini memberikan prediksi bahwa rerata
laju inflasi 5 Tahun kedepan dari 2017– 2021 akan berkisar pada nilai 7,5% hingga 9,2%.
Demikian juga nilai tukar rupiah terhadap US$, menurut data tersebut, berada pada
kisaran Rp. 12.500,- hingga Rp. 19.830,- untuk prediksi antara Tahun 2017 – 2021.
Sementara itu jumlah penduduk Indonesia menurut Biro Pusat Statistik mencapai jumlah
252,4 juta jiwa pada Tahun 2015 dan dengan proyeksi tingkat pertumbuhan 1,2% per
Tahun jumlah penduduk Indonesia di Tahun 2035 sejumlah 355 juta jiwa. Suatu jumlah
yang cukup besar dan potensial jika dikelola dengan baik.
6.2.2 Asumsi-Asumsi Mikro
Penetapan asumsi mikro dalam menyusun rencana strategis ini mengacu pada asusmsi
cateris paribus yaitu mengacu pada kondisi internal saat ini. Perubahan status UNSIKA
dari Satker menjadi PT dengan PPK-BLU akan membawa perubahan pada sistem
penetapan alokasi anggaran dan kebijakan aksi di UNSIKA. Penyusunan proyeksi
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 62 | 71
penerimaan atau pendapatan didasarkan pada asumsi tarif yang diberlakukan di
UNSIKA relatif tetap (tidak terjadi kenaikan). Keterbatasan sumber anggaran untuk
memenuhi kebutuhan secara optimal dengan memperhatikan skala prioritas kegiatan
untuk mencapai Rencana Strategis (Renstra) UNSIKA.
Sampai dengan Tahun 2017, UNSIKA telah mengelola program S1 dan S2. Dengan
melihat rencana strategis yang disusun dan arah pengembangan yang diharapkan
UNSIKA, maka pengembangan jumlah program studi akan semakin bertambah, baik
pada jenjang pendidikan vokasi, S1, S2, maupun S3. Hal ini akan memberikan tambahan
daya tampung UNSIKA atau jumlah mahasiswa yang diprediksi sebesar 150-250
mahasiswa per Tahun. Untuk Tahun akademik 2019/2020 UNSIKA akan menambah 2
(dua) program studi baru jenjang S-2 yaitu Magister Agronomi/Agroteknologi dan
Magister Teknik Industri serta prodi lainnya. Proyeksi 5 (lima) tahun kedepan akan terjadi
penambahan program studi seperti ditampilkan pada Tabel 6.4.
Tabel 6. 4 Penambahan Program Studi sampai akhir Tahun ajaran 2017—2021
Jumlah prodi 2017 2018 2019 2020 2021
S1 20 22 25 28 30
S2 3 3 5 6 7
S3 0 0 0 0 0
Mengacu pada standar BAN PT, UNSIKA menetapkan kebijakan bahwa dalam program
S1 diharapkan dipertahankan rasio dosen : mahasiswa ideal sesuai standar BAN-PT dan
Standar Pelayanan Minimum (SPM) UNSIKA. Hingga akhir Tahun 2016 rasio ini telah
tercapai. UNSIKA juga menargetkan angka efisiensi edukasi (AEE) yang menunjukkan
persentase antara lulusan dengan jumlah semester 8 dan semester 10 semakin membaik
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 63 | 71
untuk semua prodi. Pada Tahun 2016, AEE S1 UNSIKA mencapai 10,44%, program S2
mencapai 40,24%.
Untuk jumlah dosen saat ini telah dipenuhi rasio dosen:mahasiswa sesuai dengan standar
BAN PT. Akan tetapi kualifikasi dosen bergelar S3 masih sekitar 15 % yang masih sangat
jauh dari harapan. BAN PT menetapkan standar jumlah dosen S3 sebesar minimum 35%
dan guru besar sebesar 20% dari total jumlah dosen.
