7/24/2019 Referat Tenggelam Revisi 1 http://slidepdf.com/reader/full/referat-tenggelam-revisi-1 1/20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenggelam adalah suatu bentuk sufokasi berupa korban terbenam dalam cairan dan cairan tersebut terhisap masuk ke jalan napas sampai alveoli paru-paru. Pada umumnya tenggelam merupakan kasus kecelakaan, baik secara langsung maupun karena ada faktor-faktor lain seperti korban dalam keadaan mabuk atau dibawah pengaruh obat, atau bisa saja dikarenakan akibat dari suatu peristiwa pembunuhan. Setiap tahun, sekitar 1!.!!! kematian dilaporkan di seluruh dunia akibat tenggelam, dengan kejadian tahunan mungkin lebih dekat ke !!.!!!. "eberapa negara terpadat di dunia gagal untuk melaporkan insiden hampir tenggelam. #ni, menyatakan bahwa banyak kasus tidak pernah dibawa ke perhatian medis, kejadian di seluruh dunia membuat pendekatan akurat yang hampir mustahil. 1 Sedangkan pada data yang diperoleh dari $S. %r. Soetomo Surabaya didapatkan &' orang meninggal karena tenggelam mulai bulan (anuari &!11 hingga September &!11. sedangkan pada ) tahun terakhir didapatkan *' kasus meninggal sejak (anuari &!!+ hingga %esember &!1!. Pada pemeriksaan jenaah yang diduga tenggelam perlu juga diketahui kondisi korban meninggal sebelum atau sesudah masuk air, tempat jenaah ditemukan meninggal berada di air tawar atau asin, adanya antemortem injury, adanya sebab kematian wajar atau keracunan, dan terakhir yaitu sebab kematiannya. %alam hal ini bantuan dokter pada peradilan untuk membuat terang suatu perkara jenaah yang diduga meninggal karena tenggelam diperlukan. & 1.2. Rumusan Masalah 1. "agaimana cara kematian pada kasus tenggelam &. pa perbedaan tenggelam di air tawar dan air laut '. pa yang dapat ditemukan pada pemeriksaan luar dan dalam pada kasus tenggelam ). pa pemeriksaan lain yang dapat dilakukan pada kasus tenggelam 1.3. Tujuan Penulsan 1.3.1. Tujuan umum /eningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai tenggelam terutama dalam bidang forensik. 1.3.2. Tujuan khusus 1. /engetahui pengertian tenggelam dan cara kematian tenggelam, 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
jalan nafas seseorang berada di bawah permukaan cairan submersion2 ataupun air
hanya menutupi bagian wajahnya saja immersion2. )
"eberapa istilah drowning 01
1. Wet drowning . Pada keadaan ini cairan masuk ke dalam saluran pernapasan
setelah korban tenggelam.
&. Dry drowning . Pada keadaan ini cairan tidak masuk ke saluran pernapasan,
akibat spasme laring.
'. Secondary drowning . Terjadi gejala beberapa hari setelah korban tenggelam
dan diangkat dari dalam air2 dan korban meninggal akibat komplikasi.
). Immersion syndrome. 6orban tiba-tiba meninggal setelah tenggelam dalam air
dingin akibat refleks vagal. lkohol dan makanan terlalu banyak merupakan
faktor pencetus.
Pada peristiwa tenggelam drowning2, seluruh tubuh tidak harus tenggelam didalam air. salkan lubang hidung dan mulut berada di permukaan air itu sudah cukup
memenuhi kriteria sebagai peristiwa tenggelam. "erdasarkan pengertian tersebut
maka peristiwa tenggelam tidak hanya dapat terjadi di air laut maupun air sungai
tetapi dapat juga terjadi di dalam ember atau westafel.1
2.2. (ara 'ematan Tenggelam
Peristiwa tenggelam dapat terjadi karena0
1. 6ecelakaanPeristiwa tenggelam karena kecelakaan sering terjadi karena korban jatuh ke
laut, danau atau sungai. Pada anak-anak kecelakaan sering terjadi di kolam
renang atau galian tanah berisi air.
