Top Banner

of 27

Referat Sopk Andi FS

Jul 05, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    1/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau juga dikenal Sindroma

    ovarium polikistik (SOPK) merupakan kelainan kompleks endokrin dan metabolik 

    yang ditandai dengan adanya anovulasi kronik dan atau hiperandrogenisme yang

    diakibatkan oleh kelainan dari fungsi ovarium dan bukan oleh sebab lain. Pertama

    kali diperkenalkan oleh Stein dan Leventhal (19!) dalam bentuk penyakit ovarium

     polikistik (polycyctic ovary disease/ Ovarium polikistik/ Stein-Leventhal Syndrome)"

    dimana gambaran dari sindroma ini terdiri dari polikistik ovarium bilateral dan

    terdapat ge#ala ketidakteraturan menstruasi sampai amenorea" ri$ayat infertil"

    hirsutisme" retardasi pertumbuhan payudara dan kegemukan. Sindroma ini di%irikan

    dengan sekresi gonadotropin yang tidak sesuai" hiperandrogenemia" peningkatan

    konversi perifer dari androgen men#adi estrogen" anovulasi kronik dan ovarium yang

    sklerokistik dengan demikian sindroma ini merupakan satu dari penyebab paling

    umum dari infertilitas.1"&

    'iagnosis dan terapi SOPK masih men#adi kontroversi. Pada pertemuan

     European Society for Human Reproduction and Embryoloy (ESHRE) and the

     !merican Society for Reproductive "edicine (!SR") di otterdam pada tahun &

    telah ditetapkan poin diagnostik untuk menegakkan SOPK yaitu adanya

    oligomenorrhea atau anovulasi" tanda*tanda hiperandrogenisme se%ara klinis maupun

     biokimia" polycystic ovarian morpholoy (sonoraphy)# setidaknya didapatkan & dari

    kriteria tersebut maka seorang $anita dapat ditegakkan diagnosis SOPK. &

    Oleh karena SOPK sering menun#ukkan beragam manifestasi klinis maka pemahaman ge#ala klinis sangat penting sehingga diagnosis dapat ditegakkan seakurat

    mungkin dengan demikian penatalaksanaan yang diberikan dapat serasional mungkin

    dan bermanfaat baik se%ara medikamentosa ataupun operatif.1

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1

    http://dokita.co/blog/polycystic-ovary-syndrome-pcos/http://dokita.co/blog/polycystic-ovary-syndrome-pcos/

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    2/27

    2

    2.1 Anatomi Ovarium

    Ovarium adalah sepasang organ berbentuk buah kenari yang mempunyai

     pan#ang sekitar 1"! in%hi atau + %m" lebar 1"! %m dan tebal 1 %m terletak di kiri dan di

    kanan dekat pada dinding pelvis di fossa ovarika. Ovarium melekat pada lapisan

     belakang ligamentum latum dengan mesovarium. Selain mesovarium" ovarium #uga

    mempunyai dua perlekatan lain yaitu ligamentum infundibulopelvikum (liamentum

     suspensorium ovarii)  yang merupakan tempat melintasnya pembuluh darah"

     pembuluh limfe dan persarafan ovarium dari dinding pelvis dan ligamentum ovarii

    yang menghubungkan ovarium dan uterus. Ovarium menerima aliran darah dari arteri

    ovarii yang merupakan per%abangan dari aorta. Pada aliran darah balik" vena ovarii

    kanan menu#u ke vena %ava inferior sedangkan vena ovarii kiri menu#u ke vena renal.

    Pembuluh limfe ovarium mele$ati aorti% nodes di level yang sama dengan pembuluh

    gin#al" mengikuti peraturan umum bah$a aliran pembuluh limfe suatu organ sama

    seperti aliran pembuluh vena organ tersebut. ,ntuk persarafan" ovarium menerima

     persarafan dari aorti% ple-us.1

    Gambar 2.1 Anatomi Ovarium1

    2.2 Fiio!o"i Si#!u $%ntruai

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    3/27

    3

    ungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus"

    hipofisis dan ovarium dengan perubahan*perubahan terkait pada #aringan sasaran

     pada saluran reproduksi normal. Ovarium memainkan peranan penting dalam proses

    ini karena tampaknya bertanggung #a$ab dalam pengaturan perubahan*perubahan

    siklik maupun lama siklus menstruasi. Ovarium menghasilkan hormon steroid"

    terutama estrogen dan progesteron. /eberapa estrogen yang berbeda dihasilkan oleh

    folikel ovarium yang mengandung ovum yang sedang berkembang dan oleh sel*sel

    yang mengelilinginya. 0strogen ovarium yang paling berpengaruh adalah estradiol.1"&

    0strogen bertanggung #a$ab terhadap perkembangan dan pemeliharaan organ*

    organ reproduktif $anita dan karakteristik seksual sekunder yang berkaitan dengan

    $anita de$asa. 0strogen memainkan peranan penting dalam perkembangan payudara

    dan dalam perubahan siklus bulanan dalam uterus.1"&

    Progesteron #uga penting dalam mengatur perubahan yang ter#adi dalam uterus

    selama siklus menstruasi. Progesteron merupakan hormon yang paling penting untuk 

    menyiapkan endometrium yang merupakan membran mukosa yang melapisi uterus

    untuk implantasi ovum yang telah dibuahi. ika ter#adi kehamilan sekresi progesteron

     berperan penting terhadap plasenta dan untuk mempertahankan kehamilan yang

    normal. Sedangkan androgen #uga dihasilkan oleh ovarium" tetapi hanya dalam

     #umlah ke%il. 2ormon androgen terlibat dalam perkembangan dini folikel dan #uga

    mempengaruhi libido $anita.1"&

    2.2.1 Si#!u Hi&o'ii ( Hi&ota!amu

    3en#elang akhir siklus menstruasi yang normal" kadar estrogen dan progesteron

    darah menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini menstimulasi

    hipotalamus untuk mensekresi $onadotropin Realisin Hormone  (4n2).

