1Inkontinensia Urin Pada GeriatriPembimbing :dr. Noer Saelan
Tadjudin SP.KJOleh :lita Pal!ial" #$%1&'1&%Fakultas
Kedokteran Universitas TarumanagaraKepaniteraan Klinik
RadiologiPanti Sasana Tresna Werdha CibuburPeriode 2 Februari 7
aret 2!"#K$T$ P%&'$&T$RPertama(tamapenulismeman)atkanpu)i
dan s*ukur kepada Tuhan +ang aha%sa atas berkah dan rahmat *ang
telah diberikan, sehingga penulis dapatmen*elesaikanre-erat
*angber)udul .inkontinensiapada'eriatri/ini tepat pada0aktun*a1
$dapuntu)uanpembuatanre-erat ini adalahuntukmemenuhi tugas
dikepaniteraan klinikdi Pant Sasana Tresna Werdha Cibubur, serta
agar dapatmenambah kemampuan dan ilmu pengetahuan bagi para
pemba2an*a1 Pada kesempatan ini, penulis )uga ingin mengu2apkan
terima kasih kepada3( dr1 &oer Saelan Tad)udin Sp1K4(
Teman(temandansemuapihak*angtelahban*akmembantupenulisdalampen*usunan
re-erat ini1Penulis men*adari bah0a ban*ak kekurangan dalam
pen*usunan re-erat ini,
olehkarenaitupenulismohonmaa-*angsebesar(besarn*aataskekurangan(kekurangantersebut15esar
keinginan penulis untuk dapat menerima saran dan kritik
*angmembangun demi kesempurnaan re-erat ini1 6emikian harapan
penulis agar re-eratini dapat berman-aat bagi kita semua1 $khir
kata penulis mengu2apkan terima kasihatas perhatiann*a1Cibubur, 2!
4uli 2!"#
Penulis7Priskila Wulan Su2ipto8(9%5$R
P%&'%S$:$&;nkontinensia Urin pada 'eriatri6ipersiapkan dan
disusun oleh 3Priskila Wulan Su2ipto 7 5# tahun. 21 Fisiologi
danPato-isiologi 6iuresis Proses
berkemihberlangsungdiba1ah*ontroldan koordinasi sistemsara)!usat
/SSP0 dansistem sara)te!i di daerah sakrum.Sensasi !ertama
inginberkemih timbul saat 2olumekandung kemih atau 2esi*aurinaria
/?U0 men*a!ai antara 1,$-&,$ ml. Ka!asitas ?U normal ber2ariasi
sekitar &$$-%$$ml /Pranarka+ ($$$0. 8ila !roses berkemih
terjadi+ otot-otot detrusor ?U berkontraksi+ diikutirelaksasi dari
s)ingter dan uretra. Tekanan dari otot detrusor meningkat melebihi
tahanan darimuarauretradanurinakanmeman*arkeluar/?ander:ammendkk+
9eubendkkdalamPranarka+($$$0. S)ingter uretra eksternal dan otot
dasar !anggul berada di ba1ah *ontrol2olunter dandisu!lai olehsara)
!udendal+ sedangkanotot detrusor kandungkemihdans)ingter uretra
internal berada di ba1ah kontrol sistemsara) otonom+ "ang
mungkindimodulasi oleh korteks otak /Setiati dan Pramantara+ ($$50.
Proses berkemih diatur oleh !usat re)leks kemih di daerah sakrum.
Jaras a)eren le1at!ersara)ansomatikdanotonommemba1ain)ormasi
tentangisi ?Ukemedullas!inalissesuai !engisian ?U /Pranarka+ ($$$0.
Ketika ?U mulai terisi urin+ rangsang sara) diteruskanmelalui sara)
!el2is danmedullas!inalis ke!usat sara) kortikal dansubkortikal.
Pusatsubkortikal /!ada ganglia basal dan *erebellum0 men"ebabkan ?U
relaksasi sehingga da!atmengisi tan!a men"ebabkan seseorang
mengalami desakan untuk berkemih. Ketika !engisian?Uberlanjut+
rasa!enggembungan ?Udisadari+ dan!usat
kortikal/!adalobus)rontalis0bekerja menghambat !engeluaran urin.
