BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pendengaran adalah masalah serius yang paling sering dihadapi seseorang karena dapat menimbulkan gangguan dalam berkomunikasi saat bersosialisasi. Apalagi jika hal ini terjadi tanpa di sadari, sehingga mereka tetap merasa dalam keadaan baik-baik saja. Gangguan pendengaran terutama sering terjadi pada usia lanjut. Lansia atau usia tua adalah suatu periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. Batasan lansia (lanjut usia) menurut WHO meliputi, usia pertengahan (middle age) yaitu usia antara 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (eldery) yaitu usia antara 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu usia antara 76 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (very old) yaitu usia diatas 90 tahun. Menurut Depkes RI batasan lansia terbagi dalam empat kelompok yaitu pertengahan umur usia lanjut (virilitas) yaitu masa persiapan usia lanjut yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan pendengaran adalah masalah serius yang paling sering
dihadapi seseorang karena dapat menimbulkan gangguan dalam
berkomunikasi saat bersosialisasi. Apalagi jika hal ini terjadi tanpa di
sadari, sehingga mereka tetap merasa dalam keadaan baik-baik saja.
Gangguan pendengaran terutama sering terjadi pada usia lanjut.
Lansia atau usia tua adalah suatu periode penutup dalam rentang
hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh
dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu
yang penuh manfaat. Batasan lansia (lanjut usia) menurut WHO meliputi,
usia pertengahan (middle age) yaitu usia antara 45 sampai 59 tahun, lanjut
usia (eldery) yaitu usia antara 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old)
yaitu usia antara 76 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (very old) yaitu
usia diatas 90 tahun. Menurut Depkes RI batasan lansia terbagi dalam
empat kelompok yaitu pertengahan umur usia lanjut (virilitas) yaitu masa
persiapan usia lanjut yang menampakkan keperkasaan fisik dan
kematangan jiwa antara 45-54 tahun, usia lanjut dini (prasenium) yaitu
kelompok yang mulai memasuki usia lanjut antara 55-64 tahun, kelompok
usia lanjut (senium) usia 65 tahun ke atas dan usia lanjut dengan risiko
tinggi yaitu kelompok yang berusia lebih dari 70 tahun atau kelompok usia
lanjut yang hidup sendiri, terpencil, tinggal di panti, menderita penyakit
berat, atau cacat.1
Presbikusis adalah penurunan pendengaran alamiah yang terjadi
sejalan dengan proses penuaan dan umumnya dimulai pada umur 65 tahun.
Presbikusis terjadi pada nada tinggi dan pada pemeriksaan audiometri
nada murni terlihat berupa penurunan pendengaran jenis sensorineural
yang bilateral pada kedua telinga dan simetris yang disebabkan oleh
perubahan degeneratif telinga bagian dalam.2
1
Perubahan patologik pada organ auditori akibat proses degenerasi
pada usia lanjut dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Jenis ketulian
yang terjadi pada kelompok geriatri umumnya tuli sensorineural, namum
dapat juga berupa tuli konduktif atau tuli campur.3
Angka insidensi dari gangguan pendengaran akibat prebikusis pada
lansia di Amerika Serikat dilaporkan sebesar 25-30% untuk kelompok
umur 65-70 tahun, sedangkan angka insidensi untuk umur lebih dari 75
tahun sebesar 50%. Menurut hasil survei, jumlah pemakai alat bantu
dengar sampai saat ini di Amerika mencapai 20 juta orang.2
Pendengaran yang baik merupakan salah satu kebutuhan hidup
yang sangat penting bagi manusia. Jika manusia mengalami gangguan
pendengaran maka hal itu akan sangat berdampak buruk dalam kehidupan
sehari-hari. Saat ini sudah tersedia teknik penanganan gangguan
pendengaran yang baru dan lebih baik. Penanganan gangguan
pendengaran yang efektif telah terbukti menghasilkan efek positif terhadap
kualitas hidup.4
Pemasangan alat bantu dengar (ABD) merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup terutama pada pasien presbiakusis. Tujuan
utama dari alat bantu dengar adalah untuk memaksimalkan sisa
pendengaran.2
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
a. Presbikusis
