7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
1/16
PELVIC INFLAMMATORY DISEASE (PID)
1.1Definisi
Pelvic inflammatory disease (PID) adalah penyakit infeksi dan inflamasi pada traktur
genital bagian atas termasuk uterus, endimetrium, ovarium, tuba fallopi, peritonium, dan
jaringan sekitarnya. PID terjadi pada infeksi bagian bawah ke traktus genital bagian atas.1
PID terjadi ketika bakteri berpindah dari vagina dan ervi! ke atas masuk kedalam
uterus, ovarium ataupun tuba fallopi. "akteri dapat menjadi abses pada tuba fallopi ataupun
ovarium.#
$ayangnya, perempuan yang terserang PID akut mempunyai resiko jangka panjang
termasuk se%uele pada tuba seperti infertilitas, kehamilan ektopik, nyeri panggul kronik, dan
PID yang berulang.&
1.2 Epidemioo!i d"n F"#$o% Resi#o
Epidemioo!i
PID adalah masalah kesehatan yang ukup sering dan infeksi yang biasanya terjadi
pada wanita yang tidak hamil pada usia reproduktif dan menjadi masalah kesehatan.& pada
wanita, ini adalah komplikasi yang ukup sering pada infeksi menular se!ual. 'D'
memperkirakan lebih dari 1 juta perempuan yang di perkirakan terkena PID setiap tahunnya.
Penyakit ini di perkirakan #, juta kasus rawat jalan dan 1#*1 rawat inap di rumah
sakit tiap tahunnya.+
$eara global, - menetapkan penyakit menular seksual menempati urutan ke
penyakit orang dewasa yang membutuhkan perawatan. anita pada negara miskin khususnya
pada sahara afrika, /sia tenggara, biasanya mempunyai komplikasi dan se%uele yang lebih
tinggi.+
Dari data surveilans PID didiagnosis pada praktek umum di 1,0 wanita berusia 12*
+2 tahun di Inggris setiap tahun dan 3 wanita di /$ dan 1 dari wanita $wedia, dengan
41 juta wanita /$ per tahun. Pasien berisiko tinggi adalah seorang wanita menstruasi kurang
dari # tahun yang memiliki banyak pasangan seks, tidak menggunakan kontrasepsi, dan
tinggal di daerah dengan prevalensi tinggi penyakit menular seksual.+,
F"#$o% Resi#o
5aktor resiko untuk PID berkaitan dengan jumlah pasangan seksual, riwayat penyakit
menular seksual, dan riwayat aktivitas se!ual. 5rekuensi membersihkan vagina
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
2/16
dipertimbangkan juga sebagai faktor resiko PID. peresi ginekologi seperti biopsi
endometrium, kuretase, dan histeroskopi, menjadi predisposisi infeksi.+
"anyak pasangan seks, di definisikan sebagai lebih dari dua pasangan dalam waktu &
hari, sedangkan pada pasangan monogami serial tidak di dapatkan resiko yang meningkat.
Infeksi oleh organisme menular seksual, dan sekitar 1 pasien dengan gonorea anogenital
tanpa komplikasi akan berkembang menjadi PID pada akhir atau segera setelah menstruasi. 2
6enggunakan I7D intra uterin juga berhubungan dengan faktor resiko PID, tetapi
penggunaan I7D biasanya beresiko rendah. 8esiko PID terbesar terjadi pada waktu
pemasangan /9D8 dan dalam & minggu pertama setelah pemasangan.+,2
Table 1: Faktor resiko terjadinya PID
1.& E$ioo!i
O%!"nisme '"n! p"in! se%in! $e%iso"si d""m #"ss PID "#$ N !ono%%oe"e
d"n C $%"*om"$is. +11, C $%"*om"$is "d"" -"#$e%i p"$o!en in$%"see% d"n
o%!"nisme men"% se#s" domin"n '"n! men'e-"-#"n PID.