Tabel 6.5 menunjukkan suatu proyeksi harapan UNSIKA untuk kualifikasi dosen sampai
Tahun 2021 sebesar 523 orang. Dari gambaran kondisi sumberdaya manusia tersebut di
atas, maka proyeksi jumlah dosen dan tenaga kependidikan UNSIKA Tahun 2017—2021
sebagaimana pada Tabel 6.5.
Tabel 6.5 Proyeksi Jumlah Dosen dan Tenaga Kependidikan UNSIKA
Tahun 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Dosen 345 365 405 455 523
Jumlah Dosen Bergelar Doktor 38 61 70 75 86
Jumlah Dosen Bergelar Master 307 304 335 380 437
Persentase Dosen Bergelar Doktor dan
Master Terhadap Total Dosen 100 100 100 100 100
Jumlah Guru besar 1 1 1 2 2
Persentase Guru besar Terhadap Dosen (%) 0.29 0,27 0,25 0,44 0,38
Jumlah Tenaga Kependidikan 210 230 255 266 266
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 64 | 71
Tabel 6.5 tersebut di atas menunjukkan bahwa proyeksi kebutuhan SDM UNSIKA 5 (lima)
Tahun kedepan mengalami penambahan khususnya dosen. Hal ini dikarenakan: (i)
adanya penambahan dan pembentukan program studi baru terutama untuk jenjang S2
dan S3; (ii) adanya kebijakan universitas akan mengangkat secara bertahap pegawai
kontrak menjadi pegawai tetap (Non-PNS) UNSIKA. Sedang untuk kebutuhan tenaga
kependidikan, dalam kurun waktu 5 tahun ke depan mengalami penurunan. Terjadinya
kesenjangan jumlah proyeksi 5 tahun ke depan antara dosen dan tenaga kependidikan
dikarenakan UNSIKA merupakan implikasi kebijakan untuk mencapai perbandingan
yang ideal antara jumlah dosen dan tenaga kependidikan.
6.3 Proyeksi Pendapatan dan Belanja UNSIKA
Sumber pendapatan UNSIKA direncanakan akan diperoleh dari pemerintah, masyarakat,
dan usaha mandiri UNSIKA. Berdasarkan pada data perolehan dana, maka proyeksi
pendapatan UNSIKA untuk kurun waktu 2017 sampai dengan 2021 pada Tabel 6.6.
Tabel 6.6 Proyeksi Pendapatan dan Belanja UNSIKA dengan penerapan PPK—non-BLU (dalam
ribuan)
2017 2018 2019 2020 2021
PENDAPATAN 129,432,254,000 130,341,765,000 142,547,310,000 143,721,150,000 147,876,846,000
PENDAPATAN PNBP 90,041,589,000.00 90,951,100,000.00 103,156,645,000 104,330,485,000 108,486,181,000
Pendapatan Pendidikan 90,041,589,000.00 90,951,100,000.00 103,156,645,000 104,330,485,000 108,486,181,000
Pendapatan Jasa Non
Akademik
-
- - - -
Lab Pengujian Terpadu
Lembaga Sertifikasi
Profesi, training, dll.
Konsultasi/pelayanan/
profesional/ service (lbh,
pajak, klinik kesehatan
tanaman, desain, amdal),
Kerja sama Penelitian dan
Pengabdian Kepada
Masyarakat
Program pengembangan
pendidikan dan pelatihan
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 65 | 71
untuk mahasiswa di
Fakultas
Pendapatan BLU Lain-lain
-
- - - -
Kantin
Poliklinik
ATM CENTER
Pusat Bahasa
ICT Center
Perpustakaan
Percetakan dan penerbitan
Wisma Tamu, Asrama
Auditorium
Kolam Renang
Lapangan Tennis
Lapangan Bola
Manajemen Lahan
Training Center (LP3M)
Koperasi, minimarket,
Kantin.
