RENCANA PEMBANGUNAN BENDUNGAN SINDANG HEULA Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. LATAR BELAKANG Sejak tahun 1970 kota Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) telah berkembang dengan pesat untuk industri dan urbanisasi. Hal ini merupakan konsekwensi dari pertumbuhan penduduk sampai tahun 1990 rata-rata populasi 4 persen per tahun. Sedangkan tahun 1990-2000 ada tendensi penurunan 2,4 persen per tahun. Namun demikian jumlah penduduk tetap bertambah dengan cepat, total penduduk di Jabotabek meningkat dari 8.3 juta pada 1970 menjadi 20 juta pada tahun 2000 diperkirakan jumlah penduduk lebih dari 50 juta pada tahun 2025. Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, sejumlah pembangunan perumahan dan kawasan industri sedang berjalan pada tahun-tahun terakhir, urbanisasi dan industrialisasi di daerah Jabotatek menyebabkan kenaikan kebutuhan air untuk perkotaan dan industri secara cepat. Sejumlah besar sumur-sumur individu juga telah beroperasi dan pengambilan air tanah yang berlebihan telah menyebabkan penurunan muka air tanah dan intrusi air asin dari laut di DKI Jakarta. Untuk menangani kenaikan kebutuhan air yang begitu cepat, DitJen SDA Dep. PU telah melaksanakan study komprehensip pengembangan sumber daya air disekitar Jabotabek yang telah selesai pada tahun 1989. Sejalan hasil studi tersebut, pemerintah Indonesia meminta bantuan teknik ke pemerintah Jepang tahun 1991, untuk memenuhi permintaan tersebut JICA mulai melaksanakan studi pengembangn sungai Ciujung- Cidurian pada tahun 1993-1995. Sementara itu, pemerintah Indonesia juga melakukan studi Jabotabek Water Resources Management Study (JWRMS). Melalui studi JWRMS pemerintah Indonesia telah menyusun masterplan mengenai pasokan air ke Jabotabek sampai dengan tahun 2025. Sejalan dengan hasil studi JWRMS, hasil Study on Ciujung-Cidurian Integrated Water Resources merekomendasikan secara bertahap untuk membangun 4 buah dam yaitu (Karian, Pasir Kopo, Cilawang, Tanjung) dan saluran pembawa Karian-Serpong Conveyance System (KSCS) yang menghubungkan bendungan Karian ke pengolahan penjernihan air di Serpong yang telah ada. Studi on the Ciujung-Cidurian Integrated Water Resources, telah merekomendasikan bahwa pembangunan tahap pertama berupa pembangunan dam Karian dan sistem
11
Embed
RENCANA PEMBANGUNAN BENDUNGAN SINDANG HEULA. 14 Bendungan... · Kebutuhan : Suplesi irigasi 862,00 ha Air baku untuk 412.800 jiwa . STATUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RENCANA PEMBANGUNAN BENDUNGAN
SINDANG HEULA
Oleh:
R.D Ambarwati, ST.MT.
LATAR BELAKANG
Sejak tahun 1970 kota Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) telah
berkembang dengan pesat untuk industri dan urbanisasi. Hal ini merupakan
konsekwensi dari pertumbuhan penduduk sampai tahun 1990 rata-rata populasi 4
persen per tahun. Sedangkan tahun 1990-2000 ada tendensi penurunan 2,4 persen per
tahun. Namun demikian jumlah penduduk tetap bertambah dengan cepat, total
penduduk di Jabotabek meningkat dari 8.3 juta pada 1970 menjadi 20 juta pada tahun
2000 diperkirakan jumlah penduduk lebih dari 50 juta pada tahun 2025.
Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, sejumlah pembangunan perumahan
dan kawasan industri sedang berjalan pada tahun-tahun terakhir, urbanisasi dan
industrialisasi di daerah Jabotatek menyebabkan kenaikan kebutuhan air untuk
perkotaan dan industri secara cepat. Sejumlah besar sumur-sumur individu juga telah
beroperasi dan pengambilan air tanah yang berlebihan telah menyebabkan penurunan
muka air tanah dan intrusi air asin dari laut di DKI Jakarta.
Untuk menangani kenaikan kebutuhan air yang begitu cepat, DitJen SDA Dep. PU telah
melaksanakan study komprehensip pengembangan sumber daya air disekitar
Jabotabek yang telah selesai pada tahun 1989. Sejalan hasil studi tersebut, pemerintah
Indonesia meminta bantuan teknik ke pemerintah Jepang tahun 1991, untuk memenuhi
permintaan tersebut JICA mulai melaksanakan studi pengembangn sungai Ciujung-
Cidurian pada tahun 1993-1995.
Sementara itu, pemerintah Indonesia juga melakukan studi Jabotabek Water Resources
Management Study (JWRMS). Melalui studi JWRMS pemerintah Indonesia telah
menyusun masterplan mengenai pasokan air ke Jabotabek sampai dengan tahun 2025.
Sejalan dengan hasil studi JWRMS, hasil Study on Ciujung-Cidurian Integrated Water
Resources merekomendasikan secara bertahap untuk membangun 4 buah dam yaitu
(Karian, Pasir Kopo, Cilawang, Tanjung) dan saluran pembawa Karian-Serpong
Conveyance System (KSCS) yang menghubungkan bendungan Karian ke pengolahan
penjernihan air di Serpong yang telah ada.
Studi on the Ciujung-Cidurian Integrated Water Resources, telah merekomendasikan
bahwa pembangunan tahap pertama berupa pembangunan dam Karian dan sistem
pembawanya sepanjang 36,5 km dari terowongan Ciuyah ke rencana pengolah air di
Parung Panjang merupakan prioritas utama.
