KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas karuniaNyalah saya mampu menyelesaikan tugas
refrat yang berjudul Payudara, Fisiologi laktasi, dan Problema
Menyusui ini. Refrat ini diajukan untuk memenuhi tugas dalam rangka
menjalani kepanitraan klinik di SMF Obsgyn di RSUD Sidoarjo.Pada
kesempatan ini penuis hendak mengucapka banyak terima kasih kepada
:1. Para dokter spesialis obsgyn yang sudah membantu memberikan
nasehat serta masukan sehingga terselesaikannya refrat ini terutama
bagi dokter pembimbing saya dr.Andoharman Damanik,SpOG2. Para teman
sejawat dokter muda yang telah memberikan masukan serta membantu
dalam penyelesaian refrat ini.3. Dan juga untuk tenaga paramedis
yang telah membantu penulis selama menjalankan kepanitraan klinik
di SMF Obsgyn, dan semua pihak yang tidak mampu saya sebutkan satu
persatu.Refrat ini masih jauh dari sempurna untuk itu jika ada
kesalahan ataupun kekurangan dalam pembuatanya saya mohon maaf yang
sebesar besarnya, semoga dengan ini kita bersama sama dapat
mempelajari dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang nantinya
dapat berguna sebagai pembelajaran selama kepanitraan klinik maupun
sebagai bekal kita untuk menjalankan profesi sebagai dokter. Akhir
kata saya ucapkan terima kasih.Sidoarjo, 28 September 2013
PenulisBAB IPENDAHULUANResolusi World Health Assemby (WHA) tahun
2001 menegaskan bahwa tumbuh kembang anak secara optimal merupakan
salah satu hak asasi anak. Modal dasar pembentukan manusia
berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan dilanjutkan dengan
pemberian air susu ibu (ASI).Menyusui adalah salah satu komponen
dari proses reproduksi yang terdiri atas haid,
konsepsi,kehamilan,persalinan,menyusui,dan penyapihan. Jika semua
komponen berlangsung dengan baik, proses menyusui akan
berhasil.Setiap mamalia telah dipersiapkan dengan sepasang atau
lebih payudara yang akan menghasilkan air susu untuk makanan bayi
yang dilahirkannya. Air susu setiap makhluk menyusui itu berbeda
dan bersifat spesifik untuk setiap spesies, disesuaikan dengan
keperluannya yang bergantung pada bentuk fisik, habitat, laju
pertumbuhan dan frekuensi menyusui.ASI sebagai makanan alamiah
adalah makanan terbaik yang dapat diberikan oleh ibu kepada anak
yang baru dilahirkannya. Komposisinya berubah sesuai dengan
kebutuhan bayi setiap saat, yaitu kolostrum pada hari pertama
sampai 4-7 hari. Dilanjutkan dengan ASI peralihan 3-4 minggu,
selanjutnya ASI matur. ASI yang keluar pada permulaan menyusui
(foremilk = susu awal) berbeda dengan ASI yang keluar pada akhir
penyusuan (hindmilk = susu akhir). ASI yang dihasilkan oleh ibu
yang melahirkan prematur komposisinya juga berbesa dengan ASI yang
dihasilkan oleh ibu yang melahirkan cukup bulan. Selain itu, ASI
juga mengandung zat pelindung yang dapat melindungi bayi dari
berbagi penyakit infeksi. Pemberian ASI juga mempunyai pengaruh
emosional yang luar biasa yang memengaruhi hubungan batin ibu dan
anak dan perkembangan jiwa anak. Disamping itu, terdapat pula
hubungan yang bermakna antara menyusui dan penjarangan kehamilan.
Akhir-akhir ini terbukti bahwa tidak diberikannya ASI berhubungan
dengan penyakit kardiovaskuler dan keganasan pada usia dewasa
muda.Melihat begitu unggulnya ASI, maka sangat disayangkan bahwa di
Indonesia pada kenyataannya penggunaan Asi belum seperti yang
dianjurkan. Pemberian ASI yang di anjurkan adalah sebagai berikut.
ASI eksklusif selama 6 bulan karena ASI dapat memenuhi 100%
kebutuhan bayi. Dari 6-12 bulan ASI masoh merupakan maknan utama
bayi karena dapat memenuhi 60-70% kebutuhan bayi dan perlu
ditambahkan makanan pendamping ASI berupa makanan lumat sampai
lunak sesuai usia bayi. Diatas 12 bulan ASI saja hanya memenuhi 30%
kebutuhan bayi dan makanan padat sudah menjadi makanan utama.