Tower
Inkubator Bisnis
Bengkel, Lab. dll
Wisata kampus
PENDAPATAN DARI
APBN (Dana RM Rutin dan
Proyek)
39,390,665,000 39,390,665,000 39,390,665,000 39,390,665,000 39,390,665,000
BELANJA 129,432,254,000 130,341,765,000 142,547,310,000 143,721,150,000 147,876,846,000
BELANJA PEGAWAI 47,546,469,000 47,880,574,567 52,364,237,247 52,795,443,114 54,322,022,964
Belanja Gaji dan Tunjangan
PNS
5,511,067,000
5,511,067,000
5,511,067,000
5,942,272,866
6,942,272,866
Belanja Gaji Non PNS
32,295,164,000
32,629,269,567
34,312,932,247
34,312,932,248
34,839,512,098
Belanja Honorarium (KJM) 2,440,000,000
2,440,000,000
3,440,000,000
3,440,000,000
3,440,000,000
Belanja Uang Lembur
190,000,000
190,000,000
490,000,000
490,000,000
490,000,000
Belanja Vakasi
3,466,340,000
3,466,340,000
3,966,340,000
3,966,340,000
3,966,340,000
Belanja Tunjangan Lain-lain
(HONOR SATKER)
364,300,000
364,300,000
364,300,000
364,300,000
364,300,000
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 66 | 71
Belanja Tunjangan Dosen
Non PNS
3,279,598,000
3,279,598,000
4,279,598,000
4,279,598,000
4,279,598,000
BELANJA BARANG 49,382,336,000 49,729,342,070 54,386,128,193 54,833,983,804 56,419,508,045
Belanja Barang
Operasional
8,299,405,000 8,646,411,070 9,299,405,000 9,299,405,000 9,299,405,000
Belanja Barang Non
Operasional
24,160,927,000 24,160,927,000 25,160,927,000 25,160,927,000 25,160,927,000
Belanja Barang Persediaan
Barang Konsumsi
676,885,000 676,885,000 1,476,885,000 1,924,740,611 2,310,264,852
Belanja Jasa 9,451,755,000 9,451,755,000 9,655,547,193 9,655,547,193 9,655,547,193
Belanja Pemeliharaan 3,511,066,000 3,511,066,000 4,511,066,000 4,511,066,000 4,511,066,000
Belanja Perjalanan (dalam
negeri)
2,112,511,000 2,112,511,000 2,612,511,000 2,612,511,000 3,312,511,000
Belanja Perjalanan (Luar
Negeri)
1,169,787,000 1,169,787,000 1,669,787,000 1,669,787,000 2,169,787,000
BELANJA MODAL 32,503,449,000 32,731,848,363 35,796,944,560 36,091,723,082 37,135,314,991
Belanja Modal Tanah
-
-
-
-
-
Belanja Modal Peralatan
dan Mesin
10,599,338,000 10,599,338,000 10,599,338,000 10,599,338,000 10,599,338,000
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan
21,354,111,000 21,582,510,363 24,647,606,560 24,942,385,082 25,985,976,991
Belanja Modal Tanah
-
-
-
-
-
Belanja Modal Fisik
Lainnya
-
-
-
-
-
Belanja Modal Lainnya 550,000,000 550,000,000 550,000,000 550,000,000 550,000,000
Sisa Anggaran Belanja 0 0 0 0 0
Mencermati estimasi penerimaan UNSIKA (PK-Non BLU) pada Tabel 6.6, nampak bahwa
peningkatan penerimaan UNSIKA sampai dengan Tahun 2021. Sumber pendanaan
UNSIKA masih sangat terbatas, dan sangat bergantung pada penerimaan dari sumber
pemerintah (APBN) dan mahasiswa (UKT). Kontribusi dari pendanaan mandiri melalui
pusat unit bisnis terlihat belum menentukan. Untuk itu perlu dilakukan upaya melalui
usaha memberdayakan Unit Bisnis dan Kerja sama dengan berbagai pihak agar komposisi
penerimaan UNSIKA tidak bertumpu pada dana yang bersumber dari APBN dan
mahasiswa sesuai dengan ciri dari universitas yang dijiwai budaya bangsa. Disamping itu
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 67 | 71
usaha untuk mendapatkan pendanaan dari pemerintah tetap perlu diperjuangkan untuk
bisa ditingkatkan proporsinya.
