PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp. 0351 – 895047 Magetan TAHUN 2016
PERUBAHAN
RENCANA KERJA
TAHUN 2016
DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
KABUPATEN MAGETAN
JL. Yos Sudarso No 52 Telp. 0351 – 895047 Magetan
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji dan rasa syukur ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, Perubahan Rencana Kerja Dinas Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017 telah
selesai disusun.
Perubahan ini memuat pokok-pokok capaian dan evaluasi kinerja
pada awal tahun sampai dengan akhir tahun ini. Disusun dan disajikan
secara ringkas dengan harapan agar dapat memberikan informasi yang
cukup memadai mengenai rencana pemberdayaan Koperasi dan UMKM
di Kabupaten Magetan pada tahun 2017.
Disadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang berkompeten untuk lebih menyempurnakan Perubahan
Renja ini.
Semoga Perubahan Renja ini dapat bermanfaat sebagai bahan
acuan dalam penyusunan RKPD Kabupaten Magetan.
Magetan, Juli 2016
KEPALA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN MAGETAN
Drs. VENLY TOMI NICOLAS, S.H. M.M Pembina Tingkat I
NIP. 19621111 198602 1 005
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ 1
DAFTAR ISI ......................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
LATAR BELAKANG ..................................................................
DASAR HUKUM PENYUSUNAN ..............................................
HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN ..............................................
SISTEMATIKA PERUBAHAN RENJA SKPD …….....................
MAKSUD DAN TUJUAN ………………………………………….
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA TAHUN BERJALAN
2.1. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA TAHUN BERJALAN
BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
3.1. TUJUAN DAN SASARAN RENCANA KERJA SKPD …………..
3.2. PROGRAM DAN KEGIATAN ......................................
BAB IV PENUTUP ................................................................................
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perubahan Rencana Kerja satuan kerja pemerintah daerah yang
selanjutnya disingkat Perubahan Renja SKPD merupakan dokumen
perubahan perencanaan satuan kerja pemerintah daerah untuk periode
tribulan 1 (satu) yang memuat kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah daerah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Dalam
prosesnya, penyusunan perubahan renja SKPD mengacu pada kerangka
arahan yang dirumuskan dalam rancangan awal RKPD.
Adapun program, kegiatan, alokasi dana indikatif dan sumber
pendanaan yang dirumuskan dalam perubahan renja SKPD tersebut
disusun berdasarkan pendekatan kinerja, kerangka pendanaan dan pagu
indikatif serta urusan wajib atau urusan pilihan yang menjadi tanggung
jawab SKPD. Dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2007, Koperasi dan UMKM merupakan urusan wajib Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
Perubahan Renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017 merupakan penjabaran tahun
terakhir Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Tahun 2013-2018. Dimana renstra tersebut tetap mengacu pada RPJMD
Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018. Dan terkait dengan RKPD, selain
berkedudukan sebagai bahan dalam penyusunan RKPD, penyusunan
renja SKPD juga tetap mengacu pada RKP daerah.
Dalam penyusunan perubahan renja tahun 2017, telah dilakukan
analisa dan evaluasi capaian pada tribulan 1 (satu) tahun 2016. Dan telah
melalui proses perencanaan yang berjalan, dengan memperhatikan isu
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
strategis pemberdayaan koperasi dan UMKM serta penjaringan aspirasi
melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
1.2. LANDASAN HUKUM
Berikut merupakan landasan hukum pemberdayaan Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM).
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan
Mikro (LKM).
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah.
7. Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun
2007 tentang Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (KUMKM) yang kemudian direvisi pada Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pemberdayaan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
8. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Magetan.
9. Peraturan Bupati Magetan Nomor 70 Tahun 2008 tentang Uraian
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Kabupaten Magetan.
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Sedangkan landasan hukum penyusunan perubahan renja SKPD
adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
7. Peraturan Bupati Magetan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Magetan Tahun
2013-2018
8. Peraturan Bupati Magetan Nomor 29 Tahun 2015 tentang RKPD
2016.
9. Peraturan Bupati Magetan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan
RKPD 2016.
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
Hubungan perubahan penyusunan Renja SKPD ini harus
memperhatikan dengan dokumen lain yang relevan antara Perubahan
RKPD, KUPA dan PPAS Perubahan serta Rancangan Perubahan APBD)
beserta penjelasannya.
Dengan demikan nanti nya akan dihasilkan Perubahan Renja
SKPD yang sesuai dengan hasil yang telah ditetapkan.
1.4. SISTEMATIKA PERUBAHAN RENJA SKPD
Adapun sistematika penulisan perubahan dokumen rencana kerja
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan
Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1. Bab I – Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang, dasar hukum penyusunan,
hubungan antar dokumen, sistematikan perubahan renja
SKPD serta maksud dan tujuan.
