Page 1
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 1/135
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Analisis sayatan tipis batuan dilakukan karena sifat-sifat fisik (tekstur dan
komposisinya) serta perilaku mineral-mineral penyusun dalam batuan (beku,
sedimen dan metamorf) tersebut tidak dapat diamati di lapangan secara
megaskopis. Contohnya batuan-batuan tersebut yaitu batuan beku yang bertekstur
afanitik seperti batuan asal gunungapi, batuan sedimen klastika seperti batugamping, batupasir, napal, dan batuan metamorf seperti sekis, filit, gneis dan
lain-lain.
Peralatan yang digunakan untuk menganalisis sifat optis mineral dan
menganalisis batuan secara petrografi pada sayatan tipis antara lain : Mikroskop
Polarisasi, ayatan !ipis, !abel "arna interference (Michel-#e$y), Alat tulis, dan
%ormulir lembar ker&a praktikum.
'adi mineral optik dan petrografi adalah suatu metode yang sangatmendasar dalam mendukng pembela&aran dan analisis data geologi. Alat yang
digunakan dalam praktikum ini disebut mikroskop terpolarisasi, karena data
dibaca melalui lensa yang mempolarisasinya yang selan&utnya ditangkap oleh
mata
I.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum mineral optik petrografi ini adalah agar
mahasis"a (praktikan) dapat mengetahui cara menganalisis sifat optis pada
mineral baik dengan pengamatan nikol se&a&ar maupun dengan pengamatan nikol
silang pada sayatan tipis, dan &uga bisa menganalisis batuan secara petrografi
dalam sayatan tipis dengan menggunakan mikroskop polarisasi. !u&uannya mahasis"a (praktikan) dapat mengidentifikasikan mineral
dan batuan yang terkandung dalam suatu sayatan, dan &uga praktikan lebih
Page 2
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 2/135
memahami mengenai analisis batuan secara petrografi baik batuan beku, sedimen
maupun batuan metamorf.
I.3. Metode Penulisan
erdasarkan materi-materi pratikum mineral optic petrografi serta
pemahaman melalui pemeriaan tekstur dan komposisi mineral dan struktur
batuan maupun mineral secara mineral optik dan study pustaka .
Page 3
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 3/135
BAB II
DAA! TE"!I
II.1 PEN#ENALAN ALAT
II.1.1 De$inisi %ikrosku& Polarisasi
Pengamatan mineral optis tentunya membutuhkan alat bantu mikroskop.
Ada beberapa &enis mikroskop polarisasi, yaitu mikroskop terpolarisasi binokuler
dan trilokuler, baik non-digital maupun yang digital
a b.
*ambar +. iri: agian-bagian dari mikroskop polarisasi binokuler secara garis besar (sumber /, +01+). anan: agian-bagian dari mikroskop polarisasi
trilokuler secara garis besar (sumber /, +01+).
#ampu terpisah dari mikroskup. inar lampu dipantulkan melalui cermin
(mirror) lalu dilan&utkan ke lensa polari2er. inar menembus obyek yang
Page 4
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 4/135
diletakkan di atas me&a obyektif. inar memba"a data dari obyek (sayatan tipis)
dikirimkan ke lensa obyektif, ditangkap oleh okuler dan diterima mata.
*ambar 3. Mikroskup polarisasi binokuler digital dengan layar $ideo yang lain
(kiri) dan mikroskup polarisasi standar (kanan).
II.1.2 'ungsi dan Bagian(Bagian dari Mikrosku& Polarisasi
)a*. Lensa "+ular
4aitu lensa dengan perbesaran yang biasanya mencapai +56. #ensa ini
berhubungan langsung dengan mata saat mengamati sayatan tipis batuan di ba"ah
mikroskup. 7alam lansa ini terdapat benangsilang yang dapat membantu
Page 5
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 5/135
menentukan posisi utara-selatan (8-) dan timur-barat (!-). enang silang &uga
sering digunakan untuk mengetahui sudut pemadaman suatu mineral, apakahmiring atau tegak lurus. Perbesaran dari obyek sayatan tipis di atas me&a obyektif
(gambar samping) dihasilkan dari perbesaran okuler dan lensa obyektif (gambar
ba"ah). Contoh: &ika sayatan tipis dilihat dengan menggunakan lensa obyektif
dengan perbesaran tertulis 9, dan okuler +5, maka memiliki perbesaran total
95.
#ensa okuler lensa obyektif
*ambar 9. #ensa okuler dan lensa obyektif yang terdapat dalam mikroskup
polarisasi
),*. Pris%a Nikol )#a%,ar -*
'ika polari2er dipindahkan dari mikroskop dan sinar direfleksikan dari
permukaan ke bidang hori2ontal, maka bidang terpolarisasi men&adi gelap &ikadiputar ke kanan. iotit yang disayat memotong belahannya memiliki absorpsi
terbaik &ika bidang belahan se&a&ar dengan bidang $ibrasi terpolarisasi. Pada posisi
ini mineral men&adi gelap maksimum. ;ibrasi gelapan &uga di&umpai pada mineral
!ourmaline yang diputar ke kanan dari sumbu C. edudukan normal dari $ibrasi
sinar yang melalui prisma (sinar ekstra-ordinary) di&umpai maksimum pada
kanada balsam. Prisma nikol digunakan untuk melakukan pengamatan pada posisi
nikol silang.
Page 6
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 6/135
*ambar 1. Prisma nikol, lensa obyektif dan lensa okuler pada mikroskup
polarisasi
)+*. Lensa la%&u konergen
• Mikroskop dioperasikan pada sinar lampu yang searah dengan tube dan
obyek
• #ensa kon$ergen menangkap sinar tersebut secara maksimal dan
melan&utkannya melalui tube ke lensa polari2er
• inar tersebut memba"a data dari obyek yang selan&utnya dikirimkan ke
lensa obyektif dan ditangkap oleh lensa okuler
• 4aitu dengan menaikkan nikol bagian ba"ah yang terletak di ba"ah me&a
obyektif, sehingga:
• Permukaan polari2er dapat menyentuh gelas preparat
Page 7
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 7/135
)d* Meja o,/ekti$ )%eja &utar*• Me&a obyektif berbentuk melingkar atau kotak ---- kebanyakan bulat
• Me&a ini terletak di atas polari2er dan di ba"ah lensa obyektif
• Merupakan tempat meletakkan sayatan tipis untuk diamati
• Pada me&a dilengkapi dengan sekala besaran (mikrometer) yang melintang
me&a dan koordinat sumbu hingga <15=
• agian pusat me&a harus satu garis dengan pusat optis dari tube.
• Centering dilakukan dengan memutar scroll (scre"s), centring 05o beradadi ba"ah tube.
• etelah posisinya centering, sayatan tipis diletakkan di atas me&a obyektif,
agar tidak bergeser-geser maka dapat di&epit dengan kedua pen&epit.
• Me&a obyektif dapat dinaik-turunkan sesuai dengan kebutuhan dan posisi
sentringnya
• ini, mikroskop modern telah dilengkapi monitor #C7
)e*. Benang ilang )0ross Hair*
• enang silang berada pada lensa okular, satu benang melintang ke kanan-
kiri dan benang yang lain melintang ke atas dan ke ba"ah.
• erfungsi untuk mengetahui kedudukan koordinat bidang sumbu mineral,
atau sudut interfacial kristall.
• Me&a obyektif harus berkedudukan centered dengan perpotongan benang
silang, &ika tidak centered maka benang silang tidak akan terlihat.
Pembacaan akan dapat dilakukan &ika salah satu sisi kristal se&a&ar dengan
benang silang kanan-kiri, selan&utnya me&a obyektif diputar sampai benang silang
yang lain se&a&ar dengan arah lain dari me&a obyektif tetapi berla"anan dengan
center-nya.
Page 8
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 8/135
*ambar >. enang silang yang terdapat pada lensa okuler dalam mikroskup polarisasi
)$*. 0er%in Pantul )Te Mirror*
• Cermin pantul berfungsi untuk mengirimkan sinar dari lampu ke sumber
obyek
• erbentuk bidang datar pada sisi belakang dan cekung pada sisi depan
• Pembentuk yang pertama digunakan untuk perbesaran rendah, sedangkan
yang terakhir untuk perbesaran yang lebih tinggi.
• Cermin ini berfungsi mengumpulkan sinar lampu dengan aperture yangmenyudut pada sekitar 95o.
• 8ntuk perbesaran yang lebih besar dan dengan menggunakan sinar
kon$ergen, maka menggunakan sinar kon$ergen
• Penggunaan cermin terutama untuk efisinsi penggunaan mikroskop.
• etika menggunakan sinar datang yang se&a&ar sebagai ordinary daylight ,
maka sinar tersebut direfleksikan dari cermin dengan intensitas yang rendah,
yang datang bersamaan dengan focal point .
enangsilang
Page 9
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 9/135
• 'ika sumber sinar dekat dengan instrument , focal-length-nya besar, dan
sebaliknya
)g*. Lensa ",/ekti$
• 7iklasifikaskan berdasarkan nilai perbesarannya.
• 8ntuk obyektif yang memiliki po"er rendah, maka focal length-nya di
atas +< mm dan perbesarannya kurang dari +? 6@ untuk po"er menengah
focal length antara +3- ? mm dan perbesarannya 95 6@ dan po"er tinggi
focal length kurang dari 9,? mm dan perbesarannya mencapai 95 6.• #ensa obyektif yang sering digunakan adalah yang berukuran < dan > mm
• 7alam satu sayatan tipis sering terdiri atas suatu seri bidang yang saling
menumpang, dan hanya salah satunya sa&a yang dapat diamati.
• 7alam lens obyektif lo"-po"er, dapat dilihat obyek yang menumpang
bidang yang berbeda lainnya, tetapi dengan lensa high-po"er hal itu tidak
mungkin dilakukan.
• !ingkat kecerahan (brightness) dari image akan meningkat &ika hitunganaperturenya dapat diketahui dalam luasan pesegi.
)*. !esoling Poer• agian dari mikroskop yang berfungsi untuk pengaturan ketelitian alat.
• 7engan meningkatkan resol$ing po"er untuk memperta&am obyek
pengamatan maka dapat mengurangi masa pemakaian alat.
• 7alam praktik petrografis, dibutuhkan ketelitian maksimal sehingga sifat
terkecil pun terdeteksi.
• Mata hanya mampu membedakan 3?5 garis dalam + inci
Page 10
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 10/135
• etika dua titik berpindah dari posisi 1.>16 dari mata, maka yang terlihat
hanya satu titik.• 7engan bantuan resol$ing po"er dan okuler, mata mampu membedakan
pleurosigma angulatum sebanyak ?5.555 garis .
)i*. Lensa Bertrand )e&ing #i&su%*
• erada pada center dari microscope di atas analy2er yang melintas masuk B
keluar tube
• 7igunakan sebagai mikroskop kecil bersama-sama dengan okuler untukmemperbesar gambaran interference
• !erutama digunakan untuk mengetahui "arna birefringence, sehingga
dapat diketahui ketebalan sayatannya
• Pada penggunaan alat ini, &uga dilengkapi dengan tabel "arna
interference .
Page 11
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 11/135
*ambar . !abel "arna interference yang digunakan bersama-sama dengan keping
gips untuk mengetahui "arna birefringence.
)j*. Lensa "+ular
• 7isebut &uga dengan lensa okuler uygens
• !erdiri dari dua lensa simple plane-convex
• !erletak berhadapan langsung dengan mata.
• #ensa bagian atas berupa lensa mata dan lensa bagian ba"ah berfungsi
untuk mengumpulkan data.
• %ocal length dari lensa mata adalah +B<-nya dari lensa pengumpul (field
length).
• inar sinar ini yang menyebabkan kelelahan pada mata saat pengamatan.• Pada okuler &uga di&umpai benang silang, berbentuk å laba-laba dan
mengikatkan tali tersebut pada perutnya.
)k*. Mikro%eter
• erfungsi untuk mengukur &arak dalam sekala yang sempit, contoh:diameter mineral.
• !erletak di atas me&a obyektif.
• Pada pembacaan langsung dalam me&a obyektif, sekala dalam
ratusan mm.
• 'adi, dalam suatu pengamatan sayatan tipis dapat diketahui seberapa
ratus mm dalam suatu di$isi kristal.
Page 12
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 12/135
• Agar familier dalam penggunaannya, sis"a dapat membuat sendiri
mikrometer tersebut
(l). Adjustment Screws
• Adjustment screw berfungsi untuk mengatur (bagian dalam 3) dan
menghaluskannya (bagian luar +) kefokusan lensa okuler dan obyektif
• Metodenya yaitu dengan memutar ke kanan untuk memperbesar dan ke
kiri untuk memperkecil.
• !erletak pada gagang mikroskop (tube)• Akurasi ker&a Adjustment screw mencapai 5,55+ mm.
II.2 MINE!AL "PTI
II.2.1 Dasar Teori Mineral "&tik Mineral optic adalah pengamatan sifat optic mineral di ba"ah mikroskup
polarisasi. Analisis sayatan tipis batuan dilakukan karena sifat-sifat fisik, seperti
tekstur, komposisi dan perilaku mineral-mineral penyusun batuan tersebut tidak
dapat dideskripsi secara megaskopis di lapangan.
Contoh batuan-batuan tersebut adalah:
• atuan beku yang bertekstur afanitik atau batuan asal gunungapi• atuan sedimen klastika berukuran halus, seperti batugamping,
batupasir, napal, lanau, fragmen batuan dan lain-lain
Page 13
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 13/135
• atuan metamorf: sekis, filit, gneis dan lain-lain
'adi mineralogi optis adalah suatu metode yang sangat mendasar yang berfungsi untuk mendukung analisis data geologi. 8ntuk dapat melakukan
pengamatan secara optis atau petrografi diperlukan alat yang disebut mikroskop
polarisasi
Mikroskop polarisasi adalah alat yang digunakan untuk dapat melakukan
pengamatan secara optis atau petrografi analisis sayatan tipis batuan-batuan yang
dilakukan karena sifat-sifat fisik seperti tekstur, komposisi dan perilaku mineral-
mineral penyusun batuan tersebut tidak dapat dideskripsikan secara megaskopis di
lapangan.Ada beberapa &enis mikroskop polarisasi yaitu binokuler dan triokuler baik
nondigital maupun yang digital.
II.2.2 i$at "&tis Mineral Pada Penga%atan Nikol ejajar
etiap mineral memiliki sistem kristalnya masing-masing: isometrik
(sumbu a D sumbu b D sumbu c@ Eα D Eβ D Eγ )@ rhombik (sumbu a ≠ sumbu b ≠
sumbu c@ Eα ≠ Eβ ≠ Eγ )@ triklin@ monoklin@ tetragonal, heksagonal dan lain-lain.
etiap sistem kristal memiliki sumbu kristal, "alaupun sudut yang dibentuk oleh
masing-masing sumbu kristal antara sistem kristal yang satu terhadap yang lain
berbeda. 8ntuk itulah setiap mineral memiliki sifat optis tertentu, yang dapatdiamati pada posisi se&a&ar atau diagonal terhadap sumbu pan&angnya (sumbu c).
Pengamatan mikroskopis yang dilakukan pada posisi se&a&ar sumbu pan&ang
disebut pengamatan pada nikol se&a&ar.
A. !elie$
Felief adalah sifat optis mineral atau batuan yang menun&ukkan tingkat B
besarnya pantulan yang diterima oleh mata (pengamat). emakin besar sinar yang
dipantulkan atau semakin kecil sinar yang dibiaskan oleh lensa polarisasi, maka
Page 14
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 14/135
makin rendah reliefnya, begitu pula sebaliknya. 'adi, relief mineral berhubungan
erat dengan sifat indek biasnya@ Gglas
E Gmineral
. Felief kadang-kadang &ugadiimplikasikan oleh tebal-tipisnya sayatan. ayatan yang telah memenuhi
standarisasi, tentunya memiliki relief yang standar &uga, sehingga besarnya
tertentu.
Felief mineral dapat digunakan untuk memisahkan antara batas tepi
mineral yang satu dengan yang lain. uatu batuan yang tersusun atas berbagai
macam mineral yang berbeda, masing-masing mineral tersebut tentunya memiliki
sifat optis yang berbeda pula. 'adi, kesemua itu akan membentuk relief@ ada yang
tinggi, sedang atau rendah (*ambar //.+). Pada prinsipnya@ kaca B air B udara
memiliki indeks bias sempurna, sehingga memantulkan seluruh sinar yang
menembusnya. Gamun, suatu mineral memiliki indeks bias yang lebih rendah
dibandingkan kaca B air B udara, sehingga reliefnya lebih tinggi.
andingkan indeks bias yang dipantulkan oleh mineral dengan indeks
bias yang dipantulkan oleh kanada balsam. anada balsam memantulkan seluruh
sinar yang menembusnya. Mineral menyerap sebagian sinar dan memantulkannya
sebagian. Makin tidak ber"arna sinar yang dipantulkan makin besar, sehingga
reliefnya makin rendah.
relief tinggi relief rendah
*ambar +5. ifat optis relief tinggi pada mineral oli$in (atas) dan relief rendah (ba"ah)
yang diamati pada posisi nikol se&a&ar
B. Pleokrois%e
Page 15
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 15/135
4aitu sifat penyusupan mineral anisotropic dalam menyerap sinar
mengikuti sistem kristalografinya. 7itun&ukkan oleh beberapa kali perubahan"arna kristal setelah diputar hingga <15=. 7apat diamati pada posisi terpolarisasi
maupun nikol se&a&ar.
Mineral unia6ial disebut dichroic: dua "arna yang berbeda dari $ibrasi
sinar yang parallel terhadap sumbu $ertikal dan sumbu dasar. Mineral biaksial:
trichroic, < perubahan "arna berhubungan dengan < sumbu elastisitas utama. Ct:
horenblende pleokrois kuat dan piroksen tak-pleokrois
B. Bentuk ristal
entuk kristal adalah bentuk suatu kristal mineral mengikuti
pertumbuhan B tata aturan pertumbuhan kristal. entuk kristal yang ideal pasti
mengikuti susunan atom dan pertumbuhan atom-atom tersebut, atau dapat pula
mengikuti arah belahannya. ebagian besar mineral yang terbentuk oleh proses
pembekuan magma di luar, menun&ukkan bentuk kristal yang tidak sempurna,
karena pembekuannya B pengkristalisasiannya sangat cepat sehingga bentuknya
kurang sempurna, begitu pula sebaliknya. 'adi, bentuk kristal dapat digunakan
sebagai parameter untuk mengetahui tingkat kristalisasi mineral secara umum.