Tabel 6.7 Proyeksi Pendapatan dan Belanja UNSIKA dengan penerapan PK-BLU
KETERANGAN 2017 2018 2019 2020 2021
PENDAPATAN 195,365,538,000 212,718,952,293 225,046,139,932 240,736,830,285 252,991,334,299
PENDAPATAN PNBP 124,202,586,000 141,556,000,293 153,883,187,932 169,573,878,285 181,828,382,299
Pendapatan Pendidikan 108,702,586,000 116,375,000,293 121,896,387,932 133,437,578,285 143,222,582,299
Pendapatan Jasa Non
Akademik
1,035,000,000 1,796,000,000 2,802,000,000 3,292,000,000 3,292,000,000
Lab Pengujian Terpadu 50,000,000 100,000,000 150,000,000 175,000,000 175,000,000
Lembaga Sertifikasi Profesi,
training, dll.
500,000,000 550,000,000 600,000,000 650,000,000 650,000,000
Konsultasi/pelayanan/
profesional/service (lbh, pajak,
klinik kesehatan tanaman,
desain, amdal),
250,000,000 300,000,000 400,000,000 500,000,000 500,000,000
Kerja sama Penelitian dan
Pengabdian Kepada
Masyarakat
1,624,700,000 2,972,000,000 4,055,000,000 4,503,000,000 5,129,000,000
Program pengembangan
pendidikan dan pelatihan untuk
mahasiswa di Fakultas
2,115,000,000 3,206,000,000 4,442,000,000 5,022,000,000 5,352,000,000
Pendapatan BLU Lain-lain 9,925,300,000 16,257,000,000 19,537,800,000 21,994,300,000 23,507,800,000
Pelayanan Kesehatan 40,000,000 50,000,000 133,600,000 251,600,000 333,600,000
ATM CENTER 200,000,000 225,000,000 255,000,000 300,000,000 360,000,000
Pusat Bahasa 50,000,000 100,000,000 150,000,000 200,000,000 220,000,000
ICT Center 75,000,000 75,000,000 100,000,000 100,000,000 120,000,000
Perpustakaan 15,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000
Percetakan dan penerbitan 30,000,000 175,000,000 205,000,000 237,500,000 250,000,000
Wisma Tamu, Asrama 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000
Auditorium 250,000,000 250,000,000 250,000,000 250,000,000 250,000,000
Kolam Renang 200,000,000 250,000,000 300,000,000 350,000,000 350,000,000
Lapangan Tennis 60,000,000 75,000,000 90,000,000 100,000,000 100,000,000
Lapangan Bola 30,000,000 35,000,000 35,000,000 35,000,000 35,000,000
Manajemen Lahan 200,000,000 250,000,000 250,000,000 250,000,000 250,000,000
Training Center (LP3M) 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
Koperasi, minimarket, Kantin. 1,100,000,000 1,100,000,000 1,100,000,000 1,110,000,000 1,110,000,000
Tower 60,000,000 60,000,000 60,000,000 120,000,000 120,000,000
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 68 | 71
Sewa Asrama 50,000,000 100,000,000 100,000,000 150,000,000 150,000,000
Inkubator Bisnis 500,000,000 500,000,000 500,000,000 501,000,000 501,000,000
Wisata kampus 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000
Hibah dalam dan luar negeri 558,100,000 1,874,000,000 3,777,000,000 5,117,000,000 5,742,000,000
Seminar, Lokakarya 5,000,000 95,000,000 190,000,000 225,000,000 255,000,000
Beasiswa dalam dan luar
negeri 982,200,000 1,565,000,000 1,980,200,000 2,335,200,000 2,699,200,000
Jasa Entertainment
- 1,098,000,000 1,098,000,000 1,098,000,000 1,098,000,000
Jasa Konsultan 4,720,000,000 7,560,000,000 8,144,000,000 8,444,000,000 8,744,000,000
PENDAPATAN DARI APBN
(Dana RM Rutin dan Proyek)
71,162,952,000 71,162,952,000 71,162,952,000 71,162,952,000 71,162,952,000