2. Bab II – Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Tahun Berjalan
Menjelaskan hasil secara ringkas terkait hasil pelaksanaan
Renja tahun berjalan sampai dengan tribulan I (satu)
3. Bab III – Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah
Menjelaskan secara singkat dan ringkas tentang rencana
program dan kegiatan prioritas daerah yang akan mengalami
perubahan dalam tahun ini.
4. Bab IV – Penutup
Menjelaskan kesimpulan dari Perubahan Rencana Kerja
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten
Magetan Tahun 2016.
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
1.5. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan perubahan renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2016 dimaksudkan sebagai
dokumen perubahan untuk kurun waktu 1 (satu) tribulan yang merupakan
penjabaran Renstra Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018 dan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Magetan Tahun
2013-2018. Sedangkan tujuannya adalah sebagai acuan bagi SKPD
dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi sesuai ketentuan yang
berlaku dan terwujud sinergitas antara rancangan renja SKPD Kabupaten
Magetan dengan RKPD Provinsi.
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA TAHUN BERJALAN
2.1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA TAHUN BERJALAN
Tahun 2016 merupakan tahun Ketiga dalam periode Renstra 2013-
2018. Oleh karena itu, pada sub bab ini hanya akan diuraikan proyeksi
capaian pelaksanaan Renja untuk tribulan 1 (satu) Tahun 2016 untuk
mengetahui progres capaian sasaran Renstra Tahun 2013-2018.
Proyeksi terhadap hasil pelaksanaan Renja Dinas Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2016 adalah
sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program pelayanan administrasi perkantoran dimaksudkan
untuk memenuhi segala kebutuhan perkantoran. Dengan tersedianya
semua administrasi perkantoran akan berdampak pada kinerja dan
kebutuhan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Kabupaten Magetan. Pada tahun 2015 Program pelayanan
administrasi perkantoran didukung dengan pagu anggaran sebesar
Rp. 325.000.000,- (Tiga ratus dua puluh lima juta rupiah) dan
terrealisasi sebesar Rp. 299.583.128,- (Dua ratus sembilan puluh
sembilan juta lima ratus delapan puluh tiga ribu seratus dua
puluh delapan rupiah) atau sebesar 92,18%.
Adapun kegiatan yang menunjang dalam program pelayanan
administrasi perkantoran adalah : Pelayanan Jasa dan Pelayanan
Administrasi Perkantoran dan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program peningkatan saranan dan prasarana aparatur
dimaksudkan untuk memenuhi semua kebutuhan pegawai baik
karyawan maupun karyawati Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Menengah Kabupaten Magetan dengan memberikan fasilitas berupa
Kendaraan roda empat, roda dua dan kelengkapan alat elektronik
lainnya sebagai penunjang kinerja untuk yang lebih baik lagi.
Pada tahun 2015 ini diberikan dukungan pagu anggaran
sebesar Rp. 238.500.000,- (Dua ratus tiga puluh delapan juta lima
ratus ribu rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 230.224.615,- (Dua
ratus tiga puluh juta dua ratus dua puluh empat ribu enam ratus
lima belas rupiah) atau sebesar 96,53%.
Adapaun kegiatan yang ada dalam program peningkatan
sarana dan prasarana aparatur adalah : Pembangunan Gedung
Kantor, Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional, Pengadaan
Peralatan Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung
Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Dalam program peningkatan pengembangan system pelaporan
capaian kinerja dan keuangan dimaksudkan untuk mengevaluasi dan
mendokumentasikan semua kegiatan dalam bentuk laporan berupa
berkas secara fisik dan file elektronik untuk bahan evaluasi kedepan
lebih rapi, teratur dan terkonsep, sehingga sesuai dengan tupoksi
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten
Magetan.
Adapun pada tahun 2015 diberikan pagu anggaran sebesar
Rp. 7.500.000,- (Tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dan terrealisasi
sebesar Rp. 7.500.000,- (Tujuh juta lima ratus ribu rupiah) atau
sebesar 100%.
4. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang
Konduksif.
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang
konduksif dimaksudkan untuk menstimulasi terciptanya iklim yang
konduksif bagi usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Dengan
terciptanya iklim yang konduksif, koperasi dan usaha mikro, kecil dan
menengah diharapkan dapat meningkatkan produktifitasnya. Pada
tahun 2015 diberikan dukungan anggaran sebesar Rp. 170.000.000,-
(Seratus tujuh puluh juta rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp.
