Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH DESA/ KELURAHAN 3.1 BATAS ADMINISTRASI Sebuah gambaran desa pedesaan dengan kondisi daerah berada di dataran tinggi berbatasan langsung dengan Gunung Merapi dan berjarak + 4 km dari puncak Gunung Merapi. Desa Tlogolele mempunyai luas wilayah 463.1376 Ha dibagi menjadi 4 Dusun, 8 Dukuh, 5 RW dan 19 RT. Untuk lebih jelas tentang pembagian wilayah Desa Tlogolele dapat dilihat dalam tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Bagian wilayah Desa Tlogolele NO DUKUH RW DUSUN 1 Stabelan 5 4 2 Takeran 4 3 3 Belang 4 Gumuk 5 Ngadirojo 6 Karang 3 2 7 Tlogomulyo 2 8 Tlogolele 1 1 Sumber: Monografi Desa Desa Tlogolele mempunyai batas wilayah sebagai berikut : 1). Sebelah Utara : Desa Klakah 2). Sebelah Selatan : Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang 3). Sebelah Barat : Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang 4). Sebelah Timur : Gunung Merapi Foto 3.1 Balai Desa Tlogolele Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH DESA/ KELURAHAN
3.1 BATAS ADMINISTRASI
Sebuah gambaran desa pedesaan dengan kondisi daerah berada di dataran tinggi berbatasan langsung dengan Gunung Merapi dan berjarak + 4 km dari puncak Gunung Merapi. Desa Tlogolele mempunyai luas wilayah 463.1376 Ha dibagi menjadi 4 Dusun, 8 Dukuh, 5 RW dan 19 RT. Untuk lebih jelas tentang pembagian wilayah Desa Tlogolele dapat dilihat dalam tabel 3.1 sebagai berikut :
Desa Tlogolele mempunyai batas wilayah sebagai berikut : 1). Sebelah Utara : Desa Klakah 2). Sebelah Selatan : Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang 3). Sebelah Barat : Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang 4). Sebelah Timur : Gunung Merapi
Foto 3.1 Balai Desa Tlogolele
Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.2 KONDISI FISIK ALAM Dilihat dari kondisi geografis, Desa Tlogolele berada pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut dan merupakan daerah dataran tinggi, jarak Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele hanya + 4 km dari puncak Gunung Merapi, dan juga berada di posisi koordinat 7°30'41"S 110°23'11"E. Adapun banyaknya curah hujan adalah 2000 mm/tahun serta suhu udara rata-rata adalah 28° - 30°. Desa Tlogolele merupakan daerah paling selatan di wilayah Kabupaten Boyolali dan berbatasan dengan Kabupaten Magelang, Jarak antara Balai Desa Tlogolele ke Kecamatan Selo berjarak 11 Km, ke kota Kabupaten Boyolali berjarak 30 Km. Untuk mencapai kota Kecamatan Selo dapat ditempuh dengan 2 alternatif jalan yaitu alternatif pertama melalui desa Klakah ditempuh dengan waktu 1 jam akan tetapi jalannya sangat rusak dan melalui jembatan Kali Apu yang pernah diterjang lahar dingin tahun 2003, alternatif kedua memutar melewati Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi dengan lama tempuh + 2 jam.
3.2.1 Topografi Desa Tlogolele mempunyai bentuk topografi perbukitan dan pegunungan, hal ini terbentuk karena letaknya di Lereng Gunung Merapi, elevasi topografi berkisar El + 1200 mdpl. Dukuh Stabelan (RW 5) merupakan daerah yang paling tinggi dan berada kurang lebih 4 km (Ring I) dari puncak Gunung Merapi, sedangkan yang paling rendah berada di RW 1 Dukuh Tlogolele.
