1 Lampiran 2 DRAFT RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA TAHUN 2015-2019 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan mencanangkan pentingnya peningkatan, ketersediaan, persebaran, dan mutu sumber daya manusia kesehatan (RPJPMN 2015-2019), hal ini pun sesuai dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif. Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya sebagai Unit Pelaksana Teknik melalui Badan PPSDM Kesehatan, memiliki peranan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi tenaga kesehatan yang menjadi bagian dari pembangunan bidang kesehatan sekaligus pembangunan bidang pendidikan. Peningkatan taraf pendidikan, status sosial masyarakat dan IPTEK, maka tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas semakin meningkat terhadap pelayanan tenaga kesehatan dan pengelolaan pendidikan yang professional. Peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu dapat diperoleh melalui peningkatanan kualitas institusi pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi di bidang layanan masing- masing, memiliki soft skill yang sesuai, dan berdaya saing global. Dalam rangka menjabarkan tujuan di atas maka diperlukan adanya rencana strategik dari Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) empat tahun, Rencana Kerja (Renja) ini diharapkan dapat menggambarkan arah pengembangan serta harapan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya di masa yang akan datang. Disamping itu dapat menjamin efisiensi perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, dan evaluasi penyelenggaraan serta pendayagunaan
36
Embed
RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) POLITEKNIK KESEHATAN … · 14 hours ago · institusi pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi di bidang layanan masing-masing, memiliki soft
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Lampiran 2
DRAFT
RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
TAHUN 2015-2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan mencanangkan pentingnya peningkatan, ketersediaan,
persebaran, dan mutu sumber daya manusia kesehatan (RPJPMN 2015-2019), hal ini pun sesuai
dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif. Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya sebagai Unit Pelaksana Teknik melalui Badan PPSDM Kesehatan, memiliki
peranan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi tenaga kesehatan yang menjadi bagian dari
pembangunan bidang kesehatan sekaligus pembangunan bidang pendidikan.
Peningkatan taraf pendidikan, status sosial masyarakat dan IPTEK, maka tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas semakin meningkat
terhadap pelayanan tenaga kesehatan dan pengelolaan pendidikan yang professional.
Peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu dapat diperoleh melalui peningkatanan kualitas
institusi pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi di bidang layanan masing-
masing, memiliki soft skill yang sesuai, dan berdaya saing global.
Dalam rangka menjabarkan tujuan di atas maka diperlukan adanya rencana strategik dari
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) empat tahun, Rencana
Kerja (Renja) ini diharapkan dapat menggambarkan arah pengembangan serta harapan Poltekkes
Kemenkes Tasikmalaya di masa yang akan datang. Disamping itu dapat menjamin efisiensi
perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, dan evaluasi penyelenggaraan serta pendayagunaan
2
lulusan. Hal ini sesuai dengan Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Kesehatan Tahun 2015-2019.
B. Landasan Hukum
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5157);
5. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
6. Undang –undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
7. Peraturan pemerintah REpublik Indonesia Nomor 2005 Tentang Standar Nasional Pendididkan
8. Undang –Undang no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan no 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan
Nasional.
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun2010 Tentang Pendidikan Kedinasan
11. Undang – undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
12. Keputusan Menteri Kesehatan dan Menteri Sosial No.298/Menkes-Kesos/SK/IV/2001
tanggal 16 April 2001 tentang Pendirian Poltekkes
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 1988/ Menkes/Per/ IX/2011 tanggal 27 September
2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 890// Menkes/ Per/VII/ 2007
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Laksana Politeknik Kesehatan.
3
14. Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Tasikmalaya No.
HK.03.05/I/1067.3/2013 tentang Pedoman Organisasi Tata Laksana Politeknik Kesehatan
Kementerian Tasikmalaya tanggal 3 Januari 2013.
15. Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013 tentang Standar Dosen Pendidikan
Tinggi Vokasi Tenaga Kesehatan.
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.03.05/I.2/03086/2012, tentang Petunjuk
Teknis Pedoman Organisasi dan tata laksana Pliteknik Kesehatan Kemenkes RI
17. Permenkes RI No. HK.03.05/I.2/03086/2012, tentang Petunjuk Teknis Pedoman Organisasi
dan Tata Laksana Politeknik Kesehatan Kemenkes RI.
18. Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.03.01/160/1/2010 tentang Rencana Strategik
Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
20. SNP (LAMA)
21. UU Nakes, nomor 36/tahun 2014
22. PP Pengelolaan Pendidik
23. Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan No. HK.00.06.1.1.13154.1 Tentang Rencana
Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2010-2014
24. Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya No. HK.00.03/IX/09/2011
Tahun 2011 Tentang Statuta Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya
C. Philosofi dan Kebijakan Dasar
1. Pelaksanaan pendidikan di Poltekkes Tasikmalaya berlandaskan pada nilai-nilai yang
dianut yang terdiri dari profesionalisme, religius, inovatif, mutu dan akuntabilitas.
2. Pengelolaan dan pengembangan Poltekkes akan selalu mengacu pada pemikiran dasar
berikut ini :
a. Membangun sinergi internal melalui koordinasi dengan setiap unit kerja,
pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan disiplin ilmu, dan secara
eksternal melalui kerja sama Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dengan
industri/masyarakat secara lintas program dan lintas sektor, baik di dalam maupun
diluar negeri.
b. Membangun manajemen yang transparan, disiplin dan akuntabel ;
c. Memegang komitmen pada efektifitas kerja, efisiensi, dan mutu;
4
d. Mengembangkan keunggulan melalui kreativitas, inovasi, adaptasi berkelanjutan,
dan sinergitas;
e. Mengembangkan kepedulian dan peran serta terhadap dinamika lingkungan
institusi baik didalam maupun diluar.
f. Membangun integritas dan konsistensi perilaku yang etis dan berbudaya.
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. FAKTOR INTERNAL
1. KEKUATAN (STRENGHTS)
a. Memiliki 6 Jurusan dengan 13 Program Studi, yang telah terakreditasi A dari
Kemenkes 50%, dan terakreditasi strata B oleh BAN PT 40%.
b. Penerapan sistem manajemen mutu pendidikan tinggi yang mengacu kepada ISO
9001 : 2008.
c. Tenaga Dosen dengan kualifikasi S2 (76,1%) , S3 (2,9 %) yang telah tersertifikasi
66%.
d. Tenaga kependidikan 21% berpendidikan S1.
e. Akuntabilitas pengelolaan institusi berpredikat Wajar Tanpa Kecuali (WTP)
f. Penataan seleksi penerimaan mahasiswa baru menggunakan system semi on line
g. Hasil penilaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
dengan nilai 94,41 kualifikasi AA.
h. Ratio Dosen dan mahasiswa 1 : 14
i. Animo masyarakat untuk masuk ke Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalya
cukup tinggi dengan tingkat keketatan rata-rata 1 : 4
j. Satu-satunya perguruan tinggi kesehatan negeri di wilayah priangan timur dan
wilayah Cirebon
k. Waktu tunggu penyerapan lulusan di unit pelayanan kesehatan kurang dari 6
bulan sebanyak 80%
l. Mempunyai MOU dan MOA dengan luar negeri dalam bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat.
5
m. Terlaksananya kebijakan alih bina program studi antara Kemenkes dan
Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.
n. Adanya komitment dari semua unsur organisasi untuk mengembangkan institusi.
o. Sarana prasarana berupa aset tanah adalah milik sendiri.
2. KELEMAHAN (WEAKNESS)
a. Terimplementasikannya standar yang sudah ada tetapi belum optimal.
b. Sebagian program studi (38,46%) Sarana prasarana penunjang pendidikan belum
sesuai standar.
c. Kemampuan berbahasa asing yang masih kurang, baik dosen maupun mahasiswa.
d. Terbatasnya dana untuk penelitian, pengabdian masyarakat dan kegiatan
kemahasiswaan.
e. Terbatasnya dana untuk pemenuhan sarana prasarana pembelajaran yang
memenuhi standar.
f. Lokasi jurusan dan program studi yang tersebar di 3(tiga) lokasi .
g. Penggunaan Teknologi (IT) di semua bagian belum optimal.
h. Anggaran APBN dan PNBP belum mencukupi sesuai dengan jenis kegiatan yang
ada di jurusan.
i. Rendahnya tenaga pendidik untuk menangkap peluang mengikuti pendidikan ke
luar negeri.