BELANJA 195,365,538,000 212,718,952,293 225,046,139,932 240,736,830,285 252,991,334,299
BELANJA PEGAWAI 71,766,821,709 78,141,535,501 82,669,883,164 88,433,801,348 92,935,448,945
Belanja Gaji dan Tunjangan
PNS 10,227,268,691
11,137,942,090 11,784,848,899
12,608,265,782 13,251,358,296
Belanja Gaji Non PNS 36,435,986,308 37,346,659,707 37,993,566,516 38,816,983,399 39,460,075,913
Belanja Honorarium (KJM) 4,563,054,061 5,473,727,460 6,120,634,269 6944051152 7,587,143,666
Belanja Uang Lembur 2,313,054,061 3,223,727,460 3,870,634,269 4694051152 5,337,143,666
Belanja Vakasi 5,589,394,061 6,500,067,460 7,146,974,269 7970391152 8,613,483,666
Belanja Tunjangan Lain-lain
(Honor Satker&Remunerasi) 4,758,516,061
5,669,189,460 6,316,096,269
7139513152 7,782,605,666
Belanja Tunjangan Dosen Non
PNS 7,879,548,466
8,790,221,865 9,437,128,674
10260545557 10,903,638,071
BELANJA BARANG 74,537,886,363 81,158,740,971 85,861,937,455 91,848,412,380 96,523,877,854
Belanja Barang Operasional 11,893,055,052 12,838,891,424 13,510,776,636 14,365,987,340 15,033,910,979
Belanja Barang Non
Operasional
27,754,577,052 28,700,413,424 29,372,298,636 30,227,509,340 30,895,432,979
Belanja Barang Persediaan
Barang Konsumsi
4,270,535,052 5,216,371,424 5,888,256,636 6,743,467,340 7,411,390,979
Belanja Jasa 13,045,405,052 13,991,241,424 14,663,126,636 15,518,337,340 16,186,260,979
Belanja Pemeliharaan 7,104,716,052 8,050,552,424 8,722,437,636 9,577,648,340 10,245,571,979
Belanja Perjalanan (dalam
negeri)
5,706,161,052 6,651,997,424 7,323,882,636 8,179,093,340 8,847,016,979
Belanja Perjalanan (Luar
Negeri)
4,763,437,052 5,709,273,424 6,381,158,636 7,236,369,340 7,904,292,979
BELANJA MODAL 49,060,829,928 53,418,675,821 56,514,319,313 60,454,616,556 63,532,007,500
Belanja Modal Tanah 3,972,298,386 4,843,867,564 5462996263 6251055712 6,251,055,712
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin
12,571,636,386 13,443,205,564 14,062,334,262 14,850,393,711 14,850,393,711
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 69 | 71
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan
26,972,298,386 27,843,867,564 28,462,996,262 29,251,055,711 29,251,055,711
Belanja Modal Fisik Lainnya 3,022,298,386 3,893,867,564 4512996262 5301055711 5,301,055,711
Belanja Modal Lainnya 2,522,298,386 3,393,867,564 4,012,996,262 4,801,055,711 4,801,055,711
Sisa Anggaran Belanja 0 0 0 0 0
Dari Tabel 6.7 Proyeksi Pendapatan dan Belanja UNSIKA dengan penerapan PPK-BLU
didapatkan selisih antara anggaran dan realisasi yang disebut Sisa Anggaran. Sisa
Anggaran BLU adalah selisih penerimaan dan Belanja yang bersumber dari PNBP
pertahun yang berpotensi untuk mendukung strategi agresif UNSIKA dalam
pengembangan institusi. Sedangkan Saldo Kas merupakan sisa penggunaan Anggaran
BLU yaitu digunakan sebagai iron stock yang nantinya akan membiayai tahun akademik
berjalan dan selebihnya dijadikan investasi abadi dimana bunga dari investasi akan
menjadi bagian dari PNBP tahun berikutnya. Sisa Anggaran BLU ini kedepan akan
digunakan untuk meningkatkan kesejahteran dan layanan stakeholder internal dan
eksternal yaitu berupa peningkatan layanan baik dalam bentuk pengadaan sarana dan
prasarana serta peningkatan mutu layanan pendidikan.