3.2.2 Hidrologi Secara hidrologis pola tata air dan aliran di wilayah Desa Tlogolele dipengaruhi oleh bentuk topografinya, pola alirannya dari utara ke selatan, atau tepatnya aliran air menyesuaikan kemiringan lereng. Hulu sungai berasal Gunung Merapi mengalir ke sungai atau jurang yang menuju Kecamatan Sawangan Magelang, di Tlogolele terdapat sungai Apu yang menjadi lahan pengambilan pasir warga di sekitar Desa Tlogolele da Desa Klakah.
Foto 3.2 Kondisi Fisik Desa Tlogolele
Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.3 KEPENDUDUKAN Jumlah penduduk desa Tlogolele pada tahun 2010, tercatat berjumlah 2.513 jiwa dengan rincian komposisi penduduk dewasa 2.219 jiwa, anak – anak 294, penduduk lanjut usia 339 dan karena lokasi wilayah di lereng gunung maka banyak diantara waraga yang bekerja sebagai petani di lading/tegalan, mata pencaharian penduduk sebagaimana terlihat dalam peta dan table 3.2 serta 3.3 berikut ini :
Tabel 3.2
Tabel Kependudukan Desa Tlogolele JUMLAH (JIWA ) NO NAMA
Tabel Kependudukan dan Mata Pencaharian Desa Tlogolele JUMLAH ( JIWA DAN KK )
NO KEPENDUDUKAN RW01 RW02 RW03 RW 04 RW05
JUMLAH TOTAL
1 Jumlah Penduduk 431 648 681 398 355 2513 2 Jumlah KK 121 179 183 117 104 704 3 Penduduk laki-laki 211 330 320 212 176 1249
4 Penduduk perempuan 217 321 361 186 179 1264
5 Anak-Anak 68 40 129 30 27 294 6 Lansia 138 20 134 20 27 339 7 Petani 288 152 284 146 104 974 8 Buruh Tani 131 9 14 15 6 175 9 Perkebunan 10 Pedagang 18 15 24 8 4 69 11 Pegawai Negeri 3 2 4 9 12 Pegawai Swasta 18 7 8 33 13 Pensiun 2 1 2 5 13 Industri 0 14 Perangkat desa 4 2 1 1 8 15 Difabel 9 16 12 4 2 44
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya TIP dan Relawan, 2010
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.4 PENGGUNAAN LAHAN Desa Tlogolele merupakan wilayah pedesaan dengan sifat dan budaya tradisional yang masih kental dengan banyaknya warga yang menjadi petani membuat wilayah Tlogolele untuk Sawah dan Ladang lebih besar. Desa Tlogolele mempunyai luas wilayah 585.3960 Ha dengan penggunaan lahan pertanian 11,94%, Ladang 31,13%, pemukiman 30,30% dan sisanya lahan lain – lain. Secara lebih jelas mengenai penggunaan lahan dapat dilihat dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Tabel Tata Guna Lahan Desa Tlogolele
NO PENGGUNAAN LAHAN JUMLAH LUAS LAHAN (HA) 1 Sawah/ Pertanian 484.000 2 Ladang/ Tegalan 1.262.550 3 Industri 4 Perkebunan 5 Pemukiman 1.228.715 6 Perdagangan dan Jasa 7 Hutan 510.000 8 Lain - lain 560.000
Jumlah 585.3960
Foto 3.3 Tata Guna Lahan Desa Tlogolele
Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.5 Kondisi Jaringan Prasarana Desa 3.5.1 Prasarana Jalan dan Jembatan