Sungai Ciujung merupakan Sungai dalam wilayah sungai strategis Nasional, artinya
pengelolaan Sungai Ciujung juga diharapkan untuk dapat memenuhi kebutuhan
nasional dalam hal ini adalah kebutuhan air bersih untuk wilayah DKI Jakarta sebagai
Ibukota Negara, selain untuk keperluan air bersih di wilayah Provinsi Banten sendiri.
Wilayah Provinsi Banten juga masih memiliki DAS yang Potensial, salah satunya
adalah DAS Cibanten. Pada DAS Cibanten mengalir Sungai Cibanten yang sumber
airnya memiliki kualitas cukup bagus. Mata air Sungai Cibanten di bawah kaki Gunung
Karang berada di wilayah dusun/ kampung serut Desa Pabuaran Kecamatan Pabuaran
Kabupaten Serang. Kebutuhan air baku di Kota Serang dan Kabupaten Serang yang
akan datang diperkirakan akan meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan
penduduk, ekonomi dan pembangunan. Dan Sungai Cibanten dianggap potensial untuk
dipergunakan sebagai sumber baku untuk memenuhi kebutuhan domestik, perkotaan,
industri dan lain-lain.
TUJUAN PEMBANGUNAN BENDUNG
Tujuan pembangunan Bendungan Sindangheula, sesuai dengan Program
Pembangunan di wilyah Provinsi Banten, serta misi menyelenggarakan pengelolaan
Sumber Daya Air secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan
keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air, adalah :
a. Untuk penyediaan dalam rangka suplai air baku ke Kabupaten dan Kota Serang
sebesar 0,80 m3/detik
b. Untuk penyediaan dalam rangka suplai air irigasi Daerah Irigasi (D.I) Cibanten
sebesar 0,80 m3/detik
c. Sebagai pengendalian Banjir.
d. Tersedianya tampungan air sebesar 9.260.000 m3, dengan luas genangan ± 105,11
Ha dimungkinkan untuk pengembangan budidaya ikan tawar dengan jaring apung.
e. Untuk penyediaan tempat rekreasi dan konservasi alam.
Peta Lokasi Bendungan
Untuk mengkaji analisa keruntuhan bendungan dilakukan dengan bantuan software
MIKE 11 dan MIKE 21 C. Pada tahap awal pemodelan, dimulai dengan analisan MIKE
11 utnuk pemodelan 1D, panampang memanjang sungai, lalu kemudian dengan MIKE
DAS CIBANTENDAS CIBANTENDAS CIBANTENDAS CIBANTENDAS CIBANTENDAS CIBANTENDAS CIBANTENDAS CIBANTENDAS CIBANTEN
DAS GELAMDAS GELAMDAS GELAMDAS GELAMDAS GELAMDAS GELAMDAS GELAMDAS GELAMDAS GELAMcibanten
ciherang
ciconggeang
ciwadas
cikam
peng
ciwar
ingin
ciguh
a
cilandak
noname
ciwatu
cikad
uan
s.palamunan
citahul
cikaduencik
adup
igul
cijarukancik
adub
ebek
k.pembuangangcibaten
k.bendung
6.3°S106°E
6°S
6.05°S
6.1°S
6.15°S
6.2°S
6.25°S
106.25°E
106.2°E
106.15°E
106.1°E
106.05°E
cimadang
cikentang
cimoya
n
k.kasuban
tasik
ard
i
k.prisen
DATA TEKNIS
Umum
Dusun : Serut
Desa : Sindang Heula
Kecamatan : Pabuaran
Kabupaten : Serang
Provinsi : Banten
Hidrologi
Sungai : Cibanten
Luas DAS : 74,46 km2
Curah Hujan Tahunan : 2.200 mm
Debit Desain Pelimpah : 129,93 m3/detik
(Debit 100 Tahunan)
Debit Desain Pengelak : 95,00 m3/detik
(Debit 10 Tahunan)
WADUK
Elevasi dan Luas Muka Air Waduk
Muka Air Banjir : + 112,13 m
Muka Air Normal : + 110,00 m
Muka Air Minimal : + 84,00 m
Volume Waduk
Volume Mati : 598.680 m3
Volume Efektif : 9.198.080 m3
BENDUNGAN
Tipe : Zonal
Tinggi Diatas Dasar Sungai : 37,00 m
Panjang Puncak : 210,00 m
Lebar Puncak : 9,00 m
Elevasi Puncak : + 115,00 m
Kemiringan Lereng : U/S 1 : 2,75 ; D/S 1 : 2
PELIMPAH
Tipe : Ogee tanpa pintu
Kapasitas (Q0,5 PMF) : 264,00 m3/detik
Elevasi Mercu : + 110,00 m
Lebar Mercu : 50,00 m
Kolam Olak : USBR I
BANGUNAN PENGELUARAN
Tipe : Konduit Tapal Kuda Ukuran : 2 x Æ 3 m Panjang : 165,00 m Elevasi Intake Pipa Corong : + 84,00 m Panjang Pipa Baja Æ 1,0 m : 168,00 m Kebutuhan : Suplesi irigasi 862,00 ha Air baku untuk 412.800 jiwa
STATUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN SINDANG HEULA
1 Pra Fs Dam Cibanten (JICA APBN) 1992 x
2 2005 x
3 Studi AMDAL Bendungan Gelam - APBD Kab.Serang 2006 x
4 2007 x
5 DED Bendungan Sindang Heula - APBN 2008 x
6 2009 x
7 2009 x
8 2009 x
+ APBN 2010) 2010 x
9 DED Tahap II Bendungan Sindang Heula - APBN 2009 x