6.4 Estimasi Anggaran Biaya
Berdasarkan rencana alokasi anggaran ini, kemudian disusun rincian penganggaran
untuk masing masing kelompok program sesuai dengan pemetaan rencana strategisyang
telah dirancang. Pada bagian Operasi Rutin (OR), diberikan bentuk-bentuk kegiatan dan
unit kerja yang terkait dari masing-masing pos anggaran. Pos-pos anggaran kelangsungan
operasi disusun berdasarkan aturan penganggaran yang sudah dijalankan oleh UNSIKA.
Implementasi program dan kegiatan oleh unit-unit kerja akademik dan unit-unit kerja
pendukung mengikuti aturan sistem penganggaran yang dipraktekkan sejak dimulainya
UNSIKA (PK - BLU).
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 70 | 71
6.4.1 Estimasi Anggaran Investasi
Pada bagian Pengembangan dan Transformasi (PT), alokasi program diberikan pada
masing-masing pos anggaran sesuai dengan program stratejik hasil perumusan program
strategis yang diberikan pada Bab 4 yaitu memiliki kekuatan di bidang: pendidikan dan
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan ciri spesifik dijiwai
budaya bangsa akan memberikan keunggulan kompetetif (competitive advantage) bagi
UNSIKA dalam kancah persaingan penyedia jasa pendidikan tinggi.
Manajemen perguruan tinggi selama ini sangat bergantung pada pembiayaan dari negara
melalui mekanisme APBN, teristimewa bagi PT yang berstatus Satker Pemerintah.
Namun, mekanisme pengelolaan keuangan negara yang harus dilakukan secara
transparan dan akuntabel pada satu sisi dan pemenuhan kebutuhan organisasi yang
sering mendesak pada sisi lain membutuhkan suatu mekanisme lain yang lebih fleksibel
namun harus comply dengan semua aturan pengelolaan keuangan negara. Mekanisme
dimaksud dapat dilakukan dalam format organisasi PK-BLU. Konsekuensi dari
perubahan status dan bentuk oraganisasi, adalah semakin besarnya porsi self-funding
(PNBP).
Dalam konteks tersebut di atas, UNSIKA telah merancang skenario penerimaan yang
bersumber dari berbagai unit penghasil. Revenue generating units dimaksud berbasis pada
sumber daya akademik dan non akademik. Sumberdaya akademik mencakup yang
tangible dan intangible, termasuk SDM. Sedangkan non akademik berupa unit-unit usaha
yang dibangun dengan tujuan utama menghasilkan pendapatan bagi universitas yang
tetap berpegang teguh pada core bisnis UNSIKA. Perwujudan strategi ini dilakukan
melalui pengembangan revenue generating units yaitu Pusat Kajian Pangan Strategis
(Agroeducation Center) UNSIKA, Laboratoium terpadu, Studio, Pusat Bahasa, dan training
center, ICT Center, Auditorium, pusat bisnis dan fasilitas olahraga.
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 71 | 71
BAB VII
PENUTUP
Renstra PK-BLU UNSIKA ini disusun untuk jangka waktu lima tahun yang memuat
berbagai perencanaan pengembangan, termasuk pengelolaan keuangan yang transparan
dan akuntabel yang berazaskan pada anggaran berbasis kinerja. Berpijak pada uraian
profil kinerja dan renstra BLU yang ada, dirumuskan langkah-langkah implementasi dan
sistem pemantauan dan evaluasi.