Dari Status jalan yang ada, Desa Tlogolele tidak dilalui jalan kabupaten. Sedangkan jalan desa yang ada sepanjang 8.583 m dan jalan lingkungan 4.419 m. Hampir sebagian besar jalan desa dan jalan lingkungan mengalami kerusakan. Untuk jembatan ada 9 buah ( 1 buah jembatan penghubung antar Kabupaten dan 1 buah lagi penghubung antar desa) yang mengalami kerusakan 4 buah, salah satunya jembatan Kali Apu yang menguhubungkan Desa Tlogolele dan Desa Klakah yang rusak akibat diterjang lahar dingin Gunung Merapi pada tahun 2003, jembatan ini merupakan akses satu-satunya desa Tlogolele menuju Boyolali tanpa harus memutar melewati Kecamatan Sawangan Kab. Magelang terlebih dahulu. Secara lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel 3.5
Foto 3.4 Kondisi Prasarana Jalan dan Jembatan
Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya TIP dan Relawan, 2010
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
Kondisi Jembatan Ds. Tlogolele
DIMENSI KONTRUKSI STATUS KONDISI NO PENGHUBUNG DARI DAN KE PANJANG
(M) LEBAR
(M) BETON BESI KAYU KABUPATEN DESA BAIK SEDANG RUSAK
1 Jembatan Dk.Stabelan 6 1 V V V 2 Dk. Takeran -Dk. Belang 20 7 V V V 3 Kab.Boyolali - Kab.Magelang 15,5 3 V V V 4 Dk.Ngadirojo - Dk.Karang 10 3 V V V 5 Ds.Tlogolele - Ds.Klakah 125 3 V V V 6 RT 4 - RT 1 Dk.Tlogomulyo 20 0,5 V V V 7 Ds.Tlogolele - Ds.Sengi Magelang 15 4,5 V V V 8 Jembatan Dukuh 13 4 V V V 9 RW 01-RW 02 Dk. Tlogolele 13 2 V V V
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya TIP dan Relawan, 2010
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.5.2. Prasarana Drainase Untuk Drainase di Desa Tlogolele kurang begitu baik, kebanyakan drainase masih menggunakan tanah, bahkan ada beberapa tempat yang belum ada, sehingga mengakibatkan air masuk ke badan jalan. Secara lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Tabel Drainase Desa Tlogolele
DIMENSI KONTRUKSI KONDISI PANJANG(M) NO LOKASI/
RUAS KANAN KIRI
LEBAR (M)
TINGGI (M) BETON BATU
BATA TANAH BAIK SEDANG RUSAK
RW01 H1-H2 107 107 0,5 0,6 V H2-H3 50 0,5 0,6 V H3-H4 70 132,5 0,5 0,6 V H4-H5 29 0,5 0,6 V H5-H7 196 0,5 0,6 V V H7-H10 163 0,5 0,6 V H9-H10 84 0,5 0,6 V H7-H9 100 0,5 0,6 V H5-H6 124 0,5 0,6 V V H3-H14 40 40 0,5 0,6 V V H4-H14 129 0,5 0,6 V V H14-H15 74 0,5 0,6 V V H4-H15 175 0,5 0,6 V V H2-H15 38 0,5 0,6 V V H2-H16 184 0,5 0,6 V V H15-H16 139 0,5 0,6 V V H1-H16 100 100 0,5 0,6 V V H17-H12 103 0,5 0,6 V V H12-H11 88 0,5 0,6 V V H12-H8 52 40 0,5 0,6 V V H17-H9 156 0,5 0,6 V V H11-H9 12 0,5 0,6 V V H7-H8 400 400 0,5 0,6 V V
RW02 G1-G9 907 1134 0,5 0,6 V V V G4-G16 700 680 0,5 0,6 V V V G11-G5 122 122 0,5 0,6 V V G12-G6 122 126 0,5 0,6 V V G13-G7 132 132 0,5 0,6 V V G15-G8 136 0,5 0,6 V V G14-G13 70 0,5 0,6 V V G19-G20 100 0,5 0,6 V
RW03 C1-C2 85,5 125 0,5 0,6 V V C2-C3 79,5 121,5 0,5 0,6 V V C3-C4 41,5 16 0,5 0,6 V V C4-C5 175 175 0,5 0,6 V V C5-C6 169 169 0,5 0,6 V V C3-B8 79,3 144 0,5 0,6 V V C2-C7 94 94 0,5 0,6 V V C2-C8 140 140 0,5 0,6 V V C8-C9 80 80 0,5 0,6 V
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
DIMENSI KONTRUKSI KONDISI PANJANG(M) NO LOKASI/
RUAS KANAN KIRI
LEBAR (M)
TINGGI (M) BETON BATU
BATA TANAH BAIK SEDANG RUSAK