    Sebaliknya" 4n2 menstimulasi sekresi  folikel stimulatin hormone  (S2). %olikel  stimulatin hormone  menstimulasi perkembangan folikel de raaf   ovarium dan

     produksi estrogennya. Kadar estrogen mulai menurun dan 4n2 di hipotalamus

    memi%u hipofisis anterior untuk mengeluarkan luteni&in hormone  (L2). Luteni&in 

    hormone men%apai pun%ak pada hari ke*1 atau ke*1+ dari siklus &5 hari. 6pabila

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    4/27

    4

    tidak ter#adi fertilisasi dan implantasi ovum pada masa tersebut" korpus luteum akan

    menyusut. Oleh karena itu kadar estrogen dan progesteron menurun maka ter#adi

    menstruasi.1"&

     Gambar 2.2 Si#!u $%ntruai1

    2.2.2 Si#!u En)om%ntrium 

    7erdiri dari empat fase" yaitu 8&"

    a) ase 3enstruasiPada fase ini endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai

     pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basal. ata*rata fase ini

     berlangsung selama *+ hari. Pada a$al fase menstruasi kadar estrogen"

     progesteron" L2 menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus dan kadar 

    S2 baru mulai meningkat. b) ase Proliferasi

    ase proliferasi merupakan periode pertumbuhan %epat yang berlangsung se#ak 

    sekitar hari ke*+ sampai hari ke*1+ dari siklus haid. Permukaan endometrium

    se%ara lengkap kembali normal sekitar empat hari atau men#elang perdarahan

     berhenti. 'alam fase ini endometrium tumbuh men#adi setebal "! mm atau

    sekitar 5*1 kali lipat dari semula yang akan berakhir saat ovulasi. ase

     proliferasi tergantung pada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium.%) ase Sekresi: Luteal

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    5/27

    5

    ase sekresi berlangsung sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke*1+

    sampai ke*&5. Pada fase ini endometrium kira*kira tetap tebalnya" tetapi bentuk 

    kelen#ar berubah men#adi pan#ang" berkeluk*keluk dan mengeluarkan getah

    yang makin lama makin nyata. 'alam endometrium telah tertimbun glikogen

    dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi.

    3emang perubahan ini adalah untuk mempersiapkan endometrium menerima

    telur yang telah dibuahi.

    d) ase ;skemi: Premenstrual

    ;mplantasi atau nidasi ovum yang dibuahi ter#adi sekitar < sampai 1 hari

    setelah ovulasi. 6pabila tidak ter#adi pembuahan dan implantasi" korpus luteum

    yang mensekresi estrogen dan progesteron menyusut. Seiring penyusutan kadar 

    estrogen dan progesteron yang %epat" arteri spiral men#adi spasme sehingga

    suplai darah ke endometrium fungsional terhenti dan ter#adi nekrosis. Lapisan

    fungsional terpisah dari lapisan basal dan perdarahan menstruasi dimulai.

    2.2.* Si#!u Ovu!ai

    Ovulasi merupakan peningkatan kadar estrogen yang menghambat pengeluaran

    S2" kemudian hipofise mengeluarkan L2. Peningkatan kadar L2 merangsang

     pelepasan oosit sekunder dari folikel. olikel primer primitif berisi oosit yang tidak 

    matur (sel primordial). Sebelum ovulasi" satu sampai folikel mulai matur didalam

    ovarium diba$ah pengaruh S2 dan estrogen. Lon#akan L2 sebelum ter#adi ovulasi

    mempengaruhi folikel yang terpilih. 'i dalam folikel yang terpilih" oosit matur dan

    ter#adi ovulasi" folikel yang kosong memulai berformasi men#adi korpus luteum.

    Korpus luteum men%apai pun%ak aktivitas fungsional 5 hari setelah ovulasi dan

    mensekresi baik hormon estrogen maupun progesteron. 6pabila tidak ter#adi

    implantasi" korpus luteum berkurang dan kadar hormon menurun. Sehingga lapisanfungsional endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh.&

    2.*  Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) 

    2.*.1 D%'inii P+OS

    http://dokita.co/blog/polycystic-ovary-syndrome-pcos/http://dokita.co/blog/polycystic-ovary-syndrome-pcos/

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    6/27

    6

    Sindrom ovarium polikistik merupakan serangkaian ge#ala yang dihubungkan

    dengan hiperandrogenisme dan anovulasi kronik yang berhubungan dengan kelainan

    endokrin dan metabolik pada $anita tanpa adanya penyakit primer pada kelen#ar 

    hipofise atau adrenal yang mendasari. 6novulasi kronik ter#adi akibat kelainan sekresi

    gonadotropin sebagai akibat dari kelainan sentral dimana ter#adi peningkatan

    frekuensi dan amplitudo pulsasi 4n2 dengan akibat ter#adi peningkatan kadar L2

    serum dan peningkatan rasio L2: S2 serta androgen. 2iperandrogenisme se%ara

    klinis dapat ditandai dengan hirsutisme" timbulnya #era$at (acne)" alopesia akibat

    androgen dan naiknya konsentrasi serum androgen khususnya testosteron dan

    androstenedion. Sedangkan kelainan metabolik berhubungan dengan timbulnya

    keadaan hiperandrogenisme dan anovulasi kronik.

    2.*.2 Pr%va!%ni

    Penelitian tentang prevalensi SOPK masih terbatas. 'i 6merika Serikat

     prevalensinya berkisar +*=>. 3enurut Leventhal sindroma ini ter#adi 1> * > dari

    semua $anita steril" >* $anita yang mempunyai pengalaman ovarium polikistik 

    serta 1!*&!> $anita usia reproduksi akan mengalami siklus yang tidak berovulasi.

    Sebanyak dari siklus yang tidak berovulasi itu berkembang men#adi anovulasi

    kronis dalam bentuk Ovarium polikistik (OPK). 7elah ditemukan bah$a 5> dari

    kelainan ovarium polikistik ini se%ara klinis tampil sebagai Penyakit Ovarium

    Polikistik (POPK). Pada !*1> $anita usia reproduksi" penyakit ovarium polikistik 

    ini akan berge#ala lengkap sebagai Sindroma Ovarium polikistik (SOPK).1

    Ke#adian SOPK dengan ge#ala klinis beragam dan memberikan gambaran

    angka yang bervariasi. 6dam dkk (195=) melaporkan bah$a pada penderita ovarium

     polikistik yang didiagnosa se%ara sonografi" didapatkan > menderita amenorea"

    dengan oligomenorea" 9> didapatkan adanya peningkatan konsetrasi kadar luteni&in hormone  (L2) dan androgen serta lebih dari 5> dengan acne  yang

     persisten.& 

    ?alaupun ovarium polikistik dapat ditemukan dalam &> populasi $anita" hal

    ini tidak harus menimbulkan ge#ala klinik seperti SOPK" akan tetapi dalam

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    7/27

    7

     per#alanannya akan menimbulkan ge#ala klinik bila diprovokasi oleh kenaikan berat

     badan atau resisten terhadap insulin.1"& 

    2.*.* Etio!o"i

    0tiologi SOPK tidak diketahui se%ara pasti" namun diperkirakan sangat

    dipengaruhi oleh genetik. /ila dalam satu keluarga terdapat penderita SOPK maka

    !> $anita dalam keluarga tersebut akan menderita SOPK #uga. Pada masa ini

    terdapat peningkatan penemuan tentang hipotesis etiologi dari SOPK yaitu tekanan

    darah tinggi selama kehamilan yang dapat berdampak bagi ibu dan anak" salah satu

    dampak bagi anak tersebut adalah timbulnya ovarium polikistik.+

    7anda a$al SOPK umumnya terlihat setelah menar%he. ema#a dengan periode

    haid sekitar +! hari perlu mendapatkan pemeriksaan lan#utan untuk menyingkirkan

    kemungkinan SOPK. Pada beberapa penderita" ge#ala SOPK mun%ul setelah berat

     badan meningkat pesat.