Gamun, mineral yang berukuran besar bukan berarti tingkat kristalisasinya
sempurna. ebagai contoh adalah mineral-mineral penyusun batuan gunung api
yang terkristalisasi dengan cepat dapat tumbuh membentuk mineral dalam
diameter yang besar, tetapi bentuk kristalnya anhedral membentuk fenokris dalam
batuan bertekstur porfiritik.
7alam pendeskripsiannya, bentuk kristal ditentukan dari orientasitepian mineralnya. entuk kristal yang tidak beraturan pada seluruh sisinya
disebut anhedral@ &ika sebagian sisi kristal yang tidak beraturan disebut subhedral@
dan &ika seluruh sisi kristal beraturan disebut euhedral .
Page 16
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 16/135
*ambar. bentuk kristal euhedral, subhedral dan anhedral pada mineral piroksen (#:
horenblenda dan P6: piroksen).
0. Bentuk %ineral
entuk mineral tidak harus sama dengan bentuk kristal. entuk mineral
adalah bentuk secara fisik, seperti takteratur (irregular), meman&ang, prismatik,
fibrous, membulat dan lain-lain bentuk-bentuk mineral tersebut tidak
berhubungan dengan tingkat kristalisasinya. entuk mineral secara sempurna
dapat mengikuti bentuk pertumbuhan kristalnya, namun tidak dapat digunakan
sebagai parameter tingkat kristalisasi.
D. Belaan
elahan adalah sifat mineral yang berhubungan dengan sistem kristalnya
&uga. Pada umumnya, suatu mineral memiliki bentuk kristal dari suatu sistem
kristal tertentu, sesuai dengan pertumbuhan kristalnya. Pertumbuhan kristal
sendiri dibentuk B dibangun oleh susunan atom di dalamnya. 7engan demikian,
sisi-sisi susunan atom-atom tersebut men&adi lebih lemah dibandingkan denganikatannya. al itu berpengaruh pada tingkat kerapuhannya. aat mineral
mengalami benturan B terdeformasi, maka pecahannya akan lebih mudah
mengikuti arah belahannya.
elahan lebih mudah diamati pada posisi nikol se&a&ar tetapi beberapa
mineral &uga dapat diamati pada posisi nikol silang. !idak semua belahan mineral
dapat diamati di ba"ah mikroskup, sebagai contoh adalah kuarsa dan oli$in.
!etapi, sebenarnya keduanya memiliki pecahan yang &elas. uarsa, secara
Page 17
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 17/135
megaskopis memiliki pecahan konkoidal (seperti kaca) akibat bentuk kristalnya
yang bipiramidal, namun di ba"ah mikroskup belahan konkoidal-bipiramidal sulitdapat diamati. =li$in kadang-kadang menun&ukkan belahan dua arah miring,
namun karena bentuknya yang membotol, &adi sulit diamati &uga di ba"ah
mikroskop.
*ambar +9. *ambar kanan: Contoh mineral dengan susunan acak (belahan tidak &elas)
atau tanpa belahan: oli$in@ gambar kiri: Contoh mineral kuarsa tanpa belahan
Contoh :
o belahan &elas + arah: kelompok mikao belahan &elas 3 arah: piroksen dan amfibol
o mineral dengan sudut belahan 3 arah membentuk perpotongan
dengan sudut 15HB+35H: amfibol B horenblende) dan mineral dengan
sudut belahan dua arah membentuk sudut 05H piroksen
II.2.3 i$at "&tis Mineral Pada Penga%atan Nikol ilangPengamatan nikol silang dilakukan &ika sayatan berada pada diagonal
sumbu C, yaitu dengan memasang prisma polarisasi bagian atas. ifat-sifat optis
mineral yang diamati pada posisi nikol silang adalah birefringence (interference
ganda), t"inning (kembaran): tipe kembaran dan arah orientasinya dan sudut
gelapan: se&a&ar B miring pada sudut berapa
A. i$at Bire$ringen+e )B'*
Page 18
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 18/135
tandardisasi sayatan tipis memiliki ketebalan 5,5< mm. 7alam
sayatan tipis,interference
mineral harus dapat diamati, yang hanya dapat dalamsayatan tipis 5,5< mm. Ct. "arna interference kuarsa terrendah berada pada orde
pertama putih (abu-abu) atau mendekati "arna kuning orde /. Iarna interference
dapat dilihat dari posisi hori2ontal sayatan. etelah "arna interference diketahui,
pengamatan dilan&utkan melalui garis diagonalnya hingga didapatkan sifat
birefringence (%). 7ari posisi birefringence, dengan meluruskan ke ba"ah
melalui garis diagonal ke perpotongannya, akan diketahui ketebalan standarnya,
apakah lebih tebal atau tidak dari 5,5< mm. =rde "arna interference dan
birefringence menggunakan tabel "arna Michel-#e$y .
irefringence ditentukan dari refraksi ganda pada pantulan sinar
ma6imum ("arna orde tertinggi). % dapat dilihat &ika posisi sayatan berada pada
sudut pemadaman 9?= terhadap nikol. % dapat digunakan (bertu&uan) untuk
mengu&i ketebalan sayatan kristal. ifat % mineral dapat dilihat pada tabel sifat-
sifat mineral (loss, +01+@ err, +0?0@ #arsen and erman, +019@ Fogers and
err, +093) yang disertai dengan perubahan antara indeks refraksi tertinggi dan
terrendahnya.
ifat difraksi ma6imum biasanya &uga dapat diperikan dalam sifat ini.
'ika obyek memiliki belahan &elas atau bentuk kristalnya terorientasi pada keping
gelas dasarnya, beberapa partikel harus disusun ulang hingga berorientasi baru,
yaitu dengan membuka co$er glass dan mineral didorong secara hori2ontal.
irefringence secara relatif sama pada setiap kelompok (kelas) mineral yang
sama, ct. piroksen, amfibol dan plagioklas. /ndeks refraksi dan "arna mungkin
berbeda di antara satu kelompok mineral, namun "arna %-nya hampir sama.% dapat diamati di ba"ah mikroskup dengan memasang lensa
ertrand (keping gipsum). #ensa ertrand keberadaannya sering terpisah dari
mikroskop. #ensa ini dapat dilepaskan. ifat % dapat diamati pada posisi nikol
Page 19
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 19/135
silang, yaitu dengan memasang lensa ertrand pada posisinya (yaitu di atas
analy2er). Perubahan "arna yang dihasilkan biasanya ditentukan oleh "arnareliefnya dan ketebalan sayatannya. 'ika reliefnya rendah (tidak ber"arna) maka
memiliki sifat % tinggi. anada balsam memiliki sifat % tertinggi hitam.
*ambar 7iagram Michel-#e$y untuk mengetahui orde "arna % pada mineral@ yaitu
"arna interferene maksimum yang dapat dilihat setelah lensa ertrand
(kepingB prisma gips) dipasang
Page 20
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 20/135
Page 21
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 21/135
Page 22
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 22/135
*ambar +>. Iarna interferene maksimum yang dapat dilihat setelah lensa ertrand
(kepingBprisma gips) dipasang
ifat % &uga bertu&uan untuk mengetahui sifat anisotropi mineral.
#atihan:
Posisikan kristal anisotropi pada:
7 D +55 nm (abu-abu orde +)@ sudut pemadaman 9?o
'ika indek bias keping gipsum se&a&ar indek bias kristal, maka ter&adi
PG'8M#AAG
• inar yang se&a&ar terhadap indek bias keping gipsum tertanam
dalam keping gipsum pada +55 nm dan lebih &auh tertanam oleh keping
gipsum ??5 nm ---- tebal gips digambarkan pada grafik hori2ontal (ba"ah)
dalam diagram Michel-#e$y (*ambar +1)
• +55 J ??5 D 1?5 nm• !entukan "arna mineral (pada tabel "arna interference)
• 4aitu =riginal +o abu-abu men&adi 3o biru (*ambar +)
Page 23
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 23/135
Gikol silang sebelum *ips dipasang setelah *ips dipasang
*ambar +. Contoh "arna birefringence kuarsa pada sudut pemadaman diputar 9?o
setelah didapatkan "arna % +, lalu putar me&a obyektif dan kristal pada sudut 05o
K Ggyp LL n6l (7 masih D +55 nm)
Ggyp LL n6l K PG*8FAG*AG
• inar kristal yang parallel terhadap Ggyp dima&ukan oleh gips
+55nm dan dihambat oleh keping gypsum ??5mm K maka kristal berada
pada 9?5nm di belakang
• Iarna % men&adi +o orange
N N
Page 24
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 24/135
*ambar +0. Contoh "arna birefringence kuarsa pada posisi sudut pemadaman mineral05o
#atihan:
7eskripsikan "arna % mineral-mineral dalam sayatan tipis di ba"ah:
*ambar 35. Iarna birefringence plagioklas pada berbagai kedudukan sudut pemadalam
dalam suatu sayatan tipis
N N
Page 25
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 25/135
B. i$at e%,aran )Twinning *
4aitu sifat yang ditun&ukkan oleh mineral akibat pertumbuhan bersama
kristal saat pengkristalannya. erbentuk kisi-kisi yang dibentuk oleh orientasi
pertumbuhan kristalografi. ifat ini dapat diamati pada posisi pengamatan nikol
silang. erhubungan dengan sifat pemadamannya.
entuk embaran berhubungan dengan bentuk simetri dari dua atau
lebih bagian-bagian (bayangan kembar, sumbu rotasi). Macam-macam kembaran:
+) Fefleksi (berbentuk bidang kembar)@ Ct: model kembaran gypsum fish-
tailN, +53 dan +5
3) Fotasi dengan memutar me&a obyektif (biasanya +5o) memiliki bentuk
kembaran sumbu: normal parallel. Ct: kembaran carlsbad, model +5<
<) /n$ersi (kembaran ke pusat)
• embaran Multiple (O 3 segmen memiliki kesamaan sifat optis
yang terulang)
• embaran Cyclic - kembaran berulang yang bidang-bidang
kembarannya tidak parallel@ ct: kembaran polisintetik Albite pada
plagiokla.
'enis-&enis kembaran lain yang umum di&umpai dalam beberapa mineral adalah:
• embaran Albit : terbentuk oleh pertumbuhan bersama feldspar plagioklas
dengan sistem kristal: !riclinic@ merupakan kembaran yang umum
di&umpai pada plagioklas pada 5+5
Page 26
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 26/135
Posisi nikol silang diputar 9?o
Posisi nikol silang diputar 05o
*ambar 3+. embaran Polisintetik Albit pada Plagioklas
Page 27
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 27/135
• embran polisintetis &uga dapat diamati dalam pengamatan
megaskopis pada Chrysoberryl dan Aragonit membentuk kembaran cyclic
*ambar 33. embaran polisintetik cyclic pada Chrysoberryl dan Aragonit
• embaran sederhana, contoh pada piroksen posisi +55Q
*ambar 3<. embaran sederhana pada Clinopyro6ene (augite) posisi +55Q
Page 28
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 28/135
Mineral-mineral prismatik pan&ang biasanya memiliki kembaran,
sebagai contoh adalah plagioklas dan klinopiroksen. embaran yang umumdi&umpai pada Plagioklas:
• ederhana Carlsbad pada (5+5)
• Polysynthetic albite pada (5+5)
• Pericline pada (+5+)
*ambar 39. embarran sederhana Carlsbad, Polisintetik albit dan Pericline pada
Plagioklas
0. i$at #ela&an ) Extinction*
Adalah fungsi hubungan orientasi indikatrik dan orientasi
kristalografik. Mineral anisotropik menun&ukkan gelapan pada posisi nikol silang
dengan rotasi tiap 05=. *elapan muncul ketika kedudukan salah satu $ibrasi
se&a&ar polari2er ba"ah. 7ampaknya adalah seluruh sinar datang ditahan oleh
polari2er atas sehingga tidak membentuk getaran. eluruh sinar yang melalui
mineral terserap pada polari2er atas, dan mineral terlihat gelap. Pada putaran
posisi 9?H, komponen ma6imum dari sinar cepat dan sinar lambat mampu dirubah
Page 29
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 29/135
men&adi $ibrasi pada polari2er atas. anya perubahan "arna interference sa&a
yang men&adi lebih terang atau lebih gelap sa&a, "arna sebenarnya tidak berubah.anyak mineral secara umum membentuk butiran meman&ang dan
dengan mudah dikenali kedudukan belahannya, ct. biotit, horenblenda, plagioklas.
udut pemadaman adalah sudut antara pan&ang atau belahan mineral dan
kedudukan $ibrasi mineral. Gilai sudut pemadaman masing-masing mineral
ber$ariasi mengikuti arah orientasi butirannya.
Ti&e Pe%ada%an
• Pe%ada%an Parallel@ Mineral men&adi gelap ketika belahannya atau
sumbu pan&ang searah terhadap salah satu benang silangnya. udut
pemadaman (A) D 5H@ contoh: =rthopiroksen dan Biotite
• Pe%ada%an Miring@ mineral gelap ketika belahan membentuk sudut
dengan benang silang, (A) O 5H @ contoh: linopiroksen dan orenblenda
• Pe%ada%an i%etri@ mineral menun&ukkan belahan 3 arah atau dua
perbedaan muka kristal---- memungkinkan untuk mengukur dua sudut
gelapan antara masing-masing belahan atau muka dan kedudukan $ibrasi.
'ika 3 sudut sama maka akan di&umpai pemadaman simetri, (A+ D A3)@
contoh: Amfibol dan alsit
• Tan&a ,elaan: mineral yang tidak meman&ang atau tidak
memperlihatkan belahan yang mencolok, akan memberikan pemadaman
setiap diputar 05H, tetapi tidak dapat diukur sudut pemadamannya@ contoh:
uarsa dan oli$in
a. Pe%ada%an Paralel
• semua mineral unia6ial menun&ukkan pemadaman parallel
• mineral-mineral orthorhombik menun&ukkan pemadaman parallel )al itu
karena su%,u kristal dan su%,u indi+atrik seru&a*
,. udut Pe%ada%an Miring
• Mineral-mineral Monoclinic dan !riclinic memiliki sumbu indikatrik yang
tidak serupa dengan subu kristalnya ---- memiliki pemadaman miring
•sudut pemadaman dapat membantu memerikan nama mineralnya
Page 30
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 30/135
nε
nω a=X
c=Z
b=Y
Pemadaman paralel
c
a
b
Z
Y
Page 31
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 31/135
*ambar 3?. /lustrasi pemadaman paralel (kiri) dan pemadaman miring (kanan)
*ambar 31. Contoh mineral dengan pemadaman paralel pada ortopiroksen (atas) dan
pemadaman miring pada klinopiroksen (ba"ah)
II.4. Penga%,ilan 0onto Batuan
A. Teknik Penga%,ilan 0onto Batuan
eberhasilan pembuatan sayatan tipis ditentukan oleh benar-tidaknya
prosedur pengambilan contoh di lapangan dan teknik preparasinya. Pembuatan
sayatan tipis &uga harus mengikuti petun&uk si pengamat. Apa tu&uan pengamatan
sayatan tipis, apakah ditu&ukan untuk mengetahui sifat optis mineral, komposisi
batuan (eksplorasi kandungan mineral tertentu), tingkat sifat deformasi batuan
atau ada tu&uan yang lain. 8ntuk itu diperlukan koordinasi yang baik antara si
pengambil, pemotong B penyayat dan pengamat.
X
Pemadaman miring
PPL X
N
Klinopiroksen
Sudut
pemadaman
Pemadaman Klinopiroksen
Pemadaman orthopiroksen
Page 32
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 32/135
'ika tu&uan pengamatan adalah untuk mengetahui sifat optis mineral,
komposisi dan sifat fisik batuannya, maka diperlukan contoh batuan yang segar.Ciri-ciri batuan yang segar adalah:
• Iarnanya segar, tidak di&umpai "arna alterasi (lapuk). Contoh: andesit dan
diorit ber"arna abu-abu terang-agak gelap@ "arna lapuk keputih-putihan,
kemerah-merahan, kekuning-kuningan atau kecoklat-coklatan. Iarna segar
dasit abu-abu agak keunguan@ "arna lapuk abu-abu terang bintik-bintik
hi&au, putih dan merah. atupasir kuarsa segar "arna putih dengan butiran-
butiran transparan@ "arna lapuk putih terang agak kecoklatan hingga
kekuningan. atugamping dolomit "arna segar abu-abu kemerahan cerah
dengan pecahan ta&am dan sangat keras@ "arna lapuk abu-abu kekuningan-
kecoklatan (merah bata) dengan pecahan tumpul dan mudah hancur.
• 'ika dipukul berbunyi clingN@ batuan yang lapuk &ika dipukul berbunyi
bugN atau blugN@ pada batuan beku luar (bersifat gelasan) batuan yang
segar sangat keras tetapi lebih mudah pecah, pecahannya runcing-runcing
ta&am, tetapi batuan yang lapuk tidak ta&am feldsparnya (putih) mengembang
sehingga ukurannya men&adi lebih besar.
• !idak terdeformasi, massif (inti la$a B intrusi)@ batuan yang segar tidak
di&umpai rekahan-rekahan baik akibat deformasi saat pembekuan,
pembebanan, tektonik maupun pelapukan@ usahakan mengambil batuan yang
betul-betul masif (tak-terdeformasi).
ingkapan batuan yang dapat direkomendasikan untuk lokasi
pengambilan contoh batuan yang ditu&ukan untuk pengamatan sayatan tipis
tersebut adalah:
• Pada singkapan tanpa deformasi@ kalau sekiranya tidak dapat dihindari,
maka diusahakan pada singkapan yang paling bebas dari deformasi.
• Pada singkapan yang telah diledakkan (Ruarry): akan banyak di&umpai
batuan yang sangat segar, karena bagian yang lapuk telah dibersihkan pada
saat penggalian.
Page 33
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 33/135
• Mencari batuan yang segar &uga dapat dilakukan pada tebing-tebing dan
badan sungai B &alan, terutama pada musim kemarau.