C8-C10 166 166 0,5 0,6 V V C1-C10 175 175 0,5 0,6 V V D1-D2 97,5 0,5 0,6 V V D2-D3 50 50 0,5 0,6 V V D3-D4 91 91 0,5 0,6 V V D2-C1 50 0,5 0,6 V V D1-F7 192,5 192,5 0,5 0,6 V V C1-E1 90 90 0,5 0,6 V V E1-E2 74 74 0,5 0,6 V E2-E3 184 224 0,5 0,6 V V E2-E3 136 96 0,5 0,6 V E3-E5 450 0,5 0,6 V V E3-E4 31 0,5 0,6 V V F1-F3 882 837 0,5 0,6 V V F1-F7 360 360 0,5 0,6 V F1-F11 520 520 0,5 0,6 V F6-F4 575 575 0,5 0,6 V V F5-F10 484 484 0,5 0,6 V V
RW04 B1-B2 300 200 0,5 0,6 V V B2-B10 565 465 0,5 0,6 V V B2-B4 50 0,5 0,6 V V B2-B3 300 200 0,5 0,6 V V
RW05 A1-A2 150 150 0,5 0,6 V V A2-A3 90 90 0,5 0,6 V V A3-A4 100 100 0,5 0,6 V V A4-A5 196 196 0,5 0,6 V V V A2-A6 202 202 0,5 0,6 V V V A7-A8 270 270 0,5 0,6 V V A8-A9 280 280 0,5 0,6 V V A9-B1 350 350 0,5 0,6 V V A1-A10 106 106 0,5 0,6 V V
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya TIP dan Relawan, 2010
Foto 3.5 Drainase Desa Tlogolele
Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.5.3 Jaringan Irigasi Untuk jaringan irigasi di wilayah Tlogolele hanya terdapat di wilayah RW 1-RW 3, karena letak topografinya tidak terlalu curam, akan tetapi masih banyak irigasi yang konstruksinya terbuat dari tanah. Secara lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Tabel Jaringan Irigasi Desa Tlogolele
DIMENSI KONSTRUKSI KONDISI
LEBAR/ NO LOKASI/RUAS PANJANG (M) DIAMETER
(M) TEKNIS 1/2
TEKNIS SEDERHANA BAIK SEDANG RUSAK
1 Irigasi Kali Geno 700 0.5 V V
2 Irigasi Kali Sabrang 500 0.5 V V
3 Irigasi Kali Apu 2000 0.8 V V 4 Irigasi Kali Gendol 500 0.5 V V
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya TIP dan Relawan, 2010
Foto 3.6 Jaringan Irigasi Desa Tlogolele
Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.5.4 Jaringan Listrik Desa Tlogolele untuk jaringan listrik saat ini sudah melayani sebanyak 275 KK dan 430 KK masih belum mendapat pelayanan listrik dari PLN. Secara lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Tabel Jaringan Listrik Desa Tlogolele
PELAYANAN JARINGAN LISTRIK RUMAH TANGGA (KK) NO DUSUN /
705 275 430 Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya TIP dan Relawan, 2010
Foto 3.7 Jaingan Listrik Desa Tlogolele
Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.6 KONDISI SARANA PRASARANA PERMUKIMAN 3.6.3 Air Bersih
Semua masyarakat Desa Tlogolele menggunakan mata air untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Air bersih yang ada rata – rata mempunyai kualitas secara fisik sedang dan untuk kuantitasnya juga sedang. Dan sebagian wilayah Desa Tlogolele mengalami kekurangan air bersih dimusim kemarau dikarenakan berkurangnya debit mata air. Secara lebih jelas dapat dilihat dalam tabel 3.9
Tabel 3.9 Tabel Air Bersih Desa Tlogolele
PENGGUNAAN BERDASARKAN JUMLAH KK NO JENIS SUMBER AIR BERSIH RW
01 RW 02
RW 03
RW 04
RW 05
1 Air permukaan (seperti, sungai,danau,telaga,kolam,saluran)
2 Sumur gali
3 Sumur bor dangkal (kedalaman <30 meter )
4 Sumur bor dangkal (kedalaman >30 meter )
5 PAM kran umum / mata air 122 179 183 117 104 6 PAM sambungan langsung
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya TIP dan Relawan, 2010
