Top Banner

of 26

Reksa Dana

Oct 13, 2015

Download

Documents

Darman Yosef

reksa dana
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Pengertian Reksa Dana

    Apa sebenarnya reksadana itu ? Beberapa definisi di bawah ini akan

    menjelaskannya :

    Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana

    dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek

    oleh Manajer Investasi yang telah mendapat ijin dari Bapepam. (Undang-undang

    Nomor 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat 27)

    Menurut Fabozzi & Modigliani (2003, 65) mendefinisikannya sebagai

    berikut :

    Open-end funds, commonly reffered to simply as mutual funds, are

    portfolios of securities, mainly stocks, bonds, and money market instruments.

    Investors in mutual funds own a pro rata share of the overall portfolio, which is

    managed by an investment manager of the mutual fund who buys some securities

    and sell others.

    Per definisi, reksa dana merupakan suatu perusahaan yang menanamkan

    modalnya dalam berbagai portofolio saham beragam (diversified portfolio).

    Perusahaan reksa dana menjual saham kepada pemodal dengan menjanjikan nilai

  • 7

    tambah dalam wujud perubahan dividen, capital gain, dan kenaikan net asset

    value (NAV).

    Dengan demikian perusahaan reksa dana merupakan suatu institusi

    pelayanan keuangan (financial service organization) atau perusahaan pengelola

    dana. Perusahaan reksa dana menerima titipan uang dari pemegang saham untuk

    selanjutnya menginvestasikan dana tersebut atas nama pemegang saham dalam

    suatu portofolio beragam. Dengan kata lain investasi dalam reksa dana mewakili

    suatu posisi pemilikan dalam suatu sekuritas / surat berharga yang dikelola secara

    profesional. Apabila pemodal membeli saham di reksa dana, maka investor yang

    bersangkutan berstatus sebagai pemilik atas bagian portofolio sekuritas

    perusahaan reksa dana tersebut.

    Secara ringkas, konsep reksa dana (mutual funds) merupakan suatu cara

    mengalihkan pemilikan surat-surat berharga dan manajeman portofolio kepada

    pengelola uang profesional (professional fund manager). Dengan melakukan

    investasi melalui pemilikan saham reksa dana berarti seorang investor menikmati

    diversifikasi investasi yang lebih luas dibandingkan melakukannya secara

    individual. Pada intinya reksa dana menganut konsep pooled diversification, yang

    idenya mirip dengan konsep asuransi, dimana sumber dana perorangan dihimpun

    untuk suatu manfaat bersama.

    Di Indonesia, investor umumnya masih melihat investasi portofolio,

    saham dan obligasi di pasar modal sebagai investasi yang belum tentu

  • 8

    mendatangkan hasil yang lebih baik dari investasi pada deposito. Hal ini

    disebabkan karena banyaknya biaya yang harus ditanggung investor. Biaya-biaya

    itu seperti biaya transaksi, biaya komisi, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak

    dividen.

    2.2 Mengenal Reksa Dana

    2.2.1 Pengelola Reksa Dana : Manajer Investasi dan Bank

    Kustodian

    Berbeda dengan deposito yang hanya dikelola oleh satu pihak yaitu bank,

    reksa dana dikelola oleh dua pihak, yaitu Manajer Investasi dan Bank

    Kustodian.

    Manajer Investasi bertanggungjawab atas seluruh kegiatan investasi.

    Kegiatan ini meliputi analisa dan pemilihan jenis investasi, mengambil keputusan-

    keputusan investasi, memonitor pasar investasi dan melakukan tindakan-tindakan

    yang dibutuhkan untuk kepentingan investor.

    Sementara itu Bank Kustodian bertindak sebagai penyimpan kekayaan

    (safe keeper) serta administrator reksa dana. Dana yang terkumpul dari sekian

    banyak investor bukan merupakan bagian dari kekayaan Manajer Investasi dan

    Bank Kustodian. Oleh karena itu dana tersebut tidak masuk dalam neraca

    Manajer Investasi maupun Bank Kustodian. Dana dan kekayaan (surat-surat

  • 9

    berharga) yang dimiliki oleh reksa dana adalah milik para investor dan disimpan

    atas nama reksa dana di Bank Kustodian.

    Manajer Investasi adalah perusahaan, bukan perorangan, yang kegiatan

    usahanya mengelola portofolio efek milik nasabah. Sementara Bank Kustodian

    adalah bagian dari kegiatan usaha suatu bank dalam bidang penyimpanan surat

    berharga serta administrasinya. Untuk dapat melakukan kegiatan usahanya, baik

    Perusahaan Manajer Investasi dan Bank Kustodian harus memperoleh ijin dari

    Bapepam.