    2.*., Pato'iio!o"i

    Sindrom ovarium polikistik merupakan tahap akhir dari suatu @siklus perusakA

    akibat peristi$a*peristi$a endokrinologis yang dapat dia$ali dari banyak titik yang berbeda. 3asih belum #elas apakah patologi primernya berada di ovarium atau pada

    hipotalamus" tetapi kerusakan yang mendasar tampaknya adalah karena pengiriman

    sinyal yang @tidak seharusnyaA ke hipotalamus dan hipofisis. Kadar L2 yang

    meningkat (tanda khas SOPK) disebabkan oleh peningkatan produksi estrogen perifer 

    (umpan balik negatif) dan peningkatan sekresi inhibin. Sedangkan kadar S2 yang

    tertekan diakibatkan oleh peningkatan produksi estrogen perifer (umpan balik positif)

    dan peningkatan sekresi 4n2.! Kelainan metabolik berupa hiperinsulinemia dan

    resistensi insulin ikut berperan dalam timbulnya SOPK.1"

    Sindrom ovarium polikistik ditandai oleh @keadaan menetapA dari L2 yang

    meningkat se%ara kronik dan kadar S2 yang tertekan se%ara kronik" meskipun

    terdapat peningkatan dan penurunan yang bersifat siklik yang terlihat dalam siklus

    menstruasi normal.  Luteni&in hormone  yang meningkat menstimulasi stroma

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    8/27

    8

    ovarium dan sel*sel theca  untuk meningkatkan produksi androgen. 6ndrogen

    dikonversi di perifer melalui aromatisasi men#adi estrogen yang memperparah

    anovulasi kronik. Sedangkan akibat dari S2 yang tertekan" pertumbuhan folikel

     baru terus*menerus distimulasi tetapi tidak sampai titik pematangan dan ovulasi

     penuh (korpus luteum dan korpus albikan #arang terdeteksi). 6ndrogen yang

    meningkat berperan terhadap pen%egahan perkembangan folikel normal dan induksi

    atresia prematur.1"

    Patogenesis SOPK kurang #elas diketahui" namun diduga bah$a defek primer 

    kemungkinan karena adanya resistensi insulin yang menyebabkan hiperinsulinemia.

    Konsentrasi insulin dan L2 didalam sirkulasi se%ara umum akan meningkat. Sel

    theca  yang membungkus folikel dan memproduksi androgen yang nantinya akan

    dikonversi men#adi estrogen didalam ovarium men#adi sangat aktif dan responsif 

    terhadap stimulasi L2. Sel theca akan lebih besar dan akan menghasilkan androgen

    lebih banyak. Sel*sel theca yang hiperaktif ini akan terhalang maturasinya sehingga

    akan menyebabkan sel*sel granulosa tidak aktif dan aktifitas aromatisasinya men#adi

    minimal. 6kibat ketidakmatangan folikel*folikel tersebut maka ter#adi pembentukan

    kista*kista dengan diameter antara &*= mm dan masa aktif folikel akan meman#ang"

    sehingga akan terbentuk folikel*folikel baru sebelum folikel yang lain mati. olikel*

    folikel tersebut akan berbentuk seperti kista yang dilapisi oleh sel*sel theca  yang

    hiperplastik dan mengalami lutenisasi sebagai respon peningkatan kadar L2.! 

    Penambahan #aringan adiposa pada pasien yang mengalami obesitas turut

     berperan terhadap aromatisasi ekstraglandular androgen men#adi estrogen. Sedangkan

    testosteron dalam sirkulasi meningkat (menyebabkan hirsutisme) karena kadar 

    globulin pengikat hormon S2/4 menurun pada SOPK. Ovarium merupakan lokasi

    utama over   produksi androgen pada SOPK sedangkan kelen#ar adrenal hanya

    memiliki peran ke%il.!

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    9/27

    9

    Gambar 2.* Pato'iio!o"i SOPK - 

    Gambar 2.* $%#anim% P%n%bab SOPK -

    esistensi insulin berhubungan erat dengan obesitas perifer dan obesitas sentral

    melalui pelepasan asam lemak bebas dari sel*sel adiposit. 3enurut penelitian yang

    dilakukan 'unaif dkk" ter#adi kerusakan transduksi sinyal insulin pada tingkat

    reseptor yang bersifat diturunkan. Kondisi ini memi%u kelen#ar pankreas mensekresi

    hormon insulin berlebih (hiperinsulinemia). esistensi insulin dan hiperinsulinemia

    selan#utnya akan berhubungan positif dengan hiperandrogen.  Kadar insulin yang

     berlebih se%ara sinergis akan meningkatkan sekresi L2 dan menurunkan produksi

    S2/4 sehingga menyebabkan peningkatan kadar androgen bebas. Kondisi

    hiperandrogen intraovarium akan menghambat proses folikulogenesis.<

    Gambar 2., /%it%ni Inu!in )%n"an SOPK 0

    Lemak dan hiperinsulinemia merupakan hubungan sebab akibat yang saling

    memberikan efek satu sama lain. 6kumulasi lemak visceral   abdomen akan

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    10/27

    10

    menyebabkan penurunan adiponektin" peningkatan 7B*C" interleukin*=" leptin dan

    mediator*mediator lain yang menyebabkan perubahan struktur reseptor insulin

    sehingga ter#adi resistensi insulin. Keadaan hiperinsulinemia akan meningkatkan

     produksi androgen ovarium dan kelen#ar adrenal. Sementara itu sitokin*sitokin yang

    dihasilkan akibat tingginya lemak visceral   abdomen se%ara langsung #uga dapat

    menyebabkan peningkatan produksi androgen melalui pengaruhnya terhadap kelen#ar 

    adrenal.<

    Gambar 2. Hubun"an ob%ita )an SOPK 0

    2.*., $ani'%tai K!ini

    Sindrom ovarium polikistik adalah sindroma yang sangat beragam dalam hal

    ge#ala klinik maupun manifestasi laboratorium sementara dasar dari kelainan ini

    terletak pada ovarium" ekspresi klinik dan beratnya ge#ala tergantung pada faktor 

    diluar ovarium seperti obesitas" resisten terhadap insulin dan konsentrasi terhadap