Di Ame%i#" Se%i#"$ N !ono%%oe"e $id"# "!i o%!"nisme $"m" '"n! $e%#"i$ den!"n
PID $e$"pi !ono%e $e$"p '"n! p"in! se%in! di"po%#"n pen'"#i$ men"% se#s"
#ed" se$e" infe#si #"midi". Se*"%" #inis infe#si !ono%e mn!#in "sim$om"$i# "$"
d"p"$ -e%m"nifes$"si s"m" den!"n infe#si #"midi"/ N"mn e-i se%in! men!"si#"n
pen'"#i$ !e0"" e-i "#$. Dipe%#i%"#"n 123 d"%i #"midi" '"n! $id"# dio-"$i "$"
infe#si !ono%e m"0 #e PID. +12 1& 14,
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
3/16
5d"'" spesimen di#mp#"n se"m" "p"%os#opi $e" menn0##"n -"6" PID
"d"" infe#si po'mi*%o-i" di se-"n'"# &43 #"ss. Po'mi*%o-i" PID mn!#in
m"i se-"!"i infe#si '"n! $e%iso"si den!"n N !ono%%oe"e "$" C $%"*om"$is '"n!
men'e-"-#"n pe%"d"n!"n p"d" s"%"n !eni$" "$"s '"n! memf"sii$"si #e$e%i-"$"n
p"$o!en "inn'" ("n"e%o- f"#$"$if "n"e%o- d"n -"#$e%i "inn'"). O%!"nisme "in ini
sem"#in $e%iso"si den!"n menin!#"$n'" pe%"d"n!"n d"n "-ses $e%-en$#.
Se"in N !ono%%oe"e d"n C $%"*om"$is +17, o%!"nisme '"n! $e%i-"$ d""m PID
meip$i8
9"%dne%e" :"!in"is
M'*op"sm" ominis
M'*op"sm" !eni$"im +1; 1
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
4/16
-#$i is$oo!is endome$%i$is "#$. >SV2 di#"i$#"n den!"n pe%"d"n!"n $-" f"opi
d"n se%"si s"%"n '"n! e-i %end" '"n! d"p"$ -e%#on$%i-si $e%"d"p !"n!!"n
d"%i pen!""n! m#os" s"%"n endose%:i#s. +2,
Infe#si >IV di#"i$#"n den!"n penin!#"$"n insiden infe#si C $%"*om"$is C"ndid" d"n
m"n p"piom":i%s (>PV). N !ono%%oe"e d"p"$ memf"sii$"si pen"%"n >IV
me"i mod"si %espon imn #ss >IV. +21, "ni$" den!"n infe#si >IV 0!"
memii#i penin!#"$"n %isi#o pen!em-"n!"n men0"di PID d"n TOA. +22,
Vi%ensi mi#%o-" $"mp"#n'" mem"in#"n pe%"n pen$in! d""m PID. 50"%$in! e$ "
mempe"0"%i s$%"in #"midi" -e%-ed" pi d"%i p"sien den!"n PID d"n menem#"n
#%"n! pen'"#i$ !e0"" infe#si '"n! di"si#"n oe :"%i"n #e$e!"n!"n #%"n! :i%en.
+2&, Fi$% '"n! d"p"$ menin!#"$#"n #emn!#in"n -"6" infe#si s"%"n '"n! e-i
%end" "#"n m"0 #e f%"n# PID $e%m"s# e#sp%esi #"midi" p%o$ein e"$ so*# ;
(C>SP;) di C $%"*om"$is +24, d"n e#sp%esi POp" (-) p%o$ein di N !ono%%oe"ePID
biasanya disebabkan oleh mikroorganisme penyebab penyakit menular seksual seperti N.
Gonorrhea dan C. Trachomatis. 6ikroorganisme endogen yang ditemukan di vagina juga
sering ditemukan pada traktus genitalia wanita dengan PID. 6ikroorganisme tersebut
termasuk bakteri anaerob seperti revotella dan peptostreptokokus seperti G. va!inalis.
"akteri tersebut bersama dengan flora vagina menyebar seara asenden dan seara en:imatis
merusak barier mukosa serviks.&
N. !onorrhea dan C. Trachomatis telah diduga menjadi agen etiologi utama PID, baik
seara tunggal maupun kombinasi.#C. trachomatis adalah bakteri intraseluler patogen. $eara
klinis, infeksi akibat parasit intraseluler obligat ini bermanifestasi dengan servisitis
mukopurulen.1
"akteri fakultatif anaerob dan flora endogen vagina dan perineum juga diduga
menjadi agen etiologi potensial untuk PID. ;ang termasuk diantaranya adalah Gardnerella
va!inalis" #tretokok$s a!alactiae" Petostretokok$s" %akteroides" dan mycolasma genital,
serta $realasma genital. Patogen nongenital lain yang dapat menyebabkan PID yaitu
haemohil$s infl$en&a dan'aemohil$s arainfl$en&a.#
(ctinomices diduga menyebabkan PID yang dipiu oleh penggunaan /9D8. Pada
negara yang kurang berkembang, PID mungkin disebabkan juga oleh salpingitis
granulomatosa yang disebabkan)ycobakteri$m t$berk$losis dan #chistosoma.#
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
5/16
1.4 P"$ofisioo!i
PID disebabkan oleh penyebaran mikroorganisme seara asenden ke traktus genital
atas dari vagina dan serviks. 6ekanisme pasti yang bertanggung jawab atas penyebaran
tersebut tidak diketahui, namun aktivitas seksual mekanis dan pembukaan serviks selama
menstruasi mungkin berpengaruh.#
"anyak kasus PID timbul dengan # tahap.