    2.2.2 Mekanisme Kerja Reksa Dana

    Selain Manajer Investasi, Bank Kustodian dan investor, mekanisme kerja

    reksa dana juga melibatkan pelaku di pasar modal (broker, underwriter) dan pasar

    uang (bank). Mekanisme kerja reksa dana juga tidak terlepas dari pengawasan

    yang dilakukan oleh Bapepam.

  • 10

    Gambar 2.1 Mekanisme Kerja Reksa Dana Sumber : Eko Priyo Pratomo dan Ubaidillah Nugraha 2000, 43

    Keterangan :

    1. Permohonan pembelian (investasi) atau penjualan kembali (pencairan)

    Unit Penyertaan.

    2. Informasi adanya dana investasi/kebutuhan pencairan dana

    3. Penyetoran Dana pembelian unit penyertaan atau pembayaran hasil

    penjualan kembali.

    4. Perintah transaksi investasi ke pialang atau bank

    5. Eksekusi transaksi investasi oleh pialang atau bank ke pasar uang atau

    pasar modal.

    6. Konfirmasi transaksi ke manajer investasi dan bank kustodian

    7. Perintah penyelesaian transaksi kepada bank kustodian

    8. Penyelesaian transaksi dan penyimpanan harta.

  • 11

    9. Laporan valuasi harian kepada manajer investasi

    10. Perhitungan dan informasi NAB /unit dan kepemilikan unit.

    11. Laporan bulanan kepada Bapepam.

    12. Bapepam melakukan pengawasan terhadap kegiatan reksa dana.

    2.2.3 Biaya Reksa Dana

    Investor reksa dana (khususnya reksa dana terbuka) perlu memperhatikan

    biaya-biaya yang dibebankan baik secara langsung atau tidak langsung. Biaya

    yang secara langsung dibebankan umumnya berupa :

    1) Biaya pembelian (subscription fee) yaitu biaya yang dibebankan pada saat

    membeli unit penyertaan reksa dana.

    2) Biaya penjualan kembali (redemption fee) yaitu biaya yang dibebankan pada

    saat melakukan penjualan atau pencairan unit penyertaan yang dimiliki.

    3) Biaya pengalihan investasi (switching fee) yaitu biaya yang dibebankan jika

    investor ingin melakukan pengalihan investasi dari satu jenis reksa dana ke

    jenis reksa dana lain.

    Besarnya biaya pembelian berkisar antara 1 3% dari nilai transaksi

    pembelian. Sementara biaya penjualan umumnya bervariasi tergantung jangka

    waktu lamanya investasi. Besarnya redemption fee antara 1- 2% dari nilai

    transaksi penjualan kembali.

    Sementara biaya yang tidak secara langsung dibebankan kepada investor

    meliputi biaya Manajer Investasi, biaya Bank Kustodian, biaya transaksi, biaya

  • 12

    auditor, biaya pajak dan biaya lainnya yang berkenaan dengan pengelolaan

    investasi. Biaya ini dikatakan tidak secara langsung dibebankan kepada investor

    karena dibebankan kepada kekayaan reksa dana.

    Besar kecilnya biaya-biaya diatas akan mempengaruhi hasil investasi yang

    akan diberikan kepada investor. Perhitungan pengenaan biaya-biaya ini dilakukan

    pada saat perhitungan harga NAB per unit. Oleh karena itu hasil investasi yang

    diketahui oleh investor melalui perubahan harga NAB per unit sudah merupakan

    hasil bersih setelah dikurangi biaya-biaya tersebut.

    2.2.4 Pajak Reksa Dana

    Jika bunga deposito yang diterima merupakan objek pajak, maka hasil

    investasi yang diperoleh investor reksa dana bukanlah objek pajak. Hal ini

    sangatlah wajar, karena hasil investasi sudah dikenakan pajak di tingkat reksa

    dana. Jika investor masih harus dikenakan pajak pada saat menerima keuntungan

    akan terjadi pembayaran pajak berganda (double taxation).

    Hal yang menarik bagi investor dari sisi perpajakan adalah dibebaskannya

    pajak atas bunga kupon obligasi yang diterima oleh reksa dana. Insentif bebas

    pajak ini hanya berlaku selama usia reksa dana belum melebihi lima tahun sejak

    reksa dana itu efektif ditawarkan ke publik.