    L2. Kombinasi dari berbagai ge#ala dapat di#umpai" dari hisrutisme yang ringan

    dengan ovulasi yang regular dan ovarium polikistik sampai dengan ge#ala yang

    lengkap dari sindroma Stein*Leventhal yaitu amenorea" hisrutisme" acne# infertility

    dan obesitas. 'emikian #uga ter#adi pada hasil laboratorium biokimia. 2ampir !>

    dari kasus akan didapatkan peningkatan konsentrasi L2 dan hanya > yang

    didapatkan peningkatan total testosteron pada pemeriksaan sesaat.5 

    7anda dan ge#ala klinis SOPK didapat dari keluhan utama pasien maupun dari

     pemeriksaan klinis. 6dapun tanda dan ge#ala sebagai berikut8

    1 Gan""uan m%ntruai )an in'%rti!ita

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    11/27

    11

    Penderita SOPK sering datang dengan keluhan gangguan menstruasi dapat

     berupa oligomenorea" amenorea dan infertilitas. 2al ini disebabkan oleh adanya

    anovulasi kronik dan hiperandrogenemia.!"5

    2 Hi&%ran)ro"%nim%Se%ara tipikal dimanifestasikan dengan adanya hirsutism" acne  dan atau

    alopesia. Kebalikannya" tanda dari virilisasi sebagai %ontoh massa pada otot"

    suara yang memberat dan klitoromegali tidak tipikal untuk SOPK. Dirilisasi

    merefleksikan kadar androgen yang lebih tinggi dan harus diinvestigasi dengan

    tepat untuk tumor yang memproduksi androgen oleh ovarium atau kelen#ar 

    adrenal.=

    Hirutim%

    Suatu keadaan mun%ulnya bulu*bulu kasar $anita seperti pola pertumbuhan pada laki*laki seperti diatas bibir" dagu" dada abdomen bagian atas maupun

    dipunggung. Keadaan ini ter#adi akibat pembentukkan androgen yang

     berlebihan akibat kerusakan enEim betahidroksisteroid dehidrogenase.!"=

    Peningkatan kadar androgen memainkan peran utama dalam menentukan

    tipe dan distribusi dari rambut. 'engan folikel rambut" testosteron

    dikonversikan dengan enEime '-reductase menadi dihydrotestosterone

    ('27). ?alaupun baik testosteron dan '27 mengkonversi se%ara singkat"

    rambut vellus lembut men#adi rambut sambungan yang kasar.

     *ihydrotestosterone menandai lebih efektif dibandingkan testosteron. Konversi

    yang ter#adi tidak dapat diubah kembali dan hanya rambut pada daerah dengan

    androgen yang sensitif yang berubah men#adi rambut sambungan. Sebagai

    hasilnya daerah yang paling sering terkena dengan pertumbuhan rambut yang

     berlebihan pada $anita dengan SOPK termasuk atas bibir" dagu" dada dan linea

    alba pada abdomen ba$ah.=

    6ndrogenik mempunyai efek pada unit pilosebasea. Pada beberapa area

     pertumbuhan rambut" androgen menstimulasi kelen#ar sebasea dan

    meningkatkan sebum yang dapat menyebabkan ter#adinya a%ne. Pada daerah

    lain" folikel vellus berespon pada androgen dan dikonversikan men#adi folikel

    terminal" yang menyebabkan ter#adinya hirsutism. 'iba$ah pengaruh

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    12/27

    12

    androgen" rambut terminal yang sebelumnya tidak bergantung pada androgen

    kembali kapada vellus dari hasil kebotakan.=

    * Ob%ita

    ?anita dengan berat badan yang berlebihan" +*! kali lebih sering ter#adigangguan fungsi ovarium. ?anita yang gemuk menun#ukkan aktivitas kelen#ar 

    suprarenal yang berlebihan" peningkatan produksi testosteron" androstenedion

    serta peningkatan rasio estron: estradion &"!. Selain itu dikemukakan pula

     penurunan kadar S2/4 serum. 6ndrogen merupakan hormon yang diperlukan

    oleh tubuh untuk menghasilkan estrogen. 0nEim yang diperlukan untuk 

    mengubah androgen men#adi estrogen adalah aromatase. aringan yang dimiliki

    kemampuan untuk mengaromatisasi androgen men#adi estrogen adalah sel*sel

    granulosa dan #aringan lemak.&"

    Perubahan androstenedion men#adi 01 ter#adi terutama di #aringan lemak dan

    tingkat perubahan ini berhubungan dengan #umlah #aringan lemak. Pengurangan berat

     badan pada $anita gemuk berhubungan dengan pengurangan kadar androgen dan

    estrogen terutama estron serum. 2iperestronemia dan hiperinsulinemia adalah & hal

    yang berhubungan dengan kegemukan yang berperan dalam patogenesis ovarium

     polikistik.&"

    2.*. Dia"noi

    'iagnosis SOPK menurut konsensus ottterdam tahun & yaitu adanya &

    dari keadaan berikut8 oligohidromenorea atau anovulasi" tanda*tanda

    hiperandrogenisme se%ara klinik maupun biokimia dan ovarium polikistik dimana

    keadaan*keadaan tersebut diatas bukan disebabkan oleh hiperplasia adrenal

    kongenital" tumor yang mensekresi androgen atau cushin syndrome.

    A. Anamn%i

    6namnesis yang perlu diketahui ialah pola menstruasi" kehamilan

    sebelumnya (#ika ada)" obat*obatan yang sedang dikonsumsi dan konsumsi

    merokok" konsumsi alkohol" pola makan dan ri$ayat anggota keluarga dengan

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    13/27

    13

    diabetes atau penyakit kardiovaskular. Ketidakteraturan menstruasi (5>)

    ter#adi segera setelah menarke" termasuk amenore sekunder dan atau

    oligomenore.!

    Sekitar penderita SOPK mengalami infertilitas akibat anovulasi

    kronik dan beberapa ditemukan memiliki ge#ala sisa pada #angka pan#ang.

    4e#ala sisa dapat berupa penyakit kardiovaskular" dislipidemia" intoleransi

    glukosa atau diabetes mellitus yang tidak tergantung insulin ('3 tipe &)"

    hiperplasia endometrium atau adenokarsinoma akibat pa#anan estrogen kronik 

     pada uterus.!