Foto 3.8 Sarana Air Bersih Desa Tlogolele
Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.6.4 Persampahan Kondisi persampahan di seluruh wilayah desa Tlogolele masih menggunakan sistem pengolahan yang tradisional, sampah yang ditumpuk kemudian di timbun ataupun dibakar 56% sedangkan sampah yang dibuang ke saluran drainase dan sungai 12%. Untuk lebih jelas lihat tabel Secara lebih jelas dapat dilihat dalam tabel 3.10 berikut :
Tabel 3.10 Tabel Sampah Desa Tlogolele
PENGUNAAN BERDASARKAN JUMLAH KK NO JENIS TEMPAT PEMBUANGAN
SAMPAH RW 01
RW 02
RW 03
RW 04
RW 05
1 Kesaluran drainase,atau badan jln lainnya 20 65 2 Sembarangan di sekitar rumah 27 104 3 Di tumpuk di halaman rumah 87 5 4 Di bakar / di timbun di halaman rumah 34 179 163 20
5 Ke bak sampah/TPS, tempat pembuangan sampah akhir
JUMLAH 121 179 183 117 104 Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya TIP dan Relawan, 2010
Foto 3.9 Persampahan Desa Tlogolele
Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.6.5 Sanitasi Dari hasil pendataan TIP untuk kondisi sanitasi di desa Tlogolele kondisi belum baik. Dari keseluruhan jumlah KK, 19% warga sudah menggunakan jamban pribadi dengan septictank, 48% warga menggunakan jamban pribadi dengan cubluk dan sisanya menggunakan MCK umum juga ada yang masih membuang BAB di tempat terbuka. Secara lebih jelas dapat dilihat dalam tabel 3.11.
Tabel 3.11 Tabel Sanitasi Desa Tlogolele
PENGGUNAAN BERDASARKAN JUMLAH KK NO JENIS SANITASI RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05
1 Tanah atau perairan terbuka (sungai, kolam,saluran drainase, sawah, daratan, dll)
63 150
2 Jamban pribadi degan septictank 58 28 44 13 10 3 Jamban pribadi dengan cubluk 139 104 94 4 MCK umum septictank 1 5 MCK IPAL JUMLAH 121 179 183 117 104
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya TIP dan Relawan, 2010
Foto 3.10 Sanitasi Desa Tlogolele
Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.7 KONDISI DAN LOKASI FASILITAS/ SARANA UMUM Kehidupan masyarakat Desa Tlogolele terdiri dari bermacam latar belakang profesi, pendidikan, dan memiliki kultur masyarakat desa yang kental dengan kegotongroyongan. Karena mayoritas penduduk beragama Islam sarana ibadah hanya masjid dan mushola. Sarana pendidikan di Desa Tlogolele terdapat fasilitas pendidikan dari Sekolah TK sampai dengan Madrasah setingkat SMP. Sarana pendukung kegiatan ekonomi berupa warung-warung kecil di rumah penduduk dan toko-toko yang menyediakan kebutuhan sehari-hari. Secara lebih jelas dapat dilihat dalam tabel 3.12:
Tabel 3.12 Tabel Fasum/ Fasek/ Faskes Desa Tlogolele
KONDISI LOKASI NO JENIS FASILITAS JENIS (B/S/R) RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 KETERANGAN
A TK 1 FASILITAS B SD R 2 4 Lokal p: 28M L:9,5M T:3,5M
C SMP S 1 belum punya gedung sementara masih menggunakan bangunan milik SD
D SMA
1 PENDIDIKAN
E PT A MUSHOLA S 1
FASILITAS B MASJID S 1 2 3 1 1 IBADAH C GEREJA 2