Presbikusis adalah gangguan pendengaran sensorineural pada usia
lanjut akibat proses degenerasi organ pendengaran yang terjadi
secara perlahan dan simetris pada kedua sisi telinga5
b. Lanjut usia
Lansia atau usia tua adalah suatu periode penutup dalam rentang
hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah
beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan,
atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. Batasan lansia
(lanjut usia) menurut WHO meliputi, usia pertengahan (middle
age) yaitu usia antara 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (eldery) yaitu
usia antara 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu usia
antara 76 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (very old) yaitu usia
diatas 90 tahun. 1
Menurut Depkes RI batasan lansia terbagi dalam empat kelompok
yaitu pertengahan umur usia lanjut (virilitas) yaitu masa persiapan
usia lanjut yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan
jiwa antara 45-54 tahun, usia lanjut dini (prasenium) yaitu
kelompok yang mulai memasuki usia lanjut antara 55-64 tahun,
kelompok usia lanjut (senium) usia 65 tahun ke atas dan usia lanjut
dengan risiko tinggi yaitu kelompok yang berusia lebih dari 70
tahun atau kelompok usia lanjut yang hidup sendiri, terpencil,
tinggal di panti, menderita penyakit berat, atau cacat.1
3
B. Etiologi
Umumnya diketahui bahwa presbikusis merupakan akibat dari proses
degenerasi, namun diduga kejadian presbikusis memiliki hubungan dengan
berbagai faktor etiologi yang lain, seperti:
a. Vaskular (hipertensi dan arteriosklerosis)
Gangguan sirkulasi telah lama dihubungkan sebagai
penyebab hilangnya pendengaran pada lansia. Penyakit vaskular
yang banyak dihubungkan diantaranya adalah hipertensi,
arteriosklerosis dan aterosklerosis.
b. Arteriosklerosis adalah suatu penyakit vaskular yang ditandai
dengan penebalan dan kehilangan elastisitas dinding pembuluh
darah. Arteriosklerosis cukup sering terjadi pada orang tua dan
mungkin dapat menyebabkan gangguan perfusi dan oksigenasi
kokhlea. Hipoperfusi dapat menuju kepada perubahan radikal
bebas yang dapat merusak telinga dalam seiring dengan rusaknya
DNA mitokondira telinga dalam. Kerusakan ini sejalan dengan
perkembangan presbikusis.
Aterosklerosis memiliki etiologi yang berbeda dengan
arteriosklerosis, aterosklerosis merupakan suatu penyakit
penyempitan lumen pembuluh darah karena pembesaran plak. Plak
aterosklerosis merupakan kumpulan lemak, sel busa, debris sel,
dan kristal kolesterol. Baik arteriosklerosis maupun aterosklerosis
dapat menyebabkan hipertensi yang akan memperparah gangguan
perfusi dan oksigenasi kokhlea.6
c. Diet dan metabolisme (diabetes melitus dan hiperlipidemia)
Diabetes melitus dan hiperlipidemia dapat mempercepat
proses dari aterosklerosis.6
Diabetes melitus menyebabkan proliferasi difus dan
hipertrofi vaskular pada endotelia intima yang mungkin
mengganggu perfusi kokhlea.7
4
d. Genetik
Penegakan diagnosis sensorineural karena genetik sangat
sulit, tetapi genetik tetap harus dipertimbangkan sebagai salah satu
faktor predisposisi dari presbikusis. Penegakan diagnostik dapat
diambil dari history taking mengenai riwayat keluarga yang lain.8
e. Suara gaduh (bising)
Bising (frekuensi, intensitas, dan durasi paparan) memiliki
hubungan langsung dengan kerusakan organ dalam telinga, namun
bising dapat menyebabkan kerusakan organ dalam pada semua usia
dan tidak terfokus hanya pada lansia saja. Bising termasuk ke
dalam salah satu penyebab yang dapat memperparah keadaan
presbikusis, kerusakan akibat bising termasuk ke dalam kerusakan
mekanik. 2,7
f. Efek obat ototoksik
g. Riwayat merokok
h. Stress
C. Epidemiologi
Berdasarkan definisinya, prevalensi presbiakusis meningkat seiring
bertambahnya usia. Secara global prevalensi presbikusis bervariasi,
Presbiakusis dialami sekitar 30-35% pada populasi berusia 65-75 tahun
dan 40-50% pada populasi diatas 75 tahun. Prevalensi pada laki-laki
sedikit lebih tinggi daripada wanita. Perbedaan prevalensi presbiakusis
antar ras belum diketahui secara pasti.9
D. Anatomi
a. Telinga luar
Telinga luar terdiri dari auricula dan meatus acusticus