PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN UNIT PELAKSANA TEKNIS KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI BUKIT PUNGGUR Jln. Lintas Sumatera Km. 244 Tanjung Raja Sakti Blambangan Umpu RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) MODEL BUKIT PUNGGUR KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015– 2024 BLAMBANGAN UMPU, 2014
97
Embed
RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANGkph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/1496031281RPHJP_KPH… · UNIT PELAKSANA TEKNIS KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI BUKIT PUNGGUR ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANANUNIT PELAKSANA TEKNIS
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI BUKIT PUNGGURJln. Lintas Sumatera Km. 244 Tanjung Raja Sakti
Blambangan Umpu
RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANGKESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP)
MODEL BUKIT PUNGGURKABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2015– 2024
BLAMBANGAN UMPU, 2014
PETA SITUASI
KPHP MODEL BUKIT PUNGGUR KABUPATEN WAY KANAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Bukit Punggur Kabupaten Way
Kanan ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
SK. 439/Menhut-lI/2012 tanggal 9 Agustus 2012 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi Model Bukit Punggur (Unit III) yang terletak di Kabupaten Way
Kanan, Provinsi Lampung seluas ±41.126 ha. Namun dari hasil analisis data parsial dari
BPKH Wilayah II Palembang luas KPHP Model Bukit Punggur seluas ±45.075 ha.
Perbedaan luas ini terjadi karena perbedaan batas administrasi yang digunakan pada saat
penetapan wilayah KPHP Model Bukit Punggur dengan batas administrasi yang digunakan
oleh BPKH Wilayah II Palembang pada saat analisis data parsial.
Surat Keputusan Menteri Kehutanan tersebut ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati
Way Kanan Nomor 12 Tahun 2013 tanggal 6 Maret 2013 tentang Pembentukan Organisasi
Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan Bukit Punggur (Unit III) pada Dinas
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Way Kanan.
KPHP Model Bukit Punggur dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, perlu
menyusun Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) Tahun 2015 - 2024
sebagai dokumen rencana pengelolaan dan menjadi acuan dalam menyusun Rencana
Pengelolaan Hutan Jangka Pendek dan rencana-teknis lainnya.
KPHP Model Bukit Punggur mengelola 2 (dua) Kawasan Hutan Produksi (KHP), yaitu
KHP Rebang Register 42 seluas ±12.892,27 ha dan KHP Giham Tahmi seluas ±9.604,10 ha
serta 2 (dua) Kawasan Hutan Lindung (KHL), yaitu Bukit Punggur Register 24 seluas
±21.479,41 ha dan KHL Saka Register 41 seluas ±1.099,58 ha yang terletak pada DAS
Tulang Bawang dengan ketinggian 85 meter – 1.700 meter di atas permukaan laut, dengan
topografi datar sampai berbukit. Iklim di wilayah KPHP Model Bukit Punggur berdasarkan
klasifikasi Schmidt dan Ferguson dalam katagori iklim type B dengan curah hujan rerata
2.000-4.000 mm/tahun dengan suhu rata-rara 30˚ C - 35˚C. Jenis tanah di wilayah KPHP
Model Bukit Punggur termasuk ke dalam jenis tanah latosol merah kuning dengan bahan
induk komplek tufa dan batuan kukuh intermedier.
KPHP Model Bukit Punggur dibagi menjadi 4 (empat) blok, yaitu: a) Blok HP
Pemanfaatan seluas ±19.863,23 ha, b) Blok HP Pemberdayaan seluas ±2.633,14 ha, c) Blok
HL Inti seluas ±6.100,19 ha dan d) Blok HL Pemanfaatan seluas ±16.478,80 ha. Wilayah
Tertentu KPHP Model Bukit Punggur seluas ±7.277,91 ha yang berada pada Blok HP
Pemberdayaan seluas ±2.633,14 ha, dan pada Blok HL Pemanfaatan seluas ±4.644,77 ha.
Dalam RPHJP KPHP Model Bukit Punggur terdapat beberapa isu strategis, kendala
dan permasalahan yang dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
perlindungan kawasan; pemberdayaan masyarakat; penguatan kapasitas kelembagaan dan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 iv
sumber daya manusia; pemanfaatan hasil hutan kayu / non kayu; penanggulangan potensi
kebakaran hutan; koordinasi lintas sektoral; dan kemitraan dan kolaboratif.
Visi KPHP Bukit Punggur adalah “Terbangunnya KPHP Bukit Punggur Sebagai
Penghasil Kayu, Hasil Hutan Bukan Kayu dan Terkelolanya Jasa Lingkungan Tahun 2024”,
untuk mengejawantahkan visi tersebut disusun misi sebagai berikut: 1) Menjamin
keberadaan hutan dan memantapkan penataan kawasan KPHP Model Bukit Punggur,
2) Mengembangkan kelembagaan KPHP Model Bukit Punggur yang mandiri dan efektif,
3) Mengembangkan partisipasi dan kolaborasi para pihak dalam pengelolaan kawasan
KPHP Model Bukit Punggur, 4) Pemantapan perlindungan dan pengamanan di kawasan
KPHP Model Bukit Punggur, 5) Optimalisasi pemanfaatan potensi kayu, hasil hutan bukan
kayu dan jasa lingkungan di kawasan KPHP Model Bukit Punggur.
Selama kurun waktu 10 tahun (2015 – 2024) rencana kegiatan strategis yang akan
dilaksanakan, yaitu: inventarisasi berkala wilayah kelola dan penataan hutan; pemanfaatan
hutan pada wilayah tertentu; pemberdayaan masyarakat; pembinaan dan pemntauan
pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan pada areal berijin; rehabilitasi pada
areal kerja di luar izin; pembinaan dan pemantauan rehabilitasi dan reklamasi di dalam areal
berizin; rencana penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam; rencana
penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar pemegang izin; koordinasi dan sinergi
dengan instansi dan stakeholder terkait; rencana penyediaan dan peningkatan kapasitas
SDM; penyediaan pendanaan; pengembangan database; rencana rasionalisasi wilayah
kelola; review rencana pengelolaan; dan pengembangan investasi.
Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dilakukan pada internal
organisasi KPH maupun eksternal organisasi KPH kepada pemegang izin. Selain itu, untuk
memastikan bahwa program dan kegiatan berjalan sesuai dengan rencana maka kegiatan
pemantauan dan monitoring dilakukan sekurang-kurangnya setiap 3 bulan sekali. Kegiatan
ini diikuti pula dengan evaluasi untuk mengetahui kendala-kendala dan permasalahan
maupun kemajuan yang sudah dicapai dalam setiap kegiatan sehingga menjadi dasar bagi
pelaksanaan kegiatan berikutnya.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya
maka penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (RPHJP-KPHP) Bukit Punggur Kabupaten Way Kanan
dapat terselesaikan dengan baik sebagaimana yang diharapkan.
Penyusunan RPHJP-KPHP Bukit Punggur merupakan salah satu tugas dan
tanggungjawab yang harus dilaksanakan oleh Kepala KPHP.
Penyusunan RPHJP KPHP Model Bukit Punggur ini mengacu pada Peraturan
Direktur Jendral Planologi Kehutanan Nomor : P.5/VII-WP3H/2012, tanggal 14 Mei
2012 tentang Petunjuk Teknis Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan
Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP). Tentunya RPHJP ini berdasarkan pada hasil
tata hutan dan mengacu pada rencana kehutanan mulai dari Rencana Kehutanan
Tingkat Nasional (RKTN), Rencana Kehutanan Tingkat Provinsi (RKTP) dan juga
Rencana Kehutanan Tingkat Kabupaten (RKTK) dengan tetap memperhatikan
aspirasi nilai sosial budaya masyarakat setempat dan juga kondisi lingkungan yang
nyata di tingkat tapak.