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
6/16
endome$%im f"opi"n $-es "nd pe%i$onem *"sin! pe:i* inf"mm"$o%' dise"se
(endome$%i$iss"pin!i$ispe%i$oni$is).&
/9D8 telah diduga merupakan predisposisi terjadinya PID dengan memfasilitasi
transmisi mikroorganisme ke traktus genitalia atas.# 9ontrasepsi oral justru mengurangi
resiko PID yang simptomatik, mungkin dengan meningkatkan viskositas mukosa oral,
menurunkan aliran menstrual antegrade dan retrograde, dan memodifikasi respon imun loal.1
Pada traktus bagian atas, jumlah mikroba dan fator host memiliki peranan terhadapderajat inflamasi dan parut yang dihasilkan. Infeksi uterus biasanya terbatas pada
endometrium, namun dapat lebih invasive pada uterus yang gravid atau postpartum. Infeksi
tuba awalnya melibatkan mukosa, tapi inflamasi transmural yang dimediasi komplemen yang
bersifat akut dapat timbul epat dan intensitas terjadinya infeksi lanjutan pun meningkat.
Inflamasi dapat meluas ke struktur parametrial, termasuk usus. Infeksi dapat pula meluas oleh
tumpahnya materi purulen dari tuba fallopi atau via penyebarana limfatik dalam pelvis
menyebabkan peritonitis akut atau perihepatitis akut.1
1.7 enis enis
"eberapa jenis inflamasi yang termasuk PID dan sering ditemukan adalah >
S"pin!i$is
6ikroorganisme yang tersering menyebabkan salpingitis adalagN. Gonorhea dan C.
trachomatis. $alpingitis timbul pada remaja yang memiliki pasangan seksual multiple dan
tidak menggunakan kontrasepsi. =ejala meliputi nyeri perut bawah dan nyeri pelvis yang
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
7/16
akut. ?yeri dapat menjalar ke kaki. Dapat timbul sekresi vagina. =ejala tambahan berupa
mual, muntah, dan nyeri kepala.+
iolin*string @perlengketan sindrom
5it:*-ugh*'urtis kronis.1
A-ses T-" O:"%i"n
/bses ini dapat munul setelah
onset salpingitis, namun lebih
sering akibat infeksi adne!a yang berulang. Pasien dapat
asimptomatik atau dalam keadaan
septi shok. nset ditemukan #
minggu setelah menstruasi dengan nyeri pelvis dan abdomen, mual, muntah, demam, dan
takikardi. $eluruh abdomen tegang dan nyeri. Aeukosit dapat rendah, normal, atau sangat
meningkat.+
Diagnosa diferensial yaitu kista ovarium, neoplasma ovarium, kehamilan ektopik, dan
periapendieal abses. Penatalaksanaan awal dengan antibiotik. Bika massa tidak mengeil
setelah #*& minggu terapi antibioti, merupakan indikasi pembedahan.+
1.; Di"!nosis
$eara tradisional, diagnosa PID didasarkan pada trias tanda dan gejala yaitu, nyeri
pelvik, nyeri pada gerakan serviks, dan nyeri tekan adne!a, dan adanya demam. ?amun, saat
ini telah terdapat beberapa variasi gejala dan tanda yang membuat diagnosis PID lebih sulit. &
beberapa wanita yang mengidap PID bahkan tidak bergejala.&
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
8/16
Penegakan diagnosa dimulai dengan anemnese, dimana pasien dapat mengeluhkan
gejala yang bervariasi. =ejala munul pada saat awal siklus menstruasi atau pada saat akhir
menstruasi.1?yeri abdomen bagian bawah dijumpai pada C kasus dengan kriteria nyeri
tumpul, bilateral, dan konstan.1,#?yeri diperburuk oleh gerakan, olahraga, atau koitus.1?yeri
dapat juga dirasakan seperti tertusuk, terbakar, atau kram. ?yeri biasanya berdurasi 0 hari. +
$ekresi airan vagina terjadi pada 0 kasus. Demam dengan suhu 4&3E, mual, dan
muntah.1,# gejala tambahan yang lain meliputi perdarahan per vaginam, nyeri punggung
bawah, dan disuria.#?yeri organ pelvis dijumpai pada PID. /danya nyeri pada pergerakan
serviks menandakan adanya inflamasi peritoneal yang menyebabkan nyeri saat peritoneum
teregang pada pergerakan serviks dan menyebabkan tarikan pada adne!a.&
PID dapat didiagnosa dengan riwayat nyeri pelvis, sekresi airan vagina, nyeri tekan
adne!a, demam, dan peningkatan leukosit.