D VIHARA A LAPANGAN 1 1 3 RUANG TERBUKA B TAMAN
FASILITAS A PASAR EKONOMI B TOKO 4
C WARUNG S 7 3 13 8 3 KEGIATAN A PETERNAKAN 1 EKONOMI B PERIKANAN 5
C INDUSTRI KECIL FASILITAS A BAK AIR S/R 3 13 17 7 3
UMUM B POSYANDU S 1 1 3 1 1 6 C POSKAMPLING R 1 1 1 1
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya TIP dan Relawan, 2010
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
Foto 3.11 Fasilitas Umum Desa Tlogolele
Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.8 KONDISI DAN TATA LETAK PERMUKIMAN Dari hasil transek awal yang dilakukan masyarakat desa Tlogolele tata letak pemukiman di desa Tlogolele untuk kepadatan bangungan secara umum di seluruh wilayah kondisinya rendah. Untuk kondisi perumahan 63% rumah permanen, 2% rumah semi-permanen dan 36 % rumah non-permanen, di daerah RW 4 dan RW 5 masyarakat masih menggunakan batu sebagai tembok tanpa besi tulangan. Sedangkan untuk tata letak pemukiman ditinjau dari jarak antar bangunan jarak rata– ratanya 4 m, dari sempadan jalan jarak rata – ratanya 5 m. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.13.
Tabel 3.13 Tabel Pemukiman Desa Tlogolele
RATA - RATA TATA LETAK ZONASI RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 KETERANGAN
A TINGGI Kepadatan tinggi : area terbangun/luas persil =>61% B SEDANG Kepadatan sedang: area terbangun/luas persil =41-60% KEPADATAN
BANGUNAN C RENDAH V V V V V Kepadatan Rendah :area terbangun/luas persil =<40% A PERMANEN 93 105 113 76 40 Permanen : Rumah dengan konstruksi tembok B SEMI PERMANEN 1 2 4 2 3 Semi permanen : Rumah dengan konstruksi tembok dan kayu KONDISI
PERUMAHAN C NON PERMANEN 33 72 58 27 55 Non permanen : Rumah dengan konstruksi kayu A JARAK ANTAR BANGUNAN 5 2 3 2 5 Jarak antar bangunan : Rata- rata dalam satuan M TATA LETAK B SEMPADAN JALAN 5 6 5 6 5 Sempadan jalan : Rata rata dalam satuan m
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya TIP dan Relawan, 2010
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
Foto 3.12 Tata letak Permukima Desa Tlogolele
Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.9 Heritage Heritage=pusaka adalah sesuatu yang sangat bernilai, yang harus kita pelihara dan sampakan terus pada generasi- generasi berikutnya, karena mereka juga mempunyai hak untuk menyaksikan, memahami, mempelajari dan menikmati manfaatnya tanpa mengganggu kelestariannya. Batasan 1. Pusaka Alam
Pusaka alam adalah bentukan alam yang istimewa. 2. Pusaka Budaya
Pusaka budaya adalah hasil cipta, rasa, karsa dan karya yang istimewa Pusaka Budaya dibagi menjadi dua: a. Pusaka budaya berwujud/tangible, antara lain bangunan, struktur/infrastruktur, artefak
bersejarah, kampung adat/tradisional, situs pra-sejarah, peninggalan arkeologi; b. Pusaka budaya tidak berwujud/intangible, antara lain adat, upacara, tradisi, seni gerak,
karawitan, boga, ketrampilan/teknologi, kerajinan 3. Pusaka Saujana Pusaka saujana adalah gabungan pusaka alam dan pusaka budaya dalam kesatuan ruang dan waktu.