    Investor pada umumnya (kecuali Dana Pensiun) dibebani pajak atas bunga

    kupon obligasi yang diterimanya dari emiten. Jadi bagi investor yang bermaksud

  • 13

    untuk berinvestasi dalam obligasi akan mendapatkan keuntungan tambahan jika

    berinvestasi melalui reksa dana obligasi.

    2.2.5 Pendapatan Pengelola

    Dalam reksa dana, Manajer Investasi dan Bank Kustodian sebagai

    pengelola menerima imbalan jasa manajemen. Besarnya jasa berkisar antara 1 -

    2.5% per tahun untuk Manajer Investasi dan 0.15% -0.25% per tahun untuk Bank

    Kustodian. Besar pendapatan yang diterima Manajer Investasi dan Bank

    Kustodian tergantung dari besarnya total dana yang dikelola.

    Manajer Investasi dapat juga memperoleh pendapatan dari biaya penjualan

    dan atau biaya pembelian kembali. Dalam hal Manajer Investasi melakukan

    kerjasama pemasaran dengan pihak lain sebagai agen penjualan..

    2.3 Proses Pembentukan Reksa Dana

    Proses pembentukan reksa dana pada dasarnya dapat dikategorikan dalam

    dua tahap, yaitu : persiapan pra-pendaftaran dan pendaftaran.

    1) Proses Pra-Pendaftaran

    Manajer Investasi merupakan pihak yang paling berkepentingan dalam

    penerbitan suatu reksa dana baru. Manajer Investasi harus sudah menentukan

  • 14

    rencana strategi portofolio investasi, strategi pemasaran serta operasional dari

    reksa dana yang akan dikelolanya sebelum dijual kepada investor.

    Rencana strategi portofolio investasi meliputi : tujuan investasi reksa dana,

    jenis portofolio investasinya dan tingkat risiko. Lebih mendalam lagi stategi ini

    juga membahas tentang kebijakan alokasi aset investasi serta kriteria pemilihan

    aset, filosofi dan strategi investasi, tolak ukur kinerja investasi, dan kebijakan

    pembagian keuntungan.

    Rencana operasional meliputi : Bank Kustodian yang ditunjuk, proses dan

    prosedur operasional, pelaksanaan mekanisme transaksi dengan investor dan

    pelaporan.

    Rencana strategi pemasaran juga mendapat porsi yang cukup besar.

    Rencana strategi pemasaran meliputi : calon investor sponsor yang menempatkan

    dana awal, target investor yang dituju dan target penjualan. Untuk dapat mencapai

    target tersebut perlu ditetapkan strategi penjualan, mekanisme transaksi penjualan

    dan pembelian kembali serta komunikasi pemasaran.

    Dengan telah ditentukannya hal-hal diatas, tahap awal yang harus

    diputuskan adalah menentukan Bank Kustodian yang akan bekerjasama dalam

    pengelolaan reksa dana. Setelah Bank Kustodian ditentukan, akan ditunjuk pihak-

    pihak yang akan terlibat dalam proses pernyataan pendaftaran. Pihak-pihak

    tersebut adalah Notaris, Konsultan Hukum dan Akuntan Publik.

  • 15

    Setelah Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang ditunjuk sepakat

    untuk bekerjasama, segera disiapkan materi bagi rancangan KIK yang akan dibuat

    oleh Notaris. Manajer Investasi umumnya akan membuat rancangan awal

    prospektus terlebih dahulu. Rancangan awal ini memuat keterangan mengenai

    Manajer Investasi dan Bank Kustodian, strategi portofolio serta operasional reksa

    dana.

    Berdasarkan rancangan prospektus ini kemudian ditambahkan mengenai

    tugas dan kewajiban masing-masing pihak serta beberapa aspek legal. Notaris

    dapat mempersiapkan rancangan KIK, dan yang tercantum dalam prospektus

    harus mengacu kepada ketentuan yang dimuat dalam KIK. Dalam mempersiapkan

    rancangan KIK dan prospektus ini juga terlibat Konsultan Hukum yang akan

    memberikan masukan dan koreksi dari aspek hukum.

    Sejalan dengan persiapan rancangan KIK dan prospektus, Konsultan

    Hukum akan memeriksa kondisi Manajer Investasi dan Bank Kustodian dari

    aspek hukum. Dokumen perusahaan, ijin-ijin yang diperlukan serta persyaratan

    lainnya akan diperiksa secara detail oleh Konsultan Hukum. Semua persyaratan

    ini harus dipenuhi oleh Manajer Investasi dan Bank Kostodian sebagai pengelola

    reksa dana.