132.000.000,- (Seratus tiga puluh dua juta rupiah) atau sebesar
77,65%
Adapun kegiatan yang ada di program ini adalah : Sosialisasi
Kebijakan Tentang Usaha Kecil Menengah, Perencanaan, Koordinasi
dan Pengembangan UKM, Fasilitasi Pengembangan UKM.
5. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif usaha kecil menengah untuk menciptakan jiwa
kewirausahaan bagi pelaku UKM dalam mengikuti gelar sarana
promosi yang diadakan oleh Pemerintah Daerah, Provinsi maupun
Nasional. Dalam program ini diberikan anggaran sebesar Rp.
172.800.000,- (Seratus tujuh puluh dua juta delapan ratus ribu
rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 169.119.500,- (Seratus enam
puluh Sembilan juta seratus Sembilan belas ribu lima ratus
rupiah) atau sebesar 97,87%.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah
: Fasilitasi Pengembangan Inkubator Tehnologi dan Bisnis,
Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Bagi UMKM, Pelatihan
Manajemen Koperasi/KUD.
6. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi
Usaha Mikro Kecil Menengah dimaksudkan untuk mengangkat dan
mempromosikan hasil produksi yang dihasilkan UMKM ketingkat
regional dan tidak berkutat di wilayah local saja. Di program ini banyak
sekali fasilitas yang diberikan pemerintah kepada pelaku UMKM agar
bisa memanfaatkan tersebut dengan baik.
Sedangkan dukungan dana yang diberikan oleh pemerintah
dalam program ini sebesar Rp. 268.199.400,- (Dua ratus enam puluh
delapan juta seratus sembilan puluh sembilan ribu empat ratus
rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 260.353.400,- (Dua ratus
enam puluh juta tiga ratus lima puluh tiga ribu empat ratus
rupiah) atau sebesar 97,07%.
Adapun dalam program ini didukung dengan berbagai macam
kegiatan diantaranya adalah : Sosialisasi Dukungan Informasi
Penyediaan Permodalan, Penyelenggaraan Pembinaan Industri
Rumah Tangga, Industri Kecil dan Industri Menengah.
7. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas dari sumber
daya manusia koperasi nya dengan banyak diadakan pelatihan, study
banding agar koperasi bisa membuka wawasan baik dari segi
organisasi, kelembagaan, usaha dan tehnologinya bisa berkembang
dan bersaing dengan koperasi lainnya.
Pada tahun 2015 untuk menunjang program ini diberikan pagu
anggaran sebesar Rp. 175.000.000,- (Seratus tujuh puluh lima juta
rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 172.600.000,- (Seratus tujuh
puluh dua juta enam ratus ribu rupiah) atau sebesar 98,62%.
Dalam program ini terdapat banyak kegiatan diantaranya
adalah sebagai berikut : Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Program Pembangunan Koperasi, Pembinaan Pengawasan dan
Penghargaan Koperasi Berprestasi, Peningkatan dan Pengembangan
Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi, Monitoring Evaluasi dan
Pelaporan.
8. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan
Masyarakat dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepuasan
masyarakat dalam hal ini Koperasi dan UMKM terhadap kinerja dan
pelayanan Dinas Koperasi dan UMKM dalam melayani dan
memberikan pembinaan selama ini.
Dalam kegiatan ini diberikan pagu anggaran sebesar Rp.
20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp.
19.715.000,- (Sembilan belas juta tujuh ratus lima belas ribu
rupiah) atau sebesar 98,57%. Dalam kegiatan ini bentuk wujudnya
adalah survey langsung kepada Koperasi dan UMKM dengan
memberikan kuisioner kepada mereka dan nantinya dikembalikan
kembali kepada Dinas untuk diolah oleh Tim Pihak Ketiga yang
melaksanakan kegiatan ini.
9. Program Pembinaan Lingkungan Sosial
Program Pembinaan Lingkungan Sosial ini bertujuan untuk
membantu pelaku usaha UKM dalam mengembangkan usaha dengan
diberikan modal dan ketrampilan agar UMKM dapat membuka
wawasannya terhadap persaingan dengan pelaku usaha lainnya.
Dalam program ini diberikan oleh dari dana DBCHT sebesar Rp.
252.437.000,- (Dua ratus lima puluh dua juta empat ratus tiga
puluh tujuh juta rupiah) dan terrealisasi sebesar Rp. 237.428.200,-
(Dua ratus tiga puluh tujuh juta empat ratus dua puluh delapan
ribu dua ratus rupiah) atau sebesar 94,05%.
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
2.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2017
Evaluasi terhadap rancangan awal RKPD ini dilakukan untuk
membandingkan antara rancangan awal RKPD dengan kebutuhan SKPD,
terutama terkait dengan hasil analisis kinerja pelayan yang tidak berhasil
atau kurang maksimal, sehingga perlu mendapatkan pendanaan yang
lebih besar atau merubah jenis kegiatan agar dicapai hasil yang optimal.