*ambar 3>. Contoh singkapan yang direkomendasikan untuk pengambilan contoh
batuan@ yaitu pada lokasi penambangan (Ruarry)
ingkapan batuan yang tidak direkomendasikan untuk pengambilancontoh batuan adalah:
• ingkapan dengan struktur geologi, seperti sesar, kekar dan lipatan
kecuali &ika pengamatan ditu&ukan untuk mikrotektonik. 'ika pengamatan
sayatan tipis batuan ditu&ukan untuk mikrotektonik, maka contoh harus
ditandai arah pengambilannya (G S. = ) dan arah pemotongan yang
diinginkan
• #apuk@ saran: sebaiknya &ika tidak ada singkapan lain dicari batuanyang paling masif@ kecuali &ika tu&uan pengamatan batuan adalah untuk
mengetahui tingkat pelapukan.
• !idak insitu : bongkah yang tidak &elas asalnya kecuali &ika telah
&elas dketahui asalnya dari mana dan kondisinya segar. aran: lakukan
pengambilan bongkah hanya di daerah Ruarry yang sedang digali
Page 34
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 34/135
*ambar 3. Contoh singkapan yang tidak direkomendasikan untuk pengambilan contoh
batuan
B. Pe%ilian 0onto Batuan
Pengambilan contoh batuan &uga dapat dilakukan pada inti bor:
+. Pilih batuan yang paling segar
3. 'angan mengambil bagian kontak (ditun&uk pena), karena ada
kemungkinan mengandung fragmen lain (batuan yang lebih tua atau lebih
muda) dan biasanya tidak segar
*ambar 30. Contoh batuan yang diambil dari inti bor@ yaitu pada bagian yang paling
segar (dilingkari), bukan pada bagian yang ditun&uk pena
i$at +onto ,atuan /ang da&at disa/at untuk analisis &etrogra$i5
• Contoh betul-betul segar
• esarnya setangan (segenggam)
Page 35
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 35/135
• etelah contoh diambil, sesegera mungkin agar dikirim ke lab praparasi
sayatan tipis
*ambar <5. Contoh diorit yang direkomendasikan untuk penyayatan (segar dan
masif)
0. Pre&arasi Batuan
Contoh batuan yang telah di dapatkan dari lapangan dilabeli, meliputi
no lokasi pengambilan, tahun pengambilan dan kode tu&uan pengambilan. 8ntuk
contoh yang ditu&ukan untuk analisis petrografi dengan tu&uan pengamatan
tertentu, diberi tanda khusus seperti arah penyayatan, posisi utara B timur dan
kode-kode pendukung yang lain.
Contoh selan&utnya diba"a ke bengkel untuk dilakukan pemotongan, penyayatan
dan preparasi selan&utnya seperti yang dapat dilihat pada *ambar.
Page 36
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 36/135
*ambar <+.Contoh diorit yang telah dipotong berukuran +5-+?6+563,? cm, pemotongan
bertu&uan untuk menghilangkan bagian yang lapuk.
*ambar <3. Contoh diorit yang telah disayat berukuran 963,?65,55< cm dan dipoles
selan&utnya ditempelkan di atas gelas obyek, dan ditutup dengan gelas penutup
(deg glass). ayatan siap untuk dianalisis.
II.6. i$at "&tis Mineral Plagioklas
A. i$at(i$at U%u%
• Fumus kimia: (Ga,Ca)(i,Al)9=
• erat molekul D 3>5,>> gram
odium 9,3? T Ga ?,>3 T Ga3=
Calcium >,95 T Ca +5,<1 T Ca=
Aluminum 0,01 T Al +,< T Al3=<
ilicon <+,+3 T i 11,?> T i=3
=6ygen 9>,3> T = 55,55
+55,55 T +5+,9 T D total oksida
• Fumus empiris: Ga 5,?Ca 5,?i <Al=
• eterdapatannya: pada batuan beku dan metamorf. Masuk dalam
kelompok Ga, Ca feldspar.
• /MA tatus: Got Appro$ed /MA
• #ocality: Common "orld "ide occurrences.
• Asal Gama: dari bahasa 4unani plagiosN UVobliRueV dan klaoN U V/
clea$eV berarti mudah membelah U memiliki sudut belahan yang baik.
Page 37
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 37/135
B. i$at(i$at 'isik
ifat-sifat secara fisik mineral plagioklas, terdiri dari albit, oligoklas,andesin, bito"nit, labradorit dan anortit.
• elahan : W55+X baik, W5+5X baik
• Iarna: putih, abu-abu, putih kebiruan, putih kemerahan dan putih
kehi&auan.
• 7ensity: 3,1+ Y 3,>1, rata-rata D 3,1
• 7iaphaniety: !ransparent sampai translucent
• Pecahan: rittle Y umumnya mirip dengan gelas dan mineral-mineralnon-metallik.
• Perlakuan: Massi$e - *ranular Y banyak di&umpai dalam granit dan
batuan beku lainnya.
• ekerasan: 1-1,? - =rthoclase-Pyrite
• #uminescence: Gon-fluorescent.
• #uster: ;itreous (*lassy)
• treak: putih
Page 38
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 38/135
*ambar <<. ifat-sifat fisik mineral plagioklas dari anorthit hingga albit
("""."ebminerals.comBspecimens)
0. i$at(i$at "&tis
• GCalcD +,?1 - dari *ladstone-7ale hubungannya (C D 5,3+5+),
GcalcD7measZCJ+
• Plagioclase Z (Ga,Ca)(i,Al)9= C+ +
• Albite GaAli<= C+ +
• =ligoclase (Ga,Ca)(i,Al)9= C+ +
• AndesineZ (Ga,Ca)(i,Al)9= C+ +
• #abradoriteZ (Ca,Ga)(i,Al)9= C+ +
• yto"niteZ (Ca,Ga)(i,Al)9= C+ +
• Anorthite CaAl3i3= P+,/+ +
albitalbit
labradorit
oligoclase
anorthite
andesine
bitownite
oligoclase
Page 39
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 39/135
*ambar <<. adalah mineral plagioklas dalam sayatan tipis
*ambar <9. enampakan plagioklas dalam sayatan tipis nikol silang@ identifikasi mineral
plagioklas lebih mudah dilakukan pada posisi nikol silang
a. Menentukan Na%a Mineral Berdasarkan i$at dan o%&osisi
"&tisn/a
• =rientasi optis plagioklas ber$ariasi, tergantung pada komposisinya.
• onsekuensinya, sudut pemadaman terhadap sistem kristalografinya &uga
ber$ariasi, sesuai dengan komposisi kimia"inya.
• Ada dua metode dalam penamaan komposisi plagioklas berdasarkan sudut
pemadamannya, yaitu:
1. Metode Mi+el(Le/
2. Metode gabungan 0arls,ad(Al,ite.
1. Metode Mi+el(Le/
• 7itentukan dengan berdasarkan besarnya sudut pemadaman yang dibentuk
oleh kembaran albit dalam plagioklas
• embaran albit memiliki bidang (5+5) dalam kembaran polysynthetik
Prosedurnya adalah:
+. Per tama-tama tentukan kembaran polisintetik pada bidang (5+5), tegak
lur us terhada p me&a obyektif mikroskup (pada sumbu $ertikal).
Page 40
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 40/135
• Perilaku kristal dapat diidentifikasi dengan memfokuskan bidang
kembaran lamelae gelap maksimum, selan&utnya diputar perlahanuntuk mencari gelap maksimum B terang maksimum berikutnya.
• 'ika bidang kembaran pada kedudukan $ertikal (se&a&ar sb C),
maka akan terlihat sama.
• 'ika bidang kembaran pada kedudukan miring (membentuk sudut
dengan sb. C), maka akan nampak bergerak dari sisi yang satu ke
sisi yang lain, seakan-akan pada bidangBbagian sayatan yang lain.
3. elan&utnya putar kembali bidang kembaran ke arah utara-selatan.<. Putar me&a obyektif berla"anan arah &arum &am hingga garis-garis
kembaran albit pada kondisi gelap maksimum, dan catat sudut putarannya.
9. !eliti kembali sudut putaran tersebut, dengan mengukur sudut sinar cepat
( fast ray) dengan memutar me&a obyektif 9?o searah &arum &am dari posisi
a"alnya. Pada kondisi sinar cepat ( fast ray), kristal ber"arna kuning orde
/.
?. Putar kembali bidang kembaran pada arah orientasi utara-selatan.
1. Putar me&a obyektif searah &arum &am, hingga lamelae gelap maksimum,
catat kembali sudut putarannya@ &ika kedua hasil pencatatan sudut putaran
bidang kembaran memiliki perbedaan U 9o, maka hitung rata-ratanya.
>. 8langi prosedur nomor (1-+5) untuk mendeterminasi sudut gelapan
maksimum.
. *unakan sudut gelapan maksimum untuk mengetahui &enis plagioklasnya
dengan menggunakan diagram Michel-#e$y
Contoh: Mi+el(Le/ )#a%,ar 37*
Page 41
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 41/135
*ambar <?. embaran polisintetik albit pada plagioklas yang akan digunakan sebagai
dasar untuk mengetahui &enis plagioklasnya menggunakan metode Michel-#e$y
+. Pada *ambar <9. kiri@ me&a obyektif telah diputar berla"anan arah dengan
&arum &am, sehingga nampak kembaran polisintetik albit. udut kembaran
didapatkan 39,0o.
3. Pada gambar kanan nampak kristal yang sama setelah diputar searah
&arum &am hingga lamelae gelap maksimum, didapatkan sudut gelapan
31,3o.
<. 7iketahui, bah"a selisih dari kedua data sudut gelapan adalah 3o,
sehingga dapat menggunakan metode Michel-#e$y untuk mengetahui
&enis plagioklasnya. udut pemadaman rata-rata 3?,??o.
9. Plot besarnya sudut pemadaman tersebut pada sumbu $ertikal diagram
Michel-#e$y, dan ketahui nama mineralnya dengan menarik secara
lateralnya hingga memotong garis lengkung. 7idapatkan nilai An-99,
sehingga nama mineralnya andesin.
• 8ntuk plagioklas dari batuan beku plutonik, kur$a suhu rendah
(garis tegas) didapatkan An-99: Andesin
• 8ntuk batuan $ulkanik, berlaku kur$a suhu tinggi (garis putus-
putus), didapatkan angka An-<: Andesin
Mi+el(Le/ Diagra%
Page 42
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 42/135
*ambar <1. 7eterminasi mineral plagioklas menggunakan metode Michel-#e$y
2. Metode o%,inasi 0arls,ad(Al,ite*ambar <1. menun&ukkan kristal plagioklas dengan kembaran sederhana
Carlsbad (kuning). Ada dua sisi yang berbeda dalam satu mineral, pada sisi kiri
berlaku kembaran Carlsbad, sisi kanan kembaran polisintetik albit.
*ambar <>. embaran Carlsbad pada mineral plagioklas@ sisi kanan garis kuning
memiliki kembaran polisintetik dan sisi kiri kembaran sederhana Carlsbad.
+. 7i sebelah kiri kembaran Carlsbad, ukur sudut gelapan maksimum pada bidang (5+5) fast ray sebagaimana pada metode Mi+el(Le/. Fata-
ratakan kedua sudut gelapan.
3. Pada sisi kanan kembaran Carlsbad, ukur sudut gelapan (5+5)
sebagaimana metode di atas, rata-ratakan.
<. edua sudut gelapan yang telah dirata-rata tersebut akan tidak sama, salah
satu akan lebih besar dari yang lainnya. *unakan diagram Carlsbad-Albite
untuk mendeterminasi nama mineralnya (lihat halaman 3>? pada te6t
Albit (An-0-10)
Oligoklas (An-10-30)
Andesin (An-30-50)
Labradorit (An-50-70)
ito!nit (An-70-"0)
Anortit (An-"0-100)
Page 43
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 43/135
book: Introduction to Optical Mineralogy, nd !d" by I.7. Gesse): garis
putus-putus untuk batuan $ulkanik dan garis tegas untuk batuan plutonikatau metamorfik.
*ambar <. embaran albit pada plagioklas
,. truktur 8oning dala% Plagioklas
ecara normal, suatu mineral yang terbentuk secara sempurna tanpa
adanya gangguan percepatan, akan membentuk sistem kristal dengan bentuk
mineral yang sempurna homogen. truktur 2oning adalah struktur mineral
(biasanya plagioklas) yang dari luar ke dalam (inti mineral) ter&adi gradasional
komposisi dari mineral plagioklas kaya An ke mineral plagioklas kaya Ab. Ada
tiga &enis struktur 2oning, yaitu #everse $oning, Oscillatory $oning,
%iscontinuous $oning, &ector $oning dan 'atchy $oning .
+. Fe$erse 2oning (2oning terbalik) tersusun atas mineral yang makin ke
dalam (inti) makin kaya An-.
3. =scillatory oning@ 2oning yang terbentuk dari osilasi repetitif bersekala
halus, antara +-3 sampai 35-3? mol T An.<. 7iscontinuous oning@ suatu runtunan 2ona-2ona lembut yang konsentris
(secara tak-menerus) dengan komposisi mol T An berubah (+5-<5 mol T
An) dari inti ke luar rim.
9. ector oning@ 2oning yang terletak pada tepian-tepian orientasi
kristalografi dengan komposisi yang berbeda pada masing-masing
sektornya.
Page 44
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 44/135
?. Patchy oning@ 2oning secara lokal dalam beberapa bagian mineral, tanpa
mengikuti sistem kristalografinya.
a. Fe$erse 2oning b. Fe$erse 2oning dan sector 2oning
c. ektor 2oning
*ambar <0. eberapa contoh struktur 2oning pada mineral plagioklas
II.-. i$at "&tis Pada Un+ontinous 'or% Bia9ial
A. Mineral Biaksial dan Uniaksial
ecara umum, ada dua &enis mineral di alam, yaitu biaksial dan
uniaksial. Mineral-mineral biaksial adalah suatu mineral yang memiliki duasumbu optis dan tiga indeks bias utama@ yaitu monoklin, triklin dan ortorhombik.
#a"annya biaksial adalah uniaksial, yaitu mineral yang memiliki satu sumbu
optis, seperti tetragonal dan heksagonal. Mineral-mineral yang termasuk ke dalam
kelompok mineral biaksial adalah =li$in@ Piroksen )"rto&iroksen dan
lino&iroksen*: Amphibole (ornblenda dan Actinolit)@ Mika (iotit, musko$it,
chlorit) dan %eldspar (Plagioklas, Microclin, orthoclas dan sanidin). Mineral-
Page 45
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 45/135
mineral yang termasuk kelompok uniaksial adalah Apatit, alsit, Gephelin,
uarsa, !ourmalin, irkonB. Mineral "liin
(a) omposisi imia
- !erdiri dari tiga mineral dengan komposisi
kimia:
• 'orsterite D Mg3i=9
• "liine )0r/solite* D (Mg,%e)3i=9
• 'a/alite D %e3i=9- =li$in &arang B tidak pernah ditemukan dalam batuan beku
intermediet.
- Mineral (ephroite (Mn3i=9), merupakan seri %orsterite.
o%&osisi5 Magnesium iron silicate, seri magnesium 'orsterite, seri
menengah 0r/solite), dan seri fero 'a/alite.
(b) ifat-ifat %isik
- ;arna5 hi&au-oli$, kuning-hi&au, hi&au terang, hi&au, hi&au-coklat, abu-abu
- Pertu%,uan dan ,entuk kristal5 ortoro%,ik ,
prismatik. 7itemukan sebagai butiran, dalam agregat padatan dan massa yang
terrekahkan.
- Trans&aransi !ransparan sampai translucent
- &e+i$i+ #rait/ <,3 Y 9,3
- Luster ;itreous- Belaan 3,+ @ <,+- membentuk sudut 05[ @ pecahan:
Conchoidal
- Pe+aan rittle
Ma+a% ,atuan /ang %engandung oliin5
• Peridotit Y hi&au-transparant
• 0r/solite Y kuning-kuning kehi&auan oli$in disebut batu oli$in.
• Dunite Y masif, massa butiran =li$in, diklasifikasikan sebagai batuan.
Page 46
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 46/135
• "liinoid Y terbentuk dari meteorit
• Dala% kelo%&ok mineral silikat dan nesosilikat• #arut dalam asam Cl
<ang ,eru,ungan dengan "liin
• erena secara fisik memiliki sifat dan kenampakan yang sama,
kelompok oli$in sering hanya disebut V=li$in sa&a.
• =li$in sangat melimpah di alam, tetapi hanya ditemukan sebagai mineral
yang hanya dapat diamati di ba"ah mikroskop.
• Pe%,eda dengan %ineral lain:Tour%aline Y lingkungannya berbeda
A&atite Y lebih lunak (?)
#arnet Y ditemukan dalam kristal yang berbeda, belahan tidak ada
;ille%ite - fluoresce hi&au
• Biasan/a dite%ukan dengan5 %eldspar, erpentin, orenblenda,
Augite, pinel, 7iopsid, Chromite, %e-nikel
Ti&e Lokasin/a5+. Peridotit =li$in dari t. 'ohns /sland (ebirget), #aut Merah (Mesir),
Mogok (Myanmar), urma@ oppat, ohistan, Pakistan@ Pegunungan 8ral
(Fussia)@ narum, Gor"ay@ Mt. ;esu$ius (/taly)@ dan daerah ifel ('erman)
3. an Carlos (an Carlos /ndian Feser$ation), *ila dan *raham, Ari2ona.
<. utiran yang lebih besar di&umpai di %ort 7efiance (uell Park dan *arnet
Fidge),
)+* lasifikasi =li$in• Merupakan mineral &enis =rthosilikat Y i=9
• Fumus kimia umum Y (Mg,%e)3i=9
• !erdiri dari 3 kelompok yaiti %orsterite Y Mg3i=9 dan %ayalit Y %e3i=9
• Pembentukannya di alam mengikuti diagram fasa.