7.1 Langkah-Langkah Implementasi
a. Rencana strategis ini merupakan rencana yang disusun berdasarkan penilaian diri dan
situasi yang dapat diketahui dan diprediksi saat ini. Dengan demikian rencana strategis
ini merupakan keputusan yang bernilai benar berdasarkan asumsi situasi yang
digambarkan. Akan tetapi perubahan merupakan keniscayaan, maka rencana strategis
UNSIKA ini harus selalu mengalami perubahan dengan situasi yang terus dinamis.
Oleh karena itu, UNSIKA akan selalu melakukan penyesuaian untuk menjaga
konsistensi strategi, kebijakan, program, anggaran, dan prosedur.
b. Untuk menyamakan persepsi dan membentuk komitmen civitas academica UNSIKA,
maka rencana strategis ini harus disosialisasikan seluas-luasnya. Intinya bukan hanya
menyangkut pengenalan terhadap susunan rencana strategis tetapi juga pada tuntutan
perubahan dan langkah-langkah penyesuaian yang diperlukan oleh segenap tenaga
akademik, manajemen, dan unsur pendukung lain. Terutama jika status PPK-BLU
telah ditetapkan untuk UNSIKA.
c. Untuk konsistensi dan keterpautan strategi di seluruh UNSIKA, semua unit kerja,
khususnya Fakultas, Lembaga, dan Pascasarjana agar mengkaji ulang rencana strategis
yang telah dimiliki dan atau menyusun rencana strategis baru yang mengacu kepada
implementasi strategi dari rencana strategis UNSIKA (Program, Anggaran, dan
Prosedur) dengan proses/pola pikir yang sama dengan yang dilakukan Universitas.
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 72 | 71
7.2 Sistem Pemantauan dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan sebagai usaha untuk menentukan apa yang sedang
dilaksanakan dengan cara menilai hasil/prestasi yang dicapai dan jika terdapat
penyimpangan dari standar yang telah ditentukan, segera diadakan dan dilakukan
perbaikan sehingga semua hasil/prestasi yang dicapai sesuai dengan rencana.
7.2.1 Landasan Pelaksanaan
Landasan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di Universitas Singaperbangsa
Karawang adalah: Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional; Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Statuta Universitas Singaperbangsa Karawang, dan SOP monitoring dan
evaluasi.
7.2.2 Prinsip Pelaksanaan
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari pemantauan dan evaluasi;
2. pelaksanaan dilakukan secara objektif;
3. dilakukan oleh petugas yang memahami konsep, teori dan proses serta
berpengalaman dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi agar hasilnya sahih
dan handal;
4. pelaksanaan dilakukan secara terbuka;
5. melibatkan berbagai pihak yang dipandang perlu dan berkepentingan secara
proaktif;
6. pelaksanaannya dapat dipertanggungjawabkan secara internal dan eksternal;
7. mencakup seluruh objek agar dapat menggambarkan secara utuh kondisi dan situasi
sasaran pemantauan dan evaluasi;
8. pelaksanaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan pada saat
yang tepat agar tidak kehilangan momentum yang sedang terjadi;
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 73 | 71
9. dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan;
10. berbasis indikator kinerja, yaitu kriteria/indikator yang dikembangkan berdasarkan
sepuluh program strategis UNSIKA; dan
11. efektif dan efisien (Depdiknas, 2005).
7.2.3 Sistematika Pemantauan dan Evaluasi
Pada tahap awal pemantauan dan evaluasi, tim pemantau perlu mencari data-data hasil
saat ini. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu pengamatan langsung, laporan
lisan dan laporan tertulis. Setelah diperoleh data yang diinginkan, pemantau kemudian
membandingkan hasil dengan standar yang telah ditentukan dalam hal ini Renstra,
Renop, Rencana Program Kegiatan Anggaran Tahunan (RPKAT). Jika terjadi hasil yang
berbeda antara yang dicapai dengan standar yang ditentukan maka disampaikan
rekomendasi dalam rangka upaya tindak lanjut.