    Dari hasil pemeriksaan ini, Konsultan Hukum akan mengeluarkan laporan

    berupa Legal Audit serta Legal Opinion terhadap Manajer Investasi dan Bank

    Kustodian. Laporan ini nantinya akan disampaikan kepada ketua Bapepam

  • 16

    sebagai bahan pertimbangan untuk mengeluarkan pernyataan efektif reksa dana.

    Legal Opinion dari Konsultan Hukum juga akan dicantumkan dalam prospektus

    yang juga merupakan informasi penting bagi calon investor.

    Dalam proses pra-pendaftaran ini, Akuntan Publik belum banyak terlibat.

    Peran Akuntan Publik adalah pada saat dana investor telah masuk. Ketika terjadi

    penyetoran dana dari investor, Akuntan Publik akan melakukan audit. Setelah

    proses audit selesai, laporan keuangan pertama dari reksa dana akan diterbitkan.

    Setelah rancangan KIK, prospektus, Legal Audit serta rancangan

    pemasaran dan operasional selesai, Manajer Investasi akan mengajukan

    pernyataan pendaftaran kepada Bapepam.

    2) Proses Pendaftaran

    Setelah Pernyataan Pendaftaran diajukan kepada Bapepam, Bapepam

    kemudian akan mengundang Manajer Investasi dan Bank Kostodian untuk

    melakukan mini ekspos.

    Mini ekspos dimaksudkan untuk menjelaskan secara rinci mengenai

    rencana penerbitan reksa dana yang diajukan kepada Bapepam. Pada mini ekspos

    ini juga sekaligus dibahas seluruh aspek yang berkaitan dengan reksa dana

    tersebut. Pada kesempatan ini juga hadir Notaris, Konsultan Hukum dan Akuntan

    Publik.

  • 17

    Dari hasil diskusi dalam mini ekspos ini, biasanya akan terdapat beberapa

    perubahan yang perlu dilakukan dalam KIK maupun prospektus. Manajer

    Investasi akan melakukan perubahan yang diperlukan dengan berkonsultasi

    dengan Konsultan Hukum.

    Setelah semua perubahan selesai Manajer Investasi harus

    mengkomunikasikannya kembali kepada Bapepam. Bapepam kemudian akan

    menyampaikan surat jawaban terhadap Pernyataan Pendaftaran yang telah

    disampaikan oleh Manajer Investasi.

    Pada surat jawaban tersebut Bapapem juga akan meminta tambahan

    informasi dan kelengkapan lainnya yang belum dipenuhi pada pernyataan

    pendaftaran awal. Tambahan informasi yang diminta berupa akta KIK dan

    rancangan final prospektus yang sudah ditandatangani para pihak, konfirmasi

    penerimaan dana awal investor sponsor dari Bank Kustodian, laporan keuangan

    reksa dana yang sudah diaudit oleh Akuntan Publik.

    Jika rancangan prospektus dan KIK sudah dianggap final maka Notaris

    akan mempersiapkan akta KIK. Akta KIK ini akan ditandatangani oleh Manajer

    Investasi dan Bank Kustodian. Dengan ditandatanganinya akta KIK tersebut,

    reksa dana dapat membuka rekening di Bank Kustodian yang akan menerima dana

    setoran investasi awal dari investor sponsor.

  • 18

    Setelah dana investor sponsor masuk, Bank Kustodian akan mengeluarkan

    surat konfirmasi penerimaan dana tersebut. Surat konfirmasi ini ditujukan kepada

    Manajer Investasi, Bapepam dan Akuntan Publik. Akuntan Publik kemudian akan

    melakukan audit dan mengeluarkan laporan keuangan serta pendapat Akuntan

    Publik terhadap laporan keuangan reksa dana tersebut.

    Pada tahap ini konsultan hukum telah selesai pula melakukan pemeriksaan

    hukum dan dapat mengeluarkan Laporan Pemeriksaan Hukum dan Pendapat

    Hukum. Selanjutnya Laporan Keuangan dan Pendapat Akuntan Publik serta

    Pendapat Hukum akan dimuat dalam rancangan final prospektus.

    Dengan selesainya rancangan final prospektus yang kemudian akan

    ditandatangani oleh para pihak, Manajer Investasi akan mengajukan kembali

    Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam. Pernyataan Pendaftaran kembali ini

    harus dilengkapi dengan semua tambahan informasi dan persyaratan yang

    tercantum dalam surat jawaban Bapepam.

