MK. Pengelolaan Sumber Belajar Eka Kurniawan A.P (0104510007) 1 PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR Disusun oleh : Eka Kurniawan A.P (0104510007) – KTP PPS Unnes RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Perguruan Tinggi : Akademi Teknik PIKA Program Studi : Desain Interior Mata Pelajaran : Perkembangan Arsitektur Tradisional Semester / SKS : 3 (tiga) / 2 SKS Pertemuan ke : 11 (sebelas) Standar Kompetensi : Mengenal ragam bentuk arsitektural dan pola ruang hingga ornamen yang ada di dalam bangunan tradisional Kompetensi Dasar : Memahami konsep budaya dan pengaruhnya pada bentuk dan pola tata ruang dalam arsitektur tradisional Toraja. Indikator : - Menjelaskan kebudayaan Toraja - Mengidentifikasikan bentuk dan orientasi rumah tradisional Toraja - Mengidentifikasikan pola ruang rumah tradisional Toraja - Menggambarkan ornamen tradisional Toraja Alokasi Waktu : 2 x 50 menit tatap muka A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu untuk: Menjelaskan kebudayaan dan kepercayaan Toraja Mengidentifikasikan bentuk dan orientasi rumah tradisional Toraja Mengidentifikasikan pola ruang rumah tradisional Toraja Menggambarkan ornamen tradisional Toraja B. Materi Pembelajaran Kebudayaan dan kepercayaan Toraja Tana Toraja secara administrasi masuk dalam Kabupaten Toraja, terdiri dari 9 kecamatan dan 32 desa. Luas wilayah 3178 Km2, sebagian besar (40%) terdiri dari pegunungan dan dataran tinggi (25%). Wilayah Tana Toraja terletak sekitar 350 Km di utara kota Makassar, antara 2°40'-3°25' lintang selatan dan 119°30'-120°25' bujur timur. Di tengah-tengah wilayah berbukit-bukit tersebut terdapat Sungai Sa’dang yang mengalir dari utara ke selatan serta berpengaruh secara sosial, budaya dan ekonomi masyarakat Toraja (Sumalyo, 2001). Menurut L. I. Tangdilintin dalam Yulianto Sumalyo (2001), kepercayaan asli masyarakat Toraja adalah Aluk Todolo yang artinya agama/aturan dari leluhur (aluk = agama/aturan, todolo = nenek moyang). Menurut ajaran Aluk Todolo, di luar diri manusia terdapat 3 unsur kekuatan dan wajib dipercayai kebenaran dan kebesarannya, yaitu Puang Matua, Deata dan To Membali Puang (Todolo). Toraja sangat dikenal dengan upacara adatnya. Didalam menjalankan upacara dikenal dua macam pembagian yaitu Rambu Solok (upacara kedukaan) dan Rambu Tuka (upacara kegembiraan).
24
Embed
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) · PDF fileornamen yang ada di dalam bangunan ... Memahami konsep budaya dan pengaruhnya ... inilah yang makin lama berkembang menjadi perkampungan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MK. Pengelolaan Sumber Belajar
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 1
PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR Disusun oleh : Eka Kurniawan A.P (0104510007) – KTP PPS Unnes
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Perguruan Tinggi : Akademi Teknik PIKA Program Studi : Desain Interior Mata Pelajaran : Perkembangan Arsitektur Tradisional Semester / SKS : 3 (tiga) / 2 SKS Pertemuan ke : 11 (sebelas) Standar Kompetensi : Mengenal ragam bentuk arsitektural dan pola ruang hingga
ornamen yang ada di dalam bangunan tradisional Kompetensi Dasar : Memahami konsep budaya dan pengaruhnya pada bentuk
dan pola tata ruang dalam arsitektur tradisional Toraja. Indikator : - Menjelaskan kebudayaan Toraja
- Mengidentifikasikan bentuk dan orientasi rumah tradisional Toraja
- Mengidentifikasikan pola ruang rumah tradisional Toraja - Menggambarkan ornamen tradisional Toraja
Alokasi Waktu : 2 x 50 menit tatap muka A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
Menjelaskan kebudayaan dan kepercayaan Toraja
Mengidentifikasikan bentuk dan orientasi rumah tradisional Toraja
Mengidentifikasikan pola ruang rumah tradisional Toraja
Menggambarkan ornamen tradisional Toraja
B. Materi Pembelajaran
Kebudayaan dan kepercayaan Toraja
Tana Toraja secara administrasi masuk dalam Kabupaten Toraja, terdiri
dari 9 kecamatan dan 32 desa. Luas wilayah 3178 Km2, sebagian besar (40%)
terdiri dari pegunungan dan dataran tinggi (25%). Wilayah Tana Toraja terletak
sekitar 350 Km di utara kota Makassar, antara 2°40'-3°25' lintang selatan dan
119°30'-120°25' bujur timur. Di tengah-tengah wilayah berbukit-bukit tersebut
terdapat Sungai Sa’dang yang mengalir dari utara ke selatan serta
berpengaruh secara sosial, budaya dan ekonomi masyarakat Toraja (Sumalyo,
2001).