    B. P%m%ri#aan Fii# 

    Pemeriksaan fisik ditu#ukan pada tanda*tanda hirsutisme yaitu kebotakan"

     #era$at (akne)" klitoromegali (pembesaran klitoris)" distribusi rambut pada

    tubuh (muka" diatas bibir" dada" linea alba)" penge%ilan payudara dan tanda*

    tanda resistensi insulin (obesitas" distribusi lemak sentripetal" akantosis

    nigrikans). Sedangkan pada pemeriksaan bimanual dapat #uga ditemukan

    ovarium yang membesar.!

    Gambar 2.- Tan)a Hirutim% &a)a 3anita SOPK -

    Pertumbuhan rambut yang berlebihan pada $anita ditempat yang

    seharusnya tidak ada atau minimal #umlahnya yang biasanya tumbuh pada laki*

    laki de$asa. Keadaan ini berkaitan dengan hiperandrogenisme. Kadar androgen

    yang tinggi menyebabkan pengeluaran sebelum yang berlebihan sehingga

    menyebabkan masalah pada kulit dan rambut.!"9 Pasien mengeluhkan seringnya

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    14/27

    14

    ter#adi peradangan pada kulit akibat penyumbnatan pori serta pertumbuhan

    rambut pada tubuh yang berlebihan. Sedangkan akantosis nigrikans adalah

     penanda dermatologis akibat resistensi insulin dan hiperinsulinemia yang

    ditandai dengan perubahan $arna kulit men#adi abu*abu ke%oklatan" halus"

    kadang*kadang seperti veruka pada leher" selangkangan dan aksila. Oleh sebab

    itu" efek*efek ekstrim dari anovulasi kronik hiperandrogenik dari SOPK disebut

    sebagai Sindrom 26;*6B (hiperandrogenisme" resistensi insulin dan

    akantosis nigrikans).!

    +. P%m%ri#aan P%nun4an"

    1. P%m%ri#aan Sono"ra'i

    Pemeriksaan sonografi pelvis sangat mendukung untuk menegakkan

    diagnosis SOPK. umlah folikel dan volume ovarium penting dalam

     pemeriksaan sonografi. 6dam dkk menetapkan kriteria SOPK se%ara sonografi

    adalah dengan adanya kista folikel F 1 buah dengan diameter &*5 mm dengan

    stroma yang tebal. onard dkk mengan#urkan kriteria SOPK se%ara sonografi

    dengan adanya peningkatan luas ovarium G 11 ml dan atau adanya folikel F 1&

     buah dengan diameter &*9 mm. Kriteria yang dia#ukan oleh onard ini memiliki

    spesifitas 99> dan sensitivitas untuk mendiagnosa SOPK se%ara

    sonografi.1

    ,ltrasonografi dan atau laparoskopi merupakan alat utama untuk diagnosis

    SOPK. 'engan ,S4" hampir 9> diagnosis dapat dibuat. Pada ,S4 terlihat

    gambaran seperti roda pedati atau folikel*folikel ke%il berdiameter

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    15/27

    15

    ,kuran folikel rata*rata

    Stroma ovarium meningkat

    H + mm

    !> atau G

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    16/27

    16

    3enurut kesepakatan +ational ,nstitute of Health +ational ,nstitute of .hild 

     Health and Human *evelopment   (B;2*B;I2') untuk mendiagnosa SOPK 

    ditetapkan kriteria mayor sebagai berikut8="1

    * 6novulasi* 2iperandrogenemia

    * 7anda klinis hiperandrogenisme

    * Penyebab lainnya dapat disingkirkanKriteria minor8

    * esistensi insulin.

    * 2irsutisme dan obesitas yang menetap.

    * 3eningkatnya perbandingan rasio L2*S2.* 6novulasi intermiten yang berhubungan dengan hiperandrogenemia.

    * /ukti se%ara ultrasonografi terdapat ovarium polikistik.

    2.*.- Dia"noi Ban)in"

    1. Sin)roma +u6in"

    Korteks adrenal memproduksi tiga kelas hormon tiroid yaitu glukokortikoid"

    mineralokortikoid" dan steroid seks (androgen dan prekursor estrogen). Pada keadaan

    tertentu dapat ter#adi hiperfungsi kelen#ar adrenal yang se%ara klinis ter#adi

     peningkatan pada hormon*hormon tersebut. Peningkatan glukortikod disertai dengan

    intoleransi glukosa akan mengakibatkan peningkatan glukoneogenesis dan antagonis

    aksi insulin. Sedangkan overproduksi prekursor steroid seks mengakibatkan $anita

     penderita sindroma %ushing mengalami hiperandrogenisme (hirsutisme" acne"

    oligomenore atau amenore dan berkurangnya rambut SI6LP atau mengalami

    kebotakan).="1&

    2. +on"%nita! A)r%na! H&%r&!aia 7+AH

    .onenital adrenal hyperplasia  merupakan suatu penyakit yang diturunkan

    se%ara resesif autosomal dengan klinis hiperandrogenisme pada saat pubertas. ?anita

    dengan hyperplasia adrenal kongenital dapat mengalami virilisasi dan maskulinisasi

     pada usia *< tahun. Pada 9> $anita dengan conenital adrenal hyperplasia

    mengalami gangguan menstruasi" dengan hirsurtisme tanpa oligomenore" serta

    sebanyak &&> mengalami peningkatan androgen sirkulasi tanpa manifestasi klinis.=

    *.  Androgen Producing Ovarian Neoplasms

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    17/27

    17

    Ke#adian neoplasma ovarii yang memperoduksi androgen" misalnya pada tumor sel

    granulosa lebih banyak ditemukan pada $anita postmenopause dibandingkan dengan

     premenopause. Penyakit ini berhubungan dengan fungsi pembentukan estrogen dini

    sehingga biasanya ditemukan dengan pubertas prekoks. otal abdominal 

    hysterectomy  (762) dan bilateral salpinooophorectomy (/SO) merupakan terapi

     pilihan untuk penyakit ini. Salah satu tumor penghasil androgenik lainnya adalah

    tumor stromal sklerosing" yang biasanya ditemukan pada $anita usia kurang dari

    tahun. 3anifestasi klinis pada penyakit ini tampak sebagai hiperandrogenisme atau

    estrogen berlebih" dan virilisasi atau maskulinisasi.=

    2.*.0 P%nata!a#anaan

    Setelah SOPK didiagnosa dan penyebab hiperandrogen telah disingkirkan

    maka dapat dilakukan penatalaksanaan untuk SOPK. 7u#uan terapi SOPK ialah a).

    3enghilangkan ge#ala dan tanda hiperandrogenisme" b). 3engembalikan siklus haid

    men#adi normal" %). 3emperbaiki fertilitas" d). 3enghilangkan gangguan

    metabolisme yang tar#adi.