7.2.4 Mekanisme Pelaksanaan
A. Kegiatan rutin
Monitoring dan evaluasi kegiatan rutin dilakukan secara berjenjang, terstruktur dan
terjadwal. Monev dilakukan tiga kali dalam satu tahun oleh SPI yang ditugaskan oleh
Rektor dengan kriteria tertentu.
B. Block Grants
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi, umumnya ada dua jenis sebagai berikut, yaitu:
a. Monitoring dan evaluasi tahunan lengkap.
Monitoring dan evaluasi tahunan lengkap dilakukan tiga kali setiap tahun selama periode
pelaksanaan hibah. Pada monitoring dan evaluasi tahunan lengkap, tim reviewer
diharuskan bertemu dengan semua pihak yang ada di unit penerima hibah dan pihak-
pihak lain yang terkait.
Monitoring dan evaluasi dilakukan tiga kali dalam setahun yaitu:
• monitoring dan evaluasi awal tahun pelaksanaan hibah;
• monitoring dan evaluasi pertengahan tahun pelaksanaan hibah; dan
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 74 | 71
• monitoring dan evaluasi akhir tahun pelaksanaan hibah.
b. Monitoring dan evaluasi tahunan parsial
Monitoring dan evaluasi tahunan parsial atau yang lebih dikenal monitoring dan evaluasi
tahunan saja, umumnya dilakukan pada hibah yang waktu pelaksanaannya lebih dari 3
tahun dan kegiatan dilakukan pada waktu tidak dilakukan monitoring dan evaluasi
tahunan lengkap.
Untuk meningkatkan kualitas secara terus menerus baik dalam perencanaan maupun
dalam implementasinya bagi seluruh program pengembangan di segenap level,
dibentuklah Tim Monitoring dan Evaluasi Internal (Monevin) di tingkat universitas oleh
Rektor. Monevin ini merupakan bagian integral dari akuntabilitas publik perguruan
tinggi untuk menjaga agar organisasi berfungsi sepenuhnya sesuai visi dan misinya dan
beroperasi secara efektif dan efesien serta menjunjung tinggi nilai-nilai inovasi dan
kreativitas baik pada tingkat individu maupun seluruh sistem manajemennya.
Dalam kontek pengembangan program monitoring dan evaluasi internal bertugas untuk
menelaah kesiapan dan peningkatan kualitas proposal sehingga bisa merebut hibah
kompetisi. Pada tahap ini, analisis SWOT pada berbagai aspek akademik dan manajemen
dikelompokan sesuai isu-isu strategis “LRAISE” yang muncul.
Akar masalah yang berhasil diidentifikasi dicoba untuk dijawab dan diantisipasi dalam
berbagai bentuk alternatif kegiatan untuk perbaikan kualitas pembelajaran dan
peningkatan efisiensi internal atau eksternal baik di tingkat jurusan maupun universitas
sebagai unit pengusul sesuai tingkat skema blockgrant. Pada tingkat implementasi
program pengembangan, monevin diarahkan untuk mengakses kemajuan pelaksanaan
kegiatan program dan memberikan masukan agar output dan outcome sesuai target
indikator yang telah dirumuskannya.
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 75 | 71
LAMPIRAN
Lampiran A Tim Penyusun Rencana Strategis UNSIKA 2017—2021
Pengarah : M. Wahyudin Zarkasyi
Penanggung Jawab : Ade Momon S.
Ketua : Dida Herwanda Barnas
RENCANA STRATEGIS UNSIKA 2017–2021
H a l . 76 | 71
Wakil Ketua : Bunbun Hasbullah
Sekretaris : Anna Rosmarina M.
Anggota : 1. H. Asep Muslihat
2. Toto Suharto
3. M. Riva Arifin
4. Nuzul Barok
5. Betha Nurina Sari
6. Dene Herwanto
7. Insani Abdi Bangsa
8. Muhammad Syafi’i
9. Dian Dwi Mutiawati