Dalam penyusunan RPHJP ini tentu masih jauh dari sempurna walaupun telah
dilakukan diskusi terfokus di tingkat kabupaten serta dilanjutkan dengan konsultasi
publik di tingkat kabupaten oleh karena itu saran dan masukan yang bersifat
membangun terus diharapkan demi penyempurnaan di masa yang akan datang.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Direktur Jenderal Planologi
Kehutanan melalui Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II Palembang yang
sudah memfasilitasi penyusunan RPHJP ini, demikian juga kepada tim pakar dari
Universitas Lampung yang sudah memberikan pendampingan dan bimbingan
selama proses penyusunan RPHJP ini hingga selesai. Terima kasih juga kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan
serta saran-saran dalam penyusunan ini diantaranya: Pusat Pengendalian
Pembangunan Kehutanan Regional I Sumatera, Sekretariat Nasional Pembangunan
KPH, Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Way Kanan beserta
jajarannya, teman-teman anggota asosiasi KPH, masyarakat, kawan tani dan semua
pihak yang sudah mendukung penyelesaian RPHJP ini tepat pada waktunya.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015 -2024
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ............... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ............... ii
PETA SITUASI ....................................................................................... ............... iii RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................... ............... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................. .............. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................ ............... viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... .............. xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ............... xii
DAFTAR GRAFIK .................................................................................... ............... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... .............. xiv
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... ................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... ................. 1
B. Tujuan Pengelolaan .............................................................................. ................ 2
C. Sasaran ............ ................................................................................... ................ 3
D. Ruang Lingkup ..................................................................................... ................. 3
E. Batasan Pengertian .............................................................................. ................ 5
BAB II. DESKRIPSI KAWASAN .............................................................. ................ 10
A. Risalah Wilayah KPHP Bukit Punggur .................................................. ................ 10
2. Potensi Kayu .................................................................................... ................ 22
3. Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu ..................................................... ................ 24
4. Keberadaan Flora dan Fauna Langka ............................................. ................ 25
5. Potensi Jasa Lingkungan dan Wisata Alam .................................... ................ 25
C. Sosial Budaya ...................................................................................... ................ 26
D. Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan KawasanHutan ........................ ................ 27
E. Posisi Areal Kerja dalam Tata Ruang Wilayah dan Pembangunan Daerah……. 29
F. Isu Strategis, Kendala, Permasalahan .................................................. ................ 30
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 viii
BAB III. VISI DAN MISI PENGELOLAAN HUTAN ................................... ................ 33
A. Visi ....................................................................................................... ................ 33
B. Misi ...................................................................................................... ................ 34
C. Tujuan ................................................................................................ ................ 34
BAB IV. ANALISIS DAN PROYEKSI ....................................................... ................ 36
A. Analisis Data dan Informasi .................................................................. ................. 36
B. Proyeksi Kondisi Wilayah KPHP Model Bukit Punggur ............................ 44
1. Blok Hutan Lindung Inti..................................................................... ................ 44
2. Blok Hutan Lindung Pemanfaatan .................................................... ................ 44
3. Blok Hutan Produksi Pemanfaatan HHK-HT ..................................... ................ 44
4. Blok Hutan Produksi Pemberdayaan ............................................... ……… 48
BAB V. RENCANA KEGIATAN ............................................................... ................ 49 A. Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola dan Penataan Hutan .................. ................. 49
B. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu ........................................ ................ 50
C. Pemberdayaan Masyarakat ................................................................. ................ 52
D. Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan
Kawasan Hutan pada Areal yang Berizin ............................................ ................. 53
E. Rehabilitasi pada Areal Kerja di Luar Izin ............................................ ................. 53
F. Pembinaan dan Pemantauan Rehabilitasi dan Reklamasi di Dalam
Areal yang Berizin ............................................................................... ................. 54
G. Rencana Penyelenggaraan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam ................. 54
H. Rencana Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi Antar
Pemegang Izin .................................................................................... ................ 55
I. Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan Stakeholder terkait ........... ................ 56
J. Rencana Penyediaan dan Peningkatan Kapasitas SDM ...................... ................. 57
K. Penyediaan Pendanaan ...................................................................... ................ 58
L. Pengembangan Data Base .................................................................. ................. 60
M. Rencana Rasionalisasi Wilayah Kelola ............................................... ................ 61
N. Review Rencana Pengelolaan ............................................................. ................ 62
O. Pengembangan Investasi .................................................................... ................ 63
BAB VI. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ............ ................. 66
A. Rencana Pembinaan ............................................................................ ................. 66
B. Rencana Pengawasan ....................................................................... ................ 67
C. Rencana Pengendalian ...................................................................... ................ 68
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 ix
BAB VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN ...................... ................ 70
A. Rencana Pemantauan dan Evaluasi ..................................................... ................. 70
B. Rencana Pelaporan .............................................................................. ................. 70
BAB VIII. PENUTUP................................................................................. ................ 73 LAMPIRAN
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 x
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Luas Kawasan Hutan Produksi dan Kawasan Hutan Lindung yang Dikelola
UPT KPHP Bukit Punggur....................................................................... 11
2. Pembagian Blok KPHP Model Bukit Punggur …….…… ................ 17
3. Aksesibilitas Menuju KPHP Bukit Punggur dari Kota Bandar
Lampung ................................................................................................. 19
4. Kondisi Kependudukan di Wilayah Administrasi Sekitar
KPHP Model Bukit Punggur ……........................................................... 26
5. Keberadaan Izin Pemanfaatan Hutan di KPHP Model Bukit Punggur........ 28
6. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal KPHP Model Bukit Punggur... 39
7. Strategi Meningkatkan Strength (Kekuatan) dan Dengan Memanfaatkan
Opportunity (Peluang) Dalam Analisis SWOT ............................................ 40
8. Strategi Meningkatkan Weakness (Kelemahan) dan Dengan
Memanfaatkan Opportunity (Peluang) Dalam Analisis SWOT................... 41
9. Strategi Meningkatkan Strenght (Kekuatan) dan Dengan Memanfaatkan
Threat (Ancaman) Dalam Analisis SWOT................................................. 42
10. Strategi Meningkatkan Weakness (Kelemahan) dan Dengan
3. Potensi HHBK Getah Karet pada Reg. 42 Rebang dan Giham Tahmi … 55
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Peta Wilayah KPHP Bukit Punggur
2. Peta Iklim KPHP Bukit Punggur
3. Peta Kemiringan Lereng KPHP Bukit Punggur
4. Peta Tanah KPHP Bukit Punggur
5. Peta Geologi KPHP Bukit Punggur
6. Peta Daerah Aliran Sungai KPHP Bukit Punggur
7. Peta Tata Hutan KPHP Bukit Punggur
8. Peta Wilayah Tertentu KPHP Bukit Punggur
9. Peta Aksesibilitas KPHP Bukit Punggur
10. Peta Penutupan Lahan KPHP Bukit Punggur
11. Peta Sebaran Potensi KPHP Bukit Punggur
12. Peta Keberadaan Izin Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan
KPHP Bukit Punggur
13. Peta Penggunaan Lahan Peta KPHP Bukit Punggur
14. Hubungan Visi Misi dengan Rencana Kegiatan Pengelolaan Hutan Jangka
Panjang KPHP Bukit Punggur
15. Rencana Kegiatan Strategis KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 xiv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan wujud
kelembagaan kehutanan yang mantap sebagai salah satu komponen penting
dalam keberhasilan penyelenggaraan pembangunan kehutanan. Kelembagaan
kehutanan yang mantap tidak saja terwujud di tingkat pusat tetapi juga di seluruh
organisasi pemerintah sampai dengan tingkat tapak. Pembentukan kelembagaan
kehutanan di tingkat tapak merupakan wujud dari apa yang diamanatkan dalam
pasal 12 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan untuk
membentuk wilayah pengelolaan hutan pada berbagai tingkat pengelolaan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor PP. 6 Tahun 2007 jo.
Peraturan Pemerintah Nomor PP. 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana Pengelolaan serta Pemanfaatan Hutan, pemerintah
mengatur pembentukan wilayah pengelolaan di tingkat tapak yang selanjutnya
disebut dengan Kesatuan Pengelolaaan Hutan (KPH) yaitu merupakan wilayah
pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya, yang dapat dikelola
secara efisien dan lestari. KPH sebagai kelembagaan di tingkat lapangan
berperan sebagai penyelenggara pengelolaan hutan di lapangan atau di tingkat
tapak yang harus menjamin bahwa pengelolaan hutan dilakukan secara lestari
sesuai dengan fungsinya.
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Bukit Punggur
berlokasi di Kabupaten Way Kanan. KPHP Model Bukit Punggur ini telah
ditetapkan sebagai KPHP Model berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor SK.439/Menhut-lI/2012 tanggal 9 Agustus 2012 tentang
Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Model Bukit Punggur
(Unit III) yang terletak di Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung seluas
±41.126 Ha. SK Menteri Kehutanan tersebut ditindaklanjuti dengan Peraturan
Bupati Way Kanan Nomor 12 Tahun 2013 tanggal 6 Maret 2013 tentang
Pembentukan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan
Bukit Punggur (Unit III) pada Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Way
Kanan.
KPHP Model Bukit Punggur adalah penting karena luasan hutannya
adalah 22% dari luasan tutupan hutan di Kabupaten Way Kanan. Selain itu, di
wilayah KPHP Model Bukit Punggur berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS)
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 1
Tulang Bawang yang fungsi ekologinya harus terus dipertahankan karena
berfungsi dalam pengairan atau penyediaan air bersih. Dalam prakteknya,
penyelenggaraan pengelolaan hutan pada tingkat tapak dilakukan oleh KPH
termasuk mengawasi kinerja pengelolaan hutan yang dilakukan oleh pemegang
izin. KPH menjadi pusat kendali pengelolaan sumberdaya hutan dan menata
kawasan hutan menjadi bagian-bagian yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai
izin dan/atau dikelola sendiri pemanfaatannya, melalui kegiatan yang
direncanakan dan dijalankan sendiri. Apabila peran KPH dapat dilakukan dengan
baik, maka KPH menjadi garis depan untuk mewujudkan harmonisasi
pemanfaatan hutan oleh berbagai pihak dalam kerangka pengelolaan hutan
lestari.
Di lapangan, KPH mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan kehutanan sehingga diperlukan rencana pengelolaan yang berisi
program prioritas menuju pengelolaan hutan yang lestari di wilayah KPHP Model
Bukit Punggur, serta menjadi acuan dalam menyusun rencana pengelolaan
jangka pendek dan rencana-rencana teknis lainnya. Oleh karena itu, dirasa
penting untuk menyusun Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP)
KPHP Bukit Punggur Tahun 2015 – 2024.
B. Tujuan Pengelolaan
Tujuan penyusunan RPHJP KPHP Model Bukit Punggur adalah:
1. Menyediakan dokumen RPHJP KPHP Model Bukit Punggur yang realistis
dengan mempertimbangkan keberadaan perijinan, mempertimbangkan peran
KPHP Model Bukit Punggur dalam penyelamatan DAS Tulang Bawang dan
mempertimbangkan dinamika sosial serta kontribusi pembangunan wilayah
Kabupaten Way Kanan.
2. Menyusun desain, strategi dan arah tindak pengelolaan hutan lestari,
pengelolaan sosial dan pengelolaan usaha berbasis kerjasama dengan
masyarakat dan pemegang ijin.