Namun, ASI tetap dianjurkan pemberiannya sampai palinng kurang 2
tahun untuk manfat lainnya. Saat ini usaha untuk meningkatkan
penggunaan Asi telah menjadi tujuan global. Setiap tahun pada
tanggal 1-7 Agutus adalah pekan ASI sedunia. Pada saat itu kegiatan
meningkatkan penggunaan ASI di ecauasi. Di Indonesia walaupun sejak
tahun 1922 telah dilakukan kegiatan Rumah Sakit Sayang Bayi
kemudian ditambah lagi dengan kegiatan Rumah Sakit Sayang Ibu sejak
1999, situasi menyusui masih belum seperti yang diharapkan.
Harpannya adalah bahwa di Indonesia pemberian Asi eksklusif sampai
6 bulan pada tahun 2010 menjadi 80%. Kenyatannya pada SDKI (Survei
Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 2002-2003 walaupun pemberian
ASI rata-rata 22,3 bulan tetapi inisiasi dini pemberian ASI 20
menit.2.3.5.9 Bayi Banyak tidurJika bayi selalu mengantuk dan tetap
tertidur meskipun saat menyusu terakhirnya telah lewat dari 3 jam
yang lalu, Ibu dapat mencoba menyusuinya dengan cara: Letakkan bayi
di dada ibu sesering mungkin sehingga dapat melihat tanda-tanda
bayi mulai terjaga dan dapat segera menawarinya untuk menyusu.
Redupkan cahaya dalam ruangan agar bayi mau membuka matanya.
Bangunkan bayi dengan cara :1. Berbicara dengan bayi2. Membuka
selimut/pakaian bayi3. Mengusap-usap wajah dan tubuh bayi4.
Memandikan bayi Rangsang refleks rooting (reflek hisap) bayi dengan
menyentuhkan puting ibu ke pipinya. Teteskan ASI perah ke mulut
bayi. Setiap kali gerakan memerah ASI dari mulut bayi berkurang,
gerakkan payudara ke arah langit-langit mulut bayi.
CARA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI : Cara untuk meningkatkan ASI
adalah dengan menyusui sesering mungkin. Menyusui lebih sering akan
lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi. Menyusu pada payudara
kiri dan kanan secara bergantian. Berikan ASI dari satu payudara
sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya.Jika bayi telah
tidur lebih dari 2 jam, bangunkan dan langsung disusui.(Masalah
Pemberian ASI, Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial)
BAB IIIKESIMPULANAir susu ibu terus mempunyai manfaat praktis
dan psikologis yang harus dipertimbangkan bila ibu memilih metode
untuk pemberian makannya. Air susu ibu adalah yang paling cocok
dari semua susu yang tersedia untuk bayi manusia karena secara unik
disesuaikan untuk kebutuhan dirinya.3.1 Manfaat Menyusui dan
Keunggulan ASIASI berisi antibodi bakteri dan virus, termasuk kadar
anti bodi IgA sekretori yang realitf tinggi, yang mencegah
mikroorganisme melekat pada mukosa usu. Bayi dari ibu yang menyusui
mempunyai antipoliomielitis yang relatif tinggi tahan terhadap
infeksi vaksin poliomielitis hidup yang dilemahkan, suatu pengaruh
yang mungkin jelas pada masa neonatus tetapi agaknya tidak
mengganggu imunisasi aktif. Pertumbuhan virus parotitis, influenza,
vaksinia, rotavirus dan virus ensefalitis japanese B dapat dihambat
dengan bahan bahan yang ada dalam Asi. Antibodi kolostrum ASI yang
tertelan dapat menjadi antibodi yang dapat memberikan kekebalan
gastrointestinal lokal pada organisme yang masuk tubuh melalui rute
ini.(Berhman RE, Kliegman, RM, Jenson, HB. Nelson Textbook of
Pediatrics)Keuntungan menyusui meningkat seiring lama menyusu
eksklusif hingga 6 bulan. Setelah itu, dengan tambahan makanan
pendamping ASI pada usia enam bulan, keuntungan menyusui meningkat
seiring meningkatnya lama pemberian ASI du tahun lebih. Berikut ini
beberapa manfaat menyusui bagi bayi.3.1.1 Kualitas dan kuantitas
nutrisi yang optimalASI makhluk mamalia adalah spesifikasi spesies.
Komposisi setiap spesies disesuaikan untuk tumbuh kembang anaknya
masing masing.a. Komposisi ASI setiap ibu berbeda Setiap ibu
memiliki komposisi ASI yang berbeda walaupun melahirkan disaat yang
sama. Yang mempengaruhi komposisi ASI ini adalah kemampuan usus
bayi untuk menyerap makanan.b. Komposisi ASI ibu dari hari ke
hariKomposisi ASI dari hari kehari juga tidak tetap. Komposisi ini
disesuaikan dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang hari ini.