Peme%i#s""n Fisi#
Pada pemeriksaan fisik, biasanya didapati >
?yeri tekan perut bagian bawah1,#
Pada pemeriksaan pelvis dijumpai > sekresi airan mukopurulen, nyeri pada
pergerakan serviks, nyeri tekan uteri, nyeri tekan adne!a yang bilateral#
6ungkin ditemukan adanya massa adne!a#
"eberapa tanda tambahan adalah >
$uhu oral lebih dari &3E'1,#
Peme%i#s""n L"-o%"$o%im
Pada pemeriksaan darah rutin dijumpai jumlah leukosit lebih dari 1. pada
kasus.
#
-itung leukosit mungkin normal, meningkat, atau menurun, dan tidak dapatdigunakan untuk menyingkirkan PID.+
Peningkatan erythroyte sediment rate digunakan untuk membantu diagnose namun
tetap tidak spesifik.1,#
Peningkatan *reaktif protein, tidak spesifik.1
Pemeriksaan D?/ dan kultur gonorrhea dan hlamidya digunakan untuk
mengkonfirmasi PID.1,#
7rinalisis harus dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi saluran kemih.
1
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
9/16
Peme%i#s""n R"dioo!i
pemeriksaan ini memperlihatkan adne!a, uterus,
termasuk ovaroium.2 Pada pemeriksaan ini PID akut ?ampak dengan adanya
ketebalan dinding tuba lebih dari mm, adanya septa inkomplit dalam tuba, airanmengisi tuba fallopi, dan tanda co!*heel.#
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
10/16
=ambar +> ultrasonogram vagina mengungkapkan struktur tubular dengan puing*puing di adneksa
kiriF
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
11/16
kehamilan ektopik
endometriosis
1.B Pen*e!""n
"eberapa penegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut > 1,#
1. Penegahan dapat dilakukan dengan meegah terjadi infeksi yang disebabkan oleh
kuman penyebab penyakit menular seksual, terutama hlamidya. Peningkatan edukasi
masyarakat, penapisan rutin, diagnosis dini, serta penanganan yang tepat terhadap
infeksi hlamidya berpengaruh besar dalam menurunkan angka PID. Gdukasi
hendaknya fous pada metode penegahan penyakit menular seksual, termasuk setia
terhadap satub pasangan, menghindari aktivitas seksual yang tidak aman, danmenggunakan pengaman seara rutin.
#. /danya program penapisan penyakit menular seksual dapat menegah terjadinya PID
pada wanita. 6engadakan penapisan terhadap pria perlu dilakukan untuk menegah
penularan kepada wanita.
&. Pasien yang telah didiagnosa dengan PID atau penyakit menular seksual harus
diterapi hingga tuntas, dan terapi juga dilakukan terhadap pasangannya untuk
menegah penularan kembali.
+. anita usia remaja harus menghindari aktivitas seksual hingga usia 12 tahun atau
lebih.
. 9ontrasepsi oral dikatakan dapat mengurangi resiko PID.
2. $emua wanita berusia # tahun ke atas harus dilakukan penapisan terhadap hlamidya
tanpa memandang faktor resiko.
1. Pen"$""#s"n""n1
'D' memperbaharui panduan untuk diagnosis dan manajemen PID. Panduan 'D'
terbaru membagi riteria diagnosti menjadi & grup >
1. =rup 1 > minimum kriteria dimana terapi empiris diindikasikan bila tidak ada
etiologi yang dapat dijelaskan. 9riterianya yaitu adanya nyeri tekan uterin atau
adne!a dan nyeri saat pergerakan serviks.