Secara khusus, tujuan pengelolaan KPHP Model Bukit Punggur adalah
mewujudkan rencana pengelolaan hutan yang menjadi acuan KPH dalam
pencapaian fungsi ekonomi, lingkungan dan sosial secara optimal dan
berkelanjutan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 2
C. Sasaran Sasaran yang hendak dicapai dari penyusunan RPHJP KPHP Model
Bukit Punggur Tahun 2015-2024 ini adalah :
1. Tersusunnya rencana pengelolaan hutan jangka panjang pada wilayah KPHP
Model Bukit Punggur tahun 2015-2024.
2. Terumuskannya visi, misi dan tujuan spesifik dalam pengembangan konsep
KPHP Model Bukit Punggur 10 tahun ke depan.
3. Peruntukan lahan di wilayah KPHP Model Bukit Punggur sesuai fungsinya,
yaitu fungsi Hutan Lindung (HL) dan Hutan Produksi (HP) melalui peningkatan
presentase penutupan vegetasi hutan serta peningkatan nilai Hasil Hutan
Kayu (HHK) dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).
4. Menguatnya kelembagaan masyarakat penggarap yang mampu
melaksanakan usaha ekonomi.
5. Meningkatnya pemanfaatan HHK, HHBK dan jasa lingkungan dalam
mendukung revitalisasi hutan dan optimalisasi pemanfaatan hutan.
6. Meningkatnya kerjasama parapihak dalam pengelolaan, perlindungan, dan
pengamanan hutan serta pemasaran hasil hutan.
D. Ruang Lingkup
Penyusunan RPHJP KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024
ditetapkan untuk jangka sepuluh tahun berdasarkan kajian aspek ekologi,
ekonomi dan sosial budaya dengan memperhatikan partisipasi, aspirasi, budaya
masyarakat dan rencana pembangunan daerah/wilayah. RPHJP ini menjadi
dasar bagi penyusunan Rencana Pengelolaan Jangka Pendek yang selanjutnya
akan diwujudkan kembali dalam bentuk strategi pengelolaan yang memuat
program-program dan usulan kegiatan operasional. Ruang lingkup penyusunan
RPHJP KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024, meliputi:
1. Pendahuluan, berisi: latar belakang, tujuan, sasaran, ruang lingkup, dan
batasan pengertian.
2. Deskripsi Kawasan KPHP Model Bukit Punggur, yang terdiri dari: Risalah
wilayah KPH; Potensi wilayah KPH; Sosial budaya; Pemanfaatan hutan dan
penggunaan kawasan hutan; Posisi areal kerja dalam tata ruang wilayah dan
pembanguna daerah; serta Isu strategis, kendala dan permasalahan.
3. Visi dan Misi Pengelolaan Hutan, menguraikan tentang : Pernyataan visi;
Pernyataan misi; dan Pernyataan tujuan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 3
4. Analisis dan Proyeksi, meliputi: Analisa data dan informasi yg saat ini tersedia;
dan Proyeksi kondisi wilayah KPHP di masa datang.
5. Rencana Kegiatan Strategis selama Jangka Waktu Rencana Pengelolaan,
terdiri atas: Inventarisasi berkala wilayah kelola dan penataan hutan;
Pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu; Pemberdayaan masyarakat;
Pembinaan dan pemantauan pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan
hutan pada areal berijin; Rehabilitasi pada areal kerja di luar ijin; Pembinaan
dan pemantauan rehabilitasi dan reklamasi di dalam areal berijin; Rencana
penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam; Rencana
penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar pemegang ijin; Koordinasi
dan sinergi dengan instansi dan stakeholder terkait; Rencana penyediaan dan
peningkatan kapasitas SDM; Penyediaan pendanaan; Pengembangan
database; Rencana rasionalisasi wilayah kelola; Review rencana
pengelolaan; dan Pengembangan investasi.
6. Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian, memuat: bagaimana
pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian secara
internal oleh KPH dan eksternal terhadap KPH.
7. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan memuat: upaya pemantauan, evaluasi
dan pelaporan yang dilakukan KPH.
8. Penutup dan Lampiran meliputi: Lampiran matrik hubungan visi dan misi
dengan rencana pengelolaan hutan jangka panjang KPHP Model Bukit
Punggur; Lampiran rencana kegiatan dan sub kegiatan pengelolaan hutan
jangka panjang KPHP Model Bukit Punggur periode 2015– 2024; Peta-peta
yang terkait, yaitu: Peta Wilayah KPHP; Peta Penutupan Lahan; Peta DAS;
Peta Sebaran Potensi Wilayah KPHP; dan Peta Aksesibilitas; Peta Tata
Hutan berupa zona/blok/petak; Peta Penggunaan Lahan; Peta Keberadaan
Izin Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan; Peta Tanah; Peta
Iklim; Peta Geologi; dan Peta Wilayah Tertentu.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 4
E. Batasan Pengertian 1. Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber
daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam dan
lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
2. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah
untuk dipertahankan keberdayaannya sebagai hutan tetap.
3. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan, yang terdiri dari Hutan Produksi Terbatas (HPT),
Hutan Produksi Tetap (HP), dan Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi
(HPK).
4. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan
memelihara kesuburan tanah.
5. Pengelolaan Hutan adalah kegiatan yang meliputi tata hutan dan
penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan, penggunaan
kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan serta perlindungan hutan
dan konservasi alam.
6. Kesatuan Pengelolaan Hutan selanjutnya disebut KPH adalah wilayah
pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang dapat
dikelola secara efisien dan lestari.
7. Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Model adalah wujud awal dari KPH
yang secara bertahap dikembangkan menuju situasi dan kondisi aktual
orgasnisasi KPH di tingkat tapak.
8. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung selanjutnya disebut KPHL adalah
KPH yang luas wilayahnya seluruh atau sebagian besar terdiri dari kawasan
Hutan Lindung.
9. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi selanjutnya disebut KPHP adalah
KPH yang luas wilayahnya seluruh atau sebagian besar terdiri dari kawasan
Hutan Produksi.
10. Tata Hutan adalah kegiatan rancang bangun unit pengelolaan hutan,
mencakup kegiatan pengelompokan sumber daya hutan sesuai dengan tipe
ekosistem dan potensi yang terkandung di dalamnya dengan tujuan untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat secara
lestari.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 5
11. Rencana Pengelolaan Hutan adalah rencana pada Kesatuan Pengelolaan
Hutan yang disusun oleh Kepala KPH, berdasarkan hasil tata hutan dan
rencana kehutanan, dengan memperhatikan aspirasi, peran serta dan nilai
budaya masyarakat serta kondisi lingkungan, memuat semua aspek
pengelolaan dalam kurun jangka panjang dan jangka pendek.
12. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL atau KPHP yang
selanjutnya disebut RPHJP KPHL atau KPHP adalah rencana pengelolaan
hutan untuk seluruh wilayah kerja KPHL atau KPHP dalam kurun waktu 10
(sepuluh) tahun.
13. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek KPHL atau KPHP adalah
rencana pengelolaan hutan untuk kegiatan KPHL atau KPHP dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun.
14. Resort Pengelolaan Hutan adalah kawasan hutan dalam wilayah KPHL dan
KPHP yang merupakan bagian dari wilayah KPHL dan KPHP yang dipimpin
oleh Kepala Resort KPHL dan KPHP dan bertanggung jawab kepada Kepala
KPHL dan KPHP.
15. Blok Pengelolaan pada wilayah KPHL dan KPHP adalah bagian dari
wilayah KPHL dan KPHP yang dibuat relatif permanen untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pengelolaan.
16. Blok Pemanfaatan adalah blok yang difungsikan sebagai areal yang
direncanakan untuk pemanfaatan terbatas sesuaidengan ketentuan
peraturan perundang-undangan pemanfatan hutan pada kawasan hutan
yang berfungsi Hutan Lindung (HL). 17. Blok Inti adalah blok yang difungsikan sebagai perlindungan tata air dan
perlindungan lainnya serta sulit untuk dimanfaatkan. 18. Blok Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman (HHK-HT) adalah
blok yang telah ada ijin pemanfaatan HHK-HT dan yang akan difungsikan
sebagai areal yang direncanakan untuk pemanfaatan HHK-HT sesuai
dengan potensi kawasan yang telah dihasilkan dari proses tata hutan.
19. Blok Pemberdayaan Masyarakat adalah blok yang telah ada upaya
pemberdayaan masyarakat (a.l: Hutan Kemasyarakatan/HKm, Hutan
Desa/HD, Hutan Tanaman Rakyat/HTR) dan yang akan difungsikan sebagai
areal yang direncanakan untuk upaya pemberdayaan masyarakat sesuai
dengan potensi kawasan yang telah dihasilkan dari proses tata hutan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 6
20. Wilayah Tertentu adalah wilayah hutan yang situasi dan kondisinya belum
menarik bagi pihak ketiga untuk mengembangkan pemanfaatannya berada di
luar areal ijin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan.
21. Petak adalah bagian dari blok dengan luasan tertentu dan menjadi unit
usaha pemanfaatan terkecil yang mendapat perlakuan pengelolaan dan
silvikultur yang sama.
22. Menteri adalah Menteri yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di
bidang kehutanan.
23. Kepala KPH adalah pimpinan, pemegang kewenangan dan penanggung
jawab pengelolaan hutan dalam wilayah yang dikelolanya.
24. Visi adalah pernyataan tentang pandangan jauh ke depan mengenai usaha
atau bisnis yang akan dimulai, apa saja tujuannya dan apa yang akan
dicapai ke depannya nanti.
25. Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha
untuk mewujudkan visi.
26. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.
27. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan. 28. Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah
salah satu metode analisa yang didasarkan pada kajian tehadap lingkungan
internal yaitu aspek kekuatan (strength), dan kelemahan (weaknesses), serta
terhadap lingkungan eksternal yaitu aspek peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) untuk pengambilan keputusan.