Lingkup RPP Desa/ Kelurahan 1. Lingkup kegiatan penanganan pusaka meliputi:
a. Pelestarian/konservasi pusaka mencakup preservasi, restorasi, rekonstruksi, adaptasi, pemeliharaan, perlindungan, inventarisasi/dokumentasi;
b. Pemanfaatan pusaka mencakup publikasi/presentasi, eksebisi/eksposisi, revitalisasi/fungsi produktif.
2. Komponen perencanaan aspek pusaka dalam RPP antara lain: a. Unsur fisik pusaka berupa rumah dan bangunan tradisional Jawa dan variannya. Baik yang
berfungsi sebagai bangunan publik maupun pribadi. b. Prasarana fisik. Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana lingkungan yang bernilai pusaka
dan yang menunjang kawasan pusaka. Seperti gang/lorong, buk, jembatan, gapura/kori, tugu, monumen, tengaran/landmark, lumbung, gardu/cakruk, dangau/saung, ruang terbuka, makam tokoh, sumber air (umbul/mudal).
c. Aktivitas non-fisik. Kegiatan dari, oleh, dan untuk masyarakat berupa kesinambungan beragam aktivitas budaya dan kepentingan publik dalam mendukung pelestarian fisik dan/atau mengisi unsur fisik pusaka.
3. Analisis RPP terkait pusaka setidaknya mencakup : a. Klasifikasi tingkat signifikansi meliputi kegiatan penilaian/assessment dan pembobotan.
Meliputi penilaian kesejarahan, sosial, estetika, pengetehuan, arkeologi, budaya, etnik, alami,
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
nilai grup, landmark, kelangkaan. b. Kategorisasi kewenangan dan konservasi ditentukan sesuai dengan klasifikasi tingkat
signifikansi. c. Identifikasi struktur dan pola keruangan mencakup kajian terhadap sebaran pusaka, situs,
setting lingkungan, konteks makna dan fungsi, keterkaitan fisik dan visual.
3.9.1 TIPOLOGI RUMAH TRADISIONAL Dalam adat budaya jawa banyak bentuk rumah hunian pada jaman dahulu, baik untuk perorangan maupun kelompok/umum. Berikut ini beberapa macam bentuk rumah adapt Jawa:
No Nama Keterangan Gambar 1 Panggang
Pe Biasanya difungsikan untuk menjemur hasil pertanian, pos ronda, pasar atau tempat tinggal
2 Kampung (dimiliki umumnya masyarakat di kampung)
Pada umumnya berbentuk persegi panjang. Dengan bentuk atap dua persegi panjang yang ditangkupkan. Struktur utama: 1. umpak 2. soko guru (empat tiang
penyangga) 3. sunduk kili (balok
berdiri) 4. balandar pengeret
(balok tidur)
3 Limasan (biasanya dimiliki golongan menengah ke atas)
Pada dasarnya berbentuk persegi panjang, dengan struktur utama: 5. umpak 6. soko guru (empat tiang
penyangga) 7. sunduk kili (balok
berdiri) 8. balandar pengeret
(balok tidur) Ada juga beberapa jenis limasan yang memiliki
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
No Nama Keterangan Gambar tumpangsari. Dibandingkan joglo, atap limasan lebih rendah dan lebih panjang.
4 Joglo (biasanya dimiliki golongan ningrat)
Pada dasarnya berbentuk persegi dengan struktur utama 1. umpak 2. soko guru (empat tiang
penyangga) 3. sunduk kili (balok
berdiri) 4. balandar pengeret
(balok tidur) tumpangsari.