• 7itemukan dalam basalt dan gabbro, serta dalam batuan metamorf
ekui$alennya terutama batuan ultramafik dan marmer
Page 47
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 47/135
• !eralterasi men&adi serpentin
• arena komposisi oli$in ber$ariasi, maka sifat fisik dan optisnya pun &uga berbeda
*ambar 95. 7iagram fasa pembentukan oli$in
)d* ifat =ptik =li$in secara 8mum
• Felief tinggi
• Iarna interference-nya menengah-kuat
• Pecahan irregular
• !idak ada belahan• Pada batuan plutonik di&umpai sebagai butiran anhedral
• 7alam batuan $ulkanik di&umpai berbentuk euhedral
• elahan sangat buruk, tidak terlihat pada sayatan tipis sehingga
tidak dapat menghubungkannya dengan sumbu indikatrik kristalografinya
• Indeks re$raksi5
%orsterit %ayalit
n\ +.1<1 +.3>
n] +.1?+ +.10
n^ +.110 +.>3
Bire$ringen+e antara 5,5<< to 5,5?<
udut 3; ber$ariasi 91 sampai 0H, kadang-kadang biaksial positif
(3;O05H) atau negatif (3;E05H)
Page 48
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 48/135
*ambar 9+. =li$in dalam sayatan tipis pada posisi nikol silang dan "arna %-nya
i$at "&tis 'a/alit• !idak ber"arna
• Pleokroisme
• erbutir membantal
• Merupakan oli$in kaya %e
• D D kuning
• 4 D orange, kuning dan kuning kemerahan
*ambar 93. %ayalit dalam sayatan tipis pada posisi nikol silang dan "arna %-nya0. i$at(i$at "&tis Piroksen
)a* i$at u%u%
• Merupakan mineral inosilikat ( single chain) Y i3=1
• Memiliki dua kelompok besar, yaitu =rthopiroksen
(=rthorhombik@ Piroksen miskin Ca) dan linopiroksen (Monoklinik@
Piroksen kaya Ca)
Page 49
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 49/135
• eduanya memiliki sifat fisik, optis, kimia dan lingkungan
pembentukan yang berbedalasi$ikasi Piroksen didasarkan &ada kandungan 0a= Mg dan 'e(
n/a e+ara tektonik5
• Piroksen kaya Ca melimpah pada batuan-batuan Ca-alkalin
• Piroksen kaya Ca dan Mg melimpah pada batuan-batuan alkalin
• Piroksen kaya %e melimpah pada batuan-batuan toleeitik
*ambar 9<. 7iagram klasifikasi mineral piroksen berdasarkan kandungan Ca, %e dan Mg
1. "rto&iroksen ("P>
• %ormula umum Y (Mg,%e)3i3=1 !erdiri dari dua anggota besar : nstatit Y
Mgi=< dan =rthoferrosilit Y %ei=<
• 7i alam, op6 adalah campuran dari dua $ariabel komposisi sifat optis:
Bire$ringen+e ber$ariasi 5,55> sampai 5,535 dan Indeks ,ias5
n =%s
n\ +,190 +,>1
n] +,1?< +,>>5
Page 50
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 50/135
n^ +,1?> +,>
• udut 3; ber$ariasi dari ?5 - +<3H, tergantung padakomposisinya, &adi sifat optisnnya men&adi negatif (3;O05H) atau positif
(3;E05H), namun secara umum negatif
*ambar 99. lasifikasi =rtopiroksen berdasarkan dera&ad kristalisasinya
Bentuk ristal
• uhedral biasanya prismatik gemuk
Page 51
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 51/135
• 'ika disayat memotong sumbu c memiliki 9 atau sisi dengan
belahan dua arah membentuk sudut 05H• 'ika disayat meman&ang se&a&ar sumbu c memiliki belahan searah
a/atan %e%otong su%,u + %e%&erliatkan5 dua ,elaan ?@ dan
&e%ada%an si%etri.
Page 52
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 52/135
Page 53
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 53/135
*ambar 9?. entuk kristal dan belahan mineral =rtopiroksen
;arna dan Pleo+rois%e
• adang lemah "arna Y pink salmon sampai hi&au
• Miskin n tak ber"arna, tetapi dengan penambahan %e, "arnanya
men&adi ber$ariasi
• =P kaya %e pleochroisme
D pink, coklat dan kuning pucat
Page 54
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 54/135
4 D krem-coklat muda, kuning, kuning pinky
D hi&au muda dan hi&au keabu-abuan
*ambar 91. irefringen mineral =rtopiroksen kaya %e (pinky)
Belaan dan Pe+aan
• ayatan yang dipotong parallel terhadap sumbu C akan
menun&ukkan belahan searah:
'ika belahan parallel terhadap polar ba"ah maka "arnanya hi&au 'ika belahan memotong polar ba"ah "arnanya pink
• ayatan yang dipotong memotong sumbu C ---- belahan dua arah
membentuk sudut 05H
Page 55
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 55/135
*ambar 9>. elahan dan pecahan mineral =rtopiroksen
i$at "&tis "rto&iroksen
• Iarna interference lemah
• Pemadaman parallel
• Pleochroisme lemah hi&au pucat
• % tinggi 3; sudut O>?H
• Menun&ukkan sifat optis negatif
2. lino(Piroksen
• omposisi kimia: Ai3=1
Mineral A B
7iopside Ca3J Mg3J
edenbergite Ca3J %e3J
'adeite GaJ Al<J
Acmite GaJ %e<J
podumene #iJ Al<J
#e$otong s%$b% a #e$otong s%$b% b#e$otong s%$b% c
Page 56
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 56/135
• Melimpah pada batuan beku ultra basa dan batuan metamorf tingkat
menengah-tinggi
*ambar 9. Iarna interference, pleokroisme dan birefringence Pigeonit
(klinopiroksen miskin Ca)
D. i$at(i$at "&tis A%$i,ol
)a* i$at "&tis
• Iarna pleokrosime: sangat &elas, hi&au se&uk, kuning-hi&au, biru-hi&au,
coklat
D kuning cerah, hi&au cerah kekuningan, biru cerah kehi&auan
4 D hi&au, hi&au kekuningan, hi&au keabu-abuan, coklat
D hi&au gelap, hi&au gelap kebiruan, h&au gelap keabu-abuan, coklat gelap
• entuk: prismatik pan&ang sampai men&arum, dengan 9 atau 1 sisi dan
sudut belahan ?1 dan +39H, berbentuk butiran anhedral irregular
• Felief F/: Menengah sampai tinggi
nα D +,15-+,>5
nβ D +,1+-+,>+
nγ D +,13-+,><
• 7i&umpai dalam bentuk fenokris uhedral
• elahan pada ++5Q dengan sudut ?1-+39H
• irefringence 5.5+9-5.5<9
• /nterference biasanya orde + atas atau orde 3 ba"ah
Page 57
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 57/135
• embaran: sederhana dan lamellar pada +55Q tetapi tidak umum
• ifat optis 3; bia6ial positif atau negatif <? - +<5H• =rientasi optis _a D J< sampai -+0H, 4 D b, _c D J+3 sampai
J<9H, bidang optis D (5+5)
• ayatan se&a&ar sumbu c memiliki pemadaman simetris: slo" ray
parallel terhadap pan&ang diagonal antara belahan, sayatan longitudinal: length
slo"
• Alterasi: dapat teralterasi men&adi biotit, chlorite atau mineral
silikat %e-Mg yang lainelimpahan: dalam batuan beku, metamof dansediment
• entuk pembeda: belahan dan bentuk mineral membutir,
pemadaman miring dan pleochroisme
),* lasi$ikasi A%$i,ol
• !erdiri dari dua kelompok, yaitu : =rthoamfibol dan linoamfibol
• ama dengan piroksen, keduanya memiliki susunan rantai silica
tetrahedra, bedanya : Piroksen memliki susunan rantai tunggal dan Amfibol bersusunan ganda meman&ang ` sumbu c
• Memperlihatkan susunan komposisi berangsur yang mempengaruhi
sifat optisnya
• 'e(Mg A%$i,ol yaitu : Anthophyllite (=) (Mg,%e)>i=33(= )3,
*edrite (=) (Mg,%e)?Al3 (Al3i1)=33(= )3, Cummingtonite-grunerite (M)
(%e, Mg)>i=33(= )3
• 0a(A%$i,ol )M* yaitu :!remolite-actinolite
Ca3(Mg,%e3J)?i=33(=)3, ornblende (Ga,)5-
+Ca3(Mg,%e3J,%e<J,Al)?(i,Al)=33(=)3, =6yhornblende, (Ga,)5-
+Ca3(Mg,%e3J,%e<J,Al)?(i,Al)=33(=,=)3, aersutite
GaCa3(Mg,%e3J)9!ii1Al3=33(=)3
• Na(0a(A%$i,ol )M* yaitu : atophorite Ga(Ga,Ca)
(Mg,%e3J,%e<J,Al)?(i>Al=33(=)3, Fichertite Ga(Ga,Ca)
(Mg,%e3J)?i=33(=)3
Page 58
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 58/135
• Na(A%$i,ol )M* yaitu : *laucophane
Ga3(Mg,%e3J)<Al3i=33(=)3, Fiebeckite Ga3(Mg,%e3J)<%e<J• 2i"22)"H*2 yaitu : Arfedsonite-eckermanite
GaGa3(Mg,%e3J)9(%e<J,Al)i=33(=)3
i$at "&tis ristal A%$i,ol se+ara U%u%
• Orthorombik
Anthophyllite (Mg,%e)>i=33(= )3
7i&umpai dalam batuan metamorf ekui$alen dengan basaltik
arena orthorombik maka pemadamannya pada sayatan meman&ang(se&a&ar sumbu c)
'enis amfibol yang lain bersistem monoklinik dengan pemadaman
miring pada sayatan se&a&ar sumbu c
• Amfibol Monoklinik
Paling banyak di&umpai di alam
8mumnya memiliki sifat optis negatif
!erdiri dari dua kelompok: !remolite Ca3Mg?i=33(=)3 -
Actinolite Ca3%e?i=33(=)3 dan orenblenda (paling banyak
di&umpai) Ca3(Mg,%e,Al)?i=33(=)3
eanekaragaman komposisi menyebabkan sifat optisnya ber$ariasi.
i$at 'isik Horen,lende
Indeks !e$rasi 5
• n\ D +.15 - +.>5
• n] D +.1+ - +.>+
• n^ D +.13 - +.><
!elie$= Bire$ringen+e= Inter$eren+e )Perla%,atan* 5
• Felief sedang sampai tinggi
• irefringence 5.5+9-5.5<9
• Iarna /nterference orange orde + sampai orange orde 3 Y dan orde <
ba"ah
Page 59
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 59/135
• Iarna /nterference rata-rata biru kehi&auan orde 3
i$at "&tis lain 5• iaksial positif atau negatif
• udut 3; ber$ariasi <?-+<5H, tergantung pada komposisinya
• 8mumnya 3; D ?3 - ?H secara optis negatif
;arna
• orenblenda dibedakan dari mineral lainnya oleh perbedaan "arna dan
sifat pleokroisme dalam sayatan tipis. Memiliki garis tepi hi&au, kuning-hi&au,
biru-hi&au, biru-kuning dan coklat.• Pleokroisme: uat pada
4 2
kuning-hi&au
Coklat pucat
Coklat-kehi&auan
oli$e-hi&au
Coklat kemerahan
Coklat kemerahan
hi&au tua
Merah-coklat
Merah-coklatDite%ukan se,agai 5
• ristal berbentuk prismatik ramping hingga membilah
• Memiliki 9 atau 1 sisi melintang, sudut belahan ?1 dan +39H
• ering ditemukan sebagai butian anhedral irregular
iste% ristal 5
• Monoklinik
• =rientasi optis:
•>_a D J< sampai -+0H
• < D b
• 8_c D J+3 sampai J<0H
• "AP pada 5+5
Bentuk ristal
• Pada arah sayatan memotong sumbu c memiliki pemadaman
simetri, rambat cahaya lambat pada terhadap pan&ang diagonal antar
belahannya
Page 60
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 60/135
• ayatan meman&ang length slo", sudut pemadaman _c biasanya
digunakan untuk memerikan hornblende•
*ambar 90. entuk kristal dan sudut belahan mineral horenblenda, disayat se&a&ar
sumbu b, sumbu a dan sumbu c
i$at o&tis Horen,lende
Di&otong ` sumbu c:
• Memiliki 9-1 sisi• Memiliki 3 belahan pada ?1-+39H
• Pemadaman simetri
*ambar ?5. ifat optis mineral horenblenda, disayat tegak lurus sumbu c
Di&otong nor%al CC s,.+ 5
• Memiliki + belahan
Page 61
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 61/135
• Pemadaman miring
• Iarna interference maksimum• ifat =ptis: Gormal 8_+ D J+3-<9H
*ambar ?+. ifat optis mineral horenblenda, disayatse&a&ar sumbu c
Di&otong s,. a
• Pemadaman parallel
• U 6a
*ambar ?3. ifat optis mineral horenblenda, disayat tegak lurus sumbu a
i$at Lain
Alterasi 5
Page 62
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 62/135
• 7apat teralterasi men&adi biotit, chlorite or silikat %e-Mg yang lain
Li%&aan Pada 5• atuan beku (granit, gabbro, syenit ultramafik)
• atuan metamorfik
• adir sebagai mineral asal primer maupun sekunder
0iri kusus C &e%,eda %ineral lain 5
• Mirip dengan klinopiroksen memiliki 3 belahan miring
• entuknya butiran
• Pemadaman miring
• Pleokroisme
*ambar ?<. Iarna interference, pleokroisme dan birefringence orenblenda
(Amfibol Monoklinik)
II.. i$at "&tis Mineral(Mineral Biaksial Mika Dan
'elds&ar
A. elo%&ok Mineral Mika
!erdiri dari iotite 3(Mg,%e)3Ali<=+5(=,=,%)3, musco$ite
Al3(Ali<=+5)(=,)3 dan chlorite
(Mg,%e,Al)<(i,Al)9=+5(=)3Z(Mg,%e,Al)<(=)
Page 63
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 63/135
mineral ini merupakan mineral &enis filosilikat yaitu ilikat berlembar i:= D 3:?
dan erbentuk tetrahedra dengan mengikat < o6ygen yang menghasilkanlembaran 37.
1. i$at "&tis Biotit
usunan ki%ia 5 3(Mg,%e)3Ali<=+5(=,=,%)3
• omposisi yang ber$ariasi D sifat optis dan fisik yang ber$ariasi pula
Indeks re$raksi 5• n\ D +.?33 - +.13?
• n] D +.?9 - +.1>3
• n^ D +.?90 - +.101
!elie$ 5
• Fendah pada sayatan tipis dan, &ika kaya Mg
;arna Bire$ringen+e dan Inter$eren+e 5
Page 64
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 64/135
• 5.5<-5.5>
• ingga orde < atau 9, "arna kuat mineral dapat menutupi "arnainterference-nya
;arna dan &leokrois%e 5
• er$ariasi dari coklat, coklat kemerahan, merah dan hi&au
• Pleokroisme kuat pada D 4 O .
• Pada bentuk butiran membentuk "arna yang lebih gelap pada belahan
polar ba"ah
• Iarna dapat mengacaukan "arna interference-nya
*ambar ?9. ifat optis biotit ("arna interference) tegak lurus sumbu C (atas) dan se&a&ar
sumbu C (ba"ah) pada sayatan tipis.
"rientasi "&tis 5
• Pemadaman parallel atau mendekati parallel, dengan sudut pemadaman
maksimum beberapa dera&ad
• elahan searah length slow
Bentuk kristal dan ,elaan 5
• ristal euhedral crystals sampai butiran anhedral
Page 65
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 65/135
• elahan tabular parallel pada 55+, meman&ang se&a&ar 55+
• Pada sayatan yang dipotong memotong sumbu c berbentuk he6agonal
*ambar ??. entuk kristal dan belahan mineral biotit.
2. i$at "&tis Muskoit
• usunan kimia : Al3(Ali<=+5)(=,)3@ untuk dapat diganti dengan
Ga, Fb@ untuk Al dapat disubstitutsi dengan Mg, %e, Mn ----- $ariasi
komposisi Y $ariasi sifat optis
• /ndeks refraksi:
n\ D +.??3 - +.?5
n] D +.?3 - +.135
n^ D +.?> - +.13<
Page 66
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 66/135
• Felief: positif sedang
• irefringence: 5.5<1-5.590• Colour: tidak ber"arna dan Pleokroisme: tidak pleokroisme
• Iarna /nterference: biru dan hi&au hidup orde 3
• *ambaran /nterference biaksial, tanda optis 3; negatif <5-9>H
• entuk : serpih mika atau tablet dengan tepian irregular
• elahan: sempurna pada 55+Q
• =rientasi =ptis: pemadaman parallel, belahan searah length slow
*ambar ?1. entuk kristal dan belahan mineral musko$it.
*ambar ?>. ifat optis musko$it pada nikol silang
Li%&aan 5
• egala &enis batuan metamorf, batuan beku felsik dan sebagai butiran
detritus pada batuan sediment
PemadamanMuskovit
Page 67
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 67/135
• Alterasi: tidak teralterasi
B. elo%&ok 'elds&arAlkali %eldspars terbagi atas < &enis mineral yaitu Microcline Y
!riclinic, =rthoclase YMonoclinic, anidine YMonoclinic. emuanya memiliki
komposisi kimia yang sama Ali<= yang eberapa mengalami substitusi
dengan Ga dan Ca hingga ? mole T dan ini, terdapat mineral baru yaitu
Anorthoclase, gabungan antara albite dan orthoclase (,Ga)Ali<=.
*ambar ?. lasifikasi mineral feldspar didasarkan pada kandungan unsur kalium dan
posisi -feldspar dari mineral-mineral feldspar lainnya.
i$at "&tis 'elds&ar 5
• Indeks !e$raksi: emuanya memiliki indek refraksi sama:
n\ D +.?+9 - +.?31
n] D +.?+ - +.?<5
n^ D +.?3+ - +.?<<
• !elie$ renda negati$
• i$at(si$at o&tis 5
emuanya tak-ber"arna dan non-pleochroic
irefringence rendah, "arna interference maksimal putih orde +
emuanya bia6ial negatif, $ariabel 3;
Page 68
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 68/135
• Li%&aan 5
Microcline melimpah pada batuan plutonik: granitik, granodiorit, syenit@tidak di&umpai dalam batuan $ulkanik
=rthoclase melimpah pada batuan beku plutonik granitik, biasanya pada
batuan intrusi dangkal
anidin banyak di&umpai dalam batuan $ulkanik riolitik dan trakitik
• elahan: semuanya memiliki dua belahan
+ sempurna bidang 55+
+ bagus bidang 5+5 Microcline: 55+_5+5 D 05H 9+
=rthoclase, sanidine: 55+_5+5 D 05H
ering di&umpai tekstur:
Perthite - eksolusi lamellae Albit dalam -%eldspar.
Anti-perthite - e6solusi lamellae -spar dalam albit.