29. Strengths (kekuatan) adalah kondisi kekuatan yang terdapat dalam
organisasi yang merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi itu
sendiri.
30. Weakness (kelemahan) adalah kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi yang merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi itu
sendiri.
31. Opportunities (peluang) adalah kondisi peluang berkembang di masa
datang yang terjadi dari luar organisasi itu sendiri.
32. Threats (ancaman) adalah kondisi yang mengancam dari luar yang dapat
mengganggu organisasi itu sendiri.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 7
33. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan suatu alat yang berisi
kerangka dasar bagi upaya pengalokasian ruang berdasarkan fungsi,
struktur dan hirarki ruang, serta sebagai pengendalian pemanfaatan ruang.
34. Pemanfaatan hutan adalah kegiatan untuk memanfaatkan kawasan hutan,
memanfaatkan jasa lingkungan, memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan
kayu serta memungut hasil hutan kayu dan bukan kayu secara optimal dan
adil untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestariannya.
35. Pemanfaatan kawasan adalah kegiatan untuk memanfaatkan ruang tumbuh
sehingga diperoleh manfaat lingkungan, manfaat sosial dan manfaat
ekonomi secara optimal dengan tidak mengurangi fungsi utamanya.
36. Penggunaan kawasan hutan adalah penggunaan atas sebagian kawasan
hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan tanpa
mengubah status dan fungsi pokok kawasan hutan.
37. Inventarisasi hutan pada wilayah KPHP adalah rangkaian kegiatan
pengumpulan data untuk mengetahui keadaan dan potensi sumber daya
hutan dan lingkungan secara lengkap.
38. Penutupan vegetasi adalah kondisi permukaan bumi yang menggambarkan
kenampakan penutupan lahan dan vegetasi.
39. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seseorang
mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugas jabatannya secara profesional, efektif dan efisien.
40. Rehabilitasi Hutan dan Lahan adalah upaya untuk memulihkan,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya
dukung, produktifitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga
kehidupan tetap terjaga.
41. Reklamasi Hutan adalah usaha untuk memperbaiki atau memulihkan
kembali lahan dan vegetasi hutan yang rusak agar dapat berfungsi secara
optimal sesuai peruntukannya.
42. Perlindungan Hutan adalah usaha untuk mencegah dan membatasi
kerusakan hutan, kerusakan hutan dan hasil hutan yang disebabkan oleh
manusia, ternak, kebakaran, hama dan penyakit.
43. Pemanfaatan Jasa Lingkungan adalah kegiatan untuk memanfaatkan
potensi jasa lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan mengurangi
fungsi utamanya.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 8
44. Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan dan
mengusahakan hasil hutan berupa kayu dengan tidak merusak lingkungan
dan tidak mengurangi fungsi pokoknya.
45. Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu adalah kegiatan untuk
memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan berupa bukan kayu dengan
tidak merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokoknya.
46. Hutan Tanaman Industri yang selanjutnya disingkat HTI adalah hutan
tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok industri
kehutanan untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan
menerapkan silvikultur dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku
industri hasil hutan.
47. Hutan Kemasyarakatan yang selanjutnya disingkat HKm adalah hutan
negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan
masyarakat.
48. Pemanfaatan Ekowisata adalah salah satu kegiatan parawisata yang
berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam,
aspek pemberdayaan ekonomi sosial budaya masyarakat lokal serta aspek
pembelajaran dan pendidikan.
49. Pemberdayaan Masyarakat adalah proses pembangunan di mana
masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri dengan berpartisipasi secara
aktif.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 9
II. DESKRIPSI KAWASAN
A. Risalah Wilayah KPHP Model Bukit Punggur 1. Letak
Wilayah KPHP Model Bukit Punggur secara administratif terletak di
6 kecamatan yaitu: Kecamatan Banjit, Kecamatan Kasui, Kecamatan Rebang
Tangkas, Kecamatan Negeri Agung, Kecamatan Blambangan Umpu dan
Kecamatan Way Tuba.
KPHP Model Bukit Punggur mengelola 2 (dua) Kawasan Hutan Produksi
(KHP) yaitu: 1) KHP Rebang Register 42 yang terletak di Kecamatan
Blambangan Umpu dan Kecamatan Negeri Agung, pada koordinat
04° 24’ 11,36” - 04° 35’ 16,21” LS dan 105° 31’ 58,30” - 104° 37’ 25,90” BT dan
2) KHP Giham Tahmi yang terletak di Kecamatan Blambangan Umpu,
Kecamatan Rebang Tangkas dan Kecamatan Way Tuba; pada koordinat
04° 26’ 00” - 04° 38’ 30” LS dan 104° 19’ 30” - 104° 28’ 45” BT. Selain itu,
KPHP Model Bukit Punggur juga mengelola 2 (dua) Kawasan Hutan Lindung
(KHL) yaitu: 1) KHL Bukit Punggur Register 24 yang terletak di Kecamatan
Banjit, Kecamatan Kasui dan Kecamatan Rebang Tangkas, pada koordinat
04° 42’ 25,95” - 04° 57’ 09,72” LS dan 104° 19’ 07,00” - 104° 32’ 34,00” BT dan
2) KHL Saka Register 41 yang terletak di Kecamatan Blambangan Umpu dan
Kecamatan Rebang Tangkas, pada koordinat 04° 31’ 37,03” - 4° 35’ 12,16” LS
dan 104° 20’ 00,00” - 104° 22’ 16,02” BT.
2. Luas
Luas KPHP Model Bukit Punggur berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehutanan dan Perkebunan Nomor SK.256/Kpts-II/2000 tanggal 23 Agustus
2000 adalah ± 47.755,25 ha, meliputi: KHP Rebang Register 42, KHP Giham
Tahmi, KHL Bukit Punggur Register 24 dan KHL Saka Register 41, dengan
rincian sebagaimana Tabel 1.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 10
Tabel 1. Luas KHP dan KHL yang Dikelola KPHP Model Bukit Punggur (Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor SK.256/Kpts-II/2000 tanggal 23 Agustus 2000)
No. KHP/KHL/Register Luas (Ha)
1. KHP Rebang / Register 42 13.151,50
2 KHP Giham Tahmi / Non Register 12.655,95
3. KHL Bukit Punggur / Register 24 20.831,00
4. KHL Saka / Register 41 1.116,80
Jumlah Total 47.755,25 Sumber: Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Way Kanan, 2013
Sedangkan luas KPHP Model Bukit Punggur berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 439/Menhut-II/2012 tanggal
9 Agustus 2012 adalah ± 41.126 Ha, terdiri dari Hutan Lindung (HL) seluas
±19.131 Ha dan Hutan Produksi (HP) seluas ±21.995 Ha.
Namun, dari hasil analisis spasial dari BPKH Wilayah II Palembang luas
KPHP Model Bukit Punggur adalah ±45.075,34 Ha, yang kemudian dijadikan
sebagai dasar penyusunan RPHJP KPHP Model Bukit Punggur Tahun
2015-2024.
Perbedaan luas ini terjadi karena perbedaan batas administrasi yang
digunakan pada saat penetapan wilayah KPHP Model Bukit Punggur dengan
batas administrasi yang digunakan oleh BPKH Wilayah II Palembang pada
saat analisis data parsial.
3. Batas Wilayah KPHP Model Bukit Punggur
Batas-batas wilayah KPHP Model Bukit Punggur adalah sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Oku Timur, Provinsi Sumatera
Selatan
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat, Provinsi
Lampung
c. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Oku Selatan, Provinsi
Sumatera Selatan
d. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara, Provinsi
Lampung
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 11
Informasi mengenai letak, luas dan batas wilayah KPHP Model Bukit
Punggur lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Peta Wilayah KPHP Model
Bukit Punggur.
4. Pembagian Blok Pembagian blok di KPHP Model Bukit Punggur berdasarkan tata hutan
yang dilaksanakan oleh BPKH Wilayah II Palembang, disesuaikan dengan
fungsi kawasan, bisofisik, potensi sumber daya alam, keberadaan izin
pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan.
a. Fungsi Kawasan Wilayah KPHP Model Bukit Punggur meliputi 2 (dua) KHP yaitu: KHP
Rebang Register 42 dan KHP Giham Tahmi. Selain itu, KPHP Model Bukit
Punggur juga terdiri 2 (dua) KHL, yaitu: KHL Bukit Punggur Register 24 dan
KHL Saka Register 4.
Wilayah KPHP Model Bukit Punggur dibagi ke dalam 3 (tiga) Resort
Pengelolaan Hutan (RPH) berdasarkan register, wilayah berizin, dan wilayah
administrasi yang merupakan suatu kesatuan unit yang utuh, yaitu:
1) RPH 1: Register 24 Bukit Punggur yang merupakan wilayah HL (terdapat
10 Gapoktan pemegang izin pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan/
IUP-HKm)
2) RPH 2: Register 42 Rebang yang merupakan wilayah HP, izin
PT. Inhutani V Unit Lampung
3) RPH 3: Register 41 Saka yang merupakan wilayah HL dan Register
Giham Tahmi yang merupakan wilayah HP, izin PT. Alindo Embryo Agro.
b. Biofisik
Iklim di wilayah Model KPHP Bukit Punggur berdasarkan klasifikasi
Schmidt dan Ferguson, kelompok KHL Register 41 Saka dan kelompok KHP
Giham Tahmi serta kelompok KHP Register 42 Rebang termasuk dalam
katagori iklim type B dengan jumlah rata-rata curah hujan
2.000 – 2.500 mm/tahun dengan temperatur rata-rata 35˚ C. Untuk kelompok
KHL Register 24 Bukit Punggur termasuk dalam katagori iklim type B dengan
jumlah rata-rata curah hujan 3.500 – 4.000 mm/tahun dengan temperatur
rata-rata 30˚ C.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 12
Wilayah KPHP Model Bukit Punggur secara umum dikelompokkan
ke dalam bentuk wilayah: 1) Datar sampai bergelombang dengan kemiringan
lereng 0-15%, mencakup luasan kurang lebih 73,9%; 2) Bergelombang
sampai berbukit dengan kemiringan lereng 15-25%, memiliki sebaran kurang
lebih 20,2%; dan 3) Berbukit sampai bergunung dengan kemiringan lereng
25 – >40%, memiliki sebaran kurang lebih 5,9%.