Evaluasi juga dilakukan program/kegiatan yang tidak terdapat dalam
rancangan awal RKPD atau ketidaksesuaian program/kegiatan maupun
besarnya.
Hasil evaluasi terhadap rancangan awal RKPD tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
2.5 PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN
MASYARAKAT
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. TELAAH TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI
Adapun visi Pemerintah Kabupaten Magetan yang telah dituangkan
dalam RPJMD kabupaten Magetan adalah Terwujudnya Kesejahteraan
Masyarakat Magetan Yang Adil, Mandiri dan Bermartabat. Sedangkan
untuk mewujudkan visi tersebut didukung oleh berbagai misi diantaranya
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2. Mewujudkan kepemerintahan yang baik, dan peningkatan SDM
yang professional, dilandasi semangat pelaksanaan otonomi
daerah.
3. Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai program
pengungkit, dan optimalisasi pengembangan sumber daya manusia
serta pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan
lingkungan.
4. Mewujudkan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai
dalam menunjang pertumbuhan perekonomian daerah,
5. Mewujudkan suasana aman dan damai, melalui penegakan,
kepastian dan perlindungan hukum.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, maka Dinas Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan mendukung misi
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
kedua yaitu Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai
program pengungkit, dan optimalisasi pengembangan sumber daya
manusia serta pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan
lingkungan. Misi tersebut memiliki tujuan Meningkatkan aktivitas ekonomi
dan kualitas kelembagaan UMKM dan Koperasi.
Adapun visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah dituangkan
dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur adalah Jawa Timur Lebih Sejahtera,
Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing. Sedangkan
misinya yaitu Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik. Dari
misi tersebut, kemudian diterjemahkan dalam lima misi utama sebagai
berikut :
1. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan
2. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif, Mandiri dan
Berdaya Saing, Berbasis Agrobisnis / Agroindustri dan Industrialisasi
3. Meningkatkan Pembangunan yang Berkelanjutan dan Penataan
Ruang
4. Meningkatkan Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik
5. Meningkatkan Kualitas Kesalehan Sosial dan Harmoni Sosial
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, maka Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur mendukung misi
kedua yaitu Meningkatkan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif, Mandiri
dan Berdaya Saing, Berbasis Agrobisnis / Agroindustri dan Industrialisasi.
Misi tersebut memiliki tujuan Meningkatkan aktivitas ekonomi dan kualitas
kelembagaan UMKM dan Koperasi. Adapun sasaran serta strategi dan
arah kebijakan dirumuskan sebagai berikut :
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Tabel 3.3. Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Dalam RPJMD Jawa
Timur 2014 – 2019 terkait Koperasi dan UMKM
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Meningkatnya volume usaha UMKM, dan kualitas kelembagaan koperasi
1. Memperluas akses permodalan bagi UMKM melalui lembaga keuangan bank maupun non-perbankan
1. Perluasan jaringan akses permodalan UMKM melalui peran stimulasi pemerintah, lembaga keuangan bank dan non-bank, mengutamakan pendampingan kepada UMKM untuk kelancaran pembiayaan usaha
2. Peningkatan peran Bank Indonesia maupun bank pelaksana untuk memperbesar pangsa kredit kepada UMKM melalui pemanfaatan idle money
3. Peningkatan perluasan jaringan Bank UMKM dan bank pelaksana lainnya di wilayah-wilayah strategis untuk mendukung kemudahan akses permodalan bagi UMKM
2. Meningkatkan peran UMKM dan koperasi dalam aktivitas ekonomi
1. Perluasan cakupan kelompok sasaran, substansi pendidikan dan pelatihan UMKM untuk efisiensi dan efektivitas proses usaha, termasuk manajemen pemasaran
2. Optimalisasi peran UMKM terhadap pembentukan PDRB, dan penciptaan lapangan kerja melalui fasilitasi skema pembiayaan, peningkatan daya saing, perluasan dan penguatan kelembagaan, serta peningkatan usaha koperasi
3. Penyediaan dan perluasan akses pasar bagi UMKM dengan mengutamakan tujuan pasar dalam negeri, selanjutnya didorong untuk mampu bersaing ke pasar internasional
4. Peningkatan dukungan pengembangan usaha mikro tradisional dan pengrajin melalui pembinaan sentra-sentra produksi/klaster disertai dukungan penyediaan infrastruktur yang makin memadai
5. Peningkatan dan pengembangan lembaga keuangan mikro (LKM) pedesaan untuk mendukung pengembangan koperasi, serta usaha mikro dan kecil
6. Peningkatan kualitas SDM pengelola koperasi melalui pelatihan untuk mendukung pengembangan koperasi, termasuk Kopwan dan Koppontren.
