Top Banner
REKAYASA NILAI VALUE ENGINEERING PERETEMUAN KE 4
56

REKAYASA NILAI

Dec 06, 2015

Download

Documents

HariSumaryono

REKAYASA NILAI
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: REKAYASA NILAI

REKAYASA NILAI

VALUEENGINEERINGPERETEMUAN KE 4

Page 2: REKAYASA NILAI

ANALISIS FUNGSI

Page 3: REKAYASA NILAI

PENGERTIAN

Analisis fungsi adalah jantungnya value engineering

yang membedakan dengan teknik pengurangan biaya

langsung (Kelly et.al.2004)

Analisis fungsi sebagai pondasi kunci motode VE

(save,2007)

Page 4: REKAYASA NILAI

PENGERTIAN Adalah proses mendefinisikan, megklasifikasikan, dan

mengevaluasi fungsi-fungsi

Menetapkan biaya yang tidak diperlukan dan

menentukan nilai proyek yang dipilih untuk studiVE

Tujuan mengidentfikasi fungsi-fungsi yang paling

menguntungkan untuk dilaksanakan studi VE dan

memiliki peluang untuk upaya peningkatan nilai

Page 5: REKAYASA NILAI

Aktivitas:

Mengidentifikasi fungsi

Mengklasifikasikan fungsi

Mengembangkan model fungsi

Tools: Function Analysis System Technique (FAST)

Hierarchy Function Model

Menetapkan biaya fungsi

FASE ANALISIS FUNGSI

Page 6: REKAYASA NILAI

Aktivitas:

Menetapkan worth fungsi

Menetapkan indeks nilai dan memilih fungsi yang akan

distudi VE

Tools: value index

FASE ANALISIS FUNGSI

Page 7: REKAYASA NILAI

MENGIDENTIFIKASIFUNGSI

Page 8: REKAYASA NILAI

MENGIDENTIFIKASI FUNGSI

Fungsi sebagai tujuan sesungguhnya yang diharapkan

dijalankan oleh sebuah produk/ layanan/ proses

(save,2007)

Terdiri dari dua kata:

kata kerja (verb) + kata benda (noun)

Page 9: REKAYASA NILAI

MENGIDENTIFIKASI FUNGSI

Kesederhaan struktur berfikir

Mengindari kombinasi fungsi/ mendefiniskan lebih dari

satu fungsi

Memudahkan komunikasi

Mendorong kreativitas

Memungkinkan menentukan biaya yang tidak perlu

Dapat dilakukan perbandingan

Page 10: REKAYASA NILAI

CONTOH FUNGSI ELEMEN GEDUNG

Menyebarkan beban

Mencegah keruntuhan

Menahan tanah

Menurunkan MAT (muka air tanah)

Menumpu lantai dasar

Meminimalisasi pergerakan

Substructure/ Struktur bangunan bawah:

Page 11: REKAYASA NILAI

MENGKLASIFIKASIKANFUNGSI

Page 12: REKAYASA NILAI

KLASIFIKASIKAN FUNGSI

Fungsi dasar (Basic function):

Maksud utama dari suatu produk atau layanan dirancang

ketika beroperasi secara normal untuk memenuhi

kebutuhan pengguna

Fungsi dasar harus tersedia dan tidak dapat dihilangkan

Bisa terdapat satu atau lebih fungsi dasar pada suatu

produk atau layanan

Page 13: REKAYASA NILAI

KLASIFIKASIKAN FUNGSI

Fungsi sekunder (secondary function):

Fungsi penunjang yang umumnya membebani biaya dan

mungkin tidak begitu penting bagi penampilan dan fungsi

utama

kegunaan tidak langsung sebagai penunjang fungsi dasar,

dapat pula menimbulkan hal-hal yang kurang

menguntungkan

Page 14: REKAYASA NILAI

KLASIFIKASIKAN FUNGSI

Fungsi sekunder yang dipersyaratkan:

(required secondary function)

Semua fungsi yang harus dicapai untuk memenuhi

peraturan perundangan (code), standar, atau

persyaratan kemanan yang diharuskan pengguna

Page 15: REKAYASA NILAI

FUNGSI DASAR...