    Berdasarkan semua informasi serta kelengkapan dokumen dan persyaratan

    yang telah diajukan tersebut, Bapepam akan mengeluarkan Pernyataan Efektif

    berupa surat yang ditujukan kepada Manajer Investasi. Dengan diterimanya surat

    Pernyataan Efektif tersebut artinya Manajer Investasi dapat mulai melakukan

    penjualan Unit Penyertaan reksa dana melalui penawaran umum kepada publik.

    Dalam prospektus selalu dicantumkan tanggal Pernyataan Efektif serta tanggal

  • 19

    Penawaran Umum Perdana (hari pertama penjualan Unit Penyertaan) kepada

    publik.

    2.4 Jenis-jenis Reksa Dana

    Ditinjau dari sifatnya, reksadana dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

    1) Reksa dana terbuka / open- end mutual funds

    Reksa dana terbuka merupakan perusahaan dimana pemodal membeli

    saham dari, dan menjual saham kembali kepada perusahaan tersebut. Reksa dana

    terbuka tidak mengenal batas jumlah saham yang diterbitkan, sehingga jumlah

    keseluruhan unit penyertaan dapat berubah dari waktu ke waktu.

    Transaksi pembelian maupun penjualan dilaksanakan dengan harga yang

    didasarkan pada nilai saat transaksi (current value). Dalam hal ini disebut sebagai

    Net Asset Value (NAV) atau Nilai Aktiva Bersih (NAB).

    2) Reksa dana tertutup /close-end mutual funds

    Reksa dana tertutup adalah perusahaan reksa dana yang beroperasi dengan

    jumlah saham yang tetap dan tidak mengatur secara reguler penerbitan lembar-

    lembar saham baru.

    Reksa dana tertutup mempunyai struktur permodalan yang sama dengan

    perusahaan lain, kecuali jika terjadi investasi baru dalam surat-surat berharga yang

    dapat diperdagangkan (marketable securities).

  • 20

    Namun demikian, harga saham reksadana tertutup ditentukan tidak hanya

    oleh Net Asset Value-nya saja, tetapi juga ditentukan oleh penawaran dan

    permintaan di pasar bursa. Jika saham close ended funds terjual dengan harga

    lebih tinggi dari NAVnya, maka disebut terjual dengan premi (sold at the

    premium). Sebaliknya jika terjual di bawah harga NAVnya, maka disebut terjual

    dengan diskon (sold at the discount).

    Mengingat reksadana tertutup tidak dapat membeli kembali sahamnya,

    maka jual beli dilakukan di bursa, pada over the counter (OTC) atau di luar bursa.

    3) Unit investment trust

    Unit investment trust merupakan suatu wahana investasi dimana sponsor

    reksa dana (biasanya perusahaan pialang) menempatkan suatu portofolio saham

    yang tetap secara bersama dengan menyimpannya kepada trustee. Trustee

    (biasanya Bank) kemudian menjual akan kepemilikan unit-unit dalam portofolio

    tersebut kepada penanam modal perorangan.

    Unit investment trust biasanya menginvestasikan dananya pada obligasi,

    oleh karenanya tanggal jatuh tempo dari sertifikat dimaksud harus dinyatakan

    secara tegas. Portofolio jenis ini sangat umum di Eropa, namun di Indonesia

    belum ada Undang-Undang yang mengaturnya.

    Dari ketiga jenis reksa dana diatas, open-end mutual funds merupakan

    jenis yang paling menarik bagi para pemodal. Reksa dana jenis ini jauh lebih

  • 21

    likuid dari yang lain. Investasinya pun cukup bervariasi dalam bentuk diversifikasi

    saham dan obligasi. Keunggulan utamanya adalah investor dapat memperbesar

    kapasitas permodalannya tanpa halangan, sepanjang disetujui bersama oleh para

    pemegang sahamnya.

    Jika dilihat dari bentuk hukumnya reksa dana secara praktis akan terbagi

    menjadi dua bagian yaitu :

    1) Reksa dana berbentuk perseroan

    Reksa dana berbentuk perseroan (PT. Reksa Dana) adalah suatu

    perusahaan (Perseroan Terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda

    dengan perusahaan lainnya. Dengan melakukan investasi pada surat-surat

    berharga yang tersedia di pasar, reksa dana berbentuk perseroan ini diharapkan

    memperoleh keuntungan. Keuntungan ini nantinya akan meningkatkan nilai

    perusahaan dan juga akan dapat dinikmati oleh investor yang memiliki saham di

    perusahaan tersebut.