2. Meningkatnya jumlah wirausaha
3. Meningkatkan inkubasi
Peningkatan tumbuhnya wirausaha kelas menengah baru yang bergerak di sektor
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
baru (WUB) kewirausahaan bagi calon wirausaha baru
UMKM melalui pelatihan budaya usaha dan kewirausahaan, dan bimbingan teknis manajemen usaha, serta akses permodalan
3. Meningkatnya volume usaha ekonomi kaum perempuan
4. Meningkatkan kualitas ekonomi produktif berbasis gender dalam pemenuhan hak-hak dasar untuk menanggulangi feminisasi kemiskinan
1. Peningkatan dan perluasan jaringan usaha, dan akses permodalan (kredit usaha) bagi perempuan melalui pengembangan lembaga keuangan non-perbankan
2. Peningkatan peran perempuan dalam pengembangan usaha ekonomi produktif, melalui berbagai pelatihan keterampilan, dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha ekonomi perempuan
3. Penguatan manajemen kelembagaan ekonomi perempuan untuk meningkatkan efisiensi skala usaha ekonomi kaum perempuan
4. Peningkatan fasilitasi sarana dan prasarana dalam rangka penguatan dan pengembangan ekonomi kaum perempuan
Sesuai RPJMD Jawa Timur diatas, dapat diidentifikasi berbagai
permasalahan pelayanan terkait pengembangan koperasi dan UMKM
dalam tabel berikut
Tabel 3.4. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah
Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing
No Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
Misi 2 Meningkatkan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif, Mandiri dan Berdaya Saing, Berbasis Agrobisnis / Agroindustri dan Industrialisasi
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing
No Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Peningkatan dan perluasan jaringan usaha, dan akses permodalan (kredit usaha) bagi perempuan melalui pengembangan Koperasi Wanita
Masih terbatasnya dampak fasilitasi bagi peningkatan akses permodalan bagi koperasi dan UMKM (KUMKM)
Usaha KUMKM belum bankable, Strategi operasional pengembangan koperasi kurang mantap, konsisten dan berkelanjutan
Program koperasi wanita di Jawa Timur yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi
2
Memperluas jaringan akses permodalan UMKM melalui peran stimulasi pemerintah sebagai stimulan, lembaga keuangan bank dan non bank, dengan mengutamakan pendapingan kepada UMK untuk kelancaran pembiayaan usaha
Masih terbatasnya fasilitasi dan pendampingan dikarenakan cakupan koperasi jatim yang luas
Belum optimalnya kelembagaan dan manajerial koperasi karena rendahnya kualitas sumberdaya manusia
Peran provinsi Jawa Timur memberikan jaminan kredit yang besar Program PKBL /SCR, ,
3
Mendorong BI maupun bank pelaksana untuk memperbesar pangsa kredit kepada UMKM melalui pemanfaatan iddle money
Masih terbatasnya sumberdaya dalam memfasilitas dan mengembangkan LKM
OJK mengharuskan LKM harus mendapatkan izin usaha,
Pelibatan pelaku sektor keuangan informal dan masyarakat sebagai partisipan pengembangan LKM, Banyak pelaku usaha kecil yang belum terlayani lembaga keuangan (perbankan)
4
Memperluas cakupan target group, substansi pendidikan dan pelatihan UMKM
Masih terbatasnya
sumberdaya dalam
memfasilitas dan
mengembangkan
Masih rendahnya
Kualitas SDM
Aparatur
Pembina KUMKM
Dukungan
Pemerintah Pusat,
Kabupaten/Kota,
serta stakeholders
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing
No Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
untuk efisiensi dan efektivitas proses usaha, termasuk manajemen pemasaran
LKM di
Kabupaten/Kota
dalam pembinaan
dan pengawasan
KUMKM
dalam
pemberdayaan
KUMKM cukup
tinggi
5
Penyediaan dan perluasan akses pasar bagi UMKM dengan mengutamakan tujuan pasar dalam negeri, selanjutnya didorong untuk mampu bersaing ke pasar internasional
Masih terbatasnya sumberdaya dalam memfasilitas dan mengembangkan LKM
Masih terbatasnya berbagai event pameran maupun event lainnya dalam memperluas akses pasar
Besarnya dukungan
dan komitmen
Pemprov. Jatim
terkait
pemberdayaan
KUMKM yang
dibuktikan me-lalui
berbagai kebijakan
yang telah
dikeluarkan
6
Meningkatkan dan memperluas pengembangan LKM pedesaan untuk mendukung pengembangan koperasi dan UMKM
Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian dan UMKM yang kompeten
Belum dimilikinya data seluruh potensi KUMKM secara up to date
adanya komitmen pengembangan KUMKM
7
Mengembangkan perluasan jaringan Bank UMKM di wilayah-wilayah strategis untuk mendukung kemudahan akses permodalan bagi UMKM
Masih terbatasnya dampak fasilitasi bagi peningkatan akses permodalan bagi koperasi dan UMKM (KUMKM)