Perbedaan mencolok masing-masing Alkali feldspar adalah pada susunan
i dan Al dalam bidang tetrahedral
1* Mi+ro+line
• !riklinik
• 7icirikan oleh sifat pola kembaran menetak B melintang (tartan plaid)
• idang optis hampir ` bidang 5+5
• ifat optis negatif 3; D 1?-H,
*ambar ?0. ifat optis mineral mikroklin dalam sayatan tipis
2* "rtoklas
• Monoclinic
Page 69
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 69/135
• ifat optis negatif dengan 3; D 95-U>5H@
• idang optis ` pada 5+5.
*ambar 15. entuk kristal dan belahan mineral ortoklas.
*ambar 1+. =rtoklas pada nikol silang
3* anidin• Monoklinik
• i$at o&tis negati$= 2> ( @ ( 7@
• Bidang o&tisF&ada @1@
• anidine sudut tinggi5 %onoklin o&tis negati$ 2> @ ( 7- dan ,idang
o&tis &ada @1@
Page 70
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 70/135
*ambar 13. entuk kristal dan belahan mineral sanidin.
*ambar 1<. anidin pada nikol silang
Page 71
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 71/135
BAB III
PET!"#!A'I
III.1. Dasar Teori Petrogra$i
Petrografi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempela&ari
tentang analisis batuan secara mikroskopis dan merupakan suatu metode yang
sangat mendasar untuk mendukng pembela&aran dalam menganalisis data geologi.7alam mempela&ari petrografi mahasis"a dapat mengetahui dan
memerikan batuan beku, batuan gunungapai ($ulkanik), batuan sedimen dan
batuan metamorf. 7an untuk memahami asosiasi mineral, proses pembentukan
dan petrogenesis limpahamnya pada batuan beku (asam, intermediet dan basah),
batuan gunungapai ($ulkanik), batuan sedimen dan batuan metamorf.
III.2. Batuan Bekuatuan beku adalah batuan yang ter&adi dari pembekuan larutan silikat
cair, pi&ar, yang dikenal dengan magma. Penggolongan batuan beku dapat
didasarkan pada ketiga patokan utama yaitu berdasarkan genetik batuan, senya"a
kimia yang terkandung, dan susunan mineraloginya.
Pembagian yang didasarkan pada genetik atau tempat ter&adinya batuan
beku dapat dibagi atas :
Page 72
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 72/135
a. atuan ekstrusif, terdiri dari semua material yang dikeluarkan
kepermukaan bumi baik didarat maupun diba"ah permukaan laut.Material ini mendingin dengan cepat, ada yang bersifat encer atau bersifat
kental dan panas, bisa disebut la$a.
,. atuan intrusif sangat berbeda dengan batuan ekstrusif. !iga prinsip tipe
bentuk intrusif batuan beku berdasarkan bentuk dasar dan geometri
adalah :
• entuk tidak beraturan pada umumnya diskordan dan biasanya
memiliki bentuk yang &elas dipermukaan (batholite dan stoc) ).
• /ntrusi berbentuk tabular, terdiri dari dua bentuk berbeda yang
mempunyai bentuk diskordan dan disebut korokBdyke, dan yang
berbentuk konkordan diantaranya sill dan lakolit.
• !ipe ketiga dari intrusif relatif memiliki tubuh yang kecil. entuk
khas dari group ini adalah intrusif silinder atau pipa.
Pengertian Mag%a 5
Magma adalah cairan atau larutan silikat pi&ar yang terbentuk secara alamiah
bersifat mobile, bersuhu antara 055H-+355H atau lebih dan berasal dari kerak bumi
bagian ba"ah atau selubung bumi bagian atas (%.%.*rotus, +0>9@ !umer dan
;erhoogen +015, . Iilliams, +013).
unsen (+0?+, I.!. uang) mempunyai pendapat bah"a ada dua &enis
magma primer yaitu basaltis dan granites, dan batuan beku merupakan hasil
campuran dari dua magma ini yang kemudian mempunyai komposisi lain.
7ally +0<<, Iinkler (;ide I.!. uang, +013) berpendapat lain yaitu
magma asli (primer) adalah bersifat basa yang selan&utnya akan mengalami proses
diferensiasi men&adi magma bersifat lain. Magma basa bersifat encer ($iskositas
rendah) kandungan unsur kimia berat, kadar J, =- dan gas tinggi sedangkan
magma asam sebaliknya.
Eolusi Mag%a 5
ekurang-kurangnya genesa batuan beku, $ulkanik maupun plutonik ditin&au
dari tiga aspek yaitu :
Page 73
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 73/135
• %aktor yang memerikan bagaimana dan dimana larutan bergenerasi
didalam selubung atau pada kerak bumi bagian ba"ah.• ondisi yang berpengaruh terhadap larutan se"aktu naik ke permukaan.
• Proses-proses didekat permukaan yang menyempurnakan generasi.
Magma dapat berubah men&adi magma yang bersifat lain oleh proses-
proses sebagai berikut :
• ibridisasi adalah pembentukan magma yang baru karena percampuran
dua magma yang berlainan &enisnya.
• inteksis adalah pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan samping.
• Anateksis adalah proses pembentukan magma dari peleburan batuan pada
kedalaman yang sangat besar.
7ari magma dengan kondisi tertentu ini selan&utnya mengalami
diferensiasi magmatik. 7iferensiasi magmatik ini meliputi semua proses yang
mengubah magma dari keadaan a"al yang homogen dalam skala besar men&adi
masa batuan beku dengan komposisi yang berbeda.!eaksi Boen seri dari %ineral uta%a &e%,entuk ,atuan ,eku 5
eri reaksi bo"en merupakan suatu skema yang menun&ukkan urutan
kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.
Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalan dua golongan besar yaitu :
• *olongan mineral hitam atau mafic mineral.
• *olongan mineral putih atau felsik mineral.
7alam proses pendinginan magma dimana itu tidak langsung semuamembeku, tetapi mengalami penurunan temperature secara perlahan bahkan
mungkin cepat. Penurunan temperatur ini disertai mulainya pembentukan dan
pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturnya.
Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperatur telah disusun
oleh o"en. o"en telah membuat sebuah tabel pembentukan mineral dan tabel
tersebut sangat berguna sekali dalam menginterpretasikan mineral-mineral
tersebut.
Page 74
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 74/135
ebelah kiri me"akili mineral mafic, yang pertama kali terbentuk dalam
temperature sangat tinggi adalah oli$ine. Akan tetapi &ika magma tersebut &enuholeh i=3, maka piroksenlah yang terbentuk pertama kali. =li$ine dan piroksen
adalah pasangan Ingcongrunt Melting dimana setelah pembentukannya oli$ine
akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk piroksen. !emperatur menurun
terus dan pembentukan mineral ber&alan sesuai dengan temperaturnya. Mineral
yang terakhir terbentuk adalah biotite, ia terbentuk dalam temperatur yang rendah.
Mineral disebelah kanan di"akili oleh mineral kelompok plagioklas,
karena mineral ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. Anorthite adalah
mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat
pada batuan beku basa seperti *abro atau asalt. Andesite terbentuk pada suhu
menengah dan terdapat pada batuan beku 7iorit atau Andesit. edangkan mineral
yang terbentuk pada suhu rendah adalah albite, mineral ini banyak tersebar pada
batuan asam seperti *ranit atau Fyolite. Feaksi berubahnya komposisi Plagioklas
ini merupakan deret Solid!Solution yang merupakan reaksi kontinu, artinya
kristalisasi Plagioklas Ca-Plagioklas Ga, &ika reaksi setimbang akan ber&alan
menerus. 7alam hal ini anorthite adalah &enis plagioklas yang kaya Ca, sering
disebut Calcic Plagioklas, sedangkan albite adalah Plahioklas kaya Ga (odic
plagioklasBAlkali Plagioklas). #ihat tabel I.!. uang bagian ba"ah.
Mineral sebelah kanan dan kiri bertemu pada mineral potassium %eldspar
dan mineral-mineral Musco$ite dan terakhir sekali mineral "arsa, maka mineral
k"arsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral %elsik atau
Mafic dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang
sangat tidak stabil dan mudah sekali berubah men&adi mineral lain.III.2.1. Dasar Teori Batuan Beku
atuan beku adalah batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan magma.
arena hasil pembekuan, maka ada unsur kristalisasi material penyusunnya.
omposisi mineral yang menyusunnya merupakan kristalisasi dari unsur-unsur
secara kimia"i, sehingga bentuk kristalnya mencirikan intensitas kristalisasinya.
7idasarkan atas lokasi ter&adinya pembekuan, batuan beku
dikelompokkan men&adi dua yaitu betuan beku intrusif dan batuan beku ekstrusif
Page 75
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 75/135
(la$a). Pembekuan batuan beku intrusif ter&adi di dalam bumi sebagai batuan
plutonik@ sedangkan batuan beku ekstrusif membeku di permukaan bumi berupaaliran la$a, sebagai bagian dari kegiatan gunung api. atuan beku intrusif, antara
lain berupa batholith, stock (korok), sill, dike (gang) dan lakolith dan lapolith
(*ambar ;.+). arena pembekuannya di dalam, batuan beku intrusif memiliki
kecenderungan tersusun atas mineral-mineral yang tingkat kristalisasinya lebih
sempurna dibandingkan dengan batuan beku ekstrusi. 7engan demikian,
kebanyakan batuan beku intrusi dalam (plutonik), seperti intrusi batolith,
bertekstur fanerik, sehingga tidak membutuhkan pengamatan mikroskopis lagi.
atuan beku hasil intrusi dangkal seperti korok gunung api (stock), gang (dike),
sill, lakolith dan lapolith umumnya memiliki tekstur halus karena sangat dekat
dengan permukaan.
*ambar 19. Macam-macam morfometri intrusi batuan beku, yaitu batholith, stock, sill
dan dike
Page 76
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 76/135
'enis dan sifat batuan beku ditentukan dari tipe magmanya. !ipe magma
tergantung dari komposisi kimia magma. omposisi kimia magma dikontrol darilimpahan unsur-unsur dalam bumi, yaitu i, Al, %e, Ca, Mg, , Ga, , dan = yang
mencapai hingga 00,0T. emua unsur yang berhubungan dengan oksigen (=)
disebut sebagai oksida, i=3 adalah salah satunya. ifat dan &enis batuan beku
dapat ditentukan dengan didasarkan pada kandungan i=3 (!abel +).
!abel +. !ipe batuan beku dan sifat-sifatnya (Gelson, 355<)
!ipe
Magma
atuan
;ulkanik
atuan
Plutonikomposisi imia uhu ekentalan
andungan
*as
asaltic asalt *abbro
i=3 9?-?? T:
%e, Mg, Ca
tinggi,
dan Ga rendah
+555 -
+355 oCFendah Fendah
Andesitic Andesit 7iorit
i=3 ??-1? T,
%e, Mg, Ca, Ga,
sedang
55 - +555
oC/ntermediat /ntermediat
Fhyolitic Fhyolit *ranit
i=3 1?->? T,%e, Mg, Ca
rendah,
dan Ga tinggi
1?5 - 55oC
!inggi !inggi
Menurut keterdapatannya, berdasarkan tatanan tektonik dan posisi
pembekuannya (!abel 3), batuan beku diklasifikasikan sebagai batuan intrusi
plutonik (dalam) berupa granit, syenit, diorit dan gabro. /ntrusi dangkal yaitudasit, andesit, basaltik andesitik, riolit, dan batuan gunung api (ekstrusi: riolit, la$a
andesit, la$a basal.
!abel 3. lasifikasi batuan beku berdasarkan letak B keterdapatannya.
Page 77
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 77/135
eterdapatannya Asam /ntermediet asa
Plutonik (intrusi) *ranit, yenit 7iorit *abro
intrusi dangkal 7asit - Fiodasit Andesitasaltik-
andesitik
;ulkanik:
7engan
!atanan
tektonik
usur magmatik Fiolitik Andesitik asaltik
elakang busur !rakitik !rakitik asalt trakitik
Mid oceanic
ridges
- - #a$a basalt
erdasarkan komposisi mineralnya, batuan beku dapat dikelompokkan
men&adi tiga, tergantung dari persentase mineral mafik dan felsiknya. ecara
umum, limpahan mineral di dalam batuan, akan mengikuti aturan reaksi o"en.
anya mineral-mineral dengan dera&ad kristalisasi tertentu dan suhu kristalisasi
yang relatif sama yang dapat hadir bersama-sama.
!abel <. o"en reaction series yang berhubungan dengan kristalisasi
mineral penyusun dalam batuan beku
Page 78
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 78/135
III.2.2. truktur Dan Tekstur Batuan Beku
A. truktur Batuan Beku
• Masif: padat dan ketat@ tidak menun&ukkan adanya lubang-lubang
keluarnya gas@ di&umpai pada batuan intrusi dalam, inti intrusi dangkal dan inti
la$a@ Ct: granit, diorit, gabro dan inti andesit
• koria: di&umpai lubang-lubang keluarnya gas dengan susunan yang tidak
teratur@ di&umpai pada bagian luar batuan ekstrusi dan intrusi dangkal,
terutama batuan $ulkanik andesitik-basaltik@ Ct: andesit dan basalt
• ;esikuler: di&umpai lubang-lubang keluarnya gas dengan susunan teratur@
di&umpai pada batuan ekstrusi riolitik atau batuan beku berafinitas
intermediet-asam.
• Amigdaloidal: di&umpai lubang-lubang keluarnya gas, tetapi telah terisi
oleh mineral lain seperti kuarsa dan kalsit@ di&umpai pada batuan $ulkanik
trakitik@ Ct: trakiandesit dan andesit
Page 79
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 79/135
*ambar 1?. truktur batuan beku masif@ terbentuk karena daya ikat masing-masing
mineral sangat kuat, contoh pada granodiorit dengan komposisi mineral plagioklas
berdiameter O+ mm (gambar atas) dan granit (gambar ba"ah) dengan komposisi kuarsa
dan ortoklas anhedral dengan diameter O+ mm
rongga
rongga
rongga
rongga
rongga
rongga
Page 80
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 80/135
Page 81
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 81/135
!ekstur khusus - Perthit-perlitik
oning pada plagioklas,
tumbuh bersama antara
mineral mafik dan
plagioklas dan intersertal
a. Tekstur trakitik
• 7icirikan oleh susunan tekstur batuan beku dengan kenampakan adanya
orientasi mineral ---- arah orientasi adalah arah aliran• erkembang pada batuan ekstrusi B la$a, intrusi dangkal seperti dike dan
sill
• *ambar 1?. adalah tekstur trakitik batuan beku dari intrusi dike trakit di *.
Muria@ gambar kiri: posisi nikol se&a&ar dan gambar kanan: posisi nikol
silang
Page 82
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 82/135
*ambar 1>. !ekstur trakitik pada traki-andesit (intrusi dike di *unung Muria). Arah
orientasi dibentuk oleh mineral-mineral plagioklas. 7i samping tekstur trakitik &uga
masih menun&ukkan tekstur porfiritik dengan fenokris plagioklas dan piroksen orto.
,. Tekstur Interserta
• 4aitu tekstur batuan beku yang ditun&ukkan oleh susunan intersertal antar
kristal plagioklas@ mikrolit plagiklas yang berada di antara B dalam massa
dasar gelas interstitial .
Page 83
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 83/135
*ambar 1. !ekstur intersertal pada diabas@ gambar kiri posisi nikol se&a&ar dan gambar
kanan posisi nikol silang. utiran hitam adalah magnetit
+. Tekstur Por$iritik
• 4aitu tekstur batuan yang dicirikan oleh adanya kristal besar (fenokris)
yang dikelilingi oleh massa dasar kristal yang lebih halus dan gelas
• 'ika massa dasar seluruhnya gelas disebut tekstur $itrophyric .
• 'ika fenokris yang berkelompok dan tumbuh bersama, maka membentuk
tekstur glomeroporphyritic.
*ambar 10. *ambar kiri: !ektur porfiritik pada basalt oli$in porfirik dengan fenokris
oli$in dan glomerocryst oli$in (ungu) dan plagioklas yang tertanam dalam massa dasar
plagioklas dan granular piroksen berdiameter 1 mm (Maui, a"aii). *ambar kanan:
basalt oli$in porfirik yang tersusun atas fenokris oli$in dan glomerocryst oli$in (ungu)
dan plagioklas dalam massa dasar plagioklas intergranular dan piroksen granular
berdiameter 1 mm (Maui, a"aii)
d. Tekstur "$itik 4aitu tekstur batuan beku yang dibentuk oleh mineral plagioklas yang tersusun
secara acak dikelilingi oleh mineral piroksen atau oli$in (*ambar 1>). 'ika
plagioklasnya lebih besar dan dililingi oleh mineral ferromagnesian, maka
membentuk tekstur subofitic (*ambar 1). 7alam suatu batuan yang sama
kadang-kadang di&umpai kedua tekstur tersebut secara bersamaan.
ecara gradasi, kadang-kadang ter&adi perubahan tektur batuan dari
intergranular men&adi subofitik dan ofitik. Perubahan tektur tersebut banyak
Page 84
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 84/135
di&umpai dalam batuan beku basa-ultra basa, contoh basalt. Perubahan tekstur dari
intergranular ke subofitic dalam basalt dihasilkan oleh pendinginan yang sangatcepat, dengan proses nukleasi kristal yang lebih lambat. Perubahan terstur tersebut
banyak di&umpai pada inti batuan diabasik atau doleritik (dike basaltik). 'ika
pendinginannya lebih cepat lagi, maka akan ter&adi tekstur interstitial latit antara
plagioclase men&adi gelas membentuk tekstur intersertal.
*ambar >5. !ekstur ofitik pada doleritik (basal)@ mineral plagioklas dikelilingi oleh
mineral oli$in dan piroksen klino
*ambar >+. !ekstur subofitik pada basal@ mineral plagioklas dikelilingi oleh mineral
feromagnesian yang &uga menun&ukkan tekstur poikilitik
III.2.3. o%&osisi Batuan Beku
omposisi mineral pada batuan beku ditentukan dari komposisi
kimia"inya. 7idasarkan atas komposisi mineral mafik dan felsik yang terkandung
di dalamnya, batuan beku dapat dikelompokkan dalam tiga kelas, yaitu asam,
intermediet dan basa. atuan beku asam tersusun atas mineral felsik lebih dari 3B<
Page 85
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 85/135
bagian@ batuan beku intermediet tersusun atas mineral mafik dan felsik secara
berimbang yaitu felsik dan mafik +B< hingga 3B< secara proporsional@ dan batuan beku basa tersusun atas mineral mafik lebih dari 3B< bagian (!abel ?).