    Pendekatan terapi SOPK de$asa ini dilakukan dengan ma%am %ara8

    ;.Bon farmakologi;;. armakologi

    ;;;. Operati

    A. Non Farma#o!o"i18

    Pengendalian dan penurunan berat badan

    Iara ini dapat menurunkan risiko ter#adinya diabetes melitus" hipertensi dan

    hiperkolesterolemia. Penurunan berat badan yang tidak terlalu drastis dapat mengatasi

    kadar androgen dan kadar insulin serta infertilitas. Penurunan berat badan sebesar ! J 

    dalam $aktu = bulan sudah dapat menurunkan kadar androgen sedemikian rupa

    sehingga ovulasi dan fertilitas men#adi pulih pada kasus SOPK.

    Olah raga

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    18/27

    18

    Penderita diharap untuk men#adikan olah raga teratur sebagai bagian penting

    dalam kehidupannya. /er#alan kaki merupakan aktivitas yang paling baik dan

    sederhana yang dapat dengan mudah diker#akan.

    3akanan sehat dan giEi seimbang

    7erdiri dari kombinasi buah dan sayuran" produk makanan ke%il berkalori

    rendah yang dapat memuaskan nafsu makan dan menngatasi kebiasaan makan ke%il

    dan hentikan kebiasaan merokok.

    B. Farma#o!o"i

    Pengobatan tergantung tu#uan pasien. /eberapa pasien membutuhkan terapi

    kontrasepsi hormonal" dimana yang lainnya membutuhkan induksi ovulasi.

    Kebanyakan pasien dengan SOPK men%ari pengobatan untuk hirsutisme dan

    infertilitasnya. 2irsutisme dapat diobati dengan obat antiandrogen (.yproterone !cetate) yang dapat menurunkan kadar androgen tubuh. ;nfertilitas pada SOPK 

    sering berespon terhadap klomifen sitrat.1"1

    1 Kontra%&i Ora!

    Kontrasepsi oral kombinasi menurunkan produksi adrenal dan androgen dan

    mengurangi pertumbuhan rambut dalam &: pasien hirsutisme. 7erapi dengan

    kontrasepsi oral memiliki beberapa manfaat" antara lain81

    a) Komponen progestin menekan L2 mengakibatkan penurunan produksi

    androgen ovarium. b) 0strogen meningkatkan produksi hepatik S2/4" menghasilkan penurunan

    testosteron bebas.

    %) 3engurangi kadar androgen didalam sirkulasi.d) 0strogen mengurangi konversi testosteron men#adi dehidrotestosteron pada

    kulit dengan menghambat '-reduktase.

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    19/27

    19

    Pasien dengan SOPK ter#adi anovulasi yang kronis dimana endometriumnya

    distimulasi hanya dengan estrogen. 2al ini men#adi endometrium hiperplasia dan

    dapat ter#adi endometrium karsinoma pada pasien SOPK dengan anovulasi yang

    kronis. /anyak dari kasus seperti ini dapat dikembalikan dengan menggunakan

     progesteron dosis tinggi" seperti megestrol asetat +*= mg: hari untuk *+ bulan.1

    Ketika kontrasepsi oral digunakan untuk mengobati hirsutisme" keseimbangan

    harus dipertahankan antara penurunan kadar testosteron bebas dan androgenisitas

    intrinsik dari progestin. 7iga progestin senya$a yang terdapat dalam kontrasepsi oral

    (norgestrel" norethindrone dan norethindrone asetat) diyakini merupakan androgen

    dominan. Kontrasepsi oral yang berisi progestin baru (desogestrel" gestodene"

    norgestimate dan drospirenone) memiliki aktivitas androgenik yang minimal.7erdapat bukti yang terbatas bah$a terdapat perbedaan dalam hasil u#i klinis yang

    ditentukan oleh perbedaan*perbedaan ini se%ara in vitro dari potensi androgenik.1"1

    2 $%)ro#i&ro"%t%ron A%tat

    Penggunaan medroksiprogesteron asetat se%ara oral atau intramuskular telah

     berhasil digunakan untuk pengobatan hirsutisme. Se%ara langsung mempengaruhi

    a-is hipofisis*hipothalamus oleh menurunnya produksi 4n2 dan pelepasan

    gonadotropin sehingga mengurangi produksi testosteron dan estrogen oleh ovarium.

    3eskipun penurunan S2/4" kadar androgen total dan bebas berkurang se%ara

    signifikan. 'osis oral yang direkomendasikan adalah &*+ mg per hari dalam dosis

    terbagi atau 1! mg diberikan intramuskular setiap = minggu sampai bulan dalam

     bentuk depot. Pertumbuhan rambut berkurang sebanyak 9!> pada pasien. 0fek 

    samping dari pengobatan termasuk amenorea" hilangnya kepadatan mineral tulang"

    depresi" retensi %airan" sakit kepala" disfungsi hepatik dan penambahan berat badan.1

    * A"oni Gona)otro&in r%!%ain" Hormon% 7Gn(/H

    Penggunaan 4n2 agonis memungkinkan diferensiasi androgen adrenal yang

    dihasilkan oleh ovarium. ;ni ditu#ukan untuk menekan kadar steroid ovarium pada

     pasien SOPK. Pengobatan dengan leuprolid asetat yang diberikan intramuskular 

    setiap &5 hari mengurangi hirsutisme dan diameter rambut pada hirsutisme idiopatik 

    atau pada hirsutisme sekunder pada SOPK. 7ingkat androgen ovarium se%ara

    signifikan dan selektif ditekan. 4n2 agonis dapat diberikan dengan dosis tunggal"

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    20/27

    20

    mg pada hari ke 5 siklus haid" atau dengan dosis ganda setiap hari "&! mg mulai hari

    ke < siklus haid. Penambahan kontrasepsi oral atau terapi penggantian estrogen untuk 

     pengobatan agonis 4n2 dapat men%egah keropos tulang dan efek samping lainnya

    dari menopause" seperti hot flushes dan atrofi genital. Supresi hirsutisme tidak 

    menambah potensi dengan terapi penambahan estrogen untuk pengobatan agonis

    4n2.1

    , K%to#ona9o!

    KetokonaEol" agen anti#amur yang disetu#ui oleh 0S %ood and *ru 

     !dministration  menghambat kun%i sitokrom steroidogenik. 'iberikan pada dosis

    rendah (& mg: hari) dapat se%ara signifikan mengurangi tingkat androstenedion"

    testosteron dan testosteron bebas. 1

    F!utami)%

    lutamid merupakan antiandrogen nonsteroid yang dilaporkan tidak 

    mempunyai aktivitas progestasional" estrogenik" kortikoid" atau antigonadotropin.