Masih rendahnya
Kualitas SDM
Aparatur
Pembina KUMKM
di
Kabupaten/Kota
dalam pembinaan
dan pengawasan
KUMKM
Dukungan
Pemerintah Pusat,
Kabupaten/Kota,
serta stakeholders
dalam
pemberdayaan
KUMKM cukup
tinggi
8
Mendorong tumbuhnya wirausaha kelas menengah baru yang bergerak di sektor UMKM melalui
Masih terbatasnya
jumlah tenaga
perkoperasian dan
UMKM yang
Masih rendahnya
Kualitas SDM
Aparatur
Pembina KUMKM
Dukungan
Pemerintah Pusat,
Kabupaten/Kota,
serta stakeholders
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing
No Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
pelatihan budaya usaha dan kewirausahaan, dan bimbingan teknis manajemen usaha serta akses permodalan
kompeten di
Kabupaten/Kota
dalam pembinaan
dan pengawasan
KUMKM
dalam
pemberdayaan
KUMKM cukup
tinggi
9
Mengoptimalkan peran UMKM terhadap pembentukan PDRB, penciptaan lapangan kerja melalui fasilitasi skema pembiayaan, peningkatan daya saing, perluasan dan penguatan kelembagaan serta peningkatan ussaha koperasi
Masih terbatasnya
dampak fasilitasi
bagi peningkatan
akses permodalan
bagi koperasi dan
UMKM (KUMKM)
Database UMKM masih belum sepenuhnya update dan detail
Belum dimilikinya data seluruh potensi KUMKM secara up to date
adanya komitmen pengembangan KUMKM
10
Meningkatkan kualitas SDM pengelola koperasi melalui pelatihan untuk mendukung pengembangan koperasi termasuk Kopwan dan Koppontren
Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian yang kompeten untuk melakukan pembinaan
kualitas sumber daya manusia dilingkungan koperasi baik dari pemahaman perkoperasian maupun bisnis umumnya rendah
Program koperasi termasuk Kopwan di Jawa Timur yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi
11
Meningkatkan dukungan pengembangan usaha mikro tradisional dan pengrajin melalui pembinaan sentra-sentra produksi/klaster
Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian dan UMKM yang kompeten
kurangnya pelatihan teknologi produksi, dan terbatasnya akses pasar
Dukungan
Pemerintah Pusat,
Kabupaten/Kota,
serta stakeholders
dalam
pemberdayaan
KUMKM cukup
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing
No Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
disertai dukungan penyediaan infrastruktur yang makin memadai
tinggi
12
Perkuatan ekonomi perempuan melalui pemberdayaan Koperasi Wanita (Kopwan) berbasis fungsional dimaksudkan untuk meningkatkan aktivitas perempuan dalam usaha ekonomi dengan target 1500 kopwan setiap tahun, serta pemberdayaan ekonomi mikro lainnya (Koppontren, Kopkar dan LMDH) dengan target 500 setiap tahun
Masih terbatasnya
jumlah tenaga
perkoperasian yang
kompeten untuk
melakukan
pembinaan
Masih rendahnya
Kualitas SDM
Aparatur
Pembina KUMKM
di
Kabupaten/Kota
dalam pembinaan
dan pengawasan
KUMKM
Program koperasi wanita di Jawa Timur yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi
13
Memperluas dan meningkatkan substansi pameran dagang produk UMKM di Pasar domestik maupun internasional
Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian dan UMKM yang kompeten
Masih terbatasnya berbagai event pameran maupun event lainnya dalam memperluas akses pasar
Besarnya dukungan
dan komitmen
Pemprov. Jatim
terkait
pemberdayaan
KUMKM yang
dibuktikan me-lalui
berbagai kebijakan
yang telah
dikeluarkan
14
Fasilitasi kerangka regulasi usaha skala menengah dan besar dan mendorong kemitraan usaha dengan pelaku mikro dan kecil
Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian dan UMKM yang kompeten
Belum dimilikinya data seluruh potensi KUMKM secara up to date
adanya komitmen pengembangan KUMKM
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing
No Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
15
Fasilitasi kemitraan UMKM dan koperasi lokal dengan usaha pariwisata berskala Besar
Masih terbatasnya jumlah tenaga perkoperasian dan UMKM yang kompeten
Belum dimilikinya data seluruh potensi KUMKM secara up to date
adanya komitmen pengembangan KUMKM
3.1 Telaah Renstra Kementerian Koperasi dan UKM RI
Telaah terhadap rencana strategi Kementrian Koperasi dan UKM RI
ditujukan untuk melakukan sinergitas dan sinkronisasi antar level provinsi
dengan nasional. Renstra Kementrian KUKM RI 2010 – 2014 telah di
susun dan disempurnakan. Ringkasan penyempuranaan RENSTRA
Kementrian tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.5. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Target Kinerja Kementrian Koperasi dan UMKM tahun 2012-2014
Visi : Menjadikan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM)
Sehat dan Kuat.