Ketinggian lereng-lereng curam atau terjal bervariasi
450 - 1.700 meter dari permukaan laut dan untuk datar sampai
bergelombang dengan ketinggian bervariasi 85 – 450 meter dari permukaan
laut.
Di dalam dan sekitar kawasan KPHP Model Bukit Punggur terdapat
sungai-sungai, diantaranya berada di KHL Register 41 Saka, yakni: Way
Pilaliut, Way Tebeng, Way Pilamasin dan Way Giham, serta beberapa
sungai kecil lainnya. Sungai-sungai yang berada di KHP Giham Tahmi
adalah Way Pilaliut, Way tebeng, Way Pilamasin dan Way Giham serta
beberapa sungai-sungai kecil lainnya. Sungai-sungai yang berada di
KHP Register 42 Rebang adalah Way Umpu, Way Pilaliut, Way Tebeng,
Way Pilamasin dan Way Giham serta beberapa sungai-sungai kecil
lainnya. Sungai-sungai yang berada di bagian utara KHL Register 24 Bukit
Punggur adalah anak/anak cabang sungai Way Tahmi, seperti: Way Nang
Hui, Way Kiri, Way Kasui, Way Tangkas, Way Damar Bandung, Way Tahmi
Lumut, Way Tahmi Renik, Way Cahya Negri dan beberapa sungai-sungai
kecil lainnya. Di bagian selatan, terdapat anak/anak cabang sangai Way
Umpu diantaranya: Way Menanga Siamang, Way Ketapang, Way Rebang,
Way Benatan, Way Basungan, Way Batu Api Ulu, Way Batu Api Ilir, Way
Cangkah Kanan, Way Gambir, Way Menangan Jaya, Way Pakuan serta
sungai-sungai kecil lainnya. Selain itu, juga terdapat anak/anak cabang
sungai Way Besai diantaranya: Way Neki dan Way Nanasan serta
beberapa sungai-sungai kecil lainnya.
Jenis tanah yang dominan di wilayah KPHP Model Bukit Punggur
berdasarkan Peta Ikhtisar Geologi Sumatera Bagian Selatan skala
1:1.000.000 Tahun 1970 dari Lembaga Penelitian Tanah Bogor dan Peta
Tanah Eksplorasi Sumatera Bagian Selatan Skala 1:1.000.000 tahun 1964
dari Lembaga Penelitian Tanah Bogor, susunan geologi KHL Register 41
Saka termasuk dalam batuan beku tersier bahan andesit tua dengan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 13
breaksi dan tufa serta propisit andesit. Jenis tanah dalam kawasan hutan
ini termasuk ke dalam jenis tanah latosol merah kuning dengan bahan
induk komplek tufa dan batuan kukuh intermedier.
Susunan geologi KHP Giham Tahmi termasuk dalam batuan beku
tersier bahan andesit tua dengan breaksi dan tufa serta propisit
andesit. Jenis tanah dalam kawasan hutan ini termasuk ke dalam jenis
tanah latosol merah kuning dengan bahan induk komplek tufa dan batuan
kukuh intermedier.
Susunan geologi KHP Register 42 Rebang termasuk dalam
batuan beku tersier bahan andesit tua dengan breaksi dan tufa serta
propisit andesit. Jenis tanah dalam kawasan hutan ini termasuk ke
dalam jenis tanah podsolik coklat kekuningan dan podsolik merah
kekuningan dengan bahan induk sedimen tufa masam serta podsolik coklat
dengan bahan induk sedimen masam.
Sedangkan susunan geologi KHL Register 24 Bukit Punggur
termasuk dalam batuan beku tersier bahan andesit tua dengan breaksi
dan tufa serta propisit andesit. Jenis tanah dalam kawasan hutan ini
termasuk ke dalam jenis tanah latosol merah kuning dengan bahan induk
komplek tufa dan batuan kukuh intermedier.
Informasi mengenai kondisi biofisik KPHP Model Bukit Punggur
dapat dilihat pada Lampiran 2. Peta Iklim KPHP Model Bukit Punggur,
Lampiran 3. Peta Kemiringan Lereng KPHP Model Bukit Punggur,
Lampiran 4. Peta Tanah KPHP Model Bukit Punggur, Lampiran 5. Peta
Geologi KPHP Model Bukit Punggur dan Lampiran 6. Peta Daerah Aliran
Sungai KPHP Model Bukit Punggur.
c. Potensi Sumberdaya Alam
Wilayah kelola KPHP Model Bukit Punggur yang meliputi 2 (dua)
KHP, yaitu: KHP Rebang Register 42 dan KHP Giham Tahmi dan 2 (dua)
KHL, yaitu: KHL Bukit Punggur Register 24 dan KHL Saka Register 41,
memiliki potensi sumber daya alam yang cukup tinggi. Secara umum, dapat
dikategorikan menjadi 3 (tiga) yaitu: potensi kayu, non kayu, serta potensi
jasa lingkungan dan wisata alam. Berdasarkan hasil pengolahan data hasil
survei inventarisasi hutan di wilayah KPHP Model Bukit Punggur, bahwa di
lokasi tersebut secara umum masih berhutan dengan kerapatan sedang
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 14
sampai rapat dan cukup merata serta menunjukan potensi yang cukup
baik/tinggi, dimana potensi di areal yang disurvei tersebut diperoleh jumlah
batang sebanyak 67,22 batang/ha dan volume sebesar 50,85m³/ha (jumlah
batang dan volume seluruh jenis pohon mulai dari diameter 20 cm up). Pada
KHP Rebang Register 42, potensi kayu terdiri dari karet (Hevea brasiliensis)
dan mangium (Acacia mangium) yang berada di areal IUPHHK-HTI PT.
Inhutani V Unit Lampung.
Saat ini, KPHP Model Bukit Punggur telah berupaya mendorong dan
memfasilitasi PT. Inhutani V Unit Lampung untuk bekerjasama dalam
kemitraan pengelolaan kawasan KHP Rebang Register 42 dengan
masyarakat, koperasi dan pihak lain. KHP Giham Tahmi terdapat potensi
tanaman hasil kegiatan GNRHL Tahun 2003 seluas 1.300 Ha, Tahun
2004 seluas 2.000 Ha dan Tahun 2007 seluas 500 Ha dengan jenis
tanaman mangium dan karet yang dikelola dan dilaksanakan melalui
Kelompok Tani Kampung Gunung Sangkaran, Kecamatan Blambangan
Umpu.
Di KHL Bukit Punggur Register 24 terdapat potensi tanaman yang
didominasi oleh jenis marawan (Hopea mangarawan), Medang
dan i) Kemitraan dan kolaboratif, sebagaimana telah diuraikan di Bab II.
Berdasarkan uraian tentang kondisi KPHP Model Bukit Punggur di atas
terdapat gambaran kebijakan-kebijakan yang akan diambil dalam rencana
pelaksanaan pengelolaan ke depan. Metode analisis yang digunakan yaitu
Analisis SWOT, yaitu:
a. Strengths (kekuatan), merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam
organisasi atau konsep KPHP Model Bukit Punggur.
b. Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi atau konsep KPHP Model Bukit Punggur yang ada.
c. Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa
datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar
organisasi atau konsep pembangunan KPHP, kebijakan pemerintah dan
kondisi lingkungan sekitar.
d. Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman
ini dapat mengganggu organisasi atau konsep pembangunan KPHP.
Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan oleh KPHP Model Bukit Punggur
beserta para pihak, telah diidentifikasi faktor internal dan eksternal dengan hasil sebagai
Tabel 6 berikut:
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 38
Tabel 6. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal KPHP Model Bukit Punggur
Faktor Internal Faktor Eksternal
Strength (Kekuatan) Weaknes (Kelemahan)
Opportunity (Peluang)
Threats (Ancaman)