    Reksa dana berbentuk perusahaan dapat beroperasi secara terbuka (open-

    end) maupun tertutup (close-end). Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan

    perusahaan adalah Direksi perusahaan itu sendiri, Manajer Investasi dan Bank

    Kustodian.

    Pembentukan diawali oleh pemegang saham pendiri yang akan

    menyediakan modal awal serta membentuk PT. Reksa Dana dan menentukan

    Direksi Perseroan. Selanjutnya Direksi akan membuat kontrak pengelolaan

  • 22

    investasi dengan perusahaan Manajer Investasi. Untuk penyimpanan harta dan

    administrasi investasi, pihak Direksi akan membuat kontrak dengan Bank

    Kustodian.

    Berdasarkan kedua kontrak itulah, Direksi akan melakukan pernyataan

    pendaftaran PT. Reksa Dana kepada Bapepam untuk melakukan penawaran

    umum kepada publik. Setelah dinyatakan efektif oleh Bapepam, PT. Reksa Dana

    kemudian akan menjual sahamnya melalui penawaran umum kepada investor

    publik.

    Dari hasil penjualan saham inilah akan terkumpul dana yang kemudian

    akan diinvestasikan ke dalam suatu portofolio efek. Ketentuan investasi yang akan

    dijalankan harus sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan serta ditawarkan

    kepada investor.

    2) Reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)

    Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak yang dibuat diantara Manajer

    Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan

    sebagai investor. Melalui kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk

    mengelola portofolio kolektif. Sedangkan Bank Kustodian diberi wewenang untuk

    melaksanakan penitipan dan administrasi investasi kolektif.

    Dana yang terkumpul dari investor akan dikelola dan diinvestasikan oleh

    Manajer Investasi ke dalam portofolio yang menjadi milik investor secara kolektif.

  • 23

    Reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) hanya dapat beroperasi

    secara terbuka (open-end).

    Dalam proses pembentukan reksa dana KIK, Manajer Investasi akan

    mengambil inisiatif untuk menerbitkan reksa dana tanpa perlu membentuk suatu

    perseroan.

    Berbeda dengan PT. Reksa Dana yang menerbitkan saham, reksa dana

    KIK bukanlah suatu perusahaan, sehingga tidak menerbitkan saham melainkan

    menerbitkan Unit Penyertaan. Unit Penyertaan merupakan bukti kepemilikan

    investor yang secara kolektif merupakan pemilik atas kekayaan bersih reksa dana

    KIK.

    Dari instrumen dimana reksa dana melakukan investasinya, reksa dana

    dapat dibagi menjadi empat jenis kategori, yaitu :

    1) Reksa Dana Pasar Uang

    Reksa Dana Pasar Uang didefinisikan sebagai reksa dana yang melakukan

    investasi 100% pada efek pasar uang. Efek pasar uang merupakan instrumen

    utang berjangka waktu kurang dari 1 tahun, seperti deposito, SBI, obligasi serta

    efek utang lainnya.

    Reksa Dana Pasar Uang merupakan reksa dana dengan tingkat risiko

    paling rendah, tetapi di lain pihak potensi keuntungannya juga terbatas. Hasil

  • 24

    investasi di Reksa Dana Pasar Uang umumnya sangat mirip dengan tingkat suku

    bunga deposito, karena hampir sebagian besar portofolio investasinya terdiri dari

    deposito.

    Kelebihan yang dimiliki oleh reksa dana jenis ini adalah dalam hal

    diversifikasi investasi dan likuiditas yang lebih tinggi. Pencairan dana dapat

    dilakukan satu hari setelah permohonan disampaikan dan tentunya tingkat bunga

    yang lebih tinggi dari bank.

    2) Reksa Dana Pendapatan Tetap

    Reksa Dana Pendapatan Tetap adalah reksa dana yang melakukan

    investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek

    bersifat hutang.

    Efek bersifat hutang umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk

    bunga, seperti deposito, SBI, obligasi dan instrumen lainnya. Umumnya reksa

    dana pendapatan tetap di Indonesia memanfaatkan instrumen obligasi sebagai

    bagian terbesar investasinya.

    3) Reksa Dana Saham

    Reksa Dana Saham adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-

    kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas

    (saham).

