Top Banner
EFEK LAMA BLANSING TERHADAP MUTU BUNCIS (Phaseolus vulgaris) KERING Neni Suswatini Hadi Suprapto Sukmiyati Agustin PS Teknologi Hasil Pertanian PS Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA – UNIVERSITAS MULAWARMAN FAPERTA – UNIVERSITAS MULAWARMAN Samarinda – Kalimantan Timur Samarinda – Kalimantan Timur
14

rehidrasi buncis

Nov 25, 2015

Download

Documents

makalah presentasi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • EFEK LAMA BLANSING TERHADAP

    MUTU BUNCIS (Phaseolus vulgaris) KERING

    Neni Suswatini

    Hadi Suprapto

    Sukmiyati Agustin

    PS Teknologi Hasil Pertanian

    FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

    Samarinda Kalimantan Timur

  • PENDAHULUAN

    Sayuran merupakan bahan makanan yang penting bagi kehidupan manusia karena mengandung banyak nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan konsumsi makanan Sebagai komoditas yang mudah rusak, sayuran memerlukan penanganan khusus untuk memperpanjang masa simpannya, diantaranya melalui proses pengawetan atau pengolahan Buncis dapat tahan lama disimpan apabila dilakukan pengurangan kandungan airnya melalui pengeringan, sehingga aktivitas metabolisme buncis menjadi terhambat Pengawetan dengan cara pengeringan memiliki beberapa keuntungan, diantaranya: (1) dapat menjual produk di luar musim dengan harga yang lebih baik, (2) menekan ongkos pengemasan karena sayuran segar memerlukan lebih banyak tempat (bulky) dan (3) memperluas pemasaran karena dapat digunakan sebagai bahan baku industri pengolahan (Satuhu, 1996)
  • IDENTIFIKASI MASALAH

    Rusaknya produk buncis hasil pengeringan sebelum sampai ke tangan konsumen akibat terjadinya pencoklatan (browning) enzimatik pada buncis. Pencoklatan ini memberikan efek tidak menguntungkan pada produk buncis kering karena akan menghasilkan buncis kering dengan penampakan yang kurang baik, sehingga tidak menarik minat konsumen

    TUJUAN PENELITIAN

    Memperbaiki kualitas buncis kering yang dihasilkan agar dapat memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi

  • METODE PENELITIAN

    Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor yaitu lama blansing, dengan empat taraf: 0, 2, 4 dan 6 menit

    a. Persiapan Buncis

    Buncis dibersihkan dan disortasi untuk mendapatkan buncis yang bebas dari kerusakan. Selanjutnya buncis dipotong-potong sepanjang 2,5 cm dengan menggunakan pisau stainless steel. Buncis siap diblansing sesuai dengan perlakuan, yaitu selama 2, 4 dan 6 menit.

    b. Perlakuan Blansing

    Sebanyak 100 gram buncis yang telah dibersihkan dan dipotong kemudian diblansing sesuai dengan perlakuan. Blansing dilakukan dengan menggunakan uap air.

  • c. Pengeringan Buncis

    Buncis yang telah diblansing kemudian ditiriskan dan akhirnya dikeringkan dalam oven bersuhu 60 C. Pengeringan dihentikan apabila kadar air buncis sudah mencapai 5 %. Buncis kering selanjutnya dikemas dalam kemasan plastik dan disimpan pada suhu ruang.

    d. Pengamatan dan Pengukuran

    Dilakukan pengamatan dan pengukuran terhadap beberapa parameter yaitu: (1) kadar air, (2) penambahan berat setelah rehidrasi, (3) total padatan terlarut dan (4) penerimaan panelis terhadap mutu buncis kering.

  • Gambar 1.

    Buncis setelah diblansing

    Gambar 2.

    Pengeringan buncis dalam oven

  • Gambar 3.

    Buncis hasil pengeringan

    Gambar 4.

    Buncis hasil rehidrasi

  • HASIL DAN PEMBAHASAN

    1. Kadar Air

    Masing-masing perlakuan lama blansing menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap rata-rata kadar air buncis kering setelah rehidrasi

    Rata-rata kadar air pada buncis kering setelah rehidrasi menunjukkan penurunan dibandingkan dengan kadar air pada buncis segar. Penurunan kadar air berkisar antara 5-9 %

  • 2. Penambahan Berat Setelah Rehidrasi

    Masing-masing perlakuan lama blansing tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap rata-rata penambahan berat (gram) buncis kering setelah rehidrasi

    Meskipun tidak terdapat perbedaan yang nyata antara satu perlakuan dengan yang lain, terdapat kecenderungan pada perlakuan blansing selama 4 menit (b2) menunjukkan rata-rata penambahan berat (g) tertinggi yaitu 27,18 g.

  • 3. Total Padatan Terlarut

    Masing-masing perlakuan lama blansing menunjukkan perbedaan yang sangat nyata terhadap rata-rata total padatan terlarut buncis kering setelah rehidrasi

    Kandungan total padatan terlarut terendah diperoleh pada perlakuan lama blansing 4 menit (b2)

  • 4. Penerimaan Panelis

    Sebelum rehidrasi

    Lama blansing 6 menit dapat mempertahankan warna dari buncis kering. Warna hijau masih nampak bila dibandingkan dengan kontrol. Ini membuktikan bahwa perlakuan blansing dapat mempertahankan warna buncis kering

    Untuk penampakan, meski warna hijau tidak dapat dipertahankan pada perlakuan ini, tetapi dapat mempertahankan bentuk permukaan buncis kering (tidak terlalu berkerut)

  • Setelah rehidrasi

    Perlakuan blansing selama 6 menit (b3) diduga dapat mempertahankan warna hijau buncis kering yang terlihat setelah rehidrasi. Demikian pula halnya dengan penampakan buncis kering setelah rehidrasi, skor tertinggi diperoleh dari perlakuan blansing selama 6 menit (b3)

  • Kesimpulan

    Lama blansing sebelum dilakukan pengeringan terhadap buncis (Phaseolus vulgaris) mempengaruhi mutu buncis kering.

    Hasil terbaik yang diperoleh dari percobaan adalah untuk kadar air dan penambahan berat diperoleh dari perlakuan blansing selama 4 menit (b2).

    Uji organoleptik buncis kering sebelum rehidrasi, untuk warna skor tertinggi diperoleh dari perlakuan lama blansing 6 menit (b3), sedangkan untuk penampakan skor tertinggi diperoleh dari perlakuan blansing selama 4 menit (b2).

    Sementara untuk buncis kering sesudah rehidrasi, baik warna maupun penampakan skor tertinggi diperoleh dari perlakuan blansing selama 6 menit (b3).

  • T e r i m a K a s i h

    PS Teknologi Hasil Pertanian

    FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

    Samarinda Kalimantan Timur

    77

    78

    79

    80

    81

    82

    83

    84

    b0b1b2b3

    Perlakuan

    Kadar Air (%)

    24

    24.5

    25

    25.5

    26

    26.5

    27

    27.5

    b0b1b2b3

    Perlakuan

    Penambahan berat (g)

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    b0b1b2b3

    Perlakuan

    TPT (derajat Brix)

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    4

    4.5

    b0b1b2b3

    Perlakuan

    Skor

    warna

    penampakan

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    4

    b0b1b2b3

    Perlakuan

    Skor

    warna

    penampakan