Oleh karena itu, tidak ada satu haripun yang komposisi ASInya sama
persis.Bahkan komposisi ASI isapan isapan pertama tidak sama dengan
komposisi ASI isapan isapan terakhir. Isapan pertama erupakan susu
awal yang banyak mengandung air, sedangkan isapan isapan terakhir
banyak mengandung karbohidrat atau nasi dan lemak. Jadi, sekali
menyusu, bayi bisa mendapatkan air dan nasi.3.1.2 Anak ASI lebih
sehata. Saat lahir, bayi dibekali daya tahan tubuh dari ibu cukup
banyak. Daya tahan tubuh ibu akan cepat enurun, sedangkan daya
tahan tubuh yang dibuat bayi terbentuk lebih labat. Ada saatnya
daya tahan tubuh dari ibu sudah menurun, sedangkan daya tahan tubuh
bayi belum cukup banyak terbentuk saat seperti ini, bayi ASI akan
dilindungi oleh daya tahan tubuh dari ASI. Selain makanan, ASI
mengandung cairan hidup yang terdiri atas zat hidup, misalnya daya
tahan tubuh. Berikut ini contoh penyakit yang dapat mengenai
bayi.1) Muntah dan mencret Di Amerika Serikat, 400 bayi
meninggal/tahun akibat muntah dan mencret, 300 diantaranya tidak
disusui. Kematian akibat penyakit ini meningkat 23,5 kali pada bayi
susu formula (Vic, 1989). Mencret 17 kali lebih banyak pada bayi
susu formula.2) Penyakit saluran pernafasan Kematian akibat
penyakit saluran pernapasan 2-5 kali lebih banyak pada bayi susu
formula ( Cunningham, 1991). Enam kali terjadi lebih sering pada
bayi susu formula ( Howwie, 1990)3) Kanker pada anak (limfoma
maligna, hodkin, leukimia, neuroblastoma) Sekitar 6-8 kali sering
terjadi pada formula ( Davis, 1998. Benner. 2001. Daniels. 2002.
Svanborg. 2003).4) Sepsis dan meningitis Sekitar 18 kali dan 4 kali
lebih tinggi pada bayi susu formula (Ashraf, 1991).b. Anak Asi 16
kali lebih jarang dirawat dirumah sakit.3.1.3 Menyusui dan
perkembangan kecerdasanBerikut ini faktor yang mempengaruhi
kecerdasan anak.1. Faktor genetik : kecerdasan yang diturunkan dari
orang uta2. Faktor lingkungan. Faktor ini dapat ditingkatkan
melaluia. Asuh : Fisik - biomedisb. Asah : Stimulasi, rangsangan,
pendidikanc. Asih : kebutuhan psikososial(Roesli,
Utami,dr.Hj,SpA,MBA,IBCLC. 2008. Inisiasi Menyusui Dini)
DAFTAR PUSTAKA1. Roesli, Utami. 2005. Seri I Mengenal ASI
Eksklusif. Jakarta : Trubus Agriwidya.Suryoprajogo, Nadine. 2009.
Keajaiban Menyusui. Yogyakarta : Diglossia Media Group.2.
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/anatomi-payudara-dan-fisiologis.html#ixzz2lr4RQ9rV3.
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth Jc, Rouse DJ, Spong CY,
(eds) ; Masa nifas. In : Williams Obstetrics, edisi 23. Hal.686.4.
Prawirohardjo, Sarwono. Manajemen Bayi Baru lahir. Prof.dr. Abdul
Bari Saifuddin,MPH, Sp.OG,dr.Trijatmo Rachimhadhi, SpOG(K), Prof.
Dr.dr Gulardi H Wiknjosastro,spOG(K),editor. Ilmu kebidanan.
Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011. Hal.3695.
Stoppard, M. complete baby&children. Dorling Kindersley, United
Kingdom, 2001.6. Berhman RE, Kliegman, RM, Jenson, HB. Nelson
Textbook of Pediatrics. 17 ed. WB Saunders Company, 20047. Masalah
Pemberian ASI, Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial8.
Roesli, Utami,dr.Hj,SpA,MBA,IBCLC. 2008. Inisiasi Menyusui Dini.
Jakarta : Pustaka Bunda (Grup Pupa Swara), Anggota IKAPI. Manfaat
Menyusui dan Keunggulan ASI. Hal. 40.