!abel ?. Gama-nama batuan beku baik intrusi, ekstrusi dan batuan gunung api yang
didasarkan atas kandungan mineral mafik dan felsiknya@ mineral-mineral mafik: piroksen
(oli$in, klino- dan ortho-piroksen, amfibol dan biotit) dan mineral-mineral felsik: -
%eldspar, kuarsa
Afinitas batuan Mafik %elsik Gama batuan
/ntrusif kstrusif ;ulkanik
Asam E+B< O3B< *abro, diabas asalt asalt
/ntermediet +B<-3B< +B<-3B< 7iorit Andesit, trakit Andesit, trakit
asa O3B< E+B< *ranit, syenit Fiolit, trakit Fiolit, trakit
omposisi mineral &uga dapat menun&ukkan seri magma asalnya, yaitu
toleeit, kalk-alkalin atau alkalin. atuan-batuan dengan seri magma toleeit
biasanya banyak mengandung mineral rendah Ca, batuan-batuan seri kalk-alkalin
biasanya mengandung mineral tinggi Ca (seperti augit, amfibol dan titanit),
sedangkan batuan seri alkalin banyak mengandung mineral-mineral tinggi
(seperti mineral piroksen klino). !abel 1. menun&ukkan sifat-sifat mineral
penyusun dalam seri batuan toleeit, kalk-alkalin dan alkalin. etiga seri batuan
tersebut hanya dapat terbentuk pada tatanan tektonik yang berbeda@ seri toleeit
berkembang pada 2ona punggungan tengah samudra (M=F)@ seri kalk-alkalin
berkembang dengan baik pada busur magmatik@ dan seri alkalin berkembang pada
tipe gunung api rifting.
!abel 1. !iga tipe seri magmatik batuan beku dengan limpahan mineral penun&uknya
G=FM F/ MA*MA!/
Page 86
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 86/135
!ipe !oleeitik !ipe alk-alkalin !ipe Alkalin=rtopiroksen =rtopiroksen !anpa =rtopiroksen
Piroksenrendah Ca
ebagai fenokrisdan massa dasar
ebagai fenokris 'arang
Magnetit !erbentuk di akhir !erbentuk di a"al er$ariasi=ksida %e-
!iiasanya ilmenit
Magnetit dan
ilmeniter$ariasi
Amfibolanya berasal dari
diferensiasi silika
Melimpah, kecuali
dari magma primitif
7i&umpai di semua
&enis
ifat kimia
Mg O Ca (Mg untuk
=l, =P dan CP)
Ca O Mg (Ca pada
augit, amfibol,titanit)
CaJGa O Mg (CaJGa
pd CP, amfibol,aegirin, dll)M=F 4a !idak !idakusur
kepulauanB
busur
magmatik
4a !idak !idak
*unung api
di belakang
busur
magmatik
4a 4a 4a
!abel >. eberapa tipe magma dari batuan gunung api berdasarkan kandungan silika dan
keterdapatannya dari tatanan tektoniknya
i=3
(T)
!ipe magma Gama batuan seri
gunung api
!atanan tektoniknya
E ?5 asa B mafik asal Mid oceanic ridge basalt?5-1? /ntermediet B
menengahAndesit usur kepulauan dan busur
magmatik dangkal1?->5 Asam B felsik
rendah i
7asit usur magmatik: lempeng benua
dengan dapur magma tengah ()O>5 Asam B felsik
kaya i
Fiolit usur magmatik: segregasi pada
lempeng benua dengan dapur
magma dalam (A)
III.2.7. lasi$ikasi Batuan Beku
Page 87
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 87/135
A. elo%&ok ,atuan ,eku intrusi &lutonik
1. Batuan ,eku ,asa dan ultra(,asa5 dunit= &eridotitelompok batuan ini terbentuk pada suhu +555-+355o C, dan melimpah pada
"ilayah dengan tatanan tektonik lempeng samudra, antara lain pada 2ona
pemekaran lantai samudra dan busur-busur kepulauan tua. 7icirikan oleh
"arnanya gelap hingga sangat gelap, mengandung mineral mafik (oli$in dan
piroksen klino) lebih dari 3B< bagian@ batuan faneritik (plutonik) berupa gabro dan
batuan afanitik (intrusi dangkal atau ekstrusi) berupa basalt dan basanit.
7idasarkan atas tatanan tektoniknya, kelompok batuan ini ada yang berseri toleeit,
alk-alkalin maupun alkalin, namun yang paling umum di&umpai adalah seri
batuan toleeit.
elompok batuan basa diklasifikasikan men&adi dua kelompok besar dengan
didasarkan pada kandungan mineral piroksen, oli$in dan plagioklasnya@ yaitu basa
dan ultra basa. atuan beku basa mengandung mineral plagioklas lebih dari +5T
sedangkan batuan beku ultra basa kurang dari +5T. Makin tinggi kandungan
piroksen dan oli$in, makin rendah kandungan plagioklasnya dan makin ultra basa.
batuan beku basa terdiri atas anorthosit, gabro, oli$in gabro, troktolit. atuan ultra
basa terdiri atas dunit, peridotit, piroksenit, lher2orit, "ebsterit dan lain-lain.
Page 88
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 88/135
*ambar >3. lasifikasi batuan beku basa (mafik) dan ultra basa (ultra mafik@ sumber
I*+& classification)
2. Batuan ,eku asa% ( inter%ediet
elompok batuan ini melimpah pada "ilayah-"ilayah dengan tatanan tektonik
kratonik (benua), seperti di Asia (daratan China), ropa dan Amerika. elompok
batuan ini membeku pada suhu 1?5-55oC. 7apat dikelompokkan dalam tigakelompok, yaitu batuan beku kaya kuarsa, batuan beku kaya feldspathoid (foid)
dan batuan beku miskin kuarsa maupun foid. atuan beku kaya kuarsa berupa
kuar2olit, granitoid, granit dan tonalit@ sedangkan yang miskin kuarsa berupa
syenit, mon2onit, mon2odiorit, diorit, gabro dan anorthosit. 'ika dalam batuan
beku tersebut telah mengandung kuarsa, maka tidak akan mengandung mineral
foid, begitu pula sebaliknya.
Page 89
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 89/135
*ambar ><. lasifikasi batuan beku bertekstur kasar yang memiliki persentasi kuarsa,
alkali feldspar, plagioklas dan feldspathoid lebih dari +5T (sumber I*+& classification)
B. elo%&ok ,atuan ,eku luar
elompok batuan ini menempati lebih dari >5T batuan beku yang
tersingkap di /ndonesia, bahkan di dunia. #impahan batuannya dapat di&umpai di
sepan&ang busur $ulkanisme, baik pada busur kepulauan masa kini, &aman !ersier
maupun busur gunung api yang lebih tua. elompok batuan ini &uga dapat
dikelompokkan sebagai batuan asal gunung api. atuan ini secara megaskopisdicirikan oleh tekstur halus (afanitik) dan banyak mengandung gelas gunung api.
7idasarkan atas kandungan mineralnya, kelompok batuan ini dapat
dikelompokkan lagi men&adi tiga tipe, yaitu kelompok dasit-riolit-riodasit,
kelompok andesit-trakiandesit dan kelompok fonolit.
Page 90
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 90/135
*ambar >9. lasifikasi batuan beku intrusi dangkal dan ekstrusi didasarkan ataskandungan kuarsa, feldspar, plagioklas dan feldspatoid (sumber I*+& classification)
!ata nama tersebut bukan berarti ke empat unsur mineral harus
menyusun suatu batuan, dapat salah satunya sa&a atau dua mineral yang dapat
hadir bersama-sama. 7i samping itu, ada &enis mineral asesori lain yang dapat
hadir di dalamnya, seperti horenblende (amfibol), piroksen ortho (enstatit,
diopsid) dan biotit yang dapat hadir sebagai mineral asesori dengan plagioklas dan
feldspathoid.
Pada prinsipnya, feldspatoid adalah mineral feldspar yang terbentuk karena
komposisi magma kekurangan silika, sehingga tidak cukup untuk mengkristalkan
kuarsa. 'adi, limpahan feldspathoid berada di dalam batuan beku berafinitas
intermediet hingga basa, berasosiasi dengan biotit dan amfibol, atau biotit dan
piroksen, dan membentuk batuan basanit dan trakit-trakiandesit. atuan yang
mengandung plagioklas dalam ¨ah yang besar, &arang atau sulit hadir bersama-
sama dengan mineral feldspar, seperti dalam batuan beku riolit.
Page 91
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 91/135
III.2.4. Deskri&si Batuan Beku
III.3. Batuan edi%en
atuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat lithifikasi bahan
rombakan asal, maupun hasil denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil
kegiatan organisme. atuan sedimen banyak sekali &enisnya dan tersebar sangat
luas dengan ketebalan dari beberapa centimeter sampai kilometer. 'uga ukuran
butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting
lagi yang termasuk kedalam batuan sedimen. 7ibanding dengan batuan beku,
batuan sedimen hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. atuan sedimen
hanya merupakan ?T dari seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. 7ari
¨ah ?T ini, batu gamping adalah 5T, batu pasir ?T dan batu lempung kira-
kira 5T.
III.3.1. Dasar Teori Batuan edi%en
atuan edimen !erbentuk dari proses sedimentasi. 7i dalam proses
sedimentasi berlangsung proses erosi, transportasi, sedimentasi dan litifikasi.atuan $ulkanik tidak termasuk di dalam kelompok batuan sedimen, karena
dihasilkan langsung dari akti$itas gunungapi, tidak ada proses erosi. !erdiri dari:
• atuan sedimen klastik@ didiskripsi berdasarkan komposisi dan fraksi
butirannya
• atuan sedimen non-klastik --- menyesuaikan dengan kondisi batuannya
III.7. Batuan edi%en lastik
Page 92
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 92/135
atuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari
pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. atuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. %ragmentasi batuan asal tersebut
dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara kimia"i, kemudian tererosi dan
tertransportasi menu&u suatu cekungan pengendapan. etelah pengendapan
berlangsung, sedimen mengalami diagenesa, yakni proses perubahan-perubahan
yang berlangsung pada temperatur rendah suatu sedimen, selama dan sesudah
lithifikasi ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen men&adi batuan
keras.
III.7.1. truktur dan Tekstur Batuan edi%en
A. truktur Batuan edi%en
truktur sedimen merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal
dari batuan sedimen yang diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan
energi pembentukannya. Pembentukannya dapat ter&adi pada "aktu pengendapan
maupun segera setelah proses pengendapan (Petti&ohn Potter, +019@
koesoemadinata, +0+). 7engan kata lain, struktur sedimen adalah kenampakan
batuan sedimen dalam dimensi yang lebih besar. 7alam analisa struktur batuan
sedimen pada Petrografi, hanya bisa dilakukan dilapangan atau pada sampel
handspceismen.
Macam-macam truktur batuan sedimen :
• Masif : tidak di&umpai struktur yang lain dalam O95 cm (Mc. ee > Ieir,
+0?<).
• *radasi : diameter butir fining up
(menghalus ke atas atau gradasi normal) dan gradasi terbalik &ika diameter
butir coarsing up (mengasar ke atas)
• erlapis : memiliki struktur perlapisan O3
cm
• #aminasi : perlapisan dengan tebal lapisan E
3 cm
Page 93
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 93/135
Page 94
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 94/135
ebundaran adalah nilai membulat atau meruncingya butiran dimana sifat ini
hanya bisa diamati pada batuan sedimen klasik kasar. ebundaran dapat dilihatdari bentuk batuan yang terdapat dalam batuan tersebut. !entunya terdapat banyak
sekali $ariasi dari bentuk batuan, akan tetapi untuk mudahnya dipakai
perbandingan sebagai berikut:
a. Iell rounded (membulat baik) : semua permukaan kon$eks hampir
eRuidimensional, spheroidal.
b. Founded : pada umumnya permukaan-permukaan bundar, u&ung-
u&ung dan tepi-tepi butiran bundar.
c. ubrounded : permukaan umumnya datar dengan u&ung-u&ung yang
membundar.
• ubungan antar butir
(kemas): terbuka B tertutup
7idalam batuan sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu :
a. emas terbuka : butiran tidak saling bersentuhan (mengambang didalam
matriks).
b. emas tertutup : butiran saling bersentuhan satu sama lainnya.
• PemilahanBkeseragaman
ukuran butir (ortasi): baik, buruk atau sedang
Pemilahan adalah keseragaman dari ukuran besar butir penyusun sedimen, artinya
bila semakin seragam ukurannya dan besar butirnya, maka pemilahan semakin
baik. 7alam pemilahan dipakai batasan-batasan sebagai berikut :
a. Pemilahan baik ("ell sorted)
b. Pemilahan sedang (moderate sorted)
c. Pemilahan buruk (poorly sorted)
III.7.2. o%&osisi Batuan edi%en
• %ragmen adalah litikBkristal mineral yang &ika dilihat diba"ah
mikroskop ukurannya lebih besar.
• Matriks adalah bagian butiran yang ukurannya lebih kecil dari
fragmen. Matriks dapat berupa, lempung B lanau B pasir.
Page 95
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 95/135
Page 96
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 96/135
*ambar >?. lasifikasi batuansedimen (7ott, +019 dan Faymond, +00?)
0"NT"H A<ATAN TIPI BATUAN EDIMEN
*ambar >1. %oto sayatan tipis batugamping kalkarenit pada nikol silang
*ambar >>. %oto sayatan tipis batugamping =oid pada nikol silang
Page 97
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 97/135
*ambar >. %oto sayatan tipis batugamping pada nikol silang
*ambar >0. %oto sayatan tipis batupasir kuarsa pada nikol se&a&ar (atas) dan nikol silang
(ba"ah)
Page 98
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 98/135
*ambar 5. %oto sayatan tipis =oid (kiri) dan ilustrasinya (kanan)
III.7.7. Batuan edi%en Non
lastik
atuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa &uga dari
hasil kegiatan organisme. Feaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi
langsung atau reaksi organik (penggaraman unsur-unsur laut, pertumbuhan kristal
dari agregat kristal yang terpresipitasi dan replacement).
A. truktur Batuan edi%en Non lastik
truktur batuan sedimen non klastik terbentuk dari proses reaksi kimia ataupun
kegiatan organik. Macam-macam struktur antara lain :
a. %ossiliferous, struktur yang ditun&ukkan oleh adanya fosil atau komposisi
terdiri dari fosil.
b. =olitik, struktur dimana suatu fragmen klasik diselubungi oleh mineral
non klastik, bersifat konsentris dengan diameter berukuran lebih kecil 3 mm.
c. Pisolitik, sama dengan oolitik tetapi ukuran diameternya O 3 mm.
d. onkresi, kenampakan struktur ini sama dengan struktur oolitik tetapi
tidak menun&ukkan adanya sifat konsentris.
e. Cone in cone, struktur oleh organisme murni dan bersifat insitu
B. Tekstur Batuan edi%en Non lastik
Page 99
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 99/135
!ekstur dibedakan men&adi dua macam, yaitu :
a. ristalin!erdiri dari kristal-kristal interlocking yaitu kristal-kristalnya saling
mengunci satu sama lain. Pemerian dapat memakai skala Ient"orth
dengan modifikasi sebagai berikut :
!abel +5. ristalin 7i 7asarkan Pada kala Ient"orth (+033).
Na%a ,utir Besar ,utir )%%*
erbutir kasar O 3
erbutir sedang +B+1-3erbutir halus +B3?1-+B+1
erbutir sangat halus E +B3?1 b. Amorf
!erdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal-kristal atau amorf (non
kristalin).
0. o%&osisi Mineral Batuan edi%en Non(lastik
omposisi mineral batuan sedimen non klastik cukup penting dalam menentukan
penamaan batuan. Pada batuan sedimen &enis non klastik biasanya komposisi
mineralnya sederhana yaitu bisa terdiri dari satu atau dua macam mineral. ebagai
contoh :
a. atugamping : kalsit, dolomite
b. Chert : kalsedon
c. *ypsum : mineral gypsum
d. Anhidrit : mineral anhidrit
III.7.4. Diskri&si Batuan
edi%en
III.4. Batuan Piroklastik
atuan piroklastik adalah batuan $ulkanik yang bertekstur klastik yang
dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api,
dengan material penyusun dari asal yang berbeda (I.!. uang, +013). Material
Page 100
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 100/135
penyusun tersebut terendapkan dan terkonsolidasi sebelum mengalami
transportasi (re"orked) oleh air maupun es.Pada kenyataanya bah"a batuan hasil letusan gunung api dapat berupa
suatu hasil lelehan merupakan la$a yang telah dibahas dan diklasifikasikan
kedalam batuan beku, serta dapat pula berupa produk ledakan atau eksplosif yang
bersifat fragmental dari semua bentuk cair, gas atau padat yang dikeluarkan
dengan &elas sebagai erupsi.
III.4.1. Dasar Teori Batuan Piroklastik
#ebih dari 5T permukaan bumi, baik di dasar laut hingga daratan
tersusun atas batuan gunung api. 7i /ndonesia sa&a, terdapat +3 gunung api aktif
yang tersebar dari abang sampai Merauke, dan sebanyak 9 di antaranya
menun&ukkan akti$itas eksplosifnya se&ak +55 tahun terakhir. 7i samping itu,
batuan gunung api berumur !ersier atau yang lebih tua &uga samgat melimpah di
permukaan, bahkan &auh lebih banyak dari pada batuan sedimen dan metamorf.
7idasarkan atas komposisi materialnya, endapan piroklastika terdiri dari
tefra (pumis dan abu gunung api, skoria, 'eles tears dan 'eles hair , bom dan
blok gunung api, accretionary lapilli, breksi $ulkanik dan fragmen litik), endapan
&atuhan piroklastika, endapan aliran piroklastika, tuf terelaskan dan endapan
seruakan piroklastika. Aliran piroklastika merupakan debris terdispersi dengan
komponen utama gas dan material padat berkonsentrasi partikel tinggi.
Mekanisme transportasi dan pengendapannya dikontrol oleh gaya gra$itasi bumi,
suhu dan kecepatan fluidisasinya. Material piroklastika dapat berasal dari guguran
kubah la$a, kolom letusan, dan guguran onggokan material dalam kubah (%isher,+0>0). Material yang berasal dari tubuh kolom letusan terbentuk dari proses
fragmentasi magma dan batuan dinding saat letusan. 7alam endapan piroklastika,
baik &atuhan, aliran maupun seruakan@ material yang menyusunnya dapat berasal
dari batuan dinding, magmanya sendiri, batuan kubah la$a dan material yang ikut
terba"a saat tertransportasi.