B. FAKTOR EKSTERNAL
1. PELUANG (OPPORTUNITIS)
a. Adanya dukungan dan kerjasama yang baik dari pemerintah.
b. Adanya Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005, memberikan peluang pada
PT untuk mengembangkan kurikulum PT masing-masing mengembangkan
kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan.
c. Tersediannya anggaran peningkatan mutu SDM melalui program Tugas Belajar
baik didalam maupun diluar negeri.
d. Terbukanya peningkatan SDM melalui Ijin Belajar.
e. Terbukanya partisipasi masyarakat untuk menunjang pembiayaan pendidikan.
6
f. Terbukanya pengembangan institusi untuk menyelenggarakan program Sarjana
Terapan dan Magister Terapan sesuai Undang-undang No.12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi.
g. Terbukanya penambahan jurusan sesuai tuntutan masyarakat.
h. Kebutuhan tenaga kesehatan yang bermutu dan terampil untuk menunjang
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan masih sangat tinggi.
i. Terbukanya kesempatan praktek Profesional mandiri.
j. Terbukanya peluang bekerja didalam dan luar negeri bagi lulusan.
k. Perkembangan IPTEK disegala bidang cenderung meningkat.
l. Adanya kemitraan lintas program dan lintas sektor dengan PT negeri maupun
swasta.
m. Adanya kebijakan pengelolaan anggaran melalui sistem ( Badan Layanan Umum/
BLU)
2. ANCAMAN (TREATS)
a. Terbukanya tenaga asing bekerja di Indonesia sesuai AFTA 2003.
b. Dinamika kondisi politik pendidikan dan pelayanan kesehatan.
c. Adanya Perguruan Tinggi Swasta membuka program yang sama sebagai pesaing.
d. Dinamika sistem ekonomi dan sosial masyarakat.
BAB III
STRATEGI PENCAPAIAN
A. VISI
Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan terdepan dalam menyiapkan Sumber Daya
Manusia Kesehatan yang professional di Indonesia tahun 2019.
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan secara profesional.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan melalui hasil penelitian baik dalam bidang pelayanan
maupun dalam bidang pendidikan kesehatan.
3. Berpartisipasi aktif dalam mewujudkan masyarakat sehat, yang mandiri dan berkeadilan.
7
4. Membuat jejaring kemitraan dengan institusi lain dalam rangka optimalisasi fungsi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
5. Memupuk jiwa kewirausahaan seluruh Civitas Akademika Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya.
C. TUJUAN
1. Terselenggaranya pendidikan Tenaga Kesehatan yang berkualitas dan berdaya saing
global.
2. Terlaksananya penelitian sesuai standar.
3. Terlaksananya program pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan
institusi dan masyarakat.
4. Terjalinnya kemitraan dengan Institusi lain baik didalam maupun diluar negeri
5. Terbentuknya jiwa kewirausahaan pada seluruh Civitas Akademika.
8
Tujuan 1 : Terselenggaranya pendidikan Tenaga Kesehatan yang berkualitas dan berdaya saing global
Program : Peningkatan Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Kesehatan yang berkualitas dan berdaya saing global
Sasaran/Keluaran Indikator Kinerja Sasaran TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
1.Terselenggaranya
Organisasi Tata Laksana
yang Efektif, Efisien, dan
Terpadu yang mengacu
kepada petunjuk teknis
organisasi tatalaksana
politeknik kesehatan pada
tahun 2015
1.Terselenggaranya Workshop Pengembangan Ortala pada akhir tahun
anggaran berdasarkan hasil kajian dan telaah pelaksanaan Ortala sebelumnya
√
2.Terlaksananya penerapan fungsi-fungsi manajemen pada setiap unsur
organisasi
√ √ √ √ √
2.Tersedianya Pedoman
Pelaksanaan
Penyelenggaraan Program
Pendidikan Di Lingkungan
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Setiap Tahun
Ajaran Baru
1.Tersusunnya standar pendidikan (8 Standar) √ √ √ √ √
2.Tersusunnya Peraturan Akademik √ √ √ √ √
3.Meningkatnya Pelaksanaan
Sistem Penjaminan Mutu
pendidikan tinggi Baik
Internal Maupun Eksternal
Pada Tahun 2015-2019
1.Tersusunnya Pedoman Mutu √ √ √ √ √
2.Terlaksananya Audit Internal dan Eksternal √ √ √ √ √
3.Tersusunnya Standar Operasional Prosedur Di Setiap Unit Kerja - √ √ √ √