  • 25

    Berbeda dengan efek pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi,

    investor lebih berorientasi pada pendapatan bunga. Pada efek saham investor akan

    memperoleh hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan

    harga-harga saham. Selain hasil dari capital gain, efek saham juga memberikan

    hasil lain berupa dividen.

    4) Reksa Dana Campuran

    Tidak seperti ketiga jenis reksa dana yang sudah dijelaskan sebelumnya,

    reksa dana Campuran dapat melakukan investasinya baik pada efek utang, ekuitas

    dan instrumen pasar uang dengan porsi alokasi yang lebih fleksibel.

    Mengingat komposisinya yang sangat bervariasi, perlu analisis dan

    informasi yang lebih mendalam sebelum menentukan pilihan pada suatu reksa

    dana campuran tertentu. Investor harus benar-benar mengetahui, bagaimana

    komposisi investasi yang terdapat dari reksa dana campuran yang akan dipilih.

    Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari Prospektus.

    Ada tiga macam perilaku investor dalam menghadapi situasi yang

    mengandung risiko :

    1) Risk averse / risk avoider

    Risk averse atau risk avoider adalah kelompok investor yang tidak

    menyukai suatu ketidakpastian atau risiko.

  • 26

    Secara umum investor biasanya mempunyai sifat ini. Seorang investor

    jika dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat

    pengembalian yang sama dengan tingkat risiko yang berbeda, ia akan memilih

    investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah.

    Seorang investor yang risk averse akan memilih investasi dengan tingkat

    kepastian yang lebih tinggi.

    2) Risk neutral / risk indifference

    Risk neutral adalah kelompok investor yang mempunyai sifat netral

    terhadap risiko.

    Investor jenis ini tidak menentukan keputusan investasinya atas dasar

    risiko yang ada.

    3) Risk lover

    Risk lover adalah kelompok investor yang menyukai ketidakpastian. Jenis

    investor ini senang mengambil risiko.

    Seorang investor yang risk lover jika dihadapkan pada dua pilihan

    investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan tingkat risiko

    yang berbeda, ia akan memilih investasi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.

  • 27

    Dari keempat jenis reksa dana yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana

    pendapatan tetap, reksa dana saham dan reksa dana campuran semuanya

    mengandung risiko.

    Tabel 2.1 Jenis Reksa Dana, Tingkat Risiko dan Karakter Risiko Investor Jenis Reksa Dana Tingkat Risiko Karakter Risiko Investor

    Reksa Dana Pasar Uang Reksa Dana Pendapatan Tetap

    Reksa Dana Campuran Reksa Dana Saham

    Rendah Sedang

    Agak Tinggi Tinggi

    Konservatif Konsevatif-Moderat / Moderat

    Moderat / Moderat-Agresif Agresif

    Sumber : Kontan, 14 Februari 2005

    Reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap mempunyai

    tingkat risiko yang tidak terlalu tinggi. Ini disebabkan karena kedua jenis reksa

    dana ini menempatkan dananya pada instrumen-instrumen seperti SBI dan

    deposito. SBI dan deposito mempunyai tingkat keamanan yang cukup tinggi

    karena dijamin oleh Pemerintah.

    Reksa dana campuran mempunyai tingkat risiko yang lebih besar

    dibandingkan dengan dua jenis reksa dana sebelumnya. Penempatan dana pada

    reksa dana campuran sangat variatif mulai dari efek hutang, ekuitas dan pasar

    uang. Setiap reksa dana campuran mempunyai kebijakan investasi tersendiri,

    sehingga porsi risiko yang dihasilkan berbeda-beda. Reksa dana campuran yang

    menempatkan sebagian besar dananya pada efek ekuitas tentu akan mempunyai

    tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana pasar uang dan

    pendapatan tetap.

  • 28

    Reksa dana saham merupakan reksa dana dengan tingkat risiko tertinggi

    dari keempat jenis reksa dana yang ada. Beberapa reksa dana saham mampu

    memberikan return tahunan diatas 100%. Dengan tingkat return yang sangat

    tinggi tersebut tentu saja tingkat risiko yang ada juga sangat tinggi.

    2.5 Resiko Reksa Dana

    Menurut Jaka E. Cahyono (2002,52-54), reksa dana sebagai sarana

    investasi memiliki resiko investasi sebagai berikut :

    1. Risiko berkurangnya nilai Unit Penyertaan (UP)

    Nilai unit penyertaan reksa dana bisa naik dan turun sejalan dengan

    kenaikan atau penurunan harga efek ekuitas dan efek utang yang menjadi

    sarana investasi reksa dana tersebut. Penurunan nilai aktiva bersih unit

    penyertaan reksadana juga bisa terjadi karena adanya biaya biaya yang

    dikenakan atas reksa dana tersebut.