Pada dasarnya batuan gunung api ($ulkanik) dihasilkan dari akti$itas
$ulkanisme. Akti$itas $ulkanisme tersebut berupa keluarnya magma ke
Page 101
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 101/135
permukaan bumi, baik secara efusif (ekstrusi) maupun eksplosif (letusan). atuan
gunung api yang keluar dengan &alan efusif mengahasilkan aliran la$a, sedangkanyang keluar dengan &alan eksplosif menghasilkan batuan fragmental (rempah
gunung api).
Menurut Petti&ohn (+0>?), endapan gunung api fragmental bertekstur
halus dapat dikelompokkan dalam tiga kelas yaitu $itric tuff, lithic tuff dan
chrystal tuff. Menurut %isher (+011), endapan gunung api fragmental tersebut
dapat dikelompokkan ke dalam lima kelas didasarkan atas ukuran dan bentuk butir
batuan penyusunnya.
*ambar +. lasifikasi batuan gunung api fragmental menurut Petti&ohn (+0>?@ kiri) dan
%isher (+011@ kanan)
0onto Batuan #ununga&i
+) !uf : merupakan material gunung api yang dihasilkan dari letusan
eksplosif, selan&utnya terkonsolidasi dan mengalami pembatuan. !uf dapat
tersusun atas fragmen litik, gelas shards, dan atau hancuran mineral
sehingga membentuk tekstur piroklastika
Page 102
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 102/135
*ambar 3. atuan tuf gunung api dalam sayatan tipis (kiri: nikol silang dan kanan: nikol
se&a&ar). 7alam sayatan menun&ukkan adanya fragmen litik dan kristal dengan sifatkembaran pada hancuran plagioklas, dan klastik litik teralterasi berukuran halus.
3) #apili: adalah batuan gunung api ($ulkanik) yang memiliki ukuran butir
antara 3-19 mm@ biasanya dihasilkan dari letusan eksplosif (letusan kaldera)
berasosiasi dengan tuf gunung api. #apili tersebut kalau telah mengalami
konsolidasi dan pembatuan disebut dengan batu lapili. omposisi batu lapili
terdiri atas fragmen pumis dan (kadang-kadang) litik yang tertanam dalam
massa dasar gelas atau tuf gunung api atau kristal mineral. *ambar /.<adalah batu lapili yang tersusun atas fragmen pumis dan kuarsa yang
tertanam dalam massa dasar tuf.
*ambar <. reksi pumis (batu lapili) yang hadir bersama dengan kristal kuarsa dan
tertanam dalam massa dasar tuf halus..
<) atuan gunung api tak-terelaskan (non-welded ignimbrite): "lss shrds,
dihasilkan dari fragmentasi dinding gelembung gelas (vitric bubble) dalam
Litikteralterasi
Litikteralterasi
plagioklas plagioklas
Page 103
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 103/135
rongga-rongga pumis. Material ini nampak seperti cabang-cabang slender
yang berbentuk platy
hinggacuspate
, kebanyakan dari gelas inimenun&ukkan tekstur simpang tiga (triple junctions) yang menandai sebagai
dinding-dinding gelembung gas. 7alam beberapa kasus, "alaupun
gelembung gas tersebut tidak terelaskan, namun dapat tersimpan dengan
baik di dalam batuan.
*ambar 9. !uf tak-terelaskan dari letusan *unung rakatau tahun +< dengan glass
shards yang sedikit terkompaksi.
Page 104
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 104/135
*ambar ?. !uf Fattlesnake, berasal dari =regon pusat, menampakkan shards yang
sedikit memipih dan gelembung gelas yang telah hancur membentuk garis-garis o$al.
9) atuan gunung api yang terelaskan (welded ignimbrite): yaitu gelas shards dan
pumis yang mengalami kompaksi dan pengelasan saat lontaran balistik hingga
pengendapannya. iasanya pumis dan gelas tersebut mengalami deformasi
akibat &atuh bebas, yang secara petrografi dapat terlihat dengan: (+) bentuk 4
pada shards dan rongga-rongga bekas gelembung-gelembung gas B gelas, arah
&atuhnya pada bagian ba"ah 4, (3) arah sumbu meman&ang kristal dan
fragmen litik, (<) lipatan shards di sekitar fragmen litik dan kristal, dan (9)
&atuhnya fragmen pumis yang memipih ke dalam massa gelasan lenticular
yang disebut fiamme (*ambar <.c). 7era&ad pengelasan dalam batuan
gunung api dapat diketahui dari "arnanya yang kemerahan akibat proses
oksidasi %e. Pada kondisi pengelasan tingkat lan&ut, massa yang terelaskan
hampir mirip dengan obsidian. atuan ini sering berasosiasi dengan shards
memipih yang mengelilingi fragmen litik dan kristal.
a. b. c.
*ambar 1. a. !uf terelaskan dari /daho, b. !uf terelaskan dari ;alles, Me6iko utara, c.
tuf terelaskan dengan cetakan-cetakan fragmen kristal
III.4.2. truktur dan Tekstur Batuan Piroklastik
A. truktur Batuan Piroklastik
Page 105
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 105/135
truktur batuan piroklastik biasanya mengikuti batuan sedimen tetapi tidak
semuanya. anya beberapa sa&a yaitu :• Massif, bila menun&ukkan struktur dalamnya padat atau mampat.
• Perlapisan, bila menun&ukkan struktur dalamnya berlapis yang tebal.
• #aminasi adalah perlapisan yang ukuran atau ketebalannya lebih kecil dari
perlapisan.
elain struktur sedimen tadi biasa &uga di&umpai struktur batuan beku yaitu
struktur seperti scoria serta amogloidal.
B. Tekstur Batuan Piroklastik ;ariasi batuan, pembundaran dan pemilahan batuan piroklastik mirip dengan
batuan sedimen klastik pada ummnya. anya unsur-unsur tersebut tergantung
tenaga letusan, penguapan tegangan permukaan dan pengaruh seretan. 4ang
khas pada batuan piroklastik adalah bentuk butiran yang runcing ta&am, terutama
dikenal sebagai glasshardN atau gelas runcing ta&an serta adanya batu apung
(pumice).
III.4.3. o%&osisi Batuan Piroklastik
A. Material Batuan Piroklastik
%isher, +09 dan Iilliams, +03 mengelompokkan material-material penyusun
batuan-batuan piroklastik sebagai berikut :
a. elompok 'u$enil (ssential), ila material penyusun dikeluarkan
langsung dari magma, terdiri dari padatan, atau partikel tertekan dari suatu
cairan yang mendingin dan kristal (pyrogenic crystal).
b. elompok Cognate (Accessory), ila material penyusun dari material
hamburan yang berasal dari letusan sebelumnya, dan gunung api yang
sama atau tubuh $ulkanik yang lebih tua dari dinding ka"ah.
c. elompok Accidental (bahan asing), ila material penyusunnya
merupakan bahan hamburan yang berasal dari batuan non gunung api atau
batuan dasar berupa batuan beku, sediment atau metamorf, sehingga
mempunyai komposisi yang seragam
B. Mineral Batuan Piroklastik
Page 106
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 106/135
a. Mineral-mineral sialis terdiri dari :
• "arsa yang hanya ditemukan pada batuan gunung api yang kayakandungan silica atau bersifat asam.
• %eldspar, baik -feldspar, Ga-feldspar maupun Ca-feldspar.
• %eldspatoid merupakan kelompok mineral yang terdiri &ika kondisi larutan
magma dalam keadaan tidak atau kurang akan kandungan silica.
b. Mineral-mineral %erromagnesic, merupakan kelompok mineral yang kaya
akan kandungan ikatan %e-Mg silikat dan kadang-kadang disusul dengan Ca-
silikat. Mineral-mineral tersebut hadir berupa kelompok mineral :• Piroksen, merupakan mineral penting dalam batuan gunung api.
• =li$ine, mineral yang kaya akan besi dan magnesium dan miskin silika.
c. Mineral tambahan, yang sering hadir :
• ornblende
• oitite
• Magnetite
• #imenit
III.4.7. lasi$ikasi Batuan Piroklastik
Material piroklastik dapat dikelompokkan berdasarkan ukurannya
sebagai berikut (Chmid, +0+ $ide %isher, +09)
!abel ++. 8kuran utir (Chmid, +0+ ;ide %isher, +09)
Ukuran
)%%*
e,utan
)&iroklastik* Tak terkonsolidasi Terkonsolidasi
19 omb, block omb, block tephraAglomerat, breksi
iroklastik3 #apillus !ephra lapilli atu lapilli
+B+1 7ebu kasar 7ebu kasar !uff, debu kasar
+B3?1 7ebu halus 7ebu halus !uff, debu halus
Enda&an Piroklastik tak Terkonsolidasi
Page 107
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 107/135
+. Bo%, gunung a&i, adalah gumpalan-gumpalan la$a yang
mempunyai ukuran lebih besar dari 19 mm, dan sebagian atau semuanya plastis pada "aktu tererupsi. eberapa bomb mempunyai ukuran yan sangat
besar. ebagai contoh, bomb yang mempunyai diameter m dengan berat 355
kg dengan hembusan setinggi 155 m selama erupsi digunung api Asama
'epang pada tahun +0<?. omb ini dapat dibagi atas tiga macam
a. omb pita (ribon bomb) yaitu yang meman&ang seperti suling dan
sebagian besar gelembung-gelembung meman&ang dengan arah sama.
omb ini sangat kental mempunyai bentuk menyudut serta retakannya
tidak teratur.
b. omb teras (cored bomb) yaitu bomb yang mempunyai inti dari material
yang terkonsolidasi lebih dahulu, mungkin dari fragmen-fragmen sisa
erupsi terdahulu pada gunung api yang sama.
c. omb kerak roti (bread crust bomb) yaitu bomb yang bagian luarnya
retak-retak persegi seperti nampak pada kulit roti yang mekar, hal ini
disebabkan oleh bagian kulitnya cepat mendingin dan menyusut.
3. Blo+k gunung a&i= Merupakan batuan piroklastik yang
dihasilkan oleh erupsi eksplosif dari fragmen batuan yang sudah memadat
lebih dahulu degan ukuran lebih besar dari 19 mm. block-block ini selalu
menyudut bentuknya atau eRuidimensional.
<. La&illi= erasal dari bahasa latin yaitu lapillus, nama
untuk hasil erupsi ekspulsif gunung api yang berukuran 3mm-19mm. selain
dari fragmen batuan kadang-kadang terdiri dari mineral-mineral augit, oli$ine
dan plagioklas.9. De,u gunung a&i= Adalah batuan piroklastik yang
berukuran 3mm-+B3?1mm yang dihasilkan oleh pelemparan dari magma
akibat erupsi eksplosif, namun ada &uga gunung api yang ter&adi karena proses
pengesekan pada "aktu erupsi gunung api. 7ebu gunung api masih dalam
keadaan belum terkonsolidasi.
Enda&an Piroklastik /ang Terkonsolidasi Meru&akan aki,at
liti$ikasi enda&an &iroklastik jatuan 5
Page 108
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 108/135
+. Breksi &iroklastik= Adalah batuan yang disusun oleh block-block gunung api
yang telah mengalami konsolidasi dalam ¨ah lebih ?5T serta mengandungkurang 3?T lapilli dan debu.
3. Aglo%erat= Adalah batuan yang dibentuk oleh konsolidasi material-
materialdengan kandungannya didominasi oleh bomb gunung api dimana
kandungan lapilli dan abu kurang 3?T.
<. Batu la&illi= Adalah batuan yang dominan terdiri dari fragmen lapilli dengan
ukuran 3-19mm.
9. Tu$$= Adalah endapan dari gunung api yang telah mengalami konsolidasi
dengan kandungan abu mencapai >?T. Macam-macamya yaitu :
• !uff lapilli
• !uff aglomerat
• !uff breksi piroklastik
Batuan Aki,atLiti$ikasi Enda&an Piroklastik Aliran
+. Igni%,rite= Adalah batuan yang disusun dari endapan material oleh aliran abu.
Material dominan terdiri dari pecahan-pecahan gelas pumice yang dihasilkanoleh buih-buih magma asam.
3. Breksi aliran &iroklastik= Adalah breksi yang dominan yang disusun oleh
fragmen-fragmen yang runcing serta ditransportasi oleh glo"ing a$alanches
(akibat ha"a panas).
<. itrik tu$$= Adalah batuan yang dihasilkan oleh endapan piroklastik aliran,
terdiri dari fragmen abu dan lapilli, telah mengalami lithifikasi dan belum
terluaskan,
9. ;eled tu$$= Adalah batuan piroklastik hasil dari piroklastik aliran yang telah
terlithifikasi dan merupakan bagian dari ignimbrite.
Mekanis%e Pe%,entukan Enda&an Piroklastik
+. Enda&an &iroklastik jatuan= Adalah onggokan piroklastik yang diendapkan
melalui udara. ndapan ini umumnya akan berlapis baik dan pada lapisannya
akan memperlihatkan struktur butiran bersusun. ndapan ini meliputi
agglomerate, breksi piroklastik, tuff, lapilli.
Page 109
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 109/135
3. Enda&an &iroklastik aliran= Adalah material hasil langsung dari pusat erusi,
kemudian teronggokan disuatu tempat. al ini meliputi hot a$alance, la$acollapse a$alance, hot ash a$alance. Aliran ini umumnya berlangsung pada
suhu tinggi antara ?55°-1?5°C dan temperatur cenderung menurun selama
pengalirannya. Penyebaran pada bentuk endapan sangat dipengaruhi oleh
morfologi, sebab endapan tersebut adalah menutup dan mengisi cekungan.
agian ba"ah menampakkan morfologi asal bagian atasnya datar.
<. Enda&an &iroklastik surge= 4aitu suatu a"an campuran dari bahan padat dan
gas (uap air) yang mempunyai rapat massa rendah dan bergerak dengan
kecepatan tinggi secara turbulent diatas permukaan. 8mumnya mempunyai
pemilahan yang baik, berbutir halus dan berlapis baik. ndapan ini mempunyai
struktur pengendapan primer seperti laminasi dan perlapisan bergelombang
hingga planar. 4ang paling khas dari endapan ini mempunyai struktur silang
siur, melensa dan bersudut kecil. ndapan surge pada umumnya kaya akan
keratin batuan dan kristal.
III.4.4. Deskri&si Batuan Piroklastik
III.6. Batuan Meta%or$
atuan metamorf adalah batuan yang terbentuk oleh proses metamorfosa
pada batuan yang telah ada sebelumnya, sehingga mengalami perubahan
komposisi mineral, struktur, tekstur, batuan, tanpa mengubah komposisi kimia dan
tanpa berubah fase (tanpa pernah mencapai fase cair).
Proses metamorfosa adalah satuan proses pengubahan batuan akibat
perubahan, tekanan, temperatur, fluida atau $ariasi ketiga faktor tersebut.proses
metamorfosa merupakan proses isokimia,dimana tidak ter&adi unsur-unsur kimia
pada batuan yang mengalami batuan yang mengalami metamorfosa. !emperatur
berkisar antara 3555c Y 55 5c tanpa melalui fase cair (batuan tetap berada pada
Page 110
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 110/135
fase padat). 7i tin&au dari perubahan dan temperatur, di kenal dua tipe
metamorfosa yaitu :+. !ipe metamorfosa local, 7isebut lokal karena
penyebaran metamorfosa ini sangat terbatas sekali (beberapa meter Y beberapa
puluh meter). !ipe metamorfosa ini meliputi :
a. Metamorfosa kontak atau thermal
Metamorfosa kontak disebabkan oleh adanya kenaikan temperatur pada
batuan tertentu. Panas tubuh intrusi yang diteruskan pada batuan
sekitarnya mengakibatkan metamorfosa kontak. ona metamorfosa kontak
yang efeknya terutama terlihat pada batuan sekitarnya. Pada metamorfosa
kontak batuan disekitarnya berubah men&adi hornfel (batu tanduk) yang
susunannya tergantung pada batuan sedimen aslinya.
b. Metamorfosa dislokasiBkataklastikB7inamo
atuan metamorf ini di&umpai pada daerah yang mengalami dislokasi,
misal pada daerah sesar besar. Proses metamorfosanya ter&adi pada lokasi
dimana batuan ini mengalami proses secara mekanin yang disebabkan oleh
faktor penekanan (kompresional) baik tegak maupun mendatar. atuan
metamorf kataklastik khususnya di&umpai di&alur-&alur orogenesa proses
pengangkatan diikuti oleh fase perlipatan dan pematangan batuan.
3. !ipe metamorfosa regional ini meliputi :
a. Metamorfosa regionalB7inamo thermal
Metamorfosa ini ter&adi pada kulit bumi bagian dalam dan faktor yang
berpengaruh adalah temperatur dan tekanan yang sangat tinggi. ecara
geografis dan genetik penyebaran batuan metamorf ini sangat eratkaitannya dengan akti$itas orogenesa atau proses pembentukan
pegununganlipatan gunung api, meliputi daerah yang luas dan selalu
dalam bentuk sabuk pegunungan yakni dalam daerah geosinklin.
b. Metamorfosa bebanBurial
atuan metamorf ini terbentuk oleh proses pembebanan suatu massa
sedimentasi yang sangat tebal pada suatu cekungan yang sangat luas atau
dikenal dengan sebutan cekungan geosinklin. Proses ke&adiannya hampir
Page 111
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 111/135
tidak berkaitan sama sekali dengan akti$itas orogenesa maupun intrusi
tetapi lebih merupakan suatu yang bersifat regional atau lebih dikenaldengan proses epirogenesa.
III.1. Dasar Teori Batuan Meta%or$
atuan metamorf terbentuk dari proses metamorfisme. ata
V MetamorfismeV berasal dari bahasa 4unani yaitu: Meta D berubah, Morph D
bentuk, &adi metamorfisme berarti berubah bentuk. 7alam geologi, hal itu
mengacu pada perubahan susunan B kumpulan dan tekstur mineral, yang
dihasilkan dari perbedaan tekanan dan suhu pada suatu tubuh batuan.
Ialaupun diagenesis &uga merupakan perubahan bentuk dalam batuan
sedimen, namun proses ubahan tersebut berlangsung pada suhu di ba"ah 355oC
dan tekanan di ba"ah <55 MPa (MPa: Mega Pascals) atau sekitar <555 atm.