&. "unuh diri
Peristiwa bunuh diri dengan menjatuhkan diri ke dalam air sering kali terjadi.
6adang-kadang tubuh pelaku diikat dengan benda pemberat agar tubuh dapat
tenggelam.
'. Pembunuhan
"anyak cara digunakan, seperti misalnya melemparkan korban ke laut atau
memasukkan kepalanya kedalam bak berisi air.
2.3. Pat#"s#l#g Tenggelam
2.3.1. Pat#"s#l#g Tenggelam &e)ara Umum
4ipoksia merupakan masalah utama yang sering diakibatkan oleh trauma saat
tenggelam, tetapi dengan adanya spasme glottis yaitu jika sejumlah kecil volume air
yang memasuki laring atau trakea, ketika itu pula tiba-tiba terjadi spasme laring akibat
pengaruh refle7 vagal, hal ini terjadi pada 8 1!9 kematian akibat tenggelam. /ukosa
yang kental, berbusa, dan berbuih dapat dihasilkan, hingga menciptakan suatu
yang memonitor dan menyesuaikan tekanan darah dan denyut jantung. /ekanisme ini
bertindak melalui lengkung refleks dimana aferen sensorik2 impuls saraf muncul di
ujung saraf kompleks karotis , tetapi tidak seperti yang diduga di saraf vagus sendiri.
#mpuls ini menuju ke otak melalui saraf glossopharingeus ke nucleus tenth di batang
otak, kemudian kembali melalui vagus eferen2 ke jantung dan organ lainnya. $efleks
ini bertindak melalui sisi parasimpatis dari sistem saraf otonom dan independen dari
jalur saraf sensorik. 4al-hal seperti, takut, cemas, berjuang dan mungkin efek dari
obat-obatan seperti alkohol, dapat meningkatkan sensitivitas mekanisme vagal ini. *
@ambar 1. (alur Saraf.
2.3.2. Pat#"s#l#g Tenggelam * Ar Ta+ar
Pada keadaan air tawar akan dengan cepat diserap dalam jumlah besar terjadi
absorbsi cairan masif ke dalam membran alveolus, dimana dalam waktu ' menit
dapat mencapai +& 9 dari vol darah sebenarnya. 6arena konsentrasi elektrolit dalamair tawar lebih rendah daripada konsentrasi dalam darah, maka akan terjadi
1. Paru-paru dilepaskan satu persatu secara tersendiri dengan memotong hilus.
&. Paru-paru yang sudah dilepas tidak boleh diletakkan tetapi langsung disiram
dengan dengan air bersih bebas diatom dan alga2.
'. Permukaan paru dibersihkan dengan cara dikerik?dikerok &-' kali, lalu pisau
kembali dibersihkan dengan air yang mengalir.
). %engan mata pisau yang tegak lurus permukaan paru, kemudian permukaan
paru diiris sedangkal subpleura2, lalu pisau kembali dibersihkan di bawah air
yang mengalir, lalu dikibaskan sampai kering.
. %engan ujung pisau, getah paru pada irisan tadi diambil kemudian diteteskan pada objek glass lalu ditutup cover glass dan diperiksa di bawah mikroskop.
<. =ara lain yaitu dengan menempelkan objek glass pada permukaan irisan
didaerahsubpleural, lalu ditutup cover glass pada permukaan irisan didaerah
subpleural, lalu ditutup cover glass dan diperiksa dibawah mikroskop.
Syarat sediaan percobaan getah paru yaitu eritrosit dalam sediaan harus sedikit
jumlahnya. "ila banyak mungkin irisan terlalu dalam.1&
pada organ tertutup. %ata yang didapat dari penelitian yang dilakukan oleh /uller
ditetapkan bahwa batas minimal yaitu &!.!!!?1!!ml pada percobaan dengan
menggunakan tikus dan 1'.!!?1!!ml pada percobaan dengan menggunakan kelinci.