#. =rup # > kriteria tambahan mengembangkan spesifisitas diagnosti termasuk
kriteria berikut > suhu oral 4&3,&E', adanya seret mukopurulen dari servial
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
12/16
atau vaginal, peningkatan erythroyte sedimentation rate, peningkatan *
reatif protein, adanya bukti laboratorium infeksi servikalis olehN. !onorhea
atau C. trachomatis.
&. =rup & > kriteria spesifik untuk PID didasarkan pada prosedur yang tepat untuk
beberapa pasien yaitu konfirmasi laparoskopik, ultrasonografi transvaginal
yang memperlihatkan penebalan, tuba yang terisi airan dengan atau tanpa
airan bebas pada pelvis, atau kompleks tuba*ovarian, dan endometrial biopsy
yang memperlihatkan endometritis.
berikan eftria!one # mg im dosis tunggal tambah do!isiklin 1 mg oral #
kali sehari selama 1+ hari, dengan atau tanpa metronida:ole mg # kali sehari selama 1+
hari.
8egimen " > berikan efo!itin # gr im dosis tunggal dan proibeneid 1 gr per oral dosis
tunggal atau dosis tunggal ephalosporin generasi ketiga tambah do:isiklin 1 mg oral # kali
sehari selama 1+ hari dengan atau tanpa metronida:ole mg oral # kali sehari selama 1+
hari.
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
13/16
Pasien dengan terapi intravena dapat digantika dengan terapi per oral setelah #+ jam
perbaikan klinis. Dan dilanjutkan hingga total 1+ hari. Penanganan juga termasuk
penanganan simptomatik seperti antiemeti, analgesia, antipiretik, dan terapi airan.
Te%"pi Pem-ed""n
Pasien yang tidak mengalami perbaikan klinis setelah 0# jam terapi harus dievaluasi
ulang bila mungkin dengan laparoskopi dan intervensi pembedahan. Aaparotomi digunakan
untuk kegawatdaruratan sepeti rupture abses, abses yang tidak respon terhadap pengobatan,
drainase laparoskopi. Penanganan dapat pula berupa salpingoooforektomi, histerektomi, dan
bilateral salpingooforektomi. Idealnya, pembedahan dilakukan bila infeksi dan inflamasi
telah membaik.
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
14/16
P"nd"n CDC n$# pen"$""#s"n""n PID&
1.1 P%o!nosis
Prognosis pada umunya baik jika didiagnosa dan diterapi segera.#
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
15/16
/bses tuba ovarian adalah komplikasi tersering dari PID akut, dan timbul pada sekitar
1*& wanita yang dirawat inap di 8$. $ekuele yang berkepanjangan, termasuk nyeri pelvis
kronik, kehamilan ektopik, infertilitas, dan kegagalan implantasi dapat timbul pada #
pasien. Aebih dari 1 wanita diperkirakan akan mengalami infertilitas akibat PID.1,#
9eterlambatan diagnosis dan penatalaksanaan dapat menyebabkan sekuele seperti
infertilitas. 6ortalitas langsung munul pada ,#C pasien per 1 kasus pada wanita usia
1*++ tahun. Penyebab kematian yang utama adalah rupturnya abses tuba*ovarian.1
9ehamilan ektopik 2 kali lebih sering terjadi pada wanita dengan PID.#
7/25/2019 Referat Pid Nahla Uayugwdgkqwgduwh
16/16
DAFTAR P=STAA
1. $hepherd, $u:anne 6. Pelvi Inflammatory Disease. #1. Diunduh dari >
http>HHemediine.medsape.omHartileH#2++3*print
#. 8eyes, Iris. Pelvi Inflammatory Disease. #1. Diunduh dari >
http>HHemediine.medsape.omHartileH0C2C#*print diperbaharui tanggal 1
$eptember #1J
&. "erek, Bonathan $. #0. Pelvi Inflammatory Disease dalam "erek K ?ovakLs
=ynekology 1+thGdition. 'alifornia > Aippinott illiam K ilkins.
+. Pernoll, 6artin A. #1. Pelvi Inflammatory Disease dalam "enson K PernollLs
handbook of bstetri and =yneology 1th edition. 7$/ > 6=rawhill
'ompanies
http://emedicine.medscape.com/article/256448-printhttp://emedicine.medscape.com/article/796092-printhttp://emedicine.medscape.com/article/796092-printhttp://emedicine.medscape.com/article/796092-printhttp://emedicine.medscape.com/article/256448-print