Contohnya

Konstruksi pondasi, fungsi pokoknya menyalurkan beban

bangunan kepada tanah dasar, hal tersebut yang

mendorong pembuatan konstruksi pondasi. Sifat-sifat

fungsi dasar adalah sekali ditentukan tidak dapat diubah

lagi. Bila fungsi dasarnya telah hilang, maka hilang pula

nilai jual yang melekat pada fungsi tersebut.

Page 16: REKAYASA NILAI

FUNGSI PENDUKUNG...

Contohnya

struktur pondasi Basement dapat digunakan sebagai

ruang parkir atau penggunaan lainnya, tetapi dapat pula

mengakibatkan terjadinya perubahan muka air tanah. Jika

fungsi sekunder dihilangkan, tidak akan mengganggu

kemampuan dari fungsi utama

Page 17: REKAYASA NILAI

FUNGSI PENDUKUNG DIPERSYARATKAN...

Contohnya

Sebuah gedung kantor memiliki fungsi dasar menyediakan ruang

kerja, dan memiliki fungsi sekunder yang dipersyaratkan yaitu

sistem pencegahan kebaran (control fire). Jika control fire

tersebut dihilangkan maka fungsi dasar masih dapat dijalankan,

akan tetapi siapa yang mau tinggal digedung yang tidak memiliki

sistem pencegahan kebakaran

Page 18: REKAYASA NILAI

FUNCTION ANAYSIS OF PENCIL

Page 19: REKAYASA NILAI

MENGEMBANGKANMODEL FUNGSI

Page 20: REKAYASA NILAI

MODEL FUNGSI

Menggambarkan hubungan antar fungsi dalam proyek

Tujuan memudahkan pemahaman dan menganalisis

tingkat fungsi yang akan diterapkan untuk peningkatan

Dibagi menjadi 2 teknik:

1. Hierarchy Function Model

2. Function Analysis System Technique (FAST)

Page 21: REKAYASA NILAI

HIERARCHY FUNCTION MODEL

Grafik hierarki dari fungsi-fungsi yang disusun secara

vertikal sesuai dengan tingkatannya

Menempatkan fungsi dasar pada puncak grafik, dan

fungsi sistem utama dibawah fungis dasar

Kemudian pada baris dibawah fungsi utama ditempatkan

fungsi pendukung

Page 22: REKAYASA NILAI

HIERARCHY FUNCTION MODEL

Setidaknya terdapat dua fungsi pada setiap pembagian fungsi

Fungsi dasar

Fungsi utama

Page 23: REKAYASA NILAI

FUNCTIONAL ANALYSIS SYSTEMTECHNIQUE (FAST)

1. Technical FAST Model

2. Customer- oriented FAST Model

Page 24: REKAYASA NILAI

TECHNICAL FAST MODEL

Menggambarkan kesaling-terhubungan antara fungsi yang

satu dengan yang lain dalam:

logika HOW-WHY

All the time function (fungsi terjadi sepanjang waktu)

One time function (fungsi terjadi pada satu waktu)

Same time function (fungsi terjadi bersamaan)

Caused by function (fungsi disebabkan oleh fungsi)

Page 25: REKAYASA NILAI

TECHNICAL FAST MODEL

Kegunaan:

Menguji keabsahan fungsi

Mendefinisikan, menyederhanakan, memperjelas masalah

Membantu aktivitas komunikasi

Memungkinkan mengalokasikan biaya

Proses kreativitas

Mendefinisikan ruang lingkup

Page 26: REKAYASA NILAI

TECHNICAL FAST MODEL

Garis Ruang lingkup:

Daerah diantara dua garis vertikal (right & left scope

line) adalah ruang lingkup masalah yang sedang dipelajari

Lintasan kritis:

Fungsi yang terletak pada lintasan kritis adalah fungsi

yang sangat diperlukan guna mencapai apa yang

diinginkan

Lintasan kritis ditentukan

Page 27: REKAYASA NILAI

CRITICAL PATH FUNCTIONS

Fungsi pada lintasan kritis terjadi dari fungsi level paling

tinggi (fungsi dasar) ke level paling rendah

Secara berurutan menjelaskan pertanyaan How- Why

untuk menentukan fungsi yang ada dilintasan kritis dan

tingkatan dari fungsi tersebut

Page 28: REKAYASA NILAI
Page 29: REKAYASA NILAI

HOW-WHY QUESTION

Pertanyaan bagaimana: Bagaimana sebuah fungsi dengan

tingkat lebih tinggi diselesaikan

Jawaban: sebuah fungsi dengan tingkat lebih rendah

Pertanyaan mengapa: Mengapa sebuah fungsi dengan

tingkat lebih rendah diperlukan

Jawaban: sebuah fungsi dengan tingkat lebih tinggi

Page 30: REKAYASA NILAI

HOW-WHY QUESTION

Contoh:

Pada pekerjaan dinding penahan tanah (retaining wall)

memiliki fungsi lintasan kritis

membagi beban (distribute load)

menahan pergerakan (resist movement)

Pertanyaan How-Why digunakan untuk menentukan mana

tingkat yang lebih tinggi

Page 31: REKAYASA NILAI

HOW-WHY QUESTION

Pertanyaan bagaimana: Bagaimana resist movement

diselesaikan

Jawaban: distribute load

Pertanyaan mengapa: Mengapa distribute load

diperlukan

Jawaban: resist movement

Page 32: REKAYASA NILAI

HOW-WHY QUESTION

Pertanyaan bagaimana: Bagaimana distribute load

diselesaikan

Jawaban: resist movement

Pertanyaan mengapa: Mengapa resist movement

diperlukan

Jawaban: distribute load

Page 33: REKAYASA NILAI

HOW-WHY QUESTION

Maka resist movement (menahan pergerakan) adalah

fungsi dengan tingkat yang lebih tinggi

Maka distribute load (membagi beban) adalah fungsi

dengan tingkat yang lebih rendah

Fungsi terdiri dari 2 kata sangat penting bagi kesuksesan

studi VE untuk menghindari penyimpangan dan

pemborosan waktu

Page 34: REKAYASA NILAI

FUNGSI DENGAN TINGKAT LEBIHTINGGI (THE HIGER LEVEL FUNCTION)

Terletak diluar ruang lingkup masalah/ sebelah kiri dari

left scope line

Fungsi ini yang menjadi alasan mengapa proyek ini ada/

menjawab tujuan daru fungsi dasar

Fungsi ini menjawab pertanyaan Why dari fungsi dasar,

dan fungsi dasar menjawab pertanyaan How dari (the

higer level function)

Page 35: REKAYASA NILAI

Contoh:

Pada pekerjaan dinding penahan tanah (retaining wall)

memiliki fungsi telah diidentifikasi fungsi dasarnya

menahan pergerakan (resist movement)

Pertanyaan How-Why digunakan untuk menentukan (the

higer level function)

FUNGSI DENGAN TINGKAT LEBIHTINGGI (THE HIGER LEVEL FUNCTION)

Page 36: REKAYASA NILAI

Pertanyaan mengapa: Mengapa resist movement

diperlukan

Jawaban: mencegah longsor (prevent encroachment)

Pertanyaan bagaimana: Bagaimana mencegah longsor

diselesaikan

Jawaban: resist movement

FUNGSI DENGAN TINGKAT LEBIHTINGGI (THE HIGER LEVEL FUNCTION)

Page 37: REKAYASA NILAI
Page 38: REKAYASA NILAI

Fungsi sekunder adalah semua fungsi pada lintasan kritis

dengan tingkat lebih rendah dari fungsi dasar,

Terletak disebelah kanan fungsi dasar

Menjawab pertanyaan How-Why

FUNGSI SEKUNDER(SECONDARY FUNCTION)