Menurut L. I. Tangdilintin dalam Yulianto Sumalyo (2001), kepercayaan asli masyarakat Toraja adalah Aluk Todolo yang artinya agama/aturan dari leluhur (aluk = agama/aturan, todolo = nenek moyang). Menurut ajaran Aluk Todolo, di luar diri manusia terdapat 3 unsur kekuatan dan wajib dipercayai kebenaran dan kebesarannya, yaitu Puang Matua, Deata dan To Membali Puang (Todolo).
Toraja sangat dikenal dengan upacara adatnya. Didalam menjalankan
upacara dikenal dua macam pembagian yaitu Rambu Solok (upacara
Ceramah dan pemberian tugas D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan Dosen menunjukkan gambar rumah tradisional Toraja dan menanyakan kepada
peserta didik mengenai gambar tersebut. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi untuk
melestarikan arsitektur tradisional Indonesia. 2. Kegiatan Inti
Dosen menjelaskan secara klasikal mengenai Kebudayaan dan kepercayaan Toraja, bentuk dan orientasi rumah tradisional Toraja, pola ruang rumah tradisional Toraja dan ornamen tradisional Toraja.
Peserta didik mendiskusikan bentuk ornamen tradisional Toraja
Tanya jawab mengenai arsitektur tradisional Toraja.
• Ne’Limbongan (menggambarkan danau) Mengandung arti Orang Toraja bertekad mendapat rejeki dari empat penjuru angin bagaikan mata air yang menyatu di satu danau.
• Pa’bulu Lodong (rumbai ayam jago) Mengandung makna keperkasaan dan kearifan
• Pa’tedong (ukiran kepala kerbau) Melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran.
• Pa’Barre Alo (ukiran matahari) Melambangkan kebesaran dan kebanggaan bagi orang Toraja.
• Pa’Bambo Uai (binatang air yang berenang) Bermakna manusia harus cepat dan tepat dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi dengan hasil berlipat dan memuaskan.
MK. Pengelolaan Sumber Belajar
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 6
3. Kegiatan Penutup Peserta didik ditugaskan untuk mendesain ornamen tradisional Toraja. Desain
dikumpulkan dan didiskusikan pada pertemuan berikutnya.
Menarik kesimpulan materi. E. Sumber Belajar/ Bahan/ Alat
Media Pembelajaran “Arsitektur Tradisional Indonesia : Tana Toraja”
Frick, Heinz. 1985. Pola Struktural dan Teknik Bangunan di Indonesia. Yogyakarta: Kanisius
Sutedjo, Suwondo. Pencerminan Nilai Budaya dalam Arsitektur di Indonesia. Jakarta: Djambatan
LCD projector F. Penilaian
Portofolio dalam bentuk membuat desain ornamen tradisional Tradisional Tana Toraja.