Misi : Memberdayakan Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan dalam rangka mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.
Tujuan : 1. Peningkatan jumlah dan peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian nasional.
2. Peningkatan pemberdayaan koperasi dan UMKM. 3. Peningatan daya saing produk koperasi dan UMKM. 4. Peningkatan pemasaran produk Koperasi dan UMKM. 5. Meningkatkan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM. 6. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UMKM. 7. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak kepada Koperasi
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
dan UMKM.
Sasaran Strategis Target Kinerja
Substansi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM: 1. Peningkatan jumlah dan peran
Koperasi dan UMKM dalam perekonomian nasional;
2. Peningkatan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM;
3. Peningkatan daya saing produk Usaha Kecil dan Menengah;
4. Pengembangan kemitraan Usaha Kecil dan Menengah;
5. Peningkatan produksi dan pemasaran produk Usaha Kecil dan Menengah;
6. Penyediaan akses pembiayaan KUMKM;
7. Pengembangan wirausaha Koprerasi dan usaha Kecil dan Menengah;
8. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak pada KUMKM
a. Terwujudnya 4.000 koperasi berkualitas
b. Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil
c. Terwujudnya 18.500 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita Negara RI
d. Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425 orang di 15 Propinsi.
e. Terwujudnya 900 Koperasi yang direvitalisasi.
f. Terlaksananya Kajian / Rintisan / Replikasi / Publikasi, Pengembangan Teknologi
g. Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
h. Jumlah 3.085 KUMK yang memahami dan menerapkan standarisasi manejemen mutu, hak kekayaan intelektual (HKI), dan kehalalan produk;
i. Jumlah 1.272 KUKM yang mendapatkan fasilitasi kerjasama investasi dan Perusahaan Pasangan Usaha – Lembaga Modal ventura Daerah (PPU-LMVD);
j. Jumlah 795 KUMKM Sentra yang
difasilitasi bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis ;
k. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM sebanyak 372 Koperasi
l. Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan sebanyak 80 Koperasi
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
m. Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi KUMKM sebanyak 10 konsep model.
n. Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri 5.230 KUMKM
o. Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 8.525 KUMKM
p. Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui koperasi 241 unit
q. Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 13.891
UMKM. r. Meningkatnya jumlah KUKM yang
terlayani Usaha Kecil dan Menengah Nasional.
s. Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil melalui 100 Koperasi.
t. Penilaian kesehatan bagi 126 KSP/KJKS/UJKS Primer nasional.
u. Transformasi 300 LKM menjadi badan hukum Koperasi.
v. Peningkatan permodalan bagi 3.395 Koperasi perdesaan dan perkotaan.
w. Bantuan Start-Up Capital bagi 4.328 Wirausaha Pemula
Lebih lanjut, Dalam rencana strategis Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah tahun 2010-2014, telah ditetapkan arah kebijakan
dan strategi pemberdayaan Koperasi dan UKM yang tidak dapat
dilepaskan dengan upaya pembangunan kompetensi inovasi dan teknologi
untuk meningkatkan posisi tawar dan efisiensi usaha dan mendukung
pemerataan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, ditetapkan
pula lima arah kebijakan prioritas bidang pemberdayaan Koperasi dan
UMKM yaitu: Peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
UMKM, Peningkatan akses kepada sumber daya produktif,
Pengembangan produk dan pemasaran bagi Koperasi dan UMKM,
Peningkatan daya saing SDM Koperasi dan UMKM serta Penguatan
kelembagaan Koperasi.
Adapun tujuan dari penetapan arah kebijakan tersebut masing-
masing dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan
UMKM. Arah kebijakan ini ditujukan untuk mewujudkan
pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang lebih koordinatif dan
partisipatif, didukung peningkatan peran Lembaga-Lembaga
swasta dan masyarakat; menyediakan regulasi/ kebijakan
nasional dan daerah yang mendukung pemberdayaan Koperasi
dan UMKM; serta menurunkan pungutan yang menghambat
perkembangan usaha Koperasi.