    Pada banyak studi" kadar perifer 7 dan 7 bebas tidak berubah" meskipun beberapa

    dilaporkan modulasi produksi androgen. lutamid mempunyai efikasi yang serupa

    dengan spironolakton dan %yproteron. Obat ini telah digunakan untuk mengobati

    kanker prostat pada laki*laki. Obat ini digunakan se%ara umum dalam dosis 1&!*&!

    mg dua kali sehari. 0fek samping yang umum ialah kulit kering dan meningkatkan

    nafsu makan. 1

    - +&rot%ron% A:%tat%

    .yproterone asetat   adalah progestin sintetis poten yang memiliki sifat

    antiandrogen kuat. 3ekanisme utama cyproterone asetat  ialah menginhibisi se%ara

    kompetitif testosteron dan '27 pada tingkat reseptor androgen. 6gen ini #uga

    menginduksi enEim hepatik dan dapat meningkatkan la#u metabolisme plasma

    clearance androgen. ormulasi 0ropa dengan cyproterone ethinyl   estradiol plasma

    acetate mengurangi kadar testosteron dan androstenedion se%ara signifikan" menekan

    gonadotropin dan meningkatkan tingkat S2/4. .yproterone asetat   #uga

    menun#ukkan aktivitas glukokortikoid ringan dan dapat mengurangi tingkat '206S.

    'iberikan dalam re#imen berurutan terbalik (cyproterone asetat  1 mg: hari pada

    hari ke*! * 1! dan ethinyl estradiol *! mg: hari pada siklus hari ke*! * &=). ad$al

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    21/27

    21

    siklus ini membuat perdarahan menstruasi yang teratur" membuat kontrasepsi yang

    sangat baik dan efektif dalam pengobatan hirsutisme dan bahkan #era$at yang

     parah.1 

    0fek samping cyproterone asetat  ialah kelelahan" meningkatnya berat badan"

     penurunan libido" perdarahan tak teratur" mual dan sakit kepala. 4e#ala ini ter#adi

    lebih #arang ketika ethinyl estradiol  ditambahkan.1

    0 S&irono!a:ton%

    Spironolakton merupakan diuretik hemat kalium yang menginhibisi

     pertumbuhan rambut dengan menghambat aktivitas '-reduktase dan mengikat se%ara

    kompetitif terhadap reseptor intraseluler dari '27. 'osis pemberian spironolakton

    adalah &-! mg: hari. 'osis yang lebih besar mengganggu aktivitas sitokrom P*+!"

    yang mengurangi #umlah total androgen sintesis dan sekresi. 0fek samping

    spironolakton ialah menstruasi yang ireguler" mual dan lemah dengan dosis yang

    lebih tinggi.

    ; Inu!in S%niti9%r

    Karena hiperinsulinemia memainkan peran dalam SOPK terkait anovulasi"

     pengobatan dengan insulin sensitiEers dapat menggeser keseimbangan endokrin

    terhadap ovulasi dan kehamilan" baik penggunaan sendiri atau dalam kombinasi

    dengan modalitas pengobatan lain.1

    3etformin direkomendasikan didalam  ,nternational $uidelines sebagai terapi

    utama untuk diabetes mellitus tipe & karena mempunyai profil yang baik dalam

     pengontrolan metabolisme glukosa. 6kan tetapi sampai saat ini belum ditemukan

    regimen dosis yang tetap sehingga dian#urkan untuk disesuaikan se%ara individu

    dengan dasar efektifitas dan toleransi dan tidak melebihi dosis maksimal yang

    direkomendasikan yaitu &&! mg untuk de$asa dan & mg untuk anak*anak dalam

    sehari. ,ntuk meminimalisir efek samping" terapi metformin dimulai pada dosis yang

    rendah yang diminum saat makan dan dosis ini ditingkatkan se%ara progresif. Pasien*

     pasien diberi metformin ! mg sekali: hari diminum saat makan besar" biasanya

    makan malam selama 1 minggu kemudian ditingkatkan men#adi &kali: sehari"

     bersama sarapan dan makan malam" selama 1 minggu kemudian dosis dinaikkan !

    mg saat sarapan dan 1 mg saat makan malam selama 1 minggu dan akhirnya dosis

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    22/27

    22

    ditingkatkan men#adi 1 mg &kali: hari saat sarapan dan makan malam. 7idak 

    terdapat penelitian mengenai kisaran dosis metformin pada sindrom ovarium

     polikistik" tapi penelitian kisaran dosis pada pasien diabetes menggunakan kadar 

    hemoglobin glikase sebagai pengukur outcome" menun#ukkan bah$a dosis & mg

     per hari sudah optimal.1

    'osis dan #angka $aktu yang optimal untuk pemberian metformin pada

     penderita SOPK dengan insulin resisten sampai sekarang belum ditemukan suatu

    konsensus. /eberapa peneliti memberi pengobatan + sampai 5 minggu dengan dosis

    ! mg tiga kali sehari sebagai pengobatan a$al sebelum diberikan clomiphene

    citrate tetapi banyak pasien yang merasa tidak nyaman dan sering menemukan efek 

    samping dengan pemberian + sampai 5 minggu tersebut sehingga banyak yang tidak 

    melan#utkan pengobatan. ,ntuk mempersingkat $aktu dan meningkatkan kepatuhan

    dalam pengobatan" banyak peneliti men%oba pemberian metformin yang lebih

    singkat. 2$u dkk memberikan metformin dengan dosis ! mg tiga kali sehari untuk 

    1& hari sebelum dimulai pengobatan dengan clomiphene citrate. Pada penelitian

    tersebut ovulasi ditemukan pada +&.!> dibandingkan hanya 1&.!> pada kelompok 

    kontrol. Khorram dkk memberikan metformin ! mg tiga kali sehari dimulai dari

    hari pertama $ithdra$al bleeding (setelah pemberian medro1y-proesterone acetate

    1 mg perhari selama 1 hari) dan pemberian clomiphene citrate pada hari kelima

    sampai hari kesembilan. Pada penelitian tersebut ditemukan ++> dan 1>

    dibandingkan hanya =" dan > pada kelompok kontrol yang ovulasi dan

    keberhasilan untuk hamil.