1. Wilayah kelola KPHP yang luas
1. SDM yang belum memadai
1. Adanya partisipasi masyarakat dalam mendukung pengelolaan KPHPBukit Punggur
1. Tingginya degradasi sumberdaya Hutan di KPHP Bukit Punggur
2. Memiliki (SOP) pengelolaan KPHP sesuai peraturan pemerintah
2. Kurangnya sosialiasi KPHP
2. Pengembangan hasil hutan kayu, non kayu dan jasa lingkungan yang didukung dengan kebijakan pemerintah
2. Perambahan hutan untuk kegiatan perladangan
3. Memiliki Struktur Organisasi yang jelas
3. Koordinasi para pihak yang rendah
3. Dukungan para pihak (pemerintah pusat-propinsi-kab/kota, LSM, Masyarakat)
3. Rendahnya pendidikan dan taraf hidup masyarakat di sekitar kawasan
4. Meliliki potensi SDH dan adanya potensi jasa lingkungan
4. Pendanaan belum mencukupi.
4. Berkembangnya bentuk-bentuk kerjasama dengan pihak lain dalam pengelolaan hutan dalam rangka kemandirian KPH
4. Berbatasan dengan lahan-lahan milik masyarakat
5. Berfungsi sebagai penyangga kehidupan /penyeimbang ekosistem
5. Data potensi kawasan belum lengkap
5. Adanya progam peningkatan kapasitas staff dari lembaga lain
5. Masih maraknya Perburuan satwa liar
6. Catchment area DAS Prioritas
6. Penataan batas kawasan belum selesai
6. Masih maraknya pembakaran lahan
7. Sarana dan prasarana belum memadai
7. Konflik pengelolaan kawasan KPHP
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 39
Tabel 7. Strategi Meningkatkan Strength (Kekuatan) dengan Memanfaatkan Opportunity (Peluang) dalam Analisis SWOT
Opportunity (Peluang) Strength (Kekuatan)
Adanya partisipasi masyarakat mendukung KPHP Model Bukit Punggur
Pengembangahasil hutan kayu, non kayu dan jasa lingkungan yang didukung dengan kebijakan pemerintah
Dukungan para pihak pemerintah pusat-propinsi-kab/kota, LSM, masyarakat
Berkembangnya bentuk-bentuk kerjasama dalam pengelolaan hutan dalam rangka kemandirian KPHP Bukit Model Punggur
Adanya program peningkatan kapasitas staff dari lembaga lain
1 2 3 4 5 6 Wilayah kelola KPHP yang luas
Wilayah kelola KPHP yang luas didukung oleh partisipasi masyarakat
Wilayah kelola yang luas mendorong diversifikasi usaha pemanfaatan hasil hutan kayu, non kayu dan jasa lingkungan melalui kerjasama dengan para mitra dan investor
Dukungan para pihak lebih memudahkan operasional kegiatan KPHP
Wilayah kelola yang luas pengembangan mendorong kerjasama pengelolaan hutan melalui kerjasama dengan para mitra dan investor
Wilayah kelola yang luas membuka peluang staf KPHP untuk menimba ilmu berdasarkan potensi yang besar
Memiliki SOP sesuai peraturan pemerintah
Adanya SOP dapat mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan KPHP
Adanya SOP dapat meningkatkan pengembangan hasil hutan kayu, non kayu dan jasa lingkungan
Memiliki struktur organisasi yang jelas
Struktur organisasi yang jelas mendorong pengembangan hasil hutan kayu, non kayu dan pemanfaatan jasa lingkungan melalui kerjasama dengan para mitra dan investor
Pemantapan struktur organisasi KPHP Model Bukit Punggur dalam upaya meningkatkan dukungan para pihak
Struktur organisasi yang jelas mendorong pengembangan pemanfaatan hasil hutan kayu, non kayu dan jasa lingkungan melalui kerjasama dengan para mitra dan investor
Memiliki potensi SDH dan adanya potensi jasa lingkungan
Adanya SDH dan jasa lingkungan mendorong partisipasi masyarakat dalam mengelola potensi SDH dan jasa lingkungan
Adanya potensi SDH dan jasa lingkungan mendorong pengembangan SDH dan jasa lingkungan KPHP Model Bukit Punggur
Adanya potensi SDH dan jasa lingkungan dapat mendorong kerjasama dalam bentuk kemitraan dalam mengelola potensi SDH dan jasa lingkungan
Berfungsi sebagai penyangga kehidupan/penyeimbang ekosistem
Menjaga fungsi penyangga kehidupan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung keberadaan KPHP
Catcment area DAS Prioritas
Menjaga fungsi daerah tangkapan air dengan meningkatkan partisipasi masyarakat
Menjaga fungsi tangkapan air melalui pengembangan potensi jasa lingkungan air
Menjaga fungsi tangkapan air dengan membangun bentuk-bentuk kerjasama para pihak dalam pemanfaatan jasa lingkungan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 40
Tabel 8. Strategi Meningkatkan Weakness (Kelemahan) dengan Memanfaatkan Opportunity (Peluang) dalam Analisis SWOT
Opportunity (Peluang) Weakness (Kelemahan)
Adanya partisipasi masyarakat terhadap KPHP Model Bukit Punggur
Pengembangan hasil hutan kayu, non kayu dan jasa lingkung yang didukung dengan kebijakan pemerintah
Dukungan para pihak (pemerintah pusat-propinsi-kab/kota, LSM, masyarakat)
Berkembangnya bentuk-bentuk kerjasama dalam pemanfaatan hasil hutan kayu, non kayu dan jasa lingkungan dalam rangka kemandirian KPHP Model Bukit Punggur
Adanya program peningkatan kapasitas staff dari lembaga lain
1 2 3 4 5 6 SDM yang belum memadai
Partisipasi masyarakat akan menutupi kelemahan kekurangan SDM
Pengelola KPHP dapat bekerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan kapasitas SDM KPHP
Tersedia skema pelatihan dan melanjutkan pendidikan yang diselenggarakan pihak lain
Kurangnya sosialisasi KPHP
Pengembangan hasil hutan kayu, non kayu dan jasa lingkungan akan mendorong tersosialisasinya KPHP
Dukungan para pihak secara tidak langsung dapat mensosialisasikan keberadaan KPHP
Koordinasi para pihak yang rendah
Adanya partisipasi masyarakat dapat meningkatkan koordinasi dengan pihak lain
Dukungan para pihak akan lebih mendorong koordinasi dengan para pihak
Berkembangnya bentuk kerjasama dapat mendorong koordinasi dengan para pihak
Pendanaan belum memadai
Mengembangkan program hasil hutan kayu, non kayu dan ekowisata untuk memobilisasi dana
Meningkatkan dukungan para pihak dalam penggalangan sumber-sumber dana alternatif yang dapat dimanfaatkan dalam mendukung pengelolaan KPHP Model Bukit Punggur
Menggalang kerjasama dengan lembaga-lembaga donor yang concern untuk mendukukng pendanaan KPHP Model Bukit Punggur
Data potensi kawasan belum lengkap
Menggalang partisipasi masyarakat dalam mendukung pengumpulan data potensi kawasan
Menggalang kerjasama dengan lembaga riset seperti Universitas untuk menggali potensi yang dimiliki oleh KPHP Model Bukit Punggur
Penataan batas kawasan belum selesai
Menggalang partisipasi masyarakat dalam penyelesaian batas kawasan
Meningkatkan koordinasi dengan para pihak, terutama dengan pihak BPKH Wilayah XX Bandar Lampung dalam penyelesian penataan batas kawasan
Sarana dan Prasarana belum memadai
Meningkatkan dukungan para pihak dalam pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 41
Tabel 9. Strategi Meningkatkan Strenght (Kekuatan) dengan Memanfaatkan Threat (Ancaman) Dalam Analisis SWOT
Threat (Ancaman)
Strength (Kekuatan)
Tingginya degradasi SDH di KPHP Model Bukit Punggur
Perambahan hutan untuk kegiatan perladangan
Rendahnya pendidikan dan taraf hidup masyarakat di sekitar kawasan
Bebatasan dengan lahan lahan masyarakat
Masih maraknya perburuan satwa liar
Masih maraknya pembakaran lahan
Konflik pengelolaan Kawasan KPHP
1 2 3 4 5 6 7 8 Wilayah kelola yang luas Wilayah kelola yang luas
memungkinkan wilayah dibagi menjadi kawasan peruntukkan sesuai dengan keinginan para pihak
Memiliki SOP sesuai peraturan pemerintah
Adanya SOP dapat mengurangi tindakan perambahan lahan
Adanya SOP dapat mencegah terjadinya perburuan satwa liar
Adanya SOP dapat mencegah aksi pembakaran lahan
Adanya SOP dapat mencegah terjadinya konflik di wilayah KPHP
Memiliki Struktur Organisasi yang jelas
Memberantas kegiatan perambahan lahan untuk kegiatan perladangan dengan struktur organisasi yang jelas
Peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang struktur organisasi KPHP Model Bukit Punggur
Memberantas kegiatan perburuan satwa liar untuk kegiatan perladangan dengan struktur organisasi yang jelas
Konsistensi penegakan peraturan/ kebijakan kehutanan dengan struktur organisasi yang jelas
Memiliki potensi SDH dan adanya potensijasa lingkungan
Meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar melalui kegiatan pemanfaatan SDH dan jasa lingkungan
Mengurangi kegiatan perburuan satwa liar dengan melibatkan masyarakat didalam kegiatan pemanfaatan SDH dan jasa lingkungan
Mengurangi kegiatan pembakaran lahan berladang dengan melibatkan masyarakat di dalam kegiatan pemanfaatan SDH dan jasa lingkungan
Berfungsi sebagai penyangga kehidupan/penyeimbang ekosistem
Meningkatkan pengetahuan, pendidikan pemahaman dan taraf hidup masyarakat sekitar untuk mengurangi tekanan terhadap kawasan dalam meningkatkan fungsi KPHP penyangga kehidupan/ penyeimbang ekosistem
Menjaga dan menanggulangi perburuan satwa liar sehingga fungsi kawasan tetap terjaga
Mencegah dan menanggulangi pembakaran lahan untuk berladang (didalam/ sekitar kawasan) sehingga fungsi kawasan tetap terjaga
Konsistensi peraturan/ kebijakan kehutanan untuk mendukung fungsi kawasan
Catcment area DAS Prioritas
Meningkatkan taraf hidup dan pendidikan, pengetahuan dan pemahaman masyarakat sekitar untuk menjaga fungsi kawasan sebagai daerah tangkapan air
Mencegah dan menanggulangi pembakaran lahan untuk berladang (di dalam/ sekitar kawasan) sehingga fungsi kawasan sebagai daerah tangkapan air tetap terjaga
Konsistensi peraturan/ kebijakan kehutanan untuk mendukung fungsi kawasan sebagai daerah tangkapan air
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 42
Tabel 10. Strategi Meningkatkan Weakness (Kelemahan) dengan Memanfaatkan Threat (Ancaman) Dalam Analisis SWOT
Threat (Ancaman) Weakness (Kelemahan)