Rubrik Penilaian
Rubrik Penilaian
Indikator Nilai kualitatif
Nilai kuantitatif
Deskripsi (Alasan)
Kesesuaian desain dengan materi
Ketepatan penggunaan garis dan warna
Keindahan dan Kerapian Nilai rata-rata
Komentar
Mengetahui, Semarang, 30 September 2011 Ketua Program Studi, Dosen Pengampu, Ign. Ngesti Yuwono, ST Eka Kurniawan A.P, ST
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 – 79
Cukup 2 56 – 67
Kurang 1 < 55
MK. Pengelolaan Sumber Belajar
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 7
Lampiran 1. SAP (Satuan Acara Perkuliahan)
MK. Pengelolaan Sumber Belajar
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 8
MK. Pengelolaan Sumber Belajar
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 9
MK. Pengelolaan Sumber Belajar
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 10
Lampiran 2. BAHAN AJAR
ARSITEKTUR TANA TORAJA KONDISI GEOGRAFIS & PENDUDUK
Tana Toraja secara administrasi masuk dalam Kabupaten Toraja, terdiri dari 9
kecamatan dan 32 desa. Luas wilayah 3178 Km2, sebagian besar (40%) terdiri dari
pegunungan dan dataran tinggi (25%). Wilayah Tana Toraja terletak sekitar 350 Km di
utara kota Makassar, antara 2°40'-3°25' lintang selatan dan 119°30'-120°25' bujur
timur. Di tengah-tengah wilayah berbukit-bukit tersebut terdapat Sungai Sa’dang yang
mengalir dari utara ke selatan serta berpengaruh secara sosial, budaya dan ekonomi
masyarakat Toraja (Sumalyo, 2001).
Gambar 1. Peta Sulawesi Menunjukkan Lokasi Tana Toraja
• Ne’Limbongan (menggambarkan danau) Mengandung arti Orang Toraja bertekad mendapat rejeki dari empat penjuru angin bagaikan mata air yang menyatu di satu danau.
• Pa’bulu Lodong (rumbai ayam jago) Mengandung makna keperkasaan dan kearifan
• Pa’tedong (ukiran kepala kerbau) Melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran.
• Pa’Barre Alo (ukiran matahari) Melambangkan kebesaran dan kebanggaan bagi orang Toraja.
• Pa’ulu Karua Artinya diharapkan dalam keluarga muncul orang yang berilmu.
• Pa’Bambo Uai (binatang air yang berenang) Bermakna manusia harus cepat dan tepat dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi dengan hasil berlipat dan memuaskan.
• Padaun Peria (ukiran kuncup bunga peria) Artinya larangan untuk berzinah dan untuk menjaga kesucian, seperti kuncup bunga peria
MK. Pengelolaan Sumber Belajar
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 23
Berikut beberapa contoh aplikasi ornamen/passurak pada Tongkonan (Dewanto,
Dewanto, Rudy. 2011. Rumah Toraja – Tongkonan. http://www.rudydewanto.com/2011/01/rumah-toraja-tongkonan.html (diunduh 20 September 2011)
Stephany, Shandra. 2009. Transformasi Tatanan Ruang dan Bentuk pada Interior Tongkonan di Tana Toraja Sulawesi Selatan. http://203.189.120.190/ejournal/index.php/int/article/shop/18179/18066 (diunduh 18 September 2011)
Sumalyo, Yulianto. 2001. Kosmologi dalam Arsitektur Toraja. http://puslit.petra.ac.id/files/published/journals/ARS/ARS012901/ARS01290108.pdf (diunduh 18 September 2011)
Thosibo, Anwar. 2011. Mengungkap Masa Lampau Etnis Toraja Melalui Seni Ukir Ornamen Passurak sebagai Sumber Sejarah. http://www.geocities.ws/konferensinasionalsejarah/anwar_thosibo.pdf. (diunduh 18 September 2011)
Wegymantung. 2009. Asal Usul Suku Toraja. http://wegymantung.multiply.com/journal/item/3/Asal_usul_Suku_Toraja. (diunduh 20 September 2011)
Wegymantung. 2009. Ukiran Toraja. http://wegymantung.multiply.com/photos/album/10/ Ukiran_Toraja. (diunduh 20 September 2011)