    2. Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik

    Bagi Indonesia yangmenganut system ekonomi terbuka, perkembangan

    politik di luar negeri mempengaruhi perekonomian dan politik nasional.

    Perubahan politik di suatu Negara ini pada gilirannya juga dapat

    mempengaruhi pandangan umum terhadap perusahaan- perusahaan di

    Indonesia, termasuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa efek

    Indonesia. Akhirnya, pandangan umum tersebut bisa membuat investor

    melikuidasi portfolio efeknya yang akan menyebabkan penurunan nilai

    efek tersebut.

  • 29

    3. Risiko likuiditas reksa dana terbuka

    Pengelolah investasi wajib membeli kembali unit penyertaan dari investor.

    Untuk memenuhi kewajiban tersebut pengelolah investasi bisa menjual

    sebagian portfolionya. Resiko likuiditas bisa terjadi jika efek dari portfolio

    mengalami kesulitan untuk di jual karena faktor penawaran dan

    permintaan.

    4. Risiko Wanprestasi

    Risiko ini muncul jika ada pihak terkait seperti emiten, bank kustodia,

    agen penjual gagl memenuhi kewajibannya. Kegagalan dari pihak terkait

    dalam melunasi kewajibannya ini dapat mempengaruhi nilai aktiva bersih

    reksadana. Wanprestasi misalnya dilakukan oleh beberapa penerbit

    obligasi selama krisis moneter yakni tidak membayar kupon bunga pada

    waktunya.

    5. Risiko berkaitan dengan peraturan

    Dalam berinvestasi reksa dana mempunyai batasan-batasan tertentu,

    misalnya tidak boleh membeli efek di luar negeri dan membeli efek yang

    di terbitkan oleh emiten melebihi 10% dari nilai aktiva reksa dana.

    2.6 Penelitian Terdahulu

    Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh mahasiswa program

    pasca sarjana program studi manajemen keuangan dan investasi Universitas Bina

    Nusanatara pada tahun 2005 dengan judul Analisis Kinerja 9 Reksa Dana Saham

    Dengan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen Selama Tahun 2002, 2003 dan 2004.

  • 30

    Dari analisis yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan reksa dana mana saja

    yang memberikan return terbaik pada tahun 2002, 2003, dan 2004 serta

    memberikan hasil return reksa dana saham yang berkinerja outperform

    dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan. Peelitian yang dilakukan

    untuk mengetahui resiko dari pada reksa dana saham dibandingkan dengan

    pembandinganya yaitu IHSG.

    Selain itu terdapat penelitian oleh mahasiswa program pasca sarjana

    program studi manajemen keuangan dan investasi Universitas Bina Nusanatara

    pada tahun 2008 dengan judul Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dengan

    Metode Sharpe, Modigliani Squared, Treynor dan Jensen Selama Periode Tahun

    2003 - 2007. Dari penelitian tersebut menyimpulakan bahwa dengan berdasarkan

    metode Sharpe, rata-rata reksa dana saham yang diamati dalam periode

    pengamatan memiliki kinerja atau profil imbal hasil terhadap resiko total yang

    lebih rendah dari pada pasar (IHSG). Berdasarkan metode Modigliani-Squared,

    rata-rata reksa dana saham yang diamati dalam periode pengamatan memiliki

    kinerja lebih rendah atau imbal hasil yang lebih rendah apabila resikonya

    disamakan dengan pasar (IHSG). Berdasarkan metode Treynor, rata-rata reksa

    dana saham yang diamati dalam periode pengamatan memiliki profil imbal hasil

    terhadap resiko sistematik yang sama dengan pasar (IHSG). Berdasarkan metode

    Jensen, rata-rata kinerja reksa dana saham yang diamati dalam periode

    pengamatan lebih baik daripada pasar (IHSG). Adapaun penelitian tersebut

    memiliki keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut :

  • 31

    1. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode, yaitu Sharpe,

    Modigliani Squared, Treynor dan Jensen. Namum penelitian tersebut tidak

    menentukan metode apa yang lebih baik dibandingkan dengan metode

    lainnya.

    2. Penelitian ini menilia kinerja dan memeringkat reksadana berdasarkan

    setiap metode yang digunakan dan tidak secara keseluruhan ( gabungan

    dari metode-metode).