Tingginya degradasi sumber daya hutan di KPHP Model Bukit Punggur
Perambahan hutan untuk kegiatan perladangan
Rendahnya pendidikan dan taraf hidup masyarakat di sekitar kawasan
Bebatasan dengan lahan lahan masyarakat
Masih maraknya Perburuan satwa liar
Masih maraknya pembakaran lahan
Konflik pengelolaan KPHP
1 3 4 6 7 8 9 SDM yang belum memadai Peningkatan kapasitas
SDM KPHP dapat mencegah degradasi hutan di KPHP
Peningkatan kapasitas SDM KPHP dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di KPHP
Peningkatan kapasitas SDM dapat mencegah Kegiatan illegal hunting di KPHP
Peningkatan kapasitas SDM dapat mencegah Kegiatan pembakaran lahandi KPHP
Peningkatan kapasitas SDM dapat mencegah konflik pengelolaandi KPHP
Kurangnya sosialisasi KPHP
Kegiatan sosialisasi pengelolaan KPHP dapat mencegah degradasi hutan
Kegiatan sosialisasi pengelolaan KPHP dapat mencegah kegiatan perambahan lahan
Kegiatan sosialisasi pengelolaan KPHP dapat meningkatkan kesadaran bagi masyarakat yang tinggal di sekitar KPHP
Kegiatan sosialisasi pengelolaan KPHP dapat mencegah kegiatan illegal hunting
Kegiatan sosialisasi pengelolaan KPHP dapat mencegah kegiatan pembakaran lahan
Kegiatan sosialisasi pengelolaan KPHP dapat mencegah konflik
Koordinasi para pihak rendah
Koordinasi dengan para pihak dapat mencegah timbulnya konflik
Pendanaan belum memadai
Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi
Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi
Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi
Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi
Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi
Pendanaan yang memadai untuk mengatasi seluruh ancaman yang dihadapi
Data potensi kawasan belum lengkap
Penguatan data potensi kawasan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi
Penguatan data potensi kawasan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi
Penguatan data potensi kawasan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi
Penguatan data potensi kawasan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi
Penguatan data potensi kawasan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi
Penguatan data potensi kawasan untuk menunjang kegiatan penanganan berbagai ancaman yang dihadapi
Penataan batas kawasan belum selesai
Penyelesaian penataan batas kawasan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman
Penyelesaian penataan batas kawasan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman
Penyelesaian penataan batas kawasan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman
Penyelesaian penataan batas kawasan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman
Penyelesaian penataan batas kawasan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman
Penyelesaian penataan batas kawasan untuk memberikan kepastian hukum yang jelas dalam menangani segala ancaman
Sarana dan Prasarana belum memadai
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam mengatasi ancaman yang dihadapi
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam mengatasi ancaman yang dihadapi
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam mengatasi ancaman yang dihadapi
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam mengatasi ancaman yang dihadapi
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam mengatasi ancaman yang dihadapi
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam mengatasi ancaman yang dihadapi
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 43
B. Proyeksi Kondisi Wilayah KPHP Model Bukit Punggur 1. Blok Hutan Lindung (HL) Inti pada KPHP Model Bukit Punggur
Blok Inti seluas ±6.100,19 ha pada KHL Register 24 Bukit Punggur
merupakan blok yang difungsikan sebagai perlindungan tata air dan
perlindungan lainnya serta direncanakan untuk tidak dimanfaatkan. Kriteria blok
inti ini antara lain: (1) termasuk dalam kriteria kawasan lindung dan (2) dalam
RKTN/RKTP/RKTK dimungkinkan masuk dalam kawasan untuk perlindungan
hutan alam dan lahan gambut atau untuk kawasan rehabilitasi. Proyeksi ekologi
10 tahun ke depan untuk blok inti dapat berupa:
a. Perencanaan dan penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan dengan
sasaran: 1) Terdapatnya peta perencanaan dan rehabilitasi kawasan blok inti
yang dijadikan dasar pengelolaan kawasan blok inti, baik secara ekonomi,
sosial dan budaya; 2) Terdapatnya pengaturan produksi pada kawasan blok
inti yang direncanakan sesuai daya dukung kawasan KPHP; dan
3) Terehabilitasinya lahan-lahan kritis pada kawasan blok inti dengan
berbagai jenis pohon unggulan lokal dan komersial.
b. Inventarisasi blok inti dan tata batas kawasan KPHP dengan sasaran:
1) Tersedianya data potensi hutan pada kawasan blok inti;
2) Terdefinisikanya masing-masing peruntukan kawasan blok inti beserta
batas-batasnya pada kawasan KPHP; dan 3) Adanya fakta bahwa blok inti
pada KPHP masih terlindungi dengan baik dan lestari.
c. Pengukuhan/penetapan kawasan blok inti pada KPHP dengan sasaran:
1) Terwujudnya kawasan blok inti yang tetap terjaga dari pemanfaatannya secara
ekonomi, sosial dan budaya; dan 2) Terwujudnya tertib kawasan blok inti yang
dapat menjamin kepastian hukum bagi masyarakat agar tidak memanfaatkan
kawasan blok inti pada kawasan KPHP.
2. Blok Hutan Lindung (HL) Pemanfaatan pada KPHP Model Bukit Punggur
Blok HL pemanfaatan di KPHP Model Bukit Punggur seluas
±16.478,80 ha, yang terdapat di: a) KHL Register 24 Bukit Punggur seluas
±15.379,22 ha, dimana terdapat areal HKm seluas 11.834,03 ha dan sisanya
seluas 3.545,19 ha merupakan Wilayah Tertentu; dan b) KHL Register 41 Saka
seluas ±1.099,58 ha merupakan Wilayah Tertentu. Blok HL Pemanfaatan akan
difungsikan sebagai areal yang direncanakan untuk pemanfaatan kawasan,
jasa lingkungan dan HHBK sesuai dengan potensi kawasan yang telah
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024 44
dihasilkan dari proses inventarisasi. Pada blok ini diupayakan berintegrasi
dengan resolusi konflik atau upaya pemberdayaan masyarakat melalui
pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan dan HHBK.
Kriteria blok ini, antara lain: 1) Mempunyai potensi jasa lingkungan,
wisata alam, potensi hasil hutan non kayu, terdapat izin pemanfaatan kawasan,
jasa lingkungan, hasil hutan non kayu, dan 2) Dalam RKTN/RKTP/RKTK
dimungkinkan masuk dalam kawasan untuk perlindungan hutan alam dan lahan
gambut atau untuk kawasan rehabilitasi atau kawasan hutan untuk
pengusahaan hutan skala besar atau kecil.
Proyeksi potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) pada blok
pemanfaatan 10 tahun ke depan disajikan Tabel 11 dan Grafik 1 sebagai
berikut:
Tabel 11. Potensi HHBK pada Blok Pemanfaatan di KPHP Model Bukit Punggur
Kerja (Renja), Rencana Teknsi dan sebagainya. Dengan rencana pengelolaan
tersebut KPHP Model Bukit Punggur memiliki kerangka kerja yang terpadu serta
komprehensif dalam pelaksanaan pengelolaan yang lebih efektif, efisien, dan
bermanfaat untuk mencapai visinya “Terbangunnya KPHP Model Bukit Punggur Sebagai Penghasil Kayu, Hasil Hutan Bukan Kayu dan Terkelolanya Jasa Lingkungan Tahun 2024”.
Selain itu, dengan diimplementasikannya rencana pengelolaan ini maka
akan dapat terus digali alternative PAD melalui usaha produktif yang dilakukan
bersama pihak swasta dan masyarakat dalam wilayah kelola KPHP Model Bukit
Punggur, sehingga dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015 -2024
73
Lampiran 14. Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024
HUBUNGAN VISI DAN MISI DENGAN RENCANA KEGIATAN PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPHP MODEL BUKIT PUNGGUR TAHUN 2015-2024
Visi
Misi
Tujuan
Rencana Kegiatan
Terbangunnya KPHP Model Bukit Punggur Sebagai Penghasil Kayu, Hasil Hutan Bukan Kayu dan Terkelolanya Jasa Lingkungan Tahun 2024
1. Menjamin keberadaan hutan dan memantapkan penataan kawasan KPHP Model Bukit Punggur
Untuk memperoleh kepastian hukum dan kejelasan status serta menghindari sengketa yang bersumber dari tumpang tindihnya perizinan dalam menyediakan ruang bagi masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan baik dalam rangka mendukung program KPHP Model Bukit Punggur dan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
1. Inventarisasi berkala wilayah kelola dan penataan hutan 2. Pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu 3. Rencana rasionalisasi wilayah kelola 4. Review rencana pengelolaan
2. Mengembangkan kelembagaan KPHP Model Bukit Punggur yang mandiri dan efektif
Untuk mempersiapkan aparatur pengelola dalam pelayanan publik, menyusun struktur, fungsi, wewenang, tugas dan tanggung jawab serta tata hubungan yang efektif dan efisien dalam optimalisasi pengelolaan KPHP Model Bukit Punggur.
1. Rencana penyediaan dan peningkatan SDM 2. Penyediaan pendanaan 3. Pengembangan database
3. Mengembangkan partisipasi dan kolaborasi para pihak dalam pengelolaan kawasan KPHP Model Bukit Punggur
Untuk upaya pemberdayaan, memperbaiki kinerja, menciptakan daya saing, memperluas jangkauan pelayanan serta meminimalisir terjadinya konflik.
1. Rencana penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar pemegang ijin
2. Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder terkait
4. Pemantapan perlindungan dan pengamanan di kawasan KPHP Model Bukit Punggur.
Untuk menjaga fungsi perlindungan, pelestarian dan pengawetan keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya.