(umlah dari false negatif pada kasus dugaan mati tenggelam sangat ervariasi.
"eberapa peneliti seperti $ota yang melakukan penelitian dengan )D korban mati
tenggelam, terdapat &)9 tidak ditemukan ada diatom pada paru-paru maupun organ-
organ tertutup lainnya. Peneliti lain seperti Timperman melaporkan 1!9 dari )! kasus
tidak ditemukan adanya diatom. 5leh karena itu, meskipun pemeriksaan diatom pada
korban diduga mati tenggelam mempunyai hasil yang negatif, tidak semata-mata
mencoret kemungkinan sebab kematian korban tersebut dikarenakan tenggelam.1&
Tngkat 'eerhaslan Pemerksaan Dat#m%iatom dapat ditemukan di dalam korban tenggelam untuk memperjelas
diagnosis penyebab kematian. 4al ini dapat menjelaskan apakah korban tenggelam
pada saat ante-mortem ataukah post-mortem. %iatom tidak selalu ditemukan di semua
kasus tenggelam, tetapi jika didapatkan pada organ-organ dalam jumlah banyak, hal
ini dapat mempertegas diagnose tenggelam antemortem. da banyak kontroversi
mengenai tes diatom. "anyak penulis yang tidak memperhitungkan tes diatom sebagai
metode yang berharga. kan tetapi dalam berbagai ajaran lampau tes diatom sangat
berguna dalam penentuan tenggelam ante-mortem atau postmortem dengan
memperhitungkan tiap aspek dengan penuh ketelitian.&,1&
Penelitian yang menggunakan + sampel jaringan yang di ambil dari mayat
korban yang meninggal karena tenggelam mendapatkan diatom pada semua jaringan
terutama pada jaringan usus. %iatom yang ditemukan juga berbeda pada tiap
kasusnya, bergantung pada tempat lokasi tenggelam. 4al ini dapat disimpulkan bahwa
pemeriksaan diatom merupakan pemeriksaan yang dapat dipercaya untuk
menegakkan diagnosis kematian yang diduga karena tenggelam. Tidak semua penelitiyang mempunyai pendapat yang sama terhadap efektivitas diatom untuk pemeriksaan
korban mati karena tenggelam. >oged membuat investigasi yang terperinci ke dalam
tubuh yang mati tenggelam dan tidak tenggelam di %enmark, dan disimpulkan bahwa
tes diatom sungguh sudah tidak berlaku. #a memberikan banyak referensi keduanya
untuk dan melawan kepercayaan dari teknik tersebut, dan tidak diragukan lagi
kontroversi akan berlanjut.1&
Terlihat mungkin terdapat perbedaan kuantitatif antara jumlah diatom
diperoleh dari jaringan pada mati tenggelam dan mati tidak tenggelam, dan analisis
Tenggelam didefinisikan sebagai kematian akibat asfiksia yang disebabkan
oleh masuknya cairan ke dalam saluran pernapasan. Pada umumnya tenggelam
merupakan kasus kecelakaan, baik secara langsung maupun karena ada faktor-faktor
lain seperti korban dalam keadaan mabuk atau dibawah pengaruh obat, atau bisa saja
dikarenakan akibat dari suatu peristiwa pembunuhan. "erdasarkan lokasinya korban
dapat tenggelam di air tawar dan air laut. Pemeriksaan dilakukan untuk dapat
menentukan sebab kematian korban, apakah korban meninggal akibat tenggelam
ataukah korban sudah meninggal sebelum tenggelam. Pemeriksaan post mortem
berbeda pada mayat yang masih segar dan mayat yang sudah busuk. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk korban tenggelam adalah pemeriksaan diatom dan
kimia darah jantung.
BAB I8
DA7TAR PU&TA'A
1. "udiyanto , 3ibisana 3, Siswadi S, et all. "uku #lmu 6edokteran >orensik.