Page 39: REKAYASA NILAI
Page 40: REKAYASA NILAI

Fungsi penyebab (causative function) adalah fungsi yang

menyebabkan adanya kebutuhan solusi

Terletak disebelah kanan dari righ scope line

Dalam kasus retaining wall fungsi penyebabnya adalah

menghasilkan beban (generate load) adanya beban luar

dari timbunan tanah

FUNGSI PENYEBAB(CAUSATIVE FUNCTION)

Page 41: REKAYASA NILAI
Page 42: REKAYASA NILAI

Fungsi didalam ruang lingkup yang tidak termasuk

lintasan kritis

Dibagi menjadi 3 jenis:

1. Same-time function

2. Design objective function

3. All the time function

FUNGSI PENDUKUNG(SUPPORTING FUNCTION)

Page 43: REKAYASA NILAI

Fungsi yang terjadi bersamaan dengan fungsi pada

lintasan kritis

Fungsi yang disebabkan oleh fungsi pada lintasan kritis

Terletak dibawah fungsi lintasan kritis dan dihubungkan

oleh sebuah garis

SAME-TIME FUNCTION

Page 44: REKAYASA NILAI

CONTOH

Pertanyaan same time: Apakah fungsi prevent

overturning (mencega guling) telah terjadi bersamaan

dengan resist movement?

Jawaban: Ya, ketika resis movement pada saat bersamaan

menyebabkan potensi prevent overturning

Sehingga prevent overturning diklasifikasikan same time

function

Page 45: REKAYASA NILAI
Page 46: REKAYASA NILAI

Fungsi dengan tujuan desain

Ada dikarenakan persyaratan/ spesifikasi yang

ditentukan oleh pelanggan

Terletak diatas lintasan kritis sebelah kiri dan tidak

dihubungkan dengan garis ke lintasan kritis

DESIGN OBJECTIVE FUNCTION

Page 47: REKAYASA NILAI

CONTOH

Dinding penahan tanah (retaining wall) tidak perlu terlihat

cantik untuk menjalankan fungsi dasarnya resist movement,

tapi persyaratan lain dari perencana arsitek enhance

appearance (meningkatkan penampilan), maka fungsi

tersebut merupakan fungsi dengan tujuan desain

Page 48: REKAYASA NILAI
Page 49: REKAYASA NILAI

Fungsi yang terjadi sepanjang waktu

Fungsi yang akan memastikan keandalan sebuah produk

dan kepuasan pengguna

Terletak diatas lintasan kritis sebelah kanan dan tidak

dihubungkan dengan garis ke lintasan kritis

ALL THE TIME FUNCTION

Page 50: REKAYASA NILAI

CONTOH

Dinding penahan tanah (retaining wall) memiliki fungsi

sepanjang waktu untuk

melindungi pengguna (protect user),

menghilangkan tekanan air(reliev water pressure),

melindungi lingkungan (protect environment)

mengendalikan tekanan (control stress)

Page 51: REKAYASA NILAI
Page 52: REKAYASA NILAI

SIMBOL DALAM FAST DIAGRAMKetika

(When)

Ketika (When)

Bagaimana (How)

Mengapa(Why)

Empat Arah Utama FAST Diagram (Value society,1999)

Page 53: REKAYASA NILAI

SIMBOL DALAM FAST DIAGRAM

“DAN” Sepanjang Jalur Kritis FAST Diagram

(Value society,1999)

Page 54: REKAYASA NILAI

SIMBOL DALAM FAST DIAGRAM

“ATAU” Sepanjang Jalur Kritis FAST Diagram

(Value society,1999)

“DAN” Sepanjang Arah “Kapan” FAST Diagram

(Value society,1999)

Page 55: REKAYASA NILAI

SIMBOL DALAM FAST DIAGRAM

“ATAU” Sepanjang Arah “Kapan” FAST Diagram

(Value society,1999)

Page 56: REKAYASA NILAI

TERIMAKASIH