1. Pembinaan dan pemantauan pemanfaatan hutandan penggunaan kawasan hutan pada areal yang berijin
2. Pembinaan dan pemantauan rehabilitasi dan reklamasi di dalam areal yang berijin
3. Rencana penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam
5. Pemantapan perlindungan dan pengamanan di kawasan KPHP Model Bukit Punggur.
Untuk menjaga fungsi perlindungan, pelestarian dan pengawetan keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya.
4. Pembinaan dan pemantauan pemanfaatan hutandan penggunaan kawasan hutan pada areal yang berijin
5. Pembinaan dan pemantauan rehabilitasi dan reklamasi di dalam areal yang berijin
6. Rencana penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam
6. Optimalisasi pemanfaatan potensi kayu,hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan di kawasan KPHP Model Bukit Punggur.
Untuk mengembangkan fungsi pemanfaatan khususnya Hasil Hutan Bukan Kayu secara lestari dengan mengatur segala bentuk kegiatan di kawasan KPHP Model Bukit Punggur.
1. Rehabilitasi pada areal kerja di luar ijin 2. Pemberdayaan masyarakat 3. Pengembangan investasi
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024
Lampiran 15. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015-2024
RENCANA KEGIATAN STRATEGIS KPHP MODEL BUKIT PUNGGUR TAHUN 2015 - 2024
Kegiatan Output Sub Kegiatan Sasaran/Lokasi Volume
Biaya *
(x Rp.1.000)
Para Pihak
Sumber Dana *
Tahun
Kegiatan
1. Inventarisasi berkala wilayah kelola serta penataan hutannya
Diketahui kondisi riil dan tersedianya data SDH dan lingkungan secara lengkap, serta adanya kepastian hokum batas wilayah KPHP Model Bukit Punggur dan adanya kepastian wilayah di luar izin yang dapat dikelola KPHP Model Bukit Punggur
1. Inventarisasi vegetasi, potensi kayu, HHBK, jasa lingkungan serta sosial, ekonomi dan budaya masyarakat
Reg. 24, Reg. 41, Giham Tahmi dan Reg. 42
8 Kegiatan 200.000 KPH, BPKH, Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015, 2017, 2019, 2021
2. Identifikasi potensi HHBK unggulan dan jasa lingkungan
Reg. 24, Reg. 41 3 Lokasi (2x)
1.100.000 KPH, BPPHP APBD/ APBN 2015, 2020
3. Sosialisasi tata batas kawasan KPHP
Reg. 24, Reg. 41, GihamTahmi dan Reg. 42
20 Kegiatan 1.200.000 KPH, BPKH, Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015, 2016, 2017, 2019,
2024 4. Orientasi batas kawasan
KPHP Reg. 24, Reg. 41, Giham Tahmi dan Reg. 42
500 Km 7.000.000 KPH, BPKH, Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015, 2020
5. Pemeliharaan pal batas kawasan KPHP
Reg. 24, Reg. 41, Giham Tahmi dan Reg. 42
500 Km 2.500.000 KPH, BPKH, Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2016, 2021
6. Pembuatan batas blok dengan tanaman kehidupan
Reg. 24, Reg. 41, Giham Tahmi dan Reg. 42
4 Blok 400.000 KPH, BPKH, Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015, 2016, 2017, 2018,
7. Pembagian petak dengan tanaman kehidupan
Reg. 24, Reg. 41, Giham Tahmi dan Reg. 42
101 Petak
400.000
KPH, BPKH, Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015, 2016, 2017, 2019,
2024
Estimasi Biaya -
-
-
-
12.800.000
-
-
-
2. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu
Terkelolanya wilayah- wilayah di luar izin
1. Sosialisasi pemantapan kawasan hutan
KPHP Model Bukit Punggur
3 Kegiatan 180.000 KPH, BPKH, Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN/
2015, 2016
2. Membuat perjanjian kemitraan antara masyarakat dengan KPH
Reg. 24. Reg. 41, Giham Tahmi
10 Kegiatan 50.000 KPH, BPKH, Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015-2024
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015 -2024
Kegiatan Output Sub Kegiatan Sasaran/Lokasi Volume
Biaya *
(x Rp.1.000)
Para Pihak
Sumber Dana *
Tahun
Kegiatan
3. Identifikasi kayu, HHBK, dan jasa lingkungan
Blok pemberdayaan / wilayah tertentu
6 Lokasi 150.000 KPH, B2HP, BPKH, Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015, 2016, 2017, 2019,
2024 4. Penanaman berbagai jenis
MPTS, TUL, kayu produksi daur pendek
Blok pemberdayaan / wilayah tertentu
3.264 ha 19.584.000 KPH, BPDAS, BPPHP, Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015-2024
Estimasi Biaya - - - - 19.964.000 - - -
3. Pemberdayaan Masyarakat
Terwujudnya penataan lahan dan meningkatnya kesadaran masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan, penguatan kelompok masyarakat
1. Pendataan dan Penertiban KTH
Reg. 24.Reg. 41, GihamTahmidanReg 42
10 Kegiatan 100.000 KPH, BPDAS, BPPHP,
Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015-2024
2. Penguatan kelembagaan dan negosiasi
Reg. 24.Reg. 41, GihamTahmidanReg 42
10 Kegiatan 100.000 KPH, BPDAS, BPPHP,
Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN
2015-2024
3. Sosialisi/penyuluhan kepada masyarakat
Reg. 24. Reg. 41, GihamTahmi dan Reg. 42
10 Kegiatan 100.000 KPH, BPDAS, BPPHP,
Diskab/prov, BAKORLUH, BP4K,
masyarakat
APBD/ APBN 2015-2024
4. Penyusunan Kesepakatan Pengelolaan
Reg. 24. Reg. 41, Giham Tahmi dan Reg. 42
10 Kegiatan 100.000 KPH, BPDAS, BPPHP, BPKH,
Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015-2024
5. Fasilitasi kemitraan pengelolaan hutan di areal ada izin pemanfaatan oleh pihak ketiga
Reg. 24, Giham Tahmi dan Reg. 42
3 Kegiatan 30.000 KPH, BPDAS, BPPHP, BPKH,
Diskab/prov, pemegang izin
APBD/ APBN 2015-2017
6. Fasilitasipelatihandanpengembangan SDM melalui HKm, kemitraan dan jasa lingkungan
Reg. 24. Reg. 41, Giham Tahmi dan Reg. 42
10 Pelatihan Gapoktan
500.000 KPH, BPDAS, BPTH, Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015-2024
Estimasi Biaya - - - - 930.000
- - -
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015 -2024
Kegiatan Output Sub Kegiatan Sasaran/Lokasi Volume
Biaya *
(x Rp.1.000)
Para Pihak
Sumber Dana *
Tahun
Kegiatan
4. Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan pada areal yang berizin
Terjaminnya pelaksanaan pengelolaan hutan yang lestari oleh pemegang izin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan serta terbangunnya kemitraan antara pemegang izin dengan masyarakat
1. Monitoring dan evaluasi HTI dalam realisasi tanaman, RKU dan RKT
Giham Tahmi dan Reg. 42 20 Kegiatan 200.000 KPH, BPPHP APBD/ APBN 2015-2024
2. Pembinaandan monitoring evaluasi pada wilayah pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan.
Terwujudnya pelaksanaan rehabilitasi lahan dan meningkatnya luas dan kualitas tutupan hutan, serta penyadaran masyarakat
1. Pembuatan pembibitan / persemaian
Reg. 24 dan Reg. 41 2 unit 150.000 KPH, BP2HP, Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2016, 2021
2. Rehabilitasi / reboisasi Reg. 24 dan Reg. 41 3000 ha 18.000.000 KPH, BPDAS, BPPHP,
Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015-2024
3. Pemeliharaan tanaman Reg. 24 dan Reg. 41 3000 ha 12.000.000 KPH, BPDAS, BPPHP,
Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015-2024
4. Pembinaan, monitoring dan evaluasi rehabilitasi lahan
Reg. 24 dan Reg. 41 10 Kegiatan 100.000 KPH, BPDAS, BPPHP,
Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015-2024
5. Sosialisasi / penyuluhan RHL
Reg. 24 dan Reg. 41 10 Kegiatan 100.000 KPH, BPDAS, BPTH, BAKORLUH, BP4K,
Diskab/prov, masyarakat
APBD/ APBN 2015-2024
6. Sertifikasi sumber benih
Reg. 24 dan Reg. 41 10 Jenis 100.000 KPH, BPTH APBD/ APBN 2015-2024
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Bukit Punggur Tahun 2015 -2024
Kegiatan Output Sub Kegiatan Sasaran/Lokasi Volume
Biaya *
(x Rp.1.000)
Para Pihak
Sumber Dana *
Tahun
Kegiatan
Estimasi Biaya - - - - 30.450.000 - - - 6. Pembinaan dan
Pemantauan Rehabilitasi dan Reklamasi di dalam areal yang berizin
Terwujudnya pelaksanaan rehabilitasi dan reklamasi lahan kritis oleh pemegang izin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan di wilayah KPHP Model Bukit Punggur
1. Pendataan lahan krritis padalahan yang dibeban iizin di HP dan HL
Reg. 24, GihamTahmidanReg 42
3 Lokasi/thn 300.000 KPH, BPKH, Diskab/prov,
pemegang izin
APBD/ APBN 2015-2024
2. Pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi lahan oleh pemegang izin
Reg. 24, Giham Tahmi danReg. 42
3 Lokasi/thn 300.000 KPH, BPKH, Diskab/prov,
pemegang izin
APBD/ APBN 2015-2024
Estimasi Biaya - - - - 600.000 - - - 7. Rencana
Penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam
Terwujudnya perlindungan dan pengamanan kawasan dari perambahan dan bahaya kebakaran hutan serta penegakan hukum