5 Tajug (biasanya digunakan untuk Masjid,)
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.9.2 KESENIAN TRADISIONAL 1 TARI TRADISIONAL : Ada *
Nama Tarian SENI KOBRO SISWO
Jumlah Kelompok : 2 grup
Jumlah Penari : 15 orang
2 MUSIK
A. Gamelan/Karawitan : Ada *
Jumlah Kelompok : 2 grup
B. Keroncong : Tidak *
Jumlah Kelompok : grup
C. Campur Sari : Ada *
Jumlah Kelompok : 1 grup
D. Shalawatan : Ada *
Jumlah Kelompok : 15 grup
3 FRAGMEN
A. Wayang Orang : Tidak *
Jumlah Kelompok : grup
B. Wayang Golek/Klitik : Tidak *
Jumlah Kelompok : grup
C. Ketoprak : Ada *
Jumlah Kelompok : 1 grup
D. Sendra Tari : Tidak *
Jumlah Kelompok : grup
E. Teater : Tidak *
Jumlah Kelompok : grup
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
4 PEDALANGAN
A. Dalang Wayang Golek/Klitik : Tidak *
: orang
B. Dalang Wayang Kulit : Tidak *
: orang
5 VOKAL
A. Sinden/Waranggono : Ada *
Jumlah : 1 orang
B. Penyanyi/ Campur Sari/Keroncong/Shalawatan : Ada *
Jumlah : 15 orang
Foto 3.13 Heritage Alam
Desa Tlogolele Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.10 KAWASAN RAWAN BENCANA Peta kawasan rawan bencana yang mungkin terjadi di desa Tlogolele, antara lain sebagai berikut : 1. Bencana gempa vulkanik, terjadi dipemukiman seluruh wilayah desa Tlogolele 2. Rawan terhadap genangan, terjadi di pemukiman Dk. Takeran (RW 4) 3. Bencana longsor , terjadi dipemukiman seluruh wilayah desa Tlogolele 4. Bencana kekeringan, saat musim kemarau terjadi di lahan pertanian seluruh desa Tlogolele dan di pemukiman Dk. Stabelan (RW 5) dan Dk. Takeran (RW 4). 5. Bencana erosi, terjadi di pemukiman RW 1, RW 3, dan RW 4. 6. Bencana kebakaran, dapat terjadi di pemukiman RW 5. 7. Bencana gunung meletus , terjadi dipemukiman seluruh wilayah desa Tlogolele 8. Bencana angin, terjadi dipemukiman seluruh wilayah desa Tlogolele
Tabel 3.14 Kawasan Rawan Bencana Desa Tlogolele KAWASAN RAWAN BENCANA
ADA / TIDAK NO JENIS BENCANA RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05
LUAS AREA
DAMPAK
OBYEK YANG
TERKENA DAMPAK
KETERANGAN
A GEMPA V V V V V Desa Rumah Vulkanik dari gunung
B BANJIR V Sungai Tegalan,
Ladang Genangan C LONGSOR V V V V V Desa Rumah,Orang D KEKERINGAN V V V V V Desa Orang E EROSI V V V Desa Rumah F KEBAKARAN HUTAN V Desa Hutan, rumah Berdekatan dg hutan
G GUNUNG MELETUS V V V V V Desa Orang,
Rumah H ANGIN V V V V V Desa Rumah
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya TIP dan Relawan, 2010
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
Rumah Terkena Bencana Angin Tahun 2010
Rumah Terkena Bencana Longsor Tahun 2010
Foto 3.14 Kawasan Rawan Bencana
Desa Tlogolele Dok. Tim 2 RPP-JRF Boyolali
Posisi Rumah Rawan Bencana Longsor
Posisi Rumah Rawan Bencana Longsor
Kotoran Ternak Diletakkan sembarangan Rawan Bencana Penyakit
Rencana Penataan Permukiman (RPP) Desa Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali
3.11 SEBARAN KELOMPOK DIFABEL Dalam upaya mitigasi bencana factor dari kerentanan (ketidakmampuan) sangat penting untuk diperhatikan, salah satu unsur dalam kerentanan adalah kelompok difabel (cacat), dengan kekurangannya kelompok ini sangat rentan dalam menghadapi suatu bencana. Secara lebih jelas dapat dilihat di tabel 3.15.
Tabel 3.15 Sebaran Kelompok Difabel Desa Tlogolele
JUMLAH (JIWA DAN KK ) NO JENIS DIFABEL RW 1 RW 2 RW 3 RW 4 RW 5