Gangguan !ada !usat kortikal dan subkortikal karenaobat
atau!en"akit da!at mengurangi
kemam!uanmenunda!engeluaranurin/Setiati danPramantara+ ($$50.5
Ketika terjadi desakan berkemih+ rangsang dari korteks disalurkan
melalui medullas!inalis dan sara) !el2is ke otot detrusor. ksi
kolinergik dari sara) !el2is kemudianmen"ebabkan otot detrusor
berkontraksi. Kontraksi otot detrusor tidak han"a tergantung
!adainer2asi kolinergik+ namun juga mengandung rese!tor
!rostaglandin. Karenaitu+ !rostaglandin-inhibiting drugs da!at
mengganggu kontraksi detrusor. Kontraksi ?Ujuga *al*ium-*hannel
de!endent+ karena itu *al*ium-*hannel blo*kers da!at
mengganggukontraksi ?U. Inter)erensi akti2itas kolinergik sara)
!el2is men"ebabkan !engurangankontraktilitas otot /Setiati dan
Pramantara+ ($$50.kti2itas adrenergik-al)a men"ebabkan s)ingter
uretra berkontraksi. Karena itu+!engobatan dengan agonis
adrenergik-al)a /!seudoe)edrin0 da!at mem!erkuat kontraksis)ingter+
sedangkan @at al!ha-blo*king da!at mengganggu !enutu!an s)ingter.
Iner2asiadrenergik-beta merelaksasi s)ingter uretra. Karena itu @at
beta-adrenergi*blo*king /!ro!anolol0 da!at mengganggu dengan
men"ebabkan relaksasi uretra danmele!askan akti)itas kontraktil
adrenergi*-al!ha /Setiati dan Pramantara+ ($$50.6ekanismes)ingter
berkemihmemerlukanangulasi "angte!at antarauretradan?U.7ungsi
s)ingteruretranormal jugatergantung!ada!osisi "angte!at dari
uretrasehinggada!at meningkatkantekananintra-abdomense*arae)ekti)
ditransmisikankeuretra. 8ilauretradi !osisi "angte!at+
urintidakakan!adasaat terda!at tekananataubatuk"angmeningkatkan
tekanan intra-abdomen /Setiati dan Pramantara+ ($$50.6ekanisme
dasar !roses berkemih diatur oleh berbagai re)leks !ada !usat
berkemih. Pada)ase!engisian+ terjadi !eningkatanakti2itas sara)
otonomsim!atis "angmengakibatkan!enutu!an leher ?U+ relaksasi
dinding ?U+ serta !enghambatan akti2itas !arasim!atis
danmem!ertahankan iner2asi somatik !ada otot dasar !anggul. Pada
)ase !engosongan+ akti2itassim!atis dan somatik menurun+ sedangkan
!arasim!atis meningkat sehingga terjadi kontraksiotot detrusor dan
!embukaan leher ?U. Proses re)leks ini di!engaruhi oleh sistem
sara) "anglebih tinggi "aitu batang otak+ korteks serebri dan
serebelum. Peranan korteks serebri adalahmenghambat+ sedangkan
batak otak dan su!ra s!inal mem)alisitasi /Setiati dan
Pramantara+($$50.'=1Proses menua dan ;nkontinensia urinUsia lanjut
bukan sebagai !en"ebab inkontinensia urin+ namun !re2alensi
inkontinensia urinmeningkat seiring dengan !eningkatan usia karena
semakin ban"ak mun*uln"a )aktor risiko/Setiati dan Pramantara+
($$50. 7aktor-)aktor risiko "ang mendukung terjadin"ainkontinensia
terkait dengan !ertambahan usia adalah /Pranarka+ ($$$0:
6obilitassistem"anglebihterbataskarenamenurunn"a!an*aindera+
kemunduransistem lokomosi. Kondisi-kondisi
medik"ang!atologikdanberhubungandengan!engaturanurinmisaln"a
diabetes mellitus+ gagal jantung kongesti).