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    23/27

    23

    meningkatkan #umlah 4n2 di beberapa $anita yang anovulatoir. Peningkatan kadar 

    4n2 menyebabkan peningkatan sekresi hipofise gonadotropin" yang memperbaiki

     perkembangan folikel ovarium. .lomiphene citrate #uga dapat mempengaruhi ovulasi

    melalui tindakan langsung pada hipofisis atau ovarium. Sayangnya" efek antiestrogen

    clomiphene citrate  pada tingkat endometrium atau serviks memiliki efek yang

    merugikan pada kesuburan pada sebagian ke%il individu.1"1

    Obat ini adalah suatu antagonis estrogen yang beker#a dengan mengadakan

     penghambatan bersaing dengan estrogen terhadap hipotalamus sehingga efek umpan

     balik estrogen ditiadakan. 'engan demikian hipotalamus akan melepaskan L2*S2*

    2 yang selan#utnya akan rnenyebabkan hipofisis anterior meningkatkan sekresi S2

    dan L2. 'engan demikian akan ter#adi pertumbuhan dan pematangan folikel serta

    ovulasi.1"1

    'osis diberikan ! mg satu kali pemberian perhari dengan dosis maksimal

     perhari dapat ditingkatkan men#adi & mg. Penggunaan clomiphene citrate  untuk 

    induksi ovulasi memiliki hasil yang sangat baik. /ahkan pada beberapa populasi"

    5> hingga 5!> $anita akan berovulasi dan +> akan hamil.1"1

    +. O&%rati'

    7erapi pembedahan kadang*kadang dilakukan pada kasus infertilitas akibat

    SOPK yang tidak segera mengalami ovulasi setelah pemberian terapi medikamentosa.

    3elalui pembedahan" fungsi ovarium di pulihkan dengan mengangkat se#umlah kista

    ke%il. 6lternatif tindakan 81"1

    1. 23ede Resection4" mengangkat sebagian ovarium. 7indakan ini dilakukan

    untuk membantu agar siklus haid men#adi teratur dan ovulasi berlangsung

    se%ara normal. 7indakan ini sudah #arang diker#akan oleh karena memiliki

     potensi merusak ovarium dan menimbulkan #aringan parut.

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    24/27

    24

    &. @ Laparoscopic ovarian drillin4  merupakan tindakan pembedahan untuk 

    memi%u ter#adinya ovulasi pada penderita SOPK yang tidak segera mengalami

    ovulasi setelah menurunkan berat badan dan memperoleh obat*obat pemi%u

    ovulasi. Pada tindakan ini dilakukan eletrokauter atau laser untuk merusak 

    sebagian ovarium. /eberapa hasil penelitian memperlihatkan bah$a dengan

    tindakan ini dilaporkan angka ovulasi sebesar 5> dan angka kehamilan

    sebesar !>. ?anita yang lebih muda dan dengan /3; dalam batas normal

    akan lebih memperoleh manfaat melalui tindakan ini.

    2.*.; Kom&!i#ai

    Komplikasi utama SOPK adalah ter#adinya infertilitas. ;nfertilitas merupakansuatu keadaan dimana pasangan suami istri tidak mampu menghasilkan keturunan

    meskipun telah melakukan hubungan seksual yang teratur (&* kali seminggu) dan

    tidak menggunakan kontrasepsi. 'engan adanya kelainan metabolik pada penderita

    SOPK yang berupa resistensi insulin akibat obesitas dapat mengakibatkan ter#adinya

    '3 tipe & serta penyakit kardiovaskular seperti penyakit #antung koroner atau

    aterosklerosis" infark miokard dan infertilitas.1+

    2.*.< Pro"noi

    SOPK meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular dan %erebrovaskular 

    dengan adanya hiperandrogenisme dan peningkatan apolipoprotein. Sebanyak +>

     pasien dengan SOPK memiliki resiko resistensi insulin sehingga meningkatkan resiko

    diabetes mellitus tipe & dengan konsekuensi komplikasi kardiovaskular. Penderita

    SOPK #uga beresiko mengalami karsinoma endometrium.1+

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    25/27

    25

    BAB III

    KESI$PULAN

    1. Sindroma ovarium polikistik (SOPK) merupakan kelainan kompleks endokrin

    dan metabolik yang ditandai dengan adanya anovulasi kronik dan atau

    hiperandrogenisme yang diakibatkan oleh kelainan dari fungsi ovarium dan bukan oleh sebab lain.

    &. Prevalensi ter#adinya SOPK sekitar 1> * > dari semua $anita steril" >*

    dari $anita yang mempunyai pengalaman ovarium polikistik 

    . 0tiologi SOPK tidak diketahui se%ara pasti" namun diperkirakan sangat

    dipengaruhi oleh genetik.

    +. SOPK menyebabkan infertilitas dan bersifat hiperandrogenik di mana ter#adi

    gangguan hubungan umpan balik antara pusat (hipotalamus * hipofisis) dan

    ovarium sehingga kadar estrogen selalu tinggi yang mengakibatkan tidak 

     pernah ter#adi kenaikan kadar S2 yang %ukup adekuat.

    !. Penatalaksanaan a$al berupa pengendalian dan penurunan berat badan.

    =. 7erapi medikamentosa dengan pemberian kontrasepsi oral"

    medroksiprogesteron asetat" agonis $onadotropin Releasin Hormone  (4n*

    2)" ketokonaEol"  flutamide" cyproterone acetate"  spironolactone" insulin

     sensiti&ers" dan clomiphene citrate

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    26/27

    26

    DAFTA/ PUSTAKA

    1. 3aharani L. ?ratsangka . Sindrom Ovarium 5olikistik6 5ermasalahan *an

     5enatalaksanaannya7  urnal.  'iakses pada &9 ebruari &1=M. &&.  'ari8

    http8::$$$.univmed.org:$p*%ontent: uploads:&11:&:'r.NLaksmi.pdf 

    &. 2adibroto /. Sindroma Ovarium 5olikistik7.  'iakses pada &9 ebruari &1=M.

    'ari8 http8::repository.usu.a%.id:bitstream:1&+!=&>&511>&9.pdf 

    . 'uarsa" 3.6.  5endekatan "edisinalis *an 8edah 5ada 5enananan SO597

    'iakses pada &9 ebruari &1=M. &+.  'ari8

    http8::digilib.unsri.a%.id:#urnal:health*s%ien%es:pendekatan*medisinalis*dan*bedah*

     pada*penanganan*sopk:mrdetail:91+:

    +. amli .  *ampak 5reeklampsia7 'iakses pada &9 ebruari &1=M. &1. 'ari8http8::$$$.ibubayi.%om:topik:dampak*preeklampsia.html

    !. Bor$itE" 0rrol" S%horge" ohn. 6t 4lan%e8 Obstetrik dan $inekoloi. 0disi kedua.

    akarta8 0rlangga medi%al series (03S). &1&. p8

  • 8/16/2019 Referat Sopk Andi FS

    27/27

    27

    5. 7an 2. 5erbandinan Efektifitas dan Efek Sampin 5emakaian "etformin