'adi, metamorfisme berlangsung pada suhu 355oC dan tekanan <55 Mpa
atau lebih tinggi. atuan dapat terkenai suhu dan tekanan tersebut &ika berada
pada kedalaman yang sangat tinggi. ebagaimana kedalamannya pusat subduksi
atau kolisi.
III.6.2. truktur Dan ekstur Batuan Meta%or$
A. truktur Batuan Meta%or$
1* truktur 'oliasi
truktur foliasi yaitu struktur yang ditun&ukkan oleh adanya pen&a&aran
mineral-mineral penyusun batuan metamorf. truktur ini meliputi :
a. truktur latyclea$age, Adalah Peralihan dari sedimen yang berubah kemetamorf, merupakan dera&at rendah dari lempung, mineral-mineralnya
berukuran halus dan kesan kese&a&arannya halus sekali, dengan
memperlihatkan belahan-belahan yang rapat dimana terdapat daun-daun
mika halus.
b. truktur filitik, truktur ini hampir mirip dengan struktur slatyclea$age,
hanya mineral dan kese&a&arannya sudah mulai agak kasar. 7era&at
Page 112
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 112/135
metamorfosa lebih tinggi dari slatyclea$age, dimana daun-daun mika dan
klorit sudah cukup besar, berkilap sutera pada pecahan-pecahannya.c. truktur skistosa, Adalah suatu struktur dimana mineral pipih (iotite,
Musko$itr, %eldspar) lebih dominan dibanding mineral butiran. truktur ini
biasanya dihasilkan oleh proses metamorfosa regional, sangat khas adalah
kepingan-kepingan yang &elas dari mineral-mineral pipih seperti mika, talk,
klorit dari mineral-mineral yang bersifat serabut. 7era&at metamorfosa lebih
tinggi dari filit, karena mulai adanya mineral-mineral yang bersifat serabut.
7era&at metamorfosa lebih tinggi dari filit, karena mulai adanya mineral-
mineral lain dismping mika.
d. truktur gnesosa, truktur dimana ¨ah mineral-mineral yang granular
lebih banyak dari mineral-mineral pipih, mempunyai sifat banded dan
me"akili metamorfosa regional dera&at tinggi. !erdiri dari mineral-mineral
yang mengingatkan pada batuan beku seperti k"arsa, feldspar dan mafik
mineral.
2* truktur Non 'oliasi
truktur non foliasi adalah struktur yang tidak memperlihatkan adanya
pen&a&aran mineral penyusun batuan metamorf. 4ang termasuk dalam struktur ini
adalah :
a. truktur ornfelsik, 7icirikan adanya butiran-butiran yang seragam
terbentuk pada bagian dalam daerahkontak sekitar tubuh batuan beku. Pada
umumnya merupakan rekristalisasi batuan asal, tidak ada foliasi, tetapi
batuan halus dan padat.
b. truktur Milonitik, truktur yang berkembang karena adanya penghancuran batuan asal yang mengalami metamorfosa dynamo, batuan
berbutir halus dan liniasinya ditun&ukkan oleh adanyaorientasi mineral yang
berbentuk lentikuler terkadng masih menyimpan lensa batuan asalnya.
c. truktur ataklastik, truktur ini hampir sama dengan struktur milonit
hanya butirannya yang lebih kasar.
d. truktur Pilonitik, truktur ini menyerupai milonit tetapi butiran relatif
lebih kasar dan strukturnya mendekati tipe filitik.
Page 113
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 113/135
e. truktur %laser, eperti strutur kataklastik dimana struktur batuan asal
yang terbentuk lensa tertanam pada massa dasar milonit.f. truktur Augen, eperti struktur flaser hanya lensa-lensanya terdiri dari
butir-butir feldspar dalam massa dasar yang lebih halus.
g. truktur *lanulose, truktur ini hampir sama dengan hornfelsik hanya
butirannya mempunyai ukuran yang tidak sama besar.
h. truktur #iniasi, truktur yang diperlihatkan oleh adanya kumpulan
mineral yang terbentuk seperti &arum (fibrous)
B. Tekstur Batuan Meta%or$
+. !ekstur Poikiloblastik: sama seperti porfiroblastik, namun dicirikan
oleh adanya inklusi mineral asing berukuran halus. *ambar > adalah tektur
poikiloblastik@ "arna orange tourmalin dan abu-abu -feldspar, mineral
berukuran halus adalah butiran-butiran kuarsa dan musco$it. iasanya
berada pada sekis mika-tourmalin.
*ambar >. !ekstur poikiloblastik pada batuan metamorf
3. !ekstur Porfiroblastik: tekstur batuan metamorf yang dicirikan olehadanya mineral berukuran besar dalam matriks B massa dasar berukuran
lebih halus. ering berada pada sekis mika-garnet.
Page 114
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 114/135
*ambar . !ekstur porfiroblastik pada batuan metamorf
<. !ekstur Porphyroklas: tekstur batuan metamorf yang dicirikan olehadanya kristal besar (umumnya -feldspar) dalam massa dasar mineral yang
lebih halus. edanya dengan porphyro,lastik adala, porphyroklastik tidak
tumbuh secara in-situ, tetapi sebagai fragment sebelum mineral-mineral
tersebut hancur B terubah saat prosesn metamorfisme, contoh: blastomylonit
dalam gniss granitik.
*ambar 0. !ekstur porfiroklastik pada batuan metamorf
9. Fetrogradasi eklogit: tekstur batuan metamorf yang dibentuk oleh
adanya mineral amfibol (biasanya horenblende) yang berreaksi dengan
mineral lain. 7alam *ambar 05 adalah retrogradasi klinopirosen amfibole
pada sisi kanan atas.
Page 115
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 115/135
*ambar 05. !ekstur retrogradasi eklogit pada batuan metamorf
<. !ekstur chistose: foliasi sangat kuat, atau terdapat pen&a&aran butiran,
terutama mika, dalam batuan metamorf berbutir kasar.
*ambar 0+. !ekstur schistose pada batuan metamorf
9. !ekstur Phyllitik: foliasi kuat dalam batuan metamorf berbutir halus.
*ambar 03. !ekstur phylitik pada batuan metamorf
Page 116
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 116/135
Page 117
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 117/135
III.6.3. o%&osisi Batuan Meta%or$
ecara megaskopis, sulit untuk mendeskripsikan atau menentukan
komposisi mineral batuan metamorf, namun kita tetap dituntut untuk dapat
menentukan komposisi mineralnya, yang dapat dipela&ari dari buku atau petun&uk
langsung dilaboratorium. Pada hakekatnya, komposisi batuan metamorf dapat
dibagi dalam dua golongan yaitu :
1. Mineral tress= Adalah suatu mineral yang stabil dalam kondisi tekanan
dimana mineral ini dapat berbentuk pipih atau tabular, prismatik, maka
mineral tersebut akan tumbuh tegak lurus terhadap arah gaya. ebagai
contoh :
• Mika
Page 118
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 118/135
• !remolit-Actinolit
• ornblende• erpentin
• ilimanit
• yanit, dan lain-lain.
2. Mineral Anti tress
Adalah suatu mineral yang terbentuk dalam kondisi tekanan dimana biasanya
berbentuk eRuidimensional. ebagai contoh :
• "arsa
• %eldspar
• *arnet
• alsit
• oordierit
elain mineral stress dan anti stress, ada &uga mineral yang khas di&umpai
pada batuan metamorf antara lain :
a. Mineral khas dari metamorfisme regional : silimanit, Andalusit, !alk dll.
b. Mineral khas dari metamorfisme termal : orundum, *rafit.
c. Mineral khas yang dihasilkan dari efek larutan kimia : pidut, Chlorite dan
Iollastonite.
III.6.7. lasi$ikasi Batuan Meta%or$
A. Batuan dala% Derajad Meta%or$is%e
+. erpih Y terbentuk pada dera&ad metamorfik rendah, ditandai dengan
pembentukan mineral klorit dan lempung. =rientasi lembaran silikat
menyebabkan batuan mudah hancur di sepan&ang bidang parallel yang disebut
belahan menyerpih ( slatey cleavage), slatey cleavage berkembang pada sudut
perlapisan asal.
Page 119
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 119/135
*ambar 09. %oliasi menyerpih pada tingkat metamorfisme rendah (Gelson, 355<)
+. ekis Y makin tinggi dera&ad metamorfisme makin besar
mineral yang terbentuk. Pada tahap ini terbentuk foliasi planar dari orientasi
lembaran silikat (biasanya biotit dan musko$it). utiran-butiran kuarsa danfeldspar tidak menun&ukkan pen&a&aran@ ketidak-teraturan foliasi planar ini
disebut schistosity .
*ambar 0?. entuk ketidak-teraturan foliasi planar ( schistosity) (Gelson, 355<)
3. +neiss tingkat metamorfisme yang lebih tinggi, lembaran
silikat men&adi tak-stabil, mineral-mineral horenblende dan piroksen mulai
tumbuh. Mineral-mineral tersebut membentuk kumpulan gneissic banding
dengan pen&a&aran tegaklurus arah gaya maksimum dari differential stress
(*ambar 1).
Page 120
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 120/135
*ambar 01. Mineral-mineral dengan tekstur gneissic banding , orientasi mineral tegak
lurus dengan arah gaya maksimum (Gelson, 355<)
<. +ranulite Y adalah metamorfisme tingkat tertinggi, semua
mineral hydrous dan lembaran silikat men&adi tidak stabil sehingga muncul
pen&a&aran beberapa mineral. atuan yang terbentuk menghasilkan tekstur
granulitik yang sama dengan tekstur faneritik pada batuan beku.
B. Meta%or$is%e Basal dan #a,,ro
+. +reenschist - =li$in, piroksen, dan plagioklas dalam basal
berubah men&adi amfibol dan klorit (hi&au).
3. Amphibolite Y pada metamorfisme tingkat menengah,
hanya mineral gelap (amfibol dan plagioklas sa&a yang bertahan), batuannya
disebut amfibolit.
<. +ranulite Y pada tingkat metamorfisme tinggi, amfibol
digantikan oleh piroksen dan garnet, tekstur foliasi berubah men&adi tekstur
granulitik.
0. Meta%or$is%e Batuga%&ing dan Batu&asir
+. Marmer Y tidak menun&ukkan foliasi3. .uart/ite - metamorfisme batupasir yang asalnya
mengandung kuarsa, rekristalisasi dan pertumbuhan kuarsa menghasilkan
batuan non-foliasi yang disebut kuarsit.
III.6.4. Deskri&si Batuan Meta%or$
BAB I
LAP"!AN 'IELD T!IP
Page 121
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 121/135
I.1. #eologi !egional
A. #eologi !egional Daera Ba/at7ararh bayat terbentuk lebih kurang km dari selatan klaten. 'ateng
Blebih kurang <?km sebelah timur 4ogyakarta. 7edareah bayat terdapat singkapan
berbagai &enis batuan, antara batuan beku, sedimen dan batuan metamorf. ahkan
didaerah ini merupakan satu-satunya tempat di&a"a yang batuan pratersier.
erdarkan peta %isiografi &a"a (;an oemelen +090) daerah in
terletak diantara semarang dan surabaya. 7aerah inimasuk dalam 2one bepresi
senntral &a"a dan pegunungan selatan. one ini muncul gunungapi kuarte. Alufial
daerah bayat pada peta bepresi sentral in i singkpangnya berumur pratersier dan
posen yang membentuk perbukitan &i"o. 'i"o kelompok sekis kristalin. atuan
sekis merupakan batuan dasar dan &uga merupakan batuan tertua di&a"a.
elpmpok batuan sekis kristalin: ekis, %ilit, *neis, Marmer, keompok
&i"o diterobos oleh batuan beku.
eluruh peerbukitan &i"o ini dibentuk oleh batuan sedimen berumur
eosen dan kelompik metamorf berumur pratersier (kapur) dan intrusi batuan beku.
Pegunungan selatan secara struktural dibentuk oleh lapisan batuan
sedimen yang miring kearah elatan. 7ibbeberapa pegunugnan selatan ini
dipotong-potong oleh sesar turun sehingga membentuk pegunungan blok.
ecara stratigrafi dibentuk oleh batuan sedimen asal laut yang berumur
miosen dan menumpang secara tidak selaras diatas perbukitan &i"o yang berumur
iosen.
I.2. Hasil Penga%atan La&anganL"AI PEN#AMATAN I
ariBtanggal : Minggu 30-++-3550
'am : 50.+? Iib
Cuaca : Cerah
#okasi : ayat (Ca"as)
;egetasi : #ebat ('ati, Pisang)
Page 122
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 122/135
#itologi : atuan eku
Morfologi : #ereng Lokasi Penga%,ilan a%&el
DE!IPI BATUAN
Iarna egar : Abu-abu
Iarna #apuk : Coklat
truktur : Masif
!ekstur : 7era&at kristalisasi : ipokristalin
*ranularitas : /neRuigranular 8kuran utir : %anerik
entuk ristal : ub edral
omposisi : Plagioklas, orblend
Petrogenesa : !erbentuk didalam permukaan bumi (intrusi) sehingga
mineral-mineralnya kasar (sempurna).
Gama atuan : /ntrusi diorit
Page 123
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 123/135
L"AI PEN#AMATAN II
ariBtanggal: Minggu 30-++-3550
'am: +5.+> Iib
Cuaca : Mendung
#okasi : ayat (Iatu Prahu)
;egetasi : #ebat ('ati, akasia)
#itologi : atuan *amping
Morfologi : perbukitan
Lokasi Penga%,ilan a%&el
DE!IPI BATUAN
Iarna egar : Abu-abu
Iarna #apuk : Coklat
truktur : erfosil
!ekstur : Amorf
omposisi : alsit, %osil
Petrogenesa : !erbentuk laut dangkal karena proses tektonik sehingga
terangkat keatas.
Gama atuan : *amping Gumulities
Page 124
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 124/135
L"AI PEN#AMATAN III
ariBtanggal: Minggu 30-++-3550
'am: +5.?3Iib
Cuaca : Mendung
#okasi : ayat ('oko !uo)
;egetasi : #ebat ('ati,)
#itologi : atuan Metamorf (ekis dan Marmer)
Morfologi : #ereng
Lokasi Penga%,ilan a%&el
Page 125
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 125/135
DE!IPI BATUAN
Warna Segar : Abu-abu
Iarna #apuk : uning keCoklatan
truktur : foliasi
!ekstur : #epidoblastik
omposisi : uarsa, Mika
Petrogenesa : !erbentuk arena P yang tinggi
Gama atuan : ekis
Page 126
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 126/135
L"AI PEN#AMATAN I
ariBtanggal: Minggu 30-++-3550
'am: +<.?3Iib
Cuaca : Mendung
DE!IPI BATUAN
Iarna egar : Putih susu
Iarna #apuk : itam kekuning-kuningan
truktur : non foliasi
!ekstur : *rano #epidoblastik
omposisi : alsit, uarsa.
Petrogenesa : !erbentuk arena temperature yang tinggi.
Gama atuan : Marmer
Page 127
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 127/135
#okasi : Iatu Adeg
;egetasi : #ebat ('ati,)#itologi : atuan f Piroklastik
Morfologi : #ereng
Lokasi Penga%,ilan a%&el
DE!IPI BATUAN
Warna Segar : Putih Keabu-abuan
Iarna #apuk : uning keCoklatan
truktur : masif
!ekstur : 8kuran utir: Pasir asar
ortasi : uruk
ebundaran: sub angular
emas : terbuka
omposisi : %ragmen : pumice
Matriks : pasir
emen : ilika
Petrogenesa : !erbentuk akibat dari erupsi gunung api
Gama atuan : reksi pumice
Page 128
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 128/135
DE!IPI BATUAN
Iarna egar : Putih ecoklatan
Iarna #apuk : uning keCoklatan
truktur : berlapis
!ekstur : 8kuran utir : Pasir alus
ortasi : aik
ebundaran : Membulat
emas : tertutup
omposisi : %ragmen : -
Matriks : #anau
emen : ilika
Petrogenesa : !erbentuk akibat dari erupsi gunung api
Gama atuan : !uff
Page 129
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 129/135
II.3. Hasil Analisis Petrogra$i
BAB EIMPULAN G A!AN
A. esi%&ulan
Mineral optik dan petrografi adalah suatu metode yang sangat
mendasar dalam mendukng pembela&aran dan analisis data geologi. Alat yang
digunakan dalam praktikum ini disebut mikroskop terpolarisasi, karena data
Page 130
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 130/135
dibaca melalui lensa yang mempolarisasinya yang selan&utnya ditangkap oleh
mata. etiap mineral memiliki system kristalnya masing Y masing dan setiap
system kristal memiliki sumbu kristal "alaupun sudut yang dibentuk oleh masing-
masing sumbu kristal antara system kristal yang satu dan yang lain berbeda.
8ntuk itu setiap mineral memiliki sifat optis tertentu yang dapat diamati pada
pengamatan nikol se&a&ar dan nikol silang atau diagonal terhadap sumbu
pan&angnya (sumbu c).
Mempela&ari petrografi mahasis"a dapat mengetahui dan memerikan
batuan beku, batuan gunungapai ($ulkanik), batuan sedimen dan batuan
metamorf. 7an untuk memahami asosiasi mineral, proses pembentukannya.
B. aran
Pratikan sangat bangga dengan penya&ian maupun bimbingan para
asisten, sehingga kedepannya di harapkan kiner&a penga&aran maupun bimbingan
ditingkatkan.
DA'TA! PUTAA
0" I.7. Gesse, Introduction to Optical Mineralogy, nd !d"
" Iilliam, et al, Petrography
1" Craig and ;aughan, =re Microscopy =re Petrography
2" Famdohr, =re Minerals and !heir /ntergro"ths
3" http:BB""".""norton.comBcollegeBgeoBegeoBfla shB<3.s"f
4" http:BBmet.open.ac.ukB$msBdual$ie"&.html
Page 131
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 131/135
Page 132
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 132/135
I'AT(I'AT
"PTI MINE!AL
DE!IPI
'AT(I'AT
"PTI MINE!AL
Page 133
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 133/135
PADA !EAIB";EN
BATUAN
ALTE!AI
Page 134
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 134/135
tt&5CC.s+ri,d.+o%Cdo+C1-7@-6-
CLa&oran(!es%i(Mineral(
"&tiks+ri,d
Page 135
7/23/2019 Referensi Laporan Resmi Mineral Optik
http://slidepdf.com/reader/full/referensi-laporan-resmi-mineral-optik 135/135