2. Peningkatan akses kepada sumber daya produktif. Arah
kebijakan ini ditujukan untuk peningkatan akses Koperasi dan
UMKM kepada sumber daya produktif terutama berkaitan
dengan jangkauan dan jenis sumber pembiayaan yang sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan usaha Koperasi dan
UMKM, khususnya melalui KUR sebagai bagian penting untuk
meningkatkan usaha masyarakat yang dapat menurunkan
tingkat kemiskinan. Sumber daya produktif dimaksud juga
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
berkaitan dengan peningkatan akses teknologi, akses pasar dan
pemasaran bagi koperasi dan UMKM.
3. Pengembangan produk dan pemasaran bagi Koperasi dan
UMKM. Arah kebijakan ini ditujukan untuk pengembangan
produk Koperasi dan UMKM yang berkualitas, inovatif dan kreatif
yang bersaing baik di pasar domestik maupun mancanegara.
4. Peningkatan Daya Saing SDM Koperasi dan UMKM. Arah
kebijakan ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas dan
produktivitas Koperasi dan UMKM, yang didukung pengusaha,
pengelola dan pekerja yang memiliki kompetensi yang tinggi dan
wirausaha handal serta meningkatan jumlah wirausaha baru
yang didukung pola pengembangan kewirausahaan yang
tersistem. Dilaksanakan juga revitalisasi sistem pendidikan
pelatihan dan penyuluhan perkoperasian.
5. Penguatan kelembagaan Koperasi. Arah kebijakan ini ditujukan
untuk pengembangan praktek berkoperasi yang sesuai nilai, jati
diri, prinsip dan asas Koperasi serta peningkatan peran Koperasi
dalam memfasilitasi perkembangan usaha anggota dan
peningkatan kesejahteraan anggota.
Sedangkan urusan wajib di bidang Koperasi dan UKM yang menjadi
kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi adalah penumbuhan,
pengembangan dan pemasyarakatan Koperasi dan UMKM. Dengan
mengacu pada arah kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM serta
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Timur telah menetapkan arah kebijakan untuk lima tahun ke
depan dalam kerangka program prioritas dan program penunjang. Di mana
program prioritas tersebut merupakan tiga program utama yang menjadi
fokus prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan sejalan dengan
Kementerian Koperasi dan UKM. Sedangkan dua program penunjang
lainnya merupakan program yang dinilai dapat menunjang keberhasilan
program prioritas yang telah ditetapkan.
3.2 TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
Berikut merupakan tujuan dilaksanakannya pemberdayaan
Koperasi dan UMKM oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Kabupaten Magetan :
1. Terwujudnya peningkatan kualitas kelembagaan koperasi sesuai jati
diri koperasi. Indikator kinerjanya tujuannya adalah persentase
koperasi yang telah menerapkan standar manajemen koperasi dengan
pelaksanaan RAT.
2. Meningkatnya peran koperasi simpan pinjam sebagai lembaga
keuangan alternatif. Indikator kinerjanya tujuannya adalah
pertumbuhan KSP sehat.
3. Meningkatnya posisi tawar koperasi sektor riil. Indikator kinerjanya
tujuannya adalah pertumbuhan volume usaha koperasi.
4. Terwujudnya penumbuhan wirausaha baru berbasis ilmu pengetahuan
dan tehnologi. Indikator kinerjanya tujuannya adalah pertumbuhan
wirausaha baru.
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
3.3. DETAIL PROGRAM DAN KEGIATAN
Berikut di bawah ini merupakan tabel program dan kegiatan yang
telah disusun sebagai rancangan renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan tahun 2015, sebagai berikut :
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
BAB IV
PENUTUP
Rancangan rencana kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017 yang telah disusun ini di
dalamnya mencakup evaluasi capaian tahun sebelumnya dan capaian
renstra tahun 2013-2018, indikator kinerja dan program serta kegiatan
serta kebutuhan dana untuk mendukung pelaksanaan pemberdayaan
Perubahan Renja Dinas Koperasi dan UMKM 2016
Koperasi dan UMKM di Kabupaten Magetan oleh Dinas Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan. Rancangan renja ini
diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam mencapai tujuan
pelaksanaan pembangunan dalam hal pemberdayaan koperasi dan
UMKM.
Demikian Rancangan Renja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2017 ini kami susun, mohon
saran yang sifatnya konstruktif sebagai bahan koreksi dan
penyempurnaan renja ini.
Magetan, 2016
KEPALA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN MAGETAN
Drs. VENLY TOMI NICOLAS, S.H. M.M Pembina Tingkat I
